SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
OLEH
KELOMPOK 7 :
SRI DARIANTI
LA ODE ANE
RACHMASARI
DESI MAULAWANTI
JUNIANTI
ASRIANA ABL
STIKES MW
Pengertian
Lansia merupakan kelanjutan dari usia
dewasa (menurut Dra. Ny. Jos Masdani
psikolog UI).
Demensia merupakan sindroma yang
ditandai oleh berbagai gangguan fungsi
kognitif tanpa gangguan kesadaran.(
Harold I. Kaplan, MD,dkk, 1997,
hal.512).
Demensia adalah keadaan dimana
seseorang mengalami penurunan
kemampuan daya ingat dan daya
ingat dan daya pikir dan
kemampuan kemampun tersebut
menimbulkan gangguan terhadap
fungsi kehidupan sehari-hari.
B. Epidemiologi
Alzheimer adalah wanita, mempunyai sanak saudara
tingkat pertama dengan gangguan Demensia sebenarnya
adalah penyakit penuaan. Diantara orang amerika yang
berusia 65 tahun kira-kira 5% menderita demensia berat
dan 15% menderita demensia ringan. Orang Amerika
yang berusia 80 tahun, kira-kira 20% menderita berat, 50-
60% menderita demensia dengan type Alzheimer. Faktor
resiko untuk perkembangan dengan type tersebut dan
mempunyai riwayat cidera kepala. Sindrom Down juga
secara karakteristik berhubungan dengan perkembangan
demensia type Alzheimer.
Etiologi
Demensia disebabkan oleh:
Kondisi akut yang tidak diobati atau
tidak dapat disembuhkan, bila kondisi
akut yang menyebabkan delirium atau
tidak dapat diobati, terdapat
kemungkinan bahwa kondisi ini akan
menjadi kronik dan karenanya dapat
dianggap sebagai demensia
Penyakit vaskular, seperti hipertensi,
arteriosklerosis, dan ateroklerosis dapat
menyebabkan stroke.
Penyakit Parkinson: demensia
menyerang 40% dari pasien-pasien ini.
Penyakit prion ( Protein yang terdapat
dalam proses infeksi penyakit
Creutzfeldt-Jakob).
Infeksi human imuno defesiensi
virus (HIV) dapat menyerang
system saraf pusat, menyebabkan
ensefalopati HIV atau komlek
demensia AIDS.
Gangguan struktur jaringan otak,
seperti tekanan normal
hidrosefalus dan cedera akibat
trauma kepala.
PATOFISIOLOGI
Dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak
yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan
daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan
atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron.
Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang
diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler,
kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau
terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik dan Plak
amiloid berasal dari protei yang lebih besar, protein precursor
amiloid (amyloid precursor protein[APP]) dan kekusutan neurofibril
terdapat juga penurunan neurotransmitter tertentu, terutama
asetilkolin dan neuron kortek menghilang dari neuron yang tinggal
menggembung berisi gumpalan fiber dalam sitoplasmanya.
Proses penuaan tidak dapat dihambat, baik penuaan otak maupun
fisik. Otak akan atropi, sel pyramidal neuron di neokortek dan
hipokampus akan mengkerut, pengurangan dendrit dan sinaps,
gerakan dan reaksi akan melambat.
D. Klasifikasi
1. Menurut umur
2. Menurut perjalanan penyakit
3. Menurut kerusakan struktur
otak
4. Menurut sifat klinis
Tanda dan gejala
a. gangguan daya ingat
b. Perubahan kepribadian
c. Orientasi
d. Gangguan bahasa
e. Psikosis
f. Mudah tersinggung, bermusuhan
g. Gangguan lain: Psikiatrik, Neurologis,
Reaksi Katastropik, Sindroma Sundowner
h. Kesulitan mengatur penggunaan
keuangan
i. Tidak bisa pulang kerumah jika berpergian
Gejala termasuk:
a. Perilaku yang inadekuat
b. Rasa takut
c. Curiga
d. Mudah tersinggung
e. Agitatif
f. Hiperaktif
g. Siaga tinggi ( hyperalet )
Atau sebaliknya bisa menjadi:
a. Pendiam
b. Menarik diri
c. Mengantuk
d. Banyak pasien yang berfruktruasi
antara diam dan gelisah
e. Pola tidur dan makan terganggu
f. Ganguan kognitif, jadi daya
mempertimbangkan dan titik diri
terganggu
Tinjauan proses keperawatan
A. Pengkajian
Riwayat
Kaji ulang riwayat klien dan
pemeriksaan fisik untuk adanya
tanda dan gejala karakteristik yang
berkaitan dengan gangguan
tertentu yang didiagnosis.
Kaji adanya demensia
Dengan alat- alat yang sudah
distandarisasi, meliputi:
a. Mini Mental Status Exam
(MMSE)
b. Short portable Mental Status
Questionnarie
Singkirkan kemungkinan adanya depresi
Dengan alat skrining yang tepat, seperti
Geriatric Depression Scale ( Yesavage &
brink, untuk perbandigan gejala
delirium, demensia, depresi.
Ajukan pertanyaan-pertanyaan
pengkajian keperawatan
Wawancarai klien, pemberi asuhan atau
keluarga. Lakukan observasi langsung
terhadap:
Luangkan waktu bersama
pemberi asuhan atau keluarga.
Analisis
1. Setelah menganalisis dta yang dikaji,
bedakan prioritas klien.
2. Evaluasi kemampuan koping klien dan
keluarga; evaluasi tingkat ansietas klien dan
potensinya untuk mengekspresikan prilaku
tanpa sadar.
3. Analisis tingkat kerusakan yang berkaitan
dengan gangguan kognitif tertentu.
4. Analisis sumber daya yang tersedia bagi
klien, pemberi asuhan, atau keluarga.
Pengobatan
Terapi Ketawa
Pengobatan Tradisional
Terapi Otak
Pohon Masalah
Resiko terhadap cedera / Injury
perubahan proses pikir
kondisi akut yang tidak diobati
Diagnosa keperawatan
1. Resiko Cedera
2. Perubahan proses pikir
3. Perubahan persepsi sensori
4. Sindrom stress relokasi
5. Perubahan pola tidur
6. Kurang perawatan diri
7. Koping individu tidak efektif
8. Hambatan komunikasi verbal
9. Risiko terhadap perubahan nutrisi
Implementasi
1. Jaga keselamatan.
--Lakukan tindakan kedaruratan sesuai
kebutuhan ( misal, untuk aspirasi,
cedera, kejang).
--Antisipasi bahaya lingkungan dan
singkirkan benda-benda yang beresiko
membahayakan; jaga agar lingkungan
sekitar bebas dari benda-benda yang
berserakan.
-- Minimalkan resiko masalah
kardiovaskular ( misal anemia,
hipertensi, angina) dengan diet yang
tepat, medikasi, latihan fisik dan
istirahat.
-- Pantau obat-obatan dan interaksi
obat, pastikan dosis yang aman
untuk pasien lansia. Beri perhatian
khusus terhadap obat-obatan yang
bersifat antikolinergik.
2. Berespon terhadap defisit
kognitif.
3. Pertahankan tingkat
fungsional klien untuk
melakukanaktivitas sehari-hari.
4. Hindari dan minimalkan
reaksi katastropik
Evaluasi hasil
1. Mampu memperlihatkan
kemampuan kognitif untuk
menjalani konsekuensi.
2.Perubahan persepsi sensori tidak
terjadi atau terkontrol.
3. Mampu beradaptasi pada
perubahan lingkungan dan
aktivitas.
4. Perubahan pola tidur tidak terjadi
atau terkontrol.
5. Perawatan diri dapat terpenuhi.
6. Klien menyatakan penerimaan diri
terhadap situasi
7. Teknik/metode klien komunikasi yang
dapat dimengerti sesuai kebutuhan dan
meningkatkan kemampuan
berkomunikasi
8. Nutrisi klien seimbang
9. Risiko cedera tidak terjadi.

More Related Content

What's hot

Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatrifikri asyura
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organikfikri asyura
 
Presentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - PsikoedukasiPresentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - PsikoedukasiBagus Utomo
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikAhmad Muhtar
 

What's hot (7)

Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
 
preventing dementia
preventing dementiapreventing dementia
preventing dementia
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
 
Pleno Dementia
Pleno DementiaPleno Dementia
Pleno Dementia
 
Presentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - PsikoedukasiPresentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
Presentation3 memahami skizofrenia - Psikoedukasi
 
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organikKp 3.1.41 gangguan mental organik
Kp 3.1.41 gangguan mental organik
 

Viewers also liked

Viewers also liked (10)

Demencia manejo desde Atención Primaria
Demencia manejo desde Atención PrimariaDemencia manejo desde Atención Primaria
Demencia manejo desde Atención Primaria
 
Trastornos cognitivos
Trastornos cognitivosTrastornos cognitivos
Trastornos cognitivos
 
Delirium, demencias y otros trastornos cognoscitivos
Delirium, demencias y otros trastornos cognoscitivosDelirium, demencias y otros trastornos cognoscitivos
Delirium, demencias y otros trastornos cognoscitivos
 
Trastornos cognoscitivos
Trastornos cognoscitivosTrastornos cognoscitivos
Trastornos cognoscitivos
 
Amnesias
Amnesias Amnesias
Amnesias
 
Amnesia
AmnesiaAmnesia
Amnesia
 
Amnesia
AmnesiaAmnesia
Amnesia
 
Demencia
DemenciaDemencia
Demencia
 
Demencias
DemenciasDemencias
Demencias
 
(2013-01-16) DEMENCIAS (PPT)
(2013-01-16) DEMENCIAS (PPT)(2013-01-16) DEMENCIAS (PPT)
(2013-01-16) DEMENCIAS (PPT)
 

Similar to Kel. 7 askep demensia

Similar to Kel. 7 askep demensia (20)

Alzheimer
AlzheimerAlzheimer
Alzheimer
 
Kel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensiaKel. 8 askep demensia
Kel. 8 askep demensia
 
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 8 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 8 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Personality disorder
Personality disorderPersonality disorder
Personality disorder
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Psychiatry nursing
Psychiatry nursingPsychiatry nursing
Psychiatry nursing
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
 
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
MARAMIS 1
MARAMIS 1MARAMIS 1
MARAMIS 1
 
skizofrenia
skizofreniaskizofrenia
skizofrenia
 
Informasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwaInformasi gangguan jiwa
Informasi gangguan jiwa
 
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdfidoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
idoc.pub_gangguan-psikotik.pdf
 
konsep DEpresi
konsep DEpresikonsep DEpresi
konsep DEpresi
 
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptxTUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
 
Present
PresentPresent
Present
 
Demensia.pptx
Demensia.pptxDemensia.pptx
Demensia.pptx
 
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROYAplikasi MODEL ADAPTASI ROY
Aplikasi MODEL ADAPTASI ROY
 
Macam macam gangguan kepribadian
Macam macam gangguan kepribadianMacam macam gangguan kepribadian
Macam macam gangguan kepribadian
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 

Kel. 7 askep demensia

  • 1. OLEH KELOMPOK 7 : SRI DARIANTI LA ODE ANE RACHMASARI DESI MAULAWANTI JUNIANTI ASRIANA ABL STIKES MW
  • 2. Pengertian Lansia merupakan kelanjutan dari usia dewasa (menurut Dra. Ny. Jos Masdani psikolog UI). Demensia merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif tanpa gangguan kesadaran.( Harold I. Kaplan, MD,dkk, 1997, hal.512).
  • 3. Demensia adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan kemampuan daya ingat dan daya ingat dan daya pikir dan kemampuan kemampun tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari.
  • 4. B. Epidemiologi Alzheimer adalah wanita, mempunyai sanak saudara tingkat pertama dengan gangguan Demensia sebenarnya adalah penyakit penuaan. Diantara orang amerika yang berusia 65 tahun kira-kira 5% menderita demensia berat dan 15% menderita demensia ringan. Orang Amerika yang berusia 80 tahun, kira-kira 20% menderita berat, 50- 60% menderita demensia dengan type Alzheimer. Faktor resiko untuk perkembangan dengan type tersebut dan mempunyai riwayat cidera kepala. Sindrom Down juga secara karakteristik berhubungan dengan perkembangan demensia type Alzheimer.
  • 5. Etiologi Demensia disebabkan oleh: Kondisi akut yang tidak diobati atau tidak dapat disembuhkan, bila kondisi akut yang menyebabkan delirium atau tidak dapat diobati, terdapat kemungkinan bahwa kondisi ini akan menjadi kronik dan karenanya dapat dianggap sebagai demensia
  • 6. Penyakit vaskular, seperti hipertensi, arteriosklerosis, dan ateroklerosis dapat menyebabkan stroke. Penyakit Parkinson: demensia menyerang 40% dari pasien-pasien ini. Penyakit prion ( Protein yang terdapat dalam proses infeksi penyakit Creutzfeldt-Jakob).
  • 7. Infeksi human imuno defesiensi virus (HIV) dapat menyerang system saraf pusat, menyebabkan ensefalopati HIV atau komlek demensia AIDS. Gangguan struktur jaringan otak, seperti tekanan normal hidrosefalus dan cedera akibat trauma kepala.
  • 8. PATOFISIOLOGI Dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler, kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik dan Plak amiloid berasal dari protei yang lebih besar, protein precursor amiloid (amyloid precursor protein[APP]) dan kekusutan neurofibril terdapat juga penurunan neurotransmitter tertentu, terutama asetilkolin dan neuron kortek menghilang dari neuron yang tinggal menggembung berisi gumpalan fiber dalam sitoplasmanya. Proses penuaan tidak dapat dihambat, baik penuaan otak maupun fisik. Otak akan atropi, sel pyramidal neuron di neokortek dan hipokampus akan mengkerut, pengurangan dendrit dan sinaps, gerakan dan reaksi akan melambat.
  • 9. D. Klasifikasi 1. Menurut umur 2. Menurut perjalanan penyakit 3. Menurut kerusakan struktur otak 4. Menurut sifat klinis
  • 10. Tanda dan gejala a. gangguan daya ingat b. Perubahan kepribadian c. Orientasi d. Gangguan bahasa e. Psikosis f. Mudah tersinggung, bermusuhan g. Gangguan lain: Psikiatrik, Neurologis, Reaksi Katastropik, Sindroma Sundowner h. Kesulitan mengatur penggunaan keuangan i. Tidak bisa pulang kerumah jika berpergian
  • 11. Gejala termasuk: a. Perilaku yang inadekuat b. Rasa takut c. Curiga d. Mudah tersinggung e. Agitatif f. Hiperaktif g. Siaga tinggi ( hyperalet )
  • 12. Atau sebaliknya bisa menjadi: a. Pendiam b. Menarik diri c. Mengantuk d. Banyak pasien yang berfruktruasi antara diam dan gelisah e. Pola tidur dan makan terganggu f. Ganguan kognitif, jadi daya mempertimbangkan dan titik diri terganggu
  • 13. Tinjauan proses keperawatan A. Pengkajian Riwayat Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda dan gejala karakteristik yang berkaitan dengan gangguan tertentu yang didiagnosis.
  • 14. Kaji adanya demensia Dengan alat- alat yang sudah distandarisasi, meliputi: a. Mini Mental Status Exam (MMSE) b. Short portable Mental Status Questionnarie
  • 15. Singkirkan kemungkinan adanya depresi Dengan alat skrining yang tepat, seperti Geriatric Depression Scale ( Yesavage & brink, untuk perbandigan gejala delirium, demensia, depresi. Ajukan pertanyaan-pertanyaan pengkajian keperawatan Wawancarai klien, pemberi asuhan atau keluarga. Lakukan observasi langsung terhadap:
  • 16. Luangkan waktu bersama pemberi asuhan atau keluarga.
  • 17. Analisis 1. Setelah menganalisis dta yang dikaji, bedakan prioritas klien. 2. Evaluasi kemampuan koping klien dan keluarga; evaluasi tingkat ansietas klien dan potensinya untuk mengekspresikan prilaku tanpa sadar. 3. Analisis tingkat kerusakan yang berkaitan dengan gangguan kognitif tertentu. 4. Analisis sumber daya yang tersedia bagi klien, pemberi asuhan, atau keluarga.
  • 19. Pohon Masalah Resiko terhadap cedera / Injury perubahan proses pikir kondisi akut yang tidak diobati
  • 20. Diagnosa keperawatan 1. Resiko Cedera 2. Perubahan proses pikir 3. Perubahan persepsi sensori 4. Sindrom stress relokasi 5. Perubahan pola tidur 6. Kurang perawatan diri 7. Koping individu tidak efektif 8. Hambatan komunikasi verbal 9. Risiko terhadap perubahan nutrisi
  • 21. Implementasi 1. Jaga keselamatan. --Lakukan tindakan kedaruratan sesuai kebutuhan ( misal, untuk aspirasi, cedera, kejang). --Antisipasi bahaya lingkungan dan singkirkan benda-benda yang beresiko membahayakan; jaga agar lingkungan sekitar bebas dari benda-benda yang berserakan.
  • 22. -- Minimalkan resiko masalah kardiovaskular ( misal anemia, hipertensi, angina) dengan diet yang tepat, medikasi, latihan fisik dan istirahat. -- Pantau obat-obatan dan interaksi obat, pastikan dosis yang aman untuk pasien lansia. Beri perhatian khusus terhadap obat-obatan yang bersifat antikolinergik.
  • 23. 2. Berespon terhadap defisit kognitif. 3. Pertahankan tingkat fungsional klien untuk melakukanaktivitas sehari-hari.
  • 24. 4. Hindari dan minimalkan reaksi katastropik
  • 25. Evaluasi hasil 1. Mampu memperlihatkan kemampuan kognitif untuk menjalani konsekuensi. 2.Perubahan persepsi sensori tidak terjadi atau terkontrol. 3. Mampu beradaptasi pada perubahan lingkungan dan aktivitas.
  • 26. 4. Perubahan pola tidur tidak terjadi atau terkontrol. 5. Perawatan diri dapat terpenuhi. 6. Klien menyatakan penerimaan diri terhadap situasi 7. Teknik/metode klien komunikasi yang dapat dimengerti sesuai kebutuhan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi 8. Nutrisi klien seimbang 9. Risiko cedera tidak terjadi.