SlideShare a Scribd company logo
Pajak Penghasilan (PPh) Badan
Penghasilan Kena Pajak merupakan dasar
penghitungan untuk menentukan
besarnya pajak penghasilan yang
terutang.
PENGHASILAN KENA PAJAK
PKP BAGI
WAJIB PAJAK
DALAM NEGERI
PKP BAGI
WAJIB PAJAK YG DIHITUNG DGN
NORMA
PKP BAGI
WP BUT
PKP BAGI WP ORANG PRIBADI DN
YG KEWAJIBAN
PAJAK SUBJEKTIFNYA < 1
TAHUN YG TERUTANG PAJAK DLM
BAG.THN PAJAK
PENGHASILAN DIKURANGI
DENGAN BIAYA YANG
DIPERKENANKAN,
KOMPENSASI KERUGIAN,
UNTUK WP ORANG PRIBADI
DIKURANGI DGN PTKP,
DIHITUNG DENGAN NORMA
PENGHITUNGAN DAN
DIKURANGI PTKP
PENGHASILAN DIKURANGI
DGN BIAYA YG DIPERKENANKAN ,
KOMPENSASI KERUGIAN
DIHITUNG
SESUAI PENGHASILAN NETO
DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK
YANG DISETAHUNKAN
PENGHASILAN KENA PAJAK
PEREDARAN BRUTO Rp 300.000.000
HPP & BIAYA (3M) PENGHASILAN Rp 255.000.000
LABA USAHA/PENGH. NETO USAHA Rp 45.000.000
PENGH. LAINNYA Rp 5.000.000
BIAYA (3M) PENGH. LAINNYA Rp 3.000.000
LABA USAHA DARI PENGH. LAINNYA Rp 2.000.000
JML SELURUH PENGH. NETO Rp 47.000.000
KOMPENSASI KERUGIAN (Rp 2.000.000)
PKP BAGI WP BADAN Rp 45.000.000
*
CONTOH PENGHITUNGAN PKP
BAGI WP DALAM NEGERI DAN BUT
MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
Pajak terhutang atau pajak yang harus
dibayar adalah Penghasilan Kena Pajak
dikalikan tarif pajak yang berlaku
PENGHITUNGAN PAJAK
TERHUTANG
• Berdasarkan Pasal 17 UU PPh, tarif pajak untuk
diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak WP Badan
sebesar :
a) 28% dan sejak 2010 menjadi 25%
b) WP DN yang berbentuk PT terbuka ( go public )
yang minimal 40% sahamnya diperdagangkan di
bursa efek di Indonesia dan memenuhi syarat
tertentu dapat memperoleh tarif 5% lebih rendah
dari tarif normal
TARIF PAJAK PENGHASILAN
 Berdasarkan Pasal 31 E UU PPh, khusus WP Badan
Dalam Negeri dengan peredaran bruto sampai
dengan Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa
pengurangan tarif 50% dari tarif normal yang
dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian
peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000
PENGURANGAN TARIF PAJAK
PENGHASILAN
• Contoh Penghitungan :
1. Apabila omzet di bawah Rp 4.800.000.000
Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011 sebesar Rp 4
M dan penghasilan Kena Pajak Rp 500 juta.
PPh terutang = 25% x 50% x Rp 500 juta
= Rp 62.500.000
PENGURANGAN TARIF PAJAK
PENGHASILAN
2. Apabila omzet antara 4,8 M – 50 M
Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011 sebesar Rp 40 M
dan penghasilan Kena Pajak Rp 5 M.
PKP yg dapat fasilitas = 4,8/40 x Rp 5 M = Rp600 juta
PKP yg tdk dpt fasilitas = Rp 5 M – Rp 600 juta = Rp 4,4 M
PPh Terutang :
25% x 50% x Rp 600 jt Rp 75 juta
25 % x Rp 4,4 M Rp 1,1 M
Total PPh terutang Rp1.175.000.000
PENGURANGAN TARIF PAJAK
PENGHASILAN
Kredit Pajak adalah sejumlah pajak yang sudah dibayar
oleh wajib pajak dan berguna untuk mengurangi beban
pajak di akhir tahun pajak.
Kredit Pajak berasal dari :
1. Dipotong / Dipungut Pihak Lain
2. Dibayar Sendiri
KREDIT PAJAK
Dipotong / Dipungut Pihak Lain
1. PPh 21 : Pemotongan PPh dari pekerjaan,jasa dan
kegiatan lain, honorarium ( khusus Orang Pribadi )
2. PPh 22 : Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang
impor atau kegiatan usaha di bidang lain
3. PPh 23 : pemotongan PPh dari dividen, bunga,
royalti, sewa, hadiah, penghargaan, dan imbalan
atas jasa.
4. PPh 24 : Pajak yg dibayar atau terutang atas
penghasilan dari luar negeri yang boleh dikreditkan
Kredit Pajak
Kredit pajak yang dibayar sendiri :
1. PPh 25 : Angsuran PPh tiap bulan dalam tahun pajak berjalan yang
harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak
 Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP sebesar
Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan:
a) Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 dan Pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22;
b) Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang
boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24,
dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam bagian tahun
pajak.
Kredit Pajak
Penghitungan besarnya angsuran PPh Pasal 25 th 2012 adalah:
 PPh terutang tahun 2011 Rp. 30 jt
 Pengurangan: ( PPh dipotong pihak lain di tahun 2011 )
PPh Ps 22 Rp. 4 jt
PPh Ps 23 Rp. 5 jt
PPh Ps 24 Rp. 3 jt
Total Kredit Pajak Rp. 12 jt
 Dasar perhitungan PPh Ps 25 th 2012 Rp. 18 jt
 Besarnya PPh Ps 25 per bulan untuk tahun pajak 2012:
Rp. 18 jt / 12 bulan = Rp. 1.500.000,-
Contoh Penghitungan Angsuran
PPh 25
 Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP
untuk bulan-bulan sebelum Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak
Penghasilan disampaikan sebelum batas waktu penyampaian
SPT Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak
untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.
 Contoh:
Tuan Dias menyampaikan SPT PPh 2011 pada Maret 2012.
Angsuran PPh Desember 2011 adalah Rp 1.000.000. Maka,
besarnya angsuran PPh ps 25 untuk bulan Januari dan
Februari 2012 masing-masing adalah Rp 1.000.000.
PPh 25 sebelum SPT Tahunan
disampaikan
 Contoh penghitungan Pelunasan PPh :
 PPh TERUTANG WP BADAN Rp 80.000.000
 KREDIT PAJAK :
 A. PPh YG DIPUNGUT PIHAK LAIN.
 1. PPh Pasal 22 Rp 10.000.000
 2. PPh Pasal 23 Rp 10.000.000
 3. PPh Pasal 24 Rp 15.000.000
 B. DIBAYAR SENDIRI OLEH WP
 PPh PaSaL 25 Rp 20.000.000
 JUMLAH PPh YG DPT DIKREDITKAN Rp 55.000.000
 PPh YG MASIH HARUS DIBAYAR ( PPh 29 ) Rp 25.000.000
Pelunasan PPh
 Peredaran Usaha Bruto Rp 30 M
 Diskon Dan Retur Rp 1 M
 Peredaran Usaha Netto Rp 29 M
 HPP Rp 16 M
 Biaya Usaha Rp 10 M
 Koreksi Fiskal Positif Rp 2,5 M
 Koreksi Fiskal Negatif Rp 1,5 M
 Hitung PPh terhutang
SOAL
 Peredaran Usaha Bruto Rp 52 M
 Diskon Rp 1 M
 Peredaran Netto Rp 51 M
 HPP Rp 26 M
 Biaya Usaha Rp 20 M
 Koreksi Fiskal Postif Rp 1 M
 Koreksi Fiskal Negatif Rp 2 M
 PPh 23 yg dipotong Rp 400 juta
 PPh 25 yang disetor ( Jan – Des ) Rp 480 juta
 Hitung PPh 29
 Hitung PPh 25 tiap bulan tahun berikutnya
SOAL

More Related Content

What's hot

ARUS KAS.ppt
ARUS KAS.pptARUS KAS.ppt
ARUS KAS.ppt
RanggaPutraAnanto
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Zombie Black
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Falanni Firyal Fawwaz
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
iyandri tiluk wahyono
 
Soal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badanSoal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badan
wahyana
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
karomah95
 
Selisih kas
Selisih kasSelisih kas
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
DharaniKassapa
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
9elevenStarUnila
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
alif radix
 
Pelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetapPelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetap
Retna Rindayani
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Futurum2
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Fajar Sandy
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
aninchuy
 
Akuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional pptAkuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional ppt
Amrul Rizal
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 

What's hot (20)

ARUS KAS.ppt
ARUS KAS.pptARUS KAS.ppt
ARUS KAS.ppt
 
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan IAkuntansi Keuangan Lanjutan I
Akuntansi Keuangan Lanjutan I
 
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
Pembentukan persekutuan AKUNTANSI KEUANGAN LANJUT 1
 
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
 
Soal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badanSoal kasus-pph-badan
Soal kasus-pph-badan
 
PPN pengkreditan pajak masukan
PPN   pengkreditan pajak masukanPPN   pengkreditan pajak masukan
PPN pengkreditan pajak masukan
 
Selisih kas
Selisih kasSelisih kas
Selisih kas
 
Pajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan UmumPajak Penghasilan Umum
Pajak Penghasilan Umum
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Konsep aktiva
Konsep aktivaKonsep aktiva
Konsep aktiva
 
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKUPENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
PENYUSUNAN ANGGARAN BAHAN BAKU
 
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrsCh16 dilutive sucurities kieso ifrs
Ch16 dilutive sucurities kieso ifrs
 
PPh 26
PPh 26PPh 26
PPh 26
 
Pelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetapPelepasan aktiva tetap
Pelepasan aktiva tetap
 
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 bObligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
Obligasi konversi - akuntansi bagian 2 b
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Akuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional pptAkuntansi internasional ppt
Akuntansi internasional ppt
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 

Similar to Slide acc-203-slide-p ph-badan

Pph 25
Pph 25Pph 25
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
Membangun city
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
anisa93
 
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki ArdoniPajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Riki Ardoni
 
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONIAkuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Riki Ardoni
 
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
CesiliaArum1
 
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
Ainia Mila
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
YABES HULU
 
Ppt perpajakan
Ppt perpajakanPpt perpajakan
Ppt perpajakan
UNISBA
 
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptxKelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
KM5SDNegeri3Katerban
 
P ph pasal 25
P ph pasal 25P ph pasal 25
P ph pasal 25
Membangun city
 
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.pptPERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
DinaHerlina7
 
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .pptPERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
AtomeFinance
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
faridamaya2
 
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
debee4
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
Arief Tersenyum
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Bbe Mee
 
Pengertian PPN
Pengertian PPNPengertian PPN
Pengertian PPN
Surya Getsemani
 

Similar to Slide acc-203-slide-p ph-badan (20)

Pph 25
Pph 25Pph 25
Pph 25
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppnContoh kasus p_ph_25_dan_ppn
Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn
 
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki ArdoniPajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
 
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONIAkuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
 
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
 
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
SPT Tahunan Badan dan OP Kategori PP No. 46 Tahun 2013
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 
Ppt perpajakan
Ppt perpajakanPpt perpajakan
Ppt perpajakan
 
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptxKelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
 
P ph pasal 25
P ph pasal 25P ph pasal 25
P ph pasal 25
 
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.pptPERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
 
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .pptPERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
 
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
7.PPh-25-Pajak-1-01 July 22 (1).pptx
 
Pph 25
Pph 25Pph 25
Pph 25
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
 
2
22
2
 
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun BerjalanPerhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
Perhitungan Pajak Pada Akhir Tahun Berjalan
 
Pengertian PPN
Pengertian PPNPengertian PPN
Pengertian PPN
 

Recently uploaded

ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 

Recently uploaded (8)

ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 

Slide acc-203-slide-p ph-badan

  • 2. Penghasilan Kena Pajak merupakan dasar penghitungan untuk menentukan besarnya pajak penghasilan yang terutang. PENGHASILAN KENA PAJAK
  • 3. PKP BAGI WAJIB PAJAK DALAM NEGERI PKP BAGI WAJIB PAJAK YG DIHITUNG DGN NORMA PKP BAGI WP BUT PKP BAGI WP ORANG PRIBADI DN YG KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIFNYA < 1 TAHUN YG TERUTANG PAJAK DLM BAG.THN PAJAK PENGHASILAN DIKURANGI DENGAN BIAYA YANG DIPERKENANKAN, KOMPENSASI KERUGIAN, UNTUK WP ORANG PRIBADI DIKURANGI DGN PTKP, DIHITUNG DENGAN NORMA PENGHITUNGAN DAN DIKURANGI PTKP PENGHASILAN DIKURANGI DGN BIAYA YG DIPERKENANKAN , KOMPENSASI KERUGIAN DIHITUNG SESUAI PENGHASILAN NETO DALAM BAGIAN TAHUN PAJAK YANG DISETAHUNKAN PENGHASILAN KENA PAJAK
  • 4. PEREDARAN BRUTO Rp 300.000.000 HPP & BIAYA (3M) PENGHASILAN Rp 255.000.000 LABA USAHA/PENGH. NETO USAHA Rp 45.000.000 PENGH. LAINNYA Rp 5.000.000 BIAYA (3M) PENGH. LAINNYA Rp 3.000.000 LABA USAHA DARI PENGH. LAINNYA Rp 2.000.000 JML SELURUH PENGH. NETO Rp 47.000.000 KOMPENSASI KERUGIAN (Rp 2.000.000) PKP BAGI WP BADAN Rp 45.000.000 * CONTOH PENGHITUNGAN PKP BAGI WP DALAM NEGERI DAN BUT MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
  • 5. Pajak terhutang atau pajak yang harus dibayar adalah Penghasilan Kena Pajak dikalikan tarif pajak yang berlaku PENGHITUNGAN PAJAK TERHUTANG
  • 6. • Berdasarkan Pasal 17 UU PPh, tarif pajak untuk diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak WP Badan sebesar : a) 28% dan sejak 2010 menjadi 25% b) WP DN yang berbentuk PT terbuka ( go public ) yang minimal 40% sahamnya diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan memenuhi syarat tertentu dapat memperoleh tarif 5% lebih rendah dari tarif normal TARIF PAJAK PENGHASILAN
  • 7.  Berdasarkan Pasal 31 E UU PPh, khusus WP Badan Dalam Negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000 mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif 50% dari tarif normal yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000 PENGURANGAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
  • 8. • Contoh Penghitungan : 1. Apabila omzet di bawah Rp 4.800.000.000 Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011 sebesar Rp 4 M dan penghasilan Kena Pajak Rp 500 juta. PPh terutang = 25% x 50% x Rp 500 juta = Rp 62.500.000 PENGURANGAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
  • 9. 2. Apabila omzet antara 4,8 M – 50 M Peredaran Usaha PT Nusantara tahun 2011 sebesar Rp 40 M dan penghasilan Kena Pajak Rp 5 M. PKP yg dapat fasilitas = 4,8/40 x Rp 5 M = Rp600 juta PKP yg tdk dpt fasilitas = Rp 5 M – Rp 600 juta = Rp 4,4 M PPh Terutang : 25% x 50% x Rp 600 jt Rp 75 juta 25 % x Rp 4,4 M Rp 1,1 M Total PPh terutang Rp1.175.000.000 PENGURANGAN TARIF PAJAK PENGHASILAN
  • 10. Kredit Pajak adalah sejumlah pajak yang sudah dibayar oleh wajib pajak dan berguna untuk mengurangi beban pajak di akhir tahun pajak. Kredit Pajak berasal dari : 1. Dipotong / Dipungut Pihak Lain 2. Dibayar Sendiri KREDIT PAJAK
  • 11. Dipotong / Dipungut Pihak Lain 1. PPh 21 : Pemotongan PPh dari pekerjaan,jasa dan kegiatan lain, honorarium ( khusus Orang Pribadi ) 2. PPh 22 : Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain 3. PPh 23 : pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah, penghargaan, dan imbalan atas jasa. 4. PPh 24 : Pajak yg dibayar atau terutang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh dikreditkan Kredit Pajak
  • 12. Kredit pajak yang dibayar sendiri : 1. PPh 25 : Angsuran PPh tiap bulan dalam tahun pajak berjalan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak  Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP sebesar Pajak Penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun pajak yang lalu dikurangi dengan: a) Pajak Penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 23 serta Pajak Penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22; b) Pajak Penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dibagi 12 (dua belas) atau banyaknya bulan dalam bagian tahun pajak. Kredit Pajak
  • 13. Penghitungan besarnya angsuran PPh Pasal 25 th 2012 adalah:  PPh terutang tahun 2011 Rp. 30 jt  Pengurangan: ( PPh dipotong pihak lain di tahun 2011 ) PPh Ps 22 Rp. 4 jt PPh Ps 23 Rp. 5 jt PPh Ps 24 Rp. 3 jt Total Kredit Pajak Rp. 12 jt  Dasar perhitungan PPh Ps 25 th 2012 Rp. 18 jt  Besarnya PPh Ps 25 per bulan untuk tahun pajak 2012: Rp. 18 jt / 12 bulan = Rp. 1.500.000,- Contoh Penghitungan Angsuran PPh 25
  • 14.  Besarnya angsuran pajak yang harus dibayar sendiri oleh WP untuk bulan-bulan sebelum Surat Pemberitahuan (SPT) Pajak Penghasilan disampaikan sebelum batas waktu penyampaian SPT Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu.  Contoh: Tuan Dias menyampaikan SPT PPh 2011 pada Maret 2012. Angsuran PPh Desember 2011 adalah Rp 1.000.000. Maka, besarnya angsuran PPh ps 25 untuk bulan Januari dan Februari 2012 masing-masing adalah Rp 1.000.000. PPh 25 sebelum SPT Tahunan disampaikan
  • 15.  Contoh penghitungan Pelunasan PPh :  PPh TERUTANG WP BADAN Rp 80.000.000  KREDIT PAJAK :  A. PPh YG DIPUNGUT PIHAK LAIN.  1. PPh Pasal 22 Rp 10.000.000  2. PPh Pasal 23 Rp 10.000.000  3. PPh Pasal 24 Rp 15.000.000  B. DIBAYAR SENDIRI OLEH WP  PPh PaSaL 25 Rp 20.000.000  JUMLAH PPh YG DPT DIKREDITKAN Rp 55.000.000  PPh YG MASIH HARUS DIBAYAR ( PPh 29 ) Rp 25.000.000 Pelunasan PPh
  • 16.  Peredaran Usaha Bruto Rp 30 M  Diskon Dan Retur Rp 1 M  Peredaran Usaha Netto Rp 29 M  HPP Rp 16 M  Biaya Usaha Rp 10 M  Koreksi Fiskal Positif Rp 2,5 M  Koreksi Fiskal Negatif Rp 1,5 M  Hitung PPh terhutang SOAL
  • 17.  Peredaran Usaha Bruto Rp 52 M  Diskon Rp 1 M  Peredaran Netto Rp 51 M  HPP Rp 26 M  Biaya Usaha Rp 20 M  Koreksi Fiskal Postif Rp 1 M  Koreksi Fiskal Negatif Rp 2 M  PPh 23 yg dipotong Rp 400 juta  PPh 25 yang disetor ( Jan – Des ) Rp 480 juta  Hitung PPh 29  Hitung PPh 25 tiap bulan tahun berikutnya SOAL