SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
STRATEGIC MANAGEMENT
DISRUPTION ERA
AKFIKA RIZKY SABILLA (55117120115)
DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
DISRUPTION ERA
a. Perkembangan Bisnis di Era Disruption
Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive
(menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era digital dengan
inovasi-inovasi digital yang membuat segalanya menjadi mudah. Pada tahun 1970an saat
era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya, banyak sekali perusahaan-perusahaan
es batu bermunculan. Ketika Innovasi lemari es ditemukan, bisnis pabrik es batu pun
terganggu. Lambat laun perusahaan es batu bertumbangan karena di disruptive oleh
perusahaan lemari es yang memudahkan konsumen membuat es batu sekaligus
mendinginkan dan mengawetkan makanan.
Disruptif adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini
terkait dengan hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis.Istilah “disruption”
dicetuskan oleh Clayton Christensen 1997, The Innovator’s Dilemma. Di dalamnya,
Christensen memperkenalkan gagasan “disruptif innovation” di dalam dunia bisnis. Ia
menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak
hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka
di masa depan. Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya
yang minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan.
“Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tiba-tiba kami punah” kata CEO Nokia.
Saat Era keemasaan Nokia tiba-tiba di disruptive oleh Innovasi Blackberry. Nokia pun
tumbang. Dan benar saja Nokia tidak mengalami kesalahan apapun, hanya saja brand
mereka terdisruptive oleh brand yang telah berinovasi, sedangkan Nokia hanya bertahan
pada zona nyamannya tidak melakukan Disruption untuk melawan Innovasi perusahaan
pesaingnya.
Sedan Biru yang sebelumnya menguasai pangsa pasar transportasi yang kerap kita tau
berbama Blubird, telah didisruptive oleh Si Hijau yaitu Go-Jek bahkan nyaris tanpa warna
khas (Go-Car). Ketika dulu jika kita hendak mencari barang belanjaan kita harus ke pasar
tradisonal atau perkulakan, sekarang kita hanya menggunakan jari saja. Dan pasar-
pasarpun mulai terganggu dan bertumbangan.
Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah
hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian pihak
mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula
mengatakan kondisi saat ini adalah peluang.
Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas
yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada
perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi daring adalah salah satu dampaknya
yang paling populer di Indonesia.
b. Inilah yang dinamakan Era Disruption
Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat
istilah dari kalangan perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi
dihadapan kita. Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua
lini. Dengan pendanaan yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar
biasa pula.
Garuda Indonesia yang memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta
manajemennya di seluruh dunia bervaluasi sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek
yang tidak memiliki 1 armadapun yang menjadi milik perusahaan bervaluasi sebesar 51
Triliun. Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi sebesar itu. Inilah era
digital atau yang lebih dikenal dengan Era Disruption. Apa yang terjadi dengan dunia
bisnis 20 tahun mendatang? Mari kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita untuk
mengahadapi era digital kedepan ini dengan bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan
teknologi. Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih.
Jika perusahaan dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal.
Sejarah akan menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin
kemakmuran ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah berlalu.
Populasi yang matang (dan pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China
tidak akan menciptakan cukup ruang kepala untuk penciptaan lapangan kerja yang
memadai melalui industrialisasi.
Namun, mengubah demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk
menjadi modal layanan dunia. Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial
dapat dipertahankan dan didukung dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki
empat generasi orang yang bekerja bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang
menghadirkan tantangannya sendiri dalam menarik dan mempertahankan angkatan kerja.
Ketika mengamati para millennial, ada beberapa pola yang menarik untuk diamati.
Ambil digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki manfaat
teknologi di berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku -
dan mereka mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari
interaksi apa pun dengan penyedia produk dan layanan.
Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini,
yang dengan cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh Goldman Sachs
mengatakan kita bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan contoh yang sering
dikutip adalah penggunaan Uber atau ojek online yang memungkinkan untuk kenyamanan
mobil tanpa kepemilikan. Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan
emosional generasi milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih bahagia
daripada orang tua mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang.
Ini adalah indikasi yang jelas dari optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia.
c. Hal Penting Dalam Disrupsi
Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting
dalam disrupsi yaitu :
Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang
menjadi lebih simpel.
Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik daripada sebelumnya.
Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter-
eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka.
Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para
penggunanya. Seperti juga layanan ojek atau taksi online, atau layanan perbankan dan
termasuk financial technology, semua kini tersedia di dalam genggaman, dalam
smartphone.
Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih
menghemat waktu dan lebih akurat.
Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam
dunia bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis
yang secara alami memang selalu berubah dan dinamis. Dari zaman dahulu disrupsi sudah
terjadi, dan kejadiannya biasanya dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat
proses bisnis lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya.
Selanjutnya bagaimana fenomena tersebut dalam dunia pariwisata? Kita dapat
menganalisa dampak dari berjamurnya OTA (online travel agent) dan agregator
transportasi online yang memberikan efek disrupsi terhadap agen perjalanan dan jasa
transportasi konvensional yang sedang dipuncak product life cycle terdorong ke posisi
decline.
d. Perubahan dalam era disrupsi
Sebagian besar orang akan mengatakan, disrupsi tengah terjadi. Perubahannya tidak
terasa di awal. Bahkan sudah terlanjur terlambat untuk menyadarinya. Dalam buku
Disruption: Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber, dituliskan
bahwa keadaan yang serba cepat membuat manusia terlena. Kemudahan yang semakin
lama dirasakan dalam mengakses suatu sumber daya , tidak disadari sebagai sebuah sinyal
lembut. Persaingan pun diyakini menjadi semakin tak kasat mata. Secara tiba-tiba, terjadi
penurunan di satu sisi. Entah itu dalam penjualan ataupun pendapatan.
Perkembangan teknologi memang dapat dikatakan menjadi pemicu. Kehadirannya
membuat semuanya dapat diakses. Hingga akhirnya baru diketahui bahwa itulah bagian
dari disrupsi. Tentu, akan ada pihak yang panik karena semuanya terjadi secara tiba-tiba.
Bersifat kejutan (surprise). Namun, meskipun begitu, tetap saja tidak menyadari bahwa
disrupsi juga menandakan adanya hal-hal yang berubah. Hal-hal yang tidak sama lagi
dengan sebelumnya sehingga membutuhkan cara-cara baru untuk dapat menakkukannya.
Minimal, ada 3 hal yang harus dipahami telah berubah :
Pasar yang baru
Disruption pada akhirnya mencptakan suatu dunia baru: digital marketplace. Dunia
baru tersebut menandakan bentuk pasar yang berubah. Dengan kata lain konsumen pun
akan berpindah. Pasar tersebut tidak disadari dan tidak terlihat wujudnya.
Memunculkan prasangka-prasangka. Sayangnya, banyak yang masih berusaha berkilah
daripada berorientasi kepada konsumen tersebut dan menyesuaikan produk serta
layanannya.
Nasib yang berbeda
Dalam menghadapi pertarungan yang kompetitif, akan selalu ada akhir yang berbeda
bagi masing-masing pemain. Perubahan-perubahan yang terjadi menuntut adanya
inovasi. Tanpa hal tersebut, yang lebih inovatif akan mengalahkan, bahkan
menggantikan yang terdahulu. Sehingga, dalam sejarah disruption akan ada akhir yang
berbeda. Maka, inovasi yang berkelanjutan adalah kunci.
Bersaing dengan business model
Ada yang berubah dalam melakukan pemasaran ketika sudah memasuki era disrupsi.
Kini, pertarungannya pun tidak sesederhana hanya sekadar produk. Melainkan
mencakup pada model bisnis (business model). Produk bisa saja sama, tetapi apabila
model bisnisnya dapat menarik hati konsumen, maka sudah barang tentu nyata siapa
yang menjadi pemenang. Misalnya saja keduanya sama-sama berupa swalayan, namun
karena model bisnis yang berbeda, maka salah satunya yang akan memenangkannya.
Ketiga poin tersebut menunjukkan bahwa ketika disrupsi terjadi, meskipun
melalui weak signal, ada yang jelas-jelas bergeser.
e. Cara Menghadapi Era Disrupsi
Disruption menjadi berat karena banyak orang, termasuk wirausaha dan regulator,
tidak tahu apa yang tengah terjadi. Semua orang berpikir bahwa mereka telah melakukan
cara-cara terbaik. Tak hanya langkah-langkah manajerial yang sistematis, prinsip-prinsip
strong brand dan inovasi pun telah diterapkan. Untuk itulah buku ini ditulis. Untuk
membuka mata kita dan melihatnya bersama-sama dengan kacamata baru, membaca
proses, lingkungan, dampak regulasi, strategi, dan akibat dari disruption.
Perusahaan harus dapat segera beradaptasi, dan mengenali bagaimana keadaan
sekarang yang penuh dengan perubahan. Tidak lagi sekedar berubah, melainkan langsung
bergeser atau menggantikan yang sudah berdiri sebelumnya dalam waktu yang cepat.
Pergeseran segmen konsumen yang sebelumnya generasi X kini menjadi generasi
milenial memerlukan pengembangan dari berbagai aspek termasuk layanan. Jika kita
mengikuti perkembangan selama ini yang terjadi, kita akan menyadari bahwa tanda-tanda
perubahan tersebut sudah terbaca sejak beberapa tahun lalu.
Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat tersebut
memang mengejutkan beragam pihak. Ada yang senang dan ada yang merasa terancam.
Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sebaiknya dilakukan?
Beberapa cara menghadapi era disrupsi yang akan selalu terjadi dalam dunia bisnis
kuncinya adalah adaptasi, karena disrupsi itu merupakan suatu perubahan dalam
lingkungan bisnis, dan tentunya adaptasilah yang dapat menjadi salah satu kuncinya.
Berikut adalah 7 (tujuh) cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menghadapi era
disrupsi ini agar bisnis tidak kehilangan pelanggannya atau bahkan mati :
1) Trend Watching
Cara menghadapi era disrupsi yang pertama adalah melakukan Trend watching
yaitu kegiatan dalam memantau perubahan trend dalam lingkungan bisnis. Dengan
selalu memantau lingkungan, maka bisnis akan selalu mengetahui perubahan-
perubahan yang sedang dan akan terjadi sehingga gejala-gejala timbulnya disrupsi akan
terdeteksi secara dini. Komponen-komponen yang harus dipantau yaitu trend teknologi,
ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan alam. Informasi dari trend watching dapat
digunakan untuk melakukan adaptasi dan antisipasi, sehingga efek dari disrupsi dapat
diminimalisir, atau bahkan dapat menjadi agent of disruption, yaitu pelaku bisnis yang
menjadi pionir dalam disrupsi.
2) Research
Cara menghadapi era disrupsi selanjutnya adalah melakukan riset. Agar trend
watching yang dilakukan hasilnya dapat lebih meyakinkan, maka harus dilakukan
dengan pendekatan riset. Karena dengan riset informasi yang didapat dapat
dipertanggungjawabkan mengenai kesahihan dan keabsahannya, karena dilakukan
secara ilmiah. Oleh karena itu bisnis di era ini harus memiliki fungsi riset, yang biasa
dinamakan R&D (research & development).
3) Risk Management
Cara menghadapi era disrupsi yang ketiga yaitu selalu melakukan pengelolaan
terhadap resiko. Lingkungan yang terdisrupsi pada dasarnya akan menjadi pemicu dari
resiko bisnis. Oleh karena itu, bisnis harus selalu dapat mengelola disrupsi sebagai
suatu peril dalam resiko, dan bisa dikatakan bahwa disrupsi itu harus dikelola, dan risk
management disini dapat difokuskan kepada disruption management mengenai
bagaimana disrupsi diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi, sehingga bisnis dapat
memiliki ruang dan waktu untuk mengantisipasi gejala disrupsi yang akan terjadi.
4) Inovation
Cara menghadapi era disrupsi yang ke-empat adalah melakukan inovasi, yaitu
membuat terobosan-terobosan baru atau penyesuaian-penyesuaian pada bisnis yang
lama agar lebih sesuai dengan era dimana masa disrupsi terjadi. Inovasi dapat dilakukan
jika peristiwa tersebut sudah terlanjur terjadi dan dapat berhasil pada bisnis yang akan
melakukan perubahan. Contohnya adalah bisnis yang murni offline, membuat inovasi
dengan meluncurkan versi online.
5) Switching
Cara menghadapi era disrupsi yang ke-lima adalah switching atau memutar
haluan bisnis. Cara ini dapat dilakukan Jika bisnis yang ada tidak dapat lagi
dimodifikasi, maka solusinya adalah harus berani memutar haluan atau mematikan
produk yang sudah dimiliki. Contohnya Telkom yang selalu berani untuk mematikan
atau mengkanibalisasi produknya sendiri seperti telepon kabel yang diganti dengan nir-
kabel dll.
6) Partnership
Cara menghadapi era disrupsi yang ke-enam yaitu melakukan strategi
partnership. Era disrupsi pada masa ini membuat bisnis sulit untuk bertempur sendiri
karena persaingan sudah sangat kompleks dan proses bisnis sudah ter-inklusi. Oleh
karena itu solusinya adalah dengan melakukan kolaborasi dan aliansi-aliansi strategis
mulai dari sisi input sampai output dalam supply chain agar bisnis menjadi lebih efektif
dan efisien.
7) Change Management
Cara menghadapi era disrupsi yang terakhir adalah dengan melakukan change
management. Hal ini dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan kesadaran dari
elemen sumber daya manusia dalam organisasi bisnis agar dapat bahu-membahu
melakukan perubahan. Karena efek disrupsi itu dapat merubah segala hal tak terkecuali
pada budaya organisasi dalam melakukan proses bisnisnya. Oleh karena itu solusinya
adalah organisasi harus dapat berubah menyesuaikan budaya organisasi di era disrupsi
yang ada.
Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara-cara bisnis lama
menjadi obsolete. Menjadi usang atau ketinggalan zaman. Persis seperti sebagian besar
bangunan pabrik es yang kini telah berubah menjadi "rumah hantu", atau mesin
faksimili yang sekarang hanya teronggok di sudut ruangan menunggu kiriman surat
yang tak kunjung tiba. Tapi, mungkin anggapan ini muncul karena masih awamnya
pemahaman masyarakat dan para elit terhadap basic concept mengenai disruption itu
sendiri.
Disruption bukan sekedar fenomena hari ini (today), melainkan fenomena "hari
esok" (the future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (the present).
Pemahaman seperti ini menjadi penting karena sekarang kita tengah berada dalam
sebuah peradaban baru. Kita baru saja melewati gelombang tren yang amat panjang,
yang tiba-tiba terputus begitu saja (a trend break).
Bahayanya adalah semakin "berpengalaman" dan "merasa pintar" seseorang, dia
akan semakin sulit untuk "membaca" fenomena ini. Ia akan amat mungkin mengalami
"the past trap" atau "success trap". Apalagi untuk mencerna dan berselancar di atas
gelombang disrupsi. Itu akan sulit sekali diterima oleh orang yang pintar dan
berpengalaman tadi. Mengapa? Sederhana saja, yakni karena pikiran tersebut amat
kental logika masa lalunya.
Disruption sesungguhnya terjadi secara meluas. Mulai dari pemerintahan,
ekonomi, hukum, politik, sampai penataan kota, konstruksi, pelayanan kesehatan,
pendidikan, kompetisi bisnis dan juga hubungan-hubungan sosial. Bahkan konsep
marketing pun sekarang terdisrupsi.
Ingatan publik juga belum sampai pada metode pelayanan kesehatan yang
sekarang sudah semakin berbasiskan teknologi jarak jauh dan kolaboratif. Sampai
sekarang belum banyak orang yang menyadari bahwa sebagian mahasiswa Indonesia
sudah dapat kursus di Harvard tanpa harus pergi ke Harvard. Dan, tak banyak yang
menyadari bahwa para dokter sudah tak lagi memakai pisau bedah seperti di masa lalu
untuk membedah organ dalam pasiennya. Juga belum banyak yang menyadari bahwa
pekerjaan-pekerjaan yang sekarang tengah digeluti para buruh, bankir, dan dosen,
mungkin sebentar lagi akan beralih. Bahkan masih ada beranggapan bahwa disruption
seakan-akan hanya masalah meng-online-kan layanan, menggunakan aplikasi dan
mem-broker-kan hal-hal tertentu.
Anggapan seperti itu—bahwa disruption hanya terjadi pada industri digital—
sekali lagi, jelas kurang pas. Sebab disruption tidak seperti itu. Disruption terjadi di
mana-mana, dalam bidang industri apa pun. Ia bahkan mengubah landasan hubungan
dari kepemilikan perorangan menjadi kolektif kolaboratif.
Saat ini kita menyaksikan banyak perusahaan sedang susah akibat gempuran
perusahaan-perusahaan yang berbasis digital, bukan berarti perusahaan konvensional
tak akan mengalaminya. Di sini yang saya maksud dengan perusahaan konvensional
adalah perusahaan-perusahaan yang core business-nya tidak berbasis digital. Ia dapat
bisnis apa saja. Bisnis konstruksi, pendidikan, industri, farmasi, keuangan, FMCG, jasa
kesehatan dan sebagainya.
Perusahaan dari segala jenjang dan industri perlu menerapkan teknologi baru
guna menciptakan model-model bisnis canggih yang mampu menghadirkan nilai yang
lebih besar bagi para pelanggan mereka karena ada lawan-lawan yang tidak terlihat
yang berusaha untuk menggeser kedudukan mereka.
Lawan-lawan tersebut tidak memiliki bentuk fisik yang sama dengan perusahaan-
perusahaan yang besar, tetapi dapat menyaingi mereka. Dengan meluasnya gaya hidup
digital, para konsumen kini dimanjakan dengan beragai pilihan dan memiliki ekspektasi
yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya.
Di era disrupsi kita harus mempunyai pilihan, membentuk ulang (reshape) atau
menciptakan yang baru (create). Jika kita memutuskan untuk reshape, maka kita bisa
melakukan inovasi dari produk atau layanan yang sudah dimiliki. Sedangkan jika ingin
membuat yang baru, kita harus berani memiliki inovasi yang sesuai dengan kebiasaan
konsumen.
Memang terdengar klise, namun apabila perusahaan dapat membaca situasi
dengan baik kemudian melihat peluang yang ada, maka perusahaan dapat bertahan di
era disrupsi. Era disrupsi yang tengah kita alami ini, tidak dapat dihindari, tidak dapat
lagi hanya menyalahkan keadaan tanpa merumuskan strategi untuk dapat bertahan,
sehingga tetap keluar sebagai pemenang.
Pakar manajemen Rhenaldi Kasali menyarankan agar manajemen BUMN
memperbanyak jumlah pegawai usia muda untuk menghadapi tantangan era disrupsi.
Hal ini agar manajemen BUMN memiliki banyak talenta “pendobrak zona nyaman”
yang sekaligus memahami trend teknologi baru. Karena orang muda itu yang biasanya
menguasai teknologi terkini, tahan banting, kerjanya sampai malam dan masih
semangat mengejar impian,” kata Rhenaldi.
Generasi muda harus siap menghadapi era disrupsi dengan memiliki etos kerja,
sikap terbuka, serta mampu menjadi problem solving untuk menyelesaikan berbagai
persoalan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat karena di tangan generasi
muda terletak kunci keberhasilan Indonesia.
Para pengusaha dan para pendidik agar tidak terperangkap dengan kesuksesan
masa lalu. Jangan sampai perusahaan atau organisasi menjadi Lazy Company ataupun
Zombi Company karena tidak tanggap dengan perubahan. Situasi di mana pergeseran
persaingan bisnis atau persaingan kerja tidak lagi linear.
f. Inovasi disruptif
Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan
pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya
menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu
produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan
jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang
lama.
Istilah disruptive innovation dicetuskan pertama kali oleh Clayton M. Christensen dan
Joseph Bower pada artikel "Disruptive Technologies: Catching the Wave" di jurnal
Harvard Business Review (1995). Artikel tersebut sebenarnya ditujukan untuk para
eksekutif yang menentukan pendanaan dan pembelian disuatu perusahaan berkaitan
dengan pendapatan perusahaan dimasa depan. Kemudian pada bukunya "The Innovator's
Dilemma", Christensen memperkenalkan model Disruptive Inovasi (The Disruptive
Innovation Model).
Dimana kemampuan pelanggan untuk memanfaatkan sesuatu yang baru dalam satu
lini. Dimana lini terendah adalah pelanggan yang cepat puas dan yang tertinggi
digambarkan sebagai pelanggan yang menuntut. Distribusi pelanggan ini yang secara
median nya bisa diambil sebagai garis putus-putus untuk menerapkan teknologi baru.
Salah satu contoh dari Inovasi Disruptif (disruptive innovation) adalah Wikipedia.
Wikipedia merupakan salah satu contoh inovasi disruptif yang merusak pasar ensiklopedia
tradisional (cetak). Kalau dilihat, saat ini jarang sekali ditemukan ensiklopedia edisi cetak
dijual ditoko buku. Semuanya sudah beralih ke Wikipedia. Dari sisi harga ensiklopedia
tradisional (cetak) bisa jutaan, sekarang malah informasi bisa didapat secara cuma-cuma
lewat Wikipedia. Makanya disebut "disruptif" atau dalam bahasa Indonesia diartikan
sebagai "mengganggu".
Dalam dunia transportasi. Mobil ketika pertama diciptakan adalah inovasi teknologi
yang revolusioner pada masa itu. Sangat mewah dan harganya sangat mahal sehingga
tidak semua orang mampu membeli. Mobil tidak bisa disebut sebagai Inovasi Disruptif
(disruptif innovation) untuk kendaraan karena pada saat pertama kali ditemukan belum
banyak orang yang punya (belum mengganggu). Singkatnya, pada saat itu tidak
mengganggu pasar untuk kendaraan yang ditarik kuda. Akan tetapi, ketika perusahaan
mobil Ford membuat Ford Model T, dimana model ini dirakit dipabrik dan menggantikan
buatan tangan. Sehingga harga mobil pada saat itu jadi sangat murah. Apa yang dilakukan
Ford inilah yang disebut Inovasi Disruptif (disruptif innovation). Menganggu pasar yang
sudah ada salah satu ciri dari Inovasi Disruptif.
Berikut contoh dari Inovasi Disruptif (disruptif innovation) dan Pasar Terganggu Oleh
Inovasi (market disrupted by innovation) adalah :
Ensiklopedia cetak, pasar terganggu oleh inovasi Wikipedia
Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon
Mainframes, pasar terganggu oleh inovasi Minicomputers
Minicomputers, pasar terganggu oleh inovasi Komputer Pribadi (PC)
Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB
CRT, pasar terganggu oleh inovasi LCD
Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik
Radiografi (Pencitraan X-Ray), pasar terganggu oleh inovasi Ultrasound (USG)
CD & DVD, pasar terganggu oleh inovasi Digital Media (i-Tunes, Amazone, dll)
Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital
Cetak Offset, pasar terganggu oleh inovasi Printer Komputer
Penerbitan Tradisional, pasar terganggu oleh inovasi Desktop Publishing (PC)
Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil
Implementasi :
Siapa tidak kenal jamu Nyonya Meneer, produsen jamu yang terkenal dengan slogan
berdiri sejak tahun 1919. Kini pabrik perusahaan jamu tersebut, yaitu PT Njonja Meneer
dinyatakan pailit. Sang nyonya goyah setelah terus berdiri hampir seabad meskipun telah
merambah ke 12 negara.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang
Brodjonegoro menilai, pabrik Jamu Nyonya Meneer sulit untuk bertahan karena tergilas
persaingan dan adanya perubahan zaman.
Bambang bercerita, secara umum bahwa ada masanya perusahaan datang dan pergi.
Di Amerika Serikat (AS) pun, perusahaan-perusahaan besar tidak sanggup menghadapi
melawan perubahan yang terjadi.
Telah terjadi perubahan atau kemajuan zaman yang menuntut manajemen perusahaan,
termasuk Nyonya Meneer mengikuti derap langkah bisnis. Di industri jamu, ia mencermati
bahwa ada perusahaan jamu yang justru mendulang untung besar karena mampu berinovasi
di era yang serba digital ini.
Ia berpendapat, hanya perusahaan yang memiliki daya saing, mampu beradaptasi pada
perubahan teknologi, zaman, gaya hidup, maupun permintaan masyarakat lah yang dapat
bertahan hidup.
Perusahaan Nyonya Meneer sudah berdiri hampir seabad dan telah merambah ke 12
negara. Namun semakin berkembangnya jaman dan canggihnya teknologi, jamu-jamu
tradisional sudah semakin tergerus keadaan. Bagi beberapa masyarakat modern mereka lebih
percaya dengan obat-obat yang diketahui secara detail kandungan aktifnya sebelum
dikonsumsi, serta yang terpenting efek samping setelah obat dikonsumsi dan cara
penanganannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ali, Hapzi, Modul Strategic Management, Disruption Era, 2018.
2. Purbaya, Angling Adhitya. 2018. https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d-
3586687/berdiri-hampir-seabad-nyonya-meneer-dinyatakan-pailit. (23 Desember
2018, jam 19:09)

More Related Content

Similar to 14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubuana, 2018

Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018khoirulanwar99
 
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...
14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...istiqmalfajar
 
MF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfMF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfGiovanni Man
 
12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digitalHansah Darmawan
 
Digital media business
Digital media businessDigital media business
Digital media businessyogasdesign
 
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0Dadang Solihin
 
Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business AnatasyaRukkha
 
Presentation-UII-shared2.pdf
Presentation-UII-shared2.pdfPresentation-UII-shared2.pdf
Presentation-UII-shared2.pdfHeriantoMuslim
 
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...ana_sari
 
Complication managing growing business
Complication  managing growing businessComplication  managing growing business
Complication managing growing businessNiraOlvina
 
Kewirausahaan kuliah umum
Kewirausahaan kuliah umumKewirausahaan kuliah umum
Kewirausahaan kuliah umumWiraDharma11
 
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptxKelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptxadhipurahartana
 
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMHambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMdhibah
 
Era persaingan disruptif
Era persaingan disruptifEra persaingan disruptif
Era persaingan disruptifAbe K Rahardja
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digitalhoyin rizmu
 

Similar to 14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubuana, 2018 (20)

Disruption era
Disruption eraDisruption era
Disruption era
 
distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019
 
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, disruption era, universitas mercu buana, 2018
 
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...
14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...14,  sm,  istiqmal fajar d,  hapzi ali, disruption era,  universitas mercu bu...
14, sm, istiqmal fajar d, hapzi ali, disruption era, universitas mercu bu...
 
Proposal Bisnis Fastpay
Proposal Bisnis FastpayProposal Bisnis Fastpay
Proposal Bisnis Fastpay
 
MF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfMF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdf
 
028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2
 
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
 
12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital
 
Digital media business
Digital media businessDigital media business
Digital media business
 
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
 
Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business
 
Presentation-UII-shared2.pdf
Presentation-UII-shared2.pdfPresentation-UII-shared2.pdf
Presentation-UII-shared2.pdf
 
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
 
Complication managing growing business
Complication  managing growing businessComplication  managing growing business
Complication managing growing business
 
Kewirausahaan kuliah umum
Kewirausahaan kuliah umumKewirausahaan kuliah umum
Kewirausahaan kuliah umum
 
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptxKelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
 
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMHambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
 
Era persaingan disruptif
Era persaingan disruptifEra persaingan disruptif
Era persaingan disruptif
 
Organisasi Digital
Organisasi DigitalOrganisasi Digital
Organisasi Digital
 

More from AkfikaRizkySabilla

15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...AkfikaRizkySabilla
 
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...AkfikaRizkySabilla
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...AkfikaRizkySabilla
 
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...AkfikaRizkySabilla
 
8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...
8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...
8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...AkfikaRizkySabilla
 
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...AkfikaRizkySabilla
 
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...AkfikaRizkySabilla
 
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...AkfikaRizkySabilla
 
2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...
2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...
2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...AkfikaRizkySabilla
 

More from AkfikaRizkySabilla (9)

15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
15, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Summary of Materies 9 to 14, Univers...
 
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
13, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Digital Era, Universitas Mercubuana,...
 
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
12, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Porter’s Five Competitiveness Force ...
 
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
11, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Global Economy and Blue Ocean Strate...
 
8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...
8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...
8, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Analisis SWOT pada WhatsApp, UNIVERSI...
 
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
10, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Business Ethics, CSR, and Risk Manag...
 
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
9, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, Canvas Business Model, Diversificatio...
 
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...
 
2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...
2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...
2, SM, AKFIKA RIZKY SABILLA, HAPZI ALI, VISION AND COMPANY MISSION, LONGTERM ...
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

14, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Disruption Era, Universitas Mercubuana, 2018

  • 1. STRATEGIC MANAGEMENT DISRUPTION ERA AKFIKA RIZKY SABILLA (55117120115) DOSEN PENGAMPU : PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
  • 2. DISRUPTION ERA a. Perkembangan Bisnis di Era Disruption Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive (menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era digital dengan inovasi-inovasi digital yang membuat segalanya menjadi mudah. Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya, banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika Innovasi lemari es ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu. Lambat laun perusahaan es batu bertumbangan karena di disruptive oleh perusahaan lemari es yang memudahkan konsumen membuat es batu sekaligus mendinginkan dan mengawetkan makanan. Disruptif adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini terkait dengan hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis.Istilah “disruption” dicetuskan oleh Clayton Christensen 1997, The Innovator’s Dilemma. Di dalamnya, Christensen memperkenalkan gagasan “disruptif innovation” di dalam dunia bisnis. Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan. Teorinya menjelaskan bagaimana perusahaan kecil dengan sumber daya yang minim mampu memasuki pasar dan menggantikan sistem yang sudah mapan. “Kami tidak melakukan kesalahan apapun, tiba-tiba kami punah” kata CEO Nokia. Saat Era keemasaan Nokia tiba-tiba di disruptive oleh Innovasi Blackberry. Nokia pun tumbang. Dan benar saja Nokia tidak mengalami kesalahan apapun, hanya saja brand mereka terdisruptive oleh brand yang telah berinovasi, sedangkan Nokia hanya bertahan pada zona nyamannya tidak melakukan Disruption untuk melawan Innovasi perusahaan pesaingnya. Sedan Biru yang sebelumnya menguasai pangsa pasar transportasi yang kerap kita tau berbama Blubird, telah didisruptive oleh Si Hijau yaitu Go-Jek bahkan nyaris tanpa warna khas (Go-Car). Ketika dulu jika kita hendak mencari barang belanjaan kita harus ke pasar tradisonal atau perkulakan, sekarang kita hanya menggunakan jari saja. Dan pasar- pasarpun mulai terganggu dan bertumbangan. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian pihak
  • 3. mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula mengatakan kondisi saat ini adalah peluang. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi daring adalah salah satu dampaknya yang paling populer di Indonesia. b. Inilah yang dinamakan Era Disruption Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari kalangan perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi dihadapan kita. Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan pendanaan yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula. Garuda Indonesia yang memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta manajemennya di seluruh dunia bervaluasi sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek yang tidak memiliki 1 armadapun yang menjadi milik perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun. Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi sebesar itu. Inilah era digital atau yang lebih dikenal dengan Era Disruption. Apa yang terjadi dengan dunia bisnis 20 tahun mendatang? Mari kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita untuk mengahadapi era digital kedepan ini dengan bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan teknologi. Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika perusahaan dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal. Sejarah akan menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin kemakmuran ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah berlalu. Populasi yang matang (dan pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China tidak akan menciptakan cukup ruang kepala untuk penciptaan lapangan kerja yang memadai melalui industrialisasi. Namun, mengubah demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi modal layanan dunia. Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat dipertahankan dan didukung dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat generasi orang yang bekerja bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menghadirkan tantangannya sendiri dalam menarik dan mempertahankan angkatan kerja. Ketika mengamati para millennial, ada beberapa pola yang menarik untuk diamati. Ambil digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki manfaat teknologi di berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku -
  • 4. dan mereka mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari interaksi apa pun dengan penyedia produk dan layanan. Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini, yang dengan cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh Goldman Sachs mengatakan kita bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan contoh yang sering dikutip adalah penggunaan Uber atau ojek online yang memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa kepemilikan. Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan emosional generasi milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih bahagia daripada orang tua mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang jelas dari optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia. c. Hal Penting Dalam Disrupsi Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam disrupsi yaitu : Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih simpel. Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik daripada sebelumnya. Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter- eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka. Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya. Seperti juga layanan ojek atau taksi online, atau layanan perbankan dan termasuk financial technology, semua kini tersedia di dalam genggaman, dalam smartphone. Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis yang secara alami memang selalu berubah dan dinamis. Dari zaman dahulu disrupsi sudah terjadi, dan kejadiannya biasanya dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat proses bisnis lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya. Selanjutnya bagaimana fenomena tersebut dalam dunia pariwisata? Kita dapat menganalisa dampak dari berjamurnya OTA (online travel agent) dan agregator transportasi online yang memberikan efek disrupsi terhadap agen perjalanan dan jasa
  • 5. transportasi konvensional yang sedang dipuncak product life cycle terdorong ke posisi decline. d. Perubahan dalam era disrupsi Sebagian besar orang akan mengatakan, disrupsi tengah terjadi. Perubahannya tidak terasa di awal. Bahkan sudah terlanjur terlambat untuk menyadarinya. Dalam buku Disruption: Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber, dituliskan bahwa keadaan yang serba cepat membuat manusia terlena. Kemudahan yang semakin lama dirasakan dalam mengakses suatu sumber daya , tidak disadari sebagai sebuah sinyal lembut. Persaingan pun diyakini menjadi semakin tak kasat mata. Secara tiba-tiba, terjadi penurunan di satu sisi. Entah itu dalam penjualan ataupun pendapatan. Perkembangan teknologi memang dapat dikatakan menjadi pemicu. Kehadirannya membuat semuanya dapat diakses. Hingga akhirnya baru diketahui bahwa itulah bagian dari disrupsi. Tentu, akan ada pihak yang panik karena semuanya terjadi secara tiba-tiba. Bersifat kejutan (surprise). Namun, meskipun begitu, tetap saja tidak menyadari bahwa disrupsi juga menandakan adanya hal-hal yang berubah. Hal-hal yang tidak sama lagi dengan sebelumnya sehingga membutuhkan cara-cara baru untuk dapat menakkukannya. Minimal, ada 3 hal yang harus dipahami telah berubah : Pasar yang baru Disruption pada akhirnya mencptakan suatu dunia baru: digital marketplace. Dunia baru tersebut menandakan bentuk pasar yang berubah. Dengan kata lain konsumen pun akan berpindah. Pasar tersebut tidak disadari dan tidak terlihat wujudnya. Memunculkan prasangka-prasangka. Sayangnya, banyak yang masih berusaha berkilah daripada berorientasi kepada konsumen tersebut dan menyesuaikan produk serta layanannya. Nasib yang berbeda Dalam menghadapi pertarungan yang kompetitif, akan selalu ada akhir yang berbeda bagi masing-masing pemain. Perubahan-perubahan yang terjadi menuntut adanya inovasi. Tanpa hal tersebut, yang lebih inovatif akan mengalahkan, bahkan menggantikan yang terdahulu. Sehingga, dalam sejarah disruption akan ada akhir yang berbeda. Maka, inovasi yang berkelanjutan adalah kunci. Bersaing dengan business model Ada yang berubah dalam melakukan pemasaran ketika sudah memasuki era disrupsi. Kini, pertarungannya pun tidak sesederhana hanya sekadar produk. Melainkan
  • 6. mencakup pada model bisnis (business model). Produk bisa saja sama, tetapi apabila model bisnisnya dapat menarik hati konsumen, maka sudah barang tentu nyata siapa yang menjadi pemenang. Misalnya saja keduanya sama-sama berupa swalayan, namun karena model bisnis yang berbeda, maka salah satunya yang akan memenangkannya. Ketiga poin tersebut menunjukkan bahwa ketika disrupsi terjadi, meskipun melalui weak signal, ada yang jelas-jelas bergeser. e. Cara Menghadapi Era Disrupsi Disruption menjadi berat karena banyak orang, termasuk wirausaha dan regulator, tidak tahu apa yang tengah terjadi. Semua orang berpikir bahwa mereka telah melakukan cara-cara terbaik. Tak hanya langkah-langkah manajerial yang sistematis, prinsip-prinsip strong brand dan inovasi pun telah diterapkan. Untuk itulah buku ini ditulis. Untuk membuka mata kita dan melihatnya bersama-sama dengan kacamata baru, membaca proses, lingkungan, dampak regulasi, strategi, dan akibat dari disruption. Perusahaan harus dapat segera beradaptasi, dan mengenali bagaimana keadaan sekarang yang penuh dengan perubahan. Tidak lagi sekedar berubah, melainkan langsung bergeser atau menggantikan yang sudah berdiri sebelumnya dalam waktu yang cepat. Pergeseran segmen konsumen yang sebelumnya generasi X kini menjadi generasi milenial memerlukan pengembangan dari berbagai aspek termasuk layanan. Jika kita mengikuti perkembangan selama ini yang terjadi, kita akan menyadari bahwa tanda-tanda perubahan tersebut sudah terbaca sejak beberapa tahun lalu. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat tersebut memang mengejutkan beragam pihak. Ada yang senang dan ada yang merasa terancam. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang sebaiknya dilakukan? Beberapa cara menghadapi era disrupsi yang akan selalu terjadi dalam dunia bisnis kuncinya adalah adaptasi, karena disrupsi itu merupakan suatu perubahan dalam lingkungan bisnis, dan tentunya adaptasilah yang dapat menjadi salah satu kuncinya. Berikut adalah 7 (tujuh) cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menghadapi era disrupsi ini agar bisnis tidak kehilangan pelanggannya atau bahkan mati : 1) Trend Watching Cara menghadapi era disrupsi yang pertama adalah melakukan Trend watching yaitu kegiatan dalam memantau perubahan trend dalam lingkungan bisnis. Dengan selalu memantau lingkungan, maka bisnis akan selalu mengetahui perubahan- perubahan yang sedang dan akan terjadi sehingga gejala-gejala timbulnya disrupsi akan terdeteksi secara dini. Komponen-komponen yang harus dipantau yaitu trend teknologi,
  • 7. ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan alam. Informasi dari trend watching dapat digunakan untuk melakukan adaptasi dan antisipasi, sehingga efek dari disrupsi dapat diminimalisir, atau bahkan dapat menjadi agent of disruption, yaitu pelaku bisnis yang menjadi pionir dalam disrupsi. 2) Research Cara menghadapi era disrupsi selanjutnya adalah melakukan riset. Agar trend watching yang dilakukan hasilnya dapat lebih meyakinkan, maka harus dilakukan dengan pendekatan riset. Karena dengan riset informasi yang didapat dapat dipertanggungjawabkan mengenai kesahihan dan keabsahannya, karena dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu bisnis di era ini harus memiliki fungsi riset, yang biasa dinamakan R&D (research & development). 3) Risk Management Cara menghadapi era disrupsi yang ketiga yaitu selalu melakukan pengelolaan terhadap resiko. Lingkungan yang terdisrupsi pada dasarnya akan menjadi pemicu dari resiko bisnis. Oleh karena itu, bisnis harus selalu dapat mengelola disrupsi sebagai suatu peril dalam resiko, dan bisa dikatakan bahwa disrupsi itu harus dikelola, dan risk management disini dapat difokuskan kepada disruption management mengenai bagaimana disrupsi diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi, sehingga bisnis dapat memiliki ruang dan waktu untuk mengantisipasi gejala disrupsi yang akan terjadi. 4) Inovation Cara menghadapi era disrupsi yang ke-empat adalah melakukan inovasi, yaitu membuat terobosan-terobosan baru atau penyesuaian-penyesuaian pada bisnis yang lama agar lebih sesuai dengan era dimana masa disrupsi terjadi. Inovasi dapat dilakukan jika peristiwa tersebut sudah terlanjur terjadi dan dapat berhasil pada bisnis yang akan melakukan perubahan. Contohnya adalah bisnis yang murni offline, membuat inovasi dengan meluncurkan versi online. 5) Switching Cara menghadapi era disrupsi yang ke-lima adalah switching atau memutar haluan bisnis. Cara ini dapat dilakukan Jika bisnis yang ada tidak dapat lagi dimodifikasi, maka solusinya adalah harus berani memutar haluan atau mematikan produk yang sudah dimiliki. Contohnya Telkom yang selalu berani untuk mematikan atau mengkanibalisasi produknya sendiri seperti telepon kabel yang diganti dengan nir- kabel dll.
  • 8. 6) Partnership Cara menghadapi era disrupsi yang ke-enam yaitu melakukan strategi partnership. Era disrupsi pada masa ini membuat bisnis sulit untuk bertempur sendiri karena persaingan sudah sangat kompleks dan proses bisnis sudah ter-inklusi. Oleh karena itu solusinya adalah dengan melakukan kolaborasi dan aliansi-aliansi strategis mulai dari sisi input sampai output dalam supply chain agar bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. 7) Change Management Cara menghadapi era disrupsi yang terakhir adalah dengan melakukan change management. Hal ini dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan kesadaran dari elemen sumber daya manusia dalam organisasi bisnis agar dapat bahu-membahu melakukan perubahan. Karena efek disrupsi itu dapat merubah segala hal tak terkecuali pada budaya organisasi dalam melakukan proses bisnisnya. Oleh karena itu solusinya adalah organisasi harus dapat berubah menyesuaikan budaya organisasi di era disrupsi yang ada. Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara-cara bisnis lama menjadi obsolete. Menjadi usang atau ketinggalan zaman. Persis seperti sebagian besar bangunan pabrik es yang kini telah berubah menjadi "rumah hantu", atau mesin faksimili yang sekarang hanya teronggok di sudut ruangan menunggu kiriman surat yang tak kunjung tiba. Tapi, mungkin anggapan ini muncul karena masih awamnya pemahaman masyarakat dan para elit terhadap basic concept mengenai disruption itu sendiri. Disruption bukan sekedar fenomena hari ini (today), melainkan fenomena "hari esok" (the future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (the present). Pemahaman seperti ini menjadi penting karena sekarang kita tengah berada dalam sebuah peradaban baru. Kita baru saja melewati gelombang tren yang amat panjang, yang tiba-tiba terputus begitu saja (a trend break). Bahayanya adalah semakin "berpengalaman" dan "merasa pintar" seseorang, dia akan semakin sulit untuk "membaca" fenomena ini. Ia akan amat mungkin mengalami "the past trap" atau "success trap". Apalagi untuk mencerna dan berselancar di atas gelombang disrupsi. Itu akan sulit sekali diterima oleh orang yang pintar dan berpengalaman tadi. Mengapa? Sederhana saja, yakni karena pikiran tersebut amat kental logika masa lalunya.
  • 9. Disruption sesungguhnya terjadi secara meluas. Mulai dari pemerintahan, ekonomi, hukum, politik, sampai penataan kota, konstruksi, pelayanan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis dan juga hubungan-hubungan sosial. Bahkan konsep marketing pun sekarang terdisrupsi. Ingatan publik juga belum sampai pada metode pelayanan kesehatan yang sekarang sudah semakin berbasiskan teknologi jarak jauh dan kolaboratif. Sampai sekarang belum banyak orang yang menyadari bahwa sebagian mahasiswa Indonesia sudah dapat kursus di Harvard tanpa harus pergi ke Harvard. Dan, tak banyak yang menyadari bahwa para dokter sudah tak lagi memakai pisau bedah seperti di masa lalu untuk membedah organ dalam pasiennya. Juga belum banyak yang menyadari bahwa pekerjaan-pekerjaan yang sekarang tengah digeluti para buruh, bankir, dan dosen, mungkin sebentar lagi akan beralih. Bahkan masih ada beranggapan bahwa disruption seakan-akan hanya masalah meng-online-kan layanan, menggunakan aplikasi dan mem-broker-kan hal-hal tertentu. Anggapan seperti itu—bahwa disruption hanya terjadi pada industri digital— sekali lagi, jelas kurang pas. Sebab disruption tidak seperti itu. Disruption terjadi di mana-mana, dalam bidang industri apa pun. Ia bahkan mengubah landasan hubungan dari kepemilikan perorangan menjadi kolektif kolaboratif. Saat ini kita menyaksikan banyak perusahaan sedang susah akibat gempuran perusahaan-perusahaan yang berbasis digital, bukan berarti perusahaan konvensional tak akan mengalaminya. Di sini yang saya maksud dengan perusahaan konvensional adalah perusahaan-perusahaan yang core business-nya tidak berbasis digital. Ia dapat bisnis apa saja. Bisnis konstruksi, pendidikan, industri, farmasi, keuangan, FMCG, jasa kesehatan dan sebagainya. Perusahaan dari segala jenjang dan industri perlu menerapkan teknologi baru guna menciptakan model-model bisnis canggih yang mampu menghadirkan nilai yang lebih besar bagi para pelanggan mereka karena ada lawan-lawan yang tidak terlihat yang berusaha untuk menggeser kedudukan mereka. Lawan-lawan tersebut tidak memiliki bentuk fisik yang sama dengan perusahaan- perusahaan yang besar, tetapi dapat menyaingi mereka. Dengan meluasnya gaya hidup digital, para konsumen kini dimanjakan dengan beragai pilihan dan memiliki ekspektasi yang jauh lebih tinggi dari sebelumnya. Di era disrupsi kita harus mempunyai pilihan, membentuk ulang (reshape) atau menciptakan yang baru (create). Jika kita memutuskan untuk reshape, maka kita bisa melakukan inovasi dari produk atau layanan yang sudah dimiliki. Sedangkan jika ingin
  • 10. membuat yang baru, kita harus berani memiliki inovasi yang sesuai dengan kebiasaan konsumen. Memang terdengar klise, namun apabila perusahaan dapat membaca situasi dengan baik kemudian melihat peluang yang ada, maka perusahaan dapat bertahan di era disrupsi. Era disrupsi yang tengah kita alami ini, tidak dapat dihindari, tidak dapat lagi hanya menyalahkan keadaan tanpa merumuskan strategi untuk dapat bertahan, sehingga tetap keluar sebagai pemenang. Pakar manajemen Rhenaldi Kasali menyarankan agar manajemen BUMN memperbanyak jumlah pegawai usia muda untuk menghadapi tantangan era disrupsi. Hal ini agar manajemen BUMN memiliki banyak talenta “pendobrak zona nyaman” yang sekaligus memahami trend teknologi baru. Karena orang muda itu yang biasanya menguasai teknologi terkini, tahan banting, kerjanya sampai malam dan masih semangat mengejar impian,” kata Rhenaldi. Generasi muda harus siap menghadapi era disrupsi dengan memiliki etos kerja, sikap terbuka, serta mampu menjadi problem solving untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang semakin kompleks dan berubah dengan cepat karena di tangan generasi muda terletak kunci keberhasilan Indonesia. Para pengusaha dan para pendidik agar tidak terperangkap dengan kesuksesan masa lalu. Jangan sampai perusahaan atau organisasi menjadi Lazy Company ataupun Zombi Company karena tidak tanggap dengan perubahan. Situasi di mana pergeseran persaingan bisnis atau persaingan kerja tidak lagi linear. f. Inovasi disruptif Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama. Istilah disruptive innovation dicetuskan pertama kali oleh Clayton M. Christensen dan Joseph Bower pada artikel "Disruptive Technologies: Catching the Wave" di jurnal Harvard Business Review (1995). Artikel tersebut sebenarnya ditujukan untuk para eksekutif yang menentukan pendanaan dan pembelian disuatu perusahaan berkaitan dengan pendapatan perusahaan dimasa depan. Kemudian pada bukunya "The Innovator's
  • 11. Dilemma", Christensen memperkenalkan model Disruptive Inovasi (The Disruptive Innovation Model). Dimana kemampuan pelanggan untuk memanfaatkan sesuatu yang baru dalam satu lini. Dimana lini terendah adalah pelanggan yang cepat puas dan yang tertinggi digambarkan sebagai pelanggan yang menuntut. Distribusi pelanggan ini yang secara median nya bisa diambil sebagai garis putus-putus untuk menerapkan teknologi baru. Salah satu contoh dari Inovasi Disruptif (disruptive innovation) adalah Wikipedia. Wikipedia merupakan salah satu contoh inovasi disruptif yang merusak pasar ensiklopedia tradisional (cetak). Kalau dilihat, saat ini jarang sekali ditemukan ensiklopedia edisi cetak dijual ditoko buku. Semuanya sudah beralih ke Wikipedia. Dari sisi harga ensiklopedia tradisional (cetak) bisa jutaan, sekarang malah informasi bisa didapat secara cuma-cuma lewat Wikipedia. Makanya disebut "disruptif" atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai "mengganggu". Dalam dunia transportasi. Mobil ketika pertama diciptakan adalah inovasi teknologi yang revolusioner pada masa itu. Sangat mewah dan harganya sangat mahal sehingga tidak semua orang mampu membeli. Mobil tidak bisa disebut sebagai Inovasi Disruptif (disruptif innovation) untuk kendaraan karena pada saat pertama kali ditemukan belum banyak orang yang punya (belum mengganggu). Singkatnya, pada saat itu tidak mengganggu pasar untuk kendaraan yang ditarik kuda. Akan tetapi, ketika perusahaan mobil Ford membuat Ford Model T, dimana model ini dirakit dipabrik dan menggantikan buatan tangan. Sehingga harga mobil pada saat itu jadi sangat murah. Apa yang dilakukan Ford inilah yang disebut Inovasi Disruptif (disruptif innovation). Menganggu pasar yang sudah ada salah satu ciri dari Inovasi Disruptif. Berikut contoh dari Inovasi Disruptif (disruptif innovation) dan Pasar Terganggu Oleh Inovasi (market disrupted by innovation) adalah : Ensiklopedia cetak, pasar terganggu oleh inovasi Wikipedia Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon Mainframes, pasar terganggu oleh inovasi Minicomputers Minicomputers, pasar terganggu oleh inovasi Komputer Pribadi (PC) Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB CRT, pasar terganggu oleh inovasi LCD Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik
  • 12. Radiografi (Pencitraan X-Ray), pasar terganggu oleh inovasi Ultrasound (USG) CD & DVD, pasar terganggu oleh inovasi Digital Media (i-Tunes, Amazone, dll) Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital Cetak Offset, pasar terganggu oleh inovasi Printer Komputer Penerbitan Tradisional, pasar terganggu oleh inovasi Desktop Publishing (PC) Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil Implementasi : Siapa tidak kenal jamu Nyonya Meneer, produsen jamu yang terkenal dengan slogan berdiri sejak tahun 1919. Kini pabrik perusahaan jamu tersebut, yaitu PT Njonja Meneer dinyatakan pailit. Sang nyonya goyah setelah terus berdiri hampir seabad meskipun telah merambah ke 12 negara. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menilai, pabrik Jamu Nyonya Meneer sulit untuk bertahan karena tergilas persaingan dan adanya perubahan zaman. Bambang bercerita, secara umum bahwa ada masanya perusahaan datang dan pergi. Di Amerika Serikat (AS) pun, perusahaan-perusahaan besar tidak sanggup menghadapi melawan perubahan yang terjadi. Telah terjadi perubahan atau kemajuan zaman yang menuntut manajemen perusahaan, termasuk Nyonya Meneer mengikuti derap langkah bisnis. Di industri jamu, ia mencermati bahwa ada perusahaan jamu yang justru mendulang untung besar karena mampu berinovasi di era yang serba digital ini. Ia berpendapat, hanya perusahaan yang memiliki daya saing, mampu beradaptasi pada perubahan teknologi, zaman, gaya hidup, maupun permintaan masyarakat lah yang dapat bertahan hidup.
  • 13. Perusahaan Nyonya Meneer sudah berdiri hampir seabad dan telah merambah ke 12 negara. Namun semakin berkembangnya jaman dan canggihnya teknologi, jamu-jamu tradisional sudah semakin tergerus keadaan. Bagi beberapa masyarakat modern mereka lebih percaya dengan obat-obat yang diketahui secara detail kandungan aktifnya sebelum dikonsumsi, serta yang terpenting efek samping setelah obat dikonsumsi dan cara penanganannya.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA 1. Ali, Hapzi, Modul Strategic Management, Disruption Era, 2018. 2. Purbaya, Angling Adhitya. 2018. https://m.detik.com/news/berita-jawa-tengah/d- 3586687/berdiri-hampir-seabad-nyonya-meneer-dinyatakan-pailit. (23 Desember 2018, jam 19:09)