2. DEFINISI
• Penyakit tropis merupakan penyakit yang menjangkit pada area tropis
• Penyakit ini meliputi penyakit menular maupun tidak menular
• Penyakit infeksi dan non infeksi
• Indonesia: tropis, multi ethnik, genetik, sosial budaya
4. LINGKUNGAN
Lingkungan merupakan faktor penting yang mempengaruhi
keseimbangan antara host dan agen
Lingkungan terdiri dari faktor fisik dan non fisik.
Lingkungan fisik meliputi:
• Keadaan geografis
• Kelembaban udara
• Temperatur
• Lingkungan tempat tinggal
5. Lingkungan non fisik, meliputi:
• Sosial (pendidikan, pekerjaan)
• Budaya (adat kebiasaan turun menurun)
• Ekonomi(kebijakan mikro dan kebijakan lokal)
• Politik (suksesi kepemimpinan yang mempengaruhi kebijakan
pencegahan dan penanggulangan suatu penyakit)
6. AGEN
Faktor agen penyebab penyakit:
• bahan kimia, mekanik, stress (Psikologis), dan biologis (infeksi
bakteri, virus, parasit, atau jamur)
Salah satu sifat agen penyakit adalah virulensi
Virulensi merupakan kemampuan atau keganasan suatu agen
penyebab penyakit untuk menimbulkan kerusakan pada sasaran
7. HOST
Hal yang perlu diperhatikan tentang host meliputi:
• Karakteristik (umur, jenis kelamin, pekerjaan, keturunan, ras, gaya
hidup)
• gizi atau daya tahan
• pertahanan tubuh
• kesehatan pribadi
• gejala dan tanda penyakit
• pengobatan
8. MEKANISME PENULARAN
1. Kontak Langsung (hubungan seks, kulit, varisela)
2. Udara (percikan ludah, dahak atau bersin)
3. Makanan dan Minuman
4. Vektor (nyamuk, pinjal, anjing, kucing, kera)
9. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN
Tindakan terpenting: memutus rantai penularan (menghentikan
kontak agen penyebab penyakit dengan host)
Menitikberatkan penanggulangan faktor resiko penyakit
(lingkungan dan perilaku)
10. JENIS PENYAKIT TROPIS
• Penyakit Infeksi oleh Bakteri
(TBC, difteria, pertusis, tetanus neonatorum,
demam tifoid, kusta, pes, antraks, leptospirosis)
• Penyakit Infeksi oleh Virus
(DBD, chikungunya, campak, hepatitis, rabies,
HIV-AIDS, varisela, flu burung, SARS, polio)
• Penyakit Infeksi oleh Parasit
(malaria, cacing, filariasis)
11.
12.
13. KUSTA adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman
Mycobacterium leprae yang terutama
menyerang saraf tepi, kulit dan organ
tubuh lain kecuali susunan saraf pusat.
Cara Penularan :
-manusia merupakan
satu satu nya sumber
penularan.
-Penularan terjadi dari
penderita kusta yang
tidak diobati ke orang
lain melalui pernafasan
atau kontak kulit yang
tak utuh.
MASA INKUBASI :
2 – 5 TAHUN BISA KURANG ATAU LEBIH
14.
15. No NEGARA KASUS BARU
1 India 127.295
2 Brasil 33.955
3 Indonesia 18.994
4 Bangladesh 3.970
5 Congo 3.949
6 Nepal 3.184
7 Myanmar 3.082
8 Srilangka 2.178
9 Philipina 2.936
10 South Sudan 1.799
Total (%) 201.293
(91,9 %)
Total GLOBAL 219.075
KUSTA di DUNIA
10 NEGARA Terbanyak Berpenduduk KUSTA tahun 2014
16. Kusta di Indonesia
23 % Penderita Kusta di Indonesia
bertempat tinggal di Jawa Timur
17. Prev. Rate Tinggi >2 per 10 000 penduduk :
Prev. Rate Sedang (1 - < 2 per 10 000 penduduk)
Prev. Rate Rendah (< 1) : 28 Kab/Kota
KUSTA di JAWA TIMUR tahun 2016
( Prevalensi Rate Per 10.000 Penduduk )
18. 100 ORANG YANG TERPAPAR :
- 95 ORANG KEBAL
- 5 ORANG SAKIT
* 3 ORANG SEMBUH
DNG SENDIRINYA
* 2 ORANG SAKIT..
22. DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTA DITEGAKKAN
JIKA SESEORANG MEMPUNYAI SATU ATAU
LEBIH TANDA UTAMA ( CARDINAL SIGN )
KUSTA YANG DITEMUKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN KLINIS.
23. KELAINAN
KULIT YG MATI
RASA
PENEBALAN
SARAF DG
GANGGUAN FS
BTA POSITIF
KUSTA
TYPE PB :
- BERCAK < 5
- PENEBALAN SARAF DG
GGUAN FS HANYA 1
- BTA NEGATIF
TYPE MB :
- BERCAK > 5
- PENEBALAN SARAF DG
GGUAN FS > 1
- BTA POSITIF
CARDINAL SIGN
24. SISTEMATIKA PEMERIKSAAN
• Syarat Pemeriksaan :
Pencahayaan, privasi, sistematis
• Anamnesis
• Pemeriksaan :
• - Periksa bercak ( 3 D ) : dipandang menyeluruh dan lengkap
(dari kepala sampai telapak
kaki) dan kalau bercak kurang jelas :
diterawang
Tes mati rasa pada bercak ditemukan(diraba )
- Palpasi saraf
- Pemeriksaan fungsi saraf .
25. N. Facialis N. Auricularis magnus
N. Peroneus Communis
N. Tibialis Posterior
N. Medianus
N. Ulnaris
N. Radialis
LETAK SYARAF TEPI YANG BERHUBUNGAN
DENGAN KUSTA
26. FUNGSI NORMAL SARAF
Saraf
Fungsi
Motorik Sensorik Otonom
Facialis Mempersarafi
kelopak mata agar
bisa menutup
Mempersarafi
kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan
pembuluh darah
Ulnaris Mempersarafi jari
tangan ke 4 dan ke
5
Rasa raba telapak
tangan : separuh jari
ke 4 (jari manis) & ke 5
(jari kelingking)
Medianus Mempersarafi jari
ibu jari, telunjuk
dan jari tengah
Rasa raba telapak
tangan bagian ibu jari,
jari ke 2, 3, dan
separuh jari ke 4.
Radialis Kekuatan
pergelangan tangan
Peroneus Kekuatan
pergelangan Kaki
Tibialis
posterior
Mempersarafi jari-
jari kaki
Rasa raba telapak kaki
48. ALUR TATALAKSANA PENDERITA KUSTA
TANDA UTAMA / CARDINAL SIGN
ADA RAGU TIDAK ADA
KUSTA TERSANGKA BUKAN KUSTA
JUMLAH BERCAK
JML GG FS SYARAF
BTA
1-5
1
BTA (-)
>5
>1
BTA(+)
PB MB
observasi 3-6 bl
TANDA UTAMA
ADA
RAGU TAK
ADA
RUJUK
Periksa
BTA
a
t
a
u
atau