2. PENGERTIAN KRITISISME
Filsafat kritisisme adalah faham yang
mengkritik terhadap faham Rasionalisme
dan faham Empirisme. Yang mana kedua
faham tersebut berlawanan. Adapun
pengertian secara perinci adalah sebagai
berikut :
3. PENGERTIAN KRITISISME
• Faham Rasionalisme adalah faham yang
beranggapan bahwa dasar semua
pengetahuan itu ada dalam pikiran (berasal
dari rasio/akal). Faham ini depelopori oleh
Rene Descartos (1596-1650)
• Faham Empirisme adalah faham yang
beranggapan bahwa seluruh pengetahuan
tentang dunia itu berasal dari indra
(pengalaman) kita. Faham ini di pelopori oleh
David Hume (1711-1776).
4. PENGERTIAN KRITISISME
Jadi, Kritisisme adalah penggabungan dua
paham yang saling berseberangan yakni
rasionalisme Eropa yang teoritis “a priori”
dengan empirisme Inggris yang berpijak pada
pengalaman “a posteriori”. Immanuel Kant
beranggapan bahwa kedua paham tersebut
sama baiknya dan dapat digabungkan untuk
mencapai kesempurnaan.
5. SEJARAH TIMBULNYA KRITISISME
Aliran ini muncul pada abad ke-18 suatu zaman baru
dimana seorang yang cerdas mencoba menyelesaikan
pertentangan antara rasionalisme dengan emperisme.
Zaman baru ini disebut zaman pencerahan (aufklarung)
zaman pencerahan ini muncul dimana manusia lahir
dalam keadaan belum dewasa (dalam pemikiran
filsafatnya). Akan tetapi, seorang filosof Jerman
Immanuel Kant (1724-1804) mengadakan penyelidikan
(kritik) terhadap pernah pengetahuan akal.
6. SEJARAH TIMBULNYA KRITISISME
Sebagai latar belakangnya, manusia melihat
adanya kemajuan ilmu pengetahuan (ilmu
pasti, biologi, filsafat dan sejarah) telah
mencapai hasil yang menggembirakan. Disisi
lain, jalannya filsafat tersendat-sendat. Untuk
itu diperlukan upaya agar filsafat dapat
berkembang sejajar dengan ilmu pengetahuan
alam.
7. BIOGRAFI IMMANUEL KANT
• Lahir : 22 April 1724 Königsberg, Kerajaan
Prusia
• Meninggal : 12 Februari 1804 (umur 79)
Königsberg, Kerajaan Prusia
• Kediaman : Kerajaan Prusia
• Kebangsaan : Jerman
• Era : Filsafat abad ke-18
• Aliran : Kantianisme , Filsafat Pencerahan
• Minat utama :
Epistemologi· Metafisika· Etika
• Gagasan penting :
Imperatif Kategoris
Transendental Idealisme , Sintetik a priori
8. BIOGRAFI IMMANUEL KANT
• Kant mengalami tiga periode dalam hidupnya yaitu;
1. Kant melaksanakan ilmu alam dan filsafat alam
menurut gaya Newton dan Wolff. Periode
rasionalistis ini berlaku sampai tahun 1755 (copleston
VI, 185).
2. Setelah karya Hume diterjemahkan dalam bahasa
Jerman (1756), ia sangat dipengaruhi Hume. Ia
berpotensi skeptis tentang pengetahuan filosofis.
3. Sekitar tahun 1770 mulailah periode kritis. Ia
mendapat penerangan besar tentang nilai hukum-hukum
ilmiah, dengan konsekuensinya. Lalu ia mulai
merencanakan membuat buku mengenai hal itu.
Namun baru pada tahun 1781 diterbitkan buku Kritik
9. ALIRAN KRITISISME DALAM
KESENIAN
• Rasa estetis itu khususnya berupa suatu rasa
senang/ nikmat yang bercampur dengan
perasaan tak senang. Dapat mengikat menjadi
perasaan luhur yang berlebih-lebihan yang
dapat membuat kita merasa luhur/ mulia.
• Adapun karya Kant yang terpenting
adalah “Kritik der Reinen Vernunft” 1781.
Dalam bukunya ini ia membatasi pengetahuan
manusia, atau dengan kata lain apa yang bisa
diketahui manusia
10. ALIRAN KRITISISME DALAM
KESENIAN
• Immanuel Kant juga beranggapan bahwa data
inderawi manusia hanya bisa menentukan
Fenomena saja. Fenomena itu sendiri adalah
sesuatu yang tampak yang hanya menunjukkan
fisiknya saja. Seperti Benda pada dirinya, bukan
isinya atau idenya. seperti ada ungkapan "The
Think in itself". Sama halnya dengan Manusia
hanya bisa melihat Manusia lain secara
penampakannya saja atau fisiknya saja, tetapi
tidak bisa melihat ide manusia tersebut. Inderawi
hanya bisa melihat Fenomena (fisik) tapi tidak bisa
melihat Nomena (Dunia ide abstrak- Plato)
11. ALIRAN KRITISISME DALAM
KESENIAN
• Immanuel Kant memang cenderung
mendapatkan "ilham" atau terinmspirasi dari
Plato, tapi tidak semuanya,
dia"menyempurnakannya“ dengan
menggabungkan dengan Pengalaman
Empirisme ajaran Aristoteles. Plato
beranggapan Fenomena yang membentuk
Nomena, Ide di atas segalanya, Ide yang
membentuk sebuah yang nyata, seperti halnya
Tuhan menciptakan Manusia.[3]
12. ALIRAN KRITISISME DALAM
KESENIAN
• Immanuel Kant terinspirasi dari Plato terlihat
dari teori 3 postulat "buatan". Sesuatu yang
kita percaya, namun sulit dibuktikan.
1. Free Will, Kehendak yang bebas
2. Keabadian Jiwa, Immortaolitas Jiwa (warisan
Plato. Manusia mati, tetapi Jiwa tak pernah
Mati, makanya ide bersifat abstrak dan di atas
segalanya)
3. Tuhan, merupakan sesuatu yang kita percaya
dan yakini akan keadaanya, akan tetapi sulit
untuk mebuktikan kenampakan fisiknya.