SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
Download to read offline
i
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK V USIA INFANT (5 BULAN)
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG
KENANGA I RUMAH SAKIT UMUM PUSAT
dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan
Program Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan
Pemerintah Kabupaten Muna
DISUSUN OLEH :
I S R A W A T I
NIM: 13.13.1103
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
RAHA
2016
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul :
“Asuhan Keperawatan Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan
Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung”.
Telah diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan di depan dewan
penguji.
Raha, 28Juni 2016
Pembimbing
HARNIA, S.Kep., Ners
Mengetahui,
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Pada Tanggal 02 Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. HARNIA, S. Kep., Ns ()
2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes ()
3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns ()
Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untuk
menyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna
Raha,Juni 2016
Mengetahui :
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Pada Tanggal 02 Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. HARNIA, S. Kep., Ns ()
2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes ()
3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns ()
Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untuk
menyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna
Raha,Juni 2016
Mengetahui :
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 19800212 200312 2 006
iii
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
Pada Tanggal 02 Juli 2016
DEWAN PENGUJI
1. HARNIA, S. Kep., Ns ()
2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes ()
3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns ()
Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untuk
menyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi
Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna
Raha,Juni 2016
Mengetahui :
Direktur Akper Pemkab Muna
Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep
NIP. 19800212 200312 2 006
iv
ABSTRAK
Latar belakang, berdasarkandatamedical record RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode 01
Januari sampai dengan 31 Desember 2015 didapatkan kasus bronchopneumonia menempati urutan
kedua dengan jumlah 190 orang (14,01%). Oleh sebab itu diharapkan asuhan keperawatan yang
optimal dan profesional yang dilakukan secara komprehenshif dan intensif bagi tenaga kesehatan
untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan.
Tujuan, memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan asuhan keperawatan pada An. V usia
infant (5 bulan) dengan bronchopneumoniadimulai dengan pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi dari hasil tindakan asuhan keperawatan.
Metode telaahan, metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu metode
analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan dengan teknik
pengumpulan data meliputi, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi
kepustakaan.
Hasil, dari hasil pengkajian didapatkan 3 diagnosa keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan
napas, hipertermia dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Berdasarkan hasil evaluasi
asuhan keperawatan dari 3masalah yang ditemukan hanya 1 diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia.
Sedangkan 2 diagnosa belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas dan perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, namun sudah ada kemajuan. Hal ini terjadi karena beberapa masalah
keperawatan membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam proses penyembuhan.
Kesimpulan, tercapainya penyembuhan dari penyakit diperlukan evaluasi secara berkelanjutan dan
terarah dengan adanya catatan perkembangan, juga diperlukan pengobatan sesuai dengan program
terapi yang teratur serta pengelolaan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan
yang komprehensif serta kerjasama antara perawat, klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia
Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III
Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat
mendalam kepada:
1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan
waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik
Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya
2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang
telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Akper Pemkab Muna.
3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian
praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam
memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia
Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III
Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat
mendalam kepada:
1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan
waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik
Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya
2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang
telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Akper Pemkab Muna.
3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian
praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam
memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya .
Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia
Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai
salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III
Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat
mendalam kepada:
1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan
waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik
Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya
2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang
telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan pada Akper Pemkab Muna.
3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian
praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam
memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan tepat pada waktunya.
5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk
vi
dan nasehat serta kerja samanya dalam melaksanakan asuhan keperawatan di
ruangan yang dipimpinnya,
6. Seluruh Dosen dan Staf Akper Pemkab Muna yang telah memberikan dukungan
dan bantuan serta kerja sama dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Orang tua klien An. Vyang telah bersedia dan kerja sama menerima penulis
untuk mengadakan studi kasus berupa pelaksanaan asuhan keperawatan.
8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku serta saudara-saudaraku yang tersayang
dan tercinta serta seluruh keluarga yang tidak putus-putusnya memberikan cinta,
kasih sayang, do’a, motivasi, harapan, semangat dan dorongan baik moril
maupun materi selama mengikuti pendidikan hingga penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Akper Pemkab Muna Angkatan XIII yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan motivasinya dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Semua pihak yang telah memberikan banyak bantuan yang tidak dapat disebut
satu persatu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak
kekurangan baik dalam segi penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya masukan, baik kritik maupun saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi
manfaat bagi penulis, profesi keperawatan dan pembaca pada umumnya, kiranya
Allah SWT meridhoi segala aktivitas kita untuk kemaslahatan. Amin.
Raha, 28 Juni 2016
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................
ABSTRAK ..............................................................................................................
KATA PENGANTAR ............................................................................................
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
DAFTAR TABEL ..................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................
DAFTAR BAGAN .................................................................................................
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
xii
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................
B. Ruang Lingkup Pembahasan ..................................................................
C. Tujuan ....................................................................................................
D. Manfaat ..................................................................................................
E. Metode Telaahan ....................................................................................
F. Waktu Pelaksanaan ................................................................................
G. Tempat Pelaksanaan .............................................................................
H. Sistematika Penulisan .............................................................................
1
3
3
4
5
6
6
6
BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA
A. Konsep Dasar .......................................................................................
1. Pengertian ........................................................................................
2. Anatomi Fisiologi sistem pencernaan .............................................
3. Etiologi ............................................................................................
4. Patofisiologi ....................................................................................
8
8
9
11
11
viii
5. Tanda dan Gejala .............................................................................
6. Pemeriksaan Penunjang ..................................................................
7. Penatalaksanaan ..............................................................................
8. Komplikasi ......................................................................................
B. Tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan .....................................
1. Pengkajian ......................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan ....................................................................
3. Perencanaan .....................................................................................
4. Implementasi ...................................................................................
5. Evaluasi...........................................................................................
12
12
12
12
13
13
21
22
27
27
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Kasus.....................................................................................
1. Pengkajian .......................................................................................
2. Diagnosa keperawatan ....................................................................
3. Perencanaan....................................................................................
4. Implementasi dan evaluasi ..............................................................
5. Catatan perkembangan ....................................................................
B. Pembahasan
1. Pengkajian .......................................................................................
2. Diagnosa keperawatan ....................................................................
3. Perencanaan .....................................................................................
4. Implementasi ...................................................................................
5. Evaluasi ...........................................................................................
28
28
43
46
48
51
57
58
60
61
62
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
63
64
A. Kesimpulan..........................................................................................
B. Rekomendasi ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
ix
DAFTAR TABEL
Hal
1.
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Presentase 10 Penyakit Terbesar di Ruang Kenanga I ..............................
Perkembangan Anak Usia 1-5 Bulan ........................................................
Intervensi dan Rasional Bersihan Jalan Napas tidak Efektif .....................
Intervensi dan Rasional Kerusakan Pertukaran Gas ..................................
Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi terhadap Infeksi ...........................
Intervensi dan Rasional Intoleransi Aktivitas............................................
Intervensi dan RasionalResiko Tinggi Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
Tubuh ..........................................................................................................
Intervensi dan Rasional Nyeri Akut ............................................................
Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi Kekurangan Volume
Cairan...........................................................................................................
Intervensi dan Rasional Kurang Pengetahuan Orang Tua tentang Masalah
Penyakit, Pengobatan dan Perawatan Klien ................................................
Identitas Saudara Kandung .........................................................................
Riwayat Imunisasi .......................................................................................
Aktivitas Sehari-hari ....................................................................................
Hasil Laboratorium ......................................................................................
Analisa Data .................................................................................................
Rencana Keperawatan .................................................................................
Implementasi dan Evaluasi ..........................................................................
Catatan Perkembangan ................................................................................
2
16
23
23
24
24
25
25
26
26
29
33
35
40
42
46
48
51
x
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1. Anatomi Sistem Pernapasan....................................................... 9
xi
DAFTAR BAGAN
Hal
Bagan 1. Genogram 3 Generasi .................................................................. 33
xii
DAFTAR SINGKATAN
Akper : Akademi Keperawatan
ASD : Atrium Septum Ductus
ASI : Air Susu Ibu
BAB : Buang Air Besar
BAK : Buang Air Kecil
BB : Berat Badan
BBI : Berat Badan Ideal
BCG : Bacillus Calmete Guarine
Bln : Bulan
C : Celcius
cc : centimeter cubic
CI : Clinical Instruktur
cm : centi meter
CO2 : Carbondioksida
CRT : Capillary Refill Time
cth : Sendok Teh
DO : Data Objektif
DM : Diabetes Melitus
DPT : Dipteri, Pertusis, Tetanus
dr : Dokter
DS : Data Subjektif
E : Evaluasi
G : Generasi
gr : Gram
GCS : Glasgow Coma Scale
Hb : Hemoglobin
I : Implementasi
I : Intervensi
xiii
IRT : Ibu Rumah Tangga
ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut
IV : Intra Vena
IVFD : Intra Vena Foolt Drainase
JK : Jenis Kelamin
Jl : Jalan
kg : Kilogram
L : Liter
M : Microbacterium
m2
: Meter pangkat dua
mg : Miligram
ml : Mililiter
mmHg : Mili Meter Hectogram
N : Nadi
Nacl : Natrium Clorida
No : Nomor
Ns : Ners
Ny : Nyonya
O : Objektif
O2 : Oksigen
P : Pernapasan
P : Perencanaan
Pemkab : Pemerintah Kabupaten
RS : Rumah Sakit
RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat
S : Subjektif
S : Suhu
SMA : Sekolah Menengah Atas
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SWT : Subhanahuwataallah
syr : Sirup
xiv
TB : Tinggi Badan
TBC : Tuberculosis
TIO : Tekanan Intra Okuler
Tn : Tuan
TPM : Tetes Per Menit
TT : Tetanus Toksoin
TTV : Tanda-Tanda Vital
WHO : World Health Organization
WIB : Waktu Indonesia Barat
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Singkatan
Lampiran 2 : Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 3 : Materi Penyuluhan
Lampiran 4 : Leaflet
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi
Lampiran 6 : Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang
dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan
antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya
yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Untuk mewujudkan
keberhasilan pembangunan kesehatan harus didukung oleh pelayanan
kesehatan yang komprehensif, termasuk pelayanan keperawatan (KemenKes
RI, 2015).
Sistem layanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap derajat
kesehatan individu dan masyarakat. Layanan kesehatan terdepan bukan semata
berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. Dalam sistem ini, kita tidak lagi menekankan upaya kuratif,
melainkan upaya promotif dan preventif. Di Indonesia sendiri, kecenderungan
perkembangan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya penyakit saluran
pernapasan salah satunya adalah bronchopneumonia (pneumonia lobaris)
(Asmadi, 2008).
Diperkirakan 70 % kematian anak balita akibat pneumonia di seluruh
dunia terjadi di negara berkembang, terutama Afrika dan Asia Tenggara
2
dengan angka kematian balita di atas 49 per 1000 kelahiran hidup (15-20 %),
distribusi penyebab kematian pada anak balita sebesar 22% diantaranya
disebabkan oleh pneumonia (WHO, 2011, dikutip dalam Rasyid, 2013).
Pneumonia selalu menduduki peringkat atas penyebab kematian bayi
dan anak balita di Indonesia dari tahun ke tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(2013) menyatakan bahwa terjadi peningkatan period prevalence pneumonia
pada anak dari 2,1% pada tahun 2007 menjadi 2,7% pada tahun 2013. Hal ini
menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat utama yang berkontribusi terhadap tingginya kematian
balita di Indonesia (KemenKes, 2013, dikutip dalam Paramanindi, 2014).
Berdasarkan data medical record didapatkan 10 penyakit terbesar di
Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung
selama 1 tahun terakhir yaitu periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember
2015. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1. berikut:
Tabel 1. Presentase 10 Penyakit Terbesar di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung (01 Januari sampai dengan 31 Desember
2015)
No Penyakit Jumlah Presentase (%)
1.
2.
3.
Chemotherapy session for neoplasm
Bronchopneumonia unspecified
Other prophylactic chemoterapi
671
190
110
49,44
14,01
8,10
4.
5.
6.
7.
8.
Bacterial sepsis of newborn
Aplastic anemia, unspecified
Acute lymphoblastic leukimia
Typhoid lever (infection due to salmonella thypi)
Pateut ductus arteriosus
62
61
59
55
54
4,56
4,49
4,34
4,05
3,97
9.
10.
Dengue haemorrhagis lever
Very Low Birth Weight ( VLBW )
53
42
3,91
3,09
Jumlah 1357 100%
Sumber: Medical Record di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin
Bandung 2016.
3
Dari tabel 1. diatas dapat dilihat bahwa penyakit Bronchopneumonia
menduduki peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbesar di Ruang Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung periode 01 Januari
sampai dengan 31 Desember 2015 dengan jumlah penderita 190 orang
(14,01%). Penyakit Bronchopneumonia jika tidak ditangani dengan baik maka
tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan dampak yang buruk bagi
sistem yang lainnya. Oleh sebab itu diharapkan asuhan keperawatan yang
optimal dan profesional yang dilakukan secara komprehensif meliputi aspek
bio, psiko, sosial dengan pendekatan proses keperawatan.
Berdasarkan data tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba
menerapkan kemampuan baik pengetahuan maupun skill yang telah didapatkan
selama pendidikan pada kasus Bronchopneumonia, dengan menuangkannya
kedalam bentuk Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada
Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung”.
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis membahas tentang
asuhan keperawatan pada anak “V” dengan Bronchopneumonia di Ruang
Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis memperoleh pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan
keperawatan secara langsung pada anak dengan Bronchopneumonia dimulai
4
dengan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implementasi dan evaluasi dari hasil tindakan asuhan keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian secara komprehensif pada anak V
dengan Bronchopneumonia.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
masalah pada anak V dengan Bronchopneumonia.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada anak V dengan
Bronchopneumonia.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
keperawatan pada anak V dengan Bronchopneumonia.
e. Mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan pada anak V
dengan Bronchopneumonia.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan pada
anak V dengan Bronchopneumonia.
D. Manfaat Telaahan
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini adalah :
1. Rumah Sakit
Sebagai masukan bagi Rumah Sakit untuk mengambil langkah kebijakan
dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya yang mengalami penyakit Bronchopneumonia sebagai diagnosa
dan pencegahan terjadinya berbagai komplikasi.
5
2. Institusi
Sebagai bahan bacaan ilmiah dan kerangka acuan dalam menambah
pengetahuan, mengembangkan ilmu keperawatan dan usaha
penyempurnaan asuhan keperawatan yang telah ada saat ini.
3. Bagi profesi
Sebagai sumber referensi tambahan pada para mahasiswa serta rekan
seprofesi dalam meningkatkan serta mengembangkan asuhan keperawatan
anak dengan Bronchopneumonia.
4. Bagi penulis
Merupakan pengalaman berharga dalam menambah wawasan pengetahuan
bagi penulis sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
pendidikan untuk dapat diterapkan di masyarakat.
E. Metode Telaahan
Metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu
metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses
keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi dan evaluasi.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini adalah:
1. Observasi yaitu mengamati keadaan klien secara langsung meliputi bio,
psiko, sosio dan spritual.
6
2. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung kepada
keluarga klien serta tenaga kesehatan lain untuk memperoleh informasi
yang akurat.
3. Pemeriksaan Fisik yaitu pengumpulan data dengan melakukan
pemeriksaan fisik secara persistem pada klien dengan cara inspeksi,
palpasi, perkusi, dan auskultasi.
4. Studi dokumentasi yaitu melakukan pengumpulan data atau informasi
melalui catatan dan arsip dari medical record yang berhubungan dengan
status kesehatan klien.
5. Studi kepustakaan yaitu mencari sumber melalui bahan bacaan atau buku-
buku literature, yang dapat dipercaya untuk mendapatkan kejelasan teori
yang berhubungan dengan masalah klien.
F. Waktu Pelaksanaan
Studi kasus ini dilakukan pada Tanggal 01 Maret sampai dengan 04
Maret 2016.
G. Tempat Pelaksanaan
Studi kasus dilaksanakan di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
H. Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 4 (empat) Bab dengan
susunan sebagai berikut :
7
Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup pembahasan,
tujuan, manfaat telaahan, metode telaahan, waktu pelaksanaan, tempat
pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan Anak dengan
Bronchopneumonia, mencakup: konsep dasar medis
Bronchopneumonia dan tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan.
Bab III: Tinjauan Kasus dan Pembahasan, membahas tentang laporan kasus
yaitu merupakan hasil asuhan keperawatan pada anak “V” dengan
Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat
dr. Hasan Sadikin Bandung yang meliputi: pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi serta pembahasan
yang mencakup tentang perbandingan antara tinjauan teoritis dan
tinjauan kasus atas kesenjangan yang ditemukan mulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
Bab IV: Kesimpulan dan Rekomendasi, memuat kesimpulan dari pelaksanaan
studi kasus serta rekomendasi yang merupakan alternatif penyelesaian
masalah.
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK
DENGAN BRONCHOPNEUMONIA
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem
pernapasan dimana alveoli (mikroskopik udara mengisi kantong dari paru
yang bertanggung jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi
radang dan dengan penimbunan cairan (Rangki & Susen, 2014).
Bronchopneumonia adalahsalahsatujenis pneumonia yang
mempunyaipolapenyebaranberbercak, teraturdalamsatuataulebih area
terlokalisasi di dalam bronchi danmeluaskeparenkimparu yang berdekatan
di sekitarnya(Smetzler& Suzanne,2002,dikutip dalam Nurarif & Kusuma,
2015).
Bronchopneumonia adalahsuatuperadanganpadaparu yang
biasanyamenyerang di bronkeoli terminal.Bronkeoli terminal
tersumbatoleheksudat mukopurulen yang membentukbercak-
bercakkonsolidasi di lobuli yangberdekatan(Nurarif & Kusuma, 2015).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa bronchopneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran
pernapasan akut yangdisebabkan olehinfeksi karena bakteri, virus, jamur
atau parasit dan dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru.
9
2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan
a. Anatomi Sistem Pernapasan
Anatomi sistem pernapasan dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai
berikut:
Gambar 1. Anatomi Sistem Pernafasan
(Sumber: Syaifudidn, 2006 )
Susunan anatomi fisiologi sistem pernapasan terbagi 2 bagian
yaitu sistem pernapasan bagian atas dan sistem pernapasan bagian
bawah (Syaifuddin, 2006).
1) Sistem Pernapasan Bagian Atas terdiri dari:
a) Hidungmerupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua
lubang (kavum nasi), dipisahnkan oleh sekat hidung (septum
nasi).Area dalam lubang hidung dilapisi oleh kulit yang
mengandung rambut kasar, sisa dari interior dilapisi oleh
membran mukosa.
10
b) Faringmerupakan tempat persimpangan antara jalan napas dan
jalan makanan yang terdapat di bawah dasar tenggorok, di
belakang rongga hidungdan mulut sebelah depan ruas tulang
leher.
c) Laringterletak didepan faring dan diatas permukaan trakea.
Terdiri dari tulang rawan tiroid dan krikoid serta tujuh tulang
rawan lainya dihubungkan oleh membrane.Struktur tulang rawan
tergantung diatas tempat masuk kelaring disebut dengan epiglotis.
2) Sistem Pernapasan Bagian Bawah terdiri dari:
a) Trakheaatau batang tenggorok merupakan lanjutan dari laring
yang dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin yang tersdiri dari tulang-
tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C).
b) Bronkus merupakan percabangan dari trakea yang terdiri dari
bronkus kiri dan bronkus kanan. Bronkus kanan lebih pendek dan
besar dari pada bronkus kiri. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih
sempit dari yang kanan. Cabang yang lebih kecil disebut
bronkioulus (bronkioli).
c) Paru-parumerupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar
terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung
alveoli ini terdiri dari sel-sel epital dan endotel.
b. Fisiologi sistem pernapasan
Proses terjadinyapernapasanterbagidalam 2 bagianyaituinspirasi
(menariknapas) dan ekspirasi (menghembuskannapas).
11
Bernapasberartimelakukaninspirasi dan ekspirasisecarabergantian,
teratur, berirama dan terusmenerus. Bernapasmerupakangerakrefleks
yang terjadipadaotot-ototpernapasan, refleksbernapasini di
aturolehpusatpernapasan yang terletak di dalamsum-
sumtulangpenyambung (medulaoblongata) dan pada dasarnya proses
fisiologi pernapasan mencakup tiga proses yaitu: ventilasi, difusi dan
transportasi(Syaifuddin, 2006).
3. Etiologi
Timbulnya Bronchopneumonia disebabkan oleh virus (legionella
pneumoniae, virus influenza),bakteri(streptococcus, stafilococcus,
haemophyllus influenzae), jamur (aspergillus spesies, candida albican),
protozoa dan aspirasi benda asing (aspirasi makanan, cairan amnion)
(Nurarif & Kusuma, 2015).
4. Patofisiologi
Infeksidiawalikarenaseseorangmenghirup basil
M.tuberculosis.bakterimenyebarmelaluijalannapasmenuju alveoli
laluberkembang biakdanterlihatbertumpuk. Selanjutnya,
sistemkekebalantubuhmemberikanrespondenganmelakukanreaksiinflamasi
.Neutrofildanmakrofagmelakukanaksifagositosis (menelanbakteri),
sementaralimfositspesifik tuberculosis menghancurkan (melisiskan) basil
danjaringan
normal.Reaksijaringaninimengakibatkanterakumulasinyaeksudatdalam
alveoli yang menyebabkan
12
bronchopneumonia.Infeksiawalbiasanyatimbuldalamwaktu 2-10
minggusetelahterpaparolehbakteri (Somantri, 2007).
5. Tanda dan gejala
Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda
dan gejala yang khas seperti menggigil, demam, nyeri dada pleuritis, batuk
produktif, hidung kemerahan, saat bernafas menggunakan otot aksesorius
dan bisa timbul sianosis. Terdengar adanya krekles di atas paru yang sakit
dan terdengar ketika terjadi konsolidasi (pengisian rongga udara oleh
eksudat) (Nurarif & Kusuma, 2015).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah, pemeriksaan sputum,
analisa gas darah, kultur darah, sampel darah, sputum, dan urin
b. Pemeriksaan radiologi: rontgenogram thoraks dan laringoskopi/
bronkoskopi (Nurarif & Kusuma, 2015).
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dapat diberikan antara lain: menjaga kelancaran
pernafasan,kebutuhan istirahat,kebutuhan nutrisi dan cairan,mengontrol
suhu tubuh,pengobatan (Nurarif & Kusuma, 2015).
8. Komplikasi
Abses jaringan lunak, otitis media, sinusitis, perikarditis
danepiglotis kadang ditemukan pada infeksi H. Influenzae tipe B
(Mansjoer, 2000).
13
B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan
Proses
keperawatanadalahmetodedimanasuatukonsepditerapkandalampraktekkepera
watan.Tujuan proses
keperawatansecaraumumadalahuntukmenyusunkerangkakonsepberdasarkank
eadaanindividu (klien), keluargadanmasyarakat agar
kebutuhanmerekadapatterpenuhi (Nursalam, 2013).
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan, dan semua
data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan
klien saat ini. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi
dan membuat data dasar klien (Asmadi, 2008). Dalam pengkajian yang
dilakukan dalam tahapannya meliputi:
a. Pengumpulan data
Merupakan upaya untuk mendapatkan data yang dapat
digunakan sebagai informasi tentang klien. Data yang dibutuhkan
tersebut mencakup data tentang bio, psiko, sosial dan spritual dari klien,
data yang berhubungan dengan klien serta dat tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi atau yang berhubungan dengan klien seperti data
tentang keluarga.
1) Biodata
14
a) Identitas klien: meliputi nama, usia, jenis kelamin, agama, alamat,
suku bangsa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register,
dan diagnosa medis (Muttaqin, 2008).
b) Identitas orang tua: meliputi nama ayah dan ibu, umur,
pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, agama, alamat, hubungan
dengan anak (kandung atau adopsi).
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Riwayat sebelum masuk RS:keluhan yang dirasakan klien
sehingga klien dirawat dirumah sakit. Pada klien dengan
Bronchopneumonia yang dirasakan sebelum masuk RS adalah
batuk-batuk, sesak napas dan panas badanyang terus
meningkat.
(2) Keluhan utama: keluhan yang paling dirasakan oleh klien
pada saat dilakukan pengkajian. Pada klien
Bronchopneumonia keluhan yang sering dikeluhkan pada bayi
adalah batuk, nyeri dada, kesulitan bernafas, demam.
(3) Riwayat keluhan utama: merupakan informasi tentang
keadaan dan keluhan-keluhan klien saat timbul serangan
(onset), durasi, kronologis dan frekuensi serangan, lokasi dan
penjalaran, kualitas dan kuantitas (berat ringannya) serangan.
Pedoman yang digunakan untuk mengidentifikasi perjalanan
penyakit klien adalah PQRST, meliputi: P: Provocative and
15
Paliative (provokatif dan paliatif); Q: Quality and Quantity
(kualitas dan kuantitas); R: Region and Radiation (region dan
radiasi); S: Symptoms and Severe (gejala atau derajat
keparahan); dan T: Time (waktu) (Udjianti, 2010).
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
(1) Riwayat Antenatal Care (ANC): yang perlu diketahui yaitu
berapa kali dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, tempat
pemeriksaan, keluhan dan kenaikan berat badan selama hamil,
imunisasi TT berapa kali, nutrisi selama ibu hamil,lamanya
hamil dan kebiasaan atau perilaku ibu sewaktu hamil yang
merugikan bagi perkembangan dan pertumbuhan janin
seperti: kebiasaan merokok dan mengkonsumsi obat-obatan
secara sembarang (Wong, 2004).
(2) Riwayat Intranatal Care (INC): yang perlu diketahui yaitu
tempat persalinan, penolong persalinan, jenis dan lamanya
partus, jenis pertolongan persalinan, berat badan lahir, dan
komplikasi waktu lahir (Wong, 2004).
(3) Riwayat Post Natal Care (PNC): yang perlu diketahui yaitu
keadaan bayi lahir awal, berat badan dan panjang badan,
penilaian APGAR skor, kelainan kongenital, kesulitan
menghisap, kesulitan pemberian makan atau ASI (Wong,
2004).
c) Riwayat Kesehatan Keluarga
16
Yang perlu dikaji adalah mengenai pernah atau yang
sedang mengalami penyakit saluran pernapasan seperti influenza,
bronchopneumonia, TBC ataupun penyakit keturunan seperti
asma.
3) Riwayat Imunisasi
Yang perlu diperhatikan bahwa pemberian imunisasi dimulai sejak
lahir hingga umur 1 (satu) tahun seperti BCG diberikan 1 kali pada
saat usia lahir bayi 0-11 bulan, DPT diberikan sebanyak 3 kali pada
saat usia bayi 2-11 bulan, hepatitis B diberikan 3 kali pada usia 0-11
bulan, polio diberikan sebanyak 4 kali pada saat usia bayi 0-11 bulan
dan campak diberikan 1 kali pada saat usia anak 9-11 bulan
(Hidayat, 2012).
4) Riwayat Tumbuh Kembang
Tabel 2. Perkembangan Anak Usia 1-5 Bulan
No
Umur
(Bulan)
Motorik Kasar Motorik Halus
1. 1 Dapat memutar kepala dari satu
sisi kesisi lain bila telungkup.
Refleks menggenggam kuat
2. 2 Bila telungkup, dapat
mengangkat kepala hampir 45
derajat dari meja.
Tangan sering terbuka dan
releks menggenggam
menghilang.
3. 3 Mampu mengangkat kepala dan
bahu dari posisi telungkup
sampai 45-90 derajat dari meja.
Menggenggam tangan sendiri
dan menarik selimut atau
pakaian.
4. 4 Mampu duduk tegak bila
disangga dan berguling dari
telungkup kesisi lain.
Menggenggam objek dengan
kedua tangan dan dapat
memasukkan objek ke mulut
5. 5 Dapat membalik dari posisi
telungkup ke telentang dan bila
telentang, menempatkan kaki ke
mulut.
Mampu menggenggam objek
secara volunter dan
memainkan jari-jari kaki.
Sumber : (Wong, 2004)
17
5) Riwayat Nutrisi
Yang perlu ditanyakan adalah riwayat pemberian ASI, pemberian
susu formula, pemberian makanan tambahan dan pola perubahan
nutrisi tiap tahapan usia (Wong, 2004).
6) Data Psikososial
Biasanya pada anak dapat dijumpai ketidakstabilan emosi klien dan
keluarga dan terjadi penarikan diri dari interaksi sosialnya akibat
ketidakmampuan untuk berkomunikasi.
7) Data Spiritual
Mengidentifikasi tentang keyakinan hidup, optimisme keluarga
terhadap kesembuhan anak.
8) Reaksi Hospitalisasi
Biasanya sebagian anak akan mengalami reaksi penolakan untuk
dirawat. Hal ini terjadi karena situasi rumah sakit yang tidak sesuai
untuk tempat bermain anak dan terkesan menakutkan.
9) Pola Aktifitas Sehari-hari meliputi: nutrisi,eliminasi, istirahat tidur,
personal hygiene, aktivitas & olahraga.
10) Pemeriksaan Fisik
Empat metode yang digunakan selama pemeriksaan fisik adalah
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Adapun yang perlu
diperhatikan dalam pemeriksaan fisik yaitu:
18
a) Keadaan umum: pasien mulai saat pertama kali bertemu
dilanjutkan sewaktu mengukur tanda-tanda vital. Biasanya anak
dengan bronchopneumonia akan datang dengan keluhan sesak
napas berat dengan keadaan umum yang buruk, kaji pula tingkat
kesadaran.
b) Kesadaran: pada umumnya terdiri dari lima tingkatan yaitu:
composmentis, apatis, somnolen, delirium, stupor dan coma. GCS
(Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai
tingkat kesadaran pasien (apakah pasien dalam kondisi koma atau
tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang
diberikan, yang terdiri dari: eye (membuka mata) nilainya 4,
verbal (respon verbal) nilainya 5, dan motorik (respon motorik)
nilainya 6 (Nurarif & Kusuma, 2015).
c) Tanda-tanda vitalterdiri atas empat pemeriksaan, yaitu tekanan
darah, nadi, suhu dan pernapasan (Wong, 2004).
d) Pemeriksaan antropometriini meliputi: pengukuran berat badan,
panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan lingkar
dada dan lingkar perut dengan menggunakan alat ukur seperti
timbangan dan pita pengukur(meteran). Hasil pengukuran BBI
(berat badan ideal) menurut umur (bulan) dapat menggunakan
rumus :
19
Umur (bulan) + 9
2
n + 9
2
=
Keterangan:
n = umur, 2 dan 9 = nilai konstanta
e) Sistem integumen: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu warna
kulit dan distribusi rambut, bentuk kuku, CRT (Capillary Refill
Times), adanya pembengkakan atau tidak, akral dan turgor kulit.
f) Sistem pernapasan: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu bentuk
hidung dan dada simetris atau tidak, terdapat sekret/polip,
pernapasan cuping hidung, ada sianosis pada hidung atau tidak,
pergerakan dada, frekuensi pernafasan, bunyi napas, taktil
fremitus, vokal resonan, perkusi paru, ada nyeri tekan pada
hidung dan dada atau tidak, serta ada pembengkakan atau tidak.
g) Sistem kardiovaskuler: pada umumnya yang perlu dikaji dalam
sistem ini adalah konjungtiva anemis atau tidak, adanya
peningkatan vena jugularis, bunyi jantung, adanya peningkatan
nadi dan tekanan darah atau tidak dan bunyi perkusi jantung.
h) Sistem gastrointestinal: yang perlu dikaji yaitu bentuk bibir dan
abdomen simetris atau tidak, terdapat peradangan pada gusi atau
tidak, adanya stomatitis, bising usus, perkusi abdomen, terdapat
nyeri tekan atau tidak, ada pembesaran hati atau tidak.
i) Sistem indra: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu kesimetrisan,
konjungtiva anemis atau tidak, sklera icterus, adanya edema pada
20
kelopak mata atau tidak, bentuk hidung, adanya sekret/polip pada
hidung atau tidak, bentuk telinga, adanya nyeri tekan atau tidak.
Biasanya ditemukan adanya gangguan pada penciuman terdapat
sekret dan pernapasan cuping hidung.
j) Sistem neurologi: pengkajian neurologi meliputi fungsi serebral
yaitu kesadaran dan status mental, fungsi saraf kranial, fungsi
motorik dan fungsi sensorik.
k) Sistem muskuloskeletal: biasanya pada anak dengan
Bronchopneumonia, terjadi keletihan dan kelemahan otot.
l) Sistem endokrin: yang perlu dikaji yaitu adanya pembesaran
kelenjar tiroid dan paratiroid atau tidak, refleks menelan.
Biasanya tidak ada kelainan pada sistem endokrin.
m)Sistem perkemihan: biasanya tidak ada kelainan pada sistem
perkemihan.
n) Sistem reproduksi: biasanya tidak ada kelainan pada sistem
reproduksi.
o) Sistem imun: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu daya tahan
tubuh klien apakah menurun atau masih dalam keadaan stabil.
11) Data Penunjang
Pada Bronchopneumoia pemeriksaan laboratorium biasanya
ditemukan peningkatan leukosit akibat adanya proses infeksi.
12) Penatalaksanaan
21
Pada klien dengan Bronchopneumonia yang diberikan yaitu
antibiotik, bronkodilator seperti Ambroxol syrup, O2, dan bedrest
total ditempat tidur.
b. Klasifikasi/ Pengelompokan Data
Klasifikasi/pengelompokkan dataadalah pengelompokan data-
data kliendimana klien mengalami masalah kesehatan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahannya. Adapun data-data yang muncul
diklasifikasikan dalam data subjektif dan objektif (Asmadi, 2008).
c. Analisa data
Analisa data adalah proses intelektual yaitu kegiatan mentabulasi,
menyelidiki, mengklasifikasi, dan mengelompokkan data serta
mengkaitkannya untuk menentukan kesimpulan dalam bentuk diagnosa
keperawatan, biasa ditemukan data subjektif dan data objektifdengan
menggunakan tiga komponen utamameliputi: problem(masalah),
etiologi(penyebab), dan sign/ symptom(tanda/ gejala) (Asmadi, 2008).
d. Prioritas masalah
Setelah masalah di analisa, maka diprioritaskan sesuai dengan
kriteria prioritas masalah untuk menentukan masalah yang harus segera
diatasi yaitu: mempertahankan/memperbaiki fungsi pernapasan,
mencegah komplikasi, mendukung proses penyembuhan, memberikan
informasi tentang proses penyakit/prognosis dan pengobatan(Doenges,
Moorhouse& Geissler, 2000).
2. Diagnosa Keperawatan
22
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
pruduksi sputum.
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler (efek inflamasi).
c. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan tidak
adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit
kronis, malnutrisi.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran oksigen.
e. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru.
f. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik sekunder.
g. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
penurunan masukan oral.
h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan
perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi(Doenges,
Moorhouse& Geissler, 2000).
3. Intervensi Keperawatan
Perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang
menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawtan yang dilakukan
terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis
keperawatan (Asmadi, 2008). Berikut ini akan disajikan rencana
keperawatan berdasarkan masing-masing diagnosa.
23
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
pruduksi sputum. Tujuannya agar bersihan jalan napas efektif kembali,
dengan kriteria hasil jalan napas paten dengan napas bersih tidak ada
sekret, tidak ada dispnea dan sianosis.
Tabel 3. Intervensi dan Rasional Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
No Intervensi Rasional
1)
2)
3)
4)
Kaji frekuensi atau kedalaman
pernafasan dan gerakan dada.
Auskultasi area paru dan bunyi nafas
tambahan.
Anjurkan kepada ibu klien untuk
memberikan klien posisi yang
nyaman.
Pengisapan sesuai indikasi.
Takipnea, pernafasan dangkal, dan
gerakan dada.
Penurunan aliran udara terjadi pada area
konsolidasi.
Melegakan jalan nafas.
Pembersihan jalan nafas secara mekanik
pada pasien yang tidak dapat
melakukannya.
5) Kolaborasi pemberikan obat sesuai
indikasi, mukolitik, ekspektoran,
bronkodilator, analgesik..
Untuk menurunkan spasme bronkus
dengan mobilisasi sekret dan
menurunkan ketidaknyamanan.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler (efek inflamasi). Tujuannya untuk memaksimalkan
oksigenasi, dengan kriteria hasilmenunjukkan perbaikan ventilasi dan
oksigenasi dan tidak ada gejala distres pernapasan.
Tabel 4. Intervensi dan RasionalKerusakan Pertukaran Gas
No Intervensi Rasional
1)
2)
3)
4)
5)
Kaji perubahan tanda vital, contoh
peningkatan suhu, takikardia,
hipotensi.
Catat laporan mual/muntah.
Tekankan cairan sedikitnya 2500
ml/hari atau sesuai kondisi
individual.
Beri obat sesuai indikasi, mis.
antipiretik, antiemetik.
Berikan cairan tambahan IV sesuai
keperluan.
TD ortostatik berubah dan peningkatan
takikardia menunjukkan kekurangan
cairan sistemik.
Adanya gejala ini menurunkan masukan
oral.
Pemenuhan kabutuhan dasar cairan,
menurunkan resiko dehidrasi.
Berguna menurunkan kehilangan cairan.
Penggunaan perental dapat
memperbaiki/ mencegah kekurangan.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
24
c. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat
pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit kronis,
malnutri. Tujuannyauntuk mencegah/menurunkan risiko infeksi, dengan
kriteria hasilmencapai waktu perbaikan infeksi berulang tanpa
komplikasi.
Tabel 5. Intervensi dan RasionalResiko Tinggi Terhadap Penyebaran Infeksi
No Intervensi Rasional
1)
2)
Identifikasi faktor yang
menimbulkan mual, misalnya
sputum, dispneu berat.
Auskultasi bunyi usus, observasi atau
palpasi distensi abdomen.
Pilihan intervensi tergantung pada
penyebab masalah.
Bunyi usus mungkin menurun atau tidak
ada bila proses infeksi berat atau
memanjang.
3)
4)
Berikan makan porsi kecil tapi sering
termasuk makanan kering atau
makan yang menarik untuk pasien.
Evaluasi status nutrisi umum, ukur
berat badan dasar.
Dapat meningkatkan masukan meskipun
nafsu makan mungkin lambat untuk
kembali.
Adanya kondisi kronis atau keterbatasan
keuangan dapat menimbulkan
malnutrisi.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran oksigen. Tujuannya agarklien mampu
meningkatkan aktivitas fisiknya, dengan kriteria hasilklien mampu
melaksanakan aktifitas ringan dan mampu mempertahankan gerak.
Tabel 6. Intervensi dan RasionalIntoleransi Aktivitas
No Intervensi Rasional
1)
2)
Rencanakan periode istirahat sering
pada klien untuk penghematan energi.
Ciptakan lingkungan yang tenang
tanpa stress.
Istirahat yang cukup dapat
mengembalikan tenaga klien secara
bertahap dan mencegah pengeluaran
yang berlebihan.
Lingkungan yang tenang dapat
memberikan rasa nyaman pada klien.
3)
4)
Ubah posisi secara bertahap dan
tingkatkan aktivitas sesuai toleransi.
Sertakan orang tua dalam
meningkatkan kebutuhan istirahat
Membantu mobilisasi secara bertahap.
Istirahat tidur lebih efektif dengan
peran serta orang tua.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
25
e. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik. Tujuannya agar kebutuhan nutrisi
terpenuhi, dengan kriteria hasilklien dapat
mempertahankan/meningkatkan pemasukan nutrisi, berat badan
normal/meningkat.
Tabel 7. Intervensi dan RasionalResiko Tinggi
NutrisiKurangdariKebutuhanTubuh
No Intervensi Rasional
1)
2)
Identifikasi faktor yang
menimbulkan mual, misalnya
sputum, dispneu berat.
Auskultasi bunyi usus, observasi atau
palpasi distensi abdomen.
Pilihan intervensi tergantung pada
penyebab masalah.
Bunyi usus mungkin menurun atau tidak
ada bila proses infeksi berat atau
memanjang.
3) Berikan makan porsi kecil tapi sering
termasuk makanan yang menarik
untuk pasien.
Tindakan ini dapat meningkatkan
masukan meskipun nafsu makan
mungkin lambat untuk kembali.
4) Evaluasi status nutrisi umum, ukur
berat badan dasar.
Adanya kondisi kronis atau keterbatasan
keuangan dapat menimbulkan
malnutrisi.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
f. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru. Tujuannya
agarnyeri berkurang sampai hilang, dengan kriteria hasilklien tenang,
tidak rewel selama dirawat dirumah sakit, sebelum pulang batuk
berkurang sampai hilang.
Tabel 8. Intervensi dan Rasional Nyeri Akut
No Intervensi Rasional
1)
2)
3)
Tentukan karakteristik nyeri
misalnya: tajam, konstan.
Pantau tanda-tanda vital.
Anjurkan pada ibu untuk membantu
pasien dalam teknik menekan dada
selama episode batuk.
Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa
derajat pada pneumonia dapat timbul
komplikasi pneumonia seperti
perikarditis dan endokarditis.
Perubahan frekuensi jantung atau
tekanan darah menunjukkan bahwa
pasien mengalami nyeri.
Alat untuk mengontrol ketidak
nyamanan dada, sementara
meningkatkan keefektifan upaya batuk.
4) Kolaborasi untuk memberikan
analgesik dan anti tusif sesuai
Digunakan untuk menekan batuk non
produktif/paroksimal, meningkatkan
26
indikasi. kenyamanan.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
g. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan
oral. Tujuannya agartanda-tanda vital dalam batas normal, dengan
kriteria hasilmukosa bibir lembab, turgor kulit baik, TTV stabil.
Tabel 9.Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan
No Intervensi Rasional
1)
2)
3)
4)
5)
Kaji perubahan tanda vital, contoh
peningkatan suhu, takikardia,
hipotensi.
Catat laporan mual/muntah.
Tekankan cairan sedikitnya 2500
ml/hari atau sesuai kondisi
individual.
Beri obat sesuai indikasi, mis.
antipiretik, antiemetik.
Berikan cairan tambahan IV sesuai
keperluan.
Peningkatan suhu menigkatakan laju
metabolik dan kehilangan cairan melalui
evaporasi
TD ortostatik berubah dan peningkatan
takikardia menunjukkan kekurangan
cairan sistemik.
Adanya gejala ini menurunkan masukan
oral.
Pemenuhan kabutuhan dasar cairan,
menurunkan resiko dehidrasi.
Berguna menurunkan kehilangan cairan.
Penggunaan perental dapat
memperbaiki/ mencegah kekurangan.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan
perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi. Tujuannya
agarorang tua klien dapat mengerti dan memahami tentang masalah
penyakit anaknya, dengan kriteria hasilorang tua klien mengatakan
mengerti penyakit yang dialami oleh klien.
Tabel 10.Intervensi dan RasionalKurang Pengetahuan Orang Tua tentang
Masalah Penyakit, Pengobatan dan Perawatan Klien
No Intervensi Rasional
1)
2)
3)
Diskusikan aspek ketidakmampuan
dari penyakit, lamanya
penyembuhan, dan harapan
kesembuhan.
Informasi dalam bentuk tertulis dan
verbal.
Tekankan perlunya melanjutkan
Informasi dapat meningkatkan koping
dan membantu menurunkan ansietas.
Dapat mempengaruhi kemampuan
untuk mengasimilasi informasi atau
mengikuti program medik.
Penghentian dini antibiotik dapat
27
terapi antibiotik selama periode yang
dianjurkan.
mengakibatkan iritasi mukosa bronkus.
Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
4. Implementasi
Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan dari implementasi adalah membantu
klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan mencakup peningkatan
kesehatan (Nursalam, 2013).
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir
yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam
mencapai tujuan (Asmadi, 2008).Sistem penulisan ini dapat menggunakan
system SOAP atau model dokumentasi lainnya.
S : Respon subjektif terhadap intervensi yang dilaksanakan.
O : Respon Objektif terhadap intervensi yang dilaksanakan.
A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif dan untuk
menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau ada masalah baru
atau mungkin terdapat data yang kontradiksi dengan masalah yang
ada.
P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon
klien.
28
BAB III
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
1) Biodata
a) Identitas klien
Nama :An. V
Umur : 5 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa :Sunda/Indonesia
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS :22 Februari 2016
Tanggal Pengkajian :01 Maret 2016
No. Register :0001517168
Diagnosa :Bronchopneumonia
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran
b) Identitas penanggung jawab
(1) Ayah
Nama :Tn. D
Jenis kelamin :42 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan: Kawin
29
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Wirausaha
Hub. dengan klien:Ayah klien
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran
(2) Ibu
Nama :Ny. A
Umur :39Tahun
Jenis kelamin :Perempuan
Status perkawinan: Kawin
Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :IRT
Hub. dengan klien:Ibu klien
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran
c) Identitas Saudara Kandung
Tabel 11. Identitas Saudara Kandung An. V Usia Infant (5 Bulan)
No. Nama Umur JK Hubungan
Status
Kesehatan
1. Nadira 22 tahun Perempuan Kakak kandung Sehat
2. Agung 18 tahun Laki-Laki Kakak kandung Sehat
3. Nadya 15 tahun Perempuan Kakak kandung Sehat
4. Aditya 12 tahun Laki-Laki Kakak kandung Sehat
Sumber: Data primer pengkajian An. V Usia Infant (5 Bulan) di Ruang
Kenanga I RSUPdr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
30
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit
Menurut ungkapan orang tua klien, klien mengalami
sesak yang berlangsung secara terus menerus sejak 3
hari sebelum masuk rumah sakit, yang disertai dengan
panas badan pada 5 hari yang lalu, klien juga
mengalami penurunan nafsu menyusui. Ibu klien
sangatkhawatir dengan keadaan klien yang semakin
harikondisi kesehatannya semakin menurun dan pada
pukul 13.25 WIBibu klien berinisiatif segera membawa
klien ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin
Bandung untuk mendapatkan pengobatan dan
perawatan yang lebih lanjut.
(2) Keluhan Utama :Sesak napas
(3) Riwayat Keluhan Utama
Pada saat di lakukan pengkajian tanggal 01 Maret 2016,
ibu klien mengatakan anaknya sesak yang disebabkan
karena adanya sekret/sputum pada jalan napas. Sesak
dirasakan pada daerah dada yang berlangsungsecara
terus menerus. Hal yang memperberat saat klien sedang
menangis dan berkurang ketika klien beristirahat atau
digendong ibunya atau diberikan O2.Keluhan yang
31
menyertai adalah demam yang kadang meningkat dan
menurun.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
(1) Pre Natal
Ibu klien mengatakan bahwa melakukan pemeriksaan
kehamilannyatidak teratur, mendapatkan imunisasi TT
2× yaitu usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan,selama
hamil mengalami kenaikan berat badan 7-9 kg. Ibu
klien tidak mengkonsumsi obat-obatan dan merokok,
ibu klien juga tidak menderita penyakit infeksi selama
hamil.
(2) Intra Natal
Ibu klien mengatakan saatmelahirkan belum cukup
bulan usia kehamilannya masih 7 bulan, persalinan
dilakukan di rumahyang ditolong oleh bidan, ibu klien
melahirkan secara spontan.
(3) Post Natal
Saat lahir kondisi anak sehat dengan berat badan 2300
gram (2,3 kg).Keadaan klien setelah 28 hari baik dan
tidak ada penyakit yang dikeluhkan, namun setelah
klien berusia 1 bulan klien telah di diagnosa ASD
(Atrial Septum Ductus).
32
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
mempunyai riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi,
penyakit jantung, TBC, Hepatitis, ISPA, dan gangguan
jiwa.
G I
G II
G III
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Umur tidak diketahui
= Klien
= Tinggal serumah
= Garis keturunan
G I = Sebagianmasih hidup dan tidak ada yang
menderitapenyakitketurunan
G II =Orang tua klien tidak menderita sakit
G III =Klien sedang menderita penyakit sesak napas.
× 60
?
39
×
?
?
×
42
?
? ×?
1218 5 bln1522
?
Bagan 1. Genogram 3 generasi
x
?
33
3) Riwayat Imunisasi
Tabel 12. Riwayat Imunisasi anak V Usia Infant (5 Bulan)
No Jenis Imunisasi
Waktu
Pemberian
Reaksi Setelah
Pemberian
1 BCG Tidak diberikan Belum diberikan
2 DPT Tidak diberikan Belum diberikan
3 Polio Tidak diberikan Belum diberikan
4 Hepatitis B Tidak diberikan Belum diberikan
5 Campak Belum diberikan Belum diberikan
Sumber: Data Primer PengkajianAn. V di Ruang Kenanga I Rumah Sakit
Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
4) Riwayat Tumbuh Kembang
a) Pertumbuhan Fisik Anak
(1) Berat badan saat lahir 2300 gram (2,3 kg) dan berat
badan saat ini 4,6 kg
(2) Tinggi badan 58 cm
b) Perkembangan Anak
(1) Motorik kasar: dalam perkembangan motorik kasar
anak belum bisa berjalan karena klien masih berumur 5
bulan
(2) Motorik halus: anak belum mengerti dan belum bisa
mengikuti perintah karena klien masih berumur 5
bulan.
(3) Sosialisasi: klien belum bisa berinteraksi dengan orang
yang ada disekelilingnya.
(4) Bahasa: ibu klien mengatakan anaknya belum bisa
berbicara karena klien masih berumur 5 bulan.
(5) Kognitif: ibu klien mengatakan bahwa klien belum bisa
mengenal dirinya.
34
5) Riwayat Nutrisi
a) Pemberian ASI pertama kali sejak klien lahir, waktu
pemberian yaitu setiap kali klien menangis, cara pemberian
dengan cara menetek.
b) Pemberian susu formula tambahan sejak klien dirawat di
rumah sakit.
c) Pemberian makanan tambahan belum diberikan karena
klien masih berumur 5 bulan.
6) Riwayat Psikososial
Ibu klien mengatakan tahu tentang penyakit yang di alami oleh
klien, ibu klien selalu berharap agar anaknya cepat sembuh dan
segera pulang ke rumah.Hubungan ibu klien dengan suami baik,
bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.Hubungan
ibu kliendengan petugas kesehatan baik, terbukti ibu klien mau
menuruti anjuran yang diberikan dan dapat melakukan kerja
sama dalam melakukan tindakan.
7) Riwayat Spiritual
Klien dilahirkan dalam keluarga beragama islam. Orang tua
klien selalu berdoa demi kesembuhan anaknya dan berharap
segera cepat pulang ke rumah agar dapat berkumpul kembali
bersama keluarga.
35
8) Reaksi Hospitalisasi
Ibu klien mengatakan bahwa membawa anaknya di rumah sakit
karena mengalami sesak nafas yang berlangsung terus menerus
yang disertai dengan demam dan muntah.Ibu klien juga nampak
selalumendampingi anaknya dirumah sakit.
9) Pola Aktifitas Sehari-hari
Tabel 13. Pola Aktivitas Sehari-hari Anak V Usia Infant 5 (Bulan)
No Jenis kegiatan Sebelum MRS Selama MRS
1. Nutrisi
a. Minum
(1) Jenis
(2) Frekuensi
(3) Porsi
(4) Keluhan
ASI
ketika anak menangis
Tidak menentu
Tidak ada
Susu formula
ketika anak menangis
120cctiap 2 jam
hanya 35 cc yang
dihabiskan
Sesak nafas
2. Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi
2) Konsistensi
3) Bau
4) Warna
5) Keluhan
b. BAK
1) Frekuensi
2) Bau
3) Warna
4) Keluhan
1-3× sehari
Encer
Khas
Kuning
4-6× sehari
Amoniak
Kuning
Tidak ada
1-3× sehari
Encer
Khas
Kuning
4-7× sehari
Amoniak
Kuning
Tidak ada
3. Istrahat dan tidur
a. Tidur siang
b. Tidur malam
c. Keluhan
12.30 – 15.00
19.00 – 05.00
Tidak ada
11.30 – 14.30
19.30 – 04.35
Sesak, klien juga
mendengkur saat tidur
4. Personal Higiene
a. Mandi
b. Keramas
c. Sikat gigi
d. Potong kuku
e. Ganti pakaian
2 kali sehari
Setiap kali mandi
Belum dilakukan
ketika kuku mulai
panjang
Setiap kali selesai
mandi
Selama di rumah sakit
klien mandi di pagi
hari saja dengan cara
di lap basah
menggunakan waslap
Sumber: Data Primer Hasil Pengkajian An. V di Ruang Kenanga I Rumah
Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
36
5 + 9
2
10) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum : Lemah
b) Kesadaran :Composmentis, GCS: 15 (E4 V5 M6)
c) Tanda-Tanda Vital :N :120 ×/menit
S :38,4 o
C
P :64 ×/menit
d) Antropometri
(1) Tinggi badan :58 cm
(2) Berat badan :4,6 kg
(3) Lingkar kepala :36 cm
(4) Lingkar dada :53 cm
(5) Lingkar perut :54 cm
(6) Lingkar lengan :11 cm
(7) BBI : =7 kg
e) Sistem Pernapasan
Bentuk dada simetris kiri dan kanan, bentuk hidung simetris,
tidak ada sianosis pada hidung, ada sekret pada jalan napas,
tidak ada epistaksis, pola napas cepat dan dangkal dengan
frekuensi 64 ×/menit, ada pernapasan cuping hidung, retraksi
dinding dada saat bernapas, nampak penggunaan otot bantu
pernapasan, klien belum bisa membedakan bau,nampak
terpasang O2 1 L/menit, bunyi napasbronkovesikuler,
auskultasi terdengar suara napas tambahan (wheezing), tidak
37
ada massa, klien nampak menangis saat ada tekanan pada
daerah dada, perkusi dada hipersonor.
f) Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva merah muda, Hb: 10.7 g/dL, tidak ada
peningkatan vena jugularis, tidak ada pembesaran arteri
karotis, CRT ≤ 2 detik,bunyi jantung I dan II terdengar jelas
danterdapat bunyi jantung tambahan (mur-mur), nadi
120×/menit, terdapat adanya pembesaran jantung.
g) Sistem Pencernaan
Bibir nampak lembab dan tidak sianosis,gigi belum tumbuh,
tidak ada stomatitis, tidak ada peradangan pada tonsil, bentuk
perut datar, tidak teraba adanya lesi, perkusiabdomen
terdengar suara timpani, peristaltik usus 8×/menit, tidak ada
pembesaran hati dan limpa.
h) Sistem Indra
(a) Mata: simetris kiri dan kanan, pupil isokor +/+,
kongjungtiva merah mudah, tidak ada edema palbebra,
sklera tidak ikterus, TIO teraba lunak, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada tanda-tanda peradangan.
(b) Hidung: bentuk simetris, terdapat pernapasan cuping
hidung, terdapat secret, klien belum dapat membedakan
bau-bauan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masa atau
benjolan.
38
(c) Telinga: simetris kiri dan kanan, aurikula nampak bersih,
tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada nyeri
tekan pada artikula,tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
(d) Lidah: klien belum dapat membedakan rasa manis, pahit,
asin dan asam.
(e) Kulit: klien belum dapat membedakan sensasi panas,
dingin, tajam dan kasar.
i) SistemEndokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroiddan
tidak ada nyeri tekan pada kelenjar thyroid dan parathyroid.
j) Sitem Perkemihan
Tidak ada edema palpebra, klien nampak memakai popok
sebagai tempat penampungan urine, tidak ada distensi
kandung kemih.
k) Sistem Reproduksi
Tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan pada genetalia dan
tidak ada kelainan pada sistem reproduksi.
l) Sistem Imun
Pada saat pengkajian terjadi penurunan daya tahan tubuh
selama sakit yang ditandai dengan klien mengalami
kelemahan fisik serta suhu tubuh yang kadang meningkat dan
menurun.
39
m)Sistem Neurologi
Ubun-ubun nampak datar, klien tidak mengalami kejang.
n) Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada keterbatasan gerak pada persendiaan, tidak ada
kifosis, lordosis, ataupun skoliosis.
(1) Ekstremitas Atas
Bentuk simetris kiri dan kanan, klien dapat
menggerakkan kedua tangannya, rangsangan raba
ada,terpasang IVFD (mikro) W5 4cc/menit ditangan
kanan, kekuatan otot 5 5 tidak terdapat edema.
(2) Ekstremitas Bawah
Bentuk simetris kiri dan kanan, kekuatan otot 5 5 tidak
terdapat edema.
o) Sistem Integumen
Warna rambut hitam, penyebaran merata, rambut nampak
bersih dan tidak mudah rontok, warna kulit sawo matang,
tidak ada lesi, kuku nampak pendek dan bersih, CRT ≤ 2
detik, tidak ada pembengkakan pada kulit, turgor kulit baik
dan tidak lengket, akral teraba panas dengan suhu 38,4 o
C.
40
11) Data Penunjang
a) Pemeriksaan laboratorium
Tabel14. Pemeriksaan Laboratorium Anak V Usia Infant (5 Bulan)
Tanggal 29 Februari 2016
No Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan
1. Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit
Lekosit
Trombosit
10,7
31
13,71
8.300
288.000
9,5-13,5
29-41
3,65-5,22
6.000-17.500
150000-450000
g/dL
%
Juta/uL
/mm3
/mm3
2. Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
81,1
28,8
34,3
74-108
25-35
30-36
Fl
pg
%
3. Hitung Jenis Lekosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
0
0
0
40
49
11
0,1-1
1.6
3-5
17-49
67-77
2-10
%
%
%
%
%
%
4. Kimia klinik
CRP Kuantitatif 0,2 < 5 mg/L
Sumber:HasilLaboratoriumAn.Vdi RuangKenangaIRumah Sakit Umum
Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
b) Pemeriksaan Foto Thorak
Klinis : Bronchopneumonia
(1) Cor membesar ke lateral kiri dengan apeks
membulat diatas difragma pinggang jantung
menonjol (CTR : 57,5 %)
(2) Sinus dan diafragma normal
(3) Pulmo :
(a) Hili normal
(b) Corakan bronkhovaskuler normal
41
(c) Tampak perbercakan dilapang atas-bawah
paru kanan dan lapang atas-tengah paru kiri
(d) Kranialisasi ( – )
Kesan :
(1) Bronchopneumonia bilateral
(2) Kardiomegali (CDH ?)
12) Pengobatan dan Perawatan
a) Ampisilin 4x200 mg /IV (1gr)
b) Gentamicin 1x30 mg /IV (80mg)
c) Paracetamol syr1
/3 cth tiap 6-8 jam
d) Multivitamin syr 1×1cth
e) Asam folat tab 1×1mg
f) O21 liter /menit
g) Nebulizer dengan NaCl 0,9 % (5 cc) 3×1 diberikan tiap 8 jam
b. Klasifikasi Data
1) Data Subyektif
a) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas
b) Ibu klien mengatakan anaknya mendengkur saat tidur
c) Ibu klien mengatakan anaknyademam
d) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan
menurun
e) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena
sesak
42
5 + 9
2
2) Data Objektif
a) Keadaan umum lemah
b) Klien nampak sesak
c) Adanya sekret pada jalan napas
d) Nampak pernapasan cuping hidung
e) Pola napas cepat dan dangkal
f) Auskultasi terdengar bunyi wheezing
g) Frekuensi pernapasan 64 ×/menit
h) Hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral
i) Akral teraba panas
j) Suhu tubuh38,4O
C
k) Terpasang oksigen nasal kanul 1 liter/ menit
l) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan
hanya 35 cc
m) TB = 58 cm, BB = 4,6 kg, BBI : = 7 kg
c. Analisa data
Tabel 15. Analisa Data Anak V Usia Infant (5 Bulan)
No Symptom Etiologi Problem
1. a. DS:
1) Ibu klien mengatakan
anaknya sesak napas
2) Ibu klien mengatakan
anaknya mendengkur
saat tidur
b.DO :
1) Klien nampak sesak
2) Adanya sekret pada
jalan napas
3) Nampak pernapasan
cuping hidung
4) Pola napas cepat dan
dangkal
Invasi kuman kesaluran
pernapasan
↓
Terjadi reaksi peradangan
bronchiolus dan bronchus
↓
Terjadi lesi pada bagian paru
↓
Kerusakan jaringan paru
meluas dan mengalami
nekrosis
↓
Produksi sputum meningkat
pada jalan napas
Ketidak
efektifan
bersihan
jalan napas
43
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
5 + 9
2
Lanjutan Tabel 15.
No Symptom Etiologi Problem
5) Auskultasi terdengar
bunyi wheezing
6) Frekuensi
pernapasan
64×/menit
7) Terpasang oksigen
nasal kanul 1 liter/
menit.
8) Hasil foto thoraks:
kesan
Bronchopneumonia
bilateral
↓
Sekret terakumulasi pada jalan
napas
↓
Bersihan jalan napas tidak
efektif
2. a. DS :
1) Ibu klien mengatakan
anaknya demam
2) Ibu klien mengatakan
demam anaknya
kadang meningkat
dan menurun
b.DO :
1) Keadaan umum
lemah
2) Akral teraba panas
3) Suhu tubuh 38,4 O
C
Masuknya kuman dalam tubuh
(saluran pernafasan)

Kuman berkembangbiak
dengan mengeluarkan toksin

Reaksi peradangan

Sel memproduksi endogenous
pirogen/interleukin

Peningkatan produksi
prostaglandin

Merangsang thermoregulator
di hypothalamus

Demam (Hipertermia)
Hipertermia
3. a. DS :
1) Ibu klien mengatakan
anaknya susah
minum susu karena
sesak
b.DO :
1) Keadaan umum
lemah
2) Susu yang diberikan
tiap 2 jam sebanyak
120 cc dihabiskan
hanya 35 cc
3) BB : 4,6 kg
4) TB : 56 cm
5) BBI : = 7 kg
Masuknya bakteri/virus
kejaringan paru-paru
↓
Peradangan pada dinding
bronchus dan alveolus
↓
Tidak adekuatnya perfusi O2
ke jaringan
↓
Meningkatnya jumlah
makrofag dalam alveoli
↓
Peningkatan proses
metabolisme tubuh
↓
Penurunan nafsu menyusui
↓
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Perubahan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Sumber: Hasil Analisa Data An. V diRuangKenangaI RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung Maret 2016
44
2. Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan
adanyapenumpukan sekret ditandai dengan:
DS :
1) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas
2) Ibu klien mengatakan anaknya mendengkur saat tidur
DO :
1) Keadaan umum lemah
2) Klien nampak sesak
3) Adanya sekret pada jalan napas
4) Nampak pernapasan cuping hidung
5) Pola napas cepat dan dangkal
6) Frekuensi pernapasan 64 ×/menit
7) Auskultasi terdengar bunyi wheezing
8) Terpasang oksigen nasal kanul 1 liter/menit
9) Hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral
b. Hipertermiaberhubungan dengan proses inflamasi bronkhus ditandai
dengan:
DS :
1) Ibu klien mengatakan anaknya demam
2) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan
menurun
45
5 + 9
2
DO:
1) Keadaan umum nampak lemah
2) Akral teraba panas
3) Suhu tubuh 38,4 O
C
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang nafsu menyusui yang ditandai dengan:
DS :
1) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena sesak
DO :
1) Keadaan umum lemah
2) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya
35 cc
3) BB : 4,6 kg,TB : 58 cm
4) BBI : = 7 kg
46
3. Intervensi Keperawatan
Nama : An. V Tanggal Masuk : 22 Februari 2016
Umur : 5 Bulan Tanggal Pengkajian : 01 Maret 2016
Jenis kelamin : Perempuan No. Register : 0001517168
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran, Bandung Jawa Barat Diagnosa Medis : Bronchopneumonia
Tabel 16. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan
Rencana Tindakan
Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
berhubungan dengan adanya penumpukan
sekret yang berlebih ditandai dengan:
a. Data Subjektif :
1) Ibu klien mengatakan anaknya sesak
napas
2) Ibu klien mengatakan klien mendengkur
ketika tidur
b. Data Objektif :
1) Keadaan umum lemah
2) Klien nampak sesak
3) Adanya sekret pada jalan napas
4) Nampak pernapasan cuping hidung
5) Pola napas cepat dan dangkal
6) Hasil RO: kesan Bronchopneumonia
bilateral
7) Auskultasi terdengar bunyi wheezing
8) Frekuensi pernapasan 64×/menit
9) Terpasang oksigen nasal kanul 1L/menit
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 hari bersihan
jalan napas efektif
dengan kriteria:
1. Orang tua klien
mengungkapkan
anaknya tidak
sesak
2. Pernapasan
normal(30-60
×/menit)
3. Tidak ada sekret
dijalan napas
4. Auskultasi bunyi
napas normal
(vesikuler).
5. Klien tidak lagi
menggunakan alat
bantu pernapasan.
1. Kaji frekuensi dan
kedalaman pernapasan.
2. Auskultasi area paru,
catat area penurunan/
tidak ada aliran darah
dan bunyi napas
adventus misal krekles,
mengi.
3. Berikan posisi yang
nyaman untuk klien.
4. Berikan O2 sesuai
indikasi.
5. Kolaborasi pemberian
nebulizerdan antibiotik
sesuai indikasi.
1. Sebagai indikator adanya
gangguan nafas dan indikator
dalam tindakan selanjutnya.
2. Penurunan aliran udara terjadi
pada area konsolidasi dengan
cairan. Bunyi napas bronkhial
(normal pada bronkhus) dapat
juga pada area konsolidasi.
3. Berkurangnya tekanan
diafragma ke atas sehingga
ekspresi paru maksimal
sehingga klien dapat bernafas
dengan leluasa.
4. Memenuhi kebutuhan oksigen.
5. Pemberian obat-obatan sesuai
indikasi membantu meringan-
kan sesak napas.
47
5 + 9
2
Lanjutan Tabel 16.
No Diagnosa Keperawatan Tujuan
Rencana Tindakan
Intervensi Rasional
2. Hipertermia berhubungan dengan proses
inflamasi bronkhus ditandai dengan:
a. Data Subjektif:
1) Ibu klien mengatakan anaknya demam.
2) Ibu klien mengatakan demam anaknya
kadang meningkat dan menurun.
b. Data Objektif:
1) Keadaan umum nampak lemah
2) Akral teraba panas
3) Suhu tubuh 38,4 O
C
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 hari suhu
tubuh dalam batas
normal dengan kriteria:
1. Klien bebas dari
demam.
2. Suhu tubuh 36,5-
37,5 0
C.
3. Nadi 100-160×/
menit
1. Observasi tanda-tanda
vital
2. Berikan kompres hangat
pada klien
3. Anjurkan pada ibu klien
untuk memakaikan klien
pakaian yang tipis dan
menyerap keringat
4. Berikan antipiretik
sesuai program dokter.
1. Tanda vital merupakan
indikator dalam mengetahui
keadaan umum klien.
2. Menyebabkan vasodilatasi pada
kapiler sehingga memudahkan
evaporasi panas.
3. Agar klien tetap merasa
nyaman.
4. Antipiretikdapatmerangasang
hypothalamus untuk
menurunkan suhu tubuh.
3. Perubahannutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kurang nafsu menyusui
yang ditandai dengan:
a. Data Subjektif :
1) Ibu klien mengatakan anaknya susah
minum susu karena sesak.
b. Data Objektif :
1) Keadaan umum lemah
2) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak
120 cc dihabiskan hanya 35 cc
3) BB : 4,6 kg
4) TB : 58 cm
5) BBI : =7 kg
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 3 hari
kebutuhan nutrisi dapat
terpenuhi dengan
kriteria :
1. Keadaan umum
baik
2. BB meningkat 0,2
ons/ minggu
3. Keluarga
mengatakan nafsu
makan anaknya
meningkat.
1. Kaji keluhan kurang
nafsu makan yang
dialami oleh klien.
2. Timbang berat badan
tiap hari.
3. Anjurkankepada ibu
klien untuk memberi
minum sedikit tapi
sering.
4. Berikan HE tentang
pentingnya ASI
Eksklusif kepada ibu.
5. Berikan multivitamin
sesuai program dokter
1. Mengetahui tingkat kebutuhan
nutrisi klien sehingga
dirumuskan intervensi
keperawatan yang tepat.
2. BB merupakan indikator kasar
status nutrisi klien.
3. Untuk mencegah pengosongan
lambung sehingga proses
absorpsi berjalan terus.
4. Pilihan intervensi tergantung
pada penyebab maasalah.
5. Untuk melengkapi kebutuhan
nutrisi yang kurang.
48
4. Implementasi dan Evaluasi
Nama : An. V Tanggal Masuk : 22 Februari 2016
Umur : 5 Bulan Tanggal Pengkajian : 01 Maret 2016
Jenis kelamin : Perempuan No. Register : 0001517168
Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran, Bandung Jawa Barat Diagnosa Medis : Bronchopneumonia
Tabel 17. Implementasi dan Evaluasi
No
DX
Hari /
Tanggal
Jam Implementasi Jam Evaluasi
1. Selasa,
01 Maret
2016
08.20
08.25
08.35
08.40
1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan.
Hasil :
Klien sesak, nampak retraksi dinding dada, pernapasan
anak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak ada
aliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles,
mengi.
Hasil :
Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara napas
bronkhovesikuler, perkusi bunyi hipersonor.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.
Hasil :
Klien merasa nyaman dan tidak rewel ketika sedang
digendong ibunya.
4. MemberikanO2 sesuai indikasi yaitu memberikan oksigen
1 liter/ menit.
Hasil :
Sesak anak nampak berkurang.
14.00 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
O :
1. Keadaan umum lemah
2. Anak masih nampak sesak
3. Masih terdapat sekret pada jalan napas
4. Nampak retraksi dinding dada
5. Terpasang oksigen 1 liter/menit
6. Pernapasan 64 ×/menit
7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A :Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan inrervensi 1, 2, 3, 4 dan 5
1. Kaji frekuensi dan kedalaman
pernapasan.
2. Berikan posisi yang nyaman untuk klien.
3. Auskultasi area paru, catat area
penurunan/ tidak ada aliran darah dan
bunyi napas adventus misal krekles,
mengi.
49
Lanjutan Tabel 17.
No
DX
Hari /
Tanggal
Jam Implementasi Jam Evaluasi
09.00 5. Mengkolaborasipemberian nebulizer dan antibiotik sesuai
indikasi.
Hasil :
Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)
Ampisilin 200mg/IV (1 cc)
Gentamicin 30mg/IV (1,5 cc)
4. Berikan O2 sesuai indikasi.
5. Kolaborasi pemberian obat anti
bronkhodilator dan antibiotik sesuai
indikasi.
2. Selasa,
01 Maret
2016
08.20
10.05
10.10
10.25
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil :
N : 120 ×/menit
S : 38,4 o
C
P : 64 ×/menit
2. Memberikan kompres hangat pada klien.
Hasil :
Panas tubuh belum menurun
3. Menganjurkan pada ibu klien untuk memakaikan klien
pakaian yang tipis dan menyerap keringat
Hasil :
Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikuti saran dari
perawat
4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter.
Hasil :
Paracetamol sirup 1
/3 cth
14.00 S : Ibu klien mengatakan panas anaknya sudah
mulai turun
O :
1. Klien nampak lemah
2. Akral teraba panas
3. Suhu tubuh 38,40
C
A :Tujuan belum tercapai
P :Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
1. Observasi tanda-tanda vital
2. Berikan kompres hangat pada klien
3. Anjurkan pada ibu klien untuk
memakaikan klien pakaian yang tipis
dan menyerap keringat
4. Berikan antipiretik sesuai program
dokter
50
Lanjutan Tabel 17.
No
DX
Hari /
Tanggal
Jam Implementasi Jam Evaluasi
3. Selasa,
01 Maret
2016
09.10
09.15
10.25
10.35
11.00
1. Mengkajikeluhan kurang nafsu makan yang dialami oleh
klien.
Hasil :
Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.
Hasil :
Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkankepada ibu klien untuk memberi minum
dalam porsi sedikit tapi sering.
Hasil :
Ibu klien nampak memberikan klien susu formula
sebanyak 120 cc tiap 2 jam
4. Memberikan HE tentang pentingnya ASI Eksklusif kepada
ibu.
Hasil :
Ibu klien cukup memahami pentingnya ASI Eksklusif
5. Memberikan multivitamin sesuai program dokter
Hasil :
Multivitamin 1cth
Asam folat 1mg
14.00 S : Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya
masih kurang
O :
1. Klien masih nampak lemah
2. Susu yang diberikan tiap 2 jam
sebanyak120 cc dihabiskan hanya 35 cc
3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan inrervensi 1, 2, 3 dan 5
1. Kaji keluhan kurang nafsu makan yang
dialami oleh klien.
2. Timbang berat badan anak.
3. Anjurkan kepada ibu klien untuk
memberi minum dalam porsi sedikit tapi
sering.
5. Berikan multivitamin sesuai program
dokter.
51
5. Catatan Perkembangan
Tabel 18. Catatan Perkembangan
No
No
Dx
Hari/
Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
1. I Rabu,
02 Maret
2016
08.00
08.15
08.20
08.30
08.35
08.40
13.00
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
O :
1. Keadaan umum lemah
2. Anak masih nampak sesak
3. Masih terdapat sekret pada jalan napas
4. Nampak retraksi dinding dada
5. Terpasang oksigen 1 liter/menit
6. Pernapasan 64 ×/menit
7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5
I :
1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan.
Hasil :
Klien sesak, nampak retraksi dinding dada,
pernapasan anak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat area
penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi
napas adventus misal krekles, mengi.
Hasil :
Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara
napas bronkhovesikuler, perkusi bunyi resonan.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.
Hasil :
Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketika
sedang digendong ibunya.
4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitu
memberikan oksigen 1 liter/ menit.
Hasil :
Sesak anak nampak berkurang.
5. Mengkolaborasikan pemberian obat
bronkhodilator dan antibiotik sesuai indikasi.
Hasil :
Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)
Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc)
Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc)
E : Masalah belum teratasi
2. II Rabu,
02 Maret
2016
08.50 S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya belum
turun
O :
1. Klien masih nampak lemah
2. Akral teraba panas
3. Suhu tubuh 38,4 0
C
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
52
Lanjutan Tabel 18.
No
No
Dx
Hari/
Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
09.00
09.25
09.30
09.35
13.00
I :
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil :
N : 120 ×/menit
S : 38,4 o
C
P : 64 ×/menit
2. Memberikan kompres hangat pada klien.
Hasil :
Panas tubuh belum menurun
3. Menganjurkan pada ibu klien untuk
memakaikan klien pakaian yang tipis dan
menyerap keringat
Hasil :
Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikuti
saran dari perawat
4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter.
Hasil :
Paracetamol sirup 1
/3 cth
E : Masalah belum teratasi
3. III Rabu,
02 Maret
2016
09.40
09.45
09.50
10.00
10.05
13.00
S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknya
masih kurang
O :
1. Klien masih nampak lemah
2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc
yang dihabiskan hanya 35 cc.
3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5
I :
1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yang
dialami oleh klien.
Hasil :
Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.
Hasil :
Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberi
minum dalam porsi sedikit tapi sering.
Hasil :
Ibu klien nampak memberikan klien susu
formula sebanyak 120 cc tiap 2 jam
5. Memberikan multivitamin sesuai program
dokter.
Hasil :
Multivitamin 1cth
Asam folat 1mg
E : Masalah belum teratasi
53
Lanjutan Tabel 18.
No
No
Dx
Hari/
Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
4. I Kamis,
03 Maret
2016
08.00
08.10
08.20
08.28
08.32
08.35
14.00
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
O :
1. Keadaan umum lemah
2. Anak masih nampak sesak
3. Masih terdapat sekret pada jalan napas
4. Nampak retraksi dinding dada
5. Terpasang oksigen 1 liter/menit
6. Pernapasan 64 ×/menit
7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5
I :
1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman
pernapasan.
Hasil :
Klien sesak, nampak retraksi dinding dada,
pernapasan anak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat area
penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi
napas adventus misal krekles, mengi.
Hasil :
Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara
napas bronkhovesikuler, perkusi bunyi
resonan.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.
Hasil :
Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketika
sedang digendong ibunya.
4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitu
memberikan oksigen 1 liter/ menit.
Hasil :
Sesak anak nampak berkurang.
5. Kolaborasikan pemberian obat bronkhodilator
dan antibiotik sesuai indikasi.
Hasil :
Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)
Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc)
Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc)
E : Masalah belum teratasi
5. II Kamis,
03 Maret
2016
08.40 S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya belum
turun
O :
1. Klien masih nampak lemah
2. Akral teraba panas
3. Suhu tubuh 37,8 0
C
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
54
Lanjutan Tabel 18.
No
No
Dx
Hari/
Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
09.00
09.15
09.20
09.27
12.00
I :
1. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil :
N : 100 ×/menit
S : 37,8 o
C
P : 64 ×/menit
2. Memberikan kompres hangat pada klien.
Hasil :
Panas tubuh belum menurun
3. Menganjurkan pada ibu klien untuk
memakaikan klien pakaian yang tipis dan
menyerap keringat
Hasil :
Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikuti
saran dari perawat
4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter.
Hasil :
Paracetamol sirup 1
/3 cth
E : Masalah belum teratasi
6. III Kamis
03 Maret
2016
09.35
09.40
09.50
10.00
10.10
12.00
S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknya
masih kurang
O :
1. Klien masih nampak lemah
2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc
dihabiskan hanya 35 cc.
3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5
I :
1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yang
dialami oleh klien.
Hasil :
Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.
Hasil :
Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberi
minum dalam porsi sedikit tapi sering.
Hasil :
Ibu klien nampak memberikan klien susu
formula sebanyak 120 cc tiap 2 jam
5. Memberikan multivitamin sesuai program
dokter.
Hasil :
Multivitamin 1cth
Asam folat 1mg
E : Masalah belum teratasi
55
Lanjutan Tabel 18.
No
No
Dx
Hari/
Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
7. I Jumat,
04 Maret
2016
08.00
08.10
08.25
08.30
08.35
08.40
14.00
S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak
O :
1. Keadaan umum lemah
2. Anak masih nampak sesak
3. Masih terdapat sekret pada jalan napas
4. Nampak retraksi dinding dada
5. Terpasang oksigen 1 liter/menit
6. Pernapasan 64 ×/menit
7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5
I :
1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan.
Hasil :
Klien sesak, nampak retraksi dinding dada,
pernapasan anak 64 ×/menit.
2. Mengauskultasi area paru, catat area
penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi
napas adventus misal krekles, mengi.
Hasil :
Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara
napas bronkhovesikuler, perkusi bunyi resonan.
3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien.
Hasil :
Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketika
sedang digendong ibunya.
4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitu
memberikan oksigen 1 liter/ menit.
Hasil :
Sesak anak nampak berkurang.
5. Kolaborasikan pemberian obat bronkhodilator
dan antibiotik sesuai indikasi.
Hasil :
Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc)
Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc)
Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc)
E : Masalah belum teratasi
8. II Jumat,
04 Maret
2016
08.10
14.00
S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya sudah
mulai turun
O :
1. Klien masih nampak lemah
2. Akral teraba panas
3. Suhu tubuh 37,1 0
C
A : Tujuan telah tercapai
P : Pertahankan ntervensi
E : Masalah telah teratasi
56
Lanjutan Tabel 18.
No
No
Dx
Hari/
Tanggal
Jam Catatan Perkembangan
9. III Jumat,
04 Maret
2016
08.30
08.40
08.50
09.00
09.30
12.00
S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknya
masih kurang
O :
1. Klien masih nampak lemah
2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc
dihabiskan hanya 80 cc.
3. BB masih 4,6 kg
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5
I :
1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yang
dialami oleh klien.
Hasil :
Klien nampak susah minum susu karena sesak
2. Menimbang berat badan anak.
Hasil :
Berat badan 4,6 kg
3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberi
minum dalam porsi sedikit tapi sering.
Hasil :
Ibu klien nampak memberikan klien susu
formula sebanyak 120 cc tiap 2 jam
5. Memberikan multivitamin sesuai program
dokter.
Hasil :
Multivitamin 1cth
Asam folat 1mg
E : Masalah belum teratasi
B. PEMBAHASAN
Selama melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan catatan perkembangan
pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang
Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yang dilaksanakan mulai
tanggal 01 Maret sampai dengan 04 Maret 2016, penulis mendapatkan
kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan praktek dilapangan selama
57
melaksanakan asuhan keperawatan. Selain itu, penulis juga menemukan
faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam melaksanakan asuhan
keperawatan di lapangan.
Adapun uraian secara lengkap pembahasan dari pelaksanaan asuhan
keperawatan di lapangan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan
Bronchopneumonia dengan tinjauan teori asuhan keperawatan pada Anak V
Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia, dapat disimak dalam
penjelasan di bawah ini:
1. Pengkajian
Tahap pengkajian adalah tahap awal darip proses keperawatan
dengan tujuan memperoleh data-data untuk menentukan masalah
keperawatan yang tepat. Dalam pengkajian penulis melaksanakan sesuai
dengan tahapan-tahapan dalam pengkajian yaitu pengumpulan data yang
terdiri dari data subyektif dan data obyektif, klasifikasi data dan analisa
data. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara,
observasi, pemeriksaan fisik secara head to toe dengan menggunakan
teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang diaplikasikan secara
persistem dan studi dokumentasi dengan melihat status klien di ruangan.
Selama tahap ini, penulis tidak mendapatkan hambatan yang cukup berarti
karena klien cukup kooperatif dan dapat diajak kerja sama dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Hanya masalah waktu yang terlalu
pendek yang menjadi hambatan penulis saat pengkajian.
58
Berdasarkan tinjauan teoritis pada data yang bisa ditemukan pada
klien usia infant dengan Bronchopneumonia yaitu sesak napas, bunyi
wheezing saat auskultasi, adanya retraksi dinding dada, pernapasan cuping
hidung, biasanya ditemukan sianosis akibat kurangnya suplai oksigen ke
jaringan, frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali permenit, nafsu menyusui
menurun, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, konjungtiva biasanya
tampak pucat akibat intake nutrisi yang tidak adekuat, nampak pucat
akibat kekurangan oksigen.
Setelah dilakukan pengkajian pada Anak V Usia Infant ditemukan
data sebagai berikut: keadaan umum lemah, klien nampak sesak, ada
pernapasan cuping hidung, ada sekret pada jalan napas, ada retraksi
dinding dada, pola nafas cepat dan dangkal, pernapasan 64 ×/menit, suara
napas bronchovesikuler, auskultasi terdengar bunyi weheezing, terpasang
oksigen 1 L/menit, hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral,
akral teraba panas dengan suhu 38,4 O
C, susu yang diberikan tiap 2 jam
sebanyak 120 cc yang dihabiskan hanya 35 cc, berat badan 4,6 kg.
Adanya kesenjangan ini dapat disebabkan karena setiap manusia
dalam memberikan respon baik bio, psiko, sosial, spritual dan kultural
terhadap stimulus berbeda-beda sehingga gejala dan karakteristik berbeda
pula.
2. Diagnosa Keperawatan
Pada tinjauan teori, terdapat 8 (delapan) diagnosa keperawatan
yang ditemukan pada klien Bronchopneumonia adalah sebagai berikut:
59
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan
pruduksi sputum.
b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar-kapiler (efek inflamasi).
c. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan tidak
adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit
kronis, malnutrisi.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran oksigen.
e. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru.
f. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik sekunder.
g. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
penurunan masukan oral.
h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan
dan perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi.
Sedangkan pada saat dilakukan pengkajian pada Anak V ditemukan
data dengan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya
penumpukan sekret.
b. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang nafsu menyusui.
60
Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ada di teori dengan
diagnosa keperawatan pada kasus, terjadi adanya kesenjangan yaitu tidak
semua diagnosa teori ada pada kasus seperti kerusakan pertukaran gas,
resiko tinggi terhadap infeksi, intoleransi aktivitas, nyeri akut, kekurangan
volume cairan, kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit,
pengobatan dan perawatan klien dan diagnosa keperawatan yang muncul di
kasus tidak ada pada teori yaitu hipertermia.
Kesenjangan ini dapat disebabkan beberapa hal antara lain pada
studi kasus tidak ditemukan tanda dan gejala yang menunjang untuk
mengangkat masalah keperawatan tersebut dan masalah keperawatan
diangkat sesuai dengan kondisi klien.
3. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini penulis bersama keluarga klien
menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai
dengan masalah yang muncul, perencanaan ini disesuaikan dengan
kemampuan, situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada di
ruangan. Penyusunan rencana tindakan untuk diagnosa keperawatan yang
ada di teori dan ditemukan di kasus, tidak didapatkan kesenjangan karena
dalam menulis perencanaan penulis selalu berpatokan pada teori.
Sedangkan diagnosa yang ada di kasus tetapi tidak ada di teori, maka
penyusunan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien.
Hal-hal yang mendukung dalam penyusunan perencanaan yaitu adanya
kerjasama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga
61
memudahkan dalam penyusunan rencana tindakan keperawatan serta
dukungan dan bimbingan dari perawat yang ada di ruangan membuat
perencanaan bersama berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki.
4. Implementasi
Tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan tanpa
mengabaikan kondisi klien saat itu yang merupakan suatu pendukung
dalam tahap pelaksanaan ini adalah adanya kerja sama yang baik antara
penulis, klien dan orang tua klien sehingga memudahkan dalam setiap
tindakan. Selain itu, adanya dukungan serta bimbingan dari perawat
pembimbing.
Adapun tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang
ada antara lain:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya
penumpukan sekret, semua perencanaan yang ada dilaksanakan dan
diimplementasikan karena disesuaikan dengan kondisi klien.
b. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus, semua
perencanaan yang ada dilaksanakan dan diimplementasikan karena
disesuaikan dengan kondisi klien.
c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang nafsu menyusui, semua perencanaan yang ada dilaksanakan dan
diimplementasikan karena disesuaikan dengan kondisi klien.
62
5. Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana
untuk menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan
mengacu pada tercapainya tujuan yang ditetapkan.
Adapun evaluasi dari asuhan keperawatan yang dilakukan pada
Anak V usia infant yang direncanakan selama 3 hari, yang dimulai pada
tanggal 01 Maret sampai dengan 04 Maret 2016, maka seluruh tujuan yang
telah ditetapkan diharapkan dapat tercapai.
Dalam studi kasus ini terdapat tiga diagnosa yang terdiri dari tiga
diagnosa aktual, yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, hipertermia
dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Diantara tiga diagnosa
tersebut, satu diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia dan dua diagnosa
yang belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas dan
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, namun sudah ada
kemajuan. Hal ini terjadi karena beberapa masalah keperawatan
membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam proses penyembuhan.
63
BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan studi kasus melalui pendekatan proses
Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan
Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan
Sadikin Bandung mulai tanggal 01 sampai dengan 04 Maret 2016 dengan
mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, maka penulis mengambil
kesimpulan bahwa:
1. Dalam pengkajian Anak V Usia Infant dikaji secara komprehensif yang
meliputi aspek bio, psiko, sosial dan spritual untuk mendapatkan data yang
lengkap dan akurat.
2. Adapun diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Anak V Usia Infant
(5 bulan) dengan Bronchopneumonia, yaitu: ketidakefektifan bersihan
jalan napas berhubungan dengan adanya penumpukan sekret, hipertermia
berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus, perubahan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu menyusui.
3. Perencanaan yang penulis lakukan pada Anak V pada dasarnya
disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah klien dalam mengatasi
masalahnya.
4. Pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun
sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang
merupakan pendukung berjalannya tahap pelaksanaan diantaranya kerja
64
sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan
dalam setiap tindakan. Selain itu juga, adanya dukungan serta bimbingan
dari perawat pembimbing.
5. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari, hanya 1 diagnosa
yang teratasi yaitu hipertermia dan 2 diagnosa yang belum teratasi yaitu
ketidakefektifan bersihan jalan napas dan perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh tetapi sudah menunjukkan perubahan yang cukup besar
pada klien.
6. Dalam mendokumentasikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis berpatokan
pada tahap-tahap pendokumentasian keperawatan yaitu pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, implementasi dan
evaaluasi serta catatan perkembanngan.
B. REKOMENDASI
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses
keperawatan pada anak usia infant dengan Bronchopneumonia, maka penulis
merekomendasikan :
1. Bagi Rumah Sakit
Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang
komprehensif meliputi bio, psiko, sosial dan spritual kepada klien, agar
selalu menerapkan konsep asuhan keperawatan yang komprehensif dan
meningkatkan frekuensi kontak dengan klien dalam melaksanakan asuhan
keperawatan serta adanya pendokumentasian yang lengkap dan akurat
65
pada status klien, juga diperlukan adanya kerjasama yang baik dengan tim
kesehatan lainnya untuk mempercepat proses kesembuhan klien.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Institusi dan penyelenggara pendidikan diharapkan harus dapat
menyediakan buku-buku referensi yang memadai, khususnya buku-buku
yang menyangkut hal-hal terbaru serta menyediakan waktu yang cukup
untuk pelaksanaan praktek keperawatan di rumah sakit dan studi khusus
untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan datang.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi acuan dan titik tolak dalam
pengembangan profesi keperawatan khususnya pemberian asuhan
keperawatan yang komprehensif pada anak usia infant dengan
Bronchopneumonia.
4. Bagi Penulis Sendiri
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi bacaan dan acuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas dalam pemberian asuhan
keperawatan pada anak usia infant dengan Bronchopneumonia.
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia
Asuhan-Anak-Bronchopneumonia

More Related Content

What's hot (9)

Kti ita ariani
Kti  ita arianiKti  ita ariani
Kti ita ariani
 
Kti batyol ladislaus
Kti batyol ladislausKti batyol ladislaus
Kti batyol ladislaus
 
Kti nurkhalida
Kti nurkhalidaKti nurkhalida
Kti nurkhalida
 
Kti mas udin
Kti mas udinKti mas udin
Kti mas udin
 
Kti iksan
Kti iksanKti iksan
Kti iksan
 
Kasus ska
Kasus skaKasus ska
Kasus ska
 
Kti irmawati budiman
Kti irmawati budimanKti irmawati budiman
Kti irmawati budiman
 
Kti tia mariadi
Kti tia mariadiKti tia mariadi
Kti tia mariadi
 
Kti karmila
Kti karmilaKti karmila
Kti karmila
 

Viewers also liked

MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...Warnet Raha
 
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan NutrisiDokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan NutrisiAlfi Jauharo
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralOkta-Shi Sama
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 

Viewers also liked (10)

Satpel kebutuhan nutrisi
Satpel kebutuhan nutrisiSatpel kebutuhan nutrisi
Satpel kebutuhan nutrisi
 
Kti irmawati budiman
Kti irmawati budimanKti irmawati budiman
Kti irmawati budiman
 
Kti la ode muhammad jamaludin
Kti la ode muhammad jamaludinKti la ode muhammad jamaludin
Kti la ode muhammad jamaludin
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
 
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan NutrisiDokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
Dokumentasi Keperawatan Gangguan Kebutuhan Nutrisi
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Keperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedahKeperawatan medikal bedah
Keperawatan medikal bedah
 

Similar to Asuhan-Anak-Bronchopneumonia

Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaSeptian Muna Barakati
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaOperator Warnet Vast Raha
 

Similar to Asuhan-Anak-Bronchopneumonia (20)

Kti la ode ili
Kti la ode iliKti la ode ili
Kti la ode ili
 
Kti la ode eko purwanto
Kti la ode eko purwantoKti la ode eko purwanto
Kti la ode eko purwanto
 
Kti AKPER wa runia
Kti AKPER  wa runiaKti AKPER  wa runia
Kti AKPER wa runia
 
Kti isma ekawati
Kti isma ekawatiKti isma ekawati
Kti isma ekawati
 
Kti iksan
Kti iksanKti iksan
Kti iksan
 
Kti la ode ali anugrah jufri
Kti la ode ali anugrah jufriKti la ode ali anugrah jufri
Kti la ode ali anugrah jufri
 
Kti la ode ali anugrah jufri
Kti la ode ali anugrah jufriKti la ode ali anugrah jufri
Kti la ode ali anugrah jufri
 
Kti ita ariani
Kti  ita arianiKti  ita ariani
Kti ita ariani
 
Kti la ode safar
Kti la ode safarKti la ode safar
Kti la ode safar
 
Judul
JudulJudul
Judul
 
Kti karmila
Kti karmilaKti karmila
Kti karmila
 
Kti mas udin
Kti mas udinKti mas udin
Kti mas udin
 
Kti tia mariadi
Kti tia mariadiKti tia mariadi
Kti tia mariadi
 
Kti batyol ladislaus
Kti batyol ladislausKti batyol ladislaus
Kti batyol ladislaus
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata rahaKarya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
Karya tulis ilmiah asri akbid paramata raha
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 

Asuhan-Anak-Bronchopneumonia

  • 1. i ASUHAN KEPERAWATAN ANAK V USIA INFANT (5 BULAN) DENGAN BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG KENANGA I RUMAH SAKIT UMUM PUSAT dr. HASAN SADIKIN BANDUNG KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna DISUSUN OLEH : I S R A W A T I NIM: 13.13.1103 PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN RAHA 2016
  • 2. ii HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilmiah ini berjudul : “Asuhan Keperawatan Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung”. Telah diterima dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan di depan dewan penguji. Raha, 28Juni 2016 Pembimbing HARNIA, S.Kep., Ners Mengetahui, Direktur Akper Pemkab Muna Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. 19800212 200312 2 006
  • 3. iii PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945 HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Pada Tanggal 02 Juli 2016 DEWAN PENGUJI 1. HARNIA, S. Kep., Ns () 2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes () 3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns () Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untuk menyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna Raha,Juni 2016 Mengetahui : Direktur Akper Pemkab Muna Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. 19800212 200312 2 006 iii PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945 HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Pada Tanggal 02 Juli 2016 DEWAN PENGUJI 1. HARNIA, S. Kep., Ns () 2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes () 3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns () Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untuk menyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna Raha,Juni 2016 Mengetahui : Direktur Akper Pemkab Muna Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. 19800212 200312 2 006 iii PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN Jl. Poros Raha – Tampo KM. 6. Raha Telp. 0403 - 2522945 HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah ini dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Pada Tanggal 02 Juli 2016 DEWAN PENGUJI 1. HARNIA, S. Kep., Ns () 2. ALMAWIN SUSEN, S.Kep., Ns., M.Kes () 3. FITRIA MARFI, S.Kep., Ns () Karya tulis ilmiah ini telah diterima sebagai Salah Satu Syarat untuk menyelesaikanPendidikan Program Diploma III Keperawatan padaAkademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna Raha,Juni 2016 Mengetahui : Direktur Akper Pemkab Muna Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. 19800212 200312 2 006
  • 4. iv ABSTRAK Latar belakang, berdasarkandatamedical record RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 didapatkan kasus bronchopneumonia menempati urutan kedua dengan jumlah 190 orang (14,01%). Oleh sebab itu diharapkan asuhan keperawatan yang optimal dan profesional yang dilakukan secara komprehenshif dan intensif bagi tenaga kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan keperawatan. Tujuan, memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan asuhan keperawatan pada An. V usia infant (5 bulan) dengan bronchopneumoniadimulai dengan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi dari hasil tindakan asuhan keperawatan. Metode telaahan, metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan dengan teknik pengumpulan data meliputi, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil, dari hasil pengkajian didapatkan 3 diagnosa keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, hipertermia dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Berdasarkan hasil evaluasi asuhan keperawatan dari 3masalah yang ditemukan hanya 1 diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia. Sedangkan 2 diagnosa belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, namun sudah ada kemajuan. Hal ini terjadi karena beberapa masalah keperawatan membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam proses penyembuhan. Kesimpulan, tercapainya penyembuhan dari penyakit diperlukan evaluasi secara berkelanjutan dan terarah dengan adanya catatan perkembangan, juga diperlukan pengobatan sesuai dengan program terapi yang teratur serta pengelolaan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang komprehensif serta kerjasama antara perawat, klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya.
  • 5. v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya . Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna. Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat mendalam kepada: 1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya 2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Akper Pemkab Muna. 3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. 4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan tepat pada waktunya. 5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya . Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna. Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat mendalam kepada: 1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya 2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Akper Pemkab Muna. 3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. 4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan tepat pada waktunya. 5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk v KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya . Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I” disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan pada Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna. Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan baik dalam moril maupun material dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat mendalam kepada: 1. Ibu dr. Hj. Ayi Djembarsari, MARS, selaku Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung beserta staf yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk praktek dan melaksanakan ujian Praktek Klinik Keperawatan pada Rumah Sakit yang dipimpinnya 2. Ibu Santhy, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Direkrur Akper Pemkab Muna yang telah memberikan waktu dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada Akper Pemkab Muna. 3. Ibu Rustilah, AMK, selaku CI Lahan dan Penguji praktek di Ruangan Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. 4. Ibu Harnia, S.Kep., Ns, selaku CI Institusi dan penguji dalam pelaksanakan ujian praktek di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung sekaligus pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan fikirannya dalam memberi petunjuk dan mengarahkan penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini terselesaikan tepat pada waktunya. 5. Kepala Ruangan, CI Ruangan, Perawat serta Staf di Ruangan Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang telah memberikan petunjuk
  • 6. vi dan nasehat serta kerja samanya dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruangan yang dipimpinnya, 6. Seluruh Dosen dan Staf Akper Pemkab Muna yang telah memberikan dukungan dan bantuan serta kerja sama dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Orang tua klien An. Vyang telah bersedia dan kerja sama menerima penulis untuk mengadakan studi kasus berupa pelaksanaan asuhan keperawatan. 8. Teristimewa kepada kedua orang tuaku serta saudara-saudaraku yang tersayang dan tercinta serta seluruh keluarga yang tidak putus-putusnya memberikan cinta, kasih sayang, do’a, motivasi, harapan, semangat dan dorongan baik moril maupun materi selama mengikuti pendidikan hingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Rekan-rekan mahasiswa Akper Pemkab Muna Angkatan XIII yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan motivasinya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. 10. Semua pihak yang telah memberikan banyak bantuan yang tidak dapat disebut satu persatu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini banyak kekurangan baik dalam segi penulisan maupun isinya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan, baik kritik maupun saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberi manfaat bagi penulis, profesi keperawatan dan pembaca pada umumnya, kiranya Allah SWT meridhoi segala aktivitas kita untuk kemaslahatan. Amin. Raha, 28 Juni 2016 Penulis
  • 7. vii DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL .............................................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ ABSTRAK .............................................................................................................. KATA PENGANTAR ............................................................................................ DAFTAR ISI .......................................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................................. DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. DAFTAR BAGAN ................................................................................................. DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... i ii iii iv v vii ix x xi xii xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... B. Ruang Lingkup Pembahasan .................................................................. C. Tujuan .................................................................................................... D. Manfaat .................................................................................................. E. Metode Telaahan .................................................................................... F. Waktu Pelaksanaan ................................................................................ G. Tempat Pelaksanaan ............................................................................. H. Sistematika Penulisan ............................................................................. 1 3 3 4 5 6 6 6 BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONIA A. Konsep Dasar ....................................................................................... 1. Pengertian ........................................................................................ 2. Anatomi Fisiologi sistem pencernaan ............................................. 3. Etiologi ............................................................................................ 4. Patofisiologi .................................................................................... 8 8 9 11 11
  • 8. viii 5. Tanda dan Gejala ............................................................................. 6. Pemeriksaan Penunjang .................................................................. 7. Penatalaksanaan .............................................................................. 8. Komplikasi ...................................................................................... B. Tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan ..................................... 1. Pengkajian ...................................................................................... 2. Diagnosa Keperawatan .................................................................... 3. Perencanaan ..................................................................................... 4. Implementasi ................................................................................... 5. Evaluasi........................................................................................... 12 12 12 12 13 13 21 22 27 27 BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Laporan Kasus..................................................................................... 1. Pengkajian ....................................................................................... 2. Diagnosa keperawatan .................................................................... 3. Perencanaan.................................................................................... 4. Implementasi dan evaluasi .............................................................. 5. Catatan perkembangan .................................................................... B. Pembahasan 1. Pengkajian ....................................................................................... 2. Diagnosa keperawatan .................................................................... 3. Perencanaan ..................................................................................... 4. Implementasi ................................................................................... 5. Evaluasi ........................................................................................... 28 28 43 46 48 51 57 58 60 61 62 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 63 64 A. Kesimpulan.......................................................................................... B. Rekomendasi ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
  • 9. ix DAFTAR TABEL Hal 1. 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Presentase 10 Penyakit Terbesar di Ruang Kenanga I .............................. Perkembangan Anak Usia 1-5 Bulan ........................................................ Intervensi dan Rasional Bersihan Jalan Napas tidak Efektif ..................... Intervensi dan Rasional Kerusakan Pertukaran Gas .................................. Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi terhadap Infeksi ........................... Intervensi dan Rasional Intoleransi Aktivitas............................................ Intervensi dan RasionalResiko Tinggi Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh .......................................................................................................... Intervensi dan Rasional Nyeri Akut ............................................................ Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan........................................................................................................... Intervensi dan Rasional Kurang Pengetahuan Orang Tua tentang Masalah Penyakit, Pengobatan dan Perawatan Klien ................................................ Identitas Saudara Kandung ......................................................................... Riwayat Imunisasi ....................................................................................... Aktivitas Sehari-hari .................................................................................... Hasil Laboratorium ...................................................................................... Analisa Data ................................................................................................. Rencana Keperawatan ................................................................................. Implementasi dan Evaluasi .......................................................................... Catatan Perkembangan ................................................................................ 2 16 23 23 24 24 25 25 26 26 29 33 35 40 42 46 48 51
  • 10. x DAFTAR GAMBAR Hal Gambar 1. Anatomi Sistem Pernapasan....................................................... 9
  • 11. xi DAFTAR BAGAN Hal Bagan 1. Genogram 3 Generasi .................................................................. 33
  • 12. xii DAFTAR SINGKATAN Akper : Akademi Keperawatan ASD : Atrium Septum Ductus ASI : Air Susu Ibu BAB : Buang Air Besar BAK : Buang Air Kecil BB : Berat Badan BBI : Berat Badan Ideal BCG : Bacillus Calmete Guarine Bln : Bulan C : Celcius cc : centimeter cubic CI : Clinical Instruktur cm : centi meter CO2 : Carbondioksida CRT : Capillary Refill Time cth : Sendok Teh DO : Data Objektif DM : Diabetes Melitus DPT : Dipteri, Pertusis, Tetanus dr : Dokter DS : Data Subjektif E : Evaluasi G : Generasi gr : Gram GCS : Glasgow Coma Scale Hb : Hemoglobin I : Implementasi I : Intervensi
  • 13. xiii IRT : Ibu Rumah Tangga ISPA : Infeksi Saluran Pernapasan Akut IV : Intra Vena IVFD : Intra Vena Foolt Drainase JK : Jenis Kelamin Jl : Jalan kg : Kilogram L : Liter M : Microbacterium m2 : Meter pangkat dua mg : Miligram ml : Mililiter mmHg : Mili Meter Hectogram N : Nadi Nacl : Natrium Clorida No : Nomor Ns : Ners Ny : Nyonya O : Objektif O2 : Oksigen P : Pernapasan P : Perencanaan Pemkab : Pemerintah Kabupaten RS : Rumah Sakit RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat S : Subjektif S : Suhu SMA : Sekolah Menengah Atas SMP : Sekolah Menengah Pertama SWT : Subhanahuwataallah syr : Sirup
  • 14. xiv TB : Tinggi Badan TBC : Tuberculosis TIO : Tekanan Intra Okuler Tn : Tuan TPM : Tetes Per Menit TT : Tetanus Toksoin TTV : Tanda-Tanda Vital WHO : World Health Organization WIB : Waktu Indonesia Barat
  • 15. xv DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Singkatan Lampiran 2 : Satuan Acara Penyuluhan Lampiran 3 : Materi Penyuluhan Lampiran 4 : Leaflet Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Lampiran 6 : Riwayat Hidup
  • 16. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Untuk mewujudkan keberhasilan pembangunan kesehatan harus didukung oleh pelayanan kesehatan yang komprehensif, termasuk pelayanan keperawatan (KemenKes RI, 2015). Sistem layanan kesehatan sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan individu dan masyarakat. Layanan kesehatan terdepan bukan semata berfokus pada pengobatan, tetapi juga pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Dalam sistem ini, kita tidak lagi menekankan upaya kuratif, melainkan upaya promotif dan preventif. Di Indonesia sendiri, kecenderungan perkembangan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya penyakit saluran pernapasan salah satunya adalah bronchopneumonia (pneumonia lobaris) (Asmadi, 2008). Diperkirakan 70 % kematian anak balita akibat pneumonia di seluruh dunia terjadi di negara berkembang, terutama Afrika dan Asia Tenggara
  • 17. 2 dengan angka kematian balita di atas 49 per 1000 kelahiran hidup (15-20 %), distribusi penyebab kematian pada anak balita sebesar 22% diantaranya disebabkan oleh pneumonia (WHO, 2011, dikutip dalam Rasyid, 2013). Pneumonia selalu menduduki peringkat atas penyebab kematian bayi dan anak balita di Indonesia dari tahun ke tahun. Hasil Riset Kesehatan Dasar (2013) menyatakan bahwa terjadi peningkatan period prevalence pneumonia pada anak dari 2,1% pada tahun 2007 menjadi 2,7% pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab yang menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang berkontribusi terhadap tingginya kematian balita di Indonesia (KemenKes, 2013, dikutip dalam Paramanindi, 2014). Berdasarkan data medical record didapatkan 10 penyakit terbesar di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung selama 1 tahun terakhir yaitu periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1. berikut: Tabel 1. Presentase 10 Penyakit Terbesar di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung (01 Januari sampai dengan 31 Desember 2015) No Penyakit Jumlah Presentase (%) 1. 2. 3. Chemotherapy session for neoplasm Bronchopneumonia unspecified Other prophylactic chemoterapi 671 190 110 49,44 14,01 8,10 4. 5. 6. 7. 8. Bacterial sepsis of newborn Aplastic anemia, unspecified Acute lymphoblastic leukimia Typhoid lever (infection due to salmonella thypi) Pateut ductus arteriosus 62 61 59 55 54 4,56 4,49 4,34 4,05 3,97 9. 10. Dengue haemorrhagis lever Very Low Birth Weight ( VLBW ) 53 42 3,91 3,09 Jumlah 1357 100% Sumber: Medical Record di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung 2016.
  • 18. 3 Dari tabel 1. diatas dapat dilihat bahwa penyakit Bronchopneumonia menduduki peringkat kedua dari sepuluh penyakit terbesar di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung periode 01 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dengan jumlah penderita 190 orang (14,01%). Penyakit Bronchopneumonia jika tidak ditangani dengan baik maka tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan dampak yang buruk bagi sistem yang lainnya. Oleh sebab itu diharapkan asuhan keperawatan yang optimal dan profesional yang dilakukan secara komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial dengan pendekatan proses keperawatan. Berdasarkan data tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba menerapkan kemampuan baik pengetahuan maupun skill yang telah didapatkan selama pendidikan pada kasus Bronchopneumonia, dengan menuangkannya kedalam bentuk Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 Bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung”. B. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis membahas tentang asuhan keperawatan pada anak “V” dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Penulis memperoleh pengalaman secara nyata dalam melakukan asuhan keperawatan secara langsung pada anak dengan Bronchopneumonia dimulai
  • 19. 4 dengan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi dari hasil tindakan asuhan keperawatan. 2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian secara komprehensif pada anak V dengan Bronchopneumonia. b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah pada anak V dengan Bronchopneumonia. c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada anak V dengan Bronchopneumonia. d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana keperawatan pada anak V dengan Bronchopneumonia. e. Mampu mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan pada anak V dengan Bronchopneumonia. f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang diberikan pada anak V dengan Bronchopneumonia. D. Manfaat Telaahan Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah : 1. Rumah Sakit Sebagai masukan bagi Rumah Sakit untuk mengambil langkah kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat khususnya yang mengalami penyakit Bronchopneumonia sebagai diagnosa dan pencegahan terjadinya berbagai komplikasi.
  • 20. 5 2. Institusi Sebagai bahan bacaan ilmiah dan kerangka acuan dalam menambah pengetahuan, mengembangkan ilmu keperawatan dan usaha penyempurnaan asuhan keperawatan yang telah ada saat ini. 3. Bagi profesi Sebagai sumber referensi tambahan pada para mahasiswa serta rekan seprofesi dalam meningkatkan serta mengembangkan asuhan keperawatan anak dengan Bronchopneumonia. 4. Bagi penulis Merupakan pengalaman berharga dalam menambah wawasan pengetahuan bagi penulis sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama pendidikan untuk dapat diterapkan di masyarakat. E. Metode Telaahan Metode yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini yaitu metode analisis deskriptif melalui studi kasus berdasarkan pendekatan proses keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah: 1. Observasi yaitu mengamati keadaan klien secara langsung meliputi bio, psiko, sosio dan spritual.
  • 21. 6 2. Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung kepada keluarga klien serta tenaga kesehatan lain untuk memperoleh informasi yang akurat. 3. Pemeriksaan Fisik yaitu pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik secara persistem pada klien dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. 4. Studi dokumentasi yaitu melakukan pengumpulan data atau informasi melalui catatan dan arsip dari medical record yang berhubungan dengan status kesehatan klien. 5. Studi kepustakaan yaitu mencari sumber melalui bahan bacaan atau buku- buku literature, yang dapat dipercaya untuk mendapatkan kejelasan teori yang berhubungan dengan masalah klien. F. Waktu Pelaksanaan Studi kasus ini dilakukan pada Tanggal 01 Maret sampai dengan 04 Maret 2016. G. Tempat Pelaksanaan Studi kasus dilaksanakan di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. H. Sistematika Penulisan Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 4 (empat) Bab dengan susunan sebagai berikut :
  • 22. 7 Bab I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup pembahasan, tujuan, manfaat telaahan, metode telaahan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan Anak dengan Bronchopneumonia, mencakup: konsep dasar medis Bronchopneumonia dan tinjauan teoritis tentang asuhan keperawatan. Bab III: Tinjauan Kasus dan Pembahasan, membahas tentang laporan kasus yaitu merupakan hasil asuhan keperawatan pada anak “V” dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung yang meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi serta pembahasan yang mencakup tentang perbandingan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus atas kesenjangan yang ditemukan mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Bab IV: Kesimpulan dan Rekomendasi, memuat kesimpulan dari pelaksanaan studi kasus serta rekomendasi yang merupakan alternatif penyelesaian masalah.
  • 23. 8 BAB II TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BRONCHOPNEUMONIA A. Konsep Dasar 1. Pengertian Pneumonia merupakan penyakit dari paru-paru dan sistem pernapasan dimana alveoli (mikroskopik udara mengisi kantong dari paru yang bertanggung jawab untuk menyerap oksigen dari atmosfer) menjadi radang dan dengan penimbunan cairan (Rangki & Susen, 2014). Bronchopneumonia adalahsalahsatujenis pneumonia yang mempunyaipolapenyebaranberbercak, teraturdalamsatuataulebih area terlokalisasi di dalam bronchi danmeluaskeparenkimparu yang berdekatan di sekitarnya(Smetzler& Suzanne,2002,dikutip dalam Nurarif & Kusuma, 2015). Bronchopneumonia adalahsuatuperadanganpadaparu yang biasanyamenyerang di bronkeoli terminal.Bronkeoli terminal tersumbatoleheksudat mukopurulen yang membentukbercak- bercakkonsolidasi di lobuli yangberdekatan(Nurarif & Kusuma, 2015). Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bronchopneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut yangdisebabkan olehinfeksi karena bakteri, virus, jamur atau parasit dan dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru.
  • 24. 9 2. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan a. Anatomi Sistem Pernapasan Anatomi sistem pernapasan dapat dilihat pada Gambar 1. sebagai berikut: Gambar 1. Anatomi Sistem Pernafasan (Sumber: Syaifudidn, 2006 ) Susunan anatomi fisiologi sistem pernapasan terbagi 2 bagian yaitu sistem pernapasan bagian atas dan sistem pernapasan bagian bawah (Syaifuddin, 2006). 1) Sistem Pernapasan Bagian Atas terdiri dari: a) Hidungmerupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang (kavum nasi), dipisahnkan oleh sekat hidung (septum nasi).Area dalam lubang hidung dilapisi oleh kulit yang mengandung rambut kasar, sisa dari interior dilapisi oleh membran mukosa.
  • 25. 10 b) Faringmerupakan tempat persimpangan antara jalan napas dan jalan makanan yang terdapat di bawah dasar tenggorok, di belakang rongga hidungdan mulut sebelah depan ruas tulang leher. c) Laringterletak didepan faring dan diatas permukaan trakea. Terdiri dari tulang rawan tiroid dan krikoid serta tujuh tulang rawan lainya dihubungkan oleh membrane.Struktur tulang rawan tergantung diatas tempat masuk kelaring disebut dengan epiglotis. 2) Sistem Pernapasan Bagian Bawah terdiri dari: a) Trakheaatau batang tenggorok merupakan lanjutan dari laring yang dibentuk oleh 16 sampai 20 cincin yang tersdiri dari tulang- tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda (huruf C). b) Bronkus merupakan percabangan dari trakea yang terdiri dari bronkus kiri dan bronkus kanan. Bronkus kanan lebih pendek dan besar dari pada bronkus kiri. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih sempit dari yang kanan. Cabang yang lebih kecil disebut bronkioulus (bronkioli). c) Paru-parumerupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli). Gelembung alveoli ini terdiri dari sel-sel epital dan endotel. b. Fisiologi sistem pernapasan Proses terjadinyapernapasanterbagidalam 2 bagianyaituinspirasi (menariknapas) dan ekspirasi (menghembuskannapas).
  • 26. 11 Bernapasberartimelakukaninspirasi dan ekspirasisecarabergantian, teratur, berirama dan terusmenerus. Bernapasmerupakangerakrefleks yang terjadipadaotot-ototpernapasan, refleksbernapasini di aturolehpusatpernapasan yang terletak di dalamsum- sumtulangpenyambung (medulaoblongata) dan pada dasarnya proses fisiologi pernapasan mencakup tiga proses yaitu: ventilasi, difusi dan transportasi(Syaifuddin, 2006). 3. Etiologi Timbulnya Bronchopneumonia disebabkan oleh virus (legionella pneumoniae, virus influenza),bakteri(streptococcus, stafilococcus, haemophyllus influenzae), jamur (aspergillus spesies, candida albican), protozoa dan aspirasi benda asing (aspirasi makanan, cairan amnion) (Nurarif & Kusuma, 2015). 4. Patofisiologi Infeksidiawalikarenaseseorangmenghirup basil M.tuberculosis.bakterimenyebarmelaluijalannapasmenuju alveoli laluberkembang biakdanterlihatbertumpuk. Selanjutnya, sistemkekebalantubuhmemberikanrespondenganmelakukanreaksiinflamasi .Neutrofildanmakrofagmelakukanaksifagositosis (menelanbakteri), sementaralimfositspesifik tuberculosis menghancurkan (melisiskan) basil danjaringan normal.Reaksijaringaninimengakibatkanterakumulasinyaeksudatdalam alveoli yang menyebabkan
  • 27. 12 bronchopneumonia.Infeksiawalbiasanyatimbuldalamwaktu 2-10 minggusetelahterpaparolehbakteri (Somantri, 2007). 5. Tanda dan gejala Pada tahap awal, penderita bronchopneumonia mengalami tanda dan gejala yang khas seperti menggigil, demam, nyeri dada pleuritis, batuk produktif, hidung kemerahan, saat bernafas menggunakan otot aksesorius dan bisa timbul sianosis. Terdengar adanya krekles di atas paru yang sakit dan terdengar ketika terjadi konsolidasi (pengisian rongga udara oleh eksudat) (Nurarif & Kusuma, 2015). 6. Pemeriksaan Penunjang a. Pemeriksaan laboratorium: pemeriksaan darah, pemeriksaan sputum, analisa gas darah, kultur darah, sampel darah, sputum, dan urin b. Pemeriksaan radiologi: rontgenogram thoraks dan laringoskopi/ bronkoskopi (Nurarif & Kusuma, 2015). 7. Penatalaksanaan Penatalaksanaan yang dapat diberikan antara lain: menjaga kelancaran pernafasan,kebutuhan istirahat,kebutuhan nutrisi dan cairan,mengontrol suhu tubuh,pengobatan (Nurarif & Kusuma, 2015). 8. Komplikasi Abses jaringan lunak, otitis media, sinusitis, perikarditis danepiglotis kadang ditemukan pada infeksi H. Influenzae tipe B (Mansjoer, 2000).
  • 28. 13 B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan Proses keperawatanadalahmetodedimanasuatukonsepditerapkandalampraktekkepera watan.Tujuan proses keperawatansecaraumumadalahuntukmenyusunkerangkakonsepberdasarkank eadaanindividu (klien), keluargadanmasyarakat agar kebutuhanmerekadapatterpenuhi (Nursalam, 2013). 1. Pengkajian Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan, dan semua data dikumpulkan secara sistematis guna menentukan status kesehatan klien saat ini. Tujuan pengkajian adalah untuk mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien (Asmadi, 2008). Dalam pengkajian yang dilakukan dalam tahapannya meliputi: a. Pengumpulan data Merupakan upaya untuk mendapatkan data yang dapat digunakan sebagai informasi tentang klien. Data yang dibutuhkan tersebut mencakup data tentang bio, psiko, sosial dan spritual dari klien, data yang berhubungan dengan klien serta dat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang berhubungan dengan klien seperti data tentang keluarga. 1) Biodata
  • 29. 14 a) Identitas klien: meliputi nama, usia, jenis kelamin, agama, alamat, suku bangsa, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register, dan diagnosa medis (Muttaqin, 2008). b) Identitas orang tua: meliputi nama ayah dan ibu, umur, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, agama, alamat, hubungan dengan anak (kandung atau adopsi). 2) Riwayat Kesehatan a) Riwayat Kesehatan Sekarang (1) Riwayat sebelum masuk RS:keluhan yang dirasakan klien sehingga klien dirawat dirumah sakit. Pada klien dengan Bronchopneumonia yang dirasakan sebelum masuk RS adalah batuk-batuk, sesak napas dan panas badanyang terus meningkat. (2) Keluhan utama: keluhan yang paling dirasakan oleh klien pada saat dilakukan pengkajian. Pada klien Bronchopneumonia keluhan yang sering dikeluhkan pada bayi adalah batuk, nyeri dada, kesulitan bernafas, demam. (3) Riwayat keluhan utama: merupakan informasi tentang keadaan dan keluhan-keluhan klien saat timbul serangan (onset), durasi, kronologis dan frekuensi serangan, lokasi dan penjalaran, kualitas dan kuantitas (berat ringannya) serangan. Pedoman yang digunakan untuk mengidentifikasi perjalanan penyakit klien adalah PQRST, meliputi: P: Provocative and
  • 30. 15 Paliative (provokatif dan paliatif); Q: Quality and Quantity (kualitas dan kuantitas); R: Region and Radiation (region dan radiasi); S: Symptoms and Severe (gejala atau derajat keparahan); dan T: Time (waktu) (Udjianti, 2010). b) Riwayat Kesehatan Dahulu (1) Riwayat Antenatal Care (ANC): yang perlu diketahui yaitu berapa kali dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, tempat pemeriksaan, keluhan dan kenaikan berat badan selama hamil, imunisasi TT berapa kali, nutrisi selama ibu hamil,lamanya hamil dan kebiasaan atau perilaku ibu sewaktu hamil yang merugikan bagi perkembangan dan pertumbuhan janin seperti: kebiasaan merokok dan mengkonsumsi obat-obatan secara sembarang (Wong, 2004). (2) Riwayat Intranatal Care (INC): yang perlu diketahui yaitu tempat persalinan, penolong persalinan, jenis dan lamanya partus, jenis pertolongan persalinan, berat badan lahir, dan komplikasi waktu lahir (Wong, 2004). (3) Riwayat Post Natal Care (PNC): yang perlu diketahui yaitu keadaan bayi lahir awal, berat badan dan panjang badan, penilaian APGAR skor, kelainan kongenital, kesulitan menghisap, kesulitan pemberian makan atau ASI (Wong, 2004). c) Riwayat Kesehatan Keluarga
  • 31. 16 Yang perlu dikaji adalah mengenai pernah atau yang sedang mengalami penyakit saluran pernapasan seperti influenza, bronchopneumonia, TBC ataupun penyakit keturunan seperti asma. 3) Riwayat Imunisasi Yang perlu diperhatikan bahwa pemberian imunisasi dimulai sejak lahir hingga umur 1 (satu) tahun seperti BCG diberikan 1 kali pada saat usia lahir bayi 0-11 bulan, DPT diberikan sebanyak 3 kali pada saat usia bayi 2-11 bulan, hepatitis B diberikan 3 kali pada usia 0-11 bulan, polio diberikan sebanyak 4 kali pada saat usia bayi 0-11 bulan dan campak diberikan 1 kali pada saat usia anak 9-11 bulan (Hidayat, 2012). 4) Riwayat Tumbuh Kembang Tabel 2. Perkembangan Anak Usia 1-5 Bulan No Umur (Bulan) Motorik Kasar Motorik Halus 1. 1 Dapat memutar kepala dari satu sisi kesisi lain bila telungkup. Refleks menggenggam kuat 2. 2 Bila telungkup, dapat mengangkat kepala hampir 45 derajat dari meja. Tangan sering terbuka dan releks menggenggam menghilang. 3. 3 Mampu mengangkat kepala dan bahu dari posisi telungkup sampai 45-90 derajat dari meja. Menggenggam tangan sendiri dan menarik selimut atau pakaian. 4. 4 Mampu duduk tegak bila disangga dan berguling dari telungkup kesisi lain. Menggenggam objek dengan kedua tangan dan dapat memasukkan objek ke mulut 5. 5 Dapat membalik dari posisi telungkup ke telentang dan bila telentang, menempatkan kaki ke mulut. Mampu menggenggam objek secara volunter dan memainkan jari-jari kaki. Sumber : (Wong, 2004)
  • 32. 17 5) Riwayat Nutrisi Yang perlu ditanyakan adalah riwayat pemberian ASI, pemberian susu formula, pemberian makanan tambahan dan pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia (Wong, 2004). 6) Data Psikososial Biasanya pada anak dapat dijumpai ketidakstabilan emosi klien dan keluarga dan terjadi penarikan diri dari interaksi sosialnya akibat ketidakmampuan untuk berkomunikasi. 7) Data Spiritual Mengidentifikasi tentang keyakinan hidup, optimisme keluarga terhadap kesembuhan anak. 8) Reaksi Hospitalisasi Biasanya sebagian anak akan mengalami reaksi penolakan untuk dirawat. Hal ini terjadi karena situasi rumah sakit yang tidak sesuai untuk tempat bermain anak dan terkesan menakutkan. 9) Pola Aktifitas Sehari-hari meliputi: nutrisi,eliminasi, istirahat tidur, personal hygiene, aktivitas & olahraga. 10) Pemeriksaan Fisik Empat metode yang digunakan selama pemeriksaan fisik adalah inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Adapun yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik yaitu:
  • 33. 18 a) Keadaan umum: pasien mulai saat pertama kali bertemu dilanjutkan sewaktu mengukur tanda-tanda vital. Biasanya anak dengan bronchopneumonia akan datang dengan keluhan sesak napas berat dengan keadaan umum yang buruk, kaji pula tingkat kesadaran. b) Kesadaran: pada umumnya terdiri dari lima tingkatan yaitu: composmentis, apatis, somnolen, delirium, stupor dan coma. GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan, yang terdiri dari: eye (membuka mata) nilainya 4, verbal (respon verbal) nilainya 5, dan motorik (respon motorik) nilainya 6 (Nurarif & Kusuma, 2015). c) Tanda-tanda vitalterdiri atas empat pemeriksaan, yaitu tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan (Wong, 2004). d) Pemeriksaan antropometriini meliputi: pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas dan lingkar dada dan lingkar perut dengan menggunakan alat ukur seperti timbangan dan pita pengukur(meteran). Hasil pengukuran BBI (berat badan ideal) menurut umur (bulan) dapat menggunakan rumus :
  • 34. 19 Umur (bulan) + 9 2 n + 9 2 = Keterangan: n = umur, 2 dan 9 = nilai konstanta e) Sistem integumen: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu warna kulit dan distribusi rambut, bentuk kuku, CRT (Capillary Refill Times), adanya pembengkakan atau tidak, akral dan turgor kulit. f) Sistem pernapasan: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu bentuk hidung dan dada simetris atau tidak, terdapat sekret/polip, pernapasan cuping hidung, ada sianosis pada hidung atau tidak, pergerakan dada, frekuensi pernafasan, bunyi napas, taktil fremitus, vokal resonan, perkusi paru, ada nyeri tekan pada hidung dan dada atau tidak, serta ada pembengkakan atau tidak. g) Sistem kardiovaskuler: pada umumnya yang perlu dikaji dalam sistem ini adalah konjungtiva anemis atau tidak, adanya peningkatan vena jugularis, bunyi jantung, adanya peningkatan nadi dan tekanan darah atau tidak dan bunyi perkusi jantung. h) Sistem gastrointestinal: yang perlu dikaji yaitu bentuk bibir dan abdomen simetris atau tidak, terdapat peradangan pada gusi atau tidak, adanya stomatitis, bising usus, perkusi abdomen, terdapat nyeri tekan atau tidak, ada pembesaran hati atau tidak. i) Sistem indra: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu kesimetrisan, konjungtiva anemis atau tidak, sklera icterus, adanya edema pada
  • 35. 20 kelopak mata atau tidak, bentuk hidung, adanya sekret/polip pada hidung atau tidak, bentuk telinga, adanya nyeri tekan atau tidak. Biasanya ditemukan adanya gangguan pada penciuman terdapat sekret dan pernapasan cuping hidung. j) Sistem neurologi: pengkajian neurologi meliputi fungsi serebral yaitu kesadaran dan status mental, fungsi saraf kranial, fungsi motorik dan fungsi sensorik. k) Sistem muskuloskeletal: biasanya pada anak dengan Bronchopneumonia, terjadi keletihan dan kelemahan otot. l) Sistem endokrin: yang perlu dikaji yaitu adanya pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid atau tidak, refleks menelan. Biasanya tidak ada kelainan pada sistem endokrin. m)Sistem perkemihan: biasanya tidak ada kelainan pada sistem perkemihan. n) Sistem reproduksi: biasanya tidak ada kelainan pada sistem reproduksi. o) Sistem imun: pada umumnya yang perlu dikaji yaitu daya tahan tubuh klien apakah menurun atau masih dalam keadaan stabil. 11) Data Penunjang Pada Bronchopneumoia pemeriksaan laboratorium biasanya ditemukan peningkatan leukosit akibat adanya proses infeksi. 12) Penatalaksanaan
  • 36. 21 Pada klien dengan Bronchopneumonia yang diberikan yaitu antibiotik, bronkodilator seperti Ambroxol syrup, O2, dan bedrest total ditempat tidur. b. Klasifikasi/ Pengelompokan Data Klasifikasi/pengelompokkan dataadalah pengelompokan data- data kliendimana klien mengalami masalah kesehatan atau keperawatan berdasarkan kriteria permasalahannya. Adapun data-data yang muncul diklasifikasikan dalam data subjektif dan objektif (Asmadi, 2008). c. Analisa data Analisa data adalah proses intelektual yaitu kegiatan mentabulasi, menyelidiki, mengklasifikasi, dan mengelompokkan data serta mengkaitkannya untuk menentukan kesimpulan dalam bentuk diagnosa keperawatan, biasa ditemukan data subjektif dan data objektifdengan menggunakan tiga komponen utamameliputi: problem(masalah), etiologi(penyebab), dan sign/ symptom(tanda/ gejala) (Asmadi, 2008). d. Prioritas masalah Setelah masalah di analisa, maka diprioritaskan sesuai dengan kriteria prioritas masalah untuk menentukan masalah yang harus segera diatasi yaitu: mempertahankan/memperbaiki fungsi pernapasan, mencegah komplikasi, mendukung proses penyembuhan, memberikan informasi tentang proses penyakit/prognosis dan pengobatan(Doenges, Moorhouse& Geissler, 2000). 2. Diagnosa Keperawatan
  • 37. 22 a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan pruduksi sputum. b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler (efek inflamasi). c. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit kronis, malnutrisi. d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran oksigen. e. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru. f. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder. g. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan oral. h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi(Doenges, Moorhouse& Geissler, 2000). 3. Intervensi Keperawatan Perencanaan merupakan suatu petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat rencana tindakan keperawtan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan (Asmadi, 2008). Berikut ini akan disajikan rencana keperawatan berdasarkan masing-masing diagnosa.
  • 38. 23 a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan pruduksi sputum. Tujuannya agar bersihan jalan napas efektif kembali, dengan kriteria hasil jalan napas paten dengan napas bersih tidak ada sekret, tidak ada dispnea dan sianosis. Tabel 3. Intervensi dan Rasional Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif No Intervensi Rasional 1) 2) 3) 4) Kaji frekuensi atau kedalaman pernafasan dan gerakan dada. Auskultasi area paru dan bunyi nafas tambahan. Anjurkan kepada ibu klien untuk memberikan klien posisi yang nyaman. Pengisapan sesuai indikasi. Takipnea, pernafasan dangkal, dan gerakan dada. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi. Melegakan jalan nafas. Pembersihan jalan nafas secara mekanik pada pasien yang tidak dapat melakukannya. 5) Kolaborasi pemberikan obat sesuai indikasi, mukolitik, ekspektoran, bronkodilator, analgesik.. Untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret dan menurunkan ketidaknyamanan. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000). b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler (efek inflamasi). Tujuannya untuk memaksimalkan oksigenasi, dengan kriteria hasilmenunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi dan tidak ada gejala distres pernapasan. Tabel 4. Intervensi dan RasionalKerusakan Pertukaran Gas No Intervensi Rasional 1) 2) 3) 4) 5) Kaji perubahan tanda vital, contoh peningkatan suhu, takikardia, hipotensi. Catat laporan mual/muntah. Tekankan cairan sedikitnya 2500 ml/hari atau sesuai kondisi individual. Beri obat sesuai indikasi, mis. antipiretik, antiemetik. Berikan cairan tambahan IV sesuai keperluan. TD ortostatik berubah dan peningkatan takikardia menunjukkan kekurangan cairan sistemik. Adanya gejala ini menurunkan masukan oral. Pemenuhan kabutuhan dasar cairan, menurunkan resiko dehidrasi. Berguna menurunkan kehilangan cairan. Penggunaan perental dapat memperbaiki/ mencegah kekurangan. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
  • 39. 24 c. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit kronis, malnutri. Tujuannyauntuk mencegah/menurunkan risiko infeksi, dengan kriteria hasilmencapai waktu perbaikan infeksi berulang tanpa komplikasi. Tabel 5. Intervensi dan RasionalResiko Tinggi Terhadap Penyebaran Infeksi No Intervensi Rasional 1) 2) Identifikasi faktor yang menimbulkan mual, misalnya sputum, dispneu berat. Auskultasi bunyi usus, observasi atau palpasi distensi abdomen. Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah. Bunyi usus mungkin menurun atau tidak ada bila proses infeksi berat atau memanjang. 3) 4) Berikan makan porsi kecil tapi sering termasuk makanan kering atau makan yang menarik untuk pasien. Evaluasi status nutrisi umum, ukur berat badan dasar. Dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali. Adanya kondisi kronis atau keterbatasan keuangan dapat menimbulkan malnutrisi. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000). d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran oksigen. Tujuannya agarklien mampu meningkatkan aktivitas fisiknya, dengan kriteria hasilklien mampu melaksanakan aktifitas ringan dan mampu mempertahankan gerak. Tabel 6. Intervensi dan RasionalIntoleransi Aktivitas No Intervensi Rasional 1) 2) Rencanakan periode istirahat sering pada klien untuk penghematan energi. Ciptakan lingkungan yang tenang tanpa stress. Istirahat yang cukup dapat mengembalikan tenaga klien secara bertahap dan mencegah pengeluaran yang berlebihan. Lingkungan yang tenang dapat memberikan rasa nyaman pada klien. 3) 4) Ubah posisi secara bertahap dan tingkatkan aktivitas sesuai toleransi. Sertakan orang tua dalam meningkatkan kebutuhan istirahat Membantu mobilisasi secara bertahap. Istirahat tidur lebih efektif dengan peran serta orang tua. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000).
  • 40. 25 e. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik. Tujuannya agar kebutuhan nutrisi terpenuhi, dengan kriteria hasilklien dapat mempertahankan/meningkatkan pemasukan nutrisi, berat badan normal/meningkat. Tabel 7. Intervensi dan RasionalResiko Tinggi NutrisiKurangdariKebutuhanTubuh No Intervensi Rasional 1) 2) Identifikasi faktor yang menimbulkan mual, misalnya sputum, dispneu berat. Auskultasi bunyi usus, observasi atau palpasi distensi abdomen. Pilihan intervensi tergantung pada penyebab masalah. Bunyi usus mungkin menurun atau tidak ada bila proses infeksi berat atau memanjang. 3) Berikan makan porsi kecil tapi sering termasuk makanan yang menarik untuk pasien. Tindakan ini dapat meningkatkan masukan meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk kembali. 4) Evaluasi status nutrisi umum, ukur berat badan dasar. Adanya kondisi kronis atau keterbatasan keuangan dapat menimbulkan malnutrisi. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000). f. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru. Tujuannya agarnyeri berkurang sampai hilang, dengan kriteria hasilklien tenang, tidak rewel selama dirawat dirumah sakit, sebelum pulang batuk berkurang sampai hilang. Tabel 8. Intervensi dan Rasional Nyeri Akut No Intervensi Rasional 1) 2) 3) Tentukan karakteristik nyeri misalnya: tajam, konstan. Pantau tanda-tanda vital. Anjurkan pada ibu untuk membantu pasien dalam teknik menekan dada selama episode batuk. Nyeri dada biasanya ada dalam beberapa derajat pada pneumonia dapat timbul komplikasi pneumonia seperti perikarditis dan endokarditis. Perubahan frekuensi jantung atau tekanan darah menunjukkan bahwa pasien mengalami nyeri. Alat untuk mengontrol ketidak nyamanan dada, sementara meningkatkan keefektifan upaya batuk. 4) Kolaborasi untuk memberikan analgesik dan anti tusif sesuai Digunakan untuk menekan batuk non produktif/paroksimal, meningkatkan
  • 41. 26 indikasi. kenyamanan. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000). g. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan oral. Tujuannya agartanda-tanda vital dalam batas normal, dengan kriteria hasilmukosa bibir lembab, turgor kulit baik, TTV stabil. Tabel 9.Intervensi dan Rasional Resiko Tinggi Kekurangan Volume Cairan No Intervensi Rasional 1) 2) 3) 4) 5) Kaji perubahan tanda vital, contoh peningkatan suhu, takikardia, hipotensi. Catat laporan mual/muntah. Tekankan cairan sedikitnya 2500 ml/hari atau sesuai kondisi individual. Beri obat sesuai indikasi, mis. antipiretik, antiemetik. Berikan cairan tambahan IV sesuai keperluan. Peningkatan suhu menigkatakan laju metabolik dan kehilangan cairan melalui evaporasi TD ortostatik berubah dan peningkatan takikardia menunjukkan kekurangan cairan sistemik. Adanya gejala ini menurunkan masukan oral. Pemenuhan kabutuhan dasar cairan, menurunkan resiko dehidrasi. Berguna menurunkan kehilangan cairan. Penggunaan perental dapat memperbaiki/ mencegah kekurangan. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000). h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi. Tujuannya agarorang tua klien dapat mengerti dan memahami tentang masalah penyakit anaknya, dengan kriteria hasilorang tua klien mengatakan mengerti penyakit yang dialami oleh klien. Tabel 10.Intervensi dan RasionalKurang Pengetahuan Orang Tua tentang Masalah Penyakit, Pengobatan dan Perawatan Klien No Intervensi Rasional 1) 2) 3) Diskusikan aspek ketidakmampuan dari penyakit, lamanya penyembuhan, dan harapan kesembuhan. Informasi dalam bentuk tertulis dan verbal. Tekankan perlunya melanjutkan Informasi dapat meningkatkan koping dan membantu menurunkan ansietas. Dapat mempengaruhi kemampuan untuk mengasimilasi informasi atau mengikuti program medik. Penghentian dini antibiotik dapat
  • 42. 27 terapi antibiotik selama periode yang dianjurkan. mengakibatkan iritasi mukosa bronkus. Sumber: (Doenges, Moorhouse & Geissler, 2000). 4. Implementasi Implementasi adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang spesifik. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan mencakup peningkatan kesehatan (Nursalam, 2013). 5. Evaluasi Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan (Asmadi, 2008).Sistem penulisan ini dapat menggunakan system SOAP atau model dokumentasi lainnya. S : Respon subjektif terhadap intervensi yang dilaksanakan. O : Respon Objektif terhadap intervensi yang dilaksanakan. A : Analisa ulang atas data subjektif dan objektif dan untuk menyimpulkan apakah masalah masih tetap atau ada masalah baru atau mungkin terdapat data yang kontradiksi dengan masalah yang ada. P : Perencanaan atau tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respon klien.
  • 43. 28 BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian a. Pengumpulan data 1) Biodata a) Identitas klien Nama :An. V Umur : 5 bulan Jenis kelamin : Perempuan Suku/Bangsa :Sunda/Indonesia Agama : Islam Tanggal Masuk RS :22 Februari 2016 Tanggal Pengkajian :01 Maret 2016 No. Register :0001517168 Diagnosa :Bronchopneumonia Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran b) Identitas penanggung jawab (1) Ayah Nama :Tn. D Jenis kelamin :42 Tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status perkawinan: Kawin
  • 44. 29 Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia Agama : Islam Pendidikan :SMA Pekerjaan :Wirausaha Hub. dengan klien:Ayah klien Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran (2) Ibu Nama :Ny. A Umur :39Tahun Jenis kelamin :Perempuan Status perkawinan: Kawin Suku/ bangsa : Sunda/ Indonesia Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan :IRT Hub. dengan klien:Ibu klien Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran c) Identitas Saudara Kandung Tabel 11. Identitas Saudara Kandung An. V Usia Infant (5 Bulan) No. Nama Umur JK Hubungan Status Kesehatan 1. Nadira 22 tahun Perempuan Kakak kandung Sehat 2. Agung 18 tahun Laki-Laki Kakak kandung Sehat 3. Nadya 15 tahun Perempuan Kakak kandung Sehat 4. Aditya 12 tahun Laki-Laki Kakak kandung Sehat Sumber: Data primer pengkajian An. V Usia Infant (5 Bulan) di Ruang Kenanga I RSUPdr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
  • 45. 30 2) Riwayat Kesehatan a) Riwayat Kesehatan Sekarang (1) Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit Menurut ungkapan orang tua klien, klien mengalami sesak yang berlangsung secara terus menerus sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, yang disertai dengan panas badan pada 5 hari yang lalu, klien juga mengalami penurunan nafsu menyusui. Ibu klien sangatkhawatir dengan keadaan klien yang semakin harikondisi kesehatannya semakin menurun dan pada pukul 13.25 WIBibu klien berinisiatif segera membawa klien ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang lebih lanjut. (2) Keluhan Utama :Sesak napas (3) Riwayat Keluhan Utama Pada saat di lakukan pengkajian tanggal 01 Maret 2016, ibu klien mengatakan anaknya sesak yang disebabkan karena adanya sekret/sputum pada jalan napas. Sesak dirasakan pada daerah dada yang berlangsungsecara terus menerus. Hal yang memperberat saat klien sedang menangis dan berkurang ketika klien beristirahat atau digendong ibunya atau diberikan O2.Keluhan yang
  • 46. 31 menyertai adalah demam yang kadang meningkat dan menurun. b) Riwayat Kesehatan Dahulu (1) Pre Natal Ibu klien mengatakan bahwa melakukan pemeriksaan kehamilannyatidak teratur, mendapatkan imunisasi TT 2× yaitu usia kehamilan 4 bulan dan 5 bulan,selama hamil mengalami kenaikan berat badan 7-9 kg. Ibu klien tidak mengkonsumsi obat-obatan dan merokok, ibu klien juga tidak menderita penyakit infeksi selama hamil. (2) Intra Natal Ibu klien mengatakan saatmelahirkan belum cukup bulan usia kehamilannya masih 7 bulan, persalinan dilakukan di rumahyang ditolong oleh bidan, ibu klien melahirkan secara spontan. (3) Post Natal Saat lahir kondisi anak sehat dengan berat badan 2300 gram (2,3 kg).Keadaan klien setelah 28 hari baik dan tidak ada penyakit yang dikeluhkan, namun setelah klien berusia 1 bulan klien telah di diagnosa ASD (Atrial Septum Ductus).
  • 47. 32 d) Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi, penyakit jantung, TBC, Hepatitis, ISPA, dan gangguan jiwa. G I G II G III Keterangan : = Laki-laki = Perempuan = Meninggal = Umur tidak diketahui = Klien = Tinggal serumah = Garis keturunan G I = Sebagianmasih hidup dan tidak ada yang menderitapenyakitketurunan G II =Orang tua klien tidak menderita sakit G III =Klien sedang menderita penyakit sesak napas. × 60 ? 39 × ? ? × 42 ? ? ×? 1218 5 bln1522 ? Bagan 1. Genogram 3 generasi x ?
  • 48. 33 3) Riwayat Imunisasi Tabel 12. Riwayat Imunisasi anak V Usia Infant (5 Bulan) No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi Setelah Pemberian 1 BCG Tidak diberikan Belum diberikan 2 DPT Tidak diberikan Belum diberikan 3 Polio Tidak diberikan Belum diberikan 4 Hepatitis B Tidak diberikan Belum diberikan 5 Campak Belum diberikan Belum diberikan Sumber: Data Primer PengkajianAn. V di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016 4) Riwayat Tumbuh Kembang a) Pertumbuhan Fisik Anak (1) Berat badan saat lahir 2300 gram (2,3 kg) dan berat badan saat ini 4,6 kg (2) Tinggi badan 58 cm b) Perkembangan Anak (1) Motorik kasar: dalam perkembangan motorik kasar anak belum bisa berjalan karena klien masih berumur 5 bulan (2) Motorik halus: anak belum mengerti dan belum bisa mengikuti perintah karena klien masih berumur 5 bulan. (3) Sosialisasi: klien belum bisa berinteraksi dengan orang yang ada disekelilingnya. (4) Bahasa: ibu klien mengatakan anaknya belum bisa berbicara karena klien masih berumur 5 bulan. (5) Kognitif: ibu klien mengatakan bahwa klien belum bisa mengenal dirinya.
  • 49. 34 5) Riwayat Nutrisi a) Pemberian ASI pertama kali sejak klien lahir, waktu pemberian yaitu setiap kali klien menangis, cara pemberian dengan cara menetek. b) Pemberian susu formula tambahan sejak klien dirawat di rumah sakit. c) Pemberian makanan tambahan belum diberikan karena klien masih berumur 5 bulan. 6) Riwayat Psikososial Ibu klien mengatakan tahu tentang penyakit yang di alami oleh klien, ibu klien selalu berharap agar anaknya cepat sembuh dan segera pulang ke rumah.Hubungan ibu klien dengan suami baik, bila ada masalah selalu dibicarakan bersama-sama.Hubungan ibu kliendengan petugas kesehatan baik, terbukti ibu klien mau menuruti anjuran yang diberikan dan dapat melakukan kerja sama dalam melakukan tindakan. 7) Riwayat Spiritual Klien dilahirkan dalam keluarga beragama islam. Orang tua klien selalu berdoa demi kesembuhan anaknya dan berharap segera cepat pulang ke rumah agar dapat berkumpul kembali bersama keluarga.
  • 50. 35 8) Reaksi Hospitalisasi Ibu klien mengatakan bahwa membawa anaknya di rumah sakit karena mengalami sesak nafas yang berlangsung terus menerus yang disertai dengan demam dan muntah.Ibu klien juga nampak selalumendampingi anaknya dirumah sakit. 9) Pola Aktifitas Sehari-hari Tabel 13. Pola Aktivitas Sehari-hari Anak V Usia Infant 5 (Bulan) No Jenis kegiatan Sebelum MRS Selama MRS 1. Nutrisi a. Minum (1) Jenis (2) Frekuensi (3) Porsi (4) Keluhan ASI ketika anak menangis Tidak menentu Tidak ada Susu formula ketika anak menangis 120cctiap 2 jam hanya 35 cc yang dihabiskan Sesak nafas 2. Eliminasi a. BAB 1) Frekuensi 2) Konsistensi 3) Bau 4) Warna 5) Keluhan b. BAK 1) Frekuensi 2) Bau 3) Warna 4) Keluhan 1-3× sehari Encer Khas Kuning 4-6× sehari Amoniak Kuning Tidak ada 1-3× sehari Encer Khas Kuning 4-7× sehari Amoniak Kuning Tidak ada 3. Istrahat dan tidur a. Tidur siang b. Tidur malam c. Keluhan 12.30 – 15.00 19.00 – 05.00 Tidak ada 11.30 – 14.30 19.30 – 04.35 Sesak, klien juga mendengkur saat tidur 4. Personal Higiene a. Mandi b. Keramas c. Sikat gigi d. Potong kuku e. Ganti pakaian 2 kali sehari Setiap kali mandi Belum dilakukan ketika kuku mulai panjang Setiap kali selesai mandi Selama di rumah sakit klien mandi di pagi hari saja dengan cara di lap basah menggunakan waslap Sumber: Data Primer Hasil Pengkajian An. V di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
  • 51. 36 5 + 9 2 10) Pemeriksaan Fisik a) Keadaan Umum : Lemah b) Kesadaran :Composmentis, GCS: 15 (E4 V5 M6) c) Tanda-Tanda Vital :N :120 ×/menit S :38,4 o C P :64 ×/menit d) Antropometri (1) Tinggi badan :58 cm (2) Berat badan :4,6 kg (3) Lingkar kepala :36 cm (4) Lingkar dada :53 cm (5) Lingkar perut :54 cm (6) Lingkar lengan :11 cm (7) BBI : =7 kg e) Sistem Pernapasan Bentuk dada simetris kiri dan kanan, bentuk hidung simetris, tidak ada sianosis pada hidung, ada sekret pada jalan napas, tidak ada epistaksis, pola napas cepat dan dangkal dengan frekuensi 64 ×/menit, ada pernapasan cuping hidung, retraksi dinding dada saat bernapas, nampak penggunaan otot bantu pernapasan, klien belum bisa membedakan bau,nampak terpasang O2 1 L/menit, bunyi napasbronkovesikuler, auskultasi terdengar suara napas tambahan (wheezing), tidak
  • 52. 37 ada massa, klien nampak menangis saat ada tekanan pada daerah dada, perkusi dada hipersonor. f) Sistem Kardiovaskuler Konjungtiva merah muda, Hb: 10.7 g/dL, tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada pembesaran arteri karotis, CRT ≤ 2 detik,bunyi jantung I dan II terdengar jelas danterdapat bunyi jantung tambahan (mur-mur), nadi 120×/menit, terdapat adanya pembesaran jantung. g) Sistem Pencernaan Bibir nampak lembab dan tidak sianosis,gigi belum tumbuh, tidak ada stomatitis, tidak ada peradangan pada tonsil, bentuk perut datar, tidak teraba adanya lesi, perkusiabdomen terdengar suara timpani, peristaltik usus 8×/menit, tidak ada pembesaran hati dan limpa. h) Sistem Indra (a) Mata: simetris kiri dan kanan, pupil isokor +/+, kongjungtiva merah mudah, tidak ada edema palbebra, sklera tidak ikterus, TIO teraba lunak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada tanda-tanda peradangan. (b) Hidung: bentuk simetris, terdapat pernapasan cuping hidung, terdapat secret, klien belum dapat membedakan bau-bauan, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masa atau benjolan.
  • 53. 38 (c) Telinga: simetris kiri dan kanan, aurikula nampak bersih, tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada nyeri tekan pada artikula,tidak menggunakan alat bantu pendengaran. (d) Lidah: klien belum dapat membedakan rasa manis, pahit, asin dan asam. (e) Kulit: klien belum dapat membedakan sensasi panas, dingin, tajam dan kasar. i) SistemEndokrin Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan parathyroiddan tidak ada nyeri tekan pada kelenjar thyroid dan parathyroid. j) Sitem Perkemihan Tidak ada edema palpebra, klien nampak memakai popok sebagai tempat penampungan urine, tidak ada distensi kandung kemih. k) Sistem Reproduksi Tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan pada genetalia dan tidak ada kelainan pada sistem reproduksi. l) Sistem Imun Pada saat pengkajian terjadi penurunan daya tahan tubuh selama sakit yang ditandai dengan klien mengalami kelemahan fisik serta suhu tubuh yang kadang meningkat dan menurun.
  • 54. 39 m)Sistem Neurologi Ubun-ubun nampak datar, klien tidak mengalami kejang. n) Sistem Muskuloskeletal Tidak ada keterbatasan gerak pada persendiaan, tidak ada kifosis, lordosis, ataupun skoliosis. (1) Ekstremitas Atas Bentuk simetris kiri dan kanan, klien dapat menggerakkan kedua tangannya, rangsangan raba ada,terpasang IVFD (mikro) W5 4cc/menit ditangan kanan, kekuatan otot 5 5 tidak terdapat edema. (2) Ekstremitas Bawah Bentuk simetris kiri dan kanan, kekuatan otot 5 5 tidak terdapat edema. o) Sistem Integumen Warna rambut hitam, penyebaran merata, rambut nampak bersih dan tidak mudah rontok, warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, kuku nampak pendek dan bersih, CRT ≤ 2 detik, tidak ada pembengkakan pada kulit, turgor kulit baik dan tidak lengket, akral teraba panas dengan suhu 38,4 o C.
  • 55. 40 11) Data Penunjang a) Pemeriksaan laboratorium Tabel14. Pemeriksaan Laboratorium Anak V Usia Infant (5 Bulan) Tanggal 29 Februari 2016 No Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan 1. Hematologi Hemoglobin Hematokrit Eritrosit Lekosit Trombosit 10,7 31 13,71 8.300 288.000 9,5-13,5 29-41 3,65-5,22 6.000-17.500 150000-450000 g/dL % Juta/uL /mm3 /mm3 2. Index Eritrosit MCV MCH MCHC 81,1 28,8 34,3 74-108 25-35 30-36 Fl pg % 3. Hitung Jenis Lekosit Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit 0 0 0 40 49 11 0,1-1 1.6 3-5 17-49 67-77 2-10 % % % % % % 4. Kimia klinik CRP Kuantitatif 0,2 < 5 mg/L Sumber:HasilLaboratoriumAn.Vdi RuangKenangaIRumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016 b) Pemeriksaan Foto Thorak Klinis : Bronchopneumonia (1) Cor membesar ke lateral kiri dengan apeks membulat diatas difragma pinggang jantung menonjol (CTR : 57,5 %) (2) Sinus dan diafragma normal (3) Pulmo : (a) Hili normal (b) Corakan bronkhovaskuler normal
  • 56. 41 (c) Tampak perbercakan dilapang atas-bawah paru kanan dan lapang atas-tengah paru kiri (d) Kranialisasi ( – ) Kesan : (1) Bronchopneumonia bilateral (2) Kardiomegali (CDH ?) 12) Pengobatan dan Perawatan a) Ampisilin 4x200 mg /IV (1gr) b) Gentamicin 1x30 mg /IV (80mg) c) Paracetamol syr1 /3 cth tiap 6-8 jam d) Multivitamin syr 1×1cth e) Asam folat tab 1×1mg f) O21 liter /menit g) Nebulizer dengan NaCl 0,9 % (5 cc) 3×1 diberikan tiap 8 jam b. Klasifikasi Data 1) Data Subyektif a) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas b) Ibu klien mengatakan anaknya mendengkur saat tidur c) Ibu klien mengatakan anaknyademam d) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan menurun e) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena sesak
  • 57. 42 5 + 9 2 2) Data Objektif a) Keadaan umum lemah b) Klien nampak sesak c) Adanya sekret pada jalan napas d) Nampak pernapasan cuping hidung e) Pola napas cepat dan dangkal f) Auskultasi terdengar bunyi wheezing g) Frekuensi pernapasan 64 ×/menit h) Hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral i) Akral teraba panas j) Suhu tubuh38,4O C k) Terpasang oksigen nasal kanul 1 liter/ menit l) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya 35 cc m) TB = 58 cm, BB = 4,6 kg, BBI : = 7 kg c. Analisa data Tabel 15. Analisa Data Anak V Usia Infant (5 Bulan) No Symptom Etiologi Problem 1. a. DS: 1) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas 2) Ibu klien mengatakan anaknya mendengkur saat tidur b.DO : 1) Klien nampak sesak 2) Adanya sekret pada jalan napas 3) Nampak pernapasan cuping hidung 4) Pola napas cepat dan dangkal Invasi kuman kesaluran pernapasan ↓ Terjadi reaksi peradangan bronchiolus dan bronchus ↓ Terjadi lesi pada bagian paru ↓ Kerusakan jaringan paru meluas dan mengalami nekrosis ↓ Produksi sputum meningkat pada jalan napas Ketidak efektifan bersihan jalan napas
  • 58. 43 5 + 9 2 5 + 9 2 5 + 9 2 5 + 9 2 5 + 9 2 5 + 9 2 Lanjutan Tabel 15. No Symptom Etiologi Problem 5) Auskultasi terdengar bunyi wheezing 6) Frekuensi pernapasan 64×/menit 7) Terpasang oksigen nasal kanul 1 liter/ menit. 8) Hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral ↓ Sekret terakumulasi pada jalan napas ↓ Bersihan jalan napas tidak efektif 2. a. DS : 1) Ibu klien mengatakan anaknya demam 2) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan menurun b.DO : 1) Keadaan umum lemah 2) Akral teraba panas 3) Suhu tubuh 38,4 O C Masuknya kuman dalam tubuh (saluran pernafasan)  Kuman berkembangbiak dengan mengeluarkan toksin  Reaksi peradangan  Sel memproduksi endogenous pirogen/interleukin  Peningkatan produksi prostaglandin  Merangsang thermoregulator di hypothalamus  Demam (Hipertermia) Hipertermia 3. a. DS : 1) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena sesak b.DO : 1) Keadaan umum lemah 2) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya 35 cc 3) BB : 4,6 kg 4) TB : 56 cm 5) BBI : = 7 kg Masuknya bakteri/virus kejaringan paru-paru ↓ Peradangan pada dinding bronchus dan alveolus ↓ Tidak adekuatnya perfusi O2 ke jaringan ↓ Meningkatnya jumlah makrofag dalam alveoli ↓ Peningkatan proses metabolisme tubuh ↓ Penurunan nafsu menyusui ↓ Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Sumber: Hasil Analisa Data An. V diRuangKenangaI RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung Maret 2016
  • 59. 44 2. Diagnosa keperawatan a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanyapenumpukan sekret ditandai dengan: DS : 1) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas 2) Ibu klien mengatakan anaknya mendengkur saat tidur DO : 1) Keadaan umum lemah 2) Klien nampak sesak 3) Adanya sekret pada jalan napas 4) Nampak pernapasan cuping hidung 5) Pola napas cepat dan dangkal 6) Frekuensi pernapasan 64 ×/menit 7) Auskultasi terdengar bunyi wheezing 8) Terpasang oksigen nasal kanul 1 liter/menit 9) Hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral b. Hipertermiaberhubungan dengan proses inflamasi bronkhus ditandai dengan: DS : 1) Ibu klien mengatakan anaknya demam 2) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan menurun
  • 60. 45 5 + 9 2 DO: 1) Keadaan umum nampak lemah 2) Akral teraba panas 3) Suhu tubuh 38,4 O C c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu menyusui yang ditandai dengan: DS : 1) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena sesak DO : 1) Keadaan umum lemah 2) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya 35 cc 3) BB : 4,6 kg,TB : 58 cm 4) BBI : = 7 kg
  • 61. 46 3. Intervensi Keperawatan Nama : An. V Tanggal Masuk : 22 Februari 2016 Umur : 5 Bulan Tanggal Pengkajian : 01 Maret 2016 Jenis kelamin : Perempuan No. Register : 0001517168 Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran, Bandung Jawa Barat Diagnosa Medis : Bronchopneumonia Tabel 16. Intervensi Keperawatan No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Intervensi Rasional 1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya penumpukan sekret yang berlebih ditandai dengan: a. Data Subjektif : 1) Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas 2) Ibu klien mengatakan klien mendengkur ketika tidur b. Data Objektif : 1) Keadaan umum lemah 2) Klien nampak sesak 3) Adanya sekret pada jalan napas 4) Nampak pernapasan cuping hidung 5) Pola napas cepat dan dangkal 6) Hasil RO: kesan Bronchopneumonia bilateral 7) Auskultasi terdengar bunyi wheezing 8) Frekuensi pernapasan 64×/menit 9) Terpasang oksigen nasal kanul 1L/menit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari bersihan jalan napas efektif dengan kriteria: 1. Orang tua klien mengungkapkan anaknya tidak sesak 2. Pernapasan normal(30-60 ×/menit) 3. Tidak ada sekret dijalan napas 4. Auskultasi bunyi napas normal (vesikuler). 5. Klien tidak lagi menggunakan alat bantu pernapasan. 1. Kaji frekuensi dan kedalaman pernapasan. 2. Auskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles, mengi. 3. Berikan posisi yang nyaman untuk klien. 4. Berikan O2 sesuai indikasi. 5. Kolaborasi pemberian nebulizerdan antibiotik sesuai indikasi. 1. Sebagai indikator adanya gangguan nafas dan indikator dalam tindakan selanjutnya. 2. Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan. Bunyi napas bronkhial (normal pada bronkhus) dapat juga pada area konsolidasi. 3. Berkurangnya tekanan diafragma ke atas sehingga ekspresi paru maksimal sehingga klien dapat bernafas dengan leluasa. 4. Memenuhi kebutuhan oksigen. 5. Pemberian obat-obatan sesuai indikasi membantu meringan- kan sesak napas.
  • 62. 47 5 + 9 2 Lanjutan Tabel 16. No Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan Intervensi Rasional 2. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus ditandai dengan: a. Data Subjektif: 1) Ibu klien mengatakan anaknya demam. 2) Ibu klien mengatakan demam anaknya kadang meningkat dan menurun. b. Data Objektif: 1) Keadaan umum nampak lemah 2) Akral teraba panas 3) Suhu tubuh 38,4 O C Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari suhu tubuh dalam batas normal dengan kriteria: 1. Klien bebas dari demam. 2. Suhu tubuh 36,5- 37,5 0 C. 3. Nadi 100-160×/ menit 1. Observasi tanda-tanda vital 2. Berikan kompres hangat pada klien 3. Anjurkan pada ibu klien untuk memakaikan klien pakaian yang tipis dan menyerap keringat 4. Berikan antipiretik sesuai program dokter. 1. Tanda vital merupakan indikator dalam mengetahui keadaan umum klien. 2. Menyebabkan vasodilatasi pada kapiler sehingga memudahkan evaporasi panas. 3. Agar klien tetap merasa nyaman. 4. Antipiretikdapatmerangasang hypothalamus untuk menurunkan suhu tubuh. 3. Perubahannutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu menyusui yang ditandai dengan: a. Data Subjektif : 1) Ibu klien mengatakan anaknya susah minum susu karena sesak. b. Data Objektif : 1) Keadaan umum lemah 2) Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya 35 cc 3) BB : 4,6 kg 4) TB : 58 cm 5) BBI : =7 kg Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria : 1. Keadaan umum baik 2. BB meningkat 0,2 ons/ minggu 3. Keluarga mengatakan nafsu makan anaknya meningkat. 1. Kaji keluhan kurang nafsu makan yang dialami oleh klien. 2. Timbang berat badan tiap hari. 3. Anjurkankepada ibu klien untuk memberi minum sedikit tapi sering. 4. Berikan HE tentang pentingnya ASI Eksklusif kepada ibu. 5. Berikan multivitamin sesuai program dokter 1. Mengetahui tingkat kebutuhan nutrisi klien sehingga dirumuskan intervensi keperawatan yang tepat. 2. BB merupakan indikator kasar status nutrisi klien. 3. Untuk mencegah pengosongan lambung sehingga proses absorpsi berjalan terus. 4. Pilihan intervensi tergantung pada penyebab maasalah. 5. Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi yang kurang.
  • 63. 48 4. Implementasi dan Evaluasi Nama : An. V Tanggal Masuk : 22 Februari 2016 Umur : 5 Bulan Tanggal Pengkajian : 01 Maret 2016 Jenis kelamin : Perempuan No. Register : 0001517168 Alamat : Jl. Cinta Kasih, Banjaran, Bandung Jawa Barat Diagnosa Medis : Bronchopneumonia Tabel 17. Implementasi dan Evaluasi No DX Hari / Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi 1. Selasa, 01 Maret 2016 08.20 08.25 08.35 08.40 1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan. Hasil : Klien sesak, nampak retraksi dinding dada, pernapasan anak 64 ×/menit. 2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles, mengi. Hasil : Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara napas bronkhovesikuler, perkusi bunyi hipersonor. 3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien. Hasil : Klien merasa nyaman dan tidak rewel ketika sedang digendong ibunya. 4. MemberikanO2 sesuai indikasi yaitu memberikan oksigen 1 liter/ menit. Hasil : Sesak anak nampak berkurang. 14.00 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak O : 1. Keadaan umum lemah 2. Anak masih nampak sesak 3. Masih terdapat sekret pada jalan napas 4. Nampak retraksi dinding dada 5. Terpasang oksigen 1 liter/menit 6. Pernapasan 64 ×/menit 7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing A :Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan inrervensi 1, 2, 3, 4 dan 5 1. Kaji frekuensi dan kedalaman pernapasan. 2. Berikan posisi yang nyaman untuk klien. 3. Auskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles, mengi.
  • 64. 49 Lanjutan Tabel 17. No DX Hari / Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi 09.00 5. Mengkolaborasipemberian nebulizer dan antibiotik sesuai indikasi. Hasil : Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc) Ampisilin 200mg/IV (1 cc) Gentamicin 30mg/IV (1,5 cc) 4. Berikan O2 sesuai indikasi. 5. Kolaborasi pemberian obat anti bronkhodilator dan antibiotik sesuai indikasi. 2. Selasa, 01 Maret 2016 08.20 10.05 10.10 10.25 1. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : N : 120 ×/menit S : 38,4 o C P : 64 ×/menit 2. Memberikan kompres hangat pada klien. Hasil : Panas tubuh belum menurun 3. Menganjurkan pada ibu klien untuk memakaikan klien pakaian yang tipis dan menyerap keringat Hasil : Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikuti saran dari perawat 4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter. Hasil : Paracetamol sirup 1 /3 cth 14.00 S : Ibu klien mengatakan panas anaknya sudah mulai turun O : 1. Klien nampak lemah 2. Akral teraba panas 3. Suhu tubuh 38,40 C A :Tujuan belum tercapai P :Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4 1. Observasi tanda-tanda vital 2. Berikan kompres hangat pada klien 3. Anjurkan pada ibu klien untuk memakaikan klien pakaian yang tipis dan menyerap keringat 4. Berikan antipiretik sesuai program dokter
  • 65. 50 Lanjutan Tabel 17. No DX Hari / Tanggal Jam Implementasi Jam Evaluasi 3. Selasa, 01 Maret 2016 09.10 09.15 10.25 10.35 11.00 1. Mengkajikeluhan kurang nafsu makan yang dialami oleh klien. Hasil : Klien nampak susah minum susu karena sesak 2. Menimbang berat badan anak. Hasil : Berat badan 4,6 kg 3. Menganjurkankepada ibu klien untuk memberi minum dalam porsi sedikit tapi sering. Hasil : Ibu klien nampak memberikan klien susu formula sebanyak 120 cc tiap 2 jam 4. Memberikan HE tentang pentingnya ASI Eksklusif kepada ibu. Hasil : Ibu klien cukup memahami pentingnya ASI Eksklusif 5. Memberikan multivitamin sesuai program dokter Hasil : Multivitamin 1cth Asam folat 1mg 14.00 S : Ibu klien mengatakan nafsu makan anaknya masih kurang O : 1. Klien masih nampak lemah 2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak120 cc dihabiskan hanya 35 cc 3. BB masih 4,6 kg A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan inrervensi 1, 2, 3 dan 5 1. Kaji keluhan kurang nafsu makan yang dialami oleh klien. 2. Timbang berat badan anak. 3. Anjurkan kepada ibu klien untuk memberi minum dalam porsi sedikit tapi sering. 5. Berikan multivitamin sesuai program dokter.
  • 66. 51 5. Catatan Perkembangan Tabel 18. Catatan Perkembangan No No Dx Hari/ Tanggal Jam Catatan Perkembangan 1. I Rabu, 02 Maret 2016 08.00 08.15 08.20 08.30 08.35 08.40 13.00 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak O : 1. Keadaan umum lemah 2. Anak masih nampak sesak 3. Masih terdapat sekret pada jalan napas 4. Nampak retraksi dinding dada 5. Terpasang oksigen 1 liter/menit 6. Pernapasan 64 ×/menit 7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5 I : 1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan. Hasil : Klien sesak, nampak retraksi dinding dada, pernapasan anak 64 ×/menit. 2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles, mengi. Hasil : Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara napas bronkhovesikuler, perkusi bunyi resonan. 3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien. Hasil : Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketika sedang digendong ibunya. 4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitu memberikan oksigen 1 liter/ menit. Hasil : Sesak anak nampak berkurang. 5. Mengkolaborasikan pemberian obat bronkhodilator dan antibiotik sesuai indikasi. Hasil : Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc) Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc) Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc) E : Masalah belum teratasi 2. II Rabu, 02 Maret 2016 08.50 S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya belum turun O : 1. Klien masih nampak lemah 2. Akral teraba panas 3. Suhu tubuh 38,4 0 C A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
  • 67. 52 Lanjutan Tabel 18. No No Dx Hari/ Tanggal Jam Catatan Perkembangan 09.00 09.25 09.30 09.35 13.00 I : 1. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : N : 120 ×/menit S : 38,4 o C P : 64 ×/menit 2. Memberikan kompres hangat pada klien. Hasil : Panas tubuh belum menurun 3. Menganjurkan pada ibu klien untuk memakaikan klien pakaian yang tipis dan menyerap keringat Hasil : Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikuti saran dari perawat 4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter. Hasil : Paracetamol sirup 1 /3 cth E : Masalah belum teratasi 3. III Rabu, 02 Maret 2016 09.40 09.45 09.50 10.00 10.05 13.00 S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknya masih kurang O : 1. Klien masih nampak lemah 2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc yang dihabiskan hanya 35 cc. 3. BB masih 4,6 kg A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5 I : 1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yang dialami oleh klien. Hasil : Klien nampak susah minum susu karena sesak 2. Menimbang berat badan anak. Hasil : Berat badan 4,6 kg 3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberi minum dalam porsi sedikit tapi sering. Hasil : Ibu klien nampak memberikan klien susu formula sebanyak 120 cc tiap 2 jam 5. Memberikan multivitamin sesuai program dokter. Hasil : Multivitamin 1cth Asam folat 1mg E : Masalah belum teratasi
  • 68. 53 Lanjutan Tabel 18. No No Dx Hari/ Tanggal Jam Catatan Perkembangan 4. I Kamis, 03 Maret 2016 08.00 08.10 08.20 08.28 08.32 08.35 14.00 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak O : 1. Keadaan umum lemah 2. Anak masih nampak sesak 3. Masih terdapat sekret pada jalan napas 4. Nampak retraksi dinding dada 5. Terpasang oksigen 1 liter/menit 6. Pernapasan 64 ×/menit 7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5 I : 1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan. Hasil : Klien sesak, nampak retraksi dinding dada, pernapasan anak 64 ×/menit. 2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles, mengi. Hasil : Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara napas bronkhovesikuler, perkusi bunyi resonan. 3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien. Hasil : Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketika sedang digendong ibunya. 4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitu memberikan oksigen 1 liter/ menit. Hasil : Sesak anak nampak berkurang. 5. Kolaborasikan pemberian obat bronkhodilator dan antibiotik sesuai indikasi. Hasil : Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc) Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc) Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc) E : Masalah belum teratasi 5. II Kamis, 03 Maret 2016 08.40 S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya belum turun O : 1. Klien masih nampak lemah 2. Akral teraba panas 3. Suhu tubuh 37,8 0 C A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4
  • 69. 54 Lanjutan Tabel 18. No No Dx Hari/ Tanggal Jam Catatan Perkembangan 09.00 09.15 09.20 09.27 12.00 I : 1. Mengobservasi tanda-tanda vital Hasil : N : 100 ×/menit S : 37,8 o C P : 64 ×/menit 2. Memberikan kompres hangat pada klien. Hasil : Panas tubuh belum menurun 3. Menganjurkan pada ibu klien untuk memakaikan klien pakaian yang tipis dan menyerap keringat Hasil : Ibu klien cukup kooperatif dan selalu mengikuti saran dari perawat 4. Memberikan antipiretik sesuai program dokter. Hasil : Paracetamol sirup 1 /3 cth E : Masalah belum teratasi 6. III Kamis 03 Maret 2016 09.35 09.40 09.50 10.00 10.10 12.00 S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknya masih kurang O : 1. Klien masih nampak lemah 2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya 35 cc. 3. BB masih 4,6 kg A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5 I : 1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yang dialami oleh klien. Hasil : Klien nampak susah minum susu karena sesak 2. Menimbang berat badan anak. Hasil : Berat badan 4,6 kg 3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberi minum dalam porsi sedikit tapi sering. Hasil : Ibu klien nampak memberikan klien susu formula sebanyak 120 cc tiap 2 jam 5. Memberikan multivitamin sesuai program dokter. Hasil : Multivitamin 1cth Asam folat 1mg E : Masalah belum teratasi
  • 70. 55 Lanjutan Tabel 18. No No Dx Hari/ Tanggal Jam Catatan Perkembangan 7. I Jumat, 04 Maret 2016 08.00 08.10 08.25 08.30 08.35 08.40 14.00 S : Ibu klien mengatakan anaknya masih sesak O : 1. Keadaan umum lemah 2. Anak masih nampak sesak 3. Masih terdapat sekret pada jalan napas 4. Nampak retraksi dinding dada 5. Terpasang oksigen 1 liter/menit 6. Pernapasan 64 ×/menit 7. Auskultasi terdengar bunyi wheezing A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, 4 dan 5 I : 1. Mengkaji frekuensi dan kedalaman pernapasan. Hasil : Klien sesak, nampak retraksi dinding dada, pernapasan anak 64 ×/menit. 2. Mengauskultasi area paru, catat area penurunan/ tidak ada aliran darah dan bunyi napas adventus misal krekles, mengi. Hasil : Auskultasi terdengar bunyi wheezing, suara napas bronkhovesikuler, perkusi bunyi resonan. 3. Memberikan posisi yang nyaman untuk klien. Hasil : Klien merasa nyaman dan tidak rewal ketika sedang digendong ibunya. 4. Memberikan O2 sesuai indikasi yaitu memberikan oksigen 1 liter/ menit. Hasil : Sesak anak nampak berkurang. 5. Kolaborasikan pemberian obat bronkhodilator dan antibiotik sesuai indikasi. Hasil : Nebu dengan NaCl 0,9 % (5 cc) Ampisilin 200 mg/ IV (1 cc) Gentamicin 30 mg/ IV (1,5 cc) E : Masalah belum teratasi 8. II Jumat, 04 Maret 2016 08.10 14.00 S : Ibu klien mengatakan panas badan anaknya sudah mulai turun O : 1. Klien masih nampak lemah 2. Akral teraba panas 3. Suhu tubuh 37,1 0 C A : Tujuan telah tercapai P : Pertahankan ntervensi E : Masalah telah teratasi
  • 71. 56 Lanjutan Tabel 18. No No Dx Hari/ Tanggal Jam Catatan Perkembangan 9. III Jumat, 04 Maret 2016 08.30 08.40 08.50 09.00 09.30 12.00 S : Ibu klien mengatakan nafsu menyusui anaknya masih kurang O : 1. Klien masih nampak lemah 2. Susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc dihabiskan hanya 80 cc. 3. BB masih 4,6 kg A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 5 I : 1. Mengkaji keluhan kurang nafsu makan yang dialami oleh klien. Hasil : Klien nampak susah minum susu karena sesak 2. Menimbang berat badan anak. Hasil : Berat badan 4,6 kg 3. Menganjurkan kepada ibu klien untuk memberi minum dalam porsi sedikit tapi sering. Hasil : Ibu klien nampak memberikan klien susu formula sebanyak 120 cc tiap 2 jam 5. Memberikan multivitamin sesuai program dokter. Hasil : Multivitamin 1cth Asam folat 1mg E : Masalah belum teratasi B. PEMBAHASAN Selama melaksanakan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan catatan perkembangan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yang dilaksanakan mulai tanggal 01 Maret sampai dengan 04 Maret 2016, penulis mendapatkan kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan praktek dilapangan selama
  • 72. 57 melaksanakan asuhan keperawatan. Selain itu, penulis juga menemukan faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam melaksanakan asuhan keperawatan di lapangan. Adapun uraian secara lengkap pembahasan dari pelaksanaan asuhan keperawatan di lapangan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia dengan tinjauan teori asuhan keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia, dapat disimak dalam penjelasan di bawah ini: 1. Pengkajian Tahap pengkajian adalah tahap awal darip proses keperawatan dengan tujuan memperoleh data-data untuk menentukan masalah keperawatan yang tepat. Dalam pengkajian penulis melaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan dalam pengkajian yaitu pengumpulan data yang terdiri dari data subyektif dan data obyektif, klasifikasi data dan analisa data. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik secara head to toe dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yang diaplikasikan secara persistem dan studi dokumentasi dengan melihat status klien di ruangan. Selama tahap ini, penulis tidak mendapatkan hambatan yang cukup berarti karena klien cukup kooperatif dan dapat diajak kerja sama dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Hanya masalah waktu yang terlalu pendek yang menjadi hambatan penulis saat pengkajian.
  • 73. 58 Berdasarkan tinjauan teoritis pada data yang bisa ditemukan pada klien usia infant dengan Bronchopneumonia yaitu sesak napas, bunyi wheezing saat auskultasi, adanya retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidung, biasanya ditemukan sianosis akibat kurangnya suplai oksigen ke jaringan, frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali permenit, nafsu menyusui menurun, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, konjungtiva biasanya tampak pucat akibat intake nutrisi yang tidak adekuat, nampak pucat akibat kekurangan oksigen. Setelah dilakukan pengkajian pada Anak V Usia Infant ditemukan data sebagai berikut: keadaan umum lemah, klien nampak sesak, ada pernapasan cuping hidung, ada sekret pada jalan napas, ada retraksi dinding dada, pola nafas cepat dan dangkal, pernapasan 64 ×/menit, suara napas bronchovesikuler, auskultasi terdengar bunyi weheezing, terpasang oksigen 1 L/menit, hasil foto thoraks: kesan Bronchopneumonia bilateral, akral teraba panas dengan suhu 38,4 O C, susu yang diberikan tiap 2 jam sebanyak 120 cc yang dihabiskan hanya 35 cc, berat badan 4,6 kg. Adanya kesenjangan ini dapat disebabkan karena setiap manusia dalam memberikan respon baik bio, psiko, sosial, spritual dan kultural terhadap stimulus berbeda-beda sehingga gejala dan karakteristik berbeda pula. 2. Diagnosa Keperawatan Pada tinjauan teori, terdapat 8 (delapan) diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien Bronchopneumonia adalah sebagai berikut:
  • 74. 59 a. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan pruduksi sputum. b. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler (efek inflamasi). c. Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan sekunder (adanya infeksi, penekanan imun) penyakit kronis, malnutrisi. d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran oksigen. e. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi parenkim paru. f. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder. g. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan penurunan masukan oral. h. Kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan perawatan klien berhubungan dengan kurang informasi. Sedangkan pada saat dilakukan pengkajian pada Anak V ditemukan data dengan diagnosa keperawatan sebagai berikut: a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya penumpukan sekret. b. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus. c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu menyusui.
  • 75. 60 Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ada di teori dengan diagnosa keperawatan pada kasus, terjadi adanya kesenjangan yaitu tidak semua diagnosa teori ada pada kasus seperti kerusakan pertukaran gas, resiko tinggi terhadap infeksi, intoleransi aktivitas, nyeri akut, kekurangan volume cairan, kurang pengetahuan orang tua tentang masalah penyakit, pengobatan dan perawatan klien dan diagnosa keperawatan yang muncul di kasus tidak ada pada teori yaitu hipertermia. Kesenjangan ini dapat disebabkan beberapa hal antara lain pada studi kasus tidak ditemukan tanda dan gejala yang menunjang untuk mengangkat masalah keperawatan tersebut dan masalah keperawatan diangkat sesuai dengan kondisi klien. 3. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini penulis bersama keluarga klien menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan masalah yang muncul, perencanaan ini disesuaikan dengan kemampuan, situasi dan kondisi serta sarana dan prasarana yang ada di ruangan. Penyusunan rencana tindakan untuk diagnosa keperawatan yang ada di teori dan ditemukan di kasus, tidak didapatkan kesenjangan karena dalam menulis perencanaan penulis selalu berpatokan pada teori. Sedangkan diagnosa yang ada di kasus tetapi tidak ada di teori, maka penyusunan rencana tindakan sesuai dengan masalah dan kebutuhan klien. Hal-hal yang mendukung dalam penyusunan perencanaan yaitu adanya kerjasama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga
  • 76. 61 memudahkan dalam penyusunan rencana tindakan keperawatan serta dukungan dan bimbingan dari perawat yang ada di ruangan membuat perencanaan bersama berdasarkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. 4. Implementasi Tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan tanpa mengabaikan kondisi klien saat itu yang merupakan suatu pendukung dalam tahap pelaksanaan ini adalah adanya kerja sama yang baik antara penulis, klien dan orang tua klien sehingga memudahkan dalam setiap tindakan. Selain itu, adanya dukungan serta bimbingan dari perawat pembimbing. Adapun tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada antara lain: a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya penumpukan sekret, semua perencanaan yang ada dilaksanakan dan diimplementasikan karena disesuaikan dengan kondisi klien. b. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus, semua perencanaan yang ada dilaksanakan dan diimplementasikan karena disesuaikan dengan kondisi klien. c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu menyusui, semua perencanaan yang ada dilaksanakan dan diimplementasikan karena disesuaikan dengan kondisi klien.
  • 77. 62 5. Evaluasi Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dimana untuk menilai suatu keberhasilan pelaksanaan keperawatan dengan mengacu pada tercapainya tujuan yang ditetapkan. Adapun evaluasi dari asuhan keperawatan yang dilakukan pada Anak V usia infant yang direncanakan selama 3 hari, yang dimulai pada tanggal 01 Maret sampai dengan 04 Maret 2016, maka seluruh tujuan yang telah ditetapkan diharapkan dapat tercapai. Dalam studi kasus ini terdapat tiga diagnosa yang terdiri dari tiga diagnosa aktual, yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas, hipertermia dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Diantara tiga diagnosa tersebut, satu diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia dan dua diagnosa yang belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, namun sudah ada kemajuan. Hal ini terjadi karena beberapa masalah keperawatan membutuhkan waktu yang berbeda-beda dalam proses penyembuhan.
  • 78. 63 BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Setelah penulis melaksanakan studi kasus melalui pendekatan proses Asuhan Keperawatan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia di Ruang Kenanga I Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung mulai tanggal 01 sampai dengan 04 Maret 2016 dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Dalam pengkajian Anak V Usia Infant dikaji secara komprehensif yang meliputi aspek bio, psiko, sosial dan spritual untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat. 2. Adapun diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Anak V Usia Infant (5 bulan) dengan Bronchopneumonia, yaitu: ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan adanya penumpukan sekret, hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi bronkhus, perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang nafsu menyusui. 3. Perencanaan yang penulis lakukan pada Anak V pada dasarnya disesuaikan dengan kebutuhan dan masalah klien dalam mengatasi masalahnya. 4. Pelaksanaan merupakan realisasi dari perencanaan yang telah disusun sehingga dalam pelaksanaan ini mengacu pada perencanaan yang merupakan pendukung berjalannya tahap pelaksanaan diantaranya kerja
  • 79. 64 sama yang baik antara perawat, klien dan keluarga sehingga memudahkan dalam setiap tindakan. Selain itu juga, adanya dukungan serta bimbingan dari perawat pembimbing. 5. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari, hanya 1 diagnosa yang teratasi yaitu hipertermia dan 2 diagnosa yang belum teratasi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tetapi sudah menunjukkan perubahan yang cukup besar pada klien. 6. Dalam mendokumentasikan Karya Tulis Ilmiah ini penulis berpatokan pada tahap-tahap pendokumentasian keperawatan yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan keperawatan, implementasi dan evaaluasi serta catatan perkembanngan. B. REKOMENDASI Dalam melaksanakan asuhan keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan pada anak usia infant dengan Bronchopneumonia, maka penulis merekomendasikan : 1. Bagi Rumah Sakit Rumah Sakit diharapkan mampu memberikan pelayanan yang komprehensif meliputi bio, psiko, sosial dan spritual kepada klien, agar selalu menerapkan konsep asuhan keperawatan yang komprehensif dan meningkatkan frekuensi kontak dengan klien dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta adanya pendokumentasian yang lengkap dan akurat
  • 80. 65 pada status klien, juga diperlukan adanya kerjasama yang baik dengan tim kesehatan lainnya untuk mempercepat proses kesembuhan klien. 2. Bagi Institusi Pendidikan Institusi dan penyelenggara pendidikan diharapkan harus dapat menyediakan buku-buku referensi yang memadai, khususnya buku-buku yang menyangkut hal-hal terbaru serta menyediakan waktu yang cukup untuk pelaksanaan praktek keperawatan di rumah sakit dan studi khusus untuk penyusunan karya tulis dimasa yang akan datang. 3. Bagi Profesi Keperawatan Semoga karya tulis ilmiah ini dapat menjadi acuan dan titik tolak dalam pengembangan profesi keperawatan khususnya pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif pada anak usia infant dengan Bronchopneumonia. 4. Bagi Penulis Sendiri Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi bacaan dan acuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas dalam pemberian asuhan keperawatan pada anak usia infant dengan Bronchopneumonia.