1. Tanah longsor adalah pergerakan tanah dan batuan akibat berbagai faktor alam dan manusia.
2. Faktor penyebab tanah longsor terdiri atas faktor pendorong seperti kemiringan lereng dan litologi, serta faktor pemicu seperti air dan getaran gempa.
3. Cara menanggulangi tanah longsor meliputi preventif dengan pemetaan rawan longsor, mitigasi melalui pemantauan, dan rehabilitasi fisik serta penanaman ke
3. LATAR BELAKANG
Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat
terjadi setiap saat dimana saja dan kapan
saja, disamping menimbulkan kerugian material
dan imaterial bagi kehidupan masyarakat.
Gerakan tanah adalah salah satu bencana alam
yang sering mengakibatkan kerugian harta benda
maupun korban jiwa dan menimbulkan
kerusakan sarana dan prasarana lainnya yang
membawa dampak sosial dan ekonomi.
4. Jenis tanah pelapukan yang sering dijumpai di
Indonesia adalah hasil letusan gunung api. Tanah
ini memiliki komposisi sebagian besar lempung
dengan sedikit pasir dan bersifat subur .Tanah
pelapukan yang berada di atas batuan kedap air
pada perbukitan/pegunungan dengan
kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi
mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan
dengan curah hujan berkuantitas tinggi. Jika
perbukitan tersebut tidak ada tanaman keras
berakar kuat dan dalam, maka kawasan tersebut
rawan bencana tanah longsor.
5. Ada 780 titik rawan longsor di Pulau Jawa
tersebar pada 5.075 desa di 69 kabupaten. Dari
tahun 2003 hingga tahun 2008, titik rawan
bencana tanah longsor potensi tinggi di Jawa
Tengah meningkat, dari 97 kecamatan di enam
kabupaten menjadi 120 kecamatan di kabupaten
yang sama. Memasuki musim hujan, proses
longsor akan semakin mudah terjadi dengan
curah hujan dan intensitas turunnya hujan yang
tinggi.
6. TANAH LONGSOR
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah
suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan
masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan
jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar
tanah (Wikipedia).
Menurut pengertian yang lain tanah longsor atau
dalam bahasa Inggris disebut Landslide, adalah
perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan, tanah, atau material
campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar
lereng.
7. PROSES TERJADINYA LONGSOR
air yang meresap ke dalam tanah akan
menambah bobot tanah. Jika air tersebut
menembus sampai tanah kedap air yang
berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah
menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya
akan bergerak mengikuti lereng dan keluar
lereng.
10. FAKTOR PEMICU
1. Infiltrasi air kedalam lereng
2. Pembebanan lereng
3. Perubahan fisik lereng
4. Getaran gempa bumi, letusan gunung
api, banjir
11. FAKTOR MANUSIA
1. Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang
terjal.
2. Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
3. Penggundulan hutan.
4. Budidaya kolam ikan diatas lereng.
5. Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang
aman.
6.Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan
kesadaran masyarakat.
7. Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
13. MACAM LONGSOR BERDASAR
BIDANG GELINCIR
1.LONGSOR TRANSLASI
2.LONGSOR ROTASI
3.PERGERAKAN BLOK
4.RUNTUHAN BATU
5.RAYAPAN TANAH
6.ALIRAN BAHAN ROMBAKAN
21. DAMPAK TANAH LONGSOR
1. Peningkatan Morbiditas
2. Tingginya Angka Kematian
3. Masalah Kesehatan Lingkungan
4. Suplai Bahan Makanan dan Obat-
Obatan
5. Kerusakan Infrastruktur
22. GEJALA TANAH LONGSOR
Gejala umum bencana alam tanah
longsor, antara lain:
1. Munculnya retakan-retakan di lereng yang
sejajar dengan arah tebing.
2. Biasanya terjadi setelah hujan.
3. Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
24. CARA PREVENTIF
a. Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada
lereng bagian atas di dekat pemukiman.
b. Membuat terasering (sengkedan) pada lereng yang
terjal bila membangun permukiman.
c. Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air
tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan.
d. Jangan melakukan penggalian di bawah lereng terjal
e. Jangan menebang pohon di lereng.
25. CARA PREVENTIF
f. Jangan membangun rumah di bawah tebing.
g. Jangan mendirikan permukiman di tepi lereng yang
terjal.
h. Jangan mendirikan bangunan di bawah tebing yang
terjal.
i. Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
j. Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan
erosi.
26. MITIGASI
PEMETAAN
PEMERIKSAAN
TAHAP
MITIGASI
PEMANTAUAN
SOSIALISASI
27. UPAYA REHABILITASI
FISIK
REKONSTRUKSI MEKANIS
REHABILITASI
REBOISASI KIMIA
28. USAHA FISIK
Usaha stabilisasi dengan membuat lereng lebih
landai, sehingga lereng menjadi tidak
curam, atau mengurangi beban di bagian atas
lereng dengan memin-dahkan material di bagian
puncak lereng ke kaki lereng, menempatkan
konstruksi bahu lereng (benn) merupakan usaha
untuk melandaikan lereng.
29. USAHA MEKANIS
mengantisipasi gerakan tanah ini dengan
memancang tiang atau turap (sheet pile) di
bagian lereng yang longsor, namun tiang atau
turap harus cukup panjang dan melewati bidang
longsor, sehingga efektif untuk menghambat
turunnya material tanah yang longsor.
30. USAHA KIMIA
Usaha mencampur bahan tanah dengan semen
(soil cement-shotcrete), atau bahan kapur, untuk
meningkatkan kuat geser tanah, namun
pemanfaatan bahan kimia ini perlu
dipertimbangkan pengaruhnya terhadap
lingkungan.
31. SIMPULAN
1. Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu
peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan
atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah.
2. Faktor yang menyebabkan terjainya tanah longsor antara
lain faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam terdiri dari
faktor pendorong dan faktor pemicu.
3. Jenis-jenis tanah longsor berdasarkan bidang gelincir antara
lain longsor translasi, longsor rotasi, runtuhan
batu, pergerakan blok, rayan tanah, dan aliran bahan
rombakan. Jenis tanah longsor berdasarkan pergerakannya
antara lain slump, rockslide, debris flow, dan earthflow.
4. Cara mengatasi bencana tanah longsor yaitu dengan
preventif, mitigasi dan rehabilitasi.