1. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk muka bumi selalu mengalami perubahan. Perubahan bentuk muka
bumi disebabkan oleh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen
adalah tenaga yang berasal dari perut bumi seperti letusan gunung, gempa bumi
dan lain-lain. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar
permukaan bumi, seperti gerakan angin, gerakan air dan lain-lain. Perubahan
bentuk permukaan bumi sebenarnya merupakan hal yang bersifat alami. Tenaga
eksogen yang dapat mempengaruhi perubahan bentuk permukaan bumi antara
lainPelapukan, Sedimentasidan Erosi.
Erosi adalah proses berpindahnya massa batuan dari satu tempat ke tempat
lain yang dibawa oleh tenaga pengangkut yang bergerak di muka muka bumi.
Tenaga pengangkut tersebut bisa berupa angin, air maupun gletser atau es yang
mencair.Erosi bisa terjadi di darat maupun di Pantai.
Erosi merupakan proses alam, yang juga banyak terjadi karena perbuatan
manusia. Faktor curah hujan, tekstur tanah, kemiringannya dan tutupan tanah
mempengaruhi tingkat erosi.Intensitas curah hujan yang tinggi di suatu lokasi
yang tekstur tanahnya adalah sedimen, misalnya pasir serta letak tanahnya juga
agak curam menimbulkan tingkat erosi yang tinggi. Tanah yang gundul tanpa ada
tanaman pohon atau rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat
disebabkan oleh angin, air laut dan es.
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian erosi.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi erosi.
3. Mengetahui jenis-jeniserosi.
1
2. II. TINJAUAN PUSTAKA
Pembentuk kulit bumi dikenal dengan nama batuan. Ada tiga jenis batuan,
yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Sebagai akibat tenaga
endogen (yang berasal dari gerak-gerak kulit bumi) dan tenaga eksogen dalam
bentuk pelapukan baik pelapukan kimiawi atau pelapukan fisik, ketiga jenis
batuan itu akan “melunak”. Batuan yang telah melunak inilah yang merupakan
sasaran proses erosi. Makin lunak batuan maka makin mudah batuan tersebut
terkena erosi.
Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es.Erosi dapat
terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab
alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman
penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan
tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya
disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan
dan perladangan.
Menurut istilah ilmu geologi, erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan,
tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya
berat dan organisme hidup.
Erosi permukaan (surficial erosion) merupakan proses pelepasan dan
pengangkutan partikel tanah secara individu oleh akibat hujan, anggin, atau es.
Akibat tetesan air hujan secara terus menerus dipermukaan tanah, tanah menjadi
terlepas dari kesatuannya. Erosi tanah merupakan proses tercabutnya dan
pemindahan partikel oleh hal-hal tersebut. Erosi berawal ari seretan dan benturan,
atau gaya-gaya tarikan yang bekerja pada partikel individu tanah dipermukaan.
Setiap permasalahan sudah tentu memiliki penyebab, begitu pula dengan erosi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah adalah iklim, topografi
tanah, vegetasi, dan tindakan manusia terhadap lahan.Faktor-faktor erosi tanah
yang sifatnya relatif permanen, yakni iklim, topografi, dan tanah menentukan
besar erosi potensial dan apabila faktor-faktor tersebut ditambah dua faktor
2
3. lainnya yakni vegetasi dan tindakan manusia terhadap lahan menentukan bahaya
erosi aktual.
Jika erosi terjadi di tanah pertanian maka tanah tersebut berangsur-angsur
akan menjadi tidak subur, karena lapisan tanah yang subur makin menipis, dan
jika terjadi dipantai, maka bentuk garis pantai akan berubah. Dampak lain dari
erosi adalah sedimen dan polutan tanah pertanian yang terbawa air akan
menumpuk di suatu tempat. hal ini bisa menyebabkan pendangkalan air waduk,
kerusakan ekosistem di danau, pencemaran air minum.
Menurut Sitanala Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan
setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah
tersebut dan memperlakukkannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan
agar tidak terjadi kerusakan tanah.
3
4. III. PEMBAHASAN
A. Pengertian Erosi
Menurut istilah ilmu geologi erosi adalah suatu perubahan bentuk batuan,
tanah atau lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya
berat dan organisme hidup. Angin yanng berhembus kencang terus-menerus dapat
mengikis batuan di dinding-dinding lembah.Air yang mengalir terus-menerus
selama jutaan tahun dapat menggerusbatuan di sekitar seperti yang terjadi pada
Grand Canyon di Amerika.Demikian pula erosi akibat es yang disebut dengan
glacier yang dapat meretakkan batuan jika celah-celah batuan yang terisi dengan
air yang membeku.
Erosi adalah terangkatnya lapisan tanah atau sedimen karena stres yang
yang ditimbulkan oleh gerakan angin atau air pada permukaan tanah atau dasar
perairan.Erosi yang terjadi dipengaruhi oleh faktor alam secara alami maupun
oleh adanya tindakan dari manusia yang berusaha untuk mengolah tanah dan
lingkungan demi kepentingannya (Ahmad Basyar dkk, 2006).
Berkaitan dengan erosi, maka ada istilah erosi normal dan erosi
dipercepat..
1. Erosi Normal (normalerosion) adalah erosi yang terjadi secara alami
bergantung pada faktor-faktor geologi yang mempengaruhinya. Erosi tersebut
berlangsung normal dilapangan tanpa adanya campur tangan manusia.
Keberlangsungan erosi ini melalui tiga tahap yaitu: Pertama, agregat-agregat
tanah mengalami pemecahan sehingga membentuk butiran-butiran tanah yang
relatif kecil dibanding sebelumnya. Kedua, terjadi pemindahan partikel tanah
yang lebih kecil tadi melalui penghanyutan dan atau karena kekuatan angin.
Ketiga, setelah hanyut terbawa air atau angin maka partikel tanah tersebut
diendapkan pada tempat yang lebihrendahataupundidasar sungai.Erosi karena
alam (normal) biasanya tidak banyak berdampak buruk bagi kehidupan
manusia juga kesembangan alam. Kemungkinan apabila terjadi intensitasnya
4
5. kecil saja, karena partikel yang terangkut seimbang dengan banyaknya jumlah
tanah yang terbentuk pada daerah yang lebih rendah itu.
2. Erosi Dipercepat (acceleratederosion), didalam proses erosi ini dipengaruhi
oleh kegiatan manusia yang melakukan tindakan terhadap kondisi tanah.
Tindakan tersebut bersifat negatif atau telah melakukan kesalahan dalam
pengelolaan tanah pertaniannya. Oleh karena itu manusia dalam hal ini
berperan membantu terjadinya erosi secara cepat. Biasanya erosi ini
menimbulkan ketidakseimbangan antara tanah yang terangkut ke daerah yang
rendah dengan pembentukan tanah. Tanah yang terpindahkan jauh lebih besar
jumlahnya daripada tanah yang baru terbentuk, sehingga akan membawa
malapetaka yang karena memang lingkungannya telah mengalami kerusakan-
kerusakan, menimbulkan kerugian besar seperti banjir, longsor, kekeringan,
ataupun turunnya produktifitas tanah. Untuk itu perlu adanya penanggulangan
dari kita sendiri maupun dari pemerintah dengan cara penanaman pohon
pelindung dalam upaya reboisasi, sehingga selanjutnya tinggal lapisan bawah
tanah (sub soil) yang belum matang itu.Pada lingkungan DAS, laju erosi
dikendalikan oleh kecepatan aliran air dan sifat sedimen (terutama ukuran
butirnya). Stres yang bekerja pada permukaan tanah atau dasar perairan
sebanding dengan kecepatan aliran. Resistensi tanah atau sedimen untuk
bergerak sebanding dengan ukuran butirnya. Gaya pembangkit eksternal yang
menimbulkan erosi adalah curah hujan dan aliran air pada lereng DAS. Curah
hujan yang tinggi dan lereng DAS yang miring merupakan faktor utama yang
membangkitkan erosi. Pertahanan DAS terhadap erosi tergantung utamanya
pada tutupan lahan. Penguatan pertahanan terhadap erosi dapat pula dilakukan
dengan upaya-upaya kerekayasaan. Indonesia tergolong daerah yang beriklim
tropis lembab, sehingga erosi yang terjadi disebabkan karena penghanyutan
oleh air. Ini berdasarkan data rata-rata curah hujan di Indonesia yang melebihi
1500mm/tahun. Sedangkan pada daerah yang beriklim tropis kering agen
utama yang mempengaruhi erosi adalah angin. Untuk Indonesia sendiri, akibat
dari erosi banyak terjadi diberbagai daerah dengan macam-macam bentuknya.
5
6. Gambar contoh terjadinya erosi di daratan yang digerakkan oleh tenaga air
hujan.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Erosi
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya erosi diantaranya adalah:
1.Iklim
Iklim dapat mempengaruhi erosi oleh karena menentukan indeks erosifitas
hujan.Selain itu, komponen iklim yaitu curah hujan dapat mempengaruhi laju
erosifitas secara terus menerus sesuai intensitas hujan yang terjadi.
2.Tanah
Sedang tanah dengan sifat-sifatnya itu dapat menentukan besar kecilnya laju
pengikisan (erosi) dan dinyatakan sebagai faktor erodibilitas tanah (kepekaan
tanah terhadap erosi atau ketahanan tanah terhadap adanya erosi).
3.Topografi
Kemampuan tanah terbawa air erosi dipengaruhi oleh topografi suatu
wilayah.Kondisi wilayah yang dapat menghanyutkan tanah sebagai sedimen erosi
secara cepat adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng yang cukup besar.
Sedangkan pada wilayah yang landai akan kurang intensif laju erosifitasnya,
karena lebih cenderung untuk terjadi penggenangan.
6
7. 4.Tanaman
Penutup Tanah Tanaman penutup tanah (vegetasi) berperan untuk menjaga
agar tanah lebih aman dari percikan-percikan yang terjadi akibat jatuhnya air
hujan ke permukaan tanah.Selain melindungi dari timpaan titik-titik hujan,
vegetasi juga berfungsi untuk memperbaiki susunan tanah dengan bantuan akar-
akar yang menyebar.
5.Manusia
Manusia dapat berperan sebagai penyebab cepatnya laju erosi maupun
menekan laju erosi. Dalam proses mempercepat erosi, manusia banyak melakukan
kesalahan dalam pengelolaan lingkungan, seperti penambangan, eksploitasi hutan,
pengerukan tanah, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam penanggulangan laju
erosi, manusia dapat melakukan evaluasi konservasi lahan dengan cara reboisasi,
pembuatan terasering pada areal pertanian,dan lain-lain.
Contoh-contoh terjadinya erosi akibat ulah manusia adalah tanah gundul
atau tidak ada tanamannya, tanah miring tidak dibuat teras–teras dan guludan
sebagai penyangga air dan tanah yang lurus, tanah tidak dibuat tanggul pasangan
sebagai penahan erosi, ada tanah di kawasan hutan rusak karena pohon–pohon
ditebang secara liar sehingga hutan menjadi gundul, pada permukaan tanah yang
berlumpur digunakan untuk pengembalaan liar sehingga tanah atas semakin rusak
C. Faktor Tanah yang Mempengaruhi Erosi
Berbagai macam jenis tanah mempunyai kepekaan terhadap erosi yang
berbeda.Kepekaan erosi tanahbergantung pada interaksi sifat-sifat fisik dan kimia
tanah.Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan terhadap erosi adalah:
1. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kecepatan infiltrasi, permeabilitas dan
kapasitas menahan air.
2. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi ketahanan struktur tanah terhadap
disperse dan pengikisan oleh jatuhnya air hujan dan aliran permukaan.
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erosi adalah :
1.Tekstur
Tekstur adalah proporsi kelompok ukuran butir-butir tanah.Tanah berbutir
kasar, seperti pasir, pasir berkerikil mempunyai permeabilitsa dan kapasitas
7
8. infiltrasi tinggi. Tanah pasir halus juga mempunyai kapasitas infiltrasi cukup
tinggi, tetapi jika terjadi aliran permukaan, maka butir-butir halus akan mudah
terangkut. Tanah-tanah yang mengandung lempung dalam jumlah tinggi dapat
tersuspensi oleh butiran hujan yang menimpanya, dan pori-pori tanah permukaan
akan tersumbat oleh butir-butir halus lempung tersebut. Hal ini menyebabkan
terjadinya aliran permukaan dan erosi yang lebih intensif.Tetapi, bila tanah
tersebut padat, dan tidak mudah terdispersi, maka infiltrasi mungkin masih besar,
sehingga aliran permukaan dan erosi tidak begitu besar.
2. Struktur
Struktur tanah adalah susunan butir-butir tanah. Tanah garanuler yang
tidak padat atau longgar akan mengalirkan air lebih besar dari pada pasir yang
padat. .
3.Bahanorganik
Bahan organik yang terdiri dari daun-daunan, ranting dan sebagainya,
yang belum hancur dan menutup permukaan tanah, merupakan pelindung tanah
yang baik terhadap erosi, karena menghambat kerusakaan sususnan tanah oleh
hantaman air hujan.Bahan organic ini, menghambat laju aliran air
permukaan.Bahan organic yang telah mengalami pelapukan, mempunyai
kemampuan menyerap dan menahan air yang tinggi.Pengaruh bahan organi pada
aliran permukaan, terutama, memperlambat kecepatan aliran permukaan dan
meningkatkaninfiltrasi.
4. Kedalaman
Terkait dengan kepekaan terhadap erosi, tanah-tanah yang dalam (tebal)
dan mudah meloloskan air merupakan tanah yang kurang peka terhadap
erosi.Sebaliknya, tanah yang mudah meloloskan air dan dangkal (tipis)
merupakan tanah yang peka terhadap erosi.Ketebalan tanah sampai mencapai
lapisan kedap air, menentukan banyaknya air yang dapat diserap oleh tanah,
dengan demikian mempengaruhibesarnyaaliranpermukaan.
5. Sifatlapisanbawah
Sifat lapisan bawah yang mempengaruhi erosi tanah adalah permeabilitas
tanah yang berada dibagian bawah tersebut.Tanah yang lapisan bawahnya berupa
8
9. tanah granuler, biasanya kurang peka terhadap erosi dibandingkan dengan tanah
yany lapisan dibawahnya berpermeabilitas rendah.
6. Tingkatkesuburantanah
Perbaikan kesuburan tanah memperbaiki pertumbuhan tanaman. Jika
pertumbuhan tnaman baik, maka tanaman akan memperbaiki penutupan tanah
pula, dan lebih banyak sisia tanaman yang kembali lagi ke tanah setelah panen.
Umunya, jumlah bahan organic dari system akar-akaran sebanding dengan
peartumbuhan bagian taanaman yang berada di atas permukaan tanah.
D. Proses terjadinya erosi
Di daerah beriklim tropika basah, aliran merupakan penyebab utama erosi
tanah, sedangkan angin tidak mempunyai pengaruh yang berarti. Proses erosi
terdiri atas tigabagian yang berurutan :
1. pengelupasan (detachment),
2. pengangkutan (transportation), dan
3. pengendapan (sedimentation) (Asdak, 1995).
Proses erosi oleh air merupakan kombinasi dua sub proses yaitu :
1. Penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh energi tumbuk
butir-butir hujan yang menimpa tanah dan perendaman oleh air yang tergenang,
dan pemindahan (pengangkutan) butir-butir tanah oleh percikan hujan, dan
2. Penghancuran struktur tanah diikuti pengangkutan butir-butir tanah tersebut
oleh air yang mengalir dipermukaan tanah.
Air hujan yang menimpa tanah-tanah terbuka akan menyebabkan tanah
terdispersi. Sebagian dari air hujan yang jatuh tersebut akan mengalir di atas
permukaan tanah. Banyaknya air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah
tergantung pada hubungan antara jumlah dan intensitas hujan dengan kapasitas
infiltrasi tanah dan kapasitas penyimpanan air tanah. Kekuatan perusak air yang
mengalir diatas permukaan tanah akan semakin besar dengan semakin curam dan
makin panjang lereng permukaan tanah. Tumbuh-tumbuhan yang hidup diatas
permukaan tanah dapat memperbaiki kemampuan tanah menyerap air dan
memperkecil kekuatan perusak butir-butir hujan yang jatuh, dan daya dispersi dan
angkut aliran air di atas permukaan tanah. Perlakuan atau tindakan-tindakan yang
9
10. diberikan manusia terhadap tanah dan tumbuh-tumbuhan di atasnya akan
menentukan apakah tanah itu akan menjadi baik dan produktif atau menjadi rusak
(Arsad, 1989).
D. Macam-macam Erosi
Bentuk-bentuk erosi ini merujuk pada erosi yang terjadi secara
accelerated.Seperti pada bagian awal, erosi semacam ini banyak dipengaruhi oleh
iklim dan faktor manusia. Kartasapoetra dalam bukunya “Tekhnologi Konservasi
Tanah dan Air” menyebutkan bentuk-bentuk erosinya adalah:
1. Sheet Erosion (erosilembaran)adalah erosi dalam bentuk lembaran-lembaran
pada permukaan tanah. Tejadi pengangkatan dan pemindahan tanah demikian
meratapadabagianpermukaantanah.
2. Rill Erosion (erosialur), daya aliran air dengan mudah terus akan melakukan
pengikisan kebagian bawahnya, dengan demikian pengikisan terus merambat
kebagian bawahnya lagi dan terbentuklah alur-alur pada permukaan tanah dari
atas memanjang kebawah, alur ini adalah dangkal.
3.Gully Erosion (erosiparit), erosi parit sangat erat hubungannya dengan erosi
alur, karena memang erosi parit melanjutkan aktivitas daya pengikisan partikel
tanah pada alur-alur yang sudah terbentuk. Penggunaan intensif jalan setapak
dihutan dapat menyebabkan pemadatan tanah, peningkatan aliran pemukaan, dan
kemudian pembentukan parit-parit erosi (Laurence&Peter,1988)
4.Stream Bank Erosion (erositebingsungai), umumnya terjadi pada sungai
sungai yang berbelok-belok tergantung dari derasnya arus sungai.Sungai yang
lurus jarang sekali menimbulkan erosi tebing.
Menurut Hudson dalam tulisannya, besarnya erosi maksimal yang dapat
dibiarkan adalah berkisar antara 2,5 – 12,5 ton per hektar per tahun. Laju erosi
diberbagai DAS saat ini relatif tinggi. Misalnya sub-DAS Ciliwung Hulu, secara
kumulatif laju erosi yang terjadi adalah 19,3 ton/ha/th dengan indeks erosi sebesar
1,29 (>1) yang berarti bahwa ditinjau dari segi erosi DAS tersebut dalam kondisi
jelek (Arief Guritno dkk,2003). Kita hanya bisa menghambat berlangsungnya
erosi tetapi tidak bisa mencegah sama sekali terjadinya erosi tersebut.
10
11. Penghambatan tersebut adalah sangat tergantung pada aktivitas dan kebijaksanaan
kita pula (G Kartasapoetra dkk,1991).
Erosi ada beberapa macam menurut proses terjadinya yaitu:
1. Erosi Akibat Gaya Berat
Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap kemiringannya merupakan
proses erosi yang disebabkan oleh gaya berat massa. Ketika massa bergerak dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah maka terjadilah apa yang disebut
dengan pembuangan massa. Dalam proses terjadinya erosi, pembuangan massa
memiliki peranan penting karena arus air dapat memindahkan material ke tempat-
tempat yang jauh lebih rendah. Proses pembuangan massa terjadi terus menerus
baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba sehingga dapat menimbulkan becana
tanahlongsor. Lereng pegunungan yang terjal dan mengandung tanah liat di
sekitar daerah yang sudah retak-retak akan sangat rentan terhadap erosi akibat
gaya berat.Erosi ini akan berlangsung sangat cepat sehingga dapat menimbulkan
becanalongsor.
2. Erosi oleh Angin
Hembusan angin kencang yang terus menerus di daerah yang tandus dapat
memindahkan partikel-partikel halus batuan di daerah tersebut membentuk suatu
formasi, misalnya bukit-bukit pasir digurun atau pantai.Efek lain dari angin adalah
jika partikel keras yang terbawa dan bertumbukan dengan benda padat lainnya
sehingga menimbulkan erosi yang disebut dengan abrasi.
3. Erosi oleh Air
Jika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak
dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir
kencang.Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena
dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah
yang gundul.Pada dasarnya air merupakan faktor utama penyebab erosi seperti
aliran sungai yang deras.Makin cepat air yang mengalir makin cepat benda yang
dapat terkikis. Pasir halus dapat bergerak dengan kecepatan 13,5 km perjam yang
merupakan kecepatan erosi yang kritis. Air sungai dapat mengikis tepi sungai
dengan tiga cara: pertama gaya hidrolik yang dapat memindahkan lapisan
11
12. sedimen, kedua air dapat mengikis sedimen dengan menghilangkan dan
melarutkan ion dan yang ketiga pertikel dalam air membentur batuan dasar dan
mengikisnya. Air juga dapat mengikis pada tiga tempat yaitu sisi sungai, dasar
sungaidanlerengatassungai.Erosi juga dapat terjadi akibat air laut.Arus dan
gelombang laut termasuk pasang surut laut merupakan faktor penyebab terjadinya
erosi di pinggiran laut atau pantai.Karena tenaga arus dan gelombang merupakan
kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen pantai.
4. ErosiolehEs
Erosi ini terjadi akibat perpindahan partikel-partikel batuan karena aliran
es yang terjadi di pinggiran sungai.Sebenarnya es yang bergerak lebih besar
tenaganya dibandingkan dengan air. Misalnya glacier yang terjadi di daerah
dingin dimana air masuk ke pori-pori batuan dan kemudian air membeku menjadi
es pada malam hari sehingga batuan menjadi retak dan pecah, karena sifat es yang
mengembang dalam pori-pori.
E. Pengaruh Yang Ditimbulkan Oleh Erosi
Dampak erosi dibagi menjadi dampak ditempat asal terjadinya erosi (on
site) dan dampak pada daerah diluarnya (off site).
1. Dampak erosi tanah di tapak (on-site)
Merupakan dampak yang dapat terlihat langsung kepada pengelola lahan
yaitu berupa penurunan produktifitas.Hal ini berdampak pada kehilangan produksi
peningkatan penggunaan pupuk dan kehilangan lapisan olah tanah yang akhirnya
menimbulkan terjadinya tanah kritis.Pengaruh erosi pada kesuburan fisik tanah
diantaranya adalah terjadinya penghanyutan partikel-partikel tanah, perubahan
struktur tanah, penurunan kapasitas infiltrasi dan penampungan, serta perubahan
profil tanah. Sedangkan pengaruh pada kesuburan kimia tanah menurut Goeswono
Soepardi dalam bukunya “Sifat dan Ciri Tanah” adalah kehilangan unsur hara
karena erosi selama rata-rata 2 tahun yang diperoleh dari percobaan di Missouri
yaitu N 66 kg per hektar, kemudian P2O5 41 kg per hektar,K2O 729 kg per
hektar, MgO 145 per kg per hektar,dan SO4 sebanyak 42 kg per hektar per tahun.
Tanah yang dikatakan rusak kalau lapisan bagian atasnya atau top soil (ketebalan
15 - 35 cm) memang telah banyak terkikis dan atau dihanyutkan oleh arus air
12
13. hujan, sehingga lapisan tersebut menjadi tipis atau bahkan hilang (A.G
Kartasapoetra,1986).
2. Dampak erosi tanah diluar lahan pertanian (off-site)
Merupakan dampak sangat besar pengaruhnya.Sedimen hasil erosi tanah
dan kontaminan yang terbawa bersama sedimen menimbulkan kerugian dan biaya
yang sangat besar dalam kehidupan. Arsyad (1989) mengemukakan bentuk
dampak off-site antaralain: Pelumpuran dan pendangkalan waduk, tertimbunnya
lahan pertanian dan bangunan, memburuknya kualitas air, dan kerugian ekosistem
perairan.
Bentuk dampak off site antara lain adalah :pelumpuran dan pendangkalan
waduk, tertimbunnya lahan pertanian dan bangunan, memburuknya kualitas air
dan kerugian ekosistem perairan (Arsyad, 1989).
Selain itu, dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah
bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi
lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk
meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam
lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan
mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh
aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang
selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan
sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.
F. Upaya Mengurangi Erosi
Erosi tidak dapat begitu saja dihilangkan namun dapat dikurangi dengan
daya manusia.Walaupun sebenarnya faktor yang sangat berpengaruh dalam
mempercepat laju erosi adalah manusia, namun tidak berarti bahwa manusia tidak
bisa berbuat apa-apa dalam mengurangi terjadinya erosi. Setiap orang pasti akan
mampu berupaya seperti itu, tinggal kesadaran masing-masing yang harus ada
mengenai permasalahan tersebut.
Upaya yang dapat dilakukan adalah: Pertama, kita sebagai manusia harus
sadar akan permasalahan erosi dan dampak yang akan timbul dan menyerang kita
sendiri. Kedua, jangan merusak ekosistem hutan karena hutan adalah tempat yang
13
14. sangat berpengaruh dalam terjadinya erosi disekitarnya.Jika menebangi pohon di
hutan segera diganti dengan pohon baru. Ketiga, lakukan pengolahan tanah
pertanian secara bijak dengan cara membuat sengkedan-sengkedan ataupun
terasering untuk menahan laju erosi agar tidak terlalu besar. Keempat,
menghijaukan kembali (reboisasi) dan konservasi hutan-hutan yang telah gundul
akibat keserakahan manusia.Rhett A Butler mengemukakan bahwa akar-akar dari
pepohonan dan vegetasi hujan membantu menahan tanah. Saat pepohonan
ditebangi, tak akan ada lagi penahan penahan apapun yang melindungi tanah dan
tanahpun akan cepat terbawa hanyut oleh air hujan. Oleh sebab itu alangkah
baiknya mulai dari sekarang kita pikirkan dampak erosi yang yang telah menimpa
kita saat ini dan jangan sampai lagi terulang dimasa yang akan datang. Dengan
menyadari hal tersebut kita juga harus segera berupaya untuk melakukan kegiatan
yang dapat mengurangi terjadinya erosi.
Selain itu sebagai usaha untuk mengurangi erosi tanah dapat dilakukan
upaya–upaya konservasi. Tujuan konservasi tanah adalah untuk menjaga agar
tanah tidak tererosi.Usaha–usaha konservasi tanah ditujukan untuk menjegah
kerusakan, memperbaiki dan meningkatkan produktifitas tanah agar dapat
dipergunakan secara lestari.Tanah yang subur sangat diperlukan untuk
pertanian.Pertanian dapat memproduksi hasil bumi yang bermanfaat bagi
kebutuhan manusia.
Konservasi tanah dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu :
1. Metode Vegetatif adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisanya
untuk mengurangi jumlah dan daya rusak hujan yang jatuh
14
15. Gambar countour strip cropping
Metode vegetative dapat dilakukab dengan :
a. Reboisasi adalah menanami kembali hutan yang gundul
b. Countour strip cropping adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis
tanaman semusim dalam strip – strip yang berselang – seling menurut
garis kontur
c. Croups rotation adalah usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian
dalam suatu lahan
2. Metode Mekanikadalah semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan
terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan
dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
Gambar Terassering
15
16. Berikut bentuk–bentuk metode mekanik.
a. Countour plowing adalah membajak searah garis kontur, sehingga
terjadilah alur–alur horisontal.
b. Guliudan adalah tumpukan tanah yang dibuat memanjang searah garis
kontur atau memotong lereng untuk menahan erosi
c. Terassering adalah menanam tanaman dengan sistem berteras–teras di
daerah lereng.
d. Perbaikan drainase dan irigasi.
3. Metode Kimia adalah dengan menggunakan preparat kimia sintetis atau
alami. Preparat ini disebut Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah.
Sesuai dengan namanya Soil Conditioner ini digunakan untuk membentuk
struktur tanah yang stabil. Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan tanah
menjadi stabil
Gambar Soil Conditioner
Erosi tidak dapat dicegah secara sempurna karena merupakan proses alam.
Pencegahan erosi merupakan usaha pengendalian terjadinya erosi yang berlebihan
sehingga dapat menimbulkan bencana.Selain dengan konservasi tanah ada banyak
cara untuk mengendalikan erosi antara lain :
16
17. 1. Pengolahan Tanah. Areal tanah yang diolah dengan baik dengan penanaman
tanaman, penataan tanaman yang teratur akan mengurangi tingkat erosi.
2. Pemasangan Tembok Batu Rangka Besi. Dengan membuat tembok batu
dengan kerangka kawat besi di pinggir sungai dapat mengurangi erosi air
sungai.
3. Penghutanan Kembali. Yaitu mengembalikan suatu wilayah hutan pada
kondisi semula dari keadaan yang sudah rusak.
4. Penempatan Batu Batu Kasar sepanjang Pinggir Pantai.
5. Pembuatan Pemecah Angin atau Gelombang. Pohon pohonan yang ditanam
beberapa garis untuk mengurangi kekuatan angin. Pohon-pohonan yang
ditanam beberapa baris untuk mengurangi kekuatan angin.
6. Pembuatan Teras Tanah Lereng.
Teras tanah berfungsi untuk memperkuat daya tahan tanah terhadap gaya
erosi.
17
18. IV. KESIMPULAN
1. Aliran permukaan adalah air yang mengalir diatas permukaan tanah dan
mengangkut bagian-bagian tanah. Aliran permukaan terjadi apabila intensitas
hujan melebihi kapasitas infiltrasi tanah, dimana dalam hal ini tanah telah
jenuh air.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi adalah
a. Iklim
b. Tanah
c. Topografi
d. Tanaman
e. Manusia
3. Macam –macam erosi tebagi menjadi dua :
Erosi menurut proses terjadinya adalah :
a. Erosi akibat gaya besar
b. Erosi oleh angin
c. Erosi oleh air
d. Erosi oleh es
Erosi menurut bentuknya adalah :
a. Sheet Erosion (erosilembaran)
b. Rill Erosion (erosialur)
c. Gully Erosion (erosiparit)
d. Stream Bank Erosion (erositebingsungai)
18