Puasa Ramadhan harus dilakukan dengan niat yang murni untuk mendapatkan keridhaan Allah dan ampunan dosa. Niat puasa yang benar adalah untuk meningkatkan iman dan takwa, bukan sekadar menahan lapar dan haus. Puasa hanya akan bermanfaat jika dilengkapi dengan menjaga bahasa, pandangan, dan seluruh anggota tubuh dari perbuatan-perbuatan yang dilarang.
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Khutbah memurnikan niat puasa
1. Memurnikan Niat Puasa
Khutbah Pertama
االقرآن فيه وأنزل األزمان من غيره على رمضان أوقات فضل الذي هلل لحمد
هللا إال أله ال أن وأشهد وأشكره سبحانه أحمده ،والفرقان الهدى من وبينات هدى
رمضا يخص كان الذي ورسوله عبده محمدا نبينا أن وأشهد له شريك ال وحدهن
بماعلي صل اللهم وإحسان وبر وصدقة وتالوة صالة من غيره به يخص لمه
ف نفوسهم شهوات على هللا رضا آثروا الذين الطاهرين وأصحابه آله وعلىخرجوا
ا يوم إلى ًاكثير ًاتسليم وسلم مشكورين سعيهم وعلى مأجورين الدنيا منلدين .
ف هللا بتقوى ونفسي أوصيكم هللا عباد فيا : بعد أماكل الخير جماع هيفاجعلوا ه
النواهي وترك األوامر بفعل وقاية هللا عذاب وبين بينكمتعالى .قال : الناس أيها يا
كث ًالرجا منهما وبث زوجها منها وخلق واحدة نفس من خلقكم الذي ربكم اتقواًاير
ًارقيب عليكم كان هللا إن واألرحام به تسائلون الذي هللا واتقوا ًءونسا
Kaum Muslimin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah
Perputaran hari bergerak begitu cepat, bahkan terasa lebih cepat daripada kilat, hari-hari di
mana kita memiliki kesempatan untuk mengisinya dengan ketaatan kepada Allah. Ramadhan
telah berlalu beberapa hari, sedang jiwa masih belum merasakan siraman kesejukan dari
nuansa ramadhan yang penuh dengan ampunan dan rahmat Allah. Mungkinkah ada yang
salah dengan niat puasa kita?
Pertanyaan yang mungkin membuat kita terkaget, bagaimana mungkin niat puasa ini salah,
sedangkan telah diniatkan sejak hari pertama untuk berpuasa karena mengharapkan
keridhoaan Allah semata?
Kaum Muslimin Sdang sholat Jumat yang berbahagia
Marilah kita coba renungi dan fahami apa yang ia inginkan oleh Rosulullah saw tercinta dari
sabdanya:
نم ماص إاناضما ًانما اوحإًابإس اغحإ إ دإتاام ماذإما
"Barangsiapa puasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan dengan mengharap pahala, dosa-
dosa sebelumnya akan diampuni".
Inilah titik awal yang diberikan oleh Rosulullah kepada kita, beliau telah meletakkan dasar
yang paling penting, yang menjadi kaedah untuk setiap amalan yang dilakukan, sebagaimana
Sabda Rosulullah: "Setiap amalan itu dengan niatnya, dan setiap yang didapati orang muslim
sesuai dengan apa yang diniatkan".
Hadist di atas merupakan titik tolak dalam kehidupan seorang Muslim, baik saat ia
melakukan pekerjaan duniawi atau amalan akherat, ia lakukan tanpa memandang keuntungan,
penampilan atau kedudukan, tidak mengharapkan pujian orang, juga tidak takut celaan,
2. tetapi yang ia inginkan hanyalah balasan kebaikan dari Allah dan surga-Nya. Oleh sebab
itulah niat menjadi lebih penting dari sebuah amalan.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah
Bulan dengan segala kebaikan di dalamnya masih bersama kita, ia memang telah berlalu
beberapa hari, namun hari-hari itu akan akan cepat berakhir, sesal kemudian tiada berguna
lagi. Bulan ampunan dan rahmat itu masih dapat diraih. Apakah kita isi dengan taubat saat
orang terlelap setelah tarawih? Apakah hanya puas dengan sholat tarawih saja kemudian kita
merasa cukup untuk tidak melakukan Qiyamullail? Apakah cukup dengan makan sahur saja,
namun waktu sahur yang begitu mahal tidak kita gunakan untuk memperbanyak istighfar dan
memohon ampounan kepada Allah. Ataukah cukup puas dengan berpuasa, namun enggan
membaca Al-Quran, sedang bulan puasa adalah bulan diturunkannya Al-Quran? Bahkan
Rosulullah telah memberikan teladan dengan banyak membaca dan menghatamkan Al-Quran
pada bulan ramadhan.
Banyak umat muslim yang bertanya, kenapa setelah masuk bulan ramdhan, dan setelah
keluarnya dari ramdhan, kondisi kami biasa-bisa saja, iman kami sama dengan sebelumnya.
Firman Allah dalam ayat 183 surat Al-Baqoroh tersebut ternyata tidak terbukti.
يَاَأاَُّهاا إاَ َ اامإََن هنو ااتابَََاَأاَُّهاا ا صاَِّ ااَهمممَن إاَِبمَإاعَمصتَااااَاَناَتابَاَلَناَتابهاَنَكاَمه اَهمممَن
Artinya :
"Hai orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas
orang-orangاsebelumاkamuاagarاkamuاbertakwa.”
Banyakاjugaاyangاbertanya,اkenapaاhatiاiniاtidakاbisaاkhusyu’?اKenapa mata ini tidak bisa
menangis, padahal sungguh kami telah menahan lapas dan dahaga, menahan nafsu syahwat
selama berpuasa? Rosulullah sudah pernah mewanti-wanti umatnya dengan sabda beliau:
“Berapaاbanyakاorangاyangاberpuasa,اnamunاtidakاmendapatkanاapa-apa dari puasanya
kecualiاlaparاdanاhaus.”
Inilah kesempatan kita untuk kembali melihat dan merenungi secara mendalam niat puasa
kita, sebelum puasa ini semakin meninggalkan kita.
Hadirin sidang sholat jumat yang berbahagia
Lalu niat puasa yang seperti apa yang dapat memberikan perubahan dalam diri setelah
melaksanakan ramadhan?
Mayoritas dari kita hanya terfokus pada puasa dari sudut pengertian berpuasa yaitu
menjauhkan diri dari makanan, minuman dan berhubungan seksual sejak fajar sampai petang.
Jika hanya dengan pengertian seperti ini, maka bagaimana mungkin kwalitas ketakwaan akan
meningkat?.
Maka niat puasa yang perlu ditanamkan di dalam hati adalah:
Pertama: Berniat untuk berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan
mengharapkan ampunan dari Allah. Dengan penuh keimanan maksudnya adalah
meyakini bahwa ibadah puasa adalah wajib dilaksanakan dengan dasar iman. Adapun
maksud dari ihtisaban adalah pengharapan pahala dan ampunan dari Allah. Niat
berpuasa selama bulan ramadhan untuk mencapai derajat takwa, niat berpuasa selama
bulan Ramadhan agar Allah memberi rahmat, ampunan dan pembebasan dari api.
Berharap agar Allah mencegah kita jatuh ke dalam dosa Allah. Niatkan setelah selesai
melaksanakan puasa ramadhan agar Allah menjadikan aku manusia yang lain dari
sebelum ramdhan yang penuh dengan kebaikan dan amal sholeh.
3. Kedua: Dengan menjaga lisan dan seluruh anggota tubuh dari yang membatalkan.
Bertolak dari sabda Rosulullah: الصوم تفسد الغيبة "Fitnah membatalkan puasa".
Maka semua ungkapan dan ucapan yang membawa kepada dosa dan menyakiti orang
dapat membatalkan puasa. Tidak akan membiarkan telinga mendengarkan sesuatu
yang membuat Allah murka. Baik itu lagu-lagu yang mengundang syahwat, ataupun
membicarakan dan mendengar hal-hal yang tidak senonoh. Karena selama romdhan
sebaik-baik lagu yang disenandungkan dan didengar adalah Al-Quran.
Bagaimana mungkin jika selama romadhan tetap asyik dengan lagu-lagu yang
melalaikan, akan mampu menahan lisan dan telinganya dari syahwat di luar
ramadhan. Maka mengucapkan dan mendengarkan sesuatu yang membawa
kemurkaan Allah adalah membuat pahala tidak bernilai apa-apa.
Sidang sholat jumat yang dimuliakan Allah
Hal Ketiga tidak kalah penting adalah: Tidak akan melepaskan pandangan mata
kepada hal yang haram, baik pagi maupun malam, karena dengan melihat hal-hal
yang yang dapat menimbulkan syahwat akan mengalihkan perhatian hati dari
mengingat Allah Yang Maha Kuasa. Rosulullah bersabda:
إاماح إ ماماانإماماام إاحإِإالص ًمان مانِإمااساَااكاإ صما ب نِّاًنانِتا دا
نم ا ياك ماإ الغنً
"Pandangan itu merupakan panah beracun dari anak panah Iblis, barang siapa
meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan melimpahkan kemanisan iman
diاhatinya”.اMakaاsaatnyaاramadhanاadalahاsaatاyangاtepatاuntukاmeraihاlimpahan manisnya
iman dari Allah.
Keempat: Berniat puasa dengan menjadikan setiap langkah kita adalah untuk
memenuhi kebutuhan saudara sesama muslim. Rosulullah bersabda:
ا نتام ماعث اِإان ن ث ايام ًاما ياًإج اتاإ ب ن َما عاعل شيا ما غ
م ض ألك زلا صمان مام ض ياك لإن ن
“Barang siapa yang berjalan bersama saudaranya muslim dalam memenuhi keperluan
saudaranya sehingga hajatnya terpenuhi, maka Allah akan memantapkan langkah kakinya
padaاhariاkiamat.”
Langkah kebaikan dapat juga berupa berziarah kepada saudara kita ketika bulan ramadhan.
Dalam sebuah hadist Rosulullah menceritakan:
ت أين : فقال ، مدرجته على ملكا له هللا فأرصد ، قرية في له أخا رجل زارريد؟
قال تربها؟ نعمة من عليك له هل : فقال ، القرية هذه في لي أخا : قال : أني إال ال
هللا أن إليك هللا رسول فإني : قال .هللا في أحبهأحببته كما أحبك
Artinya :
“Seseorangاmenziarahiاsaudaranyaاdisebuahاdesa,اMakaاAllahاmengutusاmalaikatاuntukا
menemuiاdanاmenanyakanاmaksudاtujuannya.اMalaikatاberkata:“اMauاkemanaاengkau?”ا
Orangاituاmenjawab:“اAkuاinginاmenziarahiاsaudarakuاdiاdesaاini”.اMalaikatاkembaliا
bertanya: “Apakahاkarenaاiaاpunyaاsesuatuاpadamuاyangاakanاengkauاambil.”اIaاmenjawab:ا
4. “Tidak,اakanاtetapiاakuاdatangاkepadanyaاkarenaاakuاmencintainyaاkarenaاAllah”.اKemudianا
malaikatاberkata:“اSesungguhnyaاakuاadalahاmalaikat yang diutus untuk menyampaikan
kepadamuاbahwaاAllahاmencintaimuاsebagaimanaاengkauاmencintaiاsaudaramu.”
Di antara langkah kebaikan lainnya yang diniatkan ketika puasa adalah langkah menuju
masjid untuk sholat berjamaah. Rosulullah bersabda:
ممشى إليها أبعدهم الصالة في أجرا الناس أعظم
Artinya :
“Pahalaاyangاpalingاbesarاdalamاsholatاadalahاsiapaاyangاlangkahnyaاlebihاjauh.”ا
Hadirin Jamaah Sholat Jumat yang dimuliakan Allah
Kelima: Niatkan saat berpuasa adalah dengan menjadikan tangan kita tangan yang
diatas. Namun yang banyak terjadi di bulan ramadhan adalah semakin banyak dan
bertambahnya tangan-tangan yang di bawah, meminta-minta dengan memanfaatkan
moment romadhan saat orang menjadi dermawan. Rosulullah memuji orang-orang
yang bekerja dengan tangannya sendiri, bukanlah dengan mengharapkan belas
kasihan orang lain, sebagaimana sabdanya:
َضم ًجلاس ن لا بُّاأ ب ن َُّا عط
“Sebaik-baikاpekerjaanاseseorangاadalahاyangاbekerjaاdenganاtangannyaاsendiri.”
Keenam: Tidak membiarkan nafsu perut menguasai diri ketika berbuka puasa dari
makanan yang berlebihan, meskipun makanan itu halal dan diperbolehkan. Umar
pernah mengatakan: "Waspadalah terhadap kerakusan dalam makanan dan minuman,
sesungguhnya ia akan merusak tubuh, mewariskan penyakit, menyebabkan malas
untuk sholat. Hendaklah kalian pertengahan saja, karena itu baik untuk tubuh, dan
terhindar dari pemborosan. Sesungguhnya seseorang tidak akan binasa kecuali
memperturuti syahwatnya di atas agamanya".
Ketujuh: Berhenti total dari melakukan perbuatan dosa, apakah telinga ataupun mata.
Dosa yang diperbuat oleh lidah ataupun tangan. Baik kaki maupun perut. Berhenti
dari keinginan-keinginan nafsu pada malam hari sebagaimana ia mampu menahan
dirinya di siang hari.
Jabir berkata, "Apabila engkau berpuasa, maka puasakanlah pendengaranmu, penglihatan dan
lidah kebohongan dan dosa. Berhentilah dari menyakiti tetangga. Hendaklah engkau saat
berpuasa dalam kondis yang tenang. Jangan engkau samakan dirimu saat puasa dan tidak
berpuasaاsamaاsaja.”
Itulah di antara hal-hal yang perlu dijaga saat meniatkan puasa. Semoga dengan cara ini
mampu membuat puasa Ramadhan tahun ini berbeda dari sebelumnya. Dan Allah
menguatkan azam kita yang kuat untuk menjadikan ramadhan tahun ini sebagai titik
perubahan.اAmiinاyaاrabbal‘اalamin.ا