SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
Jakarta | 21 Maret 2023
#TransisiEnergi
ENERGY ROADMAP TO
NET ZERO EMISSIONS
Disampaikan pada:
FGD Transition Financing in Indonesia
www.esdm.go.id
Indonesia merupakan negara kepulauan yang rawan terhadap dampak perubahan iklim
Indonesia mengalami
kenaikan permukaan air laut
0,8-1,2 cm/tahun, sementara
sekitar 65% penduduk tinggal
di wilayah pesisir
Sumber: Bappenas (2021)
Dari tahun 1981-2018,
Indonesia mengalami tren
kenaikan suhu sekitar 0,03°C
per tahunnya.
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BAGI INDONESIA
Sumber: BMKG (2020)
Sangat rentan
Rentan
Rentan tingkat sedang
Kurang Rentan
Paling tidak rentan
N/A
2
www.esdm.go.id
KONSUMSI MINYAK LEBIH BESAR
DIBANDING PRODUKSI
Produksi minyak terus menurun,
sementara konsumsi relatif meningkat.
Dampak: peningkatan impor dan defisit
neraca perdagangan.
-1500
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
Oil Gap Oil Production
Oil Consumption
1965 2020
2003
Perlu utilisasi sumber energi alternatif
untuk mengurangi ketergantungan dan
impor BBM.
01
02
Produksi
+ 700 ribu bopd
Konsumsi
+ 1,5 juta bopd
FLUKTUASI HARGA ENERGI
ENERGI TRILEMA
Keberlanjutan
Lingkungan
Kesetaraan Energi
Ketahanan
Energi
Rp
Kesetaraan Energi (Energy Equity)
Energi yang disediakan dapat diakses dan
terjangkau oleh semua orang.
Ketahanan Energi (Energy Security)
Upaya penyediaan energi dengan tetap
memperhatikan rantai pasok sumber dalam dan
luar negeri serta kemampuan memenuhi
permintaan yang terus meningkat dengan
infrastruktur yang andal.
01
02
Keberlanjutan Lingkungan (Environmental
Sustainability)
Pembangunan infrastruktur berbasis energi terbarukan
dan sumber energi rendah karbon lainnya serta
peningkatan efisiensi energi baik dari sisi supply
maupun demand.
03
159
204
288
324 322
319
331
308
795 775
940
750
670
650
590
610
650
Dec-21
Feb-22
Apr-22
Jun-22
Aug-22
Oct-22
Dec-22
CP Aramco
USD/MT USD/ton
Gas Bumi Batubara
73
96
114 110 107
94
868988
Dec-21
Jan-22
Feb-22
Mar-22
Apr-22
May-22
Jun-22
Jul-22
Aug-22
Sep-22
Oct-22
Nov-22
ICP
Minyak Bumi
Sumber: Ditjen Migas; Ditjen Minerba;
https://3mgas.vn/
KONDISI ENERGI NASIONAL MASIH DIPENGARUHI PASAR ENERGI GLOBAL
Harga energi fosil berfluktuasi mengikuti
pasar energi global
Energi sebagai modal pembangunan
nasional (bukan komoditas)
01
02
Harga Energi Terbarukan tidak
mengikuti harga pasar energi
03
USD/barrel
3
www.esdm.go.id
KRISIS ENERGI & PERUBAHAN IKLIM
Membuat transisi energi semakin urgent untuk dilaksanakan
Akibat fluktuasi harga dan suplai batubara dan gas
alam, dunia saat ini mengalami krisis energi.
Emisi karbon dioksida yang dihasilkan
pun semakin besar. Menurut data IEA
sebesar 33 Gt CO2 dilepas ke atmosfer
di tahun 2021
Emisi karbon semakin banyak
Turunnya suplai batubara domestik di
awal tahun 2022 berdampak pada
terganggunya pasokan listrik PLTU
batubara dan pemberlakuan larangan
ekspor sementara
Indonesia pun mengalami krisis
Sumber daya EBT dengan potensi
lebih dari 3.000 GW menjadi opsi
menjaga pasokan energi sekaligus
mengurangi emisi gas rumah kaca
yang menyebabkan perubahan
iklim.
Cadangan bahan bakar dalam negeri
yang bersifat operasional hanya cukup
untuk 20–23 hari dan tidak ada
cadangan penyangga.
Cadangan Bahan
Bakar Terbatas
4
www.esdm.go.id
TRANSISI ENERGI DAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL
Energy Equity
Energy
Security
Environmental
Sustainability
ENERGY TRILEMMA
Komitmen global untuk menjaga
kenaikan suhu global di bawah 2°C
dan berusaha membatasi hingga 1.5°C –
hasil COP26 dan G20 2021
“ Recover Together,
Recover Stronger ”
Fokus Presidensi G20 Indonesia terletak pada 3
isu utama (pilar):
G20 Presidency
Transisi Energi Menuju Pemulihan dan Produktivitas Berkelanjutan:
Memperkuat Sistem Energi Bersih Global dan Transisi yang Adil
melalui:
Ketahanan Aksesibilitas Energi
Mengejar kemajuan aksesibilitas (“tidak meninggalkan siapa pun”) menuju
energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua,
khususnya untuk clean cooking & elektrifikasi.
Peningkatan Teknologi Energi Cerdas & Bersih
Memperluas teknologi untuk mengantisipasi tantangan transisi energi di
masa depan.
Memajukan Pembiayaan Energi
Memastikan ekosistem pembiayaan hijau dalam transisi energi melalui
kajian best practices, mengidentifikasi tantangan, dan mengurangi
disparitas pembiayaan.
Transisi Energi untuk Ketahanan Energi
Transisi Energi menuju EBT merupakan upaya untuk
menjamin ketersediaan energi yang memperhatikan
perlindungan dan keberlanjutan lingkungan dengan
harga yang terjangkau dalam jangka panjang.
1. Kesehatan global yang inklusif,
2. Transformasi ekonomi berbasis digital,
3. Transisi menuju energi yang berkelanjutan.
5
www.esdm.go.id
POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN INDONESIA
Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam, untuk
mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT
Telah dimanfaatkan 0,3% dari total potensi sehingga peluang pengembangan
EBT sangat terbuka, terlebih didukung isu lingkungan, perubahan Iklim, dan
peningkatan konsumsi listrik per kapita.
“
”
▪ Potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kaltara, NAD, Sumbar, Sumut, dan Papua
▪ Potensi Surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di NTT, Kalbar, dan Riau memiliki radiasi lebih tinggi
▪ Potensi Angin (>6 m/s) terutama terdapat di NTT, Kalsel, Jabar, Sulsel, NAD dan Papua
▪ Potensi Energi Laut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama Maluku, NTT, NTB dan Bali
▪ Potensi Panas Bumi tersebar pada kawasan ring of fire, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku
POTENSI DAN PEMANFAATAN EBT
6
ENERGI
POTENSI
(GW)
PEMANFAATAN
(GW)
SURYA 3.295 0,27
HIDRO 95 6,69
BIOENERGI 57 3,09
BAYU 155 0,15
PANAS BUMI 24 2,34
LAUT 60 0
TOTAL 3.686 12,54
Ket:
Potensi Nuklir: Uranium 89.483 ton - Thorium 143.234 ton
6
MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 7
PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR ENERGI
Indonesia terus melakukan langkah konkret dalam
mitigasi iklim, termasuk pengurangan emisi GRK
dengan peningkatan target menjadi 31,89% dengan
kemampuan sendiri, dan 43,20% dengan dukungan
internasional.
Aksi mitigasi sektor energi antara lain:
implementasi EBT, aplikasi efisiensi energi, dan penerapan bahan
bakar rendah karbon (gas alam), penggunaan teknologi pembangkit
bersih dan kegiatan lain.
“
Intensitas penurunan emisi CO2 = penurunan emisi CO2 (ton CO2) / jumlah penduduk
= 91,5 juta ton CO2 / 273 juta
= 0,335
No Sektor
Emisi GRK 2010
(Juta Ton CO2e)
Emisi GRK pada 2030 Penurunan Emisi
BaU CM1 CM2 CM1 CM2
1. Energi 453,2 1.669 1.311 1.223 358 446
2. Limbah 88 296 256 253 40 45,3
3. IPPU 36 70 63 61 7 9
4. Pertanian 111 120 110 108 10 12
5. Kehutanan 647 714 217 -15 500 729
TOTAL 1.334 2.869 1.953 1.632 915 1.240
Keterangan:
CM: Counter Measure; CM1: usaha sendiri; CM2: Bantuan Internasional; IPPU: industrial
processes and production use
Enhanced NDC 2030
39
45
51
58
67
91
116
142
29
40.6
54.8
64.4 70
91.5*
2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Target Realisasi
*) Data realisasi TA 2022 setelah verifikasi oleh KLHK
www.esdm.go.id
No Aksi Mitigasi Jumlah Unit
Realisasi
Penurunan Emisi
(Ton CO2)
I Efisiensi Energi 20.539.157
1 Penerapan Manajemen Energi 17.197 GWh 9.452.252
2
Peningkatan Efisiensi Energi Peralatan
Rumah Tangga
- Lampu CFL 4.125 GWh 3.489.135
- Piranti Pengondisi Udara (AC) 7.237 GWh 7.279.285
3 Penggantian (Retrofitting) Lampu LED 77.052 Jumlah Titik 18.003
4
Program Penghargaan Subroto bidang
Efisiensi Energi
336 Gwh 285.492
5 Program Konversi Motor Listrik 100 Unit 64
6 Implementasi JCM di Indonesia 12 Perusahaan 14.925
II Energi Baru dan Terbarukan 36.608.331
1 Pembangkit Energi Terbarukan
a. PLTP 1.078 MW 5.414.616
b. PLTMH off grid 8,63 MW 57.660
c. PLTMH on grid 193,32 MW 773.668
d. PLTM 116,1 MW 489.389
e. PLTS off grid 32,2 MW 59.383
f. PLTS on grid 55,7 MW 118.532
g. PLTS Rooftop PLN 48,8 MW 44.884
h. PLTS Rooftop Non PLN 9,7 MW 9.178
i. PLT Bayu off grid 6,3 MW 6.128
j. PLT Bayu on grid 147 MW 365.112
k. PLT Hybrid 4,1 MW 7.117
l. PLT Biomassa 232 MW 1.330.214
m. Pembangunan PLTA 786 MW 3.201.498
No Aksi Mitigasi Jumlah Unit
Realisasi
Penurunan Emisi
(Ton CO2)
III Bahan Bakar Rendah Karbon 15.471.841
1
Fuel Switching BBM Transportasi (RON 88
ke RON 92)
5.713.190 KL 187.298
2 Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 8.203.000 Ton LPG 15.247.198
3
Peningkatan Sambungan Rumah yang
Teraliri Gas Bumi melalui Pipa
1.713 MMSCF 37.344
IV Penggunaan Teknologi Energi Bersih 12.309.915
1
Penggunaan Clean Coal Technology pada
PLTU Batubara (Supercritical)
6.555 MW 6.212.201
2
Pengoperasian Pembangkit Listrik Gas
Baru
4.275 MW 6.097.714
V Kegiatan Lain 10.394.969
1 Reklamasi Lahan Pasca Tambang 8.539 Ha 3.506.202
2
Kegiatan Aksi Mitigasi Sub Sektor
Transportasi
3.373.812
3 Kegiatan Aksi Mitigasi Sub Sektor Industri 3.514.955
TOTAL REALISASI PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR ENERGI 95.324.211
CAPAIAN PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR ENERGI TAHUN PENGHITUNGAN 2022
8
www.esdm.go.id
UPAYA DEKARBONISASI NZE 2060
Program Early Retirement PLTU
1. Kapasitas PLTU termasuk PLTU eksisiting dan yang berprogres untuk seluruh area
bisnis, baik PLN dan Non PLN;
2. Kapasitas PLTU meningkat berdasarkan proyek di RUPTL;
3. PLTU Retirement memberikan salah satu kontribusi utama dalam mengurangi emisi
pada sektor pembangkit listrik;
4. Usia PLTU PLN berdasarkan revaluasi aset dan maksimum 30 tahun dan IPP 25-30
(berdasarkan PPA);
▪ Dalam KTT G20, Indonesia menandatangani komitmen bersama yang tidak
mengikat dalam upaya dekarbonisasi dalam Just Energy Transition
Partnership yang menghadirkan investasi USD 20 miliar oleh Kelompok
Mitra Investasi yang terdiri dari negara-negara maju
▪ Tiga fokus utama: mendanai early retirement PLTU, mempercepat
penerapan energi terbarukan di Indonesia, dan mewujudkan target net zero
emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat
▪ Pada tanggal 16 Februari 2023, Menteri ESDM telah meresmikan
beroperasinya sekretariat JETP yang bertempat di Kementerian ESDM.
Carbon Tax dan Carbon Trading
Program Pendukung
Just Energy Transition Partnership (JETP)
Energy Transition Mechanism (ETM)
▪ Pajak karbon dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak
negatif bagi lingkungan hidup. Tarif pajak karbon ditetapkan paling
rendah Rp 30,00 per kg CO2e.
▪ Subjek pajak karbon yaitu orang pribadi atau badan yang membeli barang
yang mengandung karbon dan/atau melakukan aktivitas yang
menghasilkan emisi karbon.
▪ Selain itu, pemerintah juga mendorong penerapan carbon trading.
▪ Dalam mekanisme ini, Pemerintah mendukung penggunaan blended
finance yang akan dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur, special
mission vehicle (SMV) Pemerintah dalam pembiayaan dan pendanaan
infrastruktur.
▪ PT SMI akan menyalurkan dana energi bersih yang terkumpul untuk
mentransformasi pembangkit listrik berbahan bakar batubara menjadi
energi terbarukan dengan mempertimbangkan Rencana Usaha Penyediaan
Tenaga Listrik (RUPTL).
42
48 49
51
55
57
59
60 61 60 60 58 57 57 56 55 54 53 53 53
50 50
49
44
31
29 29
27
24
22
19
17 16 15
2
1 0 0 -
-
10
20
30
40
50
60
70
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
2043
2044
2045
2046
2047
2048
2049
2050
2051
2052
2053
2054
2055
2056
2057
2058
2059
2060
GW
IUPTLS (Captive)
PPU
IPP
PLN
Reval
Natural
9
www.esdm.go.id
PERDAGANGAN KARBON PADA SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
▪ Unit Pembangkit menghasilkan emisi lebih dari kuota emisi (defisit)
harus membeli emisi dari unit PLTU menghasilkan emisi di bawah
kuota emisi (surplus) dan/atau membeli Sertifikat Pengurangan Emisi
Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).
▪ Sisa surplus kuota emisi dapat diperdagangkan pada tahun
berikutnya paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak akhir periode
perdagangan karbon.
Keterangan:
PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha
SPE - GRK : Sertifikat Pengurangan Emisi - Gas Rumah Kaca
1. Perdagangan Emisi: Tidak dapat
dilaksanakan antar unit pembangkit yang
berada dalam satu pembangkitan yang
sama.
2. Offset Emisi GRK:
• Kegiatan yang tidak memiliki Batas Atas
Emisi
• Dilakukan pada usaha dan/atau kegiatan
yang telah mendapatkan SPE-GRK yang
berasal dari kegiatan pengurangan emisi
sektor energi, seperti pembangkit EBT,
kegiatan subsektor transportasi,
bangunan, industri termasuk
pelaksanaan efisiensi energi dan
kegiatan lainnya di sektor energi.
• Sertifikat pengurangan emisi pada
sektor energi yang diterbitkan oleh
lembaga sertifikasi lain dapat
dinyatakan setara dengan SPE-GRK dan
dapat digunakan pada mekanisme offset
emisi GRK.
Catatan: perdagangan karbon luar negeri dimungkinkan jika
NDC sektor tercapai, pengaturan lebih lanjut oleh KLHK
1
2 • Sudah diterapkan
• Harga Karbon B to B
• Pungutan atas transaksi jual
beli karbon belum
ditetapkan (BPDLH)
• Penerapan belum optimal
• Diperlukan:
o Inventarisasi pembangkit
EBT, transportasi, bangunan,
industri, termasuk
pelaksanaan efisiensi energi
dan kegiatan lainnya di
sektor energi (KESDM,
Kemeperin, dan Kemenhub)
o Percepatan penerbitan
Sertifikat Pengurangan Emisi
Gas Rumah Kaca (SPE-GRK)
oleh KLHK
o Pembentukan lembaga
validasi dan verifikasi
independen lokal oleh KLHK
• Pungutan atas transaksi jual
beli karbon belum ditetapkan
(BPDLH)
2
1
10
www.esdm.go.id
Indonesia bersama kelompok negara maju telah
meluncurkan perjanjian internasional JETP pada
Partnership for Global Infrastructure and Investment
(PGII) sebagai rangkaian acara KTT G20 di Bali.
I. Peaking emisi sektor ketenagalistrikan diproyeksikan
terjadi pada tahun 2030, lebih cepat dari proyeksi awal;
II. Emisi sektor ketenagalistrikan tidak melebihi
290 juta ton CO2 di tahun 2030, lebih rendah
67 juta ton CO2 dibandingkan nilai baseline BaU sebesar
357 juta ton CO2;
III. Net zero emissions sektor ketenagalistrikan pada tahun
2050, lebih cepat 10 tahun dari proyeksi awal;
IV. Mempercepat pemanfaatan energi terbarukan
setidaknya 34% bersumber dari energi terbarukan pada
2030.
Mobilisasi pendanaan akan dilakukan melalui Indonesia Country
Platform sebagai mekanisme pembiayaan untuk early retirement PLTU
dan pembangunan pembangkit energi terbarukan bersama PT. Sarana
Multi Infrastructure (PT. SMI) selaku pengelola yang akan bermitra
dengan the Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ).
PEMBIAYAAN TRANSISI ENERGI MELALUI
JUST ENERGY TRANSITION PARTNERSHIP (JETP)
mendukung transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau dan investasi inklusif dan menjaga kenaikan temperatur dibawah 1.5°C
TARGET
Pendanaan 20 miliar USD
Sumber: Kemenkomarves
11
www.esdm.go.id
Penurunan GRK > 35% dalam
10 tahun
• Pengembangan
teknologi
• Carbon offset
• Bauran ET
2050
PENYIAPAN PETA JALAN PERCEPATAN
PENGAKHIRAN MASA OPERASIONAL PLTU
Perpres 112/2022 Percepatan Pengembangan ET Untuk Penyediaan Tenaga Listrik
Pembangunan PLTU baru dilarang kecuali untuk:
1. PLTU dalam RUPTL sebelum Perpres
2. PLTU yang memenuhi syarat:
• Terintegrasi dengan Industri
• Berkomitmen melakukan pengurangan GRK > 35% dalam 10
tahun sejak PLTU beroperasi melalui pengembangan teknologi,
carbon offset, dan/atau bauran ET
• Beroperasi s.d 2050
Pelarangan PLTU
Menteri ESDM menyusun peta jalan percepatan pengakhiran
masa operasional PLTU, minimal memuat:
• Pengurangan emisi gas rumah kaca PLTU
• Strategi percepatan pengakhiran masa operasional PLTU
• Keselarasan antar berbagai kebijakan lainnya
Penyusunan Peta Jalan Pengakhiran PLTU
12
www.esdm.go.id
NAGAN RAYA 1-2
220 MW
LABUHAN ANGIN 1-2
230 MW
CELUKAN BAWANG 1-3
380 MW
CILACAP 1-2
600 MW
ADIPALA
600 MW
SEBALANG 1-2
200 MW
PACITAN 1-2
560 MW
REMBANG 1-2
630 MW
TARAHAN 3-4
200 MW
TELUK SIRIH 1-2
224 MW
PANGKALAN SUSU 1-2
400 MW
LONTAR 1-3
945 MW
PELABUHAN RATU 1-3
1050 MW
SURALAYA 8
625 MW
OMBILIN 1-2
100 MW
SURALAYA 1-2
800 MW
SURALAYA 5-7
1842 MW
INDRAMAYU 1-3
990 MW
LABUAN 1-2
600 MW
TJ. AWAR-AWAR 1-2
700 MW
PAITON 1-2 800
MW
PAITON 5-6 1732
MW
PAITON 9 660 MW
BUKIT ASAM 1-3
195 MW
AIR ANYIR 1-2
60 MW
TIDORE 1-2
14 MW
TJ BALAI KARIMUN 1-2
14 MW AMURANG 1-2
50 MW
ENDE 1-2
14 MW
ANGGREK 1-2
55 MW
CIREBON
660 MW
KEBAN AGUNG 2
120 MW
LOKASI INDIKATIF PLTU YANG DILAKUKAN EXERCISE
EARLY RETIREMENT
13
www.esdm.go.id
KUNCI PENGEMBANGAN EBTKE : KOLABORASI
Diperlukan dukungan semua pihak dalam pengembangan EBTKE agar dapat berjalan secara optimal
Menyelesaikan kerangka
regulasi untuk mendukung
investasi dan pendanaan di
bidang EBTKE
1
5
LANGKAH & DUKUNGAN PEMERINTAH
Pelaksanaan Eksplorasi
dan Survey oleh
Pemerintah
2
Kerjasama dengan K/L
lain terkait pemanfaatan
SDA di area konservasi
5
Menyediakan data dan
informasi yang
berkualitas dan mudah
diakses secara Publik
3
Fasilitasi permasalahan
pembangunan
pembangkit
6
Mendorong aplikasi
inovasi teknologi, misalnya
smart grid untuk mengatasi
masalah teknis pembangkit
EBT dan penerapan KE
4
Bekerja sama dengan
Kementerian/Lembaga
terkait untuk menyediakan
insentif dan dukungan
pendanaan bagi proyek-
proyek EBT dan KE.
7
melakukan kegiatan usaha/bisnis
pembangkitan dan bahan bakar, jasa
penunjang, penciptaan lapangan kerja,
kontribusi dalam penerimaan negara
dan kegiatan ekonomi
SWASTA
menyusun kebijakan,
peraturan, standar nasional,
pembinaan dan pengawasan,
serta fasilitator dalam
pengembangan EBT
penerapan KE
PEMERINTAH
mengedukasi masyarakat
akan pentingnya EBTKE serta
menyebarluaskan program
pemerintah kepada
masyarakat
MEDIA
NGO berperan sebagai
penyeimbang dan mitra
pemerintah, memberi
advokasi/pendampingan bagi
masyarakat, melakukan kampanye
positif dan ikut berperan serta aktif
dalam pengembangan EBT dan
penerapan KE
NGO
menciptakan inovasi-inovasi di
bidang EBTKE yang langsung
dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat serta mendorong
transfer teknologi
AKADEMI
Knowledge sharing dan
diskusi publik untuk
memitigasi isu sosial
8
PENTAHELIX EBTKE
14
www.esdm.go.id
Untuk mendukung pemanfaatan EBT dalam bauran energi primer dan
tercapainya penurunan emisi global perlu mengoptimalkan kewenangan
koordinasi dan sinergis antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Pengembangan ET dilaksanakan berdasarkan dokumen RUPTL, dengan
pertimbangan target bauran EBT, supply-demand, dan nilai keekonomian.
Harga Patokan Tertinggi (HPT) staging 2 tahap tanpa eskalasi dengan faKtor lokasi
berlaku pada staging 1, untuk setiap jenis ET:
Jenis Stage 1 (cUSD/kWh) Stage 2 (cUSD/kWh)
PLTP 7.65 – 9.76 x F 6.5 – 8.30
PLTA 6.74 – 11.23 x n x F 4.21 – 7.02
Excess PLTA 5.80 x 0.7
PLTS 6.95 – 11.47 x n x F 4.17 – 6.88
PLTB 9.54 – 11.22 x n x F 5.73 – 6.73
PLTBg 7.44 – 10.18 x n x F 4.46 – 6.11 x n
PLTBm 9.29 – 11.55 x n x F 7.43 – 9.24 x n
Harga Kesepakatan (memerlukan persetujuan MESDM): PLTA Peaker; PLT BBN; PLTAL)
n: Faktor Teknis (0,7 – 1,0) F: Faktor Lokasi (1 – 1,5)
PENGUATAN REGULASI EBTKE UNTUK MEMPERCEPAT INVESTASI TRANSISI ENERGI
PERPRES NOMOR 112 TAHUN 2022
RUU EBET
Sebagai regulasi yang komprehensif untuk
menciptakan iklim pengembangan EBT yang
berkelanjutan dan berkeadilan
“
“
Perpres 112/2022 juga mengamanatkan Pemerintah c.q. KESDM menyusun peta jalan
percepatan pengakhiran masa operasional PLTU, kecuali PLTU dalam RUPTL; PLTU yang (1)
memenuhi syarat Terintegrasi dengan Industri, (2) Berkomitmen melakukan pengurangan
GRK > 35% dalam 10 tahun sejak PLTU beroperasi melalui pengembangan teknologi, carbon
offset, dan/atau bauran ET, (3) Beroperasi s.d. 2050.
PERPRES NOMOR 11 TAHUN 2023 tentang Urusan Pemerintahan
Konkuren Tambahan di Bidang ESDM pada Subbidang EBT.
Urusan Pemerintahan Konkuren Tambahan bagi Pemda:
pengelolaan penyediaan Biomassa dan/atau Biogas dalam wilayah provinsi
pengelolaan pemanfaatan Biomassa dan/atau Biogas sebagai bahan bakar
dalam wilayah provinsi
pengelolaan Aneka Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari sinar matahari,
angin, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut
dalam wilayah provinsi
pengelolaan Konservasi Energi terhadap kegiatan yang izin usahanya
dikeluarkan oleh daerah provinsi
pelaksanaan Konservasi Energi pada sarana dan prasarana yang dikelola oleh
perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
energi dan sumber daya mineral
pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Konservasi Energi yang dilakukan
oleh pemangku kepentingan di tingkat daerah provinsi
f
a
b
c
d
e
DANA EBT KEWENANGAN
INSTITUSI
TKDN PETUNJUK &
PENGAWASAN
PARTISIPASI PUBLIK
TRANSISI ENERGI DAN
PETA JALAN
SUMBER EBT NUKLIR PENELITIAN &
PENGEMBANGAN
LISENSI &
PERIZINAN
KONSERVASI ENERGI
HARGA INSENTIF
KEWAJIBAN
PENYEDIAAN EBET
15
www.esdm.go.id
1. Peningkatan cadangan melalui:
• Optimalisasi produksi lapangan existing
• Transformasi Resources to Production
• Mempercepat Chemical EOR
• Eksplorasi secara massif untuk penemuan besar
2. Gas bumi sebagai energi transisi sebelum EBT 100%
dipembangkit
3. Penerapan CCS/CCUS
1. Peningkatan produksi minyak bumi 1 juta bopd
dan gas bumi 12 bscfd tahun 2030.
2. Menghasilkan emisi karbon
Migas
1. Minyak sebagai energi utama saat ini di sektor
transportasi
2. Gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi
sebelum EBT 100% di pembangkit
3. Gas bumi menjadi bahan bakar pembangkit untuk
EBT yang intermiten
4. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar
di transportasi, bahan baku dan bahan bakar di
industri serta bahan bakar di rumah tangga)
1. Pengurangan penggunaan batubara sebagai sumber energi
pembangkit atau penggunaan batubara pada PLTU dengan
menggunakan CCS/CCUS
2. Pemanfaatan batubara di rumah tangga melalui pengembangan
Dimethyl Ether (DME).
3. Peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian
untuk komoditas tambang mineral logam di dalam negeri.
4. Pengembangan industri baterai yang terintegrasi
Mineral dan Batubara
1. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar di pembangkit,
bahan bakar di industri serta bahan bakar di rumah tangga) sebelum
adanya energi pengganti yang lebih bersih.
2. Bahan mineral a.l. nikel, cobalt, menjadi sumber bahan utama untuk
pembuatan baterai.
3. Hilirisasi batubara khususnya menjadi metanol, DME
4. Nikel untuk menjadi katoda baterai
5. Green metal menjadi bagian dari ekosistem pembangkit listrik EBT:
untuk pembangkit, transmisi dan storage termasuk baterai
1. Penyumbang emisi karbon
2. Isu lingkungan – Apabila tidak dikelola dengan kaidah
pertambangan yang baik.
3. Kesiapan industri cell battery
PERAN ENERGI FOSIL DALAM TRANSISI ENERGI
Peran
Isu
Strategi
16
www.esdm.go.id
PERAN PERTAMBANGAN DALAM MENDUKUNG TRANSISI ENERGI
Pertambangan memiliki
perananan yang jelas dalam
dalam mendukung transisi
global ke energi bersih
Jika industri pertambangan
tidak segera meningkatkan
penemuan dan pengiriman
mineral penting, prospek
transisi energi dalam skala
besar akan terancam.
Tantangan dan Inovasi:
Identifikasi dan
discovery
Ekstraksi metal dan
recovery
Alloying
CU
Energy
Storage
Mesin dan
Baterai EV
Hidrogen
(electrolysers)
Transmisi dan
Distribusi
Transmisi
Distribusi
Pembangkit
Listrik
Bayu
Nuklir
Solar
Al
REE
Si U
Silicon Rare earth
elements
Uranium
Copper Alumunium
Li
Lithium
Ni
Nickel
Co
Cobalt
C
Graphite
Mn
Manganese
Zr
Zirconium
V
Vanadium
Ti
Titanium
Pt
Platinum
REE Cr
Chromium
CU
Copper
Rare earth
elements
Terdapat di Indonesia
17
www.esdm.go.id
Terima
Kasih
Kementerian ESDM
@KementerianESDM
@kesdm
KementerianESDM
Ikuti kami di akun media sosial:

More Related Content

What's hot

Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdfIndonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdfFebrianJha
 
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, BappenasDay 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, BappenasOECD Environment
 
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021Sampe Purba
 
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdfPerdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdfAswarSani1
 
Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...
Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...
Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...CIFOR-ICRAF
 
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...SubhanRiski
 
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
Migas   energi berkeadilan untuk bangsaMigas   energi berkeadilan untuk bangsa
Migas energi berkeadilan untuk bangsaSampe Purba
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaAndi Samyanugraha
 
Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...
Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...
Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...OECD Environment
 
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimkebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimInstansi
 
Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview GEx OliNesia
 
Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...
Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...
Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCAdaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCCIFOR-ICRAF
 

What's hot (20)

Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
Kebijakan Energi Nasional Menuju Tahun 2050, Peran Batubara Mendukung Ketahan...
 
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdfIndonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
Indonesia-Energy-Transition-Outlook_2023.pdf
 
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, BappenasDay 2- Opening Scene-setting  by Rachmat Mardiana, Bappenas
Day 2- Opening Scene-setting by Rachmat Mardiana, Bappenas
 
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
Presentasi KESDM on PGN Gas Fest 2021
 
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdfPerdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
Perdagangan Bursa Karbon memfasilitasi Pembangkit Tenaga Listrik.pdf
 
Bahan KLHK.PDF
Bahan KLHK.PDFBahan KLHK.PDF
Bahan KLHK.PDF
 
Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...
Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...
Gundih Carbon Capture and Storage Pilot Project: Current Status of the CCS Pr...
 
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
Kebijakan_Perubahan_Iklim_di_Indonesia_dan_Peran_Pemerintah_Daerah_dalam_Penc...
 
#pasarkarbon
#pasarkarbon#pasarkarbon
#pasarkarbon
 
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
Migas   energi berkeadilan untuk bangsaMigas   energi berkeadilan untuk bangsa
Migas energi berkeadilan untuk bangsa
 
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di IndonesiaCarbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
Carbon Pricing dan kesiapan penerapannya di Indonesia
 
Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...
Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...
Opportunity of linking international and national carbon market in Indonesia ...
 
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklimkebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
kebijakan nasional mitigasi perubahan iklim
 
Presentasi SKK Migas dalam FGD RUU Migas (ISNU)
Presentasi SKK Migas dalam FGD RUU Migas (ISNU)Presentasi SKK Migas dalam FGD RUU Migas (ISNU)
Presentasi SKK Migas dalam FGD RUU Migas (ISNU)
 
Energy Transition(s): where are we?
Energy Transition(s): where are we?Energy Transition(s): where are we?
Energy Transition(s): where are we?
 
Tantangan dan Strategi Pengelolaan Hilir Gas Bumi
Tantangan dan Strategi Pengelolaan Hilir Gas BumiTantangan dan Strategi Pengelolaan Hilir Gas Bumi
Tantangan dan Strategi Pengelolaan Hilir Gas Bumi
 
Pengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi Notonegoro
Pengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi NotonegoroPengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi Notonegoro
Pengelolaan Gas Bumi Indonesia-Komaidi Notonegoro
 
Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview Olinesia webinar series Geothermal Overview
Olinesia webinar series Geothermal Overview
 
Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...
Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...
Rencana Pembangunan Nasional, Sektor Energi dan Rancangan Teknokratik RPJMN 2...
 
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDCAdaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
Adaptasi Perubahan Iklim di Kawasan Pesisir dan NDC
 

Similar to EBT TRANSISI

Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....zonaebt.com
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfekosudarmanto4
 
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdfcontent-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdfssuser8462a9
 
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdapGandabhaskara Saputra
 
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.pptPPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.pptDennisAryoHerbaBaran
 
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdfTangguhTenggaraTazak
 
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdfMateri-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdfAkuhuruf
 
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016Bevy Saragi Sitio
 
Paparan_Dirjen_EBTKE.pptx
Paparan_Dirjen_EBTKE.pptxPaparan_Dirjen_EBTKE.pptx
Paparan_Dirjen_EBTKE.pptxAinulAlim
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabarAndri Perdana
 
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Smart Villages
 
Paper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihPaper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihN'fall Sevenfoldism
 
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdfBuletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdfagungsudarsono1
 
Driving Renewable Energy towards NZE2060
Driving Renewable Energy towards NZE2060Driving Renewable Energy towards NZE2060
Driving Renewable Energy towards NZE2060AbdRahman652438
 
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-metiInstansi
 

Similar to EBT TRANSISI (20)

Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak  Laode Sulaeman, S....
Green Jobs: The Future Renewable Energy Wants You!- Bapak Laode Sulaeman, S....
 
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdfy = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
y = 190520-Program-Surya-Nusantara-EBTKE.pdf
 
Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014Smart grid den syamsir abduh-25112014
Smart grid den syamsir abduh-25112014
 
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdfcontent-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
content-capaian-kinerja-sektor-esdm-2023-dan-target-2024-.pdf
 
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
2019 03-19 paparan diskusi pojok energi iesr-rev_kdap
 
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.pptPPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
PPT-Seminar-Optimalisasi-Energi-29-Februari-2016-Presentasi-Cukup-Mulyana.ppt
 
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
220722-KLIK-Youth Generation 03-r.pdf
 
Energi panas bumi
Energi panas bumiEnergi panas bumi
Energi panas bumi
 
Energi panas bumi
Energi panas bumiEnergi panas bumi
Energi panas bumi
 
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdfMateri-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
Materi-Taksonomi-Hijau-resize_compressed.pdf
 
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
Cukai bbm den-syamsir abduh 12102016
 
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
Persepsi dan peran masyarakat palu 17112014
 
Paparan_Dirjen_EBTKE.pptx
Paparan_Dirjen_EBTKE.pptxPaparan_Dirjen_EBTKE.pptx
Paparan_Dirjen_EBTKE.pptx
 
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
Panduan Pengurangan Emisi GRK di Industri Baja 2014
 
Potensi energi jabar
Potensi energi jabarPotensi energi jabar
Potensi energi jabar
 
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan ...
 
Paper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersihPaper sde teknologi batu bara bersih
Paper sde teknologi batu bara bersih
 
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdfBuletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
Buletin PEI Vol 8 No. 4 - 2022 Ver. Web-compressed.pdf
 
Driving Renewable Energy towards NZE2060
Driving Renewable Energy towards NZE2060Driving Renewable Energy towards NZE2060
Driving Renewable Energy towards NZE2060
 
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
2 bagaimana masyarakat_berkontribusi-arya_rezavidi-meti
 

More from OECD Environment

Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...
Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...
Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...OECD Environment
 
CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...
CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...
CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...OECD Environment
 
Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...
Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...
Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...OECD Environment
 
Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...
Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...
Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...OECD Environment
 
Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...
Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...
Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...OECD Environment
 
How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...
How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...
How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...OECD Environment
 
APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...
APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...
APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...OECD Environment
 
The U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGES
The U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGESThe U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGES
The U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGESOECD Environment
 
Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study: ...
Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study:  ...Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study:  ...
Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study: ...OECD Environment
 
Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...
Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...
Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...OECD Environment
 
Canadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma Babij
Canadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma BabijCanadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma Babij
Canadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma BabijOECD Environment
 
Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...
Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...
Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...OECD Environment
 
History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...
History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...
History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...OECD Environment
 
CCXG global forum, April 2025, Key takeaways
CCXG global forum, April 2025, Key takeawaysCCXG global forum, April 2025, Key takeaways
CCXG global forum, April 2025, Key takeawaysOECD Environment
 
CCXG global forum, April 2024, Mentimeter results
CCXG global forum, April 2024, Mentimeter resultsCCXG global forum, April 2024, Mentimeter results
CCXG global forum, April 2024, Mentimeter resultsOECD Environment
 
CCXG global forum, April 2024, Chiara Falduto
CCXG global forum, April 2024, Chiara FaldutoCCXG global forum, April 2024, Chiara Falduto
CCXG global forum, April 2024, Chiara FaldutoOECD Environment
 
CCXG global forum, April 2024, Siddharth Singh
CCXG global forum, April 2024, Siddharth SinghCCXG global forum, April 2024, Siddharth Singh
CCXG global forum, April 2024, Siddharth SinghOECD Environment
 
CCXG global forum, April 2024, Geraldine Ang
CCXG global forum, April 2024, Geraldine AngCCXG global forum, April 2024, Geraldine Ang
CCXG global forum, April 2024, Geraldine AngOECD Environment
 
CCXG global forum, April 2024, Raphaël Jachnik
CCXG global forum, April 2024, Raphaël JachnikCCXG global forum, April 2024, Raphaël Jachnik
CCXG global forum, April 2024, Raphaël JachnikOECD Environment
 
CCXG global forum, April 2024, Manjeet Dhakal
CCXG global forum, April 2024,  Manjeet DhakalCCXG global forum, April 2024,  Manjeet Dhakal
CCXG global forum, April 2024, Manjeet DhakalOECD Environment
 

More from OECD Environment (20)

Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...
Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...
Case Study: Peptides-based Plant Protection Product (harpin proteins*) by Ros...
 
CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...
CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...
CLE Contribution on the Assessment of Innovative Biochemicals in the EU Statu...
 
Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...
Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...
Additional Considerations for Pesticide Formulations Containing Microbial Pes...
 
Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...
Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...
Role of genome sequencing (WGS) in microbial biopesticides safety assessment ...
 
Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...
Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...
Considerations for Problem Formulation for Human Health Safety Assessments of...
 
How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...
How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...
How to Identify and Quantify Mixtures What is Essential to Know for Risk Asse...
 
APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...
APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...
APVMA outcome-focussed approach to data requirements to support registration ...
 
The U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGES
The U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGESThe U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGES
The U.S. Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Shannon BORGES
 
Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study: ...
Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study:  ...Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study:  ...
Problem formulation for environmental risk assessment – Finnish case study: ...
 
Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...
Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...
Problem formulation for environmental risk assessment in the context of EC Re...
 
Canadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma Babij
Canadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma BabijCanadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma Babij
Canadian Perspective on Problem Formulation for Biopesticides: Emma Babij
 
Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...
Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...
Problem Formulation as an Ecological Testing and Assessment Tool for Microbia...
 
History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...
History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...
History, principles and use for biopesticide risk assessment: Boet Glandorf a...
 
CCXG global forum, April 2025, Key takeaways
CCXG global forum, April 2025, Key takeawaysCCXG global forum, April 2025, Key takeaways
CCXG global forum, April 2025, Key takeaways
 
CCXG global forum, April 2024, Mentimeter results
CCXG global forum, April 2024, Mentimeter resultsCCXG global forum, April 2024, Mentimeter results
CCXG global forum, April 2024, Mentimeter results
 
CCXG global forum, April 2024, Chiara Falduto
CCXG global forum, April 2024, Chiara FaldutoCCXG global forum, April 2024, Chiara Falduto
CCXG global forum, April 2024, Chiara Falduto
 
CCXG global forum, April 2024, Siddharth Singh
CCXG global forum, April 2024, Siddharth SinghCCXG global forum, April 2024, Siddharth Singh
CCXG global forum, April 2024, Siddharth Singh
 
CCXG global forum, April 2024, Geraldine Ang
CCXG global forum, April 2024, Geraldine AngCCXG global forum, April 2024, Geraldine Ang
CCXG global forum, April 2024, Geraldine Ang
 
CCXG global forum, April 2024, Raphaël Jachnik
CCXG global forum, April 2024, Raphaël JachnikCCXG global forum, April 2024, Raphaël Jachnik
CCXG global forum, April 2024, Raphaël Jachnik
 
CCXG global forum, April 2024, Manjeet Dhakal
CCXG global forum, April 2024,  Manjeet DhakalCCXG global forum, April 2024,  Manjeet Dhakal
CCXG global forum, April 2024, Manjeet Dhakal
 

EBT TRANSISI

  • 1. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA Jakarta | 21 Maret 2023 #TransisiEnergi ENERGY ROADMAP TO NET ZERO EMISSIONS Disampaikan pada: FGD Transition Financing in Indonesia
  • 2. www.esdm.go.id Indonesia merupakan negara kepulauan yang rawan terhadap dampak perubahan iklim Indonesia mengalami kenaikan permukaan air laut 0,8-1,2 cm/tahun, sementara sekitar 65% penduduk tinggal di wilayah pesisir Sumber: Bappenas (2021) Dari tahun 1981-2018, Indonesia mengalami tren kenaikan suhu sekitar 0,03°C per tahunnya. DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BAGI INDONESIA Sumber: BMKG (2020) Sangat rentan Rentan Rentan tingkat sedang Kurang Rentan Paling tidak rentan N/A 2
  • 3. www.esdm.go.id KONSUMSI MINYAK LEBIH BESAR DIBANDING PRODUKSI Produksi minyak terus menurun, sementara konsumsi relatif meningkat. Dampak: peningkatan impor dan defisit neraca perdagangan. -1500 -1000 -500 0 500 1000 1500 2000 Oil Gap Oil Production Oil Consumption 1965 2020 2003 Perlu utilisasi sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan dan impor BBM. 01 02 Produksi + 700 ribu bopd Konsumsi + 1,5 juta bopd FLUKTUASI HARGA ENERGI ENERGI TRILEMA Keberlanjutan Lingkungan Kesetaraan Energi Ketahanan Energi Rp Kesetaraan Energi (Energy Equity) Energi yang disediakan dapat diakses dan terjangkau oleh semua orang. Ketahanan Energi (Energy Security) Upaya penyediaan energi dengan tetap memperhatikan rantai pasok sumber dalam dan luar negeri serta kemampuan memenuhi permintaan yang terus meningkat dengan infrastruktur yang andal. 01 02 Keberlanjutan Lingkungan (Environmental Sustainability) Pembangunan infrastruktur berbasis energi terbarukan dan sumber energi rendah karbon lainnya serta peningkatan efisiensi energi baik dari sisi supply maupun demand. 03 159 204 288 324 322 319 331 308 795 775 940 750 670 650 590 610 650 Dec-21 Feb-22 Apr-22 Jun-22 Aug-22 Oct-22 Dec-22 CP Aramco USD/MT USD/ton Gas Bumi Batubara 73 96 114 110 107 94 868988 Dec-21 Jan-22 Feb-22 Mar-22 Apr-22 May-22 Jun-22 Jul-22 Aug-22 Sep-22 Oct-22 Nov-22 ICP Minyak Bumi Sumber: Ditjen Migas; Ditjen Minerba; https://3mgas.vn/ KONDISI ENERGI NASIONAL MASIH DIPENGARUHI PASAR ENERGI GLOBAL Harga energi fosil berfluktuasi mengikuti pasar energi global Energi sebagai modal pembangunan nasional (bukan komoditas) 01 02 Harga Energi Terbarukan tidak mengikuti harga pasar energi 03 USD/barrel 3
  • 4. www.esdm.go.id KRISIS ENERGI & PERUBAHAN IKLIM Membuat transisi energi semakin urgent untuk dilaksanakan Akibat fluktuasi harga dan suplai batubara dan gas alam, dunia saat ini mengalami krisis energi. Emisi karbon dioksida yang dihasilkan pun semakin besar. Menurut data IEA sebesar 33 Gt CO2 dilepas ke atmosfer di tahun 2021 Emisi karbon semakin banyak Turunnya suplai batubara domestik di awal tahun 2022 berdampak pada terganggunya pasokan listrik PLTU batubara dan pemberlakuan larangan ekspor sementara Indonesia pun mengalami krisis Sumber daya EBT dengan potensi lebih dari 3.000 GW menjadi opsi menjaga pasokan energi sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim. Cadangan bahan bakar dalam negeri yang bersifat operasional hanya cukup untuk 20–23 hari dan tidak ada cadangan penyangga. Cadangan Bahan Bakar Terbatas 4
  • 5. www.esdm.go.id TRANSISI ENERGI DAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL Energy Equity Energy Security Environmental Sustainability ENERGY TRILEMMA Komitmen global untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah 2°C dan berusaha membatasi hingga 1.5°C – hasil COP26 dan G20 2021 “ Recover Together, Recover Stronger ” Fokus Presidensi G20 Indonesia terletak pada 3 isu utama (pilar): G20 Presidency Transisi Energi Menuju Pemulihan dan Produktivitas Berkelanjutan: Memperkuat Sistem Energi Bersih Global dan Transisi yang Adil melalui: Ketahanan Aksesibilitas Energi Mengejar kemajuan aksesibilitas (“tidak meninggalkan siapa pun”) menuju energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua, khususnya untuk clean cooking & elektrifikasi. Peningkatan Teknologi Energi Cerdas & Bersih Memperluas teknologi untuk mengantisipasi tantangan transisi energi di masa depan. Memajukan Pembiayaan Energi Memastikan ekosistem pembiayaan hijau dalam transisi energi melalui kajian best practices, mengidentifikasi tantangan, dan mengurangi disparitas pembiayaan. Transisi Energi untuk Ketahanan Energi Transisi Energi menuju EBT merupakan upaya untuk menjamin ketersediaan energi yang memperhatikan perlindungan dan keberlanjutan lingkungan dengan harga yang terjangkau dalam jangka panjang. 1. Kesehatan global yang inklusif, 2. Transformasi ekonomi berbasis digital, 3. Transisi menuju energi yang berkelanjutan. 5
  • 6. www.esdm.go.id POTENSI ENERGI BARU TERBARUKAN INDONESIA Indonesia memiliki potensi EBT besar, tersebar, dan beragam, untuk mendukung ketahanan energi nasional dan pencapaian target bauran EBT Telah dimanfaatkan 0,3% dari total potensi sehingga peluang pengembangan EBT sangat terbuka, terlebih didukung isu lingkungan, perubahan Iklim, dan peningkatan konsumsi listrik per kapita. “ ” ▪ Potensi hidro tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di Kaltara, NAD, Sumbar, Sumut, dan Papua ▪ Potensi Surya tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama di NTT, Kalbar, dan Riau memiliki radiasi lebih tinggi ▪ Potensi Angin (>6 m/s) terutama terdapat di NTT, Kalsel, Jabar, Sulsel, NAD dan Papua ▪ Potensi Energi Laut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terutama Maluku, NTT, NTB dan Bali ▪ Potensi Panas Bumi tersebar pada kawasan ring of fire, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku POTENSI DAN PEMANFAATAN EBT 6 ENERGI POTENSI (GW) PEMANFAATAN (GW) SURYA 3.295 0,27 HIDRO 95 6,69 BIOENERGI 57 3,09 BAYU 155 0,15 PANAS BUMI 24 2,34 LAUT 60 0 TOTAL 3.686 12,54 Ket: Potensi Nuklir: Uranium 89.483 ton - Thorium 143.234 ton 6
  • 7. MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES 7 PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR ENERGI Indonesia terus melakukan langkah konkret dalam mitigasi iklim, termasuk pengurangan emisi GRK dengan peningkatan target menjadi 31,89% dengan kemampuan sendiri, dan 43,20% dengan dukungan internasional. Aksi mitigasi sektor energi antara lain: implementasi EBT, aplikasi efisiensi energi, dan penerapan bahan bakar rendah karbon (gas alam), penggunaan teknologi pembangkit bersih dan kegiatan lain. “ Intensitas penurunan emisi CO2 = penurunan emisi CO2 (ton CO2) / jumlah penduduk = 91,5 juta ton CO2 / 273 juta = 0,335 No Sektor Emisi GRK 2010 (Juta Ton CO2e) Emisi GRK pada 2030 Penurunan Emisi BaU CM1 CM2 CM1 CM2 1. Energi 453,2 1.669 1.311 1.223 358 446 2. Limbah 88 296 256 253 40 45,3 3. IPPU 36 70 63 61 7 9 4. Pertanian 111 120 110 108 10 12 5. Kehutanan 647 714 217 -15 500 729 TOTAL 1.334 2.869 1.953 1.632 915 1.240 Keterangan: CM: Counter Measure; CM1: usaha sendiri; CM2: Bantuan Internasional; IPPU: industrial processes and production use Enhanced NDC 2030 39 45 51 58 67 91 116 142 29 40.6 54.8 64.4 70 91.5* 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 Target Realisasi *) Data realisasi TA 2022 setelah verifikasi oleh KLHK
  • 8. www.esdm.go.id No Aksi Mitigasi Jumlah Unit Realisasi Penurunan Emisi (Ton CO2) I Efisiensi Energi 20.539.157 1 Penerapan Manajemen Energi 17.197 GWh 9.452.252 2 Peningkatan Efisiensi Energi Peralatan Rumah Tangga - Lampu CFL 4.125 GWh 3.489.135 - Piranti Pengondisi Udara (AC) 7.237 GWh 7.279.285 3 Penggantian (Retrofitting) Lampu LED 77.052 Jumlah Titik 18.003 4 Program Penghargaan Subroto bidang Efisiensi Energi 336 Gwh 285.492 5 Program Konversi Motor Listrik 100 Unit 64 6 Implementasi JCM di Indonesia 12 Perusahaan 14.925 II Energi Baru dan Terbarukan 36.608.331 1 Pembangkit Energi Terbarukan a. PLTP 1.078 MW 5.414.616 b. PLTMH off grid 8,63 MW 57.660 c. PLTMH on grid 193,32 MW 773.668 d. PLTM 116,1 MW 489.389 e. PLTS off grid 32,2 MW 59.383 f. PLTS on grid 55,7 MW 118.532 g. PLTS Rooftop PLN 48,8 MW 44.884 h. PLTS Rooftop Non PLN 9,7 MW 9.178 i. PLT Bayu off grid 6,3 MW 6.128 j. PLT Bayu on grid 147 MW 365.112 k. PLT Hybrid 4,1 MW 7.117 l. PLT Biomassa 232 MW 1.330.214 m. Pembangunan PLTA 786 MW 3.201.498 No Aksi Mitigasi Jumlah Unit Realisasi Penurunan Emisi (Ton CO2) III Bahan Bakar Rendah Karbon 15.471.841 1 Fuel Switching BBM Transportasi (RON 88 ke RON 92) 5.713.190 KL 187.298 2 Program Konversi Minyak Tanah ke LPG 8.203.000 Ton LPG 15.247.198 3 Peningkatan Sambungan Rumah yang Teraliri Gas Bumi melalui Pipa 1.713 MMSCF 37.344 IV Penggunaan Teknologi Energi Bersih 12.309.915 1 Penggunaan Clean Coal Technology pada PLTU Batubara (Supercritical) 6.555 MW 6.212.201 2 Pengoperasian Pembangkit Listrik Gas Baru 4.275 MW 6.097.714 V Kegiatan Lain 10.394.969 1 Reklamasi Lahan Pasca Tambang 8.539 Ha 3.506.202 2 Kegiatan Aksi Mitigasi Sub Sektor Transportasi 3.373.812 3 Kegiatan Aksi Mitigasi Sub Sektor Industri 3.514.955 TOTAL REALISASI PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR ENERGI 95.324.211 CAPAIAN PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR ENERGI TAHUN PENGHITUNGAN 2022 8
  • 9. www.esdm.go.id UPAYA DEKARBONISASI NZE 2060 Program Early Retirement PLTU 1. Kapasitas PLTU termasuk PLTU eksisiting dan yang berprogres untuk seluruh area bisnis, baik PLN dan Non PLN; 2. Kapasitas PLTU meningkat berdasarkan proyek di RUPTL; 3. PLTU Retirement memberikan salah satu kontribusi utama dalam mengurangi emisi pada sektor pembangkit listrik; 4. Usia PLTU PLN berdasarkan revaluasi aset dan maksimum 30 tahun dan IPP 25-30 (berdasarkan PPA); ▪ Dalam KTT G20, Indonesia menandatangani komitmen bersama yang tidak mengikat dalam upaya dekarbonisasi dalam Just Energy Transition Partnership yang menghadirkan investasi USD 20 miliar oleh Kelompok Mitra Investasi yang terdiri dari negara-negara maju ▪ Tiga fokus utama: mendanai early retirement PLTU, mempercepat penerapan energi terbarukan di Indonesia, dan mewujudkan target net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat ▪ Pada tanggal 16 Februari 2023, Menteri ESDM telah meresmikan beroperasinya sekretariat JETP yang bertempat di Kementerian ESDM. Carbon Tax dan Carbon Trading Program Pendukung Just Energy Transition Partnership (JETP) Energy Transition Mechanism (ETM) ▪ Pajak karbon dikenakan atas emisi karbon yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan hidup. Tarif pajak karbon ditetapkan paling rendah Rp 30,00 per kg CO2e. ▪ Subjek pajak karbon yaitu orang pribadi atau badan yang membeli barang yang mengandung karbon dan/atau melakukan aktivitas yang menghasilkan emisi karbon. ▪ Selain itu, pemerintah juga mendorong penerapan carbon trading. ▪ Dalam mekanisme ini, Pemerintah mendukung penggunaan blended finance yang akan dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur, special mission vehicle (SMV) Pemerintah dalam pembiayaan dan pendanaan infrastruktur. ▪ PT SMI akan menyalurkan dana energi bersih yang terkumpul untuk mentransformasi pembangkit listrik berbahan bakar batubara menjadi energi terbarukan dengan mempertimbangkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). 42 48 49 51 55 57 59 60 61 60 60 58 57 57 56 55 54 53 53 53 50 50 49 44 31 29 29 27 24 22 19 17 16 15 2 1 0 0 - - 10 20 30 40 50 60 70 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035 2036 2037 2038 2039 2040 2041 2042 2043 2044 2045 2046 2047 2048 2049 2050 2051 2052 2053 2054 2055 2056 2057 2058 2059 2060 GW IUPTLS (Captive) PPU IPP PLN Reval Natural 9
  • 10. www.esdm.go.id PERDAGANGAN KARBON PADA SUBSEKTOR PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK ▪ Unit Pembangkit menghasilkan emisi lebih dari kuota emisi (defisit) harus membeli emisi dari unit PLTU menghasilkan emisi di bawah kuota emisi (surplus) dan/atau membeli Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). ▪ Sisa surplus kuota emisi dapat diperdagangkan pada tahun berikutnya paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak akhir periode perdagangan karbon. Keterangan: PTBAE-PU : Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi Pelaku Usaha SPE - GRK : Sertifikat Pengurangan Emisi - Gas Rumah Kaca 1. Perdagangan Emisi: Tidak dapat dilaksanakan antar unit pembangkit yang berada dalam satu pembangkitan yang sama. 2. Offset Emisi GRK: • Kegiatan yang tidak memiliki Batas Atas Emisi • Dilakukan pada usaha dan/atau kegiatan yang telah mendapatkan SPE-GRK yang berasal dari kegiatan pengurangan emisi sektor energi, seperti pembangkit EBT, kegiatan subsektor transportasi, bangunan, industri termasuk pelaksanaan efisiensi energi dan kegiatan lainnya di sektor energi. • Sertifikat pengurangan emisi pada sektor energi yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi lain dapat dinyatakan setara dengan SPE-GRK dan dapat digunakan pada mekanisme offset emisi GRK. Catatan: perdagangan karbon luar negeri dimungkinkan jika NDC sektor tercapai, pengaturan lebih lanjut oleh KLHK 1 2 • Sudah diterapkan • Harga Karbon B to B • Pungutan atas transaksi jual beli karbon belum ditetapkan (BPDLH) • Penerapan belum optimal • Diperlukan: o Inventarisasi pembangkit EBT, transportasi, bangunan, industri, termasuk pelaksanaan efisiensi energi dan kegiatan lainnya di sektor energi (KESDM, Kemeperin, dan Kemenhub) o Percepatan penerbitan Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) oleh KLHK o Pembentukan lembaga validasi dan verifikasi independen lokal oleh KLHK • Pungutan atas transaksi jual beli karbon belum ditetapkan (BPDLH) 2 1 10
  • 11. www.esdm.go.id Indonesia bersama kelompok negara maju telah meluncurkan perjanjian internasional JETP pada Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) sebagai rangkaian acara KTT G20 di Bali. I. Peaking emisi sektor ketenagalistrikan diproyeksikan terjadi pada tahun 2030, lebih cepat dari proyeksi awal; II. Emisi sektor ketenagalistrikan tidak melebihi 290 juta ton CO2 di tahun 2030, lebih rendah 67 juta ton CO2 dibandingkan nilai baseline BaU sebesar 357 juta ton CO2; III. Net zero emissions sektor ketenagalistrikan pada tahun 2050, lebih cepat 10 tahun dari proyeksi awal; IV. Mempercepat pemanfaatan energi terbarukan setidaknya 34% bersumber dari energi terbarukan pada 2030. Mobilisasi pendanaan akan dilakukan melalui Indonesia Country Platform sebagai mekanisme pembiayaan untuk early retirement PLTU dan pembangunan pembangkit energi terbarukan bersama PT. Sarana Multi Infrastructure (PT. SMI) selaku pengelola yang akan bermitra dengan the Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). PEMBIAYAAN TRANSISI ENERGI MELALUI JUST ENERGY TRANSITION PARTNERSHIP (JETP) mendukung transisi energi yang berkelanjutan, adil, terjangkau dan investasi inklusif dan menjaga kenaikan temperatur dibawah 1.5°C TARGET Pendanaan 20 miliar USD Sumber: Kemenkomarves 11
  • 12. www.esdm.go.id Penurunan GRK > 35% dalam 10 tahun • Pengembangan teknologi • Carbon offset • Bauran ET 2050 PENYIAPAN PETA JALAN PERCEPATAN PENGAKHIRAN MASA OPERASIONAL PLTU Perpres 112/2022 Percepatan Pengembangan ET Untuk Penyediaan Tenaga Listrik Pembangunan PLTU baru dilarang kecuali untuk: 1. PLTU dalam RUPTL sebelum Perpres 2. PLTU yang memenuhi syarat: • Terintegrasi dengan Industri • Berkomitmen melakukan pengurangan GRK > 35% dalam 10 tahun sejak PLTU beroperasi melalui pengembangan teknologi, carbon offset, dan/atau bauran ET • Beroperasi s.d 2050 Pelarangan PLTU Menteri ESDM menyusun peta jalan percepatan pengakhiran masa operasional PLTU, minimal memuat: • Pengurangan emisi gas rumah kaca PLTU • Strategi percepatan pengakhiran masa operasional PLTU • Keselarasan antar berbagai kebijakan lainnya Penyusunan Peta Jalan Pengakhiran PLTU 12
  • 13. www.esdm.go.id NAGAN RAYA 1-2 220 MW LABUHAN ANGIN 1-2 230 MW CELUKAN BAWANG 1-3 380 MW CILACAP 1-2 600 MW ADIPALA 600 MW SEBALANG 1-2 200 MW PACITAN 1-2 560 MW REMBANG 1-2 630 MW TARAHAN 3-4 200 MW TELUK SIRIH 1-2 224 MW PANGKALAN SUSU 1-2 400 MW LONTAR 1-3 945 MW PELABUHAN RATU 1-3 1050 MW SURALAYA 8 625 MW OMBILIN 1-2 100 MW SURALAYA 1-2 800 MW SURALAYA 5-7 1842 MW INDRAMAYU 1-3 990 MW LABUAN 1-2 600 MW TJ. AWAR-AWAR 1-2 700 MW PAITON 1-2 800 MW PAITON 5-6 1732 MW PAITON 9 660 MW BUKIT ASAM 1-3 195 MW AIR ANYIR 1-2 60 MW TIDORE 1-2 14 MW TJ BALAI KARIMUN 1-2 14 MW AMURANG 1-2 50 MW ENDE 1-2 14 MW ANGGREK 1-2 55 MW CIREBON 660 MW KEBAN AGUNG 2 120 MW LOKASI INDIKATIF PLTU YANG DILAKUKAN EXERCISE EARLY RETIREMENT 13
  • 14. www.esdm.go.id KUNCI PENGEMBANGAN EBTKE : KOLABORASI Diperlukan dukungan semua pihak dalam pengembangan EBTKE agar dapat berjalan secara optimal Menyelesaikan kerangka regulasi untuk mendukung investasi dan pendanaan di bidang EBTKE 1 5 LANGKAH & DUKUNGAN PEMERINTAH Pelaksanaan Eksplorasi dan Survey oleh Pemerintah 2 Kerjasama dengan K/L lain terkait pemanfaatan SDA di area konservasi 5 Menyediakan data dan informasi yang berkualitas dan mudah diakses secara Publik 3 Fasilitasi permasalahan pembangunan pembangkit 6 Mendorong aplikasi inovasi teknologi, misalnya smart grid untuk mengatasi masalah teknis pembangkit EBT dan penerapan KE 4 Bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk menyediakan insentif dan dukungan pendanaan bagi proyek- proyek EBT dan KE. 7 melakukan kegiatan usaha/bisnis pembangkitan dan bahan bakar, jasa penunjang, penciptaan lapangan kerja, kontribusi dalam penerimaan negara dan kegiatan ekonomi SWASTA menyusun kebijakan, peraturan, standar nasional, pembinaan dan pengawasan, serta fasilitator dalam pengembangan EBT penerapan KE PEMERINTAH mengedukasi masyarakat akan pentingnya EBTKE serta menyebarluaskan program pemerintah kepada masyarakat MEDIA NGO berperan sebagai penyeimbang dan mitra pemerintah, memberi advokasi/pendampingan bagi masyarakat, melakukan kampanye positif dan ikut berperan serta aktif dalam pengembangan EBT dan penerapan KE NGO menciptakan inovasi-inovasi di bidang EBTKE yang langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta mendorong transfer teknologi AKADEMI Knowledge sharing dan diskusi publik untuk memitigasi isu sosial 8 PENTAHELIX EBTKE 14
  • 15. www.esdm.go.id Untuk mendukung pemanfaatan EBT dalam bauran energi primer dan tercapainya penurunan emisi global perlu mengoptimalkan kewenangan koordinasi dan sinergis antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah Pengembangan ET dilaksanakan berdasarkan dokumen RUPTL, dengan pertimbangan target bauran EBT, supply-demand, dan nilai keekonomian. Harga Patokan Tertinggi (HPT) staging 2 tahap tanpa eskalasi dengan faKtor lokasi berlaku pada staging 1, untuk setiap jenis ET: Jenis Stage 1 (cUSD/kWh) Stage 2 (cUSD/kWh) PLTP 7.65 – 9.76 x F 6.5 – 8.30 PLTA 6.74 – 11.23 x n x F 4.21 – 7.02 Excess PLTA 5.80 x 0.7 PLTS 6.95 – 11.47 x n x F 4.17 – 6.88 PLTB 9.54 – 11.22 x n x F 5.73 – 6.73 PLTBg 7.44 – 10.18 x n x F 4.46 – 6.11 x n PLTBm 9.29 – 11.55 x n x F 7.43 – 9.24 x n Harga Kesepakatan (memerlukan persetujuan MESDM): PLTA Peaker; PLT BBN; PLTAL) n: Faktor Teknis (0,7 – 1,0) F: Faktor Lokasi (1 – 1,5) PENGUATAN REGULASI EBTKE UNTUK MEMPERCEPAT INVESTASI TRANSISI ENERGI PERPRES NOMOR 112 TAHUN 2022 RUU EBET Sebagai regulasi yang komprehensif untuk menciptakan iklim pengembangan EBT yang berkelanjutan dan berkeadilan “ “ Perpres 112/2022 juga mengamanatkan Pemerintah c.q. KESDM menyusun peta jalan percepatan pengakhiran masa operasional PLTU, kecuali PLTU dalam RUPTL; PLTU yang (1) memenuhi syarat Terintegrasi dengan Industri, (2) Berkomitmen melakukan pengurangan GRK > 35% dalam 10 tahun sejak PLTU beroperasi melalui pengembangan teknologi, carbon offset, dan/atau bauran ET, (3) Beroperasi s.d. 2050. PERPRES NOMOR 11 TAHUN 2023 tentang Urusan Pemerintahan Konkuren Tambahan di Bidang ESDM pada Subbidang EBT. Urusan Pemerintahan Konkuren Tambahan bagi Pemda: pengelolaan penyediaan Biomassa dan/atau Biogas dalam wilayah provinsi pengelolaan pemanfaatan Biomassa dan/atau Biogas sebagai bahan bakar dalam wilayah provinsi pengelolaan Aneka Energi Baru Terbarukan yang bersumber dari sinar matahari, angin, aliran dan terjunan air, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut dalam wilayah provinsi pengelolaan Konservasi Energi terhadap kegiatan yang izin usahanya dikeluarkan oleh daerah provinsi pelaksanaan Konservasi Energi pada sarana dan prasarana yang dikelola oleh perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Konservasi Energi yang dilakukan oleh pemangku kepentingan di tingkat daerah provinsi f a b c d e DANA EBT KEWENANGAN INSTITUSI TKDN PETUNJUK & PENGAWASAN PARTISIPASI PUBLIK TRANSISI ENERGI DAN PETA JALAN SUMBER EBT NUKLIR PENELITIAN & PENGEMBANGAN LISENSI & PERIZINAN KONSERVASI ENERGI HARGA INSENTIF KEWAJIBAN PENYEDIAAN EBET 15
  • 16. www.esdm.go.id 1. Peningkatan cadangan melalui: • Optimalisasi produksi lapangan existing • Transformasi Resources to Production • Mempercepat Chemical EOR • Eksplorasi secara massif untuk penemuan besar 2. Gas bumi sebagai energi transisi sebelum EBT 100% dipembangkit 3. Penerapan CCS/CCUS 1. Peningkatan produksi minyak bumi 1 juta bopd dan gas bumi 12 bscfd tahun 2030. 2. Menghasilkan emisi karbon Migas 1. Minyak sebagai energi utama saat ini di sektor transportasi 2. Gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum EBT 100% di pembangkit 3. Gas bumi menjadi bahan bakar pembangkit untuk EBT yang intermiten 4. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar di transportasi, bahan baku dan bahan bakar di industri serta bahan bakar di rumah tangga) 1. Pengurangan penggunaan batubara sebagai sumber energi pembangkit atau penggunaan batubara pada PLTU dengan menggunakan CCS/CCUS 2. Pemanfaatan batubara di rumah tangga melalui pengembangan Dimethyl Ether (DME). 3. Peningkatan nilai tambah mineral melalui pengolahan dan pemurnian untuk komoditas tambang mineral logam di dalam negeri. 4. Pengembangan industri baterai yang terintegrasi Mineral dan Batubara 1. Pemenuhan kebutuhan domestik (a.l. bahan bakar di pembangkit, bahan bakar di industri serta bahan bakar di rumah tangga) sebelum adanya energi pengganti yang lebih bersih. 2. Bahan mineral a.l. nikel, cobalt, menjadi sumber bahan utama untuk pembuatan baterai. 3. Hilirisasi batubara khususnya menjadi metanol, DME 4. Nikel untuk menjadi katoda baterai 5. Green metal menjadi bagian dari ekosistem pembangkit listrik EBT: untuk pembangkit, transmisi dan storage termasuk baterai 1. Penyumbang emisi karbon 2. Isu lingkungan – Apabila tidak dikelola dengan kaidah pertambangan yang baik. 3. Kesiapan industri cell battery PERAN ENERGI FOSIL DALAM TRANSISI ENERGI Peran Isu Strategi 16
  • 17. www.esdm.go.id PERAN PERTAMBANGAN DALAM MENDUKUNG TRANSISI ENERGI Pertambangan memiliki perananan yang jelas dalam dalam mendukung transisi global ke energi bersih Jika industri pertambangan tidak segera meningkatkan penemuan dan pengiriman mineral penting, prospek transisi energi dalam skala besar akan terancam. Tantangan dan Inovasi: Identifikasi dan discovery Ekstraksi metal dan recovery Alloying CU Energy Storage Mesin dan Baterai EV Hidrogen (electrolysers) Transmisi dan Distribusi Transmisi Distribusi Pembangkit Listrik Bayu Nuklir Solar Al REE Si U Silicon Rare earth elements Uranium Copper Alumunium Li Lithium Ni Nickel Co Cobalt C Graphite Mn Manganese Zr Zirconium V Vanadium Ti Titanium Pt Platinum REE Cr Chromium CU Copper Rare earth elements Terdapat di Indonesia 17