SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Amethyst              MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                        AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
                                AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS
                                              NOMOR:



           Pada   hari   ini,  .........................    tanggal   .........., pukul
           ................ (              )
           Hadir dihadapan saya,………………………………… ……… Notaris di……………………dengan dihadiri
           oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian
           akhir akta ini.
           1.    Nama lengkap………………….…, Tempat tanggal lahir…………………,Warga
                 Negara.……,Pekerjaan…………,Tempat    tinggal   di………………….,    Nomor Induk
                 Kependudukan atau Nomor Kartu Tanda Penduduk……………………………..;
           2.    Nama lengkap……………………., Tempat tanggal lahir……………………,Warga
                 Negara.……,Pekerjaan…………,Tempat    tinggal   di………………….,    Nomor Induk
                 Kependudukan atau Nomor Kartu Tanda Penduduk …………………………….;
           3.    Nama lengkap dan jabatan yang berwenang mewakili badan hukum ......
                 ………………..,    Tempat    kedudukan    ……………,    Alamat    lengkap  badan
                 hukum………………,Nomor dan tanggal pengesahan badan hukum ……………
           Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris.
           Para Penghadap masing-masing bertindak untuk diri sendiri dan dalam
                                                       1
           kedudukannya sebagaimana tersebut di atas dengan ini menerangkan, bahwa
           dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang telah sepakat dan
           setuju untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas berdasarkan
           akta pendirian ini yang memuat     anggaran dasar dan keterangan lain yang
           berkaitan dengan pendirian perseroan terbatas, sebagai berikut:
                                     NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
                                              PASAL 1
           1.    Perseroan terbatas ini bernama “PT…………………………………”, (selanjutnya
                 disebut “Perseroan”), berkedudukan di……………………………
           2.    Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik
                 di dalam maupun      di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana
                 ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.
                                 JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
                                              PASAL 2
                      Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas 2
                              MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
                                              PASAL 3
           1.    Maksud dan tujuan Perseroan ialah:3 …………………………
           2.    Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat
                 melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
                 a.
                 b.
                 c.
                                               MODAL
                                              PASAL 4
           1.    Modal dasar Perseroan berjumlah Rp……………………terbagi atas .……………
                 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp…………….......…... .4
           2.    Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor…………….% atau
                 sejumlah........…………saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
                 Rp…………………………oleh para pendiri yang telah mengambil bagian saham
                 dengan rincian dan nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian
                 akhir, angka 1 sebelum penutup akta.

                         MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                          MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst              MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                        AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
           3.           Penambahan  modal   Perseroan   dilakukan   menurut   keperluan
              Perseroan
                 dan dilakukan sesuai ketentuan Pasal 41, Pasal 42, dan Pasal 43
                 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
                 (selanjutnya disebut “UUPT”).
                                               SAHAM
                                             PASAL 5
           1.    Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas
                 nama.5
           2.    Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah warga
                 negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.6
           3.    Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham atau surat kolektif
                 saham   yang  bentuk   dan   isinya   ditetapkan  oleh   Direksi   dan
                 ditandatangani oleh ….….….….… .7
           4.    Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham atau surat kolektif
                 saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau
                 catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan.
           5.    Hak atas setiap saham tidak dapat dibagi. Dalam hal 1 (satu) saham
                 dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang maka berlaku ketentuan Pasal
                 52 ayat (5) dan ayat (2) UUPT.
                                       PENGGANTI SURAT SAHAM
                                              PASAL 6
           1.    Dalam hal surat saham rusak, tidak dapat dipakai lagi, atau hilang,
                 Direksi mengeluarkan surat saham pengganti dengan syarat, biaya, dan
                 tata cara sebagaimana ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Direksi.
           2.    Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mutatis mutandis
                 berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti.
                                     PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
                                               PASAL 7
           1.    Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak
                 yang   ditandatangani   oleh   yang   memindahkan dan  yang   menerima
                 pemindahan atau kuasanya yang sah.8
           2.    Mulai hari pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan
                 hari dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham, pemindahan hak atas
                 saham tidak diperkenankan.
           3.    Apabila karena warisan, perkawinan, atau sebab lain saham tidak lagi
                 menjadi milik warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia maka
                 dalam jangka waktu 1 (satu) tahun orang atau badan hukum yang
                 bersangkutan wajib memindahkan hak atas sahamnya kepada warga negara
                 Indonesia atau badan hukum Indonesia, sesuai ketentuan anggaran dasar
                 ini.9
                                     RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
                                              PASAL 8
           1.    Dalam anggaran dasar ini Rapat Umum Pemegang Saham, (selanjutnya
                 disebut “RUPS”) berarti RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya yang disebut
                 juga RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.
           2.    Mata acara RUPS dapat diusulkan oleh 1 (satu) orang anggota Direksi
                 atau lebin, 1 (satu) orang atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10
                 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dan/atau 1
                 (satu) orang anggota Dewan Komisaris atau lebih.
           3.    Dalam RUPS Tahunan:
                 a.    Direksi menyampaikan laporan tahunan sesuai dengan ketentuan
                       Pasal 66, Pasal 67, dan Pasal 68 UUPT;

                         MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                          MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst             MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                       AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
                b.    ditetapkan penggunaan laba bersih, sesuai dengan ketentuan
                      Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT; dan
                c.    diputuskan mata acara lainnya yang telah diajukan sebagaimana
                      mestinya sesuai dengan ketentuan Pasal 79 dan Pasal 80 UUPT dan
                      anggaran dasar ini.
           4.   Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh
                RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
                jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan mewakili
                Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas pengawasan dan pemberian
                nasihat kepada Direksi yang telah dijalankan selama tahun buku yang
                lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan
                laporan keuangan.
                             TEMPAT, PEMANGGILAN, DAN PIMPINAN RUPS
                                             PASAL 9
           1.   RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat
                kegiatan usaha Perseroan.10
           2.   RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan sesuai dengan
                ketentuan Pasal 82 UUPT.
           3.   Pemanggilan RUPS tidak diperlukan jika semua pemegang saham hadir
                dan semua menyetujui agenda rapat dan keputusan disetujui dengan
                suara bulat.
           4.   RUPS dipimpin oleh Direktur Utama.11
           5.   Dalam hal Direktur Utama12 tidak ada atau berhalangan karena sebab
                apapun yang tidak perlu dibuktikan       kepada  pihak ketiga, RUPS
                dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. 13
           6.   Dalam hal semua Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab
                apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin
                oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris.
           7.   Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau
                berhalangan karena sebab apa pun yang tidak perlu dibuktikan kepada
                pihak ketiga, RUPS dipimpin     oleh seorang yang dipilih oleh dan
                diantara mereka yang hadir dalam rapat.
           8.   RUPS dapat juga diselenggarakan melalui media elektronika sesuai
                dengan ketentuan Pasal 77 UUPT.
                             KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS
                                            PASAL 10
           1.   RUPS dapat dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sesuai dengan
                ketentuan Pasal 86, Pasal 88, dan Pasal 89 UUPT.14
           2.   RUPS dapat mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan Pasal 87,
                Pasal 88, dan Pasal 89 UUPT.15
           3.   Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup
                yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali
                apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang
                saham yang hadir dalam RUPS.
           4.   Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak
                dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.
           5.   Pemegang saham dapat mengambil keputusan di luar RUPS dan
                dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 91 UUPT.
                                             DIREKSI
                                            PASAL 11
           1.   Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang



                        MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                         MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst              MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                        AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
                 anggota Direksi atau lebih.16 Dalam hal diangkat lebih dari seorang
                 anggota Direksi maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
                 Direktur Utama.17
           2.    Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu…………….……..….
                 tahun18 dengan    tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya
                 sewaktu-waktu.
           3.    Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara sesuai dengan
                 ketentuan Pasal 106 UUPT.
           4.    Dalam hal jabatan anggota Direksi lowong oleh sebab apapun maka
                 dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus
                 diselenggarakan RUPS, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan
                 ketentuan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar ini.
           5.    Dalam hal jabatan semua anggota Direksi lowong oleh sebab apapun,
                 Dewan Komisaris mengurus Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 118
                 UUPT. Untuk mengurus Perseroan tersebut Dewan Komisaris dapat
                 menunjuk 1 (satu) atau lebih anggotanya.
           6.    Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
                 memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling lambat 30
                 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
           7.    Jabatan anggota Direksi berakhir, jika:
                 a.    mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat 6;
                 b.    tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan
                       dan/atau anggaran dasar ini;
                 c.    meninggal dunia; atau
                 d.    diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
                                    TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
                                             PASAL 12
           1.    Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan
                 tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan
                 dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan
                 segala tindakan mengenai kepengurusan dan/atau kepemilikan, dengan
                 pembatasan bahwa untuk:
                 a.    meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak
                       termasuk mengambil uang Perseroan di bank);
                 b.    mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain
                       di dalam dan/atau di luar negeri,
                 harus dengan persetujuan atau bantuan Dewan Komisaris.19
           2.    a.         Direktur Utama20    berhak dan berwenang bertindak untuk
           dan
                      atas nama  Direksi serta mewakili Perseroan.
                 b.         Dalam hal Direktur Utama21 tidak hadir atau berhalangan
                      karena sebab apapun juga yang tidak perlu dibuktikan kepada
                      pihak ketiga maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak
                      dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
                      mewakili Perseroan.22
           3.    Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi maka segala tugas dan
                 wewenang yang diberikan kepada Direktur Utama atau anggota Direksi
                 yang lain dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.
                                          RAPAT DIREKSI
                                             PASAL 13
           1.    Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila
                 dipandang perlu oleh 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebin, 1
                 (satu) orang atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih
                         MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                          MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst               MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                         AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
                  dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dan/atau 1 (satu) orang
                  anggota Dewan Komisaris atau lebih.23
           2.     Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak
                  bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 9
                  anggaran dasar ini.
           3.     Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan dengan Surat Tercatat yang
                  disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan,
                  dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
           4.     Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan
                  tempat rapat.
           5      Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat
                  kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau
                  diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan
                  Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil
                  keputusan yang sah dan mengikat.
           6.     Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama.24 Dalam hal Direktur
                  Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan
                  kepada pihak ketiga, rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota
                  Direksi yang    dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang
                  hadir.25
           7.     Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi       hanya
           oleh
                  anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.
           8.     Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
                  mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Direksi
                  hadir atau diwakili dalam rapat.26
           9.     Keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk
                  mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
                  pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½
                  (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.27
           10.    Apabila suara yang setuju dan   tidak setuju berimbang, ketua rapat
                  yang akan menentukan.28
           11.    a.    Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu)
                        suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi
                        lain yang diwakilinya.
                  b.    Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat
                        tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai
                        hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali         ketua rapat
                        menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
                  c.    Suara blanko dan suara yang tidak sah, dianggap tidak ada serta
                        tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
           12.    Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
                  Rapat   Direksi,  dengan   ketentuan   semua  anggota  Direksi   telah
                  diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan
                  persetujuan mengenai     usul yang diajukan secara tertulis dengan
                  menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan
                  cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan       yang
                  diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
                                           DEWAN KOMISARIS
                                               PASAL 14
           1.     Dewan Komisaris terdiri dari seorang anggota Dewan Komisaris atau
                  lebih. Dalam hal diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris
                  maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama.29
                          MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                           MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst              MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                        AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
           2.   Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga
                negara    Indonesia30 yang memenuhi persyaratan yang ditentukan
                peraturan perundang-undangan.
           3.   Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu ..
                ……………. tahun31 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
                sewaktu-waktu.
           4.   Dalam hal jabatan anggota Dewan Komisaris lowong oleh sebab
                apapun maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya
                lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu
                dengan memperhatikan ketentuan ayat 2.
           5.   Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya
                dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada
                Perseroan paling lambat      30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
                pengunduran dirinya.
           6.   Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
                a.    kehilangan Kewarganegaraan Indonesia;32
                b.     mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5;
                c.     tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan dan/atau
                       anggaran dasar ini;
                 d.    meninggal dunia; atau
                 e.    diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
                                TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
                                              PASAL 15
           1.    Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak
                 memasuki bangunan dan    halaman atau   tempat lain yang dipergunakan
                 atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua
                 pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan
                 keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
                 tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.
           2.    Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan
                 tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.
           3.    Dalam hal Dewan Komisaris melakukan tindakan pengurusan Perseroan
                 dalam keadaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu, berlaku
                 ketentuan Pasal 118 ayat (2) UUPT.
           4.    Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris maka segala
                 tugas dan     wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau
                 anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula
                 baginya.
                                       RAPAT DEWAN KOMISARIS
                                              PASAL 16
           Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 mutatis mutandis berlaku bagi
           rapat Dewan Komisaris.
                          RENCANA KERJA, TAHUN BUKU, DAN LAPORAN TAHUNAN
                                              PASAL 17
           1.    Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran
                 tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris33 untuk mendapat persetujuan
                Dewan Komisaris, sebelum tahun buku dimulai.
           2.   Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus disampaikan
                paling lambat….….….….….hari34    sebelum dimulainya tahun buku yang
                akan datang.
           3.   Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai
                dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada setiap akhir bulan
                Desember     buku Perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku

                         MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                          MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst             MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                       AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
                Perseroan dimulai pada tanggal    akta pendirian ini dan ditutup pada
                tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember ….….….….….35
           4.   Direksi menyusun dan menyediakan laporan tahunan Perseroan serta
                menyampaikan dan mengumumkan neraca dan laporan laba rugi dari
                laporan tahunan Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 66, Pasal 67,
                dan Pasal 68 UUPT.
                      PENGGUNAAN LABA BERSIH DAN PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM
                                            PASAL 18
           1.   Penggunaan laba bersih Perseroan ditentukan oleh RUPS sesuai dengan
                ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT.
           2.   Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku
                Perseroan berakhir sesuai dengan ketentuan Pasal 72 UUPT.
                               KETENTUAN DAN KETERANGAN LAIN-LAIN
                                            PASAL 19
           1.   Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran
                Dasar ini, akan diputus dalam RUPS.
           2.   Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana
                tersebut di atas menerangkan bahwa:
                a.    modal ditempatkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2
                      telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai
                      melalui kas Perseroan oleh para pendiri:
                      -     tuan...….........…tersebut,   sejumlah   …..saham   dengan
                            nilai
                            nominal seluruhnya sebesar Rp………………………;
                      -     tuan……........... tersebut, sejumlah …..saham dengan
                            nilai
                            nominal seluruhnya sebesar Rp………………………;
                      -     PT………………… Tersebut, sejumlah ….. saham dengan nilai
                            nominal seluruhnya sebesar Rp………………….……,
                      -sehingga seluruhnya berjumlah…….saham dengan nilai nominal
                      seluruhnya sebesar Rp……………………….;
                b.          menyimpang dari ketentuan dalam     Pasal 11 ayat 3 dan
                   Pasal
                      14 ayat 3 anggaran dasar ini mengenai tata cara pengangkatan
                      anggota Direksi dan Dewan Komisaris, telah diangkat sebagai:
                      -Direktur Utama   :tuan ………, lahir di………….. pada tanggal…,
                                        swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat
                                        tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau
                                        Nomor       Kartu        Tanda       Penduduk:
                                        ……….....................................;
                      -Direktur               :tuan    ………,   lahir    di…………..   pada
                                        tanggal.…,
                                        swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat
                                        tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau
                                        Nomor       Kartu        Tanda       Penduduk:
                                        ……….....................................;
                      -Komisaris Utama        :tuan    ………,   lahir    di…………..   pada
                                        tanggal…,
                                        swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat
                                        tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau
                                        Nomor       Kartu        Tanda       Penduduk:
                                        ……….....................................;

                        MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                         MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst                 MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                           AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
                         -Komisaris          : tuan ………, lahir di………….. pada tanggal…,
                                         swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat
                                         tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau
                                         Nomor       Kartu        Tanda       Penduduk:
                                         …....................................…… .
                       Pengangkatan   anggota Direksi dan Dewan Komisaris      tersebut
                       telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan.
                                       DEMIKIANLAH AKTA INI
           Dibuat dan diresmikan di…………………...................pada hari dan tanggal
           seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh:
           -     Nama lengkap………........…Tempat tanggal lahir………………,Warga Negara
                 .…………....Tempat tinggal di…….............…Nomor Induk Kependudukan
                 atau                 Nomor                 Kartu                 Tanda
                 Penduduk:……......................................……; dan
           -     Nama lengkap….........………Tempat tanggal lahir………………,Warga Negara
                 .…………....Tempat tinggal di….............……Nomor Induk Kependudukan
                 atau                 Nomor                 Kartu                 Tanda
                 Penduduk:......................................…………,
           keduanya pegawai kantor Notaris sebagai para saksi.
           Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan
           para saksi maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, para saksi dan
           saya, Notaris.




           Lampiran Footnote:

           1.       Kalimat ini diperlukan jika penghadap mewakili badan hukum.
           2.       Apabila Perseroan didirikan untuk Jangka waktu terbatas harus
                    disebutkan dengan jelas berapa tahun misalnya Perseroan didirikan
                    untuk jangka waktu 99 (sembilan puluh sembilan) tahun.
           3.       Maksud dan tujuan tidak boleh bertentangan dengan nama Perseroan
                    dengan memperhatikan ketentuan dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
                    Indonesia (KBLI) 2005 serta Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007
                    dan peraturan perundang-undangan dari instansi teknis.
           4.       Dalam hal Perseroan menerbitkan pecahan saham harus disebutkan
                    terbagi atas…saham masing-masing dengan bernilai nominal saham
                    ...............rupiah dan selanjutnya berlaku ketentuan Pasal 54 ayat
                    (2) UUPT.
           5.       Jika Perseroan mempunyai lebih dari klasifikasi saham agar diatur
                    mengenai masing-masingklasifikasi saham beserta hak yang melekat pada
                    masing-masing klasifikasi tersebut.
           6.       Ketentuan ayat ini tidak berlaku bagi Perseroan dalam rangka
                    penanaman modal asing dan Perseroan Terbuka. Kepemilikan saham dalam
                    ketentuan ayat ini juga harus memperhatikan ketentuan dalam UUPT dan
                    peraturan perundang-undangan lainnya.
           7.       Direksi (yang diwakili oleh Direktur Utama atau Direktur lainnya
           sesuai
                    dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan) dan dapat ditambah
                    persyaratan dengan persetujuan dari Komisaris Utama atau anggota
                    Komisaris lainnya sesuai dengan keputusan rapat Dewan Komisaris.
           8.       Dalam hal anggaran dasar akan menentukan pembatasan persyaratan

                            MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                             MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst              MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                        AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
                  pemindahan hak atas saham, berlaku ketentuan Pasal 57, Pasal 58, dan
                  atau Pasal 59 UUPT.
           9.     Lihat angka 6.
           10.    Anggaran dasar dapat pula menentukan “RUPS diadakan di tempat
                  kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang utama
                  Perseroan”. Dalam hal tersebut harus disebutkan letak tempat kegiatan
                  usaha utama itu.
           11.    Lihat angka 17 selain itu sebagai alternative lain RUPS dapat
           dipimpin
                  oleh Komisaris Utama/Presiden Komisaris (pilih salah satu).
           12.    Lihat angka 17.
           13.    Apabila ada jabatan Wakil Direktur Utama atau wakil Presiden Direktur
                  RUPS dipimpin oleh wakil Direktur Utama atau Wakil Presiden Direktur.
           14.    Antara lain seperti yang termuat dalam Pasal 86, Pasal 88, dan Pasal
           89
                  UUPT, dalam anggaran dasar ketentuan kuorum dapat diatur lebih besar
                  dari yang ditetapkan UUPT, kecuali ketentuan    dalam Pasal 13, Pasal
                  14, Pasal 47, Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 UUPT.
           15.    Lihat angka 14 Ketentuan persyaratan pengambilan keputusan dapat
                  diatur lebih besar dari yang ditetapkan Pasal 87, Pasal 88, Pasal 89,
                  dan Pasal 102 ayat (5) UUPT, kecuali ketentuan dalam Pasal 13, Pasal
                  14, Pasal 47, Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 UUPT dan hal tersebut
                  harus dimuat dalam anggaran dasar.
           16.    Jika Perseroan menghendaki jumlah anggota Direksi yang pasti dalam
                  anggaran dasar dapat disebutkan langsung jumlahnya atau kemungkinan
                  lain dapat diatur paling sedikit berapa jumlahnya atau paling banyak
                  berapa jumlahnya. Harap diperhatikan ketentuan Pasal 92 ayat (4)
                  Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007.
           17.    Nama jabatan “Direktur Utama” adalah suatu alternatif dapat digunakan
                  nama jabatan lain misalnya, “Presiden Direktur” atau             hanya
                  menyebutkan “Direktur I”.
           18.    Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima)
                  tahun atau sejak keputusan RUPS yang mengangkatnya sampai dengan
                  penutupan RUPS Tahunan yang ke 3 (tiga) atau ke 5 (lima) dan
                  seterusnya.
           19.    Anggaran dasar dapat menentukan bahwa persetujuan tersebut harus
                  diberikan oleh RUPS. Bentuk perbuatan hukum Direksi yang perlu
                  dibatasi dan memerlukan persetujuan organ lain disesuaikan dengan
                  kebutuhan masing-masing Perseroan. Jika tidak diperlukan persetujuan
                  dari organ lain, kalimat “akan tetapi dengan pembatasan bahwa
                  untuk…dst” tidak perlu dirumuskan. Dalam hal anggaran dasar telah
                  menetapkan untuk perbuatan hukum tertentu harus mendapat persetujuan
                  dari Dewan Komisaris dan jika Dewan Komisaris menolak memberikan
                  persetujuan maka hal tersebut tidak dapat diajukan kepada RUPS untuk
                  meminta persetujuan tanpa mengubah anggaran dasar.
           20.    Lihat angka 17.
           21.    Lihat angka 17.
           22.    Ketentuan dalam huruf b ini adalah suatu alternative, dapat pula
           diatur
                  alternative lain: misalnya “dalam hal Direktur Utama (Lihat angka 17)
                  tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak
                  perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, 2(dua) orang anggota Direksi
                  lainnya secara bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan
                  atas nama Direksi serta mewakili Perseroan” atau alternative lain
                  sesuai dengan kebutuhan Perseroan.

                          MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                           MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
Amethyst                MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III)
                          AKTA BADAN USAHA SEMESTER III
           23.     Jika Perseroan ingin menentukan jumlah yang lebih kecil daripada 1/10
                   (satu per sepuluh) maka jumlah tersebut wajib dicantumkan dalam
                   anggaran dasar, tetapi sesuai dengan ketentuan UUPT tidak boleh
                   menentukan dalam anggaran dasar jumlah minimal lebih besar dari 1/10
                   (satu per sepuluh).
           24.     Lihat angka 17.
           25.     Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif
           lain:
                   misalnya anggaran dasar dapat menentukan rapat Direksi dipimpin oleh
                   “wakil Direktur Utama”, atau kemungkinan lain oleh “Direktur yang
                   usianya tertua”.
           26.     Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif
           lain:
                   misalnya “apabila dalam rapat hadir atau diwakili oleh sedikitnya 2/3
                   (dua per tiga) dari jumlah anggota Direksi”.
           27.     Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif
           lain:
                   misalnya “apabila disetujui oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari
                   jumlah anggota Direksi.
           28.     Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif
           lain:
                   misalnya “Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang,
                   usul keputusan dinyatakan sebagai ditolak”.
           29.     Nama jabatan “Komisaris Utama” adalah suatu alternatif dapat
                   digunakan nama jabatan lain misalnya, “Presiden Komisaris” atau
                   hanya menyebutkan “Komisaris I”.
           30.     Hal ini tidak berlaku bagi Perseroan yang sahamnya      dimiliki oleh
           orang
                   asing.
           31.     Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima)
                   tahun.
           32.     Lihat angka 30.
           33.     Alternatif lain: “kepada RUPS”. Khusus bagi Perseroan Persero “kepada
                   RUPS” sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
           34.     Agar disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Perseroan.
           35.     Ketentuan pada ayat ini adalah merupakan alternatif, dapat juga
                   ditentukan alternatif lain misalnya “tahun buku dimulai tanggal 1
                   (satu) April dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Maret
                   tahun berikutnya.




                           MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi
                            MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™

More Related Content

What's hot

PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKWahyu Ym
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatanNakano
 
Surat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributorSurat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributorDecky Kusuma
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuLeks&Co
 
Surat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjianSurat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjianKades Pauh
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...GLC
 
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...GLC
 
Surat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendriSurat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendriSuhendri desaign
 
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugatNasria Ika
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Taufik Budi Permana
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Draft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaDraft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaEli Andri
 

What's hot (20)

PERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAKPERJANJIAN KONTRAK
PERJANJIAN KONTRAK
 
surat gugatan
surat gugatansurat gugatan
surat gugatan
 
Surat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributorSurat perjanjian-distributor
Surat perjanjian-distributor
 
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJAPERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA
 
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor PasaribuContoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
Contoh Kasus Pertanahan By Ivor Pasaribu
 
Surat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjianSurat pembatalan-perjanjian
Surat pembatalan-perjanjian
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
 
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
Contoh Surat Perjanjian Kerja Jasa pengamanan Apartemen Terbaru (Beli Perjanj...
 
Surat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendriSurat gugatan perdata suhendri
Surat gugatan perdata suhendri
 
Memori pk iii edit
Memori  pk iii editMemori  pk iii edit
Memori pk iii edit
 
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta KerjaHukum Properti pasca UU Cipta Kerja
Hukum Properti pasca UU Cipta Kerja
 
Kontrak jual beli
Kontrak jual beliKontrak jual beli
Kontrak jual beli
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Jawaban tergugat
Jawaban tergugatJawaban tergugat
Jawaban tergugat
 
Surat gugatan
Surat gugatanSurat gugatan
Surat gugatan
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
 
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
Eksekusi Hukum Acara Perdata (Idik Saeful Bahri)
 
Draft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerjaDraft surat perjanjian kontrak kerja
Draft surat perjanjian kontrak kerja
 
Hukum agraria
Hukum agraria   Hukum agraria
Hukum agraria
 

Viewers also liked

Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Adendum perjanjian
Adendum perjanjianAdendum perjanjian
Adendum perjanjianLegal Akses
 

Viewers also liked (6)

surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Adendum perjanjian
Adendum perjanjianAdendum perjanjian
Adendum perjanjian
 

Similar to PT Perseroan Terbatas

Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatasUu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatasYesica Adicondro
 
Anggaran dasar perusahaan
Anggaran dasar perusahaanAnggaran dasar perusahaan
Anggaran dasar perusahaanBobby D'Arch
 
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdfIzam17
 
Hukum & etika bisnis bagi PT dan BUMN
Hukum & etika bisnis bagi PT dan BUMNHukum & etika bisnis bagi PT dan BUMN
Hukum & etika bisnis bagi PT dan BUMNNanda_khalisa
 
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatasUu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatasLegal Akses
 
Organisasi Perusahaan
Organisasi PerusahaanOrganisasi Perusahaan
Organisasi PerusahaanAdi Sudradjat
 
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDFUU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDFImam Prastio
 
5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukumGindha Wayka
 
9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatasGindha Wayka
 
NOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docx
NOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docxNOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docx
NOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docxGLC
 
Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...
Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...
Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...GLC
 
PPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptx
PPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptxPPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptx
PPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptxmarhadi7
 
Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Isaka Yoga
 
Permen No.PER-06/MBU/2011
Permen No.PER-06/MBU/2011Permen No.PER-06/MBU/2011
Permen No.PER-06/MBU/2011izaupdate
 
PP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdfPP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdfnaililfiza2
 
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...GLC
 

Similar to PT Perseroan Terbatas (20)

Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatasUu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
Uu no 40 2007 Tentang perseroan terbatas
 
Anggaran dasar perusahaan
Anggaran dasar perusahaanAnggaran dasar perusahaan
Anggaran dasar perusahaan
 
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
5. UU-40-2007 PERSEROAN TERBATAS.pdf
 
Hukum & etika bisnis bagi PT dan BUMN
Hukum & etika bisnis bagi PT dan BUMNHukum & etika bisnis bagi PT dan BUMN
Hukum & etika bisnis bagi PT dan BUMN
 
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatasUu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
Uu tahun 2007 no. 40 tentang perseroan terbatas
 
Organisasi Perusahaan
Organisasi PerusahaanOrganisasi Perusahaan
Organisasi Perusahaan
 
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDFUU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.PDF
 
Akad syirkah
Akad syirkahAkad syirkah
Akad syirkah
 
5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum5. badan usaha berbadan hukum
5. badan usaha berbadan hukum
 
9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas9. struktur organ perseroan terbatas
9. struktur organ perseroan terbatas
 
NOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docx
NOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docxNOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docx
NOTA KESEPAHAMAN PENGAMBILALIHAN SAHAM-CLEAN DRAFT.docx
 
Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...
Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...
Contoh Nota Kesepahaman Pengambilalihan Saham Clean Terbaru (Beli Perjanjian,...
 
PPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptx
PPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptxPPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptx
PPT_PERSEROAN_TERBATAS.pptx
 
Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9Hukum PT BAB 4 dan 9
Hukum PT BAB 4 dan 9
 
PERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN TERBATASPERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN TERBATAS
 
Permen No.PER-06/MBU/2011
Permen No.PER-06/MBU/2011Permen No.PER-06/MBU/2011
Permen No.PER-06/MBU/2011
 
Uu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasanUu no 16_th_2001 yayasan
Uu no 16_th_2001 yayasan
 
PP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdfPP NO 45 TH 2005.pdf
PP NO 45 TH 2005.pdf
 
Uu 16 2001
Uu 16 2001Uu 16 2001
Uu 16 2001
 
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
 

More from Manunggal Amethyst

Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataManunggal Amethyst
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraManunggal Amethyst
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaManunggal Amethyst
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Manunggal Amethyst
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Manunggal Amethyst
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataManunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraManunggal Amethyst
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMManunggal Amethyst
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifManunggal Amethyst
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisManunggal Amethyst
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatManunggal Amethyst
 

More from Manunggal Amethyst (18)

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
ANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASIANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASI
 
Pengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum DagangPengantar Hukum Dagang
Pengantar Hukum Dagang
 
Asas asas hukum benda
Asas asas hukum bendaAsas asas hukum benda
Asas asas hukum benda
 
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdataBatas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
Batas umur dewasa dalam konsep hukum perdata
 
Hak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negaraHak menguasai tanah oleh negara
Hak menguasai tanah oleh negara
 
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesiaPengadilan pengadilan khusus di indonesia
Pengadilan pengadilan khusus di indonesia
 
Cabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukumCabang cabang ilmu hukum
Cabang cabang ilmu hukum
 
Jaminan perorangan
Jaminan peroranganJaminan perorangan
Jaminan perorangan
 
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
Adopsi anak oleh warga negara asing (wna)
 
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)Contoh akta pengalihan hak (cessie)
Contoh akta pengalihan hak (cessie)
 
Cara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdataCara membagi waris menurut kuh perdata
Cara membagi waris menurut kuh perdata
 
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negaraILMU NEGARA - Dasar dasar negara
ILMU NEGARA - Dasar dasar negara
 
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUMILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
ILMU NEGARA - KONSEP NEGARA HUKUM
 
Public law and crime
Public law and crimePublic law and crime
Public law and crime
 
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatifKedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
Kedudukan hukum notaris dan ppat yang terpilih sebagai anggota legislatif
 
Kebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notarisKebatalan dan degradasi akta notaris
Kebatalan dan degradasi akta notaris
 
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormatProfesi notaris sebagai jabatan terhormat
Profesi notaris sebagai jabatan terhormat
 

PT Perseroan Terbatas

  • 1. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III AKTA PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS NOMOR: Pada hari ini, ......................... tanggal .........., pukul ................ ( ) Hadir dihadapan saya,………………………………… ……… Notaris di……………………dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang saya, Notaris kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini. 1. Nama lengkap………………….…, Tempat tanggal lahir…………………,Warga Negara.……,Pekerjaan…………,Tempat tinggal di…………………., Nomor Induk Kependudukan atau Nomor Kartu Tanda Penduduk……………………………..; 2. Nama lengkap……………………., Tempat tanggal lahir……………………,Warga Negara.……,Pekerjaan…………,Tempat tinggal di…………………., Nomor Induk Kependudukan atau Nomor Kartu Tanda Penduduk …………………………….; 3. Nama lengkap dan jabatan yang berwenang mewakili badan hukum ...... ……………….., Tempat kedudukan ……………, Alamat lengkap badan hukum………………,Nomor dan tanggal pengesahan badan hukum …………… Para penghadap dikenal oleh saya, Notaris. Para Penghadap masing-masing bertindak untuk diri sendiri dan dalam 1 kedudukannya sebagaimana tersebut di atas dengan ini menerangkan, bahwa dengan tidak mengurangi izin dari pihak yang berwenang telah sepakat dan setuju untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas berdasarkan akta pendirian ini yang memuat anggaran dasar dan keterangan lain yang berkaitan dengan pendirian perseroan terbatas, sebagai berikut: NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan terbatas ini bernama “PT…………………………………”, (selanjutnya disebut “Perseroan”), berkedudukan di…………………………… 2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris. JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN PASAL 2 Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas 2 MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA PASAL 3 1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah:3 ………………………… 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. b. c. MODAL PASAL 4 1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp……………………terbagi atas .…………… saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp…………….......…... .4 2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor…………….% atau sejumlah........…………saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp…………………………oleh para pendiri yang telah mengambil bagian saham dengan rincian dan nilai nominal saham yang disebutkan pada bagian akhir, angka 1 sebelum penutup akta. MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 2. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III 3. Penambahan modal Perseroan dilakukan menurut keperluan Perseroan dan dilakukan sesuai ketentuan Pasal 41, Pasal 42, dan Pasal 43 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, (selanjutnya disebut “UUPT”). SAHAM PASAL 5 1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.5 2. Yang boleh memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia.6 3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham atau surat kolektif saham yang bentuk dan isinya ditetapkan oleh Direksi dan ditandatangani oleh ….….….….… .7 4. Dalam hal Perseroan tidak menerbitkan surat saham atau surat kolektif saham, pemilikan saham dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan oleh Perseroan. 5. Hak atas setiap saham tidak dapat dibagi. Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang maka berlaku ketentuan Pasal 52 ayat (5) dan ayat (2) UUPT. PENGGANTI SURAT SAHAM PASAL 6 1. Dalam hal surat saham rusak, tidak dapat dipakai lagi, atau hilang, Direksi mengeluarkan surat saham pengganti dengan syarat, biaya, dan tata cara sebagaimana ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Direksi. 2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mutatis mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti. PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM PASAL 7 1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau kuasanya yang sah.8 2. Mulai hari pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan hari dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham, pemindahan hak atas saham tidak diperkenankan. 3. Apabila karena warisan, perkawinan, atau sebab lain saham tidak lagi menjadi milik warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia maka dalam jangka waktu 1 (satu) tahun orang atau badan hukum yang bersangkutan wajib memindahkan hak atas sahamnya kepada warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia, sesuai ketentuan anggaran dasar ini.9 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PASAL 8 1. Dalam anggaran dasar ini Rapat Umum Pemegang Saham, (selanjutnya disebut “RUPS”) berarti RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya yang disebut juga RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain. 2. Mata acara RUPS dapat diusulkan oleh 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebin, 1 (satu) orang atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dan/atau 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris atau lebih. 3. Dalam RUPS Tahunan: a. Direksi menyampaikan laporan tahunan sesuai dengan ketentuan Pasal 66, Pasal 67, dan Pasal 68 UUPT; MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 3. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III b. ditetapkan penggunaan laba bersih, sesuai dengan ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT; dan c. diputuskan mata acara lainnya yang telah diajukan sebagaimana mestinya sesuai dengan ketentuan Pasal 79 dan Pasal 80 UUPT dan anggaran dasar ini. 4. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan mewakili Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan. TEMPAT, PEMANGGILAN, DAN PIMPINAN RUPS PASAL 9 1. RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan.10 2. RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan sesuai dengan ketentuan Pasal 82 UUPT. 3. Pemanggilan RUPS tidak diperlukan jika semua pemegang saham hadir dan semua menyetujui agenda rapat dan keputusan disetujui dengan suara bulat. 4. RUPS dipimpin oleh Direktur Utama.11 5. Dalam hal Direktur Utama12 tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi. 13 6. Dalam hal semua Direktur tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris. 7. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apa pun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan diantara mereka yang hadir dalam rapat. 8. RUPS dapat juga diselenggarakan melalui media elektronika sesuai dengan ketentuan Pasal 77 UUPT. KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS PASAL 10 1. RUPS dapat dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sesuai dengan ketentuan Pasal 86, Pasal 88, dan Pasal 89 UUPT.14 2. RUPS dapat mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan Pasal 87, Pasal 88, dan Pasal 89 UUPT.15 3. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam RUPS. 4. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS. 5. Pemegang saham dapat mengambil keputusan di luar RUPS dan dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 91 UUPT. DIREKSI PASAL 11 1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 4. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III anggota Direksi atau lebih.16 Dalam hal diangkat lebih dari seorang anggota Direksi maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama.17 2. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu…………….……..…. tahun18 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. 3. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara sesuai dengan ketentuan Pasal 106 UUPT. 4. Dalam hal jabatan anggota Direksi lowong oleh sebab apapun maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar ini. 5. Dalam hal jabatan semua anggota Direksi lowong oleh sebab apapun, Dewan Komisaris mengurus Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 118 UUPT. Untuk mengurus Perseroan tersebut Dewan Komisaris dapat menunjuk 1 (satu) atau lebih anggotanya. 6. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 7. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika: a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat 6; b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar ini; c. meninggal dunia; atau d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI PASAL 12 1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan mengenai kepengurusan dan/atau kepemilikan, dengan pembatasan bahwa untuk: a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di bank); b. mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain di dalam dan/atau di luar negeri, harus dengan persetujuan atau bantuan Dewan Komisaris.19 2. a. Direktur Utama20 berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. b. Dalam hal Direktur Utama21 tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka salah seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.22 3. Dalam hal hanya ada seorang anggota Direksi maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Direktur Utama atau anggota Direksi yang lain dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. RAPAT DIREKSI PASAL 13 1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu oleh 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebin, 1 (satu) orang atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 5. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dan/atau 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris atau lebih.23 2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 9 anggaran dasar ini. 3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan dengan Surat Tercatat yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat. 4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat rapat. 5 Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat. 6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama.24 Dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir.25 7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa. 8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.26 9. Keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari ½ (satu per dua) jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.27 10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, ketua rapat yang akan menentukan.28 11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya. b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir. c. Suara blanko dan suara yang tidak sah, dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan. 12. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi. DEWAN KOMISARIS PASAL 14 1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih. Dalam hal diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama.29 MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 6. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III 2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga negara Indonesia30 yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan perundang-undangan. 3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu .. ……………. tahun31 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. 4. Dalam hal jabatan anggota Dewan Komisaris lowong oleh sebab apapun maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2. 5. Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. 6. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila: a. kehilangan Kewarganegaraan Indonesia;32 b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5; c. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar ini; d. meninggal dunia; atau e. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS PASAL 15 1. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi. 2. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris. 3. Dalam hal Dewan Komisaris melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu, berlaku ketentuan Pasal 118 ayat (2) UUPT. 4. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. RAPAT DEWAN KOMISARIS PASAL 16 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 mutatis mutandis berlaku bagi rapat Dewan Komisaris. RENCANA KERJA, TAHUN BUKU, DAN LAPORAN TAHUNAN PASAL 17 1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris33 untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris, sebelum tahun buku dimulai. 2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus disampaikan paling lambat….….….….….hari34 sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. 3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada setiap akhir bulan Desember buku Perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 7. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III Perseroan dimulai pada tanggal akta pendirian ini dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember ….….….….….35 4. Direksi menyusun dan menyediakan laporan tahunan Perseroan serta menyampaikan dan mengumumkan neraca dan laporan laba rugi dari laporan tahunan Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 66, Pasal 67, dan Pasal 68 UUPT. PENGGUNAAN LABA BERSIH DAN PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM PASAL 18 1. Penggunaan laba bersih Perseroan ditentukan oleh RUPS sesuai dengan ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT. 2. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai dengan ketentuan Pasal 72 UUPT. KETENTUAN DAN KETERANGAN LAIN-LAIN PASAL 19 1. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputus dalam RUPS. 2. Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa: a. modal ditempatkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2 telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan oleh para pendiri: - tuan...….........…tersebut, sejumlah …..saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp………………………; - tuan……........... tersebut, sejumlah …..saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp………………………; - PT………………… Tersebut, sejumlah ….. saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp………………….……, -sehingga seluruhnya berjumlah…….saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp……………………….; b. menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 11 ayat 3 dan Pasal 14 ayat 3 anggaran dasar ini mengenai tata cara pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris, telah diangkat sebagai: -Direktur Utama :tuan ………, lahir di………….. pada tanggal…, swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau Nomor Kartu Tanda Penduduk: ……….....................................; -Direktur :tuan ………, lahir di………….. pada tanggal.…, swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau Nomor Kartu Tanda Penduduk: ……….....................................; -Komisaris Utama :tuan ………, lahir di………….. pada tanggal…, swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau Nomor Kartu Tanda Penduduk: ……….....................................; MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 8. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III -Komisaris : tuan ………, lahir di………….. pada tanggal…, swasta, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di……………Nomor Induk Kependuduk atau Nomor Kartu Tanda Penduduk: …....................................…… . Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan. DEMIKIANLAH AKTA INI Dibuat dan diresmikan di…………………...................pada hari dan tanggal seperti disebutkan pada bagian awal akta ini dengan dihadiri oleh: - Nama lengkap………........…Tempat tanggal lahir………………,Warga Negara .…………....Tempat tinggal di…….............…Nomor Induk Kependudukan atau Nomor Kartu Tanda Penduduk:……......................................……; dan - Nama lengkap….........………Tempat tanggal lahir………………,Warga Negara .…………....Tempat tinggal di….............……Nomor Induk Kependudukan atau Nomor Kartu Tanda Penduduk:......................................…………, keduanya pegawai kantor Notaris sebagai para saksi. Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan para saksi maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, para saksi dan saya, Notaris. Lampiran Footnote: 1. Kalimat ini diperlukan jika penghadap mewakili badan hukum. 2. Apabila Perseroan didirikan untuk Jangka waktu terbatas harus disebutkan dengan jelas berapa tahun misalnya Perseroan didirikan untuk jangka waktu 99 (sembilan puluh sembilan) tahun. 3. Maksud dan tujuan tidak boleh bertentangan dengan nama Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2005 serta Peraturan Presiden Nomor 77 Tahun 2007 dan peraturan perundang-undangan dari instansi teknis. 4. Dalam hal Perseroan menerbitkan pecahan saham harus disebutkan terbagi atas…saham masing-masing dengan bernilai nominal saham ...............rupiah dan selanjutnya berlaku ketentuan Pasal 54 ayat (2) UUPT. 5. Jika Perseroan mempunyai lebih dari klasifikasi saham agar diatur mengenai masing-masingklasifikasi saham beserta hak yang melekat pada masing-masing klasifikasi tersebut. 6. Ketentuan ayat ini tidak berlaku bagi Perseroan dalam rangka penanaman modal asing dan Perseroan Terbuka. Kepemilikan saham dalam ketentuan ayat ini juga harus memperhatikan ketentuan dalam UUPT dan peraturan perundang-undangan lainnya. 7. Direksi (yang diwakili oleh Direktur Utama atau Direktur lainnya sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan) dan dapat ditambah persyaratan dengan persetujuan dari Komisaris Utama atau anggota Komisaris lainnya sesuai dengan keputusan rapat Dewan Komisaris. 8. Dalam hal anggaran dasar akan menentukan pembatasan persyaratan MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 9. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III pemindahan hak atas saham, berlaku ketentuan Pasal 57, Pasal 58, dan atau Pasal 59 UUPT. 9. Lihat angka 6. 10. Anggaran dasar dapat pula menentukan “RUPS diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang utama Perseroan”. Dalam hal tersebut harus disebutkan letak tempat kegiatan usaha utama itu. 11. Lihat angka 17 selain itu sebagai alternative lain RUPS dapat dipimpin oleh Komisaris Utama/Presiden Komisaris (pilih salah satu). 12. Lihat angka 17. 13. Apabila ada jabatan Wakil Direktur Utama atau wakil Presiden Direktur RUPS dipimpin oleh wakil Direktur Utama atau Wakil Presiden Direktur. 14. Antara lain seperti yang termuat dalam Pasal 86, Pasal 88, dan Pasal 89 UUPT, dalam anggaran dasar ketentuan kuorum dapat diatur lebih besar dari yang ditetapkan UUPT, kecuali ketentuan dalam Pasal 13, Pasal 14, Pasal 47, Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 UUPT. 15. Lihat angka 14 Ketentuan persyaratan pengambilan keputusan dapat diatur lebih besar dari yang ditetapkan Pasal 87, Pasal 88, Pasal 89, dan Pasal 102 ayat (5) UUPT, kecuali ketentuan dalam Pasal 13, Pasal 14, Pasal 47, Pasal 75, Pasal 76, dan Pasal 82 UUPT dan hal tersebut harus dimuat dalam anggaran dasar. 16. Jika Perseroan menghendaki jumlah anggota Direksi yang pasti dalam anggaran dasar dapat disebutkan langsung jumlahnya atau kemungkinan lain dapat diatur paling sedikit berapa jumlahnya atau paling banyak berapa jumlahnya. Harap diperhatikan ketentuan Pasal 92 ayat (4) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. 17. Nama jabatan “Direktur Utama” adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, “Presiden Direktur” atau hanya menyebutkan “Direktur I”. 18. Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun atau sejak keputusan RUPS yang mengangkatnya sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang ke 3 (tiga) atau ke 5 (lima) dan seterusnya. 19. Anggaran dasar dapat menentukan bahwa persetujuan tersebut harus diberikan oleh RUPS. Bentuk perbuatan hukum Direksi yang perlu dibatasi dan memerlukan persetujuan organ lain disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Perseroan. Jika tidak diperlukan persetujuan dari organ lain, kalimat “akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk…dst” tidak perlu dirumuskan. Dalam hal anggaran dasar telah menetapkan untuk perbuatan hukum tertentu harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan jika Dewan Komisaris menolak memberikan persetujuan maka hal tersebut tidak dapat diajukan kepada RUPS untuk meminta persetujuan tanpa mengubah anggaran dasar. 20. Lihat angka 17. 21. Lihat angka 17. 22. Ketentuan dalam huruf b ini adalah suatu alternative, dapat pula diatur alternative lain: misalnya “dalam hal Direktur Utama (Lihat angka 17) tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, 2(dua) orang anggota Direksi lainnya secara bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan” atau alternative lain sesuai dengan kebutuhan Perseroan. MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™
  • 10. Amethyst MK. TEKNIK PEMBUATAN AKTA (TPA III) AKTA BADAN USAHA SEMESTER III 23. Jika Perseroan ingin menentukan jumlah yang lebih kecil daripada 1/10 (satu per sepuluh) maka jumlah tersebut wajib dicantumkan dalam anggaran dasar, tetapi sesuai dengan ketentuan UUPT tidak boleh menentukan dalam anggaran dasar jumlah minimal lebih besar dari 1/10 (satu per sepuluh). 24. Lihat angka 17. 25. Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif lain: misalnya anggaran dasar dapat menentukan rapat Direksi dipimpin oleh “wakil Direktur Utama”, atau kemungkinan lain oleh “Direktur yang usianya tertua”. 26. Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif lain: misalnya “apabila dalam rapat hadir atau diwakili oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Direksi”. 27. Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif lain: misalnya “apabila disetujui oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota Direksi. 28. Ketentuan ini adalah suatu alternatif, dapat pula diatur alternatif lain: misalnya “Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, usul keputusan dinyatakan sebagai ditolak”. 29. Nama jabatan “Komisaris Utama” adalah suatu alternatif dapat digunakan nama jabatan lain misalnya, “Presiden Komisaris” atau hanya menyebutkan “Komisaris I”. 30. Hal ini tidak berlaku bagi Perseroan yang sahamnya dimiliki oleh orang asing. 31. Sebutkan jangka waktu tertentu misalnya 3 (tiga) tahun atau 5 (lima) tahun. 32. Lihat angka 30. 33. Alternatif lain: “kepada RUPS”. Khusus bagi Perseroan Persero “kepada RUPS” sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 34. Agar disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan Perseroan. 35. Ketentuan pada ayat ini adalah merupakan alternatif, dapat juga ditentukan alternatif lain misalnya “tahun buku dimulai tanggal 1 (satu) April dan ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu) Maret tahun berikutnya. MANUNGGAL. B, SH | Perpustakaan Pribadi MAGISTER KENOTARIATAN UNHAS ©2009 ™