Teknik modifikasi model bisnis dengan pertanyaan "bagaimana jika" dapat memicu inovasi dan munculnya ide bisnis baru seperti Gojek, Uber, Spotify, Maicih, dan SayurBox. Metode ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi potensi pendapatan baru dalam model bisnis.

1. Penyusunan
Modifikasi Model
Bisnis

2. Teknik untuk memodifikasi BMC ini kita gunakan untuk mengeksplorasi ide bisnis agar lebih tajam
dan lebih berkembang. Cara yang paling mudah (simple) untuk kita bisa memodifikasi BMC adalah
menggunakan teknik ‘What If’ question. Contoh studi kasus Gojek. Lahirnya bisnis Gojek muncul dari
beberapa pertanyaan bertema “bagaimana jika” atau “What If” question
Bagaimana jika saya bisa pesan ojek tanpa harus datang ke pangkalan ojek, Bagaimana jika saya bisa
pesan ojek dengan ongkos yang tetap sepanjang perjalanan, Bagaimana jika saya bisa
menggunakan jasa ojek bukan cuma unduk mengantarkan orang, tapi juga untuk mengantarkan
barang.

3. Pertanyaan “What If question’ ini sangat powerful untuk memicu inovasi model bisnis.
 Bagaimana jika ada perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, namun tidak punya
armada transportasi, maka lahirlah Uber.
 Bagaimana jika pencinta musik tidak lagi membeli kaset/CD, namun membayar biaya
berlangganan dan mereka bisa mendengarkan musik apapun yang mereka inginkan? Lahirlah
Spotify.
 Bagaimana jika keripik pedas dengan tingkatan level rasa pedas yang berbeda-beda? Lahirlah
Maicih.
 Bagaimana jika sayur sop, sayur asem, dan sayur lainnya dihadirkan dalam bentuk yang sudah
dirajang-rajang dan dikelompokkan menjadi satu kesatuan utuh menu, sehingga
memudahkan para milenial dan karyawan yang butuh makanan ready to cook untuk memasak
makanan sehat, lahirlah SayurBox.

4. Tugas
Peserta diharapkan bisa memperbaiki dan memodifikasi Model Bisnis
(Business Model Canvas) agar lebih tajam dan lebih berkembang, sehingga
bisa ditemukan potensi untuk memperoleh aliran pendapatan yang baru
(Revenue Stream)