SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
E-mail: wartanasional@rocketmail.comEdisi 16/ Tahun XIII / 10 - 24 Juli 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim)
TAJAM, KRITIS DAN TERPERCAYA
H A R I A N
KEPALAUPTTERMINALMINTA
DIEKSPOSRETRIBUSIJADIAJANG
KORUPSIOKNUM
PTAAJAYABUANGLIMBAH
KEKALICIBALIGOTANPAIJIN
Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ia Sunarya,
meminta Harian Warta Nasional agar mengeskpos dulu ajang korupsi oknum
pegawai dari retribusi kios di Sub Terminal Sadang Serang. “Kalau ada
permasalahan di ekspos aja dulu iya, baru nanti kita klarifikasi,” tegas Ia
Sunarya melalui pesan singkatnya kepada wartawan.
PT AA JAYA yang berlokasi di jalan Cibaligo telah membuang limbah cairnya yang
diduga mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dengan sembarangan
dan tanpa ijin ke kali cibaligo atau saluran umum di lingkungan pemukiman
warga Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi, Tengah Kota Cimahi tanpa
memperhatikan dan menyadari telah melakukan pelanggaran terhadap UU RI No
4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup.
HAL. 3 HAL. 4
FACEBOOK
Redaksi Warta Nasional
E-MAIL
wartanasional@rocketmail.com
harianwartanasional@yahoo.co.id
SMS CENTER
082125582006
Wakapolri Bantah
Terima Duit Simulator SIM
>>bersambung hal . 11
>>bersambung hal . 11
>>bersambung hal . 11
>>bersambung hal . 11
CopotKadishub
DKIJakarta
RatusanMassaDesak
PenuntasanKorupsi
diDBMTRBanten
INFO HUKUM
Siti Badriah
MAU TUA, MUDA, YANG
PENTING ‘ANU’-NYA
JAKARTA, (WN)
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih
melakukan pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi
proyek Simulator SIM Korlantas Polri. Pengembangan antara
lain dalam menelusuri pihak penerima aliran dana Rp1,5 mil-
iar proyek Simulator SIM yang salah satunya diduga mengalir
kepada tim Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri.
JAKARTA, (WN)
Terkait proyek Renovasi Gedung ex Namru Pusat
Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI Tahun Anggaran 2011 senilai 1,3 miliar yang
dilaksakanan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan
telah berpotensi rugikan Negara.
Akibatnya, Ketua LSM Infasi, Ian FJM Sihombing akan
melaporkan secara resmi drg. Made Ayu Lely Suratri, M.Kes
ke Kejaksaan karena diduga ikut memanipulasi volume
pekerjaan Renovasi Gedung Ex Namru Pusat Biomedis dan
JAKARTA, (WN)
Lembaga Swadaya Masyarakat
Investigasi Fakta konsitusi (INFASI)
meminta Gubernur Jokowi untuk
segera mencopot Kepala Dinas
Perhubungan DKI Jakarta, Udar
Pristono dari jabatannya. Karena dia
diduga ikut merestui pungli disetiap
terminal Bis yang ada di DKI Jakarta.
Permintaan ini disampaikan
langsung oleh Ketua umum DPP
LSM Infasi Ir. Ian FJM Sihombing ke-
tika ditemui di kantornya di komplek
pertokoan Pulomas Jakarta Timur.
“Gubernur Jokowi harus segera
mencopot Kadishub DKI Jakarta
karena tidak becus menjalankan
tugasnya ikut menikmati uang pungli
yang dilakukan anak buahnya dis-
etiap terminal bis, ujar Ian.
Menurut Ian, LSM Infasi me-
miliki segudang bukti pelanggaran
Kadishub, Udar Pristono mulai
dari pembiaran pungli, pembiaran
ijin operasi bis Antar Kota Antar
Propinsi (AKAP) yang tidak miliki
BERPOTENSIRUGIKANNEGARA
Made Ayu Lely
Terancam Dilaporkan
ke Kejaksaan
KPK PERIKSA WAKAPOLRI SELAMA 6 JAM
TrihamasFinanceTidakPernahMenjaminkan BPKBKeLeasingLain
Menurut Juru Bicara
KPK, Johan Budi, pengem-
bangan mengenai aliran
dana itu sudah sampai ta-
hap validasi bukti maupun
keterangan saksi. “Semua di-
validasi,” tegas Johan di kan-
tor KPK, Setiabudi, Jakarta
Selatan, Selasa (9/7/2013).
Johan menjelaskan,
validasi tersebut perlu di-
lakukan guna melihat benar
tidaknya adanya aliran dana
tersebut. Namun dia eng-
gan mengungkapkan ke-
tika disinggung apakah KPK
telah mengkonfirmasi tim
Itwasum yang menerima
aliran dana tersebut saat
proyek Simulator berlang-
sung. “Bernilai benar kalau
didukung bukti-bukti pen-
dukung. Kalau tidak ada,
ya tidak benar. Sampai hari
ini belum ada kesimpulan,”
ujarnya.
Dalam kesempatan itu,
Johan juga menolak men-
jawab secara gamblang
apakah kembali diperik-
sanya Wakapolri Komisaris
Jenderal Nanan Soekarna
Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna beri keterangan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, (9/7). Nanan diperiksa sebagai saksi
untuk tersangka Brigadir Jenderal Didik Purnomo terkait proyek simulator ujian SIM.
SERANG, (WN)
Aparat kepolisian dan kejak-
saan di Banten didesak untuk
segera menuntaskan berbagai ka-
sus dugaan korupsi yang terjadi di
Dinas Bina Marga dan Tata Ruang
(DBMTR) Provinsi Banten. Hal ini
penting dilakukan karena angga-
ran yang digunakan dinas tersebut
mencapai triliunan rupiah namun
fakta yang terjadi di lapangan ada
begitu banyak jalan yang rusak
parah. Hal tersebut disampaikan
oleh ratusan massa yang tergabung
dalam Aliansi Banten Menggugat,
Banten Baromoter, Gemayasa,
Karat dan Labak dalam aksinya
di depan Kantor DBMTR Banten,
Senin (8/7).
Koordinator aksi Eman
Suyaman, menegaskan Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Banten khusus-
nya DBMTR Banten selalu meng-
klaim bahwa jalan yang dibangun
sebagai saksi kasus proyek
Simulator SIM untuk men-
dalami dugaan aliran dana
itu. Mengingat Nanan dik-
etahui memimpin Irwasum
saat digelarnya proyek Simu-
lator SIM. Johan hanya me-
nyatakan, Nanan diperiksa
dalam kapasitas saksi untuk
salah satu
tersangka
kasus Simu-
lator yaitu
Brigjen Di-
dik Purno-
mo. “Saya
tidak tahu
m a t e r i .
Yang jelas
dia (Nanan
S u k a r n a )
diperiksa se-
bagai saksi untuk DP (Didik
Purnomo),” kata Johan.
Johan juga tak memban-
tah mencuatnya nama tim
Irwasum menerima aliran
dana proyek Simulator dik-
etahui dari surat dakwaan
tersangka kasus Simulator
lainnya yang kini tengah
menjalani persidangan yaitu
Irjen Pol. Djoko Susilo. Mes-
ki begitu untuk validasi lebih
lanjut, KPK masih menung-
gu putusan majelis hakim
Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi Jakarta.
Wakapolri Komisaris
Jenderal Nanan Soekarna
sendiri usai diperiksa KPK,
mengakui benar
dirinya dipang-
gil penyidik KPk
dalam kapasitas
Irwasum yang
membentuk tim
pre-audit simula-
tor SIM. “Jadi, hari
ini saya dipanggil
sebagai saksi un-
tuk pemeriksaan
terhadap Brigadir
Jenderal DP (Didik
Purnomo), Bambang, dan
Budi Susanto. Justru saya
hadir bukan sebagai Waka-
polri, tetapi sebagai Irwa-
sum,” kata Nanan di Gedung
KPK, Kuningan, Jakarta.
Seperti halnya pada
pemeriksaan Maret lalu,
Nanan mengungkapkan
adanya tim pra-audit yang
dibentuk Inspektorat Pen-
gawasan Umum (Itwasum)
sebelum Kepala Kepolisian
RI Komisaris Jenderal (Pol)
Timur Pradopo menerbitkan
surat keputusan yang mene-
tapkan PT Citra Mandiri
Metalindo Abadi (PT
CMMA) sebagai pemenang
lelang proyek simulator SIM
roda empat.
Menurut Nanan, ha-
sil pemeriksaan pra-audit
menerbitkan rekomendasi
yang menyetujui PT CMMA
sebagai pemenang lelang
dengan sejumlah catatan.
“Tim pra-audit adalah me-
nyetujui hasil PPK (pejabat
pembuat komitmen) melak-
sanakan lelang dengan
catatan, begitu kan,” tambah
Nanan. Namun, Nanan tidak
mengungkapkan detail apa
yang menjadi catatan tim
pra-audit tersebut. “Ya, ada
yang harus disempurnakan,
itu yang betul,” ujarnya.
Jenderal bintang tiga
ini pun menegaskan bahwa
proses penunjukan rekanan
proyek simulator SIM roda
empat tersebut sudah sesuai
dengan peraturan presiden.
Tim pra-audit, menurut-
nya, dibentuk khusus untuk
mengawasi kewenangan
yang diberikan kepada kua-
sa anggaran, dalam hal ini
adalah Inspektur Jenderal
Polisi Djoko Susilo selaku
Kepala Korlantas Polri.
H
INGGA detik ini, Siti Badriah memilih untuk hidup
melajang tanpa kekasih. Bukannya tak mau pacaran,
Siti hanya mau melabuhkan hati ke pria yang sesuai
dengan kriterianya.
“Mau berondong tua atau berondong muda, yang
penting anu-nya,” ceplos Siti membeberkan salahsatu
kriteria saat berbincang di kawasan Menteng, Jakarta
Pusat, baru-baru ini.
Jangan berpikir yang aneh-aneh dulu, yang dimaksud
Siti dengan kata ‘anu’ ialah rasa nyaman.”Aku enggak pilih-
pilih tipe. Yang penting nyaman sama Siti. Obrolannya bisa
nyambung dan baik sama Siti dan yang punya
masa depan menawan,” ia mengurai.
Tapi, bila anda kepincut dengan
Siti dan merasa punya kriteria
seperti itu, jangan senang dulu
berpikir bisa mendekati. Pasalnya,
selain kriteria di atas, Siti juga
memerlukan ijin orangtua untuk
berpacaran.
“Sebenarnya boleh
sama orangtua, tapi fokus
dulu ke karier. Apalagi
perjuangan ku eksis
di musik kan enggak
gampang. Sempat jatuh
bangun. Nanti kalau punya
pacar takutnya langsung
nikah. Jadi fokus ke keluarga
dulu saja,” pungkas cewek
yang punya impian
menikah di usia 25 tahun
tersebut. ***
l Urus NPWP, SIUP, PKP, dll	
l SPT PPh Psl. 29/Tahunan Karyawan Swasta (ada bukti potong PPh 1721-A1 	
dari perusahaan, income hanya dari gaji perusahaan)
l SPT PPh Psl. 29/Tahunan Perorangan non Karyawan Swasta	 		
(wiraswasta, pekerja tidak tetap, profesional, direksi / komisaris perusahaan)
l SPT PPh Pasal 21/26 ( Tahunan) Badan Usaha Laporan bulanan/Masa PPN,
	 PPh 21, PPh 25, PPh 23, dll
l 	Pembukuan / Laporan Keuangan Komersial & Fiskal ( masing-masing )
ANDA MAU NGURUS?
HUBUNGI: CV.HARIAN WARTA NASIONAL HP 08212 558 2006
PT. TRIHAMAS FINANCE adalah peru-
sahaan leasing yang memiliki 52 kantor
cabang di Jawa, Bali, dan Sumatera yang
kantor pusatnya di Jakarta, Jalan Letnan
Jenderal T.B. Simatupang, Kav. 11 Tanjung
Barat, Jakarta 12530.
Harian Warta Nasional mengonfirmasi-
kan ke kantor PT. Trihamas Finance yang
ada di Jalan BKR No. 14 Bandung, perihal
adanya tudingan laporan dari debitur yang
mengatakan bahwa ada salah satu BPKB
debitur di over alih ke leasing lain. Deden
H. Somantri, SH., yang sedang mengambil
pendidikan S2 Magister Hukum di Band-
ung, sebagai Kepala Remedial Area I, II, III,
yang didampingi oleh Koordinator
Remedial Hendro Sutrianto menge-
mukakan bahwa itu tidak benar
karena Trihamas Finance tidak per-
nah sama sekali menjaminkan BPKB
milik debitur kami lempar ke leasing
lain itu adalah fitnah, kemungkinan
ada debitur yang nakal mengkamb-
ing hitamkan Trihamas Finance.
Ada salah satu debitur yang
membuatkan laporan palsu yang
sudah kami laporkan ke Polresta
Bandung yang mana debitur nakal
tersebut yang bernama Rahmat,
mengover alihkan ke debitur lain
(baru) dan dijaminkan BPKB ke CV.
JMM (Jaya Mega Mandiri) yang
ada di Jalan Cihampelas, Bandung.
Yang mengakibatkan adanya pen-
gambilan paksa mobil angkot yang
bernomor D 1999 AV yang masih
atas nama milik Lusyana yang di
duga masih hubungan family den-
gan Rahmat oleh CV. JMM, karena
ternyata secara diam-diam Rahmat
mengoveralihkan ke debitur yang
baru yang bernama Anggiat Benget
Sitorus. Perbuatan CV. JMM yang
menyita mobil D 1999 AV yang ber-
modalkan BPKB yang dijaminkan
oleh orang yang tidak bertanggung
jawab telah melanggar pasal 368
atau 170 (ayat 1), 362 atau 363
(ayat 4) atau 365 (ayat 2) ke 2 atau
480 dan perjanjian antara CV. JMM
dengan Rahmat yang menjaminkan
harta orang lain dan membuat per-
nyataan seolah-olah miliknya di-
anggap melanggar pasal 263, 264,
dan 266 KUHP, ujar salah seorang
pengamat hukum yang tidak mau
disebut namanya.
Deden H. Somantri, SH., men-
gatakan pula perusahaan Trihamas
Finance adalah perusahaan yang
terbaik yang telah memperoleh
penghargaan dari APPI sebagai
perusahaan pembiayaan terbaik
pada tanggal 7 Desember 2011
dan tanggal 23 Desember Tri-
hamas Finance kembali mem-
peroleh penghargaan dari majalah
Infobank sebagai Multi Finance
dengan predikat “Kinerja Keuan-
gan yang Sangat Bagus selama
tahun 2010”. Dan pada bulan
Maret 2008, Trihamas Finance
menyelenggarakan program um-
roh bersama dengan mitra usaha
bisnis, ujarnya. (P. Marbun)
Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013
EDITORIAL
2
KEPALA PERWAKILAN/ BIRO
POLDA METROJAYA : Wilson JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Musa Lubis, JAKARTA TIMUR : P. Hutajulu, Parlindungan JAWA BARAT: Martua Sirait, MS, Pantun, Anang Sujatko, Wawan Hermawan ,
T.Lumban Raja, CIMAHI : CIANJUR : Nunuh Nugraha SUKABUMI : Libra Rustiana, Asep Rohendi, KOTA BANDUNG : P.Marbun SH, BSC , KABUPATEN BANDUNG : KABUPATEN BANDUNG BARAT : Juliater Silaen, Parinton Rianto Sianipar,
CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: , BANJAR : GARUT : Adam Pribadie , Deden Solihin, KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : Hendra Setia Permana, SUMEDANG : CIREBON : Susanti SUBANG : Pohan, PURWAKARTA
: Rekson, Christop, KARAWANG : Pariston Purba, AJIS L.TOBING, Ramlan Naibaho, KABIRO KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : Anton, KABUPATEN BEKASI : Gomba Sianipar, Ojak Parlin S, BOGOR: M. Limbong, DEPOK :
Samuel, BANTEN: LEBAK : TANGERANG: Pijar, Rosdiana, SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : HabetieliTafonao, Amd, BANYUMAS : Dismo, Sutarso, Bagus Hermono,Wiwit Usman, Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO:
Hermawan, Roni, Lukman Hadi, Agung Bhudi Christanto ,LUMAJANG: Sudarsono, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok Hariyanto, BIRO MADURA : MISBAH, SITI FATIMAH PEKANBARU: SIAK : Awaluddin Butar-Butar,
PELALAWAN : Yanti, MEDAN: Barimbing, TAPANULI TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: Rokda Wita, JAMBI: Samsul, PALEMBANG : Ahmad, LUBUKLINGGAU : Yoseph, BANGKA BELITUNG :
Edwuard M, KALBAR : Ajan, NTT : Mikael Risdianto, Xaverianus Suban, Y. Prumentius, D.Djong, MANADO : Ibnu Kisman Ngau , NIAS : Delisama Ndruru PENASEHAT DAERAH: H.Nana, S.Pd, M.Pd
Wartawan Surat Kabar Warta Nasional dalam tugas liputan dilengkapi dengan identitas dan nama tercantum di Box Redaksi
Kebutuhan Naik Saat Menjalankan Puasa
OLEH : REKSON H PASARIBU
Pimpinan Redaksi
OLEH : APIH LIBRA
Kepala Perwakilan/Kepala Biro dan Koresponden
di Harian Warta Nasional di seluruh Indonesia
dengan ketentuan dan syarat yang berlaku.
Bagi yang berminat dapat menghubungi :
Hp. 08212 558 2006
ttd
Redaksi
DIBUTUHKAN
DITERBITKAN OLEH
CV. HARIAN WARTA NASIONAL
NPWP : 31.769.303.4-407.000
BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999
KONSULTAN HUKUM
LBH-LSM“INFASI”
KOMISARIS
Sylvia Hutajulu
DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN REDAKSI
Rekson H. Pasaribu
PEMIMPIN UMUM
Ir. Jamangalap Simanullang
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
Ade Muksin
DEWAN REDAKSI
Ir. Jamangalap Simanullang
Rekson H. Pasaribu
Ade Muksin
PIMPINAN PERUSAHAAN
Martua Sirait
WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN
Martahan Parulian
REDAKTUR EKSEKUTIF
Posta Tamba
REDAKTUR PELAKSANA
Rademan
REDAKTUR
Janri Sitorus
SEKRETARIS REDAKSI
Sylviah
LAYOUT/ARTISTIK
Azi Rifangga
PEMBINA
Ir. Ian FJM Sihombing
Hj. Zakariani Santoso
Panther Roland
PENASEHAT HUKUM
Mart Lumumba Malau,SH
STAF REDAKSI
Sahat LBN Gaol SE, Robert Sahat Marbun, Endang
Suhaedi, M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Sri Umiyati,
Budi Setiawan, Edward Hutapea, D.Ferdinand,
Sri Umiyati SH, Sulistiani, Dede Silvia, Atin AR,
Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani,
Abdullah, MM, Ayi Apandi, Asep Supriyadi
ALAMAT REDAKSI
Jl. Komplek Ruko Pulomas Blok VI No 15
Jalan Perintis Kemerdekaan,
Jakarta Timur, 13260
Telp/Fax: (021) – HP 082125582006,
E-Mail:
wartanasional@rocketmail.com,
harianwartanasional@yahoo.co.id
ALAMAT TATA USAHA/ BISNIS
Perum Griya Ciwangi Blok H1 No 2,
Kecamatan Bungursari, Purwakarta
E-mail :wartanasional@rocketmail.com,
NO REKENING
BANK MANDIRI : 132-00-1264034-9,
A/N : Rekson Hermanto P
KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT
Martua Sirait
ALAMAT
Perum Marga Asih,
Blok B-5, No 2, Bandung
KEPALA PERWAKILAN JAWA TIMUR
HARIYANTO
ALAMAT :
JLN KH ABDUL HAMID,
RT 01/RW 01, JREBENG LOR, KECAMATAN
KEDOPOK, KOTA PROBOLINGGO
KEPALA PERWAKILAN SULAWESI UTARA
Ibnu Kisman Ngau
Alamat :
Jln Sungai Ranoketang, No 25, Kelurahan Karame
Lingkungan Iii, Kecamatan Singkil, Kota Manado,
Silawesi Utara
SIRKULASI:
Komaludin,
PERCETAKAN
PT Temprina Printing
(Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan)
Salam sejahtera kami ucap-
kan dari kru Warta Nasional
untuk mitra pembaca.
Ki Hadjar Dewantara dan
perkembangan pendidikan di
Nusantara tanggal 2 Mei se-
tiap tahunnya diperingati di-
ambil dari hari lahir Ki Hadjar
Dewantara, salah satu tokoh
pendidikan yang namanya ma-
syhur dalam lembaran sejarah
bangsa Indonesia dikenal ke
seluruh negara.
Berikut ini cerita singkat
mengenai Menteri Pendi-
dikan pertama republik ini,
yang punya sumbangsih be-
gitu besar. Sebelum kami buka
cerita singkat dari keluarga
besar Warta Nasional, mohon
maaf yang sebesar-besarnya
Sejarah Singkat Ki Hadjar Dewantara
bila ada kata tersisa, semoga
kita semua masih ada dalam
lindungan Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Perjalanan hidup sosok
sebagai bangsawan yang besar
di lingkungan keraton Yogya-
karta, Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat (Ki Hadjar De-
wantara) memperoleh pen-
didikan yang layak setelah
menamatkan sekolah dasar
di Eiropeesche Lagere Scho-
len (ELS, sekolah rendah ber-
bahasa belanda selama tujuh
tahun). Dia kemudian melan-
jutkan sekolah ke Stovia. Say-
ang, sekolahnya tidak selesai
lantaran sakit. Ki Hadjar De-
wantara kemudian bekerja
sebagai jurnalis. Dia terkenal
andal menyajikan tulisan yang
bersifat komunikatif, dengan
pesan yang mampu mem-
bangkitkan semangat antiko-
lonialisme bagi pembaca.
Ada beberapa harian saat itu
yang tercatat pernah menjadi
tempat Ki Hadjar Dewantara
menerbitkan tulisannya, yak-
ni Sudijotomo, Tjahaja Timoer
dan Poesara.
Selain aktif menulis, Ki
Hadjar Dewantara mengikuti
organisasi sosial dan politik
Budi Utomo. Seiring waktu
dia berkenalan dengan to-
koh penting seperti Douwes
Dekker dan dr. Cipto Man-
gunkusumo. Mereka bertiga
lalu mendirikan Indische Par-
ty pada tanggal 25 Desember
1913 yang bertujuan menca-
pai Indonesia merdeka. Dike-
mudian hari, organisasi ini
ditolak pemerintah Belanda.
Perjuangan tetap berlan-
jut. Pada tahun 1913, ada dua
artikel hasil goresan tangan
beliau yang begitu terkenal,
yakni “Als ik eens Nederlander
was” (Jika saya seorang Belan-
da) dan “Een voor allen mur
ook allenvoor een” (Satu un-
tuk semua tapi semua untuk
satu juga).
Tulisan “Jika saya seorang
Belanda” membuat marah
pemerintah kolonial. Guber-
nur Jenderal Iden Burg men-
ghukum Ki Hadjar Dewantara
dengan mengasingkannya ke
Pulau Bangka. Pemirsa pem-
baca, tunda dulu sampai di
sini. Nanti masih ada lanjutan
cerita singkat Ki Hadjar De-
wantara di episode yang akan
datang. Sampai jumpa.
R
amadan tahun
ini tampaknya
bakal kita jalani
dengan penuh
keprihatinan. Kita prihatin
karena Ramadan datang
bersamaan dengan
kenaikan harga kebutuhan
pokok. Kenaikan harga
kebutuhan pokok itu
dipicu dua hal. Pertama,
penaikan harga bahan
bakar minyak. Kedua,
melonjaknya permintaan
akan kebutuhan pokok
selama Ramadan.
Itu artinya kenaikan
harga kebutuhan
pokok pada Ramadan
tahun ini lebih besar bila
dibandingkan dengan tahun-
tahun sebelumnya. Tahun
sebelumnya kenaikan harga
kebutuhan pokok hanya
dipicu oleh meningkatnya
permintaan akan bahan
pokok tersebut.
Oleh karena itu, kita
harus bersungguh-sungguh
mengendalikan konsumsi.
Bukankah hakikat puasa
yang kita laksanakan
selama Ramadan ialah
menahan diri?. Itu artinya
tanpa kenaikan harga
kebutuhan bahan pokok
pun kita semestinya mampu
mengendalikan konsumsi.
Apalagi, ketika harga
kebutuhan bahan pokok
melonjak tak terkendali, kita
harus ekstra mengendalikan
konsumsi. Penghematan
atau pengendalian konsumsi
sesungguhnya merupakan
perlawanan atas kenaikan
harga kebutuhan bahan
pokok tersebut. Disebut
perlawanan karena dengan
menghemat, permintaan
akan menurun. Hukum
ekonomi mengatakan, bila
permintaan menurun,
penawaran pun menurun dan
harga akhirnya ikut turun.
Di sisi lain, kenaikan
harga kebutuhan pokok
membuat daya beli
sebagian rakyat menurun.
Kita prihatin melihat
rakyat yang tak mampu
menikmati Ramadan karena
menurunnya daya beli
mereka, karena kemiskinan
mereka. Bila Anda kebetulan
orang yang berkelebihan,
Anda berkewajiban
membantu mereka yang
berdaya beli rendah itu. Itu
lebih baik daripada Anda
menghambur-hamburkan
duit untuk memenuhi hasrat
konsumtif Anda.
Namun, kita hendaknya
tidak menyalurkan
sumbangan atau zakat
buat orang-orang miskin
tersebut secara langsung.
Menyalurkan sumbangan
atau zakat secara langsung
akan menciptakan
kerumunan yang berpotensi
memunculkan keributan
bahkan korban jiwa. Kita
tentu masih ingat pembagian
zakat secara langsung dan
masif di Pasuruan, Jawa
Timur, yang menyebabkan 21
orang tewas, pada Ramadan
2008. Kita hendaknya
menyalurkan sumbangan
melalui lembaga-lembaga
sosial kredibel yang kini
bermunculan di Tanah
Air. Lembaga-lembaga ini
memiliki database sangat baik
sehingga zakat tersalurkan ke
mereka yang memang berhak
menerima.
Memberikan zakat secara
langsung bisa menyebabkan
zakat jatuh ke tangan orang
yang tidak tepat. Ini mirip
dengan bantuan langsung
sementara masyarakat
(BLSM) yang belakangan
ketahuan banyak yang
salah sasaran. Orang yang
memberikan zakat secara
langsung dan masif juga
bisa dituding menyimpan
maksud tertentu, misalnya
memperlihatkan kepada
khalayak bahwa dia orang
kaya. Pemberi BLSM
pun rawan dituding
menyimpan maksud politis
tertentu menjelang Pemilu
2014. Potensi modal sosial
dan ekonomi rakyat untuk
mengurangi kemiskinan di
negeri ini ternyata sangat
hebat, bisa lebih hebat
daripada negara. (@)
Oleh karena itu, kita harus
bersungguh-sungguh
mengendalikan konsumsi.
Bukankah hakikat puasa yang
kita laksanakan selama Ramadan
ialah menahan diri?. Itu artinya
tanpa kenaikan harga kebutuhan
bahan pokok pun kita semestinya
mampu mengendalikan konsumsi.
“
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA
Mengucapkan
TAHUN 1434 H
SUBANG, (WN)
Sejumlah warga masyarakat yang telah mengajukan permohonan
bantuan sosial baik dana aspirasi, hibah dan umum dihantuai
rasa was was. Pasalnya, di kewatirkan Bantuan Sosial (Bansos)
yang selama ini di tunggu tunggu dan telah diajaukanya kepada
Pemerintah Daerah melalui Bagian Sosial Setda Subang tidak di
terima, tergeser dengan adanya dugaan munculnya proposal fiktif.
“Mudahan mudahan saja apa yang di khwatirkan adanya
proposal fiktif tidak ada dan tidak terjadi, untuk itu diharapkan
kepada Dinas instansi terkait dalam melaksanakan tugasnya tidak
harus tembang pilih, “tegas Carmo, Tokoh Masyarakat asal Soklat.
Sementara di tempat terpisah Kepala Bagian Sosial (Kabagsos)
H. U Sutisna yang akrap dipanggil Ucok dan di damping H. Endang
Kasubsi Kemasyarakatan dan Sosial mengatakan kepada Warta
Nasional , mudah mudahan kekhwatiran masyarakat dengan
adanya dugaan muncul proposal fiktif tidak akan terjadi. Kabagsos
, jauh jauh sebelumnya kami dari Bagian Sosial melaksanakan cros
cek kelapangan, mendata ulang kembali alamat yang di ajukan oleh
masyarakat yang mengajukan permohonan tersebut.
Hal itu dilakukan agar senantiasa tidak adanya proposal fiktif,jika
ada yang tidak sesui dengan ajuan kami black list permohonan yang
diajukan oleh masyarakat tersebut sekaligus di tangguhkan di
tangguhkan dalam pencairanya “ tegas Ucok. (Asep Supriadi)
Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013
JAWA BARAT
3
Kepala UPT Terminal Minta Diekspos
Retribusi Jadi Ajang Korupsi Oknum
BANDUNG, (WN)
Kepala UPT Terminal Dinas Perhubun-
gan (Dishub) Kota Bandung, Ia Sunarya,
meminta Harian Warta Nasional agar
mengeskpos dulu ajang korupsi oknum
pegawai dari retribusi kios di Sub Terminal
Sadang Serang. “Kalau ada permasalahan di
ekspos aja dulu iya, baru nanti kita klarifi-
kasi,” tegas Ia Sunarya melalui pesan sing-
katnya kepada wartawan.
Walikota Ijinkan Pabrik Berdiri di Atas Sungai
PT Indo Hasasi Textile Cemari Sungai Citarum
Apa yang dikatakan oleh
Ia Sunarya langsung dir-
espon oleh wartawan den-
gan melakukan investigasi
ke dalam terminal dengan
sumber para pengurus ang-
kot. Dari keterangan para
Pengurus Angkutan Kota
(Angkot) tersebut diketahui
bahwa alasan untuk menin-
gkatkan PAD dari Sub Ter-
minal Sadang Serang, oleh
Dinas Perhubungan (Dishub)
Kota Bandung adalah dengan
menyulap terminal menjadi
pasar tradisional dengan ra-
tusan kios dengan buruk rupa
alis dibuat kios amburadul.
Padahal, peruntukan terminal
seharusnya digunakan untuk
Angkutan Kota Trayek Sadang
Serang-ST Hall dan Sadang
Serang-Caringin.
Imam Rusmana, salah sa-
tunya pengurus angkot men-
geluh dan mengatakan, ban-
yaknya permasalahan di Sub
Terminal Sadang Serang, di-
antaranya banyaknya jongko
dan kios didirikan di dalam
KAB BANDUNG, (WN)
Dalam pelaksanaan aktifitas-
nya sehari-hari, PT Indo Hasasi
Textile (IHT) telah membuang
limbah cair yang diduga men-
gandung Bahan Beracuran dan
Berbahaya (B3) secara By pass
tanpa proses Instalasi Pengelo-
laan Air Limbah (IPAL) ke sungai
citarum yang berlokasi di daerah
Desa Andir, Kecamatan Bale En-
dah, Kabupaten Bandung.
Warga setempat merasa ter-
ganggu dan dirugikan bila menci-
um bau limbah cair yang dibuang
dengan sembarangan tanpa ijin
oleh PT IHT. Pembuangan limbah
cair tersebut di duga tidak melalui
proses Screen Equaliz, Aeration
Basin I, II dan Clarifier (pengenda-
CIMAHI, (WN)
Menindak lanjuti pem-
beritaan Harian Warta Na-
sional pada Edisi 190 Hala-
man 3 Kolom 3 yang berjudul
“Wali Kota Harus Bongkar
Bangunan Parmanen di Atas
Sungai”, bangunan yang di-
maksud berdiri kokoh di atas
tanah milik Negara yang pe-
runtukannya jelas untuk ke-
pentingan umum dan tidak
memiliki IMB (Ijin Mendiri-
kan Bangunan).
Maraknya bangunan yang
didirikan di Sempadan Sungai
bahkan diatas sungai Cibaligo
yang berada di daerah Kelura-
han Cibeureum, Kecamatan
Cimahi, Selatan Kota Cimahi
yang diperuntukkan untuk
Industri dan Textile. Padahal,
sudah jelas melanggar Per-
aturan Daerah Provinsi Jawa
Barat No 20 Tahun 1995 yang
berbunyi : Sempadan sungai
ini adalah kawasan lindung,
pada ayat (1) dikatakan di-
SUBANG, (WN)
Pengucuran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2013 bagi Desa-
desa di Kabupaten Subang, semula ditujukan untuk meningkatkan
kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa terkait dengan
pelaksanaan pembangunan, pelayanan dan pemberdayaan
masyarakat. Endingnya ingin ditingkatkan kapasitas keberdayaan
masyarakat desa agar swadaya gotong royong semakin terpacu.
Namun bagaimana fakta di lapangan, ternyata dana yang
dikucurkan bagi 253 Desa/Kelurahan bernilai milyaran rupiah
diduga kuat tak sedikit diselewengkan oknum yang ingin mengeruk
keuntungan sesaat. Salah satu dugaan penyelewengan dana ADD
terjadi di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak.
Berdasarkan pantauan di lapangan dan keterangan sumber,
hingga saat ini pekerjaan fisik (pemagaran) kantor desa mangkrak.
Terlihat di sekitar lokasi bangunan hanya terdapat gundukan matrial
seperti batako, pasir,seadanya. Ketua LPMD Kumpay selaku Tim
Pelaksana kegiatan fisik Rahmat Hidayat, saat dikonfirmasi Tim
Warta Nasional kediamannya belum lama ini, mengaku bila dana
peruntukan pembangunan pagar itu digunkan untuk membayar
honorarium aparat desa seperti perangkat desa, anggota BPD,
anggota LPMD, hingga Ketua RT/RW.
Dirinya padahal mengetahui, bila proposal yang diajukan pada
tahap-I tidak seluruhnya dipruntukan honorarium aparat. “ kami
hawatir, bila pembagian honor tidak merata akan terjadi gejolak,
maka itu atas kesepakatan bersama dana peruntukan dialihkan untuk
membayar honor,” tuturnya berdalih.
Dihadapan Tim Warta Nasional, Rahmat yang tugas kesehariaanya
menjadiPNS(PLS-Red)diUPTDKecamatanJalancagakmenerangkan,
untuk menuntaskan pembangunan fisik itu akan pinjam kepada pihak
ketiga.” Lagian mangkraknya pembangunan pagar itu,lantaran susah
mencari tenaga kerka,” ujarnya beralasan. Sejumlah kalangan LSM
dan Ormas menyesalkan atas langkah Panitia pelaksana di Desa
Kumpay itu, merekamendesak agar Irda Kabupaten Subang segera
turun tangan, bahkan aparat penegak hukumpun diminta segera
melakukan penyelidikan. “ Adili meraka, lantaran dinilai mencederai
amanat yang telah dibebankan di pundaknya,”Ujar Ujang Carto aktivis
LSM Alinasi Subang. (abh/esuh)
KARAWANG, (WN)
Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Karawang,
menyatakan sejumlah perusahaan di daerah tersebut berencana
menarik investasinya. Lantaran merasa keberatan atas kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Karawang, Puji Isyanto mengatakan beberapa kali kebijakan
pemerintah daerah setempat cukup merugikan kalangan pengusaha,
sehingga membuat pengusaha kecewa.
Ia menilai dukungan pemerintah daerah yang dinilai masih kurang
itu, kemungkinan akan mengakibatkan para pengusaha berpikir ulang
untuk menanamkan investasinya di Karawang.
“Kebijakan pemerintah daerah yang kini dirasa merugikan
kalangan pengusaha ialah masalah penyesuaian upah terkait dengan
kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi,” kata Puji di
Karawang, Ahad.
Idealnya, kata dia, pemerintah daerah berperan menjadi fasilitator
bagi buruh dan pengusaha dari setiap persoalan ketenagakerjaan.
Namun, kenyataannya pemerintah daerah lebih terkesan sebagai
fasilitator buruh dan mengesampingkan pengusaha.
Puji menilai munculnya kesepakatan penyesuaian upah terkait
dengan kenaikan harga BBM bersubsidi antara para buruh dari
berbagai serikat pekerja yang tergabung dalam Aliansi Besar
Karawang dengan pemerintah daerah itu cukup ‘memukul’ kalangan
pengusaha di Karawang.
Apindo Karawang sendiri memutuskan untuk melaporkan
permasalahan itu ke Apindo Pusat. Sebab surat kesepakatan antara
pemerintah daerah dengan para buruh Karawang tersebut juga
ditembuskan ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
(Red/Manullang)
terminal layaknya sudah sep-
erti pasar, retribusi dipungut
tanpa karcis, dan uang parkir
motor pun ditagih seenaknya
oleh suruhan Dishub tanpa
karcis parkir dan penagih bu-
kan juru parkir resmi yang
pakai baju parkir, beber Imam.
Imam selaku pengurus
angkutan kota resah dan ter-
ganggu oleh kesemrawutan
para pedagang yang berada
di dalam Terminal Sadang
Serang,ada ratusan kios yang
ada di dalam terminal ini
diduga menadi ajang pung-
utan yang dilakukan oleh Di-
shub untuk memperkaya diri
sendiri dan golongan para
oknum,hal ini sudah pernah
saya sampaikan kepada Ke-
pala Sub Terminal Sadang Se-
rang yang dulu pak Kurniawan
dan yang sekarang Handi.
Sedangkan menurut Sae-
fudin, pegawai Dishub yang
ditugaskan di Sub Terminal
Sadang Serang mengaku me-
mungut retribusi menjelaskan
bahwa pasar yang ada didalam
terminal seperti Jongko dan
Kios di pungut Rp 3000/hari,
pedagang kaki lima dipungut
Rp 2000/hari, dan yang pakai
roda dipungut Rp 1000/hari.
Setelah dipungut, saya su-
dah ditarget harus setor Rp
120.000/hari dari semua yang
saya pungut tanpa karcis,
ujarnya Saefudin.
Kata Saefudin kalau tu-
kang parkir setor Rp 60.000/
hari, penjaga WC umum yang
berada di belakang kantor
setor Rp 40.000/ hari, TPR
pos 1 setor Rp 110.000/hari
yaitu angkot Sadang serang-
ST Hall, TPR pos 2 setor Rp
150.000/hari angkot Sadang
serang-caringin.
Semua setoran saya kasi-
hkan/diterima oleh pak Hen-
dra di Disub yang bertugas di
Sub Terminal Sadang Serang,
tegas saefudin. Diperkirakan
pendapatan dari Sub Termi-
nal Sadang Serang lebih dari
Rp.480.000/hari x 30 hari Rp
14.400.000/bulan x 12 bulan
Rp 172.800.000/tahun.
Pendapatan satu sub ter-
minal saja yaitu sadang se-
rang di duga mencapai Rp
172.800.000,per tahun,ada
berapa sub terminal di kota
bandung? Dan berapa PAD
yang diterima Kepala UPT
Terminal setiap Sub Terminal
Per Hari, per bulan dan per
tahun?.
Kepala UPT Terminal
Dinas Perhubungan Kota
Bandung Ia Sunarya saat
mau dikonfirmasi, Selasa ti-
dak berada dikantor, setelah
dihubungi melalui telepon
selulernya mengatakan saya
sedang diluar, wartawan me-
minta agar keesokan harinya
berkenan dikonfirmasi terkait
sub terminal sadang serang, Ia
Sunarya meminta wartawan
agar di ekspos, itu kan tugas
wartawan kalau ada perma-
salahan di ekspos aja dulu
baru nanti kita klarifikasi, te-
gas Ia Sunarya. (Martua)
larang membuang sampah
ke sungai & lingkungannya,
pada ayat (2) mengatakan
dilarang keras Mendirikan
Bangunan Usaha & Tempat
tinggal.
Serta Peraturan Daerah
Kota Cimahi No 14 Tahun
2012 Tentang Penataan
Sempadan Sungai di mana
didalamnya telah mengatur
tentang larangan peman-
faatan sempadan sungai un-
tuk didirikan bangunan apa-
pun, kecuali untuk prasarana
umum atau utilitas public.
Ironisnya, beberapa perusa-
haan yang mendirikan ban-
gunan di sempadan dibiarkan
bahkan diatas sungai pun be-
bas yang berlokasi di daerah
jalan cibaligo. Diantaranya:,
PT Beast Jaens, PT Leuwijaya
Utama Textile, PT Mulia Le-
stari, PT Dewa Sutratex, PT
Medan Jaya.
Desakan dari berbagai ka-
langan masyarakat meminta
agar bangunan yang dianggap
liar tersebut diminta segera
di bongkar oleh pemerintah
kota cimahi. Sehingga Harian
Warta Nasional melayangkan
surat Wawancara khusus/
Klarifikasi ke Wali Kota Ci-
mahi terkait bangunan yang
berdiri kokoh di atas sungai,
dengan nomor surat 021/
WW/Perw-JBR-WN/IV/2013
dan melampirkan foto ban-
gunan yang dimaksud pada
tanggal 23 April 2013.
Aneh bin ajaib surat jawa-
ban yang diterima Warta
Nasional dari Kasubag Hu-
mas Kota Cimahi pada tang-
gal 29 mei 2013 tanpa Kop
surat,nomor,cap,dan tanda
tangan,sungguh luar biasa
Kasubag Humas Kota ci-
mahi atas nama Rukandi
Juliadi S.Sos. NIP 19620703
1983031012 sesuai dengan
yang tercantum di jawaban
surat yang diberikan Bagian
Humas kepada Warta Nasi-
onal dan jawaban yang diteri-
ma atas pertanyaan yang di
sampaikan Warta Nasional
kepada walikota tidak sesuai
dengan harapan masyarakat,
pada pertanyaan yang per-
tama.
Mengapa pemerintah
tutup mata terhadap peru-
sahaan yang mendirikan
bangunan di atas sungai dan
tidak memiliki IMB? Jawaban
wali kota adalah, keberadaan
bangunan kelima perusa-
haan di wilayah cibaligo telah
dibangun/berdiri sebelum
kota cimahi menjadi daerah
otonom,yakni pada era kabu-
paten bandung.
Sehingga proses penguru-
san perijinan masih merupak-
an kewenangan kabupaten
bandung,sejauh ini pemerin-
tah kota cimahi sejak berdiri
sebagai daerah otonom se-
lalu berupaya untuk senan-
tiasa mensosialisasikan dan
menegakkan aturan tentang
pendirian bangunan sesuai
dengan ketentuan perun-
dang-undangan yang berlaku.
Pertanyaan yang kedua,
adanya dugaan oknum pe-
jabat dari pemkot cimahi
menerima uang koordinasi
bulanan,dan jawaban men-
gatakan tidak benar ada
aparat pemerintah kota ci-
mahi menerima setoran
koordinasi bulanan dan per-
tanyaan yang ke tiga adalah
Apakah IBU Wali Kota Cimahi
sependapat dengan Peraturan
Daerah Provinsi Jawabarat
No 20 Tahun 1995 Bahwa
sempadan sungai adalah ka-
wasan lindung pada ayat (2)
mengatakan Dilarang keras
Mendirikan Bangunan Usaha
& Tempat tinggal di sem-
padan sungai/diatas sungai.
Dan ke lima bangunan
tersebut wajib dan harus di-
bongkar? Dan jawaban yang
diterima atas pertanyaan
tersebut adalah, Kami san-
gat setuju dengan ketentuan
yang tercantum dalam PER-
DA Provinsi Jawa Barat No-
mor 20 Tahun 1995 Bahwa
sempadan sungai adalah ka-
wasan lindung yang dilarang
dimanfaatkan untuk didiri-
kan bangunan apapun,kecuali
untuk utilitas public.
Untuk menindaklanjuti
hal tersebut Pemerintah Kota
Cimahi telah menerbitkan
Peraturan Daerah Nomor
14 Tahun 2012 Tentang pe-
nataan Sempadan sungai di
mana didalamnya mengatur
tentang larangan peman-
faatan sempadan sungai
untuk didirikan bangunan
apapun,kecuali untuk prasa-
rana umum atau utilitas pub-
lic.jawaban yang ketiga tidak
sesuai dengan yang si pertan-
yakan.
LIANKoordinatorLemba-
ga Advokasi Hukum dan Ham
menanggapi,memang hukum
di Negara kita ini hanya ta-
jam ke masyarakat bawah dan
tumpul ke atas,buktinya wa-
likota cimahi seolah-olah cuci
tangan dan lepas tanggung
jawab,cimahi kan sudah dae-
rah otonom semua kebijakan
ada di tangan kepala daerah
yaitu wali kota,di samping ad-
anya PERDA Jawabarat No 20
Tahun 1995.
Pemerintah Kota Cimahi
juga sudah menerbitkan
PERDA No 14 Tahun 2012
Tentang penataan sempadan
sungai,yang sudah jelas ada
larangan pemanfaatan sem-
padan sungai untuk mendiri-
kan bangunan apapun,disini
sangat jelas kalau Wali Kota
Cimahi Hj ATTY SUHARTI
tidak tegas dan tidak pu-
nya nyali untuk menindak
para pelaku usaha yang
nakal,yang terang-terangan
berani mendirikan bangunan
di sempadan/diatas sungai
dengan kasat mata pasti tidak
memiliki IMB.
(MARTUA)
pan bakteri). Yang dinilai melang-
gar perundang undangan yang
tertuang di UU RI No 4 tahun
1982 tentang ketentuan keten-
tuan pokok pengelolaan lingkun-
gan hidup dan UU No 32 tahun
2009 Tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkunan Hidup.
Limbah industri harus dipros-
es melalui water treatman yang
yang lazim disebut Instalansi Pen-
gelolaan Air Limbah ( IPAL ) se-
belum di buang kesaluran umum.
PT IHT tidak pernah memikirkan
dampak lingkungan sekitar yang
bisa membuat keresahan bagi
warga sekitar. Apa yang dilaku-
kan oleh PT Indo Hasasi Textile
sudah jelas melanggar Peraturan
Daerah Provinsi Jawa barat No 1
Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada pasal 87
dikatakan.
Setiap orang dan/atau pelaku
usaha dilarang huruf (a), Mem-
buang Limbah B3 ke media ling-
kungan hidup tanpa melakukan
pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkan,huruf (c),membuang
limbah ke media lingkungan
hidup tanpa memenuhi baku
mutu lingkungan hidup,huruf
(d), membuang limbah ke me-
dia lingkungan hidup tanpa ijin,
ijin tersebut diperoleh dari Bupati
Kabupaten Bandung,Cq Kantor
Lingkungan Hidup Kabupaten
Bandung.
Serta melanggar Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No
20 Tahun 1990,tentang Pen-
gendalian Pencemaran Air,pada
pasal 17 ayat (1) dan (2) men-
gatakan bahwa Setiap badan atau
perorangan yang membuang
limbah cair wajib mentaati baku
mutu limbah cair sebagaimana
ditentukan dalam ijin pembuan-
gan limbah cair yang ditetapkan
baginya dan dilarang melakukan
pencemaran.
Dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No 7 Tahun
2007 Tentang baku mutu emisi
sumber tidak bergerak bagi ke-
tel uap,dalam pasal 5 dikatakan
untuk mendapatkan AMDAL atau
rekomendasi UKL-UPL,setiap
ketel uap disyaratkan memenuhi
baku mutu emisi,juga membuang
gas melalui cerobong yang
dilengkapi sarana pendukung
dan alat pengaman sesuai per-
aturan yang berlaku.
Yang paling ironis adalah di
duga upah buruh atau gaji kary-
awan PT Indo Hasasi Textile
masih di bawah UMK Kabupaten
Bandung Tahun 2013 yakni Rp
1.338.333 dan karyawan belum
diberikan program jamsostek.
Dalam hal ini jelas-jelas PT Indo
Hasasi Textile sudah melanggar
UU RI No 3 Tahun 1992 Tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
,dan Peraturan Pemerintah No 14
Tahun 1993 Tentang Penyelengg-
araan Program Jamsostek,dalam
pasal 3 ayat (2) dikatakan Setiap
Tenaga Kerja berhak atas Jami-
nan Sosial Tenaga Kerja dan pas-
al 4 ayat (1) mengatakan bahwa
Program Jamsostek adalah ke-
wajiban bagi setiap perusahaan
dalam melaksanakan hubungan
kerja dengan karyawannya.
Masalah batu bara yang ada
di perusahaan diduga kuat tidak
memiliki ijin penampungan dan
termasuk ijin penampungan hasil
pembakarannya. Hingga berita
ini dimuat pihak PT Indo Hasasi
Textile tidak menjawab surat Kon-
firmasi harian Warta Nasional
dengan nomor surat 028/Konf-
Perw-JBR-WN/VI/13,dan melam-
pirkan foto limbah yang diduga
kuat limbah dari PT INDO HASASI
TEXTILE. Sehinga segala infor-
masi dan temuan WN di anggap
benar adanya dan menjadi bahan
untuk laporan kepada pihak-pihak
yang dianggap mempunyai kom-
petensi. (Martua)
DanaADDDidugaBanyak
Dilewengkan
SejumlahPerusahaan
AkanTarikInvestasi
TERKAITPENCAIRANBANSOS
Awas!ProposalFiktif
Bermunculan
Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013
JAWA BARAT
4
Akses Jalan Utama di Desa Sukamanah Bobrok
PT AA Jaya Buang Limbah
ke Kali Cibaligo Tanpa Ijin
FBBGelarSosialisasiUndang-undangJasaKeuangan
BangubdiDesaBelendung
DidugaJadiBancakan
CalonBupatiGarutHadir
diKampungHalaman
CIMAHI, (WN)
PT AA JAYA yang berlokasi di jalan Cibaligo
telah membuang limbah cairnya yang didu-
ga mengandung Bahan Beracun dan Berba-
haya (B3) dengan sembarangan dan tanpa
ijin ke kali cibaligo atau saluran umum di
lingkungan pemukiman warga Kelurahan
Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi, Ten-
gah Kota Cimahi tanpa memperhatikan
dan menyadari telah melakukan pelangga-
ran terhadap UU RI No 4 tahun 1982 ten-
tang ketentuan-ketentuan pokok pengelo-
laan lingkungan hidup.
Serta PP No 20 tahun 1990
tentang pengendalian pence-
maran air, PP No 27 tahun
1999 tentang Analisis menge-
nai Dampak Lingkungan, Per-
aturan Menteri Negara Ling-
kungan Hidup No 30 tahun
2009 tentang tata cara laksa-
na perizinan dan pengawasan
pengelolaan limbah B3 serta
pengawasan pemulihan aki-
bat pencemaran limbah bahan
berbahaya, UU No 32 tahun
2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, serta Peraturan Dae-
rah Provinsi Jawa Barat No 1
tahun 2012 tentang Lingkun-
gan Hidup dan Penataan Hu-
kum Lingkungan.
Pada pasal 87 di dalam
perda ini menyebutkan setiap
orang dan/atau pelaku usaha
dilarang; poin (a).membuang
limbah B3 kemedia lingkun-
gan hidup tanpa melakukan
CIMAHI, (WN)
Pembuangan limbah cair
yang diduga mengandung B3
yang dilakukan PT Oriental Em-
broidery secara By pass tanpa
proses Instalasi Pengelolaan
Air Limbah (IPAL) ke saluran
umum yang berlokasi di Kelu-
rahan Cigugur Tengah, Keca-
matan Cimahi Tengah, Kota
Cimahi.
Warga setempat merasa ter-
ganggu dan dirugikan bila men-
ciumbaulimbahB3yangsangat
menyengat dan bisa menimbul-
kan penyakit bagi warga. Hal ini
sudah berlangsung lama dan
SUKABUMI, (WN)
Sejak 15 tahun lalu sejak
diaspalnya sarana perhubungan
sepanjang 14 kilometer yang
melewati Kampung Warung
Tepus dan Kampung Ciayunan,
Desa Sukamanah, Kecamatan
Gegerbitung, wilayah Timur
Kabupaten Sukabumi sampai
kini tidak pernah lagi diperbaiki
dan dibiarkan rusak parah
dan sangat memprihatinkan,
sedangkan jalan ini yang
menghubungkan wilayah
kabupaten Cianjur.
Warga masyarakat dan
SUBANG, (WN)
Lagi, Bantuan Gubernur (Bangub) Propinsi Jabar
diperuntukan pembangunan infra struktur perdesaan di Desa
Belendung, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jabar,
senilai Rp.100,- juta diduga dijadikan bancakan. Bangub yang
bersumber dari APBD-I tahun 2013, di Desa Belendung ini sesuai
proposal untuk membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) dan
pengerasan Jalan.
Namun sebelum dana itu diterapkan , Kades Belendung
Sur sudah duluan menyunat sebesarRp.30,-juta. Sisanya
sebesar Rp.70,- jutaan hanya di realisasikan kisaran 40%
saja, selebihnya dijadikan ajang bancakan oknum yang tidak
bertanggung jawab. Ujar sumber yang mewanti-wanti tidak ingin
disebut namanya.
Ketua LPMD setempat Sapna yang juga mengaku
pegawai Dinas Bimair kabupaten Subang saat dikonfirmasi di
kediamannya menerangkan, bila dana bangub yang diterima
dari Kades Belendung hanya sebesar Rp.70,-jutaan dari seluruh
bantuan Rp.100,-juta.
Dana sebesar itu menurut pengakuannya sudah diterapkan
seluruhnya untuk memperkeras jalan dan TPT. “ Perkerasan
jalan diterapkan untuk menyambung jalan yang sudah dibangun
oleh Bina Marga, jadi tidak benar bila ada dana sisa yang dibagi-
bagi,” Ujar Sapna berkilah.
Sementara Kades Belendung Surnayim, ketika Warta
Nasional hendak mengkonfirmasi meski berulang kali disambangi
di kantornya selalu sedang tidak di tempat.
Keterangan dihimpun Warta Nasional menyebutkan,
bila program tersebut semula bertujuan untuk membenahi
infrastuktur di pedesaan seperti; sarana produksi pertanian,
sarana pemasaran dan prasarana perekonomian lainnya
dimaksudkan untuk membuka akses perekonomian, agar daya
beli masyarakat semakin terdongkrak. Namun faktanya di
lapangan diduga kuat fisiknya tidak direalisasikan sepenuhnya.
Oknum malahan menjadikannya program ini untuk bancakan.
Menanggapi kondisi seperti itu aktifis LSM Protes Asep
Wahyudin meminta agar aparat penegak hukum segera turun
tangan. “ Polisi dan Kejari harus pro aktip, segera selidiki
terendusnya kasus-kasus dugaan Tipikor , tangani secara serius
hingga ke meja hijau. Bila dikemudian hari oknum-oknum
yang terlibat terbukti melanggar hukum, penjarakan agar ada
efek jera,” ujarnya. Asep juga menyesalkan adanya pembiaran
kebijakan adminsitrasi (baca : Pembuatan SPJ fiktip), hal itu
secara tidak langsung mentolelir tindakan korupsi itu sendiri.
(Abh/Esuh)
GARUT, (WN)
Ada yang
lain dalam acara
peringatan Isra Mi’raj
Muhamad S.A.W di
Kampung Cicageur,
Desa Padasuka,
Kabupaten Garut.
Calon Bupati Garut
yang di usung Partai
PDIP H.Memo
Hermawan ikut hadir memeriahkan acara. Kepada Warta
Nasional ,Yudi Setia Kurniawan Team sukses pemenangan
H.Memo Hermawan untuk Kecamatan Cibatu mengatakan,
hadirnya calon Bupati H. dalam acara Isro Mi’raj ini bukan untuk
melakukan kampanye ataupun sosialisasi ke Wilayah Kecamatan
Cibatu, tetapi semata-mata hanya kebetulan saja berkunjung,
beliau merupakan warga asli kampung cicageur. “Jadi ini hanya
menghadiri kegiatan rutin memperingati Isro Mi’raj di kampung
halaman nya sendiri,”ujar Yudi.
Yudi menambahkan, dalam acara tersebut bisa kita saksikan
bersamabahwaH.memoHermawansamasekalitidakmelakukan
orasi atau pun memperkenalkan diri kepada masyarakat yang
hadir,ini karena Ia hadir hanya sebagai warga biasa yang akan
mendengarkan tausyah yang dibawakan oleh Ustad H.Endang
Rusmana yang sengaja di hadirkan dari Bandung. “Jadi ini hanya
menghadiri tausyah saja”jelas nya. Selain Tausyah yang di
sampaikan oleh Ustad Endang Rusmana ,turut di meriahkan juga
oleh marawis yang di pimpin oleh Nandang.(Adam)
SUBANG, (WN)
Dewan Pimpinan Daerah
Forum Bela Bangsa (DPD-
FBB) Kabupaten Subang, ba-
ru-baru ini telah memprakar-
sai sosialisasi Undang-undang
tentang Otoritas Jasa keuan-
gan (OJK) yang dipusatkan di
Aula STIESA Subang. Sosial-
isasi yang diikuti dari berbagai
elemen masyarakat, seperti
anggota Ormas FBB, unsur
birokrat, Mahasiswa, pengrus
Majlis Ta’lim dan Lembaga
Kemasyarakatan lainnya juga
tampak hadir anggota DPR-RI
elemen lainnya mengatakan
kepada wartawan Warta
Nasional saat investigasi ke
lapangan, jalan ini sangat
potensial bagi ekonomi rakyat.
Cuma kenapa selama 15
tahun ke belakang sampai
saat ini tahun 2013 belum
ada pemeliharaan, baik
periodik maupun penetrasi.
“Kami merasa ditelantarkan,
sedangkan warga di sini lunas
PBB,“ imbuh warga.
Warga masyarakat Desa
Sukamanah Kecamatan
Gegerbitung mayoritas petani
holtikultura yang bercocok
tanam sayur mayur - penghasil
tomat, cabe merah, sawi putih
dan kol - sehingga daya jual
pun lumpuh akibat jalan yang
layaknya ditanami lele jumbo
hampir sepanjang Warung
Tepus-Ciayunan bergelombang
persis kali setengah kekeringan.
Bukan hanya itu saja,
siswa-siswi pun yang
melanjutkan sekolah ke tingkat
SMA-SMK kesulitan walaupun
jarak tempuhnya hanya 10 km
ke pusat pendidikan Kecamatan
Kota Gegerbitung. Bayangkan
saja, ongkos ojek pun mencapai
25 ribu rupiah. Angkutan umum
yang via Gegerbitung hanya dua
unit, berangkatnya dari Cijember
menuju Sukaraja Sukabumi.
Setiap jam 0400 pagi, yang
kesiangan otomatis lewat jam
0400 tidak masuk kelas.
Yang dikhawatirkan warga
pihak pemerintah Kabupaten
Sukabumi ditelantarkan. Bahkan
saat ini pun merasa terasingkan,
mengharapkan sekali sesegera
mungkin wilayah ini jangan jadi
desa ataupun daerah tertinggal.
“Kami pun mendengar, bahkan
dari pemerintah propinsi dan
kabupaten, yang diutamakan
pertama infrastruktur daerah.
Yang berikutnya menkngkatkan
pendidikan, kesehatan,
kesejahteraan.”
Memang suatu prepenshif
kewajiban pemerintah terhadap
masyarakat jangan sampai
terjadi delebratif terus menerus
ocehan masyarakat Sukabumi
bobrok. “Memohon kepada
pihak pemerintah kabupaten
yang berkapasitas di Dinas
Pekerjaan Umum (Binamarga),
sudilah melangkahkan kaki
ke wilayah yang dirasakan
terpencil,” tandasnya.
(ASEP/RADI)
pengelolaan limbah B3 yang
dihasilkan,poin (c),dilarang
membuang limbah ke media
lingkungan hidup tanpa me-
menuhi baku mutu lingkun-
gan hidup,poin (d),dilarang
keras membuang limbah
kemedia lingkungan hidup
tanpa ijin. Pembuangan lim-
bah cair dengan sembarangan
secara by pass yang dilakukan
PT AA Jaya di duga tanpa me-
lalui proses Instalansi Pem-
buangan Air Limbah ( IPAL )
dimana dalam pelaksanaan
aktifitasnya sehari-hari telah
membuang limbah cairnya
dan Limbah B3 ke saluran kali
cibaligo atau saluran umum
dan tanpa melalui proses
Screen Equaliz,Aeration basin
I,II dan Clarifier (pengenda-
pan bakteri) dan PT AA JAYA
telah mengabaikan keputusan
Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan Hidup No Kep-
01/BAPEDAL/09/1995 ten-
tang Analisis Dampak Ling-
kungan Hidup.
Sedangkan sebagai bentuk
tanggung jawab perusahaan
atau siapapun yang usahanya
dan/atau kegiatannya meng-
gunakan B3 menghasilkan
dan/atau mengelola limbah
B3,dan/atau menimublkan
ancaman serius terhadap ling-
kungan hidup bertanggung
jawab mutlak atas kerugian
yang terjadi tanpa perlu pem-
buktian unsur kesalahan (pas-
al 88,UU No 32 tahun 2009
Tentang PPLH.).
Sebagai sanksi denda dan
pidana,akibat kelalaian mau-
pun adanya unsur kesenga-
jaan maka berdasarkan pasal
98 ayat (1) UU No 32 Tahun
2009 dikatakan Bahwa setiap
orang yang dengan sengaja
melakukan perbuatan yang
mengakibatkan dilampauinya
baku mutu ambient,baku
mutu air,baku mutu air laut
atau criteria baku kerusakan
lingkungan hidup,dipidana
dengan penjara paling singkat
3 (tiga) tahun dan paling lama
10 tahun dan denda paling
sedikit tiga miliar rupiah dan
paling banyak sepuluh miliar
rupiah.
Hingga berita ini dimuat
PT AA JAYA tidak menjawab
surat konfirmasi yang di-
layangkan Warta Nasional
yang bernomor;023/Konf-
Perw-JBR-WN/VI/2013 serta
melampirkan dokumentasi
foto limbah yang dikirim pada
tanggal 11 Juni 2013.sehinga
segala informasi yang diteri-
ma Warta Nasional dan hal-
hal yang dipertanyakan diang-
gap benar adanya.
Bahwa PT AA JAYA tidak
mampu menyikapi keresahan
warga sekitar akibat dampak
dari limbah cair yang telah
melanggar Perundang-Un-
dangan dan Peraturan Dae-
rah Provinsi Jawabarat.PT AA
JAYA di duga hanya mement-
ingkan keuntungan semata
tanpa memikirkan dampak
lingkungan,diminta kepada
para pihak-pihak yang diang-
gap mempunyai kompetensi
untuk menindak tegas para
pelaku usaha khususnya yang
bergerak di bidang industry
dan textile yang telah mem-
buang limbah ke media ling-
kungan tanpa ijin.
(Martua)
PT Oriental Embroidery
DidugaBuangLimbahTanpaProsesIpal
warga tidak bisa berbuat apa
apa bagaimana kami mau ber-
tindak sedangkan pemerintah
aja tidak mampu menegur dan
menindak pihak perusahaan,
ujar asep Tokoh Masyrakat ke-
pada WN saat berpapasan di
lokasi pembuangan limbah.
Ini sudah jelas melanggar
perundang undangan yang
tertuang di UU RI No 4 tahun
1982 tentang ketentuan keten-
tuan pokok pengelolaan ling-
kungan hidup dan UU No 32
tahun 2009 Tentang Perlindun-
gan dan Pengelolaan Lingkunan
Hidup, limbah industry harus
diprosesmelaluiwatertreatman
yang yang lazim disebut Insta-
lansi Pengelolaan Air Limbah (
IPAL ) sebelum di buang kesal-
uran umum.
PT Oriental Embroidery
tidak pernah memikirkan dam-
paklingkungansekitaryangbisa
membuat keresahan bagi warga
sekitar.Apa yang dilakukan oleh
PT Oriental Embroidery sudah
jelas melanggar Peraturan Dae-
rahProvinsiJawabaratNo1Ta-
hun 2012 Tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup,pada pasal
87 dikatakan.
Setiap orang dan/atau
pelaku usaha dilarang huruf
(a),Membuang Limbah B3 ke
media lingkungan hidup tanpa
melakukan pengelolaan lim-
bah B3 yang dihasilkan,huruf
(c),membuang limbah ke media
lingkungan hidup tanpa me-
menuhi baku mutu lingkungan
hidup,huruf (d),membuang lim-
bah ke media lingkungan hidup
tanpa ijin.
Ijin tersebut diperoleh
dari Wali Kota Cimahi,Cq Di-
nas Lingkungan Hidup Kota
Cimahi,dan melanggar Per-
aturan Menteri Lingkungan
Hidup No 20 Tahun 1990,Ten-
tang Pengendalian Pencemaran
Air,pada pasal 17 ayat (1) dan
(2) mengatakan bahwa Setiap
badan atau perorangan yang
membuang limbah cair wajib
mentaati baku mutu limbah
cair sebagaimana ditentukan
dalam ijin pembuangan limbah
cair yang ditetapkan baginya
dan dilarang melakukan pence-
maran.
Dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No 7 Ta-
hun 2007 Tentang baku mutu
emisi sumber tidak bergerak
bagi ketel uap,dalam pasal 5
dikatakan untuk mendapat-
kan AMDAL atau rekomen-
dasi UKL-UPL,setiap ketel uap
disyaratkan memenuhi baku
mutu emisi,juga membuang gas
melalui cerobong yang dileng-
kapi sarana pendukung dan
alat pengaman sesuai peraturan
yang berlaku.dan di duga upah
buruh atau gaji karyawan PT
Oriental Embroidery masih di
bawah UMK Kota Cimahi Ta-
hun 2013 yakni Rp 1.338.333.
dan karyawan belum semuanya
diberikan program jamsostek.
Hingga berita ini dimuat pi-
hak PT Oriental Embroidery ti-
dak menjawab surat Konfirmasi
harian Warta Nasional dengan
nomor surat 027/Konf-Perw-
JBR-WN/VI/13,dan melam-
pirkan foto limbah PT Oriental
Embroidery.sehinga segala in-
formasi dan temuan WN di ang-
gap benar adanya dan menjadi
bahan untuk laporan kepada pi-
hak-pihak yang dianggap mem-
punyai kompetensi. (Martua)
Linda Megawati, di dampingi
Ketua Komisi B DPRD Subang
Sarmita, berjalan lancar dan
cukup hangat ketika berlang-
sung sesi tanya jawab.
Menurut Ketua FBB Ka-
bupaten Subang selaku peny-
elenggara Yudhi Prayogi.T, so-
sialisasi OJK ini dimaksudkan
memberikan pencerahan bagi
masyarakat yang kerap meng-
gunakan fasilitas lembaga-
lembaga keuangan. Sehingga
diharapkan mereka paham
akan hak dan kewajibannya
bila kelak ingin memanfaat-
kan OJK terkait kepentingan
konsumen.
Kadiv Hubungan dan Ker-
jasama Internasional Lemba-
ga OJK Pusat M.Ismail Riadi,
sebagai pemateri tunggal me-
maparkan, lembaga OJK ini
idependen dalam menjalank-
an tugas dan wewenangnya,
bebas dari campur tangan pi-
hak lain, kecuali hal-hal yang
secara tegas diatur dalam un-
dang-undang OJK.
Menurut Ismail, kendati
UU No. 21 tahun 2011 ten-
tang Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) telah ditetapkan sejak
Nopember 2011, namun efek-
tifnya baru 1 Januari 2013
artinya baru 6 bulan berja-
lan. OJK itu sendiri berfungsi
menyelenggarakan system
pengaturan dan pengawasan
terintegrasi terhadap keselu-
ruhan kegiatan di dalam sek-
tor jasa keuangan. “ Fungsi
itu dulu dilakukan oleh Badan
Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPE-
PAM-LK), Bank Indonesia (BI)
kini dilakukan OJK. Boleh
dibilang mengalihkan gerbong
kereta tanpa menghentikan
lokomotifnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Ismail
OJK dibentuk bertujuan agar
seluruh kegiatan di sektor jasa
keuangan terselenggara secara
teratur, adil, transparan dan
akutntabel; mampu mewu-
judkan system keuangan yang
tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil; mampu melindun-
gi kepentingan konsumen dan
masyarakat.
Bahkan wewenangnya
cukup strategis, yaitu menga-
tur, mengawasi, menegur dan
memberi sanksi berkaitan
dengan kelembagaan bank
dan mengenai kesehatan
bank. Sementara OJK juga
melaksanakan tugas pen-
gaturan dan pengawasan ke-
giatan jasa keuangan di sek-
tor Perbankan, Pasar Modal,
Perasuransian, Dana Pensiun,
Lembaga Pembiayaan dan
Lembaga Jasa Keuangan Lain-
nya, pungkasnya. (Abh/Esuh)
H.Memo (Putih Berpeci) saat mengikuti
Acara Isro Mi’raj .
Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013
PENDIDIKAN
5
Model Korupsi di Sekolah
Semakin Canggih
Warga Sukabumi Tagih Pendidikan Gratis
Perpisahan SMPN 1 Cibatu
Hadirkan Nuansa Budaya Daerah
BiayaPerpisahan
diSMPNegeri4Dipungut
Rp650Ribu
Kunjungansiswa
Bangkok
DiSMPN1Perpisahan
Diisi CeramahIslami
JAKARTA, (WN)
Otonomi pendidikan tidak sepenuhnya
berdampak baik. Dari sisi anggaran, celah
dan model korupsi di sekolah semakin
canggih. Beberapa di antaranya bahkan
menyalahi nilai luhur pendidikan yang
seharusnya diajarkan.
Hal ini terungkap dari
penelitian Indonesia Corrup-
tion Watch (ICW) sepanjang
tahun 2007 hingga 2010.
Menurut Ade Irawan, Kepala
Divisi Monitoring Pelayanan
Publik ICW, masalahnya ter-
letak pada hubungan antara
sekolah dengan dinas pendi-
dikan. Otonomi sekolah yang
diwujudkan melalui program
Manajemen Berbasis Sekolah
tidak benar-benar membuat
sekolah otonom. “Dinas masih
bisa mengontrol mereka,” ka-
tanya kepada hukumonline di
Jakarta, Rabu.
Sekolah mudah dikon-
trol karena dinas masih ber-
wenang menentukan proyek
yang dapat dilaksanakan seko-
lah. Juga, mengatur penempa-
tan (mutasi) kepala sekolah.
Ade mengatakan, kewenangan
ini dijadikan alat bagi dinas
untuk meminta sejumlah ‘up-
eti’ dari sekolah. “Sekolah ha-
rus setor ke dinas,” ujarnya.
Ade mengungkapkan, ada
dua jenis setoran yang harus
diberikan sekolah pada dinas.
Pertama, disebut investment
corruption. “Artinya, kepala
sekolah ‘berinvestasi’ ke dinas.
Tanpa diminta pun dia rutin
memberikan uang,” jelasnya.
Menurut Ade, hal ini di-
SUKABUMI, (WN)
Ratusan warga Kota Suka-
bumi melakukan aksi unjuk
rasa di Balai Kota Sukabumi,
Senin. Mereka menagih janji
BEKASI, (WN)
Momen perpisahan
kelulusan siswa-siswi
kelas IX SMP N4, Cibitung,
Kec Cibitung, Kab Bekasi
diduga sebagai ajang
pungutan liar (pungli) oleh
panitia dan kepala sekolah
untuk meraup ke untungan.
Betapa tidak, pihak SMPN4
Cibitung telah mengadakan
perpisahan bagi 270 orang
siswa- siswi yang akan lulus
sangat bertentangan dengan
larangan yang dikeluarkan
Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi.
“Tahun ini, biaya yang dipungut sebesar Rp 650.000/murid,
pada hal jika dihitung-hitung biaya perjalanan pulang pergi dari
Bekasi ke Jogja ditambah biaya komsumsi tidak mencapai nilai
sebesar itu, atau hanya berkisar Rp 350.000/murid,” ujar sumber
wartawan yang segaja namanya tidak disebut.
Menurutnya, kebijakan SMPN4 cibitung yg mengadakan
acara perpisahan siswa siswi diluar daerah tersebut sangat tidak
manusiawi karena tidak mempertimbangkan beban berat yang
ditanggung orang tua murid. “Coba kalau acara perpisahan itu di
adakan sekitar jawa barat atau di sekolahan pasti biayanya tidak
sampai RP 650.000/murid, padahal orang tua siswa siswi saat
ini sedang mempersiapkan uang besar untuk biaya melanjutkan
pendidikan anakya pada jenjang SLTA, tuturnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi diharapkan supaya
mengembalikan uang orangtua murid dan bila perlu mencopot
jabatan kepala SMPN4 cibitung, sebagai kepsek SMPN4 cibitung
dinilai mau bersenang senang diatas penderitaan orang tua murid.
Sementara itu Kepala SMPN 4 Cibutung belum berhasil ditemui.
(Red)
GARUT, (WN)
Ada yang lain ditampilkan
saat perpisahan Siswa siswi ke-
las IX SMPN 1 Cibatu Kabupaten
Garut, dengan mengenakan gaun
kebaya bagi siswi dan setelan
jas bagi siswa nya nampak jelas
terlihat keserasian dalam nuansa
budaya daerah yang di tampilkan
dalam acara perpisahan sekolah
SMPN 1 Cibatu.
H.Agus Kurniadi M.pd, se-
laku Kepala Sekolah SMPN 1
Cibatu mengatakan,bahwa se-
luruh staf pengajar yang ada di
sekolah SMPN 1 Cibatu merasa
GARUT, (WN)
Selain di SMPN 1 Cibatu, acara yang sama dilaksanakan
juga di SMPN 1 Sukawening Kabupaten Garut. Namun acara ini
dilaksanakan dengan cara yang berbeda. Dengan mengambil
hikmah suksesnya angka kelulusan 100 Persen, SMPN 1
Sukawening mengadakan Acara siraman Rohani dengan
menghadirkan Penceramah Ustad H. Aep.
Drs.H.Dedi Sutardi mengatakan, bahwa seluruh staf pengajar
yang ada di sekolah merasa bangga dengan pencapaian prestasi
yang di dapat oleh siswa sehingga mampu meraih nilai yang
sangat memuaskan, ini buah dari ketekunan para siswa dalam
proses belajar mengajar, ujar H.Dedi.
Selain lulus seratus persen tambah Dedi, sekolah ini juga
menjadi wakil bagi Kabupaten Garut Dalam acara Spksn Di bidang
saint IPS,. Bahkan tahun ini masih yang terbaik se Kabupaten
Garut Di Bidang saint IPS, kata dedi.
Dedi Sutardi memohon maaf kepada seluruh orang tua /
wali murid kelas IX apabila selama tiga tahun ini pihak sekolah
beserta staf pengajar di SMPN 1 Sukawening dalam mendidik
anak – anak nya melakukan hal –hal yang tidak berkenan di
hati para murid dan orang tua murid, namun semua ini murni
dilakukan demi kebaikan siswa siswi itu sendiri saya mewakili
pihak sekolah meminta maaf yang sebesar besarnya, jelas Dedi.
Komite Sekolah Nana Sutarna S.pd.MM mewakili para orang
tua murid mengatakan sangat berterima kasih kepada pihak
sekolah yang telah sudi membimbing anak anak nya hingga
menjadikan anak yang cerdas dan berprestasi. “Kami atas nama
orang tua murid sangat berterima kasih dan semoga kebaikan
bapak dan ibu guru SMPN 1 Sukawening di balas oleh Tuhan
Yang Maha Esa,”ujarnya. (Adam/Deden)
TASIKMALAYA, (WN)
Bertempat di aula
SMK N 2 Tasikmalaya,
Jum’at kemarin,Wakil
Walikota Tasikmalaya
Ir. H. Dede Sudrajat,
MP menerima kun-
jungan dari guru dan
siswa Minburi techni-
cal college Bangkok
Thailand. “Kami menyambut baik dan mengapresiasi kerjasama
ini yang sudah dirintis oleh kedua intitusi pendidikan dari kedua
negara,dengan kerjasama ini terjalin saling pengertian dan ke-
mitraan antar pribadi siswa dan guru,meningkatnya kompetensi
dan kepedulian serta saling berbagi antar warga pendidikan kedua
negara.
Bagi pemerintah daerah eksistensi SMK N 2 ini dapat di
jadikan BENCH MARKING untuk percontohan pengembangan
bagi sekolah lain,dan menjadi media promosi untuk mengenalkan
budaya dan produk daerah ke dunia internasional (wan)
H.Agus Kurniadi Mpd (peci Hitam) kepsek SMPN 1 Cibatu
bangga dengan apa yang telah
di raih oleh murid nya yang
mendapatkan prestasi yakni lu-
lus dengan seratus persen.”ini
buah dari ketekunan para siswa
siswi dalam proses belajar
mengajar,jar nya.
Ia beserta para guru yang
ada di lingkungan sekolah
SMPN 1 Cibatu berharap su-
paya siswa siswi yang telah
meninggalkan sekolah ini dan
melanjutkan ke jengjang yang
lebih tinggi mampu membawa
nama baik almamater sekolah
nya dengan lebih meningkatkan
prestasi sehingga menjadi ke-
banggaan bagi kami dan orang
tua nya kelak. H.Agus memo-
hon maaf kepada seluruh orang
tua /wali murid kelas IX apa-
bila selama Tiga tahun ini pihak
sekolah beserta staf pengajar di
SMPN 1 Cibatu dalam mendi-
dik anak – anak nya melakukan
hal –hal yang tidak berkenan di
hati para murid dan orang tua
murid,namun semua ini murni
dilakukan demi kebaikan siswa
siswi itu sendiri.”saya mewakili
pihak sekolah meminta maaf
yang sebesar besarnya”jelas
Agus.
Acara perpisahan dilan-
jutkan dengan berbagai kreasi
seni yang dilakukan oleh siswa
siswi SMPN 1 Cibatu,yang di-
awali dengan seni lengser khas
Jawa Barat dilanjutkan dengan
Drum band Sekolah SMPN 1
Cibatu Yang belum lama ini
meraih Juara ke 2 se Kabupaten
Garut,Tari Daerah dan Modern
serta di akhiri oleh acara dangdut
yang membuat seluruh siswa
yang ada di SMPN 1 Cibatu Larut
dalam keceriaan.
(Adam/deden)
lakukan agar posisi kepala
sekolah aman dari mutasi ke
tempat yang tidak diinginkan.
Selain itu, agar proyek dinas
diprioritaskan ke sekolahnya.
Jenis kedua disebut extor-
tion. Dalam hal ini dinas yang
secara aktif meminta dana
dari kepala sekolah. “Misalnya
dana Bantuan Operasional
Sekolah sudah turun, sekitar
10-20 persen pasti diminta
untuk dinas. Bisa dilakukan
oleh kepala dinas maupun
pegawai dinas. Ini kita sebut
pemerasan,” tegasnya.
Kondisi ini mendorong
sekolah untuk ‘kreatif’ men-
cari sumber pendanaan. Se-
lain membebankan biaya ke-
pada murid, banyak cara lain
dilakukan sekolah. Misalnya,
ICW menemukan manipulasi
kuitansi di sejumlah sekolah
di Jakarta. “Kuitansi belanja
ada, tapi barangnya tidak
ada,” jelasnya.
Lebih parah, sejumlah
dana yang didapat sekolah
untuk keperluan perleng-
kapan proses belajar tidak
dipakai sama sekali. Ketika
ada pemeriksaan, sekolah jus-
tru menyewa barang-barang
tersebut. “Cuma disewa sela-
ma pemeriksaan agar terlihat
ada barangnya,” kata dia.
Sayangnya, kata Ade, mo-
dus-modus korupsi di sekolah
seperti itu seringkali tidak
dianggap bermasalah. Sebab,
jumlahnya kecil dan tidak
melibatkan orang-orang yang
dianggap penting. “Dianggap
hanya korupsi kecil-kecilan
dan terjadi pembiaran. Kalau-
pun ada kepala sekolah yang
dikenai sanksi, hanya mutasi
atau pengembalian uang ko-
rupsi,” katanya.
Permasalahan ini diamini
Wakil Menteri Pendidikan
Nasional, Fasli Djalal. “Pe-
nyelenggaraan pendidikan
di Indonesia memang belum
sepenuhnya baik,” ujarnya.
Menurut Fasli, otonomi
daerah yang menyertakan
otonomi pendidikan memang
berpotensi memunculkan pen-
guasa baru di daerah. Apalagi,
sistem komando pusat ala orde
baru masih menjiwai sekolah
negeri. “Budaya menyenangkan
atasan masih kuat,” katanya.
Karena alasan itulah pro-
gram manajemen berbasis
sekolah diluncurkan. Pogram
ini menekankan penting-
nya peranan sekolah yang
otonom, dan peranan orang
tua serta masyarakat Sekolah
diberikan kepercayaan untuk
mengatur dan mengurus ke-
butuhan sendiri. “Program ini
jadi jalan untuk memperbaiki
profesionalisme penyelengga-
raan sekolah,” lanjutnya.
Kemudian, program
manajemen berbasis sekolah
diperkuat dengan pembentu-
kan komite sekolah. Komite
ini terdiri dari perwakilan
orang tua dan guru. “Kalau ini
dijalankan dengan baik, tentu
pengelolaan sekolah akan ba-
gus,” ujarnya.
Namun, Ade menepis
pembentukan komite seko-
lah sebagai solusi perbaikan.
Berdasarkan penelitian ICW,
komite sekolah justru sering-
kali dibajak oleh kepala seko-
lah untuk kepentingannya.
Hal ini karena mekanisme
pembentukan komite belum
jelas. Tidak ada aturan yang
menegaskan mengenai pihak
yang dapat menjadi anggota
komite, cara memilihnya, dan
bentuk pertanggungjawaban
komite. “Akibatnya, komite
diisi oleh orang-orang yang
dekat dengan kepsek sehingga
fungsinya tidak jalan,” sergah
dia. (Wilson)
Wali Kota Sukabumi yang
akan membebaskan biaya pe-
nerimaan peserta didik baru
(PPDB) mulai tingkat SD hing-
ga SMA.
Massa yang mayoritas ter-
diri dari ibu-ibu ini mengeluh-
kan masih adanya pungutan
dalam PPDB. Padahal sebe-
lumnya wali kota Sukabumi
terpilih, Mohammad Muraz
menjanjikan pendidikan gra-
tis bagi warga miskin.
“Masih ada pungutan
dalam penerimaan siswa baru
di sejumlah sekolah,” ujar
Koordinator Aksi yang ter-
gabung dalam Forum Rakyat
Miskin Bersatu (FRMB), Tatan
Kustandi. Informasi yang
diperolehnya pungutan di
tingkat SMA mencapai sekitar
Rp 500 ribu per siswa.
Menurut Tatan, seharus-
nya pungutan biaya pendidi-
kan mulai dari SD hingga SMA
digratiskan. Pasalnya, alokasi
anggaran pendidikan di Kota
Sukabumi cukup besar. Tatan
menuturkan, pungutan dalam
PPDB dinilai sangat member-
atkan warga miskin. Dam-
paknya dikhawatirkan banyak
siswa yang tidak meneruskan
pndidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi. Sehingga ia ber-
harap pemkot benar-benar
mewujudkan janjinya untuk
menggratiskan biaya pendidi-
kan.
Kepala Dinas Pendidikan
(Disdik) Kota Sukabumi, Ayep
Supriatna di hadapan ratusan
massa membenarkan masih
adanya biaya pendidikan di
tingkat SMA dan SMK. “Un-
tuk tingkatan SD dan SMP su-
dah tidak ada lagi pungutan,”
terang dia.
Namun, kata Ayep, pung-
utan yang dibebankan sekolah
ke orang tua harus didasarkan
pada ketentuan yang berlaku.
Bila ada sekolah yang mener-
apkan biaya pendidikan ma-
hal, maka akan diberikan tin-
dakan oleh pemkot.
Ayep menuturkan, ren-
cananya biaya pendidikan
untuk tingkat SMA/SMK me-
mang akan digratiskan sama
seperti SD dan SMP. Kebi-
jakan tersebut akan diberlaku-
kan dalam beberapa tahun ke
depan. (red/asep)
JAKARTA, (WN)
Gubernur DKI
Jakarta Joko Widodo
(Jokowi) didesak
untuk menghentikan
“proyeknisasi” dunia
pendidikan seperti selama
ini terjadi. Kasus gedung
sekolah baru yakni SMPN
289 Cilincing, Jakarta
Utara yang dibangun
tanpa akses sebagai bukti
bahwa anggaran yang
dialokasikan ke Dinas
Pendidikan (Disdik)
hanya untuk mencari
keuntungan.
Hal itu ditegaskan
pengamat kebijakan
publik dari Universitas
Stop Pemroyekan Dunia Pendidikan
Indonesia Andrinof Chaniago
dan Koordinator Fitra Uchok
Skydafi di Jakarta, Selasa
(9/7).
Menurut Andrinof,
adanya bangunan yang
dibangun pada masa lalu
dan tak bisa digunakan
tidak hanya terjadi di Disdik
DKI namun juga di rusun
Marunda.
“Inilah cara berpikir
pejabat yang tidak patut
dicontoh. Yang penting
proyeknya jalan. Yang
dipikirkan bagaimana
menghabiskan anggaran
tanpa peduli apakah
bangunan itu bisa digunakan
atau tidak,” ujarnya.
Dikatakan, setiap
pembangunan fasilitas
publik, harus terlebih dulu
memikirkan sarana dan
prasarana penunjang. Sebab,
percuma membangun gedung
bagus kalau ternyata tidak
bisa digunakan.
“Gedung sekolah
tanpa akses semakin
mempertontonkan
kebroborokan pejabat Disdik
DKI. DPRD DKI juga tak
melakukan pengawasan atas
proyek itu,” tambahnya.
Andrinof mengingatkan,
aparat penegak hukum untuk
turun tangan menangani
kasus SMPN 289. Sebab,
dari perencanaan sudah ada
pelanggaran hukum di sana.
Uchok menilai, blusukan
Jokowi selama ini tidak
tepat sasaran dan hanya
seremonial. Sebab, kasus
SMPN 289 yang sudah
setengah tahun selesai
dibangun lepas dari blusukan
Jokowi. “Ini sangat ironis.
Anggaran pendidikan DKI
sangat besar,” ujarnya.
Uchok juga
mengungkapkan, anggaran
di Dinas Pendidikan DKI
lebih banyak dialokasikan
untuk “proyeknisasi”.
Anggaran dialokasikan tidak
sesuai dengan kebutuhan di
lapangan.
Jokowi memastikan lahan
untuk bangunan SMPN
289 merupakan lahan
milik negara. Oknum yang
menutup jalan tersebut
dinilai hanya mengklaim
tanah untuk meminta
uang pengganti. “Itu
tanahnya jelas sudah
milik kita. Kemudian ada
yang klaim, dan aksesnya
ditutup,” kata Jokowi,
Senin (8/7).
Jokowi berjanji
blusukan ke lokasi SMPN
289 dalam waktu dekat.
Hal tersebut untuk
mengetahui alasan pasti
dari oknum yang menutup
jalan tersebut.
(SP)
HUKUM & KRIMINAL
Hal ini, menurut pengirim
SMS itu, merupakan arahan
Kapolri Jenderal Timur Pra-
dopo kepada Kapolda Metro
Jaya Irjen Putut Eko Bayuse-
no. “Pelayanan yang dimaksud
meliputi pemeriksaan sampai
pemberkasan oleh reserse
dan unit laka lantas, sidik jari,
SKCK, surat izin keramaian,
SIM, STNK, BPKB, surat jalan,
pengawalan, penjagaan, patro-
li, dan lain-lain,” tulis SMS itu.
Pada bagian lain, sang
pengirim juga menginforma-
sikan bahwa operasi bersih
akan dilakukan oleh tiga tim
dari Mabes Polri, yaitu tim
BEKASI, (WN)
Dirlantas Polda Me-
trojaya seharusnya bersi-
kap tegas kepada seluruh
jajarannya yang tidak taat
aturan, terutama petugas
di bagian pengurusan
Sim Polresta Kota Bekasi
demi perbaikan citra
Kepolisian di mata ma-
syarakat. Pasalnya, warga
masyarakat yang datang
untuk membuat SIM baru
mengeluhkan atas Pung-
gutan Liar (Pungli) untuk
mendapatkan SIM harus
mengeluarkan uang seki-
ra Rp 350.000 hingga Rp
400.000.
JAKARTA, (WN)
Terdakwa Indar Atmanto
Mantan Direktur Utama (Dirut),
PT Indosat Mega Media (IM2),
keberatan atas putusan Majelis
Hakim Tipikor melakukan
korupsi atas penggunaan
frekuensi 2,1 GHz milik PT
Indosat Tbk. Menurut Indar
Atmoko, usai pembacaan surat
putusan di Pengadilan Tipikor
Jakarta, Seninakan mengajukan
banding atas putusan majelis
hakim Pengadilan Tipikor.
Menurut Antonius, Ketua
KEPRI, (WN)
Tindak pidana korupsi di wilayah Provinsi Kepri
dikhawatirkan akan bertambah banyak di masa mendatang.
Hal itu tak terlepas dari tidak tegasnya Kejaksaan Tinggi (Kejati)
Kepri dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi. Kekhawatiran
itu disampaikan Pengamat Hukum di Kepri, Lukman Nawir SH,
Minggu di Tanjungpinang.
Dia menyorot lambannya pengungkapan kasus dugaan
korupsi anggaran rumah dinas (rumdis) eks Walikota (Wako)
dan Wakil Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan dan
Edward Mushalli yang kini ditangani Kejaksaan Tinggi Kepri.
“Itu sudah jelas secara faktual. Namun dengan
dikembalikannya uang ke negara bukan berarti unsur pidana
tidak terpenuhi alias tidak bisa diangkat, kan begitu. Juga bukan
berarti pidananya hapus dengan sendirinya. Nanti kan hakim bisa
mempertimbangkan secara hukum dalam satu persidangan yaitu
termasuk dalam kontek kategori hal-hal yang meringankan. Biar
masyarakat juga mengerti,” jelasnya.
Lukman mempersilahkan bila Kejaksaan Tinggi akan kembali
menggelar perkara ini. Namun ia menilai untuk tidak berlarut-larut
karena ia melihat masyarakat sudah menunggu-nunggu kasus ini
terungkap secara transparan. (Yus).
LAMPUNG, (WN)
Kejaksaan Tinggi (Kejati)
Lampung segera memeriksa
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
(PU) Kabupaten Pesawaran
Tarno Ngegedek. Pemeriksaan
terkait adanya dugaan peny-
alahgunaan anggaran kegiatan
pelaksanaan pembangunan ta-
hap II Jembatan Way Sekam-
pung, Kabupaten Pesawaran,
2012 senilai Rp8,6 miliar.
Kepala Seksi Penerangan
Hukum (Kasi Penkum) Kejak-
saan Tinggi (Kejati) Lampung
Heru Widjatmiko menjelas-
kan pemanggilan Kadis PU
Pesawaran masih sebagai
terperiksa.”Belum ditetapkan
agendanya, tapi yang pasti
JAKARTA, (WN)
Kejaksaan Agung menetapkan inisial DN, SE (Kepala Cabang
Bank Permata Cabang Kenari Jakarta Pusat) dan inisial Drs.
S mantan (Direktur Keuangan PT Pengembangan Pariwisata
Bali atau Bali Tour Development Corporation (BTDC) sebagai
tersangka, dalam kasus pembobolan deposito BTDC di Permata
sebesar Rp6 miliar.
Menurut Setia Untung Arimuladi (Kepala Pusat Penerangan
Hukum) di Kejagung, Sabtu, 6/6, “Tim penyidik telah memiliki
cukup bukti untuk dijadikan tersangka sesuai : Print-77/F.2/
Fd.1/06/2013,untuk tersangka DN dan Sprindik Nomor :
Print-78, untuk tersangka S,” Lanjut Untung, Namun demikian
belum dapat memastikan kedua tersangka akan dipanggil dan
selanjutnya ditahan. Mereka dijerat dengan UU Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor) Nomor 31/1999 yang diubah dengan UU
No21/2000 dengan ancaman 20 tahun penjara.
Untuk diketahui, Dwika Noviarti (DN) Kacab Bank Permata
Kenari, dan Solichin (S) (mantan Direktur Keuangan BTDC),
Mereka akan segera diajukan pencegahan (Cegah) berpergian ke
luar negeri. Tim penyidik diketuai Fadil Zumhana dengan tujuh
anggota timnya, mulai memeriksa mantan Relation Manager
Permata Indra Safa, Relation Manager Credit Permata Cicilia
Seviane, Padyaningsih (Branch srvice Manager Permata) dan
Widyaningsih (Teller Permata).
Kasus ini diduga berawal dari pencairan dana deposito
berjangka serta pemanfaatan bunga dari deposito berjangka
miliki PT BTDC, yang disimpan di Bank Permata Kenari oleh PT
Incor Energy senilai Tp6 miliar.
“Diduga pencairan dan pemanfaatan dana deposito itu
tanpa mempergunakan bilyet giro yang asli. Aplikasi pencairan
bukanditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Pencairan
dilakukan tanpa melakukan konfirmasi kepada PT BTDC terlebih
dahulu.” (Sun)
LAMPUNG, (WN)
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung tampaknya tidak
merelakan PT Adhira Finance lepas begitu saja. Setelah
dinyatakan tidak ditemukan kerugian negara oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Lampung, kejaksaan
tampaknya enggan menerbitkan Surat Perintah Pemberhentian
Penyidikan (SP3) terhadap perkara itu.
Usaha keras dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kejati) kendati
Kejaksaan Negeri (Kejari) melaporkan hasil penyidikan dengan
disertai permohonan pengehentian perkara karena bukan hanya
tidak ditemukan kerugian negara, tapi juga tidak ditemukan adanya
tindak pindana. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum)
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung mengatakan ,”Kita sekarang
masih berusaha mencari celah pasal yang akan diterapkan, dan itu
sedang dibedah penyidik. Kita belum bisa keluarkan SP3, karena
belum selesai ditelaah. Ya memang tidak ada kerugian, tapi belum
tentu dengan tindak pidana yang lainnya,”
Pasal lain yang akan diterapkan tidak berkenaan dengan
korupsi malainkan perbuatan tindak pidana lain atau tindak pidana
lainya. Karena diakui oleh Heru, jika untuk pidana korupsi atau
tindak pidana yang menyangkut keuangan negara sudah tidak
dimungkinkan mengingat hasil uadit Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) menyatakan tidak ada kerugian negara dalam perkara itu.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bandar Lampung, Widiantoro
sendiri mengakui alasan usulan meng-SP3-kan perkara fidusia
PT Adhira Finance, jika dalam perkara yang menjadi inisiatif
kejari tersebut, BPK menyatakan tidak ada tindak pidana atau
delik.(Yus).
Hentikan Pungli
di Polda Metro Jaya
BEREDAR SMS TEGURAN WAKAPOLRI
JAKARTA, (WN)
Sebuah pesan SMS berantai beredar di-
kalangan pejabat dan anggota Polda Met-
ro Jaya pada pekan lalu. SMS itu, yang
disebut-sebut dikirim oleh petugas Divisi
Propam Mabes Polri, bertuliskan agar se-
luruh personil di Polda Metro Jaya tidak
menerima imbalan dalam bentuk apapun
terkait pelayanan kepada masyarakat.
khusus siluman bentukan
Wakapolri Komjen Nanan Su-
karna, tim geledah tangkap
Bareskrim Polri, dan tim silu-
man gabungan Propam dan
Irwasum Polri.
Sang pengirim pesan pun
menginstruksikan supaya
anggota Polda Metro Jaya
agar tetap melaksanakan tu-
gas dengan benar, jujur, tidak
menerima pemberian apa-
pun, tidak pungli, memeras,
dan melaksanakan pelayanan
prima. “Berpedoman berani
karena benar, takut karena
salah,” tutupnya. Beberapa
petugas yang sehari-hari ber-
tugas di pelayanan publik pun
mengakui menerima SMS itu.
“Sekarang ‘tiarap’ bos, ngeri,”
jawabnya saat wartawan
menanyakan hal itu, Minggu.
Berdasarkan sumber lain
di kepolisian, SMS itu meru-
pakan jawaban atas teguran
Nanan Sukarna dalam acara
pertemuan pimpinan Polri un-
tuk membahas beberapa Per-
aturan Kapolri (Perkap) yang
baru di Mabes Polri, sekitar
dua minggu lalu.
Saat itu, di hadapan ratu-
san perwira tinggi dan menen-
gah Polri, Nanan menegur Ka-
polda Metro Jaya karena di
institusinya terdapat banyak
pungli. Bahkan, nilainya men-
capai Rp1,5 miliar per hari.
Teguran itu menjadi tonggak
untuk “bersih-bersih” di Polda
Metro Jaya. (MI/Edwards)
Polda Belum Benahi Prosedur
Pengurusan SIM Kota Bekasi
Kejati Segera Periksa Kadis PU Pesawaran
Pantuan Warta Nasional,
seharusnya warga yang men-
gurus SIM hanya menge-
luarkan pembayaran melalui
Bank BRI adalah Rp 100.000,
Kesehatan Rp 20.000 dan
Asuransi Rp 30.000. Karena
itulah, semangat reformasi di
Polresta Bekasi Kota belum
menyentuh jajaran petugas di-
lapangan di satuan lalu lintas
(Satlantas).
Sulitnya persyaratan dan
prosedur untuk mengantongi
SIM dinilai menjadi ajang
bisnis bagi oknum petugas,
ini menjadi keuntungan bagi
oknum petugas dengan men-
gabaikan prosedur dan tidak
mentaati PP 50 Tahun 2010,
dengan menerapkan pung-
utan diatas ketentuan atau
disebut dengan Pungutan Liar
(Pungli).
“Hal ini dibuktikan dengan
tindakan oknum petugas yang
secara terkoordinir melegal-
kan pungli. Dengan merogoh
kocek pemohon, oknum
petugas dapat mengeluarkan
SIM, tanpa mengikuti ujian
teori dan praktek, adapun
yang mengikuti teori, praktek
hanya formalitas saja.” Seperti
yang di alami HJ.
Lain lagi, MR salah satu
pemohon SIM C baru, men-
gaku gagal saat mencoba
mengurus secara langsung, ia
mengaku, akan lama mengu-
rus SIM jika melewati prose-
dur biasa. Bahkan sering
dinyatakan tidak lulus saat
mengikuti ujian teori dan
praktek. Tapi, begitu mengelu-
arkan dana tambahan kepada
oknum di tempat pembuatan
SIM, urusannya jadi lancar,”
bebernya kepada wartawan di
lokasi Satpas SIM Kota Bekasi.
Menurut, MR dilokasi
dia tiba-tiba dihampiri salah
seorang oknum petugas pelay-
anan satpas SIM “Mau Diban-
tu Bu” ungkap si petugas
sambil menawarkan jasanya.
dengan terpaksa MR merogoh
sakunya untuk mengeluarkan
uang sebesar Rp350.000,- tak
lama MR dipanggil untuk ber-
poto berselang beberapa me-
nit MR sudah mendapatkan
SIM C Baru.
Hasil pantauan wartawan,
modus pungli pembuatan
SIM Kota Bekasi bermacam
cara, salah satu oknum ber-
nama Eeng dan Bejo diduga
terlibat dalam permainan
pungli, bahkan informasi yang
didapat mereka merupakan
kepala koordinator lapangan
untuk membawahi beberapa
anak buahnya. Uniknya dari
modus ini, sang kepala koor-
dinator hanya duduk sambil
menunggu disalah satu wa-
rung (kantin) belakang Polres
Kota Bekasi lalu anak buahnya
datang menghampiri dan
membawa beberapa lem-
bar berkas si pemohon
SIM.
Disinilah sang kepala
koordinator yang ber-
peran untuk meluluskan
si pemohon SIM tanpa
mengijkuti ujian teori
dan praktek. Disamping
itu, berjubelnya pemohon
yang akan membuat SIM,
alhasil kenyataan dilapan-
gan untuk ujian teori han-
ya segelintir pemohon,
begitu juga yang mengi-
kuti ujian praktek dapat
dihitung dengan jemari
tangan.
Sedangkan Bejo saat
dihubungi wartawan den-
gan singkat mengatakan
tidak ada tanggapan saya,
yang jelas saya sudah ti-
dak koodinir lagi, itu dulu,
ujarnya mengelak.Sedan-
gkan, Kapolresta Kota
Bekasi belum berhasil
ditemui.
(Red/wilson)
untuk melengkapi berkas
yang sudah ada kami akan me-
manggil Kadis PU Pesawaran,”
kata Heru, kemarin.
Tarno Ngegedek meru-
pakan kuasa pengguna ang-
garan (KPA) dalam kegiatan
pembangunan jembatan yang
tidak sesuai spesifikasi terse-
but. Dalam kegiatan tersebut,
beberapa item pengerjaan jem-
batan diduga tidak sesuai spe-
sifikasi dan volume dalam kon-
trak. Tidak hanya itu, penyidik
juga menduga ada gratifikasi
dari rekanan PT Buana Permai
Jaya pada Kepala Dinas PU Pe-
sawaran sebesar Rp650 juta.
Dalam perkara tersebut juga
menyangkut nama Asisten
Inteligen (Asintel) Kejati Lam-
pung Sarjono Turin, yang juga
diduga menerima becking fee
sebesar Rp. 350 juta.
“Ya, kami memang sudah
mengantongi tersangkanya,
tapi tidak berarti siapa yang
kami panggil itu tersangka.
Nanti kami akan ungkapkan
ke publik siapa yang menjadi
tersangka dalam perkara ini.
Ini juga perlu klarifikasi ket-
erangan dari saksi-saksi yang
sudah kami peroleh. Kadis
PU yang rencana akan kami
panggil itu juga untuk me-
lengkapi keterangan saksi lain.
Kalau memang sudah ada yang
mengerucut, baru akan kami
simpulkan,” kata dia.(Yus).
Jaksa Tuntut 10 Tahun Hakim Putus 4 Tahun
Majelis Hakim mengatakan, saat
membacakan amar putusan
di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi. Oleh karena itu,
menjatuhkan putusan terhadap
terdakwa Indar Atmanto dengan
pidana penjara empat tahun,
Majelis Hakim berpendapat
terdakwa Indar dinyatakan
bersalah merugikan negara
karena PT IM2 tidak membayar
up front fee dan Biaya Hak
Penggunaan (BHP) Spektrum
Frekuensi Radio kepada negara
atas penggunaan frekuensi 2,1
benar. Kami akan melakukan
perlawanan hukum,” ujarnya.
Menurut Basrief Arief (Jaksa
Agung), belum bisa memastikan
apakah pihaknya akan
mengajukan banding atas vonis
kasus IM2. Seperti diketahui,
vonis hakim jauh lebih ringan
dibandingkan tuntutan jaksa
tim penuntut umum Kejaksaan
Agung yang mengajukan
hukuman 10 tahun penjara serta
denda Rp500 juta. “Saya belum
baca surat putusannya. Nanti
dikaji dulu,” (Sun)
Ghz milik Indosat.
Selain hukuman penjara,
Indar juga dijatuhi hukuman
denda Rp200 juta. Sementara PT
IM2 diwajibkan untuk membayar
uang pengganti sebesar
Rp1,358 triliun. Atas hukuman
uang pengganti tersebut,
Presiden Direktur PT Indosat
Tbk, Alexander Rusli mengaku
keberatan. Alex menegaskan,
perusahaannya akan melakukan
langkah hukum lanjutan untuk
melawan putusan Pengadilan
Tipikor.”Dakwaan adalah tidak
Dakwaan adalah
tidak benar. Kami
akan melakukan
perlawanan hukum,”
ujarnya. Menurut
Basrief Arief (Jaksa
Agung), belum bisa
memastikan apakah
pihaknya akan
mengajukan banding
atas vonis kasus IM2.
KejatiKepriLamban
TuntaskanKasusRumahDinas
KejagungTetapkanMantan
PejabatBankPermata
SebagaiTersangka
KejatiPaksaPerkarakan
PTAdhiraFinance
Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 20136
Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013
HUKUM & KRIMINAL
7
Hal itu untuk mengeta-
hui secara langsung biaya
sebenarnya serta terhindar
dari pungutan liar. “Kalau
ada yang aneh-aneh tunjukan
sama saya. Saya malah senang
biar kami tindak,” kata Kom-
pol Iwan. Direktorat Lalu lin-
tas, lanjut Iwan, selama ini
berkomitmen untuk terus
memberantas pungli serta
meningkatkan profesional-
isme dalam pelayanan pada
masyarakat. “Kami akan tin-
dak tegas pungli,” ujar Iwan.
Sebelumnya, Presiden
LIRA, HM. Jusuf Rizal men-
gatakan, pungutan liar ter-
jadi dengan cara memonopoli
GARUT, (WN)
Pungutan liar di kantor
Sistem Administrasi Manunggal
Satu Atap (SAMSAT) Garut
sudah mencapai titik puncaknya.
Sehingga, banyak warga yang
merasa diberatkan dengan
adanya Pungutan Liar (Pungli)
tersebut. Pungutan yang dirasa
memberatkan ini, biasanya
terjadi pada proses perizinan
dan kelengkapan kendaraan.
Seorang warga Kecamatan
Cibatu, Jay (31), mengaku
dirinya pernah dipungut pada
proses pengurusan surat-surat
BANDUNG, (WN)
Polrestabes Bandung mencatat, 15 tindak kejahatan rata-
rata terjadi setiap harinya di wilayah hukum mereka. Pada saat
Ramadan, polisi terus mengoptimalkan kewaspadaan dan
meningkatkan patroli baik siang atau malam. “Jika dirata-ratakan,
per minggunya ada sekitar 90-100 kejadian tindakan kriminal.
Makanya, setiap hampir 1 jam 40 menit rentan terjadi kejahatan,”
ujar Waka Polrestabes Bandung, AKBP Awal Chairuddin di
Mapolrestabes Bandung, Senin (8/7/2013).
Pelaku kejahatan tidak memilih-milih tempat atau waktu
kejadian.Di mana ada kesempatan mereka pasti beraksi.Oleh
karena itu, sebut Wakapolrestabes, tidak ada titik rawan kejahatan
di Bandung.Pasalnya, sifat dari para pelaku aksi kejahatan itu
random (acak) dalam melakukan aksinya.
Kepolisian mengimbau agar masyarakat lebih waspada
dalam menyelamatkan dirinya ataupun barang berharga miliknya.
Termasuk juga bisa berperan aktif dalam memberikan informasi-
informasi kepada polisi. Seperti bila menemukan hal-hal yang
mencurigakan di lingkungannya, segera melapor ke kantor polisi
terdekat. (tim)
GARUT, (WN)
Kejaksaan Negeri Garut, memusnahkan barang bukti
123 bendera organisasi Negara Islam Indonesia (NII) yang
sebelumnya sudah mendapat putusan pengadilan Garut,
Jawa Barat, Senin. Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Agus
Suratno, mengatakan barang bukti bendera NII itu milik
terdakwa, Sensen Komara yang mengaku sebagai Presiden
NII wilayah Garut. Bendera itu, kata Agus, terdiri dari
122 bendera warna merah dan 1 bendera warna hijau
berlambang gambar bulan sabit dan bintang di tengah.
Selain bendera, Kejaksaan juga memusnahkan barang
bukti lainnya berupa tongkat kebesaran yang selalu
dibawa Sensen bermahkota hewan dimusnahkan dengan
cara dibakar. “Barang bukti bendera yang dimusnahkan
ini didapat dari Sensen,” katanya.
Pemusnahan tersebut dalam rangka memperingati
hari Bhakti Adhyaksa HUT ke-53 yang dihadiri sejumlah
pejabat pemerintah daerah, kepolisian dan TNI.Kejaksaan
bukan hanya memusnahkan atribut NII melainkan barang
bukti pelanggaran hukum lainnya sejak tahun 2011
sampai 2013 dimusnahkan.
Barang bukti yang dimusnahkan yaitu 2,5 gram
sabu-sabu, 7,5 kilogram ganja dan sejumlah obat-obatan
terlarang serta minuman keras jenis wiski dan vodka
tiruan. Kemudian barang bukti uang palsu pecahan Rp50
ribu dan Rp100 ribu dengan total Rp15 juta, benda tajam
hasil tindakan kejahatan, dan dinamit serta senjata api
palsu. Barang bukti lainnya berupa buku catatan judi
togel, dan alat untuk mengemas minuman keras palsu
serta 9.940 bungkus tembakau strip hijau dan 2.946
bungkus tembakau strip merah. “Bungkus tembakau itu
dimusnahkan karena tidak memiliki pita cukai asli atau
disebut palsu,” kata Agus. (RED/ADAM)
JAKARTA, (WN)
Aparat Satreskrim Polres Jakbar menangkap seorang pria
atas nama ET atas kasus pemerasan di Perumahan Taman
Kebun Jeruk Indah, Selasa (9/7) dinihari. Penangkapan tersebut
merupakan hasil dari perkembangan kasus pemerasan yang
melibatkan tokoh pemuda , Hercules yang kini mendekam di sel
Polda Metro Jaya. Bersenjata lengkap, sejumlah petugas bergerak
merangsek masuk ke dalam rumah. Tanpa perlawanan, ET yang
disebut-sebut sebagai ‘tangan kanan’ Hercules itu dibekuk tanpa
perlawanan.”Penangkapan ini adalah pengembangan kasus
pemerasan yang melibatkan Hercules,” ujar Kasat Reskrim
Polres Jakbar AKBP Hengki Haryadi.
Hengki menambahkan, tersangka ET sendiri terlibat dalam
kasus pemerasan dan kekerasan sejak 2006 lalu. “Kita sendiri
sudah memiliki cukup bukti untuk melakukan penangkapan terhadap
pelaku,” katanya lagi. “Kami sudah melakukan penyelidikan selama 3
bulan sebelum melalukan penangkapan,”. (pos)
JAKARTA, (WN)
Polres Jakarta Pusat menahan 108 orang setelah melakukan
razia preman pada 1 Juli 2013 hingga 7 Juli 2013. Polisi pun
meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan ketika berada
di wilayah Tanah Abang dan Gambir.108 orang itu berprofesi,
antara lain, sebagai tukang parkir liar, pengamen, penjambret,
dan pencuri kendaraan bermotor.
Dari mereka, polisi menyita satu senjata api rakitan, lima
golok, satu samurai, lima unit kunci leter T, satu jam tangan, lima
telepon genggam, dan uang tunai Rp 700.000. Sebanyak 51 dari
108 orang itu ditetapkan sebagai tersangka tindak kriminal, dan
sisanya mendapatkan teguran.
“Razia dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada
warga yang akan menunaikan ibadah puasa,” kata Kepala Satuan
Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris
Rahmat, Senin (8/7/2013).”Daerah yang rawan di Jakarta Pusat
adalah Tanah Abang dan Gambir sehingga kami meminta kepada
warga agar berhati-hati,” tambahnya. (wilson)
JAKARTA, (WN)
Aksi AW (33) mengedarkan minuman keras dengan cara
meracik, harus berakhir.Ia berhasil diringkus Satuan Reskrim
Polres Metro Jakarta Utara, di Rumah Susun Jakarta Utara. AW
menggeluti pekerjaan ini sudah satu tahun. “Kami ringkus pelaku
Minggu (7/7) malam,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta
Utara AKBP Donny Adityawarman di Mapolres Metro Jakarta
Utara, Senin (8/7).
Sebanyak 500 botol miras berbagai merek bersama bahan
meracik minuman tersebut disita polisi.Penangkapan ini berawal
dari laporan masyarakat mengenai adanya peredaran miras di
kawasan Rusun Jakarta Utara.Selanjutnya, polisi melakukan
penyelidikan, dan berhasil mengamankan AW di dalam rumah
sedang mengoplos minuman.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu AW
digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Utara. Di kantor polisi,
pelaku meracik miras dengan bahan-bahan alkohol 96 persen,
minuman Lipovitan, air dan zat pewarna.”Saya dapat botol
minuman keras bermerek dari pemulung Jakarta Barat, satu
botol saya beli sebesar Rp 20 ribu,” ujarnya. Kini aksi AW harus
berakhir dengan mendekam di tahanan sel tahanan Mapolres
Metro Jakarta Utara. (Wilson)
Ditlantas Polda Metro Jaya
Sudah Komit ‘Perangi’ Pungli
JAKARTA, (WN)
Direktorat Lalulintas Polda Metro
berkomitmen terus memberantas
pungutan liar (pungli), dalam memberikan
pelayanan pada masyarakat.Kepala Seksi
BPKBDitlantasPoldaMetroJayaKomisaris
Iwan Satriadi saat dikonfirmasi meminta
masyarakat agar mengurus langsung
pengurusan berkas-berkas yang berkaitan
dengan Ditlantas Polda Metro Jaya.
mitra pelayanan pembuatan
STNK, SIM dan BPKB, dengan
cara wajib memasukkan dana
ke rekening oknum pejabat di
Dirlantas Polda Metro Jaya.
Dia mengatakan, praktek
pungli dan aroma dugaan Ko-
rupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN) dilakukan secara ter-
organisir melalui kebijakan
internal Direktur Lalu Lintas
Polda Metro Jaya.
“Kami sudah menginves-
tigasi serta memperoleh in-
formasi dari berbagai pihak
berkait atas dugaan pungli
dalam pelayanan STNK,
BPKB, SIM, Nomor Pilihan
maupun Nomor bantuan se-
mentara.Dana pungli tersebut
ditengarai langsung masuk
dalam satu rekening yang di-
duga merupakan milik oknum
pimpinan Direktorat Lalu Lin-
tas Polda Metro Jaya. Setiap
harinya mampu mencapai
milyaran rupiah,” ujarnya me-
maparkan. Praktik pungli itu
dilakukan melalui kebijakan
baru internal yang juga meng-
gelisahkan banyak mitra lem-
baga tersebut, karena semua
mitra yang mendapatkan pe-
lajaran pembuatan STNK, SIM
dan BPKB diwajibkan mema-
sukkan sejumlah dana ke rek-
ening seorang oknum pejabat
di Ditlantas Polda Metro Jaya.
Dikatakan, untuk BPKB
seharusnya dari Mabes Polri
hanya Rp90 ribu, namun di-
jual di Polda Metro Jaya Rp375
ribu untuk mobil dan Rp325
ribu untuk sepeda motor.Be-
lum lagi pengurusan nomor
bantuan, minimal Rp1 juta per
nomor dan nomor pilihan den-
gan tarif minimal Rp10 juta
per nomor. Itupun masih akan
bertambah jika nomor yang
dipesan spesial. LIRA berjanji
akan membawa skandal ini ke
Komisi Pemberantasan Korup-
si (KPK) untuk diaudit investi-
gasi. (jurnal/edwars)
Pungli di Samsat Garut Dibiarkan
kendaraan bermotor. Pelakunya
tak lain adalah seorang oknum
anggota Polisi. Menurutnya,
pemungutan dilakukan
diantaranya untuk biaya cek
fisik kendaraan, plat nomor, dan
penerbitan surat tanda nomor
kendaraan (STNK).
“Tarif yang dikenakan tidak
sesuai dengan PP No 50 Tahun
2010 tentang jenis dan tarif
atas jenis penerimaan negara
bukan pajak. Misalnya pada saat
mengganti STNK. Saya harus
mengeluarkan biaya tambahan
yang tidak disertai dengan bukti
penerimaan uang atau kwitansi,”
kata Jay kemarin.
Besaran pungutan, sebut
Jay, diantaranya adalah biaya
cek fisik nomor mesin dan
rangka kendaraan sebesar Rp20
ribu dan biaya cetak plat nomor
kendaraan Rp10 ribu. Namun
bila mengacu pada PP 50 Tahun
2010, sejumlah pungutan ini
tidak tercantum.“Semua ini baru
saya ketahui saat saya akan
membuat STNK baru. Maklum,
beberapa waktu lalu STNK motor
saya yang asli hilang, makanya
saya perlu membuat STNK baru.
Lebih mencengangkan lagi,
saya kaget ketika membuat
STNK duplikat itu ternyata
harganya sangat mahal.
Biayanya mencapai Rp650 ribu.
Padahal, sesuai ketentuan biaya
penerbitan STNK untuk motor
hanya sebesar Rp50 ribu,”
tuturnya.
Pungutan yang sama
juga dikeluhkan oleh seorang
pengusaha angkutan kota
(Angkot), Usman, 45.
Diungkapkan Usman, selain
cek fisik dan plat nomor, para
pengusaha juga mengeluhkan
mahalnya biaya balik nama
(BBN) kendaraan.“Biaya yang
dikenakan sebesar Rp125 ribu.
Padahal berdasarkan ketentuan,
biaya yang dikenakan hanya
sebesar Rp100 ribu saja.Kalau
satu mobil angkot tidak jadi
masalah.Tapi kalau banyak
pusing juga saya nantinya.
Belum lagi harus bayar asuransi
pada saat penggantian STNK
itu,” ujarnya.
Oleh karena itulah, besarnya
biaya di kantor Samsat ini cukup
memberatkan para pengusaha
lain seperti dirinya. Apalagi
setiap hari, para pengusaha
harus mengeluarkan biaya
tambahan yang cukup besar
seperti pungli di jalan dan
denda tilang. Dari informasi
yang dihimpun, praktek pungli
juga terjadi pada plat nomor
kendaraan cantik. Plat nomor
seperti ini, biasanya diperjual
belikan hingga harga Rp 2 juta.
Sementara itu, Kasat Lantas
Polres Garut AKP Sulman Azis
membantah adanya praktek
pungli di kantor SAMSAT Garut.
Menurutnya, seluruh mekanisme
dalam proses pengecekan
dan penerbitan STNK di kantor
SAMSAT dibebaskan dari
biaya.“Tidak ada biaya apapun
yang kami bebankan pada
setiap warga yang menjadi wajib
pajak,” katanya.
Sulman pun mengimbau
agar setiap warga yang
merasa dirugikan dengan
pelayanan anggota kepolisian
di kantor SAMSAT untuk segera
melaporkan hal tersebut kepada
dirinya. Ia menjamin, pihaknya
akan merahasiakan identitas
warga yang melapor. (
GE/Red)
SetapHariAda
15Kejahatan
PolisiRaziadiTanah
AbangdanGambir
PolisiTangkap
AnakBuahHercules
PengoplosMiras
Ditangkap
Mabes Polri Akan Panggil ICW Soal Laporan Anggota DPR
JAKARTA, (WN)
Kepala Bagian (Kabag)
Produksi dan Dokumen-
tasi (Proddok) Mabes Polri,
Kombes Pol Hilman Thayib
mengatakan, pihaknya akan
memanggil Indonesia Cor-
ruptions Watch (ICW) terkait
laporan anggota DPR RI, Ah-
mad Yani (PPP) dan Syari-
fuddin Suding (Hanura) ke
Bareskrim Mabes Polri beber-
apa waktu yang lalu.
“Iya. Selama diperlukan
untuk penyelidikan kita akan
panggil. Tentu kita akan dal-
ami dengan memeriksa saksi,
kalau ada pengembangan akan
kita panggil,” kata Hilman
kepada wartawan di Mabes
Polri, Jakarta, Senin. Hil-
man menambahkan, berkas
laporan kedua Anggota DPR
tersebut kini tengah diselidiki
oleh tim penyidik Mabes polri.
“Yang pasti kalau ada laporan
dari masyarakat yang masuk,
tentu laporan tersebut akan
ditindak lanjuti, pemerik-
saan saksi-saksi dan meminta
perkembangan kasus-kasus
ini,” tandasnya. Sebelumnya,
ICW merilis daftar nama poli-
tisi yang kembali maju men-
jadi caleg tetapi dinilai tidak
pro dalam pemberantasan ko-
rupsi. Rilis itu berangkat dari
kekhawatiran terhadap wajah
parlemen.Dalam catatan ICW,
terdapat delapan kasus besar
dan dua ribu transaksi mencu-
rigakan berlangsung di DPR.
Dua politikus Senayan yaitu
Politisi Partai Hanura, Syari-
fuddin Sudding dan Anggota
Komisi III DPR dari Fraksi PPP,
Ahmad Yani kemudian mel-
aporkan ICW ke Badan Res-
erse dan Kriminal (Bareskrim)
Mabes Polri lantaran diang-
gap telah mencemarkan nama
baik. (oke/edward)
Kejaksaan
Musnahkan 123
Bendera NII
Polisi Bongkar Lapak Judi
Koprok di Pasar Rawamangun
JAKARTA, (WN)
Petugas Subdit Jatanras
Ditreskrimum Polda Metro
Jaya membongkar judi jenis
koprok yang biasa digelar
di Pasar Pagi Rawamangun,
Jakarta Timur, pada Minggu
(16/6) dini hari. Dari
pembongkaran tersebut,
petugas berhasil menangkap
satu orang tersangka.
“Kami berhasil meringkus
satu tersangka AJ (30).
Kemudian barang bukti
yang diamankan yakni satu
lembar lapak terbuat dari
karpet putih bergambar mata,
empat buah dadu dan alat
koprok,” kata Kabid Humas
Polda Metro Jaya, Kombes
Rikwanto, di Mapolda Metro
Jaya, Selasa (18/6).
Menurut Rikwanto,
tersangka AJ sudah membuka
lapak judi tersebut sejak tiga
bulan lalu yakni pada Maret
2013. Tersangka AJ biasanya
membuka lapak setiap hari
mulai malam hingga dini hari
atau dari pukul 20.30 WIB
hingga 02.00 WIB.
Untuk
mempertanggungjawabkan
perbuatannya, tersangka
AJ dijerat Pasal 303 KUHP
tentang Tindak Pidana
Perjudian dengan ancaman
hukuman 10 tahun penjara.
(Jenri)
Harian warta nasional
Harian warta nasional
Harian warta nasional
Harian warta nasional
Harian warta nasional

More Related Content

What's hot (14)

WARTA NASIONAL
WARTA NASIONALWARTA NASIONAL
WARTA NASIONAL
 
Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013Surya epaper 19 desember 2013
Surya epaper 19 desember 2013
 
E paper surya 14 juni 2013
E paper surya 14 juni 2013E paper surya 14 juni 2013
E paper surya 14 juni 2013
 
harian warta nasional
harian warta nasional harian warta nasional
harian warta nasional
 
Halaman 7
Halaman 7Halaman 7
Halaman 7
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Halaman 8
Halaman 8Halaman 8
Halaman 8
 
02 berita utama ok
02 berita utama ok02 berita utama ok
02 berita utama ok
 
Media Indonesia 13 Februari 2014
Media Indonesia 13 Februari 2014Media Indonesia 13 Februari 2014
Media Indonesia 13 Februari 2014
 
Amanat 17 seng digawe
Amanat 17 seng digaweAmanat 17 seng digawe
Amanat 17 seng digawe
 
03 nasional ok
03 nasional ok03 nasional ok
03 nasional ok
 
Daftar klien perkara sengketa pemilu dan pemilukada di mahkamah konstitusi
Daftar klien perkara sengketa pemilu dan pemilukada di mahkamah konstitusiDaftar klien perkara sengketa pemilu dan pemilukada di mahkamah konstitusi
Daftar klien perkara sengketa pemilu dan pemilukada di mahkamah konstitusi
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 

Similar to Harian warta nasional

Similar to Harian warta nasional (20)

Edisi 18 ok
Edisi 18 okEdisi 18 ok
Edisi 18 ok
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014Media Indonesia 19 Februari 2014
Media Indonesia 19 Februari 2014
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}
{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}
{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}
 
{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}
{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}
{1855 cd39 6047-58f1-4bda-e0bd873e79e0}
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 29 Maret 2014
 
Cahaya Baru Edisi 21
Cahaya Baru Edisi 21Cahaya Baru Edisi 21
Cahaya Baru Edisi 21
 
Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014Media Indonesia 27 Februari 2014
Media Indonesia 27 Februari 2014
 
harianwartanasional.com
harianwartanasional.comharianwartanasional.com
harianwartanasional.com
 
Presentasi kasus korupsi pengadaan alat simulator sim indonesia djoko susilo
Presentasi kasus korupsi pengadaan alat simulator sim indonesia   djoko susiloPresentasi kasus korupsi pengadaan alat simulator sim indonesia   djoko susilo
Presentasi kasus korupsi pengadaan alat simulator sim indonesia djoko susilo
 
Epaper surya 10 juli 2013
Epaper surya 10 juli 2013Epaper surya 10 juli 2013
Epaper surya 10 juli 2013
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnasEdisi 25 warnas
Edisi 25 warnas
 
Edisi 25 warnas
Edisi 25 warnasEdisi 25 warnas
Edisi 25 warnas
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
Kedaulatan Rakyat 4 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 4 Maret 2014Kedaulatan Rakyat 4 Maret 2014
Kedaulatan Rakyat 4 Maret 2014
 

More from Surat Kabar Warta Nasional (6)

Cetak edisi 15 ok low
Cetak edisi 15 ok lowCetak edisi 15 ok low
Cetak edisi 15 ok low
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 
HARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONALHARIAN WARTA NASIONAL
HARIAN WARTA NASIONAL
 

Harian warta nasional

  • 1. E-mail: wartanasional@rocketmail.comEdisi 16/ Tahun XIII / 10 - 24 Juli 2013 Harga Eceran : Rp 5.000,- ( Luar Jabotabek ditambah ongkos kirim) TAJAM, KRITIS DAN TERPERCAYA H A R I A N KEPALAUPTTERMINALMINTA DIEKSPOSRETRIBUSIJADIAJANG KORUPSIOKNUM PTAAJAYABUANGLIMBAH KEKALICIBALIGOTANPAIJIN Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Ia Sunarya, meminta Harian Warta Nasional agar mengeskpos dulu ajang korupsi oknum pegawai dari retribusi kios di Sub Terminal Sadang Serang. “Kalau ada permasalahan di ekspos aja dulu iya, baru nanti kita klarifikasi,” tegas Ia Sunarya melalui pesan singkatnya kepada wartawan. PT AA JAYA yang berlokasi di jalan Cibaligo telah membuang limbah cairnya yang diduga mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dengan sembarangan dan tanpa ijin ke kali cibaligo atau saluran umum di lingkungan pemukiman warga Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi, Tengah Kota Cimahi tanpa memperhatikan dan menyadari telah melakukan pelanggaran terhadap UU RI No 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. HAL. 3 HAL. 4 FACEBOOK Redaksi Warta Nasional E-MAIL wartanasional@rocketmail.com harianwartanasional@yahoo.co.id SMS CENTER 082125582006 Wakapolri Bantah Terima Duit Simulator SIM >>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 11 >>bersambung hal . 11 CopotKadishub DKIJakarta RatusanMassaDesak PenuntasanKorupsi diDBMTRBanten INFO HUKUM Siti Badriah MAU TUA, MUDA, YANG PENTING ‘ANU’-NYA JAKARTA, (WN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih melakukan pengembangan penyidikan kasus dugaan korupsi proyek Simulator SIM Korlantas Polri. Pengembangan antara lain dalam menelusuri pihak penerima aliran dana Rp1,5 mil- iar proyek Simulator SIM yang salah satunya diduga mengalir kepada tim Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. JAKARTA, (WN) Terkait proyek Renovasi Gedung ex Namru Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Tahun Anggaran 2011 senilai 1,3 miliar yang dilaksakanan Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan telah berpotensi rugikan Negara. Akibatnya, Ketua LSM Infasi, Ian FJM Sihombing akan melaporkan secara resmi drg. Made Ayu Lely Suratri, M.Kes ke Kejaksaan karena diduga ikut memanipulasi volume pekerjaan Renovasi Gedung Ex Namru Pusat Biomedis dan JAKARTA, (WN) Lembaga Swadaya Masyarakat Investigasi Fakta konsitusi (INFASI) meminta Gubernur Jokowi untuk segera mencopot Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono dari jabatannya. Karena dia diduga ikut merestui pungli disetiap terminal Bis yang ada di DKI Jakarta. Permintaan ini disampaikan langsung oleh Ketua umum DPP LSM Infasi Ir. Ian FJM Sihombing ke- tika ditemui di kantornya di komplek pertokoan Pulomas Jakarta Timur. “Gubernur Jokowi harus segera mencopot Kadishub DKI Jakarta karena tidak becus menjalankan tugasnya ikut menikmati uang pungli yang dilakukan anak buahnya dis- etiap terminal bis, ujar Ian. Menurut Ian, LSM Infasi me- miliki segudang bukti pelanggaran Kadishub, Udar Pristono mulai dari pembiaran pungli, pembiaran ijin operasi bis Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) yang tidak miliki BERPOTENSIRUGIKANNEGARA Made Ayu Lely Terancam Dilaporkan ke Kejaksaan KPK PERIKSA WAKAPOLRI SELAMA 6 JAM TrihamasFinanceTidakPernahMenjaminkan BPKBKeLeasingLain Menurut Juru Bicara KPK, Johan Budi, pengem- bangan mengenai aliran dana itu sudah sampai ta- hap validasi bukti maupun keterangan saksi. “Semua di- validasi,” tegas Johan di kan- tor KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2013). Johan menjelaskan, validasi tersebut perlu di- lakukan guna melihat benar tidaknya adanya aliran dana tersebut. Namun dia eng- gan mengungkapkan ke- tika disinggung apakah KPK telah mengkonfirmasi tim Itwasum yang menerima aliran dana tersebut saat proyek Simulator berlang- sung. “Bernilai benar kalau didukung bukti-bukti pen- dukung. Kalau tidak ada, ya tidak benar. Sampai hari ini belum ada kesimpulan,” ujarnya. Dalam kesempatan itu, Johan juga menolak men- jawab secara gamblang apakah kembali diperik- sanya Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Soekarna Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna beri keterangan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, (9/7). Nanan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Brigadir Jenderal Didik Purnomo terkait proyek simulator ujian SIM. SERANG, (WN) Aparat kepolisian dan kejak- saan di Banten didesak untuk segera menuntaskan berbagai ka- sus dugaan korupsi yang terjadi di Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Banten. Hal ini penting dilakukan karena angga- ran yang digunakan dinas tersebut mencapai triliunan rupiah namun fakta yang terjadi di lapangan ada begitu banyak jalan yang rusak parah. Hal tersebut disampaikan oleh ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Banten Menggugat, Banten Baromoter, Gemayasa, Karat dan Labak dalam aksinya di depan Kantor DBMTR Banten, Senin (8/7). Koordinator aksi Eman Suyaman, menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten khusus- nya DBMTR Banten selalu meng- klaim bahwa jalan yang dibangun sebagai saksi kasus proyek Simulator SIM untuk men- dalami dugaan aliran dana itu. Mengingat Nanan dik- etahui memimpin Irwasum saat digelarnya proyek Simu- lator SIM. Johan hanya me- nyatakan, Nanan diperiksa dalam kapasitas saksi untuk salah satu tersangka kasus Simu- lator yaitu Brigjen Di- dik Purno- mo. “Saya tidak tahu m a t e r i . Yang jelas dia (Nanan S u k a r n a ) diperiksa se- bagai saksi untuk DP (Didik Purnomo),” kata Johan. Johan juga tak memban- tah mencuatnya nama tim Irwasum menerima aliran dana proyek Simulator dik- etahui dari surat dakwaan tersangka kasus Simulator lainnya yang kini tengah menjalani persidangan yaitu Irjen Pol. Djoko Susilo. Mes- ki begitu untuk validasi lebih lanjut, KPK masih menung- gu putusan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Wakapolri Komisaris Jenderal Nanan Soekarna sendiri usai diperiksa KPK, mengakui benar dirinya dipang- gil penyidik KPk dalam kapasitas Irwasum yang membentuk tim pre-audit simula- tor SIM. “Jadi, hari ini saya dipanggil sebagai saksi un- tuk pemeriksaan terhadap Brigadir Jenderal DP (Didik Purnomo), Bambang, dan Budi Susanto. Justru saya hadir bukan sebagai Waka- polri, tetapi sebagai Irwa- sum,” kata Nanan di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Seperti halnya pada pemeriksaan Maret lalu, Nanan mengungkapkan adanya tim pra-audit yang dibentuk Inspektorat Pen- gawasan Umum (Itwasum) sebelum Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal (Pol) Timur Pradopo menerbitkan surat keputusan yang mene- tapkan PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (PT CMMA) sebagai pemenang lelang proyek simulator SIM roda empat. Menurut Nanan, ha- sil pemeriksaan pra-audit menerbitkan rekomendasi yang menyetujui PT CMMA sebagai pemenang lelang dengan sejumlah catatan. “Tim pra-audit adalah me- nyetujui hasil PPK (pejabat pembuat komitmen) melak- sanakan lelang dengan catatan, begitu kan,” tambah Nanan. Namun, Nanan tidak mengungkapkan detail apa yang menjadi catatan tim pra-audit tersebut. “Ya, ada yang harus disempurnakan, itu yang betul,” ujarnya. Jenderal bintang tiga ini pun menegaskan bahwa proses penunjukan rekanan proyek simulator SIM roda empat tersebut sudah sesuai dengan peraturan presiden. Tim pra-audit, menurut- nya, dibentuk khusus untuk mengawasi kewenangan yang diberikan kepada kua- sa anggaran, dalam hal ini adalah Inspektur Jenderal Polisi Djoko Susilo selaku Kepala Korlantas Polri. H INGGA detik ini, Siti Badriah memilih untuk hidup melajang tanpa kekasih. Bukannya tak mau pacaran, Siti hanya mau melabuhkan hati ke pria yang sesuai dengan kriterianya. “Mau berondong tua atau berondong muda, yang penting anu-nya,” ceplos Siti membeberkan salahsatu kriteria saat berbincang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, baru-baru ini. Jangan berpikir yang aneh-aneh dulu, yang dimaksud Siti dengan kata ‘anu’ ialah rasa nyaman.”Aku enggak pilih- pilih tipe. Yang penting nyaman sama Siti. Obrolannya bisa nyambung dan baik sama Siti dan yang punya masa depan menawan,” ia mengurai. Tapi, bila anda kepincut dengan Siti dan merasa punya kriteria seperti itu, jangan senang dulu berpikir bisa mendekati. Pasalnya, selain kriteria di atas, Siti juga memerlukan ijin orangtua untuk berpacaran. “Sebenarnya boleh sama orangtua, tapi fokus dulu ke karier. Apalagi perjuangan ku eksis di musik kan enggak gampang. Sempat jatuh bangun. Nanti kalau punya pacar takutnya langsung nikah. Jadi fokus ke keluarga dulu saja,” pungkas cewek yang punya impian menikah di usia 25 tahun tersebut. *** l Urus NPWP, SIUP, PKP, dll l SPT PPh Psl. 29/Tahunan Karyawan Swasta (ada bukti potong PPh 1721-A1 dari perusahaan, income hanya dari gaji perusahaan) l SPT PPh Psl. 29/Tahunan Perorangan non Karyawan Swasta (wiraswasta, pekerja tidak tetap, profesional, direksi / komisaris perusahaan) l SPT PPh Pasal 21/26 ( Tahunan) Badan Usaha Laporan bulanan/Masa PPN, PPh 21, PPh 25, PPh 23, dll l Pembukuan / Laporan Keuangan Komersial & Fiskal ( masing-masing ) ANDA MAU NGURUS? HUBUNGI: CV.HARIAN WARTA NASIONAL HP 08212 558 2006 PT. TRIHAMAS FINANCE adalah peru- sahaan leasing yang memiliki 52 kantor cabang di Jawa, Bali, dan Sumatera yang kantor pusatnya di Jakarta, Jalan Letnan Jenderal T.B. Simatupang, Kav. 11 Tanjung Barat, Jakarta 12530. Harian Warta Nasional mengonfirmasi- kan ke kantor PT. Trihamas Finance yang ada di Jalan BKR No. 14 Bandung, perihal adanya tudingan laporan dari debitur yang mengatakan bahwa ada salah satu BPKB debitur di over alih ke leasing lain. Deden H. Somantri, SH., yang sedang mengambil pendidikan S2 Magister Hukum di Band- ung, sebagai Kepala Remedial Area I, II, III, yang didampingi oleh Koordinator Remedial Hendro Sutrianto menge- mukakan bahwa itu tidak benar karena Trihamas Finance tidak per- nah sama sekali menjaminkan BPKB milik debitur kami lempar ke leasing lain itu adalah fitnah, kemungkinan ada debitur yang nakal mengkamb- ing hitamkan Trihamas Finance. Ada salah satu debitur yang membuatkan laporan palsu yang sudah kami laporkan ke Polresta Bandung yang mana debitur nakal tersebut yang bernama Rahmat, mengover alihkan ke debitur lain (baru) dan dijaminkan BPKB ke CV. JMM (Jaya Mega Mandiri) yang ada di Jalan Cihampelas, Bandung. Yang mengakibatkan adanya pen- gambilan paksa mobil angkot yang bernomor D 1999 AV yang masih atas nama milik Lusyana yang di duga masih hubungan family den- gan Rahmat oleh CV. JMM, karena ternyata secara diam-diam Rahmat mengoveralihkan ke debitur yang baru yang bernama Anggiat Benget Sitorus. Perbuatan CV. JMM yang menyita mobil D 1999 AV yang ber- modalkan BPKB yang dijaminkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab telah melanggar pasal 368 atau 170 (ayat 1), 362 atau 363 (ayat 4) atau 365 (ayat 2) ke 2 atau 480 dan perjanjian antara CV. JMM dengan Rahmat yang menjaminkan harta orang lain dan membuat per- nyataan seolah-olah miliknya di- anggap melanggar pasal 263, 264, dan 266 KUHP, ujar salah seorang pengamat hukum yang tidak mau disebut namanya. Deden H. Somantri, SH., men- gatakan pula perusahaan Trihamas Finance adalah perusahaan yang terbaik yang telah memperoleh penghargaan dari APPI sebagai perusahaan pembiayaan terbaik pada tanggal 7 Desember 2011 dan tanggal 23 Desember Tri- hamas Finance kembali mem- peroleh penghargaan dari majalah Infobank sebagai Multi Finance dengan predikat “Kinerja Keuan- gan yang Sangat Bagus selama tahun 2010”. Dan pada bulan Maret 2008, Trihamas Finance menyelenggarakan program um- roh bersama dengan mitra usaha bisnis, ujarnya. (P. Marbun)
  • 2. Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013 EDITORIAL 2 KEPALA PERWAKILAN/ BIRO POLDA METROJAYA : Wilson JAKARTA PUSAT: JAKARTA BARAT : Edward, JAKARTA UTARA: Musa Lubis, JAKARTA TIMUR : P. Hutajulu, Parlindungan JAWA BARAT: Martua Sirait, MS, Pantun, Anang Sujatko, Wawan Hermawan , T.Lumban Raja, CIMAHI : CIANJUR : Nunuh Nugraha SUKABUMI : Libra Rustiana, Asep Rohendi, KOTA BANDUNG : P.Marbun SH, BSC , KABUPATEN BANDUNG : KABUPATEN BANDUNG BARAT : Juliater Silaen, Parinton Rianto Sianipar, CIAMIS : Eri Supena, INDRAMAYU: , BANJAR : GARUT : Adam Pribadie , Deden Solihin, KOTA TASIKMALAYA/ KABUPATEN TASIKMALAYA : Hendra Setia Permana, SUMEDANG : CIREBON : Susanti SUBANG : Pohan, PURWAKARTA : Rekson, Christop, KARAWANG : Pariston Purba, AJIS L.TOBING, Ramlan Naibaho, KABIRO KOTA/KAB BEKASI : Rademan KOTA BEKASI : Anton, KABUPATEN BEKASI : Gomba Sianipar, Ojak Parlin S, BOGOR: M. Limbong, DEPOK : Samuel, BANTEN: LEBAK : TANGERANG: Pijar, Rosdiana, SEMARANG: Arief Setiawan, CILACAP : HabetieliTafonao, Amd, BANYUMAS : Dismo, Sutarso, Bagus Hermono,Wiwit Usman, Sigit, PURBALINGGA: Edward PS PROBOLINGGO: Hermawan, Roni, Lukman Hadi, Agung Bhudi Christanto ,LUMAJANG: Sudarsono, PASURUAN: Anton RA, SITUBONDO: Totok Hariyanto, BIRO MADURA : MISBAH, SITI FATIMAH PEKANBARU: SIAK : Awaluddin Butar-Butar, PELALAWAN : Yanti, MEDAN: Barimbing, TAPANULI TENGAH : Ridwan Hamzah, P BENGKULU: Lidya M, LAMPUNG BARAT: Rokda Wita, JAMBI: Samsul, PALEMBANG : Ahmad, LUBUKLINGGAU : Yoseph, BANGKA BELITUNG : Edwuard M, KALBAR : Ajan, NTT : Mikael Risdianto, Xaverianus Suban, Y. Prumentius, D.Djong, MANADO : Ibnu Kisman Ngau , NIAS : Delisama Ndruru PENASEHAT DAERAH: H.Nana, S.Pd, M.Pd Wartawan Surat Kabar Warta Nasional dalam tugas liputan dilengkapi dengan identitas dan nama tercantum di Box Redaksi Kebutuhan Naik Saat Menjalankan Puasa OLEH : REKSON H PASARIBU Pimpinan Redaksi OLEH : APIH LIBRA Kepala Perwakilan/Kepala Biro dan Koresponden di Harian Warta Nasional di seluruh Indonesia dengan ketentuan dan syarat yang berlaku. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Hp. 08212 558 2006 ttd Redaksi DIBUTUHKAN DITERBITKAN OLEH CV. HARIAN WARTA NASIONAL NPWP : 31.769.303.4-407.000 BERDASARKAN UU PERS NO 40/1999 KONSULTAN HUKUM LBH-LSM“INFASI” KOMISARIS Sylvia Hutajulu DIREKTUR UTAMA/ PEMIMPIN REDAKSI Rekson H. Pasaribu PEMIMPIN UMUM Ir. Jamangalap Simanullang WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Ade Muksin DEWAN REDAKSI Ir. Jamangalap Simanullang Rekson H. Pasaribu Ade Muksin PIMPINAN PERUSAHAAN Martua Sirait WAKIL PIMPINAN PERUSAHAAN Martahan Parulian REDAKTUR EKSEKUTIF Posta Tamba REDAKTUR PELAKSANA Rademan REDAKTUR Janri Sitorus SEKRETARIS REDAKSI Sylviah LAYOUT/ARTISTIK Azi Rifangga PEMBINA Ir. Ian FJM Sihombing Hj. Zakariani Santoso Panther Roland PENASEHAT HUKUM Mart Lumumba Malau,SH STAF REDAKSI Sahat LBN Gaol SE, Robert Sahat Marbun, Endang Suhaedi, M.Wilson Pasaribu, Edward PS, Sri Umiyati, Budi Setiawan, Edward Hutapea, D.Ferdinand, Sri Umiyati SH, Sulistiani, Dede Silvia, Atin AR, Rizki Desiyanti, Rafiqa Zubaida, Wuri Handayani, Abdullah, MM, Ayi Apandi, Asep Supriyadi ALAMAT REDAKSI Jl. Komplek Ruko Pulomas Blok VI No 15 Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur, 13260 Telp/Fax: (021) – HP 082125582006, E-Mail: wartanasional@rocketmail.com, harianwartanasional@yahoo.co.id ALAMAT TATA USAHA/ BISNIS Perum Griya Ciwangi Blok H1 No 2, Kecamatan Bungursari, Purwakarta E-mail :wartanasional@rocketmail.com, NO REKENING BANK MANDIRI : 132-00-1264034-9, A/N : Rekson Hermanto P KEPALA PERWAKILAN JAWA BARAT Martua Sirait ALAMAT Perum Marga Asih, Blok B-5, No 2, Bandung KEPALA PERWAKILAN JAWA TIMUR HARIYANTO ALAMAT : JLN KH ABDUL HAMID, RT 01/RW 01, JREBENG LOR, KECAMATAN KEDOPOK, KOTA PROBOLINGGO KEPALA PERWAKILAN SULAWESI UTARA Ibnu Kisman Ngau Alamat : Jln Sungai Ranoketang, No 25, Kelurahan Karame Lingkungan Iii, Kecamatan Singkil, Kota Manado, Silawesi Utara SIRKULASI: Komaludin, PERCETAKAN PT Temprina Printing (Isi Diluar Tanggungjawab Percetakan) Salam sejahtera kami ucap- kan dari kru Warta Nasional untuk mitra pembaca. Ki Hadjar Dewantara dan perkembangan pendidikan di Nusantara tanggal 2 Mei se- tiap tahunnya diperingati di- ambil dari hari lahir Ki Hadjar Dewantara, salah satu tokoh pendidikan yang namanya ma- syhur dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia dikenal ke seluruh negara. Berikut ini cerita singkat mengenai Menteri Pendi- dikan pertama republik ini, yang punya sumbangsih be- gitu besar. Sebelum kami buka cerita singkat dari keluarga besar Warta Nasional, mohon maaf yang sebesar-besarnya Sejarah Singkat Ki Hadjar Dewantara bila ada kata tersisa, semoga kita semua masih ada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa. Perjalanan hidup sosok sebagai bangsawan yang besar di lingkungan keraton Yogya- karta, Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Ki Hadjar De- wantara) memperoleh pen- didikan yang layak setelah menamatkan sekolah dasar di Eiropeesche Lagere Scho- len (ELS, sekolah rendah ber- bahasa belanda selama tujuh tahun). Dia kemudian melan- jutkan sekolah ke Stovia. Say- ang, sekolahnya tidak selesai lantaran sakit. Ki Hadjar De- wantara kemudian bekerja sebagai jurnalis. Dia terkenal andal menyajikan tulisan yang bersifat komunikatif, dengan pesan yang mampu mem- bangkitkan semangat antiko- lonialisme bagi pembaca. Ada beberapa harian saat itu yang tercatat pernah menjadi tempat Ki Hadjar Dewantara menerbitkan tulisannya, yak- ni Sudijotomo, Tjahaja Timoer dan Poesara. Selain aktif menulis, Ki Hadjar Dewantara mengikuti organisasi sosial dan politik Budi Utomo. Seiring waktu dia berkenalan dengan to- koh penting seperti Douwes Dekker dan dr. Cipto Man- gunkusumo. Mereka bertiga lalu mendirikan Indische Par- ty pada tanggal 25 Desember 1913 yang bertujuan menca- pai Indonesia merdeka. Dike- mudian hari, organisasi ini ditolak pemerintah Belanda. Perjuangan tetap berlan- jut. Pada tahun 1913, ada dua artikel hasil goresan tangan beliau yang begitu terkenal, yakni “Als ik eens Nederlander was” (Jika saya seorang Belan- da) dan “Een voor allen mur ook allenvoor een” (Satu un- tuk semua tapi semua untuk satu juga). Tulisan “Jika saya seorang Belanda” membuat marah pemerintah kolonial. Guber- nur Jenderal Iden Burg men- ghukum Ki Hadjar Dewantara dengan mengasingkannya ke Pulau Bangka. Pemirsa pem- baca, tunda dulu sampai di sini. Nanti masih ada lanjutan cerita singkat Ki Hadjar De- wantara di episode yang akan datang. Sampai jumpa. R amadan tahun ini tampaknya bakal kita jalani dengan penuh keprihatinan. Kita prihatin karena Ramadan datang bersamaan dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Kenaikan harga kebutuhan pokok itu dipicu dua hal. Pertama, penaikan harga bahan bakar minyak. Kedua, melonjaknya permintaan akan kebutuhan pokok selama Ramadan. Itu artinya kenaikan harga kebutuhan pokok pada Ramadan tahun ini lebih besar bila dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya. Tahun sebelumnya kenaikan harga kebutuhan pokok hanya dipicu oleh meningkatnya permintaan akan bahan pokok tersebut. Oleh karena itu, kita harus bersungguh-sungguh mengendalikan konsumsi. Bukankah hakikat puasa yang kita laksanakan selama Ramadan ialah menahan diri?. Itu artinya tanpa kenaikan harga kebutuhan bahan pokok pun kita semestinya mampu mengendalikan konsumsi. Apalagi, ketika harga kebutuhan bahan pokok melonjak tak terkendali, kita harus ekstra mengendalikan konsumsi. Penghematan atau pengendalian konsumsi sesungguhnya merupakan perlawanan atas kenaikan harga kebutuhan bahan pokok tersebut. Disebut perlawanan karena dengan menghemat, permintaan akan menurun. Hukum ekonomi mengatakan, bila permintaan menurun, penawaran pun menurun dan harga akhirnya ikut turun. Di sisi lain, kenaikan harga kebutuhan pokok membuat daya beli sebagian rakyat menurun. Kita prihatin melihat rakyat yang tak mampu menikmati Ramadan karena menurunnya daya beli mereka, karena kemiskinan mereka. Bila Anda kebetulan orang yang berkelebihan, Anda berkewajiban membantu mereka yang berdaya beli rendah itu. Itu lebih baik daripada Anda menghambur-hamburkan duit untuk memenuhi hasrat konsumtif Anda. Namun, kita hendaknya tidak menyalurkan sumbangan atau zakat buat orang-orang miskin tersebut secara langsung. Menyalurkan sumbangan atau zakat secara langsung akan menciptakan kerumunan yang berpotensi memunculkan keributan bahkan korban jiwa. Kita tentu masih ingat pembagian zakat secara langsung dan masif di Pasuruan, Jawa Timur, yang menyebabkan 21 orang tewas, pada Ramadan 2008. Kita hendaknya menyalurkan sumbangan melalui lembaga-lembaga sosial kredibel yang kini bermunculan di Tanah Air. Lembaga-lembaga ini memiliki database sangat baik sehingga zakat tersalurkan ke mereka yang memang berhak menerima. Memberikan zakat secara langsung bisa menyebabkan zakat jatuh ke tangan orang yang tidak tepat. Ini mirip dengan bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang belakangan ketahuan banyak yang salah sasaran. Orang yang memberikan zakat secara langsung dan masif juga bisa dituding menyimpan maksud tertentu, misalnya memperlihatkan kepada khalayak bahwa dia orang kaya. Pemberi BLSM pun rawan dituding menyimpan maksud politis tertentu menjelang Pemilu 2014. Potensi modal sosial dan ekonomi rakyat untuk mengurangi kemiskinan di negeri ini ternyata sangat hebat, bisa lebih hebat daripada negara. (@) Oleh karena itu, kita harus bersungguh-sungguh mengendalikan konsumsi. Bukankah hakikat puasa yang kita laksanakan selama Ramadan ialah menahan diri?. Itu artinya tanpa kenaikan harga kebutuhan bahan pokok pun kita semestinya mampu mengendalikan konsumsi. “ SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA Mengucapkan TAHUN 1434 H
  • 3. SUBANG, (WN) Sejumlah warga masyarakat yang telah mengajukan permohonan bantuan sosial baik dana aspirasi, hibah dan umum dihantuai rasa was was. Pasalnya, di kewatirkan Bantuan Sosial (Bansos) yang selama ini di tunggu tunggu dan telah diajaukanya kepada Pemerintah Daerah melalui Bagian Sosial Setda Subang tidak di terima, tergeser dengan adanya dugaan munculnya proposal fiktif. “Mudahan mudahan saja apa yang di khwatirkan adanya proposal fiktif tidak ada dan tidak terjadi, untuk itu diharapkan kepada Dinas instansi terkait dalam melaksanakan tugasnya tidak harus tembang pilih, “tegas Carmo, Tokoh Masyarakat asal Soklat. Sementara di tempat terpisah Kepala Bagian Sosial (Kabagsos) H. U Sutisna yang akrap dipanggil Ucok dan di damping H. Endang Kasubsi Kemasyarakatan dan Sosial mengatakan kepada Warta Nasional , mudah mudahan kekhwatiran masyarakat dengan adanya dugaan muncul proposal fiktif tidak akan terjadi. Kabagsos , jauh jauh sebelumnya kami dari Bagian Sosial melaksanakan cros cek kelapangan, mendata ulang kembali alamat yang di ajukan oleh masyarakat yang mengajukan permohonan tersebut. Hal itu dilakukan agar senantiasa tidak adanya proposal fiktif,jika ada yang tidak sesui dengan ajuan kami black list permohonan yang diajukan oleh masyarakat tersebut sekaligus di tangguhkan di tangguhkan dalam pencairanya “ tegas Ucok. (Asep Supriadi) Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013 JAWA BARAT 3 Kepala UPT Terminal Minta Diekspos Retribusi Jadi Ajang Korupsi Oknum BANDUNG, (WN) Kepala UPT Terminal Dinas Perhubun- gan (Dishub) Kota Bandung, Ia Sunarya, meminta Harian Warta Nasional agar mengeskpos dulu ajang korupsi oknum pegawai dari retribusi kios di Sub Terminal Sadang Serang. “Kalau ada permasalahan di ekspos aja dulu iya, baru nanti kita klarifi- kasi,” tegas Ia Sunarya melalui pesan sing- katnya kepada wartawan. Walikota Ijinkan Pabrik Berdiri di Atas Sungai PT Indo Hasasi Textile Cemari Sungai Citarum Apa yang dikatakan oleh Ia Sunarya langsung dir- espon oleh wartawan den- gan melakukan investigasi ke dalam terminal dengan sumber para pengurus ang- kot. Dari keterangan para Pengurus Angkutan Kota (Angkot) tersebut diketahui bahwa alasan untuk menin- gkatkan PAD dari Sub Ter- minal Sadang Serang, oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung adalah dengan menyulap terminal menjadi pasar tradisional dengan ra- tusan kios dengan buruk rupa alis dibuat kios amburadul. Padahal, peruntukan terminal seharusnya digunakan untuk Angkutan Kota Trayek Sadang Serang-ST Hall dan Sadang Serang-Caringin. Imam Rusmana, salah sa- tunya pengurus angkot men- geluh dan mengatakan, ban- yaknya permasalahan di Sub Terminal Sadang Serang, di- antaranya banyaknya jongko dan kios didirikan di dalam KAB BANDUNG, (WN) Dalam pelaksanaan aktifitas- nya sehari-hari, PT Indo Hasasi Textile (IHT) telah membuang limbah cair yang diduga men- gandung Bahan Beracuran dan Berbahaya (B3) secara By pass tanpa proses Instalasi Pengelo- laan Air Limbah (IPAL) ke sungai citarum yang berlokasi di daerah Desa Andir, Kecamatan Bale En- dah, Kabupaten Bandung. Warga setempat merasa ter- ganggu dan dirugikan bila menci- um bau limbah cair yang dibuang dengan sembarangan tanpa ijin oleh PT IHT. Pembuangan limbah cair tersebut di duga tidak melalui proses Screen Equaliz, Aeration Basin I, II dan Clarifier (pengenda- CIMAHI, (WN) Menindak lanjuti pem- beritaan Harian Warta Na- sional pada Edisi 190 Hala- man 3 Kolom 3 yang berjudul “Wali Kota Harus Bongkar Bangunan Parmanen di Atas Sungai”, bangunan yang di- maksud berdiri kokoh di atas tanah milik Negara yang pe- runtukannya jelas untuk ke- pentingan umum dan tidak memiliki IMB (Ijin Mendiri- kan Bangunan). Maraknya bangunan yang didirikan di Sempadan Sungai bahkan diatas sungai Cibaligo yang berada di daerah Kelura- han Cibeureum, Kecamatan Cimahi, Selatan Kota Cimahi yang diperuntukkan untuk Industri dan Textile. Padahal, sudah jelas melanggar Per- aturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 20 Tahun 1995 yang berbunyi : Sempadan sungai ini adalah kawasan lindung, pada ayat (1) dikatakan di- SUBANG, (WN) Pengucuran Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2013 bagi Desa- desa di Kabupaten Subang, semula ditujukan untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan desa terkait dengan pelaksanaan pembangunan, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat. Endingnya ingin ditingkatkan kapasitas keberdayaan masyarakat desa agar swadaya gotong royong semakin terpacu. Namun bagaimana fakta di lapangan, ternyata dana yang dikucurkan bagi 253 Desa/Kelurahan bernilai milyaran rupiah diduga kuat tak sedikit diselewengkan oknum yang ingin mengeruk keuntungan sesaat. Salah satu dugaan penyelewengan dana ADD terjadi di Desa Kumpay, Kecamatan Jalancagak. Berdasarkan pantauan di lapangan dan keterangan sumber, hingga saat ini pekerjaan fisik (pemagaran) kantor desa mangkrak. Terlihat di sekitar lokasi bangunan hanya terdapat gundukan matrial seperti batako, pasir,seadanya. Ketua LPMD Kumpay selaku Tim Pelaksana kegiatan fisik Rahmat Hidayat, saat dikonfirmasi Tim Warta Nasional kediamannya belum lama ini, mengaku bila dana peruntukan pembangunan pagar itu digunkan untuk membayar honorarium aparat desa seperti perangkat desa, anggota BPD, anggota LPMD, hingga Ketua RT/RW. Dirinya padahal mengetahui, bila proposal yang diajukan pada tahap-I tidak seluruhnya dipruntukan honorarium aparat. “ kami hawatir, bila pembagian honor tidak merata akan terjadi gejolak, maka itu atas kesepakatan bersama dana peruntukan dialihkan untuk membayar honor,” tuturnya berdalih. Dihadapan Tim Warta Nasional, Rahmat yang tugas kesehariaanya menjadiPNS(PLS-Red)diUPTDKecamatanJalancagakmenerangkan, untuk menuntaskan pembangunan fisik itu akan pinjam kepada pihak ketiga.” Lagian mangkraknya pembangunan pagar itu,lantaran susah mencari tenaga kerka,” ujarnya beralasan. Sejumlah kalangan LSM dan Ormas menyesalkan atas langkah Panitia pelaksana di Desa Kumpay itu, merekamendesak agar Irda Kabupaten Subang segera turun tangan, bahkan aparat penegak hukumpun diminta segera melakukan penyelidikan. “ Adili meraka, lantaran dinilai mencederai amanat yang telah dibebankan di pundaknya,”Ujar Ujang Carto aktivis LSM Alinasi Subang. (abh/esuh) KARAWANG, (WN) Asosiasi Pengusaha Indonesia Kabupaten Karawang, menyatakan sejumlah perusahaan di daerah tersebut berencana menarik investasinya. Lantaran merasa keberatan atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat. Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karawang, Puji Isyanto mengatakan beberapa kali kebijakan pemerintah daerah setempat cukup merugikan kalangan pengusaha, sehingga membuat pengusaha kecewa. Ia menilai dukungan pemerintah daerah yang dinilai masih kurang itu, kemungkinan akan mengakibatkan para pengusaha berpikir ulang untuk menanamkan investasinya di Karawang. “Kebijakan pemerintah daerah yang kini dirasa merugikan kalangan pengusaha ialah masalah penyesuaian upah terkait dengan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi,” kata Puji di Karawang, Ahad. Idealnya, kata dia, pemerintah daerah berperan menjadi fasilitator bagi buruh dan pengusaha dari setiap persoalan ketenagakerjaan. Namun, kenyataannya pemerintah daerah lebih terkesan sebagai fasilitator buruh dan mengesampingkan pengusaha. Puji menilai munculnya kesepakatan penyesuaian upah terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi antara para buruh dari berbagai serikat pekerja yang tergabung dalam Aliansi Besar Karawang dengan pemerintah daerah itu cukup ‘memukul’ kalangan pengusaha di Karawang. Apindo Karawang sendiri memutuskan untuk melaporkan permasalahan itu ke Apindo Pusat. Sebab surat kesepakatan antara pemerintah daerah dengan para buruh Karawang tersebut juga ditembuskan ke Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (Red/Manullang) terminal layaknya sudah sep- erti pasar, retribusi dipungut tanpa karcis, dan uang parkir motor pun ditagih seenaknya oleh suruhan Dishub tanpa karcis parkir dan penagih bu- kan juru parkir resmi yang pakai baju parkir, beber Imam. Imam selaku pengurus angkutan kota resah dan ter- ganggu oleh kesemrawutan para pedagang yang berada di dalam Terminal Sadang Serang,ada ratusan kios yang ada di dalam terminal ini diduga menadi ajang pung- utan yang dilakukan oleh Di- shub untuk memperkaya diri sendiri dan golongan para oknum,hal ini sudah pernah saya sampaikan kepada Ke- pala Sub Terminal Sadang Se- rang yang dulu pak Kurniawan dan yang sekarang Handi. Sedangkan menurut Sae- fudin, pegawai Dishub yang ditugaskan di Sub Terminal Sadang Serang mengaku me- mungut retribusi menjelaskan bahwa pasar yang ada didalam terminal seperti Jongko dan Kios di pungut Rp 3000/hari, pedagang kaki lima dipungut Rp 2000/hari, dan yang pakai roda dipungut Rp 1000/hari. Setelah dipungut, saya su- dah ditarget harus setor Rp 120.000/hari dari semua yang saya pungut tanpa karcis, ujarnya Saefudin. Kata Saefudin kalau tu- kang parkir setor Rp 60.000/ hari, penjaga WC umum yang berada di belakang kantor setor Rp 40.000/ hari, TPR pos 1 setor Rp 110.000/hari yaitu angkot Sadang serang- ST Hall, TPR pos 2 setor Rp 150.000/hari angkot Sadang serang-caringin. Semua setoran saya kasi- hkan/diterima oleh pak Hen- dra di Disub yang bertugas di Sub Terminal Sadang Serang, tegas saefudin. Diperkirakan pendapatan dari Sub Termi- nal Sadang Serang lebih dari Rp.480.000/hari x 30 hari Rp 14.400.000/bulan x 12 bulan Rp 172.800.000/tahun. Pendapatan satu sub ter- minal saja yaitu sadang se- rang di duga mencapai Rp 172.800.000,per tahun,ada berapa sub terminal di kota bandung? Dan berapa PAD yang diterima Kepala UPT Terminal setiap Sub Terminal Per Hari, per bulan dan per tahun?. Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan Kota Bandung Ia Sunarya saat mau dikonfirmasi, Selasa ti- dak berada dikantor, setelah dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan saya sedang diluar, wartawan me- minta agar keesokan harinya berkenan dikonfirmasi terkait sub terminal sadang serang, Ia Sunarya meminta wartawan agar di ekspos, itu kan tugas wartawan kalau ada perma- salahan di ekspos aja dulu baru nanti kita klarifikasi, te- gas Ia Sunarya. (Martua) larang membuang sampah ke sungai & lingkungannya, pada ayat (2) mengatakan dilarang keras Mendirikan Bangunan Usaha & Tempat tinggal. Serta Peraturan Daerah Kota Cimahi No 14 Tahun 2012 Tentang Penataan Sempadan Sungai di mana didalamnya telah mengatur tentang larangan peman- faatan sempadan sungai un- tuk didirikan bangunan apa- pun, kecuali untuk prasarana umum atau utilitas public. Ironisnya, beberapa perusa- haan yang mendirikan ban- gunan di sempadan dibiarkan bahkan diatas sungai pun be- bas yang berlokasi di daerah jalan cibaligo. Diantaranya:, PT Beast Jaens, PT Leuwijaya Utama Textile, PT Mulia Le- stari, PT Dewa Sutratex, PT Medan Jaya. Desakan dari berbagai ka- langan masyarakat meminta agar bangunan yang dianggap liar tersebut diminta segera di bongkar oleh pemerintah kota cimahi. Sehingga Harian Warta Nasional melayangkan surat Wawancara khusus/ Klarifikasi ke Wali Kota Ci- mahi terkait bangunan yang berdiri kokoh di atas sungai, dengan nomor surat 021/ WW/Perw-JBR-WN/IV/2013 dan melampirkan foto ban- gunan yang dimaksud pada tanggal 23 April 2013. Aneh bin ajaib surat jawa- ban yang diterima Warta Nasional dari Kasubag Hu- mas Kota Cimahi pada tang- gal 29 mei 2013 tanpa Kop surat,nomor,cap,dan tanda tangan,sungguh luar biasa Kasubag Humas Kota ci- mahi atas nama Rukandi Juliadi S.Sos. NIP 19620703 1983031012 sesuai dengan yang tercantum di jawaban surat yang diberikan Bagian Humas kepada Warta Nasi- onal dan jawaban yang diteri- ma atas pertanyaan yang di sampaikan Warta Nasional kepada walikota tidak sesuai dengan harapan masyarakat, pada pertanyaan yang per- tama. Mengapa pemerintah tutup mata terhadap peru- sahaan yang mendirikan bangunan di atas sungai dan tidak memiliki IMB? Jawaban wali kota adalah, keberadaan bangunan kelima perusa- haan di wilayah cibaligo telah dibangun/berdiri sebelum kota cimahi menjadi daerah otonom,yakni pada era kabu- paten bandung. Sehingga proses penguru- san perijinan masih merupak- an kewenangan kabupaten bandung,sejauh ini pemerin- tah kota cimahi sejak berdiri sebagai daerah otonom se- lalu berupaya untuk senan- tiasa mensosialisasikan dan menegakkan aturan tentang pendirian bangunan sesuai dengan ketentuan perun- dang-undangan yang berlaku. Pertanyaan yang kedua, adanya dugaan oknum pe- jabat dari pemkot cimahi menerima uang koordinasi bulanan,dan jawaban men- gatakan tidak benar ada aparat pemerintah kota ci- mahi menerima setoran koordinasi bulanan dan per- tanyaan yang ke tiga adalah Apakah IBU Wali Kota Cimahi sependapat dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawabarat No 20 Tahun 1995 Bahwa sempadan sungai adalah ka- wasan lindung pada ayat (2) mengatakan Dilarang keras Mendirikan Bangunan Usaha & Tempat tinggal di sem- padan sungai/diatas sungai. Dan ke lima bangunan tersebut wajib dan harus di- bongkar? Dan jawaban yang diterima atas pertanyaan tersebut adalah, Kami san- gat setuju dengan ketentuan yang tercantum dalam PER- DA Provinsi Jawa Barat No- mor 20 Tahun 1995 Bahwa sempadan sungai adalah ka- wasan lindung yang dilarang dimanfaatkan untuk didiri- kan bangunan apapun,kecuali untuk utilitas public. Untuk menindaklanjuti hal tersebut Pemerintah Kota Cimahi telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 Tentang pe- nataan Sempadan sungai di mana didalamnya mengatur tentang larangan peman- faatan sempadan sungai untuk didirikan bangunan apapun,kecuali untuk prasa- rana umum atau utilitas pub- lic.jawaban yang ketiga tidak sesuai dengan yang si pertan- yakan. LIANKoordinatorLemba- ga Advokasi Hukum dan Ham menanggapi,memang hukum di Negara kita ini hanya ta- jam ke masyarakat bawah dan tumpul ke atas,buktinya wa- likota cimahi seolah-olah cuci tangan dan lepas tanggung jawab,cimahi kan sudah dae- rah otonom semua kebijakan ada di tangan kepala daerah yaitu wali kota,di samping ad- anya PERDA Jawabarat No 20 Tahun 1995. Pemerintah Kota Cimahi juga sudah menerbitkan PERDA No 14 Tahun 2012 Tentang penataan sempadan sungai,yang sudah jelas ada larangan pemanfaatan sem- padan sungai untuk mendiri- kan bangunan apapun,disini sangat jelas kalau Wali Kota Cimahi Hj ATTY SUHARTI tidak tegas dan tidak pu- nya nyali untuk menindak para pelaku usaha yang nakal,yang terang-terangan berani mendirikan bangunan di sempadan/diatas sungai dengan kasat mata pasti tidak memiliki IMB. (MARTUA) pan bakteri). Yang dinilai melang- gar perundang undangan yang tertuang di UU RI No 4 tahun 1982 tentang ketentuan keten- tuan pokok pengelolaan lingkun- gan hidup dan UU No 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkunan Hidup. Limbah industri harus dipros- es melalui water treatman yang yang lazim disebut Instalansi Pen- gelolaan Air Limbah ( IPAL ) se- belum di buang kesaluran umum. PT IHT tidak pernah memikirkan dampak lingkungan sekitar yang bisa membuat keresahan bagi warga sekitar. Apa yang dilaku- kan oleh PT Indo Hasasi Textile sudah jelas melanggar Peraturan Daerah Provinsi Jawa barat No 1 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup pada pasal 87 dikatakan. Setiap orang dan/atau pelaku usaha dilarang huruf (a), Mem- buang Limbah B3 ke media ling- kungan hidup tanpa melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan,huruf (c),membuang limbah ke media lingkungan hidup tanpa memenuhi baku mutu lingkungan hidup,huruf (d), membuang limbah ke me- dia lingkungan hidup tanpa ijin, ijin tersebut diperoleh dari Bupati Kabupaten Bandung,Cq Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung. Serta melanggar Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 20 Tahun 1990,tentang Pen- gendalian Pencemaran Air,pada pasal 17 ayat (1) dan (2) men- gatakan bahwa Setiap badan atau perorangan yang membuang limbah cair wajib mentaati baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam ijin pembuan- gan limbah cair yang ditetapkan baginya dan dilarang melakukan pencemaran. Dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 7 Tahun 2007 Tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi ke- tel uap,dalam pasal 5 dikatakan untuk mendapatkan AMDAL atau rekomendasi UKL-UPL,setiap ketel uap disyaratkan memenuhi baku mutu emisi,juga membuang gas melalui cerobong yang dilengkapi sarana pendukung dan alat pengaman sesuai per- aturan yang berlaku. Yang paling ironis adalah di duga upah buruh atau gaji kary- awan PT Indo Hasasi Textile masih di bawah UMK Kabupaten Bandung Tahun 2013 yakni Rp 1.338.333 dan karyawan belum diberikan program jamsostek. Dalam hal ini jelas-jelas PT Indo Hasasi Textile sudah melanggar UU RI No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja ,dan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 1993 Tentang Penyelengg- araan Program Jamsostek,dalam pasal 3 ayat (2) dikatakan Setiap Tenaga Kerja berhak atas Jami- nan Sosial Tenaga Kerja dan pas- al 4 ayat (1) mengatakan bahwa Program Jamsostek adalah ke- wajiban bagi setiap perusahaan dalam melaksanakan hubungan kerja dengan karyawannya. Masalah batu bara yang ada di perusahaan diduga kuat tidak memiliki ijin penampungan dan termasuk ijin penampungan hasil pembakarannya. Hingga berita ini dimuat pihak PT Indo Hasasi Textile tidak menjawab surat Kon- firmasi harian Warta Nasional dengan nomor surat 028/Konf- Perw-JBR-WN/VI/13,dan melam- pirkan foto limbah yang diduga kuat limbah dari PT INDO HASASI TEXTILE. Sehinga segala infor- masi dan temuan WN di anggap benar adanya dan menjadi bahan untuk laporan kepada pihak-pihak yang dianggap mempunyai kom- petensi. (Martua) DanaADDDidugaBanyak Dilewengkan SejumlahPerusahaan AkanTarikInvestasi TERKAITPENCAIRANBANSOS Awas!ProposalFiktif Bermunculan
  • 4. Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013 JAWA BARAT 4 Akses Jalan Utama di Desa Sukamanah Bobrok PT AA Jaya Buang Limbah ke Kali Cibaligo Tanpa Ijin FBBGelarSosialisasiUndang-undangJasaKeuangan BangubdiDesaBelendung DidugaJadiBancakan CalonBupatiGarutHadir diKampungHalaman CIMAHI, (WN) PT AA JAYA yang berlokasi di jalan Cibaligo telah membuang limbah cairnya yang didu- ga mengandung Bahan Beracun dan Berba- haya (B3) dengan sembarangan dan tanpa ijin ke kali cibaligo atau saluran umum di lingkungan pemukiman warga Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi, Ten- gah Kota Cimahi tanpa memperhatikan dan menyadari telah melakukan pelangga- ran terhadap UU RI No 4 tahun 1982 ten- tang ketentuan-ketentuan pokok pengelo- laan lingkungan hidup. Serta PP No 20 tahun 1990 tentang pengendalian pence- maran air, PP No 27 tahun 1999 tentang Analisis menge- nai Dampak Lingkungan, Per- aturan Menteri Negara Ling- kungan Hidup No 30 tahun 2009 tentang tata cara laksa- na perizinan dan pengawasan pengelolaan limbah B3 serta pengawasan pemulihan aki- bat pencemaran limbah bahan berbahaya, UU No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Dae- rah Provinsi Jawa Barat No 1 tahun 2012 tentang Lingkun- gan Hidup dan Penataan Hu- kum Lingkungan. Pada pasal 87 di dalam perda ini menyebutkan setiap orang dan/atau pelaku usaha dilarang; poin (a).membuang limbah B3 kemedia lingkun- gan hidup tanpa melakukan CIMAHI, (WN) Pembuangan limbah cair yang diduga mengandung B3 yang dilakukan PT Oriental Em- broidery secara By pass tanpa proses Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) ke saluran umum yang berlokasi di Kelu- rahan Cigugur Tengah, Keca- matan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Warga setempat merasa ter- ganggu dan dirugikan bila men- ciumbaulimbahB3yangsangat menyengat dan bisa menimbul- kan penyakit bagi warga. Hal ini sudah berlangsung lama dan SUKABUMI, (WN) Sejak 15 tahun lalu sejak diaspalnya sarana perhubungan sepanjang 14 kilometer yang melewati Kampung Warung Tepus dan Kampung Ciayunan, Desa Sukamanah, Kecamatan Gegerbitung, wilayah Timur Kabupaten Sukabumi sampai kini tidak pernah lagi diperbaiki dan dibiarkan rusak parah dan sangat memprihatinkan, sedangkan jalan ini yang menghubungkan wilayah kabupaten Cianjur. Warga masyarakat dan SUBANG, (WN) Lagi, Bantuan Gubernur (Bangub) Propinsi Jabar diperuntukan pembangunan infra struktur perdesaan di Desa Belendung, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jabar, senilai Rp.100,- juta diduga dijadikan bancakan. Bangub yang bersumber dari APBD-I tahun 2013, di Desa Belendung ini sesuai proposal untuk membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) dan pengerasan Jalan. Namun sebelum dana itu diterapkan , Kades Belendung Sur sudah duluan menyunat sebesarRp.30,-juta. Sisanya sebesar Rp.70,- jutaan hanya di realisasikan kisaran 40% saja, selebihnya dijadikan ajang bancakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Ujar sumber yang mewanti-wanti tidak ingin disebut namanya. Ketua LPMD setempat Sapna yang juga mengaku pegawai Dinas Bimair kabupaten Subang saat dikonfirmasi di kediamannya menerangkan, bila dana bangub yang diterima dari Kades Belendung hanya sebesar Rp.70,-jutaan dari seluruh bantuan Rp.100,-juta. Dana sebesar itu menurut pengakuannya sudah diterapkan seluruhnya untuk memperkeras jalan dan TPT. “ Perkerasan jalan diterapkan untuk menyambung jalan yang sudah dibangun oleh Bina Marga, jadi tidak benar bila ada dana sisa yang dibagi- bagi,” Ujar Sapna berkilah. Sementara Kades Belendung Surnayim, ketika Warta Nasional hendak mengkonfirmasi meski berulang kali disambangi di kantornya selalu sedang tidak di tempat. Keterangan dihimpun Warta Nasional menyebutkan, bila program tersebut semula bertujuan untuk membenahi infrastuktur di pedesaan seperti; sarana produksi pertanian, sarana pemasaran dan prasarana perekonomian lainnya dimaksudkan untuk membuka akses perekonomian, agar daya beli masyarakat semakin terdongkrak. Namun faktanya di lapangan diduga kuat fisiknya tidak direalisasikan sepenuhnya. Oknum malahan menjadikannya program ini untuk bancakan. Menanggapi kondisi seperti itu aktifis LSM Protes Asep Wahyudin meminta agar aparat penegak hukum segera turun tangan. “ Polisi dan Kejari harus pro aktip, segera selidiki terendusnya kasus-kasus dugaan Tipikor , tangani secara serius hingga ke meja hijau. Bila dikemudian hari oknum-oknum yang terlibat terbukti melanggar hukum, penjarakan agar ada efek jera,” ujarnya. Asep juga menyesalkan adanya pembiaran kebijakan adminsitrasi (baca : Pembuatan SPJ fiktip), hal itu secara tidak langsung mentolelir tindakan korupsi itu sendiri. (Abh/Esuh) GARUT, (WN) Ada yang lain dalam acara peringatan Isra Mi’raj Muhamad S.A.W di Kampung Cicageur, Desa Padasuka, Kabupaten Garut. Calon Bupati Garut yang di usung Partai PDIP H.Memo Hermawan ikut hadir memeriahkan acara. Kepada Warta Nasional ,Yudi Setia Kurniawan Team sukses pemenangan H.Memo Hermawan untuk Kecamatan Cibatu mengatakan, hadirnya calon Bupati H. dalam acara Isro Mi’raj ini bukan untuk melakukan kampanye ataupun sosialisasi ke Wilayah Kecamatan Cibatu, tetapi semata-mata hanya kebetulan saja berkunjung, beliau merupakan warga asli kampung cicageur. “Jadi ini hanya menghadiri kegiatan rutin memperingati Isro Mi’raj di kampung halaman nya sendiri,”ujar Yudi. Yudi menambahkan, dalam acara tersebut bisa kita saksikan bersamabahwaH.memoHermawansamasekalitidakmelakukan orasi atau pun memperkenalkan diri kepada masyarakat yang hadir,ini karena Ia hadir hanya sebagai warga biasa yang akan mendengarkan tausyah yang dibawakan oleh Ustad H.Endang Rusmana yang sengaja di hadirkan dari Bandung. “Jadi ini hanya menghadiri tausyah saja”jelas nya. Selain Tausyah yang di sampaikan oleh Ustad Endang Rusmana ,turut di meriahkan juga oleh marawis yang di pimpin oleh Nandang.(Adam) SUBANG, (WN) Dewan Pimpinan Daerah Forum Bela Bangsa (DPD- FBB) Kabupaten Subang, ba- ru-baru ini telah memprakar- sai sosialisasi Undang-undang tentang Otoritas Jasa keuan- gan (OJK) yang dipusatkan di Aula STIESA Subang. Sosial- isasi yang diikuti dari berbagai elemen masyarakat, seperti anggota Ormas FBB, unsur birokrat, Mahasiswa, pengrus Majlis Ta’lim dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya juga tampak hadir anggota DPR-RI elemen lainnya mengatakan kepada wartawan Warta Nasional saat investigasi ke lapangan, jalan ini sangat potensial bagi ekonomi rakyat. Cuma kenapa selama 15 tahun ke belakang sampai saat ini tahun 2013 belum ada pemeliharaan, baik periodik maupun penetrasi. “Kami merasa ditelantarkan, sedangkan warga di sini lunas PBB,“ imbuh warga. Warga masyarakat Desa Sukamanah Kecamatan Gegerbitung mayoritas petani holtikultura yang bercocok tanam sayur mayur - penghasil tomat, cabe merah, sawi putih dan kol - sehingga daya jual pun lumpuh akibat jalan yang layaknya ditanami lele jumbo hampir sepanjang Warung Tepus-Ciayunan bergelombang persis kali setengah kekeringan. Bukan hanya itu saja, siswa-siswi pun yang melanjutkan sekolah ke tingkat SMA-SMK kesulitan walaupun jarak tempuhnya hanya 10 km ke pusat pendidikan Kecamatan Kota Gegerbitung. Bayangkan saja, ongkos ojek pun mencapai 25 ribu rupiah. Angkutan umum yang via Gegerbitung hanya dua unit, berangkatnya dari Cijember menuju Sukaraja Sukabumi. Setiap jam 0400 pagi, yang kesiangan otomatis lewat jam 0400 tidak masuk kelas. Yang dikhawatirkan warga pihak pemerintah Kabupaten Sukabumi ditelantarkan. Bahkan saat ini pun merasa terasingkan, mengharapkan sekali sesegera mungkin wilayah ini jangan jadi desa ataupun daerah tertinggal. “Kami pun mendengar, bahkan dari pemerintah propinsi dan kabupaten, yang diutamakan pertama infrastruktur daerah. Yang berikutnya menkngkatkan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan.” Memang suatu prepenshif kewajiban pemerintah terhadap masyarakat jangan sampai terjadi delebratif terus menerus ocehan masyarakat Sukabumi bobrok. “Memohon kepada pihak pemerintah kabupaten yang berkapasitas di Dinas Pekerjaan Umum (Binamarga), sudilah melangkahkan kaki ke wilayah yang dirasakan terpencil,” tandasnya. (ASEP/RADI) pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan,poin (c),dilarang membuang limbah ke media lingkungan hidup tanpa me- menuhi baku mutu lingkun- gan hidup,poin (d),dilarang keras membuang limbah kemedia lingkungan hidup tanpa ijin. Pembuangan lim- bah cair dengan sembarangan secara by pass yang dilakukan PT AA Jaya di duga tanpa me- lalui proses Instalansi Pem- buangan Air Limbah ( IPAL ) dimana dalam pelaksanaan aktifitasnya sehari-hari telah membuang limbah cairnya dan Limbah B3 ke saluran kali cibaligo atau saluran umum dan tanpa melalui proses Screen Equaliz,Aeration basin I,II dan Clarifier (pengenda- pan bakteri) dan PT AA JAYA telah mengabaikan keputusan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup No Kep- 01/BAPEDAL/09/1995 ten- tang Analisis Dampak Ling- kungan Hidup. Sedangkan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan atau siapapun yang usahanya dan/atau kegiatannya meng- gunakan B3 menghasilkan dan/atau mengelola limbah B3,dan/atau menimublkan ancaman serius terhadap ling- kungan hidup bertanggung jawab mutlak atas kerugian yang terjadi tanpa perlu pem- buktian unsur kesalahan (pas- al 88,UU No 32 tahun 2009 Tentang PPLH.). Sebagai sanksi denda dan pidana,akibat kelalaian mau- pun adanya unsur kesenga- jaan maka berdasarkan pasal 98 ayat (1) UU No 32 Tahun 2009 dikatakan Bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku mutu ambient,baku mutu air,baku mutu air laut atau criteria baku kerusakan lingkungan hidup,dipidana dengan penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 tahun dan denda paling sedikit tiga miliar rupiah dan paling banyak sepuluh miliar rupiah. Hingga berita ini dimuat PT AA JAYA tidak menjawab surat konfirmasi yang di- layangkan Warta Nasional yang bernomor;023/Konf- Perw-JBR-WN/VI/2013 serta melampirkan dokumentasi foto limbah yang dikirim pada tanggal 11 Juni 2013.sehinga segala informasi yang diteri- ma Warta Nasional dan hal- hal yang dipertanyakan diang- gap benar adanya. Bahwa PT AA JAYA tidak mampu menyikapi keresahan warga sekitar akibat dampak dari limbah cair yang telah melanggar Perundang-Un- dangan dan Peraturan Dae- rah Provinsi Jawabarat.PT AA JAYA di duga hanya mement- ingkan keuntungan semata tanpa memikirkan dampak lingkungan,diminta kepada para pihak-pihak yang diang- gap mempunyai kompetensi untuk menindak tegas para pelaku usaha khususnya yang bergerak di bidang industry dan textile yang telah mem- buang limbah ke media ling- kungan tanpa ijin. (Martua) PT Oriental Embroidery DidugaBuangLimbahTanpaProsesIpal warga tidak bisa berbuat apa apa bagaimana kami mau ber- tindak sedangkan pemerintah aja tidak mampu menegur dan menindak pihak perusahaan, ujar asep Tokoh Masyrakat ke- pada WN saat berpapasan di lokasi pembuangan limbah. Ini sudah jelas melanggar perundang undangan yang tertuang di UU RI No 4 tahun 1982 tentang ketentuan keten- tuan pokok pengelolaan ling- kungan hidup dan UU No 32 tahun 2009 Tentang Perlindun- gan dan Pengelolaan Lingkunan Hidup, limbah industry harus diprosesmelaluiwatertreatman yang yang lazim disebut Insta- lansi Pengelolaan Air Limbah ( IPAL ) sebelum di buang kesal- uran umum. PT Oriental Embroidery tidak pernah memikirkan dam- paklingkungansekitaryangbisa membuat keresahan bagi warga sekitar.Apa yang dilakukan oleh PT Oriental Embroidery sudah jelas melanggar Peraturan Dae- rahProvinsiJawabaratNo1Ta- hun 2012 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,pada pasal 87 dikatakan. Setiap orang dan/atau pelaku usaha dilarang huruf (a),Membuang Limbah B3 ke media lingkungan hidup tanpa melakukan pengelolaan lim- bah B3 yang dihasilkan,huruf (c),membuang limbah ke media lingkungan hidup tanpa me- menuhi baku mutu lingkungan hidup,huruf (d),membuang lim- bah ke media lingkungan hidup tanpa ijin. Ijin tersebut diperoleh dari Wali Kota Cimahi,Cq Di- nas Lingkungan Hidup Kota Cimahi,dan melanggar Per- aturan Menteri Lingkungan Hidup No 20 Tahun 1990,Ten- tang Pengendalian Pencemaran Air,pada pasal 17 ayat (1) dan (2) mengatakan bahwa Setiap badan atau perorangan yang membuang limbah cair wajib mentaati baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam ijin pembuangan limbah cair yang ditetapkan baginya dan dilarang melakukan pence- maran. Dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No 7 Ta- hun 2007 Tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak bagi ketel uap,dalam pasal 5 dikatakan untuk mendapat- kan AMDAL atau rekomen- dasi UKL-UPL,setiap ketel uap disyaratkan memenuhi baku mutu emisi,juga membuang gas melalui cerobong yang dileng- kapi sarana pendukung dan alat pengaman sesuai peraturan yang berlaku.dan di duga upah buruh atau gaji karyawan PT Oriental Embroidery masih di bawah UMK Kota Cimahi Ta- hun 2013 yakni Rp 1.338.333. dan karyawan belum semuanya diberikan program jamsostek. Hingga berita ini dimuat pi- hak PT Oriental Embroidery ti- dak menjawab surat Konfirmasi harian Warta Nasional dengan nomor surat 027/Konf-Perw- JBR-WN/VI/13,dan melam- pirkan foto limbah PT Oriental Embroidery.sehinga segala in- formasi dan temuan WN di ang- gap benar adanya dan menjadi bahan untuk laporan kepada pi- hak-pihak yang dianggap mem- punyai kompetensi. (Martua) Linda Megawati, di dampingi Ketua Komisi B DPRD Subang Sarmita, berjalan lancar dan cukup hangat ketika berlang- sung sesi tanya jawab. Menurut Ketua FBB Ka- bupaten Subang selaku peny- elenggara Yudhi Prayogi.T, so- sialisasi OJK ini dimaksudkan memberikan pencerahan bagi masyarakat yang kerap meng- gunakan fasilitas lembaga- lembaga keuangan. Sehingga diharapkan mereka paham akan hak dan kewajibannya bila kelak ingin memanfaat- kan OJK terkait kepentingan konsumen. Kadiv Hubungan dan Ker- jasama Internasional Lemba- ga OJK Pusat M.Ismail Riadi, sebagai pemateri tunggal me- maparkan, lembaga OJK ini idependen dalam menjalank- an tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pi- hak lain, kecuali hal-hal yang secara tegas diatur dalam un- dang-undang OJK. Menurut Ismail, kendati UU No. 21 tahun 2011 ten- tang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah ditetapkan sejak Nopember 2011, namun efek- tifnya baru 1 Januari 2013 artinya baru 6 bulan berja- lan. OJK itu sendiri berfungsi menyelenggarakan system pengaturan dan pengawasan terintegrasi terhadap keselu- ruhan kegiatan di dalam sek- tor jasa keuangan. “ Fungsi itu dulu dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPE- PAM-LK), Bank Indonesia (BI) kini dilakukan OJK. Boleh dibilang mengalihkan gerbong kereta tanpa menghentikan lokomotifnya,” ujarnya. Lebih lanjut, kata Ismail OJK dibentuk bertujuan agar seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akutntabel; mampu mewu- judkan system keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; mampu melindun- gi kepentingan konsumen dan masyarakat. Bahkan wewenangnya cukup strategis, yaitu menga- tur, mengawasi, menegur dan memberi sanksi berkaitan dengan kelembagaan bank dan mengenai kesehatan bank. Sementara OJK juga melaksanakan tugas pen- gaturan dan pengawasan ke- giatan jasa keuangan di sek- tor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan Lain- nya, pungkasnya. (Abh/Esuh) H.Memo (Putih Berpeci) saat mengikuti Acara Isro Mi’raj .
  • 5. Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013 PENDIDIKAN 5 Model Korupsi di Sekolah Semakin Canggih Warga Sukabumi Tagih Pendidikan Gratis Perpisahan SMPN 1 Cibatu Hadirkan Nuansa Budaya Daerah BiayaPerpisahan diSMPNegeri4Dipungut Rp650Ribu Kunjungansiswa Bangkok DiSMPN1Perpisahan Diisi CeramahIslami JAKARTA, (WN) Otonomi pendidikan tidak sepenuhnya berdampak baik. Dari sisi anggaran, celah dan model korupsi di sekolah semakin canggih. Beberapa di antaranya bahkan menyalahi nilai luhur pendidikan yang seharusnya diajarkan. Hal ini terungkap dari penelitian Indonesia Corrup- tion Watch (ICW) sepanjang tahun 2007 hingga 2010. Menurut Ade Irawan, Kepala Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW, masalahnya ter- letak pada hubungan antara sekolah dengan dinas pendi- dikan. Otonomi sekolah yang diwujudkan melalui program Manajemen Berbasis Sekolah tidak benar-benar membuat sekolah otonom. “Dinas masih bisa mengontrol mereka,” ka- tanya kepada hukumonline di Jakarta, Rabu. Sekolah mudah dikon- trol karena dinas masih ber- wenang menentukan proyek yang dapat dilaksanakan seko- lah. Juga, mengatur penempa- tan (mutasi) kepala sekolah. Ade mengatakan, kewenangan ini dijadikan alat bagi dinas untuk meminta sejumlah ‘up- eti’ dari sekolah. “Sekolah ha- rus setor ke dinas,” ujarnya. Ade mengungkapkan, ada dua jenis setoran yang harus diberikan sekolah pada dinas. Pertama, disebut investment corruption. “Artinya, kepala sekolah ‘berinvestasi’ ke dinas. Tanpa diminta pun dia rutin memberikan uang,” jelasnya. Menurut Ade, hal ini di- SUKABUMI, (WN) Ratusan warga Kota Suka- bumi melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota Sukabumi, Senin. Mereka menagih janji BEKASI, (WN) Momen perpisahan kelulusan siswa-siswi kelas IX SMP N4, Cibitung, Kec Cibitung, Kab Bekasi diduga sebagai ajang pungutan liar (pungli) oleh panitia dan kepala sekolah untuk meraup ke untungan. Betapa tidak, pihak SMPN4 Cibitung telah mengadakan perpisahan bagi 270 orang siswa- siswi yang akan lulus sangat bertentangan dengan larangan yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. “Tahun ini, biaya yang dipungut sebesar Rp 650.000/murid, pada hal jika dihitung-hitung biaya perjalanan pulang pergi dari Bekasi ke Jogja ditambah biaya komsumsi tidak mencapai nilai sebesar itu, atau hanya berkisar Rp 350.000/murid,” ujar sumber wartawan yang segaja namanya tidak disebut. Menurutnya, kebijakan SMPN4 cibitung yg mengadakan acara perpisahan siswa siswi diluar daerah tersebut sangat tidak manusiawi karena tidak mempertimbangkan beban berat yang ditanggung orang tua murid. “Coba kalau acara perpisahan itu di adakan sekitar jawa barat atau di sekolahan pasti biayanya tidak sampai RP 650.000/murid, padahal orang tua siswa siswi saat ini sedang mempersiapkan uang besar untuk biaya melanjutkan pendidikan anakya pada jenjang SLTA, tuturnya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi diharapkan supaya mengembalikan uang orangtua murid dan bila perlu mencopot jabatan kepala SMPN4 cibitung, sebagai kepsek SMPN4 cibitung dinilai mau bersenang senang diatas penderitaan orang tua murid. Sementara itu Kepala SMPN 4 Cibutung belum berhasil ditemui. (Red) GARUT, (WN) Ada yang lain ditampilkan saat perpisahan Siswa siswi ke- las IX SMPN 1 Cibatu Kabupaten Garut, dengan mengenakan gaun kebaya bagi siswi dan setelan jas bagi siswa nya nampak jelas terlihat keserasian dalam nuansa budaya daerah yang di tampilkan dalam acara perpisahan sekolah SMPN 1 Cibatu. H.Agus Kurniadi M.pd, se- laku Kepala Sekolah SMPN 1 Cibatu mengatakan,bahwa se- luruh staf pengajar yang ada di sekolah SMPN 1 Cibatu merasa GARUT, (WN) Selain di SMPN 1 Cibatu, acara yang sama dilaksanakan juga di SMPN 1 Sukawening Kabupaten Garut. Namun acara ini dilaksanakan dengan cara yang berbeda. Dengan mengambil hikmah suksesnya angka kelulusan 100 Persen, SMPN 1 Sukawening mengadakan Acara siraman Rohani dengan menghadirkan Penceramah Ustad H. Aep. Drs.H.Dedi Sutardi mengatakan, bahwa seluruh staf pengajar yang ada di sekolah merasa bangga dengan pencapaian prestasi yang di dapat oleh siswa sehingga mampu meraih nilai yang sangat memuaskan, ini buah dari ketekunan para siswa dalam proses belajar mengajar, ujar H.Dedi. Selain lulus seratus persen tambah Dedi, sekolah ini juga menjadi wakil bagi Kabupaten Garut Dalam acara Spksn Di bidang saint IPS,. Bahkan tahun ini masih yang terbaik se Kabupaten Garut Di Bidang saint IPS, kata dedi. Dedi Sutardi memohon maaf kepada seluruh orang tua / wali murid kelas IX apabila selama tiga tahun ini pihak sekolah beserta staf pengajar di SMPN 1 Sukawening dalam mendidik anak – anak nya melakukan hal –hal yang tidak berkenan di hati para murid dan orang tua murid, namun semua ini murni dilakukan demi kebaikan siswa siswi itu sendiri saya mewakili pihak sekolah meminta maaf yang sebesar besarnya, jelas Dedi. Komite Sekolah Nana Sutarna S.pd.MM mewakili para orang tua murid mengatakan sangat berterima kasih kepada pihak sekolah yang telah sudi membimbing anak anak nya hingga menjadikan anak yang cerdas dan berprestasi. “Kami atas nama orang tua murid sangat berterima kasih dan semoga kebaikan bapak dan ibu guru SMPN 1 Sukawening di balas oleh Tuhan Yang Maha Esa,”ujarnya. (Adam/Deden) TASIKMALAYA, (WN) Bertempat di aula SMK N 2 Tasikmalaya, Jum’at kemarin,Wakil Walikota Tasikmalaya Ir. H. Dede Sudrajat, MP menerima kun- jungan dari guru dan siswa Minburi techni- cal college Bangkok Thailand. “Kami menyambut baik dan mengapresiasi kerjasama ini yang sudah dirintis oleh kedua intitusi pendidikan dari kedua negara,dengan kerjasama ini terjalin saling pengertian dan ke- mitraan antar pribadi siswa dan guru,meningkatnya kompetensi dan kepedulian serta saling berbagi antar warga pendidikan kedua negara. Bagi pemerintah daerah eksistensi SMK N 2 ini dapat di jadikan BENCH MARKING untuk percontohan pengembangan bagi sekolah lain,dan menjadi media promosi untuk mengenalkan budaya dan produk daerah ke dunia internasional (wan) H.Agus Kurniadi Mpd (peci Hitam) kepsek SMPN 1 Cibatu bangga dengan apa yang telah di raih oleh murid nya yang mendapatkan prestasi yakni lu- lus dengan seratus persen.”ini buah dari ketekunan para siswa siswi dalam proses belajar mengajar,jar nya. Ia beserta para guru yang ada di lingkungan sekolah SMPN 1 Cibatu berharap su- paya siswa siswi yang telah meninggalkan sekolah ini dan melanjutkan ke jengjang yang lebih tinggi mampu membawa nama baik almamater sekolah nya dengan lebih meningkatkan prestasi sehingga menjadi ke- banggaan bagi kami dan orang tua nya kelak. H.Agus memo- hon maaf kepada seluruh orang tua /wali murid kelas IX apa- bila selama Tiga tahun ini pihak sekolah beserta staf pengajar di SMPN 1 Cibatu dalam mendi- dik anak – anak nya melakukan hal –hal yang tidak berkenan di hati para murid dan orang tua murid,namun semua ini murni dilakukan demi kebaikan siswa siswi itu sendiri.”saya mewakili pihak sekolah meminta maaf yang sebesar besarnya”jelas Agus. Acara perpisahan dilan- jutkan dengan berbagai kreasi seni yang dilakukan oleh siswa siswi SMPN 1 Cibatu,yang di- awali dengan seni lengser khas Jawa Barat dilanjutkan dengan Drum band Sekolah SMPN 1 Cibatu Yang belum lama ini meraih Juara ke 2 se Kabupaten Garut,Tari Daerah dan Modern serta di akhiri oleh acara dangdut yang membuat seluruh siswa yang ada di SMPN 1 Cibatu Larut dalam keceriaan. (Adam/deden) lakukan agar posisi kepala sekolah aman dari mutasi ke tempat yang tidak diinginkan. Selain itu, agar proyek dinas diprioritaskan ke sekolahnya. Jenis kedua disebut extor- tion. Dalam hal ini dinas yang secara aktif meminta dana dari kepala sekolah. “Misalnya dana Bantuan Operasional Sekolah sudah turun, sekitar 10-20 persen pasti diminta untuk dinas. Bisa dilakukan oleh kepala dinas maupun pegawai dinas. Ini kita sebut pemerasan,” tegasnya. Kondisi ini mendorong sekolah untuk ‘kreatif’ men- cari sumber pendanaan. Se- lain membebankan biaya ke- pada murid, banyak cara lain dilakukan sekolah. Misalnya, ICW menemukan manipulasi kuitansi di sejumlah sekolah di Jakarta. “Kuitansi belanja ada, tapi barangnya tidak ada,” jelasnya. Lebih parah, sejumlah dana yang didapat sekolah untuk keperluan perleng- kapan proses belajar tidak dipakai sama sekali. Ketika ada pemeriksaan, sekolah jus- tru menyewa barang-barang tersebut. “Cuma disewa sela- ma pemeriksaan agar terlihat ada barangnya,” kata dia. Sayangnya, kata Ade, mo- dus-modus korupsi di sekolah seperti itu seringkali tidak dianggap bermasalah. Sebab, jumlahnya kecil dan tidak melibatkan orang-orang yang dianggap penting. “Dianggap hanya korupsi kecil-kecilan dan terjadi pembiaran. Kalau- pun ada kepala sekolah yang dikenai sanksi, hanya mutasi atau pengembalian uang ko- rupsi,” katanya. Permasalahan ini diamini Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Fasli Djalal. “Pe- nyelenggaraan pendidikan di Indonesia memang belum sepenuhnya baik,” ujarnya. Menurut Fasli, otonomi daerah yang menyertakan otonomi pendidikan memang berpotensi memunculkan pen- guasa baru di daerah. Apalagi, sistem komando pusat ala orde baru masih menjiwai sekolah negeri. “Budaya menyenangkan atasan masih kuat,” katanya. Karena alasan itulah pro- gram manajemen berbasis sekolah diluncurkan. Pogram ini menekankan penting- nya peranan sekolah yang otonom, dan peranan orang tua serta masyarakat Sekolah diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus ke- butuhan sendiri. “Program ini jadi jalan untuk memperbaiki profesionalisme penyelengga- raan sekolah,” lanjutnya. Kemudian, program manajemen berbasis sekolah diperkuat dengan pembentu- kan komite sekolah. Komite ini terdiri dari perwakilan orang tua dan guru. “Kalau ini dijalankan dengan baik, tentu pengelolaan sekolah akan ba- gus,” ujarnya. Namun, Ade menepis pembentukan komite seko- lah sebagai solusi perbaikan. Berdasarkan penelitian ICW, komite sekolah justru sering- kali dibajak oleh kepala seko- lah untuk kepentingannya. Hal ini karena mekanisme pembentukan komite belum jelas. Tidak ada aturan yang menegaskan mengenai pihak yang dapat menjadi anggota komite, cara memilihnya, dan bentuk pertanggungjawaban komite. “Akibatnya, komite diisi oleh orang-orang yang dekat dengan kepsek sehingga fungsinya tidak jalan,” sergah dia. (Wilson) Wali Kota Sukabumi yang akan membebaskan biaya pe- nerimaan peserta didik baru (PPDB) mulai tingkat SD hing- ga SMA. Massa yang mayoritas ter- diri dari ibu-ibu ini mengeluh- kan masih adanya pungutan dalam PPDB. Padahal sebe- lumnya wali kota Sukabumi terpilih, Mohammad Muraz menjanjikan pendidikan gra- tis bagi warga miskin. “Masih ada pungutan dalam penerimaan siswa baru di sejumlah sekolah,” ujar Koordinator Aksi yang ter- gabung dalam Forum Rakyat Miskin Bersatu (FRMB), Tatan Kustandi. Informasi yang diperolehnya pungutan di tingkat SMA mencapai sekitar Rp 500 ribu per siswa. Menurut Tatan, seharus- nya pungutan biaya pendidi- kan mulai dari SD hingga SMA digratiskan. Pasalnya, alokasi anggaran pendidikan di Kota Sukabumi cukup besar. Tatan menuturkan, pungutan dalam PPDB dinilai sangat member- atkan warga miskin. Dam- paknya dikhawatirkan banyak siswa yang tidak meneruskan pndidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga ia ber- harap pemkot benar-benar mewujudkan janjinya untuk menggratiskan biaya pendidi- kan. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi, Ayep Supriatna di hadapan ratusan massa membenarkan masih adanya biaya pendidikan di tingkat SMA dan SMK. “Un- tuk tingkatan SD dan SMP su- dah tidak ada lagi pungutan,” terang dia. Namun, kata Ayep, pung- utan yang dibebankan sekolah ke orang tua harus didasarkan pada ketentuan yang berlaku. Bila ada sekolah yang mener- apkan biaya pendidikan ma- hal, maka akan diberikan tin- dakan oleh pemkot. Ayep menuturkan, ren- cananya biaya pendidikan untuk tingkat SMA/SMK me- mang akan digratiskan sama seperti SD dan SMP. Kebi- jakan tersebut akan diberlaku- kan dalam beberapa tahun ke depan. (red/asep) JAKARTA, (WN) Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) didesak untuk menghentikan “proyeknisasi” dunia pendidikan seperti selama ini terjadi. Kasus gedung sekolah baru yakni SMPN 289 Cilincing, Jakarta Utara yang dibangun tanpa akses sebagai bukti bahwa anggaran yang dialokasikan ke Dinas Pendidikan (Disdik) hanya untuk mencari keuntungan. Hal itu ditegaskan pengamat kebijakan publik dari Universitas Stop Pemroyekan Dunia Pendidikan Indonesia Andrinof Chaniago dan Koordinator Fitra Uchok Skydafi di Jakarta, Selasa (9/7). Menurut Andrinof, adanya bangunan yang dibangun pada masa lalu dan tak bisa digunakan tidak hanya terjadi di Disdik DKI namun juga di rusun Marunda. “Inilah cara berpikir pejabat yang tidak patut dicontoh. Yang penting proyeknya jalan. Yang dipikirkan bagaimana menghabiskan anggaran tanpa peduli apakah bangunan itu bisa digunakan atau tidak,” ujarnya. Dikatakan, setiap pembangunan fasilitas publik, harus terlebih dulu memikirkan sarana dan prasarana penunjang. Sebab, percuma membangun gedung bagus kalau ternyata tidak bisa digunakan. “Gedung sekolah tanpa akses semakin mempertontonkan kebroborokan pejabat Disdik DKI. DPRD DKI juga tak melakukan pengawasan atas proyek itu,” tambahnya. Andrinof mengingatkan, aparat penegak hukum untuk turun tangan menangani kasus SMPN 289. Sebab, dari perencanaan sudah ada pelanggaran hukum di sana. Uchok menilai, blusukan Jokowi selama ini tidak tepat sasaran dan hanya seremonial. Sebab, kasus SMPN 289 yang sudah setengah tahun selesai dibangun lepas dari blusukan Jokowi. “Ini sangat ironis. Anggaran pendidikan DKI sangat besar,” ujarnya. Uchok juga mengungkapkan, anggaran di Dinas Pendidikan DKI lebih banyak dialokasikan untuk “proyeknisasi”. Anggaran dialokasikan tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Jokowi memastikan lahan untuk bangunan SMPN 289 merupakan lahan milik negara. Oknum yang menutup jalan tersebut dinilai hanya mengklaim tanah untuk meminta uang pengganti. “Itu tanahnya jelas sudah milik kita. Kemudian ada yang klaim, dan aksesnya ditutup,” kata Jokowi, Senin (8/7). Jokowi berjanji blusukan ke lokasi SMPN 289 dalam waktu dekat. Hal tersebut untuk mengetahui alasan pasti dari oknum yang menutup jalan tersebut. (SP)
  • 6. HUKUM & KRIMINAL Hal ini, menurut pengirim SMS itu, merupakan arahan Kapolri Jenderal Timur Pra- dopo kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Putut Eko Bayuse- no. “Pelayanan yang dimaksud meliputi pemeriksaan sampai pemberkasan oleh reserse dan unit laka lantas, sidik jari, SKCK, surat izin keramaian, SIM, STNK, BPKB, surat jalan, pengawalan, penjagaan, patro- li, dan lain-lain,” tulis SMS itu. Pada bagian lain, sang pengirim juga menginforma- sikan bahwa operasi bersih akan dilakukan oleh tiga tim dari Mabes Polri, yaitu tim BEKASI, (WN) Dirlantas Polda Me- trojaya seharusnya bersi- kap tegas kepada seluruh jajarannya yang tidak taat aturan, terutama petugas di bagian pengurusan Sim Polresta Kota Bekasi demi perbaikan citra Kepolisian di mata ma- syarakat. Pasalnya, warga masyarakat yang datang untuk membuat SIM baru mengeluhkan atas Pung- gutan Liar (Pungli) untuk mendapatkan SIM harus mengeluarkan uang seki- ra Rp 350.000 hingga Rp 400.000. JAKARTA, (WN) Terdakwa Indar Atmanto Mantan Direktur Utama (Dirut), PT Indosat Mega Media (IM2), keberatan atas putusan Majelis Hakim Tipikor melakukan korupsi atas penggunaan frekuensi 2,1 GHz milik PT Indosat Tbk. Menurut Indar Atmoko, usai pembacaan surat putusan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Seninakan mengajukan banding atas putusan majelis hakim Pengadilan Tipikor. Menurut Antonius, Ketua KEPRI, (WN) Tindak pidana korupsi di wilayah Provinsi Kepri dikhawatirkan akan bertambah banyak di masa mendatang. Hal itu tak terlepas dari tidak tegasnya Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepri dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi. Kekhawatiran itu disampaikan Pengamat Hukum di Kepri, Lukman Nawir SH, Minggu di Tanjungpinang. Dia menyorot lambannya pengungkapan kasus dugaan korupsi anggaran rumah dinas (rumdis) eks Walikota (Wako) dan Wakil Walikota Tanjungpinang, Suryatati A Manan dan Edward Mushalli yang kini ditangani Kejaksaan Tinggi Kepri. “Itu sudah jelas secara faktual. Namun dengan dikembalikannya uang ke negara bukan berarti unsur pidana tidak terpenuhi alias tidak bisa diangkat, kan begitu. Juga bukan berarti pidananya hapus dengan sendirinya. Nanti kan hakim bisa mempertimbangkan secara hukum dalam satu persidangan yaitu termasuk dalam kontek kategori hal-hal yang meringankan. Biar masyarakat juga mengerti,” jelasnya. Lukman mempersilahkan bila Kejaksaan Tinggi akan kembali menggelar perkara ini. Namun ia menilai untuk tidak berlarut-larut karena ia melihat masyarakat sudah menunggu-nunggu kasus ini terungkap secara transparan. (Yus). LAMPUNG, (WN) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung segera memeriksa Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pesawaran Tarno Ngegedek. Pemeriksaan terkait adanya dugaan peny- alahgunaan anggaran kegiatan pelaksanaan pembangunan ta- hap II Jembatan Way Sekam- pung, Kabupaten Pesawaran, 2012 senilai Rp8,6 miliar. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejak- saan Tinggi (Kejati) Lampung Heru Widjatmiko menjelas- kan pemanggilan Kadis PU Pesawaran masih sebagai terperiksa.”Belum ditetapkan agendanya, tapi yang pasti JAKARTA, (WN) Kejaksaan Agung menetapkan inisial DN, SE (Kepala Cabang Bank Permata Cabang Kenari Jakarta Pusat) dan inisial Drs. S mantan (Direktur Keuangan PT Pengembangan Pariwisata Bali atau Bali Tour Development Corporation (BTDC) sebagai tersangka, dalam kasus pembobolan deposito BTDC di Permata sebesar Rp6 miliar. Menurut Setia Untung Arimuladi (Kepala Pusat Penerangan Hukum) di Kejagung, Sabtu, 6/6, “Tim penyidik telah memiliki cukup bukti untuk dijadikan tersangka sesuai : Print-77/F.2/ Fd.1/06/2013,untuk tersangka DN dan Sprindik Nomor : Print-78, untuk tersangka S,” Lanjut Untung, Namun demikian belum dapat memastikan kedua tersangka akan dipanggil dan selanjutnya ditahan. Mereka dijerat dengan UU Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Nomor 31/1999 yang diubah dengan UU No21/2000 dengan ancaman 20 tahun penjara. Untuk diketahui, Dwika Noviarti (DN) Kacab Bank Permata Kenari, dan Solichin (S) (mantan Direktur Keuangan BTDC), Mereka akan segera diajukan pencegahan (Cegah) berpergian ke luar negeri. Tim penyidik diketuai Fadil Zumhana dengan tujuh anggota timnya, mulai memeriksa mantan Relation Manager Permata Indra Safa, Relation Manager Credit Permata Cicilia Seviane, Padyaningsih (Branch srvice Manager Permata) dan Widyaningsih (Teller Permata). Kasus ini diduga berawal dari pencairan dana deposito berjangka serta pemanfaatan bunga dari deposito berjangka miliki PT BTDC, yang disimpan di Bank Permata Kenari oleh PT Incor Energy senilai Tp6 miliar. “Diduga pencairan dan pemanfaatan dana deposito itu tanpa mempergunakan bilyet giro yang asli. Aplikasi pencairan bukanditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Pencairan dilakukan tanpa melakukan konfirmasi kepada PT BTDC terlebih dahulu.” (Sun) LAMPUNG, (WN) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung tampaknya tidak merelakan PT Adhira Finance lepas begitu saja. Setelah dinyatakan tidak ditemukan kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Lampung, kejaksaan tampaknya enggan menerbitkan Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan (SP3) terhadap perkara itu. Usaha keras dilakukan Kejaksaan Tinggi (Kejati) kendati Kejaksaan Negeri (Kejari) melaporkan hasil penyidikan dengan disertai permohonan pengehentian perkara karena bukan hanya tidak ditemukan kerugian negara, tapi juga tidak ditemukan adanya tindak pindana. Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung mengatakan ,”Kita sekarang masih berusaha mencari celah pasal yang akan diterapkan, dan itu sedang dibedah penyidik. Kita belum bisa keluarkan SP3, karena belum selesai ditelaah. Ya memang tidak ada kerugian, tapi belum tentu dengan tindak pidana yang lainnya,” Pasal lain yang akan diterapkan tidak berkenaan dengan korupsi malainkan perbuatan tindak pidana lain atau tindak pidana lainya. Karena diakui oleh Heru, jika untuk pidana korupsi atau tindak pidana yang menyangkut keuangan negara sudah tidak dimungkinkan mengingat hasil uadit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan tidak ada kerugian negara dalam perkara itu. Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bandar Lampung, Widiantoro sendiri mengakui alasan usulan meng-SP3-kan perkara fidusia PT Adhira Finance, jika dalam perkara yang menjadi inisiatif kejari tersebut, BPK menyatakan tidak ada tindak pidana atau delik.(Yus). Hentikan Pungli di Polda Metro Jaya BEREDAR SMS TEGURAN WAKAPOLRI JAKARTA, (WN) Sebuah pesan SMS berantai beredar di- kalangan pejabat dan anggota Polda Met- ro Jaya pada pekan lalu. SMS itu, yang disebut-sebut dikirim oleh petugas Divisi Propam Mabes Polri, bertuliskan agar se- luruh personil di Polda Metro Jaya tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun terkait pelayanan kepada masyarakat. khusus siluman bentukan Wakapolri Komjen Nanan Su- karna, tim geledah tangkap Bareskrim Polri, dan tim silu- man gabungan Propam dan Irwasum Polri. Sang pengirim pesan pun menginstruksikan supaya anggota Polda Metro Jaya agar tetap melaksanakan tu- gas dengan benar, jujur, tidak menerima pemberian apa- pun, tidak pungli, memeras, dan melaksanakan pelayanan prima. “Berpedoman berani karena benar, takut karena salah,” tutupnya. Beberapa petugas yang sehari-hari ber- tugas di pelayanan publik pun mengakui menerima SMS itu. “Sekarang ‘tiarap’ bos, ngeri,” jawabnya saat wartawan menanyakan hal itu, Minggu. Berdasarkan sumber lain di kepolisian, SMS itu meru- pakan jawaban atas teguran Nanan Sukarna dalam acara pertemuan pimpinan Polri un- tuk membahas beberapa Per- aturan Kapolri (Perkap) yang baru di Mabes Polri, sekitar dua minggu lalu. Saat itu, di hadapan ratu- san perwira tinggi dan menen- gah Polri, Nanan menegur Ka- polda Metro Jaya karena di institusinya terdapat banyak pungli. Bahkan, nilainya men- capai Rp1,5 miliar per hari. Teguran itu menjadi tonggak untuk “bersih-bersih” di Polda Metro Jaya. (MI/Edwards) Polda Belum Benahi Prosedur Pengurusan SIM Kota Bekasi Kejati Segera Periksa Kadis PU Pesawaran Pantuan Warta Nasional, seharusnya warga yang men- gurus SIM hanya menge- luarkan pembayaran melalui Bank BRI adalah Rp 100.000, Kesehatan Rp 20.000 dan Asuransi Rp 30.000. Karena itulah, semangat reformasi di Polresta Bekasi Kota belum menyentuh jajaran petugas di- lapangan di satuan lalu lintas (Satlantas). Sulitnya persyaratan dan prosedur untuk mengantongi SIM dinilai menjadi ajang bisnis bagi oknum petugas, ini menjadi keuntungan bagi oknum petugas dengan men- gabaikan prosedur dan tidak mentaati PP 50 Tahun 2010, dengan menerapkan pung- utan diatas ketentuan atau disebut dengan Pungutan Liar (Pungli). “Hal ini dibuktikan dengan tindakan oknum petugas yang secara terkoordinir melegal- kan pungli. Dengan merogoh kocek pemohon, oknum petugas dapat mengeluarkan SIM, tanpa mengikuti ujian teori dan praktek, adapun yang mengikuti teori, praktek hanya formalitas saja.” Seperti yang di alami HJ. Lain lagi, MR salah satu pemohon SIM C baru, men- gaku gagal saat mencoba mengurus secara langsung, ia mengaku, akan lama mengu- rus SIM jika melewati prose- dur biasa. Bahkan sering dinyatakan tidak lulus saat mengikuti ujian teori dan praktek. Tapi, begitu mengelu- arkan dana tambahan kepada oknum di tempat pembuatan SIM, urusannya jadi lancar,” bebernya kepada wartawan di lokasi Satpas SIM Kota Bekasi. Menurut, MR dilokasi dia tiba-tiba dihampiri salah seorang oknum petugas pelay- anan satpas SIM “Mau Diban- tu Bu” ungkap si petugas sambil menawarkan jasanya. dengan terpaksa MR merogoh sakunya untuk mengeluarkan uang sebesar Rp350.000,- tak lama MR dipanggil untuk ber- poto berselang beberapa me- nit MR sudah mendapatkan SIM C Baru. Hasil pantauan wartawan, modus pungli pembuatan SIM Kota Bekasi bermacam cara, salah satu oknum ber- nama Eeng dan Bejo diduga terlibat dalam permainan pungli, bahkan informasi yang didapat mereka merupakan kepala koordinator lapangan untuk membawahi beberapa anak buahnya. Uniknya dari modus ini, sang kepala koor- dinator hanya duduk sambil menunggu disalah satu wa- rung (kantin) belakang Polres Kota Bekasi lalu anak buahnya datang menghampiri dan membawa beberapa lem- bar berkas si pemohon SIM. Disinilah sang kepala koordinator yang ber- peran untuk meluluskan si pemohon SIM tanpa mengijkuti ujian teori dan praktek. Disamping itu, berjubelnya pemohon yang akan membuat SIM, alhasil kenyataan dilapan- gan untuk ujian teori han- ya segelintir pemohon, begitu juga yang mengi- kuti ujian praktek dapat dihitung dengan jemari tangan. Sedangkan Bejo saat dihubungi wartawan den- gan singkat mengatakan tidak ada tanggapan saya, yang jelas saya sudah ti- dak koodinir lagi, itu dulu, ujarnya mengelak.Sedan- gkan, Kapolresta Kota Bekasi belum berhasil ditemui. (Red/wilson) untuk melengkapi berkas yang sudah ada kami akan me- manggil Kadis PU Pesawaran,” kata Heru, kemarin. Tarno Ngegedek meru- pakan kuasa pengguna ang- garan (KPA) dalam kegiatan pembangunan jembatan yang tidak sesuai spesifikasi terse- but. Dalam kegiatan tersebut, beberapa item pengerjaan jem- batan diduga tidak sesuai spe- sifikasi dan volume dalam kon- trak. Tidak hanya itu, penyidik juga menduga ada gratifikasi dari rekanan PT Buana Permai Jaya pada Kepala Dinas PU Pe- sawaran sebesar Rp650 juta. Dalam perkara tersebut juga menyangkut nama Asisten Inteligen (Asintel) Kejati Lam- pung Sarjono Turin, yang juga diduga menerima becking fee sebesar Rp. 350 juta. “Ya, kami memang sudah mengantongi tersangkanya, tapi tidak berarti siapa yang kami panggil itu tersangka. Nanti kami akan ungkapkan ke publik siapa yang menjadi tersangka dalam perkara ini. Ini juga perlu klarifikasi ket- erangan dari saksi-saksi yang sudah kami peroleh. Kadis PU yang rencana akan kami panggil itu juga untuk me- lengkapi keterangan saksi lain. Kalau memang sudah ada yang mengerucut, baru akan kami simpulkan,” kata dia.(Yus). Jaksa Tuntut 10 Tahun Hakim Putus 4 Tahun Majelis Hakim mengatakan, saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Oleh karena itu, menjatuhkan putusan terhadap terdakwa Indar Atmanto dengan pidana penjara empat tahun, Majelis Hakim berpendapat terdakwa Indar dinyatakan bersalah merugikan negara karena PT IM2 tidak membayar up front fee dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) Spektrum Frekuensi Radio kepada negara atas penggunaan frekuensi 2,1 benar. Kami akan melakukan perlawanan hukum,” ujarnya. Menurut Basrief Arief (Jaksa Agung), belum bisa memastikan apakah pihaknya akan mengajukan banding atas vonis kasus IM2. Seperti diketahui, vonis hakim jauh lebih ringan dibandingkan tuntutan jaksa tim penuntut umum Kejaksaan Agung yang mengajukan hukuman 10 tahun penjara serta denda Rp500 juta. “Saya belum baca surat putusannya. Nanti dikaji dulu,” (Sun) Ghz milik Indosat. Selain hukuman penjara, Indar juga dijatuhi hukuman denda Rp200 juta. Sementara PT IM2 diwajibkan untuk membayar uang pengganti sebesar Rp1,358 triliun. Atas hukuman uang pengganti tersebut, Presiden Direktur PT Indosat Tbk, Alexander Rusli mengaku keberatan. Alex menegaskan, perusahaannya akan melakukan langkah hukum lanjutan untuk melawan putusan Pengadilan Tipikor.”Dakwaan adalah tidak Dakwaan adalah tidak benar. Kami akan melakukan perlawanan hukum,” ujarnya. Menurut Basrief Arief (Jaksa Agung), belum bisa memastikan apakah pihaknya akan mengajukan banding atas vonis kasus IM2. KejatiKepriLamban TuntaskanKasusRumahDinas KejagungTetapkanMantan PejabatBankPermata SebagaiTersangka KejatiPaksaPerkarakan PTAdhiraFinance Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 20136
  • 7. Edisi 16/ Tahun XIII / 10 -24 Juli 2013 HUKUM & KRIMINAL 7 Hal itu untuk mengeta- hui secara langsung biaya sebenarnya serta terhindar dari pungutan liar. “Kalau ada yang aneh-aneh tunjukan sama saya. Saya malah senang biar kami tindak,” kata Kom- pol Iwan. Direktorat Lalu lin- tas, lanjut Iwan, selama ini berkomitmen untuk terus memberantas pungli serta meningkatkan profesional- isme dalam pelayanan pada masyarakat. “Kami akan tin- dak tegas pungli,” ujar Iwan. Sebelumnya, Presiden LIRA, HM. Jusuf Rizal men- gatakan, pungutan liar ter- jadi dengan cara memonopoli GARUT, (WN) Pungutan liar di kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Garut sudah mencapai titik puncaknya. Sehingga, banyak warga yang merasa diberatkan dengan adanya Pungutan Liar (Pungli) tersebut. Pungutan yang dirasa memberatkan ini, biasanya terjadi pada proses perizinan dan kelengkapan kendaraan. Seorang warga Kecamatan Cibatu, Jay (31), mengaku dirinya pernah dipungut pada proses pengurusan surat-surat BANDUNG, (WN) Polrestabes Bandung mencatat, 15 tindak kejahatan rata- rata terjadi setiap harinya di wilayah hukum mereka. Pada saat Ramadan, polisi terus mengoptimalkan kewaspadaan dan meningkatkan patroli baik siang atau malam. “Jika dirata-ratakan, per minggunya ada sekitar 90-100 kejadian tindakan kriminal. Makanya, setiap hampir 1 jam 40 menit rentan terjadi kejahatan,” ujar Waka Polrestabes Bandung, AKBP Awal Chairuddin di Mapolrestabes Bandung, Senin (8/7/2013). Pelaku kejahatan tidak memilih-milih tempat atau waktu kejadian.Di mana ada kesempatan mereka pasti beraksi.Oleh karena itu, sebut Wakapolrestabes, tidak ada titik rawan kejahatan di Bandung.Pasalnya, sifat dari para pelaku aksi kejahatan itu random (acak) dalam melakukan aksinya. Kepolisian mengimbau agar masyarakat lebih waspada dalam menyelamatkan dirinya ataupun barang berharga miliknya. Termasuk juga bisa berperan aktif dalam memberikan informasi- informasi kepada polisi. Seperti bila menemukan hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya, segera melapor ke kantor polisi terdekat. (tim) GARUT, (WN) Kejaksaan Negeri Garut, memusnahkan barang bukti 123 bendera organisasi Negara Islam Indonesia (NII) yang sebelumnya sudah mendapat putusan pengadilan Garut, Jawa Barat, Senin. Kepala Kejaksaan Negeri Garut, Agus Suratno, mengatakan barang bukti bendera NII itu milik terdakwa, Sensen Komara yang mengaku sebagai Presiden NII wilayah Garut. Bendera itu, kata Agus, terdiri dari 122 bendera warna merah dan 1 bendera warna hijau berlambang gambar bulan sabit dan bintang di tengah. Selain bendera, Kejaksaan juga memusnahkan barang bukti lainnya berupa tongkat kebesaran yang selalu dibawa Sensen bermahkota hewan dimusnahkan dengan cara dibakar. “Barang bukti bendera yang dimusnahkan ini didapat dari Sensen,” katanya. Pemusnahan tersebut dalam rangka memperingati hari Bhakti Adhyaksa HUT ke-53 yang dihadiri sejumlah pejabat pemerintah daerah, kepolisian dan TNI.Kejaksaan bukan hanya memusnahkan atribut NII melainkan barang bukti pelanggaran hukum lainnya sejak tahun 2011 sampai 2013 dimusnahkan. Barang bukti yang dimusnahkan yaitu 2,5 gram sabu-sabu, 7,5 kilogram ganja dan sejumlah obat-obatan terlarang serta minuman keras jenis wiski dan vodka tiruan. Kemudian barang bukti uang palsu pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dengan total Rp15 juta, benda tajam hasil tindakan kejahatan, dan dinamit serta senjata api palsu. Barang bukti lainnya berupa buku catatan judi togel, dan alat untuk mengemas minuman keras palsu serta 9.940 bungkus tembakau strip hijau dan 2.946 bungkus tembakau strip merah. “Bungkus tembakau itu dimusnahkan karena tidak memiliki pita cukai asli atau disebut palsu,” kata Agus. (RED/ADAM) JAKARTA, (WN) Aparat Satreskrim Polres Jakbar menangkap seorang pria atas nama ET atas kasus pemerasan di Perumahan Taman Kebun Jeruk Indah, Selasa (9/7) dinihari. Penangkapan tersebut merupakan hasil dari perkembangan kasus pemerasan yang melibatkan tokoh pemuda , Hercules yang kini mendekam di sel Polda Metro Jaya. Bersenjata lengkap, sejumlah petugas bergerak merangsek masuk ke dalam rumah. Tanpa perlawanan, ET yang disebut-sebut sebagai ‘tangan kanan’ Hercules itu dibekuk tanpa perlawanan.”Penangkapan ini adalah pengembangan kasus pemerasan yang melibatkan Hercules,” ujar Kasat Reskrim Polres Jakbar AKBP Hengki Haryadi. Hengki menambahkan, tersangka ET sendiri terlibat dalam kasus pemerasan dan kekerasan sejak 2006 lalu. “Kita sendiri sudah memiliki cukup bukti untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku,” katanya lagi. “Kami sudah melakukan penyelidikan selama 3 bulan sebelum melalukan penangkapan,”. (pos) JAKARTA, (WN) Polres Jakarta Pusat menahan 108 orang setelah melakukan razia preman pada 1 Juli 2013 hingga 7 Juli 2013. Polisi pun meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan ketika berada di wilayah Tanah Abang dan Gambir.108 orang itu berprofesi, antara lain, sebagai tukang parkir liar, pengamen, penjambret, dan pencuri kendaraan bermotor. Dari mereka, polisi menyita satu senjata api rakitan, lima golok, satu samurai, lima unit kunci leter T, satu jam tangan, lima telepon genggam, dan uang tunai Rp 700.000. Sebanyak 51 dari 108 orang itu ditetapkan sebagai tersangka tindak kriminal, dan sisanya mendapatkan teguran. “Razia dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga yang akan menunaikan ibadah puasa,” kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Rahmat, Senin (8/7/2013).”Daerah yang rawan di Jakarta Pusat adalah Tanah Abang dan Gambir sehingga kami meminta kepada warga agar berhati-hati,” tambahnya. (wilson) JAKARTA, (WN) Aksi AW (33) mengedarkan minuman keras dengan cara meracik, harus berakhir.Ia berhasil diringkus Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, di Rumah Susun Jakarta Utara. AW menggeluti pekerjaan ini sudah satu tahun. “Kami ringkus pelaku Minggu (7/7) malam,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Donny Adityawarman di Mapolres Metro Jakarta Utara, Senin (8/7). Sebanyak 500 botol miras berbagai merek bersama bahan meracik minuman tersebut disita polisi.Penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat mengenai adanya peredaran miras di kawasan Rusun Jakarta Utara.Selanjutnya, polisi melakukan penyelidikan, dan berhasil mengamankan AW di dalam rumah sedang mengoplos minuman. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu AW digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Utara. Di kantor polisi, pelaku meracik miras dengan bahan-bahan alkohol 96 persen, minuman Lipovitan, air dan zat pewarna.”Saya dapat botol minuman keras bermerek dari pemulung Jakarta Barat, satu botol saya beli sebesar Rp 20 ribu,” ujarnya. Kini aksi AW harus berakhir dengan mendekam di tahanan sel tahanan Mapolres Metro Jakarta Utara. (Wilson) Ditlantas Polda Metro Jaya Sudah Komit ‘Perangi’ Pungli JAKARTA, (WN) Direktorat Lalulintas Polda Metro berkomitmen terus memberantas pungutan liar (pungli), dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.Kepala Seksi BPKBDitlantasPoldaMetroJayaKomisaris Iwan Satriadi saat dikonfirmasi meminta masyarakat agar mengurus langsung pengurusan berkas-berkas yang berkaitan dengan Ditlantas Polda Metro Jaya. mitra pelayanan pembuatan STNK, SIM dan BPKB, dengan cara wajib memasukkan dana ke rekening oknum pejabat di Dirlantas Polda Metro Jaya. Dia mengatakan, praktek pungli dan aroma dugaan Ko- rupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dilakukan secara ter- organisir melalui kebijakan internal Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya. “Kami sudah menginves- tigasi serta memperoleh in- formasi dari berbagai pihak berkait atas dugaan pungli dalam pelayanan STNK, BPKB, SIM, Nomor Pilihan maupun Nomor bantuan se- mentara.Dana pungli tersebut ditengarai langsung masuk dalam satu rekening yang di- duga merupakan milik oknum pimpinan Direktorat Lalu Lin- tas Polda Metro Jaya. Setiap harinya mampu mencapai milyaran rupiah,” ujarnya me- maparkan. Praktik pungli itu dilakukan melalui kebijakan baru internal yang juga meng- gelisahkan banyak mitra lem- baga tersebut, karena semua mitra yang mendapatkan pe- lajaran pembuatan STNK, SIM dan BPKB diwajibkan mema- sukkan sejumlah dana ke rek- ening seorang oknum pejabat di Ditlantas Polda Metro Jaya. Dikatakan, untuk BPKB seharusnya dari Mabes Polri hanya Rp90 ribu, namun di- jual di Polda Metro Jaya Rp375 ribu untuk mobil dan Rp325 ribu untuk sepeda motor.Be- lum lagi pengurusan nomor bantuan, minimal Rp1 juta per nomor dan nomor pilihan den- gan tarif minimal Rp10 juta per nomor. Itupun masih akan bertambah jika nomor yang dipesan spesial. LIRA berjanji akan membawa skandal ini ke Komisi Pemberantasan Korup- si (KPK) untuk diaudit investi- gasi. (jurnal/edwars) Pungli di Samsat Garut Dibiarkan kendaraan bermotor. Pelakunya tak lain adalah seorang oknum anggota Polisi. Menurutnya, pemungutan dilakukan diantaranya untuk biaya cek fisik kendaraan, plat nomor, dan penerbitan surat tanda nomor kendaraan (STNK). “Tarif yang dikenakan tidak sesuai dengan PP No 50 Tahun 2010 tentang jenis dan tarif atas jenis penerimaan negara bukan pajak. Misalnya pada saat mengganti STNK. Saya harus mengeluarkan biaya tambahan yang tidak disertai dengan bukti penerimaan uang atau kwitansi,” kata Jay kemarin. Besaran pungutan, sebut Jay, diantaranya adalah biaya cek fisik nomor mesin dan rangka kendaraan sebesar Rp20 ribu dan biaya cetak plat nomor kendaraan Rp10 ribu. Namun bila mengacu pada PP 50 Tahun 2010, sejumlah pungutan ini tidak tercantum.“Semua ini baru saya ketahui saat saya akan membuat STNK baru. Maklum, beberapa waktu lalu STNK motor saya yang asli hilang, makanya saya perlu membuat STNK baru. Lebih mencengangkan lagi, saya kaget ketika membuat STNK duplikat itu ternyata harganya sangat mahal. Biayanya mencapai Rp650 ribu. Padahal, sesuai ketentuan biaya penerbitan STNK untuk motor hanya sebesar Rp50 ribu,” tuturnya. Pungutan yang sama juga dikeluhkan oleh seorang pengusaha angkutan kota (Angkot), Usman, 45. Diungkapkan Usman, selain cek fisik dan plat nomor, para pengusaha juga mengeluhkan mahalnya biaya balik nama (BBN) kendaraan.“Biaya yang dikenakan sebesar Rp125 ribu. Padahal berdasarkan ketentuan, biaya yang dikenakan hanya sebesar Rp100 ribu saja.Kalau satu mobil angkot tidak jadi masalah.Tapi kalau banyak pusing juga saya nantinya. Belum lagi harus bayar asuransi pada saat penggantian STNK itu,” ujarnya. Oleh karena itulah, besarnya biaya di kantor Samsat ini cukup memberatkan para pengusaha lain seperti dirinya. Apalagi setiap hari, para pengusaha harus mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar seperti pungli di jalan dan denda tilang. Dari informasi yang dihimpun, praktek pungli juga terjadi pada plat nomor kendaraan cantik. Plat nomor seperti ini, biasanya diperjual belikan hingga harga Rp 2 juta. Sementara itu, Kasat Lantas Polres Garut AKP Sulman Azis membantah adanya praktek pungli di kantor SAMSAT Garut. Menurutnya, seluruh mekanisme dalam proses pengecekan dan penerbitan STNK di kantor SAMSAT dibebaskan dari biaya.“Tidak ada biaya apapun yang kami bebankan pada setiap warga yang menjadi wajib pajak,” katanya. Sulman pun mengimbau agar setiap warga yang merasa dirugikan dengan pelayanan anggota kepolisian di kantor SAMSAT untuk segera melaporkan hal tersebut kepada dirinya. Ia menjamin, pihaknya akan merahasiakan identitas warga yang melapor. ( GE/Red) SetapHariAda 15Kejahatan PolisiRaziadiTanah AbangdanGambir PolisiTangkap AnakBuahHercules PengoplosMiras Ditangkap Mabes Polri Akan Panggil ICW Soal Laporan Anggota DPR JAKARTA, (WN) Kepala Bagian (Kabag) Produksi dan Dokumen- tasi (Proddok) Mabes Polri, Kombes Pol Hilman Thayib mengatakan, pihaknya akan memanggil Indonesia Cor- ruptions Watch (ICW) terkait laporan anggota DPR RI, Ah- mad Yani (PPP) dan Syari- fuddin Suding (Hanura) ke Bareskrim Mabes Polri beber- apa waktu yang lalu. “Iya. Selama diperlukan untuk penyelidikan kita akan panggil. Tentu kita akan dal- ami dengan memeriksa saksi, kalau ada pengembangan akan kita panggil,” kata Hilman kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin. Hil- man menambahkan, berkas laporan kedua Anggota DPR tersebut kini tengah diselidiki oleh tim penyidik Mabes polri. “Yang pasti kalau ada laporan dari masyarakat yang masuk, tentu laporan tersebut akan ditindak lanjuti, pemerik- saan saksi-saksi dan meminta perkembangan kasus-kasus ini,” tandasnya. Sebelumnya, ICW merilis daftar nama poli- tisi yang kembali maju men- jadi caleg tetapi dinilai tidak pro dalam pemberantasan ko- rupsi. Rilis itu berangkat dari kekhawatiran terhadap wajah parlemen.Dalam catatan ICW, terdapat delapan kasus besar dan dua ribu transaksi mencu- rigakan berlangsung di DPR. Dua politikus Senayan yaitu Politisi Partai Hanura, Syari- fuddin Sudding dan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PPP, Ahmad Yani kemudian mel- aporkan ICW ke Badan Res- erse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri lantaran diang- gap telah mencemarkan nama baik. (oke/edward) Kejaksaan Musnahkan 123 Bendera NII Polisi Bongkar Lapak Judi Koprok di Pasar Rawamangun JAKARTA, (WN) Petugas Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar judi jenis koprok yang biasa digelar di Pasar Pagi Rawamangun, Jakarta Timur, pada Minggu (16/6) dini hari. Dari pembongkaran tersebut, petugas berhasil menangkap satu orang tersangka. “Kami berhasil meringkus satu tersangka AJ (30). Kemudian barang bukti yang diamankan yakni satu lembar lapak terbuat dari karpet putih bergambar mata, empat buah dadu dan alat koprok,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (18/6). Menurut Rikwanto, tersangka AJ sudah membuka lapak judi tersebut sejak tiga bulan lalu yakni pada Maret 2013. Tersangka AJ biasanya membuka lapak setiap hari mulai malam hingga dini hari atau dari pukul 20.30 WIB hingga 02.00 WIB. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka AJ dijerat Pasal 303 KUHP tentang Tindak Pidana Perjudian dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara. (Jenri)