Teknik-teknik PNF merangkum berbagai metode fasilitasi gerakan yang digunakan dalam terapi latihan untuk meningkatkan fungsi dan struktur tubuh serta aktivitas harian. Beberapa teknik utama meliputi rhythmic initiation, agonistic reversal, contract-relax, dan hold-relax yang melibatkan kontraksi otot agonis dan antagonis untuk memperpanjang otot dan meningkatkan rentang gerak sendi.
Strength Duration Curve (SDC) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara amplitudo dan durasi stimulasi listrik terhadap eksitabilitas serat saraf. SDC digunakan untuk mengetahui kondisi inervasi otot dengan melihat nilai-nilai seperti rheobase, chronaxie, dan accommodation quotient. Nilai-nilai tersebut bergeser jika terjadi gangguan inervasi otot.
Dokumen tersebut membahas tentang trigger points, yaitu titik-titik pemicu nyeri pada otot yang disebabkan oleh hiperiritasi akibat taut band. Trigger points ditandai dengan nyeri tekan atau kontraksi otot dan dapat ditemukan nodules. Stimulasi trigger points dengan listrik bertujuan merangsang serat saraf nyeri untuk memutus siklus nyeri-spasme otot dan memulihkan regulasi nyeri secara alami.
Teknik-teknik PNF merangkum berbagai metode fasilitasi gerakan yang digunakan dalam terapi latihan untuk meningkatkan fungsi dan struktur tubuh serta aktivitas harian. Beberapa teknik utama meliputi rhythmic initiation, agonistic reversal, contract-relax, dan hold-relax yang melibatkan kontraksi otot agonis dan antagonis untuk memperpanjang otot dan meningkatkan rentang gerak sendi.
Strength Duration Curve (SDC) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara amplitudo dan durasi stimulasi listrik terhadap eksitabilitas serat saraf. SDC digunakan untuk mengetahui kondisi inervasi otot dengan melihat nilai-nilai seperti rheobase, chronaxie, dan accommodation quotient. Nilai-nilai tersebut bergeser jika terjadi gangguan inervasi otot.
Dokumen tersebut membahas tentang trigger points, yaitu titik-titik pemicu nyeri pada otot yang disebabkan oleh hiperiritasi akibat taut band. Trigger points ditandai dengan nyeri tekan atau kontraksi otot dan dapat ditemukan nodules. Stimulasi trigger points dengan listrik bertujuan merangsang serat saraf nyeri untuk memutus siklus nyeri-spasme otot dan memulihkan regulasi nyeri secara alami.
Teks tersebut membahas tentang ultrasound therapy, termasuk penjelasan tentang gelombang suara, propagasi gelombang melalui medium, efek termal dan non-termal, serta dosimetri penggunaan ultrasound.
NDT adalah metode terapi motorik yang dikembangkan oleh Dr. Karel dan Mrs. Berta Bobath untuk menangani gangguan motorik akibat kelainan sistem saraf pusat. Prinsip dasar NDT mencakup penggunaan pola gerak normal, teknik handling, dan persyaratan gerak sebelum latihan. Terapi NDT bertujuan menginhibisi reaksi abnormal, memfasilitasi reaksi normal, mengembangkan keterampilan fungsional dan sekuensi gerakan, serta
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical root syndrome di Klinik Asya Mojokerto meliputi pemberian TENS, mobilisasi saraf, dan dry needling untuk meringankan nyeri dan spasme otot serta meningkatkan fungsi gerak.
1. Dokumen tersebut merangkum teknik pengobatan PNF lengan yang meliputi empat pola gerakan dasar lengan dan variasinya.
2. Pola gerakan dasar lengan terdiri dari fleksi/adduksi/rotasi lateral dan ekstensi/abduksi/rotasi medial dengan posisi siku lurus atau fleksi/ekstensi.
3. Teknik terapis meliputi posisi dan pegangan tangan untuk memfasilitasi gerakan lengan secara halus menggunakan berat
1. Dokumen tersebut membahas kontraindikasi dan indikasi terapi TENS, infrared, ultrasound, dan MWD. Kontraindikasi umum meliputi kelainan kulit, tumor, dan gangguan sirkulasi darah. Indikasi terapinya meliputi pengobatan nyeri, kekakuan otot, dan peradangan.
Dokumen tersebut memberikan prosedur pengujian otot leher, bahu, siku, pergelangan tangan dan tangan menggunakan skala grading 1-5 dengan manual muscle testing. Terdapat enam belas tes otot yang mencakup fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi dan lainnya untuk setiap bagian tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teknik Mulligan menggunakan mobilisasi dengan gerakan untuk memfasilitasi glide sendi secara alami dan membantu pemulihan gerakan.
2. Konsep ini didasarkan pada teori Kaltenborn tentang bidang pengobatan sendi dan berfokus pada koreksi kesalahan posisi sendi minor.
3. Teknik utama termasuk NAGs, SNAGs, dan self-treatment menggunakan prinsip mobilisasi dengan ger
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyYanto Physio
Dokumen tersebut membahas implikasi biomekanik pada spine dalam manual therapy. Ia menjelaskan anatomi spine seperti kurva dan segmen vertebra, serta komponen seperti diskus dan ligamen. Dokumen ini juga membahas gerakan spine, innervasi saraf, jaringan konektif, dan hukum Fryette tentang gerakan vertebra.
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang pola gerak scapula dan pelvis dalam PNF. Terdapat penjelasan tentang anatomi, fungsi, dan prosedur latihan dasar pola gerak diagonal scapula dan pelvis untuk tujuan terapeutik seperti meningkatkan gerakan dan stabilitas.
Jenis laser yang digunakan sebagai modalitas fisioterapi meliputi laser fractional CO2 untuk peremajaan kulit, laser Nd YAG untuk menghilangkan bulu dan rambut, serta laser Q Switched Nd YAG untuk mengatasi kelainan pigmentasi pada kulit. Keunggulan laser fisioterapi termasuk hemat waktu, dapat menjangkau berbagai lapisan jaringan, dan didukung oleh protokol riset medis.
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)aditya romadhon
PNF adalah konsep terapi yang memberikan fasilitasi sistem neuromuscular melalui proprioceptive untuk memperbaiki fungsi motorik. PNF melibatkan stimulasi saraf sensoris proprioceptive dengan pemberian tahanan, traksi, atau aproksimasi untuk memfasilitasi kontraksi otot dan memperbaiki pola gerakan normal. PNF juga melibatkan irradiation untuk memfasilitasi kontraksi otot yang terkait.
Teks tersebut membahas tentang ultrasound therapy, termasuk penjelasan tentang gelombang suara, propagasi gelombang melalui medium, efek termal dan non-termal, serta dosimetri penggunaan ultrasound.
NDT adalah metode terapi motorik yang dikembangkan oleh Dr. Karel dan Mrs. Berta Bobath untuk menangani gangguan motorik akibat kelainan sistem saraf pusat. Prinsip dasar NDT mencakup penggunaan pola gerak normal, teknik handling, dan persyaratan gerak sebelum latihan. Terapi NDT bertujuan menginhibisi reaksi abnormal, memfasilitasi reaksi normal, mengembangkan keterampilan fungsional dan sekuensi gerakan, serta
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cervical root syndrome di Klinik Asya Mojokerto meliputi pemberian TENS, mobilisasi saraf, dan dry needling untuk meringankan nyeri dan spasme otot serta meningkatkan fungsi gerak.
1. Dokumen tersebut merangkum teknik pengobatan PNF lengan yang meliputi empat pola gerakan dasar lengan dan variasinya.
2. Pola gerakan dasar lengan terdiri dari fleksi/adduksi/rotasi lateral dan ekstensi/abduksi/rotasi medial dengan posisi siku lurus atau fleksi/ekstensi.
3. Teknik terapis meliputi posisi dan pegangan tangan untuk memfasilitasi gerakan lengan secara halus menggunakan berat
1. Dokumen tersebut membahas kontraindikasi dan indikasi terapi TENS, infrared, ultrasound, dan MWD. Kontraindikasi umum meliputi kelainan kulit, tumor, dan gangguan sirkulasi darah. Indikasi terapinya meliputi pengobatan nyeri, kekakuan otot, dan peradangan.
Dokumen tersebut memberikan prosedur pengujian otot leher, bahu, siku, pergelangan tangan dan tangan menggunakan skala grading 1-5 dengan manual muscle testing. Terdapat enam belas tes otot yang mencakup fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, rotasi dan lainnya untuk setiap bagian tubuh.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Teknik Mulligan menggunakan mobilisasi dengan gerakan untuk memfasilitasi glide sendi secara alami dan membantu pemulihan gerakan.
2. Konsep ini didasarkan pada teori Kaltenborn tentang bidang pengobatan sendi dan berfokus pada koreksi kesalahan posisi sendi minor.
3. Teknik utama termasuk NAGs, SNAGs, dan self-treatment menggunakan prinsip mobilisasi dengan ger
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyYanto Physio
Dokumen tersebut membahas implikasi biomekanik pada spine dalam manual therapy. Ia menjelaskan anatomi spine seperti kurva dan segmen vertebra, serta komponen seperti diskus dan ligamen. Dokumen ini juga membahas gerakan spine, innervasi saraf, jaringan konektif, dan hukum Fryette tentang gerakan vertebra.
Teks tersebut memberikan penjelasan tentang pola gerak scapula dan pelvis dalam PNF. Terdapat penjelasan tentang anatomi, fungsi, dan prosedur latihan dasar pola gerak diagonal scapula dan pelvis untuk tujuan terapeutik seperti meningkatkan gerakan dan stabilitas.
Jenis laser yang digunakan sebagai modalitas fisioterapi meliputi laser fractional CO2 untuk peremajaan kulit, laser Nd YAG untuk menghilangkan bulu dan rambut, serta laser Q Switched Nd YAG untuk mengatasi kelainan pigmentasi pada kulit. Keunggulan laser fisioterapi termasuk hemat waktu, dapat menjangkau berbagai lapisan jaringan, dan didukung oleh protokol riset medis.
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)aditya romadhon
PNF adalah konsep terapi yang memberikan fasilitasi sistem neuromuscular melalui proprioceptive untuk memperbaiki fungsi motorik. PNF melibatkan stimulasi saraf sensoris proprioceptive dengan pemberian tahanan, traksi, atau aproksimasi untuk memfasilitasi kontraksi otot dan memperbaiki pola gerakan normal. PNF juga melibatkan irradiation untuk memfasilitasi kontraksi otot yang terkait.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang fleksibilitas (kelenturan) dan pentingnya memiliki fleksibilitas yang baik. Ia juga menjelaskan beberapa jenis latihan untuk meningkatkan fleksibilitas seperti regangan statik, balistik, dan PNF serta beberapa ujian untuk mengukur tingkat fleksibilitas seseorang.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang latihan kekuatan otot dan sistem otot. Ia menjelaskan berbagai jenis kekuatan otot yang penting untuk berbagai olahraga, adaptasi otot akibat latihan, urutan dasar latihan kekuatan otot, dan prinsip-prinsip latihan kekuatan otot seperti overload dan jenis beban latihan.
Dokumen tersebut membahas tentang kondisi fisik dan program latihan. Ia menjelaskan bahwa kondisi fisik merupakan faktor penting dalam olahraga dan terdiri dari delapan komponen utama seperti kekuatan, daya tahan, fleksibilitas, kecepatan, kelincahan, kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Dokumen tersebut juga memberikan contoh latihan untuk mengembangkan masing-masing komponen kondisi f
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kinesiologi. Kinesiologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari gerakan manusia dengan menggabungkan aspek anatomi, fisiologi, dan mekanika. Kinesiologi mencakup berbagai bidang seperti promosi kesehatan, rehabilitasi, ergonomi, dan keselamatan kerja. Komponen-komponen biomotor yang dianalisis dalam kinesiologi antara lain kekuatan, ketahanan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan fisioterapi pada pasien dengan kondisi calcaneus spur bilateral menggunakan modalitas ultrasound transverse friction dan hold rilex exercises untuk mengurangi nyeri, spasme otot, dan meningkatkan kekuatan otot serta aktivitas fungsional pasien. Hasil penelitian menunjukkan penurunan nyeri dan peningkatan aktivitas fungsional setelah empat kali terapi.
Makalah ini membahas terapi komplementer chiropractic yang berfokus pada manipulasi tulang belakang untuk mengembalikan fungsi sistem saraf dan mencegah gangguan pada sistem tersebut."
Fibromyalgia adalah gangguan nyeri kronis yang menyebar pada otot dan jaringan lunak. Gejalanya meliputi rasa kaku dan nyeri otot serta kelelahan. Patofisiologinya belum jelas tetapi terkait dengan gangguan sistem saraf pusat dan periferal serta inflamasi. Terapi fisik seperti aerobic, peregangan, dan pijatan dapat membantu mengurangi gejala pasien.
Central Post Stroke Pain (CPSP) adalah sindroma nyeri neuropatik yang terjadi setelah serangan stroke akibat lesi pada thalamus dan posterior limb internal capsule. Nyeri CPSP berupa rasa terbakar, tertusuk, dan kesetrum yang dapat muncul secara spontan atau dengan stimulus dan sulit dihilangkan. Diagnosa CPSP didasarkan pada karakteristik klinis seperti nyeri, allodynia, dan hipersensitivitas terhadap stimulus dingin. Terapi utama CPS
Russian Current adalah stimulasi arus bolak-balik berfrekuensi tinggi 2500 Hz yang diberikan dalam bentuk pulsa selama 10 detik diikuti istirahat 50 detik, untuk meningkatkan kekuatan otot secara progresif tanpa menimbulkan kelelahan. Arus ini ditemukan oleh ilmuwan Rusia Yakov Kotz pada tahun 1977 dan digunakan dalam latihan kekuatan dan rehabilitasi otot.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar elektroterapi. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa elektroterapi melibatkan stimulasi jaringan tubuh menggunakan arus listrik dengan berbagai karakteristik seperti voltase, arus, frekuensi, dan bentuk gelombang. Stimulasi dapat menimbulkan respon sensoris, motoris, atau nyeri tergantung tingkatannya.
2. Pendahulua
n
Proprioceptive Neuromuscular Facilitiation (PNF)
merupakan konsep pendekatan/ terapi yang didasarkan
pada filosofi bahwa setiap orang (sehat/disabilitas)
mempunyai potensi untuk berkembang
Continues process of growth concept
3. Dasar
filosofi
Motor learning & motor control : mengintegrasikan prinsip motor learning & motor control
Highest level of function : tujuan utama meraih level tertinggi kemampuan fungsional pasien
Positive approach : menggunakan kemampuan dasar pasien untuk optimalisasi kemampuan gerak
Mobilizing reserve : pendekatan terapi fokus pada permasalahan gerak pasien
PNF is an integrated approach : pendekatan terapi yang terintegrasi menyeluruh pada setiap segmen tubuh
4. Dasar neurofisiologi (Sherrington,
1947)
Reciprocal innervation (reciprocal inhibition) : kontraksi otot agonis diikuti inhibisi antagonis (tehnik relaksasi)
Successive induction : peningkatan eksitasi agonis diikuti kontraksi antagonis (tehnik eksitasi)
Irradiation : menyebarkan dan meningkatkan kekuatan
Spatial summation : stimulus/ rangsangan intensitas rendah yang diaplikasikan secara bersamaan pada beberapa
area saling menambahkan kekuatan
Temporal summation : akumulasi stimulus/rangsangan intensitas rendah mampu menghasilkan eksitasi
Afterdischarge : keberlanjutan efek stimulus setelah latihan (intensitas & durasi)
6. International PNF Assosiaction (IPNFA) membuat 2 acuan dalam
penatalaksanaan PNF yakni prinsip & prosedur
PRINSIP :
Tactile stimulation
Visual stimulation
Resistance
Traction
Approximation
Stretch
Temporal & spatial summation
PROSEDUR :
Pattern
Timing
Body mechanics
Irradiation
7. Prinsip & Prosedur
PNF
Pattern ditujukan untuk fasilitasi gerakan sinergis normal
Timing ditujukan untuk memfasilitasi kecepatan gerak normal
Stretch ditujukan untuk meningkatkan kontraksi otot dan mencegah kelelahan otot
Traction & approximation ditujukan untuk fasilitasi gerakan dan stabilitas persendian
Visual stimulation sebagai feedback visual (motivasi & koreksi)
Auditory stimulation dengan menggunakan istilah, intonasi dan volume suara untuk memandu gerakan
Body mechanic (position) ditujukan agar terapis mampu memfasilitasi kontrol gerakan, stabilitas, arah gerakan
yang spesifik
Manual contact ditujukan untuk mengarahkan gerakan dan kekuatan dengan pegangan yang tepat (proper grip)
Irradiation/ reinforcement ditujukan untuk menyebarkan stimulus
Resistance ditujukan untuk membantu meningkatkan kontraksi otot, meningkatkan kontrol motorik dan motor
learning
8. Optimal
resistance
Intensitas tahanan disesuaikan dengan
kemampuan pasien
Semakin tinggi intensitas tahanan
semakin tinggi aktivitas korteks
motorik
Latihan kontraksi konsentrik dan
eksentrik agar koordinasi gerakan
tercapai
Tidak menimbulkan nyeri, kelelahan,
irradiasi yang tidak diinginkan
Kontrol nafas
9. Irradiation &
reinforcement
Tahanan pada gerakan fleksi hip disertai adduksi dan eksternal rotasi diikuti gerakan dorsifleksi ankle dan inversi
Tahanan pada gerakan fleksi leher diikuti kontraksi fleksor trunk dan hip (sebaliknya)
Tahanan pada gerakan supinasi diikuti kontraksi eksorotator bahu
Tahanan pada gerakan fleksi hip diikuti kontraksi fleksor trunk
Kontraksi otot pada sisi sehat diikuti kontraksi otot sisi lesi
Pemberian tahanan dapat menimbulkan iradiasi sehingga mengaktifkan kontraksi beberapa otot pada pola
tertentu, pola (pattern) bisa berbeda antar pasien
Intensitas tahanan yang tepat dapat menimbulkan iradiasi yang tepat pula
10. Tactile stimulus (manual
contact)
Pegangan (manual contact) akan
menstimulasi mekanoreseptor pada
kulit pasien
Memberikan informasi arahan gerak
yang tepat (tactile stimuli promote
tactile kinesthetic perception)
Terapis dalam memberikan
tekanan/ pegangan ditempatkan
melawan arah Gerakan
Pegangan dengan cara lumbrical
grip (flexion metacarpophalangeal
joint)
11. Body mechanics
(position)
Posisi tubuh terapis
(shoulder, pelvis, face)
harus segaris/menghadap
pada arah gerakan yang
akan dilatihkan
Tahanan gerakan
sebagian besar didapat
dari tubuh terapis
12. Verbal
stimulation
Preparation (persiapan), Action (memberikan arahan gerakan) dan Correction (melakukan
koreksi gerakan)
Instruksi terbagi menjadi 3 :
Volume dan intonasi suara dapat mempengaruhi daya kontraksi otot
Instruksi yang diberikan tepat & jelas
14. Traction &
Approximation
Aproksimasi mampu meningkatkan stabilitas persendian
Aproksimasi menambahkan input proprioceptor (muscle & joint receptor) sehingga respon kontraksi otot
lebih besar
Traksi digunakan untuk menambahkan elongasi otot saat dilakukan stretch reflex
Traksi mampu memfasilitasi gerakan menarik, gerak antigravitasi
Aplikasi traksi selama latihan gerak dapat menurunkan nyeri persendian
15. Stretc
h
stretch dihindari jika ada cedera otot, tendon, tulang
Jika otot hip sampai dengan otot ankle terulur (stretch) maka eksitabilitas / kontraksi pada
otot-otot tersebut meningkat dan dapat diikuti kontraksi fleksor trunk
Semakin luas area sinergis yang di ulur (stretch) maka semakin luas area yang difasilitasi
(perhatikan iradiasi)
Stretch ditujukan untuk memfasilitasi kontraksi
16. Timin
g
Gerakan normal membutuhkan
kontrol perubahan gerakan yang halus
dan koordinasi gerakan untuk
menghasilkan kecepatan gerak normal
Syarat kontrol dan koordinasi gerak
ekstremitas yang baik adalah stabilitas
proksimal (proximal stability-distal
mobility)
17. Pattern (pola
gerakan)
Gerakan normal dipengaruhi
oleh gerak keseluruhan segmen
dan sinergistik otot trunk
Pola gerakan PNF meliputi 3
bidang yakni sagittal (fleksi-
ekstensi), frontal (adduksi-
abduksi) dan transversal (rotasi)
Ke 3 bidang gerak terjadi pada
pola Gerakan diagonal (spiral)