Desa Karangrau memiliki luas 81 Ha dan terdiri dari 5 RW dan 26 RT. Survei menunjukkan masih ditemukan faktor risiko penyakit DBD, TB, gizi buruk, kematian ibu dan bayi. Masalah kesehatan yang masih terdapat adalah TB dan gizi buruk. Survei juga menunjukkan faktor risiko penularan Covid-19 seperti perjalanan, tidak patuhi protokol kesehatan, belum divaksinasi.
2. DATA DEMOGRAFI DESA KARANGRAU
Desa Karangrau memiliki luas wilayah 81 Ha, dengan batas wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Desa Berkoh
Sebelah Timur : Desa Karangnanas
Sebelah Selatan : Desa Karangnanas
Sebelah Barat : Desa Teluk
Terdiri dari 5 RW dan 26 RT, dan merupakan desa dengan dataran rendah
serta mudah dijangkau.
3. Fasilitas Kesehatan di Desa Karangrau
No Nama Faskes Jumlah
1 PKD 1
2 Posyandu Balita 7
3 Posyandu lansia 5
4 Posbindu 1
4. Survey mawas diri untuk mengetahui Faktor resiko
masalah kesehatan terhadap kepala Keluarga di 7 Wilayah Posyandu di
Desa Karangrau dengan Sampel SMD diambil 20 KK Tiap Wilayah
Posyandu yang terdiri dari :
Posyandu I : 20 KK
Posyandu II : 20 KK
Posyandu III : 20 KK
Posyandu IV : 20 KK
Posyandu V : 20 KK
Posyandu VI : 20 KK
Posyandu VII : 20 KK
Total Sampel 140 KK
6. FAKTOR RESIKO DBD
terdapat
jentik
nyamuk
3%
sakit panas
1%
tidak ada FR
DB
96%
terdapat jentik nyamuk sakit panas tidak ada FR DB
Berdasarkan hasil SMD
dari 140 KK masih
ditemukan 3% jentik
nyamuk, dan 1%
masyarakat dengan
gejala demam pada
saat pendataan.
7. Temuan Jentik nyamuk di 7 Wilayah
Posyandu
1
3
0 0 0 0
1
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Pos I Pos II Pos III Pos IV Pos V Pos VI Pos VII
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa wilayah yang banyak ditemukan jentik nyamuk berasal
dari wilayah posyandu 2 yaitu di RW 2 meliputi RT 1, 2, 3, 4
8. Masih ditemukannya jentik nyamuk
menunjukkan adanya factor resiko
penyakit DBD yang bisa ditularkan
melalui gigitan nyamuk aedes aegepty.
9. FAKTOR RESIKO PENYAKIT TBC
Ada anggota
keluarga Batuk
> 14 hari
1%
Tidak ada
anggota
keluarga batuk >
14 hari
99%
Ada anggota keluarga
Batuk > 14 hari
Tidak ada anggota
keluarga batuk > 14 hari
Berdasarkan diagram di samping
dari 140 KK terdapat 1% anggota
keluarga memiliki gejala batuk >
14 hari pada saat pendataan.
10. Faktor Resiko TBC
2%
1% 1%
2%
6%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
tidak ada sinar
matahari yang
langsung masuk
ke dalam rumah
tidak ada
jendela/ventilasi
kebiasaan tidak
membuka jendela
lantai rumah
masih tanah
rumah padat
penghuni
Berdasarkan diagram di
samping dari 140 KK masih
ada factor yang menjadi
penyebab munculnya
penyakit TBC.
11. GIZI BURUK
BERDASARKAN HASIL
PENDATAAN SMD DARI 140 KK
YANG DI DATA, TERDAPAT 7%
KELUARGA DENGAN BALITA
STATUS KMS BGM PADA SAAT
PENDATAAN
Balita status KMS
BGM ada
7%
Balita status KMS
BGM tidak ada
93%
Balita status KMS BGM ada
Balita status KMS BGM
tidak ada
12. Faktor Resiko terjadinya Gizi Buruk
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
Bayi dengan berat
badan lahir rendah
(<2500 gram)
Bayi menderita
penyakit infeksi
dalam waktu lama
Bayi tidak diberi ASI
Eksklusif
Bayi sudah diberi
makan sebelum 6
bulan
Dari 140 KK masih terdapat factor
resiko yang bisa menyebabkan gizi
antara lain Bayi menderita penyakit
infeksi dalam waktu lama, bayi tidak
diberi ASI eksklusif dan bayi sudah
diberi makan sebelum 6 bulan.
13. Faktor Resiko Kematian Ibu
0%
2%
1%
0%
0%
0%
1%
1%
1%
0% 1% 2% 3%
Ibu hamil menderita kurang darah/anemia
Ibu sering melahirkan lebih dari 3 kali dengan jarak
kelahiran dekat (<2 tahun)
Umur Ibu hamil < 20 tahun atau > 35 tahun
Tinggi badan ibu hamil < 140 cm
Ibu tidak periksa kehamilan minimal 4 kali pada
tenaga kesehatan
Persalinan ibu ditolong oleh tenaga non kesehatan
(dukun bayi)
Ada Faktor penyulit dalam mencapai tempat
pelayanan kesehatan
Riwayat penyakit penyerta pada waktu hamil
Ibu hamil tidak mendapatkan imunisasi TT
lengkap (5 dosis)
Berdasarkan diagram dapat dilihat
bahwa beberapa factor resiko
kematian Ibu yaitu maish ditemukan
umur ibu hamil yang resiko tinggi
pada saat pendataan.
14. Faktor Resiko Kematian Bayi
2%
1%
0% 0% 0% 0%
0%
1%
1%
2%
2%
3%
Bayi lahir
dengan umur
< 9 bulan
(Prematur)
Bayi lahir
dengan
BB<2500 gram
(BBLR)
Bayi lahir
dengan
pertolongan
non nakes
Persalinan
tidak dilakukan
di fasyankes
Perawatan tali
pusat tidak
steril
Bayi pada 9
bulan tidak
mendapat
imunisasi
campak
Berdasarkan diagram dapat dilihat
factor resiko kematian bayi adalah
bayi lahir dengan umur <9 bulan
(premature) dan bayi lahir dengan
BB < 2500 gram (BBLR), hal ini
menjadi perhatian khusus untuk
mencegah kematian bayi.
15. Faktor LINGKUNGAN
2%
32%
0%
26%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Keluarga tidak
mempunyai jamban
keluarga.
Keluarga tidak
mempunyai saluran
pembuangan
air limbah
Keluarga sulit
memperoleh air
bersih (PAM,
sumur, mata air)
Keluarga tidak
mempunyai tempat
sampah
tertutup
Berdasarkan diagram
menunjukan bahwa terdapat
2% keluarga belum memiliki
jamban, 32% keluarga tidak
mempunyai SPAL, 26% tidak
mempunyai tempat sampah
tertutup.
16. Masalah Kesehatan
0 0.5 1 1.5 2 2.5
DBD
Flu Burung
kasus TB dalam 6 bulan terakhir
kasus Gizi Buruk
kasus Kematian Ibu dalam 1 tahun terakhir
kasus Kematian bayi
kasus Malaria dalam 1 bulan terakhir
kasus Leptospirosis dalam 1 bulan terakhir
kasus Kusta dalam 6 bulan terakhir
kasus Antraks dalam 1 bulan terakhir Berdasarkan diagram
didapatkan bahwa dari 140 KK
yang di data,
Masih terdapat masalah
Kesehatan berupa TB paru dan
Gizi Buruk
17. COVID-19
9%
2%
0% 0%
4%
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
8%
9%
10%
berpergian ke luar
kota / luar negeri
dalam 14 hari
terakhir
tidak mematuhi
prokes (pakai
masker, cuci
tangan, jaga jarak)
Keluarga Menderita
Covid-19 dalam 14
hari terakhir
mengalami gejala
Covid19 (batuk,
pilek, hilang
penciuman,
demam dll)
belum menerima
vaksinasi Covid19
Pada Saat Pendataan Tidak ditemukan
kasus Covid-19 namun ditemukan
factor perilaku yang dapat
meningkatkan resiko penularan
Covid-19 yaitu 9% terdapat anggota
kleuarga yang beeprgian ke luar kota,
2% tidak mematuhi protkes dan 4%
belum menerima vaksin Covid-19.
18. APAKAH ADA MASALAH KESEHATAN LAIN
DI DESA KARANGRAU?
1. Penyakit Tidak Menular
2.