4. PMKP ?
Peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien adalah program yang disusun secara objektif
dan sistematik untuk memantau, menilai dan
memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam
pemberian asuhan kepada pasien.
6. a) Meningkatan perbaikan mutu dan
mempertahankan perbaikan berkelanjutan;
b) Mengurangi varian dalam praktek klinis dengan
menerapkan PPK dan melakukan pengukuran
dengan Clinical Pathway;
c) Mengukur dampak efisisensi dan efektifitas
prioritas perbaikan terhadap keuangan dan
sumber daya;
1) Indikator Nasional Mutu (INM);
2) Indikator Mutu Prioritas Rumah Sakit (IMP RS);
3) Indikator Mutu Prioritas Unit (IMP Unit) ;
Peningkatan MUTU
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU
• Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien serta sasaran keselamatan pasien;
• Validasi data indikator mutu;
• Analisis data indikator mutu;
• Monitoring dan evaluasi kegiatan
peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit.
7. 1. Kepatuhan kebersihan tangan
2. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD)
3. Kepatuhan identifikasi pasien
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea
Emergensi
5. Waktu tunggu rawat jalan
6. Penundaan operasi elektif
7. Kepatuhan Waktu Visite Dokter
8. Pelaporan hasil Kritis Laboratorium
9. Kepatuhan Penggunaan Formularium
Nasional
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical
Pathway)
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko
Pasien Jatuh
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
13. Kepuasan pasien
13 indikator mutu nasional
8. Sasaran keselamatan pasien
1. Angka Kepatuhan identifikasi pasien
2. Angka Pelaporan hasil Kritis Laboratorium
3. Angka Pemberian label High Alert pada obat Kategori High Alert
4. Angka Ketepatan Penandaan (Marking) dalam proses pembedahan
5. Angka Kepatuhan kebersihan tangan
6. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
11. PELAPORAN DAN ANALISA INSIDEN
KESELAMATAN PASIEN
a) Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien;
b) Evaluasi Kontrak Klinis dan kontrak
Manajemen;
c) Pelatihan semua staf sesuai perannya
dalam program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien;
d) Mengkomunikasikan hasil pengukuran
mutu meliputi masalah mutu dan capaian
data kepada staf.
Keselamatan PASIEN
1. Komite Mutu menerima laporan insiden
keselamatan pasien dari Unit;
2. Komite melakukan kajian/analisis terhadap
insiden keselamatan pasien yang terjadi;
3. Mengusulkan dilakukan RCA terhadap insiden
yang masuk kategori merah dan kuning;
4. Menyusun laporan 3 bulanan, semester dan
tahunan; (KNC/KTC/KPCS)
INTERNAL EXTERNAL
KTD/SENTINEL
12. ● Kejadian Potensial Cedera (KPC),
● Kejadian Nyaris Cidera (KNC),
● Kejadian Tidak Cedera (KTC),
● Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) atau adverse event
● Kejadian Sentinel atau sentinel event
Insiden Keselamatan Pasien (Kementerian Kesehatan,
2017) di rumah sakit memiliki jenis-jenis yang berbeda
terdiri dari:
13. Kejadian Sentinel suatu kejadian yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit pasien atau penyakit yang mendasarinya yang
terjadi pada pasien.
Kejadian Sentinel
14. 1. Bunuh diri oleh pasien yang sedang dirawat, ditatalaksana, menerima pelayanan di unit yang selalu memiliki staf
sepanjang hari atau dalam waktu 72 jam setelah pemulangan pasien, termasuk dari UGD RS;
2. Kematian atas bayi cukup bulan yang tidak diantisipasi;
3. Bayi dipulangkan kepada orang tua yang salah;
4. Penculikan pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan pelayanan;
5. Pasien kabur (atau, pulang tanpa izin) dari unit perawatan yang selalu dijaga oleh staf sepanjang hari (termasuk
UGD), yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera sementara derajat berat bagi pasien tersebut;
6. Reaksi transfusi hemolitik yang melibatkan pemberian darah atau produk darah dengan inkompatibilitas golongan
darah mayor (ABO, Rh, kelompok darah lainnya)
7. Pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen,atau cedera sementara derajat berat)
atau pembunuhan pasien yang sedang menerima perawatan, tata laksana, dan layanan ketika berada dalam
lingkungan RS
Kejadian Sentinel
15. 8. pemerkosaan, kekerasan (yang menyebabkan kematian, cedera permanen, atau cedera sementara derajat berat) atau pembunuhan
anggota staf, praktisi mandiri berizin, pengunjung, atau vendor ketika berada dalam lingkungan RS
• Pelecehan /penganiayaan seksual (pemerkosaan) : kontak seksual yang melibatkan pasien dan pasien lain staf, atau pelaku
lainnya saat dirawat atau saat berada di rumah sakit,. Satu atau lebih dari hal berikut ini harus ada untuk menentukan bahwa itu
adalah peristiwa sentinel:
• Setiap kontak seksual yg disaksikan oleh staf seperti dijelaskan di atas
• Pengakuan oleh pelaku bahwa kontak seksual, seperti yang dijelaskan di atas, terjadi .
• Bukti klinis yang cukup yang diperoleh RS untuk mendukung dugaan kontak seksual tanpa persetujuan.
Kejadian Sentinel
16. 9. Tindakan invasif, termasuk operasi, yang dilakukan pada pasien yang salah, di sisi yang
salah, atau menggunakan prosedur yang salah (secara tidak sengaja);
• Pembedahan yang dilakukan pada sisi yang salah, pada pasien yang salah, atau prosedur
yang salah tanpa melihat jenis prosedur atau hasilnya (magnitude of the outcome).
• Tindakan invasif : prosedur di mana kulit atau selaput lendir dan / atau jaringan ikat di insisi
atau ditusuk, instrumen dimasukkan melalui lubang tubuh, atau insersi bahan asing ke dalam
tubuh untuk tujuan diagnostic atau berhubungan dengan pengobatan. Mis. Prosedur invasive
central line and chest tube insertions, biopsi dan eksisi, dan semua prosedur perkutan (mis,
jantung, elektrofisiologi, radiologi intervensi). Pengecualian pungsi vena,
• Catatan: Pengecualian ini masih dianggap sebagai IKP dan harus ditinjau oleh Komite mutu
Kejadian Sentinel
17. 10. Tertinggalnya benda asing dalam tubuh pasien secara tidak sengaja
setelah suatu tindakan invasif, termasuk operasi ;
• "Setelah operasi" : setiap saat setelah selesainya penutupan kulit akhir, saat pasien masih
berada di ruang tindakan atau di OK dan masih teranastesi... Jika ada benda asing (mis, ujung
jarum atau sekrup) tertinggal di dalam tubuh pasien karena penentuan klinis bahwa risiko
relatif bagi pasien untuk mencari dan mengeluarkan objek melebihi manfaatnya maka hal ini
tidak dianggap sebagai kejadian sentinel yang dianalisa. Namun, dalam kasus tersebut/
11. Hiperbilirubinemia neonatal berat (bilirubin > 30 mg/dL);
12. Fluoroskopi berkepanjangan dengan dosis kumulatif > 1.500 rad pada satu medan tunggal
atau pemberian radioterapi ke area tubuh yang salah atau pemberian radioterapi > 25%
melebihi dosis radioterapi yang direncanakan;
Kejadian Sentinel
18. 13. Kebakaran, lidah api, atau asap, uap panas, atau pijaran yang tidak diantisipasi selama satu
episode perawatan pasien; Kebakaran didefinisikan sebagai proses oksidasi cepat, yang
merupakan reaksi kimia yang menghasilkan evolusi cahaya dan panas dalam berbagai
intensitas
14. Semua kematian ibu intrapartum (terkait dengan proses persalinan);
15. Morbiditas ibu derajat berat (Severe maternal morbidiy) (terutama tidak
berhubungan dengan perjalanan alamiah penyakit pasien atau kondisi lain yang mendasari)
terjadi pada pasien dan menyebabkan cedera permanen atau cedera sementara derajat
berat.
Kejadian Sentinel
20. KATEGORI RISIKO DI RUMAH SAKIT
1
Patient care-related
risks (Risiko yang
berhubungan dengan
perawatan pasien).
5
Financial risks
(Risiko
Keuangan).
Employee-
related risks
(Risiko yang
berhubungan
dengan
karyawan).
3
2
Medical staff-
related risks
(Risiko yang
berhubungan
dengan tenaga
medis).
6 Other risks
(Risiko Lain)
Property-related
risks (Risiko
yang
berhubungan
dengan
property).
4
21. MANAJEMEN RISIKO a) Setiap unit membuat Risk Register dalam
1 tahun.
b) Setiap unit membuat daftar identifikasi
proses risiko tinggi.
c) Rumah Sakit membuat Failure Mode
Effect Analisys (FMEA) minimal 1 tahun
sekali.
Manajemen RISIKO
Mengusulkan untuk dilakukan upaya
pencegahan risiko dalam RTM (Rapat Tinjauan
Manajemen) dan memfasilitasi pelaksanaan
FMEA NOVEMBER
M T W T F S S
01 02 03 04 05 06 07
08 09 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31 01 02 03 04