SlideShare a Scribd company logo
Interaksi obat dan
saluran cerna
Dosen Pengampu : Raisa Fadilla M.Farm.
Kelompok 1
Adiliah Laumara 180103003
Holilah 180103014
Muhammad Supardi 180103029
Taqiyatul Muslihah 180103051
Renaldha Janu Erga 180103060
Sadina Vania TDS 180103042
Pengertian interaksi obat
Efek suatu obat akibat adanya obat lain yang
diberikan secara bersamaan atau terpisah obat
berinteraksi sehingga efektivitas atau toksisitas obat
berubah.
Pengertian interaksi Gastrointestinal
Interaksi gastrointestinal adalah interaksi dua/lebih obat yang diberikan secara
bersamaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi gastrointestinal
umumnya mempengaruhi proses absorpsi obat, sehingga dapat digolongkan
dalam interaksi absorpsi yang merupakan bagian dari interaksi farmakokenetik.
Seperti halnya interaksi obat lainnya, interaksi gastrointestinal juga ada yang
menguntungkan dan ada yang membahayakan.
Mekanisme Interaksi Obat
Secara garis besar dapat melalui beberapa cara yaitu :
Interaksi secara farmasetik (inkompatibilitas)
Interaksi secara farmakokinetik meliputi ADME
Interaksi secara farmakodinamik
Pada interaksi obat saluran cerna ini mekanisme yang di lewati hanya farmakokinetik
yaitu pada saat Adsorbsi.
Secara garis besar interaksi obat dibagi menjadi 2
bagian :
> Interaksi antara obat-obat
Faktor atau kerja terjainya interaksi obat dalam gastrointertinal.
• Interaksi Langsung
Yaitu interaksi sksecara fisiki / kimia antara obat dalam lumen saluran cerna sebelum diabsorpsi,sehingga
mengganggu proses absopsi.
Ex: obat obatan digoksin, siklosporin, asam valproate menjadi inaktif jika diberikan bersama adsorben (kaolin
charcoal) atau anionic exchang resins (kolestiramin, kolestipol).
• Perubahan Ph cairan saluran cerna
Perubahan Ph pada cairan saluran cerna akan mempengaruhi kelaruan dan absopsi obat-obat yang bersifat
asam atau basa Misalnya :
Ex: Pemberian Natrium bikarbonat bersamaan dengan aspirin akan meningkatkan disolusi aspirin,sehingga
absorpsinya juga meningkat. Tetapi akan mengurangi absorpsi dari tetrasiklin.
Lanjutan…
• Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus (motilitas saluran cerna)
Umumnya obat diabsorpsi di dalam usus, dimana absorpsi di usus jauh lebih cepat dibandinkan di lambung.
Oelh karena itu makin cepat obat sampai ke usus makamakin cepat juga diabsorpsi. Obat-obat yang
memperpendek waktu pengosongan lambung akan mempercepat absorpsi obat lain yang diberikan secara
bersamaan dan begitu juga sebaliknya obat yang memperpanjang waktu pengosongan lambung akan
memperlambat absorpsi obat lain.
Ex: Metoklopramid yang akan mempercepat absorpsi parasetamol, diazepam dan propanolo dan obat
antikolinergik, antidepresi trisiklik, beberapa antihistamin antacid gram Al dan analgetik narkotik akan
memperlambat absorpsi obat lain.
Lanjutan…
• Perubahan Flora usus.
Secara normal flora usus berfungsi sebagai sebagai: Sintensis vitamin k dan merupakan sumber vitamin
K yang penting Memecah sulfasalazim menjadi bagian-bagian yang aktif Sebagai metabolism obat
(missal levodova) Hidrolsis ghukuronid yang dieksresi melalui empedu sehingga terjadi sirkulasi
enterohepatik yang memperpanjang kerja obat (missal kontrasepsi oral) Pemberian antibiotic spectrum
luas
Ex: tetrasiklin, kloranfenikol, ampislin,sulfonamide)akan mempengaruhi flora usus sehingga
menghambat sintesa vitamin K oleh mikroorganisme usus.Apabila antibiotic ini diberikan bersama
antikoagulan oral maka efek antikoagulan akan meningkat dan dapat terjadi pendarahan.
• Efek toksik pada saluran cerna
Ex: Terapi kronik dengan asam mefanamat, neomisin dan kolkisin menimbullkan sindrom malabsorpsi
yang menyebabkan absorpsi obat lain terganggu.
• Mekanisme tidak diketahui
Ada beberapa obat mengurangi jumlah absorpsi obat lain dengan mekanisme yang tidak diketahui.
Ex: phenobarbital yang dapat mengurangi absopsi griseofulvin dalam saluran cerna.
Interaksi antara obat – makanan
Interaski obat dengan makanan masih belum banyak diketahui, seperti
halnya dengan interaksi antara obat dengan obat lain maka interaksi ini juga
mempengaruhi absopsi obat. Interaksi antara obat-makanan ini dapat
terjadi karena beberapa hal:
1. Terjadinya perubahan Ph dalam lambung, sehingga menyebabkan penundaan absorpsi obat.
2. Perubahan motilitas usus, missal rifampisin dan isoniazida yang absorpsinya lebih kecil pada
pemakaian setelah makan dibandingkan jika obat tersebut diminum pada waktu lambung
kosong.
3. Terjadinya reaksi kimia yang menbentuk kompleks sama seperti obat-obat yang mengandung
kation multivalent, tetrasiklin akan membentuk khelat dengan makanan yang mengandung ion
klasium, magnesium atau besi sehingga suasah diabsorpsi.
4. Terjadinya pembentukan senyawa N-nitroso (nitrosamine) yang disebut kanserogen.
Ini terjadi pada zat makanan yang mengandung nitrit (nitirit biasanya digunakan
sebagai pengawet daging dan sosis) dengan aminofenazon.
5. Kompetisi untuk mekanisme aktif, dimana absopsi obat dapat dihambat secara
kompetititf oleh zat makanan yang bersangutan. Kompetisi ini terjadi pada obat obat
yang merupakan analog dari zat makanan, seperti levodopa, metildopa dan 6-
merkaptopurin yang diabsorpsi aktif melalui mekanisme yang sama dengan
mekanisme yang sama dengan mekanisme bahan sama dengan mekanisme
bahan makanan. makanan
Pembagian obat-obatan
Dibagi menjadi 6 kelompok yaitu:
1. Antasida
2. Obat Penghambat Sekresi Penghambat Sekresi Asam Lambung Lambung
3. Obat-Obat Yang Obat-Obat Yang Meningkatkan Mukosa Meningkatkan
Mukosa Lambung
4. Digestan
5. Laksansia
6. Antidiare
7. Antiemetika
Contoh kasus interaksi obat beserta cara mengatasinya:
A. interaksi obat dengan tingkat severity minor
1. Antasida + Alplarozam
Sejumlah penelitian melaporkan bahwa antasida bisa menunda
penyerapan dan mengurangi konsentrasi Cmax pada benzodiazepin.
Mekanismenya belum di ketahui pasti, tetapi kemungkinan terkait dengan
pengosongan lambung atau kation yang mengikat benzodiazepin tersebut.
Dampaknya onset benzodiazepin tertunda dan efek klinis berkurang.
Kasus Interaksi Obat dan Cara Mengatasinya
Lanjutan…
2. Antasida + Ranitidin
Antasida dapat menurunkan kolestrol pada H2blocker.
Mekanismenya terkait dengan absorbsidan bioavilibitas di karenakan
penderita asam. Di sarankan H2blocker di berikan satu atau dua jam
sebelum antasida
3. Omeprazol - isosorbid dinitrat
Omeprazol dapat menghamvat distribusi obat nitrat oral. Efek
samping antiangina mungkin akan berkurang tetapi ini dapat
memperburuk iskemik miokard. Alternatifnya dapat mempertimbangkan
terapi acid-suppresant
B. interaksi obat dengan tingkat severity moderat
1. Antasida + Ondansentron
Ondansentron dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur. Resiko
meningkat ketika magnesium di dalam darah sedikit yang bisa terjadi ketika
penggunaan obat pencahar secara berlebihan. Jika di temui gejala rendah
magnesium seperti kelelahan, mengantuk, pusing, kesemutan, nyeri otot, mual,
muntah alangkah baiknya segera memeriksakan ke dokter.
C. Interaksi obat dengan tingkat severity major
1. Omeprazol + clopidogrel
Mekanismenya adalah PPI dapat menghambat bioaktivasi
CYP450 2C19 yang di mediasi oleh klopidogrel yang berakibat aktivitas
enzim berkurang dan bahkan tidak ada. Dampaknya dapat meningkatkan
resiko serangan jantung, strok, serta angina yang tidak stabil. Interaksi
obat harus di tangani secara tepat di dasarkan. Pada identifikasi interaksi
obat potensial sehingga bisa di beri tindakan yang tepat seperti
theraupetic dan monitoring atau penyesuaian dosis untuk mengurangi
dampak klinis akibat interaksi obat
Thanks you

More Related Content

What's hot

Presentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag pptPresentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag ppt
Santos Tos
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Surya Amal
 
MIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANANMIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANAN
Klara Tri Meiyana
 
Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50
Siska Hermawati
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Maria Finit
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
Maulana Sakti
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
'Rheyfan Caspian
 
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis FolatAntibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Evan Permana
 
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
Ariiq Azmi RS
 
Io 1
Io   1Io   1
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
adaptifakhlak
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal
 
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptxPERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
CarliSetia
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
Fadhol Romdhoni
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
Dokter Tekno
 
Asma ppt (2)
Asma ppt (2)Asma ppt (2)
Asma ppt (2)
dwikasari25
 
Farmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obatFarmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obat
Rijki Elviana Nainggolan
 
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalTrie Marcory
 

What's hot (20)

Presentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag pptPresentations tentang maag ppt
Presentations tentang maag ppt
 
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi  (prinsip terapeutika) bagian iiFarmakologi  (prinsip terapeutika) bagian ii
Farmakologi (prinsip terapeutika) bagian ii
 
MIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANANMIKROBIOLOGI MAKANAN
MIKROBIOLOGI MAKANAN
 
Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50Laporan praktikum farmakologi ed 50
Laporan praktikum farmakologi ed 50
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Kasus gout
Kasus goutKasus gout
Kasus gout
 
Ppt farmanestika
Ppt farmanestikaPpt farmanestika
Ppt farmanestika
 
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis FolatAntibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
Antibiotik - Golongan Fluorokuinolon dan Antagonis Folat
 
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
BA. Reseptor Asetilkolin Muskarinik (by. Ariiq Azmi RS)
 
Io 1
Io   1Io   1
Io 1
 
9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx9. perhitungan isotonis.pptx
9. perhitungan isotonis.pptx
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptxPERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
PERTEMUAN 12 WAKTU PARUH OBAT [Autosaved].pptx
 
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
 
Prinsip kerja Obat
Prinsip kerja ObatPrinsip kerja Obat
Prinsip kerja Obat
 
Asma ppt (2)
Asma ppt (2)Asma ppt (2)
Asma ppt (2)
 
Farmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obatFarmakokinetik disposisi obat
Farmakokinetik disposisi obat
 
Biofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan RektalBiofarmasetik Sediaan Rektal
Biofarmasetik Sediaan Rektal
 

Similar to kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx

Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
HelmiMildani
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Delina Damanik
 
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
ArifaLaina
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Fina Ratih Wiraputri
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
EmmyKardianasari
 
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
NelaSharon1
 
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptxInteraksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptx
SadinaVania1
 
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdfAZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AdityaNoviadi1
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdf
Tika995824
 
interaksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.pptinteraksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.ppt
EsiAfriyanti1
 
Interaksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhirInteraksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhir
JeanM12
 
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxINTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
LedisSitorus
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
IndahUdin1
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
IndahUdin1
 
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
RiyanUge
 
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananPPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
ayudewirs
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
Fina Ratih Wiraputri
 
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetikaFarmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Pratiwi Rukmana Nasution
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
HelmiMildani
 
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptxPRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
TobIo10
 

Similar to kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx (20)

Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 6.pptx
 
Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049Bab i interaksi herdelina, 10330049
Bab i interaksi herdelina, 10330049
 
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
Drug Interactions_Prof. Ros_Absorption phase_Arifa laina 5421221019 (1) fixbg...
 
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama PengobatanKejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
Kejadian Tidak Diinginkan Selama Pengobatan
 
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
4 - Interaksi Antar Obat 2023.pptx
 
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Oba...
 
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptxInteraksi Obat Saluran Cerna.pptx
Interaksi Obat Saluran Cerna.pptx
 
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdfAZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
AZZAM JAH-SF20011-VB.pdf
 
Interaksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdfInteraksi Obat.pdf
Interaksi Obat.pdf
 
interaksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.pptinteraksi-obat-2010-akhir.ppt
interaksi-obat-2010-akhir.ppt
 
Interaksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhirInteraksi obat-2010-akhir
Interaksi obat-2010-akhir
 
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptxINTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
INTERAKSI FARMAKOKINETIK KEL 2 REG 1-1.pptx
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptxKuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
Kuliah ilmu gizi Interaksi Obat-Makanan.pptx
 
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
2interaksi-obat-55844c61873b1.ppt
 
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makananPPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
PPT FARMAKOKINETIK Interaksi obat makanan
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Farmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetikaFarmakodinamik dan farmakokinetika
Farmakodinamik dan farmakokinetika
 
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptxFarmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
Farmakoterapi Lanjutan Kel 3.pptx
 
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptxPRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
PRESENTASI FARMAKOTERAPI TUKAK Dan GERD.pptx
 

Recently uploaded

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 

Recently uploaded (20)

441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 

kel 1 Interaksi obat saluran cerna fix.pptx

  • 1. Interaksi obat dan saluran cerna Dosen Pengampu : Raisa Fadilla M.Farm.
  • 2. Kelompok 1 Adiliah Laumara 180103003 Holilah 180103014 Muhammad Supardi 180103029 Taqiyatul Muslihah 180103051 Renaldha Janu Erga 180103060 Sadina Vania TDS 180103042
  • 3. Pengertian interaksi obat Efek suatu obat akibat adanya obat lain yang diberikan secara bersamaan atau terpisah obat berinteraksi sehingga efektivitas atau toksisitas obat berubah.
  • 4. Pengertian interaksi Gastrointestinal Interaksi gastrointestinal adalah interaksi dua/lebih obat yang diberikan secara bersamaan yang terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi gastrointestinal umumnya mempengaruhi proses absorpsi obat, sehingga dapat digolongkan dalam interaksi absorpsi yang merupakan bagian dari interaksi farmakokenetik. Seperti halnya interaksi obat lainnya, interaksi gastrointestinal juga ada yang menguntungkan dan ada yang membahayakan.
  • 5. Mekanisme Interaksi Obat Secara garis besar dapat melalui beberapa cara yaitu : Interaksi secara farmasetik (inkompatibilitas) Interaksi secara farmakokinetik meliputi ADME Interaksi secara farmakodinamik Pada interaksi obat saluran cerna ini mekanisme yang di lewati hanya farmakokinetik yaitu pada saat Adsorbsi.
  • 6. Secara garis besar interaksi obat dibagi menjadi 2 bagian : > Interaksi antara obat-obat Faktor atau kerja terjainya interaksi obat dalam gastrointertinal. • Interaksi Langsung Yaitu interaksi sksecara fisiki / kimia antara obat dalam lumen saluran cerna sebelum diabsorpsi,sehingga mengganggu proses absopsi. Ex: obat obatan digoksin, siklosporin, asam valproate menjadi inaktif jika diberikan bersama adsorben (kaolin charcoal) atau anionic exchang resins (kolestiramin, kolestipol). • Perubahan Ph cairan saluran cerna Perubahan Ph pada cairan saluran cerna akan mempengaruhi kelaruan dan absopsi obat-obat yang bersifat asam atau basa Misalnya : Ex: Pemberian Natrium bikarbonat bersamaan dengan aspirin akan meningkatkan disolusi aspirin,sehingga absorpsinya juga meningkat. Tetapi akan mengurangi absorpsi dari tetrasiklin.
  • 7. Lanjutan… • Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus (motilitas saluran cerna) Umumnya obat diabsorpsi di dalam usus, dimana absorpsi di usus jauh lebih cepat dibandinkan di lambung. Oelh karena itu makin cepat obat sampai ke usus makamakin cepat juga diabsorpsi. Obat-obat yang memperpendek waktu pengosongan lambung akan mempercepat absorpsi obat lain yang diberikan secara bersamaan dan begitu juga sebaliknya obat yang memperpanjang waktu pengosongan lambung akan memperlambat absorpsi obat lain. Ex: Metoklopramid yang akan mempercepat absorpsi parasetamol, diazepam dan propanolo dan obat antikolinergik, antidepresi trisiklik, beberapa antihistamin antacid gram Al dan analgetik narkotik akan memperlambat absorpsi obat lain.
  • 8. Lanjutan… • Perubahan Flora usus. Secara normal flora usus berfungsi sebagai sebagai: Sintensis vitamin k dan merupakan sumber vitamin K yang penting Memecah sulfasalazim menjadi bagian-bagian yang aktif Sebagai metabolism obat (missal levodova) Hidrolsis ghukuronid yang dieksresi melalui empedu sehingga terjadi sirkulasi enterohepatik yang memperpanjang kerja obat (missal kontrasepsi oral) Pemberian antibiotic spectrum luas Ex: tetrasiklin, kloranfenikol, ampislin,sulfonamide)akan mempengaruhi flora usus sehingga menghambat sintesa vitamin K oleh mikroorganisme usus.Apabila antibiotic ini diberikan bersama antikoagulan oral maka efek antikoagulan akan meningkat dan dapat terjadi pendarahan. • Efek toksik pada saluran cerna Ex: Terapi kronik dengan asam mefanamat, neomisin dan kolkisin menimbullkan sindrom malabsorpsi yang menyebabkan absorpsi obat lain terganggu. • Mekanisme tidak diketahui Ada beberapa obat mengurangi jumlah absorpsi obat lain dengan mekanisme yang tidak diketahui. Ex: phenobarbital yang dapat mengurangi absopsi griseofulvin dalam saluran cerna.
  • 9. Interaksi antara obat – makanan Interaski obat dengan makanan masih belum banyak diketahui, seperti halnya dengan interaksi antara obat dengan obat lain maka interaksi ini juga mempengaruhi absopsi obat. Interaksi antara obat-makanan ini dapat terjadi karena beberapa hal: 1. Terjadinya perubahan Ph dalam lambung, sehingga menyebabkan penundaan absorpsi obat. 2. Perubahan motilitas usus, missal rifampisin dan isoniazida yang absorpsinya lebih kecil pada pemakaian setelah makan dibandingkan jika obat tersebut diminum pada waktu lambung kosong. 3. Terjadinya reaksi kimia yang menbentuk kompleks sama seperti obat-obat yang mengandung kation multivalent, tetrasiklin akan membentuk khelat dengan makanan yang mengandung ion klasium, magnesium atau besi sehingga suasah diabsorpsi.
  • 10. 4. Terjadinya pembentukan senyawa N-nitroso (nitrosamine) yang disebut kanserogen. Ini terjadi pada zat makanan yang mengandung nitrit (nitirit biasanya digunakan sebagai pengawet daging dan sosis) dengan aminofenazon. 5. Kompetisi untuk mekanisme aktif, dimana absopsi obat dapat dihambat secara kompetititf oleh zat makanan yang bersangutan. Kompetisi ini terjadi pada obat obat yang merupakan analog dari zat makanan, seperti levodopa, metildopa dan 6- merkaptopurin yang diabsorpsi aktif melalui mekanisme yang sama dengan mekanisme yang sama dengan mekanisme bahan sama dengan mekanisme bahan makanan. makanan
  • 11. Pembagian obat-obatan Dibagi menjadi 6 kelompok yaitu: 1. Antasida 2. Obat Penghambat Sekresi Penghambat Sekresi Asam Lambung Lambung 3. Obat-Obat Yang Obat-Obat Yang Meningkatkan Mukosa Meningkatkan Mukosa Lambung 4. Digestan 5. Laksansia 6. Antidiare 7. Antiemetika
  • 12. Contoh kasus interaksi obat beserta cara mengatasinya: A. interaksi obat dengan tingkat severity minor 1. Antasida + Alplarozam Sejumlah penelitian melaporkan bahwa antasida bisa menunda penyerapan dan mengurangi konsentrasi Cmax pada benzodiazepin. Mekanismenya belum di ketahui pasti, tetapi kemungkinan terkait dengan pengosongan lambung atau kation yang mengikat benzodiazepin tersebut. Dampaknya onset benzodiazepin tertunda dan efek klinis berkurang. Kasus Interaksi Obat dan Cara Mengatasinya
  • 13. Lanjutan… 2. Antasida + Ranitidin Antasida dapat menurunkan kolestrol pada H2blocker. Mekanismenya terkait dengan absorbsidan bioavilibitas di karenakan penderita asam. Di sarankan H2blocker di berikan satu atau dua jam sebelum antasida 3. Omeprazol - isosorbid dinitrat Omeprazol dapat menghamvat distribusi obat nitrat oral. Efek samping antiangina mungkin akan berkurang tetapi ini dapat memperburuk iskemik miokard. Alternatifnya dapat mempertimbangkan terapi acid-suppresant
  • 14. B. interaksi obat dengan tingkat severity moderat 1. Antasida + Ondansentron Ondansentron dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur. Resiko meningkat ketika magnesium di dalam darah sedikit yang bisa terjadi ketika penggunaan obat pencahar secara berlebihan. Jika di temui gejala rendah magnesium seperti kelelahan, mengantuk, pusing, kesemutan, nyeri otot, mual, muntah alangkah baiknya segera memeriksakan ke dokter.
  • 15. C. Interaksi obat dengan tingkat severity major 1. Omeprazol + clopidogrel Mekanismenya adalah PPI dapat menghambat bioaktivasi CYP450 2C19 yang di mediasi oleh klopidogrel yang berakibat aktivitas enzim berkurang dan bahkan tidak ada. Dampaknya dapat meningkatkan resiko serangan jantung, strok, serta angina yang tidak stabil. Interaksi obat harus di tangani secara tepat di dasarkan. Pada identifikasi interaksi obat potensial sehingga bisa di beri tindakan yang tepat seperti theraupetic dan monitoring atau penyesuaian dosis untuk mengurangi dampak klinis akibat interaksi obat

Editor's Notes

  1. - ADME pada interaksi obat pda saluran cerna ini adalah pada proses Adsobsi gastrointestinal.
  2. 1. Interai Langsung Yaitu interaksi sksecara fisiki / kimia antara obat dalam lumen saluran cerna sebelum diabsorpsi,sehingga mengganggu proses absopsi. 2. Perubahan Ph cairan saluran cerna Perubahan Ph pada cairan saluran cerna akan mempengaruhi kelaruan dan absopsi obat-obat yang bersifat asam atau basa Misalnya : 3. Perubahan waktu pengosongan lambung dan waktu transit dalam usus (motilitas saluran cerna) Umumnya obat diabsorpsi di dalam usus, dimana absorpsi di usus jauh lebih cepat dibandinkan di lambung. Oelh karena itu makin cepat obat sampai ke usus makamakin cepat juga diabsorpsi. Obat-obat yang memperpendek waktu pengosongan lambung akan mempercepat absorpsi obat lain yang diberikan secara bersamaan dan begitu juga sebaliknya obat yang memperpanjang waktu pengosongan lambung akan memperlambat absorpsi obat lain. Contoh : 4. Perubahan Flora usus. Secara normal flora usus berfungsi sebagai sebagai: Sintensis vitamin k dan merupakan sumber vitamin K yang penting Memecah sulfasalazim menjadi bagian-bagian yang aktif Sebagai metabolism obat (missal levodova) Hidrolsis ghukuronid yang dieksresi melalui empedu sehingga terjadi sirkulasi enterohepatik yang memperpanjang kerja obat (missal kontrasepsi oral) Pemberian antibiotic spectrum luas (seperti : 5. Efek toksik pada saluran cerna Terapi kronik dengan asam mefanamat, neomisin dan kolkisin menimbullkan sindrom malabsorpsi yang menyebabkan absorpsi obat lain terganggu 6. Mekanisme tidak diketahui Ada beberapa obat mengurangi jumlah absorpsi obat lain dengan mekanisme yang tidak diketahui.