Tiga skenario kebijakan pendidikan di masa new normal diusulkan: optimistis (Juli 2020), pesimistis (Desember 2020), dan moderat (blended learning Juli 2020). Tantangan termasuk keterbatasan teknologi, sarana, dan anggaran. Langkah strategis adalah peran pemerintah, orang tua, dan sekolah dalam mengembangkan infrastruktur daring serta meredesain kurikulum dan pembelajaran.
2. Nama : Made Awanita, S.Ag, M.Pd
TTL : Banyuatis, 12 Juni 1958
Pengalaman Kerja
• Dosen Dpk IAHN Gde Pudja
Mataram pada STAH Dharma
Nusantara Jakarta
• Ditjen Bimas Hindu di Kemenag RI
Kasubdit Penyuluhan
Kasubdit Pendidikan Tinggi
Kasubdit Pendidikan Dasar
Kabag Keuangan
3. ADAPTASI KEBIASAAN BARU
"Diksi new normal
dari awal diksi itu
segera ubah. New
normal itu diksi
yang salah dan
kita ganti dengan
adaptasi
kebiasaan baru,“
Achmad Yurianto,
Juru bicara pemerintah
untuk penanganan Covid-
19
4.
5.
6.
7. Prinsip Kebijakan
Pendidikan di Masa
Pandemi COVID-19
Kesehatan dan keselamatan peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan
masyarakat merupakan prioritas utama
dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.
8. Aspek Penting dalam
Adaptasi Kebiasaan baru
(menurut para Ahli)
• Partisipasi Aktif Keluarga
• Pergeseran Ruang Belajar
• Pembelajaran Individual dan
Berbeda
• Evaluasi Ujian
menjadi Penilaian
formatif
9. - Ketika pembelajaran berlangsung di rumah,
maka anggota keluarga harus dilibatkan
menjadi fasilitator pembelajaran.
- Mereka dapat dilibatkan dalam memberikan
dukungan untuk membuat proses belajar
menyenangkan bagi peserta didik.
- Tentunya hal ini perlu dukungan lembaga
pendidikan yang melatih peran keluarga peserta
didik dalam mendukungnya belajar di rumah.
Partisipasi aktif keluarga
10. Pergeseran Ruang Belajar
- Satu hal yang substansial dalam proses
pembelajaran bukan terletak pada gedung
kampus/sekolah atau ruang kelas.
- Belajar sekarang terjadi di rumah, di dalam
ruang pribadi peserta didik di rumah.
Pemanfaatan internet membuat ruang
belajar dapat dilakukan melalui perangkat
pribadi tanpa harus pergi ke suatu tempat
secara fisik.
11. - Individual dan berbeda berarti mengajar setiap
peserta didik harus dilakukan secara unik.
Tujuan pembelajaran mungkin tetap sama
untuk sekelompok peserta didik tetapi peserta
didik secara individu dapat berbeda.
- Beberapa peserta didik mungkin belajar lebih
baik melalui menonton video sementara
beberapa perlu membaca buku bacaan.
Aksesibilitas materi pembelajaran dan
mendistribusikan sumber
belajar dari rumah ke
rumah dapat menjadi
tantangan bagi pendidik.
Pembelajaran Individu dan Berbeda
12. Evaluasi Ujian ke Penilaian Formatif
- Evaluasi pembelajaran harus digunakan
untuk memantau perkembangan peserta
didik, bukan untuk ‘menetapkan’ seorang
peserta didik itu mampu atau tidak mampu.
- Penilaian formatif seperti demonstrasi tugas
kuantitatif, penyelesaian masalah eksak,
atau membuat laporan proyek sosial lebih
tepat untuk mengukur kemajuan belajar
peserta didik.
13. - Keempat aspek tersebut, bisa menjadi
pertimbangan untuk membantu peserta didik
memasuki era Adaptasi Kebiasaan Baru.
- Perubahan ini pulalah yang semakin
meneguhkan kita bahwa dalam belajar yang
paling penting adalah pemberian pengalaman
"proses" daripada penjejalan "konten".
- peserta didik dibiasakan berproses mengambil
keputusan sendiri. Mencoba cara sendiri dalam
memecahkan masalah tanpa rasa takut salah.
Terbiasa mencari cara lain bila suatu cara yang
dipilih dianggap kurang efektif, dan sebagainya,
sehingga mereka akan terbiasa dalam
menghadapi perubahan dalam hidupnya.
14. • Perlu ada kebijakan yang tepat aturan tentang
bagai mana belajar peserta didik.
• Sekurang-kurannya terdapat tiga skenario besar
tentang kebijakan pendidikan di masa new
normal, yaitu :
⁻ Skenario optimistis, yaitu peserta didik kembali
ke sekolah dan proses pembelajaran untuk
tahun akademik 2020/2021 dimulai pada bulan
Juli 2020.
⁻ Skenario pesimistis, yaitu layanan proses
pendidikan diundur hingga sekurang-
kurangnya bulan Desember 2020. Awal tahun
bergeser dari Juli-Juni menjadi Januari-
Desember.
15. ⁻ Skenario moderat, tahun akademik tetap dimulai
bulan Juli 2020, dengan pendekatan blended
learning, yaitu penggabungan antara daring (dalam
jaringan) dan pendekatan luring (luar jaringan).
• Skenario moderat ini dengan pendekatan blended
learning cenderung dapat dijadikan alternatif strategis
dengan segala kelebilan dan kekurangannya.
• Pendekatan blended learning, pada dasarnya
merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang
dilakukan secara tatap muka (luring) dan secara virtual
(daring).
• Blended learning , menggabungkan berbagai cara
penyampaian, model pembelajaran, dan gaya
pembelajaran dengan berbagai pilihan media dialog
antara pendidik dengan peserta didik.
16. Tantangan Dunia Pendidikan di Masa
Pandemi Covid-19
- Keterbatasan
penguasaan teknologi
informasi oleh pendidik
dan peserta didik
- Sarana dan prasarana
yang kurang memadai
- Akses internet yang
terbatas
- Kurang siapnya
penyediaan anggaran
oleh pemerintah
17. Pemerintah
Peran pemerintah sangat penting dan
fundamental. Alokasi anggaran yang sudah
diputuskan oleh Instruksi Presiden Nomor 4
tahun 2020 tentang refocussing kegiatan,
relokasi anggaran, serta pengadaan barang dan
jasa dalam rangka percepatan penanganan
Covid-19 harus segera dilaksanakan.
Langkah Strategis dan Solusi bagi
dunia Pendidikan pada Masa
Pandemi Covid-19
18. Orang Tua
Orang tua sebagai pendidik/pendamping utama
di rumah harus menjalankan fungsinya.
Pendidikan anak dikembalikan pada effort
(upaya) orang tua dalam mendidik mental, sikap
dan pengetahuan anak-anaknya.
Langkah Strategis dan Solusi bagi
dunia Pendidikan pada Masa
Pandemi Covid-19
19. Lembaga Pendidikan Sekolah/Kampus
- Lembaga penyelenggara pendidikan harus
bersiaga memfasilitasi perubahan apapun
menyangkut pendidikan peserta didiknya.
- Penekanan belajar di rumah kepada peserta
didik harus benar-benar mendapat kawalan
agar pendidik yang mengajar melalui media
daring tetap berjalan
smooth dan cerdas.
Langkah Strategis dan Solusi bagi
dunia Pendidikan pada Masa
Pandemi Covid-19
20. Sejumlah langkah yang perlu dilakukan, antara lain :
• Pemerintah (satuan/lembaga pendidikan) harus
melakukan redesain pembelajan, bila perlu muatan-
muatan kurikulum yang akan dilaksanakan selama masa
new normal.
• Penguatan infrastruktur perangkat daring, kemampuan
pendidik dan peserta didik dalam penggunaan media
pembelajaran termasuk memperkuat LMS (learning
management system)
• Penguatan kapasitas daring, baik melalui kebijakan
pemerintah maupun upaya mandiri masing-masing
satuan pendidikan.
• Tata kelola dan manajemen pendidikan sudah saatnya
disesuaikan dengan sejumlah regulasi dan ketentuan
perundang-undangan yang ditetapkan terutama untuk
masa new normal.