SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2022 – 2023
Jakarta, 17 Januari 2022
Disampaikan oleh :
Kepala Biro Perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Pada Acara bilateral meeting Bappenas – K/L dalam rangka penyusunan Kerangka Ekonomi Makro
Rencana Kerja Pemerintah 2023
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 1
MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN
1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia
2 Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri,
dan Berdaya Saing
3 Pembangunan yang Merata dan
Berkeadilan
4 Mencapai Lingkungan Hidup yang
Berkelanjutan
5 Kemajuan Budaya yang Mencerminkan
Kepribadian Bangsa
6 Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya
7
Perlindungan bagi Segenap Bangsa
dan Memberikan Rasa Aman pada
Seluruh Warga
8 Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih,
Efektif, dan Terpercaya
9 Sinergi Pemerintah Daerah dalam
Kerangka Negara Kesatuan
1 Pembangunan SDM
2 Pembangunan Infrastruktur
3 Penyederhanaan Regulasi
5 Transformasi Ekonomi
4 Penyederhanaan Birokrasi
Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan
Berkualitas dan Berkeadilan
Pengembangan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan
SDM Berkualitas dan Berdaya Saing
Revolusi Mental dan Pembangunan
Kebudayaan
Infrastruktur untuk Ekonomi dan
Pelayanan Dasar
Lingkungan Hidup, Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim
Stabilitas Polhukhankam dan
Transformasi Pelayanan Publik
RPJMN 2020 -2024 VISI Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong
Presiden dan Wakil
Presiden 2020-2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2
Presiden dan Wakil
Presiden 2020-2024
Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong
Misi
Peningkatan Kualitas Manusia
Indonesia
1
melalui Peningkatan Daya Saing SDM KP dan
Pengembangan Kebijakan Kelautan dan
Perikanan
4
2 Struktur Ekonomi yang Produktif,
Mandiri, dan Berdaya Saing
melalui Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor
Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian
Nasional
Mencapai Lingkungan Hidup
yang Berkelanjutan
3
melalui Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan berkelanjutan berbasis Ekonomi Biru
4 Pengelolaan Pemerintahan yang
Bersih, Efektif, dan Terpercaya
melalui Peningkatan Kualitas Reformasi
Birokrasi di KKP
Visi & Misi KKP
KKP
(menjabarkan Visi Presiden)
Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan untuk
mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian,
berlandaskan Gotong Royong.
Sesuai Visi & Misi Presiden dan Wakil Presiden
Sesuai Misi Presiden
dan Wakil Presiden
Sesuai Visi
Presiden dan
Wakil Presiden
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 3
Penerapan kebijakan penangkapan terukur berrbasis kuota di
setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan
Arah Kebijakan
Meningkatkan daya saing hasil kelautan dan perikanan yang didukung dengan
penjaminan kualitas mutu untuk peningkatan konsumsi domestik dan ekspor
Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2021-2024
Prioritas
Penerapan kebijakan
penangkapan terukur berbasis
kuota di setiap Wilayah
Pengelolaan Perikanan
1
untuk keberlanjutan ekologi, peningkatan
PNBP dan kesejahteraan nelayan
3
2
dengan komoditas unggulan antara lain
udang, lobster, kepiting, dan rumput laut
3 Pembangunan kampung
perikanan budidaya sesuai
dengan kearifan lokal
untuk pengentasan kemiskinan sekaligus
menjaga kepunahan komoditas yang bernilai
ekonomis tinggi
Pengembangan perikanan
budidaya yang berorientasi ekspor
Pengelolaan ruang laut, perairan umum, pesisir dan pulau - pulau kecil sebagai landasan
pemanfaatan dan pengusahaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan,
serta penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan sistem karantina ikan
Penguatan kebijakan dan peningkatan kapasitas SDM untuk pengembangan usaha KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
SASARAN STRATEGIS KKP 2021 -2024
SS.1
Kesejahteraan Masyarakat KP
Meningkat
SS.2
Ekonomi Sektor KP
Meningkat
SS.3
Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan Berkelanjutan
SS.4
Kapasitas dan
Kompetensi SDM
Kelautan dan
Perikanan Meningkat
Rekomendasi
Kebijakan
Dimanfaatkan
SS.5
Tatakelola Sumber
Daya Kelautan dan
Perikanan
Bertanggung jawab
SS.6
Industrialisasi
Kelautan dan
Perikanan Berdaya
Saing
SS.7
RB KKP yang berkualitas
SS.9
Pengawasan Sumber
Daya Kelautan dan
Perikanan Integratif
SS.8
Learn
and
Growth
Perspective
Internal
Process
Perspective
Customer
Perspective
Stakeholders
Perspective
SDM dan Kebijakan KP Pengelolaan SDKP Pengawasan KP
4
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 5
REFLEKSI CAPAIAN KINERJA KKP
TAHUN 2021
1.
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Tahu 2020- 2021
(Rp. Miliar)
Sumber : OMSPAN, Kemenkeu (31 Des 2021)
1
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Penerimaan Pajak Sektor Perikanan
Tahun 2020 – 2021
(Rp. Miliar)
Sumber : Modul Penerimaan Negara (MPN), Ditjen Pajak, Kemenkeu – Bruto, 23 Desember 2021
2020 2021
Tangkap 150.56 152.42
Perdagangan 497.05 564.87
Jasa 130.48 142.63
Industri 805.81 959.13
Budidaya 129.66 132.78
JUMLAH 1,713.56 1,951.83
1,713.56
1,951.83
-
500.00
1,000.00
1,500.00
2,000.00
2,500.00
RP.
MILIAR
• Realisasi PNBP KKP TA 2021 s.d 31 Desember sebesar Rp1.001.804.585.372,-
atau 86,46% terhadap target PNBP KKP TA 2021 sebesar
Rp1.158.666.216.000,-.
• Realisasi PNBP KKP TA 2021 terdiri atas PNBP pemanfaatan SDA perikanan
sebesar Rp708.187.057.316,-, PNBP lainnya sebesar Rp243.298.859.511,- dan
PNBP BLU sebesar Rp50.318.668.543,-.
2020 2021
PNBP BLU 66.52 50.32
PNBP Lainnya 190.12 243.30
PNBP SDA 600.66 708.19
Jumlah 857.30 1,001.80
857.30
1,001.80
-
200.00
400.00
600.00
800.00
1,000.00
1,200.00
PNBP SDA PNBP Lainnya PNBP BLU Jumlah
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PERTUMBUHAN PDB PERIKANAN TAHUN 2021
-0,71% 7,07 % 3,52 %
3,83% 0,43% 1,31%
-1,31% 9,69% 4,55 %
Nasional
Perikanan
Pertanian,
Kehutanan,
dan Perikanan
Triwulan I Triwulan II Triwulan III
Pencapaian pertumbuhan PDB Perikanan belum memperhitungkan pertumbuhan lapangan usaha sub sektor kelautan dan
perikanan yang menjadi tanggung jawab KKP berdasarkan UU Cipta Kerja dan regulasi turunannya, baik dari komoditas
pengolahan hasil perikanan, komoditas pergaraman, biofarmakologi dan bioteknologi dari hasil laut, dan jasa-jasa kelautan.
Sumber data. Badan Pusat Statistik
* Data s.d Triwulan III 2021
7
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
VOLUME DAN NILAI EKSPOR PRODUK PERIKANAN
TAHUN 2015-2021
(sd Nov 2021)
3.944
4.172
4.524
4.861 4.936
5.205 5.150
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD miliar)
Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan)
• Angka sementara Januari – November 2021
1,076.19 1,075.16 1,078.11
1,126.07
1,184.20
1,262.85
1,106.97
950.00
1,000.00
1,050.00
1,100.00
1,150.00
1,200.00
1,250.00
1,300.00
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021*
Volume Nilai Ekspor Hasil Perikanan (juta ton)
• Nilai ekspor produk perikanan pada periode Januari – November 2021 mencapai USD 5,15 Miliar.
• Volume ekspor produk perikanan pada periode Januari-November 2021 mencapai 1.106,97 juta ton.
8
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
4.09
4.52
0.40 0.43
3.69
4.09
4.45
4.86
0.41 0.45
4.04
4.41
4.44
4.94
0.43 0.48
4.00
4.46
4.76
5.21
0.39 0.43
4.37
4.78
5.15
5.15
0.45
0.45
4.70
4.70
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021*
Januari - November Total Januari - November Total
EKSPOR
Januari - November Total
IMPOR NERACA
EKSPOR-IMPOR-NERACA PRODUK PERIKANAN INDONESIA
PERIODE JANUARI – NOVEMBER 2017 – 2021*
• Nilai ekspor produk perikanan pada periode Januari – November 2021 mencapai USD 5,15 Miliar atau meningkat 8,38% dibanding periode yang
sama tahun sebelumnya
• Sedangkan nilai impor produk perikanan pada periode tersebut mencapai USD 449 Juta, sehingga neraca perdagangan SURPLUS USD 4,70
Milliar atau meningkat 7,69% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan)
* Angka sementara Januari – November 2021
USD
Miliar
9
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
NEGARA TUJUAN UTAMA
Januari-November 2021*
Amerika
Serikat
USD 2,29 Miliar
(44,44%)
Tiongkok
USD 790,92
Juta
(15,35%)
Jepang
USD 562,19
Juta
(10,91%)
Asean
USD 477,41
Juta
(9,26%)
Uni Eropa
USD 300,63
Juta
(5,83%)
Negara
Lainnya
USD 732,27
Juta
(14,21%)
• Negara tujuan ekspor utama produk
perikanan Indonesia adalah Amerika
Serikat dengan nilai ekspor sebesar USD
2,29 Miliar atau meningkat 20,08%
dibanding periode yang sama tahun
sebelumnya yang mencapai USD 1,91
Miliar;
• Selanjutnya Tiongkok dengan nilai ekspor
sebesar USD 790,92 Juta atau meningkat
4,17%, Jepang sebesar USD 562,19 Juta
atau meningkat 1,02%, Asean (9 negara)
sebesar USD 477,41 Juta atau turun
15,30%, dan Uni Eropa (27 negara)
sebesar USD 300,63 Juta atau meningkat
11,13% dibanding periode yang sama
tahun sebelumnya
PERIODE JANUARI– NOVEMBER 2021
Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan)
* Angka sementara Januari – November 2021
10
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
UDANG
TUNA
CAKALANG
TONGKOL (TCT)
RAJUNGAN
KEPITING (RK)
CUMI
SOTONG
GURITA (CSG)
RUMPUT
LAUT (RL)
USD 2,02
MILIAR
(39,23%)
USD 665,53
JUTA
(12,91%)
USD 550,58
JUTA
(10,68%)
USD 542,21
JUTA
(10,52%)
USD 306,84
JUTA
(5,95%)
KOMODITAS EKSPOR UTAMA
JANUARI – NOVEMBER 2021*
• Komoditas ekspor utama produk perikanan Indonesia adalah Udang dengan nilai ekspor sebesar USD 2,02 Miliar atau meningkat 8,47%
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 1,86 Miliar
• Selanjutnya Tuna-Cakalang-Tongkol dengan nilai ekspor sebesar USD 665,53 Juta atau meningkat 0,11%, Rajungan-Kepiting sebesar
USD 550,58 Juta atau meningkat 64,99%, Cumi-Sotong-Gurita sebesar USD 542,21 Juta atau meningkat 19,52%, dan Rumput Laut
sebesar USD 306,84 Juta atau meningkat 20,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya
Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP
* Angka sementara Januari – November 2021
11
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia 12
PASAR DALAM NEGERI PRODUK PERIKANAN
56.39
56.08
59.53
61.02
62.05
54.56
55.37
50.75
52.5
54.25
56
57.75
59.5
61.25
63
2020 2021* 2022 2023 2024
Target Capaian
Capaian dan Target Konsumsi Ikan 2020-2024
(Kg/kapita setara ikan utuh segar)
Sumber: Susenas BPS diolah Ditjen PDS-KKP
* Angka capaian sementara (data susenas 2021
belum terbit)
1
Uraian 2020 2021 2022 2023 2024
AKI 54.56 55.37 59.53 61.02 62.05
Kebutuhan Ikan (setara Segar) 12,348 13,072 13,812 14,336 14,759
Volume Ekspor (Konsumsi/Setara Produk) 1,068 955 1,291 1,380 1,429
Kebutuhan Bahan Baku Ekspor (Konsumsi/Setara Segar) 1,705 1,520 2,030 2,166 2,236
Total Kebutuhan Ikan 14,053 14,592 15,842 16,502 16,995
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 13
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Rumput Laut 11,269,342 11,050,301 10,547,552 10,320,202 9,775,986 9,923,259 9,601,435
Ikan-Perikanan Budidaya 4,364,751 4,952,018 5,567,439 5,368,532 5,436,108 5,535,684 6,790,732
Perikanan Tangkap_Perairan Umum 473,134 464,722 467,822 659,287 705,199 566,530 602,576
Perikanan Tangkap- Laut 6,204,683 6,115,469 6,603,631 6,701,834 6,630,123 7,137,110 7,485,872
Jumlah 22,311,910 22,582,510 23,186,443 23,049,855 22,547,416 23,162,584 24,480,615
22,311,910 22,582,510 23,186,443 23,049,855 22,547,416 23,162,584
24,480,615
-
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
25,000,000
30,000,000
Perikanan Tangkap- Laut Perikanan Tangkap_Perairan Umum Ikan-Perikanan Budidaya Rumput Laut Jumlah
PRODUKSI PERIKANAN 2015-2021 (TON)
Sumber data. satudatakkp
* Data sementara s.d Desember 2021
• Target Produksi Perikanan tahun 2021 sebesar 27,55 juta ton
• Realisasi s.d. triwulan IV mencapai 24,48 juta ton atau 88,86%
Komoditas Total
Perikanan Indonesia 24.480.615
Perikanan Tangkap 8.088.448
• Perikanan Tangkap-Laut 7.485.872
• Udang 409.730
• Tuna 307.235
• Cakalang 531.118
• Tongkol 608.274
• Lainnya 5.629.516
Perikanan Tangkap-Umum 602.576
• Udang 33.109
• Ikan 556.339
• Lainnya 13.128
Perikanan Budidaya 16.392.167
• Bandeng 960.733
• Gurame 242.147
• Ikan Lainnya 727.742
• Kakap 9.034
• Kerapu 14.069
• Lele 1.253.114
• Ikan Mas 698.371
• Nila 1.491.553
• Patin 509.030
• Rumput Laut 9.601.435
• Udang 884.939
Produksi 2021 berdasarkan
Komoditas Utama (ton)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 14
102.83
103.16
102.76
103.7
104.8 104.64
104.89
105.46 105.6 105.7
105.9
106.79
100
101
102
103
104
105
106
107
108
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des
NILAI TUKAR NELAYAN (NTN) TAHUN 2021
JAN S.D DESEMBER TAHUN 2021
Sumber: Badan Pusat Statistik
Data Januari s.d Desember 2021
• Pada Desember 2021, NTN naik sebesar 0,84 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan It
sebesar 1,31 persen, lebih tinggi dari kenaikan Ib sebesar 0,46 persen. Kenaikan It
disebabkan oleh naiknya It (Indeks Harga yang Diterima) pada kelompok penangkapan di
perairan umum (khususnya komoditas udang dan ikan sepat) dan kelompok penangkapan
di laut (khususnya komoditas ikan cakalang dan ikan tongkol), masing-masing sebesar
0,79 persen dan 1,31 persen.
• Kenaikan Ib (Indeks Harga yang Dibayar) sebesar 0,46 persen disebabkan oleh kenaikan
Indeks Kelompok KRT sebesar 0,79 persen dan Indeks Kelompok BPPBM (Indeks Biaya
Produksi dan Penambahan Barang Modal) sebesar 0,10 persen.
101.26
101.52101.42
102.55
102.91
102.16
102.35
103.01
103.87
104.59
103.82
104.47
99
100
101
102
103
104
105
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des
Sumber: Badan Pusat Statistik
Data Januari s.d Desember 2021
NILAI TUKAR PEMBUDIDAYA IKAN (NTPi)
JAN S.D DESEMBER TAHUN 2021
• Pada Desember 2021, NTPi mengalami kenaikan sebesar 0,62 persen. Hal ini terjadi
karena kenaikan It (Indeks Harga yang Diterima) sebesar 1,14 persen, lebih tinggi dari
kenaikan Ib (Indeks Harga yang Dibayar) sebesar 0,51 persen.
• Kenaikan It disebabkan oleh naiknya harga beberapa jenis komoditas, khususnya ikan
bandeng payau dan rumput laut. Kenaikan Ib sebesar 0,51 persen disebabkan oleh
kenaikan Indeks Kelompok KRT (Kelompok Konsumsi Rumah Tangga) sebesar 0,79
persen dan Indeks Kelompok BPPBM (Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang
Modal) sebesar 0,30 persen.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
Tahun 2016 - 2021
2016
2017
2018
Rp. 1,14 Triliun
56.063 debitur
Rp. 2,61 Triliun
116.651 debitur
Rp. 2,73 Triliun
113.051 debitur
2019
Rp. 3,37 Triliun
122.349 debitur
2020
Rp. 5,25 Triliun
173.355 debitur
2021*
Rp. 8,04 Triliun
231.329 debitur
• Jika dibandingkan dengan realisasi KUR pada tahun 2020 sebesar Rp.5,2 triliun untuk 173.355 pelaku usaha, maka dapat disimpulkan bahwa
realisasi KUR pada tahun 2021 meningkat sebesar 53,04%.
• Demikian pula dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan KUR yang meningkat sebesar 33,44%.
• Rata-rata pertumbuhan nilai KUR periode 2016-2021 adalah sebesar 53,22% pertahun.
Sumber : Sistem Informasi Kredit Program,
Kementerian Keuangan (diolah)
Data Januari s.d Desember 2021
15
Jateng
Rp 0,25T
Jabar
Rp 0,31T
Jatim
Rp 0,61T
DKI Jakarta
Rp 0,81T
Lampung
Rp 0,23T
Sumber: BKPM dan OJK, diolah Ditjen PDS
• Pada tahun 2021 terjadi pelambatan
investasi di PMA, PMDN meningkat
• Dampak pandemi covid-19 berdampak
pada pelambatan/penundaan kegiatan
investasi
• Pemerintah optimis terjadi percepatan
realisasi investasi, seiring dengan
penanganan yang baik terhadap pandemi
covid-19, dan terobosan KKP mendorong
investasi baru di usaha penangkapan
terukur dan budidaya untuk ekspor
• Prognosa Investasi KP 2021 Rp6,02
Triliun
PROFIL INVESTASI JAN-SEPT 2021
Budidaya
1.29
Triliun
31%
Jasa
Perikanan
0.24 Triliun
6%
Penangka
pan
0.73
Triliun
18%
Pengolaha
n
1.16
Triliun
28%
Perdagang
an
0.70
Triliun
17%
TUJUAN UTAMA
REALISASI INVESTASI
SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2021
BIDANG USAHA
Rp 4,11
Triliun
Singapura
Rp 0.13 T
Swiss
Rp 0.10 T
India
Rp 0.05 T
Jepang
Rp 0.04 T
RRT
Rp 0.04 T
ASAL PMA
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 16
Realisasi Investasi 2021
(s.d Sep 2021) :
Rp. 4,11 triliun
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REALISASI PENYALURAN DANA BERGULIR BLU-LPMUKP TAHUN
2021
Januari s.d 31 Desember 2021
6.534 orang
pemanfaat
Rp. 270,55 miliar
Realisasi Penyaluran
Total 2021
Pengolah dan Pemasar
Hasil Perikanan :
Rp. 50,79 miliar
Realisasi Penyaluran
1.966 orang
Pemanfaat
Perikanan
Budidaya:
Rp. 146,53 miliar
Realisasi Penyaluran
2.536 orang
Pemanfaat
Perikanan Tangkap:
Rp. 64,83 miliar
Realisasi Penyaluran
1.950 orang
Pemanfaat
Usaha Garam Rakyat:
Rp. 7,66 miliar
Realisasi Penyaluran
47 orang
Pemanfaat
Usaha Masyarakat Pesisir
Lainnya :
Rp. 0,72 miliar
Realisasi Penyaluran
35 orang
Pemanfaat
17
Sumber: LPMUKP s.d 31 Desember 2021
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LUAS KAWASAN KONSERVASI TAHUN 2021
28,4*juta hektare
5,3 juta ha
10 KKN
371 KKD
30 KLHK
18,5 juta ha
4,6 juta ha
Sumber. Ditjen PRL, KKP
*s.d. Triwulan III Tahun 2021
8.74%
1.26%
Luas Kawasan
28,4 juta ha
Luas Perairan
Indonesia
325 juta ha
Sisa target 2030
8,39 juta ha
10%
Aichi Target /
SDGs 14
18
HASIL OPERASI KAPAL PENGAWAS TAHUN 2021
Target Hari Operasi : 100 Hari
Realisasi Hari Operasi : 104 Hari
Total kapal diperiksa : 2.828 Kapal
KII : 2.758 Kapal, KIA : 70 Kapal
Total kapal ditangkap : 167 Kapal
KII : 114 Kapal, KIA : 53 Kapal
No. Negara Jumlah
1. Indonesia 114
2. Malaysia 22
3. Vietnam 25
4. Filipina 6
Jumlah 167
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
19
19
Sumber: Ditjen PSDKP, KKP
Data Januari s.d 31 Desember 2021
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 20
REALISASI PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) TAHUN 2021
SUB KLUSTER PADAT KARYA
Anggaran : Rp. 155,11 miliar
Realisasi : Rp. 148,93 miliar (96,01%)
Total Anggaran PEN Sektor KP : Rp. 1,08 triliun
Realisasi : Rp. 1,05 triliun (97,56%)
Rincian Kegiatan :
• Minapadi 100 paket
• Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif/PITAP(55
paket)
• 8 unit klaster tambak udang
• 1 unit millennial shrimp farm
• Fasilitasi 317,61 hektar lahan garam
• Rehabilitasi 1.411,71 hektar kawasan mangrove
• Penanaman 19,2 hektar vegatasi pantai
DAMPAK PADAT KARYA:
• Tenaga Kerja : 8.665 tenaga kerja
• Upah yang dibayar : Rp. 28,97 miliar
SUB KLUSTER KETAHANAN PANGAN
Anggaran : Rp. 927,08 miliar
Realisasi : Rp. 908 miliar (97,82%)
• Sarpras wisata bahari di 15 Kawasan
• 30 unit Gudang Garam Rakyat
• 1 unit washing plant
• Bantuan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi
(KOMPAK) untuk 28 kelompok
• 2 unit gudang beku portable
• 9 unit kendaraan berpendingin
• 300 unit chest freezer
• 2 unit kapal pengawas
• 104 hari operasi kapal pengawas
• 115 unit perawatan armada pengawasan
• 14 unit kapal penangkap ikan
• 12.252 bantuan alat tangkap
• 12.896 identifikasi dan fasilitasi sertifikat hak atas tanah
(SeHAT) nelayan
• 1.875 sertifikasi awak kapal perikanan
• 32 lokasi bakti nelayan
• Pengembangan 22 pelabuhan perikanan UPT Pusat
• Pengembangan 4 Pelabuhan Perikanan daerah prioritas
• Fasilitasi perjanjian kerja laut bagi 2.444 awak kapal
perikanan
• 252 paket bioflok
• 198 juta ekor bantuan benih
• 319 ribu ekor bantuan calon induk
• 150 unit Keramba Jaring Apung (KJA)
• 29 unit excavator dan 1 unit dredger
• 30 unit kebun bibit rumput laut
• 664 paket sarpras produksi usaha
• 63 paket bantuan ikan hias
• 41 unit mesin dan bahan baku pakan
• 96,4 ton bantuan bibit rumput laut
• 5 unit sarpras revitalisasi tambak (pompa
dan mesin)
• 3 unit pasar ikan
• 6 unit sentra kuliner
• pelatihan kepada 15.035 masyarakat
• Kelompok yang disuluh 47.378 kelompok
• 77 kab/kota lokasi Bulan Mutu Karantina
• 1 lokasi pembangunan TPI perairan
darat
• 2 paket rumah ikan
Rincian Kegiatan :
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Budidaya
Penguatan
Daya Saing
172 juta ekor Bantuan Benih Ikan (laut, tawar, payau)
170,6 ribu ekor Bantuan calon induk unggul
92,7 ribu kg Bantuan bibit rumput laut
150 unit Bantuan Keramba Jaring Apung (KJA)
3 unit Rehabilitasi UPR/HRST
30 unit Bantuan kebun bibit rumput laut
55 paket Pengelolaan Irigasi Tambak/Kolam
29 unit Bantuan excavator
5 kluster
Tambak Udang berkelanjutan
(Karawang, Takalar, Aceh Tamiang,
Aceh Timur)
1 kluster Milenial Shrimp Farming
5 paket
Bantuan Kincir dan Pompa (bansarpras
revitalisasi tambak)
192 paket Bioflok
100 unit Minapadi
63 unit Bantuan sarpras ikan hias
609 paket Bantuan sarpras produksi
192 unit Bantuan budidaya ikan sistem bioflok
5 unit Bantuan pakan alami
40 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan
703,5 ribu kg Bantuan Pakan Ikan Mandiri
14 unit
Kapal Perikanan (10 unit 5 GT dan 4
unit 10 GT disalurkan di 4 kab/kota di
Maluku Utara
12.525 paket
Alat Penangkapan Ikan Ramah
Lingkungan di 11 Provinsi (30 kota/kota)
200 unit
Bantuan alat bantu usaha perikanan dan
perlindungan nelayan di 2 provinsi dan 4
kab/kota
1.588 nelayan
Fasilitasi akses pendanaaan usaha
nelayan di 14 provinsi
12.896 bidang
Sertipikat Hak Atas Tanah (SeHAT)
nelayan di 19 provinsi dan 98 kan/kota
32 lokasi
Bakti Nelayan (bantuan perbekalan
melaut dan fasilitasi nelayan untuk
12.800 orang
5 lokasi
Pengembangan Kampung Nelayan Maju
di 4 Provinsi dan 5 kab/kota
2 paket
Rumah ikan | Prasarana pemulihan
sumber daya ikan berkelanjutan di
Papua Barat dan Maluku Utara
1 lokasi
Tempat Pendaratan Ikan Perairan Darat
di Ogan Komering Ilir
1.875 Sertifikat
Serifikasi Keterampilan Penanganan
Ikan (SKPI) dan Sertifikasi Ahli Alat
Penangkapan Ikan (AAPI)
2 unit
Gudang beku portable Subang &
Karawang)
9 unit Kendaraan berpendingin
6 unit
Sentra Kuliner (Bondowoso, Lampung
Selatan, Mataram, Prabumulih, Pesisir
Selatan,Bantaeng)
300 unit Chest Freezer
5 unit Sarana pascapanen
1 unit Unit Pengolahan Ikan (UPI) zero waste
20 unit Perlengkapan pedagang
7 paket Sarana pemasaran
120 promosi
Promosi Gerakan Memasyarakatkan
Makan Ikan (Gemarikan) termasuk di
60 lokasi Stunting
21
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Pengawasan
SDKP
Pengelolaan
Ruang Laut
104 hari Kapal pengawas
143 hari Pesawat patroli
2.672 unit kapal
Kapal Diperiksa (KII : 2.606 Kapal, KIA :
66 Kapal)
2 unit Kapal pengawas dibangun
1 unit Operasional pusat pengendalian
212 kasus
Penanganan kasus Tindak Pidana
Kelautan dan Perikanan
30 orang Pelatihan PPNS Perikanan
166 unit kapal
Ditangkap hasil operasi pengawasan
(114 Kapal Ikan Indonesia dan 52 Kapal
Ikan Asing (KIA)
112 armada Perawatan armada pengawasan
2.509
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang perikanan tangkap
604
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang pengolahan hasil perikanan
668
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang budidaya
308
pelaku
usaha
Pengawasan terhadap pelaku usaha
bidang disribusi hasil perikanan
18.600
ekor benih
lobster
Pelepasliaran benih lobster di Perairan
Onrust, Kepulauan Seribu
22
1 lokasi
Gerakan Cinta Laut (Bersih Pantai dan
Laut)
2 lokasi
Bantuan Sarana & Prasarana peng-
elolaan sampah pesisir & pulau-pulau
kecil
4 lokasi Perencanaan Dermaga Apung
9 provinsi
Fasilitasi dan Sosialisasi Perizinan /
Rekomendasi Pemanfaatan PPK
9 sertifikat Hak Atas Tanah di 7 PPKT
1 lokasi
Kerjasama Pemanfaatan PPKT di Pulau
Nipa
1 dokumen
NSPK Rancangan Final Revisi Perpres
78 Tahun 2005 ttg Pengelolaan PPKT
1 lokasi
Perencanaan Hibah JICA di SKPT
Morotai
2 dokumen RZ Kawasan Strategis Nasional
8 pulau dalam 3 Dokumen RZ KSNT
2 dokumen
RZ KAW | Integrasi RZWP3K dengan
RTRW di 4 provinsi, Integrasi RZ KSN
dan RTR KSN di 3 Kawasan, Izin Terbit
2021: 21 izin lokasi, 11 penetapan
lokasi, 68 PKKPRL, 35 KKRL
7 kawasan Sarpras wisata bahari BMKT
30 unit Gudang Garam Rakyat
1 unit Washing Plant
1 unit Learning Bussiness Center
2 lokasi
Penyadartahuan Mitigasi Bencana dan
Adaptasi Perubahan Iklim
2 lokasi Penanaman Vegetasi Pantai
96
penang-
kapan
pelaku
Destructive fishing (24 kasus bom, 4 kasus
racun ikan dan 4 kasus setrum ikan)
18 pulau kecil
Pemeriksaan Pemanfaaran Wilayah Pesisir &
Pulau-Pulau Kecil serta pengawasan 5
kegiatan reklamasi
4 lokasi
Penanganan Pencemaran Perairan di NTT &
Sorong & Tumpahan Minyak di Aceh &
Lampung.
20
pelaku
usaha
Pengawasan usaha jenis ikan yang dilindungi
194 ekor Telah diilakukan pelepasliaran Penyu
9 kawasan
pengawasan Kawasan Konservasi Perairan
Nasional
317 ha
Integrasi Pergaraman | Persentase
Kualitas Garam K1: 60%, K2: 30%,
Lainnya: 10%
1.350 ha Penanaman Mangrove di 36 Kab/Kota
28,4 juta ha Luas Kawasan Konservasi
28 kelompok
Bantuan Kelompok Masyarakat
Penggerak Konservasi
6 komunitas
3 Komunitas MHA teridentifikasi, 2
Komunitas MHA ditetapkan (Perbup/
Wali kota),1 Komunitas Masyarakat
Lokal difasilitasi PKKPRL
4 komunitas
1 Komunitas Penerima Bantuan, 2 Kom-
unitas MHA menerima Stimulan,
1 Komunitas MHA ditingkatkan
kapasitasnya
2 lokasi
Pengembangan Kawasan Pesisir
Tangguh (PKPT)
2 lokasi Sekolah Pantai Indonesia
REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
99,36 persen
Rasio ekspor ikan dab hasil perikanan yang diterima
oleh negara tujuan ekspor
171 negara
Keberterimaan ikan dan hasil perikananan di negara
ekspor
80
266
kab/kota
lokasi
Penjaminan mutu hasil perikanan domestik (Inpres
1/2017)
146.388 HC
Pelayanan sertifikasi kesehatan (health certificate/HC)
ekspor produk perikanan
6.102 HC Pelayanan sertifikasi impor produk perikanan
438.211 HC Pelayanan sertifikasi domestik produk perikanan
36 UPT
Terakreditasi SNI ISO 9001 (2015), SNI ISO/IEC
17025 ;2017, SNI ISO/IEC 17020:2012
8 UPT
Terakreditasi SNI ISO 9001;2015, SNI ISO/IEC
17025;2017, SNI ISO/IEC 17020:
1.167
203
UUPI
UPI
UUPI (Unit Usaha Pengolahan Ikan) dan UPI (Unit
Pengolahan Ikan) telah terdaftar di negara mitra
(China, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, dll)
41 lokasi Pengawasan wilayah perbatasan
206 unit
Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang tersertifikasi
traceability
3.771 sertifikat Jenis produk yang bersertifikat HACCP di 1.023 UPI
12 kasus
Penanganan kasus pelanggaran karantina dan
keamanan hayati ikan
4
lokasi
pelabuhan
Implementasi Single Submission dan Joint Inspection
Karantina dan Bea Cukai (Pelabuhan Belawan,
Tanjung Emas, Tanjung Priok, Tanjung Perak)
23
Riset dan
SDM KP
4 unit Sarana dan Prasarana Riset Kelautan
9 unit Sarana dan Prasarana Riset Perikanan
16 unit Sarana dan Prasarana Pendidikan KP
13 unit Sarana dan Prasarana Pelatihan KP
1 paket Rintisan Instalasi Balai Pelatihan Perikanan
350 scene Sarana Prasarana Citra Radar Satelit
4 paket
Teknologi Hasil Riset Pengolahan Produk dan
Bioteknologi KP
11 WPP Data dan/atau Informasi Stok SD Perikanan di WPP NRI
5 WPP PUD
Data dan/atau Informasi Stok SD Perikanan di Perauiran
Umum Daratan (PUD)
15.035 orang Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang dilatih
8.426 orang Peserta Pendidikan vokasi KP yang kompeten
19 paket
Teknologi Hasil Riset yang diimplementasikan di
Masyarakat
47.378 kelompok
Kelompok Pelaku Utama/ Usaha yang mendapatkan
penyuluhan
10 kawasan
Data dan/atau informasi Pemetaan Sumber Daya
Kawasan Pesisir
2 WPP
Data dan/atau informasi Pemetaan Karakteristik dan
Dinamika Laut WPP
3 model Model Sosial Ekonomi KP
12 paket Penelitian dan Pengabdian Tinggi KP
REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
RENCANA KERJA KKP
TAHUN 2022-2023
2.
24
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
VISI EKONOMI BIRU
25
Menjaga keseimbangan ekologi dan
pemanfaatan ekonomi SDAkelautan dan
Perikanan
1.
Menjaga kesehatan laut untuk
keberlangsungan usaha pemanfaatan SDA
Kelautan
2.
Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
nelayan dan pembudidaya
3.
Peningkatan devisa negara
4.
Meningkatnya nilai PNBP
5.
Mempertahankan posisi Indonesia sebagai
carbonreserve dunia
6.
Menjadikan ikan sebagai sumber utama
protein masyarakat Indonesia
7.
Pergeseran sentra
ekonomi perikanan menjadi Indonesia-
sentris
8.
26
PERIKANAN IKAN TERUKUR
BERBASIS KUOTA
PEMBANGUNAN KAMPUNG
PERIKANAN BUDIDAYA
TAWAR, PAYAU DAN LAUT
BERBASIS KEARIFAN LOKAL
PENGEMBANGAN PERIKANAN
BUDIDAYA UNTUK EKSPOR YANG
DIDUKUNG RISET KELAUTAN DAN
PERIKANAN
TRANSFORMASI PENGELOLAAN PERIKANAN 2021-2024
HILIRISASI PERIKANAN
• Peningkatan nilai tambah
• Penerapan dan sertifikasi GMP (GMP
Certified)
• Implementasi sistem telusur (STELINA)
• Penyiapan paket investasi hulu hilir
berbasis wilayah (Klaster Daya Saing)
• Digitalisasi usaha dan pemasaran
• Membangun konektivitas dan transportasi/
logistik yang efisien
• Perluasan akses pasar dalam negeri
• Penanganan hambatan ekspor, penurunan
tarif dan penciptaan pasar baru di luar negeri
• Penyediaan sarpras pasca panen dan sistem
rantai dingin
PRINSIP EKONOMI BIRU
PENGELOLAAN RUANG LAUT PENGAWASAN SDKP
RISET DAN SDM KARANTINA
1. Pembukaan
Lapangan Kerja Baru
2. Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat KP
3. Peningkatan PNBP
4. Pencapaian Indikator
Kinerja
TUJUAN
PENANGKAPAN
TERUKUR
MODELLING
PERIKANAN BUDIDAYA
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
BENCHMARK PENANGKAPAN TERUKUR DI DUNIA
Pembatasan penangkapan ikan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah stok ikan di laut, seperti yang dilakukan
oleh negara-negara maju.
KONVENSIONAL Pengendalian Penangkapan
Konvensional (tidak terukur)
Illegal
I
Pencurian ikan oleh kapal asing
Unregulated
U
Pengambilan bebas
Unreported
U
Tidak terlapor dengan benar
Fishing
F
Perikanan
BERKELANJUTAN Pengendalian
Penangkapan Terukur
Indonesia
Uni Eropa Selandia
Baru
Amerika
Serikat
Islandia
27
Legal, Regulated, Reported Fishing
28
KEBIJAKAN PENANGKAPAN TERUKUR
DIBANGUN DENGAN PERTIMBANGAN EKOLOGI DAN EKONOMI
FAKTOR PENDORONG PENERAPAN KEBIJAKAN NILAI OPTIMUM IMPACT
1. Perlunya
menjaga
kelestarian
ekologi
2. Karakteristik
sumber daya
perikanan
merupakan
sumber daya
milik bersama
3. Peluang
peningkatan
produksi
perikanan
tangkap
1. Pembatasan area penangkapan
ikan
2. Penetapan jumlah ikan yang boleh
ditangkap berdasarkan kuota
volume produksi per kelompok
jenis ikan
3. Penentuan jumlah dan ukuran
kapal yang dapat melakukan
penangkapan
4. Jenis alat tangkap yang
diperbolehkan sesuai standar dan
ramah lingkungan
5. Penentuan pelabuhan perikanan
sebagai tempat pendaratan/
pembongkaran ikan
6. Penggunaan ABK lokal
1. Angka produksi dan batasan
penangkapan yang
menunjukkan ketahanan
ekosistem untuk
mendukung ketahanan
pangan
2. Nilai produksi yang
menunjukkan ketahanan
ekonomi
3. Nilai pendapatan dan
kesejahteraan nelayan yang
menunjukkan ketahanan
sosial-ekonomi masyarakat.
1. Penambahan
penyerapan
tenaga kerja
2. Distribusi
pertumbuhan
ekonomi di
daerah
3. Peningkatan
kontribusi di
sektor kelautan
dan perikanan
4. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PEMBAGIAN ZONA PENANGKAPAN IKAN TERUKUR DI WPPNRI
:Zona Penangkapan ikan berbasis Kuota
:Zona Penangkapan Ikan non-Kuota
29
01
Zona WPPNRI 711
(PerairanSelat Karimata,LautNatuna,danLautNatunaUtara)
02
Zona
WPPNRI 716
(PerairanLautSulawesidansebelah utaraPulauHalmahera)
WPPNRI 717
(PerairanTeluk CendrawasihdanLautLepas (SamuderaPasifik))
03
Zona
WPPNRI 715
(perairanTeluk Tomini, LautMaluku,LautHalmahera,LautSeram,danTeluk
Berau)
WPPNRI 718
(perairanLautAru, LautArafuru,danLautTimor bagianTimur)
WPPNRI 714
(perairanTeluk Tolo danLautBanda)
04
Zona
WPPNRI 572
(perairanSamuderaHindia sebelahBaratSumateradanSelat Sunda)
WPPNRI 573
(perairanSamuderaHindia sebelahselatanJawahinggasebelah selatanNusa
Tenggara,LautSawu,danLautTimor bagianBarat),danLautLepas (Samudera
Hindia)
05
Zona WPPNRI 571
(perairanSelat MalakadanLautAndaman)
06
Zona
WPPNRI 712
(perairanLautJawa)
WPPNRI 713
(perairanSelat Makassar,Teluk Bone, LautFlores, dan
LautBali)
:Zona untuk Penangkapan Ikan Terbatas
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
RENCANA IMPLEMENTASI PENANGKAPAN TERUKUR DI INDONESIA
30
1.Kuota untuk INVESTOR
2. Kuota untuk NELAYAN
LOKAL
3. Kuota untuk
HOBI/REKREASI
Total stok ikan ditentukan berdasarkan
Kajian Komnas KAJISKAN dan RFMO,
dan disahkan melalui Kepmen KP
Total tangkapan yang diperbolehkan
(JTB) ditentukan oleh Komnas KAJISKAN
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
ZONA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KUOTA
31
01 WPP 711
Nilai : Rp 13,1 T/tahun
Laut : Laut Natuna & Natuna Utara
Pendaratan : 1) PP Barelang-Batam,
2) PP Selat Lampa-Natuna
Kuota : 473.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 93.922 nelayan
Perkiraan Perputaran Uang :
26,45 T/tahun
02 WPP 716, 717
Nilai : Rp 15,8 T/tahun
Laut : Laut Sulawesi &
Samudera Pasifik
Pendaratan : 1) PPS Bitung 2) PP Biak,
3) PPN Ternate
4) PP Sorong
5) PP Mansapa-Nunukan
Kuota : 738.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 52.733 nelayan
03 WPP 715, 718
Nilai : Rp 46,12 T/tahun
Laut : Laut Aru, Laut Arafuru, dan
Laut Timor
Pendaratan : 1) Ambon New Port
2) PPN Tual 3) PPN
Merauke 4) PP Poumako-
Mimika 5) PP Benjina
6) PP Sorong 7) PPS
Kendari 8) PP Saumlaki
Kuota : 2.266.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 62.267 nelayan
04 WPP 572, 573
Nilai : Rp 35,18 T/tahun
Laut : Samudera Hindia
Pendaratan : 1) PPS Bungus 2) PP NZ
Jakarta 3) PP Pelabuhan
Ratu 4) PPS Cilacap
5) PP Bolok-Kupang
6) PPN Pengambengan
Kuota : 1.415.000 ton/tahun
Jumlah Nelayan : 177.509 nelayan
Perkiraan Perputaran Uang :
130,86 T/tahun
Perkiraan Perputaran Uang :
42,47 T/tahun
Perkiraan Perputaran Uang :
81,58 T/tahun
TOTAL KUOTA
YANG DITAWARKAN
4.894.000 ton/tahun
Senilai Rp. 120,6 triliun
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
MULTIPLIER EFFECTS DI ZONA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KUOTA UNTUK KOMERSIAL
32
PENGELOLAAN
PELABUHAN
INDUSTRI PERIKANAN
Industri pengolahan
ikan dan infrastruktur
rantai dingin (cold
storage, pabrik es, dll)
Rantai logistik
perikanan
(domestik dan eskpor)
Bongkar muat
Bahan Bakar
Minyak
Air bersih
Pemeliharaan &
perawatan kapal
Kebersihan kapal
& pelabuhan
Apartemen
awak kapal
Perbekalan
melaut
745.100 Awak Kapal
25.000 Pekerja UPI
135.400 Pekerja bongkar
Muat & Informal
TENAGA KERJA
996
Pabrik Es
Industri Pengolahan
Ikan/UPI
INDUSTRI
PERIKANAN
106
GALANGAN
KAPAL
APARTEMEN
NELAYAN
681 Galangan
kapal
19
Unit apartemen
nelayan kapasitas
@ 719 kamar
AIR BERSIH BAHAN BAKAR
MINYAK
Kebutuhan Air Bersih
(2.889.600 m3/th)
Kebutuhan BBM
(4.832.700 KL/th)
(dari kegiatan transaksi penjualan ikan
hasil tangkapan, penjualan BBM, air
bersih, es, logistik perbekalan ABK,
bahan alat penangkapan ikan dan
transaksi kegiatan docking kapal)
PERKIRAAN
PERPUTARAN UANG
Rp. 281,36 Triliun/tahun
PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN
DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI
32
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
SISTEM PENGAWASAN
TERINTEGRASI
BERBASIS TEKNOLOGI
33
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Komoditas Parameter
UDANG
VANAMEA
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
LOBSTER
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
RUMPUT LAUT
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
KEPITING
• Luas Tambak
• Jml KK
• Produksi
• Nilai produksi
Produksi Saat Ini Target 2022 Target 2023 Target 2024 Intervensi KKP Lokus
• 300.501 Ha
• 127.123 KK
• 856.762 Ton
• Rp. 51,3 Triliun
• 221.900 Ha
• 101.900 KK
• 924.800 Ton
• Rp. 55 Triliun
• 221.900 Ha
• 139.400 KK
• 1.273.400 Ton
• Rp. 76 Triliun
• 224.900 Ha
• 207.400 KK
• 2.011.000 Ton
• Rp. 120 Triliun
• Modeling
budidaya 3.000
ha (PHLN)
• Revitalisasi 1.000
Ha (PHLN)
Sumbawa (1000 ha),
Aceh Timur (1000 Ha),
Muna (1000 Ha),
Konawe (500 Ha) dan
Kotabaru (500 Ha)
• 4,3 Ha
• 1.965 KK
• 166 ton
• Rp. 40 Miliar
• 730 Ha
• 7.800 KK
• 4.000 ton
• Rp. 964 Miliar
• 1.000 Ha
• 11.700 KK
• 6.000 ton
• Rp. 1,4 Triliun
• 1.500 Ha
• 16.300 KK
• 8.300 ton
• Rp. 2 Triliun
• Modeling
pendederan 5
lokasi (PHLN)
Kota Bengkulu,
Pandeglang,
Sukabumi,
Banyuwangi, Lombok
Timur
• 186.818 Ha
• 258.189 KK
• 9.780.272 Ton
• Rp. 29,1 Triliun
• 190.100 Ha
• 264.700 KK
• 10.470.200
Ton
• Rp. 31 Triliun
• 194.400 Ha
• 273.300 KK
• 11.359.300 Ton
• Rp. 33 Triliun
• 199.300 Ha
• 283.100 KK
• 12.338.400 Ton
• Rp. 36 Triliun
• Modeling 1.000
ha (PHLN)
Maluku Tenggara dan
Sumba Timur
• 7.400 Ha
• 7.398 KK
• 14.000 Ton
• Rp. 900 Miliar
• 8.500 Ha
• 8.500 KK
• 16.400 Ton
• Rp. 1,1 Triliun
• 10.000 Ha
• 10.100 KK
• 19.400 Ton
• Rp. 1,3 Triliun
• 12.700 Ha
• 12.800 KK
• 24.700 Ton
• Rp. 1,6 Triliun
• Modeling
budidaya 4 lokasi
(PHLN)
Merauke, Maluku
Tengah, Tarakan,
Pemalang.
34
PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA UNTUK EKSPOR:
SAAT INI, TARGET 2024 & INTERVENSI KKP
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Tiongkok Indonesia India
Negara Produsen Udang Dunia (2019)
TARGET INDONESIA TAHUN 2024 : PRODUKSI UDANG 2 JUTA TON
INDONESIA MENJADI NEGARA PRODUSEN UDANG NOMOR 1 DI DUNIA
1
4 5 6
SASARAN STRATEGIS: FOKUS PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA
UDANG UNTUK EKSPOR (1/2)
1.200.000 ton
2
Negara Importir Udang Dunia (2020)
3
Negara Eksportir Udang Dunia (2019)
1
4 5
2 3
Negara Importir Udang Dunia (2019)
4 5
3
Sumber: PDS, FAO, UCN, ITC Statictics
860.000 ton 750.000 ton
Vietnam Ecuador Thailand
634.000 ton 550.000 ton 270.000 ton
India Vietnam Indonesia
1.100.000 ton 584.000 ton 350.000 ton
Thailand Tiongkok Malaysia
301.000 ton 275.000 ton 78.000 ton
Tiongkok Amerika Jepang
1.200.000 ton 1.160.000 ton 373.000 ton
Spanyol Perancis Korea Selatan
273.000 ton 179.000 ton 165.000 ton
1 2
6 6
35
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
SASARAN STRATEGIS: FOKUS PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA
UDANG UNTUK EKSPOR (2/2)
NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR UDANG VANAMEI INDONESIA ADALAH AMERIKA DAN JEPANG
80%
Amerika
2%
Uni Eropa
10%
Jepang
8%
Negara Lain
Sumber: BCG Report
36
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Langkah
Evaluasi
1.
1.
2.
2.
3.
3.
SASARAN STRATEGIS: PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG
UNTUK TARGET PRODUKSI UDANG 2 JUTA TON PADA TAHUN 2024
Revitalisasi
Modeling
Evaluasi lahan budidaya untuk melihat
produktivitas, tingkat kesejahteraan
pembudidaya dan dampaknya terhadap
ekologi
Meningkatkan produktivitas lahan
tambak tradisional untuk meningkatkan
nilai tukar pembudidaya ikan
Membangun kawasan tambak udang
modern terintegrasi, yang melibatkan
masyarakat dan kerjasama swasta
37
Hasil dan Tindak Lanjut
Luas lahan tambak udang tradisional, intensif dan semi
intensif : 300.501 Ha
Luas lahan tambak tradisional: 247.803 Ha
• Tambak tradisional yang tidak direvitalisasi (124.203 Ha)
• Revitalisasi tambak udang menjadi semi intensif (45.000 Ha)
• Pengalihan budidaya udang di Jawa menjadi budidaya nila salin
(78.600 Ha)
Luas lahan modelling: 14.000 Ha
• Lahan tambak tradisional menjadi tambak intensif (11.000
Ha)
• Pembukaan lahan baru (3.000 Ha)
Hasil
Evaluasi :
Tindak
Lanjut :
Tambak udang tradisional di Pantura-Jawa: 78.600 Ha
disarankan untuk dialihkan ke komoditas budidaya yang lebih
sesuai dengan lingkungannya (nila salin dan bandeng)
Rencana
Revitalisasi
Rencana
Modelling
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
REVITALISASI TAMBAK UDANG TRADISIONAL MENJADI TAMBAK SEMI INTENSIF
TAMBAK
TRADISIONAL
• Bentuk Tambak tidak
beraturan
• Saluran Inlet dan
Outlet tidak ada
• Tidak ada tandon dan
IPAL
• Tidak ada mekanisasi
Produktivitas:
0,6 Ton/Ha/Thn
TAMBAK SEMI INTENSIF
Produktivitas: 30 Ton/Ha/Thn
Manajemen Kesehatan
Ikan Udang
Penerapan IPAL
(Minimal 5%)
Penerapan Tandon
(Minimal 10%)
Saluran Inlet
dan Outlet Terpisah
Peningkatan Padat
Tebar 80 ekor/M2)
Mekanisasi
• Kincir 20 Unit/Ha)
• Pompa
Pengaturan Petak
Pemeliharaan
38
BIAYA REVITALISASI 7,3 M
@ 5 Hektar
• Rekonstruksi Tambak
(Saluran Masuk, Tandon,
Kolam Pemeliharaan,
Saluran Keluar, dan IPAL)
• Mekanisasi (Pompa, Kincir,
Genset)
• Operasional pemeliharaan
(1 Siklus)
Konsep ini sudah diterapkan
di Kabupaten Aceh Timur,
Lampung Selatan, Sukamara,
Buol, dan Cianjur
Luas : 247.803 Ha Luas : 45.000 Ha
REVITALISASI
PENINGKATAN TEKNOLOGI
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
CALON LOKASI
REVITALISASI TAMBAK UDANG TRADISIONAL MENJADI TAMBAK SEMI INTENSIF
39
: Lokasi revitalisasi 1.000 hektar
AcehTimur,Aceh Barat Daya,Aceh Besar, Aceh
Tamiang,Aceh Jaya, Ogan Komering, Banyuasin, Musi
Banyuasin, Batu Bara, Lampung Selatan
SUMATERA (10.000 Ha)
Bima, Dompu
NUSATENGGARA
(2.000ha)
Konawe*, GorontaloUtara, Pahuwato, Donggala, Parigi Moutong,
Tolli-Toli, Bone, Mamuju, Bulukumba, Luwu, LuwuTimur, Luwu
Utara, Maros, Kota Palopo, Pangkajene Kep.,Wajo, Pinrang,
Takalar, Bombana, Kolaka, Kolaka Utara, Kota Kendari, Polewali
Mandar
SULAWESI (22.500 ha)
Kotabaru*, Bengkayang, Ketapang,
Kubu Raya,TanahTumbu,Tanah
Laut, Bulungan,TanaTidung, Kutai
Kartanegara, KutaiTimur, Paser
KALIMANTAN (10.500 ha)
: Lokasi revitalisasi 500 hektar
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
MODELING TAMBAK UDANG @ 1.000 HEKTAR
TAMBAK TRADISIONAL
EKSISTING
EKSPOR
MODELLING
TAMBAK UDANG @ 1.000 HA
Hatchery
Pabrik
Pakan
HULU ON FARM HILIR
Cold
Storage/
Processing
Pabrik
foam
Pabrik es
Pemilik lahan , Masyarakat sekitar,
Profesional, Karyawan UPT KKP/ BLU
Mendapatkan gaji dan profit sharing
PEKERJA
IPAL
Reservoir
Petak Produksi
Sarana
Pendukung
Kincir : 80
Unit/Ha
Peningkatan
Padat Tebar
250 ekor/M3
Pengelolaan
Kualitas Air
Reservoir 20%
IPAL 10%
Manajemen
Kesehatan
Ikan dan
Lingkungan
Mekanisasi
dan
Digitalisasi
40
Kawasan tambak udang modern terintegrasi (contoh) yang menerapkan good aquaculture practices dari hulu hingga hilir
• Bentuk Tambak tidak
beraturan
• Saluran Inlet dan
Outlet tidak ada
• Tidak ada tandon dan
IPAL
• Tidak ada mekanisasi
Produktivitas : 80 Ton/Ha/Thn
Produktivitas :
0,6 Ton/Ha/Thn Produksi
Udang :
120.000 Ton
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
CALON LOKASI MODELING TAMBAK UDANG @ 1.000 HEKTAR
: Lokasi Modeling
* : Modeling Pemerintah, biaya dari PHLN
MODELING DARI TAMBAK TRADISIONAL MODELING DARI LAHAN BARU
41
Parigi Moutong
SULAWESI (1.000ha)
Sukamara
KALIMANTAN
(1.000ha)
Batam, Kepri
SUMATERA (1.000ha)
AcehTimur*, Belitung,
OKI
SUMATERA (3.000ha)
Bulungan
KALIMANTAN
(1.000ha)
Muna*, Pahuwato, Bone,
Mamuju, Pinrang
SULAWESI (5.000ha)
Sumbawa*
NUSATENGGARA BARAT
(1.000ha) MalukuTengah
KEP. MALUKU (1.000ha)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PEMBANGUNAN TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN SELUAS 100 HA
DALAM SATU HAMPARAN
42
Percontohan tambak udang yang ramah
lingkungan dan berkelanjutan dalam satu
hamparan (tidak sporadis)
Sumber: Evergreen Shrimp pond
Sebagai model awal untuk memenuhi
target produksi 2 juta ton target tahun
2024 melalui konsep Best Practices
Aquaculture, yaitu 80 ton/ha/tahun.
Lahan milik
Pemerintah daerah
(100 Ha)
BLU sebagai
pengelola
Pemerintah
daerah
memperoleh PAD
Masyarakat lokal
sebagai pekerja
UPT DJPB
sebagai
pendamping teknis
Negara memperoleh
PNBP dan Devisa
Negara (ekspor)
Penyerapan tenaga
kerja dan
peningkatan NTPi
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
LOKASI TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN
43
Lokasi sesuai dengan Rencana
Tata Ruang
Lokasi sesuai dengan kriteria teknis
budidaya udang
Status lahan clean and clear
Komitmen dan dukungan
PEMDA/masyarakat
Kesiapan masyarakat
sekitar lokasi
Lahan yang tersedia dan siap
dikembangkan
Akses menuju infrastruktur
pendukung mudah dan tersedia
Calon lokasi luas 100 Ha
• Lokasi di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten
Kebumen;
• Potensi Luas Lahan Pembangunan 364,56 Ha, dan Rencana
Pembangunan 100 Ha;
• Rencana Tata Ruang sesuai dengan Perda No. 23 Tahun 2012
• Akses menuju lokasi sangat baik dan dekat dengan jalur lintas selatan
pulau Jawa;
• Ketersediaan listrik yang cukup berasal dari 2 Gardu Induk yaitu Gardu
Induk Gombong dan Gardu Induk Kebumen total daya 260 MVA.
KRITERIA LOKASI
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
INFRASTRUKTUR UTAMA
Water Intake,Tandon, Petak
produksi, Saluran Outlet,
IPAL, Labolatorium, Gudang
Pakan, Bangunan Pasca
Panen, Rumah Genset,
Rumah JagaTambak, dan
Jalan Produksi
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
Kantor, Mess Karyawan,
Fasilitas Umum, Fasilitas
Sosial, Landscape, Workshop
(bengkel), Pagar Pembatas,
Gerbang dan instalasi air
bersih.
INFRASTRUKTUR
MODEL BISNIS TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN (KEBUMEN)
44
PENINGKATAN TEKNOLOGI
SEBELUM
PRODUKSI
NILAI PRODUKSI (Rp.)
4.000 ton
260 Milyar
3 ton
195 Juta
PRODUKTIVITAS (ton/ha/tahun) 80
0,6
SESUDAH
PARAMETER
INVESTASI (Rp.) 250 Milyar
-
BIAYA PRODUKSI (Rp.) 144 Milyar
-
KEUNTUNGAN (Rp.) 116 Milyar
-
Manajemen Kesehatan Ikan
Udang
Penerapan IPAL
(Minimal 10%)
Penerapan Tandon
(Minimal 10%)
Saluran Inlet
dan Outlet Terpisah
Peningkatan Padat
Tebar 250 ekor/M2)
Mesinisasi
• Kincir 100 Unit/Ha)
• Pompa
Pengaturan Petak
Pemeliharaan
• Lahan Milik Pemda (100
Ha);
• BLU sebagai pengelola
• UPT DJPB sebagai
pendamping teknis
• Masyarakat lokal
sebagai pekerja
INPUT
TAMBAK TRADISIONAL
EKSISTING
• Bentuk Tambak tidak
beraturan
• Saluran Inlet dan
Outlet tidak ada
• Tidak ada tandon dan
IPAL
• Tidak ada mekanisasi
Produktivitas:
0,6 Ton/Ha/Thn
TAMBAK RAMAH LINGKUNGAN
Produktivitas: 80 Ton/Ha/Thn
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PROGRAM KAMPUNG NELAYAN DAN KAMPUNG BUDIDAYA
45
TUJUAN:
Meningkatkanpendapatanmasyarakat
(Nilai TukarNelayandan NilaiTukar
PembudidayaIkan)
Meningkatkankualitas
lingkungan
Menjagakepunahan
komoditasbernilaiekonomi
Terciptanyaperlindungan
sosial
Meningkatkankapasitas
SDM
KampungNelayan Kampung Budidaya
2.
2.
1.
1.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PEMBANGUNAN KAMPUNG NELAYAN MAJU
EKONOMI
• Nilai Tukar Nelayan (NTN) :
104,35
• Rata-rata pendapatan
nelayan: Rp 4,1
juta/orang/bulan
• Rata-rata pendapatan rumah
tangga perikanan: Rp11.37
juta/orang/bulan
1. Akses permodalan
2. Sarana dan prasarana
usaha yang belum memadai
3. Kelembagaan usaha
nelayan yang belum optimal
4. Masih fokus pada kegiatan
penangkapan ikan
LINGKUNGAN
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
1. Tingkat pendidikan
masyarakat kampung
nelayan rendah
2. Keterbatasan akses
terhadap fasilitas
kesehatan
3. Keterbatasan akses
data, informasi dan
IPTEK
4. Peranan wanita
nelayan belum optimal
5. Perlindungan sosial
untuk nelayan masih
minim
RERATA KONDISI
KAMPUNG NELAYAN SAAT INI
• NTN: 150
• Rata-rata pendapatan
nelayan: Rp5,4 juta/
orang/bulan (20%)
• Rata-rata pendapatan
rumah tangga perikanan:
Rp 13,8 juta/orang/bulan
(20%)
1. Meningkatnya jenjang
pendidikan nelayan (Minimal
SMA/SMK)
2. Tersedianya Akses terhadap
fasilitas kesehatan lebih baik
3. Tersedianya akses terhadap
data, informasi dan IPTEK
4. Meningkatnya peran wanita
dan keluarga nelayan
5. Tersedianya perlindungan
sosial untuk nelayan
(asuransi nelayan)
1. Tersedianya akses
permodalan yang
memadai
2. Manajemen usaha
kelembagaan nelayan
lebih baik dan modern
3. Peningkatan
produktivitas usaha
4. Tercipta lapangan
kerja baru
1. Terwujudnya kampung
nelayan yang tertata dan
bersih
2. Terjaganya kualitas
lingkungan perairan
(mangrove, terumbu
karang, berkurangnya
sampah plastik dll)
3. Tersedianya sarana dan
prasarana nelayan yang
memadai
1. Permukiman nelayan
kumuh, belum tertata,
dan sanitasi tidak
memadai
2. Kerusakan Kawasan
pesisir dan lingkungan
laut
3. Minimnya sarana dan
prasarana nelayan
BEFORE
EKONOMI
LINGKUNGAN
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
INDIKATOR KEBERHASILAN
KAMPUNG NELAYAN MAJU
Belum terjalin koordinasi
dan sinergi dengan baik dan
optimal
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
Koordinasi K/L dan stakeholder
terlaksana dengan baik dan optimal
AFTER
Sinergi dan kolaborasi
kementerian/Lembaga
KAMPUNG
NELAYAN MAJU
46
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 47
120
Lokasi Kampung Nelayan
30
Provinsi
117
Kabupaten
571 572 711 712 573 713 714 715 716 717 718
3 19 20 3 29 1 15 13 8 6 3
1. Merupakan kabupaten/kota
pesisir
2. Jumlah nelayan minimal 100
RTP di Kabupaten terpilih
3. Prioritas lokasi :
a. Ketersediaan dan
kondisi sarana dan
prasarana perikanan
b. Kondisi sosial ekonomi
c. Kondisi potensi SDI
setempat
d. Berada dalam zona
penangkapan ikan
terukur berbasis kuota
e. Kegiatan perikanan
KRITERIA LOKASI 2022
SEBARAN 120 LOKASI DI WPP-RI
RANCANGAN SEBARAN LOKASI KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2022
3 lOKASI
19 lOKASI
29 lOKASI
20 lOKASI
3 lOKASI
1 lOKASI
15 lOKASI
13 lOKASI
8 lOKASI
6 lOKASI
3 lOKASI
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 48
SINERGI K/L DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN MAJU
INFRASTRUKTUR DAN
PERUMAHAN
Infrasktruktur kawasan, air bersih,
sanitasi, rumah nelayan
BAHAN BAKAR DAN ENERGI
SPBU/outlet BBM dan LPG
JARINGAN KOMUNIKASI
Digitalisasi sistem dan informasi
bagi nelayan
PERMODALAN
Peningkatan akses permodalan, bimbingan
pengembangan usaha dan pendanaan, kredit
bunga rendah/tanpa agunan
ASURANSI
Asuransi Kesehatan dan
Ketenagakerjaan
07
08
LSM
Kolaborasi dan Ekspose
1. Bantuan Sarpras : kapal, API,
Pengolahan, pemasaran dan
mutu
2. Fasilitasi Permodalan, SeHAT
3. Bantuan Asuransi nelayan
4. Bimtek diversifikasi usaha
keluarga nelayan
5. Penumbuhan dan penguatan
kelambagaan nelayan (KUB,
Koperasi, Korporasi)
6. Penataan fasilitas umum
(Jalan,Drainase, MCK, Tempat
Ibadah dll)
Kampung Nelayan
Maju untuk
peningkatan
kesejahteraan nelayan
berbasis Blue
Economy KELEMBAGAAN USAHA
Penguatan kelembagaan (koperasi nelayan)
KESEHATAN
Fasilitas kesehatan, pendampingan/
penyuluhan kesehatan
PENDIDIKAN
Fasilitas Pendidikan, pelatihan dan
pengajaran
AKADEMISI/PERGURUAN TINGGI
Kepakaran dan Riset
Penggunaan 20% dana desa untuk ketahanan
pangan sesuai Perpres 104 tahun 2021 bisa
digunakan untuk kampung nelayan
KEMENDES PDTT
Program Penanganan Fakir Miskin,
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni
KEMENSOS
KEMENTERIAN ESDM
Listrik dilokasi pengembangan kampung
nelayan maju
RANCANGAN TIMELINE KAMPUNG NELAYAN MAJU
Kegiatan:
1. Identifikasi Lokasi (120
lokasi untuk 2022)
2. Survey lokasi (120
Lokasi Desember 2021)
3. Koordinasi K/L
Target: 120 Lokasi
Kegiatan:
1. Pembangunan 120 lokasi Kalaju
2. Pembangunan SPBN dan Gerai Elpiji
3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan
4. Pengadaan jaringan internet di kalaju
5. Penyaluran bantuan API sebanyak
6.000 Paket
6. Bantuan kapal perikanan
7. Penyaluran 12.000 Bantuan Premi
Asuransi Nelayan
8. Pelatihan Diversifikasi Usaha kepada
keluarga nelayan
9. Pelatihan peningkatan kapasitas
nelayan dlm mendukung
penangkapan terukur
10. Fasilitasi Pendirian Koperasi Nelayan
11. Fasilitasi Modal Usaha
12. Survey lokasi (250 Lokasi Agustus-
September 2022)
13. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju
Tahun 2022 kepada Pemda Provinsi,
Kabupaten/Kota
14. Monitoring dan Evaluasi
Target: 250 Lokasi
Kegiatan:
1. Pembangunan 250 lokasi Kalaju
2. Pembangunan SPBN dan Gerai Elpiji
3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan
4. Pengadaan jaringan internet di kalaju
5. Penyaluran bantuan API sebanyak
12.500 Paket
6. Bantuan kapal perikanan
7. Penyaluran 25.000 Bantuan Premi
Asuransi Nelayan
8. Pelatihan Diversifikasi Usaha kepada
keluarga nelayan
9. Pelatihan peningkatan kapasitas
nelayan dalam mendukung
penangkapan terukur
10. Fasilitasi Pendirian Koperasi Nelayan
11. Fasilitasi Modal Usaha
12. Survey lokasi (500 Lokasi Agustus-
September 2023)
13. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju
Tahun 2023 kepada Pemda Provinsi,
Kabupaten/Kota
14. Monitoring dan Evaluasi
Target: 500 Lokasi
Kegiatan:
1. Pembangunan 500 lokasi Kalaju
2. Pembangunan SPBN dan Gerai
elpiji
3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan
4. Pengadaan jaringan internet di
kalaju
5. Penyaluran bantuan API sebanyak
25.000 Paket
6. Bantuan kapal perikanan
7. Penyaluran 50.000 Bantuan Premi
Asuransi Nelayan
8. Pelatihan Diversifikasi Usaha
kepada keluarga nelayan
9. Pelatihan peningkatan kapasitas
nelayan dalam mendukung
penangkapan terukur
10. Fasilitasi Pendirian Koperasi
Nelayan
11. Fasilitasi Modal Usaha
12. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju
Tahun 2024 kepada Pemda
Provinsi, Kabupaten/Kota
13. Monitoring dan Evaluasi
49
TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 50
Budidaya
Pedalaman
Budidaya
Pesisir
Budidaya
Laut
1. Pengentasan
kemiskinan melalui
peningkatan
pendapatan budidaya
ikan
2. Menjaga kepunahan
komoditas ikan yang
bernilai ekonomis
tinggi
TUJUAN
1. Nila
2. Lele
3. Mas
4. Patin
5. Gurame
6. Belida**
7. Torsoro/Semah **
8. Bilih**
9. Lais **
10. Gabus/Haruan***
11. Ikan Hias
1. Bandeng
2. Nila Salin*
1. Kerapu
2. Kakap
3. Bawal Bintang
4. Teripang ***
5. Kuda laut ***
*Sebagai komoditas alternatif pengganti udang di Pantura
** Ikan terancam punah
*** Ikan yang mengandung nutrisi untuk biofarma
PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA TAWAR,
PAYAU, DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 51
EKONOMI
• Produksi Perikanan Budidaya 15,46
Juta Ton*
• Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) :
101,24*
• Rata-rata pendapatan pembudidaya:
Rp 3,54 juta/orang/bulan*
1. Akses permodalan rendah
2. Sarana dan prasarana usaha yang
belum memadai
3. Kelembagaan usaha pembudidaya
belum optimal
4. Tidak memenuhi syarat CBIB, tidak
stabil dan tidak berkelanjutan
LINGKUNGAN
BUDIDAYA
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
1. Kompetensi SDM masyarakat
rendah (akademis dan teknik
budidaya) karena minimnya
bimbingan teknis
2. Keterbatasan akses data,
informasi dan IPTEK
3. Peranan wanita (gender) belum
optimal
4. Perlindungan usaha masih minim
• Produksi Perikanan Budidaya
18,77 juta ton
• Nilai Tukar Pembudidaya
Ikan (NTPi): 150
• Rata-rata pendapatan
pembudidaya: Rp 5 juta/
orang/bulan
1. Meningkatnya kompetensi SDM karena
adanya bimbingan teknis dari UPT dan
penyuluh
2. Tersedianya akses terhadap data,
informasi dan IPTEK
3. Meningkatnya peran wanita dan keluarga
pembudidaya
4. Tersedianya perlindungan usaha untuk
pembudidaya (asuransi)
1. Tersedianya akses
permodalan yang
memadai
2. Kualitas sarpras
budidaya meningkat
3. Kelembagaan usaha
terkelola dengan baik
4. Penerapan CBIB
sehingga usahanya stabil
& berkelanjutan
1. Terwujudnya Kampung PB dalam satu
kawasan yang tertata dan terintegrasi
2. Tersedianya sarana dan prasarana
pembudidaya yang memadai
3. Limbah budidaya ikan terkendali
4. Produktivitas perkomoditas meningkat
1. Kondisi wadah budidaya (kolam,
tambak, KJA) belum tertata dan
dilakukan parsial di setiap
kampung
2. Minimnya sarana dan prasarana
pembudidaya
3. Degradasi lingkungan di kawasan
budidaya
4. Produktivitas budidaya rendah
BEFORE
EKONOMI
LINGKUNGAN BUDIDAYA
KEGIATAN USAHA
SOSIAL BUDAYA
Belum terjalin koordinasi dan
sinergi dengan baik dan optimal
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
KOORDINASI K/L DAN
STAKEHOLDER LAINNYA
Koordinasi K/L dan
stakeholder terlaksana
dengan baik dan optimal
Sinergi dan
Kolaborasi
kementerian/
Lembaga
AFTER
INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
Kampung
Perikana
n
Budidaya
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 52
Hatchery
Pabrik Pakan
UPI
Hulu On Farm Hilir
Kegiatan
• APBN,
• Non – APBN
• Sumber lain yang tidak mengikat
Pendanaan
Kegiatan budidaya dilakukan oleh
masyarakat (individu / kelompok)
Dilakukan oleh DJPB, Penyuluh,
dan Dinas KP terkait.
Pembinaan
Pasar Domestik
Sarana
Pendukung
Infrastruktur
Pendukung
Lab penyakit
kualitas air &
lingkungan
Quality
Assurance
Nilai Tukar
Pembudidaya Ikan
Meningkat
Pendapatan
Asli Daerah
Meningkat
NTPi
PAD
BISNIS MODEL KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 53
Nila (25 lokasi)
Patin (8 lokasi)
Lele (11 lokasi)
Mas (6 lokasi)
Gurami (3 lokasi)
Bandeng (7 lokasi)
Nila Salin (7 lokasi)
Kerapu (8 lokasi)
Kakap (3 lokasi)
Bawal Bintang (6 lokasi)
Rumput Laut (17 lokasi)
Ikan Hias (4 lokasi)
Lobster (4 lokasi)
Ikan Spesifik (21 lokasi)
CALON LOKASI 130 KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
TARGET DAN RENCANA KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
1. Pembangunan 130 lokasi Kampung
2. Dukungan Benih Bermutu
3. Dukungan Induk Unggul
4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan
Baku Pakan
5. Pembangunan Kolam Pendederan
6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman)
7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir &
Laut)
8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB,
CPIB)
9. Dukungan Premi Asuransi
10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah
11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan
Terpadu
12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif
(PITAP)
13. Dukungan alat berat (excavator)
14. Dukungan sarana dan prasarana
(kincir, pompa, peralatan produksi
lainnya)
15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan
16. Survey lokasi untuk Kampung Tahun
2023 (150 Lokasi, Agustus- September
2022)
17. Sosialisasi dan Koordinasi Kampung
PB Tahun 2023 kepada Pemda.
18. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
1. Pembangunan 150 lokasi Kampung
2. Dukungan Benih Bermutu
3. Dukungan Induk Unggul
4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan
Baku Pakan
5. Pembangunan Kolam Pendederan
6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman)
7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir &
Laut)
8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB,
CPIB)
9. Dukungan Premi Asuransi
10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah
11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu
12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif
(PITAP)
13. Dukungan alat berat (excavator)
14. Dukungan sarana dan prasarana (kincir,
pompa, peralatan produksi lainnya)
15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan
16. Survey lokasi untuk Kampung Tahun
2024 (150 Lokasi, Agustus- September
2022)
17. Sosialisasi dan Koordinasi Kampung PB
Tahun 2024 kepada Pemda.
18. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
1. Pembangunan 150 lokasi Kampung
2. Dukungan Benih Bermutu
3. Dukungan Induk Unggul
4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan
Baku Pakan
5. Pembangunan Kolam Pendederan
6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman)
7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir &
Laut)
8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB,
CPIB)
9. Dukungan Premi Asuransi
10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah
11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan
Terpadu
12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif
(PITAP)
13. Dukungan alat berat (excavator)
14. Dukungan sarana dan prasarana
(kincir, pompa, peralatan produksi
lainnya)
15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan
16. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.
150 Kampung 150 Kampung
130 Kampung
Target Kampung
Perikanan Budidaya
Tahun 2022 2023 2024
Rencana Kegiatan
54
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 55
INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP TAHUN 2022 – 2023
PRODUKSI PERIKANAN
(Juta Ton)
Ikan Tangkap
Ikan Budidaya
Rumput Laut
Garam
8,69 8,88
1,5 10,08
NILAI TUKAR (Indeks)
Nelayan
104
Pembudidaya
Ikan
103
Pertumbuhan
PDB Perikanan
4 %
Nilai Ekspor
Hasil Perikanan
7,13
Konsumsi Ikan
Kg/Kap/Thn
Pendanaan
pelaku usaha KP
skala kecil
9,48
Lulusan Diklat
terserap Dunia Usaha
dan Dunia Industri
65
Proporsi Tangkapan
Jenis Ikan dalam
batas bilogis yang aman
≤72 %
Luas kawasan
konservasi perairan
25,1
Melaksanakan
Penangkapan Ikan
Terukur
11 WPP
Penyelesaian penataan
Ruang Laut dan
Zonasi Pesisir
31 RZ
Persentase kepatuhan (compliance)
pelaku usaha KP
96 %
Cakupan WPPNRI yang dipantau
dari kegiatan illegal fishing
65 %
Kawasan pesisir
dan pulau-pulau
kecil rusak yang
dipulihkan
25
Rekomendasi hasil riset
KP yang digunakan
dalam penyusunan
kebijakan dan RSNI
21
Penjaminan akurasi
pendataan stok sumber daya ikan dan
pemanfaatan WPP
11 WPP
10,58
9,43
9,48
2
4-6 %
USD Miliar
7,66 11 WPP 30 RZ
97 %
59,53 61,02
100 %
105 104
9,91
Triliun
Persentase
70
≤76 % 26
Juta Ha
Lokasi
20
21
11 WPP
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 56
PROYEKSI PERTUMBUHAN PDB PERIKANAN
TAHUN 2023-2024
1. Simulasi menggunakan variabel ekspor dan
konsumsi ikan sebagai sumber pertumbuhan
PDB perikanan.
2. Simulasi dilakukan melalui 3 skenario
dengan kriteria berikut:
• Skenario 1 menggunakan data ekspor BPS
per November tahun 2021 dan prognosa
AKI dari Ditjen PDSKP.
• Skenario 2 menggunakan data ekspor BPS
per TW 3 tahun 2021 dan prognosa AKI dari
Ditjen PDSKP.
• Skenario 3 menggunakan data ekspor tahun
2021 (angka sementara) dan prognosa AKI
dari Ditjen PDSKP.
SKENARIO 1 2021 2022 2023 2024
Laju PDB (%) 3.99 4.03 4.07 4.62
Nilai Ekspor (USD Miliar) 4.21 4.30 4.34 4.40
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 58 61 62
SKENARIO 2
Laju PDB (%) 5.52 5.66 5.80 6.35
Nilai Ekspor (USD Miliar) 3.66 3.82 3.94 3.95
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 57.00 61.00 63
SKENARIO 3
Laju PDB (%) 5.87 6.04 6.21 6.76
Nilai Ekspor (USD Miliar) 3.53 3.75 3.85 3.90
Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 57.00 61.00 63
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PAGU ALOKASI ANGGARAN KKP TAHUN 2022
(Berdasarkan Unit Eselon I dan Program)
PENGELOLAAN
PERIKANAN DAN
KELAUTAN
35,17%
DUKUNGAN
MANAJEMEN
55,73%
2.150,9 Miliar
3.408,6 Miliar
NILAI TAMBAH
DAN DAYA
SAING INDUSTRI
2,83%
172,8 Miliar
KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
1,37%
83.6 Miliar
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN VOKASI
4,46%
273.1 Miliar
RISET DAN
IPTEK
0,44%
26.7 Miliar
Pagu Alokasi Anggaran
Berdasarkan Program
Pagu Alokasi Anggaran
Berdasarkan Unit Eselon I
BRSDM 1.375,1 Miliar
DJPB 1.126,1 Miliar
DJ PSDKP 903,7 Miliar
DJPT 792,2 Miliar
SETJEN 586,8 Miliar
BKIPM 493,4 Miliar
DJ PRL 378,7 Miliar
DJ PDS 377,2 Miliar
ITJEN 82,5 Miliar
24
1.051,3 miliar
796,3 miliar 329,8 miliar
628,6 miliar 275,1 miliar
389,5 miliar 402.6 miliar
486,8 miliar
404.6 miliar
59,9
28,9
127,6
miliar
83,6
167,5
miliar
124,9
miliar
143,9
miliar
108,2
miliar
82,5 miliar
273,1 miliar
26,7
Rp6.115.967.397.000,-
57
Sumber. Surat Menteri Keuangan Nomor S-909/MK.02/2021 tgl 4 Oktober 2021 perihal Penyampaiaan Pagu Alokasi Anggaran KL Tahun Anggaran 2022 dan Perpres 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Budidaya
Penguatan
Daya Saing
58
KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
4 unit Sentra Kuliner
4 unit Pasar Ikan
13 unit Gudang beku portable
10 unit Mobil Berpendingin
300 unit Chest Freezer
2.000 unit Peralatan pemasaran (Coolbox)
250 unit Peralatan pengolahan
6 unit Pabrik Es
130 promosi Kampanye Gemarikan
3 lokasi
FS pembangunan pasar ikan bertaraf
internasional
6 unit Sarana pasca panen
15 UMKM Start up milenial
10.500 sertifikat Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
100 unit Kemasan produk olahan
2 unit Unit Pengolahan ikan
1 lokasi Implementasi STELINA
1 unit Bursa Pasar Ikan
1.410 UMKM Gerai Investasi dan Layanan Usaha
40 UMKM Pembinaan dalam inkubator bisnis
1 unit
Pasar kuliner dan sentra promosi
produk perikanan (tunggakan 2021)
1 lokasi
Modeling Kawasan Budidaya Udang
(Shrimp Estate di Kebumen)
65 unit Pengelolaan Irigasi Perikanan Partisipatif
151,9 juta ekor Bantuan benih
103,3 ribu ekor Bantuan calon induk
150 unit Bantuan Kebun bibit RL
2 unit Bansarpras Budidaya Komoditas Lokal
2 unit Pembangunan/rehab broodstock center
5.000 bidang Pra-sertifikasi lahan pembudidaya ikan
10 unit Pembangunan UPR/HSRT
6 lokasi
Kampung Budidaya: ikan mas dan nila |
patin | nila salin | bandeng | kerapu |
lobster
319 unit Bantuan bioflok
35 unit Bantuan Excavator
1 unit Bantuan Dredger
3.000 unit Bantuan Kincir
301 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan
6.500 orang Bantuan Premi Asuransi Usaha PB
5.550 sampel
Monitoring residu dan surveilence
penyakiit ikan
75 unit Kapal Perikanan (ukuran 5 GT)
1.000 unit Alat penangkapan ikan
120.000 orang Premi Asuransi Nelayan
10 lokasi Kampung Nelayan Maju
55 lokasi Bakti Nelayan
(termasuk sosialisasi dan bimtek)
2.000 RTP Diversifikasi usaha nelayan
2 lokasi
Masterplan Pelabuhan Perikanan
Terintegrasi dan bertaraf Internasional
4 lokasi Ecofishing Port
34 Prov. Integrasi Perizinan Pusat dan Daerah
1 unit Korporasi Nelayan
10 unit Rumah Ikan
7.500 bidang SeHAT Nelayan
1.000 orang Fasilitasi Jaminan Hari Tua Nelayan
1.500 orang Fasilitasi akses permodalan nelayan
2.400 kelompok Peningkatan Kapasitas KUB
12 lokasi Operasional SKPT
79 pelabuhan
Peningkatan fasilitas menunjang PNBP
PT (UPT Pusat & Daerah)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
59
Pengawasan
SDKP
Pengelolaan
Ruang Laut
Riset dan
SDM KP
8.535 orang Taruna/Siswa Pendidikan Vokasi
18 paket Penelitian Pendidikan tinggi
18 paket Pengabdian masyarakat
9 unit Sarpras Pendidikan KP
6 paket
Teknologi hasil riset pengolahan produk
dan bioteknologi KP
3 paket Model Sosial Ekonomi Pembg. KP
11
4
WPP
WPP PUD
Stock Assessment
12
2
Data /
informasi
Kawasan pemetaan sumber daya pesisir
WPP karakteristik dan dinamika laut
25.000 orang Pelatihan masyarakat KP
41.000 kelompok Penyuluhan masyarakat KP
4 unit Sarpras Pelatihan dan Penyuluhan KP
2 unit Sarpras inkubasi bisnis
15 paket Inovasi teknologi perikanan
7 unit
Sarpras Pengelolaan Kelautan dan
Perikanan
Pemantauan dan
Analisis SDKP
350 scene Data satelit Radar (citra satelit)
1 paket Pusat analisis dan pemantauan SDKP
13,8 juta Ha Pengelolaan kawasan konservasi
2 juta Ha Penambahan luas kawasan konservasi
200 Ha Rehabilitasi mangrove
6 Lokasi Mitigasi & adaptasi perubahan iklim
20 kelompok Bantuan KOMPAK
16 jenis Konservasi jenis ikan
2 unit Sarana produksi biofarmaka laut
54 lokasi
GITA LAUT & penanganan sampah di
pesisir & PPK
4 lokasi
Pemb. Pusat Restorasi & Peng.
Esosistem Pesisir (PRPEP)
200 ha Peng. Usaha Garam Rakyat (PUGaR)
31 RZ Rencana zonasi
21 unit Revitalisasi GGR
1 unit Washing plant (kap. 7.500 ton/thn)
1 unit Learning Business Center
1 unit GGN kapasitas 2.000 ton
10 kawasan Sarpras Wisata Bahari
2 lokasi Pengelolaan BMKT
5 lokasi Dermaga apung
5 lokasi Fasilitasi pengelolaan reklamasi
4 komunitas Masy. hukum adat, tradisional & lokal
15 lokasi
Bantuan Ekonomi Produktif di pesisir &
pulau-pulau kecil
100 hari Operasi Kapal pengawas
150 hari Operasi Pesawat patroli
35 hari Operasi Speedboat/RIB/Rubber boat
2 unit Kapal pengawas
4 unit Speedboat
3 unit Pos Pengawasan
1 sistem Pemantauan SDKP (Pusdal)
21.750 Kapal Pengawasan kepatuhan kapal perikanan
1.100 Kelompok Pembinaan POKMASWAS
118 Unit Perawatan armada pengawasan
45
pelaku
usaha
Pengawasan kawasan konservasi
410
pelaku
usaha
Pengawasan destructive fishing
700
pelaku
usaha
Pengawasan kepatuhan pembudidaya
ikan
KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
60
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
80 lokasi
Penjaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan domestik
1.030 UPI
Penerapan sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan
800 unit
Penerapan jaminan mutu dan
biosecurity
200.000 sertfikat
Pengawasan dan layanan KIPM ekspor,
impor dan domestik
35 parameter
Parameter uji yang terakreditasi di lab
acuan dan penguji
1 lab. Standar/metode uji yang dihasilkan
3.000 produk Sertifikat HACCP
250 UPI Penarapan treacibility
7 lokasi Sarpras pengujian mutu
80 perkara
Penyelesaian kasus pelanggaran
perkarantinaan
8 lokasi Sarpras pengawasan karantina
47 unit kerja
Penerapan standar sistem manajemen
mutu
55 paket Bulan Mutu Karantina
41 lokasi Pengawasan di wilayah perbatasan
KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
61
1
PELAKU USAHA
kompetensi usaha melalui peningkatan
informasi dan ketrampilan teknis pengolahan.
2
MANAJEMEN USAHA
Manajemen usaha melalui peningkatan
pembukuan sederhana.
3
KEMITRAAN USAHA
Kemitraan usaha untuk memperkuat jejaring
bisnis.
4
FASILITASI PEMBIAYAAN
Pembiayaan melalui fasilitasi akses pembiayaan ke lembaga
keuangan.
5
LEGALITAS USAHA
Legalitas usaha diperlukan untuk memperkuat
usaha agar pelaku identitas jelas dan legal.
6
DIGITALISASI USAHA
Digitalisasi usaha diperlukan agar pelaku usaha
mampu mengikuti perkembangan jaman.
PENDEKATAN PENGEMBANGAN USAHA KP
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 62
Indikator Kinerja Utama KKP Tahun 2023
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2022 & 2023
INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP 2022 USULAN 2023
1. Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Indeks) 61,47 62,66
• Nilai Tukar Nelayan (NTN) 104-106 104
• Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 103 104
• Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan 104,25 104,5
• Nilai Tukar Petambak Garam 101,25 101,5
2. Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 4-6 8,51
3. Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar) 7,13 7,66
4. Konsumsi Ikan (kg/kap/tahun) 59,53 61,02
5. Proporsi tangkapan jenis ikan yang berada dalan Batasan biologis yang aman pada tahun 2024 (%) ≤72 ≤76
6. Luas kawasan konservasi (juta ha) 25,1 26,0
7. Lulusan Pendidikan dan pelatihan yang terserap dunia usaha dan dunia industry/DUDI (%) 65 70
8. Hasil riset kelautan dan perikanan yang diadopsi dan diterapkan (riset) 11 13
9. WPP yang menjadi model percontohan penguatan tata kelola (WPP) 7 9
10. Penyelesaian penataan ruang laut dan zona pesisir (kawasan) 31 26
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 63
Indikator Kinerja Utama KKP Tahun 2023
INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP 2022 USULAN 2023
11. Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan (%) 96 97
12. Produksi perikanan (juta ton) 29,42 31,01
13. Produksi garam (juta ton) 2,6 3,3
14. Persentase cakupan WPPNRI yangd ipantau dari kegiatan illegal fishing (%) 65 70
15. Persentase penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan (%) 93 93
16. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi (RB) KKP (nilai) 73 76
17. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) KKP (nilai) 89 90
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2022 & 2023
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 64
USULAN PAGU KKP TAHUN 2023
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
NO
UNIT
ESELON I
USULAN TAHUN 2023
PROGRAM
PENGELOLAAN
PERIKANAN
DAN KELAUTAN
NILAI
TAMBAH
DAN DAYA
SAING
INDUSTRI
KUALITAS
LINGKUNGAN
HIDUP
PENDIDIKAN
DAN
PELATIHAN
VOKASI
RISET DAN
IPTEK
DUKUNGAN
MANAJEMEN
JUMLAH
1 DITJEN PT 1.915.250.000 - - - - 450.606.000 2.365.856.000
2 DITJEN PB 1.802.371.748 - - - - 461.771.093 2.264.142.841
3 DITJEN PSDKP 784.973.366 - - - - 302.648.470 1.087.621.836
4 DITJEN PDS 204.000.000 351.550.000 - - - 175.080.000 730.630.000
5 DITJEN PRL 276.083.000 - 193.525.000 - - 181.860.000 651.468.000
6 BRSDM 73.000.000 - 1.151.357.066
55.865.000
1.249.001.208 2.529.223.274
7 BKIPM 92.313.700 53.310.000 - - - 458.095.956 603.719.656
8 SETJEN - - - - - 538.608.343 538.608.343
9 ITJEN - - - - - 86.680.285 86.680.285
JUMLAH 5.147.991.814 404.860.000 193.525.000 1.151.357.066 55.865.000 3.904.351.355 10.857.950.235
(Berdasarkan Unit Eselon I dan Program)
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 65
Usulan Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023
Perikanan
Tangkap
Perikanan
Budidaya
Penguatan
Daya Saing
850 unit Kapal Perikanan (ukuran 5 GT)
5.000 unit Alat penangkapan ikan
250.000 orang Premi Asuransi Nelayan
250 lokasi Kampung Nelayan Maju
2.000 RTP Diversifikasi usaha nelayan
2 lokasi
Masterplan Pelabuhan Perikanan
Terintegrasi dan bertaraf Internasional
4 lokasi Ecofishing Port
34 Prov. Integrasi Perizinan Pusat dan Daerah
1 unit Korporasi Nelayan
100 unit Rumah Ikan
7.500 bidang SeHAT Nelayan
1.500 orang Fasilitasi akses permodalan nelayan
2.500 kelompok Peningkatan Kapasitas KUB
12 lokasi Operasional SKPT
79 pelabuhan
Peningkatan fasilitas menunjang PNBP
PT (UPT Pusat & Daerah)
40 lokasi Modeling Kawasan Budidaya Udang
70 unit
Pengelolaan Irigasi Perikanan
Pastisipatif
166,933 juta ekor Bantuan benih
800,8 ribu ekor Bantuan calon induk
202 unit Bantuan Kebun bibit RL
34 unit Alat berat
2 unit Pembangunan/rehab broodstock center
6.000 bidang Pra-sertifikasi lahan pembudidaya ikan
20 unit Pembangunan UPR/HSRT
150 lokasi Kampung Budidaya
365 unit Bantuan bioflok
5 unit Percontohan budidaya maggot
330 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan
7.000 orang Bantuan Premi Asuransi Usaha PB
9.000 sampel
Monitoring residu dan surveilence
penyakiit ikan
4 unit Sentra Kuliner
6 unit Pasar Ikan
20 unit Gudang beku portable
30 unit Mobil Berpendingin
600 unit Chest Freezer
10.000 unit Peralatan pemasaran
600 unit Peralatan pengolahan
6 unit Pabrik Es
130 promosi Kampanye Gemarikan
3 lokasi
FS pembangunan pasar ikan bertaraf
internasional
50 unit Sarana pasca panen
15 UMKM Start up milenial
10.500 sertifikat Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP)
100 unit Kemasan produk olahan
1 lokasi Implementasi STELINA
1 unit Bursa Pasar Ikan
1.460 UMKM Gerai Investasi dan Layanan Usaha
800 UMKM Pembinaan dalam inkubator bisnis
30 unit Mobil tidak berpendingin
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 66
Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023
Pengawasan
SDKP
Pengelolaan
Ruang Laut
Riset dan
SDM KP
8.950 orang Pendidikan Vokasi
18 paket Penelitian Pendidikan tinggi
18 paket Pengabdian masyarakat
11 unit Sarpras Pendidikan KP
5 unit Sarpras perumusan kebijakan KP
11 paket Model Sosial Ekonomi Pembg. KP
11
5
WPP
WPP PUD
Stock Assessment
12
4
Data /
informasi
Kawasan pemetaan sumber daya pesisir
WPP karakteristik dan dinamika laut
36.000 orang Pelatihan masyarakat KP
49.000 orang Penyuluhan masyarakat KP
8.500 orang Sertifikasi kompetensi masyarakat KP
6 unit
Peralatan dan mesin Pelatihan dan
Penyuluhan KP
36 paket
Inkubasi bisnis usaha rintisan (start up)
KP
15 unit Sarpras inkubasi bisnis
12 paket Inovasi teknologi perikanan
12 paket Rekomendasi Kebijakan KP
15,89 juta Ha Pengelolaan kawasan konservasi
2 juta Ha Penambahan luas kawasan konservasi
500 Ha Rehabilitasi mangrove
6 lokasi
Pengembangan Kawasan Pesisir
Tangguh (PKPT)
32 kelompok Bantuan KOMPAK
18 jenis Konservasi jenis ikan
4 unit Sarana produksi biofarmaka laut
5 Unit
Prasarana penanggulangan
pencemaran pesisir dan pulau2 kecil
48 Lokasi Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL)
400 ha Peng. Usaha Garam Rakyat (PUGaR)
26 RZ Rencana zonasi
14 unit Revitalisasi GGR
8 unit Sarpras sentra ekonomi garam
16 kawasan Sarpras Wisata Bahari
2 lokasi Pengelolaan BMKT
10 lokasi Dermaga apung
16 lokasi Perizinan di wilayah pesisir dan laut
24 komunitas Masy. hukum adat, tradisional & lokal
40 lokasi
Bantuan Ekonomi Produktif di pesisir &
pulau-pulau kecil
270 hari Operasi Kapal pengawas
180 hari Operasi Pesawat patroli
70 hari Operasi Speedboat/RIB/Rubber boat
2 unit Kapal pengawas
4 unit Speedboat
3 unit Pos Pengawasan
1 sistem Pemantauan SDKP (Pusdal)
23.191 Kapal Pengawasan kepatuhan kapal perikanan
1.150 Kelompok Pembinaan POKMASWAS
124 Unit Perawatan armada pengawasan
176
pelaku
usaha
Pengawasan kawasan konservasi
410
pelaku
usaha
Pengawasan destructive fishing
800
pelaku
usaha
Pengawasan kepatuhan pembudidaya
ikan
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 67
Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023
Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu
83 lokasi
Penjaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan domestik
1.050 UPI
Penerapan sistem jaminan mutu dan
keamanan hasil perikanan
570 unit
Penerapan jaminan mutu dan
biosecurity
200.000 sertfikat
Pengawasan dan layanan KIPM ekspor,
impor dan domestik
35 parameter
Parameter uji yang terakreditasi di lab
acuan dan penguji
1 lab. Standar/metode uji yang dihasilkan
3.000 produk Sertifikat HACCP
270 UPI Penarapan treacibility
52 lokasi Sarpras pengujian mutu
80 perkara
Penyelesaian kasus pelanggaran
perkarantinaan
18 lokasi Sarpras pengawasan karantina
47 unit kerja
Penerapan standar sistem manajemen
mutu
43 lokasi Pengawasan di wilayah perbatasan
Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
2022.01.17 Draft 3 Bahan Karoren di Bappenas_KEM RKP 2023.pptx

More Related Content

What's hot

Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi NasionalPemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi NasionalDadang Solihin
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiTri Widodo W. UTOMO
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxBappedaLampungUtara
 
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdfGusRaja1
 
Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...
Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...
Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...Anggra8
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutikTV Desa
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxbertobodje
 
Pemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen Kemendes
Pemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen KemendesPemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen Kemendes
Pemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen KemendesTV Desa
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfWEST NUSA TENGGARA
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahRandy Wrihatnolo
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdMusnanda Satar
 
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbImplementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbMohammad Ramadhan
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxdeivie rondonuwu
 
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAPetunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAJamaludin ..
 

What's hot (20)

Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi NasionalPemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
Pemanfaatan Ekonomi Biru sebagai Strategi Penguatan Ekonomi Nasional
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptxPaparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
Paparan Rakor SPM 31 OKT 2022 opsi 2 (1).pptx
 
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
3 Roren KKP - Renstra KKP 2020-2024.pdf
 
Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...
Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...
Materi Sosialisasi Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi 2022_U.130522 - Copy...
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik3. ppt bu anastutik
3. ppt bu anastutik
 
Materi sakip-rakor-20200212 (1)
Materi sakip-rakor-20200212 (1)Materi sakip-rakor-20200212 (1)
Materi sakip-rakor-20200212 (1)
 
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptxRANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
RANCANGAN AKSI PERUBAHAN 2022.pptx
 
Pemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen Kemendes
Pemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen KemendesPemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen Kemendes
Pemulihan ekonomi di masa pandemi oleh ekjen Kemendes
 
SPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptxSPIP Terintegrasi.pptx
SPIP Terintegrasi.pptx
 
Potensi perikanan budidaya
Potensi perikanan budidayaPotensi perikanan budidaya
Potensi perikanan budidaya
 
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdfBahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
Bahan Rakorbangpus Deputi PEPP.pdf
 
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan DaerahMekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
Mekanisme Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 
Proses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpdProses penyusunan renstra skpd
Proses penyusunan renstra skpd
 
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paserTelaahan tambahan penghasilan kab paser
Telaahan tambahan penghasilan kab paser
 
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asbImplementasi dan reviu anggaran dengan asb
Implementasi dan reviu anggaran dengan asb
 
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptxArah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
Arah Kebijakan Dana Desa TA 2023_Sosialisasi Permendes 2023.pptx
 
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAPetunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
 

Similar to 2022.01.17 Draft 3 Bahan Karoren di Bappenas_KEM RKP 2023.pptx

rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014PT. SASA
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfssuserc48fc3
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxBudiYudaPrawira
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
Narsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptx
Narsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptxNarsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptx
Narsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptxMaharaniGitaKusumawa
 
peran SDM_sdmp.pptx
peran SDM_sdmp.pptxperan SDM_sdmp.pptx
peran SDM_sdmp.pptxHamyanaYana
 
Rakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptx
Rakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptxRakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptx
Rakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptxKhairulFajri17
 
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptxmuhammadsahir5
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaudinbelang1
 
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGANKEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGANfrenkytanzil5
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptxNazmulWatan
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 TV Desa
 
R7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptx
R7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptxR7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptx
R7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptxAtanPratamaPutra
 
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...BappedaLampungUtara
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfShohibar
 
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanMateri Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanGusRaja2
 
Spirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero Poverty
Spirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero PovertySpirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero Poverty
Spirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero PovertyTri Widodo W. UTOMO
 

Similar to 2022.01.17 Draft 3 Bahan Karoren di Bappenas_KEM RKP 2023.pptx (20)

rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
rencana strategi pembangunan kelautan dan perikanan 2010-2014
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
 
Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015
 
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptxDATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
DATA POTENSI DKP KAB. DOMPU (1).pptx
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
Narsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptx
Narsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptxNarsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptx
Narsum 01 - 1. Materi Seminar di Yayasan Hang Tuah 12 Januari 2022.pptx
 
peran SDM_sdmp.pptx
peran SDM_sdmp.pptxperan SDM_sdmp.pptx
peran SDM_sdmp.pptx
 
Rakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptx
Rakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptxRakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptx
Rakorda Investasi Daerah Tahun 2022.pptx
 
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx1-151031154917-lva1-app6891.pptx
1-151031154917-lva1-app6891.pptx
 
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembagaPaparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
Paparan staf ahli_menteri_bidang_kemasyarakatan_dan_hubungan_antar_lembaga
 
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGANKEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN BIDANG KETAHANAN PANGAN
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
 
R7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptx
R7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptxR7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptx
R7_PERIKANAN_RAJUNGAN.pptx
 
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdfKEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
KEPMEN PANDUAN DESA KREATIF.pdf
 
Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014Advertorial APBN 2014
Advertorial APBN 2014
 
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan PerberasanMateri Bapanas Terkait dengan Perberasan
Materi Bapanas Terkait dengan Perberasan
 
Spirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero Poverty
Spirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero PovertySpirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero Poverty
Spirit Soekarno Mewujudkan Bengkulu Zero Poverty
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
 

Recently uploaded

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 

Recently uploaded (8)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 

2022.01.17 Draft 3 Bahan Karoren di Bappenas_KEM RKP 2023.pptx

  • 1. ARAH KEBIJAKAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2022 – 2023 Jakarta, 17 Januari 2022 Disampaikan oleh : Kepala Biro Perencanaan Kementerian Kelautan dan Perikanan Pada Acara bilateral meeting Bappenas – K/L dalam rangka penyusunan Kerangka Ekonomi Makro Rencana Kerja Pemerintah 2023
  • 2. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 1 MISI PRESIDEN ARAHAN PRESIDEN 7 AGENDA PEMBANGUNAN 1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia 2 Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing 3 Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan 4 Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan 5 Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa 6 Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya 7 Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga 8 Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya 9 Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan 1 Pembangunan SDM 2 Pembangunan Infrastruktur 3 Penyederhanaan Regulasi 5 Transformasi Ekonomi 4 Penyederhanaan Birokrasi Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas dan Berkeadilan Pengembangan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan Infrastruktur untuk Ekonomi dan Pelayanan Dasar Lingkungan Hidup, Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik RPJMN 2020 -2024 VISI Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong Presiden dan Wakil Presiden 2020-2024
  • 3. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2 Presiden dan Wakil Presiden 2020-2024 Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia 1 melalui Peningkatan Daya Saing SDM KP dan Pengembangan Kebijakan Kelautan dan Perikanan 4 2 Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing melalui Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan 3 melalui Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan berkelanjutan berbasis Ekonomi Biru 4 Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya melalui Peningkatan Kualitas Reformasi Birokrasi di KKP Visi & Misi KKP KKP (menjabarkan Visi Presiden) Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan untuk mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian, berlandaskan Gotong Royong. Sesuai Visi & Misi Presiden dan Wakil Presiden Sesuai Misi Presiden dan Wakil Presiden Sesuai Visi Presiden dan Wakil Presiden
  • 4. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 3 Penerapan kebijakan penangkapan terukur berrbasis kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan Arah Kebijakan Meningkatkan daya saing hasil kelautan dan perikanan yang didukung dengan penjaminan kualitas mutu untuk peningkatan konsumsi domestik dan ekspor Pembangunan Kelautan dan Perikanan 2021-2024 Prioritas Penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan 1 untuk keberlanjutan ekologi, peningkatan PNBP dan kesejahteraan nelayan 3 2 dengan komoditas unggulan antara lain udang, lobster, kepiting, dan rumput laut 3 Pembangunan kampung perikanan budidaya sesuai dengan kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan sekaligus menjaga kepunahan komoditas yang bernilai ekonomis tinggi Pengembangan perikanan budidaya yang berorientasi ekspor Pengelolaan ruang laut, perairan umum, pesisir dan pulau - pulau kecil sebagai landasan pemanfaatan dan pengusahaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, serta penguatan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan dan sistem karantina ikan Penguatan kebijakan dan peningkatan kapasitas SDM untuk pengembangan usaha KP
  • 5. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia SASARAN STRATEGIS KKP 2021 -2024 SS.1 Kesejahteraan Masyarakat KP Meningkat SS.2 Ekonomi Sektor KP Meningkat SS.3 Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Berkelanjutan SS.4 Kapasitas dan Kompetensi SDM Kelautan dan Perikanan Meningkat Rekomendasi Kebijakan Dimanfaatkan SS.5 Tatakelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bertanggung jawab SS.6 Industrialisasi Kelautan dan Perikanan Berdaya Saing SS.7 RB KKP yang berkualitas SS.9 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Integratif SS.8 Learn and Growth Perspective Internal Process Perspective Customer Perspective Stakeholders Perspective SDM dan Kebijakan KP Pengelolaan SDKP Pengawasan KP 4
  • 6. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 5 REFLEKSI CAPAIAN KINERJA KKP TAHUN 2021 1.
  • 7. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Tahu 2020- 2021 (Rp. Miliar) Sumber : OMSPAN, Kemenkeu (31 Des 2021) 1 Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Penerimaan Pajak Sektor Perikanan Tahun 2020 – 2021 (Rp. Miliar) Sumber : Modul Penerimaan Negara (MPN), Ditjen Pajak, Kemenkeu – Bruto, 23 Desember 2021 2020 2021 Tangkap 150.56 152.42 Perdagangan 497.05 564.87 Jasa 130.48 142.63 Industri 805.81 959.13 Budidaya 129.66 132.78 JUMLAH 1,713.56 1,951.83 1,713.56 1,951.83 - 500.00 1,000.00 1,500.00 2,000.00 2,500.00 RP. MILIAR • Realisasi PNBP KKP TA 2021 s.d 31 Desember sebesar Rp1.001.804.585.372,- atau 86,46% terhadap target PNBP KKP TA 2021 sebesar Rp1.158.666.216.000,-. • Realisasi PNBP KKP TA 2021 terdiri atas PNBP pemanfaatan SDA perikanan sebesar Rp708.187.057.316,-, PNBP lainnya sebesar Rp243.298.859.511,- dan PNBP BLU sebesar Rp50.318.668.543,-. 2020 2021 PNBP BLU 66.52 50.32 PNBP Lainnya 190.12 243.30 PNBP SDA 600.66 708.19 Jumlah 857.30 1,001.80 857.30 1,001.80 - 200.00 400.00 600.00 800.00 1,000.00 1,200.00 PNBP SDA PNBP Lainnya PNBP BLU Jumlah
  • 8. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia PERTUMBUHAN PDB PERIKANAN TAHUN 2021 -0,71% 7,07 % 3,52 % 3,83% 0,43% 1,31% -1,31% 9,69% 4,55 % Nasional Perikanan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Pencapaian pertumbuhan PDB Perikanan belum memperhitungkan pertumbuhan lapangan usaha sub sektor kelautan dan perikanan yang menjadi tanggung jawab KKP berdasarkan UU Cipta Kerja dan regulasi turunannya, baik dari komoditas pengolahan hasil perikanan, komoditas pergaraman, biofarmakologi dan bioteknologi dari hasil laut, dan jasa-jasa kelautan. Sumber data. Badan Pusat Statistik * Data s.d Triwulan III 2021 7
  • 9. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia VOLUME DAN NILAI EKSPOR PRODUK PERIKANAN TAHUN 2015-2021 (sd Nov 2021) 3.944 4.172 4.524 4.861 4.936 5.205 5.150 - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021* Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD miliar) Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan) • Angka sementara Januari – November 2021 1,076.19 1,075.16 1,078.11 1,126.07 1,184.20 1,262.85 1,106.97 950.00 1,000.00 1,050.00 1,100.00 1,150.00 1,200.00 1,250.00 1,300.00 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021* Volume Nilai Ekspor Hasil Perikanan (juta ton) • Nilai ekspor produk perikanan pada periode Januari – November 2021 mencapai USD 5,15 Miliar. • Volume ekspor produk perikanan pada periode Januari-November 2021 mencapai 1.106,97 juta ton. 8
  • 10. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 4.09 4.52 0.40 0.43 3.69 4.09 4.45 4.86 0.41 0.45 4.04 4.41 4.44 4.94 0.43 0.48 4.00 4.46 4.76 5.21 0.39 0.43 4.37 4.78 5.15 5.15 0.45 0.45 4.70 4.70 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* 2017 2018 2019 2020 2021* Januari - November Total Januari - November Total EKSPOR Januari - November Total IMPOR NERACA EKSPOR-IMPOR-NERACA PRODUK PERIKANAN INDONESIA PERIODE JANUARI – NOVEMBER 2017 – 2021* • Nilai ekspor produk perikanan pada periode Januari – November 2021 mencapai USD 5,15 Miliar atau meningkat 8,38% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya • Sedangkan nilai impor produk perikanan pada periode tersebut mencapai USD 449 Juta, sehingga neraca perdagangan SURPLUS USD 4,70 Milliar atau meningkat 7,69% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan) * Angka sementara Januari – November 2021 USD Miliar 9
  • 11. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia NEGARA TUJUAN UTAMA Januari-November 2021* Amerika Serikat USD 2,29 Miliar (44,44%) Tiongkok USD 790,92 Juta (15,35%) Jepang USD 562,19 Juta (10,91%) Asean USD 477,41 Juta (9,26%) Uni Eropa USD 300,63 Juta (5,83%) Negara Lainnya USD 732,27 Juta (14,21%) • Negara tujuan ekspor utama produk perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor sebesar USD 2,29 Miliar atau meningkat 20,08% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 1,91 Miliar; • Selanjutnya Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar USD 790,92 Juta atau meningkat 4,17%, Jepang sebesar USD 562,19 Juta atau meningkat 1,02%, Asean (9 negara) sebesar USD 477,41 Juta atau turun 15,30%, dan Uni Eropa (27 negara) sebesar USD 300,63 Juta atau meningkat 11,13% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya PERIODE JANUARI– NOVEMBER 2021 Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP (480 kode HS produk perikanan) * Angka sementara Januari – November 2021 10
  • 12. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia UDANG TUNA CAKALANG TONGKOL (TCT) RAJUNGAN KEPITING (RK) CUMI SOTONG GURITA (CSG) RUMPUT LAUT (RL) USD 2,02 MILIAR (39,23%) USD 665,53 JUTA (12,91%) USD 550,58 JUTA (10,68%) USD 542,21 JUTA (10,52%) USD 306,84 JUTA (5,95%) KOMODITAS EKSPOR UTAMA JANUARI – NOVEMBER 2021* • Komoditas ekspor utama produk perikanan Indonesia adalah Udang dengan nilai ekspor sebesar USD 2,02 Miliar atau meningkat 8,47% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai USD 1,86 Miliar • Selanjutnya Tuna-Cakalang-Tongkol dengan nilai ekspor sebesar USD 665,53 Juta atau meningkat 0,11%, Rajungan-Kepiting sebesar USD 550,58 Juta atau meningkat 64,99%, Cumi-Sotong-Gurita sebesar USD 542,21 Juta atau meningkat 19,52%, dan Rumput Laut sebesar USD 306,84 Juta atau meningkat 20,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Sumber: BPS diolah Ditjen PDS – KKP * Angka sementara Januari – November 2021 11
  • 13. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 12 PASAR DALAM NEGERI PRODUK PERIKANAN 56.39 56.08 59.53 61.02 62.05 54.56 55.37 50.75 52.5 54.25 56 57.75 59.5 61.25 63 2020 2021* 2022 2023 2024 Target Capaian Capaian dan Target Konsumsi Ikan 2020-2024 (Kg/kapita setara ikan utuh segar) Sumber: Susenas BPS diolah Ditjen PDS-KKP * Angka capaian sementara (data susenas 2021 belum terbit) 1 Uraian 2020 2021 2022 2023 2024 AKI 54.56 55.37 59.53 61.02 62.05 Kebutuhan Ikan (setara Segar) 12,348 13,072 13,812 14,336 14,759 Volume Ekspor (Konsumsi/Setara Produk) 1,068 955 1,291 1,380 1,429 Kebutuhan Bahan Baku Ekspor (Konsumsi/Setara Segar) 1,705 1,520 2,030 2,166 2,236 Total Kebutuhan Ikan 14,053 14,592 15,842 16,502 16,995
  • 14. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 13 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 Rumput Laut 11,269,342 11,050,301 10,547,552 10,320,202 9,775,986 9,923,259 9,601,435 Ikan-Perikanan Budidaya 4,364,751 4,952,018 5,567,439 5,368,532 5,436,108 5,535,684 6,790,732 Perikanan Tangkap_Perairan Umum 473,134 464,722 467,822 659,287 705,199 566,530 602,576 Perikanan Tangkap- Laut 6,204,683 6,115,469 6,603,631 6,701,834 6,630,123 7,137,110 7,485,872 Jumlah 22,311,910 22,582,510 23,186,443 23,049,855 22,547,416 23,162,584 24,480,615 22,311,910 22,582,510 23,186,443 23,049,855 22,547,416 23,162,584 24,480,615 - 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000 Perikanan Tangkap- Laut Perikanan Tangkap_Perairan Umum Ikan-Perikanan Budidaya Rumput Laut Jumlah PRODUKSI PERIKANAN 2015-2021 (TON) Sumber data. satudatakkp * Data sementara s.d Desember 2021 • Target Produksi Perikanan tahun 2021 sebesar 27,55 juta ton • Realisasi s.d. triwulan IV mencapai 24,48 juta ton atau 88,86% Komoditas Total Perikanan Indonesia 24.480.615 Perikanan Tangkap 8.088.448 • Perikanan Tangkap-Laut 7.485.872 • Udang 409.730 • Tuna 307.235 • Cakalang 531.118 • Tongkol 608.274 • Lainnya 5.629.516 Perikanan Tangkap-Umum 602.576 • Udang 33.109 • Ikan 556.339 • Lainnya 13.128 Perikanan Budidaya 16.392.167 • Bandeng 960.733 • Gurame 242.147 • Ikan Lainnya 727.742 • Kakap 9.034 • Kerapu 14.069 • Lele 1.253.114 • Ikan Mas 698.371 • Nila 1.491.553 • Patin 509.030 • Rumput Laut 9.601.435 • Udang 884.939 Produksi 2021 berdasarkan Komoditas Utama (ton)
  • 15. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 14 102.83 103.16 102.76 103.7 104.8 104.64 104.89 105.46 105.6 105.7 105.9 106.79 100 101 102 103 104 105 106 107 108 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des NILAI TUKAR NELAYAN (NTN) TAHUN 2021 JAN S.D DESEMBER TAHUN 2021 Sumber: Badan Pusat Statistik Data Januari s.d Desember 2021 • Pada Desember 2021, NTN naik sebesar 0,84 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan It sebesar 1,31 persen, lebih tinggi dari kenaikan Ib sebesar 0,46 persen. Kenaikan It disebabkan oleh naiknya It (Indeks Harga yang Diterima) pada kelompok penangkapan di perairan umum (khususnya komoditas udang dan ikan sepat) dan kelompok penangkapan di laut (khususnya komoditas ikan cakalang dan ikan tongkol), masing-masing sebesar 0,79 persen dan 1,31 persen. • Kenaikan Ib (Indeks Harga yang Dibayar) sebesar 0,46 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok KRT sebesar 0,79 persen dan Indeks Kelompok BPPBM (Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal) sebesar 0,10 persen. 101.26 101.52101.42 102.55 102.91 102.16 102.35 103.01 103.87 104.59 103.82 104.47 99 100 101 102 103 104 105 Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agustus Sept Okt Nov Des Sumber: Badan Pusat Statistik Data Januari s.d Desember 2021 NILAI TUKAR PEMBUDIDAYA IKAN (NTPi) JAN S.D DESEMBER TAHUN 2021 • Pada Desember 2021, NTPi mengalami kenaikan sebesar 0,62 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan It (Indeks Harga yang Diterima) sebesar 1,14 persen, lebih tinggi dari kenaikan Ib (Indeks Harga yang Dibayar) sebesar 0,51 persen. • Kenaikan It disebabkan oleh naiknya harga beberapa jenis komoditas, khususnya ikan bandeng payau dan rumput laut. Kenaikan Ib sebesar 0,51 persen disebabkan oleh kenaikan Indeks Kelompok KRT (Kelompok Konsumsi Rumah Tangga) sebesar 0,79 persen dan Indeks Kelompok BPPBM (Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal) sebesar 0,30 persen.
  • 16. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) Tahun 2016 - 2021 2016 2017 2018 Rp. 1,14 Triliun 56.063 debitur Rp. 2,61 Triliun 116.651 debitur Rp. 2,73 Triliun 113.051 debitur 2019 Rp. 3,37 Triliun 122.349 debitur 2020 Rp. 5,25 Triliun 173.355 debitur 2021* Rp. 8,04 Triliun 231.329 debitur • Jika dibandingkan dengan realisasi KUR pada tahun 2020 sebesar Rp.5,2 triliun untuk 173.355 pelaku usaha, maka dapat disimpulkan bahwa realisasi KUR pada tahun 2021 meningkat sebesar 53,04%. • Demikian pula dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan KUR yang meningkat sebesar 33,44%. • Rata-rata pertumbuhan nilai KUR periode 2016-2021 adalah sebesar 53,22% pertahun. Sumber : Sistem Informasi Kredit Program, Kementerian Keuangan (diolah) Data Januari s.d Desember 2021 15
  • 17. Jateng Rp 0,25T Jabar Rp 0,31T Jatim Rp 0,61T DKI Jakarta Rp 0,81T Lampung Rp 0,23T Sumber: BKPM dan OJK, diolah Ditjen PDS • Pada tahun 2021 terjadi pelambatan investasi di PMA, PMDN meningkat • Dampak pandemi covid-19 berdampak pada pelambatan/penundaan kegiatan investasi • Pemerintah optimis terjadi percepatan realisasi investasi, seiring dengan penanganan yang baik terhadap pandemi covid-19, dan terobosan KKP mendorong investasi baru di usaha penangkapan terukur dan budidaya untuk ekspor • Prognosa Investasi KP 2021 Rp6,02 Triliun PROFIL INVESTASI JAN-SEPT 2021 Budidaya 1.29 Triliun 31% Jasa Perikanan 0.24 Triliun 6% Penangka pan 0.73 Triliun 18% Pengolaha n 1.16 Triliun 28% Perdagang an 0.70 Triliun 17% TUJUAN UTAMA REALISASI INVESTASI SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2021 BIDANG USAHA Rp 4,11 Triliun Singapura Rp 0.13 T Swiss Rp 0.10 T India Rp 0.05 T Jepang Rp 0.04 T RRT Rp 0.04 T ASAL PMA Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 16 Realisasi Investasi 2021 (s.d Sep 2021) : Rp. 4,11 triliun
  • 18. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia REALISASI PENYALURAN DANA BERGULIR BLU-LPMUKP TAHUN 2021 Januari s.d 31 Desember 2021 6.534 orang pemanfaat Rp. 270,55 miliar Realisasi Penyaluran Total 2021 Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan : Rp. 50,79 miliar Realisasi Penyaluran 1.966 orang Pemanfaat Perikanan Budidaya: Rp. 146,53 miliar Realisasi Penyaluran 2.536 orang Pemanfaat Perikanan Tangkap: Rp. 64,83 miliar Realisasi Penyaluran 1.950 orang Pemanfaat Usaha Garam Rakyat: Rp. 7,66 miliar Realisasi Penyaluran 47 orang Pemanfaat Usaha Masyarakat Pesisir Lainnya : Rp. 0,72 miliar Realisasi Penyaluran 35 orang Pemanfaat 17 Sumber: LPMUKP s.d 31 Desember 2021
  • 19. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia LUAS KAWASAN KONSERVASI TAHUN 2021 28,4*juta hektare 5,3 juta ha 10 KKN 371 KKD 30 KLHK 18,5 juta ha 4,6 juta ha Sumber. Ditjen PRL, KKP *s.d. Triwulan III Tahun 2021 8.74% 1.26% Luas Kawasan 28,4 juta ha Luas Perairan Indonesia 325 juta ha Sisa target 2030 8,39 juta ha 10% Aichi Target / SDGs 14 18
  • 20. HASIL OPERASI KAPAL PENGAWAS TAHUN 2021 Target Hari Operasi : 100 Hari Realisasi Hari Operasi : 104 Hari Total kapal diperiksa : 2.828 Kapal KII : 2.758 Kapal, KIA : 70 Kapal Total kapal ditangkap : 167 Kapal KII : 114 Kapal, KIA : 53 Kapal No. Negara Jumlah 1. Indonesia 114 2. Malaysia 22 3. Vietnam 25 4. Filipina 6 Jumlah 167 Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 19 19 Sumber: Ditjen PSDKP, KKP Data Januari s.d 31 Desember 2021
  • 21. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 20 REALISASI PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL (PEN) TAHUN 2021 SUB KLUSTER PADAT KARYA Anggaran : Rp. 155,11 miliar Realisasi : Rp. 148,93 miliar (96,01%) Total Anggaran PEN Sektor KP : Rp. 1,08 triliun Realisasi : Rp. 1,05 triliun (97,56%) Rincian Kegiatan : • Minapadi 100 paket • Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif/PITAP(55 paket) • 8 unit klaster tambak udang • 1 unit millennial shrimp farm • Fasilitasi 317,61 hektar lahan garam • Rehabilitasi 1.411,71 hektar kawasan mangrove • Penanaman 19,2 hektar vegatasi pantai DAMPAK PADAT KARYA: • Tenaga Kerja : 8.665 tenaga kerja • Upah yang dibayar : Rp. 28,97 miliar SUB KLUSTER KETAHANAN PANGAN Anggaran : Rp. 927,08 miliar Realisasi : Rp. 908 miliar (97,82%) • Sarpras wisata bahari di 15 Kawasan • 30 unit Gudang Garam Rakyat • 1 unit washing plant • Bantuan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) untuk 28 kelompok • 2 unit gudang beku portable • 9 unit kendaraan berpendingin • 300 unit chest freezer • 2 unit kapal pengawas • 104 hari operasi kapal pengawas • 115 unit perawatan armada pengawasan • 14 unit kapal penangkap ikan • 12.252 bantuan alat tangkap • 12.896 identifikasi dan fasilitasi sertifikat hak atas tanah (SeHAT) nelayan • 1.875 sertifikasi awak kapal perikanan • 32 lokasi bakti nelayan • Pengembangan 22 pelabuhan perikanan UPT Pusat • Pengembangan 4 Pelabuhan Perikanan daerah prioritas • Fasilitasi perjanjian kerja laut bagi 2.444 awak kapal perikanan • 252 paket bioflok • 198 juta ekor bantuan benih • 319 ribu ekor bantuan calon induk • 150 unit Keramba Jaring Apung (KJA) • 29 unit excavator dan 1 unit dredger • 30 unit kebun bibit rumput laut • 664 paket sarpras produksi usaha • 63 paket bantuan ikan hias • 41 unit mesin dan bahan baku pakan • 96,4 ton bantuan bibit rumput laut • 5 unit sarpras revitalisasi tambak (pompa dan mesin) • 3 unit pasar ikan • 6 unit sentra kuliner • pelatihan kepada 15.035 masyarakat • Kelompok yang disuluh 47.378 kelompok • 77 kab/kota lokasi Bulan Mutu Karantina • 1 lokasi pembangunan TPI perairan darat • 2 paket rumah ikan Rincian Kegiatan :
  • 22. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021 Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Penguatan Daya Saing 172 juta ekor Bantuan Benih Ikan (laut, tawar, payau) 170,6 ribu ekor Bantuan calon induk unggul 92,7 ribu kg Bantuan bibit rumput laut 150 unit Bantuan Keramba Jaring Apung (KJA) 3 unit Rehabilitasi UPR/HRST 30 unit Bantuan kebun bibit rumput laut 55 paket Pengelolaan Irigasi Tambak/Kolam 29 unit Bantuan excavator 5 kluster Tambak Udang berkelanjutan (Karawang, Takalar, Aceh Tamiang, Aceh Timur) 1 kluster Milenial Shrimp Farming 5 paket Bantuan Kincir dan Pompa (bansarpras revitalisasi tambak) 192 paket Bioflok 100 unit Minapadi 63 unit Bantuan sarpras ikan hias 609 paket Bantuan sarpras produksi 192 unit Bantuan budidaya ikan sistem bioflok 5 unit Bantuan pakan alami 40 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan 703,5 ribu kg Bantuan Pakan Ikan Mandiri 14 unit Kapal Perikanan (10 unit 5 GT dan 4 unit 10 GT disalurkan di 4 kab/kota di Maluku Utara 12.525 paket Alat Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan di 11 Provinsi (30 kota/kota) 200 unit Bantuan alat bantu usaha perikanan dan perlindungan nelayan di 2 provinsi dan 4 kab/kota 1.588 nelayan Fasilitasi akses pendanaaan usaha nelayan di 14 provinsi 12.896 bidang Sertipikat Hak Atas Tanah (SeHAT) nelayan di 19 provinsi dan 98 kan/kota 32 lokasi Bakti Nelayan (bantuan perbekalan melaut dan fasilitasi nelayan untuk 12.800 orang 5 lokasi Pengembangan Kampung Nelayan Maju di 4 Provinsi dan 5 kab/kota 2 paket Rumah ikan | Prasarana pemulihan sumber daya ikan berkelanjutan di Papua Barat dan Maluku Utara 1 lokasi Tempat Pendaratan Ikan Perairan Darat di Ogan Komering Ilir 1.875 Sertifikat Serifikasi Keterampilan Penanganan Ikan (SKPI) dan Sertifikasi Ahli Alat Penangkapan Ikan (AAPI) 2 unit Gudang beku portable Subang & Karawang) 9 unit Kendaraan berpendingin 6 unit Sentra Kuliner (Bondowoso, Lampung Selatan, Mataram, Prabumulih, Pesisir Selatan,Bantaeng) 300 unit Chest Freezer 5 unit Sarana pascapanen 1 unit Unit Pengolahan Ikan (UPI) zero waste 20 unit Perlengkapan pedagang 7 paket Sarana pemasaran 120 promosi Promosi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) termasuk di 60 lokasi Stunting 21
  • 23. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Pengawasan SDKP Pengelolaan Ruang Laut 104 hari Kapal pengawas 143 hari Pesawat patroli 2.672 unit kapal Kapal Diperiksa (KII : 2.606 Kapal, KIA : 66 Kapal) 2 unit Kapal pengawas dibangun 1 unit Operasional pusat pengendalian 212 kasus Penanganan kasus Tindak Pidana Kelautan dan Perikanan 30 orang Pelatihan PPNS Perikanan 166 unit kapal Ditangkap hasil operasi pengawasan (114 Kapal Ikan Indonesia dan 52 Kapal Ikan Asing (KIA) 112 armada Perawatan armada pengawasan 2.509 pelaku usaha Pengawasan terhadap pelaku usaha bidang perikanan tangkap 604 pelaku usaha Pengawasan terhadap pelaku usaha bidang pengolahan hasil perikanan 668 pelaku usaha Pengawasan terhadap pelaku usaha bidang budidaya 308 pelaku usaha Pengawasan terhadap pelaku usaha bidang disribusi hasil perikanan 18.600 ekor benih lobster Pelepasliaran benih lobster di Perairan Onrust, Kepulauan Seribu 22 1 lokasi Gerakan Cinta Laut (Bersih Pantai dan Laut) 2 lokasi Bantuan Sarana & Prasarana peng- elolaan sampah pesisir & pulau-pulau kecil 4 lokasi Perencanaan Dermaga Apung 9 provinsi Fasilitasi dan Sosialisasi Perizinan / Rekomendasi Pemanfaatan PPK 9 sertifikat Hak Atas Tanah di 7 PPKT 1 lokasi Kerjasama Pemanfaatan PPKT di Pulau Nipa 1 dokumen NSPK Rancangan Final Revisi Perpres 78 Tahun 2005 ttg Pengelolaan PPKT 1 lokasi Perencanaan Hibah JICA di SKPT Morotai 2 dokumen RZ Kawasan Strategis Nasional 8 pulau dalam 3 Dokumen RZ KSNT 2 dokumen RZ KAW | Integrasi RZWP3K dengan RTRW di 4 provinsi, Integrasi RZ KSN dan RTR KSN di 3 Kawasan, Izin Terbit 2021: 21 izin lokasi, 11 penetapan lokasi, 68 PKKPRL, 35 KKRL 7 kawasan Sarpras wisata bahari BMKT 30 unit Gudang Garam Rakyat 1 unit Washing Plant 1 unit Learning Bussiness Center 2 lokasi Penyadartahuan Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim 2 lokasi Penanaman Vegetasi Pantai 96 penang- kapan pelaku Destructive fishing (24 kasus bom, 4 kasus racun ikan dan 4 kasus setrum ikan) 18 pulau kecil Pemeriksaan Pemanfaaran Wilayah Pesisir & Pulau-Pulau Kecil serta pengawasan 5 kegiatan reklamasi 4 lokasi Penanganan Pencemaran Perairan di NTT & Sorong & Tumpahan Minyak di Aceh & Lampung. 20 pelaku usaha Pengawasan usaha jenis ikan yang dilindungi 194 ekor Telah diilakukan pelepasliaran Penyu 9 kawasan pengawasan Kawasan Konservasi Perairan Nasional 317 ha Integrasi Pergaraman | Persentase Kualitas Garam K1: 60%, K2: 30%, Lainnya: 10% 1.350 ha Penanaman Mangrove di 36 Kab/Kota 28,4 juta ha Luas Kawasan Konservasi 28 kelompok Bantuan Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi 6 komunitas 3 Komunitas MHA teridentifikasi, 2 Komunitas MHA ditetapkan (Perbup/ Wali kota),1 Komunitas Masyarakat Lokal difasilitasi PKKPRL 4 komunitas 1 Komunitas Penerima Bantuan, 2 Kom- unitas MHA menerima Stimulan, 1 Komunitas MHA ditingkatkan kapasitasnya 2 lokasi Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) 2 lokasi Sekolah Pantai Indonesia REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
  • 24. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Karantina Ikan, Pengendalian Mutu 99,36 persen Rasio ekspor ikan dab hasil perikanan yang diterima oleh negara tujuan ekspor 171 negara Keberterimaan ikan dan hasil perikananan di negara ekspor 80 266 kab/kota lokasi Penjaminan mutu hasil perikanan domestik (Inpres 1/2017) 146.388 HC Pelayanan sertifikasi kesehatan (health certificate/HC) ekspor produk perikanan 6.102 HC Pelayanan sertifikasi impor produk perikanan 438.211 HC Pelayanan sertifikasi domestik produk perikanan 36 UPT Terakreditasi SNI ISO 9001 (2015), SNI ISO/IEC 17025 ;2017, SNI ISO/IEC 17020:2012 8 UPT Terakreditasi SNI ISO 9001;2015, SNI ISO/IEC 17025;2017, SNI ISO/IEC 17020: 1.167 203 UUPI UPI UUPI (Unit Usaha Pengolahan Ikan) dan UPI (Unit Pengolahan Ikan) telah terdaftar di negara mitra (China, Singapura, Korea Selatan, Vietnam, dll) 41 lokasi Pengawasan wilayah perbatasan 206 unit Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang tersertifikasi traceability 3.771 sertifikat Jenis produk yang bersertifikat HACCP di 1.023 UPI 12 kasus Penanganan kasus pelanggaran karantina dan keamanan hayati ikan 4 lokasi pelabuhan Implementasi Single Submission dan Joint Inspection Karantina dan Bea Cukai (Pelabuhan Belawan, Tanjung Emas, Tanjung Priok, Tanjung Perak) 23 Riset dan SDM KP 4 unit Sarana dan Prasarana Riset Kelautan 9 unit Sarana dan Prasarana Riset Perikanan 16 unit Sarana dan Prasarana Pendidikan KP 13 unit Sarana dan Prasarana Pelatihan KP 1 paket Rintisan Instalasi Balai Pelatihan Perikanan 350 scene Sarana Prasarana Citra Radar Satelit 4 paket Teknologi Hasil Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi KP 11 WPP Data dan/atau Informasi Stok SD Perikanan di WPP NRI 5 WPP PUD Data dan/atau Informasi Stok SD Perikanan di Perauiran Umum Daratan (PUD) 15.035 orang Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang dilatih 8.426 orang Peserta Pendidikan vokasi KP yang kompeten 19 paket Teknologi Hasil Riset yang diimplementasikan di Masyarakat 47.378 kelompok Kelompok Pelaku Utama/ Usaha yang mendapatkan penyuluhan 10 kawasan Data dan/atau informasi Pemetaan Sumber Daya Kawasan Pesisir 2 WPP Data dan/atau informasi Pemetaan Karakteristik dan Dinamika Laut WPP 3 model Model Sosial Ekonomi KP 12 paket Penelitian dan Pengabdian Tinggi KP REALISASI KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2021
  • 25. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia RENCANA KERJA KKP TAHUN 2022-2023 2. 24
  • 26. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia VISI EKONOMI BIRU 25 Menjaga keseimbangan ekologi dan pemanfaatan ekonomi SDAkelautan dan Perikanan 1. Menjaga kesehatan laut untuk keberlangsungan usaha pemanfaatan SDA Kelautan 2. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya 3. Peningkatan devisa negara 4. Meningkatnya nilai PNBP 5. Mempertahankan posisi Indonesia sebagai carbonreserve dunia 6. Menjadikan ikan sebagai sumber utama protein masyarakat Indonesia 7. Pergeseran sentra ekonomi perikanan menjadi Indonesia- sentris 8.
  • 27. 26 PERIKANAN IKAN TERUKUR BERBASIS KUOTA PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA TAWAR, PAYAU DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA UNTUK EKSPOR YANG DIDUKUNG RISET KELAUTAN DAN PERIKANAN TRANSFORMASI PENGELOLAAN PERIKANAN 2021-2024 HILIRISASI PERIKANAN • Peningkatan nilai tambah • Penerapan dan sertifikasi GMP (GMP Certified) • Implementasi sistem telusur (STELINA) • Penyiapan paket investasi hulu hilir berbasis wilayah (Klaster Daya Saing) • Digitalisasi usaha dan pemasaran • Membangun konektivitas dan transportasi/ logistik yang efisien • Perluasan akses pasar dalam negeri • Penanganan hambatan ekspor, penurunan tarif dan penciptaan pasar baru di luar negeri • Penyediaan sarpras pasca panen dan sistem rantai dingin PRINSIP EKONOMI BIRU PENGELOLAAN RUANG LAUT PENGAWASAN SDKP RISET DAN SDM KARANTINA 1. Pembukaan Lapangan Kerja Baru 2. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat KP 3. Peningkatan PNBP 4. Pencapaian Indikator Kinerja TUJUAN PENANGKAPAN TERUKUR MODELLING PERIKANAN BUDIDAYA
  • 28. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia BENCHMARK PENANGKAPAN TERUKUR DI DUNIA Pembatasan penangkapan ikan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah stok ikan di laut, seperti yang dilakukan oleh negara-negara maju. KONVENSIONAL Pengendalian Penangkapan Konvensional (tidak terukur) Illegal I Pencurian ikan oleh kapal asing Unregulated U Pengambilan bebas Unreported U Tidak terlapor dengan benar Fishing F Perikanan BERKELANJUTAN Pengendalian Penangkapan Terukur Indonesia Uni Eropa Selandia Baru Amerika Serikat Islandia 27 Legal, Regulated, Reported Fishing
  • 29. 28 KEBIJAKAN PENANGKAPAN TERUKUR DIBANGUN DENGAN PERTIMBANGAN EKOLOGI DAN EKONOMI FAKTOR PENDORONG PENERAPAN KEBIJAKAN NILAI OPTIMUM IMPACT 1. Perlunya menjaga kelestarian ekologi 2. Karakteristik sumber daya perikanan merupakan sumber daya milik bersama 3. Peluang peningkatan produksi perikanan tangkap 1. Pembatasan area penangkapan ikan 2. Penetapan jumlah ikan yang boleh ditangkap berdasarkan kuota volume produksi per kelompok jenis ikan 3. Penentuan jumlah dan ukuran kapal yang dapat melakukan penangkapan 4. Jenis alat tangkap yang diperbolehkan sesuai standar dan ramah lingkungan 5. Penentuan pelabuhan perikanan sebagai tempat pendaratan/ pembongkaran ikan 6. Penggunaan ABK lokal 1. Angka produksi dan batasan penangkapan yang menunjukkan ketahanan ekosistem untuk mendukung ketahanan pangan 2. Nilai produksi yang menunjukkan ketahanan ekonomi 3. Nilai pendapatan dan kesejahteraan nelayan yang menunjukkan ketahanan sosial-ekonomi masyarakat. 1. Penambahan penyerapan tenaga kerja 2. Distribusi pertumbuhan ekonomi di daerah 3. Peningkatan kontribusi di sektor kelautan dan perikanan 4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
  • 30. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia PEMBAGIAN ZONA PENANGKAPAN IKAN TERUKUR DI WPPNRI :Zona Penangkapan ikan berbasis Kuota :Zona Penangkapan Ikan non-Kuota 29 01 Zona WPPNRI 711 (PerairanSelat Karimata,LautNatuna,danLautNatunaUtara) 02 Zona WPPNRI 716 (PerairanLautSulawesidansebelah utaraPulauHalmahera) WPPNRI 717 (PerairanTeluk CendrawasihdanLautLepas (SamuderaPasifik)) 03 Zona WPPNRI 715 (perairanTeluk Tomini, LautMaluku,LautHalmahera,LautSeram,danTeluk Berau) WPPNRI 718 (perairanLautAru, LautArafuru,danLautTimor bagianTimur) WPPNRI 714 (perairanTeluk Tolo danLautBanda) 04 Zona WPPNRI 572 (perairanSamuderaHindia sebelahBaratSumateradanSelat Sunda) WPPNRI 573 (perairanSamuderaHindia sebelahselatanJawahinggasebelah selatanNusa Tenggara,LautSawu,danLautTimor bagianBarat),danLautLepas (Samudera Hindia) 05 Zona WPPNRI 571 (perairanSelat MalakadanLautAndaman) 06 Zona WPPNRI 712 (perairanLautJawa) WPPNRI 713 (perairanSelat Makassar,Teluk Bone, LautFlores, dan LautBali) :Zona untuk Penangkapan Ikan Terbatas
  • 31. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia RENCANA IMPLEMENTASI PENANGKAPAN TERUKUR DI INDONESIA 30 1.Kuota untuk INVESTOR 2. Kuota untuk NELAYAN LOKAL 3. Kuota untuk HOBI/REKREASI Total stok ikan ditentukan berdasarkan Kajian Komnas KAJISKAN dan RFMO, dan disahkan melalui Kepmen KP Total tangkapan yang diperbolehkan (JTB) ditentukan oleh Komnas KAJISKAN
  • 32. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ZONA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KUOTA 31 01 WPP 711 Nilai : Rp 13,1 T/tahun Laut : Laut Natuna & Natuna Utara Pendaratan : 1) PP Barelang-Batam, 2) PP Selat Lampa-Natuna Kuota : 473.000 ton/tahun Jumlah Nelayan : 93.922 nelayan Perkiraan Perputaran Uang : 26,45 T/tahun 02 WPP 716, 717 Nilai : Rp 15,8 T/tahun Laut : Laut Sulawesi & Samudera Pasifik Pendaratan : 1) PPS Bitung 2) PP Biak, 3) PPN Ternate 4) PP Sorong 5) PP Mansapa-Nunukan Kuota : 738.000 ton/tahun Jumlah Nelayan : 52.733 nelayan 03 WPP 715, 718 Nilai : Rp 46,12 T/tahun Laut : Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor Pendaratan : 1) Ambon New Port 2) PPN Tual 3) PPN Merauke 4) PP Poumako- Mimika 5) PP Benjina 6) PP Sorong 7) PPS Kendari 8) PP Saumlaki Kuota : 2.266.000 ton/tahun Jumlah Nelayan : 62.267 nelayan 04 WPP 572, 573 Nilai : Rp 35,18 T/tahun Laut : Samudera Hindia Pendaratan : 1) PPS Bungus 2) PP NZ Jakarta 3) PP Pelabuhan Ratu 4) PPS Cilacap 5) PP Bolok-Kupang 6) PPN Pengambengan Kuota : 1.415.000 ton/tahun Jumlah Nelayan : 177.509 nelayan Perkiraan Perputaran Uang : 130,86 T/tahun Perkiraan Perputaran Uang : 42,47 T/tahun Perkiraan Perputaran Uang : 81,58 T/tahun TOTAL KUOTA YANG DITAWARKAN 4.894.000 ton/tahun Senilai Rp. 120,6 triliun
  • 33. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia MULTIPLIER EFFECTS DI ZONA PENANGKAPAN IKAN BERBASIS KUOTA UNTUK KOMERSIAL 32 PENGELOLAAN PELABUHAN INDUSTRI PERIKANAN Industri pengolahan ikan dan infrastruktur rantai dingin (cold storage, pabrik es, dll) Rantai logistik perikanan (domestik dan eskpor) Bongkar muat Bahan Bakar Minyak Air bersih Pemeliharaan & perawatan kapal Kebersihan kapal & pelabuhan Apartemen awak kapal Perbekalan melaut 745.100 Awak Kapal 25.000 Pekerja UPI 135.400 Pekerja bongkar Muat & Informal TENAGA KERJA 996 Pabrik Es Industri Pengolahan Ikan/UPI INDUSTRI PERIKANAN 106 GALANGAN KAPAL APARTEMEN NELAYAN 681 Galangan kapal 19 Unit apartemen nelayan kapasitas @ 719 kamar AIR BERSIH BAHAN BAKAR MINYAK Kebutuhan Air Bersih (2.889.600 m3/th) Kebutuhan BBM (4.832.700 KL/th) (dari kegiatan transaksi penjualan ikan hasil tangkapan, penjualan BBM, air bersih, es, logistik perbekalan ABK, bahan alat penangkapan ikan dan transaksi kegiatan docking kapal) PERKIRAAN PERPUTARAN UANG Rp. 281,36 Triliun/tahun PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI 32
  • 34. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia SISTEM PENGAWASAN TERINTEGRASI BERBASIS TEKNOLOGI 33
  • 35. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Komoditas Parameter UDANG VANAMEA • Luas Tambak • Jml KK • Produksi • Nilai produksi LOBSTER • Luas Tambak • Jml KK • Produksi • Nilai produksi RUMPUT LAUT • Luas Tambak • Jml KK • Produksi • Nilai produksi KEPITING • Luas Tambak • Jml KK • Produksi • Nilai produksi Produksi Saat Ini Target 2022 Target 2023 Target 2024 Intervensi KKP Lokus • 300.501 Ha • 127.123 KK • 856.762 Ton • Rp. 51,3 Triliun • 221.900 Ha • 101.900 KK • 924.800 Ton • Rp. 55 Triliun • 221.900 Ha • 139.400 KK • 1.273.400 Ton • Rp. 76 Triliun • 224.900 Ha • 207.400 KK • 2.011.000 Ton • Rp. 120 Triliun • Modeling budidaya 3.000 ha (PHLN) • Revitalisasi 1.000 Ha (PHLN) Sumbawa (1000 ha), Aceh Timur (1000 Ha), Muna (1000 Ha), Konawe (500 Ha) dan Kotabaru (500 Ha) • 4,3 Ha • 1.965 KK • 166 ton • Rp. 40 Miliar • 730 Ha • 7.800 KK • 4.000 ton • Rp. 964 Miliar • 1.000 Ha • 11.700 KK • 6.000 ton • Rp. 1,4 Triliun • 1.500 Ha • 16.300 KK • 8.300 ton • Rp. 2 Triliun • Modeling pendederan 5 lokasi (PHLN) Kota Bengkulu, Pandeglang, Sukabumi, Banyuwangi, Lombok Timur • 186.818 Ha • 258.189 KK • 9.780.272 Ton • Rp. 29,1 Triliun • 190.100 Ha • 264.700 KK • 10.470.200 Ton • Rp. 31 Triliun • 194.400 Ha • 273.300 KK • 11.359.300 Ton • Rp. 33 Triliun • 199.300 Ha • 283.100 KK • 12.338.400 Ton • Rp. 36 Triliun • Modeling 1.000 ha (PHLN) Maluku Tenggara dan Sumba Timur • 7.400 Ha • 7.398 KK • 14.000 Ton • Rp. 900 Miliar • 8.500 Ha • 8.500 KK • 16.400 Ton • Rp. 1,1 Triliun • 10.000 Ha • 10.100 KK • 19.400 Ton • Rp. 1,3 Triliun • 12.700 Ha • 12.800 KK • 24.700 Ton • Rp. 1,6 Triliun • Modeling budidaya 4 lokasi (PHLN) Merauke, Maluku Tengah, Tarakan, Pemalang. 34 PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA UNTUK EKSPOR: SAAT INI, TARGET 2024 & INTERVENSI KKP
  • 36. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Tiongkok Indonesia India Negara Produsen Udang Dunia (2019) TARGET INDONESIA TAHUN 2024 : PRODUKSI UDANG 2 JUTA TON INDONESIA MENJADI NEGARA PRODUSEN UDANG NOMOR 1 DI DUNIA 1 4 5 6 SASARAN STRATEGIS: FOKUS PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA UDANG UNTUK EKSPOR (1/2) 1.200.000 ton 2 Negara Importir Udang Dunia (2020) 3 Negara Eksportir Udang Dunia (2019) 1 4 5 2 3 Negara Importir Udang Dunia (2019) 4 5 3 Sumber: PDS, FAO, UCN, ITC Statictics 860.000 ton 750.000 ton Vietnam Ecuador Thailand 634.000 ton 550.000 ton 270.000 ton India Vietnam Indonesia 1.100.000 ton 584.000 ton 350.000 ton Thailand Tiongkok Malaysia 301.000 ton 275.000 ton 78.000 ton Tiongkok Amerika Jepang 1.200.000 ton 1.160.000 ton 373.000 ton Spanyol Perancis Korea Selatan 273.000 ton 179.000 ton 165.000 ton 1 2 6 6 35
  • 37. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia SASARAN STRATEGIS: FOKUS PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA UDANG UNTUK EKSPOR (2/2) NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR UDANG VANAMEI INDONESIA ADALAH AMERIKA DAN JEPANG 80% Amerika 2% Uni Eropa 10% Jepang 8% Negara Lain Sumber: BCG Report 36
  • 38. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Langkah Evaluasi 1. 1. 2. 2. 3. 3. SASARAN STRATEGIS: PENGEMBANGAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG UNTUK TARGET PRODUKSI UDANG 2 JUTA TON PADA TAHUN 2024 Revitalisasi Modeling Evaluasi lahan budidaya untuk melihat produktivitas, tingkat kesejahteraan pembudidaya dan dampaknya terhadap ekologi Meningkatkan produktivitas lahan tambak tradisional untuk meningkatkan nilai tukar pembudidaya ikan Membangun kawasan tambak udang modern terintegrasi, yang melibatkan masyarakat dan kerjasama swasta 37 Hasil dan Tindak Lanjut Luas lahan tambak udang tradisional, intensif dan semi intensif : 300.501 Ha Luas lahan tambak tradisional: 247.803 Ha • Tambak tradisional yang tidak direvitalisasi (124.203 Ha) • Revitalisasi tambak udang menjadi semi intensif (45.000 Ha) • Pengalihan budidaya udang di Jawa menjadi budidaya nila salin (78.600 Ha) Luas lahan modelling: 14.000 Ha • Lahan tambak tradisional menjadi tambak intensif (11.000 Ha) • Pembukaan lahan baru (3.000 Ha) Hasil Evaluasi : Tindak Lanjut : Tambak udang tradisional di Pantura-Jawa: 78.600 Ha disarankan untuk dialihkan ke komoditas budidaya yang lebih sesuai dengan lingkungannya (nila salin dan bandeng) Rencana Revitalisasi Rencana Modelling
  • 39. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia REVITALISASI TAMBAK UDANG TRADISIONAL MENJADI TAMBAK SEMI INTENSIF TAMBAK TRADISIONAL • Bentuk Tambak tidak beraturan • Saluran Inlet dan Outlet tidak ada • Tidak ada tandon dan IPAL • Tidak ada mekanisasi Produktivitas: 0,6 Ton/Ha/Thn TAMBAK SEMI INTENSIF Produktivitas: 30 Ton/Ha/Thn Manajemen Kesehatan Ikan Udang Penerapan IPAL (Minimal 5%) Penerapan Tandon (Minimal 10%) Saluran Inlet dan Outlet Terpisah Peningkatan Padat Tebar 80 ekor/M2) Mekanisasi • Kincir 20 Unit/Ha) • Pompa Pengaturan Petak Pemeliharaan 38 BIAYA REVITALISASI 7,3 M @ 5 Hektar • Rekonstruksi Tambak (Saluran Masuk, Tandon, Kolam Pemeliharaan, Saluran Keluar, dan IPAL) • Mekanisasi (Pompa, Kincir, Genset) • Operasional pemeliharaan (1 Siklus) Konsep ini sudah diterapkan di Kabupaten Aceh Timur, Lampung Selatan, Sukamara, Buol, dan Cianjur Luas : 247.803 Ha Luas : 45.000 Ha REVITALISASI PENINGKATAN TEKNOLOGI
  • 40. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia CALON LOKASI REVITALISASI TAMBAK UDANG TRADISIONAL MENJADI TAMBAK SEMI INTENSIF 39 : Lokasi revitalisasi 1.000 hektar AcehTimur,Aceh Barat Daya,Aceh Besar, Aceh Tamiang,Aceh Jaya, Ogan Komering, Banyuasin, Musi Banyuasin, Batu Bara, Lampung Selatan SUMATERA (10.000 Ha) Bima, Dompu NUSATENGGARA (2.000ha) Konawe*, GorontaloUtara, Pahuwato, Donggala, Parigi Moutong, Tolli-Toli, Bone, Mamuju, Bulukumba, Luwu, LuwuTimur, Luwu Utara, Maros, Kota Palopo, Pangkajene Kep.,Wajo, Pinrang, Takalar, Bombana, Kolaka, Kolaka Utara, Kota Kendari, Polewali Mandar SULAWESI (22.500 ha) Kotabaru*, Bengkayang, Ketapang, Kubu Raya,TanahTumbu,Tanah Laut, Bulungan,TanaTidung, Kutai Kartanegara, KutaiTimur, Paser KALIMANTAN (10.500 ha) : Lokasi revitalisasi 500 hektar
  • 41. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia MODELING TAMBAK UDANG @ 1.000 HEKTAR TAMBAK TRADISIONAL EKSISTING EKSPOR MODELLING TAMBAK UDANG @ 1.000 HA Hatchery Pabrik Pakan HULU ON FARM HILIR Cold Storage/ Processing Pabrik foam Pabrik es Pemilik lahan , Masyarakat sekitar, Profesional, Karyawan UPT KKP/ BLU Mendapatkan gaji dan profit sharing PEKERJA IPAL Reservoir Petak Produksi Sarana Pendukung Kincir : 80 Unit/Ha Peningkatan Padat Tebar 250 ekor/M3 Pengelolaan Kualitas Air Reservoir 20% IPAL 10% Manajemen Kesehatan Ikan dan Lingkungan Mekanisasi dan Digitalisasi 40 Kawasan tambak udang modern terintegrasi (contoh) yang menerapkan good aquaculture practices dari hulu hingga hilir • Bentuk Tambak tidak beraturan • Saluran Inlet dan Outlet tidak ada • Tidak ada tandon dan IPAL • Tidak ada mekanisasi Produktivitas : 80 Ton/Ha/Thn Produktivitas : 0,6 Ton/Ha/Thn Produksi Udang : 120.000 Ton
  • 42. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia CALON LOKASI MODELING TAMBAK UDANG @ 1.000 HEKTAR : Lokasi Modeling * : Modeling Pemerintah, biaya dari PHLN MODELING DARI TAMBAK TRADISIONAL MODELING DARI LAHAN BARU 41 Parigi Moutong SULAWESI (1.000ha) Sukamara KALIMANTAN (1.000ha) Batam, Kepri SUMATERA (1.000ha) AcehTimur*, Belitung, OKI SUMATERA (3.000ha) Bulungan KALIMANTAN (1.000ha) Muna*, Pahuwato, Bone, Mamuju, Pinrang SULAWESI (5.000ha) Sumbawa* NUSATENGGARA BARAT (1.000ha) MalukuTengah KEP. MALUKU (1.000ha)
  • 43. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia PEMBANGUNAN TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN SELUAS 100 HA DALAM SATU HAMPARAN 42 Percontohan tambak udang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan dalam satu hamparan (tidak sporadis) Sumber: Evergreen Shrimp pond Sebagai model awal untuk memenuhi target produksi 2 juta ton target tahun 2024 melalui konsep Best Practices Aquaculture, yaitu 80 ton/ha/tahun. Lahan milik Pemerintah daerah (100 Ha) BLU sebagai pengelola Pemerintah daerah memperoleh PAD Masyarakat lokal sebagai pekerja UPT DJPB sebagai pendamping teknis Negara memperoleh PNBP dan Devisa Negara (ekspor) Penyerapan tenaga kerja dan peningkatan NTPi
  • 44. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia LOKASI TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN 43 Lokasi sesuai dengan Rencana Tata Ruang Lokasi sesuai dengan kriteria teknis budidaya udang Status lahan clean and clear Komitmen dan dukungan PEMDA/masyarakat Kesiapan masyarakat sekitar lokasi Lahan yang tersedia dan siap dikembangkan Akses menuju infrastruktur pendukung mudah dan tersedia Calon lokasi luas 100 Ha • Lokasi di Kecamatan Petanahan dan Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen; • Potensi Luas Lahan Pembangunan 364,56 Ha, dan Rencana Pembangunan 100 Ha; • Rencana Tata Ruang sesuai dengan Perda No. 23 Tahun 2012 • Akses menuju lokasi sangat baik dan dekat dengan jalur lintas selatan pulau Jawa; • Ketersediaan listrik yang cukup berasal dari 2 Gardu Induk yaitu Gardu Induk Gombong dan Gardu Induk Kebumen total daya 260 MVA. KRITERIA LOKASI
  • 45. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia INFRASTRUKTUR UTAMA Water Intake,Tandon, Petak produksi, Saluran Outlet, IPAL, Labolatorium, Gudang Pakan, Bangunan Pasca Panen, Rumah Genset, Rumah JagaTambak, dan Jalan Produksi INFRASTRUKTUR PENDUKUNG Kantor, Mess Karyawan, Fasilitas Umum, Fasilitas Sosial, Landscape, Workshop (bengkel), Pagar Pembatas, Gerbang dan instalasi air bersih. INFRASTRUKTUR MODEL BISNIS TAMBAK UDANG BERBASIS KAWASAN (KEBUMEN) 44 PENINGKATAN TEKNOLOGI SEBELUM PRODUKSI NILAI PRODUKSI (Rp.) 4.000 ton 260 Milyar 3 ton 195 Juta PRODUKTIVITAS (ton/ha/tahun) 80 0,6 SESUDAH PARAMETER INVESTASI (Rp.) 250 Milyar - BIAYA PRODUKSI (Rp.) 144 Milyar - KEUNTUNGAN (Rp.) 116 Milyar - Manajemen Kesehatan Ikan Udang Penerapan IPAL (Minimal 10%) Penerapan Tandon (Minimal 10%) Saluran Inlet dan Outlet Terpisah Peningkatan Padat Tebar 250 ekor/M2) Mesinisasi • Kincir 100 Unit/Ha) • Pompa Pengaturan Petak Pemeliharaan • Lahan Milik Pemda (100 Ha); • BLU sebagai pengelola • UPT DJPB sebagai pendamping teknis • Masyarakat lokal sebagai pekerja INPUT TAMBAK TRADISIONAL EKSISTING • Bentuk Tambak tidak beraturan • Saluran Inlet dan Outlet tidak ada • Tidak ada tandon dan IPAL • Tidak ada mekanisasi Produktivitas: 0,6 Ton/Ha/Thn TAMBAK RAMAH LINGKUNGAN Produktivitas: 80 Ton/Ha/Thn
  • 46. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia PROGRAM KAMPUNG NELAYAN DAN KAMPUNG BUDIDAYA 45 TUJUAN: Meningkatkanpendapatanmasyarakat (Nilai TukarNelayandan NilaiTukar PembudidayaIkan) Meningkatkankualitas lingkungan Menjagakepunahan komoditasbernilaiekonomi Terciptanyaperlindungan sosial Meningkatkankapasitas SDM KampungNelayan Kampung Budidaya 2. 2. 1. 1.
  • 47. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia PEMBANGUNAN KAMPUNG NELAYAN MAJU EKONOMI • Nilai Tukar Nelayan (NTN) : 104,35 • Rata-rata pendapatan nelayan: Rp 4,1 juta/orang/bulan • Rata-rata pendapatan rumah tangga perikanan: Rp11.37 juta/orang/bulan 1. Akses permodalan 2. Sarana dan prasarana usaha yang belum memadai 3. Kelembagaan usaha nelayan yang belum optimal 4. Masih fokus pada kegiatan penangkapan ikan LINGKUNGAN KEGIATAN USAHA SOSIAL BUDAYA 1. Tingkat pendidikan masyarakat kampung nelayan rendah 2. Keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan 3. Keterbatasan akses data, informasi dan IPTEK 4. Peranan wanita nelayan belum optimal 5. Perlindungan sosial untuk nelayan masih minim RERATA KONDISI KAMPUNG NELAYAN SAAT INI • NTN: 150 • Rata-rata pendapatan nelayan: Rp5,4 juta/ orang/bulan (20%) • Rata-rata pendapatan rumah tangga perikanan: Rp 13,8 juta/orang/bulan (20%) 1. Meningkatnya jenjang pendidikan nelayan (Minimal SMA/SMK) 2. Tersedianya Akses terhadap fasilitas kesehatan lebih baik 3. Tersedianya akses terhadap data, informasi dan IPTEK 4. Meningkatnya peran wanita dan keluarga nelayan 5. Tersedianya perlindungan sosial untuk nelayan (asuransi nelayan) 1. Tersedianya akses permodalan yang memadai 2. Manajemen usaha kelembagaan nelayan lebih baik dan modern 3. Peningkatan produktivitas usaha 4. Tercipta lapangan kerja baru 1. Terwujudnya kampung nelayan yang tertata dan bersih 2. Terjaganya kualitas lingkungan perairan (mangrove, terumbu karang, berkurangnya sampah plastik dll) 3. Tersedianya sarana dan prasarana nelayan yang memadai 1. Permukiman nelayan kumuh, belum tertata, dan sanitasi tidak memadai 2. Kerusakan Kawasan pesisir dan lingkungan laut 3. Minimnya sarana dan prasarana nelayan BEFORE EKONOMI LINGKUNGAN KEGIATAN USAHA SOSIAL BUDAYA INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG NELAYAN MAJU Belum terjalin koordinasi dan sinergi dengan baik dan optimal KOORDINASI K/L DAN STAKEHOLDER LAINNYA KOORDINASI K/L DAN STAKEHOLDER LAINNYA Koordinasi K/L dan stakeholder terlaksana dengan baik dan optimal AFTER Sinergi dan kolaborasi kementerian/Lembaga KAMPUNG NELAYAN MAJU 46
  • 48. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 47 120 Lokasi Kampung Nelayan 30 Provinsi 117 Kabupaten 571 572 711 712 573 713 714 715 716 717 718 3 19 20 3 29 1 15 13 8 6 3 1. Merupakan kabupaten/kota pesisir 2. Jumlah nelayan minimal 100 RTP di Kabupaten terpilih 3. Prioritas lokasi : a. Ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana perikanan b. Kondisi sosial ekonomi c. Kondisi potensi SDI setempat d. Berada dalam zona penangkapan ikan terukur berbasis kuota e. Kegiatan perikanan KRITERIA LOKASI 2022 SEBARAN 120 LOKASI DI WPP-RI RANCANGAN SEBARAN LOKASI KAMPUNG NELAYAN MAJU TAHUN 2022 3 lOKASI 19 lOKASI 29 lOKASI 20 lOKASI 3 lOKASI 1 lOKASI 15 lOKASI 13 lOKASI 8 lOKASI 6 lOKASI 3 lOKASI
  • 49. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 48 SINERGI K/L DALAM PENGEMBANGAN KAMPUNG NELAYAN MAJU INFRASTRUKTUR DAN PERUMAHAN Infrasktruktur kawasan, air bersih, sanitasi, rumah nelayan BAHAN BAKAR DAN ENERGI SPBU/outlet BBM dan LPG JARINGAN KOMUNIKASI Digitalisasi sistem dan informasi bagi nelayan PERMODALAN Peningkatan akses permodalan, bimbingan pengembangan usaha dan pendanaan, kredit bunga rendah/tanpa agunan ASURANSI Asuransi Kesehatan dan Ketenagakerjaan 07 08 LSM Kolaborasi dan Ekspose 1. Bantuan Sarpras : kapal, API, Pengolahan, pemasaran dan mutu 2. Fasilitasi Permodalan, SeHAT 3. Bantuan Asuransi nelayan 4. Bimtek diversifikasi usaha keluarga nelayan 5. Penumbuhan dan penguatan kelambagaan nelayan (KUB, Koperasi, Korporasi) 6. Penataan fasilitas umum (Jalan,Drainase, MCK, Tempat Ibadah dll) Kampung Nelayan Maju untuk peningkatan kesejahteraan nelayan berbasis Blue Economy KELEMBAGAAN USAHA Penguatan kelembagaan (koperasi nelayan) KESEHATAN Fasilitas kesehatan, pendampingan/ penyuluhan kesehatan PENDIDIKAN Fasilitas Pendidikan, pelatihan dan pengajaran AKADEMISI/PERGURUAN TINGGI Kepakaran dan Riset Penggunaan 20% dana desa untuk ketahanan pangan sesuai Perpres 104 tahun 2021 bisa digunakan untuk kampung nelayan KEMENDES PDTT Program Penanganan Fakir Miskin, Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni KEMENSOS KEMENTERIAN ESDM Listrik dilokasi pengembangan kampung nelayan maju
  • 50. RANCANGAN TIMELINE KAMPUNG NELAYAN MAJU Kegiatan: 1. Identifikasi Lokasi (120 lokasi untuk 2022) 2. Survey lokasi (120 Lokasi Desember 2021) 3. Koordinasi K/L Target: 120 Lokasi Kegiatan: 1. Pembangunan 120 lokasi Kalaju 2. Pembangunan SPBN dan Gerai Elpiji 3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan 4. Pengadaan jaringan internet di kalaju 5. Penyaluran bantuan API sebanyak 6.000 Paket 6. Bantuan kapal perikanan 7. Penyaluran 12.000 Bantuan Premi Asuransi Nelayan 8. Pelatihan Diversifikasi Usaha kepada keluarga nelayan 9. Pelatihan peningkatan kapasitas nelayan dlm mendukung penangkapan terukur 10. Fasilitasi Pendirian Koperasi Nelayan 11. Fasilitasi Modal Usaha 12. Survey lokasi (250 Lokasi Agustus- September 2022) 13. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju Tahun 2022 kepada Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota 14. Monitoring dan Evaluasi Target: 250 Lokasi Kegiatan: 1. Pembangunan 250 lokasi Kalaju 2. Pembangunan SPBN dan Gerai Elpiji 3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan 4. Pengadaan jaringan internet di kalaju 5. Penyaluran bantuan API sebanyak 12.500 Paket 6. Bantuan kapal perikanan 7. Penyaluran 25.000 Bantuan Premi Asuransi Nelayan 8. Pelatihan Diversifikasi Usaha kepada keluarga nelayan 9. Pelatihan peningkatan kapasitas nelayan dalam mendukung penangkapan terukur 10. Fasilitasi Pendirian Koperasi Nelayan 11. Fasilitasi Modal Usaha 12. Survey lokasi (500 Lokasi Agustus- September 2023) 13. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju Tahun 2023 kepada Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota 14. Monitoring dan Evaluasi Target: 500 Lokasi Kegiatan: 1. Pembangunan 500 lokasi Kalaju 2. Pembangunan SPBN dan Gerai elpiji 3. Fasilitasi Sertifikat Tanah Nelayan 4. Pengadaan jaringan internet di kalaju 5. Penyaluran bantuan API sebanyak 25.000 Paket 6. Bantuan kapal perikanan 7. Penyaluran 50.000 Bantuan Premi Asuransi Nelayan 8. Pelatihan Diversifikasi Usaha kepada keluarga nelayan 9. Pelatihan peningkatan kapasitas nelayan dalam mendukung penangkapan terukur 10. Fasilitasi Pendirian Koperasi Nelayan 11. Fasilitasi Modal Usaha 12. Sosialisasi Kampung Nelayan Maju Tahun 2024 kepada Pemda Provinsi, Kabupaten/Kota 13. Monitoring dan Evaluasi 49 TAHUN 2021 TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024
  • 51. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 50 Budidaya Pedalaman Budidaya Pesisir Budidaya Laut 1. Pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pendapatan budidaya ikan 2. Menjaga kepunahan komoditas ikan yang bernilai ekonomis tinggi TUJUAN 1. Nila 2. Lele 3. Mas 4. Patin 5. Gurame 6. Belida** 7. Torsoro/Semah ** 8. Bilih** 9. Lais ** 10. Gabus/Haruan*** 11. Ikan Hias 1. Bandeng 2. Nila Salin* 1. Kerapu 2. Kakap 3. Bawal Bintang 4. Teripang *** 5. Kuda laut *** *Sebagai komoditas alternatif pengganti udang di Pantura ** Ikan terancam punah *** Ikan yang mengandung nutrisi untuk biofarma PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA TAWAR, PAYAU, DAN LAUT BERBASIS KEARIFAN LOKAL
  • 52. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 51 EKONOMI • Produksi Perikanan Budidaya 15,46 Juta Ton* • Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) : 101,24* • Rata-rata pendapatan pembudidaya: Rp 3,54 juta/orang/bulan* 1. Akses permodalan rendah 2. Sarana dan prasarana usaha yang belum memadai 3. Kelembagaan usaha pembudidaya belum optimal 4. Tidak memenuhi syarat CBIB, tidak stabil dan tidak berkelanjutan LINGKUNGAN BUDIDAYA KEGIATAN USAHA SOSIAL BUDAYA 1. Kompetensi SDM masyarakat rendah (akademis dan teknik budidaya) karena minimnya bimbingan teknis 2. Keterbatasan akses data, informasi dan IPTEK 3. Peranan wanita (gender) belum optimal 4. Perlindungan usaha masih minim • Produksi Perikanan Budidaya 18,77 juta ton • Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi): 150 • Rata-rata pendapatan pembudidaya: Rp 5 juta/ orang/bulan 1. Meningkatnya kompetensi SDM karena adanya bimbingan teknis dari UPT dan penyuluh 2. Tersedianya akses terhadap data, informasi dan IPTEK 3. Meningkatnya peran wanita dan keluarga pembudidaya 4. Tersedianya perlindungan usaha untuk pembudidaya (asuransi) 1. Tersedianya akses permodalan yang memadai 2. Kualitas sarpras budidaya meningkat 3. Kelembagaan usaha terkelola dengan baik 4. Penerapan CBIB sehingga usahanya stabil & berkelanjutan 1. Terwujudnya Kampung PB dalam satu kawasan yang tertata dan terintegrasi 2. Tersedianya sarana dan prasarana pembudidaya yang memadai 3. Limbah budidaya ikan terkendali 4. Produktivitas perkomoditas meningkat 1. Kondisi wadah budidaya (kolam, tambak, KJA) belum tertata dan dilakukan parsial di setiap kampung 2. Minimnya sarana dan prasarana pembudidaya 3. Degradasi lingkungan di kawasan budidaya 4. Produktivitas budidaya rendah BEFORE EKONOMI LINGKUNGAN BUDIDAYA KEGIATAN USAHA SOSIAL BUDAYA Belum terjalin koordinasi dan sinergi dengan baik dan optimal KOORDINASI K/L DAN STAKEHOLDER LAINNYA KOORDINASI K/L DAN STAKEHOLDER LAINNYA Koordinasi K/L dan stakeholder terlaksana dengan baik dan optimal Sinergi dan Kolaborasi kementerian/ Lembaga AFTER INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA Kampung Perikana n Budidaya
  • 53. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 52 Hatchery Pabrik Pakan UPI Hulu On Farm Hilir Kegiatan • APBN, • Non – APBN • Sumber lain yang tidak mengikat Pendanaan Kegiatan budidaya dilakukan oleh masyarakat (individu / kelompok) Dilakukan oleh DJPB, Penyuluh, dan Dinas KP terkait. Pembinaan Pasar Domestik Sarana Pendukung Infrastruktur Pendukung Lab penyakit kualitas air & lingkungan Quality Assurance Nilai Tukar Pembudidaya Ikan Meningkat Pendapatan Asli Daerah Meningkat NTPi PAD BISNIS MODEL KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
  • 54. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 53 Nila (25 lokasi) Patin (8 lokasi) Lele (11 lokasi) Mas (6 lokasi) Gurami (3 lokasi) Bandeng (7 lokasi) Nila Salin (7 lokasi) Kerapu (8 lokasi) Kakap (3 lokasi) Bawal Bintang (6 lokasi) Rumput Laut (17 lokasi) Ikan Hias (4 lokasi) Lobster (4 lokasi) Ikan Spesifik (21 lokasi) CALON LOKASI 130 KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA
  • 55. TARGET DAN RENCANA KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA 1. Pembangunan 130 lokasi Kampung 2. Dukungan Benih Bermutu 3. Dukungan Induk Unggul 4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan Baku Pakan 5. Pembangunan Kolam Pendederan 6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman) 7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir & Laut) 8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB, CPIB) 9. Dukungan Premi Asuransi 10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah 11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu 12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) 13. Dukungan alat berat (excavator) 14. Dukungan sarana dan prasarana (kincir, pompa, peralatan produksi lainnya) 15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan 16. Survey lokasi untuk Kampung Tahun 2023 (150 Lokasi, Agustus- September 2022) 17. Sosialisasi dan Koordinasi Kampung PB Tahun 2023 kepada Pemda. 18. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. 1. Pembangunan 150 lokasi Kampung 2. Dukungan Benih Bermutu 3. Dukungan Induk Unggul 4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan Baku Pakan 5. Pembangunan Kolam Pendederan 6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman) 7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir & Laut) 8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB, CPIB) 9. Dukungan Premi Asuransi 10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah 11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu 12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) 13. Dukungan alat berat (excavator) 14. Dukungan sarana dan prasarana (kincir, pompa, peralatan produksi lainnya) 15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan 16. Survey lokasi untuk Kampung Tahun 2024 (150 Lokasi, Agustus- September 2022) 17. Sosialisasi dan Koordinasi Kampung PB Tahun 2024 kepada Pemda. 18. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan 1. Pembangunan 150 lokasi Kampung 2. Dukungan Benih Bermutu 3. Dukungan Induk Unggul 4. Dukungan Mesin Pakan dan Bahan Baku Pakan 5. Pembangunan Kolam Pendederan 6. Dukungan Sarpras UPR (Pedalaman) 7. Dukungan Sarpras HSRT (Pesisir & Laut) 8. Sertifikasi Perikanan Budidaya (CBIB, CPIB) 9. Dukungan Premi Asuransi 10. Pra-Sertifikasi Hak Atas Tanah 11. Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu 12. Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) 13. Dukungan alat berat (excavator) 14. Dukungan sarana dan prasarana (kincir, pompa, peralatan produksi lainnya) 15. Bimbingan Teknis dan Penyuluhan 16. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan. 150 Kampung 150 Kampung 130 Kampung Target Kampung Perikanan Budidaya Tahun 2022 2023 2024 Rencana Kegiatan 54
  • 56. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 55 INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP TAHUN 2022 – 2023 PRODUKSI PERIKANAN (Juta Ton) Ikan Tangkap Ikan Budidaya Rumput Laut Garam 8,69 8,88 1,5 10,08 NILAI TUKAR (Indeks) Nelayan 104 Pembudidaya Ikan 103 Pertumbuhan PDB Perikanan 4 % Nilai Ekspor Hasil Perikanan 7,13 Konsumsi Ikan Kg/Kap/Thn Pendanaan pelaku usaha KP skala kecil 9,48 Lulusan Diklat terserap Dunia Usaha dan Dunia Industri 65 Proporsi Tangkapan Jenis Ikan dalam batas bilogis yang aman ≤72 % Luas kawasan konservasi perairan 25,1 Melaksanakan Penangkapan Ikan Terukur 11 WPP Penyelesaian penataan Ruang Laut dan Zonasi Pesisir 31 RZ Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha KP 96 % Cakupan WPPNRI yang dipantau dari kegiatan illegal fishing 65 % Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil rusak yang dipulihkan 25 Rekomendasi hasil riset KP yang digunakan dalam penyusunan kebijakan dan RSNI 21 Penjaminan akurasi pendataan stok sumber daya ikan dan pemanfaatan WPP 11 WPP 10,58 9,43 9,48 2 4-6 % USD Miliar 7,66 11 WPP 30 RZ 97 % 59,53 61,02 100 % 105 104 9,91 Triliun Persentase 70 ≤76 % 26 Juta Ha Lokasi 20 21 11 WPP
  • 57. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 56 PROYEKSI PERTUMBUHAN PDB PERIKANAN TAHUN 2023-2024 1. Simulasi menggunakan variabel ekspor dan konsumsi ikan sebagai sumber pertumbuhan PDB perikanan. 2. Simulasi dilakukan melalui 3 skenario dengan kriteria berikut: • Skenario 1 menggunakan data ekspor BPS per November tahun 2021 dan prognosa AKI dari Ditjen PDSKP. • Skenario 2 menggunakan data ekspor BPS per TW 3 tahun 2021 dan prognosa AKI dari Ditjen PDSKP. • Skenario 3 menggunakan data ekspor tahun 2021 (angka sementara) dan prognosa AKI dari Ditjen PDSKP. SKENARIO 1 2021 2022 2023 2024 Laju PDB (%) 3.99 4.03 4.07 4.62 Nilai Ekspor (USD Miliar) 4.21 4.30 4.34 4.40 Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 58 61 62 SKENARIO 2 Laju PDB (%) 5.52 5.66 5.80 6.35 Nilai Ekspor (USD Miliar) 3.66 3.82 3.94 3.95 Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 57.00 61.00 63 SKENARIO 3 Laju PDB (%) 5.87 6.04 6.21 6.76 Nilai Ekspor (USD Miliar) 3.53 3.75 3.85 3.90 Konsumsi Ikan (Kg/Kap/Tahun) 55.37 57.00 61.00 63
  • 58. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia PAGU ALOKASI ANGGARAN KKP TAHUN 2022 (Berdasarkan Unit Eselon I dan Program) PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN 35,17% DUKUNGAN MANAJEMEN 55,73% 2.150,9 Miliar 3.408,6 Miliar NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI 2,83% 172,8 Miliar KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP 1,37% 83.6 Miliar PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI 4,46% 273.1 Miliar RISET DAN IPTEK 0,44% 26.7 Miliar Pagu Alokasi Anggaran Berdasarkan Program Pagu Alokasi Anggaran Berdasarkan Unit Eselon I BRSDM 1.375,1 Miliar DJPB 1.126,1 Miliar DJ PSDKP 903,7 Miliar DJPT 792,2 Miliar SETJEN 586,8 Miliar BKIPM 493,4 Miliar DJ PRL 378,7 Miliar DJ PDS 377,2 Miliar ITJEN 82,5 Miliar 24 1.051,3 miliar 796,3 miliar 329,8 miliar 628,6 miliar 275,1 miliar 389,5 miliar 402.6 miliar 486,8 miliar 404.6 miliar 59,9 28,9 127,6 miliar 83,6 167,5 miliar 124,9 miliar 143,9 miliar 108,2 miliar 82,5 miliar 273,1 miliar 26,7 Rp6.115.967.397.000,- 57 Sumber. Surat Menteri Keuangan Nomor S-909/MK.02/2021 tgl 4 Oktober 2021 perihal Penyampaiaan Pagu Alokasi Anggaran KL Tahun Anggaran 2022 dan Perpres 85 Tahun 2021 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022
  • 59. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Penguatan Daya Saing 58 KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022 4 unit Sentra Kuliner 4 unit Pasar Ikan 13 unit Gudang beku portable 10 unit Mobil Berpendingin 300 unit Chest Freezer 2.000 unit Peralatan pemasaran (Coolbox) 250 unit Peralatan pengolahan 6 unit Pabrik Es 130 promosi Kampanye Gemarikan 3 lokasi FS pembangunan pasar ikan bertaraf internasional 6 unit Sarana pasca panen 15 UMKM Start up milenial 10.500 sertifikat Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) 100 unit Kemasan produk olahan 2 unit Unit Pengolahan ikan 1 lokasi Implementasi STELINA 1 unit Bursa Pasar Ikan 1.410 UMKM Gerai Investasi dan Layanan Usaha 40 UMKM Pembinaan dalam inkubator bisnis 1 unit Pasar kuliner dan sentra promosi produk perikanan (tunggakan 2021) 1 lokasi Modeling Kawasan Budidaya Udang (Shrimp Estate di Kebumen) 65 unit Pengelolaan Irigasi Perikanan Partisipatif 151,9 juta ekor Bantuan benih 103,3 ribu ekor Bantuan calon induk 150 unit Bantuan Kebun bibit RL 2 unit Bansarpras Budidaya Komoditas Lokal 2 unit Pembangunan/rehab broodstock center 5.000 bidang Pra-sertifikasi lahan pembudidaya ikan 10 unit Pembangunan UPR/HSRT 6 lokasi Kampung Budidaya: ikan mas dan nila | patin | nila salin | bandeng | kerapu | lobster 319 unit Bantuan bioflok 35 unit Bantuan Excavator 1 unit Bantuan Dredger 3.000 unit Bantuan Kincir 301 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan 6.500 orang Bantuan Premi Asuransi Usaha PB 5.550 sampel Monitoring residu dan surveilence penyakiit ikan 75 unit Kapal Perikanan (ukuran 5 GT) 1.000 unit Alat penangkapan ikan 120.000 orang Premi Asuransi Nelayan 10 lokasi Kampung Nelayan Maju 55 lokasi Bakti Nelayan (termasuk sosialisasi dan bimtek) 2.000 RTP Diversifikasi usaha nelayan 2 lokasi Masterplan Pelabuhan Perikanan Terintegrasi dan bertaraf Internasional 4 lokasi Ecofishing Port 34 Prov. Integrasi Perizinan Pusat dan Daerah 1 unit Korporasi Nelayan 10 unit Rumah Ikan 7.500 bidang SeHAT Nelayan 1.000 orang Fasilitasi Jaminan Hari Tua Nelayan 1.500 orang Fasilitasi akses permodalan nelayan 2.400 kelompok Peningkatan Kapasitas KUB 12 lokasi Operasional SKPT 79 pelabuhan Peningkatan fasilitas menunjang PNBP PT (UPT Pusat & Daerah)
  • 60. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 59 Pengawasan SDKP Pengelolaan Ruang Laut Riset dan SDM KP 8.535 orang Taruna/Siswa Pendidikan Vokasi 18 paket Penelitian Pendidikan tinggi 18 paket Pengabdian masyarakat 9 unit Sarpras Pendidikan KP 6 paket Teknologi hasil riset pengolahan produk dan bioteknologi KP 3 paket Model Sosial Ekonomi Pembg. KP 11 4 WPP WPP PUD Stock Assessment 12 2 Data / informasi Kawasan pemetaan sumber daya pesisir WPP karakteristik dan dinamika laut 25.000 orang Pelatihan masyarakat KP 41.000 kelompok Penyuluhan masyarakat KP 4 unit Sarpras Pelatihan dan Penyuluhan KP 2 unit Sarpras inkubasi bisnis 15 paket Inovasi teknologi perikanan 7 unit Sarpras Pengelolaan Kelautan dan Perikanan Pemantauan dan Analisis SDKP 350 scene Data satelit Radar (citra satelit) 1 paket Pusat analisis dan pemantauan SDKP 13,8 juta Ha Pengelolaan kawasan konservasi 2 juta Ha Penambahan luas kawasan konservasi 200 Ha Rehabilitasi mangrove 6 Lokasi Mitigasi & adaptasi perubahan iklim 20 kelompok Bantuan KOMPAK 16 jenis Konservasi jenis ikan 2 unit Sarana produksi biofarmaka laut 54 lokasi GITA LAUT & penanganan sampah di pesisir & PPK 4 lokasi Pemb. Pusat Restorasi & Peng. Esosistem Pesisir (PRPEP) 200 ha Peng. Usaha Garam Rakyat (PUGaR) 31 RZ Rencana zonasi 21 unit Revitalisasi GGR 1 unit Washing plant (kap. 7.500 ton/thn) 1 unit Learning Business Center 1 unit GGN kapasitas 2.000 ton 10 kawasan Sarpras Wisata Bahari 2 lokasi Pengelolaan BMKT 5 lokasi Dermaga apung 5 lokasi Fasilitasi pengelolaan reklamasi 4 komunitas Masy. hukum adat, tradisional & lokal 15 lokasi Bantuan Ekonomi Produktif di pesisir & pulau-pulau kecil 100 hari Operasi Kapal pengawas 150 hari Operasi Pesawat patroli 35 hari Operasi Speedboat/RIB/Rubber boat 2 unit Kapal pengawas 4 unit Speedboat 3 unit Pos Pengawasan 1 sistem Pemantauan SDKP (Pusdal) 21.750 Kapal Pengawasan kepatuhan kapal perikanan 1.100 Kelompok Pembinaan POKMASWAS 118 Unit Perawatan armada pengawasan 45 pelaku usaha Pengawasan kawasan konservasi 410 pelaku usaha Pengawasan destructive fishing 700 pelaku usaha Pengawasan kepatuhan pembudidaya ikan KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
  • 61. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 60 Karantina Ikan, Pengendalian Mutu 80 lokasi Penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan domestik 1.030 UPI Penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan 800 unit Penerapan jaminan mutu dan biosecurity 200.000 sertfikat Pengawasan dan layanan KIPM ekspor, impor dan domestik 35 parameter Parameter uji yang terakreditasi di lab acuan dan penguji 1 lab. Standar/metode uji yang dihasilkan 3.000 produk Sertifikat HACCP 250 UPI Penarapan treacibility 7 lokasi Sarpras pengujian mutu 80 perkara Penyelesaian kasus pelanggaran perkarantinaan 8 lokasi Sarpras pengawasan karantina 47 unit kerja Penerapan standar sistem manajemen mutu 55 paket Bulan Mutu Karantina 41 lokasi Pengawasan di wilayah perbatasan KEGIATAN PRIORITAS KKP TAHUN 2022
  • 62. 61 1 PELAKU USAHA kompetensi usaha melalui peningkatan informasi dan ketrampilan teknis pengolahan. 2 MANAJEMEN USAHA Manajemen usaha melalui peningkatan pembukuan sederhana. 3 KEMITRAAN USAHA Kemitraan usaha untuk memperkuat jejaring bisnis. 4 FASILITASI PEMBIAYAAN Pembiayaan melalui fasilitasi akses pembiayaan ke lembaga keuangan. 5 LEGALITAS USAHA Legalitas usaha diperlukan untuk memperkuat usaha agar pelaku identitas jelas dan legal. 6 DIGITALISASI USAHA Digitalisasi usaha diperlukan agar pelaku usaha mampu mengikuti perkembangan jaman. PENDEKATAN PENGEMBANGAN USAHA KP
  • 63. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 62 Indikator Kinerja Utama KKP Tahun 2023 Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2022 & 2023 INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP 2022 USULAN 2023 1. Indeks Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (Indeks) 61,47 62,66 • Nilai Tukar Nelayan (NTN) 104-106 104 • Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 103 104 • Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan 104,25 104,5 • Nilai Tukar Petambak Garam 101,25 101,5 2. Pertumbuhan PDB Perikanan (%) 4-6 8,51 3. Nilai Ekspor Hasil Perikanan (USD Miliar) 7,13 7,66 4. Konsumsi Ikan (kg/kap/tahun) 59,53 61,02 5. Proporsi tangkapan jenis ikan yang berada dalan Batasan biologis yang aman pada tahun 2024 (%) ≤72 ≤76 6. Luas kawasan konservasi (juta ha) 25,1 26,0 7. Lulusan Pendidikan dan pelatihan yang terserap dunia usaha dan dunia industry/DUDI (%) 65 70 8. Hasil riset kelautan dan perikanan yang diadopsi dan diterapkan (riset) 11 13 9. WPP yang menjadi model percontohan penguatan tata kelola (WPP) 7 9 10. Penyelesaian penataan ruang laut dan zona pesisir (kawasan) 31 26
  • 64. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 63 Indikator Kinerja Utama KKP Tahun 2023 INDIKATOR KINERJA UTAMA KKP 2022 USULAN 2023 11. Persentase kepatuhan (compliance) pelaku usaha kelautan dan perikanan (%) 96 97 12. Produksi perikanan (juta ton) 29,42 31,01 13. Produksi garam (juta ton) 2,6 3,3 14. Persentase cakupan WPPNRI yangd ipantau dari kegiatan illegal fishing (%) 65 70 15. Persentase penanganan pelanggaran bidang kelautan dan perikanan (%) 93 93 16. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi (RB) KKP (nilai) 73 76 17. Nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) KKP (nilai) 89 90 Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2022 & 2023
  • 65. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 64 USULAN PAGU KKP TAHUN 2023 Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023 NO UNIT ESELON I USULAN TAHUN 2023 PROGRAM PENGELOLAAN PERIKANAN DAN KELAUTAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING INDUSTRI KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI RISET DAN IPTEK DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH 1 DITJEN PT 1.915.250.000 - - - - 450.606.000 2.365.856.000 2 DITJEN PB 1.802.371.748 - - - - 461.771.093 2.264.142.841 3 DITJEN PSDKP 784.973.366 - - - - 302.648.470 1.087.621.836 4 DITJEN PDS 204.000.000 351.550.000 - - - 175.080.000 730.630.000 5 DITJEN PRL 276.083.000 - 193.525.000 - - 181.860.000 651.468.000 6 BRSDM 73.000.000 - 1.151.357.066 55.865.000 1.249.001.208 2.529.223.274 7 BKIPM 92.313.700 53.310.000 - - - 458.095.956 603.719.656 8 SETJEN - - - - - 538.608.343 538.608.343 9 ITJEN - - - - - 86.680.285 86.680.285 JUMLAH 5.147.991.814 404.860.000 193.525.000 1.151.357.066 55.865.000 3.904.351.355 10.857.950.235 (Berdasarkan Unit Eselon I dan Program)
  • 66. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 65 Usulan Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023 Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya Penguatan Daya Saing 850 unit Kapal Perikanan (ukuran 5 GT) 5.000 unit Alat penangkapan ikan 250.000 orang Premi Asuransi Nelayan 250 lokasi Kampung Nelayan Maju 2.000 RTP Diversifikasi usaha nelayan 2 lokasi Masterplan Pelabuhan Perikanan Terintegrasi dan bertaraf Internasional 4 lokasi Ecofishing Port 34 Prov. Integrasi Perizinan Pusat dan Daerah 1 unit Korporasi Nelayan 100 unit Rumah Ikan 7.500 bidang SeHAT Nelayan 1.500 orang Fasilitasi akses permodalan nelayan 2.500 kelompok Peningkatan Kapasitas KUB 12 lokasi Operasional SKPT 79 pelabuhan Peningkatan fasilitas menunjang PNBP PT (UPT Pusat & Daerah) 40 lokasi Modeling Kawasan Budidaya Udang 70 unit Pengelolaan Irigasi Perikanan Pastisipatif 166,933 juta ekor Bantuan benih 800,8 ribu ekor Bantuan calon induk 202 unit Bantuan Kebun bibit RL 34 unit Alat berat 2 unit Pembangunan/rehab broodstock center 6.000 bidang Pra-sertifikasi lahan pembudidaya ikan 20 unit Pembangunan UPR/HSRT 150 lokasi Kampung Budidaya 365 unit Bantuan bioflok 5 unit Percontohan budidaya maggot 330 unit Bantuan mesin dan bahan baku pakan 7.000 orang Bantuan Premi Asuransi Usaha PB 9.000 sampel Monitoring residu dan surveilence penyakiit ikan 4 unit Sentra Kuliner 6 unit Pasar Ikan 20 unit Gudang beku portable 30 unit Mobil Berpendingin 600 unit Chest Freezer 10.000 unit Peralatan pemasaran 600 unit Peralatan pengolahan 6 unit Pabrik Es 130 promosi Kampanye Gemarikan 3 lokasi FS pembangunan pasar ikan bertaraf internasional 50 unit Sarana pasca panen 15 UMKM Start up milenial 10.500 sertifikat Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) 100 unit Kemasan produk olahan 1 lokasi Implementasi STELINA 1 unit Bursa Pasar Ikan 1.460 UMKM Gerai Investasi dan Layanan Usaha 800 UMKM Pembinaan dalam inkubator bisnis 30 unit Mobil tidak berpendingin Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
  • 67. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 66 Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023 Pengawasan SDKP Pengelolaan Ruang Laut Riset dan SDM KP 8.950 orang Pendidikan Vokasi 18 paket Penelitian Pendidikan tinggi 18 paket Pengabdian masyarakat 11 unit Sarpras Pendidikan KP 5 unit Sarpras perumusan kebijakan KP 11 paket Model Sosial Ekonomi Pembg. KP 11 5 WPP WPP PUD Stock Assessment 12 4 Data / informasi Kawasan pemetaan sumber daya pesisir WPP karakteristik dan dinamika laut 36.000 orang Pelatihan masyarakat KP 49.000 orang Penyuluhan masyarakat KP 8.500 orang Sertifikasi kompetensi masyarakat KP 6 unit Peralatan dan mesin Pelatihan dan Penyuluhan KP 36 paket Inkubasi bisnis usaha rintisan (start up) KP 15 unit Sarpras inkubasi bisnis 12 paket Inovasi teknologi perikanan 12 paket Rekomendasi Kebijakan KP 15,89 juta Ha Pengelolaan kawasan konservasi 2 juta Ha Penambahan luas kawasan konservasi 500 Ha Rehabilitasi mangrove 6 lokasi Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) 32 kelompok Bantuan KOMPAK 18 jenis Konservasi jenis ikan 4 unit Sarana produksi biofarmaka laut 5 Unit Prasarana penanggulangan pencemaran pesisir dan pulau2 kecil 48 Lokasi Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL) 400 ha Peng. Usaha Garam Rakyat (PUGaR) 26 RZ Rencana zonasi 14 unit Revitalisasi GGR 8 unit Sarpras sentra ekonomi garam 16 kawasan Sarpras Wisata Bahari 2 lokasi Pengelolaan BMKT 10 lokasi Dermaga apung 16 lokasi Perizinan di wilayah pesisir dan laut 24 komunitas Masy. hukum adat, tradisional & lokal 40 lokasi Bantuan Ekonomi Produktif di pesisir & pulau-pulau kecil 270 hari Operasi Kapal pengawas 180 hari Operasi Pesawat patroli 70 hari Operasi Speedboat/RIB/Rubber boat 2 unit Kapal pengawas 4 unit Speedboat 3 unit Pos Pengawasan 1 sistem Pemantauan SDKP (Pusdal) 23.191 Kapal Pengawasan kepatuhan kapal perikanan 1.150 Kelompok Pembinaan POKMASWAS 124 Unit Perawatan armada pengawasan 176 pelaku usaha Pengawasan kawasan konservasi 410 pelaku usaha Pengawasan destructive fishing 800 pelaku usaha Pengawasan kepatuhan pembudidaya ikan Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023
  • 68. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 67 Kegiatan Prioritas KKP Tahun 2023 Karantina Ikan, Pengendalian Mutu 83 lokasi Penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan domestik 1.050 UPI Penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan 570 unit Penerapan jaminan mutu dan biosecurity 200.000 sertfikat Pengawasan dan layanan KIPM ekspor, impor dan domestik 35 parameter Parameter uji yang terakreditasi di lab acuan dan penguji 1 lab. Standar/metode uji yang dihasilkan 3.000 produk Sertifikat HACCP 270 UPI Penarapan treacibility 52 lokasi Sarpras pengujian mutu 80 perkara Penyelesaian kasus pelanggaran perkarantinaan 18 lokasi Sarpras pengawasan karantina 47 unit kerja Penerapan standar sistem manajemen mutu 43 lokasi Pengawasan di wilayah perbatasan Sumber : Aplikasi Krisna Tahun 2023

Editor's Notes

  1. Warna grafik warna kuning dengan hitam
  2. Visi  Perkaya dengan bahan dari ocean voyage, masih terlalu perikanan dan belum bunyi kelautannya. Yang sulit: positioning di bidang kelautan. Atau Misi  dalam bentuk 1 line
  3. Diberikan keterangan fishing industry JTB total Peta Indonesia yg mana fishing industry, nelayan local, dll. Angka yang ditunjukkan hanya fishing industry (peta wpp punya label warna per zona) nelayan local: di setiap WPP, <12 mil. <12 mil -> ruang penangkapan untuk kapal <30GT (nelayan tradisional/skala kecil) JTB total untuk industry, bikin 1 slide khusus untuk fishing industry (JTB total, JTB yang mau dijual)
  4. Tambahin gambar kapal nelayan yang diawasi
  5. Cek angka2nya (china), Thailand (ekspor>produsen)
  6. Visi  Perkaya dengan bahan dari ocean voyage, masih terlalu perikanan dan belum bunyi kelautannya. Yang sulit: positioning di bidang kelautan. Atau Misi  dalam bentuk 1 line