Dokumen tersebut membahas beberapa jenis gangguan jiwa seperti skizofrenia, gangguan depresi, gangguan ansietas, delirium, dementia, dan gangguan somatoform beserta gejala dan penatalaksanaannya.
2. A. Menurut PPDGJI-III (1993) Gangguan Jiwa
terdiri dari:
1. GANGGUAN MENTAL ORGANIK :
Ini adalah kelompok gangguan jiwa yang disebabkan
oleh adanya penyakit organik.
2. GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT
PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF :
Ini adalah kelompok gangguan jiwa yang disebabkan
oleh pemakaian atau penghentian pemakaian zat-
zat psikoaktif.
3. 3. SKIZOFRENIA, GANGGUAN SKIZOTIPAL DAN
GANGGUAN WAHAM :
Ini adalah kelompok gangguan jiwa yang bukan
disebabkan oleh faktor adanya kelainan atau
penyakit pada organ tubuh, dan gangguannya yang
paling jelas adalah tidak bisa lagi menilai realitas
(psikosis).
4. GANGGUAN SUASANA PERASAAN :
Ini adalah kelompok gangguan jiwa dimana gejala
yang menonjol adalah gangguan suasana perasaan.
4. 5. GANGGUAN NEUROTIK, GANGGUAN SOMATOFORM
DAN GANGGUAN YANG BERKAITAN DENGAN
STRESS:
Ini adalah kelompok gangguan jiwa dimana gejala-
gejala mental emosionalnya itu muncul oleh karena
individu tersebut mengalami konflik yang tidak bisa
diselesaikannya sehingga timbul gejala-gejala
tersebut.
6. SINDROMA TINGKAH LAKU YANG BERHUBUNGAN
DENGAN GANGGUAN FISIOLOGIS DAN FAKTOR FISIK:
Ini adalah kelompok gangguan jiwa berupa
gangguan fungsi fisiologis dan fisik oleh karena
seseorang tersebut mengalami problem kejiwaan
yang tidak terselesaikan .
5. 7. GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU MASA
DEWASA :
Ini merupakan kelompok gangguan jiwa berupa
penyimpangan atau maladaptive tingkah laku yang
biasa dalam sosiokultural dimana dia tinggal .
8. RETARDASI MENTAL :
Ini merupakan gangguan perkembangan
intelegensia yang mana dijumpai gangguannya sejak
masa kanak-kanak .
9. GANGGUAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGIS :
ini terdiri dari : gagguan bicara, belajar,
perkembangan motorik, interaksi sosial,
komunikasi,dll.
6. 10. GANGGUAN PERILAKU DAN EMOSIONAL DENGAN
ONSET BIASANYA PADA MASA KANAK DAN REMAJA :
Ini merupakan kelompok gangguan dengan onset
pada masa kanak-kanak dan remaja dalam hal
tingkah laku, emosi, fungsional, dll. Misalnya:
Hiperkinetik,
Gangguan tingkah laku,
Gangguan emosional,
Gangguan fungsi sosial,
Tics,
Enuresis
D.l.l.
7. B.DEMENTIA
Dementia berasal dari kata latin
de dari atau keluar dari
mens ingatan atau akal
Definisi :
Dementia adalah suatu keadaan yg menunjukkan pd
suatu sindroma klinik yg dimanifestasikan dengan
kerusakan pd : memori, kognisi, dan perubahan
perilaku
8. • Gambaran klinik umum :
- dementia menimbulkan penurunan yg cukup besar
dlm fungsi intelektual dan biasanya agak
mengganggu kegiatan dlm kehidupan sehari-hari
seperti : mandi, berpakaian, makan, kebersihan
diri, BAB & BAK
- defisit ini juga meliputi : daya ingat, daya nilai,
pikiran abstrak, dan fungsi luhur lainnya seperti :
afasia, kesukaran konstruksional
- juga didapati perubahan kepribadian
- individu yg dementia sangat rentan thd stresor
psikososial dan fisik
9. Kriteria diagnostik :
1. kriteria diagnostik umum
2. kriteria diagnostik khusus
Kriteria diagnostik umum :
1. adanya penrunan kemampuan, baik dlm daya
ingat, maupun daya pikir seseorg sehingga
mengganggu kegiatan sehari-hari
2. tidak ada ggn kesadaran, kecuali bila bertumpang
tindih dengan delirium
3. gejala dan hendaya tsb harus sudah nyata untuk
setidak-tidaknya 6 bulan
10. Terapi :
- Beberapa kasus dementia bisa diobati yg mana hal
ini tergantung pd pengobatan thdp penyakit yg
mendasarinya
- Pendekatan pengobatan yg umum pd dementia :
1. perawatan medik
2. sokongan emosional pd pasien dan keluarganya
3. obat2an utk simtom2 spesifik termasuk
tindakannya yg merusak
- Mempertahankan kesehatan fisik pasien, adanya
suatu lingkungan yg menyokong, dan pengobatan
psikofarmakologik yg simtomatik adalah diindikasikan
pd kebanyakan tipe dementia
11. C.Delirium
Definisi : Suatu reaksi organik akut dengan ggn
utama adanya kesadaran berkabut (clouding of
consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi,
memori, persepsi, delusi, kegelisahan & agitasi
12. Gambaran Klinik
• Onset akut
• Gejala2nya berfluktuasi
• Durasinya ± 1 minggu
• Terjadinya gejala2 ini oleh karena adanya ggn
biokimia, elektris dan mekanik
• Gejala2 prodromal : gelisah; ansietas; hipersensitif
thdp cahaya dan suara; insomnia
14. Kriteria Diagnostik PPDGJ III (1993)
a. Hendaya kesadaran dan perhatian
- kesadaran berkabut koma
- penurunan kemampuan untuk mengarahkan ,
memusatkan , mempertahankan dan mengalihkan
perhatian
b. Ggn secara umum daya kognitif
- distorsi persepsi, ilusi, halusinasi (tu : visual)
- hendaya daya pikir dan pengertian abstrak
- bisa atau tanpa waham
- inkoherentia, ggn memori (segera, dan jangka
pendek)
- disorientasi (tu : waktu)
15. c. Ggn Psikomotor
- hipoaktivitas atau hiperaktivitas
- pengalihan aktivitas yg tak terduga
- waktu bereaksi yg lebih panjang
- arus pembicaraan yg bertambah/berkurang
- reaksi terperanjat meningkat
16. d. Ggn siklus tidur
- insomnia, atau pd kasus yg berat tdk dapat tidur
sama sekali, atau terbaliknya siklus tidur dimana
mengantuk siang hari
- gejala memburuk pd malam hari
- mimpi yg mengganggu atau mimpi buruk yg dpt
berlanjut menjadi halusinasi setelah bangun
tidur
e. Ggn emosional
- depresi, ansietas, takut, lekas marah, euforia,
apatis, rasa kehiliangan akal
18. GANGGUAN DISTIMIK
• Nama lain : - Neurosis depresif
- Distimia
• Definisi : suatu depresi kronik dari suasana
perasaan (=mood) yg pd saat sekarang ini tdk
memenuhi kriteria utk ggn depresif berulang yg
ringan atau sedang atau lamanya berlangsung
setiap episode
19. Gambaran klinik
- Ggn ini bersifat kronik yg dikarakteristikkan oleh
adanya terus gejala2 penyakitnya (tanpa ada
episode), namun keparahannya bervariasi
- Gejala2nya hampir sama dengan Ggn Depresif
Berat (GDB), tapi tingkat keparahannya berbeda
20. Gejala sentralnya :
perasaan sedih, merasa tak berguna, berkurangnya
interest thdp aktivitas yg biasa, merasa susah,
berpikir yg jelek saja pd dirinya sendiri (=nihilistik),
selalu menuntut/meminta saja dan selalu
mengeluh, namun disini belum ada gejala psikotik
Gejala penyerta :
perubahan selera makan atau corak tidur, harga
diri yg rendah, energi ↓, retardasi psikomotor,
seksual ↓, pesimis, merasa tdk ada harapan,
sukar konsentrasi terganggu pekerjaannya,
problem dalam perkawinan/seksual
21. Terapi :
1. Psikofarmaka : antidepresan, mis :
- amitriptilin : 75-150 mg/hr/oral
- gol SSRI
- dll
2. Psikoterapi
3. Terapi lingkungan
22. GANGGUAN ANSIETAS
Introduksi :
• Suatu bentuk gangguan jiwa yang non-organik
(fungsional).
• Setiap orang bisa mengalami gangguan ini.
• Pada gangguan ini hanya sebagian saja dari
kepribadiannya yang terganggu.
• Karena itu pasien masih bisa bergaul dalam
masyarakat dan sikapnya masih bisa diterima oleh
masyarakat.
• Pasien menyadari keadaan sakitnya.
23. Definisi :
• Gangguan Ansietas : suatu gangguan jiwa yang
disebabkan oleh kegagalan individu dalam
menghadapi atau mengatasi stress kehidupan.
• Stress : suatu stimulus yang merupakan ancaman bagi
individu.
• Distress : bila stress tersebut tidak dapat diatasi dan
menimbulkan gejala.
Jenis-jenisnya :
• Gangguan Cemas Menyeluruh.
• Gangguan Distimik.
• Gangguan Konversi.
• Gangguan Fobik.
• Gangguan Obsesi-kompulsif.
• Gangguan Hypokhondrik.
24. D. Gangguan Cemas Menyeluruh
Gejala :
a. Akut : gelisah, agitasi, nafas jadi cepat / sesak,
kadang-kadang sukar bicara, mulut
kering, kulit pucat, tremor, insomnia.
25. 6. Konsentrasi , sakit kepala, nafas pendek.
7. Perubahan fungsi seksual : ejakulasi proekoks,
dorongan seksual .
8. Tachycardie, anoreksia, menceret, naursea,
vomitus.
9. D.l.l.
b. Kronik :
1. Gangguan tidur : payah memulai tidur, mimpi
buruk, sering-sering terbangun.
2. Perasaan takut.
3. Kelemahan fisik, BB , tremor, gelisah.
4. Mudah terkejut, mudah marah, gampang curiga,
mudah menangis.
5. Berdebar-debar.
26. TERAPI :
1. Terapi :
Obat Anti Cemas, misal :
• Diazepam.
• Alprazolam.
• dsb
Obat Anti Depressant, misal :
• Amitriptyline.
• Maprotyline
• dsb
2. Psikoterapi.
3. Terapi lingkungan.
27. E. Gangguan Somatoform
Ini adalah berupa adanya keluhan-keluhan gejala fisik
yang berulang yang disertai dengan permintaan
pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali,
terbukti hasilnya negatif dan juga sudah dijelaskan oleh
dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang
menjadi dasar keluhannya.
28. Tanda-tandanya :
1. Adanya dan berbagai gejala fisik yang tidak dapat
dijelaskan adanya dasar kelainan fisik yang
memadai, yang sudah berlangsung sekurang-
kurangnya 2 tahun.
2. Selalu tidak menerima nasehat atau penjelasan dari
beberapa dokter bahwa tidak ada kelainan fisik
yang dapat menjelaskan tentang keluhan-
keluhannya tersebut
3. Terdapat hendaya dalam taraf tertentu dalam
berfungsinya di masyarakat dan keluarga yang
berkaitan dengan keluhan-keluhannya tersebut.