SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI
PADA REMAJA PUTRI
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT
2018
Sistematika
Pengertian Anemia Gizi
Situasi Anemia Gizi di Indonesia
Penyebab & Dampak Anemia Gizi Besi
Kebijakan dan Strategi
Penanggulangan Anemia Gizi Besi
PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA
Kelomp
ok
Umur
Laki-
Laki
Peremp
uan
Total
0-4
11.662.36
9
11.016.33
3
22.678.70
2
5 -9
11.974.09
4
11.279.38
6
23.253.48
0
10 - 14
11.662.41
7
11.008.66
4
22.671.08
1
15 - 19
10.614.30
6
10.266.42
8
20.880.73
4
20 - 49
55.161.35
0
54.942.37
6
110.103.7
26
50 +
18.556.37
7
19.497.22
6
38.053.60
3
Jumlah
119.630.9
13
118.010.4
13
237.641.3
26
BALITA-ANAK 0-14TH
68 JT (28%)
PRODUKTIF 149,4 JT
(63%)
LANSIA 21,3JT (9%)
DISTRIBUSI REMAJA
Sumber : SP 2010
Remaja usia 10-
19 tahun
berjumlah
43.551.815 jiwa
yang atau
sekitar 18,2 %
dari total
penduduk di
Indonesia.
I. PENGERTIAN ANEMIA
Suatu kondisi rendahnya kadar Hb dibandingkan
dengan kadar normal, yang menunjukkan
kurangnya jumlah sel darah merah yang
bersirkulasi. Akibatnya jumlah oksigen yang
diangkut ke jaringan tubuh berkurang.
Klasifikasi Anemia menurut Kelompok Umur
Populasi
Non
Anemia
(mg/dl)
Anemia (mg/dl)
Ringan Sedang Berat
Anak 6 – 59 bulan 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Anak 5 – 11 tahun 11.5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0
Anak 12 – 14 tahun 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
Perempuan tidak hamil
(≥ 15 tahun)
12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0
Ibu hamil 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0
Laki-laki ≥ 15 tahun 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 < 8.0
Sumber: WHO, 2011
Rencana program gizi 2009 6
Why
Blanket Approach?
* Prev Iron Deficienci =
2.5 x Anemia Deficienci of Iron
* More cost-effective
JENIS ANEMIA
 Anemia defisiensi Fe : 62,3%
 Anemia megaloblastik : 29,0%
 Anemia hipoplastik : 8,0%
 Anemia hemolitik : 0,7%
ETIOLOGI:
1. Asupan terbatas
2. Absorpsi abnormal
3. Berkurangnya cadangan
4. Kebutuhan meningkat
Jenis 3 : Def Fe, asam folat dan vitamin B12
II. SITUASI ANEMIA GIZI BESI DI INDONESIA
Proporsi Anemia menurut Umur, Jenis
Kelamin dan Tempat Tinggal, 2013
28.1
26.4
18.4
16.9
18.3
20.1
25.0
34.2
46.0
18.4
23.9
20.6
22.8 21.7
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
*) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
MASALAH GIZI PADA SETIAP SIKLUS KEHIDUPAN
DI INDONESIA
REMAJA DAN
USIA
PRODUKTIF
IBU MENYUSUI
ANAK
SEKOLAH
BAYI DAN
BALITA
LANSIA
IBU HAMIL
- ANEMIA 37.1%
-KEK: 22.4%
-KONSUMSI ENERGI
DAN PROTEIN < 70%
AKG: 70% - 80%
- IMD : 49%
- Pemberian ASI
Eksklusif: 42%
- BBLR : 10.2%
- WASTING: 12.1%
- UNDRWEIGHT: 19.6%
- STUNTING: 37.2%
- OVERWEIGHT: 11.9%
KEK : > 30%
- ANEMIA: > 15%
- KURANG KONSUMSI
SAYUR DAN BUAH: >
90%
- STUNTING: 31% – 35%
- WASTING: 8.9% - 10.1%
- KEGEMUKAN: 1.4% - 2.5%
- USIA PERTAMA KALI MEROKOK : 4.8%
- GIZI LEBIH
- PTM
Masalah anemia pada remaja putri
 SKRT 1995 : 57,1% remaja putri (10-14 th) dan 39,5%
WUS (15-44 th) menderita anemia
• Permaesih (2005) : prevalensi anemia wanita10-
19 thn 30,0% (SKRT 2001)
• Riskesdas 2007 : prevelensi anemia dewasa 19,7%; (18
prov dg prev anemia >20%)
Tanda-tanda Anemia
 Kurang nafsu makan
 Lesu dan lemah
 Cepat lelah
 Sering pusing dan
mata berkunang-kunang
• Wajah, terutama kelopak
mata dan bibir tampak pucat
III.
PENYEBAB DAN DAMPAK
ANEMIA GIZI BESI
KONSUMSI PANGAN
INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS
PENYEBAB LAINNYA
POLA KONSUMSI MASYARAKAT
DIDOMINASI PANGAN NABATI (NON HEME)
RENDAHNYA KONSUMI ZAT GIZI MAKRO > 50%
REMAJA (13 – 18 TAHUN)
DEFISIT ENERGI DAN DEFISIT PROTEIN
Prevalensi Remaja yang mengalami
Defisit Energi dan Protein
Sumber: Riskesdas 2010
INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS
SERTA PENYEBAB LAINNYA
TBC
KEHILANGAN DARAH AKIBAT INFEKSI PARASIT
(MALARIA)
KEBUTUHAN MENINGKAT KARENA MASA
PERTUMBUHAN
MENSTRUASI
18
PENYEBAB DAN DAMPAK ANEMIA
DAMPAK ANEMIA GIZI
AKIBAT LEBIH LANJUT
Remaja Anemia
Akan memperparah anemia saat hamil
 Resiko mengalami keguguran
Perdarahan saat melahirkan
Melahirkan Bayi BBLR
Penyebab kematian ibu melahirkan
karena perdarahan : 32 % (profil kes
2012)
DAMPAK LANJUT:
 Cenderung menjadi dewasa yang pendek 
melahirkan bayi yang kecil;
 Bayi dg BBLR memiliki risiko tinggi menderita:
PTM (Obesitas, Penyakit Jantung, Hipertensi,
dan Diabetes)
 Gangguan kecerdasan  prestasi rendah
 Pendidikan rendah  status ekonomi rendah
Ref: Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective
Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
MENIKAH USIA DINI
Remaja rentan terhadap gaya hidup
tidak sehat :
• 22,7% remaja perempuan < 20
tahun mengalami kehamilan di
luar pernikahan
• 74,3% dalam ikatan pernikahan
• 2,9% tidak diketahui .
Studi Jabotabek :
Studi Australian National University &
UI , 2010
Tingginya
umur
kehamilan
pertama di
bawah 20
tahun (
46,7% )
Prevalensi anemia pada WUS
tidak hamil
0
5
10
15
20
25
15-24
thn
25-34
thn
35-49
thn
22.9
17.8
20
%
Wanita Usia Subur (WUS) tidak
hamil usia 15-49 tahun
anemia
Riskesdas 2013
Persentase Umur Kawin
Pertama pada Wanita Pernah
Kawin Usia 10-59 tahun
4.8
41.9
33.6
11.5
1.9
0.6
5.7
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
10-14 20-24 30-34 Tdk
menjawab
24
DAMPAK KESEHATAN PADA PERNIKAHAN USIA MUDA
(Kurang dari 20 Tahun)
Kehamilan remaja 4,5 kali berpeluang terjadinya kehamilan risiko tinggi
Preeklamsia 2-5 kali lebih berpeluang terjadi
Kerusakan otak janin dan gangguan tumbuh kembang bayi
akibat kekurangan yodium
Partus macet (“Obstucted Labor”)
Disproporsi panggul dengan kepala janin (“Cephalo pelvic
disproportion”)
Kontraksi rahim tidak optimal
Kelahiran Prematur lebih banyak terjadi pada remaja
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (dibawah 2.500 gram)
Risiko kematian saat melahirkan 2 kali lebih besar
Pernikahan anak usia <19 tahun mempunyai risiko 2-8
x ebih besar untuk tertular penyakit menular seksual
Malposisi Janin
Angka kelahiran pada perempuan usia 15-19 tahun ialah
48 per 1000 kelahiran (dari sekitar 4,5 juta bayi
lahir dalam setahun di Indonesia, 2,3 juta berasal
Dari pasangan yang menikah dini
Angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup
Angka Kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup
Sumber Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan
Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010
Angka perkawinan
Usia dini masih tinggi :
Kelompok umur 15-19 tahun
46,7 %
Kelompok umur 10-14 tahun
5 %
Gizi Ibu yang tidak Optimum menjadi penyebab
utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak
Proporsi ibu KEK cukup tinggi,
khususnya pada remaja
Angka BBLR yang tinggi menunjukkan
buruknya gizi ibu sebelum dan saat kehamilan
Penyebab Kematian Ibu di Indonesia
Sumber: SKRT 2001
50% kematian
maternal disebabkan
oleh perdarahan &
eklampsia
Penyebab tidak langsung ~ 45% :
 Infeksi, a.l : Malaria, TBC, Hepatitis
 Penyakit Jantung, Decomp Cordis
 Hipertensi
 Diabetes Mellitus
 Epilepsi
Usaha kesehatan sekolah
KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL, MENTERI KESEHATAN, MENTERI
AGAMA, DAN MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA Nomor 1/U/SKB/2003,
Nomor 1067/MENKES/VII/2000, Nomor MA/230
A/2003 Nomor 26 Tahun 2003 Tentang PEMBINAAN
DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN
SEKOLAH
 Undang-Undang RI Nomor : 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
 UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 45
tentang UKS ?.
 Peraturan Menteeri Pendidikan Nasional Nomor : 25
Tahun 2005 tentang Tugas dan Fungsi
Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.
 Surat Keputusan Bersama Mendiknas, Menkes, menag
dan Mendagri Nomor : 2/P/SKB/2003, Nomor :
MA/230B/2003, Nomor : 445-404 Tahun 2003 Tanggal 23
Juli 2003 Tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah.
31
DINKES
KAB/KOTA
DINKES
PROVINSI
KEMENKES RI
UKBM
KADER
PENDEKATAN KELUARGA
DISKRIPSI
PERAN
NAKES
KEBIJAKAN PROGRAM KESMAS
2017
32
REVITALISASI UKS
Penguatan Kelembagaan TP UKS
Pemberian PMT AS
Penggunaan Rapor Kesehatan
Penguatan SDM Puskesmas
REVITALISASI POS YANDU
Penguatan Kelembagaan POKJANAL
JAMINAN MUTU
PENCATATAN DI BUKU KIA
Penguatan Kader Pos Yandu
PMT Balita
PENUNDAAN USIA PERKAWINAN
Penambahan Puskesmas PKPR
PEMBERIAN TABLET
TAMBAH DARAH
Pendidikan Kespro di Sekolah
KONSELING PRA NIKAH
GP2SP – wanita perkerja
Pemberian Imunisasi dan TTD
Konseling KB Pra marital
KONSELING GIZI
SEIMBANG
JAMINAN MUTU ANC TERPADU
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN
PERSALINAN DI FASKES
KONSELING IMD & ASI
EKSKLUSIF
KB Pasca Persalinan
Penyediaan Buku KIA
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
JAMINAN MUTU KN LENGKAP
KONSELING ASI EKSKLUSIF
PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN
Pemberian MP ASI
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT
KAMPANYE GIZI NASIONAL
PROMOSI KESEHATAN TEMATIK
PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN
STBM/ODF
LOMBA atau PENILAIAN KEGIATAN
PENGUATAN PEMBIAYAAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
DAERAH (DEKON dan DAK)
PENGUATAN MANAJEMEN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
DAERAH
HOLISTIK
INTEGRA
TIF
SPASIAL
TEMATIK
PEMBANGUNA
N KESEHATAN
MASYARAKAT
FOKUS
MUTU
PELAY
ANAN
ANUNG utk RETREET KELUARGA SEHAT 2016
Kerangka Konsep Jangka Menengah dan Panjang
Perbaikan Gizi di Indonesia
33
Pendekatan Program
“Continuum of Care across the Life Cycle”
Pemeriksaan
kehamilan
Persalinan,
nifas &
neonatal Pelayanan
bagi bayi
Pelayanan
bagi balita
Pelayanan
bagi anak
SD
Pelayanan
bagi anak
SMP/A &
remaja
Lansia
Usia
Kerja
•Fe & asam folat
•PMT ibu hamil,
PMTCT, ANC-
Malaria
•TT ibu hamil
•IMD
•Vit K 1 inj
•Imunisasi Hep B • ASI eksklusif
• Imunisasi dasar
lengkap
• Pemberian
makan
• Penanganan
balita sakit
• Pemantauan
tumbuh
kembang
• PMT
•Penjaringan
•BIAS
•UKS
•PMT
• Kespro
remaja/PKPR
• KIE: Gizi
HIV/AIDS,
NAPZA dll
• Fe
• Kespro
remaja/PKPR
• KIE: Gizi
HIV/AIDS,
NAPZA dll
• Fe
• Kes
kerja di
industri,
informa
l
4. Usia sekolah
3.Bayi & Balita
5. Remaja & Usia
produktif
2.Ibu Menyusui
1. Ibu hamil 6. Lansia
Kepada ibu menyusui
 Promosi menyusui / ASI
Eksklusif
 Konseling Menyusui
 Pemantauan pertumbuhan
 Suplemen vitamin A
 Pemberian garam iodium
 PMT / MPASI
 Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi
(Taburia)
 Zink untuk manajemen diare
 Pemberian obat cacing
• Konseling gizi
• Pelayanan gizi
Lansia
• Kespro remaja
• Konseling: Gizi
• Suplementasi Fe
• Penjaringan
• Bln Imunisasi Anak Sekolah
• Upaya Kes Sekolah
• PMT anak sekolah
• Promosi MJAS di sekolah
 Suplementasi besi folat
 PMT ibu hamil KEK
 Penanggulangan kecacingan
 Suplemen kalsium
Intervensi Gizi Spesifik
35
35
INTERVENSI GIZI SENSITIF
Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor
36
Ketahanan
Pangan dan Gizi
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat
Penanggulangan
Kemiskinan
Keluarga
Berencana
Air Bersih &
Sanitasi
Remaja
Perempuan
Pendidikan Gizi
Masyarakat
PU
BKKB
N
AGAM
A
DIKBU
D
PP DAN PA
BPJS
BKP/PERTANIAN
SOSIAL
Lintas
Sektor
TP UKS
Dinas
Kesehatan
• Lintas Program
• UKS
• Lintas Sektor:
• Kemendikbud/Kemenag
• Kemendagri
• Sekolah/KUA
• Organisasi Profesi
Cara Mencegahan dan Penanggulangan Anemia
pada Remaja Putri
A. Pedoman Gizi Seimbang
1. Mengonsumsi aneka ragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat
badan normal
B. Fortifikasi Makanan
Contoh bahan makanan yang difortifikasi adalah tepung terigu dan beras dengan
zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2.
C. Suplementasi TTD
Pemberian TTD pada rematri dan WUS melalui suplementasi yang mengandung
sekurangnya 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat.
Pemberian suplementasi ini dilakukan di beberapa tatanan yaitu fasyankes,
institusi pendidikan dan tempat kerja.
Terapkan Pola Hidup BerGizi seimbang
1. Piring berisi sajian makanan : makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah-
buahan (porsi seimbang) untuk kebutuhan tubuh;
2. Minum air putih;
3. Batasi gula, garam dan minyak/lemah;
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan
Sumber Zat Besi
Pencegahan & Penanggulangan Anemia Gizi
Cara Pemberian:
 REMATRI (12-18 TAHUN) di Inst. Pendidikan:
SE Dirjen Kesmas No.HK.03.03/V/0595/2016 tgl 20 jun 2016
perubahan dari SE No.GK.01.02/V.3/0042/2016 tgl 18 jan 2016.
1 tab/minggu sepanjang tahun di institusi pendidikan
(SMP/SMA atau yang sederajat
 WUS (19-49 TAHUN)  GP2SP
Untuk meningkatkan penyerapan zat besi
sebaiknya TTD dikonsumsi bersama dengan
buah-buahan sumber vit.C dan sumber protein
hewani.
Hindari konsumsi TTD besamaan dengan teh dan
kopi, tablet kalsium dosis tinggi, obat sakit maag
Apabila ingin mengonsumsi makanan dan
minuman yang dapat menghambat penyerapan
zat besi, sebaiknya dilakukan 2 (dua) jam
sebelum atau sesudah mengonsumsi TTD
BUKU PEDOMAN PENANGGULANGAN
ANEMIA GIZI PADA REMAJA PUTRI
PENUTUP
 Pencegahan dan penanggulangan anemia
pada Remantri perlu dilakukan secara
berkesinambungan untuk menciptakan
SDM yang berkualitas
 Peningkatan status kesehatan dan gizi
merupakan tanggung jawab bersama antara
orang tua dan keluarga serta perlunya
dukungan dari LP dan LS
51

More Related Content

Similar to ANEMIA REMAJA

Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editDokter Tekno
 
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxPPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxmutya11
 
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdfdr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdfMuhammadHanif2862
 
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdfAnonymousSQNcItqXQn
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxGekSintaManuaba
 
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARDayu Agung Dewi Sawitri
 
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdfFitriFajriyahTsany
 
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdfpaparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdfkamalia23
 
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxDewiSartika71875
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxFakhrotunNisaSsiSpd
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxsorayapost
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptxOktoviaKaka
 
AMBONGmanualbook-1.pptx
AMBONGmanualbook-1.pptxAMBONGmanualbook-1.pptx
AMBONGmanualbook-1.pptxsandi85120
 
Peran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan StuntingPeran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan StuntingAriefSyarifudin9
 
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptxMateri_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptxRitaSahara12
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxhelen244785
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxAriefRahman717089
 

Similar to ANEMIA REMAJA (20)

Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptxPPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
PPT REMBUK STUNTING TH 2023 BULAN JUNI FIXX.pptx
 
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdfdr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
dr. Erna Mulati, M.Sc., CMFM_Intervensi spesifik gizi Puskesmas.pdf
 
DRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
DRAFF PAPARAN LINSEK.pptDRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
DRAFF PAPARAN LINSEK.ppt
 
Stunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptxStunting Meldy.pptx
Stunting Meldy.pptx
 
Pencegahan Faktor Risiko PTM
Pencegahan Faktor Risiko PTMPencegahan Faktor Risiko PTM
Pencegahan Faktor Risiko PTM
 
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
2. Direktur Taklemas Seminar APKESMI.pdf
 
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptxKebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (2).pptx
 
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYARKEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
KEBIJAKAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR
 
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
8MATERI REMBUK STUNTING 2021_22 SEPTEMBER 2021.pdf
 
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdfpaparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
paparan-menyusui-dan-mp-asi.pdf
 
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptxPenyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
Penyuluhan stunting PKM KEL. PARI.pptx
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptx
 
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
1. Masalah Gizi di Indonesia.pptx
 
AMBONGmanualbook-1.pptx
AMBONGmanualbook-1.pptxAMBONGmanualbook-1.pptx
AMBONGmanualbook-1.pptx
 
Peran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan StuntingPeran Nakes Dalam Penanganan Stunting
Peran Nakes Dalam Penanganan Stunting
 
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptxMateri_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
Materi_Paparan_Wagub__HGN_tahun_2024.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptxMateri Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
Materi Kadis Kesehatan Provinsi NTB.pptx
 

Recently uploaded

serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

ANEMIA REMAJA

  • 1. PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI PADA REMAJA PUTRI DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT 2018
  • 2. Sistematika Pengertian Anemia Gizi Situasi Anemia Gizi di Indonesia Penyebab & Dampak Anemia Gizi Besi Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Anemia Gizi Besi
  • 3. PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA Kelomp ok Umur Laki- Laki Peremp uan Total 0-4 11.662.36 9 11.016.33 3 22.678.70 2 5 -9 11.974.09 4 11.279.38 6 23.253.48 0 10 - 14 11.662.41 7 11.008.66 4 22.671.08 1 15 - 19 10.614.30 6 10.266.42 8 20.880.73 4 20 - 49 55.161.35 0 54.942.37 6 110.103.7 26 50 + 18.556.37 7 19.497.22 6 38.053.60 3 Jumlah 119.630.9 13 118.010.4 13 237.641.3 26 BALITA-ANAK 0-14TH 68 JT (28%) PRODUKTIF 149,4 JT (63%) LANSIA 21,3JT (9%) DISTRIBUSI REMAJA Sumber : SP 2010 Remaja usia 10- 19 tahun berjumlah 43.551.815 jiwa yang atau sekitar 18,2 % dari total penduduk di Indonesia.
  • 4. I. PENGERTIAN ANEMIA Suatu kondisi rendahnya kadar Hb dibandingkan dengan kadar normal, yang menunjukkan kurangnya jumlah sel darah merah yang bersirkulasi. Akibatnya jumlah oksigen yang diangkut ke jaringan tubuh berkurang.
  • 5. Klasifikasi Anemia menurut Kelompok Umur Populasi Non Anemia (mg/dl) Anemia (mg/dl) Ringan Sedang Berat Anak 6 – 59 bulan 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0 Anak 5 – 11 tahun 11.5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 < 8,0 Anak 12 – 14 tahun 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0 Perempuan tidak hamil (≥ 15 tahun) 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 < 8,0 Ibu hamil 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 < 7,0 Laki-laki ≥ 15 tahun 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 < 8.0 Sumber: WHO, 2011
  • 6. Rencana program gizi 2009 6 Why Blanket Approach? * Prev Iron Deficienci = 2.5 x Anemia Deficienci of Iron * More cost-effective
  • 7. JENIS ANEMIA  Anemia defisiensi Fe : 62,3%  Anemia megaloblastik : 29,0%  Anemia hipoplastik : 8,0%  Anemia hemolitik : 0,7% ETIOLOGI: 1. Asupan terbatas 2. Absorpsi abnormal 3. Berkurangnya cadangan 4. Kebutuhan meningkat Jenis 3 : Def Fe, asam folat dan vitamin B12
  • 8. II. SITUASI ANEMIA GIZI BESI DI INDONESIA
  • 9. Proporsi Anemia menurut Umur, Jenis Kelamin dan Tempat Tinggal, 2013 28.1 26.4 18.4 16.9 18.3 20.1 25.0 34.2 46.0 18.4 23.9 20.6 22.8 21.7 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 *) Nilai rujukan menurut WHO/MNH/NHD/MNN/11.1,2011 dan Kemenkes,1999
  • 10. MASALAH GIZI PADA SETIAP SIKLUS KEHIDUPAN DI INDONESIA REMAJA DAN USIA PRODUKTIF IBU MENYUSUI ANAK SEKOLAH BAYI DAN BALITA LANSIA IBU HAMIL - ANEMIA 37.1% -KEK: 22.4% -KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN < 70% AKG: 70% - 80% - IMD : 49% - Pemberian ASI Eksklusif: 42% - BBLR : 10.2% - WASTING: 12.1% - UNDRWEIGHT: 19.6% - STUNTING: 37.2% - OVERWEIGHT: 11.9% KEK : > 30% - ANEMIA: > 15% - KURANG KONSUMSI SAYUR DAN BUAH: > 90% - STUNTING: 31% – 35% - WASTING: 8.9% - 10.1% - KEGEMUKAN: 1.4% - 2.5% - USIA PERTAMA KALI MEROKOK : 4.8% - GIZI LEBIH - PTM
  • 11. Masalah anemia pada remaja putri  SKRT 1995 : 57,1% remaja putri (10-14 th) dan 39,5% WUS (15-44 th) menderita anemia • Permaesih (2005) : prevalensi anemia wanita10- 19 thn 30,0% (SKRT 2001) • Riskesdas 2007 : prevelensi anemia dewasa 19,7%; (18 prov dg prev anemia >20%)
  • 12. Tanda-tanda Anemia  Kurang nafsu makan  Lesu dan lemah  Cepat lelah  Sering pusing dan mata berkunang-kunang • Wajah, terutama kelopak mata dan bibir tampak pucat
  • 14. KONSUMSI PANGAN INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS PENYEBAB LAINNYA
  • 15. POLA KONSUMSI MASYARAKAT DIDOMINASI PANGAN NABATI (NON HEME) RENDAHNYA KONSUMI ZAT GIZI MAKRO > 50% REMAJA (13 – 18 TAHUN) DEFISIT ENERGI DAN DEFISIT PROTEIN
  • 16. Prevalensi Remaja yang mengalami Defisit Energi dan Protein Sumber: Riskesdas 2010
  • 17. INFEKSI DAN PENYAKIT KRONIS SERTA PENYEBAB LAINNYA TBC KEHILANGAN DARAH AKIBAT INFEKSI PARASIT (MALARIA) KEBUTUHAN MENINGKAT KARENA MASA PERTUMBUHAN MENSTRUASI
  • 20. AKIBAT LEBIH LANJUT Remaja Anemia Akan memperparah anemia saat hamil  Resiko mengalami keguguran Perdarahan saat melahirkan Melahirkan Bayi BBLR Penyebab kematian ibu melahirkan karena perdarahan : 32 % (profil kes 2012)
  • 21. DAMPAK LANJUT:  Cenderung menjadi dewasa yang pendek  melahirkan bayi yang kecil;  Bayi dg BBLR memiliki risiko tinggi menderita: PTM (Obesitas, Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Diabetes)  Gangguan kecerdasan  prestasi rendah  Pendidikan rendah  status ekonomi rendah Ref: Chandrakant L. The Lancet Series and Indian Perspective Indian Pediatrics, Volume 45, April 17, 2008.
  • 22. MENIKAH USIA DINI Remaja rentan terhadap gaya hidup tidak sehat : • 22,7% remaja perempuan < 20 tahun mengalami kehamilan di luar pernikahan • 74,3% dalam ikatan pernikahan • 2,9% tidak diketahui . Studi Jabotabek : Studi Australian National University & UI , 2010 Tingginya umur kehamilan pertama di bawah 20 tahun ( 46,7% )
  • 23. Prevalensi anemia pada WUS tidak hamil 0 5 10 15 20 25 15-24 thn 25-34 thn 35-49 thn 22.9 17.8 20 % Wanita Usia Subur (WUS) tidak hamil usia 15-49 tahun anemia Riskesdas 2013 Persentase Umur Kawin Pertama pada Wanita Pernah Kawin Usia 10-59 tahun 4.8 41.9 33.6 11.5 1.9 0.6 5.7 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 10-14 20-24 30-34 Tdk menjawab
  • 24. 24 DAMPAK KESEHATAN PADA PERNIKAHAN USIA MUDA (Kurang dari 20 Tahun) Kehamilan remaja 4,5 kali berpeluang terjadinya kehamilan risiko tinggi Preeklamsia 2-5 kali lebih berpeluang terjadi Kerusakan otak janin dan gangguan tumbuh kembang bayi akibat kekurangan yodium Partus macet (“Obstucted Labor”) Disproporsi panggul dengan kepala janin (“Cephalo pelvic disproportion”) Kontraksi rahim tidak optimal Kelahiran Prematur lebih banyak terjadi pada remaja Bayi lahir dengan berat lahir rendah (dibawah 2.500 gram) Risiko kematian saat melahirkan 2 kali lebih besar Pernikahan anak usia <19 tahun mempunyai risiko 2-8 x ebih besar untuk tertular penyakit menular seksual Malposisi Janin Angka kelahiran pada perempuan usia 15-19 tahun ialah 48 per 1000 kelahiran (dari sekitar 4,5 juta bayi lahir dalam setahun di Indonesia, 2,3 juta berasal Dari pasangan yang menikah dini Angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup Angka Kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup Sumber Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 Angka perkawinan Usia dini masih tinggi : Kelompok umur 15-19 tahun 46,7 % Kelompok umur 10-14 tahun 5 %
  • 25. Gizi Ibu yang tidak Optimum menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak Proporsi ibu KEK cukup tinggi, khususnya pada remaja Angka BBLR yang tinggi menunjukkan buruknya gizi ibu sebelum dan saat kehamilan
  • 26. Penyebab Kematian Ibu di Indonesia Sumber: SKRT 2001 50% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan & eklampsia Penyebab tidak langsung ~ 45% :  Infeksi, a.l : Malaria, TBC, Hepatitis  Penyakit Jantung, Decomp Cordis  Hipertensi  Diabetes Mellitus  Epilepsi
  • 27.
  • 28.
  • 29. Usaha kesehatan sekolah KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, MENTERI KESEHATAN, MENTERI AGAMA, DAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Nomor 1/U/SKB/2003, Nomor 1067/MENKES/VII/2000, Nomor MA/230 A/2003 Nomor 26 Tahun 2003 Tentang PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH
  • 30.  Undang-Undang RI Nomor : 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.  UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 45 tentang UKS ?.  Peraturan Menteeri Pendidikan Nasional Nomor : 25 Tahun 2005 tentang Tugas dan Fungsi Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.  Surat Keputusan Bersama Mendiknas, Menkes, menag dan Mendagri Nomor : 2/P/SKB/2003, Nomor : MA/230B/2003, Nomor : 445-404 Tahun 2003 Tanggal 23 Juli 2003 Tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah.
  • 32. KEBIJAKAN PROGRAM KESMAS 2017 32 REVITALISASI UKS Penguatan Kelembagaan TP UKS Pemberian PMT AS Penggunaan Rapor Kesehatan Penguatan SDM Puskesmas REVITALISASI POS YANDU Penguatan Kelembagaan POKJANAL JAMINAN MUTU PENCATATAN DI BUKU KIA Penguatan Kader Pos Yandu PMT Balita PENUNDAAN USIA PERKAWINAN Penambahan Puskesmas PKPR PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH Pendidikan Kespro di Sekolah KONSELING PRA NIKAH GP2SP – wanita perkerja Pemberian Imunisasi dan TTD Konseling KB Pra marital KONSELING GIZI SEIMBANG JAMINAN MUTU ANC TERPADU RUMAH TUNGGU KELAHIRAN PERSALINAN DI FASKES KONSELING IMD & ASI EKSKLUSIF KB Pasca Persalinan Penyediaan Buku KIA SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL JAMINAN MUTU KN LENGKAP KONSELING ASI EKSKLUSIF PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN Pemberian MP ASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KAMPANYE GIZI NASIONAL PROMOSI KESEHATAN TEMATIK PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN STBM/ODF LOMBA atau PENILAIAN KEGIATAN PENGUATAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH (DEKON dan DAK) PENGUATAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH HOLISTIK INTEGRA TIF SPASIAL TEMATIK PEMBANGUNA N KESEHATAN MASYARAKAT FOKUS MUTU PELAY ANAN ANUNG utk RETREET KELUARGA SEHAT 2016
  • 33. Kerangka Konsep Jangka Menengah dan Panjang Perbaikan Gizi di Indonesia 33
  • 34. Pendekatan Program “Continuum of Care across the Life Cycle” Pemeriksaan kehamilan Persalinan, nifas & neonatal Pelayanan bagi bayi Pelayanan bagi balita Pelayanan bagi anak SD Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja Lansia Usia Kerja •Fe & asam folat •PMT ibu hamil, PMTCT, ANC- Malaria •TT ibu hamil •IMD •Vit K 1 inj •Imunisasi Hep B • ASI eksklusif • Imunisasi dasar lengkap • Pemberian makan • Penanganan balita sakit • Pemantauan tumbuh kembang • PMT •Penjaringan •BIAS •UKS •PMT • Kespro remaja/PKPR • KIE: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll • Fe • Kespro remaja/PKPR • KIE: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll • Fe • Kes kerja di industri, informa l
  • 35. 4. Usia sekolah 3.Bayi & Balita 5. Remaja & Usia produktif 2.Ibu Menyusui 1. Ibu hamil 6. Lansia Kepada ibu menyusui  Promosi menyusui / ASI Eksklusif  Konseling Menyusui  Pemantauan pertumbuhan  Suplemen vitamin A  Pemberian garam iodium  PMT / MPASI  Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi (Taburia)  Zink untuk manajemen diare  Pemberian obat cacing • Konseling gizi • Pelayanan gizi Lansia • Kespro remaja • Konseling: Gizi • Suplementasi Fe • Penjaringan • Bln Imunisasi Anak Sekolah • Upaya Kes Sekolah • PMT anak sekolah • Promosi MJAS di sekolah  Suplementasi besi folat  PMT ibu hamil KEK  Penanggulangan kecacingan  Suplemen kalsium Intervensi Gizi Spesifik 35 35
  • 36. INTERVENSI GIZI SENSITIF Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor 36 Ketahanan Pangan dan Gizi Jaminan Kesehatan Masyarakat Penanggulangan Kemiskinan Keluarga Berencana Air Bersih & Sanitasi Remaja Perempuan Pendidikan Gizi Masyarakat PU BKKB N AGAM A DIKBU D PP DAN PA BPJS BKP/PERTANIAN SOSIAL
  • 37. Lintas Sektor TP UKS Dinas Kesehatan • Lintas Program • UKS • Lintas Sektor: • Kemendikbud/Kemenag • Kemendagri • Sekolah/KUA • Organisasi Profesi
  • 38. Cara Mencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Putri A. Pedoman Gizi Seimbang 1. Mengonsumsi aneka ragam pangan 2. Membiasakan perilaku hidup bersih 3. Melakukan aktivitas fisik 4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal B. Fortifikasi Makanan Contoh bahan makanan yang difortifikasi adalah tepung terigu dan beras dengan zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2. C. Suplementasi TTD Pemberian TTD pada rematri dan WUS melalui suplementasi yang mengandung sekurangnya 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat. Pemberian suplementasi ini dilakukan di beberapa tatanan yaitu fasyankes, institusi pendidikan dan tempat kerja.
  • 39. Terapkan Pola Hidup BerGizi seimbang 1. Piring berisi sajian makanan : makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah- buahan (porsi seimbang) untuk kebutuhan tubuh; 2. Minum air putih; 3. Batasi gula, garam dan minyak/lemah; 4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan
  • 42.
  • 43. Cara Pemberian:  REMATRI (12-18 TAHUN) di Inst. Pendidikan: SE Dirjen Kesmas No.HK.03.03/V/0595/2016 tgl 20 jun 2016 perubahan dari SE No.GK.01.02/V.3/0042/2016 tgl 18 jan 2016. 1 tab/minggu sepanjang tahun di institusi pendidikan (SMP/SMA atau yang sederajat  WUS (19-49 TAHUN)  GP2SP
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi sebaiknya TTD dikonsumsi bersama dengan buah-buahan sumber vit.C dan sumber protein hewani. Hindari konsumsi TTD besamaan dengan teh dan kopi, tablet kalsium dosis tinggi, obat sakit maag Apabila ingin mengonsumsi makanan dan minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi, sebaiknya dilakukan 2 (dua) jam sebelum atau sesudah mengonsumsi TTD
  • 48.
  • 49. BUKU PEDOMAN PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI PADA REMAJA PUTRI
  • 50. PENUTUP  Pencegahan dan penanggulangan anemia pada Remantri perlu dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan SDM yang berkualitas  Peningkatan status kesehatan dan gizi merupakan tanggung jawab bersama antara orang tua dan keluarga serta perlunya dukungan dari LP dan LS
  • 51. 51