AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
OPTIMALKAN BMT
1. `Bismillahirrahmanirrahim
ANGGARAN DASAR BMT
BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN LINGKUP KERJA
1.
2.
3.
Pasal 1
Kelompok Swadaya Masyarakat (Koperasi) ini bernama BMT.........
BMT .......... berkedudukan di Desa/Kelurahan ................. kecamatan ...........,
Kabupaten................, Propinsi .......................
Lingkungan kerja BMT meliputi jamaah mesjid ........................ / Pondok
Pesantren ...................... / Majelis Taklim ................, Pasar ............../ Lingkungan Industri
Kecil.....................
BAB II
AZAS, TUJUAN DAN SIFAT
1.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
Pasal 2
BMT berazaskan Islam
Tujuan :
Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan kemajuan lingkungan kerja
pada umumnya.
Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip
syariah.
Mengembangkan sifat hemat dan mendorong kegiatan menyimpan
Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota.
Memperkuat posisi tawar, sikap amanah dan jaringan komunikasi para anggota.
BAB III
USAHA
Pasal 3
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut pada pasal 2 BMT melakukan usaha-usaha sebagai berikut :
a. Mengusahakan pemupukan modal yang berasal dari simpanan anggota dengan sistem syariah
dan usaha lain yang tidak bertentangan dengan tujuan BMT
b. Memberikan pelayanan pembiayaan kepada para anggota untuk tujuan produktif melalui cara
pelayanan cepat, layak dan tepat sasaran.
c. Mengusahakan program pendidikan intensif dan teratur untuk menambah pengetahuan
ketrampilan kewirausahaan anggota.
d. Melakukan program pembinaan keagaamaan bagi anggota
e. Usaha-usaha lain yang bermanfaat bagi anggota yang tidak bertentangan dengan maksud dan
tujuan BMT.
BAB IV
DANA USAHA DAN PEMBIAYAAN
Pasal 4
Modal BMT bersumber dari :
a. Simpanan pokok khusus (Catatan : semacam saham)
b. Simpanan pokok / iuran pangkal
c. Simpanan Wajib / iuran anggota
d. Modal penggerak
e. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat
f. Sisa hasil usaha yang dicadangkan.
1.
2.
3.
4.
Pasal 5
BMT dapat menerima simpanan sukarela dari anggota dengan sistem syariah.
BMT dapat meminjamkan dana dari fihak lain dengan sistem syariah
BMT membantu pembiayaan usaha para anggota dengan sistem syariah.
Simpanan dan pembiayaan anggota harus dibukukan dengan baik.
Pasal 6
2. 1.
2.
3.
Simpanan pokok khusus dan simpanan pokok atau uang pangkal dari anggota tidak dapat ditarik
kecuali keputusan Rapat anggota menentukan lain.
Simpanan wajib yang harus dibayar setiap bulan dan jumlahnya sama besar bagi anggota hanya
boleh ditarik bila mana seorang keluar dari kenggotaan atau dalam keadaan darurat.
Simpanan-simpanan lain yang jumlahnya tidak ditentukan dapat ditarik bila dibutuhkan oleh
seorang anggota dengan lebih dahulu memberitahu.
BAB V
KEUNTUNGAN
1.
2.
3.
4.
Pasal 7
Keuntungan BMT adalah pendapatan BMT yang diperoleh dari bagi hasil selama satu tahun
buku dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan
Keuntungan BMT dipergunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan anggota.
Tahun tutup buku BMT adalah tahun kalender.
Keuntungan BMT dipergunakan untuk :
a.
Zakat 2,5%
b.
Bonus pengelola dan pengurus yang besarnya diatur dalam rapat anggota dengan nilai
minimal 50% dari keuntungan setelah dikurangi pajak dan zakat dan maksimum ditentukan oleh
RAT.
c.
Cadangan minimum 10% setelah dikurangi pajak dan zakat.
d.
Pemanfaatan sisanya diputuskan oleh Rapat Anggota atau dibagikan kepada anggota
atau pemilik modal penggerak.
BAB VI
KEANGGOTAAN
1.
2.
3.
Pasal 8
Yang dapat diterima menjadi anggota BMT adalah mereka yang berada dilingkungan kerja
BMT tersebut dalam BAB I pasal 1 ayat 3 dan bersedia tunduk pada Anggaran Dasar ini.
Keanggotaan didasarkan atas kesadaran, kerelaan dan kesungguhan untuk ikut dalam kegiatan
BMt.
Penerimaan dan pemberhentian anggota BMT ditentukan oleh pengurus dan dilaporkan
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
1.
2.
3.
1.
2.
Pasal 9
Setiap anggota mempunyai hak yang sama untuk bicara dan menyampaikan usul
Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam memajukan BMT.
Setiap anggota mempunyai hak yang sama meminta laporan mengenai keadaan keuangan BMT.
Pasal 10
Setiap anggota kelompok wajib menjunjung tinggi nama dan kehormatan BMT
Setiap anggota wajib mematuhi ketentuan yang ada dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, keputusan-keputusan rapat, serta peraturan khusus.
BAB VIII
SUB KELOMPOK
1.
2.
3.
4.
Pasal 11
BMT beranggota lebih dari 20 orang dapat membentuk sub-sub kelompok yang beranggota 510 orang.
Sub kelompok membantu kelancaran transaksi yang dilakukan anggota sub kelompoknya.
Sub kelompok memilih ketua dan menyelenggarakan pertemuan sesuai dengan kebutuhannya.
Pembentukan sub kelompok harus disyahkan pengurus BMT.
BAB IX
PENGURUS
Pasal 12
3. 1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
Pengurus BMT dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat Anggota.
Yang dapat dipilih menjadi pengurus BMT adalah mereka yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
a.
Memiliki sifat jujur, aktif, trampil dan berdedikasi terhadap BMT.
b.
Mempunyai wawasan yang cukup untuk dapat mengembangkan BMT.
Pasal 13
Masa jabatan pengurus adalah 3 tahun dan dapat dipilih lagi.
Bilamana pengurus berhenti sebelum masa jabatanya habis, maka Rapat Anggota memilih
penggantinya dalam waktu paling lama 1 bulan.
Pengurus sekurang-kurangnya terdiri dari 3 orang.
Pasal 14
Pengurus Berhak untuk :
a.
Menunjuk pengelola BMT yang profesional
b.
Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama BMT
c.
Mewakili BMT di luar dan dihadapan pengadilan.
Pengurus bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengelola BMT.
Mempertanggungjawabkan usaha dan keuangan kepada rapat anggota.
Pengurus mengadakan rapat minimal 1 kali dalam 1 bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan
usaha BMT oleh pengelola
Pengurus selama memegang jabatan tidak mendapat upah atau gaji, tetapi dapat menerima
honorarium atau bonus yang ditetapkan dalam rapat angota.
BAB X
RAPAT ANGGOTA
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 15
Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam BMT dimana setiap anggota wajib
menghadirinya.
Rapat pembentukan BMT merupakan Rapat Anggota yang pertama
Rapat Anggota dilakukan minimum 6 bulan sekali atas dasar undangan yang disampaikan oleh
pengurus.
Setiap keputusan dalam Rapat Anggota diambil secara musyawarah untuk mufakat. Jika tidak
dicapai mufakat maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 16
Setiap anggota memiliki satu suara
Rapat Anggota sah bila dihadiri lebih dari separuh jumlah anggota .
Jika Rapat Anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi kuorum sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 pasal ini, maka Rapat Anggota ditunda sepuluh hari dengan pemberitahuan
tertulis.
Apabila yang terdapat pada ayat 2 tidak dapat dicapai, maka setelah penundaan selama satu jam,
dan telah melaksanakan ayat 3 pasal ini, rapat dapat dilaksanakan dan dianggap sah adanya.
Anggota yang tidak dapat hadir dalam Rapat Anggota dapat diwakilkan suaranya kepada
anggota lain yang tertulis.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
1.
2.
Pasal 17
Perubahan terhadap anggaran dasar ini hanya dapat dilakukan apabila setidak-tidaknya 2/3 suara
dari jumlah anggota yang hadir dan memiliki suara dalam Rapat Anggota.
Bilamana terjadi perubahan terhadap anggaran dasar ini, maka perlu diberikan catatan
perubahan Anggaran Dasar dan disampaikan pada seluruh anggota selambat-lambatnya satu minggu
terjadinya perubahan.
BAB XII
PENUTUP
4. Pasal 18
Anggaran dasar ini berlaku sejak ditetapkan oleh Rapat Anggota.
Keputusan lebih lanjut mengenai ketentuan dalam AD ditentukan oleh ART atau aturan khusus
yang disepakati oleh rapat anggota
1.
2.
Ditetapkan dalam Rapat Anggota .......................................................
Pada Tanggal .......................................................................................
Jorong...................................................................................................
Nagari...................................................................................................
Kecamatan............................................................................................
Kabupaten.............................................................................................
Propinsi ..................................................................................................
Atas Nama Seluruh Anggota BMT ........................................................
Ketua
Sekretaris
(..........................)
(................................)
Bismillahirrahmanirrahim
ANGGARAN RUMAH TANGGA BMT
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota BMT terdiri dari :
a.
Pendiri kehormatan yaitu Anggota yang membayar simpanan pokok khusus minimal
10% dari jumlah modal BMT
b.
Anggota Pendiri BMT yaitu Anggota yang membayar simpanan pokok, simpanan
wajib dan simpanan pokok khusus minimal 5 % dari jumlah modal BMT
c.
Anggota Biasa yaitu Anggota yang membayar simpanan pokok dan simpanan wajib.
5. d.
Anggota Luar Biasa yaitu mereka yang memanfaatkan jasa BMT tetapi belum
melunasi simpanan pokok dan simpanan wajib
Aggota Kehormatan yaitu Anggota pendiri yang mempunyai kepedulian untuk ikut
serta mermajukan BMT baik moril maupun materil tetapi tidak bisa ikut serta secara penuh
sebagai anggota BMT.
e.
1.
Pasal 2
Setelah BMT berdiri, Anggota pendiri bisa ditambah dari anggota biasa dan badan hukum atau
lembaga dengan syarat :
•
Membayar simpanan pokok khusus
•
Mempunyai komitmen yang tinggi terhadap ke BMT an.
•
Diterima oleh minimal 50% anggota pendiri yang ada.
2.
Permohonan untuk menjadi anggota BMT diajukan oleh calon anggota kepada pengurus melalui
pengelola secara tertulis dengan menggunakan formulir yang telah disediakan untuk keperluan itu.
3.
Dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterimanya permohonan calon anggota,
pengurus harus memberi jawaban tentang penerimaan atau penolakannya.
4.
Setiap calon anggota baru dapat dianggap menjadi Anggota penuh, dengan segala hak dan
kewajibannya, jika ia telah melunasi simpanan pokok khusus dan simpanan pokok.
5.
Anggota Pendiri BMT minimal 75% bertempat tinggal disekitar BMT dan didalam satu
kecamatan.
6.
Anggota Pendiri menyerahkan simpanan pokok khusus minimal 30% dari jumlah yang
diperjanjikan setelah terbentuk Pengurus dan pengelola; 70% sisanya setelah BMT beroperasi.
7.
Anggota biasa bertempat tinggal disekitar BMT dalam satu kecamatan.
8.
Setiap anggota harus mengikuti secara aktif acara pembinaan.
9.
Setiap anggota harus menghadiri setiap acara yang diselenggarakan BMT untuk anggota.
10.
Setiap anggota secara aktif menempatkan simpanan sukarela pada BMT.
BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
Pasal 3
Anggota pendiri dan anggota biasa berhak untuk :
memilih dan dipilih menjadi pengurus atau pengelola BMT.
Memberikan suaranyta dalam pemungutan suara.
Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan.
Memperoleh kesejahteraan dan perlindungan hukum dalam pelaksanaan hak dan
kewajiaban.
Anggota Luar biasa dan anggota kehormatan berhak atas :
Mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tertulis.
Memperoleh kesejahteraan sesuai darma baktinya.
Pasal 4
Seluruh anggota dan Pokusma berkewajiban untuk :
a. Turut dalam memajukan usaha BMT baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Menghadiri rapat-rapat yang dipandang perlu diadakan pengurus.
c. Mengikuti secara aktif program BMT terutama dalam mengingkatkan sumber daya insani.
d. Mematuhi dan melaksanakan seua peraturan dan beban yang menjadi tanggung jawabnya.
BAB III
KELOMPOK USAHA MUAMALAT (POKUSMA)
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 5
Pembentukan kelompok-kelompok usaha sebagaiman dimaksud pada BAB VIII pasal 16
Anggaran dasar ini, dapat dilakukan bila jumlah anggota lebih dari 40 orang.
Kelompok Usaha Anggota Muamalat (POKUSMA) dibentuk berdasarkan jenis usaha atau
tempat tinggal atau tempat usaha dengan anggota 5-10 orang.
Kelompok Usaha Anggota Muamalat (POKUSMA) membantu peningkatan kualitas usaha dan
kualitas sumber daya insani anggotanya.
Pokusma memilih ketua dan menyelenggarakan pertemuan sesuai dengan kebutuahan.
Pembentukan pokusma harus disahkan oleh pengurus BMT.
6. BAB IV
PENGURUS
Pasal 6
Pengurus BMT pada dasarnya bertindak sebagai wakil yang ditunjuk untuk kepentingan seluruh anggota
dalam melakukan pengawasan dan pembinaan segala kegiatan BMT.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pasal 7
Pengambilan keputusan pengurus harus dilakukan oleh semua anggota pengurus dalam rapat
pengurus, kecuali rapat telah menetapkan :
a.
Pembagian tugas/ pekerjaan
b.
Memberikan wewenang kepada paling tidak 2 orang untuk mewakili pengurus
Setiap anggota pengurus yang berturut-turut tidak hadir dalam 3 kali rapat rutin pengurus tanpa
memberikan alasan yang dapat diterima, maka pengurus yang bersangkutan dianggap telah
meninggalkan jabatannya.
Setiap lowongan dalam keanggotaan kepengurusan harus diisi oleh anggota pengurus baru
dalam waktu selambat-lambatnya 14 hari sejak terjadinya lowongan tersebut, dimana anggota
pengurus yang masih ada mengadakan rapat anggota pendiri untuk memilih penggantinya, yang
dipilih dengan jumlah suara lebih dari separuh dari rapat anggota pendiri tersebut, untuk selanjutnya
disahkan oleh rapat anggota berikutnya.
Pasal 8
Pengurus berkewajiban menyusun dan menggariskan pola kebijakan umum BMT.
Secara khusus pengurus bertindak atas nama dan bertanggung jawab kepada Rapat anggota atas
pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah digariskannya, meliputi:
a.
Kebijakan mengenai penerimaan dan pemberhentian anggota.
b.
Kebijakan mengenai jumlah maksimal pembiayaan yang dapat diberikan Kepada
anggota atau pokusma dengan pertimbangan :
•
Skala usaha anggota atau pokusma apakah sangat mikro atau mikro atau
usaha kecil.
•
Jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib yang telah dimiliki anggota
atau pokusma atas jumlah yang diperlukan dalam usaha yang diajukan pembiayaannya.
•
Lama keanggotaan.
•
Kesediaan menempatkan simpanan pembiayaan selama dalam masa
pembiayaan.
•
Jaminan keberadaan untuk usaha mikro atau kecil.
c.
Kebijakan mengenai jangka waktu maksimum pengembalian pembiayaan yang
diberikan kepada anggota serta faktor-faktor utama pertimbangan (antara lain kelayakan usaha
dan pengusaha) untuk menentukan diluluskan atau ditolaknya permohonan-permohonan
pembiayaan.
d.
Kebijakan untuk memperbaiki tingkat kesehatan dari bulan ke bulan dan dari tahun ke
tahun, khususnya aspek finsial, kelembagaan dan manajemen.
e.
Kebijakan penandatangan cek dengan kontra sign tanda tangan rangkap untuk tingkat
pengambilan/penarikan dana simpanan di kas/bank untuk operasional likuiditas BMT.
f.
Kebijakan tata cara pengambilan keputusan (KOMISI/KOMITE PEMBIAYAAN)
g.
Pengurus menunjuk pengelola sebagai pelaksana dan berhak memperhatikannya jika
dianggap perlu (terutama karena tidak cakap, kurang berprestasi dan tidak diterima masyarakat).
h.
Kebijakan dan usul mengenai pembagian atas sisa hasil usaha (SHU) dan saran-saran
amandemen perubahan terhadap AD/ART kepada Rapat Anggota Tahunan/Khusus.
i.
Kebijakan perihal jumlah maksimum pembiayaan yang dapat diberikan pada satu
anggota, yang tidaka diperbolehkan melebihi 30% dari jumlah modal BMT.
j.
Kebijakan mengenai jumlah pegawai.
k.
Jumlah balas karya yang dapat diberikan kepada para pengelola.
l.
Kebijakan mengenai pinjaman yang sifatnya mengikat yang dapat diambil BMT dari
fihak ke 3 untuk kepentingan operasionalnya.
m.
Kebijakan perihal tatacara pemungutan kembali pembiayaan serta penghapusan
pembiayaan bermasalah atau sisa pembiayaan anggota yang sudah tidak mungkin dikembalikan
dengan persetujuan rapat anggota.
n.
Kebijakan-kebijuakan lain yang sewaktu-waktu dikuasakan oleh Rapat Anggota.
Pengurus mengesahkan laporan dan tingkat kesehatan BMT, keuangan BMT dan selalu
mendapat sehelai tembusan laporan bulanan keungan dan tingkat kesehatan BMT yang terakhir.
7. BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1.
2.
3.
4.
5.
Pasal 9
Pembinaan ke BMT an : adalah pembinaan kepada anggota dan Pokusma sehingga tercapai
tingkat pengertian, kesadaran tentang visi, misi, tujuan, fungsi, prinsip-prinsip utama BMT serta hak
dan kewajiban sebagai anggota.
Pembinaan meningkatkan produktifitas usaha BMT adalah :
a.
Kegiatan menguatkan dan mengembangkan kinerja BMT.
b.
Kegiatan untuk menguatkan dan mengembangkan kinerja usaha anggota dan Pokusma.
c.
Kegiatan untuk menguatkan dan mengembangkan tekhnologi, manajemen,
produktifitas, dan nilai tambah anggota dan Pokusma.
Pembinaan ruhiyah anggota, pengelola dan pengurus BMT adalah kegiatan untuk membentuk
kepribadian /akhlak islami yang utuh dan tangguh sehingga mampu menghadapi tantangan bisnis
yang membahayakan perkembangan ekonomi rakyat kecil.
Pembinaan internal dalam bentuk pendidikan para anggota dilakukan oleh atau melalui
pengelola.
Bentuk-bentuk pendidikan yang diberikan meliputi :
a.
Pendidikan dan penyuluhan bagi calon-calon anggota dan Pokusma BMT.
b.
Pendidikan dan penyuluhan bagi anggota-anggota dan Pokusma.
c.
Mengusahakan bacaan pendidikan bagi para anggota, Pokusma, pengelola dan
pengurus BMT.
d.
Memberikan penerangan bagi khalayak ramai.
e.
Meningkatkan jumlah anggota BMT dengan melaksanakan sosialisasi.
f.
Mengadakan kegiatan edukatif dalam bentuk pengajian yang aktraktif sehingga
terwujud kepribadian yang tangguh yang Islami bagi anggota dan Pokusma BMT dan
masayarakat dilingkungan kerja BMT.
1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
b.
c.
d.
Pasal 10
pengawasan pengurus terhadap pengelola dilaksanakan dengan cara :
Mendiskusikan secara rinci setiap laporan pengelola tentang komponen-komponen
kesehatan BMT dalam rapan pengurus dan pengelola minimum sebulan sekali.
Laporan pengelola dapat berbentuk laporan harian, mingguan , bulanan dan laporan
tahunan.
Waktu pemeriksaan disesuaikan dengan sifat, bentuk dan karakteristik masing-masing
laporan.
Bentuk-bentuk laporan yaitu Laporan kas/bank, Laporan neraca rugi/laba dan Laporan
tingkat kesehatan BMT.
Pengawasan pengelola terhadap Anggota yang menerima pembiayaan dilakukan dengan cara :
Mengadminstrasikan jadwal angsuran sertiap anggota penerima pembiayaan.
Merencanakan komunikasi dengan anggota penerima pembiayaan 3 hari sebelum jatuh
tempo angsuran.
Mengadakan kunjungan kepada anggota yang bersangkutan dengan menyiapkan surat
teguran kepada anggota yang bersangkutan yang tidak berada ditempat.
Mendiskusikan hambatan-hambatan dalam usaha anggota dan pokusma serta
mencarikan jalan keluar agar tidak timbul pembiayaan bermasalah.
BAB VI
PEMILIHAN PENGURUS
1.
2.
3.
Pasal 11
Pengurus membentuk sebuah rapat panitia pencalonan sekurang-kurangnya 30 hari sebelum
Rapat anggota diadakan, panitia pencalonan terdiri atas 3 anggota dalam mana tidak boleh duduk
lebih satu orang anggota pengurus periode berikutnya. Tugas panitia pencalonan adalah mengajukan
calon-calon untuk setiap lowongan pengurus yang perlu diisi dengan jalan pemilihan dalam Rapat
anggota.
Sesudah nama-nama calon diumumkan oleh Panitia pencalonan, Pimpinan Rapat Anggota
meminta tambahan calon-calon dari anggota yang hadir dan mempunyai hak suara. Kemudian
pimpinan dapat mensahkan pencalonan.
Rapat anggota melakukan pemilihan penguruas dari calon-calon yang telah disahkan tanpa
menentukan jabatan masing-masing calon. Pemilihan dilakukan dengan pemungutan suara yang
8. 4.
5.
menggunakan surat suara. Hanya anggota yang mempunyai hak suara yang dapat memilih secara
bebas dan rahasia.
Tiap-tiap pemilihan diputuskan berdasarkan suara terbanyak. Apabila dua calon atau lebih
mendapat suara yang sama maka pemungutan suara diulangi, kecuali diantara mereka menyatakan
mengundurkan diri dari calon.
Pencalonan maupun pemilihan dilakukan dalam jumlah ganjil mulai dari 3 sampai 15 untuk
pengurus.
BAB VII
JABATAN DALAM KEPENGURUSAN
1.
a.
b.
c.
d.
Pasal 12
Jabatan secara hak dan kewajiban para anggota pengurus adalah sebagai berikut :
KETUA : menjalankan tugas-tugas memimpin Rapat Anggota dan Rapat Pengurus,
tugas-tugas kepemimpinan diantara anggota pengurus, membina kepemimpinan antara
pengelola, ikut menandatangani surat-surat berharga serta surat-surat lainnya yang berkaitan
dengan peyeleggaraan keuangan BMT, menjalankan tugas-tugas yang diamanahkan oleh
ketentuan AD/ART BMT, khususnya mengenai pencapaian tujuan, misi, visi, fungsi dan
prinsip-prinsip utama BMT.
WAKIL KETUA : menjalankan tugas-tugas ketua bilamana ketua tidak hadir,
berhalangan, atau berkeberatan melakukan tugas-tugasnya membantu /mendukung sepenuhnya
kewajiban KETUA.
SEKRETARIS/merangkap BENDAHARA :bertugas membuat serta memelihara Berita
acara yang asli dan lengkap dari rapat-rapat anggota dan rapat-rapat pengurus. Sekretaris
bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada anggota sebelum rapat diadakan sesuai dengan
ketentuan bidang AD/ART. Sekretaris juga merangkap pekerjaan kebendaharaan, lebih utama
dalam memberikan catatan keuangan BMT, memverifikasi dan memberikan saran pada ketua
tentang berbagai situasi dan mengatur efektifnya pengamanan kekayaan, rekening Bank atas
nama BMT, dan komisi pembiyaan.
Bila mana BMT telah berkembang, jumlah anggota pengurus dapat diperbesar dengan
prinsip pembagian pekerjaan yang jelas dengan mempraktekan prinsip kebersamaan,
musyawarah dan Islami.
BAB VIII
PENGELOLA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pasal 13
Pengelola adalah pelaksana usaha BMT yang ditunjuk oleh Pengurus untuk mengelola dan
mengembangkan aset-aset BMT.
Pengelolaan dapat terdiri dari manejer utama, manejer pembiayaan, manejer pelayanan anggota,
manejer pengerah simpanan anggota, administrasi pembukuan dan kasir.
Penunjukan untuk penambahan personil pengelola disesuaikan dengan kebutuhan atas usul
Manejer utama.
Pengelola melaksanakan semua kebijakan pengurus dan bertanggungjawab kepada pengurus.
Pengelola mendapat imbalan jasa dalam bentuk gaji yang ditentukan oleh pengurus.
pengelola berkewajiban membuat laporan tentang :
a.
Keuangan
b.
Perkembangan pembiayan
c.
Perkembangan simpanan
d.
Kegiatan usaha.
e.
Tingkat kesehatan BMT.
BAB IX
MODAL DAN SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 14
Modal BMT terdiri dari :
1.
Simpanan pokok khusus adalah simpanan para pendiri pada tahap awal dan tahap
pengembangan pendirian BMT.
2.
Besarnya simpanan pokok khusus minimal setiap anggota pendiri adalah : Rp………. Dibayar
dengan cara angsuran/satu kali bayar/lain-lain. (kesepakatan Rapat Anggota)
9. 3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
Simpanan pokok adalah simpanan yang harus dibayar oleh anggota pendiri dan anggota biasa,
pada awal keanggotaan BMT.
Besarnya simpanan pokok setiap anggota pendiri adalah adalah sebesar Rp…………..
(kesepakatan Rapat Anggota).
Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dibayar anggota pendiri dan anggota biasa secara
berkala ; 1 bulan ; 2 bulan sekali/lain lain (kesepakatan Rapat Anggota).
Besarnya simpanan wajib adalah Rp………………….
Hibah adalah pemberian segala bentuk kekayaan yang berasal dari semua fihak untuk BMT.
Cadangan dari sisa hasil usaha yang besarnya ditetapkan oleh Rapat anggota .
Simpanan pokok khusus dan simpanan pokok tidak dapat ditarik kecuali berakhir
kenggotaannya.
Pasal 15
Simapanan sukarela adalah simpanan anggota yang dapat ditarik kapan saja oleh anggota sesuai
dengan jenis dan ketentuannya.
Simpanan sukarela terdiri dari :
a.
Simpanan sukarela dhomanah adalah simpanan dengan akad titipan wadiah yang dapat
diperlakukan sebagai simpanan biasa dan simpanan berjangka. Simpanan biasa adalah simpanan
yang penarikannya tidak ditentukan jangka waktunya.
b.
Simpanan Sukarela mudharabah adalah simpanan dengan akad bagi hasil. Simpanan
mudharabah hanya diperlakukan sebagai simpanan berjangka.
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 16
Jenis pembiayaan :
1.
al-Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) adalah pembiayaan akad jual beli dengan pembayaran kembali
(harga pokok dan keuntungan) secara angsuran.
2.
al-Murabahah (MBA) adalah pembiayaan akad jual beli dengan pembayaran kembali (harga
pokok dan keuntungan ) setelah jatuh tempo.
3.
al- Musyarokah (MSA) adalah pembiayaan dengan akad kerja sama (syirkah) dimana BMT dan
anggota membiayai usaha dengan penyertaan manajemen BMT di dalamnya.
4.
al-Mudharabah (MDA) adalah pembiayaan akad kerjasama (syirkah) dimana BMT dan anggota
pokusma membiayai usaha tanpa penyertaan manajemen BMT didalamnya.
BAB XI
USAHA
Pasal 17
Jika BMT hanya bergerak dengan dibidfang simpan pinjam syariah, BMT berusaha :
1.
Menggalakan usaha simpan pinjam berdasar bagi hasil antar anggota dan Pokusma.
2.
Mengembangkan dan membina usaha produktif dan pembiayaan dari anggota dan Pokusma.
3.
Kegiatan –kegiatan BMT lainnya dibidang pendidikan dan kesejahteraan sosial.
4.
Menyediakan barang kebutuhan usaha anggota dan Pokusma untuk menunjang usaha
anggota/pokusma, tanpa menyainginya.
5.
Memperlancar pemasaran hasil usaha anggota/pokusma sehingga diterima harga yang layak.
6.
Meningkatkan usaha-usaha ekonomi lainnya untuk kepentingan anggota Pokusma sepanjang
layak dari segi permodalan, dan mempertimbangkan tingkat kesehatan BMT.
7.
Kerjasama dengan BMT lainnya untuk mendapatkan permodalan yang menguntungkan
anggota.
8.
Penyuluhan dan dakwah dibidang usaha ekonomi dikaitkan dengan Keterpaduan dengan ibadah
mahadah.
BAB XII
BADAN PENGAWAS SYARIAH
Pasal 18
Jika pengurus BMT, karena satu dan lain hal memutuskan memerlukan membentuk Badan Pengawas,
BMT demi kelancaran hubungan kerja pembinaan dan pengawasan antara pengurus dan pengelola BMT,
maka pengurus dapat membentuk Badan Pengawas BMT dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
Terdiri dari 3 orang yang masing-masng diusahakan memiliki latar belakang dan pengembangan
usaha/mikro kecil bawah, pembukuan keuangan perusahaan, dan kelembagaan dan atau organisasi
masyarakat.
10. 2.
3.
Bekerja lebih intensif dalam pembinaan dan pengawasan pengelolan BMT.
Melaporkan penemuan dan hasil kerjanya pada pengurus paling lama tiap satu kali.
BAB XIII
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Pasal 19
BMT tunduk pada keputusan-keputusan Dewan Syariah Nasional DSN
BAB XIV
INDUK KOPERASI SERBA USAHA SYARIAH
1.
2.
3.
4.
Pasal 20
BMT adalah anggota induk koperasi serba usaha (KSU) Syariah, melalui pusat KSU Syariah
dan gabungan KSU Syariah yang tata kerja dan keanggotaannya akan diatur dengan peraturan
khusus.
BMT unit simpan pinjam dalah anggota dari pusat KSU Syariah simpan pinjam.
BMT unti sektor riil adalah anggota dari pusat KSU Syariah sektor Riil
Pengurus membina dan mengawasi pengelola dan pengelolaan masing-maing usaha BMT unit
simpan pinjam dan BMT unit usaha sektor riil secara rinci dan profesioanal.
BAB XV
SISA HASIL USAHA
1.
2.
Pasal 21
SHU adalah laba bersih yang diperoleh selama satu tahun buku setelah dikurangi zakat tijarah
dan pajak.
Pembagian SHU dilakukan atas dasar sumber keuntunagn yaitu :
•
SHU
•
20% untuk cadangan dana pendidikan
•
5% untuk infaq
b.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
c.
•
•
•
•
•
•
yang diperoleh dari usaha untuk anggota dialokasikan untuk :
5% untuk anggota pendiri (dibagi sesuai dengan proporsi modal yang
ditempatkan)
7% untuk pengurus (dibagi sesuai dengan tugas dan keputusan rapat
pengurus)
13% untuk pengelola dan karyawan (dibagi sesuai dengan tugas dan
keputusan rapat pengurus)
10% untuk jasa simpanan pokok khusus (dibagi proporsional terhadap ratarata saldo).
10% untuk jasa simpanan pokok dan simpanan wajib (dibagi proporsional
terhadap rata-rata saldo).
10% untuk jasa simpanan sukarela.
5% jasa lainnya.
15% untuk jasa pembiayaan.
15% utntuk cadangan modal 10% untuk cadangan dana pendidikan.
SHU yang diperoleh dari usaha bukan untuk anggota
5% untuk pendiri
12% untuk pengurus
18% untuk pengelola dan karyawan
10% jasa simpanan pokok khusus
5% jasa simpanan pokok dan simpanan wajib.
20% untuk cadangan modal
BAB XVI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 22
11. 1.
2.
3.
Perubahan anggaran rumah tangga ini hanya dapat dilakukan oleh Rapat Anggota berdasarkan
keputusan setidak-tidaknya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir dan yang mempunyai hak suara
dalam Rapat Anggota Tahunan atau Rapat yang khusus diadakan untuk itu.
Perubahan terhadap ART dapat dibicarakan dalam Rapat Anggota atas usul pengurus atau
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) anggota kelompok swadaya yang mempunyai hak suara.
BMT menyimpan buku amandemen /perubahan terhadap ART yang selalu tersedia untuk
diperiksa oleh anggota dan siapa saja yang mendapat izin untuk itu.
Ditetapkan dalam rapat anggota
Pada tanggal .............................................................
Di jorong......................................................................
Nagari.........................................................................
Kecamatan.................................................................
Kabupaten..................................................................
Propinsi.................................................................
Atas Nama seluruh anggota BMT.................................
Ketua
(............................)
Sekretaris
(..................................)
ANGGARAN DASAR
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BMT
12. Disarikan dari Modul pelatihan untuk pengelola BMT tingkat Basic oleh PINBUK dan hak cipta ada
pada PINBUK