Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan penunjang, yang meliputi definisi, tujuan, jenis-jenis, tahapan, dan manfaatnya. Pemeriksaan penunjang merupakan pemeriksaan tambahan selain pemeriksaan fisik untuk mendiagnosis dan mengobati pasien dengan lebih akurat.
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
Modul sap
1. Modul
KEPERAWTAN DASAR II
Topik : Kebutuhan Dasar Manusia
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR
2017/2018
2. Pemeriksaan penunjang
Pengertian
Pemeriksaan penunjang utama untuk penyakit kardiovaskuler adalah eletrokardiogram
(EKG),rontgen dada,dan ekokardiogram. Pemeriksaan tekanan darah ambulatory,profil
lipid, uji,enzim jantung,dan kateterisasi dengan angiografi coroner atau pulmonal.
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit,
perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat, pemeriksaan penunjang juga sebagai
ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam mendiagnosis dan
mengobati pasien.
Pemeriksaan penunjang utama untuk penyakit kardiovaskuler adalah eletrokardiogram
(EKG), rontgen dada, dan ekokardiogram.
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pemeriksaan penujang
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pemeriksaan penunjang.
3. Untuk mengetahui Tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari pemeriksaan penunjan.
5. Untuk mengetahui Alat-alat yang di gunakan dalam pemeriksaan penunjang.
B. Manfaat
1. Untuk Membuat mahasiswa lebih kritis dalam berfikir melalui suatu kasus.
2. Menekan mahasiswa lebih aktif dalam belajar.
3. Membuat mahasiswa lebih aktif berpendapat
KASUS DAN PEMBAHASAN
Kasus
Selain melakukan pengkajian fisik, Ners H perlu mengetahui secara lebih lanjut
tentang keadaan pada Tn J. Maka Ners H melakukan kolaborasi dengan dr. K untuk
dapat dilakukan pemeriksaan USG, Lab darah dan juga feses. Harapannya, supaya dr.
K dapat dengan cepat dalam mendiagnosis penyakit Tn J, dan juga Ners H dapat
melakukan asuhan keperawatan secara optimal.
3. Pembahasan
1. Kolaborasi.
2. Pengkajian Fisik.
3. Asuhan Keperawatan.
4. Laboratorium Darah.
Definisi kata-kata sulit
1. USG adalah :
2. Alat yang memanfaatkan gelombang suaras yang hasilnya ditampilkan dilayar
monitor dengan frekuensi tinggi.
3. Kolaborasi adalah :
4. Bekerja sama antara rekam medis dan dokter.
5. Perawat sebagai orang yang memiliki fungsi interdependen.
6. Bekerja sama dengan baik.
7. Diagnosa adalah :
8. Hasil pengkajian.
9. Mengidentifikasi penyakit.
10. Dugaan sementara setelah melakukan pengkajian.
11. Suatu tindakan yang dilakukan untuk menentukan rencana tindakan keperawatan
selanjutnya.
12. Menentukan jenis penyakit dengan cara memeriksa gejala terlebih dahulu.
13. Pengkajian fisik adalah :
14. Cara penyelidikan tentang kesehatan seseorang.
15. Pemeriksaan dari kepala sampai kaki (head to toe).
16. Asuhan keperawatan adalah :
Tindakan yang dilakukan oleh perawat yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan
tindakan, dokumentasi,evaluasi.
Feses adalah :
Kotoran yang dikeluarkan dari tubuh atau sisa-sisa hasil metabolisme.Hasil dari sisa
makanan yang sudah di absorpsi yang dikeluarkan melalui anus.
Laboratorium darah adalah :
Suatu laboratorium yang digunakan untuk mengecek darah baik secara mikroskopik
maupun secara makroskopik.Suatu pemeriksaan yang diminta oleh dokter untuk
mengetahui sel darah seseorang.
Identifikasi masalah
Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
4. Membuat pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan penunjang?
2. Pemeriksaan penunjang meliputi apa saja (berdasarkan zat tubuh yangdiperiksa
didalam tubuh)?
3. Apa saja tahap-tahap dalam pemeriksaan penunjang?
4. Tujuan dan fungsi dilakukannya pemeriksaan penunjang?
Brand stromming dan maind mapping
1. Pemeriksaan penunjang adalah :
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengoptimalkan tindakan keperawatan dan proses
penyembuhan pasien.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh medis untuk memperoleh hasil yang selanjutnya.
Menggunakan alat bantu tertentu.
Meliputi:
Darah yang diperiksa adalah HB, golongan, trombosit, leukosit, plasma.
Urine yang diperiksa adalah warna, urubilin, banyaknya, suhu, berat jenis,
kandungannya, protein, glukosa, Kristal urine.
Keringat yang diperiksa adalah zat, kandungannya.
Feses yang diperiksa adalah warna, kandungannya, konsistensinya, bakteri, virus,
apakah ada cacing atau tidak.
Rambut yang diperiksa adalah DNA.
Sputum (dahak) yang diperiksa adalah warna, kekentalan, kandungannya, bakteri,
virus.
Push (nanah) yang diperiksa adalah bakteri.
Serebrospinal yang diperiksa adalah kelainan pada otak, bakteri, virus, dan diambil
melalui tulang belakang.
Susum yang diperiksa adalah sel kanker, diambil melalui sternum atau tulang
belakang.
2. Tahap-tahap pemeriksaan penunjang :
Persiapan alat.
Persiapan pasien.
3. Tujuan dan fungsi dilakukannya pemeriksaan penunjang :
Menegakkan diagnosa keperawatan.
Untuk mengetahui kemampuan, kekuatan dan masalah yang dihadapi pasien.
5. Maind mapping
1. Perawat
2. Pengkajian penunjang
3. Definisi
4. Macam-macam
5. Alat yang digunakan
6. Fungsi dan tujuan
7. Tahap-tahap
Learning outcame
1. Definisi pengkajian penunjang?
2. Macam-macam pengkajian penunjang?
3. Alat yang digunakan dalam pengkajian penunjang?
4. Fungsi dan tujuan pengkajian penunjang?
5. Tahap-tahap pengkajian penunjang?
Jawaban Learning outcame dari Sumber Buku atau Referensi:
1. Definisi pengkajian penunjang :
Pemeriksaan penunjang merupakan penelitian perubahan yang timbul pada penyakit,
perubahan ini bisa berupa penyebab atau akibat pemeriksaan penunjang juga sebagai
ilmu terapan yang berguna membantu petugas kesehatan dalam mediagnosis dan
mengobati pasien
2. Macam- macam pemeriksaan penunjang
A. Berdasarkan media yang di gunakan:
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan rontgen
Pemeriksaan USG.
B. Berdasarkan organ atau bagian tubuh yang di periksa :
Pemeriksaan penunjang di bagian kebidanan dan kandungan
Pemeriksaan penunjang di bagian penyakit dalam.
6. Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan anak.
Pemeriksaan penunjang di bagian saraf atau neurologi.
Pemeriksaan penunjang di bagian THT-KL.
Pemeriksaan penunjang di bagian kulit kelamin.
Pemeriksaan penunjang di bagian kesehatan jiwa.
Pemeriksaan penunjang di bagian mata.
3. Alat-alat yang di gunakan untuk melakukan pengkajian penunjang :
MRI(Magnetic Resonance Imaging)
Digunakan untuk mendiagnosa bagian struktur tubuh manusia dengan gelombang
electromagnetic, yang tidak memberi efek radiasi seperti sinar X. Alat ini sangat
berguna untuk pemeriksaan saraf, jaringan otot, jantung dan pembuluh darah dan
tumor. Semakin besar teslanya atau kekuatan magnetiknya semakin baik kualitas
gambarnya.
Lightspeed MSCT (MultiSlice computer Tomography)
Scanner adalah alat diagnosa yang menggunakan sinar X untuk memberikan gambar 3
dimensi organ dalam tubuh. Kelebihan alat ini memiliki sistem yang membantu
mengurangi dosis sinar X pada pasien sampai dengan 30.
Angiograph
Alat Angiografi ini digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan. Alat ini
menggunakan sinar X untuk melihat bagian dalam pembuluh darah yang tersumbat
dan dengan bantuan alat lainnya untuk tindakan balonisasi atau pemasangan
penyangga pembuluh darah/stent.
Mobile Fluorostar C-Arm
adalah alat penting yang diggunakan dokter dalam kamar operasi atau tindakan medis.
Roentgen Konvensional
Mammografi,
Alat Mammografi digunakan untuk mendiagnosa kanker payudara pada wanita, alat
ini menggunakan sinar X untuk menciptakan gambarnya yang dapat membedakan sel
sehat dan sel ganas/kanker.
Roentgen Panoramik
UltraSonoGraphy (USG)
Rumah sakit menyediakan USG 2-D, 3-D and 4-D. USG digunakan untuk memeriksa
organ bagian dalam dengan gelombang suara. Pemeriksaan kehamilan, medical chek
up dan keadaan organ bagian dalam, dsb.
ElectroKardioGrafi (EKG) &Treadmill:
7. Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek kesehatan jantung nya.
1. EEG (ElectroEncephaloGrafi)
Pemeriksaan untuk mengetahui gelombang listrik dalam otak
2. EMG (ElectroMyoGrafi)
Pemeriksaan Aktivitas listrik pada otot disaat istirahat dan bergerak.
3. Audiometri:
Alat deteksi fungsi pendengaran dengan beberapa level intensitas gelombang suara.
Fungsi dan tujuan pemeriksaan penunjang
Fungsi dalam pemeriksaan penunjang:
Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko
terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko
tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang,
berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan
komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi.
Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis.
Membantu pemantauan pengobata.
Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi
perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya.
Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit
dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi
yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala.
Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial
membahayakan.
Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakit.
Tujuan dalam pemeriksaan penunjang
Untuk menambah data penunjang selain data pemeriksaan fisik
Untuk memberi kejelasan dan kepastian tentang kesungguhan penyakit yangdiderita
oleh pasien.
Untuk memudahkan dokter dalam melakukan diagnosis
8. Tahap –Tahap pemeriksaan penunjang
1. Cairan Cerebrospinal ( CFS )
Di peroleh dari lumbal fungsi (tulang spinal) pada ruang antar lumbal L3-4 / L4-
Tekanan CFS pertama di ukur,kemudian cairan diaspirasi dan dimasukkan dalam
tabung pemeriksaan steril. Data analisa cairan spinal sangat penting dalam
mendiagnosa penyakit medulla spinalis dan otak.
Prosedur
Siapkan nampan fungsi lumbal steril,cairan antiseptic,anestesi local,sarung tangan
steril,dan plester.
Baringkan klien dalam posisi fetus,dengan punggung di bungkukkan,kepala di tekuk
ke dada,dan lutut di tarik ke abdomen.
Berikan label pada ke-3 tabung 1,2,3.
Dokter memeriksa cairan spinal,dengan menggunakan sebuah manometer yang
terpasang pada jarum,dan mengambil cairan spinal 10ml-12ml: 3ml pada tabung No.1
yang mungkin terkontaminasi (dengan darah yang berasal dari spinal),3ml pada
tabung No.2 untuk jumlah sel,glukosa,dan menentukan protein dan 3ml pada tabung
No.3 untuk mempelajari mikrobiologik.
Gunakan teknik aseptic dalam pengumpulan dan membawa specimen.
Berikan label pada tabung dengan nama klien,tanggal,dan nomor Segera antar
tabung tersebut ke laboratorium.
Tidak perlu pembatasan makan dan cairan.
1. Skan Tomografi computer ( CT )
Skan tomografi computer (CT),skan CAT,di kembangkan di inggris th.1972 dan di
sebut skan EMI. Skaner CT menghasilkan sinar X pendek yang memeriksa bagian-
bagian tubuh dari beberapa sudut yang berbeda. Hal ini menghasilkan satu seri
gambaran bagian menyilang sehingga membentuk struktur dengan gambar 3 dimensi.
Skan CT dapat di lakukan dengan atau tanpa media kontras Iodin. Pemeriksaan ini
bukan pemeriksaan yang invasive kecuali bila di gunakan kontras. Kotras menyebabkan
absorpsi jaringan lebih besar dan terjadi penyebaran kontras. Peyebaran ini
memungkinkan tumor kecil dapat terlihat.
Skan CT dapat di gunakan untuk skan kepala,abdomen(lambung,usus besar,usus
kecil,hati,limfa,pangkreas,empedu,ginjal,dan adrenal),pelvis(kandung kemih,organ
reproduksi,usus besar/halus di dalam pelvis),dan dada( paru,jantung,struktur
mediastinal).
9. Prosedur:
Persiapan umum untuk semua skan:
1. Dapatkan tanda tangan surat persetujuan.
2. Untuk pemeriksaan pagi: puasa 8 jam sebelum untuk pemeriksaan siang/sore:
pembatasan makan dan cairan setelah makan cair pada pagi hari. Sedikit air putih
boleh di berikan 2 jam sebelum pemeriksaan. Tidak perlu pembatasan makan dan
cairan jika tidak di gunakan kontras.
3. Obat-obat dapat di berikan sampai 2 jam sebelum pemeriksaan .
4. Jika di gunakan kontras dan klien alergi terhadap produk iodine steroid / antihistamin
dapat di berikan beberapa hari sebelumnya atau di berikan sebelum skan / di berikan
IV selama skan CT.
5. Infuse IV / heparin lok di pasangkan sebelum pemeriksaan .
6. Skan CT biasanya memerlukan waktu 30 menit sampai 1 ½ jam.
2. Kolonoskopi
Merupakan prosedur endoskopi yang di gunakan untuk inspeksi terhdap usus besar
(kolon) dengan menggunakan fiberskop (kolonoskop) panjang dan fleksibel.
Pemeriksaan ini berguna untuk mengevaluasi lesi yang di duga di usus
besar (mis,polip,tumor,jaringan yang meradang).
Dapat di lakukan biopsy jaringan dan polip dapat di lakukan. Polip dapat di ambil
dengan menggunakan jerat elektrokauterisasi . kolonoskopi tidak boleh di lakukan
pada wanita hamil yang hamper melahirkan ,infark miokard,baru menjalani operasi
abdomen,diverticulitis akut,atau pada klien yang gelisah/ tidak kooperatif.
Kadang-kadang perforasi kolon di sebabkan oleh fiberskop namun hal ini jarang
terjadi. Perdarahan dapat merupakan efek samping dari biopsy / polipektomi.
Prosedur
1. Dapatkan tanda tangan surat persetujuan .
2. Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium tertentu (Hb,Ht,PT,PTT,dan trombosit) harus
dilakukan dalam 2 hari sebelum pemeriksaan.
3. Obat-obat yang mengandung zat besi harus di hentikan pemakaianya 4 hari sebelum
prosedur .
4. Obat sedative / tranquilizer dapat di berikan sebelum pemeriksaan untuk member efek
relaksasi. Analgesic narkotik dapat di titrasi secara IV selama prosedur.
5. Glukagon/antikolinergik IV dapat di berikan untuk mengurangi kram usus.
6. Barium sulfat dari pemeriksaan diagnostic lain dapat mengurangi visualisasi karena
itu pemeriksaan tidak boleh dilakukan bila dalam 10hari- 2 minggu sebelumnya telah
di lakukan pemeriksaan dengan barium.
7. Hindari penggunaan enema degan sabun.ini dapat mengiritasi usus halus
8. Sertakan seseorang untuk menemani klien pulang
10. 9. Lama prosedur ½ – 1 ½ jam.
Kesimpulan
Pemeriksaan penunjang pada sistem kardiovaskuler adalah EKG
elektrokardiogram,rontgen dada, dan ekokardiogram ini merupakan alat yang dapat
mempermudah menidentifikasikan penyakit. Pemeriksaan penunjang sebagai ilmu
yang berguna untuk petugas kesehatan dalam mendiagnosa dan mengobati pasien.
pemeriksaan penunjang dengan menggunakan alat-alat bantu seperti
Elektrokardiogram(EKG) dll dapat menoptimalkan tindakan keperawatan dan
tindakan medis untuk pengobatan atau penyembuhan pasien. Dalam hal ini perawat
bukan indenpendent (tidak melakukan sendiri) tetapi dapat berkolaborasi dengan tim
kesehatan lainnya untuk melakukan pemeriksaan penunjang.
Macam-macam pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab, pemeriksaan
rontgen, pemeriksaan USG.
EKG elektrokardiogram Pemeriksaan untuk mengetahui fungsi jantung dan mengecek
kesehatan jantung.