Dokumen tersebut membahas tentang pengertian akuntansi pajak penghasilan pasal 21, perhitungan umum pajak penghasilan pasal 21, dan contoh kasus perhitungan pajak penghasilan pasal 21 untuk seorang karyawan. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang bagaimana melakukan perhitungan dan pencatatan akuntansi untuk pemotongan dan pembayaran pajak penghasilan pasal 21.
Dokumen tersebut membahas mengenai prinsip pengakuan pajak masukan berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak masukan hanya dapat dikreditkan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan tercantum dalam faktur pajak yang sah. Terdapat pengecualian untuk pajak masukan yang diperoleh sebelum pengusaha dikukuhkan se
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Modul ini membahas tentang akuntansi persekutuan dan likuidasi persekutuan secara sederhana dan berangsur. Modul ini terdiri dari 5 bab yang membahas tentang pembentukan dan perubahan persekutuan, pembagian laba atau rugi, serta proses likuidasi persekutuan baik secara sederhana maupun berangsur."
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Dokumen tersebut membahas mengenai prinsip pengakuan pajak masukan berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Pajak masukan hanya dapat dikreditkan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan tercantum dalam faktur pajak yang sah. Terdapat pengecualian untuk pajak masukan yang diperoleh sebelum pengusaha dikukuhkan se
Teks tersebut membahas mengenai kompensasi manajemen khususnya rencana insentif jangka pendek dan panjang. Rencana insentif jangka pendek mencakup metode seperti bonus berdasarkan persentase laba, kenaikan laba tahun berjalan, dan carryovers. Sedangkan rencana insentif jangka panjang mencakup metode seperti opsi saham yang memberikan hak untuk membeli saham dengan harga tertentu di masa depan.
Modul ini membahas tentang akuntansi persekutuan dan likuidasi persekutuan secara sederhana dan berangsur. Modul ini terdiri dari 5 bab yang membahas tentang pembentukan dan perubahan persekutuan, pembagian laba atau rugi, serta proses likuidasi persekutuan baik secara sederhana maupun berangsur."
Dokumen tersebut memberikan analisis rasio keuangan PT Unilever Indonesia Tbk pada tahun 2007 dan 2008 untuk mengukur kinerja perusahaan. Secara umum, analisis menunjukkan kinerja keuangan perusahaan tidak mengalami peningkatan signifikan berdasarkan perhitungan rasio likuiditas, aktivitas, leverage, dan profitabilitas. Hal ini mengindikasikan perusahaan perlu meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan mempertahankan likuiditasnya
Dokumen tersebut membahas contoh kasus pemotongan dan pelaporan PPh pasal 21/26 oleh PT Jaya Abadi untuk bulan Januari hingga Oktober 2014. Terdapat penghitungan PPh untuk pegawai tetap dan tidak tetap, pembuatan bukti pemotongan, penyetoran PPh yang dipotong, serta pelaporan SPT PPh melalui formulir-formulir terkait. Pada Oktober terdapat pegawai baru dan pegawai yang berhenti kerja sehingga dil
Investasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas harus disesuaikan dengan keuntungan, kerugian, dan dividen investee. Metode ini mengikuti perubahan ekuitas investee sehingga laba investor dipengaruhi oleh laba investee dan dividen kas yang diterima.
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya laporan keuangan, khususnya laporan arus kas, dalam menjalankan bisnis. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu. Ada dua metode penyusunan laporan arus kas yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode akuntansi untuk hutang jangka panjang seperti obligasi, wesel bayar, dan transaksi terkait lainnya. Termasuk pencatatan penerbitan, amortisasi premi atau diskonto, konversi menjadi saham, dan penghentian pengakuan.
Dokumen tersebut membahas perubahan formulir SPT Masa PPN dari formulir 1107 menjadi formulir 1111 beserta panduan pengisian dan penyampaian SPT Masa PPN secara manual maupun elektronik."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi perusahaan dan sistem informasi pemasaran. Sistem informasi perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat mengintegrasikan seluruh informasi perusahaan, sementara sistem informasi pemasaran berfokus pada pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi pemasaran untuk membantu pengambilan keputusan. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen utama dari sistem informasi pemasaran
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi yang meliputi beberapa metode penilaian investasi seperti Accounting Rate of Return, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan keputusan investasi pada suatu kasus.
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaNisa Uzumakiy
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pajak melalui pemilihan bentuk badan usaha. Terdapat tiga bab yang membahas tentang bentuk usaha di Indonesia, pemilihan bentuk usaha perorangan dan badan, serta pengaruh pemilihan bentuk usaha terhadap alternatif perpajakan."
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratYudha Kusuma
- Surat ini berisi tentang komunikasi bisnis melalui surat, karakteristik surat yang baik, contoh direct request untuk meminta informasi, pengaduan, dan rekomendasi, serta strategi penulisan pesan rutin, berita baik, dan ucapan terima kasih.
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)Agung Kharisma
Wajib daftar perusahaan bertujuan untuk mencatat informasi perusahaan secara akurat dan menyediakannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini memberikan manfaat bagi pemerintah untuk mengawasi perusahaan, dunia usaha untuk memperoleh informasi, dan masyarakat untuk mengetahui perusahaan. Pelanggaran atas kewajiban ini dapat dikenakan sanksi seperti pembatalan izin usaha atau sank
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang bank rekonsiliasi 4 dan 8 kolom, termasuk transaksi yang dicatat dalam masing-masing kolom seperti setoran, pengambilan, deposit in transit, dan outstanding check. Selanjutnya memberikan contoh soal bank rekonsiliasi dengan beberapa koreksi saldo antara catatan bank dan perusahaan.
Sistem perpajakan di Indonesia menganut sistem self assesment. Dengan sistem tersebut Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu seperti kepentingan rakyat, pendidikan kesejahteraan rakyat, kemakmuran rakyat dan sebagainya. Sehingga pajak merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan negara.
Pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah merupakan sumber terpenting dari penerimaan negara. Dan lagi penerimaan negara dari pajak dapat dijadikan indikator atas peran serta masyarakat sebagai subjek pajak dalam kontribusinya melakukan kewajiban perpajakan, karena pembayaran pajak yang dilakukan akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk tidak langsung dan berupa pengeluaran rutin serta pembangunan yang berguna bagi rakyat.
PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.(Direktorat Jenderal Pajak, 2016)
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, adalah pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri dari pemberi kerja, bendahara pemerintah, dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun, badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain, dan penyelenggara kegiatan.(Republik Indonesia, 2008)
Sistem Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang berlaku di Indonesia pada dasarnya menganut sistem self assessment, artinya Seseorang yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai wajib pajak, akan diberikan kepercayaan untuk melakukan penghitungan, pembayaran, dan pelaporan atas pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Pajak penghasilan termasuk jenis pajak subjektif, yaitu kewajiban pajaknya melekat pada subjek pajak yang bersangkutan, dimana kewajiban ini tidak dapat dilimpahkan kepada subjek lain.(Waskito, 2011)
Pajak penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilannya yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun Pajak. Subjek pajak diartikan sebagai orang yang dituju oleh undang-undang untuk dikenakan pajak. (Waluyo, 2006)
Dokumen tersebut membahas mengenai sistem perpajakan di Indonesia yang menerapkan self assessment dan berbagai aspek akuntansi pajak penghasilan seperti perhitungan PPh badan dan orang pribadi, pasal-pasal terkait PPh, serta contoh pencatatan transaksi pajak dalam bentuk ayat jurnal.
Dokumen tersebut membahas contoh kasus pemotongan dan pelaporan PPh pasal 21/26 oleh PT Jaya Abadi untuk bulan Januari hingga Oktober 2014. Terdapat penghitungan PPh untuk pegawai tetap dan tidak tetap, pembuatan bukti pemotongan, penyetoran PPh yang dipotong, serta pelaporan SPT PPh melalui formulir-formulir terkait. Pada Oktober terdapat pegawai baru dan pegawai yang berhenti kerja sehingga dil
Investasi yang dicatat menggunakan metode ekuitas harus disesuaikan dengan keuntungan, kerugian, dan dividen investee. Metode ini mengikuti perubahan ekuitas investee sehingga laba investor dipengaruhi oleh laba investee dan dividen kas yang diterima.
LAPORAN ARUS KAS Metode Langsung dan Metode Tidak LangsungRiki Ardoni
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya laporan keuangan, khususnya laporan arus kas, dalam menjalankan bisnis. Laporan arus kas memberikan informasi mengenai arus masuk dan keluar kas perusahaan selama periode tertentu. Ada dua metode penyusunan laporan arus kas yaitu metode langsung dan tidak langsung.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode akuntansi untuk hutang jangka panjang seperti obligasi, wesel bayar, dan transaksi terkait lainnya. Termasuk pencatatan penerbitan, amortisasi premi atau diskonto, konversi menjadi saham, dan penghentian pengakuan.
Dokumen tersebut membahas perubahan formulir SPT Masa PPN dari formulir 1107 menjadi formulir 1111 beserta panduan pengisian dan penyampaian SPT Masa PPN secara manual maupun elektronik."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi perusahaan dan sistem informasi pemasaran. Sistem informasi perusahaan adalah sistem berbasis komputer yang dapat mengintegrasikan seluruh informasi perusahaan, sementara sistem informasi pemasaran berfokus pada pengumpulan, analisis, dan penyebaran informasi pemasaran untuk membantu pengambilan keputusan. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen utama dari sistem informasi pemasaran
Dokumen tersebut membahas tentang keputusan investasi yang meliputi beberapa metode penilaian investasi seperti Accounting Rate of Return, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Profitability Index. Dokumen tersebut juga memberikan contoh perhitungan keputusan investasi pada suatu kasus.
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaNisa Uzumakiy
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pajak melalui pemilihan bentuk badan usaha. Terdapat tiga bab yang membahas tentang bentuk usaha di Indonesia, pemilihan bentuk usaha perorangan dan badan, serta pengaruh pemilihan bentuk usaha terhadap alternatif perpajakan."
Komunikasi bisnis : komunikasi melalui suratYudha Kusuma
- Surat ini berisi tentang komunikasi bisnis melalui surat, karakteristik surat yang baik, contoh direct request untuk meminta informasi, pengaduan, dan rekomendasi, serta strategi penulisan pesan rutin, berita baik, dan ucapan terima kasih.
Institusi (manfaat wajib daftar perusahaan)Agung Kharisma
Wajib daftar perusahaan bertujuan untuk mencatat informasi perusahaan secara akurat dan menyediakannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Hal ini memberikan manfaat bagi pemerintah untuk mengawasi perusahaan, dunia usaha untuk memperoleh informasi, dan masyarakat untuk mengetahui perusahaan. Pelanggaran atas kewajiban ini dapat dikenakan sanksi seperti pembatalan izin usaha atau sank
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7Manik Ryad
Dokumen tersebut membahas tentang transaksi mata uang asing dalam akuntansi, termasuk penggunaan mata uang asing untuk transaksi internasional, pencatatan transaksi mata uang asing, kurs yang digunakan, contoh pencatatan transaksi impor ekspor dan kontrak berjangka, serta hedging risiko mata uang asing.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang bank rekonsiliasi 4 dan 8 kolom, termasuk transaksi yang dicatat dalam masing-masing kolom seperti setoran, pengambilan, deposit in transit, dan outstanding check. Selanjutnya memberikan contoh soal bank rekonsiliasi dengan beberapa koreksi saldo antara catatan bank dan perusahaan.
Sistem perpajakan di Indonesia menganut sistem self assesment. Dengan sistem tersebut Wajib Pajak diberikan kepercayaan untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) dilakukan oleh Wajib Pajak sendiri dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan.
Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu seperti kepentingan rakyat, pendidikan kesejahteraan rakyat, kemakmuran rakyat dan sebagainya. Sehingga pajak merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan negara.
Pemungutan pajak yang dilakukan oleh pemerintah merupakan sumber terpenting dari penerimaan negara. Dan lagi penerimaan negara dari pajak dapat dijadikan indikator atas peran serta masyarakat sebagai subjek pajak dalam kontribusinya melakukan kewajiban perpajakan, karena pembayaran pajak yang dilakukan akan dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk tidak langsung dan berupa pengeluaran rutin serta pembangunan yang berguna bagi rakyat.
PPh Pasal 21 merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri.
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2016, adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subyek pajak dalam negeri.(Direktorat Jenderal Pajak, 2016)
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, adalah pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri dari pemberi kerja, bendahara pemerintah, dana pensiun atau badan lain yang membayarkan uang pensiun, badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain, dan penyelenggara kegiatan.(Republik Indonesia, 2008)
Sistem Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang berlaku di Indonesia pada dasarnya menganut sistem self assessment, artinya Seseorang yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sebagai wajib pajak, akan diberikan kepercayaan untuk melakukan penghitungan, pembayaran, dan pelaporan atas pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
Pajak penghasilan termasuk jenis pajak subjektif, yaitu kewajiban pajaknya melekat pada subjek pajak yang bersangkutan, dimana kewajiban ini tidak dapat dilimpahkan kepada subjek lain.(Waskito, 2011)
Pajak penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak berkenaan dengan penghasilannya yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun Pajak. Subjek pajak diartikan sebagai orang yang dituju oleh undang-undang untuk dikenakan pajak. (Waluyo, 2006)
Dokumen tersebut membahas mengenai sistem perpajakan di Indonesia yang menerapkan self assessment dan berbagai aspek akuntansi pajak penghasilan seperti perhitungan PPh badan dan orang pribadi, pasal-pasal terkait PPh, serta contoh pencatatan transaksi pajak dalam bentuk ayat jurnal.
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan pada penghasilan perorangan, perusahaan atau badan hukum lainnya selama satu tahun. Dokumen ini membahas tentang pajak penghasilan orang pribadi, yang terbagi menjadi dua, yakni orang pribadi yang bekerja sebagai karyawan, dan orang pribadi yang melakukan pekerjaan atau usaha sebagai pengusaha. Juga dibahas cara pengisian SPT tah
Dokumen tersebut membahas tentang hak karyawan atas gaji dan pedoman menghitung pajak penghasilan serta masalah pembayaran hak terkait PHK dan perlindungan upah di Indonesia. Dokumen ini memberikan penjelasan mengenai pajak penghasilan atas gaji karyawan, tarif dan perhitungannya, serta contoh perhitungan pajak penghasilan."
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tuaDwi Utomo
1. Dokumen tersebut membahas perlakuan perpajakan terhadap uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua, dan jaminan hari tua.
2. Terdapat dasar hukum dan peraturan terkait pemotongan pajak penghasilan pasal 21 atas penghasilan tersebut.
3. Terdapat penjelasan mengenai objek yang dikenakan pajak, dasar pengenaan pajak, dan tarif pemotongan pajaknya apakah
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi pajak penghasilan perusahaan, termasuk pengakuan dan perlakuan akuntansi atas pajak penghasilan sebagai biaya, metode alokasi pajak, dan contoh kasus alokasi pajak penghasilan antar periode akibat perbedaan depresiasi bangunan untuk keperluan akuntansi dan perpajakan.
Pajak penghasilan pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, dan pembayaran lainnya yang diterima oleh individu. Dokumen ini menjelaskan subjek, objek, dan dasar pengenaan pajak pasal 21 serta cara perhitungan pajaknya untuk berbagai jenis penghasilan seperti gaji bulanan, mingguan, dan harian.
Lilis Nofita Sari_Cara Mendapatkan Insentif PPh Pasal 21 DTP Pegawai Tetap Ga...LilisNofitaSari
Dokumen tersebut membahas tentang insentif PPh Pasal 21 yang diberikan pemerintah selama pandemi Covid-19 untuk pegawai dengan penghasilan kurang dari Rp20 juta per bulan. Diberikan contoh perhitungan insentif PPh Pasal 21 untuk dua pegawai dengan berbagai kriteria. Juga dijelaskan prosedur pemberian insentif tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang 3 topik utama yaitu:
1. Pajak penghasilan atas gaji dan pedoman penghitungannya, termasuk tarif pajak dan contoh perhitungan
2. Hak-hak karyawan terkait dengan pemutusan hubungan kerja seperti pesangon
3. Perlindungan upah di Indonesia
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai NPWP dan kewajiban pajak bagi pekerja (WP OP Karyawan). Dokumen tersebut menjelaskan bahwa setiap WP OP Karyawan wajib mendaftar untuk memperoleh NPWP dan memiliki kewajiban untuk menyampaikan SPT Tahunan PPh, meskipun tidak memiliki kewajiban untuk membayar pajak secara langsung atas gaji yang diterima. Dokumen tersebut juga
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai NPWP dan kewajiban pajak bagi karyawan di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa setiap orang wajib mendaftar untuk memperoleh NPWP dan memiliki kewajiban laporan pajak tahunan meskipun karyawan tidak memiliki kewajiban membayar pajak secara langsung. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses perhitungan pajak penghasilan untuk kary
Dokumen tersebut memberikan contoh perhitungan pajak penghasilan yang dipotong perusahaan dari gaji karyawan berstatus menikah tanpa anak dengan gaji Rp2 juta per bulan. Langkah-langkah perhitungannya adalah menghitung penghasilan bruto, mengurangkan biaya jabatan dan iuran pensiun, menentukan penghasilan kena pajak, dan menghitung pajak yang harus dipotong. Beberapa aturan perhitungan p
Dokumen tersebut membahas tentang penghitungan pajak penghasilan, mulai dari menghitung penghasilan neto, kena pajak, tarif pajak, dan pajak terhutang. Juga membahas tentang dasar hukum pemungutan pajak, klasifikasi pajak, asas pemungutan pajak, serta contoh perhitungan pajak penghasilan untuk beberapa kasus.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
2. A. Pengertian Akuntansi Pajak
Penghasilan Pasal 21
• Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah Pemotongan pajak atas
penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan
dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri wajib dilakukan
oleh pemberi kerja yang membayar gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan
dengan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan
pegawai, Bendahara pemerintah yang membayar gaji, upah,
honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan; Dana pensiun atau badan lain yang
membayarkan uang pensiun dan pembayaran lain dengan nama
apa pun dalam rangka pensiun; Badan yang membayar honorarium
atau pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan jasa
termasuk jasa tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, dan
Penyelenggara kegiatan yang melakukan pembayaran sehubungan
dengan pelaksanaan suatu kegiatan.
3. LANJUTAN
• Akuntansi PPh Pasal 21 adalah proses
pencatatan transaksi kaitannya dengan PPh
Pasal 21 misalnya pembayaran gaji, upah dan
lain sebagainya. Ketika ada transaksi kaitannya
dengan pemotongan/ pemungutan PPh Pasal
21, pembayaran PPh Pasal 21 dan juga
pembayaran gaji/upah karyawan maka perlu
ada pencatatan akunatnsi yang sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.
4. B. Perhitungan Umum Pajak
Penghasilan Pasal 21
• Secara sederhana Penghasilan Kena Pajak ini dihitung
dengan
cara:
Gaji Pokok Sebulan xxxx
Tunjangan-tunjangan xxxx +
Total gaji sebulan xxxx
Pengurangan:
Biaya Jabatan/Pen siun xxxx
PTKP xxxx +
Total Pengurangan xxxx -
Penghasilan Kena Pajak xxxx
5. Biaya Jabatan/Biaya Pensiun
• Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor PMK-250/ PMK. 03/2008, besarnya biaya
jabatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto untuk penghitungan pemotongan Pajak
Penghasilan bagi pegawai tetap ditetapkan
sebesar 5% dari Penghasilan Bruto, setinggi-
tingginya Rp 6.000.000,00 setahun atau Rp
500.000,00 sebulan. Sedangkan besarnya biaya
pensiun sebagai pengurang penghasilan bruto
setinggi-tingginya adalah sebesar Rp 2.400.000,-
setahun atau Rp 200.000,- sebulan.
6. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah bagi:
• Wajib Pajak:Rp 54.000.000,-
• Tambahan status kawin:Rp 4.500.000,-
• Istri Bekerja:Rp 54.000.000,-
• Tambahan tanggungan:Rp 4.500.000,-(Maksimal
3), dimana yang dimaksud dengan keluarga sedarah
ialah orangtua kandung, saudara kandung dan anak,
mertua anak tiri dan ipar(semenda)
7. Tarif PPh Pasal 21
• Penghasilan 0 s.d Rp 50.000.000, tarif 5%
• Penghasilan Rp 50.000.000 s.d Rp
250.000.000, tarif 15%
• Penghasilan Rp 250.000.000 s.d Rp
500.000.000, tarif 25%
• Penghasilan diatas Rp 500.000.000, tarif 30%
8. Contoh Kasus:
Andi bekerja pada perusahaan PT ABC dengan
memperoleh Gaji sebulan Rp. 7.000.000,00 dan
membayar iuran pensiun sebesar Rp.
120.000,00 perbulan. Andy menikah tetapi
belum mempunyai anak Penghitungan PPh Pasal
21-nya adalah sebagai berikut:
9. jawaban
Gaji sebulan Rp 7.000.000
Pengurangan:
1. Biaya Jabatan:
5% x Rp 7.000.000 = Rp 350.000
2. Iuran Pensiun Rp 120.000
Total Pengurangan Rp 470.000
Penghasilan neto sebulan Rp 6.530.000
Penghasilan neto setahun adalah
12 x Rp 6.530.000 Rp 78.360.000
10. lanjutan
Penghasilan netto 78.360.000
PTKP setahun
- untuk WP sendiri Rp 54.000.000
- tambahan WP kawin Rp 4.500.000
Total PTKP Rp 58.500.000-
Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 19.860.000
• PPh Pasal 21 terutang
• 5% x Rp 19.860.000 = Rp 993.000
• PPh Pasal 21 sebulan
• Rp 993.000: 12 = Rp. 82.750
11. lanjutan
• Kasus di atas diasumsikan andi telah bekerja di PT. ABC
telah melebihi tahun takwim atau tahun pajak,
sehingga jika gaji yang dihitung diatas adalah gaji untuk
bulan Januari 2010 maka besarnya gaji netto yang
diterima si Andi pada tanggal 31 Januari 2010 adalah
Rp 7,000,000 – Rp 82,750 = Rp 6.917.250,-. Maka
untuk kasus diatas maka perusahaan telah memungut
PPh Pasal 21 dari penghasilan si Andi pada bulan
Januari 2010 sebesar R 82.750,-. Jika PPh Pasal 21
tersebut dibayar pada tanggal 8 Februari 2010, untuk
itu perusahaan ataupun si Andi (Jika si Andi dalam
pelaporan pajaknya menggunakan Istilah Pembukuan)
perlu mencatat transaksi di atas adalah sebagai berikut:
12. Bagi PT. ABC sebagai Pemotong PPh
Pasal 21
31/1 Biaya Gaji (Si Andi) 7.000.000
Kas 6.917.250
Hutang PPh Pasal 21 (Si Andi) 82.750
(untuk mencatat pemotongan PPh Pasal 21)
8/2 Hutang PPh Pasal 21 (Si Andi) 82.750
Kas 82.750
(untuk mencatat pembayaran PPh Pasal 21 yang telah dipungut oleh PT. ABC)
Bagi Si Andi sebagai Karyawan yang dipotong PPh Pasal 21
31/1 Kas 6.917.250
PPh Pasal 21 dibayar dimuka 82.750
Pendapatan Gaji 7,000,000
(untuk mencatat penerimaan gaji dan pemotongan PPh Pasal 21)
13. lanjutan
• Bagi Si Andi ini PPh Pasal 21 ini dapat menjadi
kredit pajak ketika akan melaporkan SPT Tahunan
Orang Pribadi Si Andi sendiri dan penghasilan ini
dapat digabung dengan penghasilan lain yang
diterima si andi pada tahun pajak yang sama.
Namun Bagi PT. ABC PPh Pasal 21 ini tidak dapat
menjadi kredit pajak atau biaya pengurang
penghasilan, kecuali jika PPh Pasal 21 dibayar
oleh perusahaan atau dianggap sebagai
tunjangan pajak.
14. lanjutan
Kasus di atas diasumsikan jika gaji dibayarkan
oleh perusahaan pada akhir bulan atau
pertengahan bulan pada bulan yang sama, maka
perlakuan pencatatan seperti di atas dapat
berlaku. Namun jika perusahaan membayarkan
gaji pada awal bulan berikutnya maka perlakuan
seperti diatas tidak berlaku. Jika di asumsikan
gaji Si Andi dibayarkan oleh PT. ABC pada
tanggal 1 Februari 2010 maka pencatatannya
adalah sebagai berikut:
15. Bagi PT. ABC sebagai Pemotong PPh
Pasal 21
31/1 Biaya Gaji (Si Andi) 7.000.000
Hutang Gaji 6.917.250
Hutang PPh Pasal 21 (Si Andi) 82.750
(mencatat penyesuaian gaji bulan Januari 2010 dan pemotongan PPh
Pasal 21)
1/2 Hutang Gaji (Si Andi) 6.917.250
Kas 6.917.250
(untuk mencatat pembayaran gaji)
8/2 Hutang PPh Pasal 21 (Si Andi) 82.750
Kas 82.750
(untuk mencatat pembayaran PPh Pasal 21 yang telah dipungut oleh
PT. ABC)
16. Bagi Si Andi sebagai Karyawan yang
dipotong PPh Pasal 21
31/1 Piutang pendapatan Gaji 6.917.250
PPh Pasal 21 dibayar dimuka 82.750
Pendapatan Gaji 7,000,000
(untuk mencatat penyesuaian gaji Januari 2010 dan
pemotongan PPh Pasal 21)
1/2 Kas 6.917.250
Piutang pendapatan Gaji 6.917.250
(untuk mencatat penerimaan Gaji)
17. lanjutan
Kasus lain ketika perusahaan membayarkan gaji pada
awal bulan pada bulan yang sama. Misalnya gaji bulan
januari 2010 dibayarkan oleh PT. ABC pada tanggal 1
Januari 2010 maka pencatatannya adalahnsebagai
berikut:
Bagi PT. ABC sebagai Pemotong PPh Pasal 21
1/1 Biaya Gaji (Si Andi) 7,000,000
Kas 6.917.250
Hutang PPh Pasal 21 (Si Andi) 82.750
(mencatat pemotongan PPh Pasal 21)
18. lanjutan
31/1 Hutang PPh Pasal 21 (Si Andi) 82.750
Kas 82.750
(untuk mencatat pembayaran PPh Pasal 21 yang
telah dipungut oleh PT. ABC)
19. Bagi Si Andi sebagai Karyawan yang
dipotong PPh Pasal 21
1/1 Kas 6.917.250
PPh Pasal 21 dibayar dimuka 82.750
Pendapatan Gaji 7.000.000
(untuk mencatat pembayaran gaji Januari 2010
dan pemotongan PPh Pasal 21)
20. Latihan
Berikut ini adalah nama-nama pegawai PT. ABC
pada Januari 2010 :
No Nama Status Gaji/bulan
1 Andi K/2 7,000,000
2 Budi TK 4,000,000
3 Cinta K/3 5,000,000
4 Dila K/- 5,500,000