1. KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Sistem Informasi”
dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.
Makassar, 7 Januari 2016
Kelompok 3
2. Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam berbgai aspek
kehidupan masyarakat karena teknologi informasi sudah menjadi bagian dari
hidup yang sangat penting. Dunia pendidikan, pemerintahan, bisnis dan usaha,
sampai kesehatan dan kebutuhan harian masyarakat pun membutuhkan
keberadaan informasi dan komunikasi.
Transaksi-transaksi yang berbasis teknologi informasi sejalan dengan laju
pertumbuhan internet. Seiring dengan maraknya penggunaan internet yang
dibutuhkan pengguna, banyak aplikasi-aplikasi baru bermunculan. Secara
khusus hal ini sangat nyata terlihat dalam kegiatan bisnis, usaha, terutama
dalam citra pendidikan.
Citra pendidikan adalah kesan yang ditimbulkan menurut pengetahuan dan
pengertian publik dalam bidang pendidikan. Hal ini memiliki kaitan yang
sangat erat antara masyarakat dan teknologi informasi.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang tak mungkin dibendung,
jenis kebijakan tentang pendidikan melalui TV dan film tampaknya perlu
dipikirkan dengan benar. Jika kita meyakini bahwa pendidikan merupakan
sebuah cara paling kuat untuk mengubah struktur budaya masyarakat,
kebutuhan untuk menggunakan media massa seperti TV, film, internet, dan
surat kabar/majalah dalam rangka menjaga proses terjadinya transplantasi
budaya secara benar adalah imperative. Selain itu, kebijakan tentang jenis
tayangan yang salah akan mempercepat terjadinya proses inflitrasi budaya
satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan terjadinya
penghapusan budaya (cultural genocide) secara perlahan-lahan.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk menyelesaikan tugas yang di berikan dosen kepada kelompok 3.
2. Untuk mengetahui Teori dan Konsep Fungsi Manajemen
3. Untuk mengetahui Sistem Informasi & Aktivitas.
4. Untuk mengetahui Trend Perkembangan Teknologi Informasi
5. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi
3. Bab 2 Pembahasan
2.1.Teoridan Konsep Fungsi Manajemen
2.1.1 PengertianManajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal
dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga
manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan
memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang
dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli
yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of
Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan
pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”
(Dayat, n.d,p.6).
2. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management”
memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan,
dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).
3. Ensiclopedia of The Social Sciences Manajemen diartikan sebagai proses
pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
4. Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain.
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok
yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya
harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku,
melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :
1. Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang
manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan
beban kerja yang berimbang.
2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap
kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada
atasan secara langsung.
3. Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja
sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya)
4. berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4. Kesatuan perintah Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya
menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala
seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi
atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5. Kesatuan arah Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin
oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu
tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).
Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara
para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada
pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama
(Dayat,n.d,pp.7-9).
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan
demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Ada pemimpin (atasan)
3. Ada yang dipimpin (bawahan)
4. Ada kerja sama.
2.1.2 Fungsidan Tujuan Manajemen
Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya.
Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana
manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses
tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan
mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan
kegiatan atau pekerjaan.
Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya
yaitu :
1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and
Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”, proses
manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
• Pelaksanaan (Activating).
5. 3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of
Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
• Pengarahan (Directing).
2.1.3 KONSEP PERENCANAAN
Konsep manajemen meliputi sekurang-kurangnya 4 (empat) fungsi, yaitu : fungsi
Perencanaan (Planning), fungsi Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan
(Leading) dan Pengendalian (Controlling).
Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan
serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Tetapi
biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai penetapan atau
penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:
apa yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus
dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang bertanggung jawab atas
pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu hal harus dicapai.
Di dalam bahasa Inggris perencanaan (planning) dirumuskan sebagai tindakan
yang harus dilakukan dalam menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal
sebagai 5W + 1 H, yaitu:
a.Tindakan apa yang harus dikerjakan (WHAT)
b. Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c. Dimanakah tindakan itu akan dilakukan (WHERE)
d. Bilamana tindakan itu dikerjakan (WHEN)
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f. Bagaimana pelaksanaannya (HOW)
Dari serentetan pertanyaan tersebut di atas, dua masalah pokok adalah ‘What’
yang mempersoalkan tujuan yang hendak dicapai dan ‘How’ yaitu bagaimana
metode atau cara untuk mencpai tujuan tersebut. Setelah kedua pertanyaan ini
terjawab, maka barulah diteruskan dengan tindakan-tindakan yang lain.
1. Pedoman Perencanaan
Karena sebuah rencana dibuat untuk kemudian dilaksanakan, maka
penyusunannya harus mengingat beberapa patokan atau pedoman utama, yakni:
6. Kemampuan
Perencanaan harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber
yang tersedia, kamampuan tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan yang
dimiliki, dan sebagainya. Sebuah rencana yang dibuat tanpa mengingat
kemampuan untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah jalan.
Kondisi dan Situasi
Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu juga
menjadi pertimbangan. Termasuk dalam hal ini adalah kondisi sosial, ekonomi,
budaya, dan sebagainya. Misalnya kemampuan daya beli masyarakat dan
kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.
Tanggung Jawab
Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan dipikul
oleh masing-masing petugas, baik terhadap organisasi maupun terhadap
masyarakat (tanggung jawab sosial). Apakah usaha tidak akan mengganggu
kenyamanan masyarakat dan lingkungan.
Kerjasama
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya terjadi
kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduki bagian-bagian
organisasi yang akan dijalankan.
2.2 Sistem Informasi & Aktivitas
Aktivitas Sistem Informasi
Input. Memindai secara optikal barang-barang dengan pengenal yang menggunakan kode
garis.
Pemrosesan. Menghitung pembayaran karyawan, pajak, dan potongan gaji lainnya.
Output. Menghasilakn laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.
Penyimpanan. Memelihara catatan mengenai pelanggan, keryawan, dan produk.
Pengendalian. Menghasilkan sinyal yang dapat didengar untuk menunjukkan entri yang
tepat atas data penjualan.
7. -Struktur organisasi
Contoh Struktur organisasi Pusdiklat
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal.
Elemen struktur organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak
mendesain struktur, antara lain:
1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke
dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departementalisasidapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan.
3. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.
4. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.
5. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
.
8. 2.3.TrendPerkembanganTeknologiInformasi
2.3.1 EVOLUSI SISTEM INFORMASI
Secara umum terdapat lima model sistem informasi: Proses manual, sistem file
mendatar (flat file), pendekatan database, model REA (resources, events, and
agents), dan model ERP (enterprise resource planning).
1. Model Proses Manual
Model proses manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya, dan
personel yang mencirikan kebanyakan proses bisnis. Adapun manfaat
mempelajari model proses manual sebelum menguasai sistem berdasarkan
komputer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu membangun hubungan
penting antara SIA dan bidang akuntansi lainnya. Kedua, logika proses bisnis
dapat lebih mudah dimengerti. Ketiga, prosedur manual memfasilitasi pemahaman
kegiatan kontrol internal, termasuk pemisahan fungsi-fungsi, pengawasan,
verifikasi independen, jejak audit, dan kontrol akses.
2. Model Flat File
Sistem ini merupakan sistem kerangka utama dalam sistem mainframe besar
(large mainframe system). Sistem file model menjelaskan suatu lingkungan di
mana file-file data individual tidak berkaitan dengan data lainnya. Pemakai akhir
dalam lingkungan ini memiliki file data mereka sendiri, dan tidak
menggunakannya bersama-sama dengan para pemakai lainnya.
3. Model Database
Sistem manajemen database (database management system) merupakan sistem
perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data
yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses. Program pemakai
mengirimkan permintaan data ke DBMS, yang kemudian memvalidasi dan
mengotorisasi akses ke database sesuai dengan tingkat otoritas pemakai.
4. Model REA
REA adalah akuntansi untuk membuat model resources, events, dan
agentsyang kritikal dalam organisasi dan relasi di antara mereka. Resources
adalah aktiva dari organisasi. Mereka mendefinisikan sebagai objek yang jarang
sekaligus dikendalikan oleh perusahaan. Events merupakan fenomena yang
mempengaruhi perubahan sumber daya. Mereka dapat dihasilkan dari kegiatan-
kegiatan seperti produksi, pertukaran, konsumsi, dan distribusi. Agents ekonomi
adalah para individu dan departemen-departemen yang berpartisipasi dalam
peristiwa ekonomi.
5. Sistem ERP
Enterprise resource planning-ERP (perencanaan sumber daya perusahaan)
merupaka suatu model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi
untuk mengotomatisasikan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis
9. 2.3.2 Outsourcing & Reenginering
Sistem informasi menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan
dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, baik pada
tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan. Terdapat beberapa
pendekatan yang bisa dilakukan oleh suatu organisasi dalam membangun dan
mengelola sistem informasi, yakni insourcing, cosourcing dan outsourcing.
Namun, keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk membangun
dan mengelola sistem informasi menyebabkan maraknya penggunaan jasa
outsourcing atau pihak ketiga (vendor) dalam membangun dan mengelola sistem
informasi.
Outsourcing adalah penggunaan pihak ketiga (vendor) untuk membangun dan
mengembangkan suatu paket sistem informsi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Pihak perusahaan cukup membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap pakai,
karena paket aplikasi tersebut dibuat oleh vendor yang ahli di bidang sistem
aplikasi. Seperti yang kita ketahui adalah menyerahkan sebagian pekerjaan kepada
pihak. Beberapa alasan strategis utama suatu perusahaan melakukan outsourcing
adalah sebagai berikut.
Meningkatkan fokus bisnis, sehingga dengan outsourcing maka
perusahaan bisa lebih fokus pada bisnis utamanya dan membiarkan
sebagian operasionalnya dikerjakan oleh pihak lain.
Membagi resiko operasional, sehingga dengan outsourcing maka risiko
operasional perusahaan bisa terbagi kepada pihak lain.
Sumber daya perusahaan yang ada bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan
yang lainnya, sehingga dengan melakukan outsourcing, staf yang ada bisa
dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lebih strategis atau yang lain.
Terdapat dua jenis pendekatan outsourcing, yaitu dengan menggunakan paying
agent (labor supply) dan full agent (full outsource). Pendekatan yang lebih banyak
dipraktekkan di Indonesia adalah paying agent. Artinya, perusahaan outsource
hanya menyediakan tenaga kerja dan mengurusi sumber daya manusia serta
administrasinya saja, sementara tempat, pengawas dan semua lat produksi berada
di perusahaan pengguna.
Meskipun penggunaan outsourcing seringkali digunakan sebagai strategi
kompetisi perusahaan untuk fokus pada core business-nya. Namun, pada
prakteknya outsourcing didorong oleh keinginan perusahaan untuk menekan cost
hingga serendah-rendahnya dan mendapatkan keuntungan berlipat ganda
walaupun seringkali melanggar etika bisnis
10. 2.3.3 PengertianSistemInformasi
Sistem Informasi :
Terdiri dari dua kata yaitu system dan informasi. Sistem sendiri berarti gabungan
dari beberapa sub system yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan.
Informasi berarti sesuatu yang mudah dipahami oleh si penerima.
Sistem Informasi memiliki makna sistem yang bertujuan menampilkan informasi.
Pada jaman dahulu sebelum sistem komputer ada maka sistem informasi ini telah
lebih dahulu ada dan berjalan dengan baik.
Sistem Informasi :
adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi,
instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.Sistem Informasi
Manajemenadalah kunci dari bidang yang menekankan finansialdan personal
manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasiyang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang
untukmenghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.
Definisi Lainnya :
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware (perangkat keras),
software, (perangkat lunak),brainware (manusia), prosedur dan
atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data men
jadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan
pengambilan keputusan.