SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan 
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam juga 
kami limpahkan kepada Junjugan kita Nabi Muhammad SAW, yang mana beliaulah yang 
membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam. 
Dalam pembuatan makalah ini, penulis tidak sendiri menyelesaikannya, namun banyak 
menerima bimbingan dan bantuan dari semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini 
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak 
yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. 
Namun demikian, dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak kekurangannya, 
maka kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya membangun 
agar dapat mempernbaiki makalah ini. 
Semoga makalah ini bermanfaat. Atas perhatian pembaca semua, kami ucapkan terima 
kasih. 
Raha, Maret 2014 
Penyusun
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1. Latar Belakang 
Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai 
saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 
0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di 
bawah lautan terdalam. 
Banyak hewan yang merugikan, namun lebih banyak lagi hewan yang bermanfaat bagi 
manusia. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia. Hewan pun sangat berperan 
sebagai salah satu komponen penting penyusun ekosistem. Selain itu masih banyak lagi 
manfaat yang bisa kita panen pada hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting 
dalam pelestariannya maupun pengolahan sumber dayanya. 
1.2. Rumusan Masalah 
- Filum apa saja yang mengelompokkan hewan? 
- Apa ciri-ciri tiap filum yang mengelompokkan berbagai hewan?
BAB II 
PEMBAHASAN 
Berdasarkan tulang belakang, Animalia dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Vertebrata dan 
Avertebrata. Vertebrata yaitu hewan bertulang belakang. Sedangkan Avertebrata adalah 
hewan tidak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi delapan filum. Sedangkan 
Vertebrata digolonglan menjadi satu filum. Satu filum itu terdiri dari lima kelas. Untuk lebih 
jelasnya lagi, berikut pengelompokkan Animalia beserta ciri-cirinya mulai dari Avertebrata. 
A. Annelida (cacing berbentuk cincin) 
Defenisi 
Annelida berarti “cincin” kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian 
cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida. Terdapat sekitar 15.000 
spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar antara kurang darti 1 mm sampai 3 m pada 
cacing tanah Australia. Anggota filum Annelida hidup di laut , dan sebagian habitat air tawar, 
dan tanah lembab, kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida menggunakan anggota 
filum yang terkenal, yaitu cacing tanah. 
Ciri-ciri 
Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh 
memanjang, simeffi bilatiral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula. Dinding tubuh 
dilengkapi otot. Memiliki prostomium dan sistem sirkulasi. Saluran pencernaan lengkap. 
Sistem ekskresi sepasang nephridia di setiap segmen. Sistem syaraf tangga tali. Sistam 
respirasi terdapat pada epidermis. Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya 
trokofor/veliger. 
Kebanyakan untuk cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar 
atau darat. Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. 
pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, 
sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi’ Kelas iotyct aetu dibagi 
menjadi kelompok Errantia dan Sedentaria didasarkan pada kesempurnaan bentuk 
parapodium, siri, ada tidaknya rahang, probosis, bentuk segmen’ aan letat insang. 
Kelas Oligochaeta dibagi menjadi ordo Plesiopora, Prosotheca, Prosopora, dan 
Opisthopora berdasarkan alat ekskresi, letak gonofor, dan letak spermateka. Kelas girudinea 
dibagi menjadi ordo Acanthobdellida, Rhynchobdellida, dnathobdellida, dan Erpobdellida 
berdasarkan ada tidaknya batil isap dan probosis, serta septum pada segmen tubuh. 
Beberapa hewan Annelida akuatik berenang untuk mencari makan, tetapi sebagian 
bear tinggal di dasar dan bersarang di dalalm pasir dan endapan lumpur, cacing tanah 
tentunya, merupakan pembentuk sarang dalam lubang.
Selom cacing tanah terpartisipasi oleh septa, tetapi saluran penvcernaan, pembuluh 
darah, longitudinal, dan tali syaraf menembus septa itu dan memanjang di sekujur tubuh 
hewan itu (pembuluh utama memiliki cabang bersegmen). Sistem pencernaan memiliki 
beberapap daerah khusus : faring, esofagus, tembolok, rempela , dan usus halus. 
Pada masing-masing segmen cacing tersebut terdapat sepasang tabung ekskretoris 
yang disebut metanefridia dengan corong bersilia, yang disebut neftrostim yang 
mengeluarkan buangan dari darah dan cairan selomik. Metanefridia akan bermuara ke pori-pori 
eksterior, dan buangan metabolisme dikeluarkan melalui pori-pori tersebut. 
Klasifikasi 
Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah 
dan kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah). 
1.Kelas oligochaeta 
Kelas ini merupakan cacing bersegmen yang memiliki sedikit seta; oly = sedikit. 
Anggotanya yang paling dikenal adalah cacing tanah, yaitu lumbricus terrestis dan 
pheretimasp. Berukuran kecil dan banyak hidup di indonesia. 
Cacing tanah dapat hidup di darat atau di air tawar. Tubuhnya bersegmen dan 
memiliki sedikit seta. Semua anggota cacing tanah tidak memiliki parapodia. Mereka 
bergerak dengan otot longitudinal dan otot sirkuler. Cacing tanah memiliki 15 sampai 200 
segmen. Pada segmen (somit) ke 32 hingga 37(pada lumbricus) dan somit ke 10 hinnga ke 11 
(pada pheretima) terdapat penebalan kulit yang biasa di sebut klitelum atau sadel yang 
mentgandung kelenjar. 
2. kelas polychaeta 
Nama kelas polichaeta berasal dari kata poly = banyak, chaeta= rambut atau seta. Jadi 
poichaeta berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habibat cacing ini umunya ada di 
laut, cacing ini memiliki panjang tubu h sekitar 5 sampai 10 cm, dengan garis tengah sampai 
10 mm. warna tubuh beraneka ragam. Misalnya berwarna merah, merah muda, hijau atau 
warna campuran. Segmen-segmen pada tubuh hampir sama. Pda setiap segmen terdapat seta 
dan sepasang parapodia (kaki berdaging) yang berfungsi sebagai alat gerak. 
3. kelas Hirudinea 
Nama kelas hirudinea brasal dari kata hirudo yang berarti lintah. Hewan ini hidup di 
air tawar , laut , dan darat. Tubuh lintah pipih dorsal ventral dan permikaan tertutup oleh 
kutikula yang di sekresikan oleh epidermis. Lintah tidak memiliki seta dan parapodia. Hewan 
ini memiliki dua alat isap : satu bagian ujung anterior dan satu di ujung posterior (berukuran). 
Lintah hidup sebagai ektoparasit temporer, yaitu hidup menepel sementara pada 
menusia atau mamalia lainnya untuk mengisap darah. Cairan tubuh / darah yang di isap di 
simpan di dalam tembolok. Lintah bersifat hemaprodit.
Mayoritas lintah hidup di air tawar, tetapi terdapat juga lintah darat atau tanah yang 
bergerak melalui vegetasi lembap. Banyak lintah memakan invertebrata lainnya, tetapi 
beberapa jenis lintah adalah parasit penyedot darah yang makan secara menempel ke hewan 
lain secara temporer, dan termasuk manusia. 
Panjang lintah berkisar antara 1 sampai 30 cm. beberapa spesies parasit menggunakan 
rahang yang mirip pisau untuk mengirirs kulit inang, sementara yang lain mengekskresikan 
enzim yang mencerna suatu lubang melalui kulit.Inang umumnya tidak sadar akan serangan 
ini karena lintah mengekresikan suatu anestesia, setelah m,embuat sayatan , lintah 
mnsekresikan bahan kimia lainnya, yaitu hirudin, yang fungsinya mempertahankan darah 
inang supaya tidak menggumpal. Parasit itu kemudian menyedot darah sebanyak yang ia 
dapat tampung, sering kali lebih seribu berat tubuhnya. 
Setelah minum sebanyak itu,lintah itu bisa bertahan selama berbulan-bulan tanpa 
makan, sampai abad lalu, lintah sering kali digunakan oleh dikter untuk mengambil darah. 
Lintah masih tetap di gunakan untuk mengobati jaringan yang memar dan untukmerangsang 
sirkulasi darah ke jari tangan atau kaki yang telah di jahit kembali setelah kecelakaan. 
Anggota kelompok hewan ini meliputi lintah dan pacet. Hirudo medicinalis (lintah), 
dapat menghasilkan zat hirudin dan banyak di Eropa dan Amerika. Haemadispa zeylanica 
(pacet), banyak hidup di asia tenggara. Hirudinaria javanica, disebut juga lintah kuning. 
Peranan 
Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan : 
a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan 
membantu aerasi tanah. 
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan 
sebagai makanan. 
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah. 
Cara Reproduksi 
Cacing tanah adalah hewan hemafrodit, tetapi hewan ini melakukan pembuahan 
silang. Du cacing tantah kawin dengan cara mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga 
mereka dapat mempertukarkan sperma, dan kemudian mereka akan memisah, sel sperma 
yang diterima disimpan secara tenporer sementara suatu organ khusus, atau klitelu, 
mansekresika kepompong yang seperti mukus, kepompong bergeser di sepanjang tubuh 
cacing dan memungut telur dan kemudian sperma yang tadi disimpan. Kepompong tersebut 
kemudian lepas dari kepal cacing dan tinggal dalam tanah tersebut dam kemudian embrio 
dapat berkembang. Beberpqa cacing tanah dapat juga bereproduksi secara aseksual dengan 
cara fragmentasi yang di ikuti dengan regenersi.
( Dari Berbagai Sumber ) 
B. Mollusca ( hewan bertubuh lunak) 
Defenisi 
Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum 
Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya 
itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang 
sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang 
teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya. 
Ciri-ciri 
Ciri-ciri Mollusca adalah : 
- Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang. 
- Habitatnya di ait maupun darat 
- Merupakan hewan triploblastik selomata. 
- Struktur tubuhnya simetri bilateral. 
- Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel. 
- Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf 
- Organ ekskresi berupa nefridia 
- Memiliki radula (lidah bergigi) 
- Hidup secara heterotrof 
Ciri tubuh Mollusca 
Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu 
1. Kaki 
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. 
Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi 
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. 
2. Massa Viseral 
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral 
terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral 
dilindungi oleh mantel 
3. Mantel 
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk 
suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan 
tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
Klasifikasi 
Mollusca dibagi menjadi 5 kelas, yaitu: 
A. Kelas Gastropoda 
Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan 
bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi. Nah, 
bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina)? Kedua 
hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, 
air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. 
B. Kelas Chepalopoda 
Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh 
cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita 
(Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda (cephale : kepala, podos : kaki) adalah 
Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri 
dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. 
C. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda 
Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang 
hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, 
dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur 
ini digunakan untuk membuat cangkoknya. 
D. Kelas Amphineura 
Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. 
Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel 
dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral 
mengandung insang. 
E. Kelas Scaphopoda 
Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan 
di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini 
tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. 
Peranan 
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan 
ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia. 
Mollusca Yang menguntungkan 
1.Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup 
tinggi selain enak rasanya 
2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang 
berwarna sangat indah.
3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor 
non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita. 
Mollusca yang merugikan 
1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal 
2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica 
Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut. 
- Makanan.Misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang dan keripik timun 
laut yang banyak dijual di Sidoarjo. Jawa Timur. 
- Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering 
mengggunakan gamet dan embrio landak laut. 
Namun, bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang 
laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut. 
Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau 
sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki 
kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah, 
bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara 
hewan ini seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam. 
Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan 
untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka 
mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan 
ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk. 
Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum 
jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu 
dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan 
Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia). 
Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat 
ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda 
asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda 
asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya 
dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara. 
Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. 
Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu 
pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas. 
Cara Reproduksi 
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan 
betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis
siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun 
eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada 
akhirnya akan menjadi mollusca dewasa. 
C. Echinodermata (hewan berduri) 
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum 
hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok 
hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode 
Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang 
sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih 
hidup sekarang mencakup 
 Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk 
makanan mereka sendiri 
 Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri 
dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea. 
 Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa. 
 Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu 
digerakkan; sekitar 1.000 spesies. 
 Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 
1.000 spesies. 
 Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata 
terbesar; sekitar 1.500 spesies. 
Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, 
Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, 
Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia. 
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air 
tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan 
memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat 
primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di 
dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva 
bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva 
Hemichordata. 
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem 
litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut 
Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir 
barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus 
edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak 
mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan
polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori 
yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem 
terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni 
tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain. 
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang 
hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut 
akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. 
Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali 
Klasifikasi 
Echinodermata, seperti Chordata, adalah deuterostoma. 
 Domain Eukaryota 
o Filum Echinodermata 
 Subfilum Homalozoa Gill & Caster, 1960 
 Kelas Homostelea 
 Kelas Homoiostelea 
 Kelas Stylophora Gill & Caster, 1960 
 Kelas Ctenocystoidea Robison & Sprinkle, 1969 
 Subfilum Crinozoa 
 Kelas Eocrinoidea Jaekel, 1899 
 Kelas Paracrinoidea Regnéll, 1945 
 Kelas Cystoidea von Buch, 1846 
 Kelas Blastoidea 
 Kelas Crinoidea 
 Subfilum Asterozoa 
 Kelas Ophiuroidea 
 Kelas Asteroidea 
 Subfium Echinozoa 
 Kelas Helicoplacoidea 
 Kelas Edriosteroidea 
 Kelas Ophiocistioidea 
 Kelas Holothuroidea 
 Kelas Echinoidea Leske, 1778
BAB III 
PENUTUP 
3.1. Kesimpulan 
Berdasarkan makalah berikut, dapat disimpulkan bahwa hewan merupakan makhluk 
hidup yang sangat banyak jenisnya. Pembagian pengelompokan hewan memang sangat tepat 
dalam membantu mengenal jenis-jenis hewan yang beranekaragan tersebut. 
3.2. Saran 
Melihat ras-ras hewan yang sangat banyak jumlahnya, kita sebagai manusia sebaiknya 
menjaga kelestariannya. Dengan begitu, populasi Animalia akan terjaga & siklusrantai 
makanan tetap seimbang.
DAFTAR PUSTAKA 
 Sianipar, Prowel, 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi. PUSTAKA BOOK 
PUBLISHER, Yogyakarta. 
 Sudjadi, Bagod. & Siti Laila.2007. Biologi 1. Penerbit Yudhistira, Jakarta. 
 http://www.faktailmiah.com/2010/09/01/echinodermata.html 
 http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-biologi-animalia-
MAKALAH 
KINGDOM ANIMALIA 
DISUSUN OLEH : 
KELOMPOK III 
1. WA ODE ADEN IRMA A. 
2. HERLINA 
3. 
4. 
5. 
SMA NEGERI 1 RAHA 
2014

More Related Content

What's hot

Apresiasi Seni Budaya Kontemporer Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer  IndonesiaApresiasi Seni Budaya Kontemporer  Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer IndonesiaAgunx Pambudy Pambudy
 
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk HidupMindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk HidupBerliana Zain
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas Xfadillahsalsa
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !rainiLaura
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataWarnet Raha
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaRizal Fahmi
 
Power Point Pesawat Sederhana
Power Point Pesawat SederhanaPower Point Pesawat Sederhana
Power Point Pesawat SederhanaNurulAdila14
 
Makalah pameran seni rupa
Makalah pameran seni rupaMakalah pameran seni rupa
Makalah pameran seni rupaPastime.net
 
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran DarahLaporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran DarahAlfian Isnan
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
Uh garis dan sudut
Uh garis dan sudutUh garis dan sudut
Uh garis dan sudutneng Afit
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamKerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamAprilia Dewi
 
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometriMuhammad Arif
 

What's hot (20)

Ppt b.indonesia
Ppt b.indonesiaPpt b.indonesia
Ppt b.indonesia
 
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer  IndonesiaApresiasi Seni Budaya Kontemporer  Indonesia
Apresiasi Seni Budaya Kontemporer Indonesia
 
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk HidupMindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
MindMapping Biologi kelas VII Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Animalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas XAnimalia(Arthropoda) Kelas X
Animalia(Arthropoda) Kelas X
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Kerajaan Tidore
Kerajaan TidoreKerajaan Tidore
Kerajaan Tidore
 
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
Kelompok 4 powerpoint seni rupa !
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesiaMakalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
Makalah kerajaan kerajaan hindu-budha di indonesia
 
Power Point Pesawat Sederhana
Power Point Pesawat SederhanaPower Point Pesawat Sederhana
Power Point Pesawat Sederhana
 
Sriwijaya ppt
Sriwijaya pptSriwijaya ppt
Sriwijaya ppt
 
Makalah pameran seni rupa
Makalah pameran seni rupaMakalah pameran seni rupa
Makalah pameran seni rupa
 
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran DarahLaporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
Laporan Hasil Praktikum Sistem Peredaran Darah
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
Uh garis dan sudut
Uh garis dan sudutUh garis dan sudut
Uh garis dan sudut
 
Macam macam majas
Macam macam majasMacam macam majas
Macam macam majas
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamKerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam
 
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
120 soal dan pembahasan limit fungsi trigonometri
 

Similar to FILUM HEWAN

Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaWarnet Raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaWarnet Raha
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaAlfian Isnan
 
Animalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.pptAnimalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.pptTheresiaBudiati
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebratamegasudarso
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebratariski kurniady
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaFauzan Ardana
 
Phlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthesPhlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthesBima Aditiya
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA ArthropodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA ArthropodaFauzan Ardana
 
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang BelakangHewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakangtaufan123
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Fauzan Ardana
 
Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_
Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_
Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_dwirohmawati
 
filum Annelida
filum Annelidafilum Annelida
filum Annelidavhino azz
 

Similar to FILUM HEWAN (20)

Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Fhylum annelida
Fhylum annelidaFhylum annelida
Fhylum annelida
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
Animalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.pptAnimalia Invertebrata 2.ppt
Animalia Invertebrata 2.ppt
 
Anellida
AnellidaAnellida
Anellida
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
Pengertian invertebrata
Pengertian invertebrataPengertian invertebrata
Pengertian invertebrata
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
 
Phlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthesPhlum platyhelminthes
Phlum platyhelminthes
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA ArthropodaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Arthropoda
 
struktur tubuh invertebrata
struktur tubuh invertebratastruktur tubuh invertebrata
struktur tubuh invertebrata
 
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang BelakangHewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
Hewan Avertebrata atau Hewan Tidak Bertulang Belakang
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_
Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_
Arthropoda kelomp. 2_kel._x-6_
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
filum Annelida
filum Annelidafilum Annelida
filum Annelida
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

FILUM HEWAN

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam juga kami limpahkan kepada Junjugan kita Nabi Muhammad SAW, yang mana beliaulah yang membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam. Dalam pembuatan makalah ini, penulis tidak sendiri menyelesaikannya, namun banyak menerima bimbingan dan bantuan dari semua pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyelesaikan makalah ini. Namun demikian, dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak kekurangannya, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya membangun agar dapat mempernbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat. Atas perhatian pembaca semua, kami ucapkan terima kasih. Raha, Maret 2014 Penyusun
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hewan (Animalia) adalah bentuk kehidupan paling beragam di muka bumi. Sampai saat ini telah diidentifikasi sebanyak 2 juta spesies hewan. Ukuran hewan berkisar antara 0,05mm hingga 30m. Tempat hidup hewan beragam, mulai dari gurun, padang es, hingga di bawah lautan terdalam. Banyak hewan yang merugikan, namun lebih banyak lagi hewan yang bermanfaat bagi manusia. Hewan menyediakan kebutuhan protein bagi manusia. Hewan pun sangat berperan sebagai salah satu komponen penting penyusun ekosistem. Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa kita panen pada hewan. Untuk itu mempelajari mereka sangatlah penting dalam pelestariannya maupun pengolahan sumber dayanya. 1.2. Rumusan Masalah - Filum apa saja yang mengelompokkan hewan? - Apa ciri-ciri tiap filum yang mengelompokkan berbagai hewan?
  • 3. BAB II PEMBAHASAN Berdasarkan tulang belakang, Animalia dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu Vertebrata dan Avertebrata. Vertebrata yaitu hewan bertulang belakang. Sedangkan Avertebrata adalah hewan tidak bertulang belakang. Avertebrata dibagi menjadi delapan filum. Sedangkan Vertebrata digolonglan menjadi satu filum. Satu filum itu terdiri dari lima kelas. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut pengelompokkan Animalia beserta ciri-cirinya mulai dari Avertebrata. A. Annelida (cacing berbentuk cincin) Defenisi Annelida berarti “cincin” kecil dan tubuh bersegmen yang mirip dengan serangkaian cincin yang menyatu merupakan ciri khas cacing filum Annelida. Terdapat sekitar 15.000 spesies filum Annelida, yang panjangnya berkisar antara kurang darti 1 mm sampai 3 m pada cacing tanah Australia. Anggota filum Annelida hidup di laut , dan sebagian habitat air tawar, dan tanah lembab, kita dapat menjelaskan anatomi filum Annelida menggunakan anggota filum yang terkenal, yaitu cacing tanah. Ciri-ciri Filum Annelida merupakan cacing selomata berbentuk gelang yang memiliki tubuh memanjang, simeffi bilatiral, bersegmen, dan permukaannya dilapisi kutikula. Dinding tubuh dilengkapi otot. Memiliki prostomium dan sistem sirkulasi. Saluran pencernaan lengkap. Sistem ekskresi sepasang nephridia di setiap segmen. Sistem syaraf tangga tali. Sistam respirasi terdapat pada epidermis. Reproduksi monoesis atau diesis dan larvanya trokofor/veliger. Kebanyakan untuk cacing Annelida hidup akuatik di laut dan terestrial di air tawar atau darat. Filum Annelida dibagi menjadi kelas Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. pembagian ke dalam kelas terutama didasarkan pada segmentasi tubuh. seta, parapodium, sistem sirkulasi, ada tidaknya batil isap, dan sistem reproduksi’ Kelas iotyct aetu dibagi menjadi kelompok Errantia dan Sedentaria didasarkan pada kesempurnaan bentuk parapodium, siri, ada tidaknya rahang, probosis, bentuk segmen’ aan letat insang. Kelas Oligochaeta dibagi menjadi ordo Plesiopora, Prosotheca, Prosopora, dan Opisthopora berdasarkan alat ekskresi, letak gonofor, dan letak spermateka. Kelas girudinea dibagi menjadi ordo Acanthobdellida, Rhynchobdellida, dnathobdellida, dan Erpobdellida berdasarkan ada tidaknya batil isap dan probosis, serta septum pada segmen tubuh. Beberapa hewan Annelida akuatik berenang untuk mencari makan, tetapi sebagian bear tinggal di dasar dan bersarang di dalalm pasir dan endapan lumpur, cacing tanah tentunya, merupakan pembentuk sarang dalam lubang.
  • 4. Selom cacing tanah terpartisipasi oleh septa, tetapi saluran penvcernaan, pembuluh darah, longitudinal, dan tali syaraf menembus septa itu dan memanjang di sekujur tubuh hewan itu (pembuluh utama memiliki cabang bersegmen). Sistem pencernaan memiliki beberapap daerah khusus : faring, esofagus, tembolok, rempela , dan usus halus. Pada masing-masing segmen cacing tersebut terdapat sepasang tabung ekskretoris yang disebut metanefridia dengan corong bersilia, yang disebut neftrostim yang mengeluarkan buangan dari darah dan cairan selomik. Metanefridia akan bermuara ke pori-pori eksterior, dan buangan metabolisme dikeluarkan melalui pori-pori tersebut. Klasifikasi Filum Annelida terbagai kedalam tiga kelas yaitu: 1) kelas oligochaeta (cacing tanah dan kerabatnya), 2) kelas polychaeta, 3) kelas Hirudinea (lintah). 1.Kelas oligochaeta Kelas ini merupakan cacing bersegmen yang memiliki sedikit seta; oly = sedikit. Anggotanya yang paling dikenal adalah cacing tanah, yaitu lumbricus terrestis dan pheretimasp. Berukuran kecil dan banyak hidup di indonesia. Cacing tanah dapat hidup di darat atau di air tawar. Tubuhnya bersegmen dan memiliki sedikit seta. Semua anggota cacing tanah tidak memiliki parapodia. Mereka bergerak dengan otot longitudinal dan otot sirkuler. Cacing tanah memiliki 15 sampai 200 segmen. Pada segmen (somit) ke 32 hingga 37(pada lumbricus) dan somit ke 10 hinnga ke 11 (pada pheretima) terdapat penebalan kulit yang biasa di sebut klitelum atau sadel yang mentgandung kelenjar. 2. kelas polychaeta Nama kelas polichaeta berasal dari kata poly = banyak, chaeta= rambut atau seta. Jadi poichaeta berarti cacing yang memiliki banyak rambut. Habibat cacing ini umunya ada di laut, cacing ini memiliki panjang tubu h sekitar 5 sampai 10 cm, dengan garis tengah sampai 10 mm. warna tubuh beraneka ragam. Misalnya berwarna merah, merah muda, hijau atau warna campuran. Segmen-segmen pada tubuh hampir sama. Pda setiap segmen terdapat seta dan sepasang parapodia (kaki berdaging) yang berfungsi sebagai alat gerak. 3. kelas Hirudinea Nama kelas hirudinea brasal dari kata hirudo yang berarti lintah. Hewan ini hidup di air tawar , laut , dan darat. Tubuh lintah pipih dorsal ventral dan permikaan tertutup oleh kutikula yang di sekresikan oleh epidermis. Lintah tidak memiliki seta dan parapodia. Hewan ini memiliki dua alat isap : satu bagian ujung anterior dan satu di ujung posterior (berukuran). Lintah hidup sebagai ektoparasit temporer, yaitu hidup menepel sementara pada menusia atau mamalia lainnya untuk mengisap darah. Cairan tubuh / darah yang di isap di simpan di dalam tembolok. Lintah bersifat hemaprodit.
  • 5. Mayoritas lintah hidup di air tawar, tetapi terdapat juga lintah darat atau tanah yang bergerak melalui vegetasi lembap. Banyak lintah memakan invertebrata lainnya, tetapi beberapa jenis lintah adalah parasit penyedot darah yang makan secara menempel ke hewan lain secara temporer, dan termasuk manusia. Panjang lintah berkisar antara 1 sampai 30 cm. beberapa spesies parasit menggunakan rahang yang mirip pisau untuk mengirirs kulit inang, sementara yang lain mengekskresikan enzim yang mencerna suatu lubang melalui kulit.Inang umumnya tidak sadar akan serangan ini karena lintah mengekresikan suatu anestesia, setelah m,embuat sayatan , lintah mnsekresikan bahan kimia lainnya, yaitu hirudin, yang fungsinya mempertahankan darah inang supaya tidak menggumpal. Parasit itu kemudian menyedot darah sebanyak yang ia dapat tampung, sering kali lebih seribu berat tubuhnya. Setelah minum sebanyak itu,lintah itu bisa bertahan selama berbulan-bulan tanpa makan, sampai abad lalu, lintah sering kali digunakan oleh dikter untuk mengambil darah. Lintah masih tetap di gunakan untuk mengobati jaringan yang memar dan untukmerangsang sirkulasi darah ke jari tangan atau kaki yang telah di jahit kembali setelah kecelakaan. Anggota kelompok hewan ini meliputi lintah dan pacet. Hirudo medicinalis (lintah), dapat menghasilkan zat hirudin dan banyak di Eropa dan Amerika. Haemadispa zeylanica (pacet), banyak hidup di asia tenggara. Hirudinaria javanica, disebut juga lintah kuning. Peranan Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan : a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan tanah dan membantu aerasi tanah. b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu dijadikan sebagai makanan. c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti pembekuan darah. Cara Reproduksi Cacing tanah adalah hewan hemafrodit, tetapi hewan ini melakukan pembuahan silang. Du cacing tantah kawin dengan cara mengatur diri mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat mempertukarkan sperma, dan kemudian mereka akan memisah, sel sperma yang diterima disimpan secara tenporer sementara suatu organ khusus, atau klitelu, mansekresika kepompong yang seperti mukus, kepompong bergeser di sepanjang tubuh cacing dan memungut telur dan kemudian sperma yang tadi disimpan. Kepompong tersebut kemudian lepas dari kepal cacing dan tinggal dalam tanah tersebut dam kemudian embrio dapat berkembang. Beberpqa cacing tanah dapat juga bereproduksi secara aseksual dengan cara fragmentasi yang di ikuti dengan regenersi.
  • 6. ( Dari Berbagai Sumber ) B. Mollusca ( hewan bertubuh lunak) Defenisi Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invretebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh lunaknya itu dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Mollusca yang sudah tidak asing lagi bagi kita adalah siput. Siput merupakan salah satu Mollusca yang teramsuk ke dalam kelas gastropoda. yaitu berjalan dengan menggunakan perutnya. Ciri-ciri Ciri-ciri Mollusca adalah : - Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang. - Habitatnya di ait maupun darat - Merupakan hewan triploblastik selomata. - Struktur tubuhnya simetri bilateral. - Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel. - Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf - Organ ekskresi berupa nefridia - Memiliki radula (lidah bergigi) - Hidup secara heterotrof Ciri tubuh Mollusca Molusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu 1. Kaki Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa. 2. Massa Viseral Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi oleh mantel 3. Mantel Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.
  • 7. Klasifikasi Mollusca dibagi menjadi 5 kelas, yaitu: A. Kelas Gastropoda Jika Anda pergi ke pasar, jangan heran apabila dijumpai banyak penjual siput dan bekicot. Karena ternyata jenis hewan ini sangat digemari masyarakat dan bergizi tinggi. Nah, bagaimana dengan Anda, pernahkan makan siput (Lymnea) dan bekicot (Achatina)? Kedua hewan ini adalah jenis hewan kelas Gastropoda. Jenis hewan ini juga ada yang hidup di laut, air tawar dan banyak pula yang hidup di darat. B. Kelas Chepalopoda Sekarang kita lanjutkan pada kelas Cephalopoda. Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Mengapa cumi-cumi (Loligo), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus) disebut jenis Cephalopoda? Cephalopoda (cephale : kepala, podos : kaki) adalah Mollusca yang berkaki di kepala. Cumi-cumi dan sotong memiliki 10 tentakel yang terdiri dari 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. C. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda Pernahkah anda makan kerang atau remis? Kerang yang hidup di laut dan remis yang hidup di air tawar adalah contoh kelas Bivalvia. Hewan Bivalvia bisa hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkoknya. D. Kelas Amphineura Hewan Mollusca kelas Amphineura ini hidup di laut dekat pantai atau di pantai. Tubuhnya bilateral simetri, dengan kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh 8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung insang. E. Kelas Scaphopoda Dentalium vulgare adalah salah satu contoh kelas Scaphopoda. Jika Anda berjalan-jalan di pantai, hati-hati dengan cangkang jenis Scaphopoda ini. Karena biasanya hewan ini tumbuh di batu atau benda laut lainnya yang berbaris menyerupai taring. Peranan Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan ataupun bersifat merugikan bagi kehidupan manusia. Mollusca Yang menguntungkan 1.Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup tinggi selain enak rasanya 2. Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang berwarna sangat indah.
  • 8. 3. Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita. Mollusca yang merugikan 1. Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal 2. Lymnea javanica sebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica Echinodermata dimanfaatkan oleh manusia sebagai berikut. - Makanan.Misalnya telur landak laut yang banyak dikonsumsi di Jepang dan keripik timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo. Jawa Timur. - Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal.Para ilmuwan biologi sering mengggunakan gamet dan embrio landak laut. Namun, bintang laut sering dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut. Mengapa banyak orang yang suka makan cumi-cumi, kerang, bekicot, keong atau sotong? Alasannya cukup sederhana, di samping rasanya enak, ternyata hewan ini memiliki kandungan protein yang tinggi. Bagaimana, pernahkah Anda memakannya? Jika pernah, bagaimana rasanya? Hewan ini juga bisa dibudidayakan dan Andapun bisa memelihara hewan ini seperti: tutut, bekicot atau keong dapat dipelihara di kolam. Selain sebagai bahan makanan yang bergizi, cangkok hewan ini bisa dimanfaatkan untuk membuat hiasan dinding, perhiasan wanita, atau dibuat kancing. Ada pula yang suka mengumpulkan berbagai macam cangkang Mollusca untuk koleksi atau perhiasan. Bahkan ada cangkang Mollusca yang digunakan untuk bahan mainan, seperti kuwuk. Sejak abad ke-17 mutiara merupakan barang perhiasan mewah yang diburu kaum jutawan dan harganya cukup mahal. Pernahkah Anda berpikir, darimana mutiara itu dihasilkan? Mutiara dihasilkan dari tiram mutiara seperti Pinctada margaritifera dan Pinctada mertensi dari kelas Pelecypoda (Bivalvia). Mutiara ini ada yang dihasilkan secara alami, dan adapula yang dibudidayakan. Saat ini banyak orang yang membudidayakan tiram untuk menghasilkan mutiara. Caranya, benda asing (kerikil, pasir atau arang) dimasukkan diantara mantel dan cangkok tiram. Ketika benda asing itu ada di tubuhnya, tiram berusaha mengeluarkan dengan cara membungkusnya dengan lendir. Lendir ini akhirnya mengeras dan menjadi mutiara. Di samping menguntungkan, ternyata ada beberapa jenis Mollusca yang merugikan. Misalnya keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula bekicot Achatina fulica merupakan hama tanaman yang sulit diberantas. Cara Reproduksi Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis
  • 9. siput tertentu ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal sehingga menghasilkan telur. Telur tersebut berkembang menjadi larva dan pada akhirnya akan menjadi mollusca dewasa. C. Echinodermata (hewan berduri) Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup  Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri  Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan ke dalam Asteroidea.  Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.  Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.  Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.  Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies. Bentuk hewan yang sudah punah dapat diketahui dari fosil termasuk Blastoidea, Edrioasteriodea, Cystoidea, dan beberapa hewan Kambrium awal seperti Helicoplacus, Carpoidea, Homalozoa, dan Eocrinoidea seperti Gogia. Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata. Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan
  • 10. polip karang di perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain. Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang hilang akan tumbuh kembali Klasifikasi Echinodermata, seperti Chordata, adalah deuterostoma.  Domain Eukaryota o Filum Echinodermata  Subfilum Homalozoa Gill & Caster, 1960  Kelas Homostelea  Kelas Homoiostelea  Kelas Stylophora Gill & Caster, 1960  Kelas Ctenocystoidea Robison & Sprinkle, 1969  Subfilum Crinozoa  Kelas Eocrinoidea Jaekel, 1899  Kelas Paracrinoidea Regnéll, 1945  Kelas Cystoidea von Buch, 1846  Kelas Blastoidea  Kelas Crinoidea  Subfilum Asterozoa  Kelas Ophiuroidea  Kelas Asteroidea  Subfium Echinozoa  Kelas Helicoplacoidea  Kelas Edriosteroidea  Kelas Ophiocistioidea  Kelas Holothuroidea  Kelas Echinoidea Leske, 1778
  • 11. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan makalah berikut, dapat disimpulkan bahwa hewan merupakan makhluk hidup yang sangat banyak jenisnya. Pembagian pengelompokan hewan memang sangat tepat dalam membantu mengenal jenis-jenis hewan yang beranekaragan tersebut. 3.2. Saran Melihat ras-ras hewan yang sangat banyak jumlahnya, kita sebagai manusia sebaiknya menjaga kelestariannya. Dengan begitu, populasi Animalia akan terjaga & siklusrantai makanan tetap seimbang.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Sianipar, Prowel, 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi. PUSTAKA BOOK PUBLISHER, Yogyakarta.  Sudjadi, Bagod. & Siti Laila.2007. Biologi 1. Penerbit Yudhistira, Jakarta.  http://www.faktailmiah.com/2010/09/01/echinodermata.html  http://gudangmakalah.blogspot.com/2009/03/makalah-biologi-animalia-
  • 13. MAKALAH KINGDOM ANIMALIA DISUSUN OLEH : KELOMPOK III 1. WA ODE ADEN IRMA A. 2. HERLINA 3. 4. 5. SMA NEGERI 1 RAHA 2014