SlideShare a Scribd company logo
1 of 112
1
PRINSIP DAN KONSEP
GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
2
A. SEJARAH TIMBULNYA
CORPORATE GOVERNANCE
 PEMICU TIMBULNYA CORPORATE GOVERNANCE
Corporate Governance merupakan suatu keharusan dan kebutuhan
vital serta sudah merupakan tuntutan masyarakat.
 ELEMEN CORPORATE GOVERNANCE
Semacam aturan atau elemen umum yang perlu dikembangkan oleh
setiap organisasi, sbb :
- Ada identifikasi untuk setiap bagian.
- Ada definisi tujuannya.
- Bagaimana tujuan dicapai.
- Kriteria keanggotaan atau kepemilikan.
- Bagaimana bagian diatur.
- Bagaimana bagian saling berhubungan.
- Bagaimana kinerja bagian diukur.
- Bagaimana pengaturan penghentian keanggotaan atau kepemilikan.
3
B. PENGERTIAN CORPORATE
GOVERNANCE
 DEFINISI CORPORATE GOVERNANCE
 Corporate Governance is the system by which companies are
directed and controlled
 Corporate Governance is about promoting corporate fairness,
transparency, and accountabilty
 Corporate Governance is the way a company is organized and
managed to ensure that all finansial stakeholders receive their
fair share of a company,s earning and assets.
 HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN dan CORPORATE
GOVERNANCE
 Corporate Governance adalah satu sistem, bagaimana suatu
perusahaan dikendalikan dan diawasi.
4
 Pemeran kunci dalam corporate governance
* Beberapa pemeran kunci / pemeran utama, yaitu :
Manager, adalah Pihak yang menempati posisi strategis karena
pengetahuan & pengambilan keputusan sehari-hari mereka.
Direksi, adalah Pihak yang memegang otoritas formal & legal mengenai
seluruh kebijakan perusahaan.
Pemegang Saham, baik individu maupun entitas yang mempunyai
taruhan terbesar dalam perusahaan karena merekalah pemiliknya.
Karyawan, khususnya yang tergabung dalam serikat buruh / yang
memiliki sebagian saham karena mereka ikut pula dalam penentuan
kebijakan perusahaan.
Pemerintah, pihak yang terlibat melalui regulasi, undang-undang, dan
pemberian izin-izin untuk kegiatan tertentu.
Kreditor, pihak yg memberi utang pada perusahaan, sedikit banyak
mempunyai pengaruh & mempengaruhi kebijakan perusahaan.
5
C. PRINSIP CORPORATE
GOVERNANCE
 Ada lima prinsip utama yang sekaligus merupakan aspek dasar
corporate governance, yaitu :
1. Perlindungan hak-hak pemegang saham (the rights of
shareholders)
2. Perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham (the
equitable treatment of shareholders)
3. Peranan stakeholder yang terkait dengan perusahaan (the
role of stakeholders)
4. Pengungkapan & transparansi (disclosure and transparency)
5. Tanggung jawab Dewan Direksi (the responsibilities of the
Board)
6
 PERLINDUNGAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM
Kerangka kerja corporate governance harus mampu melindungi hak-hak
pemegang saham, berupa :
~ Hak-hak untuk memperoleh metode yang aman atas pencatatan
kepemilikan,melakukan pemindahan saham,memperoleh informasi
mengenai perusahaan,memberi pendapat & suara dalam rapat umum
pemegang saham,memilih anggota dewan direksi & dewan komisaris,
& mendapatkan laba perusahaan.
~ Hak untuk memperoleh informasi & berpartisipasi secara memadai
menyangkut perubahan perusahaan secara fundamental.
~ Hak untuk memperoleh informasi mengenai hak khusus pemegang
saham tertentu yang memberikan hak pengendalian secara tdk
seimbang
7
 PERANAN STAKEHOLDER YANG TERKAIT DENGAN
PERUSAHAAN
Dalam kerangka kerja corporate governance harus
mengakui hak-hak stakeholder, yaitu :
- Hak-hak stakeholder yang diakui secara hukum
harus dihargai
- Pelanggaran atas hak-hak mereka harus
mendapatkan ganti rugi
- Apabila stakeholder ikut dalam pengawasan
corporate governance, maka mereka harus
mendapatkan informasi yang cukup.
8
 PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SELURUH
PEMEGANG SAHAM
~ Semua pemegang saham dari kelompok
yang sama harus diperlakukan sama dan
adil.
~ Praktik-praktik seperti inside trading & self-
dealing, yang bersifat penyalahgunaan
wewenang & kesempatan harus dilarang
~ Setiap kemungkinan / potensi conflict of
interest harus diungkap secara terbuka
9
 PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI
- Pengungkapan menyangkut hasil keuangan,operasi
perusahaan,tujuan perusahaan,kepemilikan saham,
anggota dewan direksi.
- Informasi harus disiapkan & diaudit sesuai standar
yang ditentukan.
- Audit tahunan harus dilakukan oleh auditor independen
untuk mendapatkan keyakinan obyektif.
- Saluran penyebaran informasi harus memberi akses
yang wajar,efisien,tepat waktu untuk pemakai yang
relevan.
10
TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI
 - Anggota dewan bertindak dengan dasar informasi yg
lengkap,beritikad baik,serta atas penelitian yang
cermat,hati-hati,dan paling baik bagi kepentingan
pemegang saham.
- Dewan direksi harus menjamin ketaatan atas hukum
- yang berlaku dan mempertimbangkan kepentingan
stakeholder.
- Dewan direksi harus memenuhi tugas utama
pengelolaan perusahaan dengan good corporate
governance
- Dewan direksi harus mempunyai akses terhadap
informasi yang akurat,relevan,tepat waktu.
11
Prinsip corporate governance untuk beberapa perusahaan
beberapa badan mungkin berbeda, umumnya mempunyai
banyak kesamaan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, ada baiknya
kita mengutip prinsip yang disiapkan oleh Komite Nolan
Di Inggris, yang dinamakan the Seven Principles of Public
Life.
12
 Ketujuh prinsip ini adalah :
- Tidak mementingkan diri sendiri (
selfessness )
- Integritas ( integrity )
- Obyektivitas ( objectivity )
- Keterbukaan ( openness )
- Kejujuran ( honesty )
- Kepemimpinan ( leadership )
- Akuntabilitas ( accountability )
13
D. KEGUNAAN CORPORATE
GOVERNANCE
 Penerapan corporate governance yang baik
akan memberikan keuntungan, sbb :
- Perbaikan dalam komunikasi
- Peningkatan kepercayaan lebih banyak dari
investor
- Perolehan kepercayaan dari kreditor
- Perolehan kepercayaan pelanggan
- Peningkatan efisiensi
- Peningkatan kinerja perusahaan
- Pencegahan penyalahgunaan wewenang
14
 Keuntungan akan memberi dampak positif
secara ekonomis, yaitu :
- Meningkatkan penjualan
- Mudah memperoleh tambahan modal
- Meningkatkan keuntungan
- Meningkatkan nilai saham
15
E.SUMBER KEGAGALAN
CORPORATE GOVERNANCE
Dari sejarah perkembangan corporate governance,
khususnya di Inggris, kita dapat menelusuri
beberapa penyebab kunci kegagalan, yang terjadi
di negara lain termasuk Indonesia.
16
Kegagalan kunci dapat dipilah ke
dalam kelompok besar, sbb :
~ a. Budaya rahasia
~ b. Loyalitas suku
~ c. Kelemahan legislatif
~ d. Kekurangan komitmen
17
~ a. Budaya Rahasia
 Kerahasiaan misalnya merupakan endemi di
masyarakat Inggris, yang masing-masing
individunya sulit untuk membagi informasi dg
orang lain.
 Kebiasaan kerahasiaan berkembang dalam
lingkungan pemerintahan, perusahaan, dan
kegiatan sosial.
Budaya cenderung mendorong suatu sistem tata
Kelola perusahaan secara diam-diam bukan atas
dasar peraturan tertulis yang lengkap,terbuka.
18
~ b. Loyalitas Suku
Di Inggris, sekelompok orang yang mempunyai
latar belakang golongan, pendidikan yang sama &
merasa dapat kerjasama dg baik.
Sayangnya, perasaan menimbulkan kesetiaan
palsu yang tidak pada tempatnya,sehingga
kesalahan seorang kolega cenderung untuk
ditutupi dan dilindungi. Pengalaman membuktikan
meski perusahaan mengalami kegagalan besar,
Para penanggung jawab jarang diadili.
19
~ c. Kelemahan Legislatif
 Banyak peraturan hukum di Indonesia, masih
warisan zaman Hindia-Belanda.
 Untuk Indonesia, bukan hanya peraturan
perundang-undangan yang belum lengkap
atau memadai,tapi penerapan serta
pemaksaan undang-undang dan peraturan
belum sepenuhnya dalam dilakukan.
20
~ d. Kekurangan Komitmen
Para stakeholder mempunyai kepentingan
dan agenda sendiri-sendiri.
Jadi pada hakikatnya para stakeholder ,
kurang mempunyai visi dan keterkaitan erat
pada perusahaan, yang seolah-olah berdiri
sendiri dan terlepas satu dengan yang lain.
21
F. UKURAN CORPORATE
GOVERNANCE
 ~ Tingkat pengguna corporate governance dapat diukur &
diperbandingkan satu sama lain. Beberapa metodologi
untuk mengukur corporate governance sudah
dikembangkan & dapat digunakan oleh para pemakai.
Forum Corporate Governance in Indonesia ( FCGI )
misalnya mengembangkan suatu alat untuk melakukan
penilaian pada corporate governance yang sekaligus dapat
digunakan sebagai audit. Standar & Poor mengembangkan
apa yang mereka namakan corporate governance scores.
Konsep FCGI akan dibahas tersendiri dalam judul ‘ audit
corporate governance ‘ , dan corporate governance score
yang dikembangkan oleh Standard & Poor akan dibahas
berikutnya.
22
 Yang dimaksud dengan corporate
governance adalah hasil penilaian
lembaga pemeringkat (missal
Standard & Poor) sejauh mana
suatu perusahaan melakukan
corporate governance sesuai
dengan pedoman & praktik
terbaik.
# Corporate Governance
Score #
23
1. Struktur dan Pengaruh Kepemilikan
a. Transparansi mengenai kepemilikan
b. Konsentrasi dan pengaruh kepemilikan
2. Hubungan Keuangan Stakeholder
a. Pengaturan,kemudahan akses, dan informasi
pada pertemuan pemegang saham
b. Prosedur voting & rapat pemegang saham
c. Hak-hak kepemilikan (registrasi,kemudahan
transfer, & kesamaan hak-hak kepemilikan)
24
3. Transparansi Keuangan & Keterbukaan Informasi
a. Tipe keterbukaan publik.
b. Kesempatan & akses pada keterbukaan publik.
c. Independen auditor.
4. Struktur serta Proses Dewan & Manajemen
a. Stuktur dewan direksi & komposisi.
b. Peran & kebebasan direksi dari luar.
c. Kompensasi dewan direksi & para eksekutif,evaluasi, &
kebijakan penggantian.
25
# Country Governance
Classification #
 Country Governance
Classification menilai
seberapa jauh lingkungan
eksternal menunjang atau
menghalangi pelaksanaan tata
kelola secara sehat pada
tingkat korporat.
26
Ada 4 fokus penilaian dalam analisis dan
pengukuran, yaitu :
A. Infrastruktur hukum
Sejauhmana tersedia UU & peraturan yang
mencukupi untuk mendukung pelaksanaan tata
kelola pada tingkat korporat dan negara ?
B. Peraturan
Sejauhmana ada badan yang mengatur dan
mengawasi pelaksanaan yang mendukung pe-
laksanaan tata kelola pada tingkat korporat dan
tingkat negara ?
27
C. Infrastruktur Informasi
Sejauhmana sistem akuntansi yang berlaku di
suatu negara mendukung pelaksanaan tata kelola
yang baik, baik di tingkat korporat maupun tingkat
negara ?
D. Infrastruktur Pasar
Sejauhmana fungsi pasar mempunyai pengaruh
pada pelaksanaan tata kelola, baik pada tingkat
korporat maupun tingkat negara ?
28
G. AUDIT CORPORATE
GOVERNANCE
Forum for Corporate Governance (FCGI) telah
mengembangkan alat audit untuk melakukan
penilaian terhadap pelaksanaan corporate
governance dalam suatu perusahaan.Alat dinamakan
FCGI Corporate Governance Self Assessment
Checklist. Alat disebut self assessment karena
alat memang merupakan seperangkat
pertanyaan/kuesioner yang dapat dijawab/diisi
sendiri,lalu perusahaan dapat menilai & menghitung
sendiri skor untuknya
29
Pertanyaan dikelompokkan ke dalam 5 bidang
masing-masing diberi pembobotan tertentu.
Kelima bidang ini, yaitu :
1. Hak-hak pemegang saham ( 20% )
2. Kebijakan corporate governance ( 15% )
3. Praktik corporate governance (30%)
4. Kebijakan dan praktik pengungkapan atau
disclosure ( 20% )
5. Fungsi audit ( 15% )
30
Hal-hal yang dinilai/kuesioner yang diisi
untuk masing-masing bidang,antara lain
disebutkan di bawah ini :
A. Hak-hak pemegang saham
1. Apakah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham
(RUPS) dilakukan sesuai dg UU RI no. 1 / 1995
tentang PT, yaitu 6 bulan sesudah akhir tahun buku.
2. Apakah kepada semua pemegang saham disampaikan
pemberitahuan mengenai RUPS tahunan min.28 hari
sebelum pelaksanaan RUPS
31
3. Apakah ada usaha yang dilaksanakan untuk
mendorong para pemegang saham
menghadiri RUPS (tahunan / khusus) dan
menggunakan hak suaranya.
4. Dan sebagainya (ada 10 kuesioner)
32
B. Kebijakan Corporate Governance
1. Apakah perusahaan mempunyai
kode/Pedoman Corporate Governance
secara tertulis yang secara jelas
menjabarkan hak-hak pemegang
saham,tugas,dan tanggung-jawab dewan
direksi dan dewan komisaris.
33
2. Apakah perusahaan mempunyai
kode/Pedoman Corporate Governance secara
tertulis yang secara jelas menjabarkan aturan-
aturan pengungkapan (rules of disclosure).
3. Apakah kebijakan perusahaan yang
menyangkut investor publik mudah diperoleh
oleh regulator & publik? Apabila ya, dimana
informasi dapat diperoleh?
4. dsb, ( ada 10 kuesioner )
34
C. Praktik Corporate Governance
1. Apakah direksi melakukan pertemuan berkala
secara teratur dengan dewan komisaris?
2. Siapa yang menetapkan rencana strategis dan
rencana usaha yang memberi arahan kepada
direksi dan komisaris untuk menjalankan
tugas & fungsinya.
35
3. Berapa anggota yang duduk dalam
direksi
4. Dan sebagainya (ada 37 kuesioner)
36
D. Kebijakan dan Praktik
Pengungkapan (Disclosure)
1. Apakah perusahaan memberi pemegang
saham & analisis investasi akses yang sama
terhadap informasi ?
2. Apakah perusahaan mempublikasikan hasil
keuangan & analisis manajemen untuk
distribusi kepada analisis
37
3. Apakah perusahaan memindahkan
hasil keuangannya dan analisis
manajemen dalam internet ?
4. Dan sebagainya (ada 8 kuesioner)
38
E. Fungsi Audit
1. Apakah perusahaan mempunyai audit
internal yang efektif ?
2. Apakah perusahaan diaudit oleh auditor
eksternal yang independen ?
3. Apakah perusahaan memiliki komite audit
yang efektif ?
4. Dan sebagainya (ada 9 kuesioner)
39
GOOD GOVERNANCE:
1 Proses penyelenggaraan kekuasaan
negara dalam melaksanakan
penyediaan public goods and service
disebut governance ( pemerintah
atau kepemerintahan), sedang
praktek terbaiknya disebut good
governance (kepemimpinan yang
baik)
40
2. Good governance yang efektif menuntut
adanya “alignment” (koordinasi) yang baik
dan integrasi, profesionalisme serta etos
kerja dan moral yang tinggi.
3. Dengan demikian penerapan konsep good
governance dalam penyelenggaraan
kekuasaan pemerintah negara merupakan
tantangan tersendiri.
41
4. Konsep dasar akuntabilitas
didasarkan pada klarifikasi
responsibilitas manajerial pada tiap
tingkatan dalam organisasi untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan
pada tiap bagian secara efisien dan
efektif.
42
5. Konsep inilah yang membedakan adanya
kegiatan yang terkendali (controllable
activities) dan kegiatan-kegiatan yang
tidak terkendali (uncontrollable activities)
43
Kegiatan yang terkendali merupakan
kegiatan-kegiatan yang secara nyata
dapat dikendalikan oleh seseorang atau
satu pihak.
44
6. Akuntabilitas adalah suatu perwujudan
kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan
atau kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui suatu media pertanggungjawaban
yang di laksanakan secara periodik.
45
7. Dasar-dasar Hukum :
a) TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
b) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999
dengan judul yang sama sebagai tindak
lanjut TAP MPR tersebut.
c) Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah.
46
d) Asas-asas umum penyelenggaraan
negara menurut UU Nomor 28 Tahun
1999 meliputi asas kepastian hukum,
asas tertib penyelenggaraan nagara,
asas kepentingan umum, asas
keterbukaan, asas proporsionalitas,
asas profesionalitas, dan asas
akuntabilitas.
47
Menurut penjelasan undang-undang
tersebut, asas akuntabilitas adalah asas
yang menentukan bahwa setiap
kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan penyelenggaraan
negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
48
8. Hasil analisa secara antropologis-sosiologis
oleh Koentjaraningrat (1978) tentang
mentalite bangsa Indonesia, maka penerapan
prinsip-prinsip good governance (termasuk
prinsip akuntabilitas) adalah sangat relevan.
Menurut Prof. Koentjaraningrat, bangsa
Indonesia memiliki mentalitet negatif yang
tidak mendukung pembangunan bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang modern.
49
a) Mentalitet “ menerabas” (“potong
kompas”), yang berarti ingin cepat
selesai atau ingin cepat terwujud tanpa
memperhatikan proses.
b) Mentalitet “merendahkan mutu”,yang
dimaksudnya adalah asal jadi, yang
penting ada hasilnya tanpa
memperhatikan kualitasnya.
50
9. Kepemerintahan yang baik (good
governance) merupakan isu yang paling
mengemuka dalam pengelolaan
administrasi publik dewasa ini.
Penyelenggaraan pemerintahan tidak
sesuai lagi bagi tatanan masyarakat
yang telah berubah.
51
Pemahaman umum mengenai
governance maupun good governance
(kepemerintahan yang baik) mulai
mengemuka di Indonesia sejak tahun
1990-an dan semakin marak pada tahun
1996. Kepemerintahan yang baik
banyak diperkenalkan oleh lembaga
pemberi pinjaman/bantuan luar negeri
(foreign donor agencees)
52
baik yang bersifat multilateral maupun
bilateral (World Bank, 1994), dimana
istilah tersebut sering dikaitkan dengan
kebijakan pemberi bantuan (aid
policies), dalam arti bahwa good
governance dan government
53
Dijadikan salah satu aspek yang perlu
dipertimbangkan dalam
pemberian bantuan, baik berupa pinjaman
(loan) maupun hibah (grant).
54
10. Kata government dalam bahasa
Inggris seringkali diterjemahkan
sebagai pemerintah dan atau
pemerintahan. Kata ini berasal dari
kata to command atau to order,
meskipun memiliki arti dasar
“perintah”. “Memerintah” diartikan
sebagai menguasai atau mengurus
daerah sebagai bagian dari negara.
55
Pemerintah berarti menunjuk kepada satuan
aparatur atau” pemerintahan” menunjuk pada
kegiatan, perbuatan, atau cara atau urusan
memerintah, misalnya pemerintahan yang adil,
pemerintahan demokratis, pemerintahan
diktator, dan sebagainya.
56
Government diartikan : “ The authoritatif
direction and administration of
the affairs of men/ women in a nation, state,
city, etc”.
57
11.Government berarti : “ The Governing
body of a nation, state, city etc”, adalah
“Lembaga atau badan yang
menyelenggarakan pemeritahan
negara, negara bagian, atau kota
sebagainya”.
58
12. Secara umum istilah goverment memang
lebih mudah dipahami sebagai pemerintah,
yaitu lembaga beserta aparaturnya yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk mengurusi negara dan menjalankan
kehendak rakyat.Sedangkan dalam konsep
good governance,government lebih diarahkan
pada bagaimana meminimalkan peran negara
dan mempromosikan
59
peran dunia usaha/sektor swasta (limitation of
the state’s roles). Governance atau
kepemimpinan diartikan : “ The act,
fact,manner,of governing”/”
Tindakan,fakta,pola,cara-cara penyelenggaraan
pemerintahan.
60
13. Webster’s New Collegiate Dictionary,(1988),
memberikan pengertian:Governance is ”the
act or process of governing”. Good
governance diartikan sebagai:” the act or
process of governing so as to achieve
whatever is good for the society (a moral
interpretation of democracy) or whatever is
considered good by the society (a majority-
governed interpretation of democracy)”
61
14. Cheema(1997) good governance sebagai “
exercising political, economic and
administrative authority to manage a
country’s affairs; and comprising of
mechanisms, processes, and institutions for
citizens and groups to articulate interest,
mediate differences, and exercise rights and
obigations”.
62
15. Tjokroamidjojo (2000) “ Governance artinya :
memerintah-menguasai-mengurus-
mengelola”.
63
16. Konsep governance sebenarnya lebih
kompleks jika dibandingkan dengan
government , karena dalam governance
terdapat tiga komponen/pilar, yaitu :
pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.
Hubungan diantara ketiganya harus dalam
posisi sejajar, setara, dan saling mengontrol
(checks and balances), untuk menghindari
penguasaan atau eksploitasi oleh satu
komponene lainnya.
64
17. Kooiman (1993) memandang governance
sebagai sebuah struktur yang muncul dalam
sistem sosial-politik sebagai hasil dari
tindakan intervensi interaktif diantara
berbagai aktor yang terlibat.
18. Governance, tidak hanya berarti
kepemerintahan sebagai suatu kegiatan,
tetapi juga mengandung arti pengurusan,
pengelolaan,
65
pengarahan,pembinaan,penyelenggaraan dan
bisa juga diartikan pemerintahan. Oleh karena
itu tidak mengherankan apabila terdapat
istilah public governance, private governance,
corporate governance dan banking
governance.
19.Governance sebagai terjemahan dari
pemerintahan kemudian berkembang dan
menjadi populer dengan sebutan
kepemerintahan, sedangkan praktek
terbaiknya disebut kepemerintahan yang
baik(good governance).
66
20.Governance terdiri atas tiga komponen yang
sekaligus menjadi pilar penyangganya, yaitu
: public governance merujuk pada lembaga
pemerintahan, corporate governance
merujuk pada pihak swasta/dunia usaha,
dan civil soviety (masyarakat madani) Untuk
mewujudkan good governance, upaya
pembaharuan pada salah satu pilar mesti
dibarengi dengan pembaharuan pada pilar-
pilar yang lain.
67
21. Kooiman (1993) bahwa “ governace “lebih
merupakan serangkaina proses interaksi
sosial politik antara pemerintah dengan
masyarakat dalam berbagai bidang yang
berkaitan dengan kepentingan masyarakat
dan intervensi pemerintah atas kepentingan-
kepentingan tersebut.
68
22. Secara konseptual pengertian kata baik
(good)dalam istilah kepemerintahan yang
baik (good governance) mengandung dua
kepahaman : (1) nilai-nilai yang menjunjung
tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai-
nilai yang dapat meningkatkan kemampuan
rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional),
kemandirian,pembangunan berkelanjutan
dan keadlian sosial; dan (2) aspek –aspek
fungsional dari pemerintahan yang efektif
dan efesien dalam pelaksanaan tugasnya
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
69
23. Berarti kepemerintahan yang baik
tergantung pada dua hal : (1) orientasi idela
negara yang diarahkan pada pencapaian
tujuan bernegara; Orientasi ideal negara
mengacu pada demokratisasi dalam
kehidupan bernegara dengan komponen-
komponen konstituen atau pemilihnya
seperti : legitimacy, apakah pemerintah
dipilih dan mendapat kepercayaan dari
rakyatnya; accountability atau
akuntabilitas, yaitu kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban
70
atau menjawab dan menerangkan kinerja dan
tindakan seseorang atau badan hukum atau
pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.(2) Pemerintahan yang
berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan
efesien melakukan upaya pencapaian tujuan
bernegara.
71
24. UNDP (1997), governance digambarkan
dengan tiga kaki, yaitu : (1) Economic
governance, meliputi proses-proses
pembuatan keputusan(decision-making
procesess) yang memfasilitasi aktivitas
ekonomi didalam negeri dan interaksi
diantara penyelenggara ekonomi. (2)
Political governance merupakan proses-
proses pembuatan keputusan untuk
formulasi kebijakan. (3) administrative
governance adalah suatu sistem
implementasi kebijakan.
72
25. Institusi dari governance meliputi tiga
domain yaitu, state (negara atau
pemerintahan), private sector (sektor
swasta atau dunia usaha), dan
society(masyarakat), yang saling
berinteraksi dan menjalankan fungsinya
masing-masing. Institusi pemerintahan
berfungsi menciptakan lingkungan politik
dan hukum yang kondusif , sektor swasta
menciptakan pekerjaan dan pendapatan,
73
sedangkan masyarakat berperan aktif dan
positif dalam interaksi sosial melalui
lembaga-lembaga swadaya
masyarakat,organisasi profesi dan lain-lain.
74
26. Hubungan antar ketiga domain dalam
governance ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
Private sector
Society
State
75
dari ketiga domain dalam governance, domain
state menjadi domain yang paling memegang
peranan penting dalam mewujudkan good
governance karena fungsi peraturan yang
memfasilitasi domain sektor dunia usaha
swasta dan masyarakat (society), serta fungsi
administratif penyelenggaraan pemerintahan
melekat pada domain ini.
76
Peran pemerintah melalui kebijakan –
kebijakan publiknya sangat penting dalam
memfasilitasi terjadinya mekanisme pasar yang
benar sehingga penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi di dalam pasar dapat dihindari.
77
Oleh karena itu, upaya-upaya perwujudan ke
arah good governance dapat dimulai dengan
membangun landasan demokratisasi
penyelenggara pemerintahan sehingga dapat
terwujud good government.
78
27. Pinto (1994) istilah
“governance”mengandung arti “praktek
penyelenggaraan kekuasaan dan
kewenangan oleh pemerintah dalam
pengelolaan urusan pemerintahan secara
umum , dan pembangunan ekonomi pada
khususnya”, karena good governance adalah
masalah perimbangan antara:
negara,swasta,.dan masyarakat.
79
Dari aspek pemerintahan (government), good
governance dapat dilihat melalui aspek-aspek :
1. Hukum/kebijakan. Hukum/kebijakan
ditujukan pada perlindungan kebebasan
sosial, politik dan ekonomi.
80
2. Administrative competence and transparency.
Kemampuan membuat perencanaan dan
melakukan implementasi secara efisien,
kemampuan melakukan penyederhanaan
organisasi, penciptaan disiplin dan model
administratif, keterbukaan informasi.
81
3. Desentralisasi.Desentralisasi regional dan
dekonsentrasi di dalam departemen.
4. Penciptaan pasar yang kompetitif.
Penyempurnaan mekanisme pasar,
peningkatan peran pengusaha kecil dan
segmen lain dalam sektor swasta,deregulasi,
dan kemampuan pemerintah dalam
mengelola kebijakan makro ekonomi.
82
28. Prinsip-prinsip Good Governance
1. Praktis dalam arti bahwa prinsip selalu
dapat digunakan terlepas dari waktu atau
saat diterapkan.
2. Relevan dengan sebuah ketentuan yang
bersifat dasar dan luas hingga dengan
demikian menyediakan sebuah
persepektif yang mencangkup banyak
hal.
83
3. Konsisten dalam arti bahwa dalam situasi
yang serupa akan timbul hasil yang
serupa juga.
84
29. UNDP (1997) mengidentifikasi adanya lima
karakteristik, yaitu :
1. Interaction (interaksi), melibatkan tiga
mitra besar: pemerintah, sektor swasta,
dan masyarakat madani, untuk
melaksanakan pengelolaan sumber daya
ekonomi, sosial dan politik.
2. Communication(komunikasi), yang di
dalamnya terdapat beragam sistem
jejaring dalam proses pengelolaan dan
kontribusi terhadap kualitas hasil.
85
3. Self-Enforcing Process (proses penguatan
sendiri), sistem pengelolaan mandiri adalah
kunci keberadaan dan kelangsungan
keteraturan dari berbagai situasi kekacauan
yang disebabkan oleh dinamika dan
perubahan lingkungan, memberikan
kontribusi terhadap partisipasi dan
menggalakkan kemandirian masyarakat, dan
memberikan kesempatan untuk kreatifitas
dan stabilitas untuk berbagai aspek
kepemerintahan yang baik.
86
4. Dynamic (dinamis), keseimbangan berbagai
unsur kekuatan yang kompleks yang
membuahkan persatuan, harmoni, dan
kerjasama untuk pertumbuhan dan
pembangunan berkelanjutan, kedamaian dan
keadilan, dan kesempatan merata untuk
semua sektor dalam masyarakat madani.
87
5. Dynamic Interpendence (saling
ketergantungan yang dinamis), antara
pemerintah, kekuatan pasar dan masyarakat
madani.
88
1. UNDP (1997) menegaskan prinsip-prinsip
good governance sebagai berikut :
1. Partisipasi : setiap warga negara berpatisipasi
dalam pengambilan keputusan, baik secara
langsung maupun melalui institusi yang
mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti
ini dibangun atas dasar kebebasan
berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi
secara konstruktif.
89
2. Taat hukum (rule of law):kerangka hukum yang adil
dan dilaksanakan tanpa diskriminasi, terutama
hukum yang berlaku untuk perlindungan hak azasi
manusia.
3. Transparasi: dibangun atas dasar kebebasan arus
informasi. Informasi mengenai proses pengambilan
keputusan dan pelaksanaan kerja lembaga-lembaga
dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan.
Informasi tersebut harus dapat dipahami dan dapat
dipantau.
90
4. Responsif: Lembaga-lembaga negara/badan usaha
harus berusaha untuk melayani staceholdersnya.
Responsif terhadap aspirasi masyarakat, clientele.
5. Berorientasi Kesepakatan (consensus
orientation):good governance menjadi perantara
kepentingan yang berbeda untuk mendapatkan
pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas,
dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur-
prosedur kerja.
91
6. Kesetaraan (equity): semua warga negara, baik laki-laki maupun
perempuan, mempunyai kesempatan yang sama untuk
meningkatkan atau mempertahankan kesejahteraan mereka.
7. Efektif dan Efisien : Proses-proses dan lembaga-lembaga
menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan
menggunakan sumber-sumber yang tersedia hasilnya sebaik
mungkin.
92
8. Akuntabilitas(accountability): para pembuat
keputusan dalam pemerintahan, sektor
swasta dan masyarakat (civil society)
bertanggung jawab kepada publik dan
lembaga-lembaga staceholders.Akuntabilitas
ini tergantung pada organisasi dan sifat
keputusan yang dibuat, apakah keputusan
tersebut untuk kepentingan internal atau
eksternal organisasi.
93
9. Visi Stratejik (strategic Vision): Para pemimpin dan
publik harus mempunyai perspektif good governance
dan pengembangan sumber daya manusia yang luas
dan jhauh ke depan sejalan dengan apa yang
diperlukan untuk pembangunan.
94
2. BUILD ( 2002 ) mengemukakan 10 (sepuluh)
prinsip tata pemerintahan yang baik antara lain
:
1. Partisipasi : mendorong setiap warga untuk
mempergunakan hak dalam menyampaikan
pendapat dalam proses pengambilan
keputusan, yang menyangkut kepentingan
masyarakat baik secara langsung maupun tak
langsung.
95
2. Penegakan hukum : mewujudkan adanya
penegakan hukum yang adil bagi semua pihak
tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM
dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat.
96
3. Transparansi : menciptakan kepercayaan
timbal balik antara pemerintahan dan
masyarakat melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh
informasi yang akurat dan memadai.
4. Daya tanggap: meningkatkan kepekaan para
penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi
masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraannya.
97
5. Daya tanggap : meningkatkan kepekaan para
penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi
masyarakat tanpa kecuali.
6. Wawasan ke depan : membangun daerah
berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan
mengikutsertakan warga dalam seluruh proses
pembangunan, sehingga warga merasa
memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap
kemajuan daerahnya.
98
7. Akuntabilitas: meningkatkan akuntabilitas para
pengambil keputusan dalam segala bidang
yang menyangkut kepentingan masyarakat
luas.
8. Pengawasan : Meningkatkan upaya
pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan dengan
mengusahakan keterlibatan swasta dan
masyarakat luas.
99
9. Efisien dan efektivitas: menjamin
terselenggaranya pelayanan kepada
masyarakat dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia secara optimal dan
bertanggung jawab.
10. Profesionalisme: meningkatkan kemampuan
dan moral penyelenggara pemerintahan agar
mampu memberi pelayanan yang mudah,
cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau.
100
3. Manan (1999) menyatakan
bahwa “sangat wajar apabila
tuntutan penyelenggaraan
yang baik terutama ditujukan
pada pembaharuan
administrasi negara dan
pembaharuan penegakan
hukum”.
101
4. SANKRI Buku I “ Prinsip-prinsip
Penyelenggaraan Negara” (2003)
menggaris bawahi bahwa “kredibilitas
manajemen pemerintahan pada
negara-negara demokratis
konstitusional di masa mendatang
akan lebih banyak ditentukan oleh
kompetensinya dalam pengelolaan
kebijakan publik”
102
5. Wujud good governance adalah
penyelenggaraan pemerintahan negara
yang solid dan bertanggung jawab,
serta efisien dan efektif, dengan
menjaga kesinergian interaksi yang
kontruktif diantara doamin-domain
negara(state), sektor swasta dan
masyarakat (society).
103
6. Manajemen Perubahan dan Good Governance.
1. Terlalu cepat puas.
2. Tim (Koalisi) pengarah yang cukup efektif gagal.
3. Mencibir kekuatan visi dan Komunikasi visi dan styrategi.
4. Membiarkan “tembok penghalan” visi baru
5. Gagal menciptakan sukses jangka pendek
6. Jangan terlalu cepat mengatakan sukses
7. Lupa menjangkar perubahan agar berurat berakar dalam
budaya organisasi.
104
7. Metoda reformasi yang biasa dilakukan dalam
perubahan organisasi adalah :
a. Reformasi di segala bidang
b. Restrukturisasi
c. Rekayasa Ulang
105
d. Bervisi dan bermisi
e. Kebijakan, program, dan kegiatan 4 P Pembangunan
f. Pelaporan LAKIP
g. Perubahyan Strategi
h.Perubahan Budaya organisasi
106
8. Langkah-langkah perubahan
organisasi adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan makna urgensi perubahan
b. menciptakan koalisi pengarah yang kuat
c. mengembangan dan mengkomunikasikan
visi dan strategi
107
d.memberdayakan orang/organisasi/masyarakat
untuk melakukan tindakan
e Menghasilkan sukses jangka pendek
f Konsolidasi capaian kinerja dan menghasilkan
lebih banyak lagi perubahan
g Melembagakan ancangan baru dalam budaya
organisasi.
108
9 Manajemen versus Kepemimpin
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
Perencanaan dan pengnggaran Menentukan arah
Pengorganisasian dan
penyusunan staf
Mengarahkan karyawan/wati
Pengendalian dan pemecahan
masalah
Memberi motivasi dan inspirasi
Menghasilkan suatu taraf
fasilitasi peramalan dan
keteraturan dan kemungkinan
menghasilkan kinerja jangka
pendek yang diharapkan oleh
para pihak yang berkepentingan
Melakukan perubahan hingga
taraf akhir dan kemungkinan
perubahan yang sangat
bermanfaat (reformafasi yang
berhasil)
109
10. Prinsip-prinsip Akuntabilitas
a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh
staf instasi untuk melakukan pengelolaan
pelaksanaan misi agar akuntabel.
b. Harus merupakan suatu sistem yang dapat
menjamin penggunaan sumber-sumber daya
konsisten dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku,
c. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ,
110
d. Harus berorientasi pada pencapaian visi
& misi serta hasil dan manfaat yang
diperoleh,
e. Harus jujur, objektif, transparan, dan
inovatif sebagai katalisator perubahan
manajemen instasi pemerintah dalam
bentuk pemutakhiran metode dan teknik
pengukuran kinerja dan penyusunan
laporan akuntabilitas.
111
11. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja
a. Mendukung upaya mengembangkan
budaya kinerja dan mengubah cara
berpikir agar berorientasi pada proses dan
hasil kerja.
b. Mengikat unit kerja atau pegawai terkait
untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajemen secara benar.
112
c. Mempermudah identifikasi tahapan-
tahapan mana yang lemah dan harus
diperbaiki.
d. Menghindari “penumpukan “ pekerjaan
pada satu tahapan tertentu , yang
memungkinkan terjadinya
“rekayasa”rencana dan realisasi sasaran /
target kinerja.

More Related Content

Similar to Materi Perkuliahan 1 - Pengantar GCG.ppt

Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Yohanes Agung Nugroho
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...Royhan Jamaan
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...Cut Amanda Pravitadewi
 
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{DonnieChrysnabudi
 
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...Charviano Hardika
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...Febi Nofita Sari
 
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017khansaranindia
 
Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...
Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...
Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...Shandy Aditya
 
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptxETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptxsulaihawati1
 
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...Charviano Hardika
 
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNyariCuan
 
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...El Shaddai Sandhy Pustap
 
Definisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceDefinisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceAyip Darmawan
 
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptxKelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptxssuser28d19b
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...lexipel
 

Similar to Materi Perkuliahan 1 - Pengantar GCG.ppt (20)

Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...Si   pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
Si pi, yohanes agung nugroho, hapzi ali, sistem informasi, konsep dasar pen...
 
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
be gg, royhan jamaan, hapzi ali, corporate governance, universitas mercu buan...
 
Gcg principle
Gcg principleGcg principle
Gcg principle
 
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
Begg, cut amanda pravitadewi, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma,corporate cult...
 
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
Pengendalian dan Tata Kelola Perusahaan{{{
 
Materi app iii
Materi app iiiMateri app iii
Materi app iii
 
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra
Materi   9 16 tata kelola perusahaan-raMateri   9 16 tata kelola perusahaan-ra
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra
 
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021Materi   9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
Materi 9 16 tata kelola perusahaan-ra2021
 
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
14, BE&GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Ethics and Business,Corporate Govern...
 
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
BE & GG, Febi Nofita Sari, Hapzi Ali, The Corporate Culture: infact and impli...
 
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
(06) sim,khansa ranindia, hapzi ali akuntansi, universitas mercu buana, 2017
 
Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...
Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...
Business Ethic Chap 10: DECISION MAKING CORPORATE GOVERNANCE ACCOUNTING AND F...
 
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptxETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
ETIKA DAN TATA KELOLA PERUSAHAAN GROUP A.pptx
 
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
1, BE & GG, Charviano Hardika, Hapzi Ali, Concepts and Theories of Business E...
 
Etika
EtikaEtika
Etika
 
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdfNASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
NASKAH BUKU LENGKAP CORPORATE GOVERNANCE.pdf
 
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
BE&GG, El shaddai Sandhy, Hapzi Ali, The Corporate Culture Infact and Implica...
 
Definisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate GovernanceDefinisi Good Corporate Governance
Definisi Good Corporate Governance
 
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptxKelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
Kelompok 1 - MANAGEMENT STRATEGIC.pptx
 
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
15, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, quiz and forum theory and practice of...
 

Recently uploaded

Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptmuhammadarsyad77
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptxloegtyatmadji
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptzulfikar425966
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121tubagus30
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh Cityjaanualu31
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsunghaechanlee650
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 

Recently uploaded (17)

Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 

Materi Perkuliahan 1 - Pengantar GCG.ppt

  • 1. 1 PRINSIP DAN KONSEP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
  • 2. 2 A. SEJARAH TIMBULNYA CORPORATE GOVERNANCE  PEMICU TIMBULNYA CORPORATE GOVERNANCE Corporate Governance merupakan suatu keharusan dan kebutuhan vital serta sudah merupakan tuntutan masyarakat.  ELEMEN CORPORATE GOVERNANCE Semacam aturan atau elemen umum yang perlu dikembangkan oleh setiap organisasi, sbb : - Ada identifikasi untuk setiap bagian. - Ada definisi tujuannya. - Bagaimana tujuan dicapai. - Kriteria keanggotaan atau kepemilikan. - Bagaimana bagian diatur. - Bagaimana bagian saling berhubungan. - Bagaimana kinerja bagian diukur. - Bagaimana pengaturan penghentian keanggotaan atau kepemilikan.
  • 3. 3 B. PENGERTIAN CORPORATE GOVERNANCE  DEFINISI CORPORATE GOVERNANCE  Corporate Governance is the system by which companies are directed and controlled  Corporate Governance is about promoting corporate fairness, transparency, and accountabilty  Corporate Governance is the way a company is organized and managed to ensure that all finansial stakeholders receive their fair share of a company,s earning and assets.  HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN dan CORPORATE GOVERNANCE  Corporate Governance adalah satu sistem, bagaimana suatu perusahaan dikendalikan dan diawasi.
  • 4. 4  Pemeran kunci dalam corporate governance * Beberapa pemeran kunci / pemeran utama, yaitu : Manager, adalah Pihak yang menempati posisi strategis karena pengetahuan & pengambilan keputusan sehari-hari mereka. Direksi, adalah Pihak yang memegang otoritas formal & legal mengenai seluruh kebijakan perusahaan. Pemegang Saham, baik individu maupun entitas yang mempunyai taruhan terbesar dalam perusahaan karena merekalah pemiliknya. Karyawan, khususnya yang tergabung dalam serikat buruh / yang memiliki sebagian saham karena mereka ikut pula dalam penentuan kebijakan perusahaan. Pemerintah, pihak yang terlibat melalui regulasi, undang-undang, dan pemberian izin-izin untuk kegiatan tertentu. Kreditor, pihak yg memberi utang pada perusahaan, sedikit banyak mempunyai pengaruh & mempengaruhi kebijakan perusahaan.
  • 5. 5 C. PRINSIP CORPORATE GOVERNANCE  Ada lima prinsip utama yang sekaligus merupakan aspek dasar corporate governance, yaitu : 1. Perlindungan hak-hak pemegang saham (the rights of shareholders) 2. Perlakuan yang sama terhadap seluruh pemegang saham (the equitable treatment of shareholders) 3. Peranan stakeholder yang terkait dengan perusahaan (the role of stakeholders) 4. Pengungkapan & transparansi (disclosure and transparency) 5. Tanggung jawab Dewan Direksi (the responsibilities of the Board)
  • 6. 6  PERLINDUNGAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM Kerangka kerja corporate governance harus mampu melindungi hak-hak pemegang saham, berupa : ~ Hak-hak untuk memperoleh metode yang aman atas pencatatan kepemilikan,melakukan pemindahan saham,memperoleh informasi mengenai perusahaan,memberi pendapat & suara dalam rapat umum pemegang saham,memilih anggota dewan direksi & dewan komisaris, & mendapatkan laba perusahaan. ~ Hak untuk memperoleh informasi & berpartisipasi secara memadai menyangkut perubahan perusahaan secara fundamental. ~ Hak untuk memperoleh informasi mengenai hak khusus pemegang saham tertentu yang memberikan hak pengendalian secara tdk seimbang
  • 7. 7  PERANAN STAKEHOLDER YANG TERKAIT DENGAN PERUSAHAAN Dalam kerangka kerja corporate governance harus mengakui hak-hak stakeholder, yaitu : - Hak-hak stakeholder yang diakui secara hukum harus dihargai - Pelanggaran atas hak-hak mereka harus mendapatkan ganti rugi - Apabila stakeholder ikut dalam pengawasan corporate governance, maka mereka harus mendapatkan informasi yang cukup.
  • 8. 8  PERLAKUAN YANG SAMA TERHADAP SELURUH PEMEGANG SAHAM ~ Semua pemegang saham dari kelompok yang sama harus diperlakukan sama dan adil. ~ Praktik-praktik seperti inside trading & self- dealing, yang bersifat penyalahgunaan wewenang & kesempatan harus dilarang ~ Setiap kemungkinan / potensi conflict of interest harus diungkap secara terbuka
  • 9. 9  PENGUNGKAPAN DAN TRANSPARANSI - Pengungkapan menyangkut hasil keuangan,operasi perusahaan,tujuan perusahaan,kepemilikan saham, anggota dewan direksi. - Informasi harus disiapkan & diaudit sesuai standar yang ditentukan. - Audit tahunan harus dilakukan oleh auditor independen untuk mendapatkan keyakinan obyektif. - Saluran penyebaran informasi harus memberi akses yang wajar,efisien,tepat waktu untuk pemakai yang relevan.
  • 10. 10 TANGGUNG JAWAB DEWAN DIREKSI  - Anggota dewan bertindak dengan dasar informasi yg lengkap,beritikad baik,serta atas penelitian yang cermat,hati-hati,dan paling baik bagi kepentingan pemegang saham. - Dewan direksi harus menjamin ketaatan atas hukum - yang berlaku dan mempertimbangkan kepentingan stakeholder. - Dewan direksi harus memenuhi tugas utama pengelolaan perusahaan dengan good corporate governance - Dewan direksi harus mempunyai akses terhadap informasi yang akurat,relevan,tepat waktu.
  • 11. 11 Prinsip corporate governance untuk beberapa perusahaan beberapa badan mungkin berbeda, umumnya mempunyai banyak kesamaan. Untuk memberikan gambaran yang lebih luas, ada baiknya kita mengutip prinsip yang disiapkan oleh Komite Nolan Di Inggris, yang dinamakan the Seven Principles of Public Life.
  • 12. 12  Ketujuh prinsip ini adalah : - Tidak mementingkan diri sendiri ( selfessness ) - Integritas ( integrity ) - Obyektivitas ( objectivity ) - Keterbukaan ( openness ) - Kejujuran ( honesty ) - Kepemimpinan ( leadership ) - Akuntabilitas ( accountability )
  • 13. 13 D. KEGUNAAN CORPORATE GOVERNANCE  Penerapan corporate governance yang baik akan memberikan keuntungan, sbb : - Perbaikan dalam komunikasi - Peningkatan kepercayaan lebih banyak dari investor - Perolehan kepercayaan dari kreditor - Perolehan kepercayaan pelanggan - Peningkatan efisiensi - Peningkatan kinerja perusahaan - Pencegahan penyalahgunaan wewenang
  • 14. 14  Keuntungan akan memberi dampak positif secara ekonomis, yaitu : - Meningkatkan penjualan - Mudah memperoleh tambahan modal - Meningkatkan keuntungan - Meningkatkan nilai saham
  • 15. 15 E.SUMBER KEGAGALAN CORPORATE GOVERNANCE Dari sejarah perkembangan corporate governance, khususnya di Inggris, kita dapat menelusuri beberapa penyebab kunci kegagalan, yang terjadi di negara lain termasuk Indonesia.
  • 16. 16 Kegagalan kunci dapat dipilah ke dalam kelompok besar, sbb : ~ a. Budaya rahasia ~ b. Loyalitas suku ~ c. Kelemahan legislatif ~ d. Kekurangan komitmen
  • 17. 17 ~ a. Budaya Rahasia  Kerahasiaan misalnya merupakan endemi di masyarakat Inggris, yang masing-masing individunya sulit untuk membagi informasi dg orang lain.  Kebiasaan kerahasiaan berkembang dalam lingkungan pemerintahan, perusahaan, dan kegiatan sosial. Budaya cenderung mendorong suatu sistem tata Kelola perusahaan secara diam-diam bukan atas dasar peraturan tertulis yang lengkap,terbuka.
  • 18. 18 ~ b. Loyalitas Suku Di Inggris, sekelompok orang yang mempunyai latar belakang golongan, pendidikan yang sama & merasa dapat kerjasama dg baik. Sayangnya, perasaan menimbulkan kesetiaan palsu yang tidak pada tempatnya,sehingga kesalahan seorang kolega cenderung untuk ditutupi dan dilindungi. Pengalaman membuktikan meski perusahaan mengalami kegagalan besar, Para penanggung jawab jarang diadili.
  • 19. 19 ~ c. Kelemahan Legislatif  Banyak peraturan hukum di Indonesia, masih warisan zaman Hindia-Belanda.  Untuk Indonesia, bukan hanya peraturan perundang-undangan yang belum lengkap atau memadai,tapi penerapan serta pemaksaan undang-undang dan peraturan belum sepenuhnya dalam dilakukan.
  • 20. 20 ~ d. Kekurangan Komitmen Para stakeholder mempunyai kepentingan dan agenda sendiri-sendiri. Jadi pada hakikatnya para stakeholder , kurang mempunyai visi dan keterkaitan erat pada perusahaan, yang seolah-olah berdiri sendiri dan terlepas satu dengan yang lain.
  • 21. 21 F. UKURAN CORPORATE GOVERNANCE  ~ Tingkat pengguna corporate governance dapat diukur & diperbandingkan satu sama lain. Beberapa metodologi untuk mengukur corporate governance sudah dikembangkan & dapat digunakan oleh para pemakai. Forum Corporate Governance in Indonesia ( FCGI ) misalnya mengembangkan suatu alat untuk melakukan penilaian pada corporate governance yang sekaligus dapat digunakan sebagai audit. Standar & Poor mengembangkan apa yang mereka namakan corporate governance scores. Konsep FCGI akan dibahas tersendiri dalam judul ‘ audit corporate governance ‘ , dan corporate governance score yang dikembangkan oleh Standard & Poor akan dibahas berikutnya.
  • 22. 22  Yang dimaksud dengan corporate governance adalah hasil penilaian lembaga pemeringkat (missal Standard & Poor) sejauh mana suatu perusahaan melakukan corporate governance sesuai dengan pedoman & praktik terbaik. # Corporate Governance Score #
  • 23. 23 1. Struktur dan Pengaruh Kepemilikan a. Transparansi mengenai kepemilikan b. Konsentrasi dan pengaruh kepemilikan 2. Hubungan Keuangan Stakeholder a. Pengaturan,kemudahan akses, dan informasi pada pertemuan pemegang saham b. Prosedur voting & rapat pemegang saham c. Hak-hak kepemilikan (registrasi,kemudahan transfer, & kesamaan hak-hak kepemilikan)
  • 24. 24 3. Transparansi Keuangan & Keterbukaan Informasi a. Tipe keterbukaan publik. b. Kesempatan & akses pada keterbukaan publik. c. Independen auditor. 4. Struktur serta Proses Dewan & Manajemen a. Stuktur dewan direksi & komposisi. b. Peran & kebebasan direksi dari luar. c. Kompensasi dewan direksi & para eksekutif,evaluasi, & kebijakan penggantian.
  • 25. 25 # Country Governance Classification #  Country Governance Classification menilai seberapa jauh lingkungan eksternal menunjang atau menghalangi pelaksanaan tata kelola secara sehat pada tingkat korporat.
  • 26. 26 Ada 4 fokus penilaian dalam analisis dan pengukuran, yaitu : A. Infrastruktur hukum Sejauhmana tersedia UU & peraturan yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan tata kelola pada tingkat korporat dan negara ? B. Peraturan Sejauhmana ada badan yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan yang mendukung pe- laksanaan tata kelola pada tingkat korporat dan tingkat negara ?
  • 27. 27 C. Infrastruktur Informasi Sejauhmana sistem akuntansi yang berlaku di suatu negara mendukung pelaksanaan tata kelola yang baik, baik di tingkat korporat maupun tingkat negara ? D. Infrastruktur Pasar Sejauhmana fungsi pasar mempunyai pengaruh pada pelaksanaan tata kelola, baik pada tingkat korporat maupun tingkat negara ?
  • 28. 28 G. AUDIT CORPORATE GOVERNANCE Forum for Corporate Governance (FCGI) telah mengembangkan alat audit untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan corporate governance dalam suatu perusahaan.Alat dinamakan FCGI Corporate Governance Self Assessment Checklist. Alat disebut self assessment karena alat memang merupakan seperangkat pertanyaan/kuesioner yang dapat dijawab/diisi sendiri,lalu perusahaan dapat menilai & menghitung sendiri skor untuknya
  • 29. 29 Pertanyaan dikelompokkan ke dalam 5 bidang masing-masing diberi pembobotan tertentu. Kelima bidang ini, yaitu : 1. Hak-hak pemegang saham ( 20% ) 2. Kebijakan corporate governance ( 15% ) 3. Praktik corporate governance (30%) 4. Kebijakan dan praktik pengungkapan atau disclosure ( 20% ) 5. Fungsi audit ( 15% )
  • 30. 30 Hal-hal yang dinilai/kuesioner yang diisi untuk masing-masing bidang,antara lain disebutkan di bawah ini : A. Hak-hak pemegang saham 1. Apakah Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham (RUPS) dilakukan sesuai dg UU RI no. 1 / 1995 tentang PT, yaitu 6 bulan sesudah akhir tahun buku. 2. Apakah kepada semua pemegang saham disampaikan pemberitahuan mengenai RUPS tahunan min.28 hari sebelum pelaksanaan RUPS
  • 31. 31 3. Apakah ada usaha yang dilaksanakan untuk mendorong para pemegang saham menghadiri RUPS (tahunan / khusus) dan menggunakan hak suaranya. 4. Dan sebagainya (ada 10 kuesioner)
  • 32. 32 B. Kebijakan Corporate Governance 1. Apakah perusahaan mempunyai kode/Pedoman Corporate Governance secara tertulis yang secara jelas menjabarkan hak-hak pemegang saham,tugas,dan tanggung-jawab dewan direksi dan dewan komisaris.
  • 33. 33 2. Apakah perusahaan mempunyai kode/Pedoman Corporate Governance secara tertulis yang secara jelas menjabarkan aturan- aturan pengungkapan (rules of disclosure). 3. Apakah kebijakan perusahaan yang menyangkut investor publik mudah diperoleh oleh regulator & publik? Apabila ya, dimana informasi dapat diperoleh? 4. dsb, ( ada 10 kuesioner )
  • 34. 34 C. Praktik Corporate Governance 1. Apakah direksi melakukan pertemuan berkala secara teratur dengan dewan komisaris? 2. Siapa yang menetapkan rencana strategis dan rencana usaha yang memberi arahan kepada direksi dan komisaris untuk menjalankan tugas & fungsinya.
  • 35. 35 3. Berapa anggota yang duduk dalam direksi 4. Dan sebagainya (ada 37 kuesioner)
  • 36. 36 D. Kebijakan dan Praktik Pengungkapan (Disclosure) 1. Apakah perusahaan memberi pemegang saham & analisis investasi akses yang sama terhadap informasi ? 2. Apakah perusahaan mempublikasikan hasil keuangan & analisis manajemen untuk distribusi kepada analisis
  • 37. 37 3. Apakah perusahaan memindahkan hasil keuangannya dan analisis manajemen dalam internet ? 4. Dan sebagainya (ada 8 kuesioner)
  • 38. 38 E. Fungsi Audit 1. Apakah perusahaan mempunyai audit internal yang efektif ? 2. Apakah perusahaan diaudit oleh auditor eksternal yang independen ? 3. Apakah perusahaan memiliki komite audit yang efektif ? 4. Dan sebagainya (ada 9 kuesioner)
  • 39. 39 GOOD GOVERNANCE: 1 Proses penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public goods and service disebut governance ( pemerintah atau kepemerintahan), sedang praktek terbaiknya disebut good governance (kepemimpinan yang baik)
  • 40. 40 2. Good governance yang efektif menuntut adanya “alignment” (koordinasi) yang baik dan integrasi, profesionalisme serta etos kerja dan moral yang tinggi. 3. Dengan demikian penerapan konsep good governance dalam penyelenggaraan kekuasaan pemerintah negara merupakan tantangan tersendiri.
  • 41. 41 4. Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klarifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap bagian secara efisien dan efektif.
  • 42. 42 5. Konsep inilah yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali (controllable activities) dan kegiatan-kegiatan yang tidak terkendali (uncontrollable activities)
  • 43. 43 Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan-kegiatan yang secara nyata dapat dikendalikan oleh seseorang atau satu pihak.
  • 44. 44 6. Akuntabilitas adalah suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang di laksanakan secara periodik.
  • 45. 45 7. Dasar-dasar Hukum : a) TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme b) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 dengan judul yang sama sebagai tindak lanjut TAP MPR tersebut. c) Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah.
  • 46. 46 d) Asas-asas umum penyelenggaraan negara menurut UU Nomor 28 Tahun 1999 meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan nagara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas, dan asas akuntabilitas.
  • 47. 47 Menurut penjelasan undang-undang tersebut, asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • 48. 48 8. Hasil analisa secara antropologis-sosiologis oleh Koentjaraningrat (1978) tentang mentalite bangsa Indonesia, maka penerapan prinsip-prinsip good governance (termasuk prinsip akuntabilitas) adalah sangat relevan. Menurut Prof. Koentjaraningrat, bangsa Indonesia memiliki mentalitet negatif yang tidak mendukung pembangunan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang modern.
  • 49. 49 a) Mentalitet “ menerabas” (“potong kompas”), yang berarti ingin cepat selesai atau ingin cepat terwujud tanpa memperhatikan proses. b) Mentalitet “merendahkan mutu”,yang dimaksudnya adalah asal jadi, yang penting ada hasilnya tanpa memperhatikan kualitasnya.
  • 50. 50 9. Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Penyelenggaraan pemerintahan tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang telah berubah.
  • 51. 51 Pemahaman umum mengenai governance maupun good governance (kepemerintahan yang baik) mulai mengemuka di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin marak pada tahun 1996. Kepemerintahan yang baik banyak diperkenalkan oleh lembaga pemberi pinjaman/bantuan luar negeri (foreign donor agencees)
  • 52. 52 baik yang bersifat multilateral maupun bilateral (World Bank, 1994), dimana istilah tersebut sering dikaitkan dengan kebijakan pemberi bantuan (aid policies), dalam arti bahwa good governance dan government
  • 53. 53 Dijadikan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian bantuan, baik berupa pinjaman (loan) maupun hibah (grant).
  • 54. 54 10. Kata government dalam bahasa Inggris seringkali diterjemahkan sebagai pemerintah dan atau pemerintahan. Kata ini berasal dari kata to command atau to order, meskipun memiliki arti dasar “perintah”. “Memerintah” diartikan sebagai menguasai atau mengurus daerah sebagai bagian dari negara.
  • 55. 55 Pemerintah berarti menunjuk kepada satuan aparatur atau” pemerintahan” menunjuk pada kegiatan, perbuatan, atau cara atau urusan memerintah, misalnya pemerintahan yang adil, pemerintahan demokratis, pemerintahan diktator, dan sebagainya.
  • 56. 56 Government diartikan : “ The authoritatif direction and administration of the affairs of men/ women in a nation, state, city, etc”.
  • 57. 57 11.Government berarti : “ The Governing body of a nation, state, city etc”, adalah “Lembaga atau badan yang menyelenggarakan pemeritahan negara, negara bagian, atau kota sebagainya”.
  • 58. 58 12. Secara umum istilah goverment memang lebih mudah dipahami sebagai pemerintah, yaitu lembaga beserta aparaturnya yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk mengurusi negara dan menjalankan kehendak rakyat.Sedangkan dalam konsep good governance,government lebih diarahkan pada bagaimana meminimalkan peran negara dan mempromosikan
  • 59. 59 peran dunia usaha/sektor swasta (limitation of the state’s roles). Governance atau kepemimpinan diartikan : “ The act, fact,manner,of governing”/” Tindakan,fakta,pola,cara-cara penyelenggaraan pemerintahan.
  • 60. 60 13. Webster’s New Collegiate Dictionary,(1988), memberikan pengertian:Governance is ”the act or process of governing”. Good governance diartikan sebagai:” the act or process of governing so as to achieve whatever is good for the society (a moral interpretation of democracy) or whatever is considered good by the society (a majority- governed interpretation of democracy)”
  • 61. 61 14. Cheema(1997) good governance sebagai “ exercising political, economic and administrative authority to manage a country’s affairs; and comprising of mechanisms, processes, and institutions for citizens and groups to articulate interest, mediate differences, and exercise rights and obigations”.
  • 62. 62 15. Tjokroamidjojo (2000) “ Governance artinya : memerintah-menguasai-mengurus- mengelola”.
  • 63. 63 16. Konsep governance sebenarnya lebih kompleks jika dibandingkan dengan government , karena dalam governance terdapat tiga komponen/pilar, yaitu : pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Hubungan diantara ketiganya harus dalam posisi sejajar, setara, dan saling mengontrol (checks and balances), untuk menghindari penguasaan atau eksploitasi oleh satu komponene lainnya.
  • 64. 64 17. Kooiman (1993) memandang governance sebagai sebuah struktur yang muncul dalam sistem sosial-politik sebagai hasil dari tindakan intervensi interaktif diantara berbagai aktor yang terlibat. 18. Governance, tidak hanya berarti kepemerintahan sebagai suatu kegiatan, tetapi juga mengandung arti pengurusan, pengelolaan,
  • 65. 65 pengarahan,pembinaan,penyelenggaraan dan bisa juga diartikan pemerintahan. Oleh karena itu tidak mengherankan apabila terdapat istilah public governance, private governance, corporate governance dan banking governance. 19.Governance sebagai terjemahan dari pemerintahan kemudian berkembang dan menjadi populer dengan sebutan kepemerintahan, sedangkan praktek terbaiknya disebut kepemerintahan yang baik(good governance).
  • 66. 66 20.Governance terdiri atas tiga komponen yang sekaligus menjadi pilar penyangganya, yaitu : public governance merujuk pada lembaga pemerintahan, corporate governance merujuk pada pihak swasta/dunia usaha, dan civil soviety (masyarakat madani) Untuk mewujudkan good governance, upaya pembaharuan pada salah satu pilar mesti dibarengi dengan pembaharuan pada pilar- pilar yang lain.
  • 67. 67 21. Kooiman (1993) bahwa “ governace “lebih merupakan serangkaina proses interaksi sosial politik antara pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas kepentingan- kepentingan tersebut.
  • 68. 68 22. Secara konseptual pengertian kata baik (good)dalam istilah kepemerintahan yang baik (good governance) mengandung dua kepahaman : (1) nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat, dan nilai- nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan (nasional), kemandirian,pembangunan berkelanjutan dan keadlian sosial; dan (2) aspek –aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efesien dalam pelaksanaan tugasnya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
  • 69. 69 23. Berarti kepemerintahan yang baik tergantung pada dua hal : (1) orientasi idela negara yang diarahkan pada pencapaian tujuan bernegara; Orientasi ideal negara mengacu pada demokratisasi dalam kehidupan bernegara dengan komponen- komponen konstituen atau pemilihnya seperti : legitimacy, apakah pemerintah dipilih dan mendapat kepercayaan dari rakyatnya; accountability atau akuntabilitas, yaitu kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban
  • 70. 70 atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang atau badan hukum atau pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.(2) Pemerintahan yang berfungsi secara ideal, yaitu secara efektif dan efesien melakukan upaya pencapaian tujuan bernegara.
  • 71. 71 24. UNDP (1997), governance digambarkan dengan tiga kaki, yaitu : (1) Economic governance, meliputi proses-proses pembuatan keputusan(decision-making procesess) yang memfasilitasi aktivitas ekonomi didalam negeri dan interaksi diantara penyelenggara ekonomi. (2) Political governance merupakan proses- proses pembuatan keputusan untuk formulasi kebijakan. (3) administrative governance adalah suatu sistem implementasi kebijakan.
  • 72. 72 25. Institusi dari governance meliputi tiga domain yaitu, state (negara atau pemerintahan), private sector (sektor swasta atau dunia usaha), dan society(masyarakat), yang saling berinteraksi dan menjalankan fungsinya masing-masing. Institusi pemerintahan berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif , sektor swasta menciptakan pekerjaan dan pendapatan,
  • 73. 73 sedangkan masyarakat berperan aktif dan positif dalam interaksi sosial melalui lembaga-lembaga swadaya masyarakat,organisasi profesi dan lain-lain.
  • 74. 74 26. Hubungan antar ketiga domain dalam governance ini dapat dilihat pada gambar berikut ini. Private sector Society State
  • 75. 75 dari ketiga domain dalam governance, domain state menjadi domain yang paling memegang peranan penting dalam mewujudkan good governance karena fungsi peraturan yang memfasilitasi domain sektor dunia usaha swasta dan masyarakat (society), serta fungsi administratif penyelenggaraan pemerintahan melekat pada domain ini.
  • 76. 76 Peran pemerintah melalui kebijakan – kebijakan publiknya sangat penting dalam memfasilitasi terjadinya mekanisme pasar yang benar sehingga penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di dalam pasar dapat dihindari.
  • 77. 77 Oleh karena itu, upaya-upaya perwujudan ke arah good governance dapat dimulai dengan membangun landasan demokratisasi penyelenggara pemerintahan sehingga dapat terwujud good government.
  • 78. 78 27. Pinto (1994) istilah “governance”mengandung arti “praktek penyelenggaraan kekuasaan dan kewenangan oleh pemerintah dalam pengelolaan urusan pemerintahan secara umum , dan pembangunan ekonomi pada khususnya”, karena good governance adalah masalah perimbangan antara: negara,swasta,.dan masyarakat.
  • 79. 79 Dari aspek pemerintahan (government), good governance dapat dilihat melalui aspek-aspek : 1. Hukum/kebijakan. Hukum/kebijakan ditujukan pada perlindungan kebebasan sosial, politik dan ekonomi.
  • 80. 80 2. Administrative competence and transparency. Kemampuan membuat perencanaan dan melakukan implementasi secara efisien, kemampuan melakukan penyederhanaan organisasi, penciptaan disiplin dan model administratif, keterbukaan informasi.
  • 81. 81 3. Desentralisasi.Desentralisasi regional dan dekonsentrasi di dalam departemen. 4. Penciptaan pasar yang kompetitif. Penyempurnaan mekanisme pasar, peningkatan peran pengusaha kecil dan segmen lain dalam sektor swasta,deregulasi, dan kemampuan pemerintah dalam mengelola kebijakan makro ekonomi.
  • 82. 82 28. Prinsip-prinsip Good Governance 1. Praktis dalam arti bahwa prinsip selalu dapat digunakan terlepas dari waktu atau saat diterapkan. 2. Relevan dengan sebuah ketentuan yang bersifat dasar dan luas hingga dengan demikian menyediakan sebuah persepektif yang mencangkup banyak hal.
  • 83. 83 3. Konsisten dalam arti bahwa dalam situasi yang serupa akan timbul hasil yang serupa juga.
  • 84. 84 29. UNDP (1997) mengidentifikasi adanya lima karakteristik, yaitu : 1. Interaction (interaksi), melibatkan tiga mitra besar: pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat madani, untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya ekonomi, sosial dan politik. 2. Communication(komunikasi), yang di dalamnya terdapat beragam sistem jejaring dalam proses pengelolaan dan kontribusi terhadap kualitas hasil.
  • 85. 85 3. Self-Enforcing Process (proses penguatan sendiri), sistem pengelolaan mandiri adalah kunci keberadaan dan kelangsungan keteraturan dari berbagai situasi kekacauan yang disebabkan oleh dinamika dan perubahan lingkungan, memberikan kontribusi terhadap partisipasi dan menggalakkan kemandirian masyarakat, dan memberikan kesempatan untuk kreatifitas dan stabilitas untuk berbagai aspek kepemerintahan yang baik.
  • 86. 86 4. Dynamic (dinamis), keseimbangan berbagai unsur kekuatan yang kompleks yang membuahkan persatuan, harmoni, dan kerjasama untuk pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan, kedamaian dan keadilan, dan kesempatan merata untuk semua sektor dalam masyarakat madani.
  • 87. 87 5. Dynamic Interpendence (saling ketergantungan yang dinamis), antara pemerintah, kekuatan pasar dan masyarakat madani.
  • 88. 88 1. UNDP (1997) menegaskan prinsip-prinsip good governance sebagai berikut : 1. Partisipasi : setiap warga negara berpatisipasi dalam pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui institusi yang mewakili kepentingannya. Partisipasi seperti ini dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara konstruktif.
  • 89. 89 2. Taat hukum (rule of law):kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa diskriminasi, terutama hukum yang berlaku untuk perlindungan hak azasi manusia. 3. Transparasi: dibangun atas dasar kebebasan arus informasi. Informasi mengenai proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kerja lembaga-lembaga dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi tersebut harus dapat dipahami dan dapat dipantau.
  • 90. 90 4. Responsif: Lembaga-lembaga negara/badan usaha harus berusaha untuk melayani staceholdersnya. Responsif terhadap aspirasi masyarakat, clientele. 5. Berorientasi Kesepakatan (consensus orientation):good governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk mendapatkan pilihan terbaik bagi kepentingan yang lebih luas, dalam hal kebijakan-kebijakan maupun prosedur- prosedur kerja.
  • 91. 91 6. Kesetaraan (equity): semua warga negara, baik laki-laki maupun perempuan, mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan atau mempertahankan kesejahteraan mereka. 7. Efektif dan Efisien : Proses-proses dan lembaga-lembaga menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia hasilnya sebaik mungkin.
  • 92. 92 8. Akuntabilitas(accountability): para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan masyarakat (civil society) bertanggung jawab kepada publik dan lembaga-lembaga staceholders.Akuntabilitas ini tergantung pada organisasi dan sifat keputusan yang dibuat, apakah keputusan tersebut untuk kepentingan internal atau eksternal organisasi.
  • 93. 93 9. Visi Stratejik (strategic Vision): Para pemimpin dan publik harus mempunyai perspektif good governance dan pengembangan sumber daya manusia yang luas dan jhauh ke depan sejalan dengan apa yang diperlukan untuk pembangunan.
  • 94. 94 2. BUILD ( 2002 ) mengemukakan 10 (sepuluh) prinsip tata pemerintahan yang baik antara lain : 1. Partisipasi : mendorong setiap warga untuk mempergunakan hak dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan, yang menyangkut kepentingan masyarakat baik secara langsung maupun tak langsung.
  • 95. 95 2. Penegakan hukum : mewujudkan adanya penegakan hukum yang adil bagi semua pihak tanpa pengecualian, menjunjung tinggi HAM dan memperhatikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
  • 96. 96 3. Transparansi : menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintahan dan masyarakat melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. 4. Daya tanggap: meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya.
  • 97. 97 5. Daya tanggap : meningkatkan kepekaan para penyelenggara pemerintahan terhadap aspirasi masyarakat tanpa kecuali. 6. Wawasan ke depan : membangun daerah berdasarkan visi dan strategi yang jelas dan mengikutsertakan warga dalam seluruh proses pembangunan, sehingga warga merasa memiliki dan ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya.
  • 98. 98 7. Akuntabilitas: meningkatkan akuntabilitas para pengambil keputusan dalam segala bidang yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. 8. Pengawasan : Meningkatkan upaya pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dengan mengusahakan keterlibatan swasta dan masyarakat luas.
  • 99. 99 9. Efisien dan efektivitas: menjamin terselenggaranya pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab. 10. Profesionalisme: meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan agar mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat dengan biaya yang terjangkau.
  • 100. 100 3. Manan (1999) menyatakan bahwa “sangat wajar apabila tuntutan penyelenggaraan yang baik terutama ditujukan pada pembaharuan administrasi negara dan pembaharuan penegakan hukum”.
  • 101. 101 4. SANKRI Buku I “ Prinsip-prinsip Penyelenggaraan Negara” (2003) menggaris bawahi bahwa “kredibilitas manajemen pemerintahan pada negara-negara demokratis konstitusional di masa mendatang akan lebih banyak ditentukan oleh kompetensinya dalam pengelolaan kebijakan publik”
  • 102. 102 5. Wujud good governance adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggung jawab, serta efisien dan efektif, dengan menjaga kesinergian interaksi yang kontruktif diantara doamin-domain negara(state), sektor swasta dan masyarakat (society).
  • 103. 103 6. Manajemen Perubahan dan Good Governance. 1. Terlalu cepat puas. 2. Tim (Koalisi) pengarah yang cukup efektif gagal. 3. Mencibir kekuatan visi dan Komunikasi visi dan styrategi. 4. Membiarkan “tembok penghalan” visi baru 5. Gagal menciptakan sukses jangka pendek 6. Jangan terlalu cepat mengatakan sukses 7. Lupa menjangkar perubahan agar berurat berakar dalam budaya organisasi.
  • 104. 104 7. Metoda reformasi yang biasa dilakukan dalam perubahan organisasi adalah : a. Reformasi di segala bidang b. Restrukturisasi c. Rekayasa Ulang
  • 105. 105 d. Bervisi dan bermisi e. Kebijakan, program, dan kegiatan 4 P Pembangunan f. Pelaporan LAKIP g. Perubahyan Strategi h.Perubahan Budaya organisasi
  • 106. 106 8. Langkah-langkah perubahan organisasi adalah sebagai berikut : a. Menetapkan makna urgensi perubahan b. menciptakan koalisi pengarah yang kuat c. mengembangan dan mengkomunikasikan visi dan strategi
  • 107. 107 d.memberdayakan orang/organisasi/masyarakat untuk melakukan tindakan e Menghasilkan sukses jangka pendek f Konsolidasi capaian kinerja dan menghasilkan lebih banyak lagi perubahan g Melembagakan ancangan baru dalam budaya organisasi.
  • 108. 108 9 Manajemen versus Kepemimpin MANAJEMEN KEPEMIMPINAN Perencanaan dan pengnggaran Menentukan arah Pengorganisasian dan penyusunan staf Mengarahkan karyawan/wati Pengendalian dan pemecahan masalah Memberi motivasi dan inspirasi Menghasilkan suatu taraf fasilitasi peramalan dan keteraturan dan kemungkinan menghasilkan kinerja jangka pendek yang diharapkan oleh para pihak yang berkepentingan Melakukan perubahan hingga taraf akhir dan kemungkinan perubahan yang sangat bermanfaat (reformafasi yang berhasil)
  • 109. 109 10. Prinsip-prinsip Akuntabilitas a. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instasi untuk melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel. b. Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya konsisten dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku, c. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ,
  • 110. 110 d. Harus berorientasi pada pencapaian visi & misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh, e. Harus jujur, objektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan manajemen instasi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.
  • 111. 111 11. Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja a. Mendukung upaya mengembangkan budaya kinerja dan mengubah cara berpikir agar berorientasi pada proses dan hasil kerja. b. Mengikat unit kerja atau pegawai terkait untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen secara benar.
  • 112. 112 c. Mempermudah identifikasi tahapan- tahapan mana yang lemah dan harus diperbaiki. d. Menghindari “penumpukan “ pekerjaan pada satu tahapan tertentu , yang memungkinkan terjadinya “rekayasa”rencana dan realisasi sasaran / target kinerja.