Tiga hipotesis utama menjelaskan toleransi sistem imun maternal terhadap antigen janin: (1) ekspresi HLA-G oleh sel trofoblas mencegah aktivasi sel NK, (2) interaksi antara LIF dan reseptornya pada blastosista dan endometrium menimbulkan toleransi, dan (3) IDO yang dihasilkan trofoblas merusak triptofan untuk menghambat proliferasi sel imun.
2. OUTLINE
JANIN SEBAGAI SUATU JARINGAN YANG BERSIFAT
“SEMIALOGENIK”
DASAR-DASAR RESPON IMUN INNATE DAN
ADAPTIF
FUNGSI DAN PERAN HLA DALAM PENGENALAN
ANTIGEN
POPULASI SEL-SEL IMUN DI UTERUS
HIPOTESIS TENTANG TOLERANSI SISTEM IMUN
MATERNAL PADA ANTIGEN JANIN
3. Dengan dikenalnya Non-Self => system imun akan menyerang non-self agar tidak terjadi
invasi (kerusakan) pada jaringan/sel normal (self).
Dalam mengeliminasi Antigen/Non-self membutuhkan kemampuan untuk mengenali antara
Self (Merupakan bagian dari tubuh itu sendiri/ no toxic) Non-self (benda asing, harus dieliminasi/toxic)
Peranan utama dari system imun adalah “Untuk melindungi Tubuh dari invasi organisme
asing (Non-Self) dan produk toksik mereka
Jika, Tubuh MENGENALI “Non-Self”, maka REAKSI yang TERJADI, adalah
Mekanisme Pertahanan Lini 1: Barier Fisik
(Mukosa), Barier Kimia (air mata, keringat, urine), dan
Bioflora (mikroba yang hidup pada kulit)
Mekanisme pertahanan Lini 2 : Fagositosis,
Inflamasi, dan Demam
Mekanisme Pertahan Lini 3: Respon Imun Humoral
(Sel B), dan Respon Imun Spesifik (Sel T)
Sistem Imun, mengacu pada kemampuan tubuh MENAHAN atau MENGELIMINASI benda
asing (Non-Self/Antigen) => yang potensial BERBAHAYA
5. JANIN
Genom
Janin
Janin memiliki genom ½
dari ayah dan ½ dari ibu
Antigen yang berasal dari ibu bersifat
Alogenik (sel genetiknya sama
dengan sel induknya)
Antigen yang berasal dari ayah
bersifat tidak identik
Karena janin mewarisi ½ genom ayah
dan ½ genom ibu maka janin
mempunyai sifat antigen yang “SEMI
ALOGENIK”
Ekspresi antigen paternal (MHC ayah) janin yang bersifat TIDAK IDENTIK => memicu reaksi
PENOLAKAN system imun Maternal (ibu) => jika dilihat dari hukum Transpalansi
6. Karena Janin memiliki
genom ½ dari ayah maka
Dalam KEHAMILAN => janin
merupakan antigen “Asing”
yang tumbuh dalam uterus
ibunya selama 9 bulan
Namun HAL YANG
MENJADI PERHATIAN
adalah : antigen “Asing
ini” tidak terancam oleh
system imun ibu
7. Bagaimana JANIN dapat hidup hingga usia kehamilan cukup bulan tanpa mengalami PENOLAKAN
dari system imun maternal (ibu), meskipun janin tersebut memiliki Antigen (Non-Self) yang berasal
dari ayah?
1. KONSEP “BILLING HAMDAN MEDAWARD”
Hal ini disebabkan oleh, terjadinya adaptasi imun. Hal ini sangat penting
untuk keberlangsungan hidup janin.
8. Secara Anatomis => Maternal dan Janin “TERPISAH”
Yang berhubungan hanya SINSITIOTROFOBLAST
yang menginvasi DESIDUA => Sirkulasi tidak menyatu.
Immunogenitas janin yang rendah, karena masih
bersifat Immatur => sehingga system imun
maternal tidak membentuk reaksi “pertahanan”
(yang dapat menyerang embrio yang terbentuk)
Sistem imun maternal (ibu) dianggap
lamban/malas untuk bereaksi terhadap antigen-
antigen yang bersifat Non-self dari janin
Hipotesis 1
Hipotesis 2
Hipotesis 3
KONSEP “BILLING HAMDAN MEDAWARD”
Dicetuskan pertama kali 70 tahun terakhir
BILLING HAMDAN MEDAWARD membuat 3 Hipotesis untuk menjelaskan “Mengapa Sistem Imun
Maternal (Ibu) tidak BEREAKSI terhadap JANIN yang bersifat SEMI ALOGENIK?
Pada abad ke – 20 Konsep ini dianggap tidak cukup mampu untuk menjelaskan toleransi imunologi kehamilan, maka ide ini kemudian
diteruskan oleh peneliti-peneliti untuk menghasilkan hipotesis hipotesis terkini yang lebih mampu menjelaskan tentang TOLERANSI
imun maternal terhadap kehamilan
10. RESPON IMUN
Respon Imun
Innate/non
spesifik
Fagositik :
netrofil,monosit,
makrofag
Inflamasi :
basophil, sel
mast, eosinophil
Sel Natural Killer
(NK)
Spesifik (adaptif)
Sel B (antibody
=> cairan
ekstraseluler
Sel T =>
Intraseluler
Respon imun Non-Spesifik (Innate)
=> akan membunuh semua jenis
antigen yang ada => merupakan
pertahanan pertama terhadap infeksi
asing.
Respon imun Spesifik (adaptif)
bekerja dengan mengenali
perubahan (andanya self-
antigen/benda asing) yang dikenal
sebagai HLA (Human Leukocyte
Antigen)
Untuk terjadinya aktivasi respon imun adaptif
dibutuhkan peptide fragmen dari pathogen yang
dipresentasikan oleh HLA kelas II dari APC dan
dikenali oleh TCR => untuk memastikan bahwa
peptide tersebut Non-Self
12. HLA berdasarkan fungsi dan strukturnya terdiri atas 2 kelas, yaitu HLA kelas I dan HLA kelas II
HLA Kelas I
Klasik (berfungsi untuk
mempresentasikan
antigen kepada sel T
sitotoksik (CD8+)
HLA-A, HLA-B, HLA-C
Non Klasik
HLA-G (Berfungsi
dalam menentukan
keberhasilan
kehamilan), HLA-E,
HLA-F
HLA kelas II
Berfungsi untuk
mempresentasikan
antigen kepada sel
limfosit Thelper (CD4+)
HLA-DP, HLA-DQ,HLA-
DR
14. Uterus sebagai organ tempat kehamilan akan berlangsung memiliki peran pentik dalam
proses penerimaan embrio
Leukosit ditemukan banyak pada epitel endometrium
Endometrium
Lapisan Basalis
Terdapat leukosit
dalam jumlah yang
sama saat hamil
maupun fase haid
Lapisan fungsional
Perubahan menonjol
adalah sel NK. Jumlah
NK meningkat pada
lapisan desidua
(Hamil)
Dalam KEHAMILAN jaringan plasentalah yang akan
langsung mengadakan kontak dengan system imun
maternal.
16. Fertilisasi => sperma menembus zona pelusida dan sel granulosa yang melekat pada
oosit yang mengakibatkan zona pelusida dan sel granulosa yang melekat pada hasil
fertilisasi memberikan perlindungan sehingga Sel T tidak akan memiliki akses ke
embrio sampai implantasi
2. Penelitian ADRESON MS, ET AL
17. 3. Hipotesis : Ekspresi HLA-G di sel-sel trofoblas
Sel janin (sinsitrophoblast)memiliki HLA-G, HLA akan mengaktifkan KIR (Killing Inhibitory
Receptor) yang akan mencegah/menekan aktivasi sel NK => invasi tidak terjadi => toleransi
terhadap janin.
18. 4. Hipotesis : Leukimia Inhibitory Factor (ILF) dan
Reseptornya
Kehamilan =>
↑Progesteron
Endometrium
menghasilkan
molekul LIF
Blastokista =>
LIF-reseptor
Interaksi LIF
dengan
reseptor LIF
=> Toleransi
19. 6. Hipotesis : Indoleamine 2,3-dioksigenase (IDO)
IDO adalah suatu protein enzimatik yang berfungsi untuk katabolisme tritopan (salah satu
as.amino). IDO tersebut dihasilkan oleh sel-sel sinsitiotrofoblast. IDO yang dihasilkan oleh
sinsitiotropoblas akan merusak tritofan pada lapisan desidua yang dibutuhkan untuk proliferasi
sel-sel imun di lapisan desidua => sehingga dapat memicu toleransi dari sel-sel imun
maternal terhadap embrio
20. KESIMPULAN
Selain pada sisi janin, diduga pula bahwa terjadi perubahan pada system
imun maternal selama kehamilan sehingga akan memicu reaksi toleransi
terhadap jaringan
Hal ini menimbulkan “DUGAAN” bahwa terdapat karakteristik tertentu
yang bersifat spesifik dari jaringan plasenta dan membrane janin yang
dapat memicu toleransi system imun maternal (ibu) pada jaringan janin
TOLERANSI system imun maternal terhadap antigen paternal janin
disebabkan oleh Kerjasama berbagai system dan mekanisme baik
dari sisi janin maupun sisi maternal
22. DAFTAR PUSTAKA
Anderson MS, Venanzi ES, Chen Z, Berzins SP,
Benoist C, Mathis D. The cellular mechanism of aire
control of T cell tolerance. Immunity 2005;23
Prawirohardjo, Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan.
Jakarta : PT Bina Pustaka
Robertson, Sarah. A. 2015. Immunology of
Pregnancy. ReseachGate DOI: 10.1016/B978-0-12-
397175-3.00041-7