SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
BAB I 
PENDAHULUAN 
ii 
A. Latar belakang 
Sindroma Kematian Bayi Mendadak merupakan salah satu penyebab kematian bayi di 
Indonesia, sindroma kematian bayi mendadak tidak di ketahui jelas dan tidak terduga pada 
bayi yang tampaknya sehat. 
Tiga (3) dari 2000 bayi mengalami sindroma kematian bayi mendadak dan hampir 
ditemui kematian bayi pada saat bayi tertidur. Pada angka kematian bayi, di Indonesia hampir 
mencapai 31 % angka yang di dapat pada kasus kematian bayi yang tidak jelas penyebabnya. 
B. Tujuan 
1. Mengetahui pengertian Sindroma Kematian Bayi Mendadak. 
2. Mengetahui Tanda dan Gejala Sindroma Kematian Bayi Mendadak. 
3. Mengetahui pencegahan Kematian Bayi Mendadak 
4. Mengetahui cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena Sindroma 
Kematian Bayi Mendadak Dan Asuhan Kematian Bayi Mendadak.
BAB II 
TINJAUAN TEORI 
A. PENGERTIAN BAYI MENINGGAL MENDADAK 
Bayi meninggal mendadak merupakan suatu kematian yang mendadak yang tidak terkirakan 
pada anamnesis dan tidak terjelaskan dengan pemeriksaan postmortem menyeluruh, yang 
meliputi autopsi, penyidikan terjadinya kematian, dan tinjauan riwayat medis keseluruhan. 
SIDS jarang terjadi pada bayi yang berumur kurang dari 1 bulan, insidensi puncak adalah 
usia 2-4 bulan.SIDS telah dikenal sejak zaman injil. Namun, meskipun upaya yang luas telah 
dilakukan, penyebab SIDS tetap belum diketahui. 
PATOLOGI. Temuan autopsi pada korban SIDS terdapapat 66% kasus SIDS yang 
disebabkan oleh asfiksia kronis. Kelainan morfologi pada korban SIDS meliputi 
keterlambatan maturasi neuron pada neuron katekolaminergik medulare dan kenaikan 
aktifitas di neuron aferen, yang memberi dukungan patofisiologi pada kelainan pengendalian 
kardiorespirasi neuron dan mekanisme bangun-tidur. PATOFISIOLOGI. temuan postmortem 
adalah terkait langsung dengan kelainan perkembangan batang otak dan asfiksia kronis. Cacat 
batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi 
dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat. 
B. Tanda dan Gejala 
1. Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur. Telah diobservasi 
pada dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS dan adanya obstruksi 
saluran nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada bayi-bayi 
dengan SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea sentral 
atau apnea obstruktif yang lebih penting dalam terjadinya SIDS 
2. Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi 
dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat. 
3. Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi, 
maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas, 
apakah keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui. 
4. Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring 
dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan 
perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai 
mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi. 
ii
5. Abnormalita jantung, beberapa ahli mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung 
muda, tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saat ini untuk menunjukan bahwa 
aritma jantung memainkan peranan pada SIDS. 
ii 
C. Pencegahan 
1. Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun 
saat tidur siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk 
mengurangi risiko SIDS. 
2. Jangan pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum 
waktunya untuk bisa tengkurap sendiri secara alami. 
3. Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian 
menyimpulkan bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di 
atas kasur yang terlalu empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau 
permukaan lembut lainnya. 
4. Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan 
yang diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Hal ini untuk 
mencegah bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda tersebut. 
5. Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan 
bayi untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur 
mengandung risiko SIDS. 
6. Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur. 
Jauhkan selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda. 
7. Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk 
menggunakan selimut. Tetapi seandainya tetap diperlukan selimut sebaiknya Anda 
perhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya, 
Selimutnya tidak lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki 
bayi, Anda selipkan di bawah kasur atau matras sehingga terhimpit. 
8. Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri. 
Hentikan kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan 
pastikan orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok. 
9. Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap 
hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada suhu 
yang nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan berlapis-lapis bisa 
membuat bayi Anda terlalu kepanasan. 
10. Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu 
yang cukup lama.
D. Penatalaksanaan 
Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan emosional. 
Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa bersalah. 
Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi. 
1. Bantu orang tua mengatur jadwal untyk melakukan konseling 
2. Berikan dukungan dan dorongan kepada orang tua,biarkan orang tua mengungkapkan 
ii 
rasa dukanya 
3. Berikan penjelasan mengenai SIDS ,berikan kesempatan pada orang tua untuk 
mengungkapkan pertanyaan mereka 
4. Beri pengertian kepada orang tua bahwa perasaan yang mereka rasakan adalah hal yang 
wajar 
5. Beri keyakinan pada sibling (jika ada) bahwa mereka tidak bersalah terhadap kematian 
bayi tersebut,bahkan jika mereka sebenarnya juga mengharapkan kematian bayi mereka 
6. Jika kemudian ibu melahiorkan bayi lagi,beri dukungan pada orang tua selama beberapa 
bulan pertama paling tidak sampai melewati usia bayi yang meninggal sebelumnya.
BAB III 
PENUTUP 
ii 
A. Kesimpulan 
Setelah di teliti SIDS merupakan suatu penyebab kematian pada bayi berusia 2 bulan 
samapi1 tahun,yang tidak jelas penyebabnya namun salah satu factor pencegahan yaitu 
jangan biarkan bayi tidur tengkurap disengaja dan membiarkan bayi tertidur sendiri tanpa 
pengawasan. 
B. Saran 
Dalam penanganan kasus ini di harapkan para orang tua khususnya bagi ibu untuk lebih 
memberikan perlindungan dan pengawasan dikala bayinya tidur dan jauhkan bayi dari tempat 
yang terlalu nyaman seperti kasur yang terlalu empuk, dengan selimut penuh bulu serta 
terlalu banyak boneka yang akhirnya akan menyulitkan bayi bergerak dan bernapas.
DAFTAR PUSTAKA 
1. Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bina Pustaka 
ii 
Prawirohardjo Sarwono Jakarta,2009 
2. Behrman,dkk.1996.ilmu kesehatan anak volume 3.jakarta.EGC bayi-meninggal-mendadadak. 
html
TUGAS MAKALAH 
ASKEP NEONATUS BAYI DAN APRAS 
“BAYI MENINGGAL MENDADAK” 
NAMA KELOMPOK : 13 
1. ARNI 
2. FITRI ANDRIANI 
3. WD. SITI NURBAEDA 
4. AYU INTAN NUARI 
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE 
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA 
KABUPATEN MUNA 
T.A 2014/2015 
ii
KATA PENGANTAR 
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah 
memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa 
pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. 
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi 
Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " 
KEMATIAN BAYI MENDADAK. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai 
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun 
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat 
terselesaikan. 
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing yang telah memberikan kami 
waktu dalam menyelesaikan makalh kami.Semoga makalah ini dapat memberikan 
pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan 
kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. 
Terima kasih. 
ii 
Raha, 29 Oktober 2014 
Penyusun 
(KELOMPOK 13)
DAFTAR ISI 
Halaman 
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... .i 
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii 
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii 
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1 
1.2. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1 
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 2 
2.1. Pengertian bayi meninggal mendadak............................................................. 2 
2.2. Tanda dan Gejala bayi meninggal mendadak..................................................... 3 
2.3 Pencegahan bayi meninggal mendadak.............................................................. 3 
2.4. Penatalaksanaan.................................................................................................. 4 
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 5 
4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 5 
4.2. Saran .................................................................................................................. 5 
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 6 
ii

More Related Content

What's hot

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusOperator Warnet Vast Raha
 
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAMASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAMsri wahyuni
 
Pandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap AborsiPandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap AborsiSamuel Sitorus
 
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)Stefana Devi Aisya
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialLena Setianingsih
 
Mendiagnosa kehamilan
Mendiagnosa kehamilanMendiagnosa kehamilan
Mendiagnosa kehamilan4sharedthata
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaAisyah N
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiWarung Bidan
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1AjEn9
 

What's hot (16)

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterusAsuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan ikterus
 
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkanAborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
Aborsi dan kehamilan yang tidak diinginkan
 
Pengenalan resti
Pengenalan restiPengenalan resti
Pengenalan resti
 
Tata laksana ispa
Tata laksana ispaTata laksana ispa
Tata laksana ispa
 
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAMASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR 2 JAM
 
Pandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap AborsiPandangan Agama terhadap Aborsi
Pandangan Agama terhadap Aborsi
 
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
Audit Maternal Perinatal (Abortus Incomplit)
 
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Contoh soap bayi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal EsensialBuku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
Buku saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial
 
Mendiagnosa kehamilan
Mendiagnosa kehamilanMendiagnosa kehamilan
Mendiagnosa kehamilan
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Nutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLRNutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLR
 
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. DwianaMerencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
Merencanakan Kehamilan dan Persalinan oleh dr. Dwiana
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1Soap imunisasi BCG dan Polio 1
Soap imunisasi BCG dan Polio 1
 

Similar to Bayi Meninggal Mendadak (20)

Makalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadakMakalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadak
 
Makalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadakMakalah bayi meninggal mendadak
Makalah bayi meninggal mendadak
 
Arnhy makalah
Arnhy makalahArnhy makalah
Arnhy makalah
 
Arnhy
ArnhyArnhy
Arnhy
 
Arnhy
ArnhyArnhy
Arnhy
 
Arnhy
ArnhyArnhy
Arnhy
 
Arnhy
ArnhyArnhy
Arnhy
 
Arnhy makalah
Arnhy makalahArnhy makalah
Arnhy makalah
 
Arnhy makalah
Arnhy makalahArnhy makalah
Arnhy makalah
 
Makalah asfiksia 4
Makalah asfiksia 4Makalah asfiksia 4
Makalah asfiksia 4
 
Askeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 mingguAskeb bbl 2 6 minggu
Askeb bbl 2 6 minggu
 
Makalah asfiksia 3
Makalah asfiksia 3Makalah asfiksia 3
Makalah asfiksia 3
 
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITASASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA  DI KOMUNITAS
ASUHAN KESEHATAN BAYI BALITA DI KOMUNITAS
 
Bayi ikha
Bayi ikhaBayi ikha
Bayi ikha
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
Tugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu ritaTugas konsep oleh bu rita
Tugas konsep oleh bu rita
 
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 konsep dasar asuhan neonatus bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Makalah psikologi perkembangan 2
Makalah psikologi perkembangan 2Makalah psikologi perkembangan 2
Makalah psikologi perkembangan 2
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksia
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Bayi Meninggal Mendadak

  • 1. BAB I PENDAHULUAN ii A. Latar belakang Sindroma Kematian Bayi Mendadak merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia, sindroma kematian bayi mendadak tidak di ketahui jelas dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. Tiga (3) dari 2000 bayi mengalami sindroma kematian bayi mendadak dan hampir ditemui kematian bayi pada saat bayi tertidur. Pada angka kematian bayi, di Indonesia hampir mencapai 31 % angka yang di dapat pada kasus kematian bayi yang tidak jelas penyebabnya. B. Tujuan 1. Mengetahui pengertian Sindroma Kematian Bayi Mendadak. 2. Mengetahui Tanda dan Gejala Sindroma Kematian Bayi Mendadak. 3. Mengetahui pencegahan Kematian Bayi Mendadak 4. Mengetahui cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena Sindroma Kematian Bayi Mendadak Dan Asuhan Kematian Bayi Mendadak.
  • 2. BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN BAYI MENINGGAL MENDADAK Bayi meninggal mendadak merupakan suatu kematian yang mendadak yang tidak terkirakan pada anamnesis dan tidak terjelaskan dengan pemeriksaan postmortem menyeluruh, yang meliputi autopsi, penyidikan terjadinya kematian, dan tinjauan riwayat medis keseluruhan. SIDS jarang terjadi pada bayi yang berumur kurang dari 1 bulan, insidensi puncak adalah usia 2-4 bulan.SIDS telah dikenal sejak zaman injil. Namun, meskipun upaya yang luas telah dilakukan, penyebab SIDS tetap belum diketahui. PATOLOGI. Temuan autopsi pada korban SIDS terdapapat 66% kasus SIDS yang disebabkan oleh asfiksia kronis. Kelainan morfologi pada korban SIDS meliputi keterlambatan maturasi neuron pada neuron katekolaminergik medulare dan kenaikan aktifitas di neuron aferen, yang memberi dukungan patofisiologi pada kelainan pengendalian kardiorespirasi neuron dan mekanisme bangun-tidur. PATOFISIOLOGI. temuan postmortem adalah terkait langsung dengan kelainan perkembangan batang otak dan asfiksia kronis. Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat. B. Tanda dan Gejala 1. Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur. Telah diobservasi pada dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS dan adanya obstruksi saluran nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada bayi-bayi dengan SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea sentral atau apnea obstruktif yang lebih penting dalam terjadinya SIDS 2. Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat. 3. Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi, maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas, apakah keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui. 4. Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi. ii
  • 3. 5. Abnormalita jantung, beberapa ahli mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung muda, tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saat ini untuk menunjukan bahwa aritma jantung memainkan peranan pada SIDS. ii C. Pencegahan 1. Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun saat tidur siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk mengurangi risiko SIDS. 2. Jangan pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya untuk bisa tengkurap sendiri secara alami. 3. Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian menyimpulkan bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di atas kasur yang terlalu empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau permukaan lembut lainnya. 4. Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan yang diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Hal ini untuk mencegah bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda tersebut. 5. Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan bayi untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur mengandung risiko SIDS. 6. Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur. Jauhkan selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda. 7. Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk menggunakan selimut. Tetapi seandainya tetap diperlukan selimut sebaiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya, Selimutnya tidak lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki bayi, Anda selipkan di bawah kasur atau matras sehingga terhimpit. 8. Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri. Hentikan kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan pastikan orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok. 9. Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada suhu yang nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan berlapis-lapis bisa membuat bayi Anda terlalu kepanasan. 10. Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu yang cukup lama.
  • 4. D. Penatalaksanaan Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan emosional. Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa bersalah. Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi. 1. Bantu orang tua mengatur jadwal untyk melakukan konseling 2. Berikan dukungan dan dorongan kepada orang tua,biarkan orang tua mengungkapkan ii rasa dukanya 3. Berikan penjelasan mengenai SIDS ,berikan kesempatan pada orang tua untuk mengungkapkan pertanyaan mereka 4. Beri pengertian kepada orang tua bahwa perasaan yang mereka rasakan adalah hal yang wajar 5. Beri keyakinan pada sibling (jika ada) bahwa mereka tidak bersalah terhadap kematian bayi tersebut,bahkan jika mereka sebenarnya juga mengharapkan kematian bayi mereka 6. Jika kemudian ibu melahiorkan bayi lagi,beri dukungan pada orang tua selama beberapa bulan pertama paling tidak sampai melewati usia bayi yang meninggal sebelumnya.
  • 5. BAB III PENUTUP ii A. Kesimpulan Setelah di teliti SIDS merupakan suatu penyebab kematian pada bayi berusia 2 bulan samapi1 tahun,yang tidak jelas penyebabnya namun salah satu factor pencegahan yaitu jangan biarkan bayi tidur tengkurap disengaja dan membiarkan bayi tertidur sendiri tanpa pengawasan. B. Saran Dalam penanganan kasus ini di harapkan para orang tua khususnya bagi ibu untuk lebih memberikan perlindungan dan pengawasan dikala bayinya tidur dan jauhkan bayi dari tempat yang terlalu nyaman seperti kasur yang terlalu empuk, dengan selimut penuh bulu serta terlalu banyak boneka yang akhirnya akan menyulitkan bayi bergerak dan bernapas.
  • 6. DAFTAR PUSTAKA 1. Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bina Pustaka ii Prawirohardjo Sarwono Jakarta,2009 2. Behrman,dkk.1996.ilmu kesehatan anak volume 3.jakarta.EGC bayi-meninggal-mendadadak. html
  • 7. TUGAS MAKALAH ASKEP NEONATUS BAYI DAN APRAS “BAYI MENINGGAL MENDADAK” NAMA KELOMPOK : 13 1. ARNI 2. FITRI ANDRIANI 3. WD. SITI NURBAEDA 4. AYU INTAN NUARI YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA T.A 2014/2015 ii
  • 8. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " KEMATIAN BAYI MENDADAK. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Pembimbing yang telah memberikan kami waktu dalam menyelesaikan makalh kami.Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih. ii Raha, 29 Oktober 2014 Penyusun (KELOMPOK 13)
  • 9. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................... .i KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1 1.2. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 2 2.1. Pengertian bayi meninggal mendadak............................................................. 2 2.2. Tanda dan Gejala bayi meninggal mendadak..................................................... 3 2.3 Pencegahan bayi meninggal mendadak.............................................................. 3 2.4. Penatalaksanaan.................................................................................................. 4 BAB III PENUTUP .............................................................................................. 5 4.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 5 4.2. Saran .................................................................................................................. 5 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 6 ii