SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Permainan bulu tangkis mulai dikenal di Indonesia sebelum tahun 1950-an. Seiring 
dengan pesatnya perkembangan bulu tangkis di Indonesia, beberapa perkumpulan 
menyepakati untuk mendirikan suatu organisasi yang disingkat PBSI (Persatuan Bulu 
Tangkis Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tanggal 15 Mei 1951 
Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua 
orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. 
Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi bertujuan 
memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar jatuh di bidang 
permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencoba mencegah lawannya 
melakukan hal tersebut kepadanya. 
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, 
dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton 
sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini 
yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia permainan ini diduga masuk lewat 
orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai 
berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. 
Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa 
Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan 
mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis 
dengan pemain top seperti Rudy Hartono. 
Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, 
dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton 
sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini 
yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia permainan ini diduga masuk lewat 
orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai 
berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. 
Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa 
Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan 
mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis 
dengan pemain top seperti Rudy Hartono.
B. Rumusan Masalah 
1. Apa saja teknik dalam bermain bulutangkis? 
2. Apa saja macam permainan bulutangkis? 
3. Apa saja sarana dan prasarana dalam bermain bulutangkis?
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Sejara 
Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854 Olah raga yang dimainkan dengan 
kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga 
disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. 
Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang 
melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. 
Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama 
mungkin tanpa menggunakan tangan. 
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan 
Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai 
dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan 
mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan 
London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini. 
Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam 
(sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi 
permainan anak-anak di wilayah setempat mereka. 
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India 
pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. 
Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali 
sebagai Poona pada masa itu. 
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini 
mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, 
seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" 
("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut 
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di 
Gloucestershire, Inggris. 
Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi 
bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi 
pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. 
bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan 
Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
2.2 Lapangan dan jaring 
a. Lapangan . 
Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 6,71 meter dan 
lebar 6,10 meter, serta tinggi net 1,52 meter. 
b. Net dan tiang . 
Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 mm. 
Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm, 
dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm. 
Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan. Untuk ganda 
tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari 
permukaan20 lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan 
20 ganda 
. 
Perlengkapan 
 Raket 
Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya 
menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional 
berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki 
kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik 
yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium 
untuk sebagian atau keseluruhan raket. 
 Senar 
Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar 
nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum 
bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan 
ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat 
dalam seleksi senar. 
 Kok 
Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu 
angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola 
yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari 
plastik.
 Sepatu 
Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan 
pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan 
sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama 
tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis 
mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki. 
2.3 Memainkan bulu tangkis 
Area permainan 
Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di 
lapangan bulu tangkis. 
Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis. 
Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke 
wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan 
berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok 
jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak 
dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka 
lawannya akan memperoleh poin. 
Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu. 
2.4 Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis 
a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand 
(pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya 
tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman. 
2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke 
kanan dari pegangan forehead. 
3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan 
secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, 
sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan 
yang lebar. 
4. Pegangan campuran 
b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan 
bulitangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam 
teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan 
servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan 
lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan 
servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar
d. Pukulan servis cambuk 
2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan 
untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis 
lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu 
pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock 
melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari 
bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan 
tinggi ke belakang. 
2.5 Servis 
Area servis 
Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke 
area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang 
diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" 
dan poin untuk penerima servis. 
Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah 
dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin 
genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat 
jumlah poin masih nol. 
Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan 
dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set 
sebelumnya. 
Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin 
menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin: 
2.6 Sistem pindah bola 
 Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap 
pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang 
dimainkan. 
 Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan 
servis. 
 Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap 
pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak 
mendapat kesempatan kedua. 
 Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah 
kanan, bukan oleh "orang pertama".
2.7 Sistem reli poin 
 Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua. 
 Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih 
oleh pasangan tersebut. 
 Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh 
lawan. 
2.8 Sistem perhitungan poin 
Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 
reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set. 
2.9 Teknik Bermain Bulutangkis 
backhand. = Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang tidak 
dominan. 
Carry = Pengembalian bola yang ditangkap dengan permukaan raket dan dilemparkan ke 
atas net. 
cross court .= Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola menyilang melintasi 
lapangan. 
Drive = Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. 
overhead = Setiap pukulan yang dilakukan pada angka di atas ketinggian kepala. placement 
push shot = Pengembalian atau pukulan yang didorong dengan halus ke lapangan lawan. 
return = Setiap metode pemukulan untuk mengembalikan bola melintasi net kembali ke arah 
lawan. (pengembalian). 
serve Tindakan menempatkan bola dalam permainan pada awal angka atau rally. 
Smash = Pengembalian atau pukulan overhead yang dipukul ke arah bawah menuju 
lapangan lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar. 
Stroke = Tmdakan memukul bola dengan raket anda (pukulan) 
2.10 Macam Permainan Bulutangkis 
a. Single 
Merupakan permainan bulutangkis yang dimainkan oleh dua orang bisa putra dengan putra 
atau putri dengan putri saja. 
b. Ganda Putra 
Permainan bulutangkis dimainkan empat orang dengan berkelompok dua-dua. 
c. Ganda Putri 
Sama seperti ganda putra tetapi yang bermain adalah wanita. 
d. Ganda campuran 
Seperti permainan ganda tetapi setiap kelompok terdiri putra dan putri.
2.11 Induk organisasi 
International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan 
Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis 
sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada 
IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk 
mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation 
(BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir. 
Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. 
Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun 
itu. 
2.12 Prestasi 
Dalam sea Games 2011 cabang badminton mendapat Medali emas 5 , Perak 4, dan perunggu 
2 ,Total 11 medali
BAB III 
PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 
Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan 
ini membutuhkan tempat yang lumayan luas untuk memainkannya. Permainan ini minimal 
dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang. 
3.2 Saran 
Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang 
berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus 
dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA 
1. http://teknikbermainbadminton.blogspot.com/2009/04/14.html.Pada 14 Januari 2010. 
2. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah 
3. lainnya/mengenal-permainan-bulutangkis. Pada 14 Januari 2010.
KATA PENGANTAR 
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah 
memberikan berkat, rahmat serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan dan 
menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. 
Makalah ini di buat sebagai salah satu tugas saya dalam mata pelajaran sejarah yang berjudul 
“BULU TANGKIS”. Tujuan makalah ini adalah untuk mempermudah pemahaman si pembaca dan 
dapat dimengerti. Penyajian makalah ini pun dikemas dan bervariasi. 
Namun ibarat pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak” begitu pun makalah ini 
dibuat tentu saja masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyajian. Untuk itu, saya 
sebagai penyusun makalah ini saya mohon maaf apabila dalam penyajian terdapat 
kekurangan dan kesalahan. 
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anda yang menggu-nakannya. 
Raha, April 2014 
Penulis
MAKALAH 
BULU TANGKIS 
DISUSUN OLEH : 
NAMA :FERNI 
KELAS : XI IPS5 
SMA NEGERI 1 RAHA 
2014 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………............................................………….. i 
DAFTAR ISI……………………………………............................................…………. iv 
BAB I PENDAHULUAN…………………………………............................................… 1 
A. Latar belakang……………………………………….................................................… 1 
B. Rumusan masalah…………………………………....................................................... 2 
BAB II PEMBAHASAN……………………………………….......................................… 3 
2.1 Kebudayaan India………………………………………...........................................… 3 
2.2 Masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia. ......................................… 5 
2.3 Berkembangnya Kebudayaan India di Indonesia........................................................… 6 
2.4 Pengaruh kebudayaan India (Hindu-Budha) di Indonesia.........................................… 8 
BAB III PENUTUP…………………………………............................................………. 10 
A. Kesimpulan………………………………………...............................................…… 11 
B. Saran……………………………………………….............................................….... 11

More Related Content

What's hot

LK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdf
LK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdfLK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdf
LK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdfssuserc8ed61
 
PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....
PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....
PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....QoriElmachzumy
 
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016bimo kontaning
 
Rpp kelas x smstr 2
Rpp kelas x smstr 2Rpp kelas x smstr 2
Rpp kelas x smstr 2adipurwoko85
 
Rpp 13 senam lantai smp vii
Rpp 13 senam lantai smp viiRpp 13 senam lantai smp vii
Rpp 13 senam lantai smp viiimamMZ
 
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonPowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonDewi Puspitasari
 
PPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptx
PPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptxPPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptx
PPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptxssuser50ee14
 
Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)27673112
 
Power point passing
Power point passingPower point passing
Power point passingkencot
 
Bab 1 menggambar flora, fauna, dan alam benda
Bab 1 menggambar flora, fauna, dan alam bendaBab 1 menggambar flora, fauna, dan alam benda
Bab 1 menggambar flora, fauna, dan alam bendaSMPK Stella Maris
 
Makalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahragaMakalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahragaAwliya Rahmah
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfAndyJs2
 
Analisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docx
Analisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docxAnalisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docx
Analisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docxsemangatbelajar5
 
PPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptx
PPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptxPPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptx
PPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptxSiskaDewiTitania
 
RPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docx
RPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docxRPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docx
RPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docxRachmahSafitri1
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docxLK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docxNurAfni696589
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfpermanawidya
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak BolaRus Mala
 

What's hot (20)

LK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdf
LK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdfLK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdf
LK. 1.2 corat coret road to lk 1.3.pdf
 
PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....
PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....
PROGRAM SATU TAHUN EKSTRAKULIKULER BOLA FUTSAL MTS N 1 BENGKULU UTARA - Copy....
 
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
RPP PJOK KELAS XII Semester 1 Tahun Ajaran 2015/2016
 
Rpp kelas x smstr 2
Rpp kelas x smstr 2Rpp kelas x smstr 2
Rpp kelas x smstr 2
 
Rpp 13 senam lantai smp vii
Rpp 13 senam lantai smp viiRpp 13 senam lantai smp vii
Rpp 13 senam lantai smp vii
 
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / BadmintonPowerPoint BuluTangkis / Badminton
PowerPoint BuluTangkis / Badminton
 
Kliping bola volvy 2
Kliping bola volvy 2Kliping bola volvy 2
Kliping bola volvy 2
 
Makalah tenis meja
Makalah tenis mejaMakalah tenis meja
Makalah tenis meja
 
PPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptx
PPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptxPPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptx
PPT LAY-UP BOLA BASKET AGNES SYALOM.pptx
 
Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)Point kelas xi bolavoli(1)
Point kelas xi bolavoli(1)
 
Power point passing
Power point passingPower point passing
Power point passing
 
Bab 1 menggambar flora, fauna, dan alam benda
Bab 1 menggambar flora, fauna, dan alam bendaBab 1 menggambar flora, fauna, dan alam benda
Bab 1 menggambar flora, fauna, dan alam benda
 
Makalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahragaMakalah filsafat olahraga
Makalah filsafat olahraga
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdfLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (1)Josu.pdf
 
Analisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docx
Analisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docxAnalisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docx
Analisis KI, KD dan IPK PJOK 10.docx
 
PPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptx
PPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptxPPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptx
PPT LAPORAN AKHIR PLP II SMA NEGERI 1 DELI TUA.pptx
 
RPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docx
RPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docxRPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docx
RPP KELAS VI Sub 3 (Tema 7) KURIKULUM 2013.docx
 
LK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docxLK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docx
LK 1.1 Identifikasi Masalah - PJOK(1).docx
 
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdfLK 2.3 Rencana Aksi.pdf
LK 2.3 Rencana Aksi.pdf
 
Sepak Bola
Sepak BolaSepak Bola
Sepak Bola
 

Similar to Bulutangkis (20)

Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2Makalah bulu tangkis 2
Makalah bulu tangkis 2
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Yhoyo makalah
Yhoyo makalahYhoyo makalah
Yhoyo makalah
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
.....Anjar
.....Anjar.....Anjar
.....Anjar
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2Makalah bulutangkis 2
Makalah bulutangkis 2
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulutangkis
Makalah bulutangkisMakalah bulutangkis
Makalah bulutangkis
 
Makalah bulu tangkis (2)
Makalah bulu tangkis (2)Makalah bulu tangkis (2)
Makalah bulu tangkis (2)
 
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah bulu tangkis SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Makalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkisMakalah bulu tangkis
Makalah bulu tangkis
 
Sejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkisSejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkis
 
Sejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkisSejarah bulu tangkis
Sejarah bulu tangkis
 
Pengertian dan sejarah bulu tangkis
Pengertian dan sejarah bulu tangkisPengertian dan sejarah bulu tangkis
Pengertian dan sejarah bulu tangkis
 
Bulu tangkis
Bulu tangkisBulu tangkis
Bulu tangkis
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

Bulutangkis

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bulu tangkis mulai dikenal di Indonesia sebelum tahun 1950-an. Seiring dengan pesatnya perkembangan bulu tangkis di Indonesia, beberapa perkumpulan menyepakati untuk mendirikan suatu organisasi yang disingkat PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) yang didirikan pada tanggal 15 Mei 1951 Bulutangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Mirip dengan tenis, bulutangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi bertujuan memukul bola permainan ("kok" atau "shuttlecock") melewati net agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan. Dia juga harus mencoba mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepadanya. Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono. Bulutangkis meskipun dikenal sebagai permainan yang dilahirkan di Poona India, dipopulerkan di Inggris setelah dia menjadi permainan orang kelas atas. Nama badminton sendiri diambil dari nama wilayah tanah pertanian milik bangsawan Inggris, kemudian ini yang menjadi nama ajang pertandingan. Di Indonesia permainan ini diduga masuk lewat orang Eropa yang membawanya ketika mereka datang ke mari. Indonesia sendiri mulai berkiprah di tingkat internasional ketika Tan Joe Hol menjadi juara All England tahun 1957. Setelah itu semakin diakui ketika menjadi juara piala Thomas dengan mengalahkan raksasa Malaya dan mulai aktif di berbagai kejuaraan di Eropa. Pemain putri juga muncul dan mendapat nama setelah merebut pula Uber tahun 1975. Pada saat itu demam bulutangkis dengan pemain top seperti Rudy Hartono.
  • 2. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja teknik dalam bermain bulutangkis? 2. Apa saja macam permainan bulutangkis? 3. Apa saja sarana dan prasarana dalam bermain bulutangkis?
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejara Permainan Battledore and Shuttlecock pada tahun 1854 Olah raga yang dimainkan dengan kok dan raket, kemungkinan berkembang di Mesir kuno sekitar 2000 tahun lalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek moyang terdininya diperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang melibatkan penggunaan kok tetapi tanpa raket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjaga kok agar tidak menyentuh tanah selama mungkin tanpa menggunakan tangan. Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut Battledores dan Shuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan memakai dayung/tongkat (Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di udara dan mencegahnya dari menyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa harian di jalan-jalan London pada tahun 1854 ketika majalah Punch mempublikasikan kartun untuk ini. Penduduk Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik Rakyat Cina, dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka. Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut juga dikenali sebagai Poona pada masa itu. Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game" ("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris. Rencengan peraturan yang pertama ditulis oleh Klub Badminton Bath pada 1877. Asosiasi bulu tangkis Inggris dibentuk pada 1893 dan kejuaraan internasional pertamanya berunjuk-gigi pertama kali pada 1899 dengan Kejuaraan All England. bulu tangkis menjadi sebuah olah raga populer di dunia, terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini mendominasi olah raga ini, dan di negara-negara Skandinavia.
  • 4. 2.2 Lapangan dan jaring a. Lapangan . Lapangan harus berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang 6,71 meter dan lebar 6,10 meter, serta tinggi net 1,52 meter. b. Net dan tiang . Net terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-lubangnya berjarak antara 15 mm. Panjang net sebaiknya sesuai dengan lebar lapangan yaitu 6,10 meter dan lebarnya 76 cm, dengan bagian atasnya mempunyai pinggiran pita putih selebar 7,5 cm. Tiang net ditancapkan tepat pada titik tengah ujung garis samping lapangan. Untuk ganda tinggi tiang 155 cm. Bagian paling atas net di bagian tengah berjarak 1,524 meter dari permukaan20 lantai dan pinggiran lapangan berjarak 1,55 meter di atas garis tepi permainan 20 ganda . Perlengkapan  Raket Secara tradisional raket dibuat dari kayu. Kemudian aluminium atau logam ringan lainnya menjadi bahan yang dipilih. Kini, hampir semua raket bulu tangkis profesional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun, sejumlah model rendahan masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.  Senar Mungkin salah satu dari bagian yang paling diperhatikan dalam bulu tangkis adalah senar nya. Jenis senar berbeda memiliki ciri-ciri tanggap berlainan. Keawetan secara umum bervariasi dengan kinerja. Kebanyakan senar berketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Kesukaan pribadi sang pemain memainkan peran yang kuat dalam seleksi senar.  Kok Kok adalah bola yang digunakan dalam olahraga bulu tangkis, terbuat dari rangkaian bulu angsa yang disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk setengah bola yang terbuat dari gabus. Dalam latihan atau pertandingan tidak resmi digunakan juga kok dari plastik.
  • 5.  Sepatu Karena percepatan sepanjang lapangan sangatlah penting, para pemain membutuhkan pegangan dengan lantai yang maksimal pada setiap saat. Sepatu bulu tangkis membutuhkan sol karet untuk cengkraman yang baik, dinding sisi yang bertulang agar tahan lama selama tarik-menarik, dan teknologi penyebaran goncangan untuk melompat; bulu tangkis mengakibatkan agak banyak stres (ketegangan) pada lutut dan pergelangan kaki. 2.3 Memainkan bulu tangkis Area permainan Tiap pemain atau pasangan mengambil posisi berseberangan pada kedua sisi jaring di lapangan bulu tangkis. Permainan dimulai dengan salah satu pemain melakukan servis. Tujuan permainan adalah untuk memukul sebuah kok menggunakan raket, melewati jaring ke wilayah lawan, sampai lawan tidak dapat mengembalikannya kembali. Area permainan berbeda untuk partai tunggal dan ganda, seperti yang diperlihatkan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dikatakan "keluar". Setiap kali pemain/pasangan tidak dapat mengembalikan kok (karena menyangkut di jaring atau keluar lapangan) maka lawannya akan memperoleh poin. Permainan berakhir bila salah satu pemain/pasangan telah meraih sejumlah poin tertentu. 2.4 Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis a. Cara Memegang Raket Pegangan raket ada tiga macam, yaitu: 1. Pegangan forehand (pegangan dasar) Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan sedang bersalaman. 2. Pegangan backhand Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan dari pegangan forehead. 3. Pegangan pukul kasur/Amerika Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada bagian permukaan yang lebar. 4. Pegangan campuran b. Teknik Pukulan Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulitangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan. Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis, yaitu: 1. Pukulan Servis Pukulan servis merupakan pukulan degan raket untuk menerbangkan shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu: a. Pukulan servis pendek b. Pukulan servis panjang c. Pukulan servis mendatar
  • 6. d. Pukulan servis cambuk 2. Pukulan Lob Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Overhead lob, yaiutu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang. b. Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di lambungkan tinggi ke belakang. 2.5 Servis Area servis Servis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang menyeberangi jaring ke area lawan. Partai tunggal dan ganda memiliki area servis yang berbeda seperti yang diilustrasikan pada gambar. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok dinyatakan "keluar" dan poin untuk penerima servis. Posisi kiri atau kanan tempat servis dilakukan ditentukan dari jumlah poin yang telah dikumpulkan oleh pemain yang akan melakukan servis. Posisi kanan untuk jumlah poin genap dan posisi kiri untuk jumlah poin ganjil. Servis dari posisi kanan juga dilakukan saat jumlah poin masih nol. Pada set pertama pemain/pasangan yang melakukan servis untuk pertama kali ditentukan dengan undian, sedangkan untuk set berikutnya dilakukan oleh pemenang dari set sebelumnya. Untuk partai ganda, beberapa peraturan berbeda diterapkan untuk perhitungan poin menggunakan sistem pindah bola dan sistem reli poin: 2.6 Sistem pindah bola  Sebelum pertandingan dimulai, harus ditentukan salah seorang pemain dari tiap-tiap pasangan sebagai "orang pertama". Pilihan ini berlaku untuk setiap set yang dimainkan.  Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi "orang pertama" saat melakukan servis.  Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak mendapat kesempatan kedua.  Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah kanan, bukan oleh "orang pertama".
  • 7. 2.7 Sistem reli poin  Setiap pasangan hanya mendapat satu kali kesempatan servis, tidak ada servis kedua.  Servis dilakukan oleh pemain yang posisinya sesuai dengan poin yang telah diraih oleh pasangan tersebut.  Pemain yang sama akan terus melakukan servis sampai poin berikutnya diraih oleh lawan. 2.8 Sistem perhitungan poin Sejak Mei 2006, pada kejuaraan resmi seluruh partai menggunakan sistem perhitungan 3x21 reli poin. Pemenang adalah pemain/pasangan yang telah memenangkan dua set. 2.9 Teknik Bermain Bulutangkis backhand. = Setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang tidak dominan. Carry = Pengembalian bola yang ditangkap dengan permukaan raket dan dilemparkan ke atas net. cross court .= Pengembalian atau pukulan yang mengarahkan bola menyilang melintasi lapangan. Drive = Adalah pukulan cepat dan mendatar banyak digunakan dalam permaianan ganda. overhead = Setiap pukulan yang dilakukan pada angka di atas ketinggian kepala. placement push shot = Pengembalian atau pukulan yang didorong dengan halus ke lapangan lawan. return = Setiap metode pemukulan untuk mengembalikan bola melintasi net kembali ke arah lawan. (pengembalian). serve Tindakan menempatkan bola dalam permainan pada awal angka atau rally. Smash = Pengembalian atau pukulan overhead yang dipukul ke arah bawah menuju lapangan lawan dengan kecepatan dan kekuatan yang besar. Stroke = Tmdakan memukul bola dengan raket anda (pukulan) 2.10 Macam Permainan Bulutangkis a. Single Merupakan permainan bulutangkis yang dimainkan oleh dua orang bisa putra dengan putra atau putri dengan putri saja. b. Ganda Putra Permainan bulutangkis dimainkan empat orang dengan berkelompok dua-dua. c. Ganda Putri Sama seperti ganda putra tetapi yang bermain adalah wanita. d. Ganda campuran Seperti permainan ganda tetapi setiap kelompok terdiri putra dan putri.
  • 8. 2.11 Induk organisasi International Badminton Federation (IBF) didirikan pada tahun 1934 dan membukukan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Perancis sebagai anggota-anggota pelopornya. India bergabung sebagai afiliat pada tahun 1936. Pada IBF Extraordinary General Meeting di Madrid, Spanyol, September 2006, usulan untuk mengubah nama International Badminton Federation menjadi Badminton World Federation (BWF) diterima dengan suara bulat oleh seluruh 206 delegasi yang hadir. Olah raga ini menjadi olah raga Olimpiade Musim Panas di Olimpiade Barcelona tahun 1992. Indonesia dan Korea Selatan sama-sama memperoleh masing-masing dua medali emas tahun itu. 2.12 Prestasi Dalam sea Games 2011 cabang badminton mendapat Medali emas 5 , Perak 4, dan perunggu 2 ,Total 11 medali
  • 9. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Permainan bulutanngkis merupakan permainan yang sangat digemari di Indonesia. Permainan ini membutuhkan tempat yang lumayan luas untuk memainkannya. Permainan ini minimal dapat dimainkan oleh dua orang dan maksimal oleh empat orang. 3.2 Saran Permainan bulutangkis harus dibina sejak usia dini untuk menghasilkan bibit atlit yang berpotensi untuk mengangkat nama baik Bangsa Indonesia. Bulutangkis juga harus dibudayakan diseluruh pelosok daerah di Indonesia
  • 10. DAFTAR PUSTAKA 1. http://teknikbermainbadminton.blogspot.com/2009/04/14.html.Pada 14 Januari 2010. 2. http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/tugas-kuliah 3. lainnya/mengenal-permainan-bulutangkis. Pada 14 Januari 2010.
  • 11. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat, rahmat serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan dan menyusun makalah ini dengan sebaik mungkin. Makalah ini di buat sebagai salah satu tugas saya dalam mata pelajaran sejarah yang berjudul “BULU TANGKIS”. Tujuan makalah ini adalah untuk mempermudah pemahaman si pembaca dan dapat dimengerti. Penyajian makalah ini pun dikemas dan bervariasi. Namun ibarat pepatah mengatakan “tiada gading yang tak retak” begitu pun makalah ini dibuat tentu saja masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyajian. Untuk itu, saya sebagai penyusun makalah ini saya mohon maaf apabila dalam penyajian terdapat kekurangan dan kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi anda yang menggu-nakannya. Raha, April 2014 Penulis
  • 12. MAKALAH BULU TANGKIS DISUSUN OLEH : NAMA :FERNI KELAS : XI IPS5 SMA NEGERI 1 RAHA 2014 DAFTAR ISI
  • 13. KATA PENGANTAR……………………………............................................………….. i DAFTAR ISI……………………………………............................................…………. iv BAB I PENDAHULUAN…………………………………............................................… 1 A. Latar belakang……………………………………….................................................… 1 B. Rumusan masalah…………………………………....................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN……………………………………….......................................… 3 2.1 Kebudayaan India………………………………………...........................................… 3 2.2 Masuknya kebudayaan India (Hindu-Budha) ke Indonesia. ......................................… 5 2.3 Berkembangnya Kebudayaan India di Indonesia........................................................… 6 2.4 Pengaruh kebudayaan India (Hindu-Budha) di Indonesia.........................................… 8 BAB III PENUTUP…………………………………............................................………. 10 A. Kesimpulan………………………………………...............................................…… 11 B. Saran……………………………………………….............................................….... 11