SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KELOMPOK 8
SAHRIATI
SUSRI WINANTI S
SYAHRIN
MIR’ATUN MUJAHIDA
HELDA YANTI
MASRIANI
HENDRA NAWI
A. Demensia
 Demensia(PIKUN) adalah penurunan
kemampuan mental yang biasanya
berkembang secara perlahan, dimana terjadi
gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan
kemampuan untuk memusatkan perhatian,
dan bisa terjadi kemunduran kepribadian.
C. ETIOLOGI
 Lima puluh sampai enam puluh persen
penyebab demensia adalah penyakit
Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana
sel syaraf pada otak mati sehingga membuat
signal dari otak tidak dapat di transmisikan
sebagaimana mestinya (Grayson, C. 2004).
Penderita Alzheimer mengalami gangguan
memori, kemampuan membuat keputusan dan
juga penurunan proses berpikir.
D. Manifestasi Klinis
 Menurunnya daya ingat yang terus terjadi.
Pada penderita demensia, “lupa” menjadi
bagian keseharian yang tidak bisa lepas.
 Gangguan orientasi waktu dan tempat,
misalnya: lupa hari, minggu, bulan, tahun,
tempat penderita demensia berada
 Penurunan dan ketidakmampuan menyusun
kata menjadi kalimat yang benar,
menggunakan kata yang tidak tepat untuk
sebuah kondisi, mengulang kata atau cerita
yang sama berkali-kali
E. PATOFISIOLOGI

 Dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak
yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan
daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan
atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron.
Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang
diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler,
kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau
terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik dan Plak
amiloid berasal dari protei yang lebih besar, protein precursor
amiloid (amyloid precursor protein[APP]) dan kekusutan neurofibril
terdapat juga penurunan neurotransmitter tertentu, terutama
asetilkolin dan neuron kortek menghilang dari neuron yang tinggal
menggembung berisi gumpalan fiber dalam sitoplasmanya.
 Proses penuaan tidak dapat dihambat, baik penuaan otak maupun
fisik. Otak akan atropi, sel pyramidal neuron di neokortek dan
hipokampus akan mengkerut, pengurangan dendrit dan sinaps,
gerakan dan reaksi akan melambat.
SENAM OTAK UNTUK
MENCEGAH DEMENSIA
 Membaca
 Menekuni hobi baru
 Mendengarkan musik atau bermain alat musik
 Menjalani hidup dengan cara baru atau mengubah rutinitas
yang dijalani.
 Menyukai humor dan cerita lucu sehingga otak tetap fresh.
 Bermain teka-teki silang, puzzle, catur, monopoli, dan aneka
games yang dapat melatih daya nalar dan kreativitas otak.
 Gemar rekreasi
 yoga atau meditasi
 Menulis buku harian
 Cobalah melakukan senam otak.
F. PENATALAKSANAAN
 Terapi Psikososial
 Farmakoterapi
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A.PENGKAJIAN
1) Riwayat
2) Kaji adanya demensia
3) Singkirkan kemungkinan adanya depresi
4) Ajukan pertanyaan-pertanyaan pengkajian
keperawatan
5) Wawancarai klien, pemberi asuhan atau
keluarga
B. Diagnosa keperawatan
1)Gangguan Proses Pikir: Pikun/Pelupa
2)Risiko Cidera : Jatuh
 3) Perubahan pola tidur berhubungan dengan perubahan
lingkungan ditandai dengan keluhan verbal tentang kesulitan
tidur, terus-menerus terjaga, tidak mampu menentukan
kebutuhan/ waktu tidur.
 4) Kurang perawatan diri berhubungan dengan intoleransi
aktivitas, menurunnya daya tahan dan kekuatan ditandai
dengan penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-
hari.
 5) Risiko terhadap cedera berhubungan dengan kesulitan
keseimbangan, kelemahan, otot tidak terkoordinasi, aktivitas
kejang.
 6) Risiko terhadap perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan mudah lupa, kemunduran hobi,
perubahn sensori.
C.INTERVENSI
 Kembangkan lingkungan yang suportif dan hubungan perawat-
klien yang terapeutik.
 R/Meningkatkan kenyamanan dan menurunkan kecemasan pada
klien.
 Bantu klien untuk memehami halusinasi.
 R/ Meningkatkan koping dan menurunkan halusinasi
 Kaji derajat sensori atau gangguan persepsi dan bagaiman hal
tersebut mempengaruhi klien termasuk penurunan penglihatan
atau pendengaran.
 R/ )Keterlibatan otak memperlihatkan masalah yang bersifat
asimetris menyebabkan klien kehilangan kemampuan pada salah
astu sisi tubuh. Klien tidak dapat mengenali rasa lapar, haus,
Penerima nyeri eksternal.
 Ajarkan strategi untuk mengurangi stress.
 R/ Untuk menurunkan kebutuhan akan halusinasi
D. Implementasi
I
 mplementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan
intervensi.
E. EVALUASI
 Evaluasi
 1) Mampu beradaptasi pada perubahan lingkungan dan aktivitas.
 2) Mampu memperlihatkan kemampuan kognitif untuk menjalani
konsekuensi.
 3) Perubahan persepsi sensori tidak terjadi atau terkontrol.
 4) Perubahan pola tidur tidak terjadi atau terkontrol.
 5) Perawatan diri dapat terpenuhi.
 6) Nutrisi klien seimbang
 7) Risiko cedera tidak terjadi


More Related Content

What's hot

DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKAina Faatihah
 
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpSDementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpSSuharti Wairagya
 
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"fajarinaamaliya12
 
Movement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin fMovement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin fUmmuDiyah
 
Penyakit pada syaraf
Penyakit pada syarafPenyakit pada syaraf
Penyakit pada syaraferdihary
 
Parkinson’s disease
Parkinson’s  diseaseParkinson’s  disease
Parkinson’s diseaselengku
 

What's hot (13)

DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIKDEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
DEMENSIA GANGGUAN PSIKOTIK
 
Demensia
DemensiaDemensia
Demensia
 
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpSDementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
Dementia alzheimer by dr Banon Suko, SpS
 
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
IPA BIOLOGI "PENYAKIT PADA SISTEM SYARAF"
 
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
Askep alzheimer AKPER PEMDA MUNA
 
preventing dementia
preventing dementiapreventing dementia
preventing dementia
 
Movement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin fMovement disorder. steven martin f
Movement disorder. steven martin f
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 
Epilepsi
EpilepsiEpilepsi
Epilepsi
 
Penyakit pada syaraf
Penyakit pada syarafPenyakit pada syaraf
Penyakit pada syaraf
 
Parkinson’s disease
Parkinson’s  diseaseParkinson’s  disease
Parkinson’s disease
 
Parkinson
ParkinsonParkinson
Parkinson
 

Viewers also liked (11)

analysis 2
analysis 2analysis 2
analysis 2
 
Historieta los resistentes # 14. la fuerza del sme
Historieta los resistentes # 14. la fuerza del smeHistorieta los resistentes # 14. la fuerza del sme
Historieta los resistentes # 14. la fuerza del sme
 
2013.8 monum madonna
2013.8 monum madonna2013.8 monum madonna
2013.8 monum madonna
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Animals
AnimalsAnimals
Animals
 
Terapia marina 2014
Terapia marina 2014Terapia marina 2014
Terapia marina 2014
 
Pizza hut
Pizza hutPizza hut
Pizza hut
 
Premios Hospital do Futuro 2011
Premios Hospital do Futuro 2011Premios Hospital do Futuro 2011
Premios Hospital do Futuro 2011
 
Customer behaviour
Customer behaviourCustomer behaviour
Customer behaviour
 
Pizza hut hrm
Pizza hut hrmPizza hut hrm
Pizza hut hrm
 
Pizza hut
Pizza hutPizza hut
Pizza hut
 

Similar to Kel. 8 askep demensia

181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.docAnggaraWahyu3
 
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptxPELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptxviona54
 
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.pptASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.pptMahruriSaputra
 
Askep space occupying lession ( sol )
Askep space occupying lession ( sol )Askep space occupying lession ( sol )
Askep space occupying lession ( sol )Stiawan Akbar
 
Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...
Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...
Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...Taruna Ikrar
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxNoviaRamadinaPratiwi
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
 
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxOnline Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxAhmadSofyanAtsauri
 
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].pptASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].pptZhafhafCelluler
 
Mengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptx
Mengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptxMengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptx
Mengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptxanita45169
 
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptxMasalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptxnoragracesara
 
Askep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaranAskep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaranStiawan Akbar
 
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptxPPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx120024DELAPUSPITAERN
 

Similar to Kel. 8 askep demensia (20)

Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA Kel. 7 askep demensia  AKPER PEMKAB MUNA
Kel. 7 askep demensia AKPER PEMKAB MUNA
 
Kel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensiaKel. 7 askep demensia
Kel. 7 askep demensia
 
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
181723891-LAPORAN-PENDAHULUAN-DEMENSIA-doc.doc
 
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptxPELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
PELAYANAN PERAWATAN LANSIA.pptx
 
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.pptASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
ASKEP MASALAH KOGNITIF jnjjjujjbjbbjjjbj.ppt
 
Askep space occupying lession ( sol )
Askep space occupying lession ( sol )Askep space occupying lession ( sol )
Askep space occupying lession ( sol )
 
Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...
Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...
Ilmuwan indonesia membuktikan terjadinya regenerasi sel sel otak, dan menjadi...
 
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptxKel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
Kel.2 Gangguan Masa Tua (Neurokognitif).pptx
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptxOnline Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
Online Class - Alzheimer's Disease (1).pptx
 
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].pptASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
ASKEP_GG_KOGNITIF_2[1].ppt
 
Mengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptx
Mengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptxMengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptx
Mengenal Dementia dan Upaya Pencegahannya.pptx
 
Askep ckr
Askep ckrAskep ckr
Askep ckr
 
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptxMasalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
Masalah Kesehatan Pada Lansia.pptx
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
Askep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaranAskep penurunan kesadaran
Askep penurunan kesadaran
 
ansietas atau kecemasan 2017
ansietas atau kecemasan 2017ansietas atau kecemasan 2017
ansietas atau kecemasan 2017
 
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptxPPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
PPT Materi Alzheimer Padaaa Lansiaaa.pptx
 
Lp gerontik
Lp gerontikLp gerontik
Lp gerontik
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kel. 8 askep demensia

  • 1. KELOMPOK 8 SAHRIATI SUSRI WINANTI S SYAHRIN MIR’ATUN MUJAHIDA HELDA YANTI MASRIANI HENDRA NAWI
  • 2. A. Demensia  Demensia(PIKUN) adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang secara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian.
  • 3. C. ETIOLOGI  Lima puluh sampai enam puluh persen penyebab demensia adalah penyakit Alzheimer. Alzhaimer adalah kondisi dimana sel syaraf pada otak mati sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya (Grayson, C. 2004). Penderita Alzheimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir.
  • 4. D. Manifestasi Klinis  Menurunnya daya ingat yang terus terjadi. Pada penderita demensia, “lupa” menjadi bagian keseharian yang tidak bisa lepas.  Gangguan orientasi waktu dan tempat, misalnya: lupa hari, minggu, bulan, tahun, tempat penderita demensia berada  Penurunan dan ketidakmampuan menyusun kata menjadi kalimat yang benar, menggunakan kata yang tidak tepat untuk sebuah kondisi, mengulang kata atau cerita yang sama berkali-kali
  • 5. E. PATOFISIOLOGI   Dari degenerasi neuronal, kematian daerah spesifik jaringan otak yang mengakibatkan gangguan fungsi kognitif dengan penurunan daya ingat secara progresif. Adanya defisiensi faktor pertumbuhan atau asam amino dapat berperan dalam kematian selektif neuron. Kemungkinan sel-sel tersebut mengalami degenerasi yang diakibatkan oleh adanya peningkatan calsium intraseluler, kegagalan metabolisme energi, adanya formasi radikal bebas atau terdapatnya produksi protein abnormal yang non spesifik dan Plak amiloid berasal dari protei yang lebih besar, protein precursor amiloid (amyloid precursor protein[APP]) dan kekusutan neurofibril terdapat juga penurunan neurotransmitter tertentu, terutama asetilkolin dan neuron kortek menghilang dari neuron yang tinggal menggembung berisi gumpalan fiber dalam sitoplasmanya.  Proses penuaan tidak dapat dihambat, baik penuaan otak maupun fisik. Otak akan atropi, sel pyramidal neuron di neokortek dan hipokampus akan mengkerut, pengurangan dendrit dan sinaps, gerakan dan reaksi akan melambat.
  • 6. SENAM OTAK UNTUK MENCEGAH DEMENSIA  Membaca  Menekuni hobi baru  Mendengarkan musik atau bermain alat musik  Menjalani hidup dengan cara baru atau mengubah rutinitas yang dijalani.  Menyukai humor dan cerita lucu sehingga otak tetap fresh.  Bermain teka-teki silang, puzzle, catur, monopoli, dan aneka games yang dapat melatih daya nalar dan kreativitas otak.  Gemar rekreasi  yoga atau meditasi  Menulis buku harian  Cobalah melakukan senam otak.
  • 7. F. PENATALAKSANAAN  Terapi Psikososial  Farmakoterapi
  • 8. KONSEP DASAR KEPERAWATAN A.PENGKAJIAN 1) Riwayat 2) Kaji adanya demensia 3) Singkirkan kemungkinan adanya depresi 4) Ajukan pertanyaan-pertanyaan pengkajian keperawatan 5) Wawancarai klien, pemberi asuhan atau keluarga
  • 9. B. Diagnosa keperawatan 1)Gangguan Proses Pikir: Pikun/Pelupa 2)Risiko Cidera : Jatuh  3) Perubahan pola tidur berhubungan dengan perubahan lingkungan ditandai dengan keluhan verbal tentang kesulitan tidur, terus-menerus terjaga, tidak mampu menentukan kebutuhan/ waktu tidur.  4) Kurang perawatan diri berhubungan dengan intoleransi aktivitas, menurunnya daya tahan dan kekuatan ditandai dengan penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari- hari.  5) Risiko terhadap cedera berhubungan dengan kesulitan keseimbangan, kelemahan, otot tidak terkoordinasi, aktivitas kejang.  6) Risiko terhadap perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mudah lupa, kemunduran hobi, perubahn sensori.
  • 10. C.INTERVENSI  Kembangkan lingkungan yang suportif dan hubungan perawat- klien yang terapeutik.  R/Meningkatkan kenyamanan dan menurunkan kecemasan pada klien.  Bantu klien untuk memehami halusinasi.  R/ Meningkatkan koping dan menurunkan halusinasi  Kaji derajat sensori atau gangguan persepsi dan bagaiman hal tersebut mempengaruhi klien termasuk penurunan penglihatan atau pendengaran.  R/ )Keterlibatan otak memperlihatkan masalah yang bersifat asimetris menyebabkan klien kehilangan kemampuan pada salah astu sisi tubuh. Klien tidak dapat mengenali rasa lapar, haus, Penerima nyeri eksternal.  Ajarkan strategi untuk mengurangi stress.  R/ Untuk menurunkan kebutuhan akan halusinasi
  • 11. D. Implementasi I  mplementasi keperawatan dilakukan sesuai dengan intervensi. E. EVALUASI  Evaluasi  1) Mampu beradaptasi pada perubahan lingkungan dan aktivitas.  2) Mampu memperlihatkan kemampuan kognitif untuk menjalani konsekuensi.  3) Perubahan persepsi sensori tidak terjadi atau terkontrol.  4) Perubahan pola tidur tidak terjadi atau terkontrol.  5) Perawatan diri dapat terpenuhi.  6) Nutrisi klien seimbang  7) Risiko cedera tidak terjadi 