SlideShare a Scribd company logo
JAK PENGHASILAN PASAL
25
PENGERTIAN
PPh Pasal 25 merupakan angsuran PPh yang harus dibayar
sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulan dalam tahun
pajak berjalan
Dasar Hukum Pasal 25 UU No. 7 Tahun 1983 diubah
dengan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
MENGHITUNG ANGSURAN BULANAN
 Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP
sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu
dikurangi dengan:
a. Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
dan Pasal 23
b. Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
c. Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh
dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dibagi 12 (dua belas)
atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak.
PERHITUNGAN ANGSURAN PPh Pasal 25 Bagi WAJIB PAJAK
OP
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 th 2012 adalah:
PPh terutang tahun 2011 Rp. 30.000.000
Pengurangan:
PPh Ps 21 Rp. 5.000.000
PPh Ps 22 Rp. 2.000.000
PPh Ps 23 Rp. 2.000.000
PPh Ps 24 Rp. 3.000.000
Total Kredit Pajak Rp. 12.000.000
Dasar perhitungan PPh Ps 25 th 2012 Rp. 18.000.000
Besarnya PPh Ps 25 per bulan untuk tahun pajak 2012:
Rp. 18.000.000 / 12 bulan = Rp. 1.500.000,-
JURNAL
PPh Pasal 25 1.500.000 (D)
Kas/Bank 1.500.000 (K)
Menghitung Angsuran PPh untuk Bulan-bulan sebelum
Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh
 Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk
bulan-bulan sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak
Penghasilan disampaikan sebelum batas waktu penyampaian SPT
Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk
bulan terakhir tahun pajak yang lalu.
 Contoh:
Tuan Dias menyampaikan SPT PPh 2011 pada Maret 2012. Angsuran
PPh Desember 2011 adalah Rp 1.000.000. Maka, besarnya angsuran
PPh ps 25 untuk bulan Januari dan Februari 2012 masing-masing
adalah Rp 1.000.000.
Menghitung Angsuran PPh Pasal 25 Apabila dalam tahun Berjalan
Diterbitkan Surat Ketetapan Pajak untuk Tahun Pajak Yang Lalu
Apabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan surat ketetapan pajak
(SKP) untuk tahun pajak yang lalu, besarnya angsuran pajak dihitung
kembali berdasarkan SKP tersebut dan berlaku mulai bulan berikutnya
setelah bulan penerbitan SKP.
Contoh:
Berdasarkan SPT PPh 2016 yg disampaikan WP pada Februari 2017,
perhitungan besarnya angsuran pajak yang harus dibayar adalah
sebesar Rp1.500.000. Pada Juni 2017 diterbitkan SKPKB 2016 yg
menghasilkan besarnya angsuran pajak mulai bulan Juli 2017 Rp
2.000.000/bulan.
Penetapan besarnya pajak berdasarkan SKP tsb bisa sama, lebih besar
atau lebih kecil dari angsuran pajak sebelumnya berdasarkan SPT.
PPh Pasal 25 Dalam Hal-hal tertentu
Dirjen Pajak berwenang untuk menetapkan penghitungan besarnya
angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan dalam hal-hal tertentu,
sebagai berikut :
o Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian
o Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur
o SPT PPh tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas waktu yang
ditentukan
o WP diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT PPh
o WP membetulkan sendiri SPT PPh yang mengakibatkan angsuran
bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan
o Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan WP.
Wajib Pajak Berhak atas Kompensasi Kerugian
Jika WP berhak atas kompensasi kerugian, besarnya angsuran
PPh Pasal 25 sama dengan PPh yang dihitung atas dasar
penghitungan PPh dikurangi dengan PPh yang dipotong/dipungut
di luar negeri yang boleh dikreditkan sesuai ketentuan Pasal 21,
22,23,24 UU PPh, kemudian dibagi 12 atau banyakanya bulan
dalam tahun pajak.
Contoh
Penghasilan kena pajak PT Putra Jaya th 2016 Rp 700.000.000. Sisa kerugian th lalu yg
masih dpt dikompensasikan Rp 800.000.000 Sisa kerugian yg belum dikompensasikan
th 2016 Rp 100.000.000
Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25 tahun 2017 :
 Penghasilan kena pajak th 2016 Rp 700.000.000
 Sisa kerugian yg blm dikompensasi th 2016 Rp 100.000.000 (-)
 Penghasilan yg dipakai sbg dasar penghitungan Rp 600.000.000
angsuran PPh Ps 25
 PPh Terutang (UU 36/2008) :
25% x Rp 600.000.000 = Rp 150.000.000
Angsuran PPh 25 per bulan th 2012 :
1/12 x Rp 150.000.000 = Rp 12.500.000
PPh 25 Atas Penghasilan Tidak
Teratur
Jika WP memperoleh penghasilan tidak teratur maka besarnya angsuran
PPh Pasal 25 adalah sama dengan PPh yang dihitung dengan dasar
penghitungan PPh dikurangi dengan PPh yang dipotong/dipungut di luar
negeri yang boleh dikreditkan sesuai ketentuan Pasal 21, 22, 23 dan Pasal
24.
Contoh
 Pada 2016 PT A memperoleh penghasilan bruto Rp 14.800.000.000
 Penghasilan neto yang bersifat teratur dari usaha dagang Rp
148.000.000 (PKP)
 Sedangkan penghasilan tidak teratur dari menyewakan mobil selama
tahun 2016 sebesar Rp 72.000.000.
 Maka Penghasilan yg dipakai sbg dasar penghitungan PPh Pasal 25
pada tahun 2017 PT A adalah hanya dari penghasilan teratur saja.
 PT A telah dipungut PPh Pasal 22 oleh pihak lain sebesar Rp 2.900.00
 Sehingga angsuran PPh Pasal 25 untuk th 2017 ?
Penghasilan neto (teratur) Rp 148.000.000
Tidak asa sisa kerugian yang bisa dikompensasi sehingga besarnya PKP adalah Rp 148.000000
Penghasilan kena pajak memperoleh fasilitas :
(Rp 4.800.000.000/ Rp 14.800.000) = Rp 48.000.000
Penghasilan kena pajak yang tidak memperoleh fasilitas :
Rp 148.000.000 – Rp 48.000.000 = Rp 100.000.000
PPh yang terutang :
50% x 25% x Rp 48.000.000 Rp 6.000.000
25% x Rp 100.000.000 Rp 25.000.000
Rp 31.000.000
Kredit pajak/pengurangan:
- PPh pasal 22 Rp 2.900.000 (-)
Dasar penghitunga angsuran Rp 28.100.000
Angsuran bulanan PPh Pasal 25 tahun 2017 :
Rp 28.000.000/12 = Rp 2.341.667
PPh 25 atas SPT terlambat / Perpanjangan SPT
/ Pembetulan SPT
hak yang diberikan untuk melaporkan SPT PPh di atas tiga bulan
setelah akhir tahun pajak (31 Maret tahun berjalan), dengan
prasyarat melaporkan penghitungan sementara penghasilan saat
mengajukan permohonan.
Untuk bulan-bulan setelah WP menyampaikan SPT Tahunan PPh,
besarnya angsuran PPh Pasal 25 dihitung berdasarkan SPT tahunan
tersebut.
Contoh
PT anandam menyampaikan permohonan perpanjangan waktu
penyampaian SPT Tahunan PPh Tahun pajak 2016 pada tanggal 10 Jan
2017, dengan melampirkan penghitungan sementara sebagai berikut :
PPh yang terutang th 2016 sebesar Rp 100.000.000
PPh Pasal 22, 23, 24 th 2016 yang dapat dikreditkan sebesar Rp
42.500.000
Izin perpanjangan wwaktu penyampaian SPT Tahunan PPh
diberikan samapa dengan 30 Juni 2017
PPh pasal 25 Desember 2016 sebesar Rp 4.000.000
SPT Tahunan PPh tahun pajak 2016 disampaiakan juni 2017, dnegan
data sebagai berikut :
PPh yang terutang Rp 125.000.000
PPh pasal 21,22,23 dan 24 yang dapat dikreditkan sebesar
42.500.000
Besarnya angsuran PPh Pasal 25 dalam th 2017 :
Angsuran pph pasal 25 bulan ajn-maret 2017 sebesar Rp 4.000.000
Angsuran pph pasal 25 bulan april sampai mei 2017 dihitung berdasarkan
SPT Tahunan PPh tahun pajak 2016 (perhitungan sementara), yaitu :
PPh terutang Rp 100.000.000
Kredit pajak yang diperolehkan (Pasal 22,23,24) Rp 42.500.000 (-)
Dasar penghitungan angsuran Rp 57.500.000
Angsuran PPh pasal 25 untuk bulan April sampai dengan Mei 2017 :
Rp 57.500.00/12 Rp 4.791.667
Angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan April samapi dnegan Des 2017 dihitung
berdasarkan SPT Tahunan tahun pajak 2016 (perhitungan sementara), yaitu :
PPh terutang Rp 125.000.000
Kredit pajak yang diperolehkan (Pasal 22,23,24) Rp 42.500.000 (-)
Dasar penghitungan angsuran Rp 82.500.000
Angsuran PPh pasal 25 bulan April sampai dengan Des 2017 :
Rp 82.500.000/12 Rp 6.875.000
PPh pasal 25 untuk bulan april sampai mei 2017 yang telah disetor sebesar
Rp 4.791.667 sebulan, padahal yang seharusnya sebesar Rp 6.875.000
sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp 2.083.333 setiap bulan untuk
bulan april sampai mei 2017. jumlah tersebut harus disetor da teruntang
bunga sebagai berikut :
 untuk masa april 2017, terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak 16
meni 2017 samoai dengan tanggal penyetoran
 Untuk masa mei 2017, terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak 16
juni 2017 sampai dengan tanggal penyetoran
WP Membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh yang
mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar daripada
angsuran bulanan sebelum pembetulan
Jika nilai [Z] > [ Y], maka WP diwajibkan menyetorkan kekurangan pembayaran untuk
setiap masa (bulan) pajak yang termasuk di kurun [Periode B].
Kekurangan pembayaran = [Z] – [Y]
Jika tanggal penyetoran kekurangan pembayaran untuk setiap masa (bulan) pajak
melewati tanggal 16 bulan berikutnya, maka WP akan dibebani bunga.
Bunga = (Z)-(Y) x 20% x Masa keterlambatan
•Bunga = ([Z] – [Y]) x 2% *xMasa Keterlambatan
Masa keterlambatan adalah selisih antara tanggal penyetoran kekurangan
pembayaran dengan tanggal 16 bulan berikut setelah masa pajak.
Jika nilai [Z] < [ Y], maka kelebihan pembayaran dapat diperhitungkan untuk
masa pajak berikutnya.
Perubahan Keadaan Usaha atau Kegiatan WP
19
Peningkatan usaha adalah ketika
diperkirakan terjadi peningkatan PPh
terutang menjadi lebih tinggi dari 150%
dari dasar pengenaan PPh 25.
Penurunan usaha adalah jika selama 3
bulan atau lebih WP dapat menunjukkan
bahwa PPh terutang untuk tahun pajak
tersebut menjadi lebih rendah dari 75%
dari dasar pengenaan PPh 25.
150
%
75
%
Contoh
PT Trendy yang juga bergerak di bidang konveksi dalam tahun 2017
membayar angsuran bulanan sebesar Rp. 18.000.000 Mulai Mei 2017
PT Trendy mengalami peningkatan penjualan yang sangat besar dan
diperkirakan PKP-nya akan lebih besar dibanding th sebelumnya. Oleh
karena itu, berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak mulai Agustus 2017
dapat disesuaikan menjadi lebih besar daripada Rp 18.000.000
WP Bank dan Sewa dengan
Hak Opsi
21
PPh dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba rugi fiskal
menurut laporan keuangan triwulan terakhir yang disetahunkan,
dikurangi kredit PPh 24, selanjutnya dibagi 12.
Jika terdapat WP bank atau sewa dengan hak opsi baru, maka angsuran
tiap bulan selama triwulan pertama adalah:
Jumlah PPh yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas
penerimaan laba rugi fiskal triwulan pertama yang disetahunkan
kemudian dibagi 12.
Wajib Pajak Bank dan Sewa dengan Hak Opsi
WP BUMN dan BUMD
22
Ditetapkan berdasar kewenangan
Menkeu
PPh dihitung berdasarkan tarif umum
atas laba rugi fiskal menurut RKAP
dikurangi kredit pajak, kemudian dibagi
12.
Jika RKAP belum disahkan, angsuran
sama dengan angsuran bulan terakhir
tahun pajak sebelumnya.
WP OP Pengusaha Tertentu (WPOPPT)
23
Merupakan WP yang melakukan kegiatan usaha bidang
perdagangan, memiliki lebih dari 1 tempat usaha atau
tempat usaha berbeda dengan domisili.
Angsuran PPh 25 adalah 0.75% dari peredaran bruto tiap
bulan di tiap – tiap tempat usaha.
Definisi WPOPPT
Penghitungan Angsuran PPh 25
SOAL OP
Tuan Hakim (K/1), penghasilan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Penghasilan neto = 546.000.000
- PTKP K/1 = 63.000.000
- PKP = 483.000.000
- KREDIT PAJAK
PPh Pasal 21 = 28.500.000
PPh Pasal 22 = 250.000

More Related Content

What's hot

UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
DIANA LESTARI
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
karomah95
 
04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan
Alfath Zulhiansyah Zulhiansyah
 
Jurnal umum
Jurnal umum Jurnal umum
Jurnal umum
DWC
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1
aris armunanto
 
Siklus akuntansi
Siklus akuntansiSiklus akuntansi
Siklus akuntansi
bpkp
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
Mahyuni Bjm
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Mahyuni Bjm
 
Alur KUP
Alur KUPAlur KUP
Alur KUP
Sunarto Saputra
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
karomah95
 
Akuntansi PPN
Akuntansi PPNAkuntansi PPN
Akuntansi PPN
Fajri A
 
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPhPenjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Woe-lant Liebt Bleistift
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Mahyuni Bjm
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan
Asep suryadi
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Sujatmiko Wibowo
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Mahyuni Bjm
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
karomah95
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Anis Fithriyani
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sujatmiko Wibowo
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
LainunKhairuna
 

What's hot (20)

UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
PPN Saat & Tempat Terutang
PPN   Saat & Tempat TerutangPPN   Saat & Tempat Terutang
PPN Saat & Tempat Terutang
 
04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan04.sapd pembiayaan
04.sapd pembiayaan
 
Jurnal umum
Jurnal umum Jurnal umum
Jurnal umum
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1
 
Siklus akuntansi
Siklus akuntansiSiklus akuntansi
Siklus akuntansi
 
Akuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDAAkuntansi Piutang PEMDA
Akuntansi Piutang PEMDA
 
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual PenuhAkuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
 
Alur KUP
Alur KUPAlur KUP
Alur KUP
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
Akuntansi PPN
Akuntansi PPNAkuntansi PPN
Akuntansi PPN
 
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPhPenjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
 
Akuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDAAkuntansi Kewajiban PEMDA
Akuntansi Kewajiban PEMDA
 
pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan pengantar Akuntansi perpajakan
pengantar Akuntansi perpajakan
 
Pengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi PemerintahPengantar Akuntansi Pemerintah
Pengantar Akuntansi Pemerintah
 
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDAAkuntansi Dana cadangan PEMDA
Akuntansi Dana cadangan PEMDA
 
PPN Pemungutan PPN
 PPN   Pemungutan PPN PPN   Pemungutan PPN
PPN Pemungutan PPN
 
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
Akuntansi Manajemen (Full and Direct Costing)
 
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah PusatSistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
 
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 1404041.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
1.1 latihan i kasus penyusunan lap keu skpd andy 140404
 

Similar to 10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt

Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki ArdoniPajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Riki Ardoni
 
Pph 25
Pph 25Pph 25
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptxKelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
KM5SDNegeri3Katerban
 
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
debee4
 
Menghitung angsuran p ph pasal 25
Menghitung angsuran p ph pasal 25Menghitung angsuran p ph pasal 25
Menghitung angsuran p ph pasal 25Thy Qreina
 
Makalah ringkas
Makalah ringkasMakalah ringkas
Makalah ringkas
cyanmemah
 
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONIAkuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Riki Ardoni
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Bayu Sarjono
 
Taxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptxTaxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptx
TirthaSyaputra1
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Bbe Mee
 
Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012
dionisiusal
 
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tuaPerlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Dwi Utomo
 
4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx
AnandaAyu13
 
Pert 11&12 p ph psl. 25
Pert 11&12 p ph psl. 25Pert 11&12 p ph psl. 25
Pert 11&12 p ph psl. 25
anggradini
 
Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25Endah Kusumarini
 
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalBab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Sidik Abdullah
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
anisa93
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptx
padlah1984
 
Pph 21
Pph 21Pph 21

Similar to 10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt (20)

Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki ArdoniPajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
 
Pph 25
Pph 25Pph 25
Pph 25
 
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptxKelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
 
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
 
Menghitung angsuran p ph pasal 25
Menghitung angsuran p ph pasal 25Menghitung angsuran p ph pasal 25
Menghitung angsuran p ph pasal 25
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Makalah ringkas
Makalah ringkasMakalah ringkas
Makalah ringkas
 
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONIAkuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
 
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
 
Taxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptxTaxation 2 Seasin 2.pptx
Taxation 2 Seasin 2.pptx
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
 
Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012
 
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tuaPerlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
 
4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx4 PPh Pasal 21.pptx
4 PPh Pasal 21.pptx
 
Pert 11&12 p ph psl. 25
Pert 11&12 p ph psl. 25Pert 11&12 p ph psl. 25
Pert 11&12 p ph psl. 25
 
Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25Contoh soal pajak Pasal 25
Contoh soal pajak Pasal 25
 
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisalBab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
Bab 7 pajak penghasilan pasal 25 fisal
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptx
 
Pph 21
Pph 21Pph 21
Pph 21
 

Recently uploaded

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
kurikulumsdithidayah
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
DwiAyuSitiHartinah
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
EnoCasmiSEMBA
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Meihotmapurba
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
HuseinKewolz1
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 

Recently uploaded (13)

ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.pptMateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
Mateko11_Adjoin invers matrikspptnya.ppt
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
AUDITING II chapter25.ppt
AUDITING II                chapter25.pptAUDITING II                chapter25.ppt
AUDITING II chapter25.ppt
 
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuanganFinancial Planning Eno Perencanaan keuangan
Financial Planning Eno Perencanaan keuangan
 
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt.           Makalah ini membahas tentan...
Pertemuan 12 Materi Pasar Monopoli.ppt. Makalah ini membahas tentan...
 
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdfTabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
Tabungan perumahan rakyat TAPERA DJPP.pdf
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 

10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt

  • 2. PENGERTIAN PPh Pasal 25 merupakan angsuran PPh yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulan dalam tahun pajak berjalan Dasar Hukum Pasal 25 UU No. 7 Tahun 1983 diubah dengan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
  • 3. MENGHITUNG ANGSURAN BULANAN  Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan: a. Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 b. Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 c. Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak.
  • 4. PERHITUNGAN ANGSURAN PPh Pasal 25 Bagi WAJIB PAJAK OP Besarnya angsuran PPh Pasal 25 th 2012 adalah: PPh terutang tahun 2011 Rp. 30.000.000 Pengurangan: PPh Ps 21 Rp. 5.000.000 PPh Ps 22 Rp. 2.000.000 PPh Ps 23 Rp. 2.000.000 PPh Ps 24 Rp. 3.000.000 Total Kredit Pajak Rp. 12.000.000 Dasar perhitungan PPh Ps 25 th 2012 Rp. 18.000.000 Besarnya PPh Ps 25 per bulan untuk tahun pajak 2012: Rp. 18.000.000 / 12 bulan = Rp. 1.500.000,-
  • 5. JURNAL PPh Pasal 25 1.500.000 (D) Kas/Bank 1.500.000 (K)
  • 6. Menghitung Angsuran PPh untuk Bulan-bulan sebelum Batas Waktu Penyampaian SPT Tahunan PPh  Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk bulan-bulan sebelum Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan disampaikan sebelum batas waktu penyampaian SPT Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.  Contoh: Tuan Dias menyampaikan SPT PPh 2011 pada Maret 2012. Angsuran PPh Desember 2011 adalah Rp 1.000.000. Maka, besarnya angsuran PPh ps 25 untuk bulan Januari dan Februari 2012 masing-masing adalah Rp 1.000.000.
  • 7. Menghitung Angsuran PPh Pasal 25 Apabila dalam tahun Berjalan Diterbitkan Surat Ketetapan Pajak untuk Tahun Pajak Yang Lalu Apabila dalam tahun pajak berjalan diterbitkan surat ketetapan pajak (SKP) untuk tahun pajak yang lalu, besarnya angsuran pajak dihitung kembali berdasarkan SKP tersebut dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah bulan penerbitan SKP. Contoh: Berdasarkan SPT PPh 2016 yg disampaikan WP pada Februari 2017, perhitungan besarnya angsuran pajak yang harus dibayar adalah sebesar Rp1.500.000. Pada Juni 2017 diterbitkan SKPKB 2016 yg menghasilkan besarnya angsuran pajak mulai bulan Juli 2017 Rp 2.000.000/bulan. Penetapan besarnya pajak berdasarkan SKP tsb bisa sama, lebih besar atau lebih kecil dari angsuran pajak sebelumnya berdasarkan SPT.
  • 8. PPh Pasal 25 Dalam Hal-hal tertentu Dirjen Pajak berwenang untuk menetapkan penghitungan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak berjalan dalam hal-hal tertentu, sebagai berikut : o Wajib Pajak berhak atas kompensasi kerugian o Wajib Pajak memperoleh penghasilan tidak teratur o SPT PPh tahun yang lalu disampaikan setelah lewat batas waktu yang ditentukan o WP diberikan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT PPh o WP membetulkan sendiri SPT PPh yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar dari angsuran bulanan sebelum pembetulan o Terjadi perubahan keadaan usaha atau kegiatan WP.
  • 9. Wajib Pajak Berhak atas Kompensasi Kerugian Jika WP berhak atas kompensasi kerugian, besarnya angsuran PPh Pasal 25 sama dengan PPh yang dihitung atas dasar penghitungan PPh dikurangi dengan PPh yang dipotong/dipungut di luar negeri yang boleh dikreditkan sesuai ketentuan Pasal 21, 22,23,24 UU PPh, kemudian dibagi 12 atau banyakanya bulan dalam tahun pajak.
  • 10. Contoh Penghasilan kena pajak PT Putra Jaya th 2016 Rp 700.000.000. Sisa kerugian th lalu yg masih dpt dikompensasikan Rp 800.000.000 Sisa kerugian yg belum dikompensasikan th 2016 Rp 100.000.000 Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 25 tahun 2017 :  Penghasilan kena pajak th 2016 Rp 700.000.000  Sisa kerugian yg blm dikompensasi th 2016 Rp 100.000.000 (-)  Penghasilan yg dipakai sbg dasar penghitungan Rp 600.000.000 angsuran PPh Ps 25  PPh Terutang (UU 36/2008) : 25% x Rp 600.000.000 = Rp 150.000.000 Angsuran PPh 25 per bulan th 2012 : 1/12 x Rp 150.000.000 = Rp 12.500.000
  • 11. PPh 25 Atas Penghasilan Tidak Teratur Jika WP memperoleh penghasilan tidak teratur maka besarnya angsuran PPh Pasal 25 adalah sama dengan PPh yang dihitung dengan dasar penghitungan PPh dikurangi dengan PPh yang dipotong/dipungut di luar negeri yang boleh dikreditkan sesuai ketentuan Pasal 21, 22, 23 dan Pasal 24.
  • 12. Contoh  Pada 2016 PT A memperoleh penghasilan bruto Rp 14.800.000.000  Penghasilan neto yang bersifat teratur dari usaha dagang Rp 148.000.000 (PKP)  Sedangkan penghasilan tidak teratur dari menyewakan mobil selama tahun 2016 sebesar Rp 72.000.000.  Maka Penghasilan yg dipakai sbg dasar penghitungan PPh Pasal 25 pada tahun 2017 PT A adalah hanya dari penghasilan teratur saja.  PT A telah dipungut PPh Pasal 22 oleh pihak lain sebesar Rp 2.900.00  Sehingga angsuran PPh Pasal 25 untuk th 2017 ?
  • 13. Penghasilan neto (teratur) Rp 148.000.000 Tidak asa sisa kerugian yang bisa dikompensasi sehingga besarnya PKP adalah Rp 148.000000 Penghasilan kena pajak memperoleh fasilitas : (Rp 4.800.000.000/ Rp 14.800.000) = Rp 48.000.000 Penghasilan kena pajak yang tidak memperoleh fasilitas : Rp 148.000.000 – Rp 48.000.000 = Rp 100.000.000 PPh yang terutang : 50% x 25% x Rp 48.000.000 Rp 6.000.000 25% x Rp 100.000.000 Rp 25.000.000 Rp 31.000.000 Kredit pajak/pengurangan: - PPh pasal 22 Rp 2.900.000 (-) Dasar penghitunga angsuran Rp 28.100.000 Angsuran bulanan PPh Pasal 25 tahun 2017 : Rp 28.000.000/12 = Rp 2.341.667
  • 14. PPh 25 atas SPT terlambat / Perpanjangan SPT / Pembetulan SPT hak yang diberikan untuk melaporkan SPT PPh di atas tiga bulan setelah akhir tahun pajak (31 Maret tahun berjalan), dengan prasyarat melaporkan penghitungan sementara penghasilan saat mengajukan permohonan. Untuk bulan-bulan setelah WP menyampaikan SPT Tahunan PPh, besarnya angsuran PPh Pasal 25 dihitung berdasarkan SPT tahunan tersebut.
  • 15. Contoh PT anandam menyampaikan permohonan perpanjangan waktu penyampaian SPT Tahunan PPh Tahun pajak 2016 pada tanggal 10 Jan 2017, dengan melampirkan penghitungan sementara sebagai berikut : PPh yang terutang th 2016 sebesar Rp 100.000.000 PPh Pasal 22, 23, 24 th 2016 yang dapat dikreditkan sebesar Rp 42.500.000 Izin perpanjangan wwaktu penyampaian SPT Tahunan PPh diberikan samapa dengan 30 Juni 2017 PPh pasal 25 Desember 2016 sebesar Rp 4.000.000 SPT Tahunan PPh tahun pajak 2016 disampaiakan juni 2017, dnegan data sebagai berikut : PPh yang terutang Rp 125.000.000 PPh pasal 21,22,23 dan 24 yang dapat dikreditkan sebesar 42.500.000
  • 16. Besarnya angsuran PPh Pasal 25 dalam th 2017 : Angsuran pph pasal 25 bulan ajn-maret 2017 sebesar Rp 4.000.000 Angsuran pph pasal 25 bulan april sampai mei 2017 dihitung berdasarkan SPT Tahunan PPh tahun pajak 2016 (perhitungan sementara), yaitu : PPh terutang Rp 100.000.000 Kredit pajak yang diperolehkan (Pasal 22,23,24) Rp 42.500.000 (-) Dasar penghitungan angsuran Rp 57.500.000 Angsuran PPh pasal 25 untuk bulan April sampai dengan Mei 2017 : Rp 57.500.00/12 Rp 4.791.667 Angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan April samapi dnegan Des 2017 dihitung berdasarkan SPT Tahunan tahun pajak 2016 (perhitungan sementara), yaitu :
  • 17. PPh terutang Rp 125.000.000 Kredit pajak yang diperolehkan (Pasal 22,23,24) Rp 42.500.000 (-) Dasar penghitungan angsuran Rp 82.500.000 Angsuran PPh pasal 25 bulan April sampai dengan Des 2017 : Rp 82.500.000/12 Rp 6.875.000 PPh pasal 25 untuk bulan april sampai mei 2017 yang telah disetor sebesar Rp 4.791.667 sebulan, padahal yang seharusnya sebesar Rp 6.875.000 sehingga terdapat kekurangan sebesar Rp 2.083.333 setiap bulan untuk bulan april sampai mei 2017. jumlah tersebut harus disetor da teruntang bunga sebagai berikut :  untuk masa april 2017, terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak 16 meni 2017 samoai dengan tanggal penyetoran  Untuk masa mei 2017, terutang bunga 2% per bulan dihitung sejak 16 juni 2017 sampai dengan tanggal penyetoran
  • 18. WP Membetulkan sendiri SPT Tahunan PPh yang mengakibatkan angsuran bulanan lebih besar daripada angsuran bulanan sebelum pembetulan Jika nilai [Z] > [ Y], maka WP diwajibkan menyetorkan kekurangan pembayaran untuk setiap masa (bulan) pajak yang termasuk di kurun [Periode B]. Kekurangan pembayaran = [Z] – [Y] Jika tanggal penyetoran kekurangan pembayaran untuk setiap masa (bulan) pajak melewati tanggal 16 bulan berikutnya, maka WP akan dibebani bunga. Bunga = (Z)-(Y) x 20% x Masa keterlambatan •Bunga = ([Z] – [Y]) x 2% *xMasa Keterlambatan Masa keterlambatan adalah selisih antara tanggal penyetoran kekurangan pembayaran dengan tanggal 16 bulan berikut setelah masa pajak. Jika nilai [Z] < [ Y], maka kelebihan pembayaran dapat diperhitungkan untuk masa pajak berikutnya.
  • 19. Perubahan Keadaan Usaha atau Kegiatan WP 19 Peningkatan usaha adalah ketika diperkirakan terjadi peningkatan PPh terutang menjadi lebih tinggi dari 150% dari dasar pengenaan PPh 25. Penurunan usaha adalah jika selama 3 bulan atau lebih WP dapat menunjukkan bahwa PPh terutang untuk tahun pajak tersebut menjadi lebih rendah dari 75% dari dasar pengenaan PPh 25. 150 % 75 %
  • 20. Contoh PT Trendy yang juga bergerak di bidang konveksi dalam tahun 2017 membayar angsuran bulanan sebesar Rp. 18.000.000 Mulai Mei 2017 PT Trendy mengalami peningkatan penjualan yang sangat besar dan diperkirakan PKP-nya akan lebih besar dibanding th sebelumnya. Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak mulai Agustus 2017 dapat disesuaikan menjadi lebih besar daripada Rp 18.000.000
  • 21. WP Bank dan Sewa dengan Hak Opsi 21 PPh dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas laba rugi fiskal menurut laporan keuangan triwulan terakhir yang disetahunkan, dikurangi kredit PPh 24, selanjutnya dibagi 12. Jika terdapat WP bank atau sewa dengan hak opsi baru, maka angsuran tiap bulan selama triwulan pertama adalah: Jumlah PPh yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum atas penerimaan laba rugi fiskal triwulan pertama yang disetahunkan kemudian dibagi 12. Wajib Pajak Bank dan Sewa dengan Hak Opsi
  • 22. WP BUMN dan BUMD 22 Ditetapkan berdasar kewenangan Menkeu PPh dihitung berdasarkan tarif umum atas laba rugi fiskal menurut RKAP dikurangi kredit pajak, kemudian dibagi 12. Jika RKAP belum disahkan, angsuran sama dengan angsuran bulan terakhir tahun pajak sebelumnya.
  • 23. WP OP Pengusaha Tertentu (WPOPPT) 23 Merupakan WP yang melakukan kegiatan usaha bidang perdagangan, memiliki lebih dari 1 tempat usaha atau tempat usaha berbeda dengan domisili. Angsuran PPh 25 adalah 0.75% dari peredaran bruto tiap bulan di tiap – tiap tempat usaha. Definisi WPOPPT Penghitungan Angsuran PPh 25
  • 24. SOAL OP Tuan Hakim (K/1), penghasilan tahun 2017 adalah sebagai berikut : Penghasilan neto = 546.000.000 - PTKP K/1 = 63.000.000 - PKP = 483.000.000 - KREDIT PAJAK PPh Pasal 21 = 28.500.000 PPh Pasal 22 = 250.000