Konsep patient safety membahas tentang pentingnya keselamatan pasien selama mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit. Hal ini mencakup pengertian, tujuan, standar, dan indikator patient safety serta aspek hukumnya. Patient safety bertujuan menciptakan budaya keselamatan pasien dan menurunkan insiden kecelakaan medis dengan mengidentifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi, dan mengurangi risiko infeksi rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk pengertian, tanggung jawab hukum rumah sakit dan tenaga kesehatan, hak-hak pasien, serta langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas konsep keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi tujuan, prinsip, komponen, dan standar-standar keselamatan pasien. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keselamatan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya keselamatan pasien selama menerima perawatan kesehatan dan beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti identifikasi pasien, komunikasi, dan pencegahan infeksi. Dokumen ini juga menyebutkan tujuan dan langkah-langkah untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya keselamatan pasien di rumah sakit, rumusan masalah tentang pengertian, tujuan, dan standar keselamatan pasien khususnya di ruang instalasi rawat darurat, serta tujuan pembelajaran untuk mahasiswa.
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk pengertian, tanggung jawab hukum rumah sakit dan tenaga kesehatan, hak-hak pasien, serta langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas konsep keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi tujuan, prinsip, komponen, dan standar-standar keselamatan pasien. Tujuan utamanya adalah menciptakan budaya keselamatan pasien dan mengurangi kejadian tidak diharapkan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keselamatan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya keselamatan pasien selama menerima perawatan kesehatan dan beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti identifikasi pasien, komunikasi, dan pencegahan infeksi. Dokumen ini juga menyebutkan tujuan dan langkah-langkah untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit."
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya keselamatan pasien di rumah sakit, rumusan masalah tentang pengertian, tujuan, dan standar keselamatan pasien khususnya di ruang instalasi rawat darurat, serta tujuan pembelajaran untuk mahasiswa.
Keselamatan pasien merupakan prinsip dasar pelayanan kesehatan yang penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan pada pasien. Dokumen ini membahas berbagai aspek keselamatan pasien mulai dari beban global akibat kejadian tidak aman sampai dengan pentingnya pelaporan insiden untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) di Klinik, termasuk prosedur identifikasi pasien dengan benar dan komunikasi efektif antar petugas kesehatan guna meningkatkan keselamatan pasien."
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdffifinoktaviani
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan pedoman organisasi tim keselamatan pasien rumah sakit RSHj Bunda Halimah tahun 2022; (2) Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dengan melaksanakan program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah; (3) Dokumen tersebut menjelaskan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk definisi keselamatan pasien, jenis insiden yang dapat terjadi seperti kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan tujuan dari manajemen keselamatan pasien seperti menciptakan budaya keselamatan pasien serta mengurangi insiden. Dokumen tersebut juga membahas enam standar keselam
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman keselamatan pasien di klinik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1) Latar belakang perlunya keselamatan pasien di klinik
2) Tujuan dan ruang lingkup dari pedoman keselamatan pasien
3) Beberapa sasaran utama keselamatan pasien seperti mencegah kesalahan identifikasi dan pemberian obat serta mengurangi risiko infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas dan setara kepada semua pasien, termasuk pasien risiko tinggi. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyediaan makanan dan terapi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
Teknologi informasi memiliki peran penting dalam meningkatkan keselamatan pasien dan pengobatan di era revolusi industri 4.0. Penerapan sistem informasi kesehatan elektronik dan perangkat lunak pendukung keputusan dapat memudahkan deteksi dini kesalahan pengobatan dan mencegah kejadian buruk, sehingga menyelamatkan banyak nyawa pasien dan menghemat biaya kesehatan triliunan rupiah.
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar, termasuk penyelenggaraan pelayanan, manajemen, mutu, keselamatan pasien, serta keterlibatan masyarakat. Standar ini digunakan untuk menilai kinerja puskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan definisi keselamatan pasien, tujuan penerapannya, langkah-langkah pelaksanaannya, serta tujuh standar keselamatan pasien menurut pedoman nasional Indonesia dan Joint Commision. Dokumen ini menekankan pentingnya kerjasama seluruh pihak untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) di Klinik, termasuk prosedur identifikasi pasien dengan benar dan komunikasi efektif antar petugas kesehatan guna meningkatkan keselamatan pasien."
PEDOMAN ORGANISASI TIM KESELAMATAN PASIEN RS,f.pdffifinoktaviani
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut merupakan pedoman organisasi tim keselamatan pasien rumah sakit RSHj Bunda Halimah tahun 2022; (2) Tujuannya adalah meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dengan melaksanakan program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah; (3) Dokumen tersebut menjelaskan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk definisi keselamatan pasien, jenis insiden yang dapat terjadi seperti kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan tujuan dari manajemen keselamatan pasien seperti menciptakan budaya keselamatan pasien serta mengurangi insiden. Dokumen tersebut juga membahas enam standar keselam
Dokumen tersebut membahas tentang pedoman keselamatan pasien di klinik. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1) Latar belakang perlunya keselamatan pasien di klinik
2) Tujuan dan ruang lingkup dari pedoman keselamatan pasien
3) Beberapa sasaran utama keselamatan pasien seperti mencegah kesalahan identifikasi dan pemberian obat serta mengurangi risiko infeksi.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas dan setara kepada semua pasien, termasuk pasien risiko tinggi. Dokumen tersebut juga membahas tentang penyediaan makanan dan terapi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
Teknologi informasi memiliki peran penting dalam meningkatkan keselamatan pasien dan pengobatan di era revolusi industri 4.0. Penerapan sistem informasi kesehatan elektronik dan perangkat lunak pendukung keputusan dapat memudahkan deteksi dini kesalahan pengobatan dan mencegah kejadian buruk, sehingga menyelamatkan banyak nyawa pasien dan menghemat biaya kesehatan triliunan rupiah.
Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 bab yang mencakup berbagai aspek pelayanan kesehatan dasar, termasuk penyelenggaraan pelayanan, manajemen, mutu, keselamatan pasien, serta keterlibatan masyarakat. Standar ini digunakan untuk menilai kinerja puskesmas dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit. Ia menjelaskan definisi keselamatan pasien, tujuan penerapannya, langkah-langkah pelaksanaannya, serta tujuh standar keselamatan pasien menurut pedoman nasional Indonesia dan Joint Commision. Dokumen ini menekankan pentingnya kerjasama seluruh pihak untuk mencapai keselamatan pasien di rumah sakit.
3. KONSEP PATIENT SAFETY
Pengertian Patient Safety
Mengetahui Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Mengetahui patient safety dalam tinjauan hukum
Mengetahui Indikator Patient Safety
Mengetahui aplikasi patient safety saat memberikan
pelayanan kesehatan
Tujuan Sistem Keselamatan Pasien
4. PATIENT SAFETY
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson patient
safety adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari
cedera karena kecelakaan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah
suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman.
5. Tujuan Sistem Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
• Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah
Sakit
• Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap
pasien dan masyarakat
• Menurunnya KTD di Rumah Sakit
6. Tujuan Sistem Keselamatan Pasien
Secara Internasional
• Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara
benar)
• Improve effective communication (meningkatkan
komunikasi yang efektif)
• Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan
keamanan dari pengobatan resiko tinggi)
• Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure
surgery(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan
pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi)
• Reduce the risk of health care-associated
infections (mengurangi risiko infeksi yang berhubungan
dengan pelayanan kesehatan)
7. Standar Keselamatan Pasien
Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “Hospital Patient Safety
Standards” yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Accreditation of Health
Organizations, Illinois, USA), yaitu:
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien standarnya
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien
8. Patient Safety Dalam Tinjauan Hukum
• Perlindungan kepentingan manusia merupakan hakekat hukum yang diwujudkan dalam
bentuk peraturan hukum, baik perundang-undangan maupun peraturan hukum lainnya.
Peraturan hukum tidak semata dirumuskan dalam bentuk perundang-undangan, namun berlaku
dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh perundang-undangan.
Undang-undang sebagai wujud peraturan hukum dan sumber hukum formal merupakan alat
kebijaksanaan pemerintah Negara dalam melindungi dan menjamin hak-hak masyarakat
sebagai warga Negara.
• UU Rumah Sakit No. 44 tahun 2009 menyatakan pelayanan kesehatan yang aman
merupakan hak pasien dan menjadi kewajiban rumah sakit untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang aman (Pasal 29 dan 32). UU Rumah Sakit secara tegas menyatakan bahwa
rumah sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien. Standar tersebut dilakukan dengan
cara melaporkan insiden, menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah. Untuk pelaporan,
rumah sakit menyampaikan kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang
ditetapkan oleh mentri (Pasal 43). UU Rumah Sakit juga memastikan bahwa tanggung jawab
secara hukum atas segala kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan berada pada rumah sakit
bersangkutan (Pasal 46).
9. • Aspek hukum terhadap “patient safety” atau keselamatan pasien adalah sebagai
berikut:
1. UU Tentang Kesehatan & UU Tentang Rumah Sakit
a. Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum
1) Pasal 53 (3) UU No.36/2009; “Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus
mendahulukan keselamatan nyawa pasien.”
2) Pasal 32n UU No.44/2009; “Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan
dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit.
3) Pasal 58 UU No.36/2009
“Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan,
dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan
atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.”
“…..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan
nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.”
10. Indikator Patient Safety (IPS)
• Indikator patient safety merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui tingkat
keselamatan pasien selama dirawat di rumah sakit. Indikator ini dapat digunakan bersama
dengan data pasien rawat inap yang sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Indikator
patient safety bermanfaat untuk menggambarkan besarnya masalah yang dialami pasien selama
dirawat di rumah sakit, khususnya yang berkaitan dengan berbagai tindakan medik yang
berpotensi menimbulkan risiko di sisi pasien. Dengan mendasarkan pada IPS ini maka rumah
sakit dapat menetapkan upaya-upaya yang dapat mencegah timbulnya outcome klinik yang
tidak diharapkan pada pasien.
• Secara umum IPS terdiri atas 2 jenis, yaitu IPS tingkat rumah sakit dan IPS tingkat area
pelayanan. Indikator tingkat rumah sakit (hospital level indicator) digunakan untuk mengukur
potensi komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah saat pasien mendapatkan berbagai tindakan
medik di rumah sakit. Indikator ini hanya mencakup kasus-kasus yang merupakan diagnosis
sekunder akibat terjadinya risiko pasca tindakan medik.
11. • Indikator tingkat area mencakup semua risiko komplikasi akibat tindakan medik yang
didokumentasikan di tingkat pelayanan setempat (kabupaten/kota). Indikator ini
mencakup diagnosis utama maupun diagnosis sekunder untuk komplikasi akibat tindakan
medik.
• Indikator patient safety (IPS) bermanfaat untuk mengidentifikasi area-area pelayanan
yang memerlukan pengamatan dan perbaikan lebih lanjut, seperti misalnya untuk
menunjukkan:
o adanya penurunan mutu pelayanan dari waktu ke waktu,
o bahwa suatu area pelayanan ternyata tidak memenuhi standar klinik atau terapi
sebagaimana yang diharapkan
o tingginya variasi antar rumah sakit dan antar pemberi pelayanan
o disparitas geografi antar unit-unit pelayanan kesehatan (pemerintah vs swasta atau urban
vs rural)
12. Beberapa indikator patient safety :
1. Dekubitus
• Definisi: Kasus dekubitus per 1000 patient discharge yang dirawat lebih dari 4 hari
• Numerator: Diagnosis saat discharge adalah 7070 sesuai ICD-9
• Denominator: Semua medical & surgical discharges yang didefinisikan dengan DRG
spesifik
• Pada pasien yang dirawat minimal 5 hari
• Tidak mengikutsertakan pasien dengan diagnosis hemiplegi, paraplegi atau kuadriplegia
• Tidak melibatkan pasien-pasien dari unit pelayanan long term facilities.
• Angka empirik 22,7 per 1000 population at risk
• Risk adjustment; Umur, jenis kelamin, DRG, kategori komorbiditas
13. 2. Benda asing tertinggal dalam tubuh pasien pasca prosedur
medik/bedah
• Definisi: Kasus benda asing tertinggal dalam tubuh secara tidak sengaja
selama prosedur per 1000 pasien yang di discharge
• Numerator: Diagnosis saat discharge adalah sesuai ICD-9 untuk benda
asing yang tertinggal pasca tindakan medik/operatif
• Denominator: Semua medical & surgical discharges yang didefinisikan
dengan DRG spesifik
• Angka empirik 9 per 100.000 population at risk
• Risk adjustment: Umur, jenis kelamin, DRG, kategori komorbiditas
14. Aplikasi patient safety saat memberikan pelayanan kesehatan
Kasus
• Kasus An. Az. di Rumah Sakit S umur 3 tahun pada tanggal 14 februari 2012, pasien di
rawat di ruangan melati Rs. S padang dengan diagnosa Demam kejang . Sesuai order dokter infus
pasien harus diganti dengan didrip obat penitoin namun perawat yang tidak mengikuti operan jaga
langsung mengganti infuse pasien tanpa melihat bahwa terapi pasien tersebut infusnya harus didrip
obat penitoin. Beberapa menit kemudian pasien mengalami kejang-kejang, untung keluarga pasien
cepat melaporkan kejadian ini sehingga tidak menjadi tambah parah dan infusnya langsung diganti
dan ditambah penitoin.
Analisis
• Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa kelalaian perawat dapat membahayakan keselamatan
pasien. Seharusnya saat pergantian jam dinas semua perawat memiliki tanggung jawab untuk
mengikuti operan yang bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien dan tindakan yang akan
dilakukan maupun dihentikan. Supaya tidak terjadi kesalahan pemberian tindakan sesuai dengan
kondisi pasien.
15. • Pada kasus ini perawat juga tidak menjalankan prinsip 6 benar dalam
pemberian obat. Seharusnya perawat melihat terapi yang akan
diberikan kepada pasien sesuai order, namun dalam hal ini perawat
tidak menjalankan prinsip benar obat.
• Disamping itu juga, terkait dengan hal ini perawat tidak mengaplikasikan
konsep patient safety dengan benar, terbukti dari kesalahan akibat tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan yang menyebabkan
ancaman keselamatan pasien
16. Kesimpulan
• Keselamatan pasien adalah proses dalam suatu rumah sakit yang
memberikan pelayanan psien secara aman. Proses tersebut meliputi
pengkajian mengenai resiko, identifikasi, manajemen resiko terhadap
pasien, pelapor dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar belajar dan
menindaklanjuti insiden, dam menerapkan solusi untuk mengurangi serta
meminimalisir timbulnya timbulnya resiko. Pelayanan kesehatan yang
diberikan tenaga medis diberikan kepada pasien mengacu kepada tujuh
standar pelayanan pasien rumah sakit yang meliputi hak pasien, mendidik
pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan,
penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien, peran kepimpinan dalam
meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf tentang keselamatan
pasien, dan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.