Perencanaan pengembangan kawasan desa wisata di Desa Kutoharjo sudah selesai disusun secara partisipatif oleh masyarakat dan pemerintah, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pemasaran hasil perencanaan tersebut kepada pihak pemerintah maupun swasta untuk memperoleh dukungan finansial. Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk kerjasama antara komunitas dan dunia usaha berupa kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Namun kurang optimalnya pemberdayaan masyarakat Desa Kutoharjo menjadi penghambat kegiatan pemasaran itu sendiri. Di sisi lain kegiatan CSR yang selama ini dilakukan oleh berbagai perusahaan cenderung bersifat karitatif yang dilakukan dengan sukarela tanpa bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali peluang dan tantangan dalam pemanfaatan kerjasama antara komunitas dan dunia usaha untuk mendukung program pengembangan kawasan, dengan studi kasus Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal.
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
PELUANG DAN TANTANGAN
1. UNIVERSITAS DIPONEGORO
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN
MELALUI KERJASAMA ANTARA KOMUNITAS DAN DUNIA USAHA
(Studi Kasus: Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten
Kendal)
TUGAS AKHIR
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
SAFRIDA FATMAWATI
L2D008069
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
SEMARANG
JUNI 2012
2. 2
ABSTRAK
PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN MELALUI
KERJASAMA ANTARA KOMUNITAS DAN DUNIA USAHA
(Studi Kasus: Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal)
Pengembangan kawasan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan
pendapatan daerah dengan menggali potensi yang ada di daerah tersebut. Salah satu kawasan yang
berpotensi dikembangkan sebagai kawasan wisata adalah Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu,
Kabupaten Kendal. Perencanaan pengembangan kawasan desa wisata tersebut sudah selesai disusun
secara partisipatif oleh masyarakat dan pemerintah. Tindak lanjut dari kegiatan perencanaan
tersebut adalah kegiatan pemanfaatan yaitu dengan memasarkan hasil perencanaan kepada pihak
pemerintah maupun swasta untuk memperoleh dukungan finansial. Dukungan tersebut diwujudkan
dalam bentuk kerjasama antara komunitas dan dunia usaha berupa kegiatan Corporate Social
Responsibility (CSR) yang sekaligus ditujukan agar pelaku dunia usaha dapat lebih peduli terhadap
lingkungan dan komunitas lokal. Namun kurang optimalnya pemberdayaan masyarakat Desa
Kutoharjo menjadi penghambat kegiatan pemasaran itu sendiri. Di sisi lain kegiatan CSR yang
selama ini dilakukan oleh berbagai perusahaan cenderung bersifat karitatif yang dilakukan dengan
sukarela tanpa bertujuan untuk memberdayakan masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali peluang dan tantangan dalam pemanfaatan
kerjasama antara komunitas dan dunia usaha untuk mendukung program pengembangan kawasan,
dengan studi kasus Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Obyek penelitian ini
memfokuskan pada karakteristik kerjasama antara komunitas dan dunia usaha dalam upaya
pengembangan kawasan yang ada di Desa Kutoharjo.
Penelitian ini merupakan penelitian tindak yang menggunakan metode analisis kualitatif
dengan pendekatan nonpositivistik. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk
menganalisis pelaksanaan perencanaan pengembangan kawasan, serta menemukan peluang dan
tantangan dalam mewujudkan kerjasama antara komunitas dan dunia usaha. Pengumpulan data
dilakukan dengan metode participant observer dan in-depth interview kepada informan, baik pihak
Tim ND, BKM Mulia Desa Kutoharjo. Serta perusahaan yang menjadi target pemasaran. Dalam
penelitian ini peneliti berperan sebagai wakil masyarakat Desa Kutoharjo yang akan mengajukan
proposal permohonan kerjasama dari komunitas kepada calon mitra perusahaan. Penelitian ini
dilaksanakan secara sistematis mulai dari tahap persiapan penelitian, tahap pengumpulan data,
dilanjutkan dengan tahap kompilasi data, dan verivikasi data hingga dihasilkan kesimpulan dan
rekomendasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan pengembangan kawasan
dipengaruhi oleh faktor internal: potensi daerah; kondisi masyarakat; dan pelaksanaan
pemberdayaan masyarakat di kawasan tersebut, serta faktor eksternal: kerjasama dengan
perusahaan dan dukungan dari pemerintah daerah. Sedangkan peluang dan tantangan dalam
mewujudkan kerjasama antara komunitas dan dunia usaha untuk mendukung kegitan tersebut
dipengaruhi oleh adanya motivasi perusahaan dalam melaksanakan CSR, konsep pelaksanaan CSR,
karakteristik CSR, adanya pelibatan masyarakat, serta adanya regulasi dari pemerintah.
Rekomendasi yang diberikan adalah perlunya pelibatan masyarakat secara aktif dalam
mengembangkan kawasan tersebut, serta didukung oleh adanya kerjasama antara komunitas dan
dunia usaha berwujud program CSR yang berkelanjutan dan ditetapkan sesuai kebutuhan
masyarakat.
Kata kunci: peluang dan tantangan, CSR, pengembangan kawasan, Desa Kutoharjo
3. 3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .......................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIK................................................................................................. iv
HALAMAN PRIBADI.................................................................................................................v
ABSTRAK ................................................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................vii
DAFTAR ISI............................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................................. xiv
DAFTAR RINGKASAN ISTILAH...........................................................................................xv
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan, Sasaran ...............................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian...........................................................................................6
1.6 Posisi Penelitian dalam Lingkup Perencanaan Wilayah dan Kota .............7
1.7 Keaslian Penelitian...........................................................................................8
1.8 Kerangka Pikir................................................................................................10
1.9 Pendekatan Penelitian ....................................................................................12
1.10 Sistematika Penulisan .....................................................................................20
BAB II PENGEMBANGAN KAWASAN DAN KERJA SAMA ANTARA KOMUNITAS
DAN DUNIA USAHA DALAM KAJIAN LITERATUR ........................................21
2.1 Pengembangan Kawasan................................................................................21
2.1.1 Tujuan Pengembangan Kawasan.......................................................22
2.1.2 Pengembangan Kawasan Pariwisata .................................................22
4. 4
2.2 Kerjasama Antara Komunitas dan Swasta...................................................25
2.2.1 Periode Perkembangan Konsep CSR.................................................26
2.2.2 Karakteristik CSR...............................................................................29
2.2.3 Dasar Hukum CSR di Indonesia ........................................................36
2.3 Sintesa Teori ....................................................................................................39
BAB III GAMBARAN UMUM DESA KUTOHARJO, KECAMATAN KALIWUNGU
KABUPATEN KENDAL............................................................................................41
3.1 Gambaran Umum Kecamatan Kaliwungu...................................................41
3.2 Gambaran Umum Kelurahan Kutoharjo.....................................................41
3.2.1 Kondisi Geografis ................................................................................40
3.2.2 Kependudukan.....................................................................................41
3.2.3 Kondisi Perrmukiman Desa Kutoharjo.............................................44
3.2.4 Kondisi Prasarana dan Sarana Umum di desa Kutoharjo ..............44
3.2.5 Potensi dan Permasalahan di Desa Kutoharjo..................................45
3.3 Perencanaan Pengembangan kawasan Desa Kutoharjo .............................50
3.3.1 Visi dan Misi Desa Kutoharjo.............................................................50
3.3.2 Tujuan Pembangunan Desa Kutoharjo.............................................52
3.3.3 Masterplan Rencana Tindak Sektoral Penataan Lingkungan
Permukiman Sesuai Visi Desa Kutoharjo, Desa Waliku .................54
BAB IV ANALISIS PELUANG DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN
MELALUI KERJASAMA ANTARA KOMUNITAS DAN DUNIA USAHA.......68
4.1 Identifikasi Potensi dan Permasalahan Desa Kutoharjo.............................68
4.1.1 Proses Pelaksanaan Pengembangan Kawasan..........................................69
4.2 Identifikasi Karakteristik masyarakat Lokal Desa Kutoharjo...................72
4.2.1 Analisis Mekanisme Pemasaran..............................................................72
4.3 Identifikasi Karakteristik Kerjasama antara Komunitas dan Dunia Usaha 77
4.3.1 Latar Belakang Pelaksanaan CSR............................................................78
4.3.2 Konsep Pelaksanaan CSR ........................................................................80
4.3.3 Mekanisme Pelaksanaan CSR..................................................................84
4.3.4 Implementasi CSR Berdasarkan Waktu Pelaksanaan ..............................87
4.3.5 Implementasi CSR Berdasarkan Motif Pelaksanaan................................90
4.3.6 Karakteristik Pelaksanaan CSR................................................................93
4.4 Identifikasi Peluang dan Tantangan Pemanfaatan CSR dalam Rangka
Pengembangan Kawasan Wisata Desa Kutoharjo.............................................97
5. 5
4.3.1 Identifikasi Peluang dan Tantangan Pengembangan Kawasan Wisata Desa
Kutoharjo.................................................................................................97
4.3.2 Identifikasi Peluang dan Tantangan Penerapan CSR..............................100
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................................................104
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................104
5.1.1 Peluang Pengembangan Kawasan...........................................................105
5.1.2 Tantangan Pengembangan Kawasan.......................................................105
5.1.3 Peluang Pemanfaatan CSR......................................................................105
5.1.4 Tantangan Pemanfaatan CSR.................................................................105
5.2 Rekomendasi...................................................................................................106
5.2.1 Rekomendasi Pelaksanaan ......................................................................106
5.2.2 Rekomendasi Studi..................................................................................106
6. 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan adalah masalah sosial yang melanda hampir semua negara berkembang di
dunia, termasuk Indonesia. Pemberantasan kemiskinan yang belum membuahkan hasil yang
signifikan menunjukkan kompleksnya masalah kemiskinan yang pada akhirnya berdampak pada
kondisi ekonomi, lingkungan, sosial, budaya, dan politik. Sementara itu, kebijakan mengenai otonomi
daerah mengharuskan setiap daerah untuk dapat mengoptimalkan dan meningkatkan berbagai potensi
sumberdaya kawasan yang dimiliki guna meningkatkan pendapatan daerahnya. Pemerintah daerah
yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya dituntut untuk mampu
menggali potensi-potensi yang dimiliki daerahnya agar bisa dikembangkan dan berdampak pada
peningkatan taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, berbagai daerah di Indonesia mulai berupaya
mengembangkan kawasannya sesuai dengan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
Namun pelaksanaan pengembangan kawasan tidak serta merta menjadi urusan pemerintah
saja, termasuk pengembanganan kawasan pariwisata. Keterlibatan dari masyarakat lokal dan pihak
swasta juga menjadi penentu keberhasilan pelaksananan pembangunan. Perencanaan kawasan harus
dilaksanakan dengan mengutamakan aspirasi warga setempat sebagai masyarakat lokal yang langsung
merasakan dampak pengembangan kawasan tersebut. Tahapan selanjutnya setelah pelaksanaan
perencanaan adalah kegiatan pemasaran, baik pemasaran internal maupun pemasaran eksternal.
Pemasaran internal berarti hasil perencanaan tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat agar
masyarakat mengetahui arah perkembangan daerahnya, sehingga mereka pun tahu bagaimana
menyikapinya. Sedangkan pemasaran eksternal dapat diartikan bahwa hasil perencanaan tersebut
dipromosikan kepada pemerintah serta dunia usaha dan lembaga donor.
Kendala yang harus dihadapi dalam memasarkan hasil perencanaan tersebut adalah
kurangnya sinergi antar stakeholder dalam mewujudkan pengembangan kawasan. Pemberdayaan
yang belum berjalan secara ideal diyakini sebagai salah satu kendala yang harus dihadapi dalam
mengembangkan suatu kawasan. Dari sisi internal, perlu adanya penguatan kapasitas masyarakat
untuk mendukung jalannya pemasaran. Masyarakat harus disiapkan untuk bersama-sama
mengembangkan desanya dan melaksanakan promosi hasil perencanaannya ke instansi pemerintahan
maupun non pemerintah.
Sementara dari sisi eksternal, pemerintah dengan segala keterbatasan anggaran yang dimiliki
sangat membutuhkan dukungan finansial, terutama dari pihak swasta. Sementara pihak swasta sendiri
pada umumnya hanya akan terlibat pada proyek-proyek yang sekiranya juga memberikan keuntungan
bagi mereka. Oleh karena itu, pemerintah dengan berbagai kebijakan berusaha mendorong sektor
7. 7
swasta untuk turut serta dalam upaya pengembangan kawasan, salah satunya melalui kerjasama antara
komunitas dan dunia usaha dalam bentuk kegiatan corporate social responsibility (CSR). CSR
merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosial dan masyarakat lokal di
sekitar lokasi perusahaan yang terkena dampak kegiatan usahanya. Dengan adanya CSR diharapkan
perusahaan dapat berkontribusi dalam hal pendanaan untuk mengembangkan kawasan, yang pada
akhirnya dapat mewujudkan komunitas yang berkelanjutan.
Kesadaran perusahaan untuk turut serta dalam program pembangunan melalui kegiatan CSR
merupakan peluang untuk mewujudkan kerjasama antara komunitas dan dunia usaha guna
mendukung pengembangan kawasan. Adanya CSR menunjukkan bahwa perusahaan memiliki
kepedulian terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Lewat CSR secara tidak langsung akan
meningkatkan hubungan kemitraan antara masyarakat dan dunia usaha.
Namun sayangnya kegiatan CSR yang banyak dilakukan oleh perusahan masih bersifat
karitatif dan kurang membangun. Kegiatan CSR masih dilandasi unsur “kedermawanan” atau justru
hanya untuk meningkatkan nama baik perusahaan. Perusahaan biasanya mengadakan CSR dengan
melakukan kegiatan amal untuk masyarakat lokal, pemberian sumbangan dana untuk memperbaiki
fasilitas dasar, ataupun bakti sosial. Kegiatan tersebut bukanlah kegiatan yang berkelanjutan dan
hasilnya hanya dapat dirasakan saat itu juga. Hal tersebut dapat diartikan bahwa adanya kegiatan CSR
bukan memberdayakan masyarakat, melainkan justru membuat masyarakat menjadi ketergantungan
dengan perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Pengembangan kawasan merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan
pendapatan daerah dengan menggali potensi yang ada di daerah tersebut. Potensi kawasan yang
cukup menjanjikan dan tidak pernah habis untuk dijajakan salah satunya berasal dari sektor
pariwisata. Sektor pariwisata menyediakan pelayanan jasa terkait atraksi yang dapat disajikan oleh
kawasan tersebut, baik berupa pemandangan alam wilayahnya, hasil karya ciptaan manusia, maupun
budaya yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.
Salah satu kawasan yang berpotensi dikembangkan sebagai kawasan wisata adalah Desa
Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Perencanaan pengembangan kawasan Desa
Kutoharjo pun telah disusun secara partisipatif oleh masyarakat Desa Kutoharjo dan pemerintah
setempat. Desa ini direncanakan akan dikembangkan sebagai kawasan wisata alam religi dan kuliner,
mengingat Desa Kutoharjo masih memiliki banyak potensi yang cukup menjanjikan. Jika Desa
Kutoharjo berhasil dikembangkan sebagai kawasan wisata, maka secara tidak langsung akan
berpengaruh pada peningkatan pendapatan masyarakat. Kondisi tersebut pada akhirnya akan
meningkatakan kemampuan masyarakat secara mandiri dalam memperbaiki tingkat kesejahteraannya.
8. 8
Adanya kegiatan perencanaan harus ditindaklanjuti dengan kegiatan pemanfaatan, yaitu
penyusunan dan pelaksanaan rencana program beserta pembiayaannya. Mengingat keterbatasan
pemerintah khususnya dari segi pembiayaan, maka dalam pelaksanaan program pengembangan
kawasan wisata saat ini perlu dipasarkan ke instansi non pemerintah, lemabaga sosial, maupun dunia
usaha untuk memperoleh dukungan finansial. Dalam rangka meningkatkan sinergi antar stakeholder,
pemerintah berusaha mengajak dunia usaha, untuk terlibat dalam program pembangunan yang digagas
pemerintah. Melalui kerjasama antara komunitas dan dunia usaha yang diwujudkan lewat kegiatan
CSR diharapkan perusahaan-perusahaan mau membantu upaya pengembangan kawasan sebagai
bentuk tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan sosial.
Namun keterbatasan sumber daya masyarakat yang ada di Desa Kutoharjo menjadi salah
satu penghambat kegiatan pemasaran. Pemberdayaan masyarakat yang dianggap belum optimal
ditunjukkan dengan pola pikir masyarakat yang masih belum menyadari posisinya sebagai salah satu
aspek pendukung terwujudnya pengembangan kawasan. Kondisi masyarakat yang majemuk beserta
kompleksitas permasalahan internal di Desa Kutoharjo menyebabkan proses pemasaran seolah-olah
hanya jalan di tempat. Di sisi lain upaya pemasaran ke instansi pemerintahan dan perusahaan tidak
bisa menunggu hingga pemberdayaan masyarakat di Desa Kutoharjo selesai dilaksanakan. Perusahaan
yang menunjukkan ketertarikannya dan ingin melaksanakan kegiatan CSR di Desa Kutoharjo
merupakan sebuah peluang untuk mengadakan kerjasama antara komunitas dan dunia usaha yang
tidak boleh disia-siakan begitu saja. Sayangnya, CSR yang banyak dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan saat ini cenderung bersifat karitatif dan berlandaskan sikap “derma”. Konsep dasar CSR
yang bersifat sukarela membuat perusahaan yang melaksanakan CSR bukan sebagai bentuk tanggung
jawab ataupun kepedulian, melainkan hanya sebagai tempelan untuk menjaga nama baik perusahaan.
Bentuk kegiatan CSR yang seperti ini tidak lagi mengacu pada konsep dasar CSR yang menekankan
aspek pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka dapat ditarik sebuah
pertanyaan penelitian, yaitu Bagaimana peluang dan tantangan pemanfaatan kerjasama antara
komunitas dan dunia usaha yang dapat mendukung pengembangan kawasan di Desa
Kutoharjo?
Berdasarkan rumusan masalah penelitian tersebut dapat ditarik pertanyaan spesifik dalam
penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana konsep pemasaran hasil perencanaan yang akan dilakukan oleh warga
masyarakat Desa Kutoharjo?
2. Apa motifasi yang melandasi kerjasama swasta dengan masyarakata dalam
melaksanakan CSR?
3. Bagaimana bentuk-bentuk CSR yang selama ini dilaksanakan oleh perusahaan?
4. Bagaimana peluang dan tantangan pelaksanaan CSR untuk mendukung program
pengembangan kawasan wisata Desa Kutoharjo?
9. 9
1.3 Tujuan dan Sasaran
1.3.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan studi ini adalah untuk menggali peluang dan
tantangan dalam pemanfaatan kerjasama komunitas dan dunia usaha untuk mendukung program
pengembangan kawasan.
1.3.2 Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam penyusunan studi ini meliputi :
1. Mengidentifikasi potensi dan permasalahan yang ada di Desa Kutoharjo
2. Mengidentifikasi karakteristik dari masyarakat lokal Desa Kutoharjo
3. Mengidentifikasi karakteristik kerjasama antara komunitas dan dunia usaha
4. Mengidentifikasi peluang dan tantangan pengembangan kawasan wisata religi Desa
Kutoharjo melalui program CSR
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian meliputi ruang lingkup spasial (wilayah) serta ruang lingkup
substansial (materi). Ruang lingkup spasial berisi mengenai batasan wilayah studi yang menjadi
obyek penelitian, sedangkan ruang lingkup substansial berisi batasan materi yang dibahas dalam
penelitian agar tidak keluar dari sasaran yang telah ditentukan.
1.4.1 Ruang Lingkup Spasial (Wilayah)
Desa Kutoharjo merupakan salah satu desa yang berlokasi di Kecamatan Kaliwungu,
Kabupaten Kendal yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang. Desa Kutoharjo terbagi ke
dalam 9 RW dan 50 RT dengan luas wilayah kurang lebih 231.353 Ha (2.31 Km2) atau sekitar 4.8%
dari luas total Kecamatan Kaliwungu. Desa Kutoharjo memiliki lokasi yang strategis karena dilalui
jalan raya utama Kaliwungu dan lokasinya tidak terlalu jauh dengan pusat Kota Kaliwungu, dengan
batas-batas administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Mororejo
Sebelah Timur : Desa Nolokerto
Sebelah Selatan : Desa Protomulyo
Sebelah Barat : Desa Krajan Kulon
10. 10
Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2012
GAMBAR 1.1
PETA ADMINISTRASI DESA KUTOHARJO
1.4.2 Ruang Lingkup Substansial (Materi)
Pada penelitian kali ini ruang lingkup materi ditekankan pada karakteristik CSR yang dapat
digunakan untuk mendukung upaya pengembangan kawasan di Desa Kutoharjo. Pembahasan materi
ini mencakup beberapa substansi yang akan dibahas yaitu:
1. Analisis terhadap perencanaan pengembangan kawasan di Desa Kutoharjo. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar potensi Desa Kutoharjo untuk
dikembangkan dan kendala apa saja yang harus dihadapi terkait pelaksanaan pemasaran
hasil rencana pengembangan kawasan tersebut
2. Menggali informasi mengenai pelaksanaan kegiatan CSR di beberapa perusahaan swasta
dan BUMN yang ada di Jawa Tengah. Dalam hal ini peneliti sekaligus dapat menganalisis
karakteristik kegiatan CSR yang telah atau sedang berjalan di perusahaan tersebut tergolong
karitatif atau tidak
U
Desa Krajan
Kulon
Desa Mororejo
Desa
Nolokerto
Desa Protomulyo
11. 11
3. Menganalisis peluang kerjasama antara komunitas dengan pihak swasta melalui kegiatan
CSR. Kesediaan perusahaan untuk bekerjasama dalam mengembangkan kawasan di Desa
Kutoharjo dibuktikan dengan adanya penandatanganan MOU.