SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Kebakaan”
yang disusun oleh:
Nama : Serly
NIM : 1516041010
Kelas : Pendidikan IPA Reguler
Kelompok : I (Satu)
Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima.
Makassar, Desember 2015
Koordinator Asisten Asisten
Mangngemba Dg Paropo Muh. Yusran Nur Arief, S.Pd
NIM :1114040057
Mengetahui,
Dosen Penanggung jawab
Drs. H.Hamka L,M.Si
NIP.19621231 198702 1 005
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragamanan genetik menyebabkan setiap organisme tidak ada yang
sama. Misalnya orang yang kembar tidaklah sama hanya identik karena orang
yang kembar memiliki beberapa perbedaan yang membedakanya dengan
saudara kembarnya. Begitupun dengan sifat atau kepribadian mereka, tentu
terdapat perbedaan.
Genetika telah banyak diperbincangkan sejak zaman dahulu. Bahkan
orang-orang selama tahun 1800-an menganut hipotesis “pencampuran”,
gagasan bahwa materi genetik yang disumbangkan oleh kedua orang tua seperti
bercampurnya cat biru dan kuning yang menghasilkan warna hijau. Hipotesis
ini memprediksi bahwa selama beberapa generasi, populasi yang kawin acak
akan memunculkan populasi individu yang seragam. Namun hipotesis ini gagal
menjelaskan berbagai fenomena lain dari pewarisan sifat, misalnya sifat yang
muncul kembali setelah melompati satu generasi.
Kebakaan atau genetika adalah cabang ilmu biologi tentang sifat-sifat yang
menurun dan variasinya. Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi
ilmu terapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan
kelainan pada tubuh manusia.Keturunan adalah lewat sifat-sifat keturunan (dari
orang tua atau leluhur). Ini adalah proses di mana sebuah sel atau organisme
keturunan mengakuisisi atau cenderung menjadi karakteristik induknya sel atau
organisme.
Hingga genetika modern lahir di kebun biara, tempat seorang biarawan
bernama Gregor Mendel mendokumentasikan mekanisme partikulat untuk
pewarisan sifat. mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa
dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop.
Teori mendel inilah yang akan dibuktikan dengan melakukan percobaan
yang berjudul “Kebakaan”, sehingga kita memahami perbandingan fenotipe
dan genotipe hukum mendel dengan mengambil data pribadi, data kelompok
dan data kelas.
B. Tujuan
Membuktikan perbandingan fenotipe dan genotipe dari dari hukum mendel
dan dasar genotipe beberapa sifat baka pada manusia.
C. Manfaat
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dapat memahami
perbandingan fenotife dan genotife beberapa sifat baka pada manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di abad ke-20, ahli genetika meluaskan prinsip-prinsip mendelian tidak
hanya untuk beraneka ragam organisme melainkan juga untuk pola-pola
pewarisan sifat yang lebih kompleks daripada yang dijelaskan oleh Mendel. Untuk
penelitian yang membimbingnya pada dua hukum pewarisan sifat, mendel,
memilih karakter-karakter tanaman ercis yang ternyata memiliki dasar genetik
yang relatif sederhana. Setiap karakter ditentukan oleh satu gen, yang masing-
masing hanya tersiri atas dua alel, yang satu sepenuhnya dominan sedangkan yang
satu lagi sepenuhnya resesif. Akan tetapi, kondisi-kondisi ini tidak dipenuhi oleh
semua karakter yang terwariskan, dan hubungan antara fenotipe dan genotipe
jarang sedemikian sederhana. Mendel sendiri menyadari bahwa ia tidak dapat
menjelaskan pola-pola yang lebih kompleks daripada yang dia amati dalam
persilangan yang melibatkan karakter-karakter lain ercis atau spesies tanaman
lain. Akan tetapi, ini tidak mengurangi kegunaan genetika mendelian, karena
prinsip-prinsip dasar segregasi dan pemilahan bebas juga diterapkan untuk pola-
pola pewarisan sifat yang lebih rumit (Campbell, 2008).
Mengingat semua hal yang dapat terjadi dalam jalur dari genotipe sampai
fenotipe , memang mengesankan bahwa mendel dapat menyingkapkan prinsip-
prinsip fundamental yang mengatur transmisi gen-gen individual dari kedua induk
ke keturunan. Kedua hukum mendel. Segregasi dan pemilahan bebas, menjelaskan
variasi- variasi terwariskan dari sisi bentuk alternatif gen-gen (partikel-partikel
herediter, sekarang dikenal sebagai alel-alel gen), yang diwariskan dari generasi
ke generasi, berdasarkan aturan-aturan probabilitas sederhana. Teori pewarisan
sifat ini sama validnya untuk ercis, lalat, ikan, burung, dan manusia-bahkan untuk
organisme apapun yang memiliki siklus hidup seksual. Terlebih lagi dengan
meluaskan prinsip-prinsip segregasi dan pemililahan bebas untuk membantu
menjelaskan pola-pola pewarisan sifat seperti epistatis dan karakter-karakter
kuantitatif (Campbell, 2008).
Genetika berasal dari bahasa latin GENOS yang berarti suku bangsa atau
asal-usul. Dengan demikian genetika berarti ilmu yang mempelajari bagaimana
sifat keturunan (Hereditas) yang diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang
mungkin timbul di dalamnya. Menurut sumber lainnya, genetika berasal dari
bahasa yunani GENNO yang berarti melahirkan. Dengan demikian genetika
adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat
dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme ( seperti virus dan prion)
(Elvita, 2008).
Genetika adalah ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai
problematika manusia seperti kesehatan, cacat lahirnya jasmani dan maupun
mental, pewarisan ciri-ciri dan kelainan bawaan, bahkan sampai merekayasanya.
Semua orang ingin punya keturunan yang baik , sempurna jasmani dan rohani,
sehingga bila seorang anak lahir, yang pertama yang mereka tanyakan adalah laki-
laki atau perempuan, setelah itu cacat atau tidaknya. Ada beberapa penyakit yang
memang diwariskan seperti thalasemia, polidaktili, dan kemampuan mengecap
(nontaster) serta beberapa penyakit menurun lainnya (Nugraha, 2008).
Dimaklumi bahwa suatu individu suatu organisme memiliki berbagai
macam karakter atau sifat. Bagian dari kromosom yang secara kimiawi
merupakan sequen DNA yang mengendalikan penampilan suatu karakter biasa
disebut gen. Dengan demikian secara kasar dapat dimaklumi bahwa kromosom
merupakan untaian/kumpulan gen. Dalam perspektif ini setiap gen biasa juga
dikenal sebagai lokus atau tempat gen. Mengingat bahwa setiap individu
mewarisi kromosom dari kedua tetuanya (jantan dan betina) maka setiap
karakter (fenotipe) merupakan resultante dari aksi kedua gen yang
bersangkutan. Dalam konteks pasangan seperti ini. maka masing-masing gen
penyusun pasangan disebut alel dari pasangannya. Sebagai contoh misalnya
karakter warna bunga pada tanaman bunga pukul empat dikendaiikan oleh lokus
A, maka genotipe suatu individu tanaman bunga pukul empat bisa berupa AA,
Aa dan aa. Gen A merupakan alel dari a dan sebaliknya a merupakan alel
dari A (Supriyanta, 2004).
Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya gen
yang menentukan sifat tubuh yang pendek ditulis dengan huruf “t”, dan
sebaliknya tubuh pendek resesif terhadap tubuh tinggi. Pada manusia dan hewan
vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat haploid (n)
akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang
bersifat diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan
dengan dua huruf (Hamka, 2015).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Hari/ Tanggal : Senin, 21 Desember 2015
Waktu : 10.00 - 12.10 WITA
Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM
B. Alat dan bahan
1. Daftar fenotif
C. Prosedur kerja
1. Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif pada
diri sendiri. Mencatat hasil dalam bentuk tabel.
2. Bila mempunyai fenotif yang dominan maka diberi tanda (-) untuk gen
kedua.
3. Mencatat dan data dari teman-teman kelompok dan menghitung
persentasenya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Pengamatan Sifat Baka Diri Sendiri
Ciri/Sifat Baka (fenotif) Genotif Saya
a. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d)
dd
b. Anak daun telinga menggantung (E),
menempel (e)
ee
c. Ibu jari tangan kiri di atas (F) di bawah
(f)
FF
d. Ruas jari kelingking terujung menyerong
ke dalam (B), tidak menyerong (b)
BB
e. Rambut dahi menjorok (W), tidak
menjorok (w)
WW
f. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut
(m)
MM
g. Lesung pipi (P), tidak ada (p)
pp
h. Lidah dapat digulung memanjang (L),
tidak dapat digulung memanjang (l)
LL
i. Gigi seri atas bercelah (G), gigi seri tidak
bercela (g)
GG
Tabel 2. Pengamatan Sifat Baka Kelompok
Nama Siswandi Ilham Indawati Hajariah Arfeni Serly
A DD
dd Dd dd Dd dd dd dd
B EE EE EE EE EE
ee ee ee
C FF FF FF FF
ff ff ff ff
D BB BB BB BB BB BB
bb Bb
E WW WW WW WW
ww Ww Ww ww
F MM MM MM MM MM MM MM
mm
G PP PP PP
pp pp Pp pp Pp
H LL LL LL LL LL
ll ll ll
I GG GG GG
gg Gg gg gg gg
Tabel 3. Pengamatan Sifat Baka Kelas Pendidikan Ipa Reguler
Nama I II III IV V Jumlah
Jumlah/kelompok 6 6 7 7 6 32
A DD - 1 - - - 1
dd 6 5 7 7 6 31
B EE 4 5 5 5 3 22
ee 2 1 2 2 3 10
C FF 3 5 4 3 3 18
ff 3 1 3 4 3 14
D BB 5 6 4 4 6 25
bb 1 - 3 3 - 7
E WW 3 2 4 7 3 19
ww 3 4 3 - 3 13
F MM 6 6 7 7 5 31
mm - - - - 1 1
G PP 2 - 1 1 - 4
pp 4 6 6 6 6 28
H LL 4 4 4 6 4 22
ll 2 2 3 1 2 10
I GG 2 1 4 4 2 13
gg 4 5 3 3 4 19
Analisis Data
1. Analisis Data Kelompok
a. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
0
6
× 100 %
= 0 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
6
6
× 100 %
= 100 %
b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
4
6
× 100 %
= 66,67 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
2
6
× 100 %
= 33,33 %
c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), di bawah (f)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
3
6
× 100 %
= 50 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
3
6
× 100 %
= 50 %
d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong
(b)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
5
6
× 100 %
= 83,33 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
1
6
× 100 %
= 16,67 %
e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
3
6
× 100 %
= 50 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
3
6
× 100 %
= 50 %
f. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut (m)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
6
6
× 100 %
= 100 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
0
6
× 100 %
= 0 %
g. Lesung pipi (P), tidak ada (p)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
2
6
× 100 %
= 33,33 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
4
6
× 100 %
= 66,67 %
h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang
(l)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
4
6
× 100 %
= 66,67 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
2
6
× 100 %
= 33,33 %
i. Gigi seri atas bercelah (G), tidak bercelah (g)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
2
4
× 100 %
= 33,33 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
4
6
× 100 %
= 66,67 %
2. Analisis Data Kelas
a. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
1
32
× 100 %
= 3,125 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
31
32
× 100 %
= 96,875 %
b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
22
32
× 100 %
= 68,75 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
10
32
× 100 %
= 31,25 %
c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), di bawah (f)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
18
32
× 100 %
= 56,25 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
14
32
× 100 %
= 43,75 %
d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong
(b)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
25
32
× 100 %
= 78,125 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
7
32
× 100 %
= 21,875 %
e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
19
32
× 100 %
= 59,375 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
13
32
× 100 %
= 40,625 %
f. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut (m)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
31
32
× 100 %
= 96,875 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
1
32
× 100 %
= 3,125 %
g. Lesung pipi (P), tidak ada (p)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
4
32
× 100 %
= 12,5 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
28
32
× 100 %
= 87,5 %
h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang
(l)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
22
32
× 100 %
= 68,75 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
10
32
× 100 %
= 31,25 %
i. Gigi seri atas bercelah (G), tidak bercelah (g)
Gen dominan =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
13
32
× 100 %
= 40,625 %
Gen resesif =
∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓
∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛
× 100 %
=
19
32
× 100 %
= 59,375 %
B. Pembahasan
Fenotipe merupakan sifat yang tampak atau bisa diamati, berbeda
dengan genotipe yang tidak diketahui tanpa melalui tes DNA, genotipe
dilambangkan dengan huruf-huruf.
1. Sifat Baka Pribadi
genotipe untuk saya pribadi adalah saya tidak memiliki lesung dagu
(dd), anak daun telinga tidak menggantung (ee), ibu jari tangan kiri diatas
tangan kanan (FF), ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam
(BB), rambut dahi menjorok (WW), terdapat rambut pada jari (MM),
tidak memiliki lesung pipi (pp), lidah dapat menggulung (LL), dan gigi
seri atas bercelah (GG). Berdasarkan sifat baka yang diamati dan data
yang diperoleh, saya memiliki sifat dominan yang hampir sebanding
dengan sifat resesif yaitu dengan perbandingan 6:3. Setiap fenotipe yang
dominan diberi lambang misalnya LL karena kita tidapat menentukan
genotipe yang sesungguhnya.
2. Sifat Baka Kelompok
Jumlah anggota kelompok saya adalah 6 orang. Berdasarkan
analisis data, diperoleh presentase pada masing-masing sifat baka yang
diamati. Sifat pada lesung dagu, sifat dominan adalah 0 % dan sifat
resesif adalah 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa praktikan dalam
kelompok saya tidak ada yang memiliki sifat dominan lesung dagu. untuk
sifat anak daun telinga, sifat dominan adalah 66,67 % dan sifat resesif
adalah 33,33 %, untuk sifat ibu jari tangan, sifat dominan adalah 50 %
dan sifat resesif adalah 50 %, untuk sifat ruas jari kelingking, sifat
dominan adalah 83,33 % dan sifat resesif adalah 16,67 %; untuk sifat
rambut dahi, sifat dominan adalah 50 % dan sifat resesif adalah 50 %,
untuk sifat rambut pada jari, sifat dominan adalah 100 % dan sifat resesif
adalah 0 %, untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 33,33 % dan
sifat resesif adalah 66,67 %, untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 66,67
% dan sifat resesif adalah 33,33 %, untuk sifat gigi seri atas, sifat
dominan adalah 33,33 % dan sifat resesif adalah 66,67 %.
Berdasarkan data yang diperoleh, sifat resesif terkadang memiliki
presentase fenotipe yang lebih besar daripada sifat dominan. Seperti
pada sifat lesung dagu, pada kenyataannya rata-rata orang tidak memiliki
lesung dagu.
3. Sifat Baka Kelas
Jumlah orang dalam 1 kelas yaitu 32 orang dengan hasil analisis
data sebagai berikut. Untuk sifat lesung dagu, sifat dominan adalah 3,125
% dan sifat resesif adalah 96,875 %. Untuk sifat ujung daun telinga, sifat
dominan adalah 68,75 % dan sifat resesif adalah 31,25 %. Untuk sifat ibu
jari tangan, sifat dominan adalah 56,25 % dan sifat resesif adalah 43,75
%. Untuk sifat ruas jari kelingking, sifat dominan adalah 78,125 % dan
sifat resesif adalah 21,875 %. Untuk sifat rambut dahi, sifat dominan
adalah 59,375 % dan sifat resesif adalah 40,625 %. Untuk sifat rambut
pada jari, sifat dominan adalah 96,875 % dan sifat resesif adalah 3,125 %.
Untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 12,5 % dan sifat resesif
adalah 87,5 %. Untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 68,75 % dan sifat
resesif adalah 31,25 %. Untuk sifat gigi seri atas, sifat dominan adalah
40,625 % dan sifat resesif adalah 59,375 %.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, sifat dominan lebih
banyak dimiliki daripada sifat resesif. Sifat resesif lebih banyak daripada
sifat dominan hanya pada sifat lesung dagu, sifat pada lesung pipi, dan
sifat gigi seri atas yang bercelah. Selebihnya semua sifat yang diamati
menunjukkan lebih banyak dominan yang dimiliki.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa perbandingan fenotipe dan genotipe akan berbeda-beda
pada setiap sampel. Meskipun ada sifat baka yang resesif misalnya saja lesung
pada dagu, akan tetapi dalam populasi tersebut telah terbentuk galur murni dan
terjadi perkawinan antara parental dominan dengan resesif sehingga yang
terjadi adalah sifat dominanlah yang paling banyak dijumpai.
B. Saran
1. Adapun saran untuk praktikan atau mahasiswa adalah lebih teliti lagi dalam
mengerjakan analisis data sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
perhitungan.
2. Kepada asisten, diharapkan apabila memberikan tugas kepada praktikan,
kiranya tugas tersebut diapresiasi, dan sekiranya ketika mendampingi
praktikan dalam praktikum di laboratorium, juga menggunakan baju lab.
3. Kepada laboratorium, sudah bagus dalam menyediakan alat dan semoga
kedepannya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Elvita, Azmi. 2008. Genetika Dasar. Pekanbaru: Faculty of Medicine
Universitas Riau.
Nugraha, Zaenuri Sabta. 2008. Genetika Dasar. Jakarta: Kedokteran UII.
Supriyanta. 2004. Bahan Ajar Dasar-Dasar Genetika. Yogyakarta: Jurusan
Budidaya Pertanian FP UGM.
Hamka, 2015. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar: Jurusan Biologi
FMIPA UNM.
LAMPIRAN
JURNAL 1
JURNAL 2
LAMPIRAN
PERTANYAAN
Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas Anda?
Jawab :
Untuk sifat lesung dagu, sifat dominan adalah 3,125 % dan sifat resesif
adalah 96,875 %. Untuk sifat ujung daun telinga, sifat dominan adalah 68,75 %
dan sifat resesif adalah 31,25 %. Untuk sifat ibu jari tangan, sifat dominan adalah
56,25 % dan sifat resesif adalah 43,75 %. Untuk sifat ruas jari kelingking, sifat
dominan adalah 78,125 % dan sifat resesif adalah 21,875 %. Untuk sifat rambut
dahi, sifat dominan adalah 59,375 % dan sifat resesif adalah 40,625 %. Untuk sifat
rambut pada jari, sifat dominan adalah 96,875 % dan sifat resesif adalah 3,125 %.
Untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 12,5 % dan sifat resesif adalah 87,5
%. Untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 68,75 % dan sifat resesif adalah 31,25
%. Untuk sifat gigi seri atas, sifat dominan adalah 40,625 % dan sifat resesif
adalah 59,375 %.
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengamatan
Mikroskopis”, yang disusun oleh:
Nama : Serly
NIM : 1516041010
Kelas : Pendidikan IPA reguler
Kelompok : I (Satu)
Telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini dinyatakan
diterima.
Makassar, Desember2015
Koordinator Asisten, Asisten,
Mangngemba Dg Paropo Muh. Yusran Nur Arief, S.Pd
NIM: 1114040057
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
Drs. H. Hamka L, MSi
NIP: 19621231 198702 1 005

More Related Content

What's hot

Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHANEkologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHANsuningterusberkarya
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyarizka_pratiwi
 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanFirlita Nurul Kharisma
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Hariyatunnisa Ahmad
 
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemKeanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemAlvianNurAzqy
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERnurahlina08
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridJeneng Omega
 
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusPPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusRian Maulana
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelHanifah Nisrina C
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
BACK CROSS (Kawin Silang)
BACK CROSS (Kawin Silang)BACK CROSS (Kawin Silang)
BACK CROSS (Kawin Silang)Dany Clark
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Dikduff Aj
 

What's hot (20)

Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHANEkologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN danUPAYA PENCEGAHAN
Ekologi Lingkungan-PENCEMARAN LINGKUNGAN dan UPAYA PENCEGAHAN
 
Biologi vegetasi
Biologi vegetasiBiologi vegetasi
Biologi vegetasi
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannya
 
Ekologi
EkologiEkologi
Ekologi
 
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairanLaporan ekosistem darat, buatan, perairan
Laporan ekosistem darat, buatan, perairan
 
POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT POLA PEWARISAN SIFAT
POLA PEWARISAN SIFAT
 
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Bedah kisi kisi 2017
Bedah kisi kisi 2017Bedah kisi kisi 2017
Bedah kisi kisi 2017
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
Penyimpangan Semu Hukum Mendel 1
 
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistemKeanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
Keanekaragaman gen,jenis, dan ekosistem
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
Bab 06 hereditas
Bab 06 hereditasBab 06 hereditas
Bab 06 hereditas
 
Perkawinan trihibrid
Perkawinan trihibridPerkawinan trihibrid
Perkawinan trihibrid
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-VirusPPT Biologi SMA Kelas X-Virus
PPT Biologi SMA Kelas X-Virus
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu Mendel
 
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPABab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
Bab 5 pola pola hereditas kelas XII SMA IPA
 
BACK CROSS (Kawin Silang)
BACK CROSS (Kawin Silang)BACK CROSS (Kawin Silang)
BACK CROSS (Kawin Silang)
 
Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1Ppt keanekaragaman-hayati1
Ppt keanekaragaman-hayati1
 

Similar to Unit 7 kebakaan

1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdfNurhidayah456018
 
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaPpgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdfNurKarimatunNisa1
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetikaImas Siti M
 
review tugas genetika penyilangan.docx
review tugas genetika penyilangan.docxreview tugas genetika penyilangan.docx
review tugas genetika penyilangan.docx25VierdaDwiRachmawat
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibridaRizki Putrii
 
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxPPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxNurhidayah456018
 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxNhelafitrahsari
 

Similar to Unit 7 kebakaan (20)

1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
1. SEJARAH DAN RUANG LINGKUP-2017.pdf
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Lks hereditas
Lks hereditasLks hereditas
Lks hereditas
 
Makalah kode genetika
Makalah kode genetikaMakalah kode genetika
Makalah kode genetika
 
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaPpgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
 
Makalah hukum mendel
Makalah hukum mendelMakalah hukum mendel
Makalah hukum mendel
 
Buku Hereditas
Buku HereditasBuku Hereditas
Buku Hereditas
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
Bab 4 hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMA
Bab 4   hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMABab 4   hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMA
Bab 4 hukum hereditas, penerapan - Kelas 3 SMA
 
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
084_Nur Karimatun Nisa_Pbio C_Kel 6_Bab 4_Variasi Sifat pada Manusia.pdf
 
Genetika dasar files-of-drsmed
Genetika dasar files-of-drsmedGenetika dasar files-of-drsmed
Genetika dasar files-of-drsmed
 
Pembahasan genetika
Pembahasan genetikaPembahasan genetika
Pembahasan genetika
 
Makalah kd1 embem
Makalah kd1 embemMakalah kd1 embem
Makalah kd1 embem
 
review tugas genetika penyilangan.docx
review tugas genetika penyilangan.docxreview tugas genetika penyilangan.docx
review tugas genetika penyilangan.docx
 
BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1
 
Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1Makalah kode genetika kd 1
Makalah kode genetika kd 1
 
Laporan monohibrida
Laporan monohibridaLaporan monohibrida
Laporan monohibrida
 
mutasi sma
mutasi smamutasi sma
mutasi sma
 
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptxPPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
PPT GENETIKA TANAMAN (1).pptx
 
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptxPopulasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
Populasi Gen- Nela Fitrah Sari Nunu (A20222002).pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Unit 7 kebakaan

  • 1. HALAMAN PENGESAHAN Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Kebakaan” yang disusun oleh: Nama : Serly NIM : 1516041010 Kelas : Pendidikan IPA Reguler Kelompok : I (Satu) Telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima. Makassar, Desember 2015 Koordinator Asisten Asisten Mangngemba Dg Paropo Muh. Yusran Nur Arief, S.Pd NIM :1114040057 Mengetahui, Dosen Penanggung jawab Drs. H.Hamka L,M.Si NIP.19621231 198702 1 005
  • 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keragamanan genetik menyebabkan setiap organisme tidak ada yang sama. Misalnya orang yang kembar tidaklah sama hanya identik karena orang yang kembar memiliki beberapa perbedaan yang membedakanya dengan saudara kembarnya. Begitupun dengan sifat atau kepribadian mereka, tentu terdapat perbedaan. Genetika telah banyak diperbincangkan sejak zaman dahulu. Bahkan orang-orang selama tahun 1800-an menganut hipotesis “pencampuran”, gagasan bahwa materi genetik yang disumbangkan oleh kedua orang tua seperti bercampurnya cat biru dan kuning yang menghasilkan warna hijau. Hipotesis ini memprediksi bahwa selama beberapa generasi, populasi yang kawin acak akan memunculkan populasi individu yang seragam. Namun hipotesis ini gagal menjelaskan berbagai fenomena lain dari pewarisan sifat, misalnya sifat yang muncul kembali setelah melompati satu generasi. Kebakaan atau genetika adalah cabang ilmu biologi tentang sifat-sifat yang menurun dan variasinya. Genetika merupakan ilmu pengetahuan dasar bagi ilmu terapan, misalnya pemuliaan tanaman dan hewan, masalah penyakit dan kelainan pada tubuh manusia.Keturunan adalah lewat sifat-sifat keturunan (dari orang tua atau leluhur). Ini adalah proses di mana sebuah sel atau organisme keturunan mengakuisisi atau cenderung menjadi karakteristik induknya sel atau organisme. Hingga genetika modern lahir di kebun biara, tempat seorang biarawan bernama Gregor Mendel mendokumentasikan mekanisme partikulat untuk pewarisan sifat. mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop. Teori mendel inilah yang akan dibuktikan dengan melakukan percobaan yang berjudul “Kebakaan”, sehingga kita memahami perbandingan fenotipe
  • 3. dan genotipe hukum mendel dengan mengambil data pribadi, data kelompok dan data kelas. B. Tujuan Membuktikan perbandingan fenotipe dan genotipe dari dari hukum mendel dan dasar genotipe beberapa sifat baka pada manusia. C. Manfaat Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dapat memahami perbandingan fenotife dan genotife beberapa sifat baka pada manusia.
  • 4. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Di abad ke-20, ahli genetika meluaskan prinsip-prinsip mendelian tidak hanya untuk beraneka ragam organisme melainkan juga untuk pola-pola pewarisan sifat yang lebih kompleks daripada yang dijelaskan oleh Mendel. Untuk penelitian yang membimbingnya pada dua hukum pewarisan sifat, mendel, memilih karakter-karakter tanaman ercis yang ternyata memiliki dasar genetik yang relatif sederhana. Setiap karakter ditentukan oleh satu gen, yang masing- masing hanya tersiri atas dua alel, yang satu sepenuhnya dominan sedangkan yang satu lagi sepenuhnya resesif. Akan tetapi, kondisi-kondisi ini tidak dipenuhi oleh semua karakter yang terwariskan, dan hubungan antara fenotipe dan genotipe jarang sedemikian sederhana. Mendel sendiri menyadari bahwa ia tidak dapat menjelaskan pola-pola yang lebih kompleks daripada yang dia amati dalam persilangan yang melibatkan karakter-karakter lain ercis atau spesies tanaman lain. Akan tetapi, ini tidak mengurangi kegunaan genetika mendelian, karena prinsip-prinsip dasar segregasi dan pemilahan bebas juga diterapkan untuk pola- pola pewarisan sifat yang lebih rumit (Campbell, 2008). Mengingat semua hal yang dapat terjadi dalam jalur dari genotipe sampai fenotipe , memang mengesankan bahwa mendel dapat menyingkapkan prinsip- prinsip fundamental yang mengatur transmisi gen-gen individual dari kedua induk ke keturunan. Kedua hukum mendel. Segregasi dan pemilahan bebas, menjelaskan variasi- variasi terwariskan dari sisi bentuk alternatif gen-gen (partikel-partikel herediter, sekarang dikenal sebagai alel-alel gen), yang diwariskan dari generasi ke generasi, berdasarkan aturan-aturan probabilitas sederhana. Teori pewarisan sifat ini sama validnya untuk ercis, lalat, ikan, burung, dan manusia-bahkan untuk organisme apapun yang memiliki siklus hidup seksual. Terlebih lagi dengan meluaskan prinsip-prinsip segregasi dan pemililahan bebas untuk membantu menjelaskan pola-pola pewarisan sifat seperti epistatis dan karakter-karakter kuantitatif (Campbell, 2008).
  • 5. Genetika berasal dari bahasa latin GENOS yang berarti suku bangsa atau asal-usul. Dengan demikian genetika berarti ilmu yang mempelajari bagaimana sifat keturunan (Hereditas) yang diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya. Menurut sumber lainnya, genetika berasal dari bahasa yunani GENNO yang berarti melahirkan. Dengan demikian genetika adalah ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada organisme maupun suborganisme ( seperti virus dan prion) (Elvita, 2008). Genetika adalah ilmu tentang keturunan yang mempelajari berbagai problematika manusia seperti kesehatan, cacat lahirnya jasmani dan maupun mental, pewarisan ciri-ciri dan kelainan bawaan, bahkan sampai merekayasanya. Semua orang ingin punya keturunan yang baik , sempurna jasmani dan rohani, sehingga bila seorang anak lahir, yang pertama yang mereka tanyakan adalah laki- laki atau perempuan, setelah itu cacat atau tidaknya. Ada beberapa penyakit yang memang diwariskan seperti thalasemia, polidaktili, dan kemampuan mengecap (nontaster) serta beberapa penyakit menurun lainnya (Nugraha, 2008). Dimaklumi bahwa suatu individu suatu organisme memiliki berbagai macam karakter atau sifat. Bagian dari kromosom yang secara kimiawi merupakan sequen DNA yang mengendalikan penampilan suatu karakter biasa disebut gen. Dengan demikian secara kasar dapat dimaklumi bahwa kromosom merupakan untaian/kumpulan gen. Dalam perspektif ini setiap gen biasa juga dikenal sebagai lokus atau tempat gen. Mengingat bahwa setiap individu mewarisi kromosom dari kedua tetuanya (jantan dan betina) maka setiap karakter (fenotipe) merupakan resultante dari aksi kedua gen yang bersangkutan. Dalam konteks pasangan seperti ini. maka masing-masing gen penyusun pasangan disebut alel dari pasangannya. Sebagai contoh misalnya karakter warna bunga pada tanaman bunga pukul empat dikendaiikan oleh lokus A, maka genotipe suatu individu tanaman bunga pukul empat bisa berupa AA, Aa dan aa. Gen A merupakan alel dari a dan sebaliknya a merupakan alel dari A (Supriyanta, 2004).
  • 6. Gen yang bersifat resesif dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya gen yang menentukan sifat tubuh yang pendek ditulis dengan huruf “t”, dan sebaliknya tubuh pendek resesif terhadap tubuh tinggi. Pada manusia dan hewan vertebrata, penyatuan sperma dan ovum yang masing-masing bersifat haploid (n) akan membentuk zigot. Zigot tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bersifat diploid (2n), sehingga individu yang memiliki sifat tersebut dinyatakan dengan dua huruf (Hamka, 2015).
  • 7. BAB III METODE PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Hari/ Tanggal : Senin, 21 Desember 2015 Waktu : 10.00 - 12.10 WITA Tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Timur FMIPA UNM B. Alat dan bahan 1. Daftar fenotif C. Prosedur kerja 1. Memeriksa fenotif dari setiap sifat baka yang ada pada daftar fenotif pada diri sendiri. Mencatat hasil dalam bentuk tabel. 2. Bila mempunyai fenotif yang dominan maka diberi tanda (-) untuk gen kedua. 3. Mencatat dan data dari teman-teman kelompok dan menghitung persentasenya.
  • 8. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Tabel 1. Pengamatan Sifat Baka Diri Sendiri Ciri/Sifat Baka (fenotif) Genotif Saya a. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d) dd b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e) ee c. Ibu jari tangan kiri di atas (F) di bawah (f) FF d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong (b) BB e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w) WW f. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut (m) MM g. Lesung pipi (P), tidak ada (p) pp h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang (l) LL i. Gigi seri atas bercelah (G), gigi seri tidak bercela (g) GG
  • 9. Tabel 2. Pengamatan Sifat Baka Kelompok Nama Siswandi Ilham Indawati Hajariah Arfeni Serly A DD dd Dd dd Dd dd dd dd B EE EE EE EE EE ee ee ee C FF FF FF FF ff ff ff ff D BB BB BB BB BB BB bb Bb E WW WW WW WW ww Ww Ww ww F MM MM MM MM MM MM MM mm G PP PP PP pp pp Pp pp Pp H LL LL LL LL LL ll ll ll I GG GG GG gg Gg gg gg gg Tabel 3. Pengamatan Sifat Baka Kelas Pendidikan Ipa Reguler Nama I II III IV V Jumlah Jumlah/kelompok 6 6 7 7 6 32 A DD - 1 - - - 1 dd 6 5 7 7 6 31
  • 10. B EE 4 5 5 5 3 22 ee 2 1 2 2 3 10 C FF 3 5 4 3 3 18 ff 3 1 3 4 3 14 D BB 5 6 4 4 6 25 bb 1 - 3 3 - 7 E WW 3 2 4 7 3 19 ww 3 4 3 - 3 13 F MM 6 6 7 7 5 31 mm - - - - 1 1 G PP 2 - 1 1 - 4 pp 4 6 6 6 6 28 H LL 4 4 4 6 4 22 ll 2 2 3 1 2 10 I GG 2 1 4 4 2 13 gg 4 5 3 3 4 19 Analisis Data 1. Analisis Data Kelompok a. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 0 6 × 100 % = 0 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 6 6 × 100 % = 100 %
  • 11. b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 4 6 × 100 % = 66,67 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 2 6 × 100 % = 33,33 % c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), di bawah (f) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 3 6 × 100 % = 50 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 3 6 × 100 % = 50 % d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong (b) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 5 6 × 100 % = 83,33 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 1 6 × 100 % = 16,67 % e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 3 6 × 100 % = 50 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 3 6 × 100 % = 50 % f. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut (m)
  • 12. Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 6 6 × 100 % = 100 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 0 6 × 100 % = 0 % g. Lesung pipi (P), tidak ada (p) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 2 6 × 100 % = 33,33 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 4 6 × 100 % = 66,67 % h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang (l) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 4 6 × 100 % = 66,67 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 2 6 × 100 % = 33,33 % i. Gigi seri atas bercelah (G), tidak bercelah (g) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 2 4 × 100 % = 33,33 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 4 6 × 100 % = 66,67 % 2. Analisis Data Kelas a. Ada lesung dagu (D), tidak ada (d)
  • 13. Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 1 32 × 100 % = 3,125 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 31 32 × 100 % = 96,875 % b. Anak daun telinga menggantung (E), menempel (e) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 22 32 × 100 % = 68,75 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 10 32 × 100 % = 31,25 % c. Ibu jari tangan kiri di atas (F), di bawah (f) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 18 32 × 100 % = 56,25 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 14 32 × 100 % = 43,75 % d. Ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (B), tidak menyerong (b) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 25 32 × 100 % = 78,125 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 7 32 × 100 % = 21,875 % e. Rambut dahi menjorok (W), tidak menjorok (w) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 %
  • 14. = 19 32 × 100 % = 59,375 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 13 32 × 100 % = 40,625 % f. Rambut pada jari (M), tidak ada rambut (m) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 31 32 × 100 % = 96,875 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 1 32 × 100 % = 3,125 % g. Lesung pipi (P), tidak ada (p) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 4 32 × 100 % = 12,5 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 28 32 × 100 % = 87,5 % h. Lidah dapat digulung memanjang (L), tidak dapat digulung memanjang (l) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 22 32 × 100 % = 68,75 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 10 32 × 100 % = 31,25 % i. Gigi seri atas bercelah (G), tidak bercelah (g) Gen dominan = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑑𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 13 32 × 100 %
  • 15. = 40,625 % Gen resesif = ∑ 𝑔𝑒𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑒𝑠𝑖𝑓 ∑ 𝑝𝑟𝑎𝑘𝑡𝑖𝑘𝑎𝑛 × 100 % = 19 32 × 100 % = 59,375 % B. Pembahasan Fenotipe merupakan sifat yang tampak atau bisa diamati, berbeda dengan genotipe yang tidak diketahui tanpa melalui tes DNA, genotipe dilambangkan dengan huruf-huruf. 1. Sifat Baka Pribadi genotipe untuk saya pribadi adalah saya tidak memiliki lesung dagu (dd), anak daun telinga tidak menggantung (ee), ibu jari tangan kiri diatas tangan kanan (FF), ruas jari kelingking terujung menyerong ke dalam (BB), rambut dahi menjorok (WW), terdapat rambut pada jari (MM), tidak memiliki lesung pipi (pp), lidah dapat menggulung (LL), dan gigi seri atas bercelah (GG). Berdasarkan sifat baka yang diamati dan data yang diperoleh, saya memiliki sifat dominan yang hampir sebanding dengan sifat resesif yaitu dengan perbandingan 6:3. Setiap fenotipe yang dominan diberi lambang misalnya LL karena kita tidapat menentukan genotipe yang sesungguhnya. 2. Sifat Baka Kelompok Jumlah anggota kelompok saya adalah 6 orang. Berdasarkan analisis data, diperoleh presentase pada masing-masing sifat baka yang diamati. Sifat pada lesung dagu, sifat dominan adalah 0 % dan sifat resesif adalah 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa praktikan dalam kelompok saya tidak ada yang memiliki sifat dominan lesung dagu. untuk sifat anak daun telinga, sifat dominan adalah 66,67 % dan sifat resesif adalah 33,33 %, untuk sifat ibu jari tangan, sifat dominan adalah 50 % dan sifat resesif adalah 50 %, untuk sifat ruas jari kelingking, sifat dominan adalah 83,33 % dan sifat resesif adalah 16,67 %; untuk sifat rambut dahi, sifat dominan adalah 50 % dan sifat resesif adalah 50 %, untuk sifat rambut pada jari, sifat dominan adalah 100 % dan sifat resesif
  • 16. adalah 0 %, untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 33,33 % dan sifat resesif adalah 66,67 %, untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 66,67 % dan sifat resesif adalah 33,33 %, untuk sifat gigi seri atas, sifat dominan adalah 33,33 % dan sifat resesif adalah 66,67 %. Berdasarkan data yang diperoleh, sifat resesif terkadang memiliki presentase fenotipe yang lebih besar daripada sifat dominan. Seperti pada sifat lesung dagu, pada kenyataannya rata-rata orang tidak memiliki lesung dagu. 3. Sifat Baka Kelas Jumlah orang dalam 1 kelas yaitu 32 orang dengan hasil analisis data sebagai berikut. Untuk sifat lesung dagu, sifat dominan adalah 3,125 % dan sifat resesif adalah 96,875 %. Untuk sifat ujung daun telinga, sifat dominan adalah 68,75 % dan sifat resesif adalah 31,25 %. Untuk sifat ibu jari tangan, sifat dominan adalah 56,25 % dan sifat resesif adalah 43,75 %. Untuk sifat ruas jari kelingking, sifat dominan adalah 78,125 % dan sifat resesif adalah 21,875 %. Untuk sifat rambut dahi, sifat dominan adalah 59,375 % dan sifat resesif adalah 40,625 %. Untuk sifat rambut pada jari, sifat dominan adalah 96,875 % dan sifat resesif adalah 3,125 %. Untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 12,5 % dan sifat resesif adalah 87,5 %. Untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 68,75 % dan sifat resesif adalah 31,25 %. Untuk sifat gigi seri atas, sifat dominan adalah 40,625 % dan sifat resesif adalah 59,375 %. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, sifat dominan lebih banyak dimiliki daripada sifat resesif. Sifat resesif lebih banyak daripada sifat dominan hanya pada sifat lesung dagu, sifat pada lesung pipi, dan sifat gigi seri atas yang bercelah. Selebihnya semua sifat yang diamati menunjukkan lebih banyak dominan yang dimiliki.
  • 17. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perbandingan fenotipe dan genotipe akan berbeda-beda pada setiap sampel. Meskipun ada sifat baka yang resesif misalnya saja lesung pada dagu, akan tetapi dalam populasi tersebut telah terbentuk galur murni dan terjadi perkawinan antara parental dominan dengan resesif sehingga yang terjadi adalah sifat dominanlah yang paling banyak dijumpai. B. Saran 1. Adapun saran untuk praktikan atau mahasiswa adalah lebih teliti lagi dalam mengerjakan analisis data sehingga tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan. 2. Kepada asisten, diharapkan apabila memberikan tugas kepada praktikan, kiranya tugas tersebut diapresiasi, dan sekiranya ketika mendampingi praktikan dalam praktikum di laboratorium, juga menggunakan baju lab. 3. Kepada laboratorium, sudah bagus dalam menyediakan alat dan semoga kedepannya lebih baik lagi.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Campbell. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga. Elvita, Azmi. 2008. Genetika Dasar. Pekanbaru: Faculty of Medicine Universitas Riau. Nugraha, Zaenuri Sabta. 2008. Genetika Dasar. Jakarta: Kedokteran UII. Supriyanta. 2004. Bahan Ajar Dasar-Dasar Genetika. Yogyakarta: Jurusan Budidaya Pertanian FP UGM. Hamka, 2015. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
  • 20.
  • 22. LAMPIRAN PERTANYAAN Berapa nilai frekuensi gen dominan dan resesif dalam kelas Anda? Jawab : Untuk sifat lesung dagu, sifat dominan adalah 3,125 % dan sifat resesif adalah 96,875 %. Untuk sifat ujung daun telinga, sifat dominan adalah 68,75 % dan sifat resesif adalah 31,25 %. Untuk sifat ibu jari tangan, sifat dominan adalah 56,25 % dan sifat resesif adalah 43,75 %. Untuk sifat ruas jari kelingking, sifat dominan adalah 78,125 % dan sifat resesif adalah 21,875 %. Untuk sifat rambut dahi, sifat dominan adalah 59,375 % dan sifat resesif adalah 40,625 %. Untuk sifat rambut pada jari, sifat dominan adalah 96,875 % dan sifat resesif adalah 3,125 %. Untuk sifat lesung pipi, sifat dominan adalah 12,5 % dan sifat resesif adalah 87,5 %. Untuk sifat lidah, sifat dominan adalah 68,75 % dan sifat resesif adalah 31,25 %. Untuk sifat gigi seri atas, sifat dominan adalah 40,625 % dan sifat resesif adalah 59,375 %.
  • 23. HALAMAN PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengamatan Mikroskopis”, yang disusun oleh: Nama : Serly NIM : 1516041010 Kelas : Pendidikan IPA reguler Kelompok : I (Satu) Telah diperiksa oleh asisten dan koordinator asisten, maka laporan ini dinyatakan diterima. Makassar, Desember2015 Koordinator Asisten, Asisten, Mangngemba Dg Paropo Muh. Yusran Nur Arief, S.Pd NIM: 1114040057 Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Drs. H. Hamka L, MSi NIP: 19621231 198702 1 005