SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Strategic
Management
Executive Summary Materi
Kuliah:
Distruption Era
Fakultas Program Studi NIM Disusun Oleh
Ekonomi dan
Bisnis
Magister
Managemen
55118010005 MARLIA YUSDARTI
STRATEGIC MANAGEMENT
Summary Materi Kuliah: Disruption Era
Marlia Yusdarti (55118010005 Mahasiswa Magister Management Universitas Mercubuana)
Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu)
a. Perkembangan Bisnis di Era Disruption
Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive (menganggu)
karena adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era digital dengan inovasi digital
yang membuat segalanya menjadi mudah. Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang
dalam era keemasannya, banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika
Innovasi lemari es ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu. Lambat laun perusahaan
es batu bertumbangan karena di disruptive oleh perusahaan lemari es yang memudahkan
konsumen membuat es batu sekaligus mendinginkan dan mengawetkan makanan.
Disruptif adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini
terkait dengan hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis. Istilah “disruption” dicetuskan oleh
Clayton Christensen. Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan
perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun
mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan.
Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir
semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian pihak mengatakan
bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula mengatakan kondisi saat
ini adalah peluang.
Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang
awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan
pola dunia bisnis.
Secara garis besar, pengertian disrupsi (disruption) adalah inovasi yang akan menggantikan
seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Disrupsi berpotensi menggantikan pemain-pemain
lama dengan baru. Disrupsi bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah
inovasi yang dinamis. Disrupsi sesungguhnya bisa terjadi secara meluas, karena dinamika yang
terkandung di dalam perubahan zaman. Disrupsi bisa terjadi di pemerintahan, bisnis, pendidikan,
dan juga hubungan-hubungan sosial.
b. Inilah yang dinamakan Era Disruption
Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari
kalangan perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi dihadapan
kita. Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan
pendanaan yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula.
Garuda Indonesia yang memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta manajemennya
di seluruh dunia bervaluasi sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek yang tidak memiliki
1 armadapun yang menjadi milik perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun. Go-Jek hanya
memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi sebesar itu. Inilah era digital atau yang lebih dikenal
dengan Era Disruption. Apa yang terjadi dengan dunia bisnis 20 tahun mendatang? Mari
kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita untuk mengahadapi era digital kedepan ini dengan
bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan teknologi. Dunia akan berubah begitu cepatnya
saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika perusahaan dan manajemen tidak mampu
mengejar perusahaan akan tertinggal.
Sejarah akan menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin kemakmuran
ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah berlalu. Populasi yang
matang (dan pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China tidak akan
menciptakan cukup ruang kepala untuk penciptaan lapangan kerja yang memadai melalui
industrialisasi.
Namun, mengubah demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi
modal layanan dunia. Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat
dipertahankan dan didukung dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat
generasi orang yang bekerja bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang
menghadirkan tantangannya sendiri dalam menarik dan mempertahankan angkatan kerja.
Ketika mengamati para millennial, ada beberapa pola yang menarik untuk diamati. Ambil
digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki manfaat teknologi di
berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku - dan mereka
mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari interaksi apa pun dengan
penyedia produk dan layanan.
Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini, yang dengan
cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh Goldman Sachs mengatakan
kita bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan contoh yang sering dikutip adalah
penggunaan Uber atau ojek online yang memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa
kepemilikan. Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan emosional generasi
milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih bahagia daripada orang tua
mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang
jelas dari optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia.
c. Hal Penting Dalam Disrupsi
Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal
penting dalam disrupsi yaitu :
1. Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi
lebih simpel.
2. Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik daripada sebelumnya.
3. Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter-
eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka.
4. Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para
penggunanya.
5. Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih
menghemat waktu dan lebih akurat.
Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia
bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis yang secara
alami memang selalu berubah dan dinamis. Dari zaman dahulu disrupsi sudah terjadi, dan
kejadiannya biasanya dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat proses bisnis
lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya.
Selanjutnya bagaimana fenomena tersebut dalam dunia pariwisata? Kita dapat menganalisa
dampak dari berjamurnya OTA (online travel agent) dan agregator transportasi online yang
memberikan efek disrupsi terhadap agen perjalanan dan jasa transportasi konvensional yang
sedang dipuncak product life cycle terdorong ke posisi decline.
d. Perubahan dalam era disrupsi
Sebagian besar orang akan mengatakan, disrupsi tengah terjadi. Perubahannya tidak terasa
di awal. Bahkan sudah terlanjur terlambat untuk menyadarinya. Dalam buku Disruption:
Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber, dituliskan bahwa keadaan
yang serba cepat membuat manusia terlena. Kemudahan yang semakin lama dirasakan dalam
mengakses suatu sumber daya , tidak disadari sebagai sebuah sinyal lembut. Persaingan pun
diyakini menjadi semakin tak kasat mata. Secara tiba -tiba, terjadi penurunan di satu sisi. Entah
itu dalam penjualan ataupun pendapatan.
Perkembangan teknologi memang dapat dikatakan menjadi pemicu. Kehadirannya membuat
semuanya dapat diakses. Hingga akhirnya baru diketahui bahwa itulah bagian dari disrupsi. Tentu,
akan ada pihak yang panik karena semuanya terjadi secara tiba-tiba. Bersifat kejutan
(surprise). Namun, meskipun begitu, tetap saja tidak menyadari bahwa disrupsi juga
menandakan adanya hal-hal yang berubah. Hal-hal yang tidak sama lagi dengan sebelumnya
sehingga membutuhkan cara-cara baru untuk dapat menakkukannya.
Minimal, ada 3 hal yang harus dipahami telah berubah :
1. Pasar yang baru
Disruption pada akhirnya mencptakan suatu dunia baru: digital marketplace. Dunia baru tersebut
menandakan bentuk pasar yang berubah. Dengan kata lain konsumen pun akan berpindah. Pasar
tersebut tidak disadari dan tidak terlihat wujudnya. Memunculkan prasangka-prasangka.
Sayangnya, banyak yang masih berusaha berkilah daripada berorientasi kepada konsumen
tersebut dan menyesuaikan produk serta layanannya.
2. Nasib yang berbeda
Dalam menghadapi pertarungan yang kompetitif, akan selalu ada akhir yang berbeda bagi masing-
masing pemain. Perubahan-perubahan yang terjadi menuntut adanya inovasi. Tanpa hal
tersebut, yang lebih inovatif akan mengalahkan, bahkan menggantikan yang terdahulu.
Sehingga, dalam sejarah disruption akan ada akhir yang berbeda. Maka, inovasi yang
berkelanjutan adalah kunci.
3. Bersaing dengan business model
Ada yang berubah dalam melakukan pemasaran ketika sudah memasuki era disrupsi. Kini,
pertarungannya pun tidak sesederhana hanya sekadar produk. Melainkan mencakup pada model
bisnis (business model). Produk bisa saja sama, tetapi apabila model bisnisnya dapat menarik
hati konsumen, maka sudah barang tentu nyata siapa yang menjadi pemenang. Misalnya
saja keduanya sama-sama berupa swalayan, namun karena model bisnis yang berbeda, maka
salah satunya yang akan memenangkannya.
e. Cara Menghadapi Era Disrupsi
Disruption menjadi berat karena banyak orang, termasuk wirausaha dan regulator, tidak tahu apa
yang tengah terjadi. Semua orang berpikir bahwa mereka telah melakukan caracara terbaik. Tak
hanya langkah-langkah manajerial yang sistematis, prinsip-prinsip strong brand dan inovasi pun
telah diterapkan. Untuk itulah buku ini ditulis. Untuk membuka mata kita dan melihatnya bersama-
sama dengan kacamata baru, membaca proses, lingkungan, dampak regulasi, strategi, dan akibat
dari disruption.
Perusahaan harus dapat segera beradaptasi, dan mengenali bagaimana keadaan sekarang yang
penuh dengan perubahan. Tidak lagi sekedar berubah, melainkan langsung bergeser atau
menggantikan yang sudah berdiri sebelumnya dalam waktu yang cepat.
Pergeseran segmen konsumen memerlukan pengembangan dari berbagai aspek termasuk
layanan. Jika kita mengikuti perkembangan selama ini yang terjadi, kita akan menyadari bahwa
tanda-tanda perubahan tersebut sudah terbaca sejak beberapa tahun lalu. Perubahan yang terjadi
secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat tersebut memang mengejutkan beragam pihak. Ada
yang senang dan ada yang merasa terancam.
Beberapa cara menghadapi era disrupsi yang akan selalu terjadi dalam dunia bisnis kuncinya
adalah adaptasi, karena disrupsi itu merupakan suatu perubahan dalam lingkungan bisnis, dan
tentunya adaptasilah yang dapat menjadi salah satu kuncinya.
Berikut adalah 7 (tujuh) cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menghadapi era disrupsi ini
agar bisnis tidak kehilangan pelanggannya atau bahkan mati :
1) Trend Watching
Trend watching adalah kegiatan dalam memantau perubahan trend dalam lingkungan bisnis.
Dengan selalu memantau lingkungan, maka bisnis akan selalu mengetahui perubahan-
perubahan yang sedang dan akan terjadi sehingga gejala-gejala timbulnya disrupsi akan
terdeteksi secara dini. Komponen-komponen yang harus dipantau yaitu trend teknologi,
ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan alam. Informasi dari trend watching dapat digunakan
untuk melakukan adaptasi dan antisipasi, sehingga efek dari disrupsi dapat diminimalisir, atau
bahkan dapat menjadi agent of disruption, yaitu pelaku bisnis yang menjadi pionir dalam disrupsi.
2) Research
Agar trend watching yang dilakukan hasilnya dapat lebih meyakinkan, maka harus dilakukan
dengan pendekatan riset. Karena dengan riset informasi yang didapat dapat
dipertanggungjawabkan mengenai kesahihan dan keabsahannya, karena dilakukan secara ilmiah.
Oleh karena itu bisnis di era ini harus memiliki fungsi riset, yang biasa dinamakan R&D (research
& development).
3) Risk Management
Cara selanjutnya yaitu selalu melakukan pengelolaan terhadap resiko. Lingkungan yang
terdisrupsi pada dasarnya akan menjadi pemicu dari resiko bisnis. Disrupsi harus dikelola, dan
risk management disini dapat difokuskan kepada disruption management mengenai bagaimana
disrupsi diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi, sehingga bisnis dapat memiliki ruang dan waktu
untuk mengantisipasi gejala disrupsi yang akan terjadi.
4) Inovation
Inovasi, yaitu membuat terobosan-terobosan baru atau penyesuaian-penyesuaian pada bisnis
yang lama agar lebih sesuai dengan era dimana masa disrupsi terjadi. Inovasi dapat dilakukan jika
peristiwa tersebut sudah terlanjur terjadi dan dapat berhasil pada bisnis yang akan melakukan
perubahan. Contohnya adalah bisnis yang murni offline, membuat inovasi dengan meluncurkan
versi online.
5) Switching
Switching atau memutar haluan bisnis dapat dilakukan jika bisnis yang ada tidak dapat lagi
dimodifikasi, maka solusinya adalah harus berani memutar haluan atau mematikan produk yang
sudah dimiliki. Contohnya Telkom yang selalu berani untuk mematikan atau mengkanibalisasi
produknya sendiri seperti telepon kabel yang diganti dengan nirkabel dll.
6) Partnership
Era disrupsi pada masa ini membuat bisnis sulit untuk bertempur sendiri karena persaingan
sudah sangat kompleks dan proses bisnis sudah ter-inklusi. Oleh karena itu solusinya adalah
dengan melakukan kolaborasi dan aliansi-aliansi strategis mulai dari sisi input sampai output
dalam supply chain agar bisnis menjadi lebih efektif dan efisien.
7) Change Management
Hal ini dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan kesadaran dari elemen sumber daya
manusia dalam organisasi bisnis agar dapat bahu-membahu melakukan perubahan. Karena
efek disrupsi itu dapat merubah segala hal tak terkecuali pada budaya organisasi dalam
melakukan proses bisnisnya. Oleh karena itu solusinya adalah organisasi harus dapat berubah
menyesuaikan budaya organisasi di era disrupsi yang ada.
Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara-cara bisnis lama menjadi
obsolete. Menjadi usang atau ketinggalan zaman. Persis seperti sebagian besar bangunan
pabrik es yang kini telah berubah menjadi "rumah hantu", atau mesin faksimili yang sekarang
hanya teronggok di sudut ruangan menunggu kiriman surat yang tak kunjung tiba. Tapi, mungkin
anggapan ini muncul karena masih awamnya pemahaman masyarakat dan para elit terhadap basic
concept mengenai disruption itu sendiri.
Disruption bukan sekedar fenomena hari ini (today), melainkan fenomena "hari esok" (the
future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (the present). Pemahaman seperti ini
menjadi penting karena sekarang kita tengah berada dalam sebuah peradaban baru. Kita baru
saja melewati gelombang tren yang amat panjang, yang tiba-tiba terputus begitu saja (a trend
break).
Bahayanya adalah semakin "berpengalaman" dan "merasa pintar" seseorang, dia akan semakin
sulit untuk "membaca" fenomena ini. Ia akan amat mungkin mengalami "the past trap" atau
"success trap". Apalagi untuk mencerna dan berselancar di atas gelombang disrupsi. Itu
akan sulit sekali diterima oleh orang yang pintar dan berpengalaman tadi.
Di era disrupsi kita harus mempunyai pilihan, membentuk ulang (reshape) atau menciptakan
yang baru (create). Jika kita memutuskan untuk reshape, maka kita bisa melakukan inovasi
dari produk atau layanan yang sudah dimiliki. Sedangkan jika ingin membuat yang baru,
kita harus berani memiliki inovasi yang sesuai dengan kebiasaan konsumen.
Apabila perusahaan dapat membaca situasi dengan baik kemudian melihat peluang yang ada,
maka perusahaan dapat bertahan di era disrupsi. Era disrupsi yang tengah kita alami ini, tidak
dapat dihindari, tidak dapat lagi hanya menyalahkan keadaan tanpa merumuskan strategi
untuk dapat bertahan, sehingga tetap keluar sebagai pemenang.
f. Inovasi disruptif
Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar
baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan
teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan
cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada
pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama.
Istilah disruptive innovation dicetuskan pertama kali oleh Clayton M. Christensen dan Joseph
Bower pada artikel "Disruptive Technologies: Catching the Wave" di jurnal Harvard Business
Review (1995). Artikel tersebut sebenarnya ditujukan untuk para eksekutif yang menentukan
pendanaan dan pembelian disuatu perusahaan berkaitan dengan pendapatan perusahaan dimasa
depan. Kemudian pada bukunya "The Innovator's Dilemma", Christensen memperkenalkan
model Disruptive Inovasi (The Disruptive Innovation Model). Dimana kemampuan pelanggan
untuk memanfaatkan sesuatu yang baru dalam satu lini. Dimana lini terendah adalah pelanggan
yang cepat puas dan yang tertinggi digambarkan sebagai pelanggan yang menuntut. Distribusi
pelanggan ini yang secara median nya bisa diambil sebagai garis putus-putus untuk menerapkan
teknologi baru.
Berikut contoh dari Inovasi Disruptif (disruptif innovation) dan Pasar Terganggu Oleh
Inovasi (market disrupted by innovation) adalah :
1. Ensiklopedia cetak, pasar terganggu oleh inovasi Wikipedia
2. Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon
3. Mainframes, pasar terganggu oleh inovasi Minicomputers
4. Minicomputers, pasar terganggu oleh inovasi Komputer Pribadi (PC)
5. Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB
6. CRT, pasar terganggu oleh inovasi LCD
7. Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik
8. Radiografi (Pencitraan X-Ray), pasar terganggu oleh inovasi Ultrasound (USG)
9. CD & DVD, pasar terganggu oleh inovasi Digital Media (i-Tunes, Amazone, dll)
10. Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital
11. Cetak Offset, pasar terganggu oleh inovasi Printer Komputer
12. Penerbitan Tradisional, pasar terganggu oleh inovasi Desktop Publishing (PC)
13. Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil
Pembahasan dan Review mengenai 2017: The Beginning of the Era of Disruption
Di era perubahan politik yang dramatis, merajalela, dan tak henti-hentinya ini, prediksi tentang
masa depan tidak lagi dapat didasarkan pada kebijaksanaan konvensional atau preseden sejarah.
Bagaimanapun, kita berada di tengah-tengah perubahan paradigma yang merobek-robek
prognostikator dan prognostikasinya dengan lahap.
Hari ini ada bahaya besar dalam menganggap bahwa apa pun yang mungkin terjadi di masa lalu
adalah indikasi apa pun yang akan terjadi di masa depan. Bukankah pasar saham seharusnya turun
sebagai tanggapan terhadap pemilihan Trump? Bukankah kesepakatan damai Kolombia
seharusnya disetujui pertama kali? Bukankah harga minyak seharusnya melihat kenaikan dramatis
dalam menanggapi perjanjian OPEC? Bukankah Putin seharusnya merespons setimpal dengan
pengusiran diplomat di AS?
KEHIDUPAN NYATA. BERITA NYATA. SUARA NYATA.
Ini banyak yang harus dilakukan (antara lain) dengan kecenderungan untuk mungkin terlalu
mengandalkan pelajaran sejarah, dampak pertumbuhan komunikasi instan, dan masuknya pemilih
yang sebelumnya baik diam atau tidak terdengar (untuk alasan apa pun ) telah menjadi terintegrasi
ke dalam proses politik di seluruh dunia. Ini juga merupakan hasil dari perubahan dinamika
ekonomi global, dengan transisi bertahap dari dominasi negara maju terhadap ekonomi global ke
arah negara-negara berkembang. Dan itu adalah bukti bahwa teknologi, inovasi dan kreativitas,
yang begitu bersemangat di banyak bagian ekonomi global, diterjemahkan ke dalam keuntungan
ekonomi yang diperluas yang benar-benar berenang melawan arus sejarah.
Dalam prosesnya, apakah kita menyadarinya atau tidak, 'piramida' yang kita semua sudah terbiasa
menjadi terbalik di depan mata kita. Hasil akhirnya adalah bahwa skenario yang sebelumnya
dianggap sedikit lebih dari mimpi pipa sekarang dapat dijangkau. Pertimbangkan, misalnya,
skenario berikut untuk 2017 dan seterusnya:
1. Reset nyata AS / Rusia: 'bromance' antara bunga Putin dan Trump menjadi reset penuh, sanksi
AS dicabut, dua kekuatan menjadi mitra melawan Negara Islam di Suriah, dan permusuhan 75
tahun di antara mereka menjadi sebagian besar masa lalu. Apa yang mungkin tampak dibuat-buat
(atau bahkan khayalan) setahun yang lalu menjadi kenyataan ketika Trump meningkatkan
perannya sendiri yang disebut 'Disrupter-in-Chief' dan mendorong perubahan legislatif melalui
Kongres yang menjadikan Rusia sebagai mitra AS secara politis, militer , dan ekonomis. Rusia
menjadi tujuan investasi pilihan dan mendapatkan kembali posisi sebelumnya sebagai pemain
global.
2. Cina melangkah maju: Cina bertindak lebih seperti negara adidaya seperti apa adanya, secara
signifikan meningkatkan aliran bantuan luar negerinya, mengimplementasikan inisiatif diplomatik
yang menantang Rusia dan AS di forum internasional, dan membangun angkatan laut air biru yang
dapat mulai mendukung klaimnya atas kedaulatan atas kepulauan Laut Cina Selatan dan
memproyeksikan kekuatannya di luar Asia. Pertumbuhan PDB Tiongkok - mesin pertumbuhan
global - jatuh di bawah 6% dan mengarah ke 4% (sepertiga dari puncaknya yang sebelumnya
berkelanjutan) pada akhir dekade berikutnya, menempatkan tekanan ekonomi besar pada negara-
negara penghasil sumber daya alam.
3. Pergeseran aliansi global: Ini sudah berlangsung vis-à-vis Cina, Rusia dan AS, dengan Turki
berporos ke Rusia, dan Filipina dan Malaysia telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk
melakukan hal yang sama dengan China. Lebih dari ini akan datang, karena keseimbangan antara
ketiga kekuatan ini terus terombang-ambing. Dominasi A.S. dalam ekonomi global berangsur-
angsur menghasilkan ke Cina, Eropa membatalkan sanksi terhadap Rusia, dan keseimbangan
kekuasaan yang telah berkembang sejak Perang Dunia II secara bertahap terkikis, dengan
konsekuensi yang tidak terduga.
4. Hak mengambil alih di Eropa: Gerakan Front Nasional di seluruh Eropa dipilih, secara dramatis
mengubah lanskap politik, secara signifikan membatasi imigrasi, dan mengakibatkan penolakan
yang meluas terhadap Kiri. Ini mungkin tidak terbukti sebagai orientasi jangka pendek, melainkan
perubahan besar dalam politik global. Dunia memasuki periode kegelisahan dan ketidakpastian
yang panjang, yang berujung pada pergerakan nasionalisme ekonomi, dan iklim investasi yang
berputar-putar.
5. Multilateralisme perlahan-lahan mati: Di era pasca-perang, Wilsonianisme (internasionalisme
liberal) dan Rooseveltisme (aksi kolektif berdasarkan aliansi dan saling menghormati) telah
menjadi landasan hubungan internasional. Trump berhasil melemahkan banyak pilar stabilitas dan
kemakmuran pasca-perang, seperti NATO, WTO dan PBB, dan menyatakan perang terhadap
perjanjian perdagangan bebas. Aliansi menjadi tergantung bukan pada seperangkat nilai yang
sama, tetapi pada kepentingan jangka pendek yang dirasakan. Harga sumber daya alam dan pangan
dapat meroket pada waktu tertentu karena kekurangan spot, yang mengakibatkan kerusuhan dan
meningkatnya ketidakstabilan politik dan ekonomi global.
Singkatnya, dalam waktu empat tahun kita dapat menjadi saksi dunia yang nyaris tidak dapat
dikenali, berdasarkan apa yang kita kenal sebagai prosedur operasi standar saat ini. Jika satu atau
lebih dari skenario ini terjadi, bayangkan saja implikasinya bagi investor, pemberi pinjaman,
pedagang, manajer risiko dan pembuat kebijakan. Di dunia di mana kebijakan luar negeri dikurangi
menjadi serangkaian transaksi bisnis (berdasarkan biaya dan manfaat relatif), kemampuan
membuat kebijakan menjadi domain penawar tertinggi, iklim investasi mungkin tidak lagi menjadi
domain perlakuan yang sama di bawah hukum, dan kebijakan perdagangan menjadi semakin
tergantung pada perjanjian bilateral, daripada pengaturan multilateral.
Jadi tahun 2017 harus menjadi tahun di mana banyak gagasan normal yang sebelumnya terbentuk
jatuh di pinggir jalan, dan 'normal baru' yang lain menjadi mapan. Implikasinya berpotensi
mengejutkan bagi semua orang, tetapi tidak lebih dari individu yang ditugasi memahami
semuanya. Jika pernah ada waktu bagi bisnis, organisasi multilateral, LSM, dan pemerintah untuk
menjadi lebih gesit dalam risiko, visi baru dunia ini, yang mungkin tidak dapat dikenali setahun
dari sekarang. Nasihat terbaik adalah menganggap bahwa kebijaksanaan konvensional akan salah,
sejarah tidak lagi menjadi panduan untuk masa depan, dan yang tak terduga dan tak terduga
menjadi aturannya.
* Daniel Wagner adalah Managing Director Risk Cooperative dan rekan penulis buku "Global
Risk Agility dan Decision Making".
Wajib:
1. Ali, Hapzi. 2018. Modul Strategic Management : Disrupton Era. Universitas Mercubuana.
Jakarta.
2. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation
and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013
3. Thomas L. Wheelen & J.David Hunger, Strategy Management and Business Policy,
Twelfth Edition, 2010.
Tambahan:
1. https://www.huffingtonpost.com/daniel-wagner/2017-the-beginning-of-
the_b_13921496.html diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 16.33 WIB
2. https://pemasaranpariwisata.com/2018/03/09/cara-menghadapi-era-disrupsi/ diakses pada
Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 16.37 WIB
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Inovasi_disruptif diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul
16.49 WIB
4. https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/05/073000626/meluruskan.pemahaman.soal.d
isruption diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 17.01 WIB
5. https://www.kabar-banten.com/generasi-era-disrupsi/ diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019
pukul 17.01 WIB

More Related Content

Similar to STRATEGIC DISRUPTION

14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...ana_sari
 
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0Dadang Solihin
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Abu Amar Fikri
 
Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti
Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti
Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti NikenUdanarti
 
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMHambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMdhibah
 
MF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfMF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfGiovanni Man
 
12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digitalHansah Darmawan
 
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptxKelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptxadhipurahartana
 
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Ilham Ramadani
 
Era persaingan disruptif
Era persaingan disruptifEra persaingan disruptif
Era persaingan disruptifAbe K Rahardja
 
Digital media business
Digital media businessDigital media business
Digital media businessyogasdesign
 
Tantangan bisnis periklanan
Tantangan bisnis periklananTantangan bisnis periklanan
Tantangan bisnis periklananfarrelaw
 
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...Kanaidi ken
 
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4mawan1983
 
Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business AnatasyaRukkha
 

Similar to STRATEGIC DISRUPTION (20)

Disruption era
Disruption eraDisruption era
Disruption era
 
distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019distruption era. umb. 2019
distruption era. umb. 2019
 
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
14,sm, lusiana sari, prof. dr. ir. hapzi ali.mm.cma. disruption era,universit...
 
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
Peluang dan Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0
 
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
Majalah Suara Bisnis Indonesia - Edisi 1 (praktek matkul komputer grafis)
 
Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti
Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti
Tb1, executive summary era disrupsi niken udanarti
 
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIMHambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
Hambatan dan Tantangan dalam Implementasi SIM
 
028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2028 180407 Disruption Chapter 1-2
028 180407 Disruption Chapter 1-2
 
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
084 180407 bookclub_distruption bab 1-3
 
MF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdfMF445_11_095710.pdf
MF445_11_095710.pdf
 
12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital12 karakteristik ekonomi digital
12 karakteristik ekonomi digital
 
Proposal Bisnis Fastpay
Proposal Bisnis FastpayProposal Bisnis Fastpay
Proposal Bisnis Fastpay
 
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptxKelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
Kelompok 12 Coming Of Age Digitaly.pptx
 
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)Pentingnya transformasi digital #2 (2)
Pentingnya transformasi digital #2 (2)
 
Era persaingan disruptif
Era persaingan disruptifEra persaingan disruptif
Era persaingan disruptif
 
Digital media business
Digital media businessDigital media business
Digital media business
 
Tantangan bisnis periklanan
Tantangan bisnis periklananTantangan bisnis periklanan
Tantangan bisnis periklanan
 
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
Bab 16_ "ISU GLOBAL BIDANG PEMASARAN DI INDONESIA" (Penulis : Kanaidi, SE., M...
 
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
Masa depan bisnis indonesia di era digital 4
 
Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business Compilation Managing Growing business
Compilation Managing Growing business
 

More from lia_auriga

1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...lia_auriga
 
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...lia_auriga
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...lia_auriga
 
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...lia_auriga
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...lia_auriga
 
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...lia_auriga
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...lia_auriga
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...lia_auriga
 
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...lia_auriga
 
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...lia_auriga
 
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...lia_auriga
 

More from lia_auriga (11)

1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
1, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis swot sma negeri 63 jakarta, unive...
 
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
13, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, digital era, universitas mercubuana jakar...
 
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
12, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, porter five competitiveness force model, ...
 
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
11, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, global economy and blue ocean strategy, u...
 
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
10, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, business ethics, csr, risk management , u...
 
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
6, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, michael porter's generic strategy, univers...
 
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
5, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, type, form and implementation strategy, un...
 
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
4, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, analisis lingkungan internal organisasi (r...
 
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
3, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, external macro environment analysis (scann...
 
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
2, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, vision and company mission, longterm objec...
 
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
9, sm, marlia yusdarti, hapzi ali, canvas business model, diversification and...
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

STRATEGIC DISRUPTION

  • 1. Strategic Management Executive Summary Materi Kuliah: Distruption Era Fakultas Program Studi NIM Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Magister Managemen 55118010005 MARLIA YUSDARTI
  • 2. STRATEGIC MANAGEMENT Summary Materi Kuliah: Disruption Era Marlia Yusdarti (55118010005 Mahasiswa Magister Management Universitas Mercubuana) Prof. Dr. Hapzi Ali, Ir, MM, CMA, MPM (Dosen Pengampu) a. Perkembangan Bisnis di Era Disruption Disruption adalah singkatan Disruptive Innovation. Diistilahkan disruptive (menganggu) karena adanya pergesaran model bisnis dari era analog ke era digital dengan inovasi digital yang membuat segalanya menjadi mudah. Pada tahun 1970an saat era pabrik es batu sedang dalam era keemasannya, banyak sekali perusahaan-perusahaan es batu bermunculan. Ketika Innovasi lemari es ditemukan, bisnis pabrik es batu pun terganggu. Lambat laun perusahaan es batu bertumbangan karena di disruptive oleh perusahaan lemari es yang memudahkan konsumen membuat es batu sekaligus mendinginkan dan mengawetkan makanan. Disruptif adalah salah satu kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis. Hal ini terkait dengan hal-hal yang mengganggu pada sebuah bisnis. Istilah “disruption” dicetuskan oleh Clayton Christensen. Ia menggunakan ungkapan ini sebagai cara untuk memikirkan perusahaan yang sukses tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, namun mengantisipasi kebutuhan mereka di masa depan. Digitalisasi adalah akibat dari evolusi teknologi (terutama informasi) yang mengubah hampir semua tatanan kehidupan, termasuk tatanan dalam berusaha. Sebagian pihak mengatakan bahwa disrupsi adalah sebuah ancaman. Namun banyak pihak pula mengatakan kondisi saat ini adalah peluang. Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Secara garis besar, pengertian disrupsi (disruption) adalah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara baru. Disrupsi berpotensi menggantikan pemain-pemain
  • 3. lama dengan baru. Disrupsi bisa dilihat sebagai sesuatu yang positif karena merupakan sebuah inovasi yang dinamis. Disrupsi sesungguhnya bisa terjadi secara meluas, karena dinamika yang terkandung di dalam perubahan zaman. Disrupsi bisa terjadi di pemerintahan, bisnis, pendidikan, dan juga hubungan-hubungan sosial. b. Inilah yang dinamakan Era Disruption Perusahaan-perusahaan Digital mengubah dunia menjadi serba mudah. Terdapat istilah dari kalangan perusahaan startup Go Online or Good Bye realnya memang terjadi dihadapan kita. Perusahaan Startup sekarang memegang pangsa pasar hampir di semua lini. Dengan pendanaan yang luar biasa. Dan dengan valuasi nilai perusahaan yang luar biasa pula. Garuda Indonesia yang memiliki lebih dari 1500an armada pesawat beserta manajemennya di seluruh dunia bervaluasi sebersar 17 Triliun rupiah. Sedangkan Go-Jek yang tidak memiliki 1 armadapun yang menjadi milik perusahaan bervaluasi sebesar 51 Triliun. Go-Jek hanya memiliki Aplikasi mampu memiliki valuasi sebesar itu. Inilah era digital atau yang lebih dikenal dengan Era Disruption. Apa yang terjadi dengan dunia bisnis 20 tahun mendatang? Mari kita persiapkan diri kita, dan bisnis kita untuk mengahadapi era digital kedepan ini dengan bekal ilmu pengetahuan dan tidak ketingglan teknologi. Dunia akan berubah begitu cepatnya saat teknologi menjadi bertambah canggih. Jika perusahaan dan manajemen tidak mampu mengejar perusahaan akan tertinggal. Sejarah akan menunjukkan bahwa industrialisasi dan manufaktur akan menjamin kemakmuran ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, tetapi waktu itu pasti telah berlalu. Populasi yang matang (dan pertumbuhan rendah) di barat dan kelebihan kapasitas di China tidak akan menciptakan cukup ruang kepala untuk penciptaan lapangan kerja yang memadai melalui industrialisasi. Namun, mengubah demografi global juga memberikan peluang bagi bisnis untuk menjadi modal layanan dunia. Tetapi ini hanya mungkin jika demografi bonus potensial dapat dipertahankan dan didukung dengan cara yang berarti. Selain itu, akan memiliki empat generasi orang yang bekerja bersama untuk pertama kalinya dalam sejarah, yang menghadirkan tantangannya sendiri dalam menarik dan mempertahankan angkatan kerja.
  • 4. Ketika mengamati para millennial, ada beberapa pola yang menarik untuk diamati. Ambil digitalisasi umum yang memastikan generasi ini terbiasa memiliki manfaat teknologi di berbagai titik kontak - telekomunikasi, musik, perjalanan, ritel, dan buku - dan mereka mengharapkan inovasi, kecepatan, keandalan, dan akses yang sama dari interaksi apa pun dengan penyedia produk dan layanan. Yang juga patut diperhatikan adalah tren pembelian yang berubah dalam grup ini, yang dengan cepat beralih dari kepemilikan ke akses. Sebuah laporan oleh Goldman Sachs mengatakan kita bergerak cepat menuju 'ekonomi berbagi'. Kunci dan contoh yang sering dikutip adalah penggunaan Uber atau ojek online yang memungkinkan untuk kenyamanan mobil tanpa kepemilikan. Sebuah wawasan yang sangat menarik tentang kesejahteraan emosional generasi milenium. Para Millenium percaya bahwa mereka akan lebih bahagia daripada orang tua mereka dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di Eropa dan Jepang. Ini adalah indikasi yang jelas dari optimisme umum tentang skenario ekonomi di dunia. c. Hal Penting Dalam Disrupsi Rhenald Kasali dalam Kompas.Com mengungkapkan bahwa terdapat 5 (lima) hal penting dalam disrupsi yaitu : 1. Disrupsi berakibat terhadap penghematan banyak biaya melalui proses bisnis yang menjadi lebih simpel. 2. Disrupsi membuat kualitas apapun yang dihasilkannya lebih baik daripada sebelumnya. 3. Disrupsi berpotensi menciptakan pasar baru, atau membuat mereka yang selama ini ter- eksklusi menjadi ter-inklusi. Membuat pasar yang selama ini tertutup menjadi terbuka. 4. Produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya. 5. Disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Dalam ilmu strategic management, sebenarnya disrupsi adalah hal yang biasa dalam dunia bisnis. Pada dasarnya disrupsi adalah perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis yang secara
  • 5. alami memang selalu berubah dan dinamis. Dari zaman dahulu disrupsi sudah terjadi, dan kejadiannya biasanya dikarenakan oleh terciptanya teknologi yang membuat proses bisnis lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan proses sebelumnya. Selanjutnya bagaimana fenomena tersebut dalam dunia pariwisata? Kita dapat menganalisa dampak dari berjamurnya OTA (online travel agent) dan agregator transportasi online yang memberikan efek disrupsi terhadap agen perjalanan dan jasa transportasi konvensional yang sedang dipuncak product life cycle terdorong ke posisi decline. d. Perubahan dalam era disrupsi Sebagian besar orang akan mengatakan, disrupsi tengah terjadi. Perubahannya tidak terasa di awal. Bahkan sudah terlanjur terlambat untuk menyadarinya. Dalam buku Disruption: Menghadapi Lawan-Lawan Tak Kelihatan dalam Peradaban Uber, dituliskan bahwa keadaan yang serba cepat membuat manusia terlena. Kemudahan yang semakin lama dirasakan dalam mengakses suatu sumber daya , tidak disadari sebagai sebuah sinyal lembut. Persaingan pun diyakini menjadi semakin tak kasat mata. Secara tiba -tiba, terjadi penurunan di satu sisi. Entah itu dalam penjualan ataupun pendapatan. Perkembangan teknologi memang dapat dikatakan menjadi pemicu. Kehadirannya membuat semuanya dapat diakses. Hingga akhirnya baru diketahui bahwa itulah bagian dari disrupsi. Tentu, akan ada pihak yang panik karena semuanya terjadi secara tiba-tiba. Bersifat kejutan (surprise). Namun, meskipun begitu, tetap saja tidak menyadari bahwa disrupsi juga menandakan adanya hal-hal yang berubah. Hal-hal yang tidak sama lagi dengan sebelumnya sehingga membutuhkan cara-cara baru untuk dapat menakkukannya. Minimal, ada 3 hal yang harus dipahami telah berubah : 1. Pasar yang baru Disruption pada akhirnya mencptakan suatu dunia baru: digital marketplace. Dunia baru tersebut menandakan bentuk pasar yang berubah. Dengan kata lain konsumen pun akan berpindah. Pasar tersebut tidak disadari dan tidak terlihat wujudnya. Memunculkan prasangka-prasangka.
  • 6. Sayangnya, banyak yang masih berusaha berkilah daripada berorientasi kepada konsumen tersebut dan menyesuaikan produk serta layanannya. 2. Nasib yang berbeda Dalam menghadapi pertarungan yang kompetitif, akan selalu ada akhir yang berbeda bagi masing- masing pemain. Perubahan-perubahan yang terjadi menuntut adanya inovasi. Tanpa hal tersebut, yang lebih inovatif akan mengalahkan, bahkan menggantikan yang terdahulu. Sehingga, dalam sejarah disruption akan ada akhir yang berbeda. Maka, inovasi yang berkelanjutan adalah kunci. 3. Bersaing dengan business model Ada yang berubah dalam melakukan pemasaran ketika sudah memasuki era disrupsi. Kini, pertarungannya pun tidak sesederhana hanya sekadar produk. Melainkan mencakup pada model bisnis (business model). Produk bisa saja sama, tetapi apabila model bisnisnya dapat menarik hati konsumen, maka sudah barang tentu nyata siapa yang menjadi pemenang. Misalnya saja keduanya sama-sama berupa swalayan, namun karena model bisnis yang berbeda, maka salah satunya yang akan memenangkannya. e. Cara Menghadapi Era Disrupsi Disruption menjadi berat karena banyak orang, termasuk wirausaha dan regulator, tidak tahu apa yang tengah terjadi. Semua orang berpikir bahwa mereka telah melakukan caracara terbaik. Tak hanya langkah-langkah manajerial yang sistematis, prinsip-prinsip strong brand dan inovasi pun telah diterapkan. Untuk itulah buku ini ditulis. Untuk membuka mata kita dan melihatnya bersama- sama dengan kacamata baru, membaca proses, lingkungan, dampak regulasi, strategi, dan akibat dari disruption. Perusahaan harus dapat segera beradaptasi, dan mengenali bagaimana keadaan sekarang yang penuh dengan perubahan. Tidak lagi sekedar berubah, melainkan langsung bergeser atau menggantikan yang sudah berdiri sebelumnya dalam waktu yang cepat. Pergeseran segmen konsumen memerlukan pengembangan dari berbagai aspek termasuk layanan. Jika kita mengikuti perkembangan selama ini yang terjadi, kita akan menyadari bahwa
  • 7. tanda-tanda perubahan tersebut sudah terbaca sejak beberapa tahun lalu. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu yang singkat tersebut memang mengejutkan beragam pihak. Ada yang senang dan ada yang merasa terancam. Beberapa cara menghadapi era disrupsi yang akan selalu terjadi dalam dunia bisnis kuncinya adalah adaptasi, karena disrupsi itu merupakan suatu perubahan dalam lingkungan bisnis, dan tentunya adaptasilah yang dapat menjadi salah satu kuncinya. Berikut adalah 7 (tujuh) cara yang dapat dilakukan oleh bisnis dalam menghadapi era disrupsi ini agar bisnis tidak kehilangan pelanggannya atau bahkan mati : 1) Trend Watching Trend watching adalah kegiatan dalam memantau perubahan trend dalam lingkungan bisnis. Dengan selalu memantau lingkungan, maka bisnis akan selalu mengetahui perubahan- perubahan yang sedang dan akan terjadi sehingga gejala-gejala timbulnya disrupsi akan terdeteksi secara dini. Komponen-komponen yang harus dipantau yaitu trend teknologi, ekonomi, budaya, politik, dan lingkungan alam. Informasi dari trend watching dapat digunakan untuk melakukan adaptasi dan antisipasi, sehingga efek dari disrupsi dapat diminimalisir, atau bahkan dapat menjadi agent of disruption, yaitu pelaku bisnis yang menjadi pionir dalam disrupsi. 2) Research Agar trend watching yang dilakukan hasilnya dapat lebih meyakinkan, maka harus dilakukan dengan pendekatan riset. Karena dengan riset informasi yang didapat dapat dipertanggungjawabkan mengenai kesahihan dan keabsahannya, karena dilakukan secara ilmiah. Oleh karena itu bisnis di era ini harus memiliki fungsi riset, yang biasa dinamakan R&D (research & development). 3) Risk Management Cara selanjutnya yaitu selalu melakukan pengelolaan terhadap resiko. Lingkungan yang terdisrupsi pada dasarnya akan menjadi pemicu dari resiko bisnis. Disrupsi harus dikelola, dan risk management disini dapat difokuskan kepada disruption management mengenai bagaimana disrupsi diidentifikasi, dianalisis dan dievaluasi, sehingga bisnis dapat memiliki ruang dan waktu untuk mengantisipasi gejala disrupsi yang akan terjadi.
  • 8. 4) Inovation Inovasi, yaitu membuat terobosan-terobosan baru atau penyesuaian-penyesuaian pada bisnis yang lama agar lebih sesuai dengan era dimana masa disrupsi terjadi. Inovasi dapat dilakukan jika peristiwa tersebut sudah terlanjur terjadi dan dapat berhasil pada bisnis yang akan melakukan perubahan. Contohnya adalah bisnis yang murni offline, membuat inovasi dengan meluncurkan versi online. 5) Switching Switching atau memutar haluan bisnis dapat dilakukan jika bisnis yang ada tidak dapat lagi dimodifikasi, maka solusinya adalah harus berani memutar haluan atau mematikan produk yang sudah dimiliki. Contohnya Telkom yang selalu berani untuk mematikan atau mengkanibalisasi produknya sendiri seperti telepon kabel yang diganti dengan nirkabel dll. 6) Partnership Era disrupsi pada masa ini membuat bisnis sulit untuk bertempur sendiri karena persaingan sudah sangat kompleks dan proses bisnis sudah ter-inklusi. Oleh karena itu solusinya adalah dengan melakukan kolaborasi dan aliansi-aliansi strategis mulai dari sisi input sampai output dalam supply chain agar bisnis menjadi lebih efektif dan efisien. 7) Change Management Hal ini dapat dilakukan untuk merubah pola pikir dan kesadaran dari elemen sumber daya manusia dalam organisasi bisnis agar dapat bahu-membahu melakukan perubahan. Karena efek disrupsi itu dapat merubah segala hal tak terkecuali pada budaya organisasi dalam melakukan proses bisnisnya. Oleh karena itu solusinya adalah organisasi harus dapat berubah menyesuaikan budaya organisasi di era disrupsi yang ada. Disruption mengubah banyak hal sedemikian rupa, sehingga cara-cara bisnis lama menjadi obsolete. Menjadi usang atau ketinggalan zaman. Persis seperti sebagian besar bangunan pabrik es yang kini telah berubah menjadi "rumah hantu", atau mesin faksimili yang sekarang hanya teronggok di sudut ruangan menunggu kiriman surat yang tak kunjung tiba. Tapi, mungkin
  • 9. anggapan ini muncul karena masih awamnya pemahaman masyarakat dan para elit terhadap basic concept mengenai disruption itu sendiri. Disruption bukan sekedar fenomena hari ini (today), melainkan fenomena "hari esok" (the future) yang dibawa oleh para pembaharu ke saat ini, hari ini (the present). Pemahaman seperti ini menjadi penting karena sekarang kita tengah berada dalam sebuah peradaban baru. Kita baru saja melewati gelombang tren yang amat panjang, yang tiba-tiba terputus begitu saja (a trend break). Bahayanya adalah semakin "berpengalaman" dan "merasa pintar" seseorang, dia akan semakin sulit untuk "membaca" fenomena ini. Ia akan amat mungkin mengalami "the past trap" atau "success trap". Apalagi untuk mencerna dan berselancar di atas gelombang disrupsi. Itu akan sulit sekali diterima oleh orang yang pintar dan berpengalaman tadi. Di era disrupsi kita harus mempunyai pilihan, membentuk ulang (reshape) atau menciptakan yang baru (create). Jika kita memutuskan untuk reshape, maka kita bisa melakukan inovasi dari produk atau layanan yang sudah dimiliki. Sedangkan jika ingin membuat yang baru, kita harus berani memiliki inovasi yang sesuai dengan kebiasaan konsumen. Apabila perusahaan dapat membaca situasi dengan baik kemudian melihat peluang yang ada, maka perusahaan dapat bertahan di era disrupsi. Era disrupsi yang tengah kita alami ini, tidak dapat dihindari, tidak dapat lagi hanya menyalahkan keadaan tanpa merumuskan strategi untuk dapat bertahan, sehingga tetap keluar sebagai pemenang. f. Inovasi disruptif Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut. Inovasi disruptif mengembangkan suatu produk atau layanan dengan cara yang tak diduga pasar, umumnya dengan menciptakan jenis konsumen berbeda pada pasar yang baru dan menurunkan harga pada pasar yang lama. Istilah disruptive innovation dicetuskan pertama kali oleh Clayton M. Christensen dan Joseph Bower pada artikel "Disruptive Technologies: Catching the Wave" di jurnal Harvard Business
  • 10. Review (1995). Artikel tersebut sebenarnya ditujukan untuk para eksekutif yang menentukan pendanaan dan pembelian disuatu perusahaan berkaitan dengan pendapatan perusahaan dimasa depan. Kemudian pada bukunya "The Innovator's Dilemma", Christensen memperkenalkan model Disruptive Inovasi (The Disruptive Innovation Model). Dimana kemampuan pelanggan untuk memanfaatkan sesuatu yang baru dalam satu lini. Dimana lini terendah adalah pelanggan yang cepat puas dan yang tertinggi digambarkan sebagai pelanggan yang menuntut. Distribusi pelanggan ini yang secara median nya bisa diambil sebagai garis putus-putus untuk menerapkan teknologi baru. Berikut contoh dari Inovasi Disruptif (disruptif innovation) dan Pasar Terganggu Oleh Inovasi (market disrupted by innovation) adalah : 1. Ensiklopedia cetak, pasar terganggu oleh inovasi Wikipedia 2. Telegrafi, pasar terganggu oleh inovasi Telepon 3. Mainframes, pasar terganggu oleh inovasi Minicomputers 4. Minicomputers, pasar terganggu oleh inovasi Komputer Pribadi (PC) 5. Floppy Disk, pasar terganggu oleh inovasi CD dan USB 6. CRT, pasar terganggu oleh inovasi LCD 7. Logam & Kayu, pasar terganggu oleh inovasi Plastik 8. Radiografi (Pencitraan X-Ray), pasar terganggu oleh inovasi Ultrasound (USG) 9. CD & DVD, pasar terganggu oleh inovasi Digital Media (i-Tunes, Amazone, dll) 10. Kamera Film, pasar terganggu oleh inovasi Kamera Digital 11. Cetak Offset, pasar terganggu oleh inovasi Printer Komputer 12. Penerbitan Tradisional, pasar terganggu oleh inovasi Desktop Publishing (PC) 13. Kuda & Kereta Api, pasar terganggu oleh inovasi Mobil Pembahasan dan Review mengenai 2017: The Beginning of the Era of Disruption Di era perubahan politik yang dramatis, merajalela, dan tak henti-hentinya ini, prediksi tentang masa depan tidak lagi dapat didasarkan pada kebijaksanaan konvensional atau preseden sejarah. Bagaimanapun, kita berada di tengah-tengah perubahan paradigma yang merobek-robek prognostikator dan prognostikasinya dengan lahap.
  • 11. Hari ini ada bahaya besar dalam menganggap bahwa apa pun yang mungkin terjadi di masa lalu adalah indikasi apa pun yang akan terjadi di masa depan. Bukankah pasar saham seharusnya turun sebagai tanggapan terhadap pemilihan Trump? Bukankah kesepakatan damai Kolombia seharusnya disetujui pertama kali? Bukankah harga minyak seharusnya melihat kenaikan dramatis dalam menanggapi perjanjian OPEC? Bukankah Putin seharusnya merespons setimpal dengan pengusiran diplomat di AS? KEHIDUPAN NYATA. BERITA NYATA. SUARA NYATA. Ini banyak yang harus dilakukan (antara lain) dengan kecenderungan untuk mungkin terlalu mengandalkan pelajaran sejarah, dampak pertumbuhan komunikasi instan, dan masuknya pemilih yang sebelumnya baik diam atau tidak terdengar (untuk alasan apa pun ) telah menjadi terintegrasi ke dalam proses politik di seluruh dunia. Ini juga merupakan hasil dari perubahan dinamika ekonomi global, dengan transisi bertahap dari dominasi negara maju terhadap ekonomi global ke arah negara-negara berkembang. Dan itu adalah bukti bahwa teknologi, inovasi dan kreativitas, yang begitu bersemangat di banyak bagian ekonomi global, diterjemahkan ke dalam keuntungan ekonomi yang diperluas yang benar-benar berenang melawan arus sejarah. Dalam prosesnya, apakah kita menyadarinya atau tidak, 'piramida' yang kita semua sudah terbiasa menjadi terbalik di depan mata kita. Hasil akhirnya adalah bahwa skenario yang sebelumnya dianggap sedikit lebih dari mimpi pipa sekarang dapat dijangkau. Pertimbangkan, misalnya, skenario berikut untuk 2017 dan seterusnya: 1. Reset nyata AS / Rusia: 'bromance' antara bunga Putin dan Trump menjadi reset penuh, sanksi AS dicabut, dua kekuatan menjadi mitra melawan Negara Islam di Suriah, dan permusuhan 75 tahun di antara mereka menjadi sebagian besar masa lalu. Apa yang mungkin tampak dibuat-buat (atau bahkan khayalan) setahun yang lalu menjadi kenyataan ketika Trump meningkatkan perannya sendiri yang disebut 'Disrupter-in-Chief' dan mendorong perubahan legislatif melalui Kongres yang menjadikan Rusia sebagai mitra AS secara politis, militer , dan ekonomis. Rusia menjadi tujuan investasi pilihan dan mendapatkan kembali posisi sebelumnya sebagai pemain global.
  • 12. 2. Cina melangkah maju: Cina bertindak lebih seperti negara adidaya seperti apa adanya, secara signifikan meningkatkan aliran bantuan luar negerinya, mengimplementasikan inisiatif diplomatik yang menantang Rusia dan AS di forum internasional, dan membangun angkatan laut air biru yang dapat mulai mendukung klaimnya atas kedaulatan atas kepulauan Laut Cina Selatan dan memproyeksikan kekuatannya di luar Asia. Pertumbuhan PDB Tiongkok - mesin pertumbuhan global - jatuh di bawah 6% dan mengarah ke 4% (sepertiga dari puncaknya yang sebelumnya berkelanjutan) pada akhir dekade berikutnya, menempatkan tekanan ekonomi besar pada negara- negara penghasil sumber daya alam. 3. Pergeseran aliansi global: Ini sudah berlangsung vis-à-vis Cina, Rusia dan AS, dengan Turki berporos ke Rusia, dan Filipina dan Malaysia telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk melakukan hal yang sama dengan China. Lebih dari ini akan datang, karena keseimbangan antara ketiga kekuatan ini terus terombang-ambing. Dominasi A.S. dalam ekonomi global berangsur- angsur menghasilkan ke Cina, Eropa membatalkan sanksi terhadap Rusia, dan keseimbangan kekuasaan yang telah berkembang sejak Perang Dunia II secara bertahap terkikis, dengan konsekuensi yang tidak terduga. 4. Hak mengambil alih di Eropa: Gerakan Front Nasional di seluruh Eropa dipilih, secara dramatis mengubah lanskap politik, secara signifikan membatasi imigrasi, dan mengakibatkan penolakan yang meluas terhadap Kiri. Ini mungkin tidak terbukti sebagai orientasi jangka pendek, melainkan perubahan besar dalam politik global. Dunia memasuki periode kegelisahan dan ketidakpastian yang panjang, yang berujung pada pergerakan nasionalisme ekonomi, dan iklim investasi yang berputar-putar. 5. Multilateralisme perlahan-lahan mati: Di era pasca-perang, Wilsonianisme (internasionalisme liberal) dan Rooseveltisme (aksi kolektif berdasarkan aliansi dan saling menghormati) telah menjadi landasan hubungan internasional. Trump berhasil melemahkan banyak pilar stabilitas dan kemakmuran pasca-perang, seperti NATO, WTO dan PBB, dan menyatakan perang terhadap perjanjian perdagangan bebas. Aliansi menjadi tergantung bukan pada seperangkat nilai yang sama, tetapi pada kepentingan jangka pendek yang dirasakan. Harga sumber daya alam dan pangan dapat meroket pada waktu tertentu karena kekurangan spot, yang mengakibatkan kerusuhan dan meningkatnya ketidakstabilan politik dan ekonomi global.
  • 13. Singkatnya, dalam waktu empat tahun kita dapat menjadi saksi dunia yang nyaris tidak dapat dikenali, berdasarkan apa yang kita kenal sebagai prosedur operasi standar saat ini. Jika satu atau lebih dari skenario ini terjadi, bayangkan saja implikasinya bagi investor, pemberi pinjaman, pedagang, manajer risiko dan pembuat kebijakan. Di dunia di mana kebijakan luar negeri dikurangi menjadi serangkaian transaksi bisnis (berdasarkan biaya dan manfaat relatif), kemampuan membuat kebijakan menjadi domain penawar tertinggi, iklim investasi mungkin tidak lagi menjadi domain perlakuan yang sama di bawah hukum, dan kebijakan perdagangan menjadi semakin tergantung pada perjanjian bilateral, daripada pengaturan multilateral. Jadi tahun 2017 harus menjadi tahun di mana banyak gagasan normal yang sebelumnya terbentuk jatuh di pinggir jalan, dan 'normal baru' yang lain menjadi mapan. Implikasinya berpotensi mengejutkan bagi semua orang, tetapi tidak lebih dari individu yang ditugasi memahami semuanya. Jika pernah ada waktu bagi bisnis, organisasi multilateral, LSM, dan pemerintah untuk menjadi lebih gesit dalam risiko, visi baru dunia ini, yang mungkin tidak dapat dikenali setahun dari sekarang. Nasihat terbaik adalah menganggap bahwa kebijaksanaan konvensional akan salah, sejarah tidak lagi menjadi panduan untuk masa depan, dan yang tak terduga dan tak terduga menjadi aturannya. * Daniel Wagner adalah Managing Director Risk Cooperative dan rekan penulis buku "Global Risk Agility dan Decision Making". Wajib: 1. Ali, Hapzi. 2018. Modul Strategic Management : Disrupton Era. Universitas Mercubuana. Jakarta. 2. Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management; Formulation, Implementation and Control, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2013 3. Thomas L. Wheelen & J.David Hunger, Strategy Management and Business Policy, Twelfth Edition, 2010.
  • 14. Tambahan: 1. https://www.huffingtonpost.com/daniel-wagner/2017-the-beginning-of- the_b_13921496.html diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 16.33 WIB 2. https://pemasaranpariwisata.com/2018/03/09/cara-menghadapi-era-disrupsi/ diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 16.37 WIB 3. https://id.wikipedia.org/wiki/Inovasi_disruptif diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 16.49 WIB 4. https://ekonomi.kompas.com/read/2017/05/05/073000626/meluruskan.pemahaman.soal.d isruption diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 17.01 WIB 5. https://www.kabar-banten.com/generasi-era-disrupsi/ diakses pada Sabtu, 29 Juni 2019 pukul 17.01 WIB