Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pengecatan sitokimia pada leukemia yang dapat membantu diagnosis dan klasifikasi tipe leukemia. Beberapa metode pengecatan yang dijelaskan antara lain mieloperoksidase, sudan black, PAS, LAP, dan nonspesifik esterase, beserta prinsip, reagen, dan interpretasi hasilnya.
Flow cytometry adalah metode untuk mengukur sifat seluler dengan mengalirkan sel melalui laser. Terdiri dari sistem fluida, optik, dan elektronik. Digunakan untuk menganalisis ekspresi permukaan sel, mengklasifikasi jenis sel, dan memisahkan subpopulasi sel dengan aplikasi di bidang biomedis dan biologi.
Coombs' test adalah tes antiglobulin yang digunakan untuk mendeteksi antibodi dan komponen komplemen yang melekat pada sel darah merah. Tes ini terdiri atas Direct Antiglobulin Test untuk mendeteksi adanya antibodi atau komplemen in vivo, dan Indirect Antiglobulin Test untuk mendeteksi antibodi bebas dalam serum secara in vitro. Prinsipnya adalah menggunakan antihuman globulin untuk mengaglutinasi sel darah merah yang telah terlekati antibodi atau
Metode kolorimetri untuk mengukur kadar hemoglobin darah meliputi metode hematin asam, hematin alkali, cyanmethemoglobin, oksihemoglobin, dan SLS-hemoglobin. Metode-metode tersebut berbeda dalam prinsip reaksi pembentukan derivat hemoglobin yang berwarna untuk diukur absorbsinya.
Flow cytometry adalah metode untuk mengukur sifat seluler dengan mengalirkan sel melalui laser. Terdiri dari sistem fluida, optik, dan elektronik. Digunakan untuk menganalisis ekspresi permukaan sel, mengklasifikasi jenis sel, dan memisahkan subpopulasi sel dengan aplikasi di bidang biomedis dan biologi.
Coombs' test adalah tes antiglobulin yang digunakan untuk mendeteksi antibodi dan komponen komplemen yang melekat pada sel darah merah. Tes ini terdiri atas Direct Antiglobulin Test untuk mendeteksi adanya antibodi atau komplemen in vivo, dan Indirect Antiglobulin Test untuk mendeteksi antibodi bebas dalam serum secara in vitro. Prinsipnya adalah menggunakan antihuman globulin untuk mengaglutinasi sel darah merah yang telah terlekati antibodi atau
Metode kolorimetri untuk mengukur kadar hemoglobin darah meliputi metode hematin asam, hematin alkali, cyanmethemoglobin, oksihemoglobin, dan SLS-hemoglobin. Metode-metode tersebut berbeda dalam prinsip reaksi pembentukan derivat hemoglobin yang berwarna untuk diukur absorbsinya.
Tes substitusi merupakan tes lanjutan untuk mengetahui gangguan faktor koagulasi secara lebih terinci. Tes ini dilakukan dengan mencampur plasma penderita dengan plasma kontrol, plasma yang mengandung faktor defisiensi, atau plasma tua/terabsorpsi untuk mengetahui faktor mana yang mengalami defisiensi. Hasil tes substitusi dapat menunjukkan defisiensi faktor VIII, IX, XI, XII, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar fibrinogen menggunakan metode Clauss, termasuk prinsip, prosedur, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya."
1. The document discusses trombopiesis and megakariopoiesis, the production of platelets from megakaryocytes in the bone marrow.
2. Key steps include megakaryocyte maturation through endomitosis and proplatelet formation, which release platelet fragments into circulation.
3. Platelets are the smallest blood cells and function in hemostasis and thrombosis through adhesion, secretion of granule contents, and aggregation.
Teks ini membahas tentang elektroforesis kapiler menggunakan alat Minicap untuk memisahkan molekul seperti protein, lipoprotein, isoenzim, dan hemoglobin. Metode ini bekerja dengan memisahkan molekul berdasarkan kecepatan elektroforesisnya dalam tabung kapiler dengan diameter 100 μm yang dipengaruhi pH elektrolit dan aliran elektroosmosis. Teks ini juga menjelaskan prosedur dan komponen elektroforesis protein, hemoglobin, dan immunotyping
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2Endang Siahaan
1. Metoda pemeriksaan HbA1c secara ion-exchange HPLC merupakan metoda standar yang direkomendasikan IFCC untuk menilai kadar HbA1c.
2. Prinsipnya adalah memisahkan fraksi hemoglobin berdasarkan muatan listriknya menggunakan kolom bermuatan ion.
3. HbA1c memberikan gambaran kadar glikemik 2-3 bulan terakhir dan digunakan untuk diagnosis dan pemantauan diabetes.
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut merangkum beberapa materi praktikum mikrobiologi tentang sistem muskuloskeletal, meliputi identifikasi dan uji beberapa jenis bakteri patogen seperti Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, Mycobacterium tuberculosis, dan Pseudomonas aeroginosa.
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Dokumen tersebut membahas tentang hemostasis dan mekanisme pengendalian darah. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga hal utama: 1) Hemostasis mempertahankan aliran darah yang cair dengan mencegah perdarahan berlebihan melalui pembentukan sumbat darah, 2) Sistem hemostasis melibatkan trombosit, faktor koagulasi, pembuluh darah, dan inhibitor, 3) Kelainan hemostasis dapat menyebabkan perdarahan atau t
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur hitung jenis lekosit secara manual dan otomatis. Secara manual melibatkan pembuatan hapusan darah, pewarnaan, dan perhitungan secara visual di bawah mikroskop. Secara otomatis menggunakan berbagai metode seperti impedansi, scatter cahaya, dan fluoresensi untuk menghitung dan membedakan jenis lekosit dengan lebih cepat dan akurat. Kedua metode memiliki kelebi
Tes substitusi merupakan tes lanjutan untuk mengetahui gangguan faktor koagulasi secara lebih terinci. Tes ini dilakukan dengan mencampur plasma penderita dengan plasma kontrol, plasma yang mengandung faktor defisiensi, atau plasma tua/terabsorpsi untuk mengetahui faktor mana yang mengalami defisiensi. Hasil tes substitusi dapat menunjukkan defisiensi faktor VIII, IX, XI, XII, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar fibrinogen menggunakan metode Clauss, termasuk prinsip, prosedur, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasilnya."
1. The document discusses trombopiesis and megakariopoiesis, the production of platelets from megakaryocytes in the bone marrow.
2. Key steps include megakaryocyte maturation through endomitosis and proplatelet formation, which release platelet fragments into circulation.
3. Platelets are the smallest blood cells and function in hemostasis and thrombosis through adhesion, secretion of granule contents, and aggregation.
Teks ini membahas tentang elektroforesis kapiler menggunakan alat Minicap untuk memisahkan molekul seperti protein, lipoprotein, isoenzim, dan hemoglobin. Metode ini bekerja dengan memisahkan molekul berdasarkan kecepatan elektroforesisnya dalam tabung kapiler dengan diameter 100 μm yang dipengaruhi pH elektrolit dan aliran elektroosmosis. Teks ini juga menjelaskan prosedur dan komponen elektroforesis protein, hemoglobin, dan immunotyping
Pemeriksaan hb a1c secara ion exchange hplc 2Endang Siahaan
1. Metoda pemeriksaan HbA1c secara ion-exchange HPLC merupakan metoda standar yang direkomendasikan IFCC untuk menilai kadar HbA1c.
2. Prinsipnya adalah memisahkan fraksi hemoglobin berdasarkan muatan listriknya menggunakan kolom bermuatan ion.
3. HbA1c memberikan gambaran kadar glikemik 2-3 bulan terakhir dan digunakan untuk diagnosis dan pemantauan diabetes.
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut merangkum beberapa materi praktikum mikrobiologi tentang sistem muskuloskeletal, meliputi identifikasi dan uji beberapa jenis bakteri patogen seperti Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, Mycobacterium tuberculosis, dan Pseudomonas aeroginosa.
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Arthritis rheumatoid adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi secara kronis. Faktor reumatoid (RF) adalah antibodi yang bereaksi dengan IgG dan uji RF dilakukan dengan metode aglutinasi lateks. Berdasarkan pemeriksaan, sampel pasien tidak mengandung RF.
Dokumen tersebut membahas tentang hemostasis dan mekanisme pengendalian darah. Secara singkat, dokumen menjelaskan tiga hal utama: 1) Hemostasis mempertahankan aliran darah yang cair dengan mencegah perdarahan berlebihan melalui pembentukan sumbat darah, 2) Sistem hemostasis melibatkan trombosit, faktor koagulasi, pembuluh darah, dan inhibitor, 3) Kelainan hemostasis dapat menyebabkan perdarahan atau t
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai prosedur hitung jenis lekosit secara manual dan otomatis. Secara manual melibatkan pembuatan hapusan darah, pewarnaan, dan perhitungan secara visual di bawah mikroskop. Secara otomatis menggunakan berbagai metode seperti impedansi, scatter cahaya, dan fluoresensi untuk menghitung dan membedakan jenis lekosit dengan lebih cepat dan akurat. Kedua metode memiliki kelebi
This document summarizes the case of a 7-year-old Filipino girl who presented with fever, cough, periorbital and neck swelling, and weight gain for 2-3 weeks. Her examination found edema, arthritis, a facial rash, hemolytic anemia, thrombocytopenia, proteinuria, and low complement levels. Her hospital course involved worsening edema, ascites, oliguria, and gastrointestinal bleeding. Testing found positive antinuclear antibodies, anti-DNA antibodies, and low complement levels consistent with systemic lupus erythematosus. The document provides background information on SLE including definitions, epidemiology, clinical manifestations, diagnostic criteria, and laboratory findings.
Dokumen tersebut merupakan makalah hematologi yang membahas tentang cara pengambilan darah vena dan kapiler, cara memperoleh plasma dan serum, pemeriksaan kadar hemoglobin, dan hitung jumlah leukosit.
Laporan jaga residensi bagian ilmu kesehatan mata menggambarkan kasus trauma terbuka bola mata akibat terkena pelantingan granit saat memotong lantai, yang mengakibatkan laserasi kornea dan palpebra serta ditemukannya benda asing di dalam mata. Pasien menjalani eviscerasi dan jahitan palpebra, dan kondisinya membaik pada follow up hari pertama.
Preparat apus darah dibuat dengan metode apus dan pewarnaan Giemsa untuk membedakan struktur eritrosit dan leukosit. Preparat menunjukkan eritrosit berbentuk bikonkaf tanpa inti, sedangkan leukosit bermacam-macam bentuk dengan inti berwarna ungu akibat pewarnaan. Preparat ini berguna untuk mempelajari komponen darah.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang pemeriksaan Prothrombin Time (PTT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) secara otomatis. Pemeriksaan ini digunakan untuk menilai fungsi koagulasi melalui jalur ekstrinsik, intrinsik, dan bersama dengan mengukur waktu pembekuan plasma menggunakan metode cahaya tersebar.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
This document discusses bone marrow aspiration and biopsy procedures. It describes the purposes of these procedures, which include confirming diagnoses, assessing treatment responses, and obtaining specimens. It outlines the types of stains and examinations used in bone marrow aspiration and biopsy to analyze cellularity, erythropoiesis, leucopoiesis, megakaryopoiesis, and iron stores. The advantages and disadvantages of aspiration and biopsy are provided. Common sites for obtaining bone marrow samples and the needles used are also described.
This document discusses leukemias and provides information about various types of acute myeloid leukemia (AML) including AML subtypes M0 through M5. It defines each AML subtype based on percentage of blasts, presence of specific cell types, and immunophenotype. For each subtype, it provides examples of bone marrow smears and cytochemical staining patterns. It also discusses features of AML with recurrent genetic abnormalities and highlights clinical signs and pathogenesis. Overall, the document serves as a comprehensive reference for classification and identification of different AML subtypes.
This document provides an overview of cytotechniques, including:
- The history of cytology and key figures like Papanicolaou
- Different types of cytology samples like exfoliative, aspiration, and body fluids
- Steps for processing samples including collection, preparation, fixation, staining
- Details of liquid-based cytology techniques like ThinPrep
- Commonly used stains like Papanicolaou and May-Grunwald-Giemsa
- Applications of immunocytochemistry in tumor diagnosis and prognostic markers
In summary, it discusses the development of cytology as a diagnostic tool, the various techniques used to process cytology samples, and how staining and immunocy
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengecatan sitokimia pada leukemia yang dapat membedakan tipe sel darah putih satu dengan yang lain, khususnya membedakan antara leukemia limfoblastik dan mieloblastik. Beberapa metode pengecatan yang dijelaskan adalah mieloperoksidase, sudan black, periodic acid-schiff, dan leukosit alkalin fosfatase.
Dokumen tersebut membahas tentang patogenesis, diagnosis, dan gambaran klinis paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH). PNH disebabkan oleh mutasi gen PIG-A yang mengakibatkan defisiensi protein yang melekat pada permukaan sel oleh glycophospatidyl inositol. Hal ini menyebabkan aktivasi komplemen yang berlebihan dan hemolisis. Diagnosis didasarkan pada tes komplemen seperti sucrose lysis test dan flow sitometri untuk mengidentifikasi sel yang kekurangan protein ter
Tinjauan pustaka ini membahas patogenesis, diagnosis, dan klasifikasi paroxysmal nocturnal hemoglobinuria (PNH). PNH disebabkan oleh mutasi gen PIG-A yang mengakibatkan defisiensi protein yang terikat pada permukaan sel seperti DAF dan CD59. Ini menyebabkan aktivasi komplemen yang berlebihan dan hemolisis. Diagnosis didasarkan pada tes komplemen seperti sucrose lysis test dan flow sitometri untuk mengukur defisiensi CD55 dan CD59. PNH dik
Pengukuran Berbagai Marker Enzim dari Merk Elabscience - PT Indogen Intertama...marketingIndogen
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai metode pengukuran aktivitas enzim, termasuk contoh-contoh enzim yang diuji seperti katalase, β-amilase, mieloperoksidase, xantin oksidase, dan alanin aminotransferase. Juga disebutkan beberapa produk kit assay pengujian aktivitas enzim dari perusahaan Elabscience.
Ebastine mengalami metabolisme panjang oleh enzim sitokrom P450 di hati manusia untuk membentuk metabolit hidroksi dan dealkilebastine, kemudian metabolit lanjutan carebastine. Studi menunjukkan bahwa CYP2J2 berperan utama dalam hidroksilasi ebastine, sedangkan CYP3A4 berperan utama dalam dealkilasi ebastine dan metabolitnya. Temuan ini berguna untuk memahami interaksi obat ebastine in vivo.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang presentasi yang membahas berbagai topik terkait anemia, seperti hematopoiesis, eritropoiesis, klasifikasi anemia, anemia defisiensi besi, thalasemia, hemoglobinopati, dan anemia makrositik.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan ANA dengan metode imunofluoresens indirek. Metode ini digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis antibodi antinuklear yang ada dalam serum pasien dengan pola fluoresensi nukleus berupa homogen, perifer, bercak atau nukleolar. Teknik TITERPLANE dari EUROIMMUN digunakan untuk standardisasi pemeriksaan ini dengan menggunakan substrat HEp-20-10 dan hati primata serta dil
Teks ini membahas tentang pengujian antibodi antinuklir (ANA) pada penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE). Metode pengujian ANA meliputi pemeriksaan imunofluoresensi pada sel Hep-2, tes ELISA, dan tes strip Euroline. Pemeriksaan ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau SLE karena keberadaan ANA dapat menunjukkan aktivitas penyakit.
The document discusses flow cytometry and its clinical application in monitoring CD4 T lymphocyte counts. Flow cytometry works by passing fluorescent-labeled cells in a fluid stream through a laser which causes fluorescence. Detectors then measure the cells' light scattering and fluorescence properties to characterize the cells and identify subsets. The document provides details on using the BD FACSCalibur flow cytometer to measure CD4 counts via two-color staining and gating on T lymphocyte populations. Normal CD4 values in adults and children are listed.
The document discusses viral load testing using NASBA (Nucleic Acid Sequence-Based Amplification) technology. It describes the NASBA process which uses 3 enzymes to amplify viral RNA or DNA in one temperature. The document provides examples of using NASBA to test viral load in HIV samples and discusses the benefits of NASBA including its high throughput, minimal hands-on time, and ability to detect down to 10-10^7 copies/ml.
This document summarizes methods for quantitatively determining serum immunoglobulin A (IgA) concentration, including radial immunodiffusion (RID), nephelometry, and enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). RID involves measuring the diameter of precipitation rings formed between serum IgA and antibody-containing agar. Nephelometry measures light scatter from immune complexes formed between serum IgA and anti-IgA antiserum. ELISA uses a capture antibody to bind serum IgA and a labeled secondary antibody for detection. ELISA provides the best sensitivity while nephelometry is most commonly used in clinical labs due to its rapid automation capabilities. Normal IgA levels, deficiencies, and causes of high values are also
This document discusses thyroid hormone tests (T3, T4, TSH, fT4) and their principles, procedures, and clinical significance. It describes the hormones T3 and T4, how they are regulated by the hypothalamus-pituitary-thyroid axis, and common thyroid disorders like hypothyroidism and hyperthyroidism. It provides details on specific assays for the hormones, including radioimmunoassay, immunoradiometric assay, enzyme immunoassay, and electrochemiluminescent assay. Reference ranges and clinical implications of test results are also covered.
1. Western Blot dan RIBA merupakan tes konfirmasi untuk infeksi HIV yang mendeteksi antibodi terhadap protein inti, polimerase, dan envelope virus HIV.
2. Terdapat perbedaan antara Western Blot dan RIBA dalam hal protein yang digunakan sebagai antigen.
3. Hasil tes dapat negatif palsu, indeterminate, atau positif tergantung pola protein HIV yang terdeteksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kadar antigen CA 125 dengan metode ELISA untuk skrining, diagnosis, pemantauan terapi, dan prognosis kanker ovarium. Metode ELISA digunakan karena ekonomis dan sensitivitas yang tinggi. Kadar CA 125 yang meningkat dapat menandakan adanya kanker ovarium.
Tinjauan pustaka mengenai trombositopenia pada demam berdarah dengue membahas mekanisme penyebabnya yaitu supresi sumsum tulang, aktivasi dan destruksi trombosit oleh virus, serta disfungsi trombosit. Pemeriksaan jumlah trombosit penting untuk diagnosis dan pemantauan, dapat dilakukan secara manual maupun otomatis. Terapi trombositopenia meliputi transfusi trombosit dalam kondisi tertentu.
Thrombelastography (TEG) adalah tes koagulasi yang dilakukan di samping pasien untuk mengukur berbagai parameter koagulasi dalam 30 menit. TEG dapat digunakan untuk memantau koagulasi pada operasi jantung dan transplantasi hati serta mendeteksi gangguan koagulasi pada pasien trauma.
Dokumen tersebut membahas sindrom mielodisplastik yang merupakan kelompok penyakit neoplastik pada sel induk hemopoietik yang ditandai oleh kegagalan sumsum tulang dan kelainan sel darah. Dibahas pula patogenesis, diagnosis, klasifikasi, dan prognosis sindrom mielodisplastik menurut WHO dan terapi yang diberikan.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang penggunaan alat otomatis Sysmex XE-2100 untuk pemeriksaan darah lengkap (CBC). Alat ini menggunakan teknologi kombinasi impedansi listrik dan aliran sitometri untuk menghitung parameter darah seperti eritrosit, leukosit, trombosit, hemoglobin, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan prinsip kerja, komponen utama, dan interferensi sampel yang dapat mempengaruhi
Tutor ini membahas prosedur pewarnaan Gram, Ziehl-Neelsen, Neisser, dan Trichomonas untuk mengidentifikasi bakteri dan parasit. Pewarnaan Gram membedakan bakteri menjadi Gram positif dan negatif berdasarkan kemampuan mengikat zat pewarna. Ziehl-Neelsen digunakan untuk mengidentifikasi Mycobacterium. Neisser untuk melihat granula pada C. diphtheriae.
This document provides information about various antimicrobial susceptibility testing methods, including broth dilution, agar dilution, disc diffusion (Kirby-Bauer), and Etest. It discusses preparing bacterial inoculums, selecting antimicrobials, reading results, and factors that can influence zone sizes. Minimum inhibitory concentrations (MICs) and minimum bactericidal concentrations (MBCs) are determined. Chromogenic media can be used to rapidly identify organisms producing extended-spectrum beta-lactamases or vancomycin-resistant enterococci.
2. Pembimbing YETTY HERNANINGSIH LABORATORIUM / INSTALASI PATOLOGI KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA 2009 Oleh : PANTJARARA B. TUTOR HEMATOLOGI PENGECATAN SITOKIMIA PADA LEUKEMIA 09/14/11
3.
4.
5. Pasien dengan tipe laukemia tertentu diklasifikasikan sehubungan dengan penentuan tindakan pengobatan yang akurat dan prognosis yang lebih baik. Klasifikasi FAB membagi leukamia akut m enjadi 2 kelompok yaitu: 1. Acute Myeloid Leukemia, di bagi menjadi: M0 AML, diferensiasi minimal M1 AML, tanpa maturasi M2 AML, dengan maturasi M3 Leukemia Promielositik Akut, hipergranuler M3v Leukemia Promielositik Akut varian, mikrogranuler M4 Leukemia Mielomonositik Akut M4eo Leukemia Mielomonositik Akut, dengan eosinifilia M5a Leukemia Monoblastik Akut, dengan diferensiasi rendah M5b Leukemia Monoblastik Akut, dengan diferensiasi baik M6 Eritroleukimia Akut M7 Leukemia Megakarioblastik Akut 09/14/11
6. 09/14/11 2. Acut Liymphoblastic Leukemia, dibagi menjadi 3 tipe yaitu: - L1, - L2 dan - L3.
8. Masing-masing metode mempunyai spesifikasi dan mekanisme terjadinya hasil positif (+) dan negatif (-). Pada tugas tutor ini: Myeloperoxidase, Sudan black, Periodic acid-Schiff (PAS), Leukocyte Alkaline Phosphatase dan Non Spesific Esterase. 09/14/11
23. Leukosit Alkalin Fosfatase (LAP) Prinsip: Pada granula neutrofilik terdapat enzim fosfatase yang mampu menghidrolisis substrat yang megandung naptol fosfat menjadi produk yang berikatan dengan zat wana membentuk komplek warna biru. Substrat mengandung naptolfosfat -> hidrolisis->naptol+ azodye 09/14/11
24.
25. Reagen : Fiksasi : Metanolformalin 4% Substrat : Naphtol AS phosphate Buffer : Tris buffer 0,2 mol/L pH 9,0 Stock substrate solution : Larutkan naphtol AS phosphate dalam N,N- dimethylformaldehide. Tambahkan Tris buffer 100 ml 0,2 mol/l, pH 9,1. Coupling azo-dye : garam Fast Blue BB Counterstain : Aqueous Netral red 0,02%. 09/14/11
26.
27. 09/14/11 Hapusan darah harus segera dibuat sebelum 30 menit, sebab aktifitas lekosit alkali fosfatase menurun dengan cepat pada pengunaan EDTA. Hapusan harus segera dicat dalam waktu 6 jam.
28. Interpretasi: Leukocyte Alkaline Phosphatase (LAP) dapat diukur secara kasar dengan menentukan skor ukuran dan intensitas granula yang terwarnai. Normal :15-130, nilai yang mungkin mulai 0 maksimal 400 Penghitungan pada 100 sel netrofil Intensitas pewarnaan: 0 (tanpa pewarnaan) sampai dengan 4 (pewarnaan kuat dan dalam). 0 Negatif, tanpa granula, sitoplasma tidak tercat. 1 Positif lemah, granula jarang. 2 Positif lemah, jumlah granula sedang. 3 Positif kuat, granula banyak. 4 Positif sangat kuat dengan banyak granula kasar dalam sitoplasma, sering menutupi nukleus. 09/14/11
29. 09/14/11 Kondisi yang berhubungan dengan skor abnormal Leukosit Alkalin Fosfatase Skor LAP < 15 CML Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria Hematologic neoplasms Myelodysplastic syndromes Infeksi atau keracunan Skor LAP >130 Infeksi Growth factor theraphy Myeloproliferative disorder selain CML Inflammatory disorders Kehamilan, kontrasepsi oral Stress obat (lithium, korticosteroid, estrogen)
30. Nonspesific (alpha-naphthyl butirate or alpha-naphthyl acetate) Esterase Pengecatan non spesific esterase digunakan untuk identifikasi sel monosit tetapi tidak untuk granulosit atau eosinofil. Limfosit T matur yang tercat dengan karakteristik fokal, dotlike pattern . 09/14/11
31. 09/14/11 Prinsip: Lekosit esterase merupakan kelompok enzim yang menghidrolisis acyl atau chloroacyl ester dari α - naphtol atau naphtol AS. Perbedaan pemeriksaan antara alpha-naphthyl butirate dan alpha-naphthyl acetate Esterase : pada substrat spesifik dan pH.
32. 09/14/11 α- Naphtyl butyrate esterase Reagen: Fiksasi: Buffered Formalin aseton Bufer: Bufer fosfat 100 mmol/L pH 8,0 Substrat: α - Naphtyl butyrate 100µL dalam 5ml aseton Coupling reagent: Fast garnet GBC 15 mg atau Fast Blue BB Counterstain: aqueous haematoxylin
33. 09/14/11 Metode: 1. Fiksasi: formalin aseton 30 detik 2. Bilas dgn air kran dan keringkan 3. Tambahkan Fast Garnet GBC pada bufer 4. Tambahkan 0,5 ml α - naphtol butyrate atau larutan aseton 5. Inkubasi selama 20-40 mnt 6. Bilas dengan air kran. 7 . Counterstain: Aqueous haematoksilin selama 1-5 mnt
34. 09/14/11 Interpretasi: Hasil reaksi granuler coklat Mayoritas monosit (>80%) tercat kuat. Netrofil, eosinofil, basofil dan platelet negatif (-) Limfosit B (-), T tidak tercat. Pada bone marrow : monosit dan makrofag teracat kuat. α – Naphtol butyrate lebih spesifik untuk identifikasi komponen monosit dalam AML dari pada α - Naphtol acetate.
36. 09/14/11 Metode: 1. Fiksasi: formalin aseton 30 detik 2. Bilas dgn air kran dan keringkan 3. Celupkan slide dalam medium inkubasi selama 30-60 mnt. 4. Bilas dengan air kran dan keringkan. 5. Counterstain: Aqueous haematoksilin selama 2-5 mnt
37. 09/14/11 Interpretasi Hasil reaksi: warna merah/coklat rata. Monosit normal dan lekemik tercat kuat Granulosit normal negatif (-) Mielodisplasi atau AML positif (+). Megakarioblas lekemik (+) Limfosit, Limfoblas T (+) dotlike Leukaemic eritroblast (+)
38. 09/14/11 Internet atlas of hemayology NORMAL HEMOPOIETIC CELLS IN CYTOCHEMICAL STAINS Peroxidase reaction Peroxidase reaction S udan black B reaction
39. 09/14/11 PAS reaction PAS reaction AS-D-chloroacetate esterase reaction Butyrate esterase reaction Internet atlas of hematology
41. CONTOH HASIL POSITIF Reaksi Peroksidase. Granulosit positif kuat pada sel leukemia. Pembesaran 1000X Reaksi Peroksidase pada sumsum tulang. Pembesaran 1000X. 09/14/11 Internet atlas Leukemia library
42. Sudan Black B pada sumsum tulang (Leukemia Mielositik akut) (FAB M1) 09/14/11 Sudan Black B (Leukemia Promielositk Akut) Internet atlas Leukemia library
43. 09/14/11 Granula kasar, PAS positif pada sitoplasma. Pembesaran 1000X. Granula kasar, PAS positif dalam sitoplasma limfoblas sumsum tulang. Pembesaran 1000X. Internet atlas Leukemia library
44. Reaksi Alpha- Naphthylacetae esterase pada sumsum tulang. Limfoblas negatif. Pembesaran 500X. 09/14/11 Neutrophyl Alkaline Phosphatase. Positif kuat ( 4+) dan positif sedang (3+ dan 2+) Internet atlas Leukemia library
45. Reaksi Alpha- Napthylacetate esterase pada darah perifer, sel leukemia positif kuat. Pembesaran 1000X. Dengan aktifitas yang sangat tinnggi pada sel leukemia. Pembesaran 1000X. 09/14/11 Internet atlas Leukemia library
48. 09/14/11 G= PAS, granula positif pada malignant lymphoid cell (sezary syndrom) H= PAS, sel ALL dengan granula kasar Wintrobe’s
49. 09/14/11 I= Peroksidase, Granula biru dari sitoplasma mieloblas pada pasien acute myeloblastic leukemia J= Peroksidase, Granula matur warna biru Wintrobe’s
50. 09/14/11 K= Sudan Black L= Non spesifik esterase, monosit dan monoblas dengan sitoplasma warna coklat orange Wintrobe’s
51. 09/14/11 M= Chloroasetate esterase , promielosit dengan sitoplasma warna maroon, pada pasien AML Wintrobe’s
52. 09/14/11 Color atlas hematologi Harald Theml dkk Histochemical Features of AML FAB HISTOCHEMISTRY M1 Occasional peroxidate+ granules, PAS- M2 Strongly peroxidase+, PAS- M3 Strongly peroxidase+, PAS- M4 Strongly peroxidase+, some cells may be PAS+ M5 Many be peroxidase+ and PAS+, nonspecific esterase stains are strongly + . M6 Red cell precursors are PAS+, ringed sideroblasts are seen with iron stains M7 Variable, platelet peroxidase can be demonstrated by electron microscopy
53. 09/14/11 E.N Kosasih H asil tes sitokimia pada AML dan ALL Jenis tes sitokimia AML Klasifikasi FAB M0 M1-3 M4 M5 M6 M7 ALL Mieloperoksidase - + + - - - - Chloroacetate - + + +/- - - - α - naphtol acetate - - + + - +/- - Sudan Black B - + + - - - - PAS - - +/- +/- + - +
55. 09/14/11 2. Acut Liymphoblastic Leukemia, dibagi menjadi 3 tipe yaitu: L1: ALL dengan sel limfoblas kecil-kecil dan merupakan 84% dari ALL. L2: ALL sel lebih besar, inti ireguler, kromatin bergumpal, nukleoli prominen dan sitoplasma agak banyak. Merupakan 14% dari ALL. L3: ALL mirip dengan limfoma burkitt, yaitu sitoplasma basofil dengan banyak vakuola, 1% dari ALL.
56. 09/14/11 Pengecatan sitokimia: Merupakan suatu metode yang digunakan dalam pengecatan pada sampel darah dengan berdasarkan reaksi dan menggunakan bahan-bahan kimia
57. 09/14/11 Metode: Non spesifik esterase 1, Hapusan difiksasi dengan udara kering dalam paparan formalin ->4 menit 2 . Bilas dengan air suling dan keringkan 3. Inkubasi dalam chloroacetate substrate solution -> 5-15menit ->suhu kamar. 4. Bilas dengan air suling dan keringkan. 5.Inkubasi dalam butyrate substrate solution -> 15-30menit-> suhu ruangan dan hindari sinar. 6 . Bilas dengan air suling 7. Caunterstain dalam aqueous haematoxylin -> 5 menit 8. Bilas dengan air suling keringkan dan periksa.
58.
59.
60. 09/14/11 Sel-sel dengan granula primer -> promielosit->azurofilik ->netrofil, eosinofil, basofil dapat dilihat hanya degan Elektron mikroskop. Granula sekunder->mielosit Granula sekunder->alkali fosfatase Granula tersier->tampak pada akhir mielosit-> pada human netrofil
66. 09/14/11 Perbedaan ALL dan AML Hematologi klinik ringkas, EGC Sitokimia ALL AML Mieloperoksidase - + Sudan black - + Esterase non spesifik - + PAS (kasar) + (monositik)