2. Tirizzz Pisan
1. SALMAN MUBARAQ - XII TPTUP B
2. DIANDRA EZZI APRIANSYAH - XII TPTUP C
3. DENRI SETIAWAN - XII TPTUP A
3. Dampak dari masalah limbah pabrik/industri di
Kota Cimahi salah satunya yaitu, perairan
kotor, bau dan menjadi sumber penyakit bagi
masyarakat sekitar.
AKAR MASALAH
4. • Melakukan penelitian pada sampel
limbah yang akan dibuang
• Membuat filtrasi limbah cair
sebelum dibuang
IDE PENCEGAHAN
5. Dalam penelitian sampel air limbah pabrik ada
berbagai cara yang dapat dilakukan, salah
satunya yaitu dengan cara pengawetan sampel
air limbah. Pengawetan sampel ini sangat
penting, tujuannya yaitu untuk tetap
memelihara keutuhan dan memastikan bahwa
sampel tidak terkontaminasi atau mencegah
terjadinya perubahan.
PENELITIAN
6. Setelah sampel diawetkan, kita perlu segera
meneliti sampel tersebut agar hasilnya bisa sesuai
dengan waktu pengambilan. Pengawetan terhadap
sampel lingkungan, khususnya sampel yang
bersifat cair, tidak dapat dilakukan hanya dengan
satu jenis pengawet sebab parameter tertentu
memerlukan pengawet tertentu pula. Karena itu,
cara pengawetan harus dilakukan secara khusus
sesuai parameter yang akan dianalisis.
PENELITIAN
7. Salah satu parameter untuk penelitian air limbah
pabrik yaitu dengan menggunakan parameter COD
(Chemical Oxygen Demand) yang merupakan
jumlah oksigen dalam ppm atau mg/l yang
dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk
menguraikan benda organik secara kimiawi.
Pengujian COD digunakan jntuk mengukur padanan
oksigen dari bahan organik dalam air limbah yang
dapat dioksidasi secara kimiawi dengan
penggunaan dikromat pada larutan asam.
PARAMETER PENELITIAN
8. Wadah yang digunakan untuk penyimpanan
metode COD ini adalah dengan plastik dan gelas
dengan minimal sampel 100ml dan maksimal
250ml. Analisa dilakukan secepatnya,
pengawetannya dengan menambah asam sulfat
H2SO4 serta dalam kondisi dingin dengan
maksimal waktu penyimpanan yaitu selama 28
hari.
PARAMETER PENELITIAN
9. Jika seandainya hasil perhitungan COD melebihi
batas dan tidak sesuai baku maka akan terjadinya
kerusakan ekosistem, perairan yang kotor dan
menjadi sumber penyakit. Standard baku mutu air
limbah, yaitu standard baku mutu yang merujuk
pada keputusan menteri lingkungan hidup nomor
KEP 51-/MENLH/10/1995 tentang baku mutu limbah
cair bagi kegiatan industri dalam konsentrasi yang
ditetapkan sebesar 250 ppm. Serta nilai kadar pH
limbah cair dengan syarat baku mutu air limbah
yaitu beriksar antara 6,00-9,00.
PARAMETER PENELITIAN
10. 1) Sampel uji dipipet 2,5 mL kemudia ditambahkan 1,5 mL
larutan baku K2Cr2O7, dan ditambahkan 3,5 mL larutan
pereaksi asam sulfat (H2SO dan Ag2SO4) ke dalam
tabung.
2) Tabung ditutup dan dikocok perlahan sampai
homogen.
3) Tabung diletakkan pada heating block yang telah
dipanaskan pada suhu 150°C dan digestion selama 2 jam.
4) Sanpel uji yang sudah direfluks didinginkan perlahan-
lahan sampai suhu ruang. Tutup sampel dibuka sesekali
disaat pendinginan untuk mencegah adanya tekanan gas.
5) Sampel uji dipindahkan secarw kuantitatif dari tabung
ke dalam erlenmeyer untuk dititrasi.
PROSEDUR PENELITIAN
11. 6) Indikator ferroin ditambahkan 1-2 tetes ke dalam
erlenmeyer dan dititrasi dengan larutan baku FAS 0,05
M sampai terjadi perubahan warna yang jelas dari
hijau-biru menjadi coklat kemerahan. Selanjutnya
volume larutas FAS yang digunakan dicatat sebagai B.
7) Dilakukan tahapan pengerjaan sampel terhadap
akuades sebagai blanko dan dicatat volume larutan
FAS yang digunakan sebagai A.
8) Dilakukan tahapan pengerjaan sampel terhadap
larutan KHP sebagai kontrol standar. Dicatat volume
larutan FAS yang digunakan.
PROSEDUR PENELITIAN
13. Jika terdapat kelebihan kadar COD dalam suatu zat cair,
maka cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar
COD tersebut adalah dengan menggunakan metode
tricking filter. Pada tricking filter terjadi penguraian bahan
organik yang terkandung dalam limbah. Penguraian ini
dilakukan oleh mikroorganisme yang melekat pada filter
mendia dala bentuk lapisan biofilm. Pada lapisan ini
bahan organik diuraikan oleh mikroorganisme aerob,
sehingga nilai COD menjadi turun. Proses aerasi adalah
proses penambahan oksigen, dengan menambahkan
oksigen maka kadar COD akan mengalami perubahan
sehingga proses aerasi dapat menurunkan kadar COD.
FILTRASI
14. Metode filtrasi sendiri adalah metode pengolahan air
yang diterapkan dengan bantuan media, filter sebagai
pasir, misalnya silika, antrasit, senyawa kimia, atau
mineral seperti kapur, zeolit, karbon aktif, resin, ion
exchange, membran biofilter atau teknik filtrasi
lainnya. Metode filtrasi ini bertujuan untuk merecycle
air kotor atau air limbah menjadi air bersih agar bisa
digunakan kembali. Air yang bersih kembali juga bisa
dimanfaatkan kembali untuk melakukan kegiatan
lainnya seperti mencuci baju di sungai, mandi di
sungai, berenang dan lain sebagainya.
FILTRASI
15. Dari kedua metode tersebut bisa disimpulkan bahwa
metode penelitian bisa didukung dengan metode filtrasi.
Ketika limbah yang ditelitinya kurang sesuai dengan
standard baku mutu maka yang harus dilakukan adalah
dengan cara metode filtrasi yang dimana ketika limbah
yang dikeluarkan kotor atau lain hal sebagainya bisa
digunakan kembali seperti semula dan bisa bermanfaat
bagi masyarakat. Kita juga perlu untuk menyadarkan diri
sendiri terlebih dahulu, dengan membuat niat untuk ikut
berpartisipasi dalam mengurangi limbah pabrik dengan
segala cara.
KESIMPULAN