SlideShare a Scribd company logo
PR CC
PENGHAMBAT POMPA
PROTON (PROTON PUMP
INHIBITOR)
DEFINISI DAN KIMIA
Merupakan penghambat sekresi asam lambung yang
lebihkuat dari AH2 dengan mekanisme kerja yang
berbeda.
Merupakan benzimidazol tersubstitusi dengan struktur
mirip AH2
Merupakan prodrug yang membutuhkan suasana asam
untuk aktivasinya
MEKANISME KERJA
PPI
AH2
FARMAKODINAMIK
Setelah diabsorbsi ke sirkulasi sistemik obat akan
mengalami difusi ke sel parietal lambung dan mengalami
aktivasi menjadi sulfonamid tetrasiklik
Obat tersebut akan berikatan dengan gugus sulfohidril
enzim pada pompa (H, K, ATPase) dan di membran
apikal sel parietal
Hal itu akan mengakibatkan adanya penghambatan
ireversibel asam lambung
FARMAKOKINETIK
A : mengalami aktivasi dalam lambung dan absorbsinya
cepat (30 menit); memiliki durasi inhibisi asam 24 jam
M : mengalami metabolisme lintas pertama dan sistemik
di hati tepatnya pada sitokrom p450.
E : pembersihan sedikit oleh ginjal
MACAM OBAT
Omeprazol
Esomeprazol
Lanzoprazol
Rabeprazol
INDIKASI DAN PENGGUNAAN
KLINIS
GERD
Ulkus Peptikum
 E.c. H. pylori -> berfungsi sebagai anti mikroba langsung minor.
Pengobatan diberikan dengan “terapi tripel” yaitu dengan
memberikan PPI, klaritromisin dan amoxicilin
 E.c OAINS
Dispepsia non-ulkus
Pencegahan perdarahan mukosa akibat stres
Gastrinoma dan hipersekretorik lain
EFEK SAMPING
Penurunan penyerapan vit B12 dan mineral
Peningkatan kolnisasi kuman di lambung dan usus
Peningkatan kadar gastrin lebih dari normal pada
penghentian PPI dehingga terjadi rebound hipersekresi
asam lambung.
Myopati subdural
Atralgia
Sakit kepala
Ruam kulit
INTERAKSI OBAT
Penurunan penyerapan katekolamin dan digoksin
Menghambat metabolisme koumarin, diazepam dan
fenitoin  omeprazol
Menghambat metabolsime diazem  esomeprazol
SEDIAAN DAN POSOLOGI
Nama obat Sediaan posologi
Omeprazol Kapsul 10 mg dan 20 mg
esomeprazol Tablet salut enterik
Vial
20 mg dan 40 mg
40 mg/10 ml
Lanzopazol Kapsul 15 mg dan 30 mg
Rabeprazol Tablet 10 mg
pantoprasol Tablet 20 mg dan 40 mg
DOMPERIDON
Antidopaminergik yang memiliki sifat kerja sebagaii
antiemetik mirip dengan metoklopramid, tetapi kejadian
gejala ekstrapiramid lebih rendah krn tidak menembus
sawar otak
Derivat benzimidazol yang bekerja terutama pada CTZ
dan efek perifer di saluran cerna
Mekanisme kerja
Menyebabkan tekanan sfingter esofagus bawah, kontraksi
lama duodenum dan pengosongan lambung.
Mekanisme pasti belum diketahui. Terutama di reseptor
dopamin D saluran cerna
Farmakokinetik
Diabsorbsi baik secara per oral, IM atau PR.
Konsentrasi puncak plasma 10-30 menit setelah
pemberian oral atau IM, kurang lbeih 2 jam setelah PR.
Mengalami metabolisme lintas pertama di hati dan
diekskresi ke empedu 60%.
waktu paruh kurang dari 7 jam
Indikasi
1. Refluks esofageal
2. Pencegahan mual-muntah pada diare, dispepsia,
dismenore, trauma kapitis, migren dkk
Kontra indikasi
1. Depresi ssp
2. Hipersensitivitas
3. Nb: penderita hati, reaksi diskeinesia
Efek samping
Meningkatkan skresi prolaktin sehingga menimbulkan
pembesaran payudara dan galaktore, terutama dalam
jangka lama
Omteralso pnat
Tiadak diberikan pada obat yg hepatotoksik dn
penghambat minoamin oksidase
Dosis:
Dewasa: 3x20-40 mg/ hari
Anak: 0,6/ kg BB/ hari
Sediaan
Tablet20 mg
sirup
Histamin
Histamin adalah
amina yang
berasal dari
dekarboksilasi L-
histidine yang
diproduksi di
seluruh tubuh
Histamin
mempengaruhi
pertumbuhan
dan proliferasi
sel, memodulasi
inflamasi, dan
berperan sebagai
neurotransmiter
Pelepasan
histamin terjadi
akibat:
• Rusaknya sel
• Senyawa kimia
• Reaksi
hipersensitivita
s
• Sebab lain
(thermal,
Hampir semua organ dan jaringan tubuh
mengandung histamin.
Disimpan dalam keadaan terikat dan inaktif
terutama dalam sel mast.
Histamin terdapat dalam jumlah besar di sel
epidermis, mukosa usus, dan paru-paru.
Histamin yang bukan berasal dar sel mast
ditemukan pada beberapa jaringan, termasuk otak.
Sel mast rusak oleh sebab-sebab tertentu dan
histamin akan terlepas cukup banyak sehngga
menimbulkan efek yang nyata.
Kelebihan histamin dalam darah diuraikan oleh
enzim histaminase yang ada dalam jaringan.
PENYIMPANAN DAN
PENGELUARAN HISTAMIN
Rilis
Imunologis
Erat kaitannya dg antibodi IgE (tersensitisasi)  terpapar dg antigen
yang sesuai  terjadi degranulasi
Degranulasi menyebabkan rilis simultan dari histamin, ATP dan
mediator lain
Histamine endogen  modulasi respon inflamasi dan respon imun
 respon inflamasi akut
Pada jaringan, rilis histamin menyebabkan vasodilatasi lokal dan
kebocoran plasma yang mengandung mediator inflamasi akut,
antibodi, dan sel-sel inflamasi (neutrofil, eosinofil, basofil, monosit
dan limfosit)
Penyimpanan dan Pengeluaran
Histamin
Rilis
Mekanis
dan
Kimiawi
Obat-obatan seperti Morphine dan
Tubocurarine  Menggeser histamin
dari kompleks heparin-protein di dlm
sel  Hilangnya granula dari sel mast
 Rilis histamine
Ion Natrium pada cairan ekstra selluler
menggeser amine dari kompleks 
Rilis histamin
Mekanisme kerja :
 Mempunyai efek biologis dengan
menggabungkan reseptor selluler spesifik di
permukaan membran
 4 reseptor histamin  H1, H2, H3, dan H4
EFEK HISTAMIN PADA
JARINGAN DAN SISTEM ORGAN
Sistem Syaraf  Stimulan
yang kuat untuk ujung
syaraf sensoris 
menimbulkan gatal dan
nyeri
Sistem Kardiovaskular
Injeksi histamine
menurunkan darah sistolik
dan diastolik serta
peningkatan denyut
jantung
Otot polos bronkioler 
bronkokonstriksi  pada
reseptor H1
Otot polos saluran cerna
 dosis besar histamine 
Berefek pada reseptor
H1 kontraksi otot polos
usus  Diare
Organ berotot polos
lain
•Pada wanita hamil yang
mengalami reaksi
anafilaktik dapat
mengalami abortus
akibat kontraksi yang
dipicu oleh histamin
Jaringan sekretorik
•Histamin juga sebagai
perangsang kuat sekresi
asam lambung
Efek metabolik
•Pada studi yang
dilakukan di mencit
disinyalir dapat
meningkatkan resistensi
insulin.
Respon tripel
•Penyuntikan intradermis
dapat menyebabkan
respon bercak merah,
edema dan flare
EFEK HISTAMIN PADA
JARINGAN DAN SISTEM ORGAN
RESEPTOR HISTAMIN
Reseptor H1 : Neuron, otot halus, epitel, endotel
Reseptor H2 : mukosa lambung, otot halus, epitel, endotel, sel
otot jantung
Reseptor H3 : Neuron
Reseptor H4 : sumsum tulang dan sel hematopoiesis perifer
ANTIHISTAMIN
Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau
menghilangkan kerja histamin dalam tubuh melalui
mekanisme penghambatan bersaing pada reseptor H-1, H-2
dan H-3.
Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen antibodi
karena tidak dapat menetralkan atau mengubah efek
histamin yang sudah terjadi.
Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah
produksi histamin.
Antihistamin bekerja terutama dengan menghambat secara
bersaing interaksi histamin dengan reseptor khas.
Generasi pertama dari Antihistamin H1
memiliki efek sedasi karena bersifat lipofilik
Pada generasi ke-2, ikatan pada reseptor
bersifat nonkompetitif, efek sedatif tidak kuat
karena tidak terlalu lipofilik dan berikatan
secara selektif pada reseptor H1, juga memiliki
waktu paruh lebih panjang dibanding dengan
generasi pertama
ANTIHISTAMIN H1
ANTIHISTAMIN H2
RANITIDIN
Simetidin
Ranitidin
Nama generik
•Ranitidin
Nama dagang
•Injeksi : Ranitidine, Rantin, Ratan
•PO: Ranin, Ranitidine, Ranivell, Ranoxin, Rantin, Ratinal,
Ultiran, Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantadin, Zantifar, Zenti 150
Sediaan
•Ranitidin ampul 2 ml (25 mg/ml)
•Tablet 150 mg
Simetidin
Nama generik
•Simetidin
Nama dagang
•Injeksi : Ulsikur
•PO: Cimetidine, Cimexol, Corsamet, Gastricon, Nulcer,
Sanmetidin, Selestidin, Tidifar, Xepamet
Sediaan
•Oral: 200mg, 300mg, 400mg, dan 800mg
•Injeksi: 200 mg/ml dalam 2ml.
Indikasi
Gastroesophageal
Reflux Disease
Gastric Ulcer,
Benign
Erosive
Esophagitis
Sindrom
Zollinger-
Ellison
Hypersecretory
Conditions
Cara Pemberian dan Dosis
Ranitidine
Injeksi (i.m atau i.v)
•1 mg/kgBB (max 50 mg) tiap 6-8 jam, atau 2
mcg/kgBB/menit
Per oral:
•2-5 mg/kgbb (max150 mg) tiap 8-12 jam
Cara Pemberian dan Dosis
SIMETIDIN
Injeksi (i.m atau i.v)
•10-15 mg/kgBB (max 50 mg) tiap 12 jam
untuk neonatus, tiap 6 jam untuk yang
berusia > 4 minggu
Per oral:
•5-10 mg/kgbb (max150 mg) tiap 6 jam atau
20 mg/kgbb pada malam hari
Farmakodinamik
•Menghambat reseptor H2 secara selektif
dan reversibel  menghambat sekresi
asam lambung
•Menghambat sekresi asam lambung akibat
perangsangan obat muskarinik, stimulasi
vagus, atau gastrin
•Mengganggu volume dan kadar pepsin
cairan lambung
FARMAKOKINETIK
Bioavailabilotas ranitidine yang diberikan secara oral sekitar
50% dan meningkat pada pasien penyakit hati.
Masak paruhnya sekitar 1,7–3 jam pada dewasa, dan
memanjang pada orang tua dan pasien gagal ginjal.
Kadar puncak plasma dicapai dalam 1-3 jam setelah
penggunaan oral, dan yang terikat protein plasma hanya 15%.
FARMAKOKINETIK
Mengalami metabolisme lintas pertama di hati dalam jumlah
cukup besar setelah pemberian oral.
Metabolisme diekskresi terutama melalui ginjal, sisanya melalui
tinja.
Sekitar 70% dari ranitidine yang diberikan secara IV, dan 30% yang
diberikan secara oral diekskresi dalam urin dalam bentuk asal.
Dapat melalui plasenta dan ASI.
Menghambat sekresi asam lambung karena antagonis reseptor histamin-2
Penggunaan pada bayi preterm berhubungan dengan peningkatan late-onset
sepsis bakteri atau jamur.
Pernah dilaporkan peningkatan enzim liver, leukopenia, dan bradikardi pada
pasien dewasa
Eliminasi waktu paruh pada nonatus adalah 3-7 jam
Memanjang pada bayi preterm dan insufisiensi renal dan hepar
Efek Samping
Nyeri kepala atau pusing
Malaise
Mialgia
Mual
Diare atau konstipasi
Ruam kulit
Pruritus
Kehilangan libido
Impotensi
Interaksi Obat
Simetidin
Antasid dan metoklopramid mengurangi
bioavailabilitas oral simetidin sebanyak 20-
30%. Dianjurkan selang waktu minimal 1 jam.
Ketokonazol membutuhkan pH asam untuk
bekerja, absorbsi nya berkurang sekitar 50%
bila diberikan bersama simetidin sehingga
harus diberikan 2 jam.
Warfarin, fenitoin, kafein, teofilin, fenobarbital,
karbamazepin, diazepam, propranolol,
metoprolol, dan imipramin metabolismenya
dipengaruhi simetidin,
Interaksi Obat
Ranitidin
Berinteraksi dengan nifedipin, warfarin, teofilin,
dan metoprolol.
Ranitidin menghambat absorbs diazepam, dan
mengurangi kadar plasmanya 25%.
Obat-obat tersebut diberikan selang 1 jam.
Ranitidin dan antacid atau antikolinergik
sebaiknya diberikan selang 1 jam.
Warfarin, fenitoin, kafein, teofilin, fenobarbital,
karbamazepin, diazepam, propranolol,
metoprolol, dan imipramin metabolismenya
dipengaruhi simetidin,
DAFTAR PUSTAKA
Dewoto HR. Autakoid, Agonis, dan Antagonisnya. In:
Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Instiati. Farmakologi
dan Terapi Edisi 6. 2016: 278-303.
Estuningsih A, Arif A. Obat lokal. In: Gunawan SG,
Setiabudy R, Nafrialdi, Instiati. Farmakologi dan Terapi
Edisi 6. 2016: 529-33.
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). ISO Informasi Spesialite
Obat Indonesia. 2017: 70-83.
Shann F. Drug Doses. 2017: 21, 90.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to AH2-PPI.pptx

Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Sapan Nada
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
Fina Ratih Wiraputri
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
Fadhol Romdhoni
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
Yansen Negoro
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
furqanridha
 
Obat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lainObat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lain
Putri Cavaluna
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
Rizkythia_Andhara
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
rula25
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3rismawulanda
 
Panso materi
Panso materiPanso materi
Panso materi
henry prasetya
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
ElisWijayani
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
ElisWijayani
 
TUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptx
TUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptxTUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptx
TUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptx
YuliaWidiastuti3
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptxPPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
sitimurtasiyah
 
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptxOnline Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
AhmadSofyanAtsauri
 
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdfmateri Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
SopiOktapiani
 
Neurotransmitter Histamin
Neurotransmitter Histamin Neurotransmitter Histamin
Neurotransmitter Histamin
Aisyah Asmara
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Novi Fachrunnisa
 

Similar to AH2-PPI.pptx (20)

Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
Laporan Farmakologi II "EFEK DIARE"
 
Obat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaanObat sistem saluran pencernaan
Obat sistem saluran pencernaan
 
Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017Toksikologi klinik 2017
Toksikologi klinik 2017
 
Interaksi obat
Interaksi obatInteraksi obat
Interaksi obat
 
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptxBAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
BAB 3 Sistem Pencernaan Diare, maag.pptx
 
Obat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lainObat obatan sistem organ lain
Obat obatan sistem organ lain
 
Obat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaanObat saluran pencernaan
Obat saluran pencernaan
 
Ppt antibiotik
Ppt antibiotikPpt antibiotik
Ppt antibiotik
 
Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3Saluran pencernaan d3
Saluran pencernaan d3
 
Panso materi
Panso materiPanso materi
Panso materi
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptxPresentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
Presentation FARMAKOLOGI GASTRITIS.pptx
 
TUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptx
TUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptxTUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptx
TUTKLIN_GERD_YULIA WIDIASTUTI.pptx
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptxPPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
PPT_KIMIA_MEDISINAL_pptx.pptx
 
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptxOnline Class - Konstipasi (Done).pptx
Online Class - Konstipasi (Done).pptx
 
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdfmateri Obat obatan saluran pencernaan.pdf
materi Obat obatan saluran pencernaan.pdf
 
Neurotransmitter Histamin
Neurotransmitter Histamin Neurotransmitter Histamin
Neurotransmitter Histamin
 
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
Mula Kerja, Puncak Efek dan Lama Kerja Obat Analgetik pada Pemberian Per Oral...
 
Antihistamin
AntihistaminAntihistamin
Antihistamin
 

Recently uploaded

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

AH2-PPI.pptx

  • 1. PR CC PENGHAMBAT POMPA PROTON (PROTON PUMP INHIBITOR)
  • 2. DEFINISI DAN KIMIA Merupakan penghambat sekresi asam lambung yang lebihkuat dari AH2 dengan mekanisme kerja yang berbeda. Merupakan benzimidazol tersubstitusi dengan struktur mirip AH2 Merupakan prodrug yang membutuhkan suasana asam untuk aktivasinya
  • 4. FARMAKODINAMIK Setelah diabsorbsi ke sirkulasi sistemik obat akan mengalami difusi ke sel parietal lambung dan mengalami aktivasi menjadi sulfonamid tetrasiklik Obat tersebut akan berikatan dengan gugus sulfohidril enzim pada pompa (H, K, ATPase) dan di membran apikal sel parietal Hal itu akan mengakibatkan adanya penghambatan ireversibel asam lambung
  • 5. FARMAKOKINETIK A : mengalami aktivasi dalam lambung dan absorbsinya cepat (30 menit); memiliki durasi inhibisi asam 24 jam M : mengalami metabolisme lintas pertama dan sistemik di hati tepatnya pada sitokrom p450. E : pembersihan sedikit oleh ginjal
  • 7. INDIKASI DAN PENGGUNAAN KLINIS GERD Ulkus Peptikum  E.c. H. pylori -> berfungsi sebagai anti mikroba langsung minor. Pengobatan diberikan dengan “terapi tripel” yaitu dengan memberikan PPI, klaritromisin dan amoxicilin  E.c OAINS Dispepsia non-ulkus Pencegahan perdarahan mukosa akibat stres Gastrinoma dan hipersekretorik lain
  • 8. EFEK SAMPING Penurunan penyerapan vit B12 dan mineral Peningkatan kolnisasi kuman di lambung dan usus Peningkatan kadar gastrin lebih dari normal pada penghentian PPI dehingga terjadi rebound hipersekresi asam lambung. Myopati subdural Atralgia Sakit kepala Ruam kulit
  • 9. INTERAKSI OBAT Penurunan penyerapan katekolamin dan digoksin Menghambat metabolisme koumarin, diazepam dan fenitoin  omeprazol Menghambat metabolsime diazem  esomeprazol
  • 10. SEDIAAN DAN POSOLOGI Nama obat Sediaan posologi Omeprazol Kapsul 10 mg dan 20 mg esomeprazol Tablet salut enterik Vial 20 mg dan 40 mg 40 mg/10 ml Lanzopazol Kapsul 15 mg dan 30 mg Rabeprazol Tablet 10 mg pantoprasol Tablet 20 mg dan 40 mg
  • 11. DOMPERIDON Antidopaminergik yang memiliki sifat kerja sebagaii antiemetik mirip dengan metoklopramid, tetapi kejadian gejala ekstrapiramid lebih rendah krn tidak menembus sawar otak Derivat benzimidazol yang bekerja terutama pada CTZ dan efek perifer di saluran cerna
  • 12. Mekanisme kerja Menyebabkan tekanan sfingter esofagus bawah, kontraksi lama duodenum dan pengosongan lambung. Mekanisme pasti belum diketahui. Terutama di reseptor dopamin D saluran cerna
  • 13. Farmakokinetik Diabsorbsi baik secara per oral, IM atau PR. Konsentrasi puncak plasma 10-30 menit setelah pemberian oral atau IM, kurang lbeih 2 jam setelah PR. Mengalami metabolisme lintas pertama di hati dan diekskresi ke empedu 60%. waktu paruh kurang dari 7 jam
  • 14. Indikasi 1. Refluks esofageal 2. Pencegahan mual-muntah pada diare, dispepsia, dismenore, trauma kapitis, migren dkk Kontra indikasi 1. Depresi ssp 2. Hipersensitivitas 3. Nb: penderita hati, reaksi diskeinesia
  • 15. Efek samping Meningkatkan skresi prolaktin sehingga menimbulkan pembesaran payudara dan galaktore, terutama dalam jangka lama Omteralso pnat Tiadak diberikan pada obat yg hepatotoksik dn penghambat minoamin oksidase
  • 16. Dosis: Dewasa: 3x20-40 mg/ hari Anak: 0,6/ kg BB/ hari Sediaan Tablet20 mg sirup
  • 17. Histamin Histamin adalah amina yang berasal dari dekarboksilasi L- histidine yang diproduksi di seluruh tubuh Histamin mempengaruhi pertumbuhan dan proliferasi sel, memodulasi inflamasi, dan berperan sebagai neurotransmiter Pelepasan histamin terjadi akibat: • Rusaknya sel • Senyawa kimia • Reaksi hipersensitivita s • Sebab lain (thermal,
  • 18. Hampir semua organ dan jaringan tubuh mengandung histamin. Disimpan dalam keadaan terikat dan inaktif terutama dalam sel mast. Histamin terdapat dalam jumlah besar di sel epidermis, mukosa usus, dan paru-paru. Histamin yang bukan berasal dar sel mast ditemukan pada beberapa jaringan, termasuk otak. Sel mast rusak oleh sebab-sebab tertentu dan histamin akan terlepas cukup banyak sehngga menimbulkan efek yang nyata. Kelebihan histamin dalam darah diuraikan oleh enzim histaminase yang ada dalam jaringan.
  • 19. PENYIMPANAN DAN PENGELUARAN HISTAMIN Rilis Imunologis Erat kaitannya dg antibodi IgE (tersensitisasi)  terpapar dg antigen yang sesuai  terjadi degranulasi Degranulasi menyebabkan rilis simultan dari histamin, ATP dan mediator lain Histamine endogen  modulasi respon inflamasi dan respon imun  respon inflamasi akut Pada jaringan, rilis histamin menyebabkan vasodilatasi lokal dan kebocoran plasma yang mengandung mediator inflamasi akut, antibodi, dan sel-sel inflamasi (neutrofil, eosinofil, basofil, monosit dan limfosit)
  • 20. Penyimpanan dan Pengeluaran Histamin Rilis Mekanis dan Kimiawi Obat-obatan seperti Morphine dan Tubocurarine  Menggeser histamin dari kompleks heparin-protein di dlm sel  Hilangnya granula dari sel mast  Rilis histamine Ion Natrium pada cairan ekstra selluler menggeser amine dari kompleks  Rilis histamin
  • 21. Mekanisme kerja :  Mempunyai efek biologis dengan menggabungkan reseptor selluler spesifik di permukaan membran  4 reseptor histamin  H1, H2, H3, dan H4
  • 22. EFEK HISTAMIN PADA JARINGAN DAN SISTEM ORGAN Sistem Syaraf  Stimulan yang kuat untuk ujung syaraf sensoris  menimbulkan gatal dan nyeri Sistem Kardiovaskular Injeksi histamine menurunkan darah sistolik dan diastolik serta peningkatan denyut jantung Otot polos bronkioler  bronkokonstriksi  pada reseptor H1 Otot polos saluran cerna  dosis besar histamine  Berefek pada reseptor H1 kontraksi otot polos usus  Diare
  • 23. Organ berotot polos lain •Pada wanita hamil yang mengalami reaksi anafilaktik dapat mengalami abortus akibat kontraksi yang dipicu oleh histamin Jaringan sekretorik •Histamin juga sebagai perangsang kuat sekresi asam lambung Efek metabolik •Pada studi yang dilakukan di mencit disinyalir dapat meningkatkan resistensi insulin. Respon tripel •Penyuntikan intradermis dapat menyebabkan respon bercak merah, edema dan flare EFEK HISTAMIN PADA JARINGAN DAN SISTEM ORGAN
  • 24. RESEPTOR HISTAMIN Reseptor H1 : Neuron, otot halus, epitel, endotel Reseptor H2 : mukosa lambung, otot halus, epitel, endotel, sel otot jantung Reseptor H3 : Neuron Reseptor H4 : sumsum tulang dan sel hematopoiesis perifer
  • 25. ANTIHISTAMIN Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan kerja histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada reseptor H-1, H-2 dan H-3. Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen antibodi karena tidak dapat menetralkan atau mengubah efek histamin yang sudah terjadi. Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah produksi histamin. Antihistamin bekerja terutama dengan menghambat secara bersaing interaksi histamin dengan reseptor khas.
  • 26. Generasi pertama dari Antihistamin H1 memiliki efek sedasi karena bersifat lipofilik Pada generasi ke-2, ikatan pada reseptor bersifat nonkompetitif, efek sedatif tidak kuat karena tidak terlalu lipofilik dan berikatan secara selektif pada reseptor H1, juga memiliki waktu paruh lebih panjang dibanding dengan generasi pertama
  • 30. Ranitidin Nama generik •Ranitidin Nama dagang •Injeksi : Ranitidine, Rantin, Ratan •PO: Ranin, Ranitidine, Ranivell, Ranoxin, Rantin, Ratinal, Ultiran, Wiacid, Xeradin, Zantac, Zantadin, Zantifar, Zenti 150 Sediaan •Ranitidin ampul 2 ml (25 mg/ml) •Tablet 150 mg
  • 31. Simetidin Nama generik •Simetidin Nama dagang •Injeksi : Ulsikur •PO: Cimetidine, Cimexol, Corsamet, Gastricon, Nulcer, Sanmetidin, Selestidin, Tidifar, Xepamet Sediaan •Oral: 200mg, 300mg, 400mg, dan 800mg •Injeksi: 200 mg/ml dalam 2ml.
  • 33. Cara Pemberian dan Dosis Ranitidine Injeksi (i.m atau i.v) •1 mg/kgBB (max 50 mg) tiap 6-8 jam, atau 2 mcg/kgBB/menit Per oral: •2-5 mg/kgbb (max150 mg) tiap 8-12 jam
  • 34. Cara Pemberian dan Dosis SIMETIDIN Injeksi (i.m atau i.v) •10-15 mg/kgBB (max 50 mg) tiap 12 jam untuk neonatus, tiap 6 jam untuk yang berusia > 4 minggu Per oral: •5-10 mg/kgbb (max150 mg) tiap 6 jam atau 20 mg/kgbb pada malam hari
  • 35. Farmakodinamik •Menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel  menghambat sekresi asam lambung •Menghambat sekresi asam lambung akibat perangsangan obat muskarinik, stimulasi vagus, atau gastrin •Mengganggu volume dan kadar pepsin cairan lambung
  • 36. FARMAKOKINETIK Bioavailabilotas ranitidine yang diberikan secara oral sekitar 50% dan meningkat pada pasien penyakit hati. Masak paruhnya sekitar 1,7–3 jam pada dewasa, dan memanjang pada orang tua dan pasien gagal ginjal. Kadar puncak plasma dicapai dalam 1-3 jam setelah penggunaan oral, dan yang terikat protein plasma hanya 15%.
  • 37. FARMAKOKINETIK Mengalami metabolisme lintas pertama di hati dalam jumlah cukup besar setelah pemberian oral. Metabolisme diekskresi terutama melalui ginjal, sisanya melalui tinja. Sekitar 70% dari ranitidine yang diberikan secara IV, dan 30% yang diberikan secara oral diekskresi dalam urin dalam bentuk asal. Dapat melalui plasenta dan ASI.
  • 38. Menghambat sekresi asam lambung karena antagonis reseptor histamin-2 Penggunaan pada bayi preterm berhubungan dengan peningkatan late-onset sepsis bakteri atau jamur. Pernah dilaporkan peningkatan enzim liver, leukopenia, dan bradikardi pada pasien dewasa Eliminasi waktu paruh pada nonatus adalah 3-7 jam Memanjang pada bayi preterm dan insufisiensi renal dan hepar
  • 39. Efek Samping Nyeri kepala atau pusing Malaise Mialgia Mual Diare atau konstipasi Ruam kulit Pruritus Kehilangan libido Impotensi
  • 40. Interaksi Obat Simetidin Antasid dan metoklopramid mengurangi bioavailabilitas oral simetidin sebanyak 20- 30%. Dianjurkan selang waktu minimal 1 jam. Ketokonazol membutuhkan pH asam untuk bekerja, absorbsi nya berkurang sekitar 50% bila diberikan bersama simetidin sehingga harus diberikan 2 jam. Warfarin, fenitoin, kafein, teofilin, fenobarbital, karbamazepin, diazepam, propranolol, metoprolol, dan imipramin metabolismenya dipengaruhi simetidin,
  • 41. Interaksi Obat Ranitidin Berinteraksi dengan nifedipin, warfarin, teofilin, dan metoprolol. Ranitidin menghambat absorbs diazepam, dan mengurangi kadar plasmanya 25%. Obat-obat tersebut diberikan selang 1 jam. Ranitidin dan antacid atau antikolinergik sebaiknya diberikan selang 1 jam. Warfarin, fenitoin, kafein, teofilin, fenobarbital, karbamazepin, diazepam, propranolol, metoprolol, dan imipramin metabolismenya dipengaruhi simetidin,
  • 42. DAFTAR PUSTAKA Dewoto HR. Autakoid, Agonis, dan Antagonisnya. In: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Instiati. Farmakologi dan Terapi Edisi 6. 2016: 278-303. Estuningsih A, Arif A. Obat lokal. In: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Instiati. Farmakologi dan Terapi Edisi 6. 2016: 529-33. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia. 2017: 70-83. Shann F. Drug Doses. 2017: 21, 90.