SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
BAB 10 
KOLOID 
Standar Kompetensi: 
 Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam 
kehidupan sehari-hari. 
Kompetensi Dasar: 
 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di 
sekitarnya. 
 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam 
kehidupan sehari-hari.
I. SISTEM KOLOID
A. Pengertian Sistem Koloid 
Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadannya antara larutan dan 
suspensi. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat 
“didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang 
didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm) sampai satu mikrometer 
(μm). Koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fase. 
Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang 
digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium dispersi.
Perbandingan Sifat larutan, koloid dan Suspensi 
Larutan 
(Dispersi Molekuler) 
Koloid 
(Dispersi Koloid) 
Suspensi 
(Dispersi Kalar) 
Contoh: Larutan gula 
dalam air 
Contoh: campuran susu 
dengan air 
Contoh: Campuran tepung 
terigu dengan air 
1) Homogen, tak dapat 
dibedakan walaupun 
menggunakan 
mikroskop ultra 
2) Semua partikelnya 
berdimensi (panjang, 
lebar, atau tebal) kurang 
dari 1nm 
3) Satu fase 
4) Stabil 
5) Tidak dapat disaring 
1) Secara makroskopis 
bersifat homogen tetapi 
heterogen jika diamati 
dengan mikroskop ultra 
2) Partikelnya berdimensi 
antara 1 nm sampai 100 
nm 
3) Dua fase 
4) Pada umumnya stabil 
5) Tidak dapat disaring 
kecuali dengan 
penyaring ultra 
1) Heterogen 
2) Salah satu atau semua 
dimensi partikelnya lebih 
besar dari 100 nm 
3) Dua fase 
4) Tidak stabil 
5) Dapat disaring
Contoh larutan :larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70%, 
larutan cuka, air laut, udara yang bersih, dan 
bensin. 
Contoh koloid :sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan 
mayonaise. 
Contoh suspensi :air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, 
campuran kopi dengan air, dan campuran minyak 
dengan air.
No. Fase 
Terdispersi 
B. Jenis-Jenis Koloid 
Fase 
Pendispersi 
Nama Contoh 
1. 
2. 
3. 
4. 
5. 
6. 
7. 
8. 
Padat 
Padat 
Padat 
Cair 
Cair 
Cair 
Cair 
Cair 
Gas 
Cair 
Padat 
Gas 
Cair 
Padat 
Cair 
Padat 
Aerosol 
Sol 
Sol padat 
Aerosol 
Emulasi 
Emulasi 
padat 
Buih 
Buih padat 
Asap (smoke), debu di 
udara 
Sol emas, sol belerang, 
tinta 
Gelas bewarna, intan 
hitam 
Kabut (fog) dan awan 
Susu. Santan, minyak 
ikan 
Jeli, mutiara 
Buih sabun, krim kocok 
Karet busa, batu apung, 
sitrofoam
1. Aerosol 
Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas 
disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol 
padat, jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair. 
contoh aerosol padat : asap dan debu dalam udara. 
contoh aerosol cair : kabut dan awan. 
2. Sol 
sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. 
Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun 
dalam industri. 
contoh sol : Air sungai (sol dari lempung dalam air), sol sabun, sol 
detergen, sol kanji. Tinta tulis, dan cat.
3. Emulsi 
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut 
emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini bahwa kedua jenis zat cair itu tidak 
saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam dua bagian, 
yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) atau emulsi air dalam minyak 
(A/M). Dalam hal ini, minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak 
bercampur dengan air. 
contoh emulsi minyak dalam air (M/A) : santan, susu, dan latek. 
contoh emulsi air dam minyak (A/M) : mayonaise, minyak bumi, 
dan minyak ikan. 
4. Buih 
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. 
Seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat 
pembuih, misalnya sabun, detergen, dan protein. Buih dapat dibuat 
dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung 
protein. 
Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya, pada pengolahan biji 
logam, pada alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lain-lain.
5. Gel 
Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. 
Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, gel silika. 
Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya 
mengadopsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid 
yang agak padat.
II. SIFAT-SIFAT KOLOID
A. Efek Tyndall 
B. Gerak Brown
C. Muatan Koloid 
1. Elektroforosis 
Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ini disebut elektroforesis. 
Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektrode positif) 
sedangkan koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke arah katode 
(elektrode negatif). Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk 
menentukan jenis muatan koloid. 
2. Adsorpsi 
Partikel koloid memilki kemampuan menyerap berbagai macam zat pada 
permukaannya. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan 
koloid terjadi karena adsorpsi ion-ion tertentu.
Sifat adsorpsi dari koloid ini digunakan dalam berbagai proses, antara lain 
Pemutihan gula tebu 
Gula yang masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan melalui 
tanah diatomae dan arang tulang. Zat-zat pewarna dalam gula akan 
diadsorpsi, sehingga diperoleh gula yang putih bersih. 
Norit 
Didalam usus, norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadopsi gas 
atau zat racun. 
Penjernihan air 
Untuk menjernihkan air dapat dilakukan dengan menambahkan tawas atau 
aluminium sulfat. Di dalam air, alumunium sulfat terhidrolisis membentuk 
Al(OH) yang berupa koloid. Koloid Al(OH) ini dapat mengadsorpsi zat-zat 
3 3 
warna atau zat pencemar dalam air.
D. Koagulasi 
Telah disebutkan bahwa koloid distabilkan oleh muatannya. Apabila muatan 
koloid dilucuti, maka kestabilannnya akan berkurang dan dapat menyebabkan 
koagulasi atau penggumpalan. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel 
elektroforesis atau jika elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid. 
Adapun koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut. 
Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif 
(kaiton), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan 
menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan 
membentuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung 
lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan 
menetralkan muatan koloid, sehingga terjadi koagulasi.
Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri 
1. Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat 
(lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur 
dengan elektrolit dalam air laut. 
2. Karet dalam air sungai digumpalkan dengan menambahakan asam 
format. 
3. Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan 
menambahkan tawas. Sol tanah liat dalam air sungai biasanya 
bermuatan negatif sehingga akan digumpalkan oleh ion Al3+ dari tawas 
(aluminium sulfat). 
4. Asap atau debu dari pabrik/industri dapat digumpalkan dengan alat 
koagulasi listrik dari Cottrel.
E. Dialisis 
Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat 
menggangu kestabilan koloid tersebut. Ion-ion penggangu ini dapat dihilangkan 
dengan suatu proses yang disebut dialisis.
F. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 
Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang 
cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Koloid Liofob jika 
gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Jika medium dispersi 
yang dipakai adalah air, maka disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob. 
Sol Hidrofil Sol Hidrofob 
1. Mengadsorbsi mediumnya. 
2. Dapat dibuat dengan kosentrasi 
yang relatif besar. 
3. Tidak mudah digumpalakan 
dengan penambahan elektrolit. 
4. Viskositas lebih besar daripada 
mediumnya. 
5. Bersifat revesible. 
6. Efek Tyndall lemah. 
1. Tidak mengadsorbsi mediumnya 
2. Hanya stabil pada kosentrasi kecil 
3. Mudah menggumpal pada 
penambahan elektrolit. 
4. Viskositas hampir sama dengan 
mediumnya. 
5. Tidak revesible. 
6. Efek Tyndall lebih jelas.
III. PEMBUATAN SISTEM KOLOID
A. Cara Kondensasi 
Partikel larutan sejati bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini 
dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, 
reaksi hidrolisis, dan reaksi dekomposisi rangkap, atau dengan 
reaksi pergantian pelarut. 
B. Cara Dispersi 
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi pertikel 
koloid. Dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan 
loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
C. Koloid Asosiasi 
Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen, larut dalam air tetapi tidak 
membentuk larutan, melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas 
bagian yang polar (disebut kepala) dan bagian yang nonpolar (disebut 
ekor).

More Related Content

What's hot

6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basaUny Pramudhita
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloidefanda
 
Pembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem KoloidPembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem KoloidNisa Ghaisani
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuranaji indras
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematikasiska sri asali
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaily Indaryani
 
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator AlamiIdentifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator AlamiWahid Ardani
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaRia Rohmawati
 
Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)
Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)
Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)plovdivgoverment plovdiwian
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaYusi Rahmah
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)DeviPurnama
 

What's hot (20)

6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa6 reaksi reaksi asam basa
6 reaksi reaksi asam basa
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbonSifat sifat senyawa karbon
Sifat sifat senyawa karbon
 
Makalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkapMakalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkap
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Pembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem KoloidPembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem Koloid
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematika
 
Laporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloidLaporan praktikum pembuatan koloid
Laporan praktikum pembuatan koloid
 
Analisa anion
Analisa anion Analisa anion
Analisa anion
 
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator AlamiIdentifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
 
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - BiokimiaLaporan Uji Karbohidrat - Biokimia
Laporan Uji Karbohidrat - Biokimia
 
Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)
Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)
Presentasi Biologi ( Percobaan Nutrisi pada Kacang Hijau)
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimiaSoal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
Soal kesetimbangan kimia dan pergeseran kimia
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
 
Logika bag-3-
Logika bag-3-Logika bag-3-
Logika bag-3-
 

Viewers also liked

Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiBab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiSinta Sry
 
Bab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xiBab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xiSinta Sry
 
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Gita Ardeny
 
Koloid ppt
Koloid pptKoloid ppt
Koloid pptEco Chem
 
Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam
Larutan Penyangga dan Hidrolisis GaramLarutan Penyangga dan Hidrolisis Garam
Larutan Penyangga dan Hidrolisis GaramThoyib Antarnusa
 
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XIBab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XIBayu Ariantika Irsan
 
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hariContoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hariJatmiko Deni
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloidRy_Awan
 
Kimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiKimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiSiti Nur Aini
 
Presentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia KoloidPresentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia KoloidNurul Ma'rifah
 
Bab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XII
Bab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XIIBab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XII
Bab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XIIBayu Ariantika Irsan
 
Larutan penyangga kimia
Larutan penyangga kimiaLarutan penyangga kimia
Larutan penyangga kimiaEka
 

Viewers also liked (20)

Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiBab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
 
Bab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xiBab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xi
 
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
Sistem Koloid (Pelajaran Kimia kelas XI Kurikulum K-13)
 
Koloid ppt
Koloid pptKoloid ppt
Koloid ppt
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam
Larutan Penyangga dan Hidrolisis GaramLarutan Penyangga dan Hidrolisis Garam
Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam
 
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XIBab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
Bab5 larutan asam dan basa | Kimia Kelas XI
 
Kelas11 KIMIA ARI
Kelas11 KIMIA ARIKelas11 KIMIA ARI
Kelas11 KIMIA ARI
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hariContoh koagulasi  dalam kehidupan sehari hari
Contoh koagulasi dalam kehidupan sehari hari
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Kimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi UtamiKimia Kelas 11 Budi Utami
Kimia Kelas 11 Budi Utami
 
SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Presentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia KoloidPresentasi Kimia Koloid
Presentasi Kimia Koloid
 
Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
Bab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XII
Bab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XIIBab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XII
Bab7 larutan penyangga | Kimia Kelas XII
 
Larutan penyangga kimia
Larutan penyangga kimiaLarutan penyangga kimia
Larutan penyangga kimia
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Ppt asam basa
Ppt asam basaPpt asam basa
Ppt asam basa
 

Similar to OPTIMALKAN KOLOID

Similar to OPTIMALKAN KOLOID (20)

koloid
 koloid koloid
koloid
 
Bab10 kol
Bab10 kolBab10 kol
Bab10 kol
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 JakartaSistem Koloid SMAN 81 Jakarta
Sistem Koloid SMAN 81 Jakarta
 
Paper Koloid kelompok III
Paper Koloid kelompok IIIPaper Koloid kelompok III
Paper Koloid kelompok III
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarSistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Pembahasan koloid,,,
Pembahasan  koloid,,,Pembahasan  koloid,,,
Pembahasan koloid,,,
 
Pembahasan koloid,,,1
Pembahasan  koloid,,,1Pembahasan  koloid,,,1
Pembahasan koloid,,,1
 
Makalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkapMakalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkap
 
(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid(Kimia) Sistem Koloid
(Kimia) Sistem Koloid
 
Makalah kimia 2
Makalah kimia 2Makalah kimia 2
Makalah kimia 2
 
Sistem koloid (presentasi)
Sistem koloid (presentasi)Sistem koloid (presentasi)
Sistem koloid (presentasi)
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013
 
Makalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkapMakalah koloid lengkap
Makalah koloid lengkap
 
Sistem koloid
Sistem koloid Sistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
6. Sistem Koloid materi kelas 12 mipa.pptx
 

More from Sinta Sry

Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiSinta Sry
 
Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiSinta Sry
 
Bab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xiBab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xiSinta Sry
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xSinta Sry
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiSinta Sry
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiSinta Sry
 
Bab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas xBab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas xSinta Sry
 
Bab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xiBab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xiSinta Sry
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xSinta Sry
 
Bab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xiiBab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xiiSinta Sry
 
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiBab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiSinta Sry
 
Bab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xiBab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xiSinta Sry
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xSinta Sry
 
Bab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas xBab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas xSinta Sry
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiSinta Sry
 
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiBab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiSinta Sry
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiSinta Sry
 
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xSinta Sry
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiSinta Sry
 
Bab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xiiBab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xiiSinta Sry
 

More from Sinta Sry (20)

Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksi
 
Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksi
 
Bab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xiBab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xi
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas x
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xii
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xii
 
Bab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas xBab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas x
 
Bab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xiBab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xi
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas x
 
Bab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xiiBab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xii
 
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xiiBab 4 senyawa turunan kelas xii
Bab 4 senyawa turunan kelas xii
 
Bab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xiBab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xi
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
 
Bab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas xBab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas x
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xii
 
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiBab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xi
 
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas x
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
 
Bab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xiiBab 1 sifat koligatif kelas xii
Bab 1 sifat koligatif kelas xii
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

OPTIMALKAN KOLOID

  • 1. BAB 10 KOLOID Standar Kompetensi:  Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar:  Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.  Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  • 3. A. Pengertian Sistem Koloid Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadannya antara larutan dan suspensi. Koloid merupakan sistem heterogen, dimana suatu zat “didispersikan” ke dalam suatu media yang homogen. Ukuran zat yang didispersikan berkisar dari satu nanometer (nm) sampai satu mikrometer (μm). Koloid tergolong campuran heterogen dan merupakan sistem dua fase. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan zat disebut medium dispersi.
  • 4. Perbandingan Sifat larutan, koloid dan Suspensi Larutan (Dispersi Molekuler) Koloid (Dispersi Koloid) Suspensi (Dispersi Kalar) Contoh: Larutan gula dalam air Contoh: campuran susu dengan air Contoh: Campuran tepung terigu dengan air 1) Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra 2) Semua partikelnya berdimensi (panjang, lebar, atau tebal) kurang dari 1nm 3) Satu fase 4) Stabil 5) Tidak dapat disaring 1) Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra 2) Partikelnya berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm 3) Dua fase 4) Pada umumnya stabil 5) Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra 1) Heterogen 2) Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm 3) Dua fase 4) Tidak stabil 5) Dapat disaring
  • 5. Contoh larutan :larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut, udara yang bersih, dan bensin. Contoh koloid :sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan mayonaise. Contoh suspensi :air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air.
  • 6. No. Fase Terdispersi B. Jenis-Jenis Koloid Fase Pendispersi Nama Contoh 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Padat Padat Padat Cair Cair Cair Cair Cair Gas Cair Padat Gas Cair Padat Cair Padat Aerosol Sol Sol padat Aerosol Emulasi Emulasi padat Buih Buih padat Asap (smoke), debu di udara Sol emas, sol belerang, tinta Gelas bewarna, intan hitam Kabut (fog) dan awan Susu. Santan, minyak ikan Jeli, mutiara Buih sabun, krim kocok Karet busa, batu apung, sitrofoam
  • 7. 1. Aerosol Sistem koloid dari partikel padat atau cair yang terdispersi dalam gas disebut aerosol. Jika zat yang terdispersi berupa zat padat, disebut aerosol padat, jika zat yang terdispersi berupa zat cair, disebut aerosol cair. contoh aerosol padat : asap dan debu dalam udara. contoh aerosol cair : kabut dan awan. 2. Sol sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. Koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. contoh sol : Air sungai (sol dari lempung dalam air), sol sabun, sol detergen, sol kanji. Tinta tulis, dan cat.
  • 8. 3. Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini bahwa kedua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air (M/A) atau emulsi air dalam minyak (A/M). Dalam hal ini, minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak bercampur dengan air. contoh emulsi minyak dalam air (M/A) : santan, susu, dan latek. contoh emulsi air dam minyak (A/M) : mayonaise, minyak bumi, dan minyak ikan. 4. Buih Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, detergen, dan protein. Buih dapat dibuat dengan mengalirkan suatu gas ke dalam zat cair yang mengandung protein. Buih digunakan pada berbagai proses, misalnya, pada pengolahan biji logam, pada alat pemadam kebakaran, kosmetik dan lain-lain.
  • 9. 5. Gel Koloid yang setengah kaku (antara padat dan cair) disebut gel. Contoh: agar-agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun, gel silika. Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya mengadopsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat.
  • 11. A. Efek Tyndall B. Gerak Brown
  • 12. C. Muatan Koloid 1. Elektroforosis Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ini disebut elektroforesis. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektrode positif) sedangkan koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke arah katode (elektrode negatif). Dengan demikian elektroforesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid. 2. Adsorpsi Partikel koloid memilki kemampuan menyerap berbagai macam zat pada permukaannya. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi. Muatan koloid terjadi karena adsorpsi ion-ion tertentu.
  • 13. Sifat adsorpsi dari koloid ini digunakan dalam berbagai proses, antara lain Pemutihan gula tebu Gula yang masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan melalui tanah diatomae dan arang tulang. Zat-zat pewarna dalam gula akan diadsorpsi, sehingga diperoleh gula yang putih bersih. Norit Didalam usus, norit membentuk sistem koloid yang dapat mengadopsi gas atau zat racun. Penjernihan air Untuk menjernihkan air dapat dilakukan dengan menambahkan tawas atau aluminium sulfat. Di dalam air, alumunium sulfat terhidrolisis membentuk Al(OH) yang berupa koloid. Koloid Al(OH) ini dapat mengadsorpsi zat-zat 3 3 warna atau zat pencemar dalam air.
  • 14. D. Koagulasi Telah disebutkan bahwa koloid distabilkan oleh muatannya. Apabila muatan koloid dilucuti, maka kestabilannnya akan berkurang dan dapat menyebabkan koagulasi atau penggumpalan. Pelucutan muatan koloid dapat terjadi pada sel elektroforesis atau jika elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid. Adapun koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kaiton), sedangkan koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan ke dua. Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan koloid, sehingga terjadi koagulasi.
  • 15. Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri 1. Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam air sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut. 2. Karet dalam air sungai digumpalkan dengan menambahakan asam format. 3. Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif sehingga akan digumpalkan oleh ion Al3+ dari tawas (aluminium sulfat). 4. Asap atau debu dari pabrik/industri dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari Cottrel.
  • 16. E. Dialisis Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat menggangu kestabilan koloid tersebut. Ion-ion penggangu ini dapat dihilangkan dengan suatu proses yang disebut dialisis.
  • 17. F. Koloid Liofil dan Koloid Liofob Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Koloid Liofob jika gaya tarik-menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Sol Hidrofil Sol Hidrofob 1. Mengadsorbsi mediumnya. 2. Dapat dibuat dengan kosentrasi yang relatif besar. 3. Tidak mudah digumpalakan dengan penambahan elektrolit. 4. Viskositas lebih besar daripada mediumnya. 5. Bersifat revesible. 6. Efek Tyndall lemah. 1. Tidak mengadsorbsi mediumnya 2. Hanya stabil pada kosentrasi kecil 3. Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit. 4. Viskositas hampir sama dengan mediumnya. 5. Tidak revesible. 6. Efek Tyndall lebih jelas.
  • 19. A. Cara Kondensasi Partikel larutan sejati bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks, reaksi hidrolisis, dan reaksi dekomposisi rangkap, atau dengan reaksi pergantian pelarut. B. Cara Dispersi Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi pertikel koloid. Dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
  • 20. C. Koloid Asosiasi Berbagai jenis zat, seperti sabun dan detergen, larut dalam air tetapi tidak membentuk larutan, melainkan koloid. Molekul sabun atau detergen terdiri atas bagian yang polar (disebut kepala) dan bagian yang nonpolar (disebut ekor).