SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
BAB 4 
SENYAWA 
TURUNAN ALKANA 
4.1 Gugus Fungsi 
4.2 Tata Nama Senyawa 
Turunan Alkana 
4.3 Keisomeran 
4.4 Reaksi-reaksi Senyawa 
Karbon 
4.5 Kegunaan dan Dampak 
Beberapa Senyawa Turunan 
Alkana
Senyawa Turunan Alkana 
Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari 
alkana dengan satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi tertentu.
Tata Nama Senyawa Turunan 
Alkana 
1. Mengidentifikasi gugus fungsi. 
2. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang 
mengandung gugus fungsi. 
3. Menuliskan nomor, dimulai dari salah satu ujung 
sedemikian sehingga posisi gugus fungsi mendapat nomor 
terkecil. 
4. Menuliskan nama, dimulai dengan nama cabang (cabang-cabang), 
kemudian nama rantai induk. Cabang-cabang 
sejenis digabung dan dinyatakan dengan awalan di, tri, 
tetra, dan seterusnya. Penulisan cabang yang berbeda 
diurutkan sesuai dengan urutan abjad.
Tata Nama Alkanol (Alkohol) 
a. Nama IUPAC 
Nama alkanol diturunkan dari nama alkana yang sesuai 
dengan mengganti akhiran a menjadi ol. 
Contoh: 
Alkana Alkanol 
CH4 : metana CH3OH : metanol 
C2H6 : etana C2H5OH : etanol 
Posisi gugus fungsi ditunjukkan bila ada kemungkinan isomer.
Nama Lazim 
Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga 
mempunyai nama lazim, yaitu alkil alkohol.
Tata Nama Alkoksialkana (Eter) 
Nama IUPAC 
Nama turunan alkana eter adalah alkoksialkana. Eter dianggap sebagai 
turunan alkana dengan satu atom H alkana itu diganti oleh gugus alkoksi (—OR). 
a. Jika gugus alkilnya berbeda, maka alkil yang terkecil dianggap sebagai 
gugus alkoksi, sedangkan gugus alkil lainnya dianggap sebagai alkana 
(sebagai induk). 
b. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian 
sehingga letak gugus alkoksi mendapat nomor terkecil.
Nama Lazim 
Eter sederhana biasanya dinamai sebagai 
alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil 
diikuti kata eter. 
Contoh:
Tata Nama Alkanal 
Nama IUPAC 
Nama alkanal diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti 
akhiran a menjadi al. 
Tata nama alkanal bercabang sama seperti tata nama alkanol, tetapi posisi 
gugus fungsi (—CHO) tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom 
karbon nomor satu. 
Contoh:
Nama Lazim 
Nama lazim aldehida diturunkan dari nama 
lazim asam karboksilat yang sesuai dengan 
mengganti akhiran at menjadi aldehida dan 
membuang kata asam.
Tata Nama Alkanon (Keton) 
Nama IUPAC 
Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti 
akhiran a menjadi on. 
Contoh: 
Nama Lazim 
Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut 
secara terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton. 
Contoh:
Tata Nama Asam (Asam Karbonat) 
Nama IUPAC 
Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan 
mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. 
Contoh: 
Alkana Asam alkanoat 
Metana Asam metanoat 
Etana Asam etanoat 
Tata nama asam alkanoat bercabang pada dasarnya sama seperti tata nama 
aldehida, yakni posisi gugus fungsi tidak perlu dinyatakan
Nama Lazim 
Nama lazim asam karboksilat 
didasarkan pada sumber alami asam 
yang bersangkutan. 
Misalnya, asam metanoat disebut asam 
formiat (asam format) atau asam semut 
karena ditemukan pada semut formica 
rufa;
Tata Nama Alkil Alkanoat (Ester) 
Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. 
Yang disebut alkil pada nama itu adalah gugus karbon yang 
terikat pada atom O (gugus R), sedangkan alkanoat adalah 
gugus R—COO—.
Tata Nama 
Haloalkana 
Haloalkana adalah senyawa turunan alkana 
dimana satu atau lebih atom H digantikan oleh 
atom halogen. 
Nama halogen ditulis sebagai awalan dengan 
sebutan bromo, kloro, fluoro, dan iodo.
Aturan Penamaan Haloalkana 
a. Jika terdapat lebih dari sejenis halogen, maka prioritas 
penomoran didasarkan pada kereaktifan halogen, yaitu 
dalam urutan F—Cl—Br—I. Akan tetapi, penulisan nama 
tetap berdasarkan abjad. Jadi, urutan penulisan halogen 
adalah bromo, kloro (chloro), fluoro, dan iodo. 
b. Jika terdapat rantai samping (cabang alkil), maka halogen 
didahulukan. 
Contoh:
Keisomeran
Keisomeran Struktur 
a. Keisomeran Kerangka 
Senyawa-senyawa yang merupakan isomer kerangka 
mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang 
sama, tetapi berbeda rantai induknya.
b. Keisomeran Posisi 
Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi 
mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi serta 
kerangka yang sama, tetapi berbeda letak (posisi) 
gugus fungsinya.
c. Keisomeran Gugus Fungsi 
Keisomeran gugus fungsi terjadi antarsenyawa dengan rumus molekul 
sama, tetapi berbeda gugus fungsinya. 
Terdapat 3 pasangan homolog yang mempunyai rumus umum yang sama, 
yaitu: 
• Alkanol dengan alkoksialkana, keduanya mempunyai rumus umum 
CnH2n+2O. 
• Alkanal dengan alkanon, keduanya mempunyai rumus umum CnH2nO2. 
• Asam alkanoat dengan alkil alkanoat, keduanya mempunyai rumus umum 
CnH2nO2.
Keisomeran Ruang 
a. Keisomeran Geometri 
Keisomeran geometris terdapat dalam senyawa yang molekulnya 
mempunyai bagian yang kaku, seperti ikatan rangkap. 
Keisomeran geometri mempunyai dua bentuk yang ditandai dengan 
cis dan trans. 
1. Cis : Gugus sejenis terletak pada sisi yang sama 
2. Trans : Gugus sejenis terletak berseberangan
Berbagai Jenis Reaksi Senyawa 
Karbon 
a. Substitusi 
Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom 
yang terdapat dalam suatu molekul digantikan 
oleh atom atau gugus atom lain.
Adisi 
Pada reaksi adisi, molekul senyawa yang 
mempunyai ikatan rangkap menyerap 
atom atau gugus atom sehingga ikatan 
rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
Eliminasi 
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa 
berikatan tunggal berubah menjadi 
senyawa berikatan rangkap dengan 
melepas molekul kecil.
Reaksi-reaksi Alkohol 
a. Reaksi dengan Logam Aktif 
Atom H dari gugus —OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium 
dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. 
b. Substitusi Gugus —OH oleh Halogen 
Gugus OH alkohol dapat disubtitusi oleh atom halogen bila direaksikan 
dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X = halogen). 
c. Oksidasi Alkohol 
Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan 
uap air. 
d. Pembentukan Ester (Esterifikasi) 
Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air. 
e. Dehidrasi Alkohol 
Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami 
dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.
Reaksi-reaksi Eter 
a. Pembakaran 
Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan 
uap air. 
b. Reaksi dengan Logam Aktif 
Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan 
logam natrium (logam aktif). 
c. Reaksi dengan PCl5 
Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan 
HCl. 
d. Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX) 
Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI.
Membedakan Alkohol dengan Eter 
Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya 
dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. 
a. Alkohol bereaksi dengan logam natrium 
membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak 
bereaksi. 
b. Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, 
sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan 
HCl. 
R–O–H + PCl5 → R–Cl + H–Cl + POCl3 
R–O–R` + PCl5 → R–Cl + R`–Cl + POCl3
Reaksi-reaksi Aldehida 
a. Oksidasi 
1. Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi 
oksidator-oksidator lemah. 
2. Pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh 
oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk 
mengenali aldehida. 
3. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat.
b. Adisi Hidrogen (Reduksi) 
Ikatan rangkap —C==O dari gugus fungsi 
aldehida dapat diadisi gas hidrogen 
membentuk suatu alkohol primer.
Reaksi-reaksi Keton 
a. Oksidasi 
1. Keton merupakan reduktor yang lebih lemah 
daripada aldehida. 
2. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens 
dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi 
keton. 
3. Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat 
dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi 
tersebut.
Aldehida + pereaksi Tollens → cermin perak 
Keton + pereaksi Tollens → tidak ada reaksi 
Aldehida + pereaksi Fehling → endapan merah bata 
Keton + pereaksi Fehling → tidak ada reaksi 
Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reaksi-reaksi Asam Karboksilat 
a. Reaksi Penetralan 
Contoh: 
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk 
garam dan air. 
CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O 
b. Reaksi Pengesteran 
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk 
ester. Reaksi ini disebut esterifikasi (pengesteran).
Reaksi-reaksi Ester 
a. Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam 
membentuk alkohol dan asam karboksilat. 
b. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dari 
pengesteran. 
Contoh: 
Hidrolisis etil asetat menghasilkan etil alkohol 
dan asam asetat.
Reaksi-reaksi Holoalkana 
a. Substitusi Atom Halogen dengan Gugus —OH 
Atom halogen dari haloalkana dapat diganti oleh gugus — 
OH jika haloalkana direaksika dengan suatu larutan basa kuat, 
misalnya dengan NaOH. 
CH3—CH2—Cl + NaOH CH3—CH2—OH + NaCl 
b. Eliminasi HX 
Haloalkana dapat mengalami eliminasi HX jika 
dipanaskan bersama suatu alkoksida.
Kegunaan Holoalkana 
a. Haloalkana Sebagai Zat Anestesi 
Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi 
(pembius), tetapi kini sudah ditinggalkan Kloroetana (C2H5Cl) digunakan 
sebagai bahan anestesi lokal. 
b. Haloalkana sebagai Antiseptik 
Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan 
digunakan sebagai antiseptik. 
c. Haloalkana sebagai Pelarut 
Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan 
lemak dan dalam pencucian kering (dry cleaning).
d. Haloalkana sebagai Bahan Pemadam Api 
Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon 
tetraklorida, CCl4, dan bromoklorodifluorometana (dikenal 
dengan nama BCF) dapat memadamkan api. 
e. Senyawa Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon 
Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa 
klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin 
(refrigerant) atau sebagai propelan aerosol. 
f. Berbagai Jenis Senyawa Haloalkena 
Vinilklorida dan kloroprena merupakan bahan dasar pada 
industri plastik dan karet sintetis.
e. Senyawa Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon 
Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan 
senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan 
sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai 
propelan aerosol. 
f. Berbagai Jenis Senyawa Haloalkena 
Vinilklorida dan kloroprena merupakan bahan 
dasar pada industri plastik dan karet sintetis.
Kegunaan Alkohol 
a. Metanol 
1. Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal 
(formaldehida) yang digunakan untuk membuat polimer (plastik). 
2. Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat 
senyawa organik lain, seperti ester. 
3. Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai 
kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan. 
b. Etanol 
Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam 
spiritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan 
sebagai pembersih luka), dalam minuman beralkohol (bir, anggur, dan 
wiski) atau dalam air tape.
Kegunaan Eter 
Eter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan 
sehari-hari maupun dalam perdagangan disebut eter. 
Kegunaan utama eter: 
a. sebagai pelarut 
b. obat bius (anestesi) pada operasi 
dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui 
pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana. 
c. Metil ters-butil eter 
(MTBE) digunakan sebagai 
aditif bensin, yaitu untuk 
menaikkan nilai oktan.
Kegunaan Aldehida 
Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak 
diproduksi dan mempunyai banyak kegunaan antara lain: 
1. Untuk membuat formalin 
Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. 
Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi 
dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh 
digunakan untuk mengawetkan makanan. 
2. Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset 
(plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).
Kegunaan Keton 
Keton yang paling banyak penggunaannya adalah 
propanon, yang dalam dunia perdagangan dan 
kehidupan sehari-hari disebut aseton. 
Kegunaan utama aseton antara lain: 
a. sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang 
kurang polar dan nonpolar. 
b. sebagai pembersih pewarna kuku (kutek) 
c. bahan untuk membuat parfum karena berbau 
harum.
Beberapa Asam Karboksilat dalam 
Kehidupan Sehari-hari 
a. Asam Format (Asam Semut) 
1. Asam format adalah cairan tak berwarna, 
berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol, 
dan eter. 
2. Dalam jumlah kecil juga terdapat dalam 
keringat. 
3. Asam format tergolong asam lemah, tetapi 
merupakan yang terkuat di antara asam 
alkanoat.
b. Asam Asetat (Asam Cuka) 
Asam asetat adalah asam yang 
terdapat dalam cuka makan. 
Kadar asam asetat yang terdapat 
dalam cuka makan sekitar 20–25%.
Ester 
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunnya, 
ester lazim dikelompokkan ke dalam tiga golongan 
berikut. 
a. Ester Buah-buahan 
Ester yang memiliki sepuluh atom karbon atau 
kurang pada suhu kamar berupa zat cair yang 
mudah menguap dan mempunyai aroma yang 
sedap.
b. Lilin 
Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat 
berantai panjang dengan alkohol berantai 
panjang. 
c. Lemak dan Minyak 
Lemak adalah ester dari gliserol dengan 
asam-asam karboksilat suku tinggi. Kegunaan 
utama lemak adalah sebagai bahan makanan 
(minyak goreng dan margarin) dan untuk 
membuat sabun.

More Related Content

What's hot

Bab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xiiBab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xiiSinta Sry
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) nailaamaliaa
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon 100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon Pakardan Tea
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanamfebri26
 
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eterITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eterFransiska Puteri
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Elra Repi
 
Senyawa Aromatik
Senyawa AromatikSenyawa Aromatik
Senyawa Aromatikelfisusanti
 
Alkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkunaAlkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkunaSiti Rahmah
 
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Indra Lasmana
 

What's hot (20)

Alkilhalida
AlkilhalidaAlkilhalida
Alkilhalida
 
Aldehida dan Keton
Aldehida dan KetonAldehida dan Keton
Aldehida dan Keton
 
Benzena
BenzenaBenzena
Benzena
 
Bab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xiiBab 5 benzena kelas xii
Bab 5 benzena kelas xii
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter) Kimia Organik (Alkohol dan eter)
Kimia Organik (Alkohol dan eter)
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon 100 soal kimia karbon
100 soal kimia karbon
 
senyawa turunan alkana
senyawa turunan alkanasenyawa turunan alkana
senyawa turunan alkana
 
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eterITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
ITP UNS SEMESTER 2 Reaksi alkohol + eter
 
Eter dan Epoksida.ppt
Eter dan Epoksida.pptEter dan Epoksida.ppt
Eter dan Epoksida.ppt
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt Laju Reaksi ppt
Laju Reaksi ppt
 
Senyawa Aromatik
Senyawa AromatikSenyawa Aromatik
Senyawa Aromatik
 
Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Haloalkana
HaloalkanaHaloalkana
Haloalkana
 
Alkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkunaAlkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkuna
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Ppt isomer
Ppt isomerPpt isomer
Ppt isomer
 
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
Powerpoint senyawa heterosiklik dan polisiklik
 

Similar to Senyawa Turunan Alkana

senyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptxsenyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptxsumastikadharma
 
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxKIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxyusmiharti
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon1habib
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunanoname8371
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonkimyuki444
 
senyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptxsenyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptxMurnisaCyntiaayu
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATRADONA97
 
Ppt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaPpt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaHensen Tobing
 
materi.pptx
materi.pptxmateri.pptx
materi.pptxFinaAyuL
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbonRiestu Rate
 
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANASENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANADimah Sakdimah
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxValentinaYesiFebrian
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptxNllyArynti
 

Similar to Senyawa Turunan Alkana (20)

senyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptxsenyawa turunan alkana.pptx
senyawa turunan alkana.pptx
 
Format Jawaban Alkohol .docx
Format Jawaban Alkohol .docxFormat Jawaban Alkohol .docx
Format Jawaban Alkohol .docx
 
Kimor
KimorKimor
Kimor
 
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptxKIMIA_KARBON_power_point.pptx
KIMIA_KARBON_power_point.pptx
 
Bab 5 senyawa karbon
Bab 5   senyawa karbonBab 5   senyawa karbon
Bab 5 senyawa karbon
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbon
 
KIMIA: Senyawa Karbon
KIMIA: Senyawa KarbonKIMIA: Senyawa Karbon
KIMIA: Senyawa Karbon
 
senyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptxsenyawa karbon kls 12 (1).pptx
senyawa karbon kls 12 (1).pptx
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Ppt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkunaPpt alkena dan alkuna
Ppt alkena dan alkuna
 
materi.pptx
materi.pptxmateri.pptx
materi.pptx
 
Materi hidrokarbon
Materi hidrokarbonMateri hidrokarbon
Materi hidrokarbon
 
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANASENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
SENYAWA KARBON TURUNAN ALKANA
 
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptxPertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
Pertemuan 1. Senyawa Turunan Alkana (Alkohol dan Eter) (1).pptx
 
ALKENA.pptx
ALKENA.pptxALKENA.pptx
ALKENA.pptx
 
Kimia organik2
Kimia organik2Kimia organik2
Kimia organik2
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptx
 

More from Sinta Sry

Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiSinta Sry
 
Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiSinta Sry
 
Bab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiBab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiSinta Sry
 
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiBab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiSinta Sry
 
Bab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xiBab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xiSinta Sry
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xSinta Sry
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiSinta Sry
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiSinta Sry
 
Bab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xiBab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xiSinta Sry
 
Bab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas xBab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas xSinta Sry
 
Bab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xiBab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xiSinta Sry
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xSinta Sry
 
Bab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xiBab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xiSinta Sry
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xSinta Sry
 
Bab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas xBab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas xSinta Sry
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiSinta Sry
 
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiBab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiSinta Sry
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiSinta Sry
 
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xSinta Sry
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiSinta Sry
 

More from Sinta Sry (20)

Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksi
 
Bab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksiBab3 lajureaksi
Bab3 lajureaksi
 
Bab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xiBab 9 koloid kelas xi
Bab 9 koloid kelas xi
 
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xiBab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
Bab 9 kelarutaan dan hasil kelas xi
 
Bab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xiBab 8 hidrolisis garam keals xi
Bab 8 hidrolisis garam keals xi
 
Bab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas xBab 7 hidrokarbon kelas x
Bab 7 hidrokarbon kelas x
 
Bab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xiiBab 7 biomolekul kelas xii
Bab 7 biomolekul kelas xii
 
Bab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xiiBab 6 makromulekol kelas xii
Bab 6 makromulekol kelas xii
 
Bab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xiBab 6 larutan penyangga kelas xi
Bab 6 larutan penyangga kelas xi
 
Bab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas xBab 6 larutan elektrolit kelas x
Bab 6 larutan elektrolit kelas x
 
Bab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xiBab 5 stoikiometri kelas xi
Bab 5 stoikiometri kelas xi
 
Bab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas xBab 5 stoikiometri kelas x
Bab 5 stoikiometri kelas x
 
Bab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xiBab 4 larutan asam basa kelas xi
Bab 4 larutan asam basa kelas xi
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
 
Bab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas xBab 3 sistem periodik kelas x
Bab 3 sistem periodik kelas x
 
Bab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xiiBab 3 kimia unsur kelas xii
Bab 3 kimia unsur kelas xii
 
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xiBab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
Bab 3 kesetimbangan kimia kelas xi
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xi
 
Bab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas xBab 2 struktur atom kelas x
Bab 2 struktur atom kelas x
 
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xiiBab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
Bab 2 reaski redoks, elektrokima kelas xii
 

Senyawa Turunan Alkana

  • 1. BAB 4 SENYAWA TURUNAN ALKANA 4.1 Gugus Fungsi 4.2 Tata Nama Senyawa Turunan Alkana 4.3 Keisomeran 4.4 Reaksi-reaksi Senyawa Karbon 4.5 Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana
  • 2.
  • 3. Senyawa Turunan Alkana Senyawa turunan alkana adalah senyawa yang dapat dianggap berasal dari alkana dengan satu atau lebih atom H diganti oleh gugus fungsi tertentu.
  • 4. Tata Nama Senyawa Turunan Alkana 1. Mengidentifikasi gugus fungsi. 2. Memilih rantai induk, yaitu rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi. 3. Menuliskan nomor, dimulai dari salah satu ujung sedemikian sehingga posisi gugus fungsi mendapat nomor terkecil. 4. Menuliskan nama, dimulai dengan nama cabang (cabang-cabang), kemudian nama rantai induk. Cabang-cabang sejenis digabung dan dinyatakan dengan awalan di, tri, tetra, dan seterusnya. Penulisan cabang yang berbeda diurutkan sesuai dengan urutan abjad.
  • 5. Tata Nama Alkanol (Alkohol) a. Nama IUPAC Nama alkanol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi ol. Contoh: Alkana Alkanol CH4 : metana CH3OH : metanol C2H6 : etana C2H5OH : etanol Posisi gugus fungsi ditunjukkan bila ada kemungkinan isomer.
  • 6. Nama Lazim Selain nama IUPAC, alkohol sederhana juga mempunyai nama lazim, yaitu alkil alkohol.
  • 7. Tata Nama Alkoksialkana (Eter) Nama IUPAC Nama turunan alkana eter adalah alkoksialkana. Eter dianggap sebagai turunan alkana dengan satu atom H alkana itu diganti oleh gugus alkoksi (—OR). a. Jika gugus alkilnya berbeda, maka alkil yang terkecil dianggap sebagai gugus alkoksi, sedangkan gugus alkil lainnya dianggap sebagai alkana (sebagai induk). b. Penomoran dimulai dari salah satu ujung rantai induk sedemikian sehingga letak gugus alkoksi mendapat nomor terkecil.
  • 8. Nama Lazim Eter sederhana biasanya dinamai sebagai alkil alkil eter, yaitu nama kedua gugus alkil diikuti kata eter. Contoh:
  • 9. Tata Nama Alkanal Nama IUPAC Nama alkanal diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi al. Tata nama alkanal bercabang sama seperti tata nama alkanol, tetapi posisi gugus fungsi (—CHO) tidak perlu dinyatakan karena selalu menjadi atom karbon nomor satu. Contoh:
  • 10. Nama Lazim Nama lazim aldehida diturunkan dari nama lazim asam karboksilat yang sesuai dengan mengganti akhiran at menjadi aldehida dan membuang kata asam.
  • 11. Tata Nama Alkanon (Keton) Nama IUPAC Nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi on. Contoh: Nama Lazim Nama lazim keton adalah alkil alkil keton. Kedua gugus alkil disebut secara terpisah kemudian diakhiri dengan kata keton. Contoh:
  • 12. Tata Nama Asam (Asam Karbonat) Nama IUPAC Nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi oat dan memberi awalan asam. Contoh: Alkana Asam alkanoat Metana Asam metanoat Etana Asam etanoat Tata nama asam alkanoat bercabang pada dasarnya sama seperti tata nama aldehida, yakni posisi gugus fungsi tidak perlu dinyatakan
  • 13. Nama Lazim Nama lazim asam karboksilat didasarkan pada sumber alami asam yang bersangkutan. Misalnya, asam metanoat disebut asam formiat (asam format) atau asam semut karena ditemukan pada semut formica rufa;
  • 14. Tata Nama Alkil Alkanoat (Ester) Ester turunan alkana diberi nama alkil alkanoat. Yang disebut alkil pada nama itu adalah gugus karbon yang terikat pada atom O (gugus R), sedangkan alkanoat adalah gugus R—COO—.
  • 15. Tata Nama Haloalkana Haloalkana adalah senyawa turunan alkana dimana satu atau lebih atom H digantikan oleh atom halogen. Nama halogen ditulis sebagai awalan dengan sebutan bromo, kloro, fluoro, dan iodo.
  • 16. Aturan Penamaan Haloalkana a. Jika terdapat lebih dari sejenis halogen, maka prioritas penomoran didasarkan pada kereaktifan halogen, yaitu dalam urutan F—Cl—Br—I. Akan tetapi, penulisan nama tetap berdasarkan abjad. Jadi, urutan penulisan halogen adalah bromo, kloro (chloro), fluoro, dan iodo. b. Jika terdapat rantai samping (cabang alkil), maka halogen didahulukan. Contoh:
  • 18. Keisomeran Struktur a. Keisomeran Kerangka Senyawa-senyawa yang merupakan isomer kerangka mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang sama, tetapi berbeda rantai induknya.
  • 19. b. Keisomeran Posisi Senyawa-senyawa yang merupakan isomer posisi mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi serta kerangka yang sama, tetapi berbeda letak (posisi) gugus fungsinya.
  • 20. c. Keisomeran Gugus Fungsi Keisomeran gugus fungsi terjadi antarsenyawa dengan rumus molekul sama, tetapi berbeda gugus fungsinya. Terdapat 3 pasangan homolog yang mempunyai rumus umum yang sama, yaitu: • Alkanol dengan alkoksialkana, keduanya mempunyai rumus umum CnH2n+2O. • Alkanal dengan alkanon, keduanya mempunyai rumus umum CnH2nO2. • Asam alkanoat dengan alkil alkanoat, keduanya mempunyai rumus umum CnH2nO2.
  • 21. Keisomeran Ruang a. Keisomeran Geometri Keisomeran geometris terdapat dalam senyawa yang molekulnya mempunyai bagian yang kaku, seperti ikatan rangkap. Keisomeran geometri mempunyai dua bentuk yang ditandai dengan cis dan trans. 1. Cis : Gugus sejenis terletak pada sisi yang sama 2. Trans : Gugus sejenis terletak berseberangan
  • 22. Berbagai Jenis Reaksi Senyawa Karbon a. Substitusi Pada reaksi substitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom lain.
  • 23. Adisi Pada reaksi adisi, molekul senyawa yang mempunyai ikatan rangkap menyerap atom atau gugus atom sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal.
  • 24. Eliminasi Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa berikatan tunggal berubah menjadi senyawa berikatan rangkap dengan melepas molekul kecil.
  • 25. Reaksi-reaksi Alkohol a. Reaksi dengan Logam Aktif Atom H dari gugus —OH dapat disubstitusi oleh logam aktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dan gas hidrogen. b. Substitusi Gugus —OH oleh Halogen Gugus OH alkohol dapat disubtitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X = halogen). c. Oksidasi Alkohol Alkohol sederhana mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. d. Pembentukan Ester (Esterifikasi) Alkohol bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air. e. Dehidrasi Alkohol Jika alkohol dipanaskan bersama asam sulfat pekat akan mengalami dehidrasi (melepas molekul air) membentuk eter atau alkena.
  • 26. Reaksi-reaksi Eter a. Pembakaran Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air. b. Reaksi dengan Logam Aktif Berbeda dengan alkohol, eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif). c. Reaksi dengan PCl5 Eter bereaksi dengan PCl5, tetapi tidak membebaskan HCl. d. Reaksi dengan Hidrogen Halida (HX) Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI.
  • 27. Membedakan Alkohol dengan Eter Alkohol dan eter dapat dibedakan berdasarkan reaksinya dengan logam natrium dan fosforus pentaklorida. a. Alkohol bereaksi dengan logam natrium membebaskan hidrogen, sedangkan eter tidak bereaksi. b. Alkohol bereaksi dengan PCl5 menghasilkan gas HCl, sedangkan eter bereaksi tetapi tidak menghasilkan HCl. R–O–H + PCl5 → R–Cl + H–Cl + POCl3 R–O–R` + PCl5 → R–Cl + R`–Cl + POCl3
  • 28. Reaksi-reaksi Aldehida a. Oksidasi 1. Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah. 2. Pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. 3. Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat.
  • 29. b. Adisi Hidrogen (Reduksi) Ikatan rangkap —C==O dari gugus fungsi aldehida dapat diadisi gas hidrogen membentuk suatu alkohol primer.
  • 30. Reaksi-reaksi Keton a. Oksidasi 1. Keton merupakan reduktor yang lebih lemah daripada aldehida. 2. Zat-zat pengoksidasi lemah seperti pereaksi Tollens dan pereaksi Fehling tidak dapat mengoksidasi keton. 3. Oleh karena itu, aldehida dan keton dapat dibedakan dengan menggunakan pereaksi-pereaksi tersebut.
  • 31. Aldehida + pereaksi Tollens → cermin perak Keton + pereaksi Tollens → tidak ada reaksi Aldehida + pereaksi Fehling → endapan merah bata Keton + pereaksi Fehling → tidak ada reaksi Reduksi keton menghasilkan alkohol sekunder.
  • 32. Reaksi-reaksi Asam Karboksilat a. Reaksi Penetralan Contoh: Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air. CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2O b. Reaksi Pengesteran Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini disebut esterifikasi (pengesteran).
  • 33. Reaksi-reaksi Ester a. Ester dapat terhidrolisis dengan pengaruh asam membentuk alkohol dan asam karboksilat. b. Reaksi hidrolisis merupakan kebalikan dari pengesteran. Contoh: Hidrolisis etil asetat menghasilkan etil alkohol dan asam asetat.
  • 34. Reaksi-reaksi Holoalkana a. Substitusi Atom Halogen dengan Gugus —OH Atom halogen dari haloalkana dapat diganti oleh gugus — OH jika haloalkana direaksika dengan suatu larutan basa kuat, misalnya dengan NaOH. CH3—CH2—Cl + NaOH CH3—CH2—OH + NaCl b. Eliminasi HX Haloalkana dapat mengalami eliminasi HX jika dipanaskan bersama suatu alkoksida.
  • 35. Kegunaan Holoalkana a. Haloalkana Sebagai Zat Anestesi Kloroform (CHCl3) pernah digunakan secara luas sebagai zat anestesi (pembius), tetapi kini sudah ditinggalkan Kloroetana (C2H5Cl) digunakan sebagai bahan anestesi lokal. b. Haloalkana sebagai Antiseptik Iodoform (CHI3) adalah suatu zat berwarna kuning, berbau khas, dan digunakan sebagai antiseptik. c. Haloalkana sebagai Pelarut Tetraklorometana (CCl4) digunakan sebagai pelarut untuk oli dan lemak dan dalam pencucian kering (dry cleaning).
  • 36. d. Haloalkana sebagai Bahan Pemadam Api Alkana terhalogenasi sempurna, seperti karbon tetraklorida, CCl4, dan bromoklorodifluorometana (dikenal dengan nama BCF) dapat memadamkan api. e. Senyawa Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol. f. Berbagai Jenis Senyawa Haloalkena Vinilklorida dan kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.
  • 37. e. Senyawa Klorofluorokarbon (CFC) dan Freon Freon merupakan nama dagang bagi suatu golongan senyawa klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan sebagai cairan pendingin (refrigerant) atau sebagai propelan aerosol. f. Berbagai Jenis Senyawa Haloalkena Vinilklorida dan kloroprena merupakan bahan dasar pada industri plastik dan karet sintetis.
  • 38. Kegunaan Alkohol a. Metanol 1. Sebagian besar produksi metanol diubah menjadi metanal (formaldehida) yang digunakan untuk membuat polimer (plastik). 2. Metanol juga digunakan sebagai pelarut dan untuk membuat senyawa organik lain, seperti ester. 3. Metanol dapat dicampurkan dengan bahan bakar bensin sampai kadar 15% tanpa mengubah konstruksi mesin kendaraan. b. Etanol Dalam kehidupan sehari-hari, etanol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam alkohol rumah tangga (alkohol 70% yang digunakan sebagai pembersih luka), dalam minuman beralkohol (bir, anggur, dan wiski) atau dalam air tape.
  • 39. Kegunaan Eter Eter yang terpenting adalah dietil eter yang dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perdagangan disebut eter. Kegunaan utama eter: a. sebagai pelarut b. obat bius (anestesi) pada operasi dietil eter adalah obat bius yang diberikan melalui pernapasan, seperti halnya kloroform atau siklopropana. c. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan sebagai aditif bensin, yaitu untuk menaikkan nilai oktan.
  • 40. Kegunaan Aldehida Formaldehida merupakan aldehida yang paling banyak diproduksi dan mempunyai banyak kegunaan antara lain: 1. Untuk membuat formalin Formalin yaitu larutan 40% formaldehida dalam air. Formalin digunakan untuk mengawetkan contoh biologi dan juga mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh digunakan untuk mengawetkan makanan. 2. Untuk membuat berbagai jenis plastik termoset (plastik yang tidak meleleh pada pemanasan).
  • 41. Kegunaan Keton Keton yang paling banyak penggunaannya adalah propanon, yang dalam dunia perdagangan dan kehidupan sehari-hari disebut aseton. Kegunaan utama aseton antara lain: a. sebagai pelarut, khususnya untuk zat-zat yang kurang polar dan nonpolar. b. sebagai pembersih pewarna kuku (kutek) c. bahan untuk membuat parfum karena berbau harum.
  • 42. Beberapa Asam Karboksilat dalam Kehidupan Sehari-hari a. Asam Format (Asam Semut) 1. Asam format adalah cairan tak berwarna, berbau tajam, mudah larut dalam air, alkohol, dan eter. 2. Dalam jumlah kecil juga terdapat dalam keringat. 3. Asam format tergolong asam lemah, tetapi merupakan yang terkuat di antara asam alkanoat.
  • 43. b. Asam Asetat (Asam Cuka) Asam asetat adalah asam yang terdapat dalam cuka makan. Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makan sekitar 20–25%.
  • 44. Ester Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunnya, ester lazim dikelompokkan ke dalam tiga golongan berikut. a. Ester Buah-buahan Ester yang memiliki sepuluh atom karbon atau kurang pada suhu kamar berupa zat cair yang mudah menguap dan mempunyai aroma yang sedap.
  • 45. b. Lilin Lilin (wax) adalah ester dari asam karboksilat berantai panjang dengan alkohol berantai panjang. c. Lemak dan Minyak Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Kegunaan utama lemak adalah sebagai bahan makanan (minyak goreng dan margarin) dan untuk membuat sabun.

Editor's Notes

  1. <number>
  2. <number>
  3. <number>
  4. <number>
  5. <number>
  6. <number>
  7. <number>
  8. <number>
  9. <number>
  10. <number>
  11. <number>
  12. <number>
  13. <number>
  14. <number>
  15. <number>
  16. <number>
  17. <number>
  18. <number>
  19. <number>