Dokumen tersebut memberikan informasi transaksi PT Jayaprima selama masa Maret 2011 beserta pertanyaan terkait perhitungan, pelaporan, dan penyampaian SPT PPN perusahaan tersebut.
Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran Pajak Penghasilan dalam Tahun Pajak berjalan untuk suatu bulan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Undang-Undang PPh.
Sederhananya, Ketentuan ini mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sendiri dalam tahun berjalan.
Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 adalah angsuran Pajak Penghasilan dalam Tahun Pajak berjalan untuk suatu bulan yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Undang-Undang PPh.
Sederhananya, Ketentuan ini mengatur tentang penghitungan besarnya angsuran bulanan yang harus dibayar oleh Wajib Pajak sendiri dalam tahun berjalan.
Di Negara kita Indonesia, Sistem Perpajakan (Taxation) menganut sistem Self Assessment yang memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Wajib Pajak untuk menghitung,menyetor dan melaporkan sendiri aatas pajak yang terurang.
Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 4 (1) UU PPh, Penghasilan merupakan setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajip Pajak atas seluruh penghasilannya. Akan tetapi tidak semua penghasilan dikenakan pajak penghasilan, mengingat fungsi dari Pajak dalam pencapaian kebijakan ekonomi.
Perlakuan perpajakan terhadap tunjangan hari tuaDwi Utomo
Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua adalah beberapa fasilitas kenikmatan yang diberikan dari perusahaan kepada karyawan. Jadi bagaimana sebenarnya perhitungan pajak untuk Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua dan Jaminan Hari Tua? Silahkan simak paparan dalam bentuk slide dibawah ini.
1. Kasus 1
Berikut ini adalah data perpajakan untuk CV Herman & Lia Tahun Pajak 2010
Peredaran Usaha Rp 15.000.000.000
Biaya Operasional seluruhnya Rp 9.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 6.000.000.000
Jumlah Kredit Pajak
-PPh Pasal 22 Rp 40.000.000
-PPh Pasal 23 Rp 35.000.000
-PPh Pasal 25 Rp 5.000.000
Hitung Angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun 2011 untuk CV Herman & Lia !
Kasus 2
Berikut ini adalah data perpajakan untuk PT. Shinta Corp Tahun Pajak 2010
Peredaran Usaha Rp 20.000.000.000
Biaya Operasional Seluruhnya Rp 8.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak Rp 12.000.000.000
Jumlah Kredit Pajak
-PPh Pasal 22 Rp 50.000.000
-PPh Pasal 23 Rp 60.000.000
Sisa kerugian tahun sebelumnya yang masih dikompensasikan Rp 16.000.000.000
Sisa kerugian yang belum dikompensasikan tahun 2010 Rp 6.000.000.000
Hitung Angsuran PPh Pasal 25 Tahun 2011 untuk PT. Shina Corp !
2. Jawaban Kasus 1
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang memperoleh
fasilitas
(4.800.000.000/15.000.000.000)x 6.000.000.000 = Rp 1.920.000.000
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang tidak
memperoleh fasilitas
(6.000.000.0000 – 1.920.000.000) = Rp 4.080.000.000
PPh Terutang
-(50% x 25%) x Rp 1.920.000.000 = Rp 240.000.000
-25% x Rp 4.080.000.000 = Rp 1.020.000.000
Jumlah PPh Terutang = Rp 1.260.000.000
-Jumlah Kredit Pajak
- PPh Pasal 22 Rp 40.000.000
- PPh Pasal 23 Rp 35.000.000
Jumlah Kredit Pajak = Rp 75.000.000
-Jumlah PPh Yang Harus Dibayar Sendiri = Rp 1.185.000.000
-Jumlah Angsuran Per Bulan Tahun 2011
( Rp 1.185.000.000 : 12 bulan) = Rp 98.750.000
*Catatan Kredit Pajak PPh Pasal 25 tidak menjadi pengurang dalam penghitungan
angsuran PPh Pasal 25
3. Jawaban Kasus 2
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang memperoleh
fasilitas
(4.800.000.000/20.000.000.000)x 6.000.000.000 = Rp 1.440.000.000
-Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian Peredaran Bruto yang tidak
memperoleh fasilitas
(6.000.000.0000 – 1.440.000.000) = Rp 4.560.000.000
PPh Terutang
-(50% x 25%) x Rp 1.440.000.000 = Rp 180.000.000
-25% x Rp 4.5600.000.000 = Rp 1.140.000.000
Jumlah PPh Terutang = Rp 1.320.000.000
-Jumlah Kredit Pajak
- PPh Pasal 22 Rp 60.000.000
- PPh Pasal 23 Rp 50.000.000
Jumlah Kredit Pajak = Rp 120.000.000
-Jumlah PPh Yang Harus Dibayar Sendiri = Rp 1.200.000.000
-Jumlah Angsuran Per Bulan Tahun 2011
( Rp 1.205.000.000 : 12 bulan) = Rp 100.000.000
*Catatan Kredit Pajak PPh Pasal 25 tidak menjadi pengurang dalam penghitungan
angsuran PPh Pasal 25
4. PT. JAYAPRIMA ADALAH PENGUSAHA KENA PAJAK DIMANA UNTUK MASA MARET 2011
TRANSAKSI YANG DILAKUKAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
•PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI PT A SEBESAR RP 45.000.000
•PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI PT B SEBESAR RP 75.000.000
•IMPOR BARANG DAGANG DARI JEPANG DENGAN NILAI COST INSURANCE FREIGHT (CIF)
SEBESAR RP 100.000.000 DAN BEA MASUK SEBESAR RP 1.000.000
•PENJUALAN KEPADA PT. C SEBESAR RP 155.000.000
•PENJUALAN KEPADA PT. D SEBESAR RP 190.000.000
•PEMBELIAN AC DARI PT. E SEBESAR RP 5.500.000 (BELUM TERMASUK PPN)
•MEMBAYAR BIAYA IKLAN KEPADA HARIAN SUARA MEDIA SEBESAR RP 3.300.000 (TERMASUK
PPN)
•DITERIMA UANG MUKA PENJUALAN DARI PT. F SEBESAR RP 150.000.000
•PENJUALAN KEPADA PT G SEBESAR RP 155.000.000
•RETUR PENJUALAN DARI PT H SEBESAR RP 5.000.000
•RETUR PEMBELIAN KEPADA PT J SEBESAR RP 10.000.000
•MEMBAYAR SEWA GEDUNG KEPADA PT. K SEBESAR RP 25.000.000
•PEMBELIAN MOBIL SEDAN UNTUK MOBIL DINAS DIREKSI SEBESAR RP 220.000.000 (TERMASUK
PPN)
•PEMBELIAN BARANG DAGANG DARI CV. X SEBESAR RP 20.000.000
PERTANYAAN
•HITUNGLAH PAJAK PERTAMBAHAN NILAI UNTUK PT JAYA PRIMA YANG HARUS DILAPORKAN
DAN DISETOR DALAM SPT MASA PPN?
•KAPAN PALING LAMBAT PPN PT JAYA PRIMA HARUS DILAPORKAN
•PT JAYA PRIMA HARUS MELAPORKAN PPN DENGAN MENGGUNAKAN FORMULIR SPT MASA
PPN BENTUK APA?
•APAKAH PT JAYA PRIMA DIHARUSKAN MELAPORKAN DENGAN MENGGUNAKANE-SPT PPN ?