SlideShare a Scribd company logo
KONSEP TERAPI LATIHAN
OLEH
SUDARYANTO, SST.Ft, M.Fis
INTRODUKSI
• Cakupan pelayanan fisioterapi adalah gangguan fisik yang berkaitan dengan
gangguan gerak dan fungsi  dapat mempengaruhi kemampuan fungsional
seseorang dalam beraktivitas.
• Pelayanan fisioterapi juga mencakup perbaikan level fitness atau mengurangi risiko
terjadinya cidera atau penyakit.
• Salah satu modalitas fisioterapi yang sangat penting dan fundamental dalam
pelayanan fisioterapi adalah terapi latihan.
• Seluruh desain program terapi latihan harus memiliki tujuan akhir yaitu
pencapaian level optimal dengan bebas gejala dan bebas gerakan selama aktivitas
fisik dasar sampai kompleks.
INTRODUKSI
• Untuk mengembangkan dan mengimplementasikan terapi latihan yang efektif,
maka terapis harus mampu :
• Mengaplikasikan dan mengintegrasikan ilmu anatomi, fisiologi, biomekanik, patologi,
perilaku, dan assessment fisioterapi.
• Memahami efek-efek dari latihan terhadap aspek-aspek fungsi fisik yang penting
• Memahami dan mengaplikasikan beberapa bentuk latihan yang dapat mempengaruhi
jaringan tubuh dan sistem tubuh
• Memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip motor learning dan pencapaian motor
skill dengan instruksi latihan dan fungsional training
DEFINISI TERAPI LATIHAN
• Terapi latihan adalah performa gerakan tubuh, postur atau aktivitas fisik yang
sistematik dan terencana dengan tujuan :
• Untuk mencegah impairment (gangguan body function/body structural)
• Untuk memperbaiki, memulihkan atau meningkatkan fungsi fisik,
• Untuk mencegah atau meminimalkan faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan fisik
• Untuk mengoptimalkan status kesehatan secara general, fitness atau sense of well-
being.
• Terapi latihan adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengakselerasi terjadinya
perbaikan/pemulihan fungsi pasien dari cidera dan penyakit.
• Desain program terapi latihan bersifat individual sesuai dengan kebutuhan khusus
dari setiap pasien atau klien
DEFINISI TERAPI LATIHAN
• Pasien adalah seseorang yang memiliki gangguan dan keterbatasan fungsional
berdasarkan diagnosa fisioterapi  ingin mendapatkan pelayanan fisioterapi untuk
perbaikan atau pemulihan fungsi
• Klien adalah seseorang tanpa gangguan fungsional berdasarkan diagnosa fisioterapi
 ingin mendapatkan pelayanan fisioterapi untuk peningkatan kesehatan dan
kebugaran.
TUJUAN UTAMA TERAPI LATIHAN
• Untuk memfasilitas/mempermudah/meningkatkan aktivitas fisik kapanpun dan
dimanapun sehingga dapat meminimalkan efek-efek inaktivitas
• Untuk mengoreksi inefisiensi otot atau group otot spesifik
• Untuk mengembalikan ROM gerakan kearah normal sehingga tercapai gerakan
fungsional yang efisien
• Untuk memfasilitasi kemampuan pasien memperoleh kembali performa aktivitas
fungsional normal sehingga dapat mengakselerasi rehabilitasi
• Tujuan akhir (goal) dari terapi latihan adalah untuk memulihkan/mengembalikan
gerak dan fungsi sehingga bebas bergerak dan berfungsi tanpa gejala/keluhan.
PRINSIP DASAR TERAPI LATIHAN
• Tentukan terlebih dahulu tujuan terapi latihan yang spesifik sesuai dengan
kebutuhan pasien
• Tentukan besarnya stress (intensitas) latihan yang diberikan kepada pasien
• Tentukan tipe latihan yang akan diterapkan  harus relevan dengan problematik
pasien.
• Intensitas dan durasi latihan yang diberikan pada komponen sendi atau otot harus
meningkat secara progresif atau bertahap  agar tercapai peningkatan toleransi
latihan, endurance dan strength
• Program latihan yang diberikan kepada pasien tidak boleh menimbulkan kelelahan.
ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK
• Balance, adalah kemampuan untuk menegakkan segmen-segmen tubuh melawan
gaya gravitasi sampai mempertahankan atau menggerakkan tubuh (pusat massa
tubuh) didalam dasar tumpuan yang ada tanpa terjadi jatuh ; atau kemampuan
menggerakkan tubuh didalam equilibrium (keseimbangan) dengan gaya gravitasi
melalui interaksi sistem sensorik dan motorik.
• Cardiopulmonary fitness, adalah kemampuan untuk gerakan seluruh tubuh
intensitas rendah dan repetitif (seperti berjalan, jogging, bersepeda, berenang)
dalam jangka waktu yang lama ; sinonim dengan “cardiopulmonary endurance”.
• Koordinasi, adalah timing yang tepat dan urutan aktivasi otot yang tepat dengan
intensitas kontraksi otot yang tepat pula sehingga menghasilkan awal gerakan yang
efektif, tuntunan gerakan yang efektif dan derajat gerakan yang efektif pula ;
merupakan basis gerakan yang halus, akurat, efisien, dan terjadi pada level
kesadaran atau automatik.
ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK
• Fleksibilitas, adalah kemampuan untuk bergerak bebas tanpa adanya keterbatasan ;
biasanya istilah ini digunakan secara bergantian dengan mobilitas.
• Mobilitas, adalah kemampuan struktur atau segmen tubuh bergerak atau
digerakkan dalam lingkup gerak sendi yang normal untuk aktivitas fungsional
(fungsional LGS/ROM) ; mobilitas pasif bergantung pada ekstensibilitas jaringan
lunak (kontraktil dan nonkontraktil), sedangkan mobilitas aktif memerlukan
aktivasi neuromuskular.
• Performa otot, adalah kapasitas otot untuk menghasilkan tension dan melakukan
kerja fisik ; performa otot mencakup strength, power, dan muscle endurance.
ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK
• Neuromuskular kontrol, adalah interaksi sistem sensorik dan motorik yang
memungkinkan sinergis, agonis dan antagonis, serta sebagai stabiliser dan
netraliser untuk mengantisipasi atau merespon adanya informasi proprioseptif dan
kinesthetik, yang selanjutnya akan bekerja dalam urutan/rangkaian yang tepat
untuk menciptakan gerakan yang terkoordinasi.
• Kontrol postural, stabilitas postural, dan equilibrium ; digunakan secara bergantian
dengan balance statik atau dinamik.
• Stabilitas, adalah kemampuan sistem neuromuskular melalui aksi otot sinergis
untuk mempertahankan segmen tubuh proksimal atau distal dalam posisi menetap
atau untuk mengontrol dasar yang stabil selama gerakan yang beriringan ; stabilitas
sendi adalah pemeliharaan alignment kedua permukaan tulang pembentuk sendi
yang benar, dalam arti komponen pasif dan dinamik sendi
ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK
• Sistem tubuh yang mengontrol setiap aspek fungsi fisik akan bereaksi, beradaptasi,
dan berkembang sebagai akibat respon terhadap gaya dan stress fisik.
• Adanya gaya paksaan dan stress fisik yang berlebihan dapat menyebabkan cidera
akut seperti sprain dan fraktur, atau kondisi kronik seperti gangguan stress fisik
yang repetitif.
• Jika hilangnya gaya atau stress fisik yang terjadi pada tubuh juga dapat menyebab-
kan degenerasi, degradasi, atau deformitas.
TEKNIK-TEKNIK TERAPI LATIHAN
• Berdasarkan jenis gerakan terdiri atas 2 teknik terapi latihan yaitu :
• Active movement exercise : Active ROM exercise, Active Asisted ROM Exercise, Active
Stretching Exercise, Resistance Exercise, Contract Relax Stretching, Bobath, PNF, dan
lain-lain.
• Passive movement exercise : Passive ROM exercise, Passive Stretching Exercise.
• Prosedur terapi latihan mencakup beragam aktivitas, aksi gerak, dan teknik.
• Teknik latihan yang dipilih bersifat individual, berdasarkan pada determinasi terapis
terhadap penyebab terjadinya impairment (gangguan), functional limitation, atau
disability pasien.
TEKNIK-TEKNIK TERAPI LATIHAN
• Tipe intervensi terapi latihan berdasarkan aspek fungsi fisik mencakup
• Conditioning dan reconditioning aerobik
• Latihan-latihan performa otot : strength training, power training & endurance training
• Teknik stretching, mencakup prosedur pemanjangan otot dan teknik mobilisasi sendi
• Teknik kontrol neuromuskular, inhibisi, dan fasilitasi, serta training posture awareness
• Latihan kontrol postural, body mechanic, dan stabilisasi
• Latihan balance dan agility training
• Latihan relaksasi
• Latihan pernapasan (breathing exercise) dan ventilatory muscle training
• Task-spesific functional training.
EXERCISE SAFETY
• Keamanan pasien adalah terpenting, namun keamanan terapis juga harus
dipertimbangkan terutama ketika terapis kontak langsung dengan pasien dalam
aplikasi prosedur latihan atau teknik manual terapi.
• Berkaitan dengan tipe intervensi latihan dalam program latihan, keamanan (safety)
merupakan pertimbangan fundamental pada setiap aspek program latihan sehingga
dapat dilakukan secara bebas atau dibawah pengawasan terapis.
• Beberapa faktor dapat mempengaruhi keamanan pasien selama latihan :
• Riwayat kesehatan dan status kesehatan saat diterapi.
• Tenaga fisik pasien yang tidak wajar dapat berisiko terjadinya efek merugikan dari
latihan.
EXERCISE SAFETY
• Obat-obatan yang dapat mempengaruhi balance dan koordinasi selama latihan atau
respon kardiopulmonary terhadap latihan.
• Perlunya izin medis dari dokter.
• Lingkungan latihan, mencakup ruang yang cukup dan permukaan tumpuan yang tepat
sebagai prasyarat keamanan pasien.
• Peralatan latihan dalam kondisi operasional baik, harus cocok diaplikasikan dan
digunakan secara tepat.
• Akurasi pasien melakukan latihan, mencakup postur atau alignment tubuh yang tepat,
pelaksanaan pola gerakan yang benar, serta pemberian latihan dengan intensitas, speed,
dan durasi yang tepat.
• Informasi tentang tanda-tanda kelelahan, kaitannya dengan risiko terjadinya cidera, dan
pentingnya recovery setiap sesi latihan.
EXERCISE SAFETY
• Melakukan pengawasan terhadap program latihan pasien dengan memberikan instruksi
latihan yang efektif dan edukasi pasien.
• Keamanan terapis juga harus dipertimbangkan untuk menghindari cidera kaitan-
nya dengan pekerjaan :
• Selalu menggunakan prinsip body mechanic yang tepat ketika mengaplikasikan manual
resistance atau manual mobilisasi sendi.
• Selalu memproteksi sendi untuk meminimalkan risiko terjadinya cidera.
INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY,
AND HEALTH (ICF)
• Dinamakan ICF karena lebih menekankan pada health dan functioning daripada
disability
• Secara keseluruhan, tujuan klasifikasi ICF ini adalah untuk memberikan bahasa
yang seragam dan standar serta kerangka untuk gambaran kesehatan dan kondisi
yang berhubungan dengan kesehatan.
• ICF merupakan sistem klasifikasi bukan alat pengukuran klinis.
• Domain ICF terdiri atas domain kesehatan dan domain yang berhubungan dengan
kesehatan.
• Berdasarkan domain tersebut terdapat 2 klasifikasi dasar ICF yaitu :
• Body functions and structures
• Activities and participation
INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY,
AND HEALTH (ICF)
• ICF memiliki 2 bagian, dimana setiap bagian memiliki 2 komponen :
• Functioning and Disability :
• Body functions and structures
• Activities and Participation
• Contextual Factors
• Environmental Factors
• Personal Factors
• Istilah functioning merupakan payung istilah yang mencakup seluruh fungsi tubuh,
activities and participation
• Istilah disability merupakan payung istilah untuk impairments, activity limitations
atau participation restrictions.
INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY,
AND HEALTH (ICF)
• ICF juga memuat faktor lingkungan dan faktor personal yang berinteraksi dengan
seluruh klasifikasi functioning di atas.
• Definisi Key ICF :
• Body functions adalah fungsi fisiologis dari sistem tubuh
• Body structures adalah bagian-bagian anatomis dari tubuh
• Impairments adalah berbagai problem yang menyerang body functions atau body structures
seperti adanya deviasi atau penurunan/hilang yang signifikan
• Activity adalah eksekusi dari suatu tugas (task) atau aksi
• Participation adalah keterlibatan dalam kehidupan sehari-hari
• Activity limitation adalah kesulitan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitasnya
• Participation restrictions adalah problem2 yang dialami dalam keterlibatan pada kehidupan
sehari-hari
INTERAKSI KOMPONEN2 ICF
Health Condition
(Disorder or Disease)
Body Functions
Body Structures
Activities Participation
Environmental
factors
Personal factors
ICF (International Classification of Functioning,
Disability and Health
Environment
FUNCTIONING
Person
DISEASE / DISORDER
ICD / ICPC
functions / anatomical
characteristics
(Impairments)
(limitations in)
activities
(restrictions in)
participation
external factors personal factors
INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY,
AND HEALTH (ICF)
• Contoh pada kondisi sendi panggul  ditemukan pada ICD adalah arthrosis sendi
panggul tetapi fisioterapis melihatnya dalam ICF sebagai hipomobile, apakah
hipomobile capsular pattern atau hipomobile non-capsular pattern.
• Didalam ICF, kata “hipomobile” tergolong kedalam impairment in function.
• Impairment in function berkaitan dengan gangguan mobilitas, strength, endurance,
power, fleksibilitas, koordinasi dll.
• Impairment in body structure berkaitan dengan ruptur tendon/ ligament, nyeri,
trigger point, taut band, kontraktur, dll.
MANAJEMEN TERAPI LATIHAN TERHADAP IMPAIRMENTS
• Impairments adalah konsekuensi atau dampak dari kondisi patologis, yaitu adanya
tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan abnormalitas dari level sistem tubuh,
level organ tubuh atau level jaringan tubuh.
• Impairments dapat didefinisikan sebagai munculnya perubahan anatomik, fisiologis,
atau psikologis ; atau abnormalitas struktural atau fungsi dari sistem tubuh
• Fisioterapis memberikan pelayanan terhadap pasien yang mengalami impairments
pada sistem muskuloskeletal, neuromuskular, cardiovaskular/pulmonary, dan
integument
• Terapi latihan didesain untuk mengoreksi, memperbaiki, atau menurunkan
impairments yang dialami oleh pasien, seperti penurunan ROM, penurunan
kekuatan otot, gangguan keseimbangan, menurunnya cardiopulmonary endurance.
MANAJEMEN TERAPI LATIHAN TERHADAP IMPAIRMENTS
• Beberapa impairments fisik yang dapat diobati dengan terapi latihan adalah :
• Impairment muskuloskeletal : nyeri, kelemahan otot, penurunan muscle endurance,
keterbatasan gerak, muscle spasm/muscle tight, hipermobile sendi, gangguan postur,
muscle imbalance.
• Impairment neuromuskular : nyeri, gangguan keseimbangan, gangguan stabilitas postural
atau kontrol postural, gangguan koordinasi atau faulty timing, gangguan perkembangan
motorik, tonus abnormal (hypotoni, hypertoni, atau dystonia), strategi gerakan
fungsional yang tidak efisien
• Impairment cardiovaskular/pulmonar : penurunan kapasitas aerobik, gangguan sirkulasi
(lymphatic, venous, dan arteri), nyeri saat aktivitas fisik yang terus menerus (intermitten
claudication)
• Impairment integument : skin hypomobile (adherent scarring)
Konsep Terapi Latihan

More Related Content

What's hot

Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi Mekanik
Yanto Physio
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
Syahrir Maulana
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)Yulvi Hasrianti
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
Muhammadiyah University of Surakarta
 
PNF lengan
PNF lenganPNF lengan
PNF lengan
Yanto Physio
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
Verar Oka
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
aditya romadhon
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
aditya romadhon
 
PNF tungkai
PNF tungkaiPNF tungkai
PNF tungkai
Yanto Physio
 
Terapi hidro dan terapi aktino
Terapi hidro dan terapi aktinoTerapi hidro dan terapi aktino
Terapi hidro dan terapi aktino
UFDK
 
Pengantar Fisioterapi
Pengantar FisioterapiPengantar Fisioterapi
Pengantar Fisioterapi
Darwis Yang Terbuang
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
sriyulianti19
 
Pengukuran rom
Pengukuran romPengukuran rom
Pengukuran rom
berliangurning2
 
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegicPenatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
Vertilia Desy
 
ICF FISIOTERAPI.pdf
ICF FISIOTERAPI.pdfICF FISIOTERAPI.pdf
ICF FISIOTERAPI.pdf
rhyrhyummul1
 
PNF cervical
PNF cervicalPNF cervical
PNF cervical
Yanto Physio
 
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
aditya romadhon
 

What's hot (20)

Pengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi MekanikPengantar Terapi Mekanik
Pengantar Terapi Mekanik
 
Power point nyeri
Power point nyeriPower point nyeri
Power point nyeri
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 
Motor relearning program
Motor relearning programMotor relearning program
Motor relearning program
 
PNF lengan
PNF lenganPNF lengan
PNF lengan
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Modul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound TherapyModul : Ultrasound Therapy
Modul : Ultrasound Therapy
 
Hip joint
Hip jointHip joint
Hip joint
 
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
Modul : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF)
 
Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)Range Of Motion (ROM)
Range Of Motion (ROM)
 
PNF tungkai
PNF tungkaiPNF tungkai
PNF tungkai
 
Terapi hidro dan terapi aktino
Terapi hidro dan terapi aktinoTerapi hidro dan terapi aktino
Terapi hidro dan terapi aktino
 
Pengantar Fisioterapi
Pengantar FisioterapiPengantar Fisioterapi
Pengantar Fisioterapi
 
Cervical root syndrome
Cervical root syndromeCervical root syndrome
Cervical root syndrome
 
Pengukuran rom
Pengukuran romPengukuran rom
Pengukuran rom
 
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegicPenatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
Penatalaksanaan fisioterapi pada kasus cerebral palsy spastic quadriplegic
 
ICF FISIOTERAPI.pdf
ICF FISIOTERAPI.pdfICF FISIOTERAPI.pdf
ICF FISIOTERAPI.pdf
 
PNF cervical
PNF cervicalPNF cervical
PNF cervical
 
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
11. Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF).pptx
 

Similar to Konsep Terapi Latihan

Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
cikgujamil
 
Persediaan fizikal
Persediaan fizikalPersediaan fizikal
Persediaan fizikalKime Kidal
 
Qgj3053 prinsip latihan
Qgj3053 prinsip latihanQgj3053 prinsip latihan
Qgj3053 prinsip latihan
Ahmad NazRi
 
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitasPrinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
SalamatunNF
 
Prinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip LatihanPrinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip Latihan
Antasha Kamaruzzaman
 
Latihan sukan
Latihan sukanLatihan sukan
Latihan sukanzutiqa
 
Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip LatihanPrinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip Latihan
Hazean Erdawaty
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisiksyahrul81
 
General fitness training
General fitness trainingGeneral fitness training
General fitness training
MohamadSofiudin
 
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Mano Jayaram
 
20130121070117 topik 1
20130121070117 topik 120130121070117 topik 1
20130121070117 topik 1Aki Ntol
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihanSaba Alias
 
Bab 3 prinsip dalam menilai tahap kecergasan
Bab 3   prinsip dalam menilai tahap kecergasan Bab 3   prinsip dalam menilai tahap kecergasan
Bab 3 prinsip dalam menilai tahap kecergasan khairul azlan taib
 
TEORI ILMU KEPELATIHAN.pdf
TEORI ILMU KEPELATIHAN.pdfTEORI ILMU KEPELATIHAN.pdf
TEORI ILMU KEPELATIHAN.pdf
donisetyawan7
 
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdfBab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdf
Sports Science at SMK Elopura
 
RECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptx
RECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptxRECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptx
RECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptx
Salem790603
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
pjj_kemenkes
 

Similar to Konsep Terapi Latihan (20)

Intensiti
IntensitiIntensiti
Intensiti
 
Program latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapanProgram latihan olahraga balapan
Program latihan olahraga balapan
 
Persediaan fizikal
Persediaan fizikalPersediaan fizikal
Persediaan fizikal
 
Qgj3053 prinsip latihan
Qgj3053 prinsip latihanQgj3053 prinsip latihan
Qgj3053 prinsip latihan
 
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitasPrinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
Prinsip dasar latihan dan program latihan disabilitas
 
6 prinsip prinsip latihan
6 prinsip prinsip latihan6 prinsip prinsip latihan
6 prinsip prinsip latihan
 
Prinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip LatihanPrinsip-prinsip Latihan
Prinsip-prinsip Latihan
 
Latihan sukan
Latihan sukanLatihan sukan
Latihan sukan
 
Prinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip LatihanPrinsip-Prinsip Latihan
Prinsip-Prinsip Latihan
 
Latihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisikLatihan kondisi fisik
Latihan kondisi fisik
 
General fitness training
General fitness trainingGeneral fitness training
General fitness training
 
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptxSains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
Sains_Sukan_T5_KSSM_4_3_PRINSIP_LATIHAN_FIZIKAL_zila_khalid=.pptx
 
20130121070117 topik 1
20130121070117 topik 120130121070117 topik 1
20130121070117 topik 1
 
Prinsip latihan
Prinsip latihanPrinsip latihan
Prinsip latihan
 
Bab 3 prinsip dalam menilai tahap kecergasan
Bab 3   prinsip dalam menilai tahap kecergasan Bab 3   prinsip dalam menilai tahap kecergasan
Bab 3 prinsip dalam menilai tahap kecergasan
 
TEORI ILMU KEPELATIHAN.pdf
TEORI ILMU KEPELATIHAN.pdfTEORI ILMU KEPELATIHAN.pdf
TEORI ILMU KEPELATIHAN.pdf
 
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdfBab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdf
Bab 5 - Kecergasan Fizikal & Kesejahteraan (1).pdf
 
RECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptx
RECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptxRECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptx
RECOVERY SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN_M. yusuf Faddila.pptx
 
55898166 rehabilitasi-dalam-sukan
55898166 rehabilitasi-dalam-sukan55898166 rehabilitasi-dalam-sukan
55898166 rehabilitasi-dalam-sukan
 
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas
 

More from Yanto Physio

Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
Yanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Yanto Physio
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Yanto Physio
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Yanto Physio
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
Yanto Physio
 
Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF Lengan
Yanto Physio
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvis
Yanto Physio
 
Konsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganKonsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulligan
Yanto Physio
 

More from Yanto Physio (8)

Gambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis FrakturGambaran Klinis Fraktur
Gambaran Klinis Fraktur
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik VertebraKonsep Anatomi Biomekanik Vertebra
Konsep Anatomi Biomekanik Vertebra
 
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual TherapyImplikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
Implikasi Biomekanik Spine dalam Manual Therapy
 
Konsep Fraktur
Konsep FrakturKonsep Fraktur
Konsep Fraktur
 
Kombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF LenganKombinasi Pola PNF Lengan
Kombinasi Pola PNF Lengan
 
PNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvisPNF scapula dan pelvis
PNF scapula dan pelvis
 
Konsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulliganKonsep dan teknik mulligan
Konsep dan teknik mulligan
 

Recently uploaded

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
rrherningputriganisw
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 

Recently uploaded (20)

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan txPRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
PRESKAS MALARIA dengan sdki slki siki asuhan keperawatan tx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 

Konsep Terapi Latihan

  • 2. INTRODUKSI • Cakupan pelayanan fisioterapi adalah gangguan fisik yang berkaitan dengan gangguan gerak dan fungsi  dapat mempengaruhi kemampuan fungsional seseorang dalam beraktivitas. • Pelayanan fisioterapi juga mencakup perbaikan level fitness atau mengurangi risiko terjadinya cidera atau penyakit. • Salah satu modalitas fisioterapi yang sangat penting dan fundamental dalam pelayanan fisioterapi adalah terapi latihan. • Seluruh desain program terapi latihan harus memiliki tujuan akhir yaitu pencapaian level optimal dengan bebas gejala dan bebas gerakan selama aktivitas fisik dasar sampai kompleks.
  • 3. INTRODUKSI • Untuk mengembangkan dan mengimplementasikan terapi latihan yang efektif, maka terapis harus mampu : • Mengaplikasikan dan mengintegrasikan ilmu anatomi, fisiologi, biomekanik, patologi, perilaku, dan assessment fisioterapi. • Memahami efek-efek dari latihan terhadap aspek-aspek fungsi fisik yang penting • Memahami dan mengaplikasikan beberapa bentuk latihan yang dapat mempengaruhi jaringan tubuh dan sistem tubuh • Memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip motor learning dan pencapaian motor skill dengan instruksi latihan dan fungsional training
  • 4. DEFINISI TERAPI LATIHAN • Terapi latihan adalah performa gerakan tubuh, postur atau aktivitas fisik yang sistematik dan terencana dengan tujuan : • Untuk mencegah impairment (gangguan body function/body structural) • Untuk memperbaiki, memulihkan atau meningkatkan fungsi fisik, • Untuk mencegah atau meminimalkan faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan fisik • Untuk mengoptimalkan status kesehatan secara general, fitness atau sense of well- being. • Terapi latihan adalah pengobatan yang bertujuan untuk mengakselerasi terjadinya perbaikan/pemulihan fungsi pasien dari cidera dan penyakit. • Desain program terapi latihan bersifat individual sesuai dengan kebutuhan khusus dari setiap pasien atau klien
  • 5. DEFINISI TERAPI LATIHAN • Pasien adalah seseorang yang memiliki gangguan dan keterbatasan fungsional berdasarkan diagnosa fisioterapi  ingin mendapatkan pelayanan fisioterapi untuk perbaikan atau pemulihan fungsi • Klien adalah seseorang tanpa gangguan fungsional berdasarkan diagnosa fisioterapi  ingin mendapatkan pelayanan fisioterapi untuk peningkatan kesehatan dan kebugaran.
  • 6. TUJUAN UTAMA TERAPI LATIHAN • Untuk memfasilitas/mempermudah/meningkatkan aktivitas fisik kapanpun dan dimanapun sehingga dapat meminimalkan efek-efek inaktivitas • Untuk mengoreksi inefisiensi otot atau group otot spesifik • Untuk mengembalikan ROM gerakan kearah normal sehingga tercapai gerakan fungsional yang efisien • Untuk memfasilitasi kemampuan pasien memperoleh kembali performa aktivitas fungsional normal sehingga dapat mengakselerasi rehabilitasi • Tujuan akhir (goal) dari terapi latihan adalah untuk memulihkan/mengembalikan gerak dan fungsi sehingga bebas bergerak dan berfungsi tanpa gejala/keluhan.
  • 7. PRINSIP DASAR TERAPI LATIHAN • Tentukan terlebih dahulu tujuan terapi latihan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan pasien • Tentukan besarnya stress (intensitas) latihan yang diberikan kepada pasien • Tentukan tipe latihan yang akan diterapkan  harus relevan dengan problematik pasien. • Intensitas dan durasi latihan yang diberikan pada komponen sendi atau otot harus meningkat secara progresif atau bertahap  agar tercapai peningkatan toleransi latihan, endurance dan strength • Program latihan yang diberikan kepada pasien tidak boleh menimbulkan kelelahan.
  • 8. ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK • Balance, adalah kemampuan untuk menegakkan segmen-segmen tubuh melawan gaya gravitasi sampai mempertahankan atau menggerakkan tubuh (pusat massa tubuh) didalam dasar tumpuan yang ada tanpa terjadi jatuh ; atau kemampuan menggerakkan tubuh didalam equilibrium (keseimbangan) dengan gaya gravitasi melalui interaksi sistem sensorik dan motorik. • Cardiopulmonary fitness, adalah kemampuan untuk gerakan seluruh tubuh intensitas rendah dan repetitif (seperti berjalan, jogging, bersepeda, berenang) dalam jangka waktu yang lama ; sinonim dengan “cardiopulmonary endurance”. • Koordinasi, adalah timing yang tepat dan urutan aktivasi otot yang tepat dengan intensitas kontraksi otot yang tepat pula sehingga menghasilkan awal gerakan yang efektif, tuntunan gerakan yang efektif dan derajat gerakan yang efektif pula ; merupakan basis gerakan yang halus, akurat, efisien, dan terjadi pada level kesadaran atau automatik.
  • 9. ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK • Fleksibilitas, adalah kemampuan untuk bergerak bebas tanpa adanya keterbatasan ; biasanya istilah ini digunakan secara bergantian dengan mobilitas. • Mobilitas, adalah kemampuan struktur atau segmen tubuh bergerak atau digerakkan dalam lingkup gerak sendi yang normal untuk aktivitas fungsional (fungsional LGS/ROM) ; mobilitas pasif bergantung pada ekstensibilitas jaringan lunak (kontraktil dan nonkontraktil), sedangkan mobilitas aktif memerlukan aktivasi neuromuskular. • Performa otot, adalah kapasitas otot untuk menghasilkan tension dan melakukan kerja fisik ; performa otot mencakup strength, power, dan muscle endurance.
  • 10. ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK • Neuromuskular kontrol, adalah interaksi sistem sensorik dan motorik yang memungkinkan sinergis, agonis dan antagonis, serta sebagai stabiliser dan netraliser untuk mengantisipasi atau merespon adanya informasi proprioseptif dan kinesthetik, yang selanjutnya akan bekerja dalam urutan/rangkaian yang tepat untuk menciptakan gerakan yang terkoordinasi. • Kontrol postural, stabilitas postural, dan equilibrium ; digunakan secara bergantian dengan balance statik atau dinamik. • Stabilitas, adalah kemampuan sistem neuromuskular melalui aksi otot sinergis untuk mempertahankan segmen tubuh proksimal atau distal dalam posisi menetap atau untuk mengontrol dasar yang stabil selama gerakan yang beriringan ; stabilitas sendi adalah pemeliharaan alignment kedua permukaan tulang pembentuk sendi yang benar, dalam arti komponen pasif dan dinamik sendi
  • 11. ASPEK-ASPEK FUNGSI FISIK • Sistem tubuh yang mengontrol setiap aspek fungsi fisik akan bereaksi, beradaptasi, dan berkembang sebagai akibat respon terhadap gaya dan stress fisik. • Adanya gaya paksaan dan stress fisik yang berlebihan dapat menyebabkan cidera akut seperti sprain dan fraktur, atau kondisi kronik seperti gangguan stress fisik yang repetitif. • Jika hilangnya gaya atau stress fisik yang terjadi pada tubuh juga dapat menyebab- kan degenerasi, degradasi, atau deformitas.
  • 12. TEKNIK-TEKNIK TERAPI LATIHAN • Berdasarkan jenis gerakan terdiri atas 2 teknik terapi latihan yaitu : • Active movement exercise : Active ROM exercise, Active Asisted ROM Exercise, Active Stretching Exercise, Resistance Exercise, Contract Relax Stretching, Bobath, PNF, dan lain-lain. • Passive movement exercise : Passive ROM exercise, Passive Stretching Exercise. • Prosedur terapi latihan mencakup beragam aktivitas, aksi gerak, dan teknik. • Teknik latihan yang dipilih bersifat individual, berdasarkan pada determinasi terapis terhadap penyebab terjadinya impairment (gangguan), functional limitation, atau disability pasien.
  • 13. TEKNIK-TEKNIK TERAPI LATIHAN • Tipe intervensi terapi latihan berdasarkan aspek fungsi fisik mencakup • Conditioning dan reconditioning aerobik • Latihan-latihan performa otot : strength training, power training & endurance training • Teknik stretching, mencakup prosedur pemanjangan otot dan teknik mobilisasi sendi • Teknik kontrol neuromuskular, inhibisi, dan fasilitasi, serta training posture awareness • Latihan kontrol postural, body mechanic, dan stabilisasi • Latihan balance dan agility training • Latihan relaksasi • Latihan pernapasan (breathing exercise) dan ventilatory muscle training • Task-spesific functional training.
  • 14. EXERCISE SAFETY • Keamanan pasien adalah terpenting, namun keamanan terapis juga harus dipertimbangkan terutama ketika terapis kontak langsung dengan pasien dalam aplikasi prosedur latihan atau teknik manual terapi. • Berkaitan dengan tipe intervensi latihan dalam program latihan, keamanan (safety) merupakan pertimbangan fundamental pada setiap aspek program latihan sehingga dapat dilakukan secara bebas atau dibawah pengawasan terapis. • Beberapa faktor dapat mempengaruhi keamanan pasien selama latihan : • Riwayat kesehatan dan status kesehatan saat diterapi. • Tenaga fisik pasien yang tidak wajar dapat berisiko terjadinya efek merugikan dari latihan.
  • 15. EXERCISE SAFETY • Obat-obatan yang dapat mempengaruhi balance dan koordinasi selama latihan atau respon kardiopulmonary terhadap latihan. • Perlunya izin medis dari dokter. • Lingkungan latihan, mencakup ruang yang cukup dan permukaan tumpuan yang tepat sebagai prasyarat keamanan pasien. • Peralatan latihan dalam kondisi operasional baik, harus cocok diaplikasikan dan digunakan secara tepat. • Akurasi pasien melakukan latihan, mencakup postur atau alignment tubuh yang tepat, pelaksanaan pola gerakan yang benar, serta pemberian latihan dengan intensitas, speed, dan durasi yang tepat. • Informasi tentang tanda-tanda kelelahan, kaitannya dengan risiko terjadinya cidera, dan pentingnya recovery setiap sesi latihan.
  • 16. EXERCISE SAFETY • Melakukan pengawasan terhadap program latihan pasien dengan memberikan instruksi latihan yang efektif dan edukasi pasien. • Keamanan terapis juga harus dipertimbangkan untuk menghindari cidera kaitan- nya dengan pekerjaan : • Selalu menggunakan prinsip body mechanic yang tepat ketika mengaplikasikan manual resistance atau manual mobilisasi sendi. • Selalu memproteksi sendi untuk meminimalkan risiko terjadinya cidera.
  • 17. INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY, AND HEALTH (ICF) • Dinamakan ICF karena lebih menekankan pada health dan functioning daripada disability • Secara keseluruhan, tujuan klasifikasi ICF ini adalah untuk memberikan bahasa yang seragam dan standar serta kerangka untuk gambaran kesehatan dan kondisi yang berhubungan dengan kesehatan. • ICF merupakan sistem klasifikasi bukan alat pengukuran klinis. • Domain ICF terdiri atas domain kesehatan dan domain yang berhubungan dengan kesehatan. • Berdasarkan domain tersebut terdapat 2 klasifikasi dasar ICF yaitu : • Body functions and structures • Activities and participation
  • 18. INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY, AND HEALTH (ICF) • ICF memiliki 2 bagian, dimana setiap bagian memiliki 2 komponen : • Functioning and Disability : • Body functions and structures • Activities and Participation • Contextual Factors • Environmental Factors • Personal Factors • Istilah functioning merupakan payung istilah yang mencakup seluruh fungsi tubuh, activities and participation • Istilah disability merupakan payung istilah untuk impairments, activity limitations atau participation restrictions.
  • 19. INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY, AND HEALTH (ICF) • ICF juga memuat faktor lingkungan dan faktor personal yang berinteraksi dengan seluruh klasifikasi functioning di atas. • Definisi Key ICF : • Body functions adalah fungsi fisiologis dari sistem tubuh • Body structures adalah bagian-bagian anatomis dari tubuh • Impairments adalah berbagai problem yang menyerang body functions atau body structures seperti adanya deviasi atau penurunan/hilang yang signifikan • Activity adalah eksekusi dari suatu tugas (task) atau aksi • Participation adalah keterlibatan dalam kehidupan sehari-hari • Activity limitation adalah kesulitan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitasnya • Participation restrictions adalah problem2 yang dialami dalam keterlibatan pada kehidupan sehari-hari
  • 20. INTERAKSI KOMPONEN2 ICF Health Condition (Disorder or Disease) Body Functions Body Structures Activities Participation Environmental factors Personal factors
  • 21. ICF (International Classification of Functioning, Disability and Health Environment FUNCTIONING Person DISEASE / DISORDER ICD / ICPC functions / anatomical characteristics (Impairments) (limitations in) activities (restrictions in) participation external factors personal factors
  • 22. INTERNATIONAL CLASSIFICATION OF FUNCTIONING, DISABILITY, AND HEALTH (ICF) • Contoh pada kondisi sendi panggul  ditemukan pada ICD adalah arthrosis sendi panggul tetapi fisioterapis melihatnya dalam ICF sebagai hipomobile, apakah hipomobile capsular pattern atau hipomobile non-capsular pattern. • Didalam ICF, kata “hipomobile” tergolong kedalam impairment in function. • Impairment in function berkaitan dengan gangguan mobilitas, strength, endurance, power, fleksibilitas, koordinasi dll. • Impairment in body structure berkaitan dengan ruptur tendon/ ligament, nyeri, trigger point, taut band, kontraktur, dll.
  • 23.
  • 24.
  • 25. MANAJEMEN TERAPI LATIHAN TERHADAP IMPAIRMENTS • Impairments adalah konsekuensi atau dampak dari kondisi patologis, yaitu adanya tanda-tanda dan gejala yang menunjukkan abnormalitas dari level sistem tubuh, level organ tubuh atau level jaringan tubuh. • Impairments dapat didefinisikan sebagai munculnya perubahan anatomik, fisiologis, atau psikologis ; atau abnormalitas struktural atau fungsi dari sistem tubuh • Fisioterapis memberikan pelayanan terhadap pasien yang mengalami impairments pada sistem muskuloskeletal, neuromuskular, cardiovaskular/pulmonary, dan integument • Terapi latihan didesain untuk mengoreksi, memperbaiki, atau menurunkan impairments yang dialami oleh pasien, seperti penurunan ROM, penurunan kekuatan otot, gangguan keseimbangan, menurunnya cardiopulmonary endurance.
  • 26. MANAJEMEN TERAPI LATIHAN TERHADAP IMPAIRMENTS • Beberapa impairments fisik yang dapat diobati dengan terapi latihan adalah : • Impairment muskuloskeletal : nyeri, kelemahan otot, penurunan muscle endurance, keterbatasan gerak, muscle spasm/muscle tight, hipermobile sendi, gangguan postur, muscle imbalance. • Impairment neuromuskular : nyeri, gangguan keseimbangan, gangguan stabilitas postural atau kontrol postural, gangguan koordinasi atau faulty timing, gangguan perkembangan motorik, tonus abnormal (hypotoni, hypertoni, atau dystonia), strategi gerakan fungsional yang tidak efisien • Impairment cardiovaskular/pulmonar : penurunan kapasitas aerobik, gangguan sirkulasi (lymphatic, venous, dan arteri), nyeri saat aktivitas fisik yang terus menerus (intermitten claudication) • Impairment integument : skin hypomobile (adherent scarring)