Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
FILUM HEWAN
1. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam juga
kami limpahkan kepada Junjugan kita Nabi Muhammad SAW, yang mana beliaulah yang
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis tidak sendiri menyelesaikannya, namun banyak
menerima bimbingan dan bantuan dari semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Namun demikian, dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak kekurangannya,
maka kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya membangun
agar dapat mempernbaiki makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat. Atas perhatian pembaca semua, kami ucapkan terima
kasih.
Raha, Maret 2014
Penyusun
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai
saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara
0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di
bawah lautan terdalam.
Banyak hewan yang merugikan, namun lebih banyak lagi hewan yang bermanfaat bagi
manusia. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia. Hewan pun sangat berperan
sebagai salah satu komponen penting penyusun ekosistem. Selain itu masih banyak lagi
manfaat yang bisa kita panen pada hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting
dalam pelestariannya maupun pengolahan sumber dayanya.
1.2. Rumusan Masalah
- Filum apa saja yang mengelompokkan hewan?
- Apa ciri-ciri tiap filum yang mengelompokkan berbagai hewan?
3. BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan tulang belakang, Animalia dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Vertebrata dan
Avertebrata. Vertebrata yaitu hewan bertulang belakang. Sedangkan Avertebrata adalah
hewan tidak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi delapan filum. Sedangkan
Vertebrata digolonglan menjadi satu filum. Satu filum itu terdiri dari lima kelas. Untuk lebih
jelasnya lagi, berikut pengelompokkan Animalia beserta ciri-cirinya mulai dari Avertebrata.
A. Annelida (cacing berbentuk cincin)
Defenisi
Annelida berarti “cincin” kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian
cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida. Terdapat sekitar 15.000
spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar antara kurang darti 1 mm sampai 3 m pada
cacing tanah Australia. Anggota filum Annelida hidup di laut , dan sebagian habitat air tawar,
dan tanah lembab, kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida menggunakan anggota
filum yang terkenal, yaitu cacing tanah.
Ciri-ciri
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh
memanjang, simeffi bilatiral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula. Dinding tubuh
dilengkapi otot. Memiliki prostomium dan sistem sirkulasi. Saluran pencernaan lengkap.
Sistem ekskresi sepasang nephridia di setiap segmen. Sistem syaraf tangga tali. Sistam
respirasi terdapat pada epidermis. Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya
trokofor/veliger.
Kebanyakan untuk cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar
atau darat. Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.
pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium,
sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi’ Kelas iotyct aetu dibagi
menjadi kelompok Errantia dan Sedentaria didasarkan pada kesempurnaan bentuk
parapodium, siri, ada tidaknya rahang, probosis, bentuk segmen’ aan letat insang.
Kelas Oligochaeta dibagi menjadi ordo Plesiopora, Prosotheca, Prosopora, dan
Opisthopora berdasarkan alat ekskresi, letak gonofor, dan letak spermateka. Kelas girudinea
dibagi menjadi ordo Acanthobdellida, Rhynchobdellida, dnathobdellida, dan Erpobdellida
berdasarkan ada tidaknya batil isap dan probosis, serta septum pada segmen tubuh.
Beberapa hewan Annelida akuatik berenang untuk mencari makan, tetapi sebagian
bear tinggal di dasar dan bersarang di dalalm pasir dan endapan lumpur, cacing tanah
tentunya, merupakan pembentuk sarang dalam lubang.
4. Selom cacing tanah terpartisipasi oleh septa, tetapi saluran penvcernaan, pembuluh
darah, longitudinal, dan tali syaraf menembus septa itu dan memanjang di sekujur tubuh
hewan itu (pembuluh utama memiliki cabang bersegmen). Sistem pencernaan memiliki
beberapap daerah khusus : faring, esofagus, tembolok, rempela , dan usus halus.
Pada masing-masing segmen cacing tersebut terdapat sepasang tabung ekskretoris
yang disebut metanefridia dengan corong bersilia, yang disebut neftrostim yang
mengeluarkan buangan dari darah dan cairan selomik. Metanefridia akan bermuara ke pori-pori
eksterior, dan buangan metabolisme dikeluarkan melalui pori-pori tersebut.
Klasifikasi
Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah
dan kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah).
1.Kelas oligochaeta
Kelas ini merupakan cacing bersegmen yang memiliki sedikit seta; oly = sedikit.
Anggotanya yang paling dikenal adalah cacing tanah, yaitu lumbricus terrestis dan
pheretimasp. Berukuran kecil dan banyak hidup di indonesia.
Cacing tanah dapat hidup di darat atau di air tawar. Tubuhnya bersegmen dan
memiliki sedikit seta. Semua anggota cacing tanah tidak memiliki parapodia. Mereka
bergerak dengan otot longitudinal dan otot sirkuler. Cacing tanah memiliki 15 sampai 200
segmen. Pada segmen (somit) ke 32 hingga 37(pada lumbricus) dan somit ke 10 hinnga ke 11
(pada pheretima) terdapat penebalan kulit yang biasa di sebut klitelum atau sadel yang
mentgandung kelenjar.
2. kelas polychaeta
Nama kelas polichaeta berasal dari kata poly = banyak, chaeta= rambut atau seta. Jadi
poichaeta berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habibat cacing ini umunya ada di
laut, cacing ini memiliki panjang tubu h sekitar 5 sampai 10 cm, dengan garis tengah sampai
10 mm. warna tubuh beraneka ragam. Misalnya berwarna merah, merah muda, hijau atau
warna campuran. Segmen-segmen pada tubuh hampir sama. Pda setiap segmen terdapat seta
dan sepasang parapodia (kaki berdaging) yang berfungsi sebagai alat gerak.
3. kelas Hirudinea
Nama kelas hirudinea brasal dari kata hirudo yang berarti lintah. Hewan ini hidup di
air tawar , laut , dan darat. Tubuh lintah pipih dorsal ventral dan permikaan tertutup oleh
kutikula yang di sekresikan oleh epidermis. Lintah tidak memiliki seta dan parapodia. Hewan
ini memiliki dua alat isap : satu bagian ujung anterior dan satu di ujung posterior (berukuran).
Lintah hidup sebagai ektoparasit temporer, yaitu hidup menepel sementara pada
menusia atau mamalia lainnya untuk mengisap darah. Cairan tubuh / darah yang di isap di
simpan di dalam tembolok. Lintah bersifat hemaprodit.
5. Mayoritas lintah hidup di air tawar, tetapi terdapat juga lintah darat atau tanah yang
bergerak melalui vegetasi lembap. Banyak lintah memakan invertebrata lainnya, tetapi
beberapa jenis lintah adalah parasit penyedot darah yang makan secara menempel ke hewan
lain secara temporer, dan termasuk manusia.
Panjang lintah berkisar antara 1 sampai 30 cm. beberapa spesies parasit menggunakan
rahang yang mirip pisau untuk mengirirs kulit inang, sementara yang lain mengekskresikan
enzim yang mencerna suatu lubang melalui kulit.Inang umumnya tidak sadar akan serangan
ini karena lintah mengekresikan suatu anestesia, setelah m,embuat sayatan , lintah
mnsekresikan bahan kimia lainnya, yaitu hirudin, yang fungsinya mempertahankan darah
inang supaya tidak menggumpal. Parasit itu kemudian menyedot darah sebanyak yang ia
dapat tampung, sering kali lebih seribu berat tubuhnya.
Setelah minum sebanyak itu,lintah itu bisa bertahan selama berbulan-bulan tanpa
makan, sampai abad lalu, lintah sering kali digunakan oleh dikter untuk mengambil darah.
Lintah masih tetap di gunakan untuk mengobati jaringan yang memar dan untukmerangsang
sirkulasi darah ke jari tangan atau kaki yang telah di jahit kembali setelah kecelakaan.
Anggota kelompok hewan ini meliputi lintah dan pacet. Hirudo medicinalis (lintah),
dapat menghasilkan zat hirudin dan banyak di Eropa dan Amerika. Haemadispa zeylanica
(pacet), banyak hidup di asia tenggara. Hirudinaria javanica, disebut juga lintah kuning.
Peranan
Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan
membantu aerasi tanah.
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan
sebagai makanan.
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah.
Cara Reproduksi
Cacing tanah adalah hewan hemafrodit, tetapi hewan ini melakukan pembuahan
silang. Du cacing tantah kawin dengan cara mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga
mereka dapat mempertukarkan sperma, dan kemudian mereka akan memisah, sel sperma
yang diterima disimpan secara tenporer sementara suatu organ khusus, atau klitelu,
mansekresika kepompong yang seperti mukus, kepompong bergeser di sepanjang tubuh
cacing dan memungut telur dan kemudian sperma yang tadi disimpan. Kepompong tersebut
kemudian lepas dari kepal cacing dan tinggal dalam tanah tersebut dam kemudian embrio
dapat berkembang. Beberpqa cacing tanah dapat juga bereproduksi secara aseksual dengan
cara fragmentasi yang di ikuti dengan regenersi.
6. ( Dari Berbagai Sumber )
B. Mollusca ( hewan bertubuh lunak)
Defenisi
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum
Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya
itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang
sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang
teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya.
Ciri-ciri
Ciri-ciri Mollusca adalah :
- Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
- Habitatnya di ait maupun darat
- Merupakan hewan triploblastik selomata.
- Struktur tubuhnya simetri bilateral.
- Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
- Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
- Organ ekskresi berupa nefridia
- Memiliki radula (lidah bergigi)
- Hidup secara heterotrof
Ciri tubuh Mollusca
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu
1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot.
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral
terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral
dilindungi oleh mantel
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan
tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
7. Klasifikasi
Mollusca dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
A. Kelas Gastropoda
Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan
bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi. Nah,
bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina)? Kedua
hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut,
air tawar dan banyak pula yang hidup di darat.
B. Kelas Chepalopoda
Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh
cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita
(Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda (cephale : kepala, podos : kaki) adalah
Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri
dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek.
C. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang
hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar,
dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur
ini digunakan untuk membuat cangkoknya.
D. Kelas Amphineura
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai.
Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel
dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral
mengandung insang.
E. Kelas Scaphopoda
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan
di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini
tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring.
Peranan
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan
ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia.
Mollusca Yang menguntungkan
1.Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup
tinggi selain enak rasanya
2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
8. 3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor
non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
Mollusca yang merugikan
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica
Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut.
- Makanan.Misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang dan keripik timun
laut yang banyak dijual di Sidoarjo. Jawa Timur.
- Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering
mengggunakan gamet dan embrio landak laut.
Namun, bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang
laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut.
Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau
sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki
kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah,
bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara
hewan ini seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam.
Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan
untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka
mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan
ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk.
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum
jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu
dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan
Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia).
Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat
ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda
asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda
asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya
dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara.
Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan.
Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu
pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas.
Cara Reproduksi
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis
9. siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun
eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada
akhirnya akan menjadi mollusca dewasa.
C. Echinodermata (hewan berduri)
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum
hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok
hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode
Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang
sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih
hidup sekarang mencakup
Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk
makanan mereka sendiri
Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri
dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.
Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu
digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar
1.000 spesies.
Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata
terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea,
Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus,
Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air
tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan
memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat
primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di
dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva
bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva
Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem
litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut
Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir
barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus
edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak
mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan
10. polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori
yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem
terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni
tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain.
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang
hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut
akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri.
Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali
Klasifikasi
Echinodermata, seperti Chordata, adalah deuterostoma.
Domain Eukaryota
o Filum Echinodermata
Subfilum Homalozoa Gill & Caster, 1960
Kelas Homostelea
Kelas Homoiostelea
Kelas Stylophora Gill & Caster, 1960
Kelas Ctenocystoidea Robison & Sprinkle, 1969
Subfilum Crinozoa
Kelas Eocrinoidea Jaekel, 1899
Kelas Paracrinoidea Regnéll, 1945
Kelas Cystoidea von Buch, 1846
Kelas Blastoidea
Kelas Crinoidea
Subfilum Asterozoa
Kelas Ophiuroidea
Kelas Asteroidea
Subfium Echinozoa
Kelas Helicoplacoidea
Kelas Edriosteroidea
Kelas Ophiocistioidea
Kelas Holothuroidea
Kelas Echinoidea Leske, 1778
11. BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan makalah berikut, dapat disimpulkan bahwa hewan merupakan makhluk
hidup yang sangat banyak jenisnya. Pembagian pengelompokan hewan memang sangat tepat
dalam membantu mengenal jenis-jenis hewan yang beranekaragan tersebut.
3.2. Saran
Melihat ras-ras hewan yang sangat banyak jumlahnya, kita sebagai manusia sebaiknya
menjaga kelestariannya. Dengan begitu, populasi Animalia akan terjaga & siklusrantai
makanan tetap seimbang.
12. DAFTAR PUSTAKA
Sianipar, Prowel, 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi. PUSTAKA BOOK
PUBLISHER, Yogyakarta.
Sudjadi, Bagod. & Siti Laila.2007. Biologi 1. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
http://www.faktailmiah.com/2010/09/01/echinodermata.html
http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-biologi-animalia-
13. MAKALAH
KINGDOM ANIMALIA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
1. WA ODE ADEN IRMA A.
2. HERLINA
3.
4.
5.
SMA NEGERI 1 RAHA
2014