Bab ini membahas tentang flip-flop, termasuk SR flip-flop, JK flip-flop, D flip-flop, dan T flip-flop. Beberapa poin utama yang dibahas adalah operasi dasar dan persamaan untuk setiap jenis flip-flop serta cara membuat flip-flop lain dari flip-flop dasar.
Dokumen tersebut berisi soal-soal dan jawaban mengenai arus, tegangan, energi dan daya serta hukum-hukum rangkaian, metode analisis rangkaian dan teorema rangkaian. Soal-soal tersebut merupakan catatan mata kuliah Rangkaian Listrik I di Politeknik Negeri Samarinda.
1. Tabel kebenaran dapat disederhanakan menggunakan peta Karnaugh untuk mendapatkan bentuk kanonik SOP dan POS
2. Peta Karnaugh memungkinkan penggabungan minterm/maxterm yang bertetangga untuk meminimalisir jumlah suku dalam bentuk kanonik
3. Metode ini berguna untuk menyederhanakan fungsi Boolean yang direpresentasikan dalam tabel kebenaran
Dokumen tersebut berisi soal-soal dan jawaban mengenai arus, tegangan, energi dan daya serta hukum-hukum rangkaian, metode analisis rangkaian dan teorema rangkaian. Soal-soal tersebut merupakan catatan mata kuliah Rangkaian Listrik I di Politeknik Negeri Samarinda.
1. Tabel kebenaran dapat disederhanakan menggunakan peta Karnaugh untuk mendapatkan bentuk kanonik SOP dan POS
2. Peta Karnaugh memungkinkan penggabungan minterm/maxterm yang bertetangga untuk meminimalisir jumlah suku dalam bentuk kanonik
3. Metode ini berguna untuk menyederhanakan fungsi Boolean yang direpresentasikan dalam tabel kebenaran
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
Hukum Kirchoff menyatakan dua prinsip dasar dalam aliran listrik di rangkaian sirkuit: (1) Jumlah arus masuk sama dengan jumlah arus keluar di setiap cabang, dan (2) Jumlah gaya gerak listrik setara dengan jumlah penurunan tegangan di setiap lintasan tertutup. Contoh soal mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum ini untuk menghitung besaran arus dan beda potensial dengan menentukan arah al
1. Adder adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner. Terdiri dari half adder dan full adder.
2. Half adder dapat menjumlahkan 1 bit, sedangkan full adder dapat menjumlahkan lebih dari 1 bit dengan menggunakan carry in dan carry out.
3. Rangkaian pengurang dapat dibuat dengan menggunakan prinsip penjumlahan dengan bilangan negatif dan menggunakan komplemen dua.
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORDaya Prisandi
Laporan praktikum ini membahas percobaan rangkaian logika menggunakan Teorema De Morgan dan rangkaian exclusive-OR yang dibentuk dari gerbang logika dasar seperti AND, OR, NOR, dan NAND. Mahasiswa melakukan percobaan untuk membuktikan Teorema De Morgan I dan II serta membentuk rangkaian exclusive-OR menggunakan berbagai kombinasi gerbang logika dan menganalisis hasilnya.
1. Dokumen ini membahas tentang deret Fourier dan ekspansi fungsi periodik menjadi deret Fourier.
2. Deret Fourier dapat digunakan untuk mengaproksimasi fungsi periodik dengan mengekspresikannya sebagai jumlah deret trigonometri.
3. Terdapat dua cara untuk mengembangkan fungsi yang hanya terdefinisi pada setengah periode menjadi deret Fourier yaitu dengan memperluasnya menjadi fungsi genap atau ganjil.
Makalah ini membahas tentang resonansi listrik pada rangkaian RLC seri dan paralel. Rangkaian RLC dapat digunakan untuk memilih frekuensi tertentu dalam perangkat osilator dan radio. Resonansi terjadi ketika reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif, menghasilkan arus maksimum pada frekuensi resonansi tertentu. Resonansi seri terjadi pada rangkaian RLC seri, sedangkan resonansi paralel atau anti resonansi ter
Dokumen tersebut membahas tentang konversi sinyal analog menjadi sinyal digital dengan menjelaskan proses sampling, kuantisasi, dan pengkodean serta membandingkan pengolahan sinyal analog dan digital.
Dokumen tersebut membahas tentang arus bolak-balik dan rangkaian listrik AC. Ia menjelaskan bahwa arus dan tegangan AC dapat direpresentasikan secara matematis menggunakan fungsi sinus dan kosinus, serta menganalisis rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor secara terpisah maupun bersama-sama dalam rangkaian seri dan paralel.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan dielektrik dan kapasitansi. Ia menjelaskan tentang polarisasi pada bahan dielektrik akibat medan listrik dan definisi polarisasi. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara rapat fluks listrik, medan listrik, dan permitivitas relatif pada bahan isotropik serta contoh soal perhitungan polarisasi. Selanjutnya dibahas tentang definisi kapasitansi dan rumus kapasitansi untuk
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )Dody Swastiko
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar listrik dinamis, yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar kuat arus yang mengalir sebanding dengan beda potensial dan terbalik sebanding dengan hambatan penghantar. Hukum Kirchhoff membahas konservasi arus listrik di titik cabang dan kesamaan total gaya gerak listrik dan penurunan potensial dalam suatu rangkaian tertutup. Diber
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
Dokumen tersebut membahas tentang metode Quine-McCluskey untuk menyederhanakan fungsi Boolean. Metode ini lebih tepat digunakan untuk fungsi Boolean dengan jumlah variabel lebih dari empat karena metode aljabar dan peta Karnaugh sulit menyederhanakannya. Metode Quine-McCluskey melibatkan dua langkah yaitu menentukan prime implicant dan memilih prime implicant inti untuk mendapatkan hasil penyederhanaan.
1. Praktikum ini melibatkan penggunaan flip-flop R-S, D, dan J-K untuk mempelajari operasinya. Komponen yang digunakan antara lain IC TTL 7473, 7474, modul clock, preset-clear, dan debouncing switch. 2. Hasilnya menunjukkan prinsip kerja masing-masing flip-flop dan tabel kebenarannya. Flip-flop D bekerja dengan menunda data masukan hingga clock, sedangkan JK bisa mengganti output. 3. Modul clock men
Dokumen tersebut membahas tentang materi elektromagnetika II yang mencakup analisis vektor, bilangan kompleks, sistem koordinat, turunan berarah, curl dan makna fisisnya, gaya coulomb dan intensitas medan listrik, fluks listrik dan hukum gauss, energi dan potensial, medan magnet tunak, persamaan poisson dan laplace. Diberikan juga referensi dan aturan penilaian mata kuliah tersebut.
Hukum kirchoff - Materi 5 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
Hukum Kirchoff menyatakan dua prinsip dasar dalam aliran listrik di rangkaian sirkuit: (1) Jumlah arus masuk sama dengan jumlah arus keluar di setiap cabang, dan (2) Jumlah gaya gerak listrik setara dengan jumlah penurunan tegangan di setiap lintasan tertutup. Contoh soal mendemonstrasikan penerapan hukum-hukum ini untuk menghitung besaran arus dan beda potensial dengan menentukan arah al
1. Adder adalah rangkaian logika yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan biner. Terdiri dari half adder dan full adder.
2. Half adder dapat menjumlahkan 1 bit, sedangkan full adder dapat menjumlahkan lebih dari 1 bit dengan menggunakan carry in dan carry out.
3. Rangkaian pengurang dapat dibuat dengan menggunakan prinsip penjumlahan dengan bilangan negatif dan menggunakan komplemen dua.
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE ORDaya Prisandi
Laporan praktikum ini membahas percobaan rangkaian logika menggunakan Teorema De Morgan dan rangkaian exclusive-OR yang dibentuk dari gerbang logika dasar seperti AND, OR, NOR, dan NAND. Mahasiswa melakukan percobaan untuk membuktikan Teorema De Morgan I dan II serta membentuk rangkaian exclusive-OR menggunakan berbagai kombinasi gerbang logika dan menganalisis hasilnya.
1. Dokumen ini membahas tentang deret Fourier dan ekspansi fungsi periodik menjadi deret Fourier.
2. Deret Fourier dapat digunakan untuk mengaproksimasi fungsi periodik dengan mengekspresikannya sebagai jumlah deret trigonometri.
3. Terdapat dua cara untuk mengembangkan fungsi yang hanya terdefinisi pada setengah periode menjadi deret Fourier yaitu dengan memperluasnya menjadi fungsi genap atau ganjil.
Makalah ini membahas tentang resonansi listrik pada rangkaian RLC seri dan paralel. Rangkaian RLC dapat digunakan untuk memilih frekuensi tertentu dalam perangkat osilator dan radio. Resonansi terjadi ketika reaktansi induktif sama dengan reaktansi kapasitif, menghasilkan arus maksimum pada frekuensi resonansi tertentu. Resonansi seri terjadi pada rangkaian RLC seri, sedangkan resonansi paralel atau anti resonansi ter
Dokumen tersebut membahas tentang konversi sinyal analog menjadi sinyal digital dengan menjelaskan proses sampling, kuantisasi, dan pengkodean serta membandingkan pengolahan sinyal analog dan digital.
Dokumen tersebut membahas tentang arus bolak-balik dan rangkaian listrik AC. Ia menjelaskan bahwa arus dan tegangan AC dapat direpresentasikan secara matematis menggunakan fungsi sinus dan kosinus, serta menganalisis rangkaian resistor, induktor, dan kapasitor secara terpisah maupun bersama-sama dalam rangkaian seri dan paralel.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan dielektrik dan kapasitansi. Ia menjelaskan tentang polarisasi pada bahan dielektrik akibat medan listrik dan definisi polarisasi. Dokumen juga menjelaskan hubungan antara rapat fluks listrik, medan listrik, dan permitivitas relatif pada bahan isotropik serta contoh soal perhitungan polarisasi. Selanjutnya dibahas tentang definisi kapasitansi dan rumus kapasitansi untuk
3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )Dody Swastiko
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum dasar listrik dinamis, yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchhoff. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar kuat arus yang mengalir sebanding dengan beda potensial dan terbalik sebanding dengan hambatan penghantar. Hukum Kirchhoff membahas konservasi arus listrik di titik cabang dan kesamaan total gaya gerak listrik dan penurunan potensial dalam suatu rangkaian tertutup. Diber
Menyederhanakan fungsi boolean dengan menggunakan metode quin1BAIDILAH Baidilah
Dokumen tersebut membahas tentang metode Quine-McCluskey untuk menyederhanakan fungsi Boolean. Metode ini lebih tepat digunakan untuk fungsi Boolean dengan jumlah variabel lebih dari empat karena metode aljabar dan peta Karnaugh sulit menyederhanakannya. Metode Quine-McCluskey melibatkan dua langkah yaitu menentukan prime implicant dan memilih prime implicant inti untuk mendapatkan hasil penyederhanaan.
1. Praktikum ini melibatkan penggunaan flip-flop R-S, D, dan J-K untuk mempelajari operasinya. Komponen yang digunakan antara lain IC TTL 7473, 7474, modul clock, preset-clear, dan debouncing switch. 2. Hasilnya menunjukkan prinsip kerja masing-masing flip-flop dan tabel kebenarannya. Flip-flop D bekerja dengan menunda data masukan hingga clock, sedangkan JK bisa mengganti output. 3. Modul clock men
Dokumen tersebut membahas tentang materi elektromagnetika II yang mencakup analisis vektor, bilangan kompleks, sistem koordinat, turunan berarah, curl dan makna fisisnya, gaya coulomb dan intensitas medan listrik, fluks listrik dan hukum gauss, energi dan potensial, medan magnet tunak, persamaan poisson dan laplace. Diberikan juga referensi dan aturan penilaian mata kuliah tersebut.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang multivibrator bistabil, yang merupakan rangkaian digital untuk menyimpan satu bit data secara semi permanen. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, jenis-jenis (RS flip-flop, D flip-flop, JK flip-flop), dan contoh pengujian dari multivibrator bistabil."
Bab ini membahas tentang flip-flop (FF) termasuk operasi dan implementasi dari SR-FF, D-FF, JK-FF, dan T-FF serta cara membuat FF tertentu dari FF lain."
Dokumen tersebut membahas tentang flip-flop (bistabil) yang merupakan rangkaian logika dengan dua keadaan keluaran yang stabil. Dibahas pula jenis-jenis flip-flop seperti FF-SR, FF-JK, FF-D, dan FF-T beserta tabel kebenaran dan cara kerjanya. Flip-flop digunakan untuk menyimpan data dalam sistem digital berdetak.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian logika sekuensial yang meliputi pengertian, jenis, dan contoh rangkaian logika sekuensial seperti flip flop, counter, dan register. Rangkaian logika sekuensial bekerja berdasarkan urutan waktu dengan mempertimbangkan kondisi masukan saat ini dan keluaran sebelumnya. Flip flop merupakan komponen penting dalam rangkaian logika sekuensial.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian logika sekuensial yang merupakan rangkaian yang kondisi keluarannya dipengaruhi oleh kondisi input dan keadaan keluaran sebelumnya. Rangkaian utama dalam logika sekuensial adalah flip flop yang berfungsi sebagai pengingat data. Terdapat beberapa jenis flip flop seperti SR, JK, D, dan T yang memiliki tabel kebenaran masing-masing.
SR flip-flop adalah rangkaian logika sekuensial yang dapat menyimpan satu bit data dan mempertahankannya meski sinyal masuk berubah. Terdiri dari gerbang NAND dan NOR, SR flip-flop dapat disetel dan direset untuk menghasilkan keluaran logika Q dan not-Q. Eksperimen menunjukkan keluaran SR flip-flop bergantung pada kombinasi input S dan R serta sinyal clock.
Makalah ini membahas tentang flip-flop sebagai rangkaian sekuensial yang dapat menyimpan data sementara dan mempunyai dua kondisi output yang stabil dan saling berlawanan. Beberapa jenis flip-flop yang dijelaskan antara lain RS flip-flop, D flip-flop, CRS flip-flop, J-K flip-flop, dan T flip-flop beserta tabel kebenaran dan simbol masing-masing.
Rangkaian logika sekuensial merupakan rangkaian digital yang mampu menyimpan informasi biner dan menggunakannya untuk menghasilkan keluaran berdasarkan masukan sebelumnya dan masukan saat ini. Dokumen ini membahas beberapa jenis rangkaian logika sekuensial seperti flip-flop, yang digunakan untuk menyimpan satu bit informasi, serta menjelaskan operasi dan tabel kebenaran dari flip-flop jenis RS, D, JK, dan T
Dokumen tersebut membahas tentang flip-flop dan latch digital, termasuk SR latch, D latch, JK flip-flop, dan counter ripple menggunakan JK flip-flop IC 7493. Secara ringkas, dokumen menjelaskan prinsip kerja dan tabel kebenaran dari berbagai jenis flip-flop dan latch digital, serta contoh aplikasi counter ripple menggunakan IC 7493 sebagai pembagi frekuensi masukan.
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian logika sekuensial yang menggunakan flip-flop sebagai elemen penyimpan informasi satu bit. Ada beberapa jenis flip-flop seperti RS, CLOCK, dan JK yang dapat digunakan untuk menyimpan dan memproses informasi secara berurutan dengan bantuan sinyal jam.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
0 e52bd01
1. 2 FLIP-FLOP
TUJUAN :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu :
Menjelaskan rangkaian dasar SR-FF dan SR-FF dengan gate
Membandingkan operasi dari rangkaian D Latch dan D-FF
menggunakan timing diagram
Menguraikan perbedaan antara pulse-triggered dan
edge-triggered flip-flop
Menjelaskan operasi rangkaian Master Slave JK-FF
Membuat Toggle FF dan D-FF dari JK-FF dan SR-FF
Menjelaskan operasi sinkron dan asinkron dari JK-FF dan D-FF
menggunakan timing diagram
Menganalisa dan mendisain rangkaian dengan Flip-flop
ed2 1
2. SR-FLIP-FLOP
merupakan singkatan dari Set & Reset Flip-flop
Dibentuk dari dua buah NAND gate atau NOR gate
Operasinya disebut transparent latch, karena bagian outputnya
akan merespon input dengan cara mengunci nilai input yang diberikan (latch)
atau mengingat input tersebut.
PRESENT PRESENT NEXT
Set
Q’ INPUT OUTPUT OUTPUT COMMENT
S R Q Qn
0 0 0 0 Hold
0 0 1 1 Condition
0 1 0 0 Flip-Flop
Input Output 0 1 1 0 Set
1 0 0 1 Flip-Flop
1 0 1 1 Reset
Q 1 1 0 *
Not Used
Reset 1 1 1 *
Cross-NOR SR Flip-Flop
ed2 2
3. S Q
R Q’
Cross-NAND SR Flip-Flop
PRESENT PRESENT NEXT
INPUT OUTPUT OUTPUT COMMENT
S R Q Qn
0 0 0 0 Hold
Persamaan Next State SR-FF
0 0 1 1 Condition
0
0
1
1
0
1
0
0
Flip-Flop
Set
Reset
Q(t + ∆ ) = S (t ) + R (t )Q(t )
1 0 0 1 Flip-Flop
1 0 1 1 Reset
Set
1 1 0 *
Not Used
1 1 1 *
State Table dari SR-FF
ed2 3
4. PRESENT NEXT
NILAI EKSITASI
OUTPUT OUTPUT
Q (t) Q (t+∆) S (t) R (t)
0 0 0 d
0 1 1 0
1 0 0 1
1 1 d 0
Tabel Eksitasi dari SR-FF
S Q
R Q’
Simbol dari SR-FF
ed2 4
5. Timing Diagram sebuah SR-FF
Diketahui :
timing diagram dari input S dan R pada sebuah SR-FF adalah
seperti di bawah. Gambarkan timing diagram outputnya.
S
R
Q
output H R H H R
e S o e H H
S o o o S o
e l s l e l s
e l e l
t d e d t d d t d
t t
ed2 5
6. Gated SR-FF
Rangkaian SR-FF yang diberi input tambahan : Gate
Gate berfungsi mengontrol output dari SR-FF
Gate/Clock merupakan rangkaian sinyal kontinyu
Merupakan SR-FF sinkron (karena nilai output berubah sesuai dengan peng-aktifan
input gate-nya).
S Q’
Gate
enable
Q
R
Gated SR-FF
ed2 6
7. G S R Q Q' COMMENT
0 0 0 Q Q' Hold
0 0 1 Q Q' Hold
0 1 0 Q Q' Hold Gate disable
0 1 1 Q Q' Hold
1 0 0 Q Q' Hold
1 0 1 0 1 Reset
1 1 0 1 0 Set Gate enable
1 1 1 0 0 Unused
Tabel Fungsi dari Gated SR-FF
Timing Diagram Gated SR-FF
G
S
R
Q
ed2 7
8. Sinyal Clock
Positive-edge Negative-edge
Transition (PET) Transition (NET)
Clock 1
Clock 2
Positive-edge transition : saat clock berpindah dari 0 ke 1
Negative-edge transition : saat clock berpindah dari 1 ke 0
Flip-Flop ber clock
Q Q
CLK Q’ CLK Q’
Positive-edge Negative-edge
trigger ed2 trigger 8
9. Clocked SR-FF
S
S Q
S R CLK OUT
0 0 Hold R
CLK 0 1 0
1 0 1
Q’ CLK
R 1 1 unused
Q
Positive-edge triggered SR-FF
S Q S R CLK OUT S
0 0 Hold
0 1 0 R
CLK 1 0 1
1 1 unused
Q’
R CLK
Negative-edge triggered SR-FF
Q
ed2 9
11. Tabel State dari JK-FF
PRESENT NEXT
PRESENT INPUT
OUTPUT OUTPUT
Comment
J (t) K (t) Q (t) Q (t+∆)
0 0 0 0
Hold
0 0 1 1
0 1 0 0
Set
0 1 1 0
1 0 0 1
Reset
1 0 1 1
1 1 0 1
Toggle
1 1 1 0
DIketahui Persamaan Next State SR-FF
Tabel Eksitasi dari JK-FF
Q(t + ∆) = S (t ) + R(t )Q(t )
PRESENT NEXT
NILAI EKSITASI
OUTPUT OUTPUT
Q (t) Q (t+∆) J (t) K (t) Jika : S (t ) = J (t )Q(t ) dan R(t ) = K (t )Q(t )
0 0 0 d maka
0 1 1 d
1 0 d 1
Persamaan Next State JK-FF
Q(t + ∆ ) = J (t )Q(t ) + K (t )Q(t )
1 1 d 0
ed2 11
12. MASTER-SLAVE JK-FF
Master Slave
J
1 Q 3 Q
S S Q
CLK
2 R Q’ 4 R Q’ Q’
K
Rangkaian Ekivalen MS JK-FF
If CLK=1, gate 1 & 2 enable Master ON input enable, output disable
gate 3 & 4 disable Slave OFF
If CLK=0, gate 1 & 2 disable Master OFF input disable, output enable
gate 3 & 4 enable Slave ON
ed2 12
13. Timing diagram Clock
J Q CLK
CLK
K Q’
Gate 1 & 2 enable; Cycle repeats
master loaded
Gate 1 & 2 disable;
Gate 3 & 4 enable;
slave loaded from master
Simbol dari MS JK-FF
Positive-pulse triggered JK-FF
Timing diagram
CLK
J
K
Q
set reset toggle
ed2 13
14. Edge-triggered JK-FF
J Q J Q
CLK CLK CLK CLK
K Q’ K Q’
(a) (b)
Simbol dari :
a) Positive-edge triggered JK-FF
b) Negative-edge triggered JK-FF
CLK CLK
Positive-edge Negative-edge
(LOW to HIGH) (HIGH to LOW)
= LOW to HIGH = HIGH to LOW
ed2 14
15. JK-FF dengan input-input ASINKRON
S’D CL’1 1 16 K1
2
S’D1 2 15 Q1
4
J SD Q 15
R’D1 3 14 Q’1
1 J1 4 13 GND
CLK CLK VCC 5 12 K2
16 74LS76
K Q’ 14 CL’2 6 11 Q2
RD S’D1 7 10 Q’
2
R’D2 8 9 J
3 2
R’D
Konfigurasi pin
Dual JK-FF
INPUT OUTPUT
OPERATING MODE
S'D R'D CLK' J K Q
Asynchronous Set L H X X X H
Asynchronous Reset H L X X X L
Synchronous Hold H H l l q
Synchronous Set H H h l H
Synchronous Reset H H l h L
Synchronous Toggle H H h h q'
ed2 15
16. Timing diagram dari 74LS76 negative-edge triggered JK-FF
CLK’ 0 1 2 3
S’D
R’D
J
K
Q
AS SR SS AR SH AS SH
ed2 16
17. D-FLIP-FLOP
D-FF * = Data / delay Flip-flop
D-Latch (7475)
2
D Q
16 EN D Q Comment
0 X Q Hold
1 0 0 Data '0'
13
EN Q’ 1
1 1 1 Data '1'
ed2 17
18. Q’0 1 16 Q0
D0 2 15 Q EN
1
D1 3 14 Q’1
E2-3 4 13 E0-1 D
VCC 5 12 GND
D2 6 7475 11 Q’2
Q
D3 7 10 Q2
Q’3 8 9
Transparent Transparent
Q3
Q=D Latch Q=D Latch
Konfigurasi pin dari
Quad bistable D latch 7475
Timing Diagram dari
D latch 7475
ed2 18
19. D-FF dengan INPUT ASINKRON
Input Output
PR Operating Mode S'D R'D CLK D Q
4
Asinkron Set L H X X H
2
D SD Q 5 Asinkron Reset H L X X L
Not used L L X X H
3
Sinkron Set H H h H
CLK Sinkron Reset H H l L
Q’ 6
RD
1 CLR CLR1 1 14 VCC
D1 2 13 CLR2
D-FF (7474) CLK1 3 12 D2
PR1 4 74LS74 11 CLK2
D,CLK = input sinkron (data,clock) Q1 5 10 PR2
Q1 6 9 Q2
R’D, S’D = input asinkron (set,reset) GND 7 8 Q2
Konfigurasi pin
Dual positive-edge triggered D-FF
ed2 19
20. Tabel Eksitasi dari D-FF
PRESENT NEXT NILAI
Timing Diagram OUTPUT OUTPUT EKSITASI
Q(t) Q(t+∆) D(t)
0 0 0
0 1 1
CLK 1 0 0
1 1 1
S’D
R’D
Persamaan Next State D-FF
D
Q
AR AR
Q(t + ∆) = D(t )
AS SR SS SS
ed2 20
21. D-FF dari SR-FF D-FF dari JK-FF
D 1
S Q
D
J SD Q
CLK CLK
R Q’ CLK
CLK
K Q’
RD
1
Timing diagram dari D-FF
CLK
D
Q
ed2 21
22. T-FLIP-FLOP
T-FF * = Toggle Flip-flop
T-FF dari SR-FF T-FF dari JK-FF
1 1
S Q
J SD Q
T CLK
R Q’ CLK CLK
K Q’
RD
1
T Q Comment
0 Q' Toggle
1 Q Hold
ed2 22
23. Tabel Eksitasi dari T-FF
PRESENT NEXT NILAI
OUTPUT OUTPUT EKSITASI
Q(t) Q(t+∆) T(t)
0 0 1
0 1 0
1 0 0
1 1 1
Persamaan Next State T-FF Q(t + ∆) = Q(t )
Timing Diagram dari T-FF :
T
Q
h t h t h t
o o o o o o
l g l g l g
d g d g d g
l l l
e e e
ed2 23
24. Analisa rangkaian
Prosedur meng-analisa rangkaian dengan Flip-flop
a. Tentukan persamaan logika kombinasional untuk input-input
Flip-flopnya :
input S dan R untuk SR-FF, input J dan K untuk JK-FF,
input D untuk D-FF dan input T untuk T-FF
b. Untuk SR-FF Tentukan apakah S.R = 0
Catatan : Jika S.R ≠ 0, prosedur harus dihentikan.
c. Cari persamaan Next State dari Flip-flop yang dicari :
SR-FF Q(t + ∆) = S (t ) + R(t )Q(t )
JK-FF Q(t + ∆ ) = J (t )Q(t ) + K (t )Q(t )
D-FF Q(t + ∆) = D(t )
T-FF Q(t + ∆) = Q(t )
d. Buat Tabel PS/NS – nya
e. Buat State Diagram-nya (jika perlu)
ed2 24
25. Contoh :
Carilah Tabel PS/NS dan State Diagram untuk rangkaian berikut ini :
X A A
J Q D Q S Q
Z X
X Y Z
A K Q Q R Q
C C
C
Clock
Jawab :
Persamaan next state :
JK-FF D-FF
J (t ) = X (t ) Z (t ) Y (t + ∆) = D(t ) = A(t ) X (t )
K (t ) = A(t )
X (t + ∆ ) = J (t ) X (t ) + K (t ) X (t )
= X (t ) Z (t ) X (t ) + A(t ) X (t ) = A(t ) X (t )
ed2 25
27. Disain/Sintesa rangkaian
Prosedur mendisain rangkaian dengan Flip-flop
1. Dengan menggunakan persamaan next state atau State Diagram yang
diketahui, buatlah tabel present state/next state untuk rangkaian
yang akan dibangun.
2. Tambahkan kolom pasangan eksitasi dari masing-masing Flip-flop
yang akan digunakan.
3. Dengan menggunakan K-Map, carilah persamaan logika dari
nilai eksitasi yang didapat
4. Buat rangkaian sesuai dengan persamaan yang didapat.
ed2 27
30. Gambar rangkaian
A
Y
A
X
A
X
Y
A
X
Z
Z
Z
A
Y
A
X
Z
Z
X
Z
X
Y
A
X
Y
A
X
Y
A
Y
A
Y
Z
Z
Z
X
Y
A
X
Y
Z
A
Y
D SD Q D SD Q D SD Q
X Y Z
Q’ Q’ Q’
RD RD RD
Clock
ed2 30
31. Soal Latihan
1. Gambarkan bentuk gelombang output untuk beberapa jenis Flip-flop
di bawah ini, jika diketahui bentuk gelombang inputnya adalah sebagai berikut :
IN
‘1’
S Q J SD Q D SD Q S Q
1 2 4
3
R Q’ ‘1’
K R Q’ Q’ R Q’
D RD
PR ‘1’
CLK
CLK
IN
PR
Q1, Q2, Q3, Q4 ….?? ed2 31