SlideShare a Scribd company logo
1 of 87
Indera Penglihatan
dan Alat Optik
Cahaya
Merupakan gelombang Elektromagnetik yang
terdiri atas medan listrik dan medan magnet
yang merambat tegak lurus dengan arah
hambatannya.
Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa
dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
Sifat – Sifat Cahaya
1. Dapat di pantulkan (Refleksi).
2. Dapat di biaskan (Refraksi).
3. Dapat mengalami pelenturan (difraksi).
4. Dapat dijumlahkan (interferensi).
5. Dapat diuraikan (dispersi).
6. Dapat diserap arah getarnya (polarisasi).
7. Bersifat sebagai gelombang dan partikel.
Pemantulan Cahaya
Adalah pembalikan arah rambatan gelombang
cahaya setelah melewati bidang pantul
Di bagi 2 : Pemantulan Teratur dan
Pemantulan Baur (difus)
Pemantulan Teratur
Apabila sinar sejajar di tunjukkan ke
permukaan yang rata, sinar itu akan di
pantulkan dengan arah yang teratur.
Contoh : Saat ber-Cermin
Tambahan
Istilah Sinar di gunakan untuk cahaya sebagai gelombang elektromagnetik
yang merambat.
Pemantulan Baur (difus)
Apabila sinar sejajar di tunjukkan ke
permukaan yang tidak rata, sinar akan di
pantulkan ke segala arah.
Pemantulan ini sangat berguna di tempat –
tempat yang tidak ada cahayanya.
Hukum Pemantulan
Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu
diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626).
Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu
hukum yang disebut
Hukum Pemantulan Snellius
Atau Hukum 1 Snellius
Hukum
1. Sinar datang, Garis normal, dan Sinar pantul
berada pada satu bidang dan ketiganya
berpotongan pada 1 titik.
2. Besar sudut datang (i) sama dengan besar
sudut sinar pantul (r)
Rumus : i = r
Pembiasan (Refraksi)
Adalah pembelokan arah
rambatan gelombang cahaya
ketika melewati dua medium
Yang memiliki kerapatan
Berbeda.
Hukum Pembiasan
Pembiasan cahaya diselidiki oleh Willebord
Snellius(1581-1626). Dari hasil
penyelidikan ini dapat dihasilkan
suatu hukum yang disebut
Hukum Pembiasan Snellius
Atau Hukum 2 Snellius
Hukum
1. Sinar datang datang dari medium kurang
rapat menuju medium yang lebih rapat
dibiaskan mendekati garis normal.
2. Sebaliknya, sinar datang dari medium yang
lebih rapat menuju medium yang kurang
rapat menyebabkan pembiasan yang
menjauhi garis normal.
.
Gambar 1
----------------------------------------------------------------
Gambar 2
Penjelasan
Cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan
medium lain memiliki medium yang berbeda.
Istilah yang menggambarkan nilai perbandingan
cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan
cepat rambat cahaya di suatu medium di sebut
indeks bias cahaya (n). Indeks bias cahaya bisa
di rumuskan :
Rumus
Keterangan :
n = Indeks bias cahaya
C = Cepat rambat cahaya di ruang vakum (m/s)
𝑐𝑛 = Cepat rambat cahaya di medium (m/s)
𝑛 =
𝐶
𝑐𝑛
Rumus ke-2
dan
Keterangan
𝑛1 = indeks cahaya bias di medium 1
𝑛2 = indeks bias cahaya di medium 2
𝑐1 = cepat rambat cahaya di medium 1 (m/s)
𝑐2 = cepat rambat cahaya di medium 2 (m/s)
𝑛1
𝑛2
=
𝑐2
𝑐1
𝑛1
𝑛2
=
𝑐
𝑐1
𝑐
𝑐2
Cermin
Adalah suatu benda dengan permukaan yang
memantulkan sebagian besar cahaya yang
mengenainya.
Di bagi menjadi 3 :
1. Cermin datar
2. Cermin Cekung
3. Cermin Cembung
Cermin Datar
Adalah kaca yang salah
satu permukannya datar
(rata) dan permukaan
Yang lain di lapisi logam
Perak.
Sifat
Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke
cermin
Tinggi bayangan = tinggi benda
Ukuran bayangan = ukuran benda
Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang
cermin
Arah kiri dan kanan bangun berlawanan
dengan bendanya.
Penjelasan
2 cermin disatukan atau membentuk sudut
tertentu jika benda di letakkan di antara
keduanya akan terbentuk bayangan dalam
jumlah tertentu. Bayangan terserbut bisa di tulis
dengan rumus :
Rumus
Keterangan
n = jumlah bayangan
x = sudut yang terbentuk antara dua cermin
𝑛 =
360
𝑥
− 1
Cermin Cekung
Adalah cermin yang permukaan pantulnya
melengkung ke dalam.
Dalam kehidupan sehari-hari aplikasi yang paling
sering kita lihat pada cermin cekung adalah
pada lampu senter.
Keterangan
P : titik pusat kelengkungan cermin
F : titik fokus
O : titik pusat permukaan cermin
OF : jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan cermin
( f )
OP : sumbu utama cermin
R1, R2, dan R3 : ruang di depan cermin
R4 : ruang di belakang cermin
Sifat
1. Maya artinya berkas cahaya tidak melewati
bayangan
2. Tegak atau tidak terbalik
3. Semakin jauh benda dari cermin cekung,
ukuran bayangan semakin besar
4. Semakin jauh benda dari cermin cekung,
semakin jauh bayangan dari cermin cekung
3 Sinar Istimewa
Sinar yang datang sejajar sumbu utama
dibiaskan seakan – akan berasal dari titik fokus
aktif (F1 ).
Kedua
Sinar yang datang seakan – akan menuju ke titik
fokus pasif (F2) dibiaskan sejajar sumbu utama.
Ketiga
Sinar yang datang melalui titik pusat optik lensa
O diteruskan tanpa membias.
Rumus
1. Hubungan jarak benda (s). Jarak bayangan(s’),
dan jarak fokus (f) bisa di rumuskan:
f = jarak fokus
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
1
𝑓
=
1
𝑠
+
1
𝑠′
Lanjutan
2. Perbandingan jarak bayangan (s’) dengan
jarak benda (s) atau tinggi bayangan (h’) dengan
tinggi benda (h) dinamakan Perbesaran (M).
Perbesarang bisa di rumuskan :
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
𝑀 =
ℎ′
ℎ
=
𝑠′
𝑠
Cermin Cembung
Adalah kebalikan dari cermin Cekung. Jika
Cermin cekung permukaan pantulan-nya
melengkup ke dalam, Cermin cembung
permukaan pantulnya melengkung ke luar.
Sifat
Sifat bayangan pada cermin cembung :
1. selalu maya
2. Tegak
3. Diperkecil
3 Sinar Istimewa
Sinar datang sejajar sumbu utama lensa
dibiaskan melalui titik fokus aktif
(F1) yang terdapat di belakang lensa,
Kedua
Sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) yang
terdapat di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu
utama,
Ketiga
Sinar datang melalui titik pusat optik lensa O
diteruskan tanpa membias.
Rumus
1. Hubungan jarak benda (s). Jarak bayangan(s’),
dan jarak fokus (f) bisa di rumuskan:
f = jarak fokus
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
1
𝑓
=
1
𝑠
+
1
𝑠′
Lanjutan
2. Perbandingan jarak bayangan (s’) dengan
jarak benda (s) atau tinggi bayangan (h’) dengan
tinggi benda (h) dinamakan Perbesaran (M).
Perbesarang bisa di rumuskan :
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
𝑀 =
ℎ′
ℎ
=
𝑠′
𝑠
Lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh
dua bidang lengkung atau bidang lengkung dan
bidang datar.
Di bagi 2 yaitu:
Lensa Cembung (Konveks)
Lensa Cekung (Konkaf)
Lensa Cembung
Adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian pinggirnya.
Nama lain :
Konveks
Lensa positif
Jenis - jenis
Dibagi 3 yaitu :
Lensa Cembung –datar
Lensa Cembung – cekung
Lensa Cembung - cembung
Sinar istimewa
1. Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu
utama lensa akan dibiaskan melalui titik
fokus aktif F1 lensa
2. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 lensa
akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama
lensa
3. Sinar datang menuju lensa melalui titik pusat
optik lensa akan diteruskan tanpa di biaskan.
Rumus
1. Hubungan jarak benda (s). Jarak bayangan(s’),
dan jarak fokus (f) bisa di rumuskan:
f = jarak fokus
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
1
𝑓
=
1
𝑠
+
1
𝑠′
Lanjutan
2. Rumus ini Sama dengan Cermin yaitu :
s = jarak benda dari cermin
s’ = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
𝑀 =
ℎ′
ℎ
=
𝑠′
𝑠
Tambahan
Nilai yang menjadi Ciri Khas lensa yaitu kekuatan
Lensa (P). Nilai ini di rumuskan sebagai berikut :
1. Harus dalam satuan Meter (M). Jika (cm)
persamaannya menjadi 𝑝 =
100
𝐹
.
2. Satuan kekuatan Lensa adalah Dioptri (D)
𝑝 =
1
𝐹
Lensa Cekung
Adalah kebalikan dari lensa cembung yaitu
bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian
pinggirnya.
Nama lain :
Konkaf
Lensa negatif
Jenis - Jenis
1. Lensa Cekung – cekung
2. Lensa Cekung – datar
3. Lensa Cekung - Cembung
Sinar Istimewa
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan
seolah-olah berasal dari fokus aktif.
2. Sinar datang seakan-akan menuju ke titik
fokus pasif dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat optik diteruskan
tanpa dibiaskan.
Rumus
Sebenarnya Rumus-nya sama dengan rumus
Lensa Cembung yaitu :
1
𝑓
=
1
𝑠
+
1
𝑠′ 𝑀 =
ℎ′
ℎ
=
𝑠′
𝑠
𝑝 =
1
𝐹
Mata
Merupakan alat indra yang berfungsi untuk
melihat.
Bagian Mata
Penjelasan
(Kornea)
Merupakan bagin depan bola mata.
Sifat : Tembus cahaya dan selalu di basahi air.
Fungsi : selaput bening (kornea) adalah
meneruskan cahaya yang masuk kemata.
(Iris)
Pernah melihat orang memiliki mata berwarna
biru, coklat atau hitam? Nah, bagian mata
bernama iris ini lah yang membuat mata kita
berwarna. Iris terdapat di belakang kornea dan
berpigmen. Pigmen pada irislah yang
menentukan warna mata kita.
Penjelasan
(Pupil (Anak Mata))
Pupil adalah celah yang berbentuk lingkaran
terdapat ditengah-tengah iris . Pupil berfungsi
sebagai tempat untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yangmasuk kedalam mata.
Pupil dapat mengecil dan membesar seperti
fungsi diafragma pada kamera. Pupil akan
membuka dan menutup secara otomatis
bergantung pada cahaya yang masuk. Jika
cahaya terang, pupil akan mengecil, sedangkan
ketika gelap, pupil akan membesar
Penjelasan
(Cairan Aquoeus)
Cairan Aquoeus ini terletak dibelakang kornea
yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang
masuk sehingga terfokus ke lensa mata.
(Retina)
Retina merupakan selaput yang mengandung
sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai layar,
tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya
plat film pada kamera.
Penjelasan
(Lensa)
Lensa kristalin (nama lain Lensa
mata)merupakan lensa mata yang terbuat dari
bahan bening, berserat dan kenyal. Lensa
berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada
pelat film. Pada mata, untuk memfokuskan
bayangan pada retina, yaitu dengan
mencembungkan atau memipihkan lensa. Lensa
mencembung atau memipih sesuai dengan jarak
benda yang dilihat. Hal ini disebut dengan daya
akomodasi mata.
Penjelasan
(Bintik Kuning)
Adalah bagian mata yang paling peka terhadap
cahaya
fungsi: menampakan bagian paling peka
rangsang cahaya
(Bintik buta)
Adalah tempat masuk dan membeloknya bekas
saraf menuju otak. bintik buta tidak memeliki
sel-sel penglihat / reseptor sehingga tidak dapat
menanggapi rangsangan cahaya.
Gangguan pada mata
Rabun jauh
Miopi dapat terjadi karena bola mata yang
terlalu panjang atau karena kelengkungan
kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang
masuk tidak difokuskan secara baik dan objek
jauh tampak buram.
dapat ditolong dengan menggunakan kacamata
negatif (cekung).
Rabun Dekat
Disebabkan karena bola mata yang terlalu
pendek atau kelengkungan kornea yang kurang.
Penderita kelainan mata ini tidak dapat
membaca pada jarak yang normal (30 cm) dan
harus menjauhkan bahan bacaannya untuk
dapat membaca secara jelas.
dapat ditolong dengan menggunakan kacamata
Positif (cembung).
Mata tua
Disebabkan karena daya akomodasi lensa mata
tak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata
tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning
dengan tepat, sehingga mata tidak bisa melihat
yang jauh maupun dekat.
dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi
lensa plus (+) dan minus (-).
Astigmatisma
Disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat
memberikan gambaran/ bayangan garis vertikal
dengan horizotal secara bersamaan.
Astigmatisma adalah cacat optik di mana
penglihatan kabur karena ketidakmampuan
optik mata untuk fokus benda titik menjadi
gambar terfokus tajam pada retina.
Dapat di tolong dengan menggunakan kacamata
silinder.
Hemeralopi atau rabun senja
Adalah gangguan mata yang disebabkan
kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja
tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu
senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan
berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa
rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh
karena itu, pemberian vitamin A yang cukup
sangat perlu dilakukan.
Gambaran
Buta Warna
Adalah penyakit Menurun. Ada 3 macam yaitu :
1. Buta warna merah
2. Buta warna Biru
3. Buta warna Hijau
Ini terjadi karena tidak ada-nya salah satu konus
atau kerucut pada mata. Manusia memiliki 3 sel
konus yaitu iodopsin merah, biru, dan hijau.
Mata monokromatid
Penderita hanya memiliki salah satu sel konus
saja. Sehingga mengidap penyakit bota warna
total. Penyakit ini membuat penderita hanya
bisa melihat warna hitam dan putih.
Katarak
Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh,
sehingga cahaya tidak dapat menembusnya,
bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit
sampai keburaman total. Biasanya penyakit ini
terjadi karena pengaruh usia. Bisa di sembuhkan
dengan jalan Operasi.
Alat – Alat Optik
Alat optik merupakan alat yang bekerja
berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik membuat
hidup manusia lebih mudah dan berarti.
Diantaranya :
1. Kamera 6. Proyektor
2. Lup
3. Mikroskop
4. Teropong
5. Periskop
Kamera
Adalah alat yang bisa mendokumentasikan atau
menyimpan suatu peristiwa secara visual.
Kamera digunakan untuk memotret. Kamera
yang baik terdiri dari susunan lensa cembung.
Di antara susunan
lensa cembung itu
terdapat diafragma.
Diafragma berfungsi
seperti pupil pada mata.
Lup
Lup atau adalah Kaca pembesar yang terdiri dari
sebuah lensa cembung dengan jarak fokus yang
pendek. Lup berguna untuk melihat benda-
benda kecil agar nampak lebih besar. Lup hanya
terdiri atas sebuah lensa cembung. Lensa
cembung itu membiaskan berkas
cahaya benda yang kita amati.
Bayangan benda yang terjadi
lebih besar daripada benda
yang sesungguhnya.
Mikroskop
Adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata.
Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat
ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk
dapat mengamati organisme berukuran kecil
(mikroskopis).
Penjelasan
Mikroskop sederhana terdiri atas dua buah lensa
cembung. Lensa yang dekat dengan benda
disebut sebagai lensa obyektif. Lensa yang dekat
mata disebut lensa okuler. Lensa obyektif
membentuk bayangan nyata yang terbalik dan
diperbesar. Kemudian bayangan nyata terbalik
itu diubah menjadi bayangan maya yang
diperbesar oleh lensa okuler.
Struktur
• Bagian optik, yang terdiri dari kondensor,
lensa objektif, dan lensa okuler.
• Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan
lengan mikroskop, diafragma, meja
objek/meja preparat, pemutar halus dan
kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan
sumber cahaya.
Teropong
Penjelasan
Teleskop atau teropong adalah sebuah
instrumen pengamatan yang berfungsi
mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan
sekaligus membentuk citra dari benda yang
diamati.
Di pembahasan ini Kita akan membahas
teropong bintang dan teropong bumi.
Teropong Bintang
Teropong bintang adalah sebuah jenis peralatan
yang digunakan untuk membantu pengindraan
jauh untuk mengamati keberadaan benda-
benda yang ada di angkasa.
Teropong bintang memiliki dua buah lensa
cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat
dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan
mata). Jarak fokus lensa obyektif juga lebih
besar dari pada lensa okuler.
(fob > fok)
Penampakan
Teropong Bumi
Teleskop bumi atau teropong bumi adalah alat
optik yang digunakan untuk mengamati benda
berjarak jauh yang terletak di permukaan bumi.
Digunakan untuk mengamati benda di
permukaan bumi karenanya bayangan akhir
yang dihasilkan oleh lensa okulernya harus tegak
agar tidak menyulitkan pengamatan.
Bagian - bagian
Dibagi 3 yaitu :
1. Lensa Okuler
Tugasnya adalah membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak
dan diperbesar, yang berada di ruang IV lensa okuler
2. Lensa Objektif
Tugasnya adalah membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik
dan diperbesar yang berada di ruang III
3. Lensa Pembalik
Perbedaan antara teropong bumi dan teropong bulan adalah ada
tidaknya lensa pembalik. Fungsinya untuk membalik Gambar yang
di tampilkan Teropong.
Penampakan
Persikop
Merupakan alat optik untuk mengamati suatu
objek dari posisi tersembunyi.
Fungsi-nya untuk mengamati benda dalam jarak
jauh atau berada dalam sudut tertentu.
Teridiri atas 2 lensa cembung dan 2 lensa prisma
siku – siku sama kaki.
Penampakan
Proyektor
Adalah alat optik yang ber-fungsi untuk
memproyeksikan gambar agar di peroleh
gambar yang lebih besar dari gambar asli.
Dibagi menjadi 2 macam :
1. Episkop
2. Diaskop
Episkop
Adalah sebuah PROYEKTOR yang digunakan
untuk menampilkan dua sisi slide danobyek
transparan. Kombinasi dari fungsi-fungsi yang
diciptakan oleh episkop sangat ideal digunakan
pada sekolahan.
Biasa di gunakan di sekolahan sebagai alat untuk
presentasi.
Diaskop
Adalah alat yang digunakan untuk
memproyeksikan bayangan nyata dari sebuah
gambar diapositif, yaitu gambar yang tembus
cahaya.
Contoh-nya : Projector Slide, Projector Film,
overhead projector.

More Related Content

Similar to Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx

ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptyusnindanadillia
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometriauliarika
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2KranA Paga
 
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Gita Puspita
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Gita Puspita
 
Bahasan biooptik eka
Bahasan biooptik ekaBahasan biooptik eka
Bahasan biooptik ekaEka Rahmawaty
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAPRAMITHA GALUH
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaSiti Rizqy A.
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikKhy47
 
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptxOPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptxAdelyaChyaniPutri
 

Similar to Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx (20)

ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docxCAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
CAHAYA_DAN_OPTIK_KELAS_8.docx
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Biooptik fisika
Biooptik fisikaBiooptik fisika
Biooptik fisika
 
12 gelombang-2
12 gelombang-212 gelombang-2
12 gelombang-2
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
Cahaya dan Optik Bagian 2 (Lensa dan Alat Optik)
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2Cahaya dan Optik Bagian 2
Cahaya dan Optik Bagian 2
 
Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2Cahaya dan optik bagian 2
Cahaya dan optik bagian 2
 
Bahasan biooptik eka
Bahasan biooptik ekaBahasan biooptik eka
Bahasan biooptik eka
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYAFISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
FISIKA - PEMBIASAN CAHAYA
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
Cahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat OptikCahaya & Alat Optik
Cahaya & Alat Optik
 
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptxOPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
OPTIKA GEOMETRI (Kelompok 2).pptx
 

More from JoshuaGraciasSimbolo1

More from JoshuaGraciasSimbolo1 (15)

Memelihara Kasih Persaudaraan.pptx
Memelihara Kasih Persaudaraan.pptxMemelihara Kasih Persaudaraan.pptx
Memelihara Kasih Persaudaraan.pptx
 
PPT IPA 6 SD - ADAPTASI TUMBUHAN.pptx
PPT IPA 6 SD - ADAPTASI TUMBUHAN.pptxPPT IPA 6 SD - ADAPTASI TUMBUHAN.pptx
PPT IPA 6 SD - ADAPTASI TUMBUHAN.pptx
 
PPT IPA TEMA 1 SB 1 (HENI).pptx
PPT IPA TEMA 1 SB 1 (HENI).pptxPPT IPA TEMA 1 SB 1 (HENI).pptx
PPT IPA TEMA 1 SB 1 (HENI).pptx
 
PPT KELAS 9 - PEWARISAN SIFAT.pptx
PPT KELAS 9 - PEWARISAN SIFAT.pptxPPT KELAS 9 - PEWARISAN SIFAT.pptx
PPT KELAS 9 - PEWARISAN SIFAT.pptx
 
PPT IPA VI SD - ADAPTASI MAKHLUK HIDUP.pptx
PPT IPA VI SD - ADAPTASI MAKHLUK HIDUP.pptxPPT IPA VI SD - ADAPTASI MAKHLUK HIDUP.pptx
PPT IPA VI SD - ADAPTASI MAKHLUK HIDUP.pptx
 
Standarisasi Desain Kemasan.pptx
Standarisasi Desain Kemasan.pptxStandarisasi Desain Kemasan.pptx
Standarisasi Desain Kemasan.pptx
 
PPT CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP.pptx
PPT CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP.pptxPPT CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP.pptx
PPT CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP.pptx
 
henokh-berjalan-dengan-allah.pdf
henokh-berjalan-dengan-allah.pdfhenokh-berjalan-dengan-allah.pdf
henokh-berjalan-dengan-allah.pdf
 
GENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptx
GENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptxGENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptx
GENETIKA_PEWARISAN_SIFAT.pptx
 
GERAK PADA MANUSIA.pptx
GERAK PADA MANUSIA.pptxGERAK PADA MANUSIA.pptx
GERAK PADA MANUSIA.pptx
 
GERAK PADA MANUSIA.pptx
GERAK PADA MANUSIA.pptxGERAK PADA MANUSIA.pptx
GERAK PADA MANUSIA.pptx
 
TEMA 9 IPA 5 PKBM.pptx
TEMA 9 IPA 5 PKBM.pptxTEMA 9 IPA 5 PKBM.pptx
TEMA 9 IPA 5 PKBM.pptx
 
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.pptCahaya dan sifat sifatnya.ppt
Cahaya dan sifat sifatnya.ppt
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
We Need Salvation (english version).pptx
We Need Salvation (english version).pptxWe Need Salvation (english version).pptx
We Need Salvation (english version).pptx
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx

  • 2. Cahaya Merupakan gelombang Elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet yang merambat tegak lurus dengan arah hambatannya. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s.
  • 3. Sifat – Sifat Cahaya 1. Dapat di pantulkan (Refleksi). 2. Dapat di biaskan (Refraksi). 3. Dapat mengalami pelenturan (difraksi). 4. Dapat dijumlahkan (interferensi). 5. Dapat diuraikan (dispersi). 6. Dapat diserap arah getarnya (polarisasi). 7. Bersifat sebagai gelombang dan partikel.
  • 4. Pemantulan Cahaya Adalah pembalikan arah rambatan gelombang cahaya setelah melewati bidang pantul Di bagi 2 : Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur (difus)
  • 5. Pemantulan Teratur Apabila sinar sejajar di tunjukkan ke permukaan yang rata, sinar itu akan di pantulkan dengan arah yang teratur. Contoh : Saat ber-Cermin Tambahan Istilah Sinar di gunakan untuk cahaya sebagai gelombang elektromagnetik yang merambat.
  • 6. Pemantulan Baur (difus) Apabila sinar sejajar di tunjukkan ke permukaan yang tidak rata, sinar akan di pantulkan ke segala arah. Pemantulan ini sangat berguna di tempat – tempat yang tidak ada cahayanya.
  • 7. Hukum Pemantulan Sifat-sifat pemantulan berkas cahaya itu diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum Pemantulan Snellius Atau Hukum 1 Snellius
  • 8. Hukum 1. Sinar datang, Garis normal, dan Sinar pantul berada pada satu bidang dan ketiganya berpotongan pada 1 titik. 2. Besar sudut datang (i) sama dengan besar sudut sinar pantul (r) Rumus : i = r
  • 9. Pembiasan (Refraksi) Adalah pembelokan arah rambatan gelombang cahaya ketika melewati dua medium Yang memiliki kerapatan Berbeda.
  • 10. Hukum Pembiasan Pembiasan cahaya diselidiki oleh Willebord Snellius(1581-1626). Dari hasil penyelidikan ini dapat dihasilkan suatu hukum yang disebut Hukum Pembiasan Snellius Atau Hukum 2 Snellius
  • 11. Hukum 1. Sinar datang datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. 2. Sebaliknya, sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat menyebabkan pembiasan yang menjauhi garis normal.
  • 13. Penjelasan Cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan medium lain memiliki medium yang berbeda. Istilah yang menggambarkan nilai perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya di suatu medium di sebut indeks bias cahaya (n). Indeks bias cahaya bisa di rumuskan :
  • 14. Rumus Keterangan : n = Indeks bias cahaya C = Cepat rambat cahaya di ruang vakum (m/s) 𝑐𝑛 = Cepat rambat cahaya di medium (m/s) 𝑛 = 𝐶 𝑐𝑛
  • 15. Rumus ke-2 dan Keterangan 𝑛1 = indeks cahaya bias di medium 1 𝑛2 = indeks bias cahaya di medium 2 𝑐1 = cepat rambat cahaya di medium 1 (m/s) 𝑐2 = cepat rambat cahaya di medium 2 (m/s) 𝑛1 𝑛2 = 𝑐2 𝑐1 𝑛1 𝑛2 = 𝑐 𝑐1 𝑐 𝑐2
  • 16. Cermin Adalah suatu benda dengan permukaan yang memantulkan sebagian besar cahaya yang mengenainya. Di bagi menjadi 3 : 1. Cermin datar 2. Cermin Cekung 3. Cermin Cembung
  • 17. Cermin Datar Adalah kaca yang salah satu permukannya datar (rata) dan permukaan Yang lain di lapisi logam Perak.
  • 18. Sifat Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin Tinggi bayangan = tinggi benda Ukuran bayangan = ukuran benda Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin Arah kiri dan kanan bangun berlawanan dengan bendanya.
  • 19. Penjelasan 2 cermin disatukan atau membentuk sudut tertentu jika benda di letakkan di antara keduanya akan terbentuk bayangan dalam jumlah tertentu. Bayangan terserbut bisa di tulis dengan rumus :
  • 20. Rumus Keterangan n = jumlah bayangan x = sudut yang terbentuk antara dua cermin 𝑛 = 360 𝑥 − 1
  • 21. Cermin Cekung Adalah cermin yang permukaan pantulnya melengkung ke dalam. Dalam kehidupan sehari-hari aplikasi yang paling sering kita lihat pada cermin cekung adalah pada lampu senter.
  • 22. Keterangan P : titik pusat kelengkungan cermin F : titik fokus O : titik pusat permukaan cermin OF : jarak fokus, panjangnya ½ jari-jari kelengkungan cermin ( f ) OP : sumbu utama cermin R1, R2, dan R3 : ruang di depan cermin R4 : ruang di belakang cermin
  • 23. Sifat 1. Maya artinya berkas cahaya tidak melewati bayangan 2. Tegak atau tidak terbalik 3. Semakin jauh benda dari cermin cekung, ukuran bayangan semakin besar 4. Semakin jauh benda dari cermin cekung, semakin jauh bayangan dari cermin cekung
  • 24. 3 Sinar Istimewa Sinar yang datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan – akan berasal dari titik fokus aktif (F1 ).
  • 25. Kedua Sinar yang datang seakan – akan menuju ke titik fokus pasif (F2) dibiaskan sejajar sumbu utama.
  • 26. Ketiga Sinar yang datang melalui titik pusat optik lensa O diteruskan tanpa membias.
  • 27. Rumus 1. Hubungan jarak benda (s). Jarak bayangan(s’), dan jarak fokus (f) bisa di rumuskan: f = jarak fokus s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan 1 𝑓 = 1 𝑠 + 1 𝑠′
  • 28. Lanjutan 2. Perbandingan jarak bayangan (s’) dengan jarak benda (s) atau tinggi bayangan (h’) dengan tinggi benda (h) dinamakan Perbesaran (M). Perbesarang bisa di rumuskan : s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda 𝑀 = ℎ′ ℎ = 𝑠′ 𝑠
  • 29. Cermin Cembung Adalah kebalikan dari cermin Cekung. Jika Cermin cekung permukaan pantulan-nya melengkup ke dalam, Cermin cembung permukaan pantulnya melengkung ke luar.
  • 30. Sifat Sifat bayangan pada cermin cembung : 1. selalu maya 2. Tegak 3. Diperkecil
  • 31. 3 Sinar Istimewa Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif (F1) yang terdapat di belakang lensa,
  • 32. Kedua Sinar datang melalui titik fokus pasif (F2) yang terdapat di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama,
  • 33. Ketiga Sinar datang melalui titik pusat optik lensa O diteruskan tanpa membias.
  • 34. Rumus 1. Hubungan jarak benda (s). Jarak bayangan(s’), dan jarak fokus (f) bisa di rumuskan: f = jarak fokus s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan 1 𝑓 = 1 𝑠 + 1 𝑠′
  • 35. Lanjutan 2. Perbandingan jarak bayangan (s’) dengan jarak benda (s) atau tinggi bayangan (h’) dengan tinggi benda (h) dinamakan Perbesaran (M). Perbesarang bisa di rumuskan : s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda 𝑀 = ℎ′ ℎ = 𝑠′ 𝑠
  • 36. Lensa Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau bidang lengkung dan bidang datar. Di bagi 2 yaitu: Lensa Cembung (Konveks) Lensa Cekung (Konkaf)
  • 37. Lensa Cembung Adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian pinggirnya. Nama lain : Konveks Lensa positif
  • 38. Jenis - jenis Dibagi 3 yaitu : Lensa Cembung –datar Lensa Cembung – cekung Lensa Cembung - cembung
  • 39. Sinar istimewa 1. Sinar datang menuju lensa sejajar sumbu utama lensa akan dibiaskan melalui titik fokus aktif F1 lensa 2. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 lensa akan dibiaskan sejajar dengan sumbu utama lensa 3. Sinar datang menuju lensa melalui titik pusat optik lensa akan diteruskan tanpa di biaskan.
  • 40.
  • 41. Rumus 1. Hubungan jarak benda (s). Jarak bayangan(s’), dan jarak fokus (f) bisa di rumuskan: f = jarak fokus s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan 1 𝑓 = 1 𝑠 + 1 𝑠′
  • 42. Lanjutan 2. Rumus ini Sama dengan Cermin yaitu : s = jarak benda dari cermin s’ = jarak bayangan h’ = tinggi bayangan h = tinggi benda 𝑀 = ℎ′ ℎ = 𝑠′ 𝑠
  • 43. Tambahan Nilai yang menjadi Ciri Khas lensa yaitu kekuatan Lensa (P). Nilai ini di rumuskan sebagai berikut : 1. Harus dalam satuan Meter (M). Jika (cm) persamaannya menjadi 𝑝 = 100 𝐹 . 2. Satuan kekuatan Lensa adalah Dioptri (D) 𝑝 = 1 𝐹
  • 44. Lensa Cekung Adalah kebalikan dari lensa cembung yaitu bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian pinggirnya. Nama lain : Konkaf Lensa negatif
  • 45. Jenis - Jenis 1. Lensa Cekung – cekung 2. Lensa Cekung – datar 3. Lensa Cekung - Cembung
  • 46. Sinar Istimewa 1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari fokus aktif. 2. Sinar datang seakan-akan menuju ke titik fokus pasif dibiaskan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui pusat optik diteruskan tanpa dibiaskan.
  • 47. Rumus Sebenarnya Rumus-nya sama dengan rumus Lensa Cembung yaitu : 1 𝑓 = 1 𝑠 + 1 𝑠′ 𝑀 = ℎ′ ℎ = 𝑠′ 𝑠 𝑝 = 1 𝐹
  • 48. Mata Merupakan alat indra yang berfungsi untuk melihat.
  • 50. Penjelasan (Kornea) Merupakan bagin depan bola mata. Sifat : Tembus cahaya dan selalu di basahi air. Fungsi : selaput bening (kornea) adalah meneruskan cahaya yang masuk kemata. (Iris) Pernah melihat orang memiliki mata berwarna biru, coklat atau hitam? Nah, bagian mata bernama iris ini lah yang membuat mata kita berwarna. Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen pada irislah yang menentukan warna mata kita.
  • 51. Penjelasan (Pupil (Anak Mata)) Pupil adalah celah yang berbentuk lingkaran terdapat ditengah-tengah iris . Pupil berfungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yangmasuk kedalam mata. Pupil dapat mengecil dan membesar seperti fungsi diafragma pada kamera. Pupil akan membuka dan menutup secara otomatis bergantung pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil, sedangkan ketika gelap, pupil akan membesar
  • 52. Penjelasan (Cairan Aquoeus) Cairan Aquoeus ini terletak dibelakang kornea yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata. (Retina) Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya plat film pada kamera.
  • 53. Penjelasan (Lensa) Lensa kristalin (nama lain Lensa mata)merupakan lensa mata yang terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal. Lensa berfungsi untuk memfokuskan bayangan pada pelat film. Pada mata, untuk memfokuskan bayangan pada retina, yaitu dengan mencembungkan atau memipihkan lensa. Lensa mencembung atau memipih sesuai dengan jarak benda yang dilihat. Hal ini disebut dengan daya akomodasi mata.
  • 54. Penjelasan (Bintik Kuning) Adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya fungsi: menampakan bagian paling peka rangsang cahaya (Bintik buta) Adalah tempat masuk dan membeloknya bekas saraf menuju otak. bintik buta tidak memeliki sel-sel penglihat / reseptor sehingga tidak dapat menanggapi rangsangan cahaya.
  • 55. Gangguan pada mata Rabun jauh Miopi dapat terjadi karena bola mata yang terlalu panjang atau karena kelengkungan kornea yang terlalu besar sehingga cahaya yang masuk tidak difokuskan secara baik dan objek jauh tampak buram. dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung).
  • 56.
  • 57. Rabun Dekat Disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang. Penderita kelainan mata ini tidak dapat membaca pada jarak yang normal (30 cm) dan harus menjauhkan bahan bacaannya untuk dapat membaca secara jelas. dapat ditolong dengan menggunakan kacamata Positif (cembung).
  • 58.
  • 59. Mata tua Disebabkan karena daya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat, sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus (+) dan minus (-).
  • 60.
  • 61. Astigmatisma Disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran/ bayangan garis vertikal dengan horizotal secara bersamaan. Astigmatisma adalah cacat optik di mana penglihatan kabur karena ketidakmampuan optik mata untuk fokus benda titik menjadi gambar terfokus tajam pada retina. Dapat di tolong dengan menggunakan kacamata silinder.
  • 62.
  • 63. Hemeralopi atau rabun senja Adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.
  • 65. Buta Warna Adalah penyakit Menurun. Ada 3 macam yaitu : 1. Buta warna merah 2. Buta warna Biru 3. Buta warna Hijau Ini terjadi karena tidak ada-nya salah satu konus atau kerucut pada mata. Manusia memiliki 3 sel konus yaitu iodopsin merah, biru, dan hijau.
  • 66. Mata monokromatid Penderita hanya memiliki salah satu sel konus saja. Sehingga mengidap penyakit bota warna total. Penyakit ini membuat penderita hanya bisa melihat warna hitam dan putih.
  • 67.
  • 68. Katarak Katarak adalah lensa mata yang menjadi keruh, sehingga cahaya tidak dapat menembusnya, bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman total. Biasanya penyakit ini terjadi karena pengaruh usia. Bisa di sembuhkan dengan jalan Operasi.
  • 69.
  • 70. Alat – Alat Optik Alat optik merupakan alat yang bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik membuat hidup manusia lebih mudah dan berarti. Diantaranya : 1. Kamera 6. Proyektor 2. Lup 3. Mikroskop 4. Teropong 5. Periskop
  • 71. Kamera Adalah alat yang bisa mendokumentasikan atau menyimpan suatu peristiwa secara visual. Kamera digunakan untuk memotret. Kamera yang baik terdiri dari susunan lensa cembung. Di antara susunan lensa cembung itu terdapat diafragma. Diafragma berfungsi seperti pupil pada mata.
  • 72. Lup Lup atau adalah Kaca pembesar yang terdiri dari sebuah lensa cembung dengan jarak fokus yang pendek. Lup berguna untuk melihat benda- benda kecil agar nampak lebih besar. Lup hanya terdiri atas sebuah lensa cembung. Lensa cembung itu membiaskan berkas cahaya benda yang kita amati. Bayangan benda yang terjadi lebih besar daripada benda yang sesungguhnya.
  • 73. Mikroskop Adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis).
  • 74. Penjelasan Mikroskop sederhana terdiri atas dua buah lensa cembung. Lensa yang dekat dengan benda disebut sebagai lensa obyektif. Lensa yang dekat mata disebut lensa okuler. Lensa obyektif membentuk bayangan nyata yang terbalik dan diperbesar. Kemudian bayangan nyata terbalik itu diubah menjadi bayangan maya yang diperbesar oleh lensa okuler.
  • 75. Struktur • Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. • Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek/meja preparat, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek (preparat), dan sumber cahaya.
  • 77. Penjelasan Teleskop atau teropong adalah sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Di pembahasan ini Kita akan membahas teropong bintang dan teropong bumi.
  • 78. Teropong Bintang Teropong bintang adalah sebuah jenis peralatan yang digunakan untuk membantu pengindraan jauh untuk mengamati keberadaan benda- benda yang ada di angkasa. Teropong bintang memiliki dua buah lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata). Jarak fokus lensa obyektif juga lebih besar dari pada lensa okuler. (fob > fok)
  • 80. Teropong Bumi Teleskop bumi atau teropong bumi adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda berjarak jauh yang terletak di permukaan bumi. Digunakan untuk mengamati benda di permukaan bumi karenanya bayangan akhir yang dihasilkan oleh lensa okulernya harus tegak agar tidak menyulitkan pengamatan.
  • 81. Bagian - bagian Dibagi 3 yaitu : 1. Lensa Okuler Tugasnya adalah membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak dan diperbesar, yang berada di ruang IV lensa okuler 2. Lensa Objektif Tugasnya adalah membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperbesar yang berada di ruang III 3. Lensa Pembalik Perbedaan antara teropong bumi dan teropong bulan adalah ada tidaknya lensa pembalik. Fungsinya untuk membalik Gambar yang di tampilkan Teropong.
  • 83. Persikop Merupakan alat optik untuk mengamati suatu objek dari posisi tersembunyi. Fungsi-nya untuk mengamati benda dalam jarak jauh atau berada dalam sudut tertentu. Teridiri atas 2 lensa cembung dan 2 lensa prisma siku – siku sama kaki.
  • 85. Proyektor Adalah alat optik yang ber-fungsi untuk memproyeksikan gambar agar di peroleh gambar yang lebih besar dari gambar asli. Dibagi menjadi 2 macam : 1. Episkop 2. Diaskop
  • 86. Episkop Adalah sebuah PROYEKTOR yang digunakan untuk menampilkan dua sisi slide danobyek transparan. Kombinasi dari fungsi-fungsi yang diciptakan oleh episkop sangat ideal digunakan pada sekolahan. Biasa di gunakan di sekolahan sebagai alat untuk presentasi.
  • 87. Diaskop Adalah alat yang digunakan untuk memproyeksikan bayangan nyata dari sebuah gambar diapositif, yaitu gambar yang tembus cahaya. Contoh-nya : Projector Slide, Projector Film, overhead projector.