SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Nama Kelompok :
Faizal Bahrain 121207053
Karlina 121207037
Novia Ramadina Pratiwi
121207055i
BAGAIMANA
MASA TUA ITU ?
seseorang yang telah memasuki
usia 60 tahun keatas, Menurut
World Health Organization
(WHO)
kelompok pada manusia
yang telah masuk ke
tahap akhir dari fase
kehidupan
lansia terjadi suatu proses Anging
Process atau biasa dengan sebutan
penuaan.
Sebagian besar lansia mengalami kemunduran baik dari segi fisik maupun segi mental. Proses menua (aging) adalah proses
alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan
itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia.
Menurut Eko dan Gloria (2018) , menyatakan bahwa pada studi komunitas ditemukan bahwa prevelensi gangguan fungsi
kognitif pada lansia adalah 17-34%. penurunan fungsi kognitif ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit depresi,
neurologi, diabetes melitus.
Tipe Tipe Gangguan
masa tua Secara
psikologis
Gangguan Depresi pada Lanjut Usia:
Perasaan sedih yang berkepanjangan,
kehilangan minat atau kegairahan dalam
aktivitas yang sebelumnya disukai, energi
rendah, perubahan pola tidur, dan pikiran
tentang kematian.
Faktor Risiko: Kehilangan pasangan hidup,
isolasi sosial, masalah kesehatan kronis.
Gangguan Kecemasan pada Lanjut Usia:
Rasa cemas yang berlebihan, ketegangan,
kekhawatiran berlebihan tentang masa depan,
gejala fisik seperti ketegangan otot, gemetar,
atau masalah tidur.
Faktor Risiko: Kesehatan fisik yang menurun,
isolasi sosial, perubahan signifikan dalam
kehidupan, seperti pensiun atau pindah tempat
tinggal.
Gangguan Psikotik pada Lanjut Usia:
ilangnya kontak dengan realitas, halusinasi,
delusi, atau perubahan perilaku yang
signifikan.
Faktor Risiko: Gangguan neurologis,
penggunaan obat-obatan tertentu, atau kondisi
medis yang mempengaruhi fungsi otak.
Gangguan Kepribadian pada Lanjut Usia:
Pola perilaku yang persisten dan maladaptif
yang melibatkan cara berpikir, merasa, dan
berinteraksi dengan orang lain.
Faktor Risiko: Sejarah kehidupan dan pengalaman
masa lalu, faktor genetik, dan perubahan fisik
atau kesehatan yang berkaitan dengan penuaan.
Gangguan Kesehatan Mental yang Terkait dengan
Penyakit Kronis:
Gejala psikologis yang timbul akibat atau
berkontribusi pada kondisi kesehatan fisik
kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, atau
kanker.
.
Faktor Risiko: Penyakit fisik kronis, rasa nyeri
kronis, dan ketidakmampuan dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
Gangguan Kognitif pada Lanjut Usia:
Penurunan kognitif yang signifikan melampaui
batas normal penuaan, seperti gangguan kognitif
ringan (Mild Cognitive Impairment - MCI) atau
demensia.
Faktor Risiko: Predisposisi genetik, penyakit
vaskular otak, penyakit Alzheimer, faktor
lingkungan
Gangguan Pemrosesan Stres pada Lanjut Usia:
Kesulitan dalam mengatasi perubahan atau stres
yang terkait dengan penuaan, mungkin disertai
gejala fisik seperti gangguan tidur atau masalah
pencernaan.
Faktor Risiko: Kehilangan sosial atau dukungan
keluarga, perubahan signifikan dalam kehidupan,
kehilangan teman atau pasangan hidup.
Penting untuk diingat bahwa gangguan psikologis pada masa tua
dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup dan
kesejahteraan mereka.
Gangguan dalam pikiran atau ingatan yang
menunjukan penurunan nyata pada fungsi
kognitif yang menyebabkan gangguan mental.
kondisi ini disebabkan oleh kondisi fisik, medis,
dan putus obat
Pertama, Delrium
Delirium adalah gangguan mental
serius yang menyebabkan penderita
mengalami kebingungan parah dan
berkurangnya kesadaran terhadap
lingkungan sekitar
• Truma Kepala
• Gg. Metabolisme (hipoglisemia)
• Kondisi medis (infeksi parah
atau gagal jantung)
• Penyalahgunaan/putus obat
• Ketidakseimbangan cairan
• Penyakit yang menyerang sistem
saraf pusat (penyakit parkinson,
AD, virus, liver, ginjal)
• Terpapar zat beracun
• Tdk bisa berpikir/bicara jelas
Terjadi secara mendadak
• Berkembang dgn cepat, umumnya
beberapa jam-hari
• Melibatkan proses perhatian serta
• kepekaan yg terganggu
• Menghilangnya juga scr
spontan
saat penyebab terkait dpt ditangani
Jika tdk, maka akan berakibat
disabilitas,mati
Kedua, Gangguan
Neurokognitif Berat
(Demensia)
• penyakit otak degeneratif:
Penyakit Alzheimer (AD)
• Penyakit otak: penyakit Pick
• Infeksi fungsi otak:
meningitis, HIV, ensefalitis
• Bakteri (disebut paresis
umum)
AFASIA: melemahnya kemampuan
memahami/berbicara
APRAKSIA: melemahnya kemampuan
untuk melakukan gerakan terarah (tdk ada
kerusakan fungsi motorik)
AGNOSIA: ketidakmampuan untuk
mengenali objek (sistem sensori masih
berfungsi)
GANGGUAN FUNGSI EKSEKUTIF:
penurunan dalam merencanakan, mengatur,
mengurutkan aktivitas atau dalam
melibatkan pemikiran abstrak.
Demensia adalah kemunduran atau
pelemahan kognitif yang signifikan;
seperti penurunan ingatan, penilaian yg
terganggu, perubahan kepribadian, dan
gangguan fungsi kognitif
ketiga, Gangguan
Neurokognitif Ringan
mengacu pada penurunan kognitif yang lebih ringan.
Artinya, mampu berfungsi, namun harus mengerahkan
upaya yg lebih besar atau mencari strategi untuk
mengimbangi penurunan kognitifnya
Tdk ada penyembuhan atau
pengobatan efektif (obat yg tersedia
hanya efek sedang)
keempat, Alzheimer
Penyakit otak progresif yang ditandai oleh hilangnya
ingatan dan kemampuan kognitif secara progresif,
memburuknya fungsi kepribadian, dan perawatan diri.
• Peran Faktor
Genetik dan
• ketidakseimbangan
neurotransmiter di
otak.
SUBJENIS GANGGUAN NEUROKOGNITIF BERAT DAN RINGAN
NEUROKOGNITIF
AKIBAT ZAT/OBAT
enggunaan,pemutusan
, zat atau pengobatan
psikoaktif dpt
melemahkan fungsi
otakyg ringan dan
berat. Contoh
umumnya sindrom
korsakoff
berkaitangdgn
hilangnya ingatan
karna kekurangan
vitamin B1.
NEUROKOGNITIF
FRONTEMPORAL
ditandai dengan
rusaknya sel-sel saraf
di lobus frontal
temporal otak, yakni di
bagiandepan. Bagian
otak ini umumnya
bertugas untuk
mengatur
kepribadian,perilaku,
dan kemampuan
berbicara (bahasa)
NEUROKOGNITIF
FRONTEMPORAL
ditandai dengan
rusaknya sel-sel saraf
di lobus frontal
temporal otak, yakni di
bagiandepan. Bagian
otak ini umumnya
bertugas untuk
mengatur
kepribadian,perilaku,
dan kemampuan
berbicara (bahasa)
NEUROKOGNITIF
AKIBAT CEDERA
OTAK TRAUMATIK
akibat jaringan otak
yg terguncang,
terbentur, atau
terpotong
SUBJENIS GANGGUAN NEUROKOGNITIF BERAT DAN RINGAN
NEUROKOGNITIF DGN
BADAN LEWY:
munculnya endapan
protein di dalam
sel saraf pada otak.
Akibatnya, fungsi
otak
untukmenghantarkan
sinyal kimia ke
seluruh tubuh pun
terhambat.
Menyebabkan daya
ingat menurun,
namun salah satu
jenis
demensiaprogresif
yang cukup umum
NEUROKOGNITIF
AKIBAT PENYAKIT
PARKINS
penyakit syaraf yg
memburuk bertahap
dan memengaruhi
bagian otak
ygberfungsi
mengoordinasikan
gerakan tubuh.
Akibatnya. Penderita
sulitmengatur gerak
tubuh, termasuk
berbicara, jalan, dan
menulis.
NEUROKOGNITIF
AKIBAT PENYAKIT
HUNTINGTON
penyakit keturunan
yang menyerang sel
saraf tertentu pada
otak.Kerusakan otak
ini akan makin
memburuk seiring
waktu dan
dapatmemengaruhi
gerakan tubuh, fungsi
kognitif otak (persepsi,
kesadaran,pemikiran,
penilaian), dan
peerilaku
spektif Biologis:
- Menyoroti perubahan biologis,
struktural, dan fungsional dalam
otak sebagai akar penyebab
gangguan neurokognitif.
- Contoh: Fokus pada akumulasi
plak amyloid, kerusakan sel saraf,
dan perubahan dalam
neurotransmitter sebagai dasar
gangguan.
-Pandangan Neurologis
Pemahaman terhadap
bagaimana perubahan pada
level neurologis dapat
memengaruhi proses kognitif
dan menyebabkan gangguan
neurokognitif.
- Contoh: Analisis perubahan
pada struktur otak melalui
teknologi pencitraan otak
seperti MRI atau PET scan.
Genetika dan Risiko
Pemahaman terhadap faktor
genetika yang dapat
meningkatkan risiko seseorang
terkena gangguan
neurokognitif.
- Contoh: Mengidentifikasi dan
memahami peran gen tertentu
yang dapat meningkatkan
kerentanan terhadap
Alzheimer.
Genetika dan Risiko
Pemahaman terhadap faktor
genetika yang dapat
meningkatkan risiko seseorang
terkena gangguan
neurokognitif.
- Contoh: Mengidentifikasi dan
memahami peran gen tertentu
yang dapat meningkatkan
kerentanan terhadap
Alzheimer.
pendekatan Holistik
Menggabungkan berbagai
aspek biologis, neurologis, dan
genetika untuk membentuk
pandangan holistik tentang
kompleksitas gangguan
neurokognitif.
- Contoh: Integrasi informasi
dari berbagai bidang
penelitian untuk pemahaman
menyeluruh mengenai
gangguan tersebut.
Kesehatan Otak dan Pencegahan
-Memandang gangguan
neurokognitif sebagai hasil dari
perubahan kesehatan otak dan
mendorong upaya pencegahan.
- Contoh: Mengembangkan
intervensi atau gaya hidup yang
dapat memelihara kesehatan
otak untuk mencegah atau
menunda timbulnya gangguan
neurokognitif.
Teori Wear and Tear:*
- Tubuh dan sel merusak karena penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan.
- Organ menurun akibat toksin dalam makanan, konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alkohol, nikotin, sinar ultraviolet, dan
stres fisik/emosional.
*Teori Neuroendokrin:*
- Hormon berperan vital dalam fungsi organ tubuh.
- Pada usia tua, produksi hormon menurun, mengganggu fungsi tubuh seperti kemampuan motorik, seksual, dan memori.
*Teori Kontrol Genetika:*
- Faktor genetik menentukan waktu penuaan dan umur harapan hidup.
- Individu memiliki jam biologi yang memprogram proses penuaan dan rentang hidupnya.
*Teori Radikal Bebas:*
- Radikal bebas, molekul dengan elektron tidak berpasangan, merusak membran sel, DNA, dan protein.
- Kontribusi radikal bebas dalam penyakit terkait penuaan seperti kanker dan penyakit jantung.
pendekatan dengan menggunakan obat-obatan psikotropika atau psikiatri untuk mengelola
dan meredakan gejala gangguan mental dalam pengobatan defisit neurokognitif. Berikut
beberapa obat-obatan yang disarankan untuk penanganan gangguan masa tua
(neurocognitive)
Pramipexole
dapat meningkatkan
neurokognisi hanya pada pasien
euthymic
Mifepristone:
tambahan Mifepristone yang
merupakan steroid sintetis, pada 600
mg/hari meningkatkan memori kerja
spasial pada pasien depresi BD, dan ini
juga terbukti 7 minggu setelah
penghentian pengobatan
Lurasidone
dapat meningkatkan kognisi pada
pasien BD-I euthymic
Infus ketamine intravena:
enam infus ketamine
intevena (0,5 mg/kg) selama
periode 12 hari
meningkatkan kecepatan
pemrosesan dan
pembelajaran verbal
pendekatan yang tidak melibatkan penggunaan obat-obatan (farmakologis), tetapi memanfaatkan
intervensi biologis untuk meredakan atau mengelola gejala penyakit atau gangguan mental. Berikut
beberapa pengobatan biologis non-farmakologis yang disarankan untuk penanganan gangguan masa tua
(neurocognitive):
Elektrokonvulsif Therapy (ECT):
metode pengobatan yang melibatkan pemberian
arus listrik yang dikendalikan secara ketat ke otak
untuk menghasilkan kejang terkontrol. ECT
dilaporkan menghasilkan peningkatan fungsi
neurokognitif serupa dengan pengobatan
farmakologis berbasis algoritma
Terapi Rejimen Transcranial Magnetic (RTM):
metode pengobatan dengan menggunakan medan
magnet untuk mempengaruhi aktivitas otak. RTM
aktif frekuensi tinggi selama sepuluh hari berturut-
turut meningkatkan aspek neurokognisi tanpa
berpengaruh pada gejala suasana hati
pendekatan yang tidak melibatkan penggunaan obat-obatan (farmakologis), tetapi memanfaatkan
intervensi biologis untuk meredakan atau mengelola gejala penyakit atau gangguan mental. Berikut
beberapa pengobatan biologis non-farmakologis yang disarankan untuk penanganan gangguan masa tua
(neurocognitive):
Remediasi Kognitif:
pendekatan yang berfokus pada latihan dan
pengembangan keterampilan kognitif seperti pelatihan
memori, pelatihan perhatian, pemecahan masalah dsb
yang berhubungan dengan kognitif
Remediasi Fungsional
Pendekatan yang melibatkan kerjasama antara terapis
dan individu yang sedang mendapatkan perawatan.
Tujuannya adalah memberikan dukungan yang efektif dan
praktis sehingga individu dapat menjalani kehidupan
sehari-hari dengan lebih baik, meningkatkan kualitas
hidup, dan mencapai tujuan mereka.
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx

More Related Content

Similar to Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx

DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKAina Faatihah
 
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004TerapiuntukAnakAutis
 
Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)aisahmusriyani
 
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontikKonsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontikIHSANKURNIAWANJAGOAN
 
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptxTUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptxNany151259
 
Stimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas LansiaStimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas LansiaLestari Moerdijat
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansiaAbi Muhlies
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatrifikri asyura
 
Cetar membahana
Cetar membahanaCetar membahana
Cetar membahanaprimnet
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Lautan Jiwa
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organikfikri asyura
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaBagus Utomo
 

Similar to Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx (20)

Kel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensiaKel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensia
 
Psikososial kom
Psikososial komPsikososial kom
Psikososial kom
 
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
 
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
Terapi untuk Anak Hiperaktif Terbaik di Dunia, 0813 2800 2004
 
Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)Retardasi mental (powerpoint)
Retardasi mental (powerpoint)
 
Alzheimer
AlzheimerAlzheimer
Alzheimer
 
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontikKonsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
Konsep Dasar Ilmu keperawatan gerontik
 
Demensia.pptx
Demensia.pptxDemensia.pptx
Demensia.pptx
 
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptxTUGAS IBU MINAR lansia.pptx
TUGAS IBU MINAR lansia.pptx
 
Stimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas LansiaStimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
Stimulasi Otak Pada Komunitas Lansia
 
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 
Schizophrenia
SchizophreniaSchizophrenia
Schizophrenia
 
Dimensia pptrma
Dimensia pptrmaDimensia pptrma
Dimensia pptrma
 
Psikiatri geriatri
Psikiatri geriatriPsikiatri geriatri
Psikiatri geriatri
 
Cetar membahana
Cetar membahanaCetar membahana
Cetar membahana
 
preventing dementia
preventing dementiapreventing dementia
preventing dementia
 
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
Macam-Macam Gangguan Jiwa - oleh dr. Ida Rochmawati, SpKJ(K)
 
Gangguan mental organik
Gangguan mental organikGangguan mental organik
Gangguan mental organik
 
Retardasi mental
Retardasi mentalRetardasi mental
Retardasi mental
 
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agamaPanduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
Panduan kesehatan jiwa bagi pemuka agama
 

Recently uploaded

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx

  • 1. Nama Kelompok : Faizal Bahrain 121207053 Karlina 121207037 Novia Ramadina Pratiwi 121207055i
  • 3. seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas, Menurut World Health Organization (WHO) kelompok pada manusia yang telah masuk ke tahap akhir dari fase kehidupan lansia terjadi suatu proses Anging Process atau biasa dengan sebutan penuaan. Sebagian besar lansia mengalami kemunduran baik dari segi fisik maupun segi mental. Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Menurut Eko dan Gloria (2018) , menyatakan bahwa pada studi komunitas ditemukan bahwa prevelensi gangguan fungsi kognitif pada lansia adalah 17-34%. penurunan fungsi kognitif ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit depresi, neurologi, diabetes melitus.
  • 4. Tipe Tipe Gangguan masa tua Secara psikologis
  • 5. Gangguan Depresi pada Lanjut Usia: Perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat atau kegairahan dalam aktivitas yang sebelumnya disukai, energi rendah, perubahan pola tidur, dan pikiran tentang kematian. Faktor Risiko: Kehilangan pasangan hidup, isolasi sosial, masalah kesehatan kronis. Gangguan Kecemasan pada Lanjut Usia: Rasa cemas yang berlebihan, ketegangan, kekhawatiran berlebihan tentang masa depan, gejala fisik seperti ketegangan otot, gemetar, atau masalah tidur. Faktor Risiko: Kesehatan fisik yang menurun, isolasi sosial, perubahan signifikan dalam kehidupan, seperti pensiun atau pindah tempat tinggal. Gangguan Psikotik pada Lanjut Usia: ilangnya kontak dengan realitas, halusinasi, delusi, atau perubahan perilaku yang signifikan. Faktor Risiko: Gangguan neurologis, penggunaan obat-obatan tertentu, atau kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak. Gangguan Kepribadian pada Lanjut Usia: Pola perilaku yang persisten dan maladaptif yang melibatkan cara berpikir, merasa, dan berinteraksi dengan orang lain. Faktor Risiko: Sejarah kehidupan dan pengalaman masa lalu, faktor genetik, dan perubahan fisik atau kesehatan yang berkaitan dengan penuaan.
  • 6. Gangguan Kesehatan Mental yang Terkait dengan Penyakit Kronis: Gejala psikologis yang timbul akibat atau berkontribusi pada kondisi kesehatan fisik kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, atau kanker. . Faktor Risiko: Penyakit fisik kronis, rasa nyeri kronis, dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Gangguan Kognitif pada Lanjut Usia: Penurunan kognitif yang signifikan melampaui batas normal penuaan, seperti gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment - MCI) atau demensia. Faktor Risiko: Predisposisi genetik, penyakit vaskular otak, penyakit Alzheimer, faktor lingkungan Gangguan Pemrosesan Stres pada Lanjut Usia: Kesulitan dalam mengatasi perubahan atau stres yang terkait dengan penuaan, mungkin disertai gejala fisik seperti gangguan tidur atau masalah pencernaan. Faktor Risiko: Kehilangan sosial atau dukungan keluarga, perubahan signifikan dalam kehidupan, kehilangan teman atau pasangan hidup. Penting untuk diingat bahwa gangguan psikologis pada masa tua dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup dan kesejahteraan mereka.
  • 7.
  • 8. Gangguan dalam pikiran atau ingatan yang menunjukan penurunan nyata pada fungsi kognitif yang menyebabkan gangguan mental. kondisi ini disebabkan oleh kondisi fisik, medis, dan putus obat
  • 9. Pertama, Delrium Delirium adalah gangguan mental serius yang menyebabkan penderita mengalami kebingungan parah dan berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar • Truma Kepala • Gg. Metabolisme (hipoglisemia) • Kondisi medis (infeksi parah atau gagal jantung) • Penyalahgunaan/putus obat • Ketidakseimbangan cairan • Penyakit yang menyerang sistem saraf pusat (penyakit parkinson, AD, virus, liver, ginjal) • Terpapar zat beracun • Tdk bisa berpikir/bicara jelas Terjadi secara mendadak • Berkembang dgn cepat, umumnya beberapa jam-hari • Melibatkan proses perhatian serta • kepekaan yg terganggu • Menghilangnya juga scr spontan saat penyebab terkait dpt ditangani Jika tdk, maka akan berakibat disabilitas,mati
  • 10. Kedua, Gangguan Neurokognitif Berat (Demensia) • penyakit otak degeneratif: Penyakit Alzheimer (AD) • Penyakit otak: penyakit Pick • Infeksi fungsi otak: meningitis, HIV, ensefalitis • Bakteri (disebut paresis umum) AFASIA: melemahnya kemampuan memahami/berbicara APRAKSIA: melemahnya kemampuan untuk melakukan gerakan terarah (tdk ada kerusakan fungsi motorik) AGNOSIA: ketidakmampuan untuk mengenali objek (sistem sensori masih berfungsi) GANGGUAN FUNGSI EKSEKUTIF: penurunan dalam merencanakan, mengatur, mengurutkan aktivitas atau dalam melibatkan pemikiran abstrak. Demensia adalah kemunduran atau pelemahan kognitif yang signifikan; seperti penurunan ingatan, penilaian yg terganggu, perubahan kepribadian, dan gangguan fungsi kognitif
  • 11. ketiga, Gangguan Neurokognitif Ringan mengacu pada penurunan kognitif yang lebih ringan. Artinya, mampu berfungsi, namun harus mengerahkan upaya yg lebih besar atau mencari strategi untuk mengimbangi penurunan kognitifnya
  • 12. Tdk ada penyembuhan atau pengobatan efektif (obat yg tersedia hanya efek sedang) keempat, Alzheimer Penyakit otak progresif yang ditandai oleh hilangnya ingatan dan kemampuan kognitif secara progresif, memburuknya fungsi kepribadian, dan perawatan diri. • Peran Faktor Genetik dan • ketidakseimbangan neurotransmiter di otak.
  • 13. SUBJENIS GANGGUAN NEUROKOGNITIF BERAT DAN RINGAN NEUROKOGNITIF AKIBAT ZAT/OBAT enggunaan,pemutusan , zat atau pengobatan psikoaktif dpt melemahkan fungsi otakyg ringan dan berat. Contoh umumnya sindrom korsakoff berkaitangdgn hilangnya ingatan karna kekurangan vitamin B1. NEUROKOGNITIF FRONTEMPORAL ditandai dengan rusaknya sel-sel saraf di lobus frontal temporal otak, yakni di bagiandepan. Bagian otak ini umumnya bertugas untuk mengatur kepribadian,perilaku, dan kemampuan berbicara (bahasa) NEUROKOGNITIF FRONTEMPORAL ditandai dengan rusaknya sel-sel saraf di lobus frontal temporal otak, yakni di bagiandepan. Bagian otak ini umumnya bertugas untuk mengatur kepribadian,perilaku, dan kemampuan berbicara (bahasa) NEUROKOGNITIF AKIBAT CEDERA OTAK TRAUMATIK akibat jaringan otak yg terguncang, terbentur, atau terpotong
  • 14. SUBJENIS GANGGUAN NEUROKOGNITIF BERAT DAN RINGAN NEUROKOGNITIF DGN BADAN LEWY: munculnya endapan protein di dalam sel saraf pada otak. Akibatnya, fungsi otak untukmenghantarkan sinyal kimia ke seluruh tubuh pun terhambat. Menyebabkan daya ingat menurun, namun salah satu jenis demensiaprogresif yang cukup umum NEUROKOGNITIF AKIBAT PENYAKIT PARKINS penyakit syaraf yg memburuk bertahap dan memengaruhi bagian otak ygberfungsi mengoordinasikan gerakan tubuh. Akibatnya. Penderita sulitmengatur gerak tubuh, termasuk berbicara, jalan, dan menulis. NEUROKOGNITIF AKIBAT PENYAKIT HUNTINGTON penyakit keturunan yang menyerang sel saraf tertentu pada otak.Kerusakan otak ini akan makin memburuk seiring waktu dan dapatmemengaruhi gerakan tubuh, fungsi kognitif otak (persepsi, kesadaran,pemikiran, penilaian), dan peerilaku
  • 15.
  • 16. spektif Biologis: - Menyoroti perubahan biologis, struktural, dan fungsional dalam otak sebagai akar penyebab gangguan neurokognitif. - Contoh: Fokus pada akumulasi plak amyloid, kerusakan sel saraf, dan perubahan dalam neurotransmitter sebagai dasar gangguan. -Pandangan Neurologis Pemahaman terhadap bagaimana perubahan pada level neurologis dapat memengaruhi proses kognitif dan menyebabkan gangguan neurokognitif. - Contoh: Analisis perubahan pada struktur otak melalui teknologi pencitraan otak seperti MRI atau PET scan. Genetika dan Risiko Pemahaman terhadap faktor genetika yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan neurokognitif. - Contoh: Mengidentifikasi dan memahami peran gen tertentu yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap Alzheimer. Genetika dan Risiko Pemahaman terhadap faktor genetika yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gangguan neurokognitif. - Contoh: Mengidentifikasi dan memahami peran gen tertentu yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap Alzheimer. pendekatan Holistik Menggabungkan berbagai aspek biologis, neurologis, dan genetika untuk membentuk pandangan holistik tentang kompleksitas gangguan neurokognitif. - Contoh: Integrasi informasi dari berbagai bidang penelitian untuk pemahaman menyeluruh mengenai gangguan tersebut. Kesehatan Otak dan Pencegahan -Memandang gangguan neurokognitif sebagai hasil dari perubahan kesehatan otak dan mendorong upaya pencegahan. - Contoh: Mengembangkan intervensi atau gaya hidup yang dapat memelihara kesehatan otak untuk mencegah atau menunda timbulnya gangguan neurokognitif.
  • 17. Teori Wear and Tear:* - Tubuh dan sel merusak karena penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan. - Organ menurun akibat toksin dalam makanan, konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alkohol, nikotin, sinar ultraviolet, dan stres fisik/emosional. *Teori Neuroendokrin:* - Hormon berperan vital dalam fungsi organ tubuh. - Pada usia tua, produksi hormon menurun, mengganggu fungsi tubuh seperti kemampuan motorik, seksual, dan memori. *Teori Kontrol Genetika:* - Faktor genetik menentukan waktu penuaan dan umur harapan hidup. - Individu memiliki jam biologi yang memprogram proses penuaan dan rentang hidupnya. *Teori Radikal Bebas:* - Radikal bebas, molekul dengan elektron tidak berpasangan, merusak membran sel, DNA, dan protein. - Kontribusi radikal bebas dalam penyakit terkait penuaan seperti kanker dan penyakit jantung.
  • 18.
  • 19. pendekatan dengan menggunakan obat-obatan psikotropika atau psikiatri untuk mengelola dan meredakan gejala gangguan mental dalam pengobatan defisit neurokognitif. Berikut beberapa obat-obatan yang disarankan untuk penanganan gangguan masa tua (neurocognitive) Pramipexole dapat meningkatkan neurokognisi hanya pada pasien euthymic Mifepristone: tambahan Mifepristone yang merupakan steroid sintetis, pada 600 mg/hari meningkatkan memori kerja spasial pada pasien depresi BD, dan ini juga terbukti 7 minggu setelah penghentian pengobatan Lurasidone dapat meningkatkan kognisi pada pasien BD-I euthymic Infus ketamine intravena: enam infus ketamine intevena (0,5 mg/kg) selama periode 12 hari meningkatkan kecepatan pemrosesan dan pembelajaran verbal
  • 20. pendekatan yang tidak melibatkan penggunaan obat-obatan (farmakologis), tetapi memanfaatkan intervensi biologis untuk meredakan atau mengelola gejala penyakit atau gangguan mental. Berikut beberapa pengobatan biologis non-farmakologis yang disarankan untuk penanganan gangguan masa tua (neurocognitive): Elektrokonvulsif Therapy (ECT): metode pengobatan yang melibatkan pemberian arus listrik yang dikendalikan secara ketat ke otak untuk menghasilkan kejang terkontrol. ECT dilaporkan menghasilkan peningkatan fungsi neurokognitif serupa dengan pengobatan farmakologis berbasis algoritma Terapi Rejimen Transcranial Magnetic (RTM): metode pengobatan dengan menggunakan medan magnet untuk mempengaruhi aktivitas otak. RTM aktif frekuensi tinggi selama sepuluh hari berturut- turut meningkatkan aspek neurokognisi tanpa berpengaruh pada gejala suasana hati
  • 21. pendekatan yang tidak melibatkan penggunaan obat-obatan (farmakologis), tetapi memanfaatkan intervensi biologis untuk meredakan atau mengelola gejala penyakit atau gangguan mental. Berikut beberapa pengobatan biologis non-farmakologis yang disarankan untuk penanganan gangguan masa tua (neurocognitive): Remediasi Kognitif: pendekatan yang berfokus pada latihan dan pengembangan keterampilan kognitif seperti pelatihan memori, pelatihan perhatian, pemecahan masalah dsb yang berhubungan dengan kognitif Remediasi Fungsional Pendekatan yang melibatkan kerjasama antara terapis dan individu yang sedang mendapatkan perawatan. Tujuannya adalah memberikan dukungan yang efektif dan praktis sehingga individu dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tujuan mereka.