SlideShare a Scribd company logo
74
Matematika Diskrit
BAB V
P O H O N ( T R E E )
Pohon (tree) merupakan salah satu bentuk khusus dari struktur suatu graf.
Misalkan A merupakan sebuah himpunan berhingga simpul (vertex) pada suatu graf G
yang terhubung. Untuk setiap pasangan simpul di A dapat ditentukan suatu lintasan yang
menghubungkan pasangan simpul tersebut. Suatu graf terhubung yang setiap pasangan
simpulnya hanya dapat dihubungkan oleh suatu lintasan tertentu, maka graf tersebut
dinamakan pohon (tree). Dengan kata lain, pohon (tree) merupakan graf tak-berarah yang
terhubung dan tidak memiliki sirkuit.
Contoh :
a b
c d
e f
a b
c d
e f
a b
c d
e f
a b
c d
e f
G1 G2 G3
G4
Gambar 6.1 G1 dan G2 adalah pohon, sedangkan G3 dan G4 bukan pohon
Hutan (forest) merupakan kumpulan pohon yang saling lepas. Dengan kata lain,
hutan merupakan graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap komponen
di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon. Pada gambar 6. 1 G4 merupakan salah
satu contoh hutan, yaitu hutan yang terdiri dari dua pohon.
Berikut adalah beberapa sifat pohon :
• Misalkan G merupakan suatu graf dengan n buah simpul dan tepat n – 1 buah sisi.
Jika G tidak mempunyai sirkuit maka G merupakan pohon.
• Suatu pohon dengan n buah simpul mempunyai n – 1 buah sisi.
• Setiap pasang simpul di dalam suatu pohon terhubung dengan lintasan tunggal.
• Misalkan G adalah graf sederhana dengan jumlah simpul n, jika G tidak
mengandung sirkuit maka penambahan satu sisi pada graf hanya akan membuat
satu sirkuit.
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
75
Matematika Diskrit
5.1 Pohon Merentang Minimum (Minimum Spanning Tree)
Spanning Tree dari suatu graf terhubung merupakan subgraf merentang yang
berupa pohon. Pohon merentang diperoleh dengan cara menghilangkan sirkuit di dalam
graf tersebut.
Contoh spanning tree dari suatu graf terhubung (Munir, 2003) :
Perhatikan graf dibawah ini :
G T1 T2 T3 T4
Terlihat bahwa T1, T2, T3, T4 merupakan spanning tree dari graf G. Perlu diperhatikan
bahwa setiap graf terhubung berbobot paling sedikit mempunyai satu buah spanning tree.
Pohon rentang yang memiliki bobot minimum dinamakan pohon merentang minimum
(minimum spanning tree). Dalam kehidupan nyata, salah satu contoh aplikasi spanning
tree adalah menentukan rangkaian jalan dengan jarak total seminimum mungkin yang
menghubungkan semua kota sehingga setiap kota tetap terhubung satu sama lain.
Dalam menentukan suatu minimum spanning tree dari suatu graf terhubung, kita
dapat menentukannya dengan mengunakan dua cara yaitu algoritma Prim dan algoritma
Kruskal.
Algoritma Prim memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Pilih sisi dari graf G yang berbobot minimum, masukkan ke dalam T.
2. Pilih sisi (u, v) dalam G yang mempunyai bobot minimum dan bersisian dengan
simpul di T, dengan syarat sisi tersebut tidak membentuk sirkuit di T. Masukkan
(u, v) ke dalam T.
3. ulangi langkah 2 sebanyak n – 2 kali.
Jumlah langkah seluruhnya dalam algoritma Prim adalah sebanyak jumlah sisi di dalam
spanning tree dengan n buah simpul, yaitu (n – 1) buah.
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
76
Matematika Diskrit
Contoh :
Tentukan minimum spanning tree dari graf dibawah ini :
a
b
c
d
e
f
g
h
5
5
4
4
5
4
5
4
3 2
3
4
Jawab :
• Pilih sisi fg sehingga kita mempunyai T ({f, g}, fg)
• Langkah selanjutnya dapat dipilih sisi ef karena sisi tersebut berbobot
minimum yang bersisian dengan simpul f .
• Selanjutnya pilih sisi ae atau gh karena sisi tersebut berbobot minimum yang
bersisian dengan simpul pada T, yaitu e dan g.
Jika proses ini dilanjutkan terus maka akan diperoleh minimum spanning tree
seperti dibawah ini :
a
b
c
d
e
f
g
h
4
4
4
3 2
3
4
Terlihat bahwa spanning tree tersebut mempunyai total bobot 2 + 3 + 4 + 4 + 4 +
4 + 3 = 24.
Langkah-langkah dalam algoritma Kruskal agak berbeda dengan algoritma Prim.
Pada algoritma Kruskal, semua sisi dengan bobot yang minimal dimasukan kedalam T
secara berurutan.
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
77
Matematika Diskrit
Langkah-langkah dalam menentukan minimum spanning tree dengan algoritma Kruskal
adalah sebagai berikut :
Langkah I : T berbentuk seperti pohon berikut
g
2
f
Langkah II : memasukan sisi-sisi yang berbobot 3 kedalam sehingga T berbentuk
c
3
g
2
3
e
f
Langkah II : memasukan sisi-sisi yang berbobot 4 kedalam sehingga akhirnya
diperoleh minimum spanning tree berikut :
a
b
c
d
e
f
g
h
4
4
4
3 2
3
4
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
78
Matematika Diskrit
5.2 Pohon Berakar
Pada suatu pohon, yang sisi-sisinya diberi arah sehingga menyerupai graf berarah,
maka simpul yang terhubung dengan semua simpul pada pohon tersebut dinamakan akar.
Suatu pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar maka pohon tersebut
dinamakan pohon berakar (rooted tree). Simpul yang berlaku sebagai akar mempunyai
derajat masuk sama dengan nol. Sementara itu, simpul yang lain pada pohon itu memiliki
derajat masuk sama dengan satu. Pada suatu pohon berakar, Simpul yang memiliki
derajat keluar sama dengan nol dinamakan daun.
Contoh : Pohon Berakar (Munir, 2003)
a
b
c
d
e
f g
h i j
a
b
c
d
e
h i j
Pohon berakar Pohon berakar setelah
tanda panah pada sisi dibuang
Pada pohon berakar diatas :
• a merupakan akar
• c, d, f, g, h, i, dan j merupakan daun
Terminologi pada Pohon Berakar
Perhatikan pohon berakar berikut ini :
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
79
Matematika Diskrit
a
b
k
g
j
f
c d
m
l
i
e
h
a. Anak (child atau children) dan Orangtua (parent)
b, c, dan d adalah anak-anak simpul a,
a adalah orangtua dari anak-anak itu
b. Lintasan (path)
Lintasan dari a ke h adalah a, b, e, h. dengan pnjang lintasannya adalah 3.
f adalah saudara kandung e, tetapi, g bukan saudara kandung e, karena orangtua
mereka berbeda.
c. Subtree
a
b
k
g
j
f
c d
m
l
i
e
h
c. Derajat (degree)
Derajat sebuah simpul adalah jumlah anak pada simpul tersebut.
Contoh :
Simpul yang berderajat 0 adalah simpul c, f, h, I, j, l, dan m.
Simpul yang berderajat 1 adalah simpul d dan g.
Simpul yang berderajat 2 adalah simpul b dan k.
Simpul yang berderajat 3 adalah simpul a dan e.
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
80
Matematika Diskrit
Jadi, derajat yang dimaksudkan di sini adalah derajat-keluar.
Derajat maksimum dari semua simpul merupakan derajat pohon itu sendiri. Pohon di
atas berderajat 3
d. Daun (leaf)
Simpul yang berderajat nol (atau tidak mempunyai anak) disebut daun. Simpul h, i, j, f,
c, l, dan m adalah daun.
e. Simpul Dalam (internal nodes)
Simpul yang mempunyai anak disebut simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k adalah
simpul dalam.
f. Aras (level) atau Tingkat
0
1
2
3
4
Level
a
b
k
g
j
f
c d
i
e
h
m
l
g. Tinggi (height) atau Kedalaman (depth)
Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman pohon tersebut.
Pohon di atas mempunyai tinggi 4.
Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting (diperhatiakn) maka pohion
yang demikian dinamakan pohon terurut (ordered tree). Sedangka, pohon berakar yang
setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak n buah anak disebut pohon n-ary.
Jika n = 2, pohonnnya disebut pohon biner (binary tree).
Contoh :
Berikut adalah beberapa contoh pohon biner :
1. Pohon Ekspresi
Ekspresi aritmetika (a – b)*((c + d) / e) dapat dinyatakan dalam suatu pohon
biner, dimana peubah sebagai daun dan operator aritmetika sebagai simpul
dalam dan akar.
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
– /
*
e
81
Matematika Diskrit
2. Pohon keputusan (Munir, 2004)
a : b
a : c b : c
b : c c > a > b a : c c > b > b
a > b > c a > c > b b > a > c b > c > a
Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen
3. Kode awalan (prefix code)
Kode awalan merupakan himpunan kode (salah satunya adalah kode biner)
sedemikian sehingga tidak ada anggota himpunan yang merupakan awalan
dari
kode yang lain.
Contoh :
a. { 001, 010, 011, 11,} merupakan kode awalan
b. {001, 010, 01, 111} bukan merupakan kode awalan, karena 01 merupakan
awalan dari 010.
Kode awalan (a) dapat dinyatakan dalam pohon biner, yaitu :
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
82
Matematika Diskrit
1
1
1
0
0
0
1
11
1
010
000 011
4. Kode Hufman
Dalam komunikasi data, seringkali ditemukan data berukuran besar sehingga
waktu pengiriman data tersebut menjadi lama. Hal ini menyebabkan pentingnya kompresi
data dengan tujuan memperkecil ukuran data tersebut. Kode Hufman merupakan salah
satu metode pengkodean dalam hal kompresi data.
Perhatikan tabel kode ASCII berikut ini :
Simbol Kode ASCII
A 01000001
B 01000010
C 01000011
D 01000100
Jadi rangkaian bit untuk string ‘ADABCCA’ , dapat direpresentasikan dalam bentuk :
0100000101000100010000010100001001000001101000001101000001
atau
7 × 8 = 56 bit (7 byte).
Tabel Tabel kekerapan dan kode Huffman untuk string ’ABACCDA’
Simbol Kekerapan Peluang Kode Huffman
A 3 3/7 0
B 1 1/7 110
C 2 2/7 10
D 1 1/7 111
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
83
Matematika Diskrit
Sehingga rangkaian bit untuk string ’ADABCCA’:
0111110010100
atau 13 bit.
5.3 Penelusuran Pohon Biner
Misalkan, berikut ini adalah pohon biner dimana A merupakan akar pohon biner
tersebut. Sementara itu, S dan T merupakan upapohon (subtree) dari pohon biner.
A
T
S
Ada tiga jenis penelusuran pohon biner diatas, antara lain :
1. Preorder : A, S, T
- kunjungi A
- kunjungi S secara preorder
- kunjungi T secara preorder
2. Inorder : S , A, T
- kunjungi S secara inorder
- kunjungi A
- kunjungi T secara inorder
3. Postorder : S, T , A
- kunjungi S secara postorder
- kunjungi T secara postorder
- kunjungi A
Contoh :
Tentukan hasil penelusuran preorder, inorder, dan postorder dar pohon di
bawah ini :
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
84
Matematika Diskrit
*
+ -
a / d *
b c e f
Jawab :
preorder : * + a / b c - d * e f (prefix)
inorder : a + b / c * d - e * f (infix)
postorder : a b c / + d e f * - * (postfix)
Latihan :
1. Tentukan semua spanning tree dari graf berikut :
p q
r s
t
2. Diketahui suatu graf seperti dibawah ini :
a. graf G1
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
B C
8
E
F 5
3
A D
8
2
1
6
4
4
2
85
Matematika Diskrit
b. graf G2
a b
c
d
e
f g
3
4
1
5
6
2
4
Tentukan minimum spanning tree dengan menginakan :
a. Algoritma Prim
b. Algoritma Kruskal
3. Buat sketsa graf biner (pohon ekspresi) yang merepresentasikan ekpresi :
a. p / (q – r )*(s + t)
b. (p + q) / r – (s + t * u)
4. Tentukan hasil penelusuran dari pohon ekspresi pada soal no. 3 dalam bentuk
preorder, inorder, dan postorder.
5. Pada graf dibawah ini, himpunan simpul mendefinisikan himpunan desa pada
suatu kecamatan. Dalam rangka pembuatan jalan antar desa dibuatlah anggaran
pembiayaan seperti tertulis sebagai bobot (dalam satuan juta rupiah) setiap sisi.
Tentukan biaya minimum yang harus disiapkan dalam pembangunan jalan antar
desa tersebut sehingga setiap desa pada kecamatan tersebut terhubung
(ingat definisi terhubung pada suatu graf).
a
f
e
d
c
h
b
j
i
g
6
5
7
3
5
4
6
3
5 4
7
8
6
6
Adiwijaya
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

More Related Content

What's hot

Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
Taufik_Yui
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
KuliahKita
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
Citra Chairani Haerul
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
KuliahKita
 
Sisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotongSisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotong
NurbelayantiBela
 
Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
roji muhidin
 
Ppt graph
Ppt graphPpt graph
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
Siti Khotijah
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Onggo Wiryawan
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
KuliahKita
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
KuliahKita
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskrit
said zulhelmi
 
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
Heri Cahyono
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
Zaldy Eka Putra
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
1724143052
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritIndah Wijayanti
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
rukmono budi utomo
 

What's hot (20)

Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
 
Bab 9 graf
Bab 9 grafBab 9 graf
Bab 9 graf
 
Sisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotongSisi pemotong dan simpul pemotong
Sisi pemotong dan simpul pemotong
 
Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
 
Ppt graph
Ppt graphPpt graph
Ppt graph
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
Matematika Diskrit - 10 pohon - 02
 
Pohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskritPohon(tree) matematika diskrit
Pohon(tree) matematika diskrit
 
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
1. definisi dan teorema dasar pada geometri datar
 
Pengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi GraphPengertian dan Representasi Graph
Pengertian dan Representasi Graph
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
pewarnaan graf
pewarnaan grafpewarnaan graf
pewarnaan graf
 

Similar to Pohon_Tree_pdf (1).pdf

grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdfgrafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
daffafirmansyah1
 
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
RandySaputraMahmud
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
KuliahKita
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
Raden Maulana
 
25486466 graph-pohon
25486466 graph-pohon25486466 graph-pohon
25486466 graph-pohonNur Bariza
 
PPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptxPPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptx
MegaSartika6
 
Graf pohon
Graf pohonGraf pohon
Graf pohon
Fajar Baskoro
 
GRAPH POHON
GRAPH POHONGRAPH POHON
GRAPH POHON
Duano Nusantara
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
Raden Maulana
 
Statistika1
Statistika1Statistika1
Statistika1
kusnadiyoan
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskal
zaenal mustofa
 
Olimpiademattkkota2010
Olimpiademattkkota2010Olimpiademattkkota2010
Olimpiademattkkota2010Dan banditzs
 
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohpITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohpFransiska Puteri
 
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptxdokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
AdwityaBhaskara
 
Matematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijayaMatematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijaya
Dermawan12
 

Similar to Pohon_Tree_pdf (1).pdf (20)

grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdfgrafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
grafpohonbagianke6-131005095330-phpapp01.pdf
 
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
TreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTreeTree
 
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
Matematika Diskrit - 10 pohon - 01
 
Teori bahasa dan otomata 5
Teori bahasa dan otomata 5Teori bahasa dan otomata 5
Teori bahasa dan otomata 5
 
Bab 3 pohon (tree)
Bab 3   pohon (tree)Bab 3   pohon (tree)
Bab 3 pohon (tree)
 
Diskret VIII Tree
Diskret VIII TreeDiskret VIII Tree
Diskret VIII Tree
 
25486466 graph-pohon
25486466 graph-pohon25486466 graph-pohon
25486466 graph-pohon
 
Eeeee
EeeeeEeeee
Eeeee
 
PPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptxPPT MTK Diskrit 3.pptx
PPT MTK Diskrit 3.pptx
 
Graf pohon
Graf pohonGraf pohon
Graf pohon
 
GRAPH POHON
GRAPH POHONGRAPH POHON
GRAPH POHON
 
Pertemuan 9 ok
Pertemuan 9 okPertemuan 9 ok
Pertemuan 9 ok
 
Diskret IX Optimisasi
Diskret IX OptimisasiDiskret IX Optimisasi
Diskret IX Optimisasi
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Statistika1
Statistika1Statistika1
Statistika1
 
Makalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskalMakalah Algoritma kruskal
Makalah Algoritma kruskal
 
Olimpiademattkkota2010
Olimpiademattkkota2010Olimpiademattkkota2010
Olimpiademattkkota2010
 
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohpITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
ITP UNS SEMESTER 2 Analisis jaringan, ohp
 
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptxdokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
dokumen.tips_struktur-kayu-ix-analisis-sambungan-baut.pptx
 
Matematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijayaMatematika diskrit adiwijaya
Matematika diskrit adiwijaya
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

Pohon_Tree_pdf (1).pdf

  • 1. 74 Matematika Diskrit BAB V P O H O N ( T R E E ) Pohon (tree) merupakan salah satu bentuk khusus dari struktur suatu graf. Misalkan A merupakan sebuah himpunan berhingga simpul (vertex) pada suatu graf G yang terhubung. Untuk setiap pasangan simpul di A dapat ditentukan suatu lintasan yang menghubungkan pasangan simpul tersebut. Suatu graf terhubung yang setiap pasangan simpulnya hanya dapat dihubungkan oleh suatu lintasan tertentu, maka graf tersebut dinamakan pohon (tree). Dengan kata lain, pohon (tree) merupakan graf tak-berarah yang terhubung dan tidak memiliki sirkuit. Contoh : a b c d e f a b c d e f a b c d e f a b c d e f G1 G2 G3 G4 Gambar 6.1 G1 dan G2 adalah pohon, sedangkan G3 dan G4 bukan pohon Hutan (forest) merupakan kumpulan pohon yang saling lepas. Dengan kata lain, hutan merupakan graf tidak terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Setiap komponen di dalam graf terhubung tersebut adalah pohon. Pada gambar 6. 1 G4 merupakan salah satu contoh hutan, yaitu hutan yang terdiri dari dua pohon. Berikut adalah beberapa sifat pohon : • Misalkan G merupakan suatu graf dengan n buah simpul dan tepat n – 1 buah sisi. Jika G tidak mempunyai sirkuit maka G merupakan pohon. • Suatu pohon dengan n buah simpul mempunyai n – 1 buah sisi. • Setiap pasang simpul di dalam suatu pohon terhubung dengan lintasan tunggal. • Misalkan G adalah graf sederhana dengan jumlah simpul n, jika G tidak mengandung sirkuit maka penambahan satu sisi pada graf hanya akan membuat satu sirkuit. Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 2. 75 Matematika Diskrit 5.1 Pohon Merentang Minimum (Minimum Spanning Tree) Spanning Tree dari suatu graf terhubung merupakan subgraf merentang yang berupa pohon. Pohon merentang diperoleh dengan cara menghilangkan sirkuit di dalam graf tersebut. Contoh spanning tree dari suatu graf terhubung (Munir, 2003) : Perhatikan graf dibawah ini : G T1 T2 T3 T4 Terlihat bahwa T1, T2, T3, T4 merupakan spanning tree dari graf G. Perlu diperhatikan bahwa setiap graf terhubung berbobot paling sedikit mempunyai satu buah spanning tree. Pohon rentang yang memiliki bobot minimum dinamakan pohon merentang minimum (minimum spanning tree). Dalam kehidupan nyata, salah satu contoh aplikasi spanning tree adalah menentukan rangkaian jalan dengan jarak total seminimum mungkin yang menghubungkan semua kota sehingga setiap kota tetap terhubung satu sama lain. Dalam menentukan suatu minimum spanning tree dari suatu graf terhubung, kita dapat menentukannya dengan mengunakan dua cara yaitu algoritma Prim dan algoritma Kruskal. Algoritma Prim memiliki langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pilih sisi dari graf G yang berbobot minimum, masukkan ke dalam T. 2. Pilih sisi (u, v) dalam G yang mempunyai bobot minimum dan bersisian dengan simpul di T, dengan syarat sisi tersebut tidak membentuk sirkuit di T. Masukkan (u, v) ke dalam T. 3. ulangi langkah 2 sebanyak n – 2 kali. Jumlah langkah seluruhnya dalam algoritma Prim adalah sebanyak jumlah sisi di dalam spanning tree dengan n buah simpul, yaitu (n – 1) buah. Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 3. 76 Matematika Diskrit Contoh : Tentukan minimum spanning tree dari graf dibawah ini : a b c d e f g h 5 5 4 4 5 4 5 4 3 2 3 4 Jawab : • Pilih sisi fg sehingga kita mempunyai T ({f, g}, fg) • Langkah selanjutnya dapat dipilih sisi ef karena sisi tersebut berbobot minimum yang bersisian dengan simpul f . • Selanjutnya pilih sisi ae atau gh karena sisi tersebut berbobot minimum yang bersisian dengan simpul pada T, yaitu e dan g. Jika proses ini dilanjutkan terus maka akan diperoleh minimum spanning tree seperti dibawah ini : a b c d e f g h 4 4 4 3 2 3 4 Terlihat bahwa spanning tree tersebut mempunyai total bobot 2 + 3 + 4 + 4 + 4 + 4 + 3 = 24. Langkah-langkah dalam algoritma Kruskal agak berbeda dengan algoritma Prim. Pada algoritma Kruskal, semua sisi dengan bobot yang minimal dimasukan kedalam T secara berurutan. Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 4. 77 Matematika Diskrit Langkah-langkah dalam menentukan minimum spanning tree dengan algoritma Kruskal adalah sebagai berikut : Langkah I : T berbentuk seperti pohon berikut g 2 f Langkah II : memasukan sisi-sisi yang berbobot 3 kedalam sehingga T berbentuk c 3 g 2 3 e f Langkah II : memasukan sisi-sisi yang berbobot 4 kedalam sehingga akhirnya diperoleh minimum spanning tree berikut : a b c d e f g h 4 4 4 3 2 3 4 Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 5. 78 Matematika Diskrit 5.2 Pohon Berakar Pada suatu pohon, yang sisi-sisinya diberi arah sehingga menyerupai graf berarah, maka simpul yang terhubung dengan semua simpul pada pohon tersebut dinamakan akar. Suatu pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan sebagai akar maka pohon tersebut dinamakan pohon berakar (rooted tree). Simpul yang berlaku sebagai akar mempunyai derajat masuk sama dengan nol. Sementara itu, simpul yang lain pada pohon itu memiliki derajat masuk sama dengan satu. Pada suatu pohon berakar, Simpul yang memiliki derajat keluar sama dengan nol dinamakan daun. Contoh : Pohon Berakar (Munir, 2003) a b c d e f g h i j a b c d e h i j Pohon berakar Pohon berakar setelah tanda panah pada sisi dibuang Pada pohon berakar diatas : • a merupakan akar • c, d, f, g, h, i, dan j merupakan daun Terminologi pada Pohon Berakar Perhatikan pohon berakar berikut ini : Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 6. 79 Matematika Diskrit a b k g j f c d m l i e h a. Anak (child atau children) dan Orangtua (parent) b, c, dan d adalah anak-anak simpul a, a adalah orangtua dari anak-anak itu b. Lintasan (path) Lintasan dari a ke h adalah a, b, e, h. dengan pnjang lintasannya adalah 3. f adalah saudara kandung e, tetapi, g bukan saudara kandung e, karena orangtua mereka berbeda. c. Subtree a b k g j f c d m l i e h c. Derajat (degree) Derajat sebuah simpul adalah jumlah anak pada simpul tersebut. Contoh : Simpul yang berderajat 0 adalah simpul c, f, h, I, j, l, dan m. Simpul yang berderajat 1 adalah simpul d dan g. Simpul yang berderajat 2 adalah simpul b dan k. Simpul yang berderajat 3 adalah simpul a dan e. Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 7. 80 Matematika Diskrit Jadi, derajat yang dimaksudkan di sini adalah derajat-keluar. Derajat maksimum dari semua simpul merupakan derajat pohon itu sendiri. Pohon di atas berderajat 3 d. Daun (leaf) Simpul yang berderajat nol (atau tidak mempunyai anak) disebut daun. Simpul h, i, j, f, c, l, dan m adalah daun. e. Simpul Dalam (internal nodes) Simpul yang mempunyai anak disebut simpul dalam. Simpul b, d, e, g, dan k adalah simpul dalam. f. Aras (level) atau Tingkat 0 1 2 3 4 Level a b k g j f c d i e h m l g. Tinggi (height) atau Kedalaman (depth) Aras maksimum dari suatu pohon disebut tinggi atau kedalaman pohon tersebut. Pohon di atas mempunyai tinggi 4. Pohon berakar yang urutan anak-anaknya penting (diperhatiakn) maka pohion yang demikian dinamakan pohon terurut (ordered tree). Sedangka, pohon berakar yang setiap simpul cabangnya mempunyai paling banyak n buah anak disebut pohon n-ary. Jika n = 2, pohonnnya disebut pohon biner (binary tree). Contoh : Berikut adalah beberapa contoh pohon biner : 1. Pohon Ekspresi Ekspresi aritmetika (a – b)*((c + d) / e) dapat dinyatakan dalam suatu pohon biner, dimana peubah sebagai daun dan operator aritmetika sebagai simpul dalam dan akar. Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom – / * e
  • 8. 81 Matematika Diskrit 2. Pohon keputusan (Munir, 2004) a : b a : c b : c b : c c > a > b a : c c > b > b a > b > c a > c > b b > a > c b > c > a Pohon keputusan untuk mengurutkan 3 buah elemen 3. Kode awalan (prefix code) Kode awalan merupakan himpunan kode (salah satunya adalah kode biner) sedemikian sehingga tidak ada anggota himpunan yang merupakan awalan dari kode yang lain. Contoh : a. { 001, 010, 011, 11,} merupakan kode awalan b. {001, 010, 01, 111} bukan merupakan kode awalan, karena 01 merupakan awalan dari 010. Kode awalan (a) dapat dinyatakan dalam pohon biner, yaitu : Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 9. 82 Matematika Diskrit 1 1 1 0 0 0 1 11 1 010 000 011 4. Kode Hufman Dalam komunikasi data, seringkali ditemukan data berukuran besar sehingga waktu pengiriman data tersebut menjadi lama. Hal ini menyebabkan pentingnya kompresi data dengan tujuan memperkecil ukuran data tersebut. Kode Hufman merupakan salah satu metode pengkodean dalam hal kompresi data. Perhatikan tabel kode ASCII berikut ini : Simbol Kode ASCII A 01000001 B 01000010 C 01000011 D 01000100 Jadi rangkaian bit untuk string ‘ADABCCA’ , dapat direpresentasikan dalam bentuk : 0100000101000100010000010100001001000001101000001101000001 atau 7 × 8 = 56 bit (7 byte). Tabel Tabel kekerapan dan kode Huffman untuk string ’ABACCDA’ Simbol Kekerapan Peluang Kode Huffman A 3 3/7 0 B 1 1/7 110 C 2 2/7 10 D 1 1/7 111 Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 10. 83 Matematika Diskrit Sehingga rangkaian bit untuk string ’ADABCCA’: 0111110010100 atau 13 bit. 5.3 Penelusuran Pohon Biner Misalkan, berikut ini adalah pohon biner dimana A merupakan akar pohon biner tersebut. Sementara itu, S dan T merupakan upapohon (subtree) dari pohon biner. A T S Ada tiga jenis penelusuran pohon biner diatas, antara lain : 1. Preorder : A, S, T - kunjungi A - kunjungi S secara preorder - kunjungi T secara preorder 2. Inorder : S , A, T - kunjungi S secara inorder - kunjungi A - kunjungi T secara inorder 3. Postorder : S, T , A - kunjungi S secara postorder - kunjungi T secara postorder - kunjungi A Contoh : Tentukan hasil penelusuran preorder, inorder, dan postorder dar pohon di bawah ini : Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
  • 11. 84 Matematika Diskrit * + - a / d * b c e f Jawab : preorder : * + a / b c - d * e f (prefix) inorder : a + b / c * d - e * f (infix) postorder : a b c / + d e f * - * (postfix) Latihan : 1. Tentukan semua spanning tree dari graf berikut : p q r s t 2. Diketahui suatu graf seperti dibawah ini : a. graf G1 Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom B C 8 E F 5 3 A D 8 2 1 6 4 4 2
  • 12. 85 Matematika Diskrit b. graf G2 a b c d e f g 3 4 1 5 6 2 4 Tentukan minimum spanning tree dengan menginakan : a. Algoritma Prim b. Algoritma Kruskal 3. Buat sketsa graf biner (pohon ekspresi) yang merepresentasikan ekpresi : a. p / (q – r )*(s + t) b. (p + q) / r – (s + t * u) 4. Tentukan hasil penelusuran dari pohon ekspresi pada soal no. 3 dalam bentuk preorder, inorder, dan postorder. 5. Pada graf dibawah ini, himpunan simpul mendefinisikan himpunan desa pada suatu kecamatan. Dalam rangka pembuatan jalan antar desa dibuatlah anggaran pembiayaan seperti tertulis sebagai bobot (dalam satuan juta rupiah) setiap sisi. Tentukan biaya minimum yang harus disiapkan dalam pembangunan jalan antar desa tersebut sehingga setiap desa pada kecamatan tersebut terhubung (ingat definisi terhubung pada suatu graf). a f e d c h b j i g 6 5 7 3 5 4 6 3 5 4 7 8 6 6 Adiwijaya Sekolah Tinggi Teknologi Telkom