1. Dokumen tersebut membahas persiapan menghadapi bulan Ramadhan, termasuk berdoa kepada Allah, persiapan jiwa dan mental dengan melakukan shalat sunnah dan membaca Al-Quran, serta persiapan fisik dengan menjaga kesehatan.
1. 1 | K h u t b a h J u m a t B u l a n S y a ’ b a n ( 1 )
KHUTBAH SYA’BAN (1): 5 PERSIAPAN MENGHADAPI BULAN RAMADHAN
هفْ
وَتهبَ
و ، ُ
ات
َ
كَرَب
ْ
الَ
و ُ
اتَرْي
َ
خ
ْ
ال ُلَّز
َ
نَت
َ
ت هههلْض
َ
فهبَ
و ، ُ
ات َح ه
الَّالص ُّمهت
َ
ت هههت َمْعهنهب ْي هذ
َّ
ال ه ه
لِل ُد ْم َح
ْ
ال
ُ
ق َّق َحَت
َ
ت هههقْي
َه
َ
لهإ
َ
َل ْ
ن
َ
أ ُدَه
ْ
ش
َ
أ . ُ
اتَاي
َ
غ
ْ
الَ
و ُد ه
اص
َ
ق
َ ْ
اْل
ُه
ُ
لْ
و ُ
سَرَ
و ُه ُدْبَع ا ًد َّم َحُم َّ
ن
َ
أ ُدَه
ْ
ش
َ
أَ
و ُه
َ
ل َ
كْيهر
َ
ش
َ
َل ُه َد ْحَو ُهللا
َّ
َلهإ
َّ
الط َ
نْي هد هاه َج
ُ
امل هههب ْح َ
صَ
و هههآل ى
َ
لَعَو ٍد َّم َحُم ا
َ
ن هدهي َ
س ى
َ
لَع ْ
كهراَبَ
و ْمهل َ
سَو ه
لَص اللهم .ُه َدْعَب َّي هب
َ
ن
َ
َل
. َ
نْيهر هاه
اَهُّآي اَي
َ
ف ، ُدْعَب ا َّم
َ
أ
ُهللا َال
َ
ق ْد
َ
ق
َ
ف.
َ
نْ
و ُح ه
ل ْف
ُ
ت ْم
ُ
ك
َّ
لَع
َ
ل هههتَاع
َ
طَ
و ههللا ىَو ْقَتهب َايَّيهإَ
و ْم
ُ
كْي ه
صْ
و
ُ
أ َ
ن ْ
وُر ه
اض َالح
ه
مْي ه
جَّالر ه
ان
َ
طْي
َّ
الش َ
نهم هاهللهب
ُ
ذْوُع
َ
أ ه
مْيهر
َ
ك
ْ
ال هههابَت هكيهفى
َ
الَع
َ
ت
هههتا
َ
ق
ُ
ت َّ
ق َح َ َّ
َّللاوا ُقَّاتواُن َآم َ
ين هذ
َّ
الاَهُّي
َ
أ اَي
َ
َلَ
و
َّ
ن
ُ
وت ُم
َ
ت
َ
نو ُمهل ْ
س ُم ْمُت
ْ
ن
َ
أَو
َّ
َلهإ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Marilah dalam kesempatan yang berbahagia ini, dalam hari yang mulia ini, di bulan yang mulia
ini, serta di tempat yang paling mulia di muka bumi ini kita meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
semampu kita. Karena hanya dengan takwalah kita akan memperoleh kebahagian, kemuliaan
di dunia dan akhirat kelak.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Tiada terasa kita sudah masuk bulan Sya’ban, artinya hanya dalam hitungan hari kita akan
masuk bulan Ramadhan, sebuah bulan yang sangat dimuliakan Allah sehingga menjadi satu-
satunya bulan yang disebutkan langsung di dalam al Qur’an.
Keistimewaan Ramadhan tercermin dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari:
هههبيهز ْج
َ
أ ا
َ
ن
َ
أَو يهل ُهَّنهإ
َ
ف َمْوَّالص
َّ
َلهإ ُه
َ
ل َمَآد ه
نْاب ه
ل َمَع ُّل
ُ
ك
Artinya: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-
Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.”
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Penegasan Allah yang menisbatkan puasa sebagai milik-Nya dan Dia sendiri yang akan
memberikan pahalanya merupakan penanda betapa spesialnya bulan Ramadhan. Ada
hubungan langsung, sangat intim, antara Ramadhan dan Allah. Sehingga, manusia yang
serius menapaki Ramadhan akan benar-benar menjadi pribadi yang mulia.
Sebagaimana ketika kita akan menerima tamu agung, pejabat yang terhormat tentulah kita
akan melakukan berbagai persiapan untuk menyambutnya. Demikian juga dengan tamu
agung bulan Ramadhan. Agar ibadah kita bisa optimal , tentunya kita harus melakukan segala
persiapan dan penyambutan menghadapinya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Diantara 5 persiapan menghadapi Ramadhan adalah :
Pertama, berdoa kepada Allah.
Karena istimewanya Ramadhan, tak heran bila sejak memasuki bulan Rajab, Rasulullah
sudah menampakkan kerinduannya dalam lantunan doa:
َ
انَض َمَر اَن
ْ
غهلَبَو َ
انَبْع
َ
شَ
و َ
ب َجَر ْيهف اَن
َ
ل ْ
كهراَب َّمُه
َّ
الل
Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah
(pertemukanlah) kami dengan bulan Ramadhan.
2. 2 | K h u t b a h J u m a t B u l a n S y a ’ b a n ( 1 )
Para ulama salafusshalih pun berdoa kepada Allah Swt agar dipertemukan dengan bulan
Ramadhan sejak 6 bulan sebelumnya, dan selama 6 bulan setelah Ramadhan berdoa agar
puasanya diterima Allah Swt.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kedua persiapan jiwa dan mental.
Ibadah puasa juga membutuhkan persiapan jiwa dan mental. Termasuk persiapan jiwa dan
mental yaitu dengan cara membiasakan diri melakukan shalat-shalat sunnat dan
memperbanyak membaca Al-Quran sebelum kedatangan Ramadhan, agar kita terbiasa
melakukannya sehingga memudahkan kita dalam melaksanakan ibadah-ibadah tersebut
pada bulan Ramadhan nantinya.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Ketiga persiapan fisik yaitu menjaga kesehatan.
Persiapkan fisik agar tetap sehat dan kuat di bulan Ramadhan sangat penting. Kesehatan
merupakan modal utama dalam beribadah. Bila kita sehat, maka kita dapat melakukan ibadah
dengan baik dan optimal. Namun bila kita sakit, maka ibadah kita terganggu. Maka, untuk
meyambut Ramadhan kita harus menjaga kesehatan dan stamina dengan cara menjaga pola
makan yang sehat dan bergizi, dan istirahat cukup.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Keempat, persiapan dana.
Pada bulan Ramadhan ini setiap muslim dianjurkan memperbanyak amal shalih seperti infaq,
shadaqah dan ifthar (memberi bukaan). Maka, sebaiknya dibuat sebuah agenda maliah
(keuangan) yang mengalokasikan dana untuk shadaqah, infaq serta memberi ifhtar selama
bulan Ramadhan.
Moment Ramadhan merupakan moment yang paling tepat dan utama untuk menyalurkan
ibadah maliah kita, karena mengikuti sunnah Rasul saw. Termasuk dalam persiapan maliah
adalah mempersiapkan dana untuk berbuka puasa dan sahur. Begitu pula persiapan dana
untuk keluarga selama i’tikaf, agar dapat beri’tikaf dengan baik tanpa memikirkan beban
ekonomi untuk keluarga.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Kelima, persiapan keilmuan.
Orang yang berpuasa perlu mengetahui tingkatan ibadah puasa, perusak puasa dan hal yang
mengurangi pahala puasanya. Rasulullah bersabda :
ُوع ُج
ْ
ال
َّ
َلهإ هههامَي ه
ص ْ
نهم ُه
َ
ل َ
سْي
َ
ل ٍ
مهئاَص ْ
نهم ْم
َ
ك
Artinya: “Banyak orang yang berpuasa, namun ia tak mendapatkan apa pun dari puasanya
selain rasa lapar saja.” (HR Imam Ahmad)
Karena ketika suatu ibadah tidak dilandasi ilmu, maka bisa jadi tingkat kerusakannya lebih
banyak daripada kebaikannya. Maka, menjelang Ramadhan ini sudah sepatutnya kita untuk
mempersiapkan keilmuan kita dengan membaca kitab/buku mengenai fiqh puasa dan ibadah
yang berkaitan dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, tadarus Al-Quran, i’tikaf dan lainnya,
agar ibadah kita sesuai sunnah Nabi saw. Kita perlu mengkaji kembali ibadah yang berkaitan
dengan Ramadhan seperti shalat tarawih, tadarus Al-Quran, i’tikaf dan lainnya, agar ibadah
kita sesuai sunnah Nabi saw. Salah satunya dengan tarhib Ramadhan dengan
mengumpulkan kaum muslimin di masjid atau di musholla untuk diberikan pengarahan
seputar puasa Ramadhan, adab-adabnya, syarat dan rukunnya, hal-hal yang
membatalkannya atau amal ibadah lainnya yang dapat kita lakukan secara maksimal di bulan
Ramadhan.