2022.01.17 Draft 3 Bahan Karoren di Bappenas_KEM RKP 2023.pptx
1. ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2022 – 2023
Jakarta, 17 Januari 2022
Disampaikan oleh :
Kepala Biro Perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pada Acara bilateral meeting Bappenas – K/L dalam rangka penyusunan Kerangka Ekonomi Makro
Rencana Kerja Pemerintah 2023
2. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 1
MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN
1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2 Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri,
dan Berdaya Saing
3 Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan
4 Mencapai Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan
5 Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa
6 Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7
Perlindungan bagi Segenap Bangsa
dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga
8 Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih,
Efektif, dan Terpercaya
9 Sinergi Pemerintah Daerah dalam
Kerangka Negara Kesatuan
1 Pembangunan SDM
2 Pembangunan Infrastruktur
3 Penyederhanaan Regulasi
5 Transformasi Ekonomi
4 Penyederhanaan Birokrasi
Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan
Berkualitas dan Berkeadilan
Pengembangan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan
SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
Revolusi Mental dan Pembangunan
Kebudayaan
Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
Lingkungan Hidup, Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim
Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik
RPJMN 2020 -2024 VISI Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong
Presiden dan Wakil
Presiden 2020-2024
3. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2
Presiden dan Wakil
Presiden 2020-2024
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong
Misi
Peningkatan Kualitas Manusia
Indonesia
1
melalui Peningkatan Daya Saing SDM KP dan
Pengembangan Kebijakan Kelautan dan
Perikanan
4
2 Struktur Ekonomi yang Produktif,
Mandiri, dan Berdaya Saing
melalui Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor
Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian
Nasional
Mencapai Lingkungan Hidup
yang Berkelanjutan
3
melalui Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan berkelanjutan berbasis Ekonomi Biru
4 Pengelolaan Pemerintahan yang
Bersih, Efektif, dan Terpercaya
melalui Peningkatan Kualitas Reformasi
Birokrasi di KKP
Visi & Misi KKP
KKP
(menjabarkan Visi Presiden)
Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan untuk
mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian,
berlandaskan Gotong Royong.
Sesuai Visi & Misi Presiden dan Wakil Presiden
Sesuai Misi Presiden
dan Wakil Presiden
Sesuai Visi
Presiden dan
Wakil Presiden
4. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 3
Penerapan kebijakan penangkapan terukur berrbasis kuota di
setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan
Arah Kebijakan
Meningkatkan daya saing hasil kelautan dan perikanan yang didukung dengan
penjaminan kualitas mutu untuk peningkatan konsumsi domestik dan ekspor
Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2021-2024
Prioritas
Penerapan kebijakan
penangkapan terukur berbasis
kuota di setiap Wilayah
Pengelolaan Perikanan
1
untuk keberlanjutan ekologi, peningkatan
PNBP dan kesejahteraan nelayan
3
2
dengan komoditas unggulan antara lain
udang, lobster, kepiting, dan rumput laut
3 Pembangunan kampung
perikanan budidaya sesuai
dengan kearifan lokal
untuk pengentasan kemiskinan sekaligus
menjaga kepunahan komoditas yang bernilai
ekonomis tinggi
Pengembangan perikanan
budidaya yang berorientasi ekspor
Pengelolaan ruang laut, perairan umum, pesisir dan pulau - pulau kecil sebagai landasan
pemanfaatan dan pengusahaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan,
serta penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan sistem karantina ikan
Penguatan kebijakan dan peningkatan kapasitas SDM untuk pengembangan usaha KP
5. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
SASARAN STRATEGIS KKP 2021 -2024
SS.1
Kesejahteraan Masyarakat KP
Meningkat
SS.2
Ekonomi Sektor KP
Meningkat
SS.3
Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan Berkelanjutan
SS.4
Kapasitas dan
Kompetensi SDM
Kelautan dan
Perikanan Meningkat
Rekomendasi
Kebijakan
Dimanfaatkan
SS.5
Tatakelola Sumber
Daya Kelautan dan
Perikanan
Bertanggung jawab
SS.6
Industrialisasi
Kelautan dan
Perikanan Berdaya
Saing
SS.7
RB KKP yang berkualitas
SS.9
Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan
Perikanan Integratif
SS.8
Learn
and
Growth
Perspective
Internal
Process
Perspective
Customer
Perspective
Stakeholders
Perspective
SDM dan Kebijakan KP Pengelolaan SDKP Pengawasan KP
4
6. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 5
REFLEKSI CAPAIAN KINERJA KKP
TAHUN 2021
1.
7. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Tahu 2020- 2021
(Rp. Miliar)
Sumber : OMSPAN, Kemenkeu (31 Des 2021)
1
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Penerimaan Pajak Sektor Perikanan
Tahun 2020 – 2021
(Rp. Miliar)
Sumber : Modul Penerimaan Negara (MPN), Ditjen Pajak, Kemenkeu – Bruto, 23 Desember 2021
2020 2021
Tangkap 150.56 152.42
Perdagangan 497.05 564.87
Jasa 130.48 142.63
Industri 805.81 959.13
Budidaya 129.66 132.78
JUMLAH 1,713.56 1,951.83
1,713.56
1,951.83
-
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
RP.
MILIAR
• Realisasi PNBP KKP TA 2021 s.d 31 Desember sebesar Rp1.001.804.585.372,-
atau 86,46% terhadap target PNBP KKP TA 2021 sebesar
Rp1.158.666.216.000,-.
• Realisasi PNBP KKP TA 2021 terdiri atas PNBP pemanfaatan SDA perikanan
sebesar Rp708.187.057.316,-, PNBP lainnya sebesar Rp243.298.859.511,- dan
PNBP BLU sebesar Rp50.318.668.543,-.
2020 2021
PNBP BLU 66.52 50.32
PNBP Lainnya 190.12 243.30
PNBP SDA 600.66 708.19
Jumlah 857.30 1,001.80
857.30
1,001.80
-
200.00
400.00
600.00
800.00
1,000.00
1,200.00
PNBP SDA PNBP Lainnya PNBP BLU Jumlah
8. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PERTUMBUHAN PDB PERIKANAN TAHUN 2021
-0,71% 7,07 % 3,52 %
3,83% 0,43% 1,31%
-1,31% 9,69% 4,55 %
Nasional
Perikanan
Pertanian,
Kehutanan,
dan Perikanan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III
Pencapaian pertumbuhan PDB Perikanan belum memperhitungkan pertumbuhan lapangan usaha sub sektor kelautan dan
perikanan yang menjadi tanggung jawab KKP berdasarkan UU Cipta Kerja dan regulasi turunannya, baik dari komoditas
pengolahan hasil perikanan, komoditas pergaraman, biofarmakologi dan bioteknologi dari hasil laut, dan jasa-jasa kelautan.
Sumber data. Badan Pusat Statistik
* Data s.d Triwulan III 2021
7
9. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
VOLUME DAN NILAI EKSPOR PRODUK PERIKANAN
TAHUN 2015-2021
(sd Nov 2021)
3.944
4.172
4.524
4.861 4.936
5.205 5.150
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD miliar)
Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan)
• Angka sementara Januari – November 2021
1,076.19 1,075.16 1,078.11
1,126.07
1,184.20
1,262.85
1,106.97
950.00
1,000.00
1,050.00
1,100.00
1,150.00
1,200.00
1,250.00
1,300.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Volume Nilai Ekspor Hasil Perikanan (juta ton)
• Nilai ekspor produk perikanan pada periode Januari – November 2021 mencapai USD 5,15 Miliar.
• Volume ekspor produk perikanan pada periode Januari-November 2021 mencapai 1.106,97 juta ton.
8
10. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
4.09
4.52
0.40 0.43
3.69
4.09
4.45
4.86
0.41 0.45
4.04
4.41
4.44
4.94
0.43 0.48
4.00
4.46
4.76
5.21
0.39 0.43
4.37
4.78
5.15
5.15
0.45
0.45
4.70
4.70
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021*
Januari - November Total Januari - November Total
EKSPOR
Januari - November Total
IMPOR NERACA
EKSPOR-IMPOR-NERACA PRODUK PERIKANAN INDONESIA
PERIODE JANUARI – NOVEMBER 2017 – 2021*
• Nilai ekspor produk perikanan pada periode Januari – November 2021 mencapai USD 5,15 Miliar atau meningkat 8,38% dibanding periode yang
sama tahun sebelumnya
• Sedangkan nilai impor produk perikanan pada periode tersebut mencapai USD 449 Juta, sehingga neraca perdagangan SURPLUS USD 4,70
Milliar atau meningkat 7,69% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan)
* Angka sementara Januari – November 2021
USD
Miliar
9
11. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
NEGARA TUJUAN UTAMA
Januari-November 2021*
Amerika
Serikat
USD 2,29 Miliar
(44,44%)
Tiongkok
USD 790,92
Juta
(15,35%)
Jepang
USD 562,19
Juta
(10,91%)
Asean
USD 477,41
Juta
(9,26%)
Uni Eropa
USD 300,63
Juta
(5,83%)
Negara
Lainnya
USD 732,27
Juta
(14,21%)
• Negara tujuan ekspor utama produk
perikanan Indonesia adalah Amerika
Serikat dengan nilai ekspor sebesar USD
2,29 Miliar atau meningkat 20,08%
dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai USD 1,91
Miliar;
• Selanjutnya Tiongkok dengan nilai ekspor
sebesar USD 790,92 Juta atau meningkat
4,17%, Jepang sebesar USD 562,19 Juta
atau meningkat 1,02%, Asean (9 negara)
sebesar USD 477,41 Juta atau turun
15,30%, dan Uni Eropa (27 negara)
sebesar USD 300,63 Juta atau meningkat
11,13% dibanding periode yang sama
tahun sebelumnya
PERIODE JANUARI– NOVEMBER 2021
Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan)
* Angka sementara Januari – November 2021
10
12. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
UDANG
TUNA
CAKALANG
TONGKOL (TCT)
RAJUNGAN
KEPITING (RK)
CUMI
SOTONG
GURITA (CSG)
RUMPUT
LAUT (RL)
USD 2,02
MILIAR
(39,23%)
USD 665,53
JUTA
(12,91%)
USD 550,58
JUTA
(10,68%)
USD 542,21
JUTA
(10,52%)
USD 306,84
JUTA
(5,95%)
KOMODITAS EKSPOR UTAMA
JANUARI – NOVEMBER 2021*
• Komoditas ekspor utama produk perikanan Indonesia adalah Udang dengan nilai ekspor sebesar USD 2,02 Miliar atau meningkat 8,47%
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 1,86 Miliar
• Selanjutnya Tuna-Cakalang-Tongkol dengan nilai ekspor sebesar USD 665,53 Juta atau meningkat 0,11%, Rajungan-Kepiting sebesar
USD 550,58 Juta atau meningkat 64,99%, Cumi-Sotong-Gurita sebesar USD 542,21 Juta atau meningkat 19,52%, dan Rumput Laut
sebesar USD 306,84 Juta atau meningkat 20,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya
Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP
* Angka sementara Januari – November 2021
11
13. Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 12
PASAR DALAM NEGERI PRODUK PERIKANAN
56.39
56.08
59.53
61.02
62.05
54.56
55.37
50.75
52.5
54.25
56
57.75
59.5
61.25
63
2020 2021* 2022 2023 2024
Target Capaian
Capaian dan Target Konsumsi Ikan 2020-2024
(Kg/kapita setara ikan utuh segar)
Sumber: Susenas BPS diolah Ditjen PDS-KKP
* Angka capaian sementara (data susenas 2021
belum terbit)
1
Uraian 2020 2021 2022 2023 2024
AKI 54.56 55.37 59.53 61.02 62.05
Kebutuhan Ikan (setara Segar) 12,348 13,072 13,812 14,336 14,759
Volume Ekspor (Konsumsi/Setara Produk) 1,068 955 1,291 1,380 1,429
Kebutuhan Bahan Baku Ekspor (Konsumsi/Setara Segar) 1,705 1,520 2,030 2,166 2,236
Total Kebutuhan Ikan 14,053 14,592 15,842 16,502 16,995
14. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 13
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Rumput Laut 11,269,342 11,050,301 10,547,552 10,320,202 9,775,986 9,923,259 9,601,435
Ikan-Perikanan Budidaya 4,364,751 4,952,018 5,567,439 5,368,532 5,436,108 5,535,684 6,790,732
Perikanan Tangkap_Perairan Umum 473,134 464,722 467,822 659,287 705,199 566,530 602,576
Perikanan Tangkap- Laut 6,204,683 6,115,469 6,603,631 6,701,834 6,630,123 7,137,110 7,485,872
Jumlah 22,311,910 22,582,510 23,186,443 23,049,855 22,547,416 23,162,584 24,480,615
22,311,910 22,582,510 23,186,443 23,049,855 22,547,416 23,162,584
24,480,615
-
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
Perikanan Tangkap- Laut Perikanan Tangkap_Perairan Umum Ikan-Perikanan Budidaya Rumput Laut Jumlah
PRODUKSI PERIKANAN 2015-2021 (TON)
Sumber data. satudatakkp
* Data sementara s.d Desember 2021
• Target Produksi Perikanan tahun 2021 sebesar 27,55 juta ton
• Realisasi s.d. triwulan IV mencapai 24,48 juta ton atau 88,86%
Komoditas Total
Perikanan Indonesia 24.480.615
Perikanan Tangkap 8.088.448
• Perikanan Tangkap-Laut 7.485.872
• Udang 409.730
• Tuna 307.235
• Cakalang 531.118
• Tongkol 608.274
• Lainnya 5.629.516
Perikanan Tangkap-Umum 602.576
• Udang 33.109
• Ikan 556.339
• Lainnya 13.128
Perikanan Budidaya 16.392.167
• Bandeng 960.733
• Gurame 242.147
• Ikan Lainnya 727.742
• Kakap 9.034
• Kerapu 14.069
• Lele 1.253.114
• Ikan Mas 698.371
• Nila 1.491.553
• Patin 509.030
• Rumput Laut 9.601.435
• Udang 884.939
Produksi 2021 berdasarkan
Komoditas Utama (ton)
15. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 14
102.83
103.16
102.76
103.7
104.8 104.64
104.89
105.46 105.6 105.7
105.9
106.79
100
101
102
103
104
105
106
107
108
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des
NILAI TUKAR NELAYAN (NTN) TAHUN 2021
JAN S.D DESEMBER TAHUN 2021
Sumber: Badan Pusat Statistik
Data Januari s.d Desember 2021
• Pada Desember 2021, NTN naik sebesar 0,84 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan It
sebesar 1,31 persen, lebih tinggi dari kenaikan Ib sebesar 0,46 persen. Kenaikan It
disebabkan oleh naiknya It (Indeks Harga yang Diterima) pada kelompok penangkapan di
perairan umum (khususnya komoditas udang dan ikan sepat) dan kelompok penangkapan
di laut (khususnya komoditas ikan cakalang dan ikan tongkol), masing-masing sebesar
0,79 persen dan 1,31 persen.
• Kenaikan Ib (Indeks Harga yang Dibayar) sebesar 0,46 persen disebabkan oleh kenaikan
Indeks Kelompok KRT sebesar 0,79 persen dan Indeks Kelompok BPPBM (Indeks Biaya
Produksi dan Penambahan Barang Modal) sebesar 0,10 persen.
101.26
101.52101.42
102.55
102.91
102.16
102.35
103.01
103.87
104.59
103.82
104.47
99
100
101
102
103
104
105
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des
Sumber: Badan Pusat Statistik
Data Januari s.d Desember 2021
NILAI TUKAR PEMBUDIDAYA IKAN (NTPi)
JAN S.D DESEMBER TAHUN 2021
• Pada Desember 2021, NTPi mengalami kenaikan sebesar 0,62 persen. Hal ini terjadi
karena kenaikan It (Indeks Harga yang Diterima) sebesar 1,14 persen, lebih tinggi dari
kenaikan Ib (Indeks Harga yang Dibayar) sebesar 0,51 persen.
• Kenaikan It disebabkan oleh naiknya harga beberapa jenis komoditas, khususnya ikan
bandeng payau dan rumput laut. Kenaikan Ib sebesar 0,51 persen disebabkan oleh
kenaikan Indeks Kelompok KRT (Kelompok Konsumsi Rumah Tangga) sebesar 0,79
persen dan Indeks Kelompok BPPBM (Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang
Modal) sebesar 0,30 persen.
16. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
Tahun 2016 - 2021
2016
2017
2018
Rp. 1,14 Triliun
56.063 debitur
Rp. 2,61 Triliun
116.651 debitur
Rp. 2,73 Triliun
113.051 debitur
2019
Rp. 3,37 Triliun
122.349 debitur
2020
Rp. 5,25 Triliun
173.355 debitur
2021*
Rp. 8,04 Triliun
231.329 debitur
• Jika dibandingkan dengan realisasi KUR pada tahun 2020 sebesar Rp.5,2 triliun untuk 173.355 pelaku usaha, maka dapat disimpulkan bahwa
realisasi KUR pada tahun 2021 meningkat sebesar 53,04%.
• Demikian pula dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan KUR yang meningkat sebesar 33,44%.
• Rata-rata pertumbuhan nilai KUR periode 2016-2021 adalah sebesar 53,22% pertahun.
Sumber : Sistem Informasi Kredit Program,
Kementerian Keuangan (diolah)
Data Januari s.d Desember 2021
15
17. Jateng
Rp 0,25T
Jabar
Rp 0,31T
Jatim
Rp 0,61T
DKI Jakarta
Rp 0,81T
Lampung
Rp 0,23T
Sumber: BKPM dan OJK, diolah Ditjen PDS
• Pada tahun 2021 terjadi pelambatan
investasi di PMA, PMDN meningkat
• Dampak pandemi covid-19 berdampak
pada pelambatan/penundaan kegiatan
investasi
• Pemerintah optimis terjadi percepatan
realisasi investasi, seiring dengan
penanganan yang baik terhadap pandemi
covid-19, dan terobosan KKP mendorong
investasi baru di usaha penangkapan
terukur dan budidaya untuk ekspor
• Prognosa Investasi KP 2021 Rp6,02
Triliun
PROFIL INVESTASI JAN-SEPT 2021
Budidaya
1.29
Triliun
31%
Jasa
Perikanan
0.24 Triliun
6%
Penangka
pan
0.73
Triliun
18%
Pengolaha
n
1.16
Triliun
28%
Perdagang
an
0.70
Triliun
17%
TUJUAN UTAMA
REALISASI INVESTASI
SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2021
BIDANG USAHA
Rp 4,11
Triliun
Singapura
Rp 0.13 T
Swiss
Rp 0.10 T
India
Rp 0.05 T
Jepang
Rp 0.04 T
RRT
Rp 0.04 T
ASAL PMA
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 16
Realisasi Investasi 2021
(s.d Sep 2021) :
Rp. 4,11 triliun
18. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REALISASI PENYALURAN DANA BERGULIR BLU-LPMUKP TAHUN
2021
Januari s.d 31 Desember 2021
6.534 orang
pemanfaat
Rp. 270,55 miliar
Realisasi Penyaluran
Total 2021
Pengolah dan Pemasar
Hasil Perikanan :
Rp. 50,79 miliar
Realisasi Penyaluran
1.966 orang
Pemanfaat
Perikanan
Budidaya:
Rp. 146,53 miliar
Realisasi Penyaluran
2.536 orang
Pemanfaat
Perikanan Tangkap:
Rp. 64,83 miliar
Realisasi Penyaluran
1.950 orang
Pemanfaat
Usaha Garam Rakyat:
Rp. 7,66 miliar
Realisasi Penyaluran
47 orang
Pemanfaat
Usaha Masyarakat Pesisir
Lainnya :
Rp. 0,72 miliar
Realisasi Penyaluran
35 orang
Pemanfaat
17
Sumber: LPMUKP s.d 31 Desember 2021
19. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LUAS KAWASAN KONSERVASI TAHUN 2021
28,4*juta hektare
5,3 juta ha
10 KKN
371 KKD
30 KLHK
18,5 juta ha
4,6 juta ha
Sumber. Ditjen PRL, KKP
*s.d. Triwulan III Tahun 2021
8.74%
1.26%
Luas Kawasan
28,4 juta ha
Luas Perairan
Indonesia
325 juta ha
Sisa target 2030
8,39 juta ha
10%
Aichi Target /
SDGs 14
18
20. HASIL OPERASI KAPAL PENGAWAS TAHUN 2021
Target Hari Operasi : 100 Hari
Realisasi Hari Operasi : 104 Hari
Total kapal diperiksa : 2.828 Kapal
KII : 2.758 Kapal, KIA : 70 Kapal
Total kapal ditangkap : 167 Kapal
KII : 114 Kapal, KIA : 53 Kapal
No. Negara Jumlah
1. Indonesia 114
2. Malaysia 22
3. Vietnam 25
4. Filipina 6
Jumlah 167
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
19
19
Sumber: Ditjen PSDKP, KKP
Data Januari s.d 31 Desember 2021
21. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 20
REALISASI PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) TAHUN 2021
SUB KLUSTER PADAT KARYA
Anggaran : Rp. 155,11 miliar
Realisasi : Rp. 148,93 miliar (96,01%)
Total Anggaran PEN Sektor KP : Rp. 1,08 triliun
Realisasi : Rp. 1,05 triliun (97,56%)
Rincian Kegiatan :
• Minapadi 100 paket
• Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif/PITAP(55
paket)
• 8 unit klaster tambak udang
• 1 unit millennial shrimp farm
• Fasilitasi 317,61 hektar lahan garam
• Rehabilitasi 1.411,71 hektar kawasan mangrove
• Penanaman 19,2 hektar vegatasi pantai
DAMPAK PADAT KARYA:
• Tenaga Kerja : 8.665 tenaga kerja
• Upah yang dibayar : Rp. 28,97 miliar
SUB KLUSTER KETAHANAN PANGAN
Anggaran : Rp. 927,08 miliar
Realisasi : Rp. 908 miliar (97,82%)
• Sarpras wisata bahari di 15 Kawasan
• 30 unit Gudang Garam Rakyat
• 1 unit washing plant
• Bantuan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi
(KOMPAK) untuk 28 kelompok
• 2 unit gudang beku portable
• 9 unit kendaraan berpendingin
• 300 unit chest freezer
• 2 unit kapal pengawas
• 104 hari operasi kapal pengawas
• 115 unit perawatan armada pengawasan
• 14 unit kapal penangkap ikan
• 12.252 bantuan alat tangkap
• 12.896 identifikasi dan fasilitasi sertifikat hak atas tanah
(SeHAT) nelayan
• 1.875 sertifikasi awak kapal perikanan
• 32 lokasi bakti nelayan
• Pengembangan 22 pelabuhan perikanan UPT Pusat
• Pengembangan 4 Pelabuhan Perikanan daerah prioritas
• Fasilitasi perjanjian kerja laut bagi 2.444 awak kapal
perikanan
• 252 paket bioflok
• 198 juta ekor bantuan benih
• 319 ribu ekor bantuan calon induk
• 150 unit Keramba Jaring Apung (KJA)
• 29 unit excavator dan 1 unit dredger
• 30 unit kebun bibit rumput laut
• 664 paket sarpras produksi usaha
• 63 paket bantuan ikan hias
• 41 unit mesin dan bahan baku pakan
• 96,4 ton bantuan bibit rumput laut
• 5 unit sarpras revitalisasi tambak (pompa
dan mesin)
• 3 unit pasar ikan
• 6 unit sentra kuliner
• pelatihan kepada 15.035 masyarakat
• Kelompok yang disuluh 47.378 kelompok
• 77 kab/kota lokasi Bulan Mutu Karantina
• 1 lokasi pembangunan TPI perairan
darat
• 2 paket rumah ikan
Rincian Kegiatan :
22. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Budidaya
Penguatan
Daya Saing
172 juta ekor Bantuan Benih Ikan (laut, tawar, payau)
170,6 ribu ekor Bantuan calon induk unggul
92,7 ribu kg Bantuan bibit rumput laut
150 unit Bantuan Keramba Jaring Apung (KJA)
3 unit Rehabilitasi UPR/HRST
30 unit Bantuan kebun bibit rumput laut
55 paket Pengelolaan Irigasi Tambak/Kolam
29 unit Bantuan excavator
5 kluster
Tambak Udang berkelanjutan
(Karawang, Takalar, Aceh Tamiang,
Aceh Timur)
1 kluster Milenial Shrimp Farming
5 paket
Bantuan Kincir dan Pompa (bansarpras
revitalisasi tambak)
192 paket Bioflok
100 unit Minapadi
63 unit Bantuan sarpras ikan hias
609 paket Bantuan sarpras produksi
192 unit Bantuan budidaya ikan sistem bioflok
5 unit Bantuan pakan alami
40 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan
703,5 ribu kg Bantuan Pakan Ikan Mandiri
14 unit
Kapal Perikanan (10 unit 5 GT dan 4
unit 10 GT disalurkan di 4 kab/kota di
Maluku Utara
12.525 paket
Alat Penangkapan Ikan Ramah
Lingkungan di 11 Provinsi (30 kota/kota)
200 unit
Bantuan alat bantu usaha perikanan dan
perlindungan nelayan di 2 provinsi dan 4
kab/kota
1.588 nelayan
Fasilitasi akses pendanaaan usaha
nelayan di 14 provinsi
12.896 bidang
Sertipikat Hak Atas Tanah (SeHAT)
nelayan di 19 provinsi dan 98 kan/kota
32 lokasi
Bakti Nelayan (bantuan perbekalan
melaut dan fasilitasi nelayan untuk
12.800 orang
5 lokasi
Pengembangan Kampung Nelayan Maju
di 4 Provinsi dan 5 kab/kota
2 paket
Rumah ikan | Prasarana pemulihan
sumber daya ikan berkelanjutan di
Papua Barat dan Maluku Utara
1 lokasi
Tempat Pendaratan Ikan Perairan Darat
di Ogan Komering Ilir
1.875 Sertifikat
Serifikasi Keterampilan Penanganan
Ikan (SKPI) dan Sertifikasi Ahli Alat
Penangkapan Ikan (AAPI)
2 unit
Gudang beku portable Subang &
Karawang)
9 unit Kendaraan berpendingin
6 unit
Sentra Kuliner (Bondowoso, Lampung
Selatan, Mataram, Prabumulih, Pesisir
Selatan,Bantaeng)
300 unit Chest Freezer
5 unit Sarana pascapanen
1 unit Unit Pengolahan Ikan (UPI) zero waste
20 unit Perlengkapan pedagang
7 paket Sarana pemasaran
120 promosi
Promosi Gerakan Memasyarakatkan
Makan Ikan (Gemarikan) termasuk di
60 lokasi Stunting
21
23. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pengawasan
SDKP
Pengelolaan
Ruang Laut
104 hari Kapal pengawas
143 hari Pesawat patroli
2.672 unit kapal
Kapal Diperiksa (KII : 2.606 Kapal, KIA :
66 Kapal)
2 unit Kapal pengawas dibangun
1 unit Operasional pusat pengendalian
212 kasus
Penanganan kasus Tindak Pidana
Kelautan dan Perikanan
30 orang Pelatihan PPNS Perikanan
166 unit kapal
Ditangkap hasil operasi pengawasan
(114 Kapal Ikan Indonesia dan 52 Kapal
Ikan Asing (KIA)
112 armada Perawatan armada pengawasan
2.509
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang perikanan tangkap
604
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang pengolahan hasil perikanan
668
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang budidaya
308
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang disribusi hasil perikanan
18.600
ekor benih
lobster
Pelepasliaran benih lobster di Perairan
Onrust, Kepulauan Seribu
22
1 lokasi
Gerakan Cinta Laut (Bersih Pantai dan
Laut)
2 lokasi
Bantuan Sarana & Prasarana peng-
elolaan sampah pesisir & pulau-pulau
kecil
4 lokasi Perencanaan Dermaga Apung
9 provinsi
Fasilitasi dan Sosialisasi Perizinan /
Rekomendasi Pemanfaatan PPK
9 sertifikat Hak Atas Tanah di 7 PPKT
1 lokasi
Kerjasama Pemanfaatan PPKT di Pulau
Nipa
1 dokumen
NSPK Rancangan Final Revisi Perpres
78 Tahun 2005 ttg Pengelolaan PPKT
1 lokasi
Perencanaan Hibah JICA di SKPT
Morotai
2 dokumen RZ Kawasan Strategis Nasional
8 pulau dalam 3 Dokumen RZ KSNT
2 dokumen
RZ KAW | Integrasi RZWP3K dengan
RTRW di 4 provinsi, Integrasi RZ KSN
dan RTR KSN di 3 Kawasan, Izin Terbit
2021: 21 izin lokasi, 11 penetapan
lokasi, 68 PKKPRL, 35 KKRL
7 kawasan Sarpras wisata bahari BMKT
30 unit Gudang Garam Rakyat
1 unit Washing Plant
1 unit Learning Bussiness Center
2 lokasi
Penyadartahuan Mitigasi Bencana dan
Adaptasi Perubahan Iklim
2 lokasi Penanaman Vegetasi Pantai
96
penang-
kapan
pelaku
Destructive fishing (24 kasus bom, 4 kasus
racun ikan dan 4 kasus setrum ikan)
18 pulau kecil
Pemeriksaan Pemanfaaran Wilayah Pesisir &
Pulau-Pulau Kecil serta pengawasan 5
kegiatan reklamasi
4 lokasi
Penanganan Pencemaran Perairan di NTT &
Sorong & Tumpahan Minyak di Aceh &
Lampung.
20
pelaku
usaha
Pengawasan usaha jenis ikan yang dilindungi
194 ekor Telah diilakukan pelepasliaran Penyu
9 kawasan
pengawasan Kawasan Konservasi Perairan
Nasional
317 ha
Integrasi Pergaraman | Persentase
Kualitas Garam K1: 60%, K2: 30%,
Lainnya: 10%
1.350 ha Penanaman Mangrove di 36 Kab/Kota
28,4 juta ha Luas Kawasan Konservasi
28 kelompok
Bantuan Kelompok Masyarakat
Penggerak Konservasi
6 komunitas
3 Komunitas MHA teridentifikasi, 2
Komunitas MHA ditetapkan (Perbup/
Wali kota),1 Komunitas Masyarakat
Lokal difasilitasi PKKPRL
4 komunitas
1 Komunitas Penerima Bantuan, 2 Kom-
unitas MHA menerima Stimulan,
1 Komunitas MHA ditingkatkan
kapasitasnya
2 lokasi
Pengembangan Kawasan Pesisir
Tangguh (PKPT)
2 lokasi Sekolah Pantai Indonesia
REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
24. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
99,36 persen
Rasio ekspor ikan dab hasil perikanan yang diterima
oleh negara tujuan ekspor
171 negara
Keberterimaan ikan dan hasil perikananan di negara
ekspor
80
266
kab/kota
lokasi
Penjaminan mutu hasil perikanan domestik (Inpres
1/2017)
146.388 HC
Pelayanan sertifikasi kesehatan (health certificate/HC)
ekspor produk perikanan
6.102 HC Pelayanan sertifikasi impor produk perikanan
438.211 HC Pelayanan sertifikasi domestik produk perikanan
36 UPT
Terakreditasi SNI ISO 9001 (2015), SNI ISO/IEC
17025 ;2017, SNI ISO/IEC 17020:2012
8 UPT
Terakreditasi SNI ISO 9001;2015, SNI ISO/IEC
17025;2017, SNI ISO/IEC 17020:
1.167
203
UUPI
UPI
UUPI (Unit Usaha Pengolahan Ikan) dan UPI (Unit
Pengolahan Ikan) telah terdaftar di negara mitra
(China, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, dll)
41 lokasi Pengawasan wilayah perbatasan
206 unit
Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang tersertifikasi
traceability
3.771 sertifikat Jenis produk yang bersertifikat HACCP di 1.023 UPI
12 kasus
Penanganan kasus pelanggaran karantina dan
keamanan hayati ikan
4
lokasi
pelabuhan
Implementasi Single Submission dan Joint Inspection
Karantina dan Bea Cukai (Pelabuhan Belawan,
Tanjung Emas, Tanjung Priok, Tanjung Perak)
23
Riset dan
SDM KP
4 unit Sarana dan Prasarana Riset Kelautan
9 unit Sarana dan Prasarana Riset Perikanan
16 unit Sarana dan Prasarana Pendidikan KP
13 unit Sarana dan Prasarana Pelatihan KP
1 paket Rintisan Instalasi Balai Pelatihan Perikanan
350 scene Sarana Prasarana Citra Radar Satelit
4 paket
Teknologi Hasil Riset Pengolahan Produk dan
Bioteknologi KP
11 WPP Data dan/atau Informasi Stok SD Perikanan di WPP NRI
5 WPP PUD
Data dan/atau Informasi Stok SD Perikanan di Perauiran
Umum Daratan (PUD)
15.035 orang Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang dilatih
8.426 orang Peserta Pendidikan vokasi KP yang kompeten
19 paket
Teknologi Hasil Riset yang diimplementasikan di
Masyarakat
47.378 kelompok
Kelompok Pelaku Utama/ Usaha yang mendapatkan
penyuluhan
10 kawasan
Data dan/atau informasi Pemetaan Sumber Daya
Kawasan Pesisir
2 WPP
Data dan/atau informasi Pemetaan Karakteristik dan
Dinamika Laut WPP
3 model Model Sosial Ekonomi KP
12 paket Penelitian dan Pengabdian Tinggi KP
REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
26. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
VISI EKONOMI BIRU
25
Menjaga keseimbangan ekologi dan
pemanfaatan ekonomi SDAkelautan dan
Perikanan
1.
Menjaga kesehatan laut untuk
keberlangsungan usaha pemanfaatan SDA
Kelautan
2.
Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
nelayan dan pembudidaya
3.
Peningkatan devisa negara
4.
Meningkatnya nilai PNBP
5.
Mempertahankan posisi Indonesia sebagai
carbonreserve dunia
6.
Menjadikan ikan sebagai sumber utama
protein masyarakat Indonesia
7.
Pergeseran sentra
ekonomi perikanan menjadi Indonesia-
sentris
8.
27. 26
PERIKANAN IKAN TERUKUR
BERBASIS KUOTA
PEMBANGUNAN KAMPUNG
PERIKANAN BUDIDAYA
TAWAR, PAYAU DAN LAUT
BERBASIS KEARIFAN LOKAL
PENGEMBANGAN PERIKANAN
BUDIDAYA UNTUK EKSPOR YANG
DIDUKUNG RISET KELAUTAN DAN
PERIKANAN
TRANSFORMASI PENGELOLAAN PERIKANAN 2021-2024
HILIRISASI PERIKANAN
• Peningkatan nilai tambah
• Penerapan dan sertifikasi GMP (GMP
Certified)
• Implementasi sistem telusur (STELINA)
• Penyiapan paket investasi hulu hilir
berbasis wilayah (Klaster Daya Saing)
• Digitalisasi usaha dan pemasaran
• Membangun konektivitas dan transportasi/
logistik yang efisien
• Perluasan akses pasar dalam negeri
• Penanganan hambatan ekspor, penurunan
tarif dan penciptaan pasar baru di luar negeri
• Penyediaan sarpras pasca panen dan sistem
rantai dingin
PRINSIP EKONOMI BIRU
PENGELOLAAN RUANG LAUT PENGAWASAN SDKP
RISET DAN SDM KARANTINA
1. Pembukaan
Lapangan Kerja Baru
2. Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat KP
3. Peningkatan PNBP
4. Pencapaian Indikator
Kinerja
TUJUAN
PENANGKAPAN
TERUKUR
MODELLING
PERIKANAN BUDIDAYA
28. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
BENCHMARK PENANGKAPAN TERUKUR DI DUNIA
Pembatasan penangkapan ikan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah stok ikan di laut, seperti yang dilakukan
oleh negara-negara maju.
KONVENSIONAL Pengendalian Penangkapan
Konvensional (tidak terukur)
Illegal
I
Pencurian ikan oleh kapal asing
Unregulated
U
Pengambilan bebas
Unreported
U
Tidak terlapor dengan benar
Fishing
F
Perikanan
BERKELANJUTAN Pengendalian
Penangkapan Terukur
Indonesia
Uni Eropa Selandia
Baru
Amerika
Serikat
Islandia
27
Legal, Regulated, Reported Fishing
29. 28
KEBIJAKAN PENANGKAPAN TERUKUR
DIBANGUN DENGAN PERTIMBANGAN EKOLOGI DAN EKONOMI
FAKTOR PENDORONG PENERAPAN KEBIJAKAN NILAI OPTIMUM IMPACT
1. Perlunya
menjaga
kelestarian
ekologi
2. Karakteristik
sumber daya
perikanan
merupakan
sumber daya
milik bersama
3. Peluang
peningkatan
produksi
perikanan
tangkap
1. Pembatasan area penangkapan
ikan
2. Penetapan jumlah ikan yang boleh
ditangkap berdasarkan kuota
volume produksi per kelompok
jenis ikan
3. Penentuan jumlah dan ukuran
kapal yang dapat melakukan
penangkapan
4. Jenis alat tangkap yang
diperbolehkan sesuai standar dan
ramah lingkungan
5. Penentuan pelabuhan perikanan
sebagai tempat pendaratan/
pembongkaran ikan
6. Penggunaan ABK lokal
1. Angka produksi dan batasan
penangkapan yang
menunjukkan ketahanan
ekosistem untuk
mendukung ketahanan
pangan
2. Nilai produksi yang
menunjukkan ketahanan
ekonomi
3. Nilai pendapatan dan
kesejahteraan nelayan yang
menunjukkan ketahanan
sosial-ekonomi masyarakat.
1. Penambahan
penyerapan
tenaga kerja
2. Distribusi
pertumbuhan
ekonomi di
daerah
3. Peningkatan
kontribusi di
sektor kelautan
dan perikanan
4. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
30. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PEMBAGIAN ZONA PENANGKAPAN IKAN TERUKUR DI WPPNRI
:Zona Penangkapan ikan berbasis Kuota
:Zona Penangkapan Ikan non-Kuota
29
01
Zona WPPNRI 711
(PerairanSelat Karimata,LautNatuna,danLautNatunaUtara)
02
Zona
WPPNRI 716
(PerairanLautSulawesidansebelah utaraPulauHalmahera)
WPPNRI 717
(PerairanTeluk CendrawasihdanLautLepas (SamuderaPasifik))
03
Zona
WPPNRI 715
(perairanTeluk Tomini, LautMaluku,LautHalmahera,LautSeram,danTeluk
Berau)
WPPNRI 718
(perairanLautAru, LautArafuru,danLautTimor bagianTimur)
WPPNRI 714
(perairanTeluk Tolo danLautBanda)
04
Zona
WPPNRI 572
(perairanSamuderaHindia sebelahBaratSumateradanSelat Sunda)
WPPNRI 573
(perairanSamuderaHindia sebelahselatanJawahinggasebelah selatanNusa
Tenggara,LautSawu,danLautTimor bagianBarat),danLautLepas (Samudera
Hindia)
05
Zona WPPNRI 571
(perairanSelat MalakadanLautAndaman)
06
Zona
WPPNRI 712
(perairanLautJawa)
WPPNRI 713
(perairanSelat Makassar,Teluk Bone, LautFlores, dan
LautBali)
:Zona untuk Penangkapan Ikan Terbatas
31. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
RENCANA IMPLEMENTASI PENANGKAPAN TERUKUR DI INDONESIA
30
1.Kuota untuk INVESTOR
2. Kuota untuk NELAYAN
LOKAL
3. Kuota untuk
HOBI/REKREASI
Total stok ikan ditentukan berdasarkan
Kajian Komnas KAJISKAN dan RFMO,
dan disahkan melalui Kepmen KP
Total tangkapan yang diperbolehkan
(JTB) ditentukan oleh Komnas KAJISKAN
32. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
ZONA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KUOTA
31
01 WPP 711
Nilai : Rp 13,1 T/tahun
Laut : Laut Natuna & Natuna Utara
Pendaratan : 1) PP Barelang-Batam,
2) PP Selat Lampa-Natuna
Kuota : 473.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 93.922 nelayan
Perkiraan Perputaran Uang :
26,45 T/tahun
02 WPP 716, 717
Nilai : Rp 15,8 T/tahun
Laut : Laut Sulawesi &
Samudera Pasifik
Pendaratan : 1) PPS Bitung 2) PP Biak,
3) PPN Ternate
4) PP Sorong
5) PP Mansapa-Nunukan
Kuota : 738.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 52.733 nelayan
03 WPP 715, 718
Nilai : Rp 46,12 T/tahun
Laut : Laut Aru, Laut Arafuru, dan
Laut Timor
Pendaratan : 1) Ambon New Port
2) PPN Tual 3) PPN
Merauke 4) PP Poumako-
Mimika 5) PP Benjina
6) PP Sorong 7) PPS
Kendari 8) PP Saumlaki
Kuota : 2.266.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 62.267 nelayan
04 WPP 572, 573
Nilai : Rp 35,18 T/tahun
Laut : Samudera Hindia
Pendaratan : 1) PPS Bungus 2) PP NZ
Jakarta 3) PP Pelabuhan
Ratu 4) PPS Cilacap
5) PP Bolok-Kupang
6) PPN Pengambengan
Kuota : 1.415.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 177.509 nelayan
Perkiraan Perputaran Uang :
130,86 T/tahun
Perkiraan Perputaran Uang :
42,47 T/tahun
Perkiraan Perputaran Uang :
81,58 T/tahun
TOTAL KUOTA
YANG DITAWARKAN
4.894.000 ton/tahun
Senilai Rp. 120,6 triliun
33. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
MULTIPLIER EFFECTS DI ZONA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KUOTA UNTUK KOMERSIAL
32
PENGELOLAAN
PELABUHAN
INDUSTRI PERIKANAN
Industri pengolahan
ikan dan infrastruktur
rantai dingin (cold
storage, pabrik es, dll)
Rantai logistik
perikanan
(domestik dan eskpor)
Bongkar muat
Bahan Bakar
Minyak
Air bersih
Pemeliharaan &
perawatan kapal
Kebersihan kapal
& pelabuhan
Apartemen
awak kapal
Perbekalan
melaut
745.100 Awak Kapal
25.000 Pekerja UPI
135.400 Pekerja bongkar
Muat & Informal
TENAGA KERJA
996
Pabrik Es
Industri Pengolahan
Ikan/UPI
INDUSTRI
PERIKANAN
106
GALANGAN
KAPAL
APARTEMEN
NELAYAN
681 Galangan
kapal
19
Unit apartemen
nelayan kapasitas
@ 719 kamar
AIR BERSIH BAHAN BAKAR
MINYAK
Kebutuhan Air Bersih
(2.889.600 m3/th)
Kebutuhan BBM
(4.832.700 KL/th)
(dari kegiatan transaksi penjualan ikan
hasil tangkapan, penjualan BBM, air
bersih, es, logistik perbekalan ABK,
bahan alat penangkapan ikan dan
transaksi kegiatan docking kapal)
PERKIRAAN
PERPUTARAN UANG
Rp. 281,36 Triliun/tahun
PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN
DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI
32
34. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
SISTEM PENGAWASAN
TERINTEGRASI
BERBASIS TEKNOLOGI
33
35. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Komoditas Parameter
UDANG
VANAMEA
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
LOBSTER
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
RUMPUT LAUT
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
KEPITING
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
Produksi Saat Ini Target 2022 Target 2023 Target 2024 Intervensi KKP Lokus
• 300.501 Ha
• 127.123 KK
• 856.762 Ton
• Rp. 51,3 Triliun
• 221.900 Ha
• 101.900 KK
• 924.800 Ton
• Rp. 55 Triliun
• 221.900 Ha
• 139.400 KK
• 1.273.400 Ton
• Rp. 76 Triliun
• 224.900 Ha
• 207.400 KK
• 2.011.000 Ton
• Rp. 120 Triliun
• Modeling
budidaya 3.000
ha (PHLN)
• Revitalisasi 1.000
Ha (PHLN)
Sumbawa (1000 ha),
Aceh Timur (1000 Ha),
Muna (1000 Ha),
Konawe (500 Ha) dan
Kotabaru (500 Ha)
• 4,3 Ha
• 1.965 KK
• 166 ton
• Rp. 40 Miliar
• 730 Ha
• 7.800 KK
• 4.000 ton
• Rp. 964 Miliar
• 1.000 Ha
• 11.700 KK
• 6.000 ton
• Rp. 1,4 Triliun
• 1.500 Ha
• 16.300 KK
• 8.300 ton
• Rp. 2 Triliun
• Modeling
pendederan 5
lokasi (PHLN)
Kota Bengkulu,
Pandeglang,
Sukabumi,
Banyuwangi, Lombok
Timur
• 186.818 Ha
• 258.189 KK
• 9.780.272 Ton
• Rp. 29,1 Triliun
• 190.100 Ha
• 264.700 KK
• 10.470.200
Ton
• Rp. 31 Triliun
• 194.400 Ha
• 273.300 KK
• 11.359.300 Ton
• Rp. 33 Triliun
• 199.300 Ha
• 283.100 KK
• 12.338.400 Ton
• Rp. 36 Triliun
• Modeling 1.000
ha (PHLN)
Maluku Tenggara dan
Sumba Timur
• 7.400 Ha
• 7.398 KK
• 14.000 Ton
• Rp. 900 Miliar
• 8.500 Ha
• 8.500 KK
• 16.400 Ton
• Rp. 1,1 Triliun
• 10.000 Ha
• 10.100 KK
• 19.400 Ton
• Rp. 1,3 Triliun
• 12.700 Ha
• 12.800 KK
• 24.700 Ton
• Rp. 1,6 Triliun
• Modeling
budidaya 4 lokasi
(PHLN)
Merauke, Maluku
Tengah, Tarakan,
Pemalang.
34
PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA UNTUK EKSPOR:
SAAT INI, TARGET 2024 & INTERVENSI KKP
36. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tiongkok Indonesia India
Negara Produsen Udang Dunia (2019)
TARGET INDONESIA TAHUN 2024 : PRODUKSI UDANG 2 JUTA TON
INDONESIA MENJADI NEGARA PRODUSEN UDANG NOMOR 1 DI DUNIA
1
4 5 6
SASARAN STRATEGIS: FOKUS PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA
UDANG UNTUK EKSPOR (1/2)
1.200.000 ton
2
Negara Importir Udang Dunia (2020)
3
Negara Eksportir Udang Dunia (2019)
1
4 5
2 3
Negara Importir Udang Dunia (2019)
4 5
3
Sumber: PDS, FAO, UCN, ITC Statictics
860.000 ton 750.000 ton
Vietnam Ecuador Thailand
634.000 ton 550.000 ton 270.000 ton
India Vietnam Indonesia
1.100.000 ton 584.000 ton 350.000 ton
Thailand Tiongkok Malaysia
301.000 ton 275.000 ton 78.000 ton
Tiongkok Amerika Jepang
1.200.000 ton 1.160.000 ton 373.000 ton
Spanyol Perancis Korea Selatan
273.000 ton 179.000 ton 165.000 ton
1 2
6 6
35
37. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
SASARAN STRATEGIS: FOKUS PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA
UDANG UNTUK EKSPOR (2/2)
NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR UDANG VANAMEI INDONESIA ADALAH AMERIKA DAN JEPANG
80%
Amerika
2%
Uni Eropa
10%
Jepang
8%
Negara Lain
Sumber: BCG Report
36
38. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Langkah
Evaluasi
1.
1.
2.
2.
3.
3.
SASARAN STRATEGIS: PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG
UNTUK TARGET PRODUKSI UDANG 2 JUTA TON PADA TAHUN 2024
Revitalisasi
Modeling
Evaluasi lahan budidaya untuk melihat
produktivitas, tingkat kesejahteraan
pembudidaya dan dampaknya terhadap
ekologi
Meningkatkan produktivitas lahan
tambak tradisional untuk meningkatkan
nilai tukar pembudidaya ikan
Membangun kawasan tambak udang
modern terintegrasi, yang melibatkan
masyarakat dan kerjasama swasta
37
Hasil dan Tindak Lanjut
Luas lahan tambak udang tradisional, intensif dan semi
intensif : 300.501 Ha
Luas lahan tambak tradisional: 247.803 Ha
• Tambak tradisional yang tidak direvitalisasi (124.203 Ha)
• Revitalisasi tambak udang menjadi semi intensif (45.000 Ha)
• Pengalihan budidaya udang di Jawa menjadi budidaya nila salin
(78.600 Ha)
Luas lahan modelling: 14.000 Ha
• Lahan tambak tradisional menjadi tambak intensif (11.000
Ha)
• Pembukaan lahan baru (3.000 Ha)
Hasil
Evaluasi :
Tindak
Lanjut :
Tambak udang tradisional di Pantura-Jawa: 78.600 Ha
disarankan untuk dialihkan ke komoditas budidaya yang lebih
sesuai dengan lingkungannya (nila salin dan bandeng)
Rencana
Revitalisasi
Rencana
Modelling
39. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REVITALISASI TAMBAK UDANG TRADISIONAL MENJADI TAMBAK SEMI INTENSIF
TAMBAK
TRADISIONAL
• Bentuk Tambak tidak
beraturan
• Saluran Inlet dan
Outlet tidak ada
• Tidak ada tandon dan
IPAL
• Tidak ada mekanisasi
Produktivitas:
0,6 Ton/Ha/Thn
TAMBAK SEMI INTENSIF
Produktivitas: 30 Ton/Ha/Thn
Manajemen Kesehatan
Ikan Udang
Penerapan IPAL
(Minimal 5%)
Penerapan Tandon
(Minimal 10%)
Saluran Inlet
dan Outlet Terpisah
Peningkatan Padat
Tebar 80 ekor/M2)
Mekanisasi
• Kincir 20 Unit/Ha)
• Pompa
Pengaturan Petak
Pemeliharaan
38
BIAYA REVITALISASI 7,3 M
@ 5 Hektar
• Rekonstruksi Tambak
(Saluran Masuk, Tandon,
Kolam Pemeliharaan,
Saluran Keluar, dan IPAL)
• Mekanisasi (Pompa, Kincir,
Genset)
• Operasional pemeliharaan
(1 Siklus)
Konsep ini sudah diterapkan
di Kabupaten Aceh Timur,
Lampung Selatan, Sukamara,
Buol, dan Cianjur
Luas : 247.803 Ha Luas : 45.000 Ha
REVITALISASI
PENINGKATAN TEKNOLOGI
40. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
CALON LOKASI
REVITALISASI TAMBAK UDANG TRADISIONAL MENJADI TAMBAK SEMI INTENSIF
39
: Lokasi revitalisasi 1.000 hektar
AcehTimur,Aceh Barat Daya,Aceh Besar, Aceh
Tamiang,Aceh Jaya, Ogan Komering, Banyuasin, Musi
Banyuasin, Batu Bara, Lampung Selatan
SUMATERA (10.000 Ha)
Bima, Dompu
NUSATENGGARA
(2.000ha)
Konawe*, GorontaloUtara, Pahuwato, Donggala, Parigi Moutong,
Tolli-Toli, Bone, Mamuju, Bulukumba, Luwu, LuwuTimur, Luwu
Utara, Maros, Kota Palopo, Pangkajene Kep.,Wajo, Pinrang,
Takalar, Bombana, Kolaka, Kolaka Utara, Kota Kendari, Polewali
Mandar
SULAWESI (22.500 ha)
Kotabaru*, Bengkayang, Ketapang,
Kubu Raya,TanahTumbu,Tanah
Laut, Bulungan,TanaTidung, Kutai
Kartanegara, KutaiTimur, Paser
KALIMANTAN (10.500 ha)
: Lokasi revitalisasi 500 hektar
41. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
MODELING TAMBAK UDANG @ 1.000 HEKTAR
TAMBAK TRADISIONAL
EKSISTING
EKSPOR
MODELLING
TAMBAK UDANG @ 1.000 HA
Hatchery
Pabrik
Pakan
HULU ON FARM HILIR
Cold
Storage/
Processing
Pabrik
foam
Pabrik es
Pemilik lahan , Masyarakat sekitar,
Profesional, Karyawan UPT KKP/ BLU
Mendapatkan gaji dan profit sharing
PEKERJA
IPAL
Reservoir
Petak Produksi
Sarana
Pendukung
Kincir : 80
Unit/Ha
Peningkatan
Padat Tebar
250 ekor/M3
Pengelolaan
Kualitas Air
Reservoir 20%
IPAL 10%
Manajemen
Kesehatan
Ikan dan
Lingkungan
Mekanisasi
dan
Digitalisasi
40
Kawasan tambak udang modern terintegrasi (contoh) yang menerapkan good aquaculture practices dari hulu hingga hilir
• Bentuk Tambak tidak
beraturan
• Saluran Inlet dan
Outlet tidak ada
• Tidak ada tandon dan
IPAL
• Tidak ada mekanisasi
Produktivitas : 80 Ton/Ha/Thn
Produktivitas :
0,6 Ton/Ha/Thn Produksi
Udang :
120.000 Ton
42. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
CALON LOKASI MODELING TAMBAK UDANG @ 1.000 HEKTAR
: Lokasi Modeling
* : Modeling Pemerintah, biaya dari PHLN
MODELING DARI TAMBAK TRADISIONAL MODELING DARI LAHAN BARU
41
Parigi Moutong
SULAWESI (1.000ha)
Sukamara
KALIMANTAN
(1.000ha)
Batam, Kepri
SUMATERA (1.000ha)
AcehTimur*, Belitung,
OKI
SUMATERA (3.000ha)
Bulungan
KALIMANTAN
(1.000ha)
Muna*, Pahuwato, Bone,
Mamuju, Pinrang
SULAWESI (5.000ha)
Sumbawa*
NUSATENGGARA BARAT
(1.000ha) MalukuTengah
KEP. MALUKU (1.000ha)
43. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PEMBANGUNAN TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN SELUAS 100 HA
DALAM SATU HAMPARAN
42
Percontohan tambak udang yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan dalam satu
hamparan (tidak sporadis)
Sumber: Evergreen Shrimp pond
Sebagai model awal untuk memenuhi
target produksi 2 juta ton target tahun
2024 melalui konsep Best Practices
Aquaculture, yaitu 80 ton/ha/tahun.
Lahan milik
Pemerintah daerah
(100 Ha)
BLU sebagai
pengelola
Pemerintah
daerah
memperoleh PAD
Masyarakat lokal
sebagai pekerja
UPT DJPB
sebagai
pendamping teknis
Negara memperoleh
PNBP dan Devisa
Negara (ekspor)
Penyerapan tenaga
kerja dan
peningkatan NTPi
44. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LOKASI TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN
43
Lokasi sesuai dengan Rencana
Tata Ruang
Lokasi sesuai dengan kriteria teknis
budidaya udang
Status lahan clean and clear
Komitmen dan dukungan
PEMDA/masyarakat
Kesiapan masyarakat
sekitar lokasi
Lahan yang tersedia dan siap
dikembangkan
Akses menuju infrastruktur
pendukung mudah dan tersedia
Calon lokasi luas 100 Ha
• Lokasi di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten
Kebumen;
• Potensi Luas Lahan Pembangunan 364,56 Ha, dan Rencana
Pembangunan 100 Ha;
• Rencana Tata Ruang sesuai dengan Perda No. 23 Tahun 2012
• Akses menuju lokasi sangat baik dan dekat dengan jalur lintas selatan
pulau Jawa;
• Ketersediaan listrik yang cukup berasal dari 2 Gardu Induk yaitu Gardu
Induk Gombong dan Gardu Induk Kebumen total daya 260 MVA.
KRITERIA LOKASI
45. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
INFRASTRUKTUR UTAMA
Water Intake,Tandon, Petak
produksi, Saluran Outlet,
IPAL, Labolatorium, Gudang
Pakan, Bangunan Pasca
Panen, Rumah Genset,
Rumah JagaTambak, dan
Jalan Produksi
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
Kantor, Mess Karyawan,
Fasilitas Umum, Fasilitas
Sosial, Landscape, Workshop
(bengkel), Pagar Pembatas,
Gerbang dan instalasi air
bersih.
INFRASTRUKTUR
MODEL BISNIS TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN (KEBUMEN)
44
PENINGKATAN TEKNOLOGI
SEBELUM
PRODUKSI
NILAI PRODUKSI (Rp.)
4.000 ton
260 Milyar
3 ton
195 Juta
PRODUKTIVITAS (ton/ha/tahun) 80
0,6
SESUDAH
PARAMETER
INVESTASI (Rp.) 250 Milyar
-
BIAYA PRODUKSI (Rp.) 144 Milyar
-
KEUNTUNGAN (Rp.) 116 Milyar
-
Manajemen Kesehatan Ikan
Udang
Penerapan IPAL
(Minimal 10%)
Penerapan Tandon
(Minimal 10%)
Saluran Inlet
dan Outlet Terpisah
Peningkatan Padat
Tebar 250 ekor/M2)
Mesinisasi
• Kincir 100 Unit/Ha)
• Pompa
Pengaturan Petak
Pemeliharaan
• Lahan Milik Pemda (100
Ha);
• BLU sebagai pengelola
• UPT DJPB sebagai
pendamping teknis
• Masyarakat lokal
sebagai pekerja
INPUT
TAMBAK TRADISIONAL
EKSISTING
• Bentuk Tambak tidak
beraturan
• Saluran Inlet dan
Outlet tidak ada
• Tidak ada tandon dan
IPAL
• Tidak ada mekanisasi
Produktivitas:
0,6 Ton/Ha/Thn
TAMBAK RAMAH LINGKUNGAN
Produktivitas: 80 Ton/Ha/Thn
46. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PROGRAM KAMPUNG NELAYAN DAN KAMPUNG BUDIDAYA
45
TUJUAN:
Meningkatkanpendapatanmasyarakat
(Nilai TukarNelayandan NilaiTukar
PembudidayaIkan)
Meningkatkankualitas
lingkungan
Menjagakepunahan
komoditasbernilaiekonomi
Terciptanyaperlindungan
sosial
Meningkatkankapasitas
SDM
KampungNelayan Kampung Budidaya
2.
2.
1.
1.
47. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PEMBANGUNAN KAMPUNG NELAYAN MAJU
EKONOMI
• Nilai Tukar Nelayan (NTN) :
104,35
• Rata-rata pendapatan
nelayan: Rp 4,1
juta/orang/bulan
• Rata-rata pendapatan rumah
tangga perikanan: Rp11.37
juta/orang/bulan
1. Akses permodalan
2. Sarana dan prasarana
usaha yang belum memadai
3. Kelembagaan usaha
nelayan yang belum optimal
4. Masih fokus pada kegiatan
penangkapan ikan
LINGKUNGAN
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
1. Tingkat pendidikan
masyarakat kampung
nelayan rendah
2. Keterbatasan akses
terhadap fasilitas
kesehatan
3. Keterbatasan akses
data, informasi dan
IPTEK
4. Peranan wanita
nelayan belum optimal
5. Perlindungan sosial
untuk nelayan masih
minim
RERATA KONDISI
KAMPUNG NELAYAN SAAT INI
• NTN: 150
• Rata-rata pendapatan
nelayan: Rp5,4 juta/
orang/bulan (20%)
• Rata-rata pendapatan
rumah tangga perikanan:
Rp 13,8 juta/orang/bulan
(20%)
1. Meningkatnya jenjang
pendidikan nelayan (Minimal
SMA/SMK)
2. Tersedianya Akses terhadap
fasilitas kesehatan lebih baik
3. Tersedianya akses terhadap
data, informasi dan IPTEK
4. Meningkatnya peran wanita
dan keluarga nelayan
5. Tersedianya perlindungan
sosial untuk nelayan
(asuransi nelayan)
1. Tersedianya akses
permodalan yang
memadai
2. Manajemen usaha
kelembagaan nelayan
lebih baik dan modern
3. Peningkatan
produktivitas usaha
4. Tercipta lapangan
kerja baru
1. Terwujudnya kampung
nelayan yang tertata dan
bersih
2. Terjaganya kualitas
lingkungan perairan
(mangrove, terumbu
karang, berkurangnya
sampah plastik dll)
3. Tersedianya sarana dan
prasarana nelayan yang
memadai
1. Permukiman nelayan
kumuh, belum tertata,
dan sanitasi tidak
memadai
2. Kerusakan Kawasan
pesisir dan lingkungan
laut
3. Minimnya sarana dan
prasarana nelayan
BEFORE
EKONOMI
LINGKUNGAN
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
INDIKATOR KEBERHASILAN
KAMPUNG NELAYAN MAJU
Belum terjalin koordinasi
dan sinergi dengan baik dan
optimal
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
Koordinasi K/L dan stakeholder
terlaksana dengan baik dan optimal
AFTER
Sinergi dan kolaborasi
kementerian/Lembaga
KAMPUNG
NELAYAN MAJU
46
48. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 47
120
Lokasi Kampung Nelayan
30
Provinsi
117
Kabupaten
571 572 711 712 573 713 714 715 716 717 718
3 19 20 3 29 1 15 13 8 6 3
1. Merupakan kabupaten/kota
pesisir
2. Jumlah nelayan minimal 100
RTP di Kabupaten terpilih
3. Prioritas lokasi :
a. Ketersediaan dan
kondisi sarana dan
prasarana perikanan
b. Kondisi sosial ekonomi
c. Kondisi potensi SDI
setempat
d. Berada dalam zona
penangkapan ikan
terukur berbasis kuota
e. Kegiatan perikanan
KRITERIA LOKASI 2022
SEBARAN 120 LOKASI DI WPP-RI
RANCANGAN SEBARAN LOKASI KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2022
3 lOKASI
19 lOKASI
29 lOKASI
20 lOKASI
3 lOKASI
1 lOKASI
15 lOKASI
13 lOKASI
8 lOKASI
6 lOKASI
3 lOKASI
49. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 48
SINERGI K/L DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN MAJU
INFRASTRUKTUR DAN
PERUMAHAN
Infrasktruktur kawasan, air bersih,
sanitasi, rumah nelayan
BAHAN BAKAR DAN ENERGI
SPBU/outlet BBM dan LPG
JARINGAN KOMUNIKASI
Digitalisasi sistem dan informasi
bagi nelayan
PERMODALAN
Peningkatan akses permodalan, bimbingan
pengembangan usaha dan pendanaan, kredit
bunga rendah/tanpa agunan
ASURANSI
Asuransi Kesehatan dan
Ketenagakerjaan
07
08
LSM
Kolaborasi dan Ekspose
1. Bantuan Sarpras : kapal, API,
Pengolahan, pemasaran dan
mutu
2. Fasilitasi Permodalan, SeHAT
3. Bantuan Asuransi nelayan
4. Bimtek diversifikasi usaha
keluarga nelayan
5. Penumbuhan dan penguatan
kelambagaan nelayan (KUB,
Koperasi, Korporasi)
6. Penataan fasilitas umum
(Jalan,Drainase, MCK, Tempat
Ibadah dll)
Kampung Nelayan
Maju untuk
peningkatan
kesejahteraan nelayan
berbasis Blue
Economy KELEMBAGAAN USAHA
Penguatan kelembagaan (koperasi nelayan)
KESEHATAN
Fasilitas kesehatan, pendampingan/
penyuluhan kesehatan
PENDIDIKAN
Fasilitas Pendidikan, pelatihan dan
pengajaran
AKADEMISI/PERGURUAN TINGGI
Kepakaran dan Riset
Penggunaan 20% dana desa untuk ketahanan
pangan sesuai Perpres 104 tahun 2021 bisa
digunakan untuk kampung nelayan
KEMENDES PDTT
Program Penanganan Fakir Miskin,
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni
KEMENSOS
KEMENTERIAN ESDM
Listrik dilokasi pengembangan kampung
nelayan maju
50. RANCANGAN TIMELINE KAMPUNG NELAYAN MAJU
Kegiatan:
1. Identifikasi Lokasi (120
lokasi untuk 2022)
2. Survey lokasi (120
Lokasi Desember 2021)
3. Koordinasi K/L
Target: 120 Lokasi
Kegiatan:
1. Pembangunan 120 lokasi Kalaju
2. Pembangunan SPBN dan Gerai Elpiji
3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan
4. Pengadaan jaringan internet di kalaju
5. Penyaluran bantuan API sebanyak
6.000 Paket
6. Bantuan kapal perikanan
7. Penyaluran 12.000 Bantuan Premi
Asuransi Nelayan
8. Pelatihan Diversifikasi Usaha kepada
keluarga nelayan
9. Pelatihan peningkatan kapasitas
nelayan dlm mendukung
penangkapan terukur
10. Fasilitasi Pendirian Koperasi Nelayan
11. Fasilitasi Modal Usaha
12. Survey lokasi (250 Lokasi Agustus-
September 2022)
13. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju
Tahun 2022 kepada Pemda Provinsi,
Kabupaten/Kota
14. Monitoring dan Evaluasi
Target: 250 Lokasi
Kegiatan:
1. Pembangunan 250 lokasi Kalaju
2. Pembangunan SPBN dan Gerai Elpiji
3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan
4. Pengadaan jaringan internet di kalaju
5. Penyaluran bantuan API sebanyak
12.500 Paket
6. Bantuan kapal perikanan
7. Penyaluran 25.000 Bantuan Premi
Asuransi Nelayan
8. Pelatihan Diversifikasi Usaha kepada
keluarga nelayan
9. Pelatihan peningkatan kapasitas
nelayan dalam mendukung
penangkapan terukur
10. Fasilitasi Pendirian Koperasi Nelayan
11. Fasilitasi Modal Usaha
12. Survey lokasi (500 Lokasi Agustus-
September 2023)
13. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju
Tahun 2023 kepada Pemda Provinsi,
Kabupaten/Kota
14. Monitoring dan Evaluasi
Target: 500 Lokasi
Kegiatan:
1. Pembangunan 500 lokasi Kalaju
2. Pembangunan SPBN dan Gerai
elpiji
3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan
4. Pengadaan jaringan internet di
kalaju
5. Penyaluran bantuan API sebanyak
25.000 Paket
6. Bantuan kapal perikanan
7. Penyaluran 50.000 Bantuan Premi
Asuransi Nelayan
8. Pelatihan Diversifikasi Usaha
kepada keluarga nelayan
9. Pelatihan peningkatan kapasitas
nelayan dalam mendukung
penangkapan terukur
10. Fasilitasi Pendirian Koperasi
Nelayan
11. Fasilitasi Modal Usaha
12. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju
Tahun 2024 kepada Pemda
Provinsi, Kabupaten/Kota
13. Monitoring dan Evaluasi
49
TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024
51. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 50
Budidaya
Pedalaman
Budidaya
Pesisir
Budidaya
Laut
1. Pengentasan
kemiskinan melalui
peningkatan
pendapatan budidaya
ikan
2. Menjaga kepunahan
komoditas ikan yang
bernilai ekonomis
tinggi
TUJUAN
1. Nila
2. Lele
3. Mas
4. Patin
5. Gurame
6. Belida**
7. Torsoro/Semah **
8. Bilih**
9. Lais **
10. Gabus/Haruan***
11. Ikan Hias
1. Bandeng
2. Nila Salin*
1. Kerapu
2. Kakap
3. Bawal Bintang
4. Teripang ***
5. Kuda laut ***
*Sebagai komoditas alternatif pengganti udang di Pantura
** Ikan terancam punah
*** Ikan yang mengandung nutrisi untuk biofarma
PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA TAWAR,
PAYAU, DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL
52. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 51
EKONOMI
• Produksi Perikanan Budidaya 15,46
Juta Ton*
• Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) :
101,24*
• Rata-rata pendapatan pembudidaya:
Rp 3,54 juta/orang/bulan*
1. Akses permodalan rendah
2. Sarana dan prasarana usaha yang
belum memadai
3. Kelembagaan usaha pembudidaya
belum optimal
4. Tidak memenuhi syarat CBIB, tidak
stabil dan tidak berkelanjutan
LINGKUNGAN
BUDIDAYA
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
1. Kompetensi SDM masyarakat
rendah (akademis dan teknik
budidaya) karena minimnya
bimbingan teknis
2. Keterbatasan akses data,
informasi dan IPTEK
3. Peranan wanita (gender) belum
optimal
4. Perlindungan usaha masih minim
• Produksi Perikanan Budidaya
18,77 juta ton
• Nilai Tukar Pembudidaya
Ikan (NTPi): 150
• Rata-rata pendapatan
pembudidaya: Rp 5 juta/
orang/bulan
1. Meningkatnya kompetensi SDM karena
adanya bimbingan teknis dari UPT dan
penyuluh
2. Tersedianya akses terhadap data,
informasi dan IPTEK
3. Meningkatnya peran wanita dan keluarga
pembudidaya
4. Tersedianya perlindungan usaha untuk
pembudidaya (asuransi)
1. Tersedianya akses
permodalan yang
memadai
2. Kualitas sarpras
budidaya meningkat
3. Kelembagaan usaha
terkelola dengan baik
4. Penerapan CBIB
sehingga usahanya stabil
& berkelanjutan
1. Terwujudnya Kampung PB dalam satu
kawasan yang tertata dan terintegrasi
2. Tersedianya sarana dan prasarana
pembudidaya yang memadai
3. Limbah budidaya ikan terkendali
4. Produktivitas perkomoditas meningkat
1. Kondisi wadah budidaya (kolam,
tambak, KJA) belum tertata dan
dilakukan parsial di setiap
kampung
2. Minimnya sarana dan prasarana
pembudidaya
3. Degradasi lingkungan di kawasan
budidaya
4. Produktivitas budidaya rendah
BEFORE
EKONOMI
LINGKUNGAN BUDIDAYA
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
Belum terjalin koordinasi dan
sinergi dengan baik dan optimal
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
Koordinasi K/L dan
stakeholder terlaksana
dengan baik dan optimal
Sinergi dan
Kolaborasi
kementerian/
Lembaga
AFTER
INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
Kampung
Perikana
n
Budidaya
53. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 52
Hatchery
Pabrik Pakan
UPI
Hulu On Farm Hilir
Kegiatan
• APBN,
• Non – APBN
• Sumber lain yang tidak mengikat
Pendanaan
Kegiatan budidaya dilakukan oleh
masyarakat (individu / kelompok)
Dilakukan oleh DJPB, Penyuluh,
dan Dinas KP terkait.
Pembinaan
Pasar Domestik
Sarana
Pendukung
Infrastruktur
Pendukung
Lab penyakit
kualitas air &
lingkungan
Quality
Assurance
Nilai Tukar
Pembudidaya Ikan
Meningkat
Pendapatan
Asli Daerah
Meningkat
NTPi
PAD
BISNIS MODEL KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
54. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 53
Nila (25 lokasi)
Patin (8 lokasi)
Lele (11 lokasi)
Mas (6 lokasi)
Gurami (3 lokasi)
Bandeng (7 lokasi)
Nila Salin (7 lokasi)
Kerapu (8 lokasi)
Kakap (3 lokasi)
Bawal Bintang (6 lokasi)
Rumput Laut (17 lokasi)
Ikan Hias (4 lokasi)
Lobster (4 lokasi)
Ikan Spesifik (21 lokasi)
CALON LOKASI 130 KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
55. TARGET DAN RENCANA KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
1. Pembangunan 130 lokasi Kampung
2. Dukungan Benih Bermutu
3. Dukungan Induk Unggul
4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan
Baku Pakan
5. Pembangunan Kolam Pendederan
6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman)
7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir &
Laut)
8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB,
CPIB)
9. Dukungan Premi Asuransi
10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah
11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan
Terpadu
12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif
(PITAP)
13. Dukungan alat berat (excavator)
14. Dukungan sarana dan prasarana
(kincir, pompa, peralatan produksi
lainnya)
15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan
16. Survey lokasi untuk Kampung Tahun
2023 (150 Lokasi, Agustus- September
2022)
17. Sosialisasi dan Koordinasi Kampung
PB Tahun 2023 kepada Pemda.
18. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
1. Pembangunan 150 lokasi Kampung
2. Dukungan Benih Bermutu
3. Dukungan Induk Unggul
4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan
Baku Pakan
5. Pembangunan Kolam Pendederan
6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman)
7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir &
Laut)
8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB,
CPIB)
9. Dukungan Premi Asuransi
10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah
11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu
12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif
(PITAP)
13. Dukungan alat berat (excavator)
14. Dukungan sarana dan prasarana (kincir,
pompa, peralatan produksi lainnya)
15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan
16. Survey lokasi untuk Kampung Tahun
2024 (150 Lokasi, Agustus- September
2022)
17. Sosialisasi dan Koordinasi Kampung PB
Tahun 2024 kepada Pemda.
18. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
1. Pembangunan 150 lokasi Kampung
2. Dukungan Benih Bermutu
3. Dukungan Induk Unggul
4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan
Baku Pakan
5. Pembangunan Kolam Pendederan
6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman)
7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir &
Laut)
8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB,
CPIB)
9. Dukungan Premi Asuransi
10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah
11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan
Terpadu
12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif
(PITAP)
13. Dukungan alat berat (excavator)
14. Dukungan sarana dan prasarana
(kincir, pompa, peralatan produksi
lainnya)
15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan
16. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
150 Kampung 150 Kampung
130 Kampung
Target Kampung
Perikanan Budidaya
Tahun 2022 2023 2024
Rencana Kegiatan
54
56. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 55
INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP TAHUN 2022 – 2023
PRODUKSI PERIKANAN
(Juta Ton)
Ikan Tangkap
Ikan Budidaya
Rumput Laut
Garam
8,69 8,88
1,5 10,08
NILAI TUKAR (Indeks)
Nelayan
104
Pembudidaya
Ikan
103
Pertumbuhan
PDB Perikanan
4 %
Nilai Ekspor
Hasil Perikanan
7,13
Konsumsi Ikan
Kg/Kap/Thn
Pendanaan
pelaku usaha KP
skala kecil
9,48
Lulusan Diklat
terserap Dunia Usaha
dan Dunia Industri
65
Proporsi Tangkapan
Jenis Ikan dalam
batas bilogis yang aman
≤72 %
Luas kawasan
konservasi perairan
25,1
Melaksanakan
Penangkapan Ikan
Terukur
11 WPP
Penyelesaian penataan
Ruang Laut dan
Zonasi Pesisir
31 RZ
Persentase kepatuhan (compliance)
pelaku usaha KP
96 %
Cakupan WPPNRI yang dipantau
dari kegiatan illegal fishing
65 %
Kawasan pesisir
dan pulau-pulau
kecil rusak yang
dipulihkan
25
Rekomendasi hasil riset
KP yang digunakan
dalam penyusunan
kebijakan dan RSNI
21
Penjaminan akurasi
pendataan stok sumber daya ikan dan
pemanfaatan WPP
11 WPP
10,58
9,43
9,48
2
4-6 %
USD Miliar
7,66 11 WPP 30 RZ
97 %
59,53 61,02
100 %
105 104
9,91
Triliun
Persentase
70
≤76 % 26
Juta Ha
Lokasi
20
21
11 WPP
57. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 56
PROYEKSI PERTUMBUHAN PDB PERIKANAN
TAHUN 2023-2024
1. Simulasi menggunakan variabel ekspor dan
konsumsi ikan sebagai sumber pertumbuhan
PDB perikanan.
2. Simulasi dilakukan melalui 3 skenario
dengan kriteria berikut:
• Skenario 1 menggunakan data ekspor BPS
per November tahun 2021 dan prognosa
AKI dari Ditjen PDSKP.
• Skenario 2 menggunakan data ekspor BPS
per TW 3 tahun 2021 dan prognosa AKI dari
Ditjen PDSKP.
• Skenario 3 menggunakan data ekspor tahun
2021 (angka sementara) dan prognosa AKI
dari Ditjen PDSKP.
SKENARIO 1 2021 2022 2023 2024
Laju PDB (%) 3.99 4.03 4.07 4.62
Nilai Ekspor (USD Miliar) 4.21 4.30 4.34 4.40
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 58 61 62
SKENARIO 2
Laju PDB (%) 5.52 5.66 5.80 6.35
Nilai Ekspor (USD Miliar) 3.66 3.82 3.94 3.95
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 57.00 61.00 63
SKENARIO 3
Laju PDB (%) 5.87 6.04 6.21 6.76
Nilai Ekspor (USD Miliar) 3.53 3.75 3.85 3.90
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 57.00 61.00 63
58. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PAGU ALOKASI ANGGARAN KKP TAHUN 2022
(Berdasarkan Unit Eselon I dan Program)
PENGELOLAAN
PERIKANAN DAN
KELAUTAN
35,17%
DUKUNGAN
MANAJEMEN
55,73%
2.150,9 Miliar
3.408,6 Miliar
NILAI TAMBAH
DAN DAYA
SAING INDUSTRI
2,83%
172,8 Miliar
KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
1,37%
83.6 Miliar
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN VOKASI
4,46%
273.1 Miliar
RISET DAN
IPTEK
0,44%
26.7 Miliar
Pagu Alokasi Anggaran
Berdasarkan Program
Pagu Alokasi Anggaran
Berdasarkan Unit Eselon I
BRSDM 1.375,1 Miliar
DJPB 1.126,1 Miliar
DJ PSDKP 903,7 Miliar
DJPT 792,2 Miliar
SETJEN 586,8 Miliar
BKIPM 493,4 Miliar
DJ PRL 378,7 Miliar
DJ PDS 377,2 Miliar
ITJEN 82,5 Miliar
24
1.051,3 miliar
796,3 miliar 329,8 miliar
628,6 miliar 275,1 miliar
389,5 miliar 402.6 miliar
486,8 miliar
404.6 miliar
59,9
28,9
127,6
miliar
83,6
167,5
miliar
124,9
miliar
143,9
miliar
108,2
miliar
82,5 miliar
273,1 miliar
26,7
Rp6.115.967.397.000,-
57
Sumber. Surat Menteri Keuangan Nomor S-909/MK.02/2021 tgl 4 Oktober 2021 perihal Penyampaiaan Pagu Alokasi Anggaran KL Tahun Anggaran 2022 dan Perpres 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022
59. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Budidaya
Penguatan
Daya Saing
58
KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
4 unit Sentra Kuliner
4 unit Pasar Ikan
13 unit Gudang beku portable
10 unit Mobil Berpendingin
300 unit Chest Freezer
2.000 unit Peralatan pemasaran (Coolbox)
250 unit Peralatan pengolahan
6 unit Pabrik Es
130 promosi Kampanye Gemarikan
3 lokasi
FS pembangunan pasar ikan bertaraf
internasional
6 unit Sarana pasca panen
15 UMKM Start up milenial
10.500 sertifikat Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
100 unit Kemasan produk olahan
2 unit Unit Pengolahan ikan
1 lokasi Implementasi STELINA
1 unit Bursa Pasar Ikan
1.410 UMKM Gerai Investasi dan Layanan Usaha
40 UMKM Pembinaan dalam inkubator bisnis
1 unit
Pasar kuliner dan sentra promosi
produk perikanan (tunggakan 2021)
1 lokasi
Modeling Kawasan Budidaya Udang
(Shrimp Estate di Kebumen)
65 unit Pengelolaan Irigasi Perikanan Partisipatif
151,9 juta ekor Bantuan benih
103,3 ribu ekor Bantuan calon induk
150 unit Bantuan Kebun bibit RL
2 unit Bansarpras Budidaya Komoditas Lokal
2 unit Pembangunan/rehab broodstock center
5.000 bidang Pra-sertifikasi lahan pembudidaya ikan
10 unit Pembangunan UPR/HSRT
6 lokasi
Kampung Budidaya: ikan mas dan nila |
patin | nila salin | bandeng | kerapu |
lobster
319 unit Bantuan bioflok
35 unit Bantuan Excavator
1 unit Bantuan Dredger
3.000 unit Bantuan Kincir
301 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan
6.500 orang Bantuan Premi Asuransi Usaha PB
5.550 sampel
Monitoring residu dan surveilence
penyakiit ikan
75 unit Kapal Perikanan (ukuran 5 GT)
1.000 unit Alat penangkapan ikan
120.000 orang Premi Asuransi Nelayan
10 lokasi Kampung Nelayan Maju
55 lokasi Bakti Nelayan
(termasuk sosialisasi dan bimtek)
2.000 RTP Diversifikasi usaha nelayan
2 lokasi
Masterplan Pelabuhan Perikanan
Terintegrasi dan bertaraf Internasional
4 lokasi Ecofishing Port
34 Prov. Integrasi Perizinan Pusat dan Daerah
1 unit Korporasi Nelayan
10 unit Rumah Ikan
7.500 bidang SeHAT Nelayan
1.000 orang Fasilitasi Jaminan Hari Tua Nelayan
1.500 orang Fasilitasi akses permodalan nelayan
2.400 kelompok Peningkatan Kapasitas KUB
12 lokasi Operasional SKPT
79 pelabuhan
Peningkatan fasilitas menunjang PNBP
PT (UPT Pusat & Daerah)
60. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
59
Pengawasan
SDKP
Pengelolaan
Ruang Laut
Riset dan
SDM KP
8.535 orang Taruna/Siswa Pendidikan Vokasi
18 paket Penelitian Pendidikan tinggi
18 paket Pengabdian masyarakat
9 unit Sarpras Pendidikan KP
6 paket
Teknologi hasil riset pengolahan produk
dan bioteknologi KP
3 paket Model Sosial Ekonomi Pembg. KP
11
4
WPP
WPP PUD
Stock Assessment
12
2
Data /
informasi
Kawasan pemetaan sumber daya pesisir
WPP karakteristik dan dinamika laut
25.000 orang Pelatihan masyarakat KP
41.000 kelompok Penyuluhan masyarakat KP
4 unit Sarpras Pelatihan dan Penyuluhan KP
2 unit Sarpras inkubasi bisnis
15 paket Inovasi teknologi perikanan
7 unit
Sarpras Pengelolaan Kelautan dan
Perikanan
Pemantauan dan
Analisis SDKP
350 scene Data satelit Radar (citra satelit)
1 paket Pusat analisis dan pemantauan SDKP
13,8 juta Ha Pengelolaan kawasan konservasi
2 juta Ha Penambahan luas kawasan konservasi
200 Ha Rehabilitasi mangrove
6 Lokasi Mitigasi & adaptasi perubahan iklim
20 kelompok Bantuan KOMPAK
16 jenis Konservasi jenis ikan
2 unit Sarana produksi biofarmaka laut
54 lokasi
GITA LAUT & penanganan sampah di
pesisir & PPK
4 lokasi
Pemb. Pusat Restorasi & Peng.
Esosistem Pesisir (PRPEP)
200 ha Peng. Usaha Garam Rakyat (PUGaR)
31 RZ Rencana zonasi
21 unit Revitalisasi GGR
1 unit Washing plant (kap. 7.500 ton/thn)
1 unit Learning Business Center
1 unit GGN kapasitas 2.000 ton
10 kawasan Sarpras Wisata Bahari
2 lokasi Pengelolaan BMKT
5 lokasi Dermaga apung
5 lokasi Fasilitasi pengelolaan reklamasi
4 komunitas Masy. hukum adat, tradisional & lokal
15 lokasi
Bantuan Ekonomi Produktif di pesisir &
pulau-pulau kecil
100 hari Operasi Kapal pengawas
150 hari Operasi Pesawat patroli
35 hari Operasi Speedboat/RIB/Rubber boat
2 unit Kapal pengawas
4 unit Speedboat
3 unit Pos Pengawasan
1 sistem Pemantauan SDKP (Pusdal)
21.750 Kapal Pengawasan kepatuhan kapal perikanan
1.100 Kelompok Pembinaan POKMASWAS
118 Unit Perawatan armada pengawasan
45
pelaku
usaha
Pengawasan kawasan konservasi
410
pelaku
usaha
Pengawasan destructive fishing
700
pelaku
usaha
Pengawasan kepatuhan pembudidaya
ikan
KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
61. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
60
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
80 lokasi
Penjaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan domestik
1.030 UPI
Penerapan sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan
800 unit
Penerapan jaminan mutu dan
biosecurity
200.000 sertfikat
Pengawasan dan layanan KIPM ekspor,
impor dan domestik
35 parameter
Parameter uji yang terakreditasi di lab
acuan dan penguji
1 lab. Standar/metode uji yang dihasilkan
3.000 produk Sertifikat HACCP
250 UPI Penarapan treacibility
7 lokasi Sarpras pengujian mutu
80 perkara
Penyelesaian kasus pelanggaran
perkarantinaan
8 lokasi Sarpras pengawasan karantina
47 unit kerja
Penerapan standar sistem manajemen
mutu
55 paket Bulan Mutu Karantina
41 lokasi Pengawasan di wilayah perbatasan
KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
62. 61
1
PELAKU USAHA
kompetensi usaha melalui peningkatan
informasi dan ketrampilan teknis pengolahan.
2
MANAJEMEN USAHA
Manajemen usaha melalui peningkatan
pembukuan sederhana.
3
KEMITRAAN USAHA
Kemitraan usaha untuk memperkuat jejaring
bisnis.
4
FASILITASI PEMBIAYAAN
Pembiayaan melalui fasilitasi akses pembiayaan ke lembaga
keuangan.
5
LEGALITAS USAHA
Legalitas usaha diperlukan untuk memperkuat
usaha agar pelaku identitas jelas dan legal.
6
DIGITALISASI USAHA
Digitalisasi usaha diperlukan agar pelaku usaha
mampu mengikuti perkembangan jaman.
PENDEKATAN PENGEMBANGAN USAHA KP
63. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 62
Indikator Kinerja Utama KKP Tahun 2023
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2022 & 2023
INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP 2022 USULAN 2023
1. Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Indeks) 61,47 62,66
• Nilai Tukar Nelayan (NTN) 104-106 104
• Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 103 104
• Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan 104,25 104,5
• Nilai Tukar Petambak Garam 101,25 101,5
2. Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 4-6 8,51
3. Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar) 7,13 7,66
4. Konsumsi Ikan (kg/kap/tahun) 59,53 61,02
5. Proporsi tangkapan jenis ikan yang berada dalan Batasan biologis yang aman pada tahun 2024 (%) ≤72 ≤76
6. Luas kawasan konservasi (juta ha) 25,1 26,0
7. Lulusan Pendidikan dan pelatihan yang terserap dunia usaha dan dunia industry/DUDI (%) 65 70
8. Hasil riset kelautan dan perikanan yang diadopsi dan diterapkan (riset) 11 13
9. WPP yang menjadi model percontohan penguatan tata kelola (WPP) 7 9
10. Penyelesaian penataan ruang laut dan zona pesisir (kawasan) 31 26
64. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 63
Indikator Kinerja Utama KKP Tahun 2023
INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP 2022 USULAN 2023
11. Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan (%) 96 97
12. Produksi perikanan (juta ton) 29,42 31,01
13. Produksi garam (juta ton) 2,6 3,3
14. Persentase cakupan WPPNRI yangd ipantau dari kegiatan illegal fishing (%) 65 70
15. Persentase penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan (%) 93 93
16. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi (RB) KKP (nilai) 73 76
17. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) KKP (nilai) 89 90
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2022 & 2023
65. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 64
USULAN PAGU KKP TAHUN 2023
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
NO
UNIT
ESELON I
USULAN TAHUN 2023
PROGRAM
PENGELOLAAN
PERIKANAN
DAN KELAUTAN
NILAI
TAMBAH
DAN DAYA
SAING
INDUSTRI
KUALITAS
LINGKUNGAN
HIDUP
PENDIDIKAN
DAN
PELATIHAN
VOKASI
RISET DAN
IPTEK
DUKUNGAN
MANAJEMEN
JUMLAH
1 DITJEN PT 1.915.250.000 - - - - 450.606.000 2.365.856.000
2 DITJEN PB 1.802.371.748 - - - - 461.771.093 2.264.142.841
3 DITJEN PSDKP 784.973.366 - - - - 302.648.470 1.087.621.836
4 DITJEN PDS 204.000.000 351.550.000 - - - 175.080.000 730.630.000
5 DITJEN PRL 276.083.000 - 193.525.000 - - 181.860.000 651.468.000
6 BRSDM 73.000.000 - 1.151.357.066
55.865.000
1.249.001.208 2.529.223.274
7 BKIPM 92.313.700 53.310.000 - - - 458.095.956 603.719.656
8 SETJEN - - - - - 538.608.343 538.608.343
9 ITJEN - - - - - 86.680.285 86.680.285
JUMLAH 5.147.991.814 404.860.000 193.525.000 1.151.357.066 55.865.000 3.904.351.355 10.857.950.235
(Berdasarkan Unit Eselon I dan Program)
66. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 65
Usulan Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Budidaya
Penguatan
Daya Saing
850 unit Kapal Perikanan (ukuran 5 GT)
5.000 unit Alat penangkapan ikan
250.000 orang Premi Asuransi Nelayan
250 lokasi Kampung Nelayan Maju
2.000 RTP Diversifikasi usaha nelayan
2 lokasi
Masterplan Pelabuhan Perikanan
Terintegrasi dan bertaraf Internasional
4 lokasi Ecofishing Port
34 Prov. Integrasi Perizinan Pusat dan Daerah
1 unit Korporasi Nelayan
100 unit Rumah Ikan
7.500 bidang SeHAT Nelayan
1.500 orang Fasilitasi akses permodalan nelayan
2.500 kelompok Peningkatan Kapasitas KUB
12 lokasi Operasional SKPT
79 pelabuhan
Peningkatan fasilitas menunjang PNBP
PT (UPT Pusat & Daerah)
40 lokasi Modeling Kawasan Budidaya Udang
70 unit
Pengelolaan Irigasi Perikanan
Pastisipatif
166,933 juta ekor Bantuan benih
800,8 ribu ekor Bantuan calon induk
202 unit Bantuan Kebun bibit RL
34 unit Alat berat
2 unit Pembangunan/rehab broodstock center
6.000 bidang Pra-sertifikasi lahan pembudidaya ikan
20 unit Pembangunan UPR/HSRT
150 lokasi Kampung Budidaya
365 unit Bantuan bioflok
5 unit Percontohan budidaya maggot
330 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan
7.000 orang Bantuan Premi Asuransi Usaha PB
9.000 sampel
Monitoring residu dan surveilence
penyakiit ikan
4 unit Sentra Kuliner
6 unit Pasar Ikan
20 unit Gudang beku portable
30 unit Mobil Berpendingin
600 unit Chest Freezer
10.000 unit Peralatan pemasaran
600 unit Peralatan pengolahan
6 unit Pabrik Es
130 promosi Kampanye Gemarikan
3 lokasi
FS pembangunan pasar ikan bertaraf
internasional
50 unit Sarana pasca panen
15 UMKM Start up milenial
10.500 sertifikat Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
100 unit Kemasan produk olahan
1 lokasi Implementasi STELINA
1 unit Bursa Pasar Ikan
1.460 UMKM Gerai Investasi dan Layanan Usaha
800 UMKM Pembinaan dalam inkubator bisnis
30 unit Mobil tidak berpendingin
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
67. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 66
Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023
Pengawasan
SDKP
Pengelolaan
Ruang Laut
Riset dan
SDM KP
8.950 orang Pendidikan Vokasi
18 paket Penelitian Pendidikan tinggi
18 paket Pengabdian masyarakat
11 unit Sarpras Pendidikan KP
5 unit Sarpras perumusan kebijakan KP
11 paket Model Sosial Ekonomi Pembg. KP
11
5
WPP
WPP PUD
Stock Assessment
12
4
Data /
informasi
Kawasan pemetaan sumber daya pesisir
WPP karakteristik dan dinamika laut
36.000 orang Pelatihan masyarakat KP
49.000 orang Penyuluhan masyarakat KP
8.500 orang Sertifikasi kompetensi masyarakat KP
6 unit
Peralatan dan mesin Pelatihan dan
Penyuluhan KP
36 paket
Inkubasi bisnis usaha rintisan (start up)
KP
15 unit Sarpras inkubasi bisnis
12 paket Inovasi teknologi perikanan
12 paket Rekomendasi Kebijakan KP
15,89 juta Ha Pengelolaan kawasan konservasi
2 juta Ha Penambahan luas kawasan konservasi
500 Ha Rehabilitasi mangrove
6 lokasi
Pengembangan Kawasan Pesisir
Tangguh (PKPT)
32 kelompok Bantuan KOMPAK
18 jenis Konservasi jenis ikan
4 unit Sarana produksi biofarmaka laut
5 Unit
Prasarana penanggulangan
pencemaran pesisir dan pulau2 kecil
48 Lokasi Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL)
400 ha Peng. Usaha Garam Rakyat (PUGaR)
26 RZ Rencana zonasi
14 unit Revitalisasi GGR
8 unit Sarpras sentra ekonomi garam
16 kawasan Sarpras Wisata Bahari
2 lokasi Pengelolaan BMKT
10 lokasi Dermaga apung
16 lokasi Perizinan di wilayah pesisir dan laut
24 komunitas Masy. hukum adat, tradisional & lokal
40 lokasi
Bantuan Ekonomi Produktif di pesisir &
pulau-pulau kecil
270 hari Operasi Kapal pengawas
180 hari Operasi Pesawat patroli
70 hari Operasi Speedboat/RIB/Rubber boat
2 unit Kapal pengawas
4 unit Speedboat
3 unit Pos Pengawasan
1 sistem Pemantauan SDKP (Pusdal)
23.191 Kapal Pengawasan kepatuhan kapal perikanan
1.150 Kelompok Pembinaan POKMASWAS
124 Unit Perawatan armada pengawasan
176
pelaku
usaha
Pengawasan kawasan konservasi
410
pelaku
usaha
Pengawasan destructive fishing
800
pelaku
usaha
Pengawasan kepatuhan pembudidaya
ikan
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
68. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 67
Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
83 lokasi
Penjaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan domestik
1.050 UPI
Penerapan sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan
570 unit
Penerapan jaminan mutu dan
biosecurity
200.000 sertfikat
Pengawasan dan layanan KIPM ekspor,
impor dan domestik
35 parameter
Parameter uji yang terakreditasi di lab
acuan dan penguji
1 lab. Standar/metode uji yang dihasilkan
3.000 produk Sertifikat HACCP
270 UPI Penarapan treacibility
52 lokasi Sarpras pengujian mutu
80 perkara
Penyelesaian kasus pelanggaran
perkarantinaan
18 lokasi Sarpras pengawasan karantina
47 unit kerja
Penerapan standar sistem manajemen
mutu
43 lokasi Pengawasan di wilayah perbatasan
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
Editor's Notes
Warna grafik warna kuning dengan hitam
Visi Perkaya dengan bahan dari ocean voyage, masih terlalu perikanan dan belum bunyi kelautannya. Yang sulit: positioning di bidang kelautan. Atau
Misi dalam bentuk 1 line
Diberikan keterangan fishing industry
JTB total
Peta Indonesia yg mana fishing industry, nelayan local, dll. Angka yang ditunjukkan hanya fishing industry (peta wpp punya label warna per zona) nelayan local: di setiap WPP, <12 mil.
<12 mil -> ruang penangkapan untuk kapal <30GT (nelayan tradisional/skala kecil)
JTB total untuk industry, bikin 1 slide khusus untuk fishing industry (JTB total, JTB yang mau dijual)
Tambahin gambar kapal nelayan yang diawasi
Cek angka2nya (china), Thailand (ekspor>produsen)
Visi Perkaya dengan bahan dari ocean voyage, masih terlalu perikanan dan belum bunyi kelautannya. Yang sulit: positioning di bidang kelautan. Atau
Misi dalam bentuk 1 line