SlideShare a Scribd company logo
Kasus 1
Berikut ini adalah data perpajakan untuk CV Herman & Lia Tahun Pajak 2010
Peredaran Usaha                             Rp 15.000.000.000
Biaya Operasional seluruhnya                Rp 9.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak                      Rp 6.000.000.000
Jumlah Kredit Pajak
-PPh Pasal 22                               Rp     40.000.000
-PPh Pasal 23                               Rp     35.000.000
-PPh Pasal 25                               Rp      5.000.000
Hitung Angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun 2011 untuk CV Herman & Lia !

Kasus 2
Berikut ini adalah data perpajakan untuk PT. Shinta Corp Tahun Pajak 2010
Peredaran Usaha                              Rp 20.000.000.000
Biaya Operasional Seluruhnya                 Rp 8.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak                       Rp 12.000.000.000
Jumlah Kredit Pajak
-PPh Pasal 22                                Rp      50.000.000
-PPh Pasal 23                                Rp      60.000.000
Sisa kerugian tahun sebelumnya yang masih dikompensasikan Rp 16.000.000.000
Sisa kerugian yang belum dikompensasikan tahun 2010 Rp 6.000.000.000
Hitung Angsuran PPh Pasal 25 Tahun 2011 untuk PT. Shina Corp !
Jawaban Kasus 1
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang memperoleh
fasilitas
    (4.800.000.000/15.000.000.000)x 6.000.000.000 = Rp 1.920.000.000
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang tidak
memperoleh fasilitas
   (6.000.000.0000 – 1.920.000.000)                = Rp 4.080.000.000
PPh Terutang
-(50% x 25%) x Rp 1.920.000.000                    = Rp 240.000.000
-25% x Rp 4.080.000.000                    = Rp 1.020.000.000
    Jumlah PPh Terutang                            = Rp 1.260.000.000
-Jumlah Kredit Pajak
    - PPh Pasal 22                 Rp 40.000.000
    - PPh Pasal 23                 Rp 35.000.000
    Jumlah Kredit Pajak                            = Rp    75.000.000
-Jumlah PPh Yang Harus Dibayar Sendiri             = Rp 1.185.000.000
-Jumlah Angsuran Per Bulan Tahun 2011
    ( Rp 1.185.000.000 : 12 bulan)                 = Rp    98.750.000

*Catatan Kredit Pajak PPh Pasal 25 tidak menjadi pengurang dalam penghitungan
angsuran PPh Pasal 25
Jawaban Kasus 2
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang memperoleh
fasilitas
    (4.800.000.000/20.000.000.000)x 6.000.000.000 = Rp 1.440.000.000
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang tidak
memperoleh fasilitas
   (6.000.000.0000 – 1.440.000.000)                = Rp 4.560.000.000
PPh Terutang
-(50% x 25%) x Rp 1.440.000.000                    = Rp 180.000.000
-25% x Rp 4.5600.000.000                   = Rp 1.140.000.000
    Jumlah PPh Terutang                            = Rp 1.320.000.000
-Jumlah Kredit Pajak
    - PPh Pasal 22                 Rp 60.000.000
    - PPh Pasal 23                 Rp 50.000.000
    Jumlah Kredit Pajak                            = Rp 120.000.000
-Jumlah PPh Yang Harus Dibayar Sendiri             = Rp 1.200.000.000
-Jumlah Angsuran Per Bulan Tahun 2011
    ( Rp 1.205.000.000 : 12 bulan)                 = Rp 100.000.000

*Catatan Kredit Pajak PPh Pasal 25 tidak menjadi pengurang dalam penghitungan
angsuran PPh Pasal 25
PT. JAYAPRIMA ADALAH PENGUSAHA KENA PAJAK DIMANA UNTUK MASA MARET 2011
TRANSAKSI YANG DILAKUKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
•PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI PT A SEBESAR RP 45.000.000
•PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI PT B SEBESAR RP 75.000.000
•IMPOR BARANG DAGANG DARI JEPANG DENGAN NILAI COST INSURANCE FREIGHT (CIF)
SEBESAR RP 100.000.000 DAN BEA MASUK SEBESAR RP 1.000.000
•PENJUALAN KEPADA PT. C SEBESAR RP 155.000.000
•PENJUALAN KEPADA PT. D SEBESAR RP 190.000.000
•PEMBELIAN AC DARI PT. E SEBESAR RP 5.500.000 (BELUM TERMASUK PPN)
•MEMBAYAR BIAYA IKLAN KEPADA HARIAN SUARA MEDIA SEBESAR RP 3.300.000 (TERMASUK
PPN)
•DITERIMA UANG MUKA PENJUALAN DARI PT. F SEBESAR RP 150.000.000
•PENJUALAN KEPADA PT G SEBESAR RP 155.000.000
•RETUR PENJUALAN DARI PT H SEBESAR RP 5.000.000
•RETUR PEMBELIAN KEPADA PT J SEBESAR RP 10.000.000
•MEMBAYAR SEWA GEDUNG KEPADA PT. K SEBESAR RP 25.000.000
•PEMBELIAN MOBIL SEDAN UNTUK MOBIL DINAS DIREKSI SEBESAR RP 220.000.000 (TERMASUK
PPN)
•PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI CV. X SEBESAR RP 20.000.000
PERTANYAAN
•HITUNGLAH PAJAK PERTAMBAHAN NILAI UNTUK PT JAYA PRIMA YANG HARUS DILAPORKAN
DAN DISETOR DALAM SPT MASA PPN?
•KAPAN PALING LAMBAT PPN PT JAYA PRIMA HARUS DILAPORKAN
•PT JAYA PRIMA HARUS MELAPORKAN PPN DENGAN MENGGUNAKAN FORMULIR SPT MASA
PPN BENTUK APA?
•APAKAH PT JAYA PRIMA DIHARUSKAN MELAPORKAN DENGAN MENGGUNAKANE-SPT PPN ?

More Related Content

What's hot

PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
Giri Jati Ayu Pramesti
 
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Alfia Oktaviani
 
Contoh penyesuaian
Contoh penyesuaianContoh penyesuaian
Contoh penyesuaian
Syawal S.Pd
 
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki ArdoniPajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Riki Ardoni
 
Contoh penyesuaian
Contoh penyesuaianContoh penyesuaian
Contoh penyesuaian
Smansa Puriala
 
Pajak penghasilan pasal 24
Pajak penghasilan pasal 24Pajak penghasilan pasal 24
Pajak penghasilan pasal 24
Fajri A
 
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Vio Subagyo
 
Akuntansi PPN
Akuntansi PPNAkuntansi PPN
Akuntansi PPN
Fajri A
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Dunia Pendidikan
 
IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)
Tesalonika S
 
Bab 3 Cashflow
Bab 3 CashflowBab 3 Cashflow
Bab 3 CashflowDiarta
 
Pencatatan Transaksi Bisnis
Pencatatan Transaksi BisnisPencatatan Transaksi Bisnis
Pencatatan Transaksi Bisnis
Budianto Budie
 
Belanjawan tunai dan varian
Belanjawan tunai dan varianBelanjawan tunai dan varian
Belanjawan tunai dan varianMiss Jia
 
Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26
Falanni Firyal Fawwaz
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23
Asep suryadi
 
Soal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaianSoal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaian
Azzalia Kurnianingrum
 
Jurnal penyesuaian Akuntansi
Jurnal penyesuaian AkuntansiJurnal penyesuaian Akuntansi
Jurnal penyesuaian Akuntansi
Rodhiyah N. Zulaikhoh
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Bbe Mee
 
Ilustrasi siklus akuntansi
Ilustrasi siklus akuntansiIlustrasi siklus akuntansi
Ilustrasi siklus akuntansiRusmin Galatama
 

What's hot (20)

PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
PPh 22, 23 dan 4 ayat (2)
 
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Alfia Oktaviani, Suryanih, Institut STIAMI
 
Contoh penyesuaian
Contoh penyesuaianContoh penyesuaian
Contoh penyesuaian
 
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki ArdoniPajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
Pajak Penghasilan Pasal 25 - Riki Ardoni
 
Contoh penyesuaian
Contoh penyesuaianContoh penyesuaian
Contoh penyesuaian
 
Pajak penghasilan pasal 24
Pajak penghasilan pasal 24Pajak penghasilan pasal 24
Pajak penghasilan pasal 24
 
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21Contoh kasus-spt-pph-psl-21
Contoh kasus-spt-pph-psl-21
 
Akuntansi PPN
Akuntansi PPNAkuntansi PPN
Akuntansi PPN
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
 
Pajak
Pajak Pajak
Pajak
 
IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)
 
Bab 3 Cashflow
Bab 3 CashflowBab 3 Cashflow
Bab 3 Cashflow
 
Pencatatan Transaksi Bisnis
Pencatatan Transaksi BisnisPencatatan Transaksi Bisnis
Pencatatan Transaksi Bisnis
 
Belanjawan tunai dan varian
Belanjawan tunai dan varianBelanjawan tunai dan varian
Belanjawan tunai dan varian
 
Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 26
 
penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23 penjelasan Pph pasal 23
penjelasan Pph pasal 23
 
Soal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaianSoal jurnal penyesuaian
Soal jurnal penyesuaian
 
Jurnal penyesuaian Akuntansi
Jurnal penyesuaian AkuntansiJurnal penyesuaian Akuntansi
Jurnal penyesuaian Akuntansi
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
 
Ilustrasi siklus akuntansi
Ilustrasi siklus akuntansiIlustrasi siklus akuntansi
Ilustrasi siklus akuntansi
 

Similar to Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn

Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
Bayu Sarjono
 
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.pptPERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
DinaHerlina7
 
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .pptPERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
AtomeFinance
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
faridamaya2
 
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONIAkuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Riki Ardoni
 
Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46
ChandraKurniawan27
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
Membangun city
 
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuAnalisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Patricia Njoto
 
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
CesiliaArum1
 
Kewajiban perpajakan bagi bendahara desa
Kewajiban perpajakan bagi bendahara desaKewajiban perpajakan bagi bendahara desa
Kewajiban perpajakan bagi bendahara desa
Arie Martapane
 
P ph pasal 25
P ph pasal 25P ph pasal 25
P ph pasal 25
Membangun city
 
Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012
dionisiusal
 
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPhPenjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Woe-lant Liebt Bleistift
 
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptxKelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
KM5SDNegeri3Katerban
 
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tuaPerlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Dwi Utomo
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
Arief Tersenyum
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
YABES HULU
 

Similar to Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn (20)

Slide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badanSlide acc-203-slide-p ph-badan
Slide acc-203-slide-p ph-badan
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.pptPERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
PERTEMUAN 4-5 Pajak Penghasilan Pasal 24 DAN 25.ppt
 
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .pptPERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
PERTEMUAN 4-5 PPH 24 DAN 25 .ppt
 
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptxMATERI 3.7 KELAS 11.pptx
MATERI 3.7 KELAS 11.pptx
 
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONIAkuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
Akuntansi Pajak Penghasilan - RIKI ARDONI
 
Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46Akp 11 p ph psak 46
Akp 11 p ph psak 46
 
PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keuAnalisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
Analisis koreksi fiskal_atas_laporan_keu
 
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
10- Pajak Penghasilan Pasal 25.ppt
 
Kewajiban perpajakan bagi bendahara desa
Kewajiban perpajakan bagi bendahara desaKewajiban perpajakan bagi bendahara desa
Kewajiban perpajakan bagi bendahara desa
 
P ph pasal 25
P ph pasal 25P ph pasal 25
P ph pasal 25
 
Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012Perpajakan ii 12042012
Perpajakan ii 12042012
 
Pph 25
Pph 25Pph 25
Pph 25
 
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPhPenjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
Penjelasan Pasal 4 ayat (2) UU PPh
 
2
22
2
 
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptxKelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
Kelompok 4_PPh Pasal 25 & Pasal 4 Ayat 2.pptx
 
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tuaPerlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tua
 
Akunt pajak i iii
Akunt pajak i iiiAkunt pajak i iii
Akunt pajak i iii
 
PPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADANPPH WAJIB PAJAK BADAN
PPH WAJIB PAJAK BADAN
 

Contoh kasus p_ph_25_dan_ppn

  • 1. Kasus 1 Berikut ini adalah data perpajakan untuk CV Herman & Lia Tahun Pajak 2010 Peredaran Usaha Rp 15.000.000.000 Biaya Operasional seluruhnya Rp 9.000.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 6.000.000.000 Jumlah Kredit Pajak -PPh Pasal 22 Rp 40.000.000 -PPh Pasal 23 Rp 35.000.000 -PPh Pasal 25 Rp 5.000.000 Hitung Angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun 2011 untuk CV Herman & Lia ! Kasus 2 Berikut ini adalah data perpajakan untuk PT. Shinta Corp Tahun Pajak 2010 Peredaran Usaha Rp 20.000.000.000 Biaya Operasional Seluruhnya Rp 8.000.000.000 Penghasilan Kena Pajak Rp 12.000.000.000 Jumlah Kredit Pajak -PPh Pasal 22 Rp 50.000.000 -PPh Pasal 23 Rp 60.000.000 Sisa kerugian tahun sebelumnya yang masih dikompensasikan Rp 16.000.000.000 Sisa kerugian yang belum dikompensasikan tahun 2010 Rp 6.000.000.000 Hitung Angsuran PPh Pasal 25 Tahun 2011 untuk PT. Shina Corp !
  • 2. Jawaban Kasus 1 -Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang memperoleh fasilitas (4.800.000.000/15.000.000.000)x 6.000.000.000 = Rp 1.920.000.000 -Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang tidak memperoleh fasilitas (6.000.000.0000 – 1.920.000.000) = Rp 4.080.000.000 PPh Terutang -(50% x 25%) x Rp 1.920.000.000 = Rp 240.000.000 -25% x Rp 4.080.000.000 = Rp 1.020.000.000 Jumlah PPh Terutang = Rp 1.260.000.000 -Jumlah Kredit Pajak - PPh Pasal 22 Rp 40.000.000 - PPh Pasal 23 Rp 35.000.000 Jumlah Kredit Pajak = Rp 75.000.000 -Jumlah PPh Yang Harus Dibayar Sendiri = Rp 1.185.000.000 -Jumlah Angsuran Per Bulan Tahun 2011 ( Rp 1.185.000.000 : 12 bulan) = Rp 98.750.000 *Catatan Kredit Pajak PPh Pasal 25 tidak menjadi pengurang dalam penghitungan angsuran PPh Pasal 25
  • 3. Jawaban Kasus 2 -Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang memperoleh fasilitas (4.800.000.000/20.000.000.000)x 6.000.000.000 = Rp 1.440.000.000 -Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang tidak memperoleh fasilitas (6.000.000.0000 – 1.440.000.000) = Rp 4.560.000.000 PPh Terutang -(50% x 25%) x Rp 1.440.000.000 = Rp 180.000.000 -25% x Rp 4.5600.000.000 = Rp 1.140.000.000 Jumlah PPh Terutang = Rp 1.320.000.000 -Jumlah Kredit Pajak - PPh Pasal 22 Rp 60.000.000 - PPh Pasal 23 Rp 50.000.000 Jumlah Kredit Pajak = Rp 120.000.000 -Jumlah PPh Yang Harus Dibayar Sendiri = Rp 1.200.000.000 -Jumlah Angsuran Per Bulan Tahun 2011 ( Rp 1.205.000.000 : 12 bulan) = Rp 100.000.000 *Catatan Kredit Pajak PPh Pasal 25 tidak menjadi pengurang dalam penghitungan angsuran PPh Pasal 25
  • 4. PT. JAYAPRIMA ADALAH PENGUSAHA KENA PAJAK DIMANA UNTUK MASA MARET 2011 TRANSAKSI YANG DILAKUKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT: •PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI PT A SEBESAR RP 45.000.000 •PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI PT B SEBESAR RP 75.000.000 •IMPOR BARANG DAGANG DARI JEPANG DENGAN NILAI COST INSURANCE FREIGHT (CIF) SEBESAR RP 100.000.000 DAN BEA MASUK SEBESAR RP 1.000.000 •PENJUALAN KEPADA PT. C SEBESAR RP 155.000.000 •PENJUALAN KEPADA PT. D SEBESAR RP 190.000.000 •PEMBELIAN AC DARI PT. E SEBESAR RP 5.500.000 (BELUM TERMASUK PPN) •MEMBAYAR BIAYA IKLAN KEPADA HARIAN SUARA MEDIA SEBESAR RP 3.300.000 (TERMASUK PPN) •DITERIMA UANG MUKA PENJUALAN DARI PT. F SEBESAR RP 150.000.000 •PENJUALAN KEPADA PT G SEBESAR RP 155.000.000 •RETUR PENJUALAN DARI PT H SEBESAR RP 5.000.000 •RETUR PEMBELIAN KEPADA PT J SEBESAR RP 10.000.000 •MEMBAYAR SEWA GEDUNG KEPADA PT. K SEBESAR RP 25.000.000 •PEMBELIAN MOBIL SEDAN UNTUK MOBIL DINAS DIREKSI SEBESAR RP 220.000.000 (TERMASUK PPN) •PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI CV. X SEBESAR RP 20.000.000 PERTANYAAN •HITUNGLAH PAJAK PERTAMBAHAN NILAI UNTUK PT JAYA PRIMA YANG HARUS DILAPORKAN DAN DISETOR DALAM SPT MASA PPN? •KAPAN PALING LAMBAT PPN PT JAYA PRIMA HARUS DILAPORKAN •PT JAYA PRIMA HARUS MELAPORKAN PPN DENGAN MENGGUNAKAN FORMULIR SPT MASA PPN BENTUK APA? •APAKAH PT JAYA PRIMA DIHARUSKAN MELAPORKAN DENGAN MENGGUNAKANE-SPT PPN ?