Tanah longsor adalah pergerakan material lereng seperti batuan, tanah, atau campuran yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Faktor penyebabnya adalah pendorong seperti gravitasi dan pemicu seperti erosi, hujan, gempa bumi. Pencegahannya meliputi menutup retakan tanah, menjaga drainase, dan tidak membangun di lereng atau tepi sungai.
1. PEMBAHASAN
TANAH LONSOR
2.1 Definisi Tanah Longsor
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan
rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng atau
sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan
masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi
kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan
bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang
memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut
berpengaruh:
Erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau
gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
Lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan
lebat
Gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang
lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng
tersebut
Gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran
debu-debu
Getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
Berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
2.2 Proses Terjadinya Tanah Longsor
Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut
menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah
menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan
keluarlereng.
2.3 Penyebab Terjadinya Tanah Longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari
gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan
tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air,
beban serta berat jenis tanah batuan.
2. Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan
dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan
lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor alami
dan manusia:
Faktor alam
Kondisi alam yang menjadi faktor utama terjadinya longsor antara lain:
a. Kondisi geologi: batuan lapuk, kemiriringan lapisan, sisipan lapisan
batu lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi dan
gunung_api.
b. Iklim: curah hujan yang tinggi.
c. Keadaan topografi: lereng yang curam.
d. Keadaan tata air: kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,
erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
e. Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misal tanah kritis.
Faktor manusia
Ulah manusia yang tidak bersabat dengan alam antara lain:
a. Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang terjal.
b. Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
c. Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
d. Penggundulan hutan.
e. Budidaya kolam ikan diatas lereng.
f. Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
g. Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan
sendiri.
h. Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
2.4 Gejala Umum Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor
• Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing.
• Biasanya terjadi setelah hujan.
• Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
• Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
2.5 Pencegahan Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor
Ø Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di
dekat pemukiman
3. Ø Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun
permukiman
Ø Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke
dalam tanah melalui retakan
Ø Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak
Ø Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi
Ø Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri)
Ø Jangan membangun rumah di bawah tebing
2.6
Hal
–
Hal
Yang
di
Lakukan
Selama
dan
sesudah
Terjadi
Bencana
1. Tanggap Darurat
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan
pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan,
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan
sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik
pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban
tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan.
3. Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi
pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena
kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.
CONTOH TANAH LONGSOR