SlideShare a Scribd company logo
1 of 46
Coachee:
38. NURYANTI, SE., ME
Dinas Perindustrian
Provinsi Nusa Tenggara Barat
Strategi Pengembangan
NTB Halal Industrial Park
Melalui Penyusunan
RoadMap Terpadu
01
POTENSI
Mengapa Produk Halal Itu Penting ?
2
28,7%
•adalah jumlah populasi
muslim di dunia. Sedangkan
populasi muslim di Indonesia
berada di angka 87,2%
• Konsumi global untuk produk makanan dan
minuman halal pada tahun 2018 mencapai USD
1,369 triliun. Pada tahun 2024, diperkirakan
mencapai USD 1,972 triliun (Ekonomi Islam Global
2019/2020).
Amerika
Indonesia
Negara eksportir produk halal
Populasi muslim terbesar di dunia
A
I
Mengapa Produk Halal Itu Penting ?
Indonesia merupakan negara yang
membelanjakan produk makanan halal terbesar
di dunia dengan nilai Rp2.400 triliun lebih per
tahun.
Menangkap Peluang dan Potensi Industri Halal
• Berdasarkan laporan State of the Global Islamic
Economy (SGIE) 2020/21, 5 negara eksportir
produk halal terbesar adalah Amerika Serikat (AS),
India, Brasil, Prancis dan Rusia.
Kebutuhan Pasar Halal Sangat Besar
MENGAPA PENTING
Global
Konsumsi Produk Halal
US$ 1369 triliun di 2024
Nasional
>Rp 2400 triliun/tahun
Tahukah kita?
5 Negara eksportir produk halal terbesar adalah
Amerika Serikat, India, Brasil, Prancis, dan Rusia
Source: State of the Global Islamic Economy
(SGIE) 2020/2021
Peluang Bagi kita
4
02
MASALAH
Kondisi Saat ini dan Pemecahan Masalah yang Dihadapi.
5
6
Potensi Bahan Baku melimpah
0.00
50,000.00
100,000.00
150,000.00
200,000.00
250,000.00
Perkembangan Data Produksi
Perikanan Tangkap Berdasarkan Jenis
Usaha dan Jenis Komoditas dan Usaha
Tahun 2019 s/d 2021
2019 2020 2021
Data Ketersediaan Produksi Daging Tahun 2021
a. Sapi b. Kerbau c. Kuda
d. Kambing e. Domba f. Babi
g. Ayam Ras h. Ayam Buras i. Itik
0
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Babi
Ayam
Ras
Petelur
Ayam
Ras
Pedaging
Ayam
Buras
Itik
Populasi Ternak di Provinsi NTB
Tahun 2019-2021
2019 2020 2021
Sumber: Distanbun NTB, Dislut NTB, Disnakeswan NTB 2021
7
2018 2019 2020 2021
Unit IKM 72,113 76,148 81,990 88,059
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
Jumlah
Unit
IKM
PERTUMBUHAN UNIT IKM
INFORMAL
TAHUN 2018 S/D 2021
2018 2019 2020 2021
Jumlah Unit 13,150 13,777 14,310 14,924
12,000
12,500
13,000
13,500
14,000
14,500
15,000
15,500
IKM
FORMAL
PERTUMBUHAN IKM FORMAL
TAHUN
2018 S/D 2021
2018 2019 2020 2021
Data TK IKM 94,707 97,757 99,621 102,210
90,000
95,000
100,000
105,000
TENAGA
KERJA
IKM
PERTUMBUHAN DATA JUMLAH
TENAGA KERJA IKM TAHUN
2018 S/D 2021
2018 2019 2020 2021
Tenaga Kerja 166,125 175,845 221,511 239,218
-
100,000
200,000
300,000
Tenaga
Kerja
IKM
PERTUMBUHAN DATA TENAGA
KERJA IKM INFORMAL
TAHUN 2018 S/D 2021
Pertumbuhan jumlah IKM dan
Tenaga Kerja di NTB
Berdasarkan data diatas
dapat diketahui bahwa secara
garis besar pertumbuhan
jumlah IKM, jumlah tenaga
kerja, nilai investasi, nilai
produksi dan nilai bahan baku
IKM baik formal maupun non
formal mulai tahun 2018
hingga tahun 2021 tren per
tahunnya mengalami
peningkatan, namun belum
berimplikasi pada
peningkatan PDRB sektor
industri pengolahan.
Sumber: RPJMD Prov NTB, 2019; BPS Provinsi NTB, 2022
Tahun
Target
(Milyar)
Realisasi
(Milyar)
2019 4.449,30 4.458,9
2020 4.568,76 4.351,6
2021 4.514,59 4.442,9
2022 4.687,61 -
2023 4.867,52 -
Sumber: BPS Provinsi NTB, 2022
PDRB Provinsi NTB Tahun 2019-2021
Target dan Realisasi PDRB Sektor Industri Pengolahan
Salah satu permasalahan yang muncul dalam
pencapaian program industrialisasi adalah
lambatnya pertumbuhan industri pengolahan serta
belum banyaknya produk yang berasal dari NTB
yang memiliki daya saing di tingkat nasional
maupun internasional. Hal ini menyebabkan
rendahnya penerimaan PDRB sektor industri
pengolahan.
PERMASALAHAN
8
Belum optimalnya capaian program industrialisasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat
disebabkan karena beberapa hal, di antaranya:
1.Belum adanya ekosistem industri terpadu yang menjamin ketersediaan rantai
pasok industri.
2.Rendahnya minat investor untuk melakukan investasi karena kendala
ketersediaan lahan yang tidak pasti serta prosedur perizinan yang panjang.
3.Sebagian besar produk yang dihasilkan oleh pelaku industri yang ada di Provinsi
Nusa Tenggara Barat belum terstandarisasi baik secara kualitas, kuantitas, dan
kontinyuitas yang berimplikasi pada rendahnya daya saing produk.
4.Rendahnya kapasitas SDM sektor industri dalam inovasi diversifikasi produk serta
masih terbatasnya pemanfaatan teknologi.
1.
PERMASALAHAN
9
Belum optimalnya pertumbuhan industri pengolahan dan belum banyaknya
produk hasil industri yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan
internasional
Belum adanya ekosistem industri yang valid,
terpadu, dan terintegrasi
Data pelaku industri yang belum
terpadu sehingga konektifitas dan kerja
sama kurang terjalin
Belum adanya
kawasan industri
yang terintegrasi
Belum adanya
peraturan terkait
kawasan industry
Belum adanya
lahan untuk
kawasan industri
Kurangnya
kontinyuitas rantai
pasok/ supply chain
Belum mudahnya
proses perijinan dan
sertifikasi
AKIBAT
SEBAB
MASALAH
ANALISIS POHON MASALAH
SOLUSI
10
03
TANTANGAN
Keadaan yang harus diatasi.
11
TANTANGAN
 Kondisi ekonomi Global yang belum menentu, seperti perang antara Rusia dan Ukraina
yang belum dapat diprediksi kapan berakhir. Sehingga mempengaruhi keputusan
investasi industri secara global dan mempengaruhi stabilitas kurs dalam negeri.
 Pandemic Covid-19 yang belum dapat diprediksi kapan berakhir sehingga mengganggu
penerbangan keluar dan masuk NTB.
 Iklim industri dan pariwisata yang perlu terus dipupuk di NTB sehingga menyebabkan
orang leluasa berinvestasi dan berwisata di NTB
 Penganggaran pemerintah yang terbatas karena rendahnya pendapatan akibat
terjadinya pandemi Covid-19.
 Pola pembangunan program terintegrasi antar OPD, OPD dengan DU-DI dan
Universitas yang belum terealisasi dengan baik.
04
GAGASAN PERUBAHAN
Roadmap NTB Halal Industrial Park berbasis UMKM.
13
Kondisi capaian program
industrialisasi di Provinsi Nusa Tenggara
Barat masih belum optimal disebabkan
oleh belum adanya ekosistem industri
terpadu yang menjamin ketersediaan
rantai pasok industri untuk jangka
panjang yang mengakibatkan
kontinyuitas produksi menjadi tidak
terjaga yang berimplikasi pada harga
produk yang tidak murah serta
ketersediaan produk yang tidak cepat
dan mudah.
Adapun sebab tidak adanya kawasan industri yang
terintegrasi karena (1) Hingga saat ini belum terdapat
peraturan terkait kawasan industri di Provinsi Nusa Tenggara
Barat yang berfungsi sebagai payung hukum bagi pemerintah
maupun pihak swasta yang bermaksud membangun kawasan
industri. (2) Belum adanya lahan yang dapat dipergunakan
sebagai tempat untuk membangun kawasan industri.
Belum adanya ekosistem industri terpadu
disebabkan karena belum adanya kawasan
industri yang terintegrasi. Yaitu pemusatan
kegiatan industri yang dilengkapi dengan
sarana dan prasarana penunjang serta
kemudahan aksesibilitas transportasi.
NTB HALAL INDUSTRIAL PARK
Tim Manajemen
Halal dan Call
Center
Klaster
Industri
Perguruan
Tinggi (R&D)
Lembaga
Keuangan
(bank)
Ritel dan
Food Court
Urban Farm
Pemerintah
Daerah
Logistik dan
Transportasi
Event
Organizer
(EO)
Home stay
14
KAWASAN EKONOMI
NTB tengah menggalakan industrialisasi
Khususnya dalam visi dan misi pemerintahan
NTB yang tertuang dalam RPJMD. Beberapa
upaya pengembangan produk industri
diciptakan dengan membangun kawasan
ekonomi.
Kawasan ekonomi yang sudah berjalan :
• KEK Mandalika
Kawasan Ekonomi yang tengah disiapkan :
• Kawasan Samota
• Kawasan Industri Smelter
• Kawasan Shrimp estate di Sumbawa
• Kawasan food estate di Sumbawa
• Kawasan La Sakosa (Lambu sape,
Komodo Sangian)
• Global Hub Lombok Utara.
15
Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara
Barat Nomor 13 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Industri Provinsi Nusa Tenggara
Barat Tahun 2021–2041 sesuai dengan Pasal
(6) dan (7) yang mengamanatkan bahwa arah
pengembangan Industri di Provinsi Nusa
Tenggara Barat adalah dibentuknya kawasan
peruntukan industri, sentra industri kecil dan
industri menengah, kawasan industri halal dan
kawasan industri lainnya.
NTB HALAL INDUSTRIAL PARK
Industri
Pengolahan
Bahan Baku
Dalam
Kawasan
(Urban
Farming)
Perguruan
Tinggi (R&D)
Lembaga
Keuangan Bank
Ritel dan
Food Court
Rumah
Kemasan
Bahan Baku
Luar Kawasan
Logistik dan
Transportasi
Pasar
Luar Kawasan
Gambar. Alur Produksi dalam Kawasan
Perikanan Pertanian Perkebunan Peternakan
16
INTEGRASI INSTITUSI NTB HIP
Penghasil
Bahan
Baku
Pariwisata
1. Manajemen (pengelola)
atau Organisasi inti.
2. Universitas sebagai
pusat Research and
Development (R&D)
atau rekayasa
pertanian.
3. Klaster industri berupa
Kelompok industri kecil,
kelompok industri
kerajinan dan ekonomi
kreatif.
4. Klaster bisnis Sport
Business dan juga
kebugaran.
5. Bisnis logistik atau
transportasi.
6. Jasa perdagangan.
7. Lembaga keuangan atau
Perbankan.
8. Event organizer.
9. Rumah kemasan bersifat
opsional bila dalam
kawasan terdapat UMKM
yang juga memproduksi
barang.
10.Pemerintah daerah menjadi
tempat penyusunan
regulasi kawasan,
pengurusan perijinan,
pemberian insentif dan
lain-lain.
11.Kawasan budidaya
pertanian, peternakan dan
lain-lain.
Roadmap Detail Pembangunan
NTB Halal Industrial park
Pergub Roadmap NTB Halal
Industrial Park no. 61 tahun 2022
05
MODEL KAWASAN
Grand Design kawasan NTB Halal Industrial Park
20
Halal Industrial Park
(NTB HIP)
Apa yang harus tersedia?
Infratruktur Dasar
Perizinan Berusaha Kawasan Industri
Surat Keterangan Kawasan Industri Halal
Infrastruktur Utama Dan Pendukung
Peta Kawasan NTB HIP
21
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022
MODEL KAWASAN INDUSTRI HALAL
Memiliki Perizinan Berusaha Kawasan
Industri dengan persyaratan:
 NIB + Izin
 Minimal lahan 50 Hektar
 Berada di KPI
 Memiliki masterplan
 Memiliki Tata tertib KI dan
struktur organisasi
 Membangun gedung pengelola
dan sebagian infrastruktur dasar
Infrastruktur Dasar
 Jaringan jalan
 Jaringan listrik
 WWTP
 WTP
 Saluran Drainase
KAWASAN INDUSTRI
KAWASAN INDUSTRI HALAL
Memiliki Surat Keterangan Kawasan Industri
Halal
 Perizinan Berusaha Kawasan Industri
 Memiliki masterplan KI Halal
 Lahan dapat berupa seluruh kaveling
industri atau Sebagian kaveling industri
untuk area atau zona halal
 Menyiapkan:
 Tim Manajemen
Halal
 Sistem Manajemen
Halal
 Kantor pengelola
 Laboratorium halal
 Lembaga pemeriksa
halal (LPH)
 Instalasi
pengolahan air baku
khusus industri halal
 Pembatas
Kawasan Industri halal
adalah tempat pemusatan kegiatan
industri yang memiliki perizinan
berusaha kawasan industri dan
dilengkapi dengan sistem dan fasilitas
untuk mengembangkan industri yang
menghasilkan produk halal
22
22
06
PELAKSANAAN PROYEK
PERUBAHAH
Capaian, Pelaksanaan Promosi/Marketing, Kendala dan Strategi
menghadapi kendala.
23
24
Rencana dan Realisasi
Kegiatan Jangka Pendek.
Pelaksanaan proyek perubahan Pengembangan
NTB Halal Industrial Park Melalui Penyusunan
Roadmap Terpadu dilakukan dalam beberapa
tahapan yang terbagi dalam milestone yang
telah disusun.
25
Capaian Proyek Perubahan
Surat Keputusan Gubernur tentang
Pembentukan Tim Pembahas PERGUB
NTB HIP
Surat Keputusan Gubernur tentang
Pembentukan TIM dan Sekretariat Tim Efektif
Proyek Perubahan tentang NTB HIP
Peraturan Gubernur No. 61 tahun 2022 tentang
Roadmap NTB HIP tahun 2022-2025
26
Capaian Terlampaui
Peta arahan indikatif ntb seluas 480 ha.
Masing-masing akan di bangun NTB HIP di
5 titik (Loteng, Lobar, Sumbawa, Dompu
dan Bima) seluas 5 Ha.
27
Surat Permohonan izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan Produksi untuk
Pembangunan Kawasan Industri
Surat ke Kepala Dinas LHK NTB
Surat ke Kepala BAPPEDA NTB
Surat balasan DLHK untuk Disperin
NTB
07
STRATEGI PROMOSI
DAN MARKETING
Sosialisasi, dukungan dan koordinasi dan Rapat Pergup
Roadmap NTB Halal Industrial Park
28
29
Rapat tim efektif : pembentukan tim road
map dan pergub dan tim sekretariat
30
Respon dan Dukungan Tokoh untuk
pembangunan NTB Halal Industrial Park
"Industrialisasi adalah upaya kita untuk menyelamatkan petani, peternak,
nelayan sehingga ikan yang sederhana bisa menjadi ikan asin, makanan yang
lainnya bisa diolah," kata Zulkieflimansyah, usai menandatangani Peraturan
Gubernur (Pergub) terkait Roadmap NTB Halal Industrial Park di Kantor Dinas
Perindustrian NTB, Sabtu (21/5/2022.
31
Rapat dan koordinasi dgn pemangku
kebijakan (DLHK, Dinas Kab/Kota)
dan akademisi
32
Sosialisasi Draft Rapergub
Roadmap NTB HIP
33
Konsultasi Publik 1
Narasumber:
1. Bimo Wijayanto, Ph. D Asisten Deputi Investasi Strategis Kemenko Maritim dan
Investasi RI
2. PROF. IRWANDI JASWIR (PENERIMA KING FAISAL PRIZE 2018)
3. Nuryanti, SE., ME. (Kadis Perindsutrian NTB)
4. Erwin Raza, S.E, M.M (Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia)
5. Adie Rochmanto Pandiangan (Direktur Perwilayahan Industri - Direktorat
Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional)
6. DADAN KUSWARDHANA, S.HUT. (DLHK NTB)
Peserta:
1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab/Kota
2. Bappeda Kab/Kota dan Provinsi
3. DUDI
4. Diskominfotik NTB
5. DPUPR
6. DLHK
7. Akademisi
8. Aktivis Pemuda dan Mahasiswa
9. NGO
34
Konsultasi Publik 2
Narasumber:
1. Khotibul Umam, S.Si., M.Sc (Wakil Rektor III Bid. Riset dan Inovasi Universitas
Teknologi Sumbawa)
2. Muji Juherwin (Wakil ketua rector Lombok International teknologi)
3. Bapak Haliludin, SE. (General Manager Lombok Post)
4. Muhammad Azhar (SuaraNTB.com)
Peserta:
1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab/Kota
2. Bappeda Kab/Kota dan Provinsi
3. DUDI
4. Diskominfotik NTB
5. DPUPR
6. DLHK
7. Akademisi
8. Aktivis Pemuda dan Mahasiswa
9. NGO
35
Penandatanganan Pergub No. 61
Tahun 2022 dan Serba serbi beritanya
36
3 Hari Menjadi Kepala Dinas
Perindustrian
Mereka menjadi Duta NTB Halal Industrial Park
37
Berita acara dukungan Dinas Perindustrian Kab/Kota
pembangunan dan pengembangan NTB HIP
38
30 Surat Pernyataan dukungan dari tokoh masyarakat,
DU-DI, Aktivis Mahasiswa dan pemuda, Stakeholder, dll.
Example:
39
Surat Permohonan Kadis Perindustrian dan Pengantar dari gubernur
NTB untuk NTB HIP sebagai Program Strategis Nasional melalui
keputusan Presiden
40
Dukungan DPR RI dan Surat permohonan ke Presiden Republik
Indonesia dan Kementerian LHK dari Gubernur NTB untuk NTB HIP
Respon positif dan Dukungan dari Anggota DPR RI
untuk NTB Halal Industrial Park
Surat permohonan ke Presiden Republik Indonesia dan
Kementerian LHK dari Gubernur NTB untuk NTB HIP
41
NO PROSES KEGIATAN
STAKEHOLDER / LEADING
SECTOR
DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANGAN
TAHUN
2022
TAHUN
2023
TAHUN
2024
TAHUN
2025
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A TAHAP PERSIAPAN
1
Pembentukan Tim
Pembangunan
Kawasan Industri
Halal
Disperin, Akademisi, Biro
Hukum
SK Tim Pembangunan
Kawasan Industri Halal
Tim Sekretariat Utama dan Tim Pembangunan
Kawasan yang terdiri atas : Pemerintah,
Akademisi dan Dunia Usaha/ Dunia Industri
√
2 Pemilihan Lokasi
Berdasarkan pada Permenprin No 40 Tahun
2016
√
3
Penyusunan
Dokumen
Berdasarkan pada Permenprin No 40 Tahun
2016
√
4 Pengurusan Perizinan
Berdasarkan pada Permenprin No 40 Tahun
2016
√
5 Pembebasan Lahan
Pemprov, Pemkab, DLHK,
Disperin
Dokumen Pembebasan
Lahan
Rincian Kegiatan : Sosialisasi, Pengukuran Luas
Lahan, Pemetaan Lahan, Kesepakatan Harga
Jual, Pembayaran Harga Lahan
√
6 Penyusunan DED PUPR, Disperin Dokumen DED
Memuat Gambar Teknis, Dokumen Volume
Pekerjaan & Estimasi RAB, Rencana Kerja dan
Syarat (RKS)
√
Tahapan Persiapan, Pembangunan dan Pengelolaan
NTB Halal Industrial Park
42
NO PROSES KEGIATAN STAKEHOLDER / LEADING SECTOR DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANGAN TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B TAHAP PEMBANGUNAN
1
Pembentukan
Kelembangaan
Kawasan Industri
Halal
Disperin, Akademisi, Biro
Hukum
SK Tim Pembangunan
Kawasan Industri Halal
Pembentukan Pengelola NTB HIP √
2
Rumusan Integrasi
Logistik Halal
Disperin, MUI
Dokumen kelengkapan
Sertfifikasi Halal Produk
Sosialisasi, Penyuluhan dan Penyatuan
Pandangan serta persepsi terkait Integrasi
Vertikal Ekosistem Ekonomi Halal dengan
Pelaku Usaha . Pelaku Industri
√
3
Koordinasi penguatan
IKM sekitar Kawasan
Industri Halal sesuai
potensi daerah
Disperin, Disdag dan
Diskoperasi UMKM
Bimbingan teknis dan
pendampingan serta FGD
Penguatan IKM
Pembiayaan, Penyuluhan dan Supply √
4
Pengusulan Kriteria
dan Skema Intensif
bagi Halal Player dan
Kawasan Industri
Halal
Disperin, MUI
Dokumen Roadmap
Kawasan Industri Halal (NTB
Park)
Pembangunan Skema Ekosistem Ekonomi Halal
terpadu bagi pelaku usaha dalam kawasan
√
5
Pengajuan
Penerbitan Peraturan
Menteri
Perindustrian terkait
Kawasan Industri
Disperin
Dokumen kelengkapan
pengajuan Izin Usaha
Kawasan Industri
Berdasarkan Permenprin No 45 Tahun 2019 :
Penetapan Kawasan menjadi Kawasan Industri
Terpadu
√
6
Permohonan
Penerbitan Surat
Keterangan Halal
Disperin, MUI
Dokumen kelengkapan
Sertfifikasi Halal Produk
Berdasarkan Permenprin 17 Tahun 2020
Penetapan Kawasan menjadi Kawasan Halal (
NTB HIP) setelah penetapan kawasan Industri
√
7
Pembangunan Fisik
Kawasan Industri
Halal NTB
Disperin
Perda RPIP, Pergub
Roadmap NTB HIP
Pembangunan Infrastuktur Dasar dan
Infrastuktur Penunjang
√
43
NO PROSES KEGIATAN STAKEHOLDER / LEADING SECTOR DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANGAN TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025
1 2 3 4 5 6 7 8 9
C TAHAP PENGELOLAAN
1
Prosedur Pengelolaan
Kawasan Industri
sebagai Aset Milik
Daerah
BPKAD
Dokumen Pengelolaan
Aset Daerah
Berdasarkan PP No 28 Tahun 2020 : Melalui
Surat Keputusan Pengguna Aset Daerah yang
dikeluarkan oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota
terkait kerja sama pemanfaatan dan kerjasama
penyediaan infrastuktur melalui tender atau
penunjukkan langsung
√
2
Kelembangaan
Kawasan Industri
Disperin
Dokumen Pengelolaan
Kawasan
Meliputi : Pengembangan SDM, Riset
Pengembangan Infrastuktur, Pengelolaan
Lingkungan, Pengelolaan Transportasi,
Pengelolaan Air dan Pengelolaan Energi
√
3
Sistem Manajemen
Halal dan Manajemen
Mutu
Disperin, MUI
Dokumen SOP
Manajemen Halal dan
Manajemen Mutu Produk
Penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian
tentang Penetapan KIH NTB
√
4
Pelaksanaan Tata
Tertib Kawasan
Industri
Disperin Dokumen Tata Tertib KIH
Pelaksanaan mekanisme manajemen
operasional kawasan
√
5 Pelayanan DPMPTSP Dokumen SOP Pelayanan
Standar Operasional Pelayanan Internal Kawasan
dan Eksternal kepada masyarakat
√
6 Pemasaran DISDAG Dokumen SOP Pemasaran Proses Pemasaran dan Alur Distribusi Produk √
7 Pengembangan Usaha √
8
Pengelolaan
Lingkungan
DLHK
Dokumen Panduan
Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan dan Kepedulian akan Lingkungan
Pasca Pembangunan
√
9
Kepedulian Sosial dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Disperin, Dinsos
Dokumen Kerjasama dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Hubungan Masyarakat dan Corporate Social
Responsibility (CSR)
√
10
Penyusunan dan
Pelaporan Kawasan Disperin
Dokumen Evaluasi dan
Analisis Dampak Kawasan Industri Halal NTB
terhadap perekonomian daerah dan √
08
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan dan Saran dari Laporan Proyek Perubahan
44
SARAN
Nusa Tenggara Barat yang memiliki dua pulau besar, Lombok
dan Sumbawa cukup layak dikembangkan menjadi KIH yang
akan menjadi Nusa Tenggara Barat Halal Industrial Park (NTB
HIP), dengan beberapa pertimbangan. 1). Potensi bahan baku,
khususnya di sektor maritim, pertanian, perkebunan dan
peternakan cukup memadai. 2). Saat ini NTB tengah menjadi
sorotan dunia terkait destinasi pariwisata super prioritas,
terutama setelah terselenggaranya Moto-GP dan WSBK. Dengan
demikian, akan mempermudah mem-branding NTB HIP. 3).
Kunjungan wisata NTB yang relatif tinggi, mencapai rata-rata 1
juta pengunjung setiap tahun menjadi pasar potensial bagi NTB
HIP.
Mengingat potensi tersebut, NTB HIP diajukan tidak saja
menghasilkan produk manufaktur halal, namun juga terintegrasi
dengan jasa pariwisata. Dengan demikian, NTB HIP akan
menjadi satu-satunya atau yang pertama di Indonesia terkait
pengembangan kawasan industri manufaktur diintegrasikan
dengan event pariwisata dalam satu kawasan.
1. Terus melaksanakan dan mengembangkan
strategi marketing yang tepat untuk meyakinkan
stakeholder, khususnya terhadap stakeholder
yang masih resisten terhadap gagasan Proyek
Perubahan.
2. Menjalankan rencana jangka menengah dan
jangka panjang sesuai dengan rencana awal.
3. Potensi kendala yang akan dihadapi dalam
melaksanakan kegiatan di jangka menengah dan
jangka panjang, diantaranya kesulitan
menemukan waktu para stakeholder utama untuk
membahas hal-hal yang penting.
4. Upaya antisipasi yang akan dilakukan dalam
melaksanakan kegiatan di jangka menengah dan
jangka panjang,
KESIMPULAN
Thank Yo
DINAS PERINDUSTRIAN NTB
Sekian dan
Terima Kasih

More Related Content

Similar to NTB HIP VISI

16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___EroikaSariWidiyatni
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxDimasDimas25774
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...MuhammadAkielElhanie
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Dadang Solihin
 
materi panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.pptmateri panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.pptFennyPuspadewi1
 
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 ntt
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 nttPresentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 ntt
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 nttDadang Solihin
 
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptxBahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptxAbuNalkha1
 
Bappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dakBappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dakDyahAyu189
 
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...Lina Marlina
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019Frans Royan
 
Proposal bakesbang
Proposal bakesbangProposal bakesbang
Proposal bakesbangUmmi1211
 
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013Kacung Abdullah
 
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kacung Abdullah
 
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...KhairulFajri17
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika biRepublikaDigital
 
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011Heru Priyanto
 

Similar to NTB HIP VISI (20)

16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
 
materi panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.pptmateri panorama kabid.ppt
materi panorama kabid.ppt
 
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 ntt
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 nttPresentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 ntt
Presentasi mppn musrenbangprov rkp 2011 ntt
 
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptxBahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
Bahan_Paparan_Direktur_TRPB_Sinkronisasi_Perencanaan_Temu_Konsultasi.pptx
 
Bappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dakBappenas paparan mp dan dak
Bappenas paparan mp dan dak
 
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
 
Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
 
Proposal bakesbang
Proposal bakesbangProposal bakesbang
Proposal bakesbang
 
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
Buku pedoman WUB IKM Tahun 2013
 
Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015
 
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
Kebijakan Pengembangan Klaster IKM Kerajinan dan Barang Seni (Wilayah I)
 
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
FGD Potensi Optimalisasi K awasan Industri Terhadap Pengembangan Wilayah Prov...
 
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi
 
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
Ekspose ke Bappeda 17 Maret 2011
 

Recently uploaded

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 

NTB HIP VISI

  • 1. Coachee: 38. NURYANTI, SE., ME Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat Strategi Pengembangan NTB Halal Industrial Park Melalui Penyusunan RoadMap Terpadu
  • 3. 28,7% •adalah jumlah populasi muslim di dunia. Sedangkan populasi muslim di Indonesia berada di angka 87,2% • Konsumi global untuk produk makanan dan minuman halal pada tahun 2018 mencapai USD 1,369 triliun. Pada tahun 2024, diperkirakan mencapai USD 1,972 triliun (Ekonomi Islam Global 2019/2020). Amerika Indonesia Negara eksportir produk halal Populasi muslim terbesar di dunia A I Mengapa Produk Halal Itu Penting ? Indonesia merupakan negara yang membelanjakan produk makanan halal terbesar di dunia dengan nilai Rp2.400 triliun lebih per tahun. Menangkap Peluang dan Potensi Industri Halal • Berdasarkan laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2020/21, 5 negara eksportir produk halal terbesar adalah Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Prancis dan Rusia. Kebutuhan Pasar Halal Sangat Besar
  • 4. MENGAPA PENTING Global Konsumsi Produk Halal US$ 1369 triliun di 2024 Nasional >Rp 2400 triliun/tahun Tahukah kita? 5 Negara eksportir produk halal terbesar adalah Amerika Serikat, India, Brasil, Prancis, dan Rusia Source: State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2020/2021 Peluang Bagi kita 4
  • 5. 02 MASALAH Kondisi Saat ini dan Pemecahan Masalah yang Dihadapi. 5
  • 6. 6 Potensi Bahan Baku melimpah 0.00 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00 Perkembangan Data Produksi Perikanan Tangkap Berdasarkan Jenis Usaha dan Jenis Komoditas dan Usaha Tahun 2019 s/d 2021 2019 2020 2021 Data Ketersediaan Produksi Daging Tahun 2021 a. Sapi b. Kerbau c. Kuda d. Kambing e. Domba f. Babi g. Ayam Ras h. Ayam Buras i. Itik 0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000 10,000,000 12,000,000 14,000,000 16,000,000 Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedaging Ayam Buras Itik Populasi Ternak di Provinsi NTB Tahun 2019-2021 2019 2020 2021 Sumber: Distanbun NTB, Dislut NTB, Disnakeswan NTB 2021
  • 7. 7 2018 2019 2020 2021 Unit IKM 72,113 76,148 81,990 88,059 - 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 Jumlah Unit IKM PERTUMBUHAN UNIT IKM INFORMAL TAHUN 2018 S/D 2021 2018 2019 2020 2021 Jumlah Unit 13,150 13,777 14,310 14,924 12,000 12,500 13,000 13,500 14,000 14,500 15,000 15,500 IKM FORMAL PERTUMBUHAN IKM FORMAL TAHUN 2018 S/D 2021 2018 2019 2020 2021 Data TK IKM 94,707 97,757 99,621 102,210 90,000 95,000 100,000 105,000 TENAGA KERJA IKM PERTUMBUHAN DATA JUMLAH TENAGA KERJA IKM TAHUN 2018 S/D 2021 2018 2019 2020 2021 Tenaga Kerja 166,125 175,845 221,511 239,218 - 100,000 200,000 300,000 Tenaga Kerja IKM PERTUMBUHAN DATA TENAGA KERJA IKM INFORMAL TAHUN 2018 S/D 2021 Pertumbuhan jumlah IKM dan Tenaga Kerja di NTB Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa secara garis besar pertumbuhan jumlah IKM, jumlah tenaga kerja, nilai investasi, nilai produksi dan nilai bahan baku IKM baik formal maupun non formal mulai tahun 2018 hingga tahun 2021 tren per tahunnya mengalami peningkatan, namun belum berimplikasi pada peningkatan PDRB sektor industri pengolahan.
  • 8. Sumber: RPJMD Prov NTB, 2019; BPS Provinsi NTB, 2022 Tahun Target (Milyar) Realisasi (Milyar) 2019 4.449,30 4.458,9 2020 4.568,76 4.351,6 2021 4.514,59 4.442,9 2022 4.687,61 - 2023 4.867,52 - Sumber: BPS Provinsi NTB, 2022 PDRB Provinsi NTB Tahun 2019-2021 Target dan Realisasi PDRB Sektor Industri Pengolahan Salah satu permasalahan yang muncul dalam pencapaian program industrialisasi adalah lambatnya pertumbuhan industri pengolahan serta belum banyaknya produk yang berasal dari NTB yang memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional. Hal ini menyebabkan rendahnya penerimaan PDRB sektor industri pengolahan. PERMASALAHAN 8
  • 9. Belum optimalnya capaian program industrialisasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat disebabkan karena beberapa hal, di antaranya: 1.Belum adanya ekosistem industri terpadu yang menjamin ketersediaan rantai pasok industri. 2.Rendahnya minat investor untuk melakukan investasi karena kendala ketersediaan lahan yang tidak pasti serta prosedur perizinan yang panjang. 3.Sebagian besar produk yang dihasilkan oleh pelaku industri yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat belum terstandarisasi baik secara kualitas, kuantitas, dan kontinyuitas yang berimplikasi pada rendahnya daya saing produk. 4.Rendahnya kapasitas SDM sektor industri dalam inovasi diversifikasi produk serta masih terbatasnya pemanfaatan teknologi. 1. PERMASALAHAN 9
  • 10. Belum optimalnya pertumbuhan industri pengolahan dan belum banyaknya produk hasil industri yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan internasional Belum adanya ekosistem industri yang valid, terpadu, dan terintegrasi Data pelaku industri yang belum terpadu sehingga konektifitas dan kerja sama kurang terjalin Belum adanya kawasan industri yang terintegrasi Belum adanya peraturan terkait kawasan industry Belum adanya lahan untuk kawasan industri Kurangnya kontinyuitas rantai pasok/ supply chain Belum mudahnya proses perijinan dan sertifikasi AKIBAT SEBAB MASALAH ANALISIS POHON MASALAH SOLUSI 10
  • 12. TANTANGAN  Kondisi ekonomi Global yang belum menentu, seperti perang antara Rusia dan Ukraina yang belum dapat diprediksi kapan berakhir. Sehingga mempengaruhi keputusan investasi industri secara global dan mempengaruhi stabilitas kurs dalam negeri.  Pandemic Covid-19 yang belum dapat diprediksi kapan berakhir sehingga mengganggu penerbangan keluar dan masuk NTB.  Iklim industri dan pariwisata yang perlu terus dipupuk di NTB sehingga menyebabkan orang leluasa berinvestasi dan berwisata di NTB  Penganggaran pemerintah yang terbatas karena rendahnya pendapatan akibat terjadinya pandemi Covid-19.  Pola pembangunan program terintegrasi antar OPD, OPD dengan DU-DI dan Universitas yang belum terealisasi dengan baik.
  • 13. 04 GAGASAN PERUBAHAN Roadmap NTB Halal Industrial Park berbasis UMKM. 13
  • 14. Kondisi capaian program industrialisasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat masih belum optimal disebabkan oleh belum adanya ekosistem industri terpadu yang menjamin ketersediaan rantai pasok industri untuk jangka panjang yang mengakibatkan kontinyuitas produksi menjadi tidak terjaga yang berimplikasi pada harga produk yang tidak murah serta ketersediaan produk yang tidak cepat dan mudah. Adapun sebab tidak adanya kawasan industri yang terintegrasi karena (1) Hingga saat ini belum terdapat peraturan terkait kawasan industri di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berfungsi sebagai payung hukum bagi pemerintah maupun pihak swasta yang bermaksud membangun kawasan industri. (2) Belum adanya lahan yang dapat dipergunakan sebagai tempat untuk membangun kawasan industri. Belum adanya ekosistem industri terpadu disebabkan karena belum adanya kawasan industri yang terintegrasi. Yaitu pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang serta kemudahan aksesibilitas transportasi. NTB HALAL INDUSTRIAL PARK Tim Manajemen Halal dan Call Center Klaster Industri Perguruan Tinggi (R&D) Lembaga Keuangan (bank) Ritel dan Food Court Urban Farm Pemerintah Daerah Logistik dan Transportasi Event Organizer (EO) Home stay 14
  • 15. KAWASAN EKONOMI NTB tengah menggalakan industrialisasi Khususnya dalam visi dan misi pemerintahan NTB yang tertuang dalam RPJMD. Beberapa upaya pengembangan produk industri diciptakan dengan membangun kawasan ekonomi. Kawasan ekonomi yang sudah berjalan : • KEK Mandalika Kawasan Ekonomi yang tengah disiapkan : • Kawasan Samota • Kawasan Industri Smelter • Kawasan Shrimp estate di Sumbawa • Kawasan food estate di Sumbawa • Kawasan La Sakosa (Lambu sape, Komodo Sangian) • Global Hub Lombok Utara. 15
  • 16. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 13 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Industri Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2021–2041 sesuai dengan Pasal (6) dan (7) yang mengamanatkan bahwa arah pengembangan Industri di Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah dibentuknya kawasan peruntukan industri, sentra industri kecil dan industri menengah, kawasan industri halal dan kawasan industri lainnya. NTB HALAL INDUSTRIAL PARK Industri Pengolahan Bahan Baku Dalam Kawasan (Urban Farming) Perguruan Tinggi (R&D) Lembaga Keuangan Bank Ritel dan Food Court Rumah Kemasan Bahan Baku Luar Kawasan Logistik dan Transportasi Pasar Luar Kawasan Gambar. Alur Produksi dalam Kawasan Perikanan Pertanian Perkebunan Peternakan 16
  • 17. INTEGRASI INSTITUSI NTB HIP Penghasil Bahan Baku Pariwisata 1. Manajemen (pengelola) atau Organisasi inti. 2. Universitas sebagai pusat Research and Development (R&D) atau rekayasa pertanian. 3. Klaster industri berupa Kelompok industri kecil, kelompok industri kerajinan dan ekonomi kreatif. 4. Klaster bisnis Sport Business dan juga kebugaran. 5. Bisnis logistik atau transportasi. 6. Jasa perdagangan. 7. Lembaga keuangan atau Perbankan. 8. Event organizer. 9. Rumah kemasan bersifat opsional bila dalam kawasan terdapat UMKM yang juga memproduksi barang. 10.Pemerintah daerah menjadi tempat penyusunan regulasi kawasan, pengurusan perijinan, pemberian insentif dan lain-lain. 11.Kawasan budidaya pertanian, peternakan dan lain-lain.
  • 18. Roadmap Detail Pembangunan NTB Halal Industrial park
  • 19. Pergub Roadmap NTB Halal Industrial Park no. 61 tahun 2022
  • 20. 05 MODEL KAWASAN Grand Design kawasan NTB Halal Industrial Park 20
  • 21. Halal Industrial Park (NTB HIP) Apa yang harus tersedia? Infratruktur Dasar Perizinan Berusaha Kawasan Industri Surat Keterangan Kawasan Industri Halal Infrastruktur Utama Dan Pendukung Peta Kawasan NTB HIP 21
  • 22. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN – 2022 MODEL KAWASAN INDUSTRI HALAL Memiliki Perizinan Berusaha Kawasan Industri dengan persyaratan:  NIB + Izin  Minimal lahan 50 Hektar  Berada di KPI  Memiliki masterplan  Memiliki Tata tertib KI dan struktur organisasi  Membangun gedung pengelola dan sebagian infrastruktur dasar Infrastruktur Dasar  Jaringan jalan  Jaringan listrik  WWTP  WTP  Saluran Drainase KAWASAN INDUSTRI KAWASAN INDUSTRI HALAL Memiliki Surat Keterangan Kawasan Industri Halal  Perizinan Berusaha Kawasan Industri  Memiliki masterplan KI Halal  Lahan dapat berupa seluruh kaveling industri atau Sebagian kaveling industri untuk area atau zona halal  Menyiapkan:  Tim Manajemen Halal  Sistem Manajemen Halal  Kantor pengelola  Laboratorium halal  Lembaga pemeriksa halal (LPH)  Instalasi pengolahan air baku khusus industri halal  Pembatas Kawasan Industri halal adalah tempat pemusatan kegiatan industri yang memiliki perizinan berusaha kawasan industri dan dilengkapi dengan sistem dan fasilitas untuk mengembangkan industri yang menghasilkan produk halal 22 22
  • 23. 06 PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAH Capaian, Pelaksanaan Promosi/Marketing, Kendala dan Strategi menghadapi kendala. 23
  • 24. 24 Rencana dan Realisasi Kegiatan Jangka Pendek. Pelaksanaan proyek perubahan Pengembangan NTB Halal Industrial Park Melalui Penyusunan Roadmap Terpadu dilakukan dalam beberapa tahapan yang terbagi dalam milestone yang telah disusun.
  • 25. 25 Capaian Proyek Perubahan Surat Keputusan Gubernur tentang Pembentukan Tim Pembahas PERGUB NTB HIP Surat Keputusan Gubernur tentang Pembentukan TIM dan Sekretariat Tim Efektif Proyek Perubahan tentang NTB HIP Peraturan Gubernur No. 61 tahun 2022 tentang Roadmap NTB HIP tahun 2022-2025
  • 26. 26 Capaian Terlampaui Peta arahan indikatif ntb seluas 480 ha. Masing-masing akan di bangun NTB HIP di 5 titik (Loteng, Lobar, Sumbawa, Dompu dan Bima) seluas 5 Ha.
  • 27. 27 Surat Permohonan izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi untuk Pembangunan Kawasan Industri Surat ke Kepala Dinas LHK NTB Surat ke Kepala BAPPEDA NTB Surat balasan DLHK untuk Disperin NTB
  • 28. 07 STRATEGI PROMOSI DAN MARKETING Sosialisasi, dukungan dan koordinasi dan Rapat Pergup Roadmap NTB Halal Industrial Park 28
  • 29. 29 Rapat tim efektif : pembentukan tim road map dan pergub dan tim sekretariat
  • 30. 30 Respon dan Dukungan Tokoh untuk pembangunan NTB Halal Industrial Park "Industrialisasi adalah upaya kita untuk menyelamatkan petani, peternak, nelayan sehingga ikan yang sederhana bisa menjadi ikan asin, makanan yang lainnya bisa diolah," kata Zulkieflimansyah, usai menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) terkait Roadmap NTB Halal Industrial Park di Kantor Dinas Perindustrian NTB, Sabtu (21/5/2022.
  • 31. 31 Rapat dan koordinasi dgn pemangku kebijakan (DLHK, Dinas Kab/Kota) dan akademisi
  • 33. 33 Konsultasi Publik 1 Narasumber: 1. Bimo Wijayanto, Ph. D Asisten Deputi Investasi Strategis Kemenko Maritim dan Investasi RI 2. PROF. IRWANDI JASWIR (PENERIMA KING FAISAL PRIZE 2018) 3. Nuryanti, SE., ME. (Kadis Perindsutrian NTB) 4. Erwin Raza, S.E, M.M (Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia) 5. Adie Rochmanto Pandiangan (Direktur Perwilayahan Industri - Direktorat Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional) 6. DADAN KUSWARDHANA, S.HUT. (DLHK NTB) Peserta: 1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab/Kota 2. Bappeda Kab/Kota dan Provinsi 3. DUDI 4. Diskominfotik NTB 5. DPUPR 6. DLHK 7. Akademisi 8. Aktivis Pemuda dan Mahasiswa 9. NGO
  • 34. 34 Konsultasi Publik 2 Narasumber: 1. Khotibul Umam, S.Si., M.Sc (Wakil Rektor III Bid. Riset dan Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa) 2. Muji Juherwin (Wakil ketua rector Lombok International teknologi) 3. Bapak Haliludin, SE. (General Manager Lombok Post) 4. Muhammad Azhar (SuaraNTB.com) Peserta: 1. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab/Kota 2. Bappeda Kab/Kota dan Provinsi 3. DUDI 4. Diskominfotik NTB 5. DPUPR 6. DLHK 7. Akademisi 8. Aktivis Pemuda dan Mahasiswa 9. NGO
  • 35. 35 Penandatanganan Pergub No. 61 Tahun 2022 dan Serba serbi beritanya
  • 36. 36 3 Hari Menjadi Kepala Dinas Perindustrian Mereka menjadi Duta NTB Halal Industrial Park
  • 37. 37 Berita acara dukungan Dinas Perindustrian Kab/Kota pembangunan dan pengembangan NTB HIP
  • 38. 38 30 Surat Pernyataan dukungan dari tokoh masyarakat, DU-DI, Aktivis Mahasiswa dan pemuda, Stakeholder, dll. Example:
  • 39. 39 Surat Permohonan Kadis Perindustrian dan Pengantar dari gubernur NTB untuk NTB HIP sebagai Program Strategis Nasional melalui keputusan Presiden
  • 40. 40 Dukungan DPR RI dan Surat permohonan ke Presiden Republik Indonesia dan Kementerian LHK dari Gubernur NTB untuk NTB HIP Respon positif dan Dukungan dari Anggota DPR RI untuk NTB Halal Industrial Park Surat permohonan ke Presiden Republik Indonesia dan Kementerian LHK dari Gubernur NTB untuk NTB HIP
  • 41. 41 NO PROSES KEGIATAN STAKEHOLDER / LEADING SECTOR DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANGAN TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A TAHAP PERSIAPAN 1 Pembentukan Tim Pembangunan Kawasan Industri Halal Disperin, Akademisi, Biro Hukum SK Tim Pembangunan Kawasan Industri Halal Tim Sekretariat Utama dan Tim Pembangunan Kawasan yang terdiri atas : Pemerintah, Akademisi dan Dunia Usaha/ Dunia Industri √ 2 Pemilihan Lokasi Berdasarkan pada Permenprin No 40 Tahun 2016 √ 3 Penyusunan Dokumen Berdasarkan pada Permenprin No 40 Tahun 2016 √ 4 Pengurusan Perizinan Berdasarkan pada Permenprin No 40 Tahun 2016 √ 5 Pembebasan Lahan Pemprov, Pemkab, DLHK, Disperin Dokumen Pembebasan Lahan Rincian Kegiatan : Sosialisasi, Pengukuran Luas Lahan, Pemetaan Lahan, Kesepakatan Harga Jual, Pembayaran Harga Lahan √ 6 Penyusunan DED PUPR, Disperin Dokumen DED Memuat Gambar Teknis, Dokumen Volume Pekerjaan & Estimasi RAB, Rencana Kerja dan Syarat (RKS) √ Tahapan Persiapan, Pembangunan dan Pengelolaan NTB Halal Industrial Park
  • 42. 42 NO PROSES KEGIATAN STAKEHOLDER / LEADING SECTOR DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANGAN TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 1 2 3 4 5 6 7 8 9 B TAHAP PEMBANGUNAN 1 Pembentukan Kelembangaan Kawasan Industri Halal Disperin, Akademisi, Biro Hukum SK Tim Pembangunan Kawasan Industri Halal Pembentukan Pengelola NTB HIP √ 2 Rumusan Integrasi Logistik Halal Disperin, MUI Dokumen kelengkapan Sertfifikasi Halal Produk Sosialisasi, Penyuluhan dan Penyatuan Pandangan serta persepsi terkait Integrasi Vertikal Ekosistem Ekonomi Halal dengan Pelaku Usaha . Pelaku Industri √ 3 Koordinasi penguatan IKM sekitar Kawasan Industri Halal sesuai potensi daerah Disperin, Disdag dan Diskoperasi UMKM Bimbingan teknis dan pendampingan serta FGD Penguatan IKM Pembiayaan, Penyuluhan dan Supply √ 4 Pengusulan Kriteria dan Skema Intensif bagi Halal Player dan Kawasan Industri Halal Disperin, MUI Dokumen Roadmap Kawasan Industri Halal (NTB Park) Pembangunan Skema Ekosistem Ekonomi Halal terpadu bagi pelaku usaha dalam kawasan √ 5 Pengajuan Penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian terkait Kawasan Industri Disperin Dokumen kelengkapan pengajuan Izin Usaha Kawasan Industri Berdasarkan Permenprin No 45 Tahun 2019 : Penetapan Kawasan menjadi Kawasan Industri Terpadu √ 6 Permohonan Penerbitan Surat Keterangan Halal Disperin, MUI Dokumen kelengkapan Sertfifikasi Halal Produk Berdasarkan Permenprin 17 Tahun 2020 Penetapan Kawasan menjadi Kawasan Halal ( NTB HIP) setelah penetapan kawasan Industri √ 7 Pembangunan Fisik Kawasan Industri Halal NTB Disperin Perda RPIP, Pergub Roadmap NTB HIP Pembangunan Infrastuktur Dasar dan Infrastuktur Penunjang √
  • 43. 43 NO PROSES KEGIATAN STAKEHOLDER / LEADING SECTOR DOKUMEN KELENGKAPAN KETERANGAN TAHUN 2022 TAHUN 2023 TAHUN 2024 TAHUN 2025 1 2 3 4 5 6 7 8 9 C TAHAP PENGELOLAAN 1 Prosedur Pengelolaan Kawasan Industri sebagai Aset Milik Daerah BPKAD Dokumen Pengelolaan Aset Daerah Berdasarkan PP No 28 Tahun 2020 : Melalui Surat Keputusan Pengguna Aset Daerah yang dikeluarkan oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota terkait kerja sama pemanfaatan dan kerjasama penyediaan infrastuktur melalui tender atau penunjukkan langsung √ 2 Kelembangaan Kawasan Industri Disperin Dokumen Pengelolaan Kawasan Meliputi : Pengembangan SDM, Riset Pengembangan Infrastuktur, Pengelolaan Lingkungan, Pengelolaan Transportasi, Pengelolaan Air dan Pengelolaan Energi √ 3 Sistem Manajemen Halal dan Manajemen Mutu Disperin, MUI Dokumen SOP Manajemen Halal dan Manajemen Mutu Produk Penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Penetapan KIH NTB √ 4 Pelaksanaan Tata Tertib Kawasan Industri Disperin Dokumen Tata Tertib KIH Pelaksanaan mekanisme manajemen operasional kawasan √ 5 Pelayanan DPMPTSP Dokumen SOP Pelayanan Standar Operasional Pelayanan Internal Kawasan dan Eksternal kepada masyarakat √ 6 Pemasaran DISDAG Dokumen SOP Pemasaran Proses Pemasaran dan Alur Distribusi Produk √ 7 Pengembangan Usaha √ 8 Pengelolaan Lingkungan DLHK Dokumen Panduan Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan dan Kepedulian akan Lingkungan Pasca Pembangunan √ 9 Kepedulian Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Disperin, Dinsos Dokumen Kerjasama dan Pemberdayaan Masyarakat Hubungan Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (CSR) √ 10 Penyusunan dan Pelaporan Kawasan Disperin Dokumen Evaluasi dan Analisis Dampak Kawasan Industri Halal NTB terhadap perekonomian daerah dan √
  • 44. 08 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan Saran dari Laporan Proyek Perubahan 44
  • 45. SARAN Nusa Tenggara Barat yang memiliki dua pulau besar, Lombok dan Sumbawa cukup layak dikembangkan menjadi KIH yang akan menjadi Nusa Tenggara Barat Halal Industrial Park (NTB HIP), dengan beberapa pertimbangan. 1). Potensi bahan baku, khususnya di sektor maritim, pertanian, perkebunan dan peternakan cukup memadai. 2). Saat ini NTB tengah menjadi sorotan dunia terkait destinasi pariwisata super prioritas, terutama setelah terselenggaranya Moto-GP dan WSBK. Dengan demikian, akan mempermudah mem-branding NTB HIP. 3). Kunjungan wisata NTB yang relatif tinggi, mencapai rata-rata 1 juta pengunjung setiap tahun menjadi pasar potensial bagi NTB HIP. Mengingat potensi tersebut, NTB HIP diajukan tidak saja menghasilkan produk manufaktur halal, namun juga terintegrasi dengan jasa pariwisata. Dengan demikian, NTB HIP akan menjadi satu-satunya atau yang pertama di Indonesia terkait pengembangan kawasan industri manufaktur diintegrasikan dengan event pariwisata dalam satu kawasan. 1. Terus melaksanakan dan mengembangkan strategi marketing yang tepat untuk meyakinkan stakeholder, khususnya terhadap stakeholder yang masih resisten terhadap gagasan Proyek Perubahan. 2. Menjalankan rencana jangka menengah dan jangka panjang sesuai dengan rencana awal. 3. Potensi kendala yang akan dihadapi dalam melaksanakan kegiatan di jangka menengah dan jangka panjang, diantaranya kesulitan menemukan waktu para stakeholder utama untuk membahas hal-hal yang penting. 4. Upaya antisipasi yang akan dilakukan dalam melaksanakan kegiatan di jangka menengah dan jangka panjang, KESIMPULAN
  • 46. Thank Yo DINAS PERINDUSTRIAN NTB Sekian dan Terima Kasih